Anda di halaman 1dari 5

1

Studi Risk Management Proses Maintenance


Kendaraan Rubber Tyred Gantry (RTG) Crane
Pada PT. Terminal Petikemas Surabaya
Vedanta Agam, Erna Septyaningrum, S.T., M.T.
Departemen Teknik Fisika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
e-mail: vedantaagam.17023@mhs.its.ac.id

Abstrak— Analisa risiko pada proses maintenance alat berat meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab,
rubber tyred gantry (RTG) crane milik PT. Terminal Petikemas pelaksanaan prosedur, proses dan sumber daya yang
Surabaya telah dilakukan. Analisa risiko perlu dilakukan dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian,
sebagai bentuk pelaksanaan sistem manajemen keselamatan dan
pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan
kesehatan kerja (SMK3). Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
merupakan sebuah upaya untuk memberikan jaminan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian risiko yang
perlindungan dan keutuhan tenaga kerja, pengusaha, dan aset berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja
perusahaan. Terminal Petikemas Surabaya merupakan yang aman, efisien dan produktif [1].
perusahaan layanan jasa terminal petikemas ekspor-impor dan Terminal Petikemas Surabaya atau yang biasa dikenal
domestik yang berlokasi di Krembangan, Surabaya. Salah satu dengan PT TPS merupakan perusahaan layanan jasa terminal
kegiatan utama yang dilakukan pada PT TPS adalah proses
petikemas ekspor-impor dan domestik yang berlokasi di
penumpukan peti kemas. Kegiatan ini melibatkan alat berat
berupa rubber tyred gantry (RTG) crane, dan truk pemindah Krembangan, Surabaya. Salah satu kegiatan utama yang
petikemas. Komponen utama pada RTG yang digunakan untuk dilakukan pada PT TPS adalah proses penumpukan peti kemas
menumpukkan petikemas adalah motor hoist. Motor hoist adalah yang melibatkan alat berat berupa rubber tyred gantry (RTG)
motor yang terhubung ke tali pengangkat petikemas. Penggatian crane, dan truk pemindah petikemas. Kegiatan ini memiliki
motor hoist ini perlu dilakukan secara berkala demi menjaga risiko berbagai macam risiko kecelakaan yang dapat terjadi,
keberlangsungan kegiatan bisnis perusahaan. Kegiatan
seperti: RTG menabrak truk pemindah petikemas/ tumpukan
penggantian ini memiliki banyak risiko kecelakaan yang dapat
terjadi dan dapat menimpa mekanik sehingga dapat petikemas, dan risiko petikemas terlepas dari cengkraman
menyebabkan berkurangnya jam operasional RTG atau korban RTG. Penyebab RTG menabrak kemungkinan besar adalah
jiwa. Sehingga dilakukan analisa risiko pada proses penggantian karena keteledoran operator sehingga tindakan mitigasi
motor hoist. Analisa risiko dilakukan dengan menganalisa risiko kecelakaan ini adalah secara keseluruhan terdapat pada
berdasarkan langkah pengerjaan penggantian motor hoist training dari operator RTG itu sendiri. Sementara penyebab
bersama pemilik risiko dan divalidasi kepada safety officer
kecelakan terjatuhnya petikemas dari cengkeraman RTG,
sebagai penanggung jawab pelaksanaan K3 di PT. TPS.
Didapatkan bahwa risiko kecelakaan yang paling fatal adalah dapat disebabkan oleh berbagai macam sebab. Salah satunya
terjatuh dari atas RTG yang dapat mengancam nyawa mekanik. adalah rusaknya motor hoist yang merupakan komponen
Sementara risiko kecelakaan yang paling kecil adalah risiko utama yang bekerja dalam mengangkat petikemas. Jika motor
terjepit benda yang hanya menimbulkan cedera ringan pada hoist rusak, petikemas tidak akan dapat diangkat, atau jika
mekanik. petikemas sudah terangkat, petikemas dapat terjatuh dengan
bebas. Hal ini dapat mengancam nyawa pengemudi truk
Kata Kunci— Analisa risiko, rubber tyred gantry, Sistem
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja.
pemindah petikemas. Untuk menanggulangi hal tersebut, perlu
dilakukan preventive maintenance dan penggantian motor
hoist secara berkala. Kegiatan penggantian motor hoist ini pun
I. PENDAHULUAN memiliki risiko kecelakaan yang dapat mengancam nyawa
mekanik yang bertugas.
K eselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan sebuah
upaya untuk memberikan jaminan perlindungan dan
keutuhan tenaga kerja, pengusaha, dan aset perusahaan. Aspek
Dengan latar belakang yang sudah disebutkan diatas, maka
diperlukan adanya sebuah studi penerapan SMK3 pada proses
K3 harusnya dikelola setara dengan aspek perusahaan lainnya, penggantian motor hoist di PT PTS. Penerapan SMK3 ini
seperti produksi, operasi, pemasaran, logistik, dan keuangan. diharapkan dapat mengurangi resiko terjadinya kecelakaan
Penerapaan K3 tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya kerja dan menjamin keselamatan dan kesehatan tenaga kerja,
manajemen yang baik dari perusahaan. Hal ini dikarenakan sehingga dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja.
penerapan K3 harus memiliki upaya terencana dalam
pengelolaannya. Oleh karena itu muncul sebuah konsep II. PROFIL PERUSAHAAN
mengenai sitem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
(SMK3). Menurut Kepmenaker 05 tahun 1996, SMK3 adalah PT. Terminal Petikemas Surabaya (PT. TPS) merupakan
bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang anak perusahaan dari PT. Pelindo III yang mengoperasikan
2

