BAB I
PENDAHULUAN
1
Subjects of Biomedical and Behavioral Research, 1978). Beberapa dokumen yang lebih
baru lebih berfokus pada pelaksanaan suatu penelitian maupun pada badan atau komisi,
yang mengkaji protocol penelitian apakah nilai-nilai etis sudah diterapkan.
Pedomanpedoman yang lebih baru, antara lain Good Clinical Practice (GCP) oleh WHO
(2001), Revisi Deklarasi WMA (2002), dan Pedoman Ethical Review Committee (ERC)
atau Institutional Review Board (IRB) (2000).1
Serupa dengan pemahaman filsafat yang secara etimologis melandaskan
gagasannya pada filos (cinta) dan sophia (kebijaksanaan), begitu pula dengan etika
sebagai bagian dari filsafat itu sendiri. Manifestasi ide/gagasan pada ranah kenyataan
yang mewujud dalam tata-aturan tentang mana yang baik dan mana yang buruk, untuk
kemudian distandarisasi sesuai dengan paradigma dan ideologi, cara pandang, ataupun
consensus yang berlaku (Althusser, 1984). Pun begitu, etika sendiri memiliki cara
pandang yang hampir sama dengan nilai, norma, ataupun moralitas. Pada aspek inilah,
tentunya etika menjadi pembeda pula antara manusia dengan hewan, lewat fungsi
makhluk sosial dan individual. Dengan demikian, hubungan manusia yang sudah
berikatan inilah yang menjadi dasaran bagi terciptanya sistematika organisasi dalam
birokrasi dengan keseluruhan legalitas dan legitimasi yang melingkupi. Namun, pada saat
ini tantangan demi hambatan yang menghadang sistematika tersebut, mulai dari
ketidakjelasan implementasi, kegamangan sistem etika/filsafat yang berawal dari
disfungsi konsensus dan berakhir pada ketidakberpihakan birokrasi itu sendiri kepada
masyarakat.2
2
2. Diketahuinya prinsip dasar dan kaidah etika penelitian.
3. Diketahuinya etika dan metode penelitian.
BAB II
PEMBAHASAN
3
(2) kode etik, yakni kumpulan asas atau nilai moral, dan (3) filsafat moral, yakni
ilmu tentang yang baik atau buruk. Dalam poin ini, akan ditemukan keterkaitan
antara etika sebagai sistem filsafat sekaligus artikulasi kebudayaan.2
Secara filosofi, etika dalam penelitian adalah suatu upaya untuk
memahami mengapa dan untuk apa para profesional khususnya tenaga kesehatan
melakukan penelitian. Setidak-tidaknya, para profesional dalam penelitiannya
mengetahui, bagaimana proses penelitian itu berjalan dan apa yang menjadi
kendala dalam pelaksanaannya.
Pada hakikatnya, penelitian (ilmiah) penting untuk mencari dan
mengungkapkan kebenaran (ilmu) yang diperlukan untuk menjalankan profesi
sehari-hari secara benar ditinjau dari aspek metodologi, etika, estetika, ataupun
hukum.3
2.1.2 Prinsip Dasar dan Kaidah Etika Penelitian
Etika mencakup norma untuk berperilaku, memisahkan apa yang seharusnya
dilakukan dan apa yang seharusnya tidak boleh dilakukan. Rangkuman Etika
Penelitian meliputi butir-butir berikut:
a. Kejujuran
Jujur dalam pengumpulan bahan pustaka, pengumpulan data, pelaksanaan
metode dan prosedur penelitian, publikasi hasil. Jujur pada kekurangan atau
kegagalan metode yang dilakukan. Hargai rekan peneliti, jangan mengklaim
pekerjaan yang bukan pekerjaan Anda sebagai pekerjaan Anda.
b. Obyektivitas
Upayakan minimalisasi kesalahan/bias dalam rancangan percobaan, analisis
dan interpretasi data, penilaian ahli/rekan peneliti, keputusan pribadi,
pengaruh pemberi dana/sponsor penelitian.
c. Integritas
Tepati selalu janji dan perjanjian; lakukan penelitian dengan tulis, upayakan
selalu menjaga konsistensi pikiran dan perbuatan
d. Ketelitian
Berlaku teliti dan hindari kesalahan karena ketidakpedulian; secara teratur
catat pekerjaan yang Anda dan rekan anda kerjakan, misalnya kapan dan di
4
mana pengumpulan data dilakukan. Catat juga alamat korespondensi
responden, jurnal atau agen publikasi lainnya.
e. Keterbukaan
Secara terbuka, saling berbagi data, hasil, ide, alat dan sumber daya penelitian.
