Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL TUGAS AKHIR

CORRECTIVE MAINTENANCE UNTUK HOIST BRAKE SYSTEM PADA KALMAR RUBBER TYRED GANTRY (RTG) E-ONE2 DI SITE TERMINAL PETIKEMAS PELINDO SEMARANG

Disusun oleh: Andrias Priyanggo 3.21.10.5.03

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 2013

HALAMAN PENGESAHAN
Judul TA: CORRECTIVE MAINTENANCE UNTUK HOIST BRAKE SYSTEM PADA KALMAR RUBBER TYRED GANTRY (RTG) E-ONE2 DI SITE TERMINAL PETIKEMAS PELINDO SEMARANG Oleh:

Andrias Priyanggo NIM. 3.21.10.5.03 Semarang, 24 April 2013 Menyetujui, Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Supandi, M.M NIP. 19590720.198603.1.003

Agus Pramono, ST, MT NIP. 19590817.198803.1.002

Mengetahui, Ketua Program Studi Teknik Mesin

Hartono, ST, MT NIP. 19590328.198903.1.001

I.

Judul Tugas Akhir

CORRECTIVE MAINTENANCE UNTUK HOIST BRAKE SYSTEM PADA KALMAR RUBBER TYRED GANTRY (RTG) E-ONE2 DI SITE TERMINAL PETIKEMAS PELINDO SEMARANG. II. Latar Belakang Indonesia sebagai negara kepulauan, peranan pelayaran sangat penting bagi kehidupan ekonomi, sosial, pemerintahan, pertahanan atau keamanan. Bidang kegiatan pelayaran sangat luas yang meliputi angkutan penumpang, angkutan barang, penjagaan pantai, dan masih banyak lagi jenis pelayaran lainnya. Semarang sebagai ibukota provinsi Jawa Tengah mempunyai peranan yang sangat penting dalam simpul transportasi darat, laut, maupun udara. Kota ini menghubungkan dua kota metropolitan yaitu Jakarta dan Surabaya yang merupakan jalur utama perekonomian di Pulau Jawa. Tentunya letak kota ini sangat menguntungkan untuk dikembangkan menjadi kota industri dan niaga. Pelabuhan laut yang dimiliki kota Semarang bernama Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Sebagai kota yang memiliki pelabuhan angkutan penumpang dan petikemas satu-satunya di Jawa Tengah, tentunya merupakan salah satu keuntungan tersendiri yang dimiliki kota Semarang. Jalur transportasi laut ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan ekonomi kota-kota disekitarnya Pelabuhan Tanjung Emas merupakan salah satu pelabuhan besar yang ada di lingkungan PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero). Terminal Petikemas Semarang (TPKS) sebelumnya merupakan salah satu divisi dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Karena pertumbuhsn angkutan petikemas yang cukup besar dan secara nyata memerlukan pengelolaan yang lebih profesional. Manajemen Pelabuhan Indonesia III melakukan pemekaran organisasi Pelabuhan Indonesia III cabang Tanjung Emas menjadi 2 bagian. Pengelolaan terminal petikemas secara mandiri di bawah tanggung jawab General Manager Pelabuhan Tanjung Emas, yang keduanya bertanggung jawab langsung kepada Direksi Pelabuhan Indonesia III. Dengan pemekaran tersebut

diharapkan mutu pelayanan handling petikemas menjadi lebih baik dan produktif, sedangkan pengelolaan pelabuhan menjadi lebih fokus. Sebagai pelabuhan angkutan barang, keberadaan TPKS sangat diperlukan oleh dunia industri untuk mendukung kelancaran pengiriman dan penerimaan barang. Oleh karena itu pengelolaan dan kinerja TPKS menjadi sangat penting untuk lebih meningkatkan pelayanan transportasi laut, terutama angkutan barang. Fasilitas umum seperti alur pelayaran, kolam pelabuhan, motor pandu, kapal tunda, dan kepil, menjadi satu bagian dengan pengelolaan di cabang Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Petikemas (container) merupakan sarana yang penting dalam kegiatan pengiriman barang dari satu tempat ke tempat yang lain yang menggunakan jasa kapal. Petikemas sudah berkembang mengikuti kemajuan zaman, sehingga saat ini petikemas menjadi ujung tombak dalam pengiriman barang melalui jalur laut. Saat ini sudah banyak terminal petikemas di Indonesia yang khusus hanya melayani proses bongkar muat petikemas, karena petikemas sendiri memerlukan penanganan dan fasilitas yang khusus dalam proses bongkar muatnya. Perbedaan penanganan dan fasiitas yang dimiliki oleh masing-masing terminal petikemas tersebut membuat produktivitas bongkar muat dari masing-masing terminal petikemas juga berbeda. Sehingga hal tersebut membuat perbedaan kinerja masing-masing terminal petikemas. Terminal petikemas memiliki aktivitas bongkar muat yanng padat, dan didukung peralatan bongkar muat yang mendukung aktivitas tersebut. Masalah yang terjadi di terminal petikemas tersebut adalah lamanya waktu bongkar muat petikemas di lapangan, meskipun terminal petikemas tersebut sudah memiliki peralatan yang memadai, sering terjadi masalah penanganan pemindahan petikemas hingga terjadi penumpukan di lapangan. PT. Indotruck Utama sebagai salah satu perusahaan alat berat bergerak dalam bidang penyedia berbagai macam alat berat serta jasa perawatan dan perbaikan alat berat yang bertanggung jawab di lingkungan Terminal Petikemas Semarang (TPKS). Alat berat yang menjadi tanggung jawab PT. Indotruck Utama adalah Kalmar Rubber Tyred Gantry (RTG) E-One2 sebanyak 6 unit. Rubber Tyred Gantry (RTG) merupakan