terminal di bagian barat Tanjung Perak. Dengan berpegang III. METODE


pada nilai Perusahaan Service Excellence, anak perusahaan A. Studi Dokumen Risk Assessment Terdahulu
yang telah berdiri sejak 1999 ini menyediakan pelayanan
Dokumen Risk Assessmnet penggantian motor hoist RTG
terminal pelabuhan untuk kapal-kapal internasional dan
terdahulu dipelajari terlebih dahulu, kemudian isi dari
domestik.
dokumen tersebut dicocokkan dengan langkah kerja yang
PT. Terminal Petikemas Surabaya memiliki moto yaitu
tertera pada dokumen work instruction.
“Reliable Terminal with Service Excellence”. Moto tersebut
memiliki filosofi yaitu sebagai sebuah terminal petikemas B. Memastikan Langkah Kerja dengan Pemilik Risiko
yang berhubungan dengan pembeli baik dalam atau luar Langkah kerja yang terdapat pada dokumen work
negeri, maka perusahaan haruslah menjadi yang dapat instruction dan dokumen risk assessment dikonfirmasi kepada
diandalkan dan terpercaya. Oleh karena itu, untuk menjadi pemilik risiko. Dalam studi kasus ini pemilik risiko yang
terminal petikemas yang dapat diandalkan, perusahaan harus dimaksud adalah mekanik yang bertugas untuk proses
didukung oleh layanan yang sempurna. TPS mendorong pada maintenance RTG.
pegawainya dan para rekan bisnisnya untuk meraih
kesempurnaan layanan terhadap para pelanggannya [2] C. Memperbarui Langkah Kerja
Misi PT Terminal Petikemas Surabaya adalah menjadi suatu Langkah kerja diperbarui jika terdapat langkah kerja yang
perusahaan yang terus maju, tanggap, dapat dipercaya, yang kurang pada dokumen risk assessment dan dokumen work
menyediakan fasilitas terminal petikemas yang dapat instruction yang sudah ada.
memenuhi semua permintaan baik untuk perdagangan D. Menganalisa Risiko pada Setiap Langkah Kerja
domestik maupun internasional bagi seluruh masyarakat
Analisa risiko dilakukan dengan cara mengevaluasi setiap
perdagangan di kawasan Indonesia bagian timur [3].
kecelakaan yang dapat terjadi langkah kerja, dan survey
Untuk mencapai sasaran tersebut, perusahaan berupaya
langsung.
untuk :
• Menyediakan jasa layanan transportasi kepada para E. Memperbarui Langkah Mitigasi
pelanggan yang dapat menjamin pengiriman barang yang Berdasarkan risiko kecelakaan yang dianalisa pada tahap
aman, efisien, dan tepat waktu. sebelumnya, ditentukan tindakan mitigasi yang tepat
• Menjamin terpeliharanya lingkungan kerja yang aman dan
F. Menilai Tingkat Risiko
bersahabat dengan lingkungan.
Risiko kecelakaan yang telah dianalisa dinilai menggunakan
• Mengembangkan potensi para pegawai secara optimal.
standar penilaian yang telah ditetapkan oleh direksi PT.
• Ikut meningkatkan kegiatan perdagangan guna menjamin Terminal Petikemas Surabaya. Tingkat risiko dinilai
tercapainya sukses bisnis serta mengupayakan tingkat berdasarkan seberapa besar dampak yang dihasilkan dan
pengembalian investasi yang wajar kepada para pemegang seberapa besar kemungkinan kecelakaan dapat terjadi. Acuan
saham. penilaian ditunjukkan pada gambar 2 dan 3.
• Berupaya menggalang dukungan dari masyarakat luas
dalam menjalankan perannya sebagai perusahaan milik TINGKAT KEPARAHAN
KESELAMATAN &
KESEHATAN
masyarakat. (Severity Level)
(Safety and Health)
Tidak Menyebabkan Cedera atau
RENDAH 1 Perawatan Darurat
Perawatan Darurat atau Cedera
dengan Kehilangan Waktu Kerja
SEDANG
2 kurang dari atau sama dengan 3
hari

