IDA SRIISWARI
DAFTAR ISI i
BAB I PENDAHULUAN 1
4.1 Etikapenelitian 22
4.2 Penerapanetikapenelitiankedokteran 23
4.3 Panitiaetikapenelitiankedokteran 24
DAFTAR PUSTAKA 36
i
1
BAB I
PENDAHULUAN
orang di dalam masyarakat yang mempunyai tugas untuk mengobati orang sakit.
abad ke-18, terutama dengan penemuan baru seperti oleh Pasteur dan Koch
lain- lain. Teknologi kedokteran menjadi lebih maju lagi selama dan sesudah
alat tubuh manusia dengan alat-alat buatan atau dengan organ donor atau dengan
dkk, 2010).
2
percobaan, orang dapat hidup abadi, sehingga hidup seolah dapat dibeli. Bila
dana untuk penelitian mengalir deras, dan berbagai penemuan terjadi pula
organ yang akan menyebabkan makin kaburnya hubungan jiwa antara dokter
BAB II
Panduan Etik Penelitian harus dapat diterima dan diyakini kebenaran dan
Kesehatan telah disusun oleh World Medical Ascociation (WMA) dan Council for
diseluruh Negara.
Panduan Etik Penelitian Kesehatan merupakan acuan bagi komisi etik atau
pihak yang diberi kewenangan untuk menilai penelitian kesehatan apakah layak etik
a. Kode Nuremberg
b. Deklarasi Helsinski
c. Panduan CIOMS
A. KODE NUREMBERG
kesehatan secara etis dengan penekanan pada persetujuan secara sukarela (voluntary
consent) oleh subjek penelitian. Kutipan Kode Nuremberg ada pada lampiran 1
kelayakan etik suatu penelitian kesehatan dengan subjek manusia, terdiri dari :
setelah penjelasan” (PSP) yang dikenal dengan informed consent (kode 1).
(kode 9).
4. Risiko yang harus dihadapi subjek harus wajar dan manusiawi untuk
B. DEKLARASI HELSINSKI
etik penelitian kesehatan. Deklarasi ini disepakati oleh World Medical Association
(WMA) di kota Helsinki tahun 1964, dengan nama “Ehtical Principles for Medical
kepada dokter yang melakukan penelitian kesehatan klinik dan non klinik.
terakhir ditambahkan di Kongres WMA di Seoul, Korea pada tahun 2008 bulan
dependen, termasuk pasien yang tergantung pada dokternya, pasien dengan risiko
Beberapa dimensi baru untuk dicermati dan dibuatkan pedoman antara lain berupa :
- Uji klinik harus diregistrasikan pada pihak yang berwenang, sehingga data
- Tanggung jawab untuk patuh etik juga berada pada pundak penulis, editor
manusia pada tahun 1982. International Ethical Guidelines for Biomedical Research
giudelines, ditulis secara rinci terutama tentang tata cara mendapatkan subjek
MANUSIA
the International Convenant on Civil and Poliitical Rights sebagai panduan yang
berkaitan dengan subjek penelitian kesehatan. Point ini tertuang dalam artikel 7
Deklarasi Helsinki dan Guidelines CIOM lebih bersifat operasional dan teknis.
lampiran 5)
- Control groups
- Randomization
yang lazim dilakukan dibutuhkan panduan khusus yang antara lain tercermin
dalam panduan cara mendapatkan PSP, acuan dalam menghormati subjek dan
dinyatakan layak etik dan disetujui untuk dilaksananakan oleh Komisi Etik
yang berwenang.
HEWAN COBA
bermatabat.
Komisi Etik Penelitian serta pengadaan sistem penilaian etik. Selain itu juga
yang disusun sama sekali tidak boleh meniadakan makna yang terkandung
Balai Penerbit FKUI, Jakarta tahun 1987. Dalam buku ini dengan cukup
Hewani.
Buku Pedoman Cara Uji Klinik yang Baik (CUKB).Buku ini memeberikan
ditetapkan uji klinik prapemasaran harus dimintakan izin lebih dulu pada
Badan POM.Uji klinik pasca pemasaran harus dilaporkan pada Badan POM.Uji
Komisi Nasional Etik Penelitian Kesehatan (KNEPK) yang tugasnya anrtara lain
mengawasi pelaksanaannya.
beberapa suplemen yang lebih merinci PNEPK sebagai Panduan Etik untuk
BAB III
pedoman bagi peneliti untuk membina sikap dan perilaku etik, serta sebagai
acuan pihak yang diberi kewenangan untuk menilai apakah peneliti kesehatan
diformulasikan dalam berbagai rumusan, seperti Azas Etik, Kaidah Dasar Etik
dan lain sebagainya. Pada tahun 1979, Beauchamp dan Childreess dalam
1. Respect of autonomy
2. Nonmaleffiecience
3. Beneficience dan
4. Justice
yang mengacu pada panduan, kaidah atau kode etik, serta pendekatan
Behavioral Research (USA) pada tahun 1976 membentuk satuan tugas untuk
2. Beneficience
3. Justice
melaksanakan :
1. Informed consent
3. Selection of subjects
etik Respect for persons, beneficience, dan justice. Pola yang sama diterapkan
kecuali CIOMS menggunakan 4 prinsip etik : Respect for persons, beneficience, non
diakui sebagai prinsip dasar etik peneltian yang memiliki kekuatan moral
pada ke-3 prinsip etik Respect for persons, beneficience, dan justice.