alat yang mengangkat petikemas dari lapangan Terminal Petikemas Semarang ke truck trailer pengangkut petikemas untuk diantar ke tujuan. Kalmar Rubber Tyred Gantry (RTG) E-One2 merupakan objek analisis dalam Tugas Akhir ini. Alat ini merupakan unit yang bekerja pada beban yang besar, karena mengangkat banyak petikemas dengan beban besar juga. Dari salah salah satu komponen RTG tersebut terdapat salah satu komponen yang sangat vital yaitu hoist brake system. Hoist brake system merupakan komponen sistem pengereman yang terhubung kepada drum penggulung kawat baja pengangkat spreader. Spreader sendiri merupakan bagian dari RTG yang berfungsi untuk mengangkat petikemas dengan beban besar. Karena pentingnya fungsi dari hoist brake system terhadap kinerja dari RTG, maka perlu adanya perawatan (maintenance) dengan sistem corrective maintenance untuk menjaga komponen agar tetap berfungsi dan beroperasi dengan baik dan aman bagi lingkungan sekitar.

III. Perumusan Masalah


1. Perawatan korektif (corrective maintenance) diterapkan untuk komponen hoist

brake system pada Kalmar Rubber Tyred Gantry (RTG) E-One2.


2. Melakukan troubleshooting guna pelaksanaan kegiatan corrective maintenance

untuk hoist brake system pada Kalmar Rubber Tyred Gantry (RTG) E-One2.

IV. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan tugas akhir ini adalah: a. Untuk mengetahui tata cara corrective maintenance pada komponen hoist brake system pada Kalmar Rubber tyed Gantry (RTG) E-One2. b. Untuk mngetahui troubleshooting pada hoist brake system pda Kalmar Rubber Tyred Gantry (RTG) E-One2.

2. Manfaat Manfaat yang diperoleh dalam pembahasan tugas akhir ini adalah: a. Memahami pengetahuan tata cara corrective maintenance pada hoist brake system. b. Memahami pengetahuan troubleshooting pada komponen hoist brake system . V. Pembatasan Masalah. Dalam menyusun tugas akhir ini, pembahasan hanya dibatasi pada penjelasan mengenai corrective maintenance berupa repair dan adjustment pada komponen hoist brake system Kalmar Rubber Tyred Gantry (RTG) E-One2.

VI. Metode Penelitian. Dalam menyusun tugas akhir ini, penulis melakukan metode penelitian sebagai berikut: a. Metode observasi Adalah metode pengambilan data dengan cara langsung terjun bekerja, mengamati, dan mencatat pada objek yang dipelajari. b. Metode interviev Adalah metode pengumpulan data dengan cara wawancara kepada karyawan perusahaan di lapangan.

c. Metode Literatur. Adalah metode pengambilan data literatur yang berupa buku-buku referensi, manual book, dan beberapa bentuk lain yang berhubungan dengan obyek penelitian.

VII.Sistematika Penulisan. Tugas akhir ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Berisikan uraian latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat, pembatasaan masalah, metode penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : DASAR TEORI Berisikan uraian jenis-jenis alat berat di lingkungan Terminal Petikemas Semarang (TPKS), Kalmar Rubber Tyred Gantry (RTG) E-One2 dan technical data, sistem pengereman (brake system), dan perawatan korektif (corrective maintenance). BAB III : DATA DAN ANALISA Berisikan uraian spesifikasi hoist brake system, prosedur correvtive maintenance pada hoist brake system, dan troubleshooting. BAB IV : PEMBAHASAN DAN IMPLIKASI Berisikan uraian pembahasan corrective maintenance pada hoist brake system beserta implikasinya. BAB V : PENUTUP Berisikan uraian kesimpulan dan saran.

Anda mungkin juga menyukai