-AKUNTABILITAS PUBLIK-
Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2218522-beberapa-indikatorkeberhasilan-akuntabilitas/#ixzz26rv1YjZM
Akuntansi sektor publik , oleh : Dr. Mardiasmo,MBA,AK. Akuntansi Sektor Publik suatu pengantar, oleh : Indra Bastian,SE. Akt, M.B.A.,Ph.D.
Akuntabilitas merupakan konsep yang kompleks yang lebih sulit mewujudkannya dari pada memberantas korupsi (turner and hulme,1997). Terwujudnya akuntabilitas merupakan tujuan utama dari reformasi sektor publik. Tuntutan yang kemudian muncul adalah perlunya di buat laporan keuangan eksternal yang dapat menggambarkan kinerja lembaga sektor publik. Akuntabilitas publik yang harus di lakukan oleh organisasi sektor publik terdiri atas beberapa dimensi. Ellwood (1993) menjelaskan terdapat empat dimensi akuntabilitas yang harus di penuhi oleh organisasi sektor publik, yaitu : 1. akuntabilitas kejujuran dan akuntabilitas hukum ( accountability for probity and legality ) 2. akuntabilitas proses (processs accountability) 3. akuntabilitas program (program accountability) 4. akuntabilitas kebijakan (policy accountability)
Akuntabilitas proses
Akuntabilitas proses terkait dengan apakah prosedur yang di gunakan dalam melaksanakan tugas sudah cukup baik dalam hal kecukupan sistem informasi akuntansi, sistem informasi menejemen, dan prosedur administrasi. Akuntabilitas proses termanifestasikan melalui pemberian pelayanan public yang cepat, responsive,dan murah biaya. Pengawasan dan pemeriksaan terhadap pelaksanaan akuntabilitas proses dapat dilakukan, misalnya dengan memeriksa ada tidaknya mark up dan pungutan-pungutan lain di luar yang di tetapkan, serta sumber-sumber infesisensi dan pemborosan yang menyebabkan mahalnya biaya pelayanan public dan kelambanan dalam pelayanan.
Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2218522-beberapa-indikatorkeberhasilan-akuntabilitas/#ixzz26rv1YjZM
Akuntansi sektor publik , oleh : Dr. Mardiasmo,MBA,AK. Akuntansi Sektor Publik suatu pengantar, oleh : Indra Bastian,SE. Akt, M.B.A.,Ph.D.
Akuntabilitas program
Akuntabilitas program terkait dengan pertimbangan apakah tujuan yang di tetapkan dapat di capai atau tidak, dan apakah telah mempertimbangkan akternatif program yang memberikan hasil yang optimal dengan biaya yang minimal.
Akuntabilitas kebijakan
Akuntabilitas kebijakan terkait dengan mempertangggung jawabkan pemerintah, baik pusat maupun daerah, atas kebijakan-kebijakan yang di ambil pemerintah terhadap DPR/DPRD dan masyarakat luas. Akuntansi sektor publik tidak bisa melepaskan diri dari pengaruh kecendrungan menguatnya tuntutan akuntabilitas sektor publik tsb. Akuntansi sektor publik di tuntut dapat menjadi alat perencanaan dan pengendalian organisasi sektor publik secara efektif dan efisien. Serta memfasilitasi terciptanya akuntabilitas publik. inefisiensi yang di alami oleh BUMN dan BUMD tersebut antara lain di sebabkan adanya intervensi politik, sentralisasi, rent seeking behavior dan menejemen yang buruk.
Privatisasi
Perusahaan publik juga tidak luput dari tudingan sebagai sarang korupsi, kolusi, nepotisme, inefesiensi, dan sumber pemborosan Negara. Rendahnya kinerja perusahaan publik di perkuat dengan bukti ambruknya sektor bisnis pemerintah di banyak Negara sehingga menimbulkan pertanyaan publik mengenai kemampuan pemerintah dalam menjalankan perusahaan publik secara ekonomis dan efisien (nicholls,1991) . inefisiensi yang di alami oleh BUMN dan BUMD tersebut antara lain di sebabkan adanya intervensi politik, sentralisasi, rent seeking dan menejemen yang buruk.
Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2218522-beberapa-indikatorkeberhasilan-akuntabilitas/#ixzz26rv1YjZM
Akuntansi sektor publik , oleh : Dr. Mardiasmo,MBA,AK. Akuntansi Sektor Publik suatu pengantar, oleh : Indra Bastian,SE. Akt, M.B.A.,Ph.D.
Tekanan terhadap BUMN dan BUMD : a. regulation and political pressure. b. social pressure c. rent seeking behavior d. economic and efficiency
-regulation and political pressure : BUMN / BUMD di tuntut untuk memberikan bagian laba perusahaan kepada pemerintah. Tuntutan tersebut di perkuat misalnya dengan adanya perda yang mewajibkan BUMD untuk menyetorkan bagian laba perusahaan kepada pemerintah daerah untuk menambah pendapatan asli daerah. :BUMN / BUMD akan menghadapi tekanan yang semakin besar dari masyarakat(konsumen) untuk menghasilkan produk yang murah dan berkualitas tinggi. Untuk itu, mekanisme penetapan harga dan subsidi sangat penting. : BUMN / BUMD akan berhadapan dengan orang-orang (oknum) yang mencoba melakukan rent seeking, korupsi, kolusi, dan nepotisme. : BUMN / BUMD di sisi lain di tuntut untuk ekonomis dan efisien agar menjadi entitas bisnis yang professional. Focus yang harus diperhatikan manajemen BUMN dan BUMD.
-social pressure
Di sisi internal BUMN dan BUMD harus melakukan strategi efisiensi agar bisa mejadi entitas bisnis yang tangguh dan professional sehingga memiliki daya saing. Harus di lakukan upayaupaya efisiensi biaya, misalnya dengan strategic cost management, di lakukan restrukturisasi organisasi, privatisasi, dan rightsizing (downsizing) serta rekrutmen sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan memiliki integritas yang tinggi. Privatisasi merupakan salah satu upaya mereformasi perusahaan publik untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan-perusahaan publik.
Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2218522-beberapa-indikatorkeberhasilan-akuntabilitas/#ixzz26rv1YjZM
Akuntansi sektor publik , oleh : Dr. Mardiasmo,MBA,AK. Akuntansi Sektor Publik suatu pengantar, oleh : Indra Bastian,SE. Akt, M.B.A.,Ph.D.
Otonomi daerah
Misi utama UU no.22 tahun 1999 tentang pemerintah daerah, dan UU no.25 tahun 1999 tentang penimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah adalah desentralisasi. Perkembangan akuntansi sektor publik , khususnya di Indonesia semakin pesat seiring dengan adanya era baru dalam pelaksaan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal. Salah satu ketetapan MPR yaitu Tap MPR nomor XV/MPR/1998 tentang penyelenggaraan otonomi daerah : pengaturan, pembagian dan pemannfaatan sumber daya nasional yang berkeadilan serta perimbangan keuangan pusat dan daerah dalam kerangka negara kesatuan republik indonesia
0,599** 0,604** 0,544** 0,540** 0,532** 0,369* 0,373* 0,327* 0,263 0,523** 0,617**
*signifikan pada = 5% (tes dua arah) **signifikan pada = 1% (tes dua arah) Sumber : huther and shah (1998) Hasil penelitian huther and shah (1998) di 80 negara menunjukan bahwa desentralisasi memilliki korelasi positif dengan kualitas pemerintahan. Dari tabel tersebut terlihat bahwa kualitas pemerintahan, yang merupakan variable gabungan dari partisipasi masyarakat, orientasi pemerintah, pembangunan social, dan Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2218522-beberapa-indikatorkeberhasilan-akuntabilitas/#ixzz26rv1YjZM
Akuntansi sektor publik , oleh : Dr. Mardiasmo,MBA,AK. Akuntansi Sektor Publik suatu pengantar, oleh : Indra Bastian,SE. Akt, M.B.A.,Ph.D.
menejemen ekonomi (makro) berhubungan positif dengan derajat desentralisai. Semakin tinggi derajat desentralisasi yang ada di suatu Negara semakin baik pula partisipasi masyarakatnya, orientasi pemerintah, pembangunan social, dan menejemen ekonomi (mikro) Implikasi otonomi daerah terhadap akuntansi sektor publik adalah bahwa dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah,pemerintah daerah di tuntut untuk mampu memberikan informasi keuangan kepada publik, DPRD, dan pihak-pihak yang menjadi stakeholder pemerintah daerah.
Untuk mengukur berhasil tidaknya akuntabilitas dalam manajemen berbasis sekolah, dapat dilihat pada beberapa hal, sebagaimana dinyatakan oleh Slamet (2005:7): Beberapa indikator keberhasilan akuntabilitas adalah: 1.Meningkatnya kepercayaan dan kepuasan publik terhadap sekolah. 2.Tumbuhnya kesadaran publik tentang hak untuk menilai terhadap penyelenggaraanpendidikan di sekolah, dan 3.Meningkatnya kesesuaian kegiatan-kegiatan sekolah dengan nilai dan norma yang berkembang di masyarakat.
Ketiga indikator di atas dapat dipakai oleh sekolah untuk mengukur apakah akuntabilitas manajemen sekolah telah mencapai hasil sebagaiamana yang dikehendaki. Tidak saja publik merasa puas, tetapi sekolah akan mengalami peningkatan dalam banyak hal.
Berdasarkan uraian di atas penulis tiba pada simpulan bahwa, pertama, akuntabilitas merupakan syarat mutlak bagi penerapan MBS; kedua, akuntabilitas semakin memiliki relevansi dalam dunia pendidikan ketika sekolah diberikan kewenangan untuk mengelola Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2218522-beberapa-indikatorkeberhasilan-akuntabilitas/#ixzz26rv1YjZM
Akuntansi sektor publik , oleh : Dr. Mardiasmo,MBA,AK. Akuntansi Sektor Publik suatu pengantar, oleh : Indra Bastian,SE. Akt, M.B.A.,Ph.D.
dirinya sendiri, berdasarkan karakteristik, dan kebolehannya; ketiga, nilai dan kultur, serta matinya perasaan terdesak menjadi faktor penghadang di depan hambatan dalam mewujudkan akuntabilitas sekolah; keempat, upaya-upaya untuk mewujudkan dan meningkatkan akuntabilitas di sekolah sangat bergantung kepada kemauan dan kemampuan serta visi perubahan warga sekolah mewujudkan akuntabilitas; kelima, akuntabilitas memiliki efek pada pencitraan publik terhadap sekolah.
Otonomi itu sendiri bertujuan mencapai efektivitas dan efesiensi dalam pelayanan kepada masyarakat, karena prinsip pelayanan publik yang paling efesien seharusnya diselenggarakan oleh otoritas yang memiliki kontrol geografis paling minimal (Cheema dan Rondinelli dalam Ambar, 2009 : 358). Kebijakan otonomi daerah ditempuh dalam rangka Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2218522-beberapa-indikatorkeberhasilan-akuntabilitas/#ixzz26rv1YjZM
Akuntansi sektor publik , oleh : Dr. Mardiasmo,MBA,AK. Akuntansi Sektor Publik suatu pengantar, oleh : Indra Bastian,SE. Akt, M.B.A.,Ph.D.
mengembalikan harkat dan martabat masyarakat di daerah, memberikan peluang pendidikan politik dalam rangka peningkatan kualitas demokrasi di daerah, peningkatan efisiensi pelayanan publik di daerah, peningkatan percepatan pembangunan daerah dan pada akhirnya diharapkan pula penciptaan cara berpemerintahan yang baik (good governance). Dalam penjelasan dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan otonomi seluas-luasnya adalah daerah diberi kewenangan mengurus dan mengatur semua urusan pemerintahan di luar yang menjadi urusan pemerintah. Daerah memiliki kewenangan membuat kebijakan daerah untuk memberikan pelayanan, peningkatan peran serta, prakarsa dan pemberdayaan masyarakat yang bertujuan pada peningkatan kesejahteraan rakyat. *Contoh perusahaan yang baik yaitu perusahaan yang memiliki COMPLAIN MANAGEMENT SEBAGAI WUJUD AKUNTABILITAS DALAM PELAYANAN PUBLIK DI ERA OTONOMI DAERAH.untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dalam rangka menciptakan kesejahteraan masyarakat. Masyarakat berhak untuk mendapatkan pelayanan yang terbaik dari pemerintah karena masyarakat telah memberikan dananya dalam bentuk pembayaran pajak, retribusi dan berbagai pungutan lainnya. Menurut Lewis (2005: 9) ruang lingkup pelayanan publik dapat dilihat dari pernyataan Public Service refers to agencies and activities tending toward the public side of the continuum. In actuality there is no clear division between public and private. Public service includes quasy governmental agencies and the many non profit organization devoted to community services and to the public interest. Pelayanan publik mengacu pada agen dan serangkaian aktivitas yang diarahkan pada sisi publik. Sesungguhnya tidaklah jelas pembagian antara publik (umum) dan private.
Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2218522-beberapa-indikatorkeberhasilan-akuntabilitas/#ixzz26rv1YjZM
Akuntansi sektor publik , oleh : Dr. Mardiasmo,MBA,AK. Akuntansi Sektor Publik suatu pengantar, oleh : Indra Bastian,SE. Akt, M.B.A.,Ph.D.
Akuntabilitas Kinerja
Akuntabilitas kinerja merupakan salah satu kata kunci bagi terwujudnya good governance dalam pengelolaan organisasi publik. Jadi, tidak salah jika siklus akuntansi sektor publik di akhiri dengan proses pertanggungjawaban publik. Proses inilah yang menentukan penilaian keberhasilan sebuah organisasi publik dalam mencapai tujuannya. Akuntabilitas kinerja telah menjadi salah satu item yang tercantum dalam dasar hukum atau aturan organisasi. Karenanya, organisasi di wajibkan secara hukum untuk memenuhi akuntabilitas organisasinya dengan kinerja yang di perolehnya. Kinerja organisasi dapat di raih dengan mengefisienkan hasil dari proses organisasi, yakni perencanaan, penganggaran, realisasi anggaran, pengadaan barang dan jasa, pelaporan keuangan,audit, serta pertanggungjawaban publik. Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2218522-beberapa-indikatorkeberhasilan-akuntabilitas/#ixzz26rv1YjZM
Akuntansi sektor publik , oleh : Dr. Mardiasmo,MBA,AK. Akuntansi Sektor Publik suatu pengantar, oleh : Indra Bastian,SE. Akt, M.B.A.,Ph.D.
10
Kesimpulan
Akuntansi sektor publik memiliki kaitan yang erat dengan penerapan dan perlakuan akuntansi pada domain publik. Domain publik sendiri memiliki wilayah yang lebih luas dalam kompleks di bandingkan dengan sektor swasta. Dari sudut pandang ilmu ekonomi, sektor publik dapat di pahami sebagai suatu entitas yang aktivitasnya berhubungan dengan usaha untuk menghasilkan barang dan pelayanan publik dalam rangka memenuhi kebutuhan dan hak publik. Perbedaan sifat dan karakteristik akuntansi tersebut di sebabkan karena adanya perbedaan lingkungan yang mempengaruhi, perbedaan sifat dan karakteristik sektor publik dengan sektor swasta dapat di lihat dengan beberapa hal , yaitu : tujuan organisasi, sumber pembiayaan, pola pertanggung jawabang, struktur kelembagaan , karakteristik anggaran, stakeholder yang di pengaruhi, sistem akuntansi. Organisasi sektor publik bergerak dalam lingkungan yang sangat kompleks dan turbulence. Komponen lingkungan yang mempengaruhi organisasi sektor publik meliputi faktor ekonomi, politik, kultur, dan demografi. Sektor publik sering di nilai negative oleh beberapa pihak,misalnya sebagai sarang infesiensi, pemborosan, sumber kebocoran dana, dan institusi yang selalu merugi. Tuntutan baru muncul agar organisasi sektor publik memperhatikan kualitas dan profesionalisme serta value for money dalam menjalankan aktifitasnya. Value for money merupakan konsep pengelolaan organisasi sektor publik yang mendasarkan pada tiga elemen : ekonomi, efisiensi, dan efektivitas. Selain itu tuntutan yang lain adalah perlunya akuntabilitas publik dan privatisasi terhadap perusahaan-perusahaan milik publik untuk menciptakan good publik dan corporate governance.
Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2218522-beberapa-indikatorkeberhasilan-akuntabilitas/#ixzz26rv1YjZM
Akuntansi sektor publik , oleh : Dr. Mardiasmo,MBA,AK. Akuntansi Sektor Publik suatu pengantar, oleh : Indra Bastian,SE. Akt, M.B.A.,Ph.D.