Kehilangan waktu kerja lebih dari 3


BESAR 3 hari
Cedera serius (dirawat di
rumahsakit lebih dari 3 hari atau
Gambar 1. Logo PT. Terminal Petikemas Surabaya [4] 72 jam dengank alasan apapun,
amputasi bagian tubuh, hilangnya

Logo PT. Terminal Petikemas Surabaya terinspirasi dari


SANGAT PARAH 4 fungsi tubuh termasuk panca
indera lebih dari 3 hari atau 72 jam
gelombang ombak lautan, menciptakan visual dinamis yang serta patah tulang yang
membutuhkan operasi
sesuai dengan kepribadian PT. Terminal Petikemas Surabaya
Fatalitas tunggal atau lebih dari
yang gesit. Menggunakan typografi italic yang modern dan KRITIKAL 5 satu
unik menciptakan tampilan profesional. Identitas TPS Gambar 2. Acuan Penilaian Tingkat Keparahan Kecelakaan di
mengedepankan visi perusahaan untuk menghidupkan PT. Terminal Petikemas Surabaya [5]
kegiatan perdagangan di Indonesia, dengan memberikan G. Verifikasi Hasil Analisa Risiko dengan Safety Officer
kualitas jasa yang baik untuk membawa kebaikan dan
Hasil analisa risiko yang telah dibuat, diasistensikan kepada
meningkatkan kualitas hidup masyarakat [4].
pemilik risiko dan safety officer untuk memastikan tidak ada
yang salah dengan dokumen yang telah dibuat.
3

TINGKAT KEMUNGKINAN KEMUNGKINAN


gambar 4.
(Likelihood Level) (Likelihood ) Berikut adalah hasil penilaian risiko kecelakaan yang
Kejadian yang mungkin terjadi hanya dalam dilakukan pada data langkah kerja yang didapatkan dari
JARANG
1 situasi pengecualian - sekali dalam 25 tahun mekanik RTG dan dokumen work instruction yang sudah ada,
HAMPIR TIDAK Kejadian yang mungkin terjadi pada suatu saat -
MUNGKIN 2 sekali dalam 10 tahun

Kejadian yang akan terjadi pada suatu saat -


MUNGKIN
3 sekali dalam 5 tahun

Kejadian yang mungkin terjadi dalam sebagian


SANGAT MUNGKIN
4 besar situasi - sekali dalam 2 tahun
Kejadian yang dipastikan akan terjadi dalam
HAMPIR PASTI
5 sebagian besar situasi - setidaknya sekali
dalam 1 tahun
Gambar 3. Acuan Penilaian Tingkat Kemungkinan Kecelakaan PT. Terminal
Petikemas Surabaya [5]

IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN


A. Analisa Data
Berdasarkan data langkah kerja yang terdapat pada work
instruction didapatkan bahwa langkah kerja yang terdapat
pada dokumen risk assessment yang sudah ada merupakan
bentuk sederhana dari langkah kerja yang terdapat pad Gambar 4. Matriks Pengukuran Risiko PT. Terminal Petikemas
Surabaya
dokumen work instruction sehingga diperlukan pembaruan
langkah kerja pada dokumen risk assessment. Penilaian risiko
dinilai berdasarkan kriteria yang sudah ada dan dikalikan
sehingga muncul nilai risiko dan dipetakan berdasarkan

Tabel 1. Hasil Analisa Risiko Kecelakaan Pada Proses Penggantian Motor Hoist RTG
IDENTIFIKASI BAHAYA PENGENDALIAN YANG SUDAH DILAKSANAKAN

KEMUNGKINAN
KESALAHAN YANG TERJADI

NILAI RESIKO
PADA SESEORANG ATAU

DAMPAK
AKTIFITAS/PEKERJAAN PERALATAN
URAIAN
YANG BERBAHAYA ANCAMAN KEAMANAN
YANG MUNGKIN DAPAT
TERJADI

ANG ANG ANG ANG


Perjalanan dari kantor RTG ke Tertabrak kendaraan bergerak - Memakai pakaian seragam standar APD

SED SED SED SED


Rubber Tyred Gantry di area terbatas 2 3
Memposisikan Rubber Tyred Tertabrak RTG saat sedang - Pengawalan RTG pada proses crossing
Gantry pada posisi parkir crossing/gantry atau gantry ke lokasi parkir 2 3
Perjalanan dari kantor RTG ke Tertabrak kendaraan bergerak - Memakai seragam sesuai standar APD
area Maintenance di area terbatas 2 4
Memasang safety line atau Tertabrak kendaraan bergerak - Memakai seragam sesuai standar APD
traffic cone di sisi luar RTG di area terbtas 3 3
SEDANG
Memosisikan spreader pada Tertimpa spreader - Koordinasi antara operator dengan
posisi fully hoist down teknisi yang berada di bawah
2 3
- Pembersihan area di bawah spreader
dari barang/petugas teknisi
SEDA REN REN SED SED REN SED

Mematikan switch menjadi Tersengat sisa arus listrik - Menggunakan sarung tangan dan sepatu
NG DAH DAH ANG ANG DAH ANG

keadaan off safety 2 3

Memasang blok pengganjal Terjepit wheelchokel dan roda - Menempatkan anggota tubuh di posisi
pada roda untuk memastikan yang aman 2 2
RTG tidak dapat bergerak Tergores wheelchoke - Menggunakan sarung tangan dan sepatu
2 2
safety
Memasang Log Out Tag Out Tersengat sisa arus listrik - Menggunakan sarung tangan dan sepatu
2 3
(LOTO) safety
Membalik plat status menjadi Tertabrak kendaraan bergerak - Memakai pakaian seragam standar APD
3 3
"REPAIR" di area terbatas
Pengambilan Motor Hoist Dari Tertabrak kendaraan bergerak - Memakai pakaian seragam standar APD
Guper Kantor RTG Sesuai di area terbatas cidera 1 4
Spesifikasi Tertimpa barang bawaaan dan - Koordinasi antara petugas teknisi
mengakibatkan cidera - Menggunakan sepatu safety 2 4
4

Tabel 1. Lanjutan
IDENTIFIKASI BAHAYA PENGENDALIAN YANG SUDAH DILAKSANAKAN

KEMUNGKINAN
KESALAHAN YANG TERJADI

NILAI RESIKO
PADA SESEORANG ATAU

DAMPAK
AKTIFITAS/PEKERJAAN PERALATAN
URAIAN
YANG BERBAHAYA ANCAMAN KEAMANAN
YANG MUNGKIN DAPAT
TERJADI
Pelepasan sambungan kabel Tersengat sisa arus listrik - Menggunakan sarung tangan dan sepatu

SEDA SEDAN REND SEDA SEDAN SEDAN SEDAN SEDAN SEDAN SEDAN
NG
pada motor hoist safety 2 3

Pengamanan drum hoist agar Terjepit clamp drum hoist - Memosisikan badan pada posisi kerja

G
tidak berputar dengan dengan pengganjal yang ergonomis 5 1
sendirinya
Pelepasan kopling motor hoist Terjepit/terpukul palu - Koordinasi antara petugas teknisi

AH
dengan gearbox - Menggunakan sarung tangan safety 3 1

Cedera akibat mata gerinda - Menggunakan sarung tangan, kaca mata

NG
safety 2 3

Pelepasan Motor Hoist Terjatuh,Terpleset dari atas - Menggunakan full body harness

G
RTG dan mengakibatkan - Pemeliharaan rutin di area pijakan kaki di 2 4
meninggal dunia atas RTG
Kejatuhan Benda dari atas - Peletakan barang di tempat yang jauh

G
RTG dan mengakibatkan cidera dari tepi batas 2 4
- Memakai helm safety
Terjepit Enerpac Atau Motor - Koordinasi antara petugas teknisi

G
Hoist dan mengakibatkan luka - Menggunakan sarung tangan safety 2 4
Sobek ,patah tulang.
Menurunkan motor hoist lama Tertimpa barang bawaaan dan - Pembersihan area di bawah barang

G
dan menaikkan yang baru mengakibatkan cidera bawaan dari petugas teknisi 2 4
dengan mobile crane - Koordinasi antara petugas teknisi
Pemasangan Motor Hoist Terjatuh,Terpleset dari atas - Menggunakan full body harness

G
RTG dan mengakibatkan - Pemeliharaan rutin di area pijakan kaki di 2 4
meninggal dunia atas RTG
Kejatuhan Benda dari atas - Peletakan barang di tempat yang jauh

G
RTG dan mengakibatkan cidera dari tepi batas 2 4
- Memakai helm safety
Terjepit Enerpac Atau Motor - Kontraktor melakukan pelatihan secara

SEDANG
Hoist dan mengakibatkan luka rutin kepada petugas Teknisi
Sobek ,patah tulang. - Koordinasi antara petugas teknisi 2 4
- Menggunakan sarung tangan safety

RENDAH NG
SANGAT SEDA SEDA SEDA SEDA
- Koordinasi antara petugas teknisi
- Menggunakan sarung tangan safety
2 1
Pemasangan kopling motor
hoist dengan gearbox hoist Terjepit
Penyambungan kabel-kabel Tersengat sisa arus listrik - Menggunakan sarung tangan dan sepatu
pada motor hoist safety 2 3

Pelepasan Log Out Tag Out Tersengat sisa arus listrik - Menggunakan sarung tangan dan sepatu NG
safety 2 3

Pelepasan blok pengganjal Tertabrak kendaraan yang - Memakai pakaian seragam standar APD
NG

melintas 3 3

Menyalakan switch menjadi on Tersengat sisa arus listrik - Menggunakan sarung tangan dan sepatu
NG

safety 2 3

Running Test Function Kejatuhan Benda dari atas - Peletakan barang di tempat yang jauh
SEDANG

RTG dan mengakibatkan cidera dari tepi batas


- Memakai helm safety 2 4
- Pembersihan area di bawah barang
bawaan dan petugas teknisi
Running Test Load Kejatuhan Benda dari atas - Peletakan barang di tempat yang jauh
SEDANG

RTG dan mengakibatkan cidera dari tepi batas


- Memakai helm safety 2 4
- Pembersihan area di bawah barang
bawaan dan petugas teknisi
5

tersebut dalam kondisi yang aman dan lengkap. Dan juga


B. Pembahasan
seragam mekanik yang sudah cukup mencolok dan standar
Berdasarkan hasil analisa risiko kecelakaan yang dapat dengan pakaian APD sehingga pada kondisi siang ataupun
terjadi pada setiap langkah kerja dan tercantum pada Tabel 1, malam hari, mekanik cukup jelas terlihat sehingga supir
didapatkan risiko tersengat sisa aliran arus listrik sebagai kendaraan lain juga dapat berhati-hati. Selain itu pada
risiko kecelakaan yang paling banyak dengan nilai risiko umumnya, di sekitar area maintenance juga sudah diberi cone
sedang berdasarkan perkalian nilai kemungkinan dan sebagai batas penanda.
perkalian nilai dampak berturut-turut yaitu, 2×3=6. Sehingga
berdasarkan matriks pengukuran risiko, nilai 6 termasuk ke
dalam kategori risiko yang sedang. Mitigasi kecelakaan yang V. KESIMPULAN/RINGKASAN
dilakukan agar tidak tersengat sisa aliran arus listrik adalah Kesimpulan yang dapat diambil dari pelaksanaan Kerja
dengan menggunakan sepatu safety dan sarung tangan safety Praktek ini adalah sebagai berikut:
sebagai alat pelindung diri (APD). Berdasarkan data hasil a. Analisa risiko dilakukan dengan meninjau risiko
wawancara dengan mekanik sebagai pemiliki risiko, kecelakaan pada setiap langkah pengerjaan suatu kegiatan
kecelakaan tersengat sisa arus listrik jarang terjadi karena dengan validasi oleh pemilik risiko. Risiko kecelakaan
mekanik telah menggunakan alat pelindung diri seperti yang dinilai berdasarkan tingkat kemungkinan terjadinya, dan
telah disebutkan pada bagian mitigasi untuk risiko kecelakaan tingkat keparahan yang diakibatkan oleh kecelakaan
ini. tersebut terhadap perusahaan.
Sementara risiko kecelakaan yang jumlahnya paling sedikit b. Tingkat risiko sangat rendah – sedang, hanya
adalah risiko terjatuh dari atas RTG sehingga menyebabkan membutuhkan pelaksanaan tindakan mitigasi yang sudah
meninggal dunia dengan nilai risiko tinggi berdasarkan ada, dan tidak memerlukan tindakan mitigasi lebih lanjut.
perkalian nilai kemungkinan dan perkalian nilai dampak Sementara tingkat risiko tinggi – kritis membutuhkan
berturut-turut yaitu, 2×5=10. Sehingga berdasarkan matriks tindakan mitigasi lebih lanjut untuk mengurangi nilai
pengukuran risiko, nilai 10 termasuk ke dalam kategori risiko risiko/ kerusakan/kerugian untuk perusahaan.
yang tinggi. Mitigasi kecelakaan yang dilakukan agar tidak c. Berdasarkan analisa risiko yang telah dilakukan pada
terjatuh dari atas RTG adalah dengan menggunakan full body proses penggantian motor hoist RTG, didapatkan 30 risiko
harness dan pemeliharaan rutin di area pijakan kaki di atas kecelakaan dengan tingkat terparah yaitu terjatuh dari atas
RTG. Penggunaan full body harness sebenarnya perlu RTG dengan nilai risiko 10, dan risiko kecelakaan paling
digunakan jika di area kerja tidak dikelilingi oleh pagar, ringan adalah terjepit dengan nilai risiko 2. Risiko
sementara di atas RTG sudah terdapat pagar pengaman kecelakaan yang paling banyak adalah risiko tersengat sisa
sehingga pada dokumen yang lama tindakan mitigasi hanya arus listrik dengan nilai risiko 6.
berupa pelatihan teknisi agar mampu meletakkan badan di
posisi yang aman. Namun pada analisa risiko ini tetap
DAFTAR PUSTAKA
disarankan tindakan mitigasi berupa penggunaan full body
harness sebagai pengaman, walaupun berdasarkan data hasil [1] S. Redjeki, “Kesehatan dan Keselamatan Kerja,” 2016.
[2] Terminal Petikemas Surabaya, “Motto PT. Terminal Petikemas
wawancara dengan mekanik sebagai pemiliki risiko, bahwa Surabaya,” 2017. https://www.tps.co.id/id-id/profil/moto.
kejadian kecelakaan terjatuh dari atas RTG crane belum [3] Terminal Petikemas Surabaya, “Misi PT. Terminal Petikemas
pernah terjadi sebelumnya di PT. Terminal Petikemas Surabaya,” 2017. https://www.tps.co.id/profil/misi.
[4] R. Hafifah, “Tentang Logo Baru TPS,” no. April, 2017.
Surabaya. [5] PT. Terminal Petikemas Surabaya, “HIRADC PT. Terminal Petikemas
Risiko kecelakaan yang memiliki nilai risiko rendah adalah Surabaya,” 2020.
risiko terjepit dan tertabrak kendaraan lain di area
maintenance dengan nilai risiko di bawah angka 5 sehingga
tindakan mitigasi yang sudah ada sudah memenuhi tujuannya
dan tidak membutuhkan tindakan mitigasi lebih lanjut.
Sebagian besar tindakan mitigasi yang telah dilakukan adalah
berupa penggunaan alat pelindung diri sesuai dengan kondisi
kerjanya. Berdasarkan data hasil wawancara dengan pemiliki
risiko atau mekanik yang bertugas untuk menjalankan
kegiatan maintenance RTG crane, kecelakaan tangan terjepit
adalah hal yang sering terjadi. Hal tersebut paling sering
terjadi ketika mekanik ingin membuka suatu baut atau mur
yang susah dibuka, sehingga harus menggunakan alat bantu
lain seperti palu. Kecelakaan terjepit terjadi saat tangan
mekanik terjepit antara kunci yang digunakan dengaan palu
tersebut.
Kecelakaan tertabrak kendaraan lain di area maintenance
juga sangat jarang terjadi karena semua kendaraan di area

Anda mungkin juga menyukai