Anda di halaman 1dari 7

PELAKSANAAN K3

PT KALTIM PRIMA COAL (KPC)

Disusun Oleh :
I Putu Benayaka Hananduta
073002200057
TTB
Dosen Pengampu :
Ririn Yulianti, S.T., M.T.

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI KEBUMIAN DAN ENERGI
UNIVERSITAS TRISAKTI

1
DAFTAR ISI

Daftar Isi………………………………………………………….…………….….2

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………3

BAB II LOKASI PERUSAHAAN……………………………………………......4

BAB III KESIGAPAN DAN TANGGAP DARURAT……………………...…….5

BAB IV KESIMPULAN……………………………………………………...…...7

2
BAB I
PENDAHULUAN
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan elemen penting yang harus
dijunjung tinggi di setiap lingkungan industri, termasuk di sektor pertambangan
batu bara yang memiliki tingkat risiko yang tinggi terhadap kecelakaan kerja.
Pada PT Kaltim Prima Coal, pelaksanaan kebijakan K3 tidak hanya menjadi
sebuah kewajiban, tapi juga merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam
mewujudkan tempat kerja yang aman dan sehat bagi setiap pekerjanya. Seiring
dengan semakin kompleksnya operasi pertambangan, begitu pula peningkatan
kebutuhan terhadap standar K3 yang lebih komprehensif dan efektif.
Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di lingkungan kerja,
khususnya di industri pertambangan, memiliki urgensi yang sangat penting.
Beberapa alasan mengapa K3 menjadi krusial dalam operasional perusahaan
seperti PT Kaltim Prima Coal. Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan hak
dasar setiap pekerja. Dengan menerapkan standar K3 yang tinggi, perusahaan
bertanggung jawab untuk melindungi para pekerjanya dari risiko cedera dan
penyakit akibat pekerjaan. Penerapan K3 bukan hanya merupakan tanggung
jawab moral perusahaan, tetapi juga kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku.
Di Indonesia, terdapat berbagai undang-undang dan peraturan yang mengatur
tentang keselamatan dan kesehatan kerja, yang harus dipatuhi oleh setiap
perusahaan, termasuk PT Kaltim Prima Coal. Lingkungan kerja yang aman dan
sehat akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja. Dengan mengurangi
risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja, perusahaan dapat memastikan
kelancaran operasional dan kesejahteraan para pekerjanya. Penerapan K3 yang
baik juga akan meningkatkan reputasi perusahaan di mata publik dan pemangku
kepentingan lainnya. Perusahaan yang dianggap peduli terhadap keselamatan
dan kesehatan pekerja akan lebih dihargai dan dipercaya. PT Kaltim Prima Coal
telah dan terus melakukan berbagai langkah untuk meningkatkan standar
keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan perusahaan. Perusahaan secara
rutin menyelenggarakan penyuluhan dan pelatihan K3 kepada seluruh
karyawan, baik yang baru maupun yang sudah lama bekerja di perusahaan.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya K3 serta
memberikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam menghadapi
risiko di lingkungan kerja.

3
BAB II
LOKASI PERUSAHAAN
PT Kaltim Prima Coal (KPC) adalah perusahaan pertambangan batubara yang
berlokasi di Sangatta, Kalimantan Timur, Indonesia. Mereka merupakan salah
satu tambang yang menggunakan metode survace mining (open-pit) terbesar di
dunia dengan luas wilayah konsesi mencapai 90.938 hektar. Sangatta Pit ini
adalah salah satu area penambangan utama KPC yang sudah beroperasi sejak
awal kegiatan perusahaan. Bengalon pit merupakan pit yang terletak tidak jauh
dari Sangatta dan menyediakan sejumlah besar produksi batubara perusahaan.
Pinang Lokasi ini dikenal dengan kualitas batubara yang tinggi dan merupakan
bagian penting dari operasi penambangan KPC. Melawan terkenal dengan
batubara kalori rendah yang menjadi salah satu produk utama perusahaan.
Metode surface mining dipilih oleh PT Kaltim Prima Coal karena ketersediaan
cadangan batubara yang dapat diakses dengan mudah secara langsung dari
permukaan tanah. Cadangan batubara yang memiliki kedalaman atau
kemiringan ternggolong rendah dan memiliki striping ratio (SR) 1:6 merupakan
nilai masih memungkinkan perusahaan untuk menggunakan metode terbuka
dengan lebih efisien. Metode surface mining umumnya memiliki biaya operasi
lebih rendah dibandingkan dengan metode penambangan bawah tanah. Biaya
pembukaan pit, pemindahan tanah, dan peralatan penambangan dapat dikelola
dengan lebih efisien, memungkinkan PT Kaltim Prima Coal untuk mencapai
tingkat produksi yang optimal. Proses penambangan dilaksanakan menggunakan
truk dan shovel dengan metode open-pit, dan saat ini total kapasitas produksi
batubara KPC mencapai 70 juta metric ton per tahun.