secara baik dan benar, memberikan apa yang menjadi haknya, serta tidak
dengan moral yang benar dan layak. Prinsip etik keadilan terutama
19
manfaat yang diperoleh subjek dari keikutsertaanya dalam penelitian. Hal ini
didsarkan pada perbedaan yang relevan secara moral antara orang-orang yang
untuk memperoleh pelayanan kesehatan atau keperluan lain yang mahal, atau
keadaan kesehatan dan kebutuhan subjek yang rentan.Risiko untuk subjek yang
penelitian masih dapat dibenarkan dengan melihat manfaat yang akan diterima
penelitian yang lebih murah. Kenyataan di lapangan : adalah tidak adil apabila
kita melakukan uji coba obat terhadap populasi penduduk miskin tertentu dan
tidak etis.
setiap produk yang dihasilkan harus dapat tersedia secara wajar guna
BAB IV
Salah satu aspek penting dalam kode tersebut adalah suatu keharusan
yang melakukan klinis, baik yang bersifat terapeutik maupun non terapeutik.
Para editor jurnal kedokteran dihimbau untuk tidak memuat artikel penelitian
1. Bila subjek tidak dapat memberi persetujuan misalnya bayi, anak, atau
persetujuannya.
23
3. Bila bahan penelitian berupa jaringan yang telah diawetkan dan tidak
ditinjau lebih dahulu oleh suatu panitia untuk pertimbangan, tuntunan, dan
pertimbangan etika dan hasil penelitan tidak boleh dipublikasi bila tidak ada
untuk fakultas kedokteran) dan anggotanya terdiri atas dua orang yang faham
akan bidang penelitian dan dua orang peneliti lainnya (Oemijati, S. dkk,
2010).
review. Hal ini dianggap perlu oleh karena suatu rencana penelitian dengan
25
metodologi yang keliru akan membuahkan jhasil penelitian yang keliru pula
BAB V
Kelayakan Etik
(Ethical clearance)
atau bersama oleh beberapa lembaga penelitian, tanggung jawab etik menjadi
oleh lembaga atau oleh pemerintah, perlu tetap dipegang teguh prinsip dasar
bahwa etik penelitian adalah tanggung jawab ilmuwan dan masyarakat ilmiah
(KNEPK, 2007).
etik, hasil penelitian tidak dapat dipublikasi dalam majalah ilmiah yang
pendidikan kesehatan dan sering sama sekali tidak dipelajari (KNEPK, 2007).
antara lain dari anggaran Negara, masih dapat diperoleh tanpa persetujuan
(KNEPK, 2007).
minimal.
masalah etik penelitian ditangani sesuai moral dan etik masyarakat ilmiah
KEPK-KEPK yang harus diterima sebagai kenyataan yang tidak mudah dapat
fungsinya secara independen yaitu bebas dari pengaruh dan tekanan politik,
BAB VI
Informed Consent
pernyataan setuju dari pasien yang diberikan dengan bebas dan rasional,
sesudah mendapat informasi dari dokter dan sudah dimengerti oleh pasien.
karena Informed consentadalah suatu proses bukan suatu yang sekali selesai.
Jenis Informed consent adalah dinyatakan secara lisan atau tertulis atau tersirat
beban komplikasi/ risiko yang mungkin timbul akan beralih dari dokter
kepada pasien. Jika hubungan antara dokter dengan pasien sudah sedekian
erat, maka jika terjadi sesuatu yang tidak diharapkan maka pasien tidak akan
tanpa meminta persetujuan terlabih dahulu dan hal ini digolongkan sebagai
yang cukup dan adekuat pasien dapat melakukan tuntutan berdasarkan lack
3. Harus didokumentasikan.
penjelasan diberikan dalam bahasa yang dimengerti oleh pasien dan hindari
Pada umumnya seorang dokter melihat pasien hanya dari segi medic,
Merupakan hak azasi pasien (HAM) untuk menrtukan apa yang akan
negative karena setiap tindakan medic terdapat suatu risiko (Guwandi, 2006).
36
Walaupun sudah ada Informed consent tertulis, dokter tidak bebas dari
medic selalu harus dimintakan Informed consent, untuk tindakan rutin atau
perlu diperlukan. Rekaman foto dan video yang merupakan bagian dari
meminta izn terlebih dahulu. Demikian pula jika foto dan rekaman video
DAFTAR PUSTAKA