Terbuka terhadap kritik dan ide-ide baru.
f. Penghargaan terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)
Perhatikan paten, copyrights, dan bentuk hak-hal intelektual lainnya. Jangan
gunakan data, metode, atau hasil yang belum dipublikasi tanpa ijin
penelitinya. Tuliskan narasumber semua yang memberikan kontribusi pada
riset Anda. Jangan pernah melakukan plagiasi..
g. Penghargaan terhadap Kerahasiaan (Responden)
Bila penelitian menyangkut data pribadi, kesehatan, catatan kriminal atau data
lain yang oleh responden dianggap sebagai rahasia, maka peneliti harus
menjaga kerahasiaan data tersebut.
h. Publikasi yang terpercaya
Hindari mempublikasikan penelitian yang sama berulang-ulang ke pelbagai
media (jurnal, seminar).
i. Pembinaan yang konstruktif
Bantu membimbing, memberi arahan dan masukan bagi mahasiswa/peneliti
pemula. Perkenankan mereka mengembangkan ide mereka menjadi penelitian
yang berkualitas.
j. Penghargaan terhadap Kolega/Rekan Kerja
Hargai dan perlakukan rekan penelitian Anda dengan semestinya. Bila
penelitian dilakukan oleh suatu tim akan dipublikasikan, maka peneliti dengan
kontribusi terbesar ditetapkan sebagai penulis pertama (first author),
sedangkan yang lain menjadi penulis kedua (co-author(s)). Urutan
menunjukkan besarnya kontribusi anggota tim dalam penelitian.
k. Tanggung Jawab Sosial
Upayakan penelitian Anda berguna demi kemaslahan masyarakat,
meningkatkan taraf hidup, memudahkan kehidupan dan meringankan beban
5
hidup masyarakat. Anda juga bertanggung jawab melakukan pendampingan
nagi masyarakat yang ingin mengaplikasikan hasil penelitian Anda
l. Tidak melakukan Diskriminasi
Hindari melakukan pembedaan perlakuan pada rekan kerja atau mahasiswa
karena alasan jenis kelamin, ras, suku, dan faktor-faktor lain yang sama sekali
tidak ada hubungannya dengan kompetensi dan integritas ilmiah.
m. Kompetensi
Tingkatkan kemampuan dan keahlian meneliti melalui pendidikan dan
pembelajaran seumur hidup; secara bertahap tingkatkan kompetensi Anda
sampai taraf Pakar.
n. Legalitas
Pahami dan patuhi peraturan institusional dan kebijakan pemeintah yang
terkait dengan penelitian Anda.
o. Rancang pengujian dengan hewan percobaan dengan baik
Bila penelitian memerlukan hewan percobaan, maka percobaan harus
dirancang sebaik mungkin, tidak dengan gegabah melakukan sembarang
perlakuan pada hewan percobaan.
p. Mengutamakan keselamatan Manusia
Bila harus mengunakan manusia untuk menguji penelitian, maka penelitian
harus dirancang dengan teliti, efek negatif harus diminimalkan, manfaat
dimaksimalkan; hormati harkat kemanusiaan, privasi dan hak obyek penelitian
Anda tersebut; siapkan pencegahan dan pengobatan bila sampel Anda
menderita efek negatif penelitian.4
6
1. Deklarasi Helsinki
mutlak diperlukan dan tidak ada jalan lain, meliputi analisis risiko untung
Salah satu hal yang harus diperhatikan peneliti dari subjek adalah inform
penting dari persyaratan dalam penelitian yang melibatkan manusia dan organ
7
mengenai penelitian yang akan dilaksanakan, manfaat yang akan diperoleh,
manfaat, nilai-nilai bagi masyarakat, risiko-risiko yang ada, dan adanya hukum
Masalah etik yang mungkin akan timbul pada penelitian terhadap manusia
jelas sehingga subjek mengetahui secara jelas rencana penelitian dan tidak
8
apakah bersedia mengikuti penelitian ini kemudian subjek diminta mengisi
g. Penyulit dan komplikasi (adverse event) dari efek penelitian ini perlu
ada audit dari komite etik penelitian (Etichal Research Commette) ataupun
dapat dilakukan pada manusia. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam melakukan penelitian pada hewan coba antara lain sebagai berikut.
ataupun stres.3
9
2.1.4 Etika dan Metode Penelitian
Dalam kaitannya dengan etika penelitian, oleh karena intensitas hubungan
antara peneliti dan yang diteliti kedua metode penelitian ini (survey dan
eksperimen semu) berbeda, maka implikasinya sedikit berbeda pula.
1. Pada penelitian survey hanya satu kali kontak antara peneliti dan responden,
yakni pada waktu pengambilan data. Intensitas hubungan antara peneliti
dengan yang diteliti (responden) dengan sendirinya tergantung pada data atau
informasi yang akan diperoleh atau dicari:
a. Apabila peneliti ingin memperoleh informasi tentang: identitas responden
(umur, pendidikan, agama, dsb), pengetahuan dan sikap responden,
perilaku berdasarkan recall maka cukup dengan wawancara.
b. Apabila peneliti ingin memperoleh informasi tentang perilaku responden
dengan menggunakan metode observasi (pengamatan), maka ini berarti
intensitas gangguan privacy responden lebih tinggi.
c. Apabila peneliti dalam pengambilan informasi kepada responden dengan
melakukan tindakan invasi.
2. Pada penelitian eksperimen kontak atau hubungan antara peneliti dengan
responden lebih intensif, yakni:
a. Pengambilan data awal (pretest) dan pengambilan setelah eksperimen
intervensi (posttest).
b. Tahap intervensi atau eksperimen, hubungan antara peneliti dengan
responden lebih intensif dan dalam waktu yang relative lama.
c. Dalam penelitian eksperimen, memang kelompok eksperimen atau
kelompok yang memperoleh perlakuan tertentu akan memperoleh
keuntungan (benefit), sekurang-kurangnya terpapar informasi yang baik
tentang suatu hal yang berguna bagi masyarakat.
3. Pada penelitian, dimana peneliti hanya melakukan analisis terhadap data yang
telah tersedia atau data sekunder, peneliti tidak secara langsung berhubungan
dengan responden.6
10
2.1.5 Langkah-Langkah Umum Penelitian sampai UP (Usulan Penelitian)
Perumusan masalah dan tujuannya
Meneliti.3
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Etika berasal dari bahasa Yunani “Ethos” dalam bentuk tunggal yang berarti
kebiasaan. Etika merupakan dunianya filsafat, nilai, dan moral yang mana etika bersifat
abstrak dan berkenaan dengan persoalan baik dan buruk. Yang mana dapat disimpulkan
bahwa etika adalah: (1) ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan terutama
tentang hak dan kewajiban moral; (2) kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan
akhlak; (3) nilai mengenai benar atau salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
Secara terminologis, De Vos mendefinisikan etika sebagai ilmu pengetahuan tentang
kesusilaan (moral).2
Etika mencakup norma untuk berperilaku, memisahkan apa yang seharusnya
dilakukan dan apa yang seharusnya tidak boleh dilakukan. Rangkuman Etika Penelitian
meliputi butir-butir berikut: kejujuran, obyektifitas, integritas, ketelitian, keterbukaan,
penghargaan terhadap ha katas kekayaan intelektual (HAKI), penghargaan terhadap
kerahasiaan (Responden), publikasi yang terpercaya, pembinaan yang konstruktif,
penghargaan terhadap kolega/rekan kerja, tanggung jawab sosial, tidak melakukan
diskriminasi, kompetensi, legalitas, rancangan pengujian dengan hewan percobaan
dengan baik, dan mengutamakan keselamatan manusia.4
3.2 Saran
Agar mengetahui dasar etika penelitian yang dapat diaplikasikan kedalam
penelitian dan tidak merugikan masyarakat atau responden.
12
DAFTAR PUSTAKA
Bandung; 2008.
13