4
BAB III
KESIGAPAN DAN TANGGAP DARURAT
Salah satu prioritas utama KPC adalah keselamatan dan kesehatan kerja. Kami
secara konsisten memastikan keselamatan dan kesehatan karyawan, kontraktor,
masyarakat sekitar, dan seluruh pihak yang bekerja sama dengan kami dengan
tujuan utama mencapai tingkat insiden zero di seluruh area dan kegiatan operasi
tambang kami. KPC menggunakan berbagai standar nasional dan internasional
tentang keselamatan dan kesehatan kerja, seperti OHSAS 18000, untuk
menerapkan dan memperbaiki sistem manajemen dan kinerja keselamatan dan
kesehatan kerja. Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia juga memiliki
peraturan dan peraturan terkait keselamatan dan kesehatan kerja. Golden Rules for
Safety and Health at Work (KPC) Kami telah membuat dan menerapkan aturan
untuk menjaga kesehatan dan keselamatan karyawan KPC. Kami telah
menemukan sebelas jenis pekerjaan yang berpotensi fatal. Oleh karena itu, kami
mengembangkan Golden Rules, yang merupakan aturan baku standar keselamatan
kerja, dengan meninjau standar kerja, petunjuk pelaksanaan, kriteria audit, dan
pelatihan berdasarkan OHSAS 18001. Sistem untuk mengelola keselamatan,
kesehatan, dan lingkungan kerja (K3L). Untuk mengelola keselamatan, kesehatan
kerja, dan masalah lingkungan, KPC menerapkan sistem K3L Prima Nirbhaya.
Sistem ini menggunakan dasar pendekatan yang didasarkan pada prinsip
perencanaan, pelaksanaan, tinjauan berkala dan tindak lanjut (Plan, Do, Check,
Action/PDCA) yang diterapkan secara konsisten. Sistem yang kami bangun
memenuhi persyaratan ISO 14001 dan OHSAS 18001. Kesehatan kerja seluruh
karyawan kami sangat diperhatikan oleh KPC. Kami selalu mencegah dan
memerangi penyakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja dan gaya hidup
karyawan. Bahaya kesehatan di tempat kerja seperti kebisingan, kadar debu,
penerangan, ventilasi, tekanan panas, gas beracun, getaran alat berat, dan program
hidup sehat diawasi. Pelatihan K3 untuk Staf

Kami melakukan beberapa pelatihan untuk meningkatkan kesadaran karyawan


kami akan pentingnya keamanan dan kesehatan dalam bekerja. Kami melakukan
ini dalam upaya kami untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat
serta memperhatikan keselamatan, kesehatan kerja, dan lingkungan.Pelatihan K3
untuk Istri Pekerja,KPC menyadari bahwa lingkungan kerja dan dukungan istri
karyawan berpengaruh pada keselamatan dan kesehatan kerja karyawan. Oleh
karena itu, KPC secara konsisten melibatkan istri-istri karyawan untuk
mendukung keselamatan dan kesehatan kerja karyawan. Dengan memberikan

5
pelatihan kepada istri karyawan, para istri karyawan diharapkan dapat memahami
kondisi kerja suami mereka dan memberikan dukungan sepenuhnya sehingga
keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dipertahankan. Perbaikan
Tanggap Darurat KPC Tanggap darurat KPC ini bertujuan untuk segera
menyelesaikan masalah K3 di wilayah operasi KPC. Kami telah melakukan
beberapa perbaikan. Kampanye Keselamatan Melalui Radio Seperti tahun-tahun
sebelumnya, KPC menggandeng Radio Gema Wana Prima (GWP) FM untuk
mengkampanyekan pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja. Radio ini
pertama kali didirikan oleh salah satu karyawan KPC, dan telah membantu kami
menyebarkan pentingnya perilaku aman dan tip gaya hidup sehat yang menarik.
Kinerja dalam Bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Setiap tahun, kami
melakukan evaluasi kinerja K3 untuk mengetahui seberapa efektif upaya kami
untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja bagi semua pekerja KPC.
Nilai kekerapan terjadinya kecelakaan yang menyebabkan kehilangan jam kerja
(Lost Time Injury Frequency Rate, atau LTIFR) dan kekerapan terjadinya
kecelakan secara keseluruhan (Total Recordable Incident Frequency Rate, atau
TRIFR) dievaluasi. Nilai-nilai ini telah menurun sejak tahun 2009. Untuk
meningkatkan kualitas K3 kami, kami akan terus melakukan tinjauan dan
perbaikan sistem, prosedur, dan implementasi program keselamatan dan kesehatan
kerja. Audit K3 Dalam memastikan kelancaran program keselamatan kerja yang
telah dijalankan, kami mengadakan audit keselamatan secara rutin yaitu sebanyak
4 kali setiap minggu. Tahap Pelatihan Penilai.Tidak diragukan lagi, kami harus
memilih auditor yang berpengalaman sebelum melakukan audit K3 agar hasilnya
baik dan mencerminkan keadaan K3 di perusahaan kami yang sebenarnya. Untuk
mencapai hal ini, calon auditor akan dididik tentang sistem audit yang berlaku di
KPC. Setelah itu, mereka akan mengikuti magang selama empat hingga enam
bulan untuk belajar lebih banyak tentang dokumen K3, teknik audit, dan praktik-
praktiknya. Selain itu, calon auditor diberi kesempatan untuk belajar mengaudit
tempat kerjanya dengan menunjukkan tiga peluang untuk peningkatan. Peluang-
peluang ini akan dipresentasikan kepada General Manager divisi yang
bersangkutan dan General Manager HSES.
Program Pengamatan Perilaku (PRINASA) Salah satu upaya yang terkait dengan
elemen pencegahan kecelakaan fatal (Element Pencegahan Kecelakaan Fatal—
FPE) adalah program observasi perilaku. Program ini dirancang oleh manajemen
dan praktisi kesehatan kerja dan bertujuan untuk mengurangi jumlah kematian dan
kecelakaan yang menyebabkan kehilangan jam kerja. Sejak tahun 2009, kami
menetapkan minimal 60% FPE. Bagaimana Mengatasi Kecelakaan
KerjaMelaporkan kecelakaan kerja kepada atasan adalah langkah pertama yang
harus dilakukan oleh karyawan. Semua peristiwa yang terjadi di wilayah tanggung

6
jawab pemimpin juga harus dilaporkan. Sehingga petugas dari bagian manfaat
dapat menyusun laporan kepada pihak keselamatan ker

BAB IV
KESIMPULAN
Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di PT Kaltim Prima Coal
merupakan konstituen yang esensial dari tata kelola perusahaan yang baik.
Upaya KPC dalam implementasi kebijakan K3 telah menunjukkan komitmen
perusahaan dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat untuk
semua pekerjanya. Dengan penerapan protokol keselamatan yang ketat,
penyelenggaraan pelatihan keselamatan secara berkala, serta kesiapsiagaan dan
respons yang tanggap terhadap situasi darurat, KPC telah berhasil
mengintegrasikan prinsip-prinsip K3 ke dalam semua aspek operasionalnya.
Meski tantangan masih ada, terutama dalam menghadapi risiko-risiko yang
inheren dalam industri pertambangan, komitmen KPC terhadap keselamatan
kerja menunjukkan bahwa manajemen serius dan tanggung jawab dalam
merespons dan mencegah insiden kecelakaan kerja. Peningkatan berkelanjutan
dalam praktik K3 KPC menegaskan peran pentingnya dalam menjaga
keberlanjutan operasional dan reputasi perusahaan sebagai pemimpin dalam
industri pertambangan yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai