Anda di halaman 1dari 24

Mengenal Apa Itu Karies Gigi Dan Cara Mencegahnya

Penyebab

Keberadaan bakteri dalam mulut merupakan suatu hal yang normal. Bakteri dapat mengubah semua makanan, terutama gula, menjadi asam. Bakteri, asam, sisa makanan, dan ludah akan membentuk lapisan lengket yang melekat pada permukaan gigi. Lapisan lengket inilah yang disebut plak.Plak akan terbentuk 20 menit setelah makan. Zat asam dalam plak akan menyebabkan jaringan keras gigi larut dan terjadilah karies. Bakteri yang paling berperan dalam menyebabkan karies adalah Streptococcus mutans.

Gejala

Karies ditandai dengan adanya lubang pada jaringan keras gigi, dapat berwarna coklat atau hitam.Gigi berlubang biasanya tidak terasa sakit sampai lubang tersebut bertambah besar dan mengenai persyarafan dari gigi tersebut. Pada karies yang cukup dalam, biasanya keluhan yang sering dirasakan pasien adalah rasa ngilu bila gigi terkena rangsang panas, dingin, atau manis. Bila dibiarkan, karies akan bertambah besar dan dapat mencapai kamar pulpa, yaitu rongga dalam gigi yang berisi jaringan syaraf dan pembuluh darah. Bila sudah mencapai kamar pulpa, akan terjadi proses peradangan yang menyebabkan rasa sakit yang berdenyut. Lama kelamaan, infeksi bakteri dapat menyebabkan kematian jaringan dalam kamar pulpa dan infeksi dapat menjalar ke jaringan tulang penyangga gigi, sehingga dapat terjadi abses.

Pemeriksaan

Pemeriksaan yang akan dilakukan oleh dokter gigi adalah pemeriksaan klinis, disertai dengan pemeriksaan radiografik bila

dibutuhkan, tes sensitivitas pada gigi yang dicurigai sudah mengalami nekrosis, dan tes perkusi untuk melihat apakah infeksi sudah mencapai jaringan penyangga gigi.

Pencegahan

1. Sikat gigi dengan pasta gigi berfluoride dua kali sehari, pada pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur. 2. Lakukan flossing sekali dalam sehari untuk mengangkat plak dan sisa makanan yang tersangkut di antara celah gigi-geligi. 3. Hindari makanan yang terlalu manis dan lengket, juga kurangi minum minuman yang manis seperti soda. 4. Lakukan kunjungan rutin ke dokter gigi tiap 6 bulan sekali. 5. Perhatikan diet pada ibu hamil dan pastikan kelengkapan asupan nutrisi, karena pembentukan benih gigi dimulai pada awal trimester kedua.6. Penggunaan fluoride baik secara lokal maupun sistemik.

Penatalaksanaan

Biasanya perawatan yang diberikan adalah pembersihan jaringan gigi yang terkena karies dan penambalan (restorasi). Bahan tambal yang digunakan dapat bermacam-macam, misalnya resin komposit (penambalan dengan sinar dan bahannya sewarna gigi), glass ionomer cement, kompomer, atau amalgam (sudah mulai jarang digunakan).Pada lubang gigi yang besar dibutuhkan restorasi yang lebih kuat, biasanya digunakan inlay atau onlay, bahkan mungkin mahkota tiruan. Pada karies yang sudah mengenai jaringan pulpa, perlu dilakukan perawatan saluran syaraf. Bila kerusakan sudah terlalu luas dan gigi tidak dapat diperbaiki lagi, maka harus dilakukan pencabutan.

Dey this one Indonesia Wikipedia


Karies gigi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Karies gigi

Klasifikasi dan bahan-bahan eksternal

Kerusakan gigi berupa lubang yang disebabkan karies

ICD-10

K02.

ICD-9

521.0

DiseasesDB

29357

MedlinePlus

001055

Karies gigi adalah sebuah penyakit infeksi yang merusak struktur gigi.[1] Penyakit ini menyebabkan gigi berlubang. Jika tidak ditangani, penyakit ini dapat menyebabkan nyeri, penanggalan gigi, infeksi, berbagai

kasus berbahaya, dan bahkan kematian. Penyakit ini telah dikenal sejak masa lalu, berbagai bukti telah menunjukkan bahwa penyakit ini telah dikenal sejak zaman perunggu, zaman besi, dan zaman pertengahan.[2] Peningkatan prevalensi karies banyak dipengaruhi perubahan dari pola makan. [2][3] Kini, karies gigi telah menjadi penyakit yang tersebar di seluruh dunia. Ada beberapa cara untuk mengelompokkan karies gigi.[4] Walaupun apa yang terlihat dapat berbeda, faktor-faktor risiko dan perkembangan karies hampir serupa. Mula-mula, lokasi terjadinya karies dapat tampak seperti daerah berkapur namun berkembang menjad lubang coklat. Walaupun karies mungkin dapat saja dilihat dengan mata telanjang, kadang-kadang diperlukan bantuan radiografi untuk mengamati daerah-daerah pada gigi dan menetapkan seberapa jauh penyakit itu merusak gigi. Lubang gigi disebabkan oleh beberapa tipe dari bakteri penghasil asam yang dapat merusak karena reaksi fermentasi karbohidrat termasuk sukrosa,fruktosa, dan glukosa.[5][6][7] Asam yang diproduksi tersebut memengaruhi mineral gigi sehingga menjadi sensitif pada pH rendah. Sebuah gigi akan mengalami demineralisasi dan remineralisasi. Ketika pH turun menjadi di bawah 5,5, proses demineralisasi menjadi lebih cepat dari remineralisasi. Hal ini menyebabkan lebih banyak mineral gigi yang luluh dan membuat lubang pada gigi. Bergantung pada seberapa besarnya tingkat kerusakan gigi, sebuah perawatan dapat dilakukan. Perawatan dapat berupa penyembuhan gigi untuk mengembalikan bentuk, fungsi, dan estetika. Walaupun demikian, belum diketahui cara untuk meregenerasi secara besar-besaran struktur gigi, sehingga organisasi kesehatan gigi terus menjalankan penyuluhan untuk mencegah kerusakan gigi, misalnya dengan menjaga kesehatan gigi dan makanan.[8]

Daftar isi
[sembunyikan]

1 Sejarah 2 Epidemiologi 3 Klasifikasi

3.1 Lokasi

o o

3.1.1 Karies celah dan fisura 3.1.2 Karies permukaan halus 3.1.3 Deskripsi umum lainnya

3.2 Laju penyakit 3.3 Jaringan keras yang terpengaruh

4 Penyebab

o o o o o

4.1 Gigi 4.2 Bakteri 4.3 Karbohidrat yang dapat difermentasikan 4.4 Waktu 4.5 Faktor lainnya

5 Tanda dan gejala 6 Diagnosis 7 Perawatan 8 Pencegahan

o o o

8.1 Kebersihan mulut 8.2 Pengaturan makanan 8.3 Tindakan pencegahan lainnya

9 Catatan kaki dan sumber 10 Referensi 11 Pranala luar

Sejarah[sunting]

Sebuah gambar dari tahun 1300 Masehi. Seorang dokter mencabut gigi pasiennya.

Bukti arkeologis menunjukkan bahwa karies gigi sudah ada sejak masa prasejarah. Sebuah tengkorak yang diperkirakan berasal dari satu juta tahun yang lalu dari masa neolitikum memberi petunjuk adanya karies.[2] Adanya peningkatan prevalensi karies sejak masa neolitikum mungkin disebabkan banyaknya konsumsi makanan dari tumbuhan yang banyak mengandung karbohidrat.[9] Sebuah gurdi atau bor dari kayu ditemukan pada masa neolitikum. gurdi tersebut diperkirakan digunakan sebagai pelubang gigi untuk mengeluarkan abses dari gigi.[10] Perubahan kebudayaan berupa penemuan teknik pertanian di Asia Selatan dipercayai juga sebagai salah satu peningkat prevalensi karies. Sebuah teks dari Sumeria (5000 SM) menggambarkan sebuah "cacing gigi" sebagai penyebab karies.[11] Bukti pada kepercayaan ini juga ditemukan pada India, Mesir, Jepang, dan Tiongkok.[3] Banyak fosil tengkorak yang dapat menunjukkan adanya perawatan gigi yang primitif. Di Pakistan, sebuah gigi yang diperkirakan berasal dari 5500 SM hingga 7000 SM menunjukkan sebuah lubang yang mungkin disebabkan gurdi gigi. [12] Karies juga dituliskan oleh Homer dan Guy de Chauliac dalam tulisan mereka.[3] Papirus Ebers, sebuah tulisan Mesir kuno (1550 SM) menyebutkan sebuah penyakit gigi.[11] Selama pemerintahan dinasti Sargonid Assyria pada 668 SM hingga 626 SM, dituliskan bahwa dokter kerajaan memerlukan tindakan pencabutan gigi untuk mencegah penyebaran radang.[3] Selama masa pendudukan Bangsa Romawi di Eropa, proses pemasakan makanan menurunkan tingkat terjadinya karies.[13] Pada masa peradaban Yunani dan Romawi dan Mesir, memiliki perawatan untuk meredakan rasa nyeri karena karies.[3] Tingkat kejadian karies menurun pada zaman perunggu dan besi, namun meningkat tajam pada zaman pertengahan.[2] Peningkatan prevalensikaries secara periodik ini serupa dengan kejadian pada masa tahun 1000, ketika gula menjadi lebih mudah didapatkan di dunia Barat. Perawatan yang diberikan berupa obat-obatan herbal dan jampi-jampi, serta pencabutan gigi.[14][3]Umat Katolik menyampaikan doa dengan penyertaan Santo Appolonia, santo pelindung untuk dokter gigi.[15]

Ada pula bukti yang menunjukkan adanya peningkatan tingkat karies di suku Indian, Amerika Utara setelah memulai kontak dengan kolonial Eropa. Sebelum kolonisasi, Indian Amerika Utara menggantungkan hidupnya pada berburu, kemudian berubah menjadi bertani jagung. Pergantian diet makan ini menyebabkan peningkatan karies.[2] Pada masa pencerahan, kepercayaan bahwa "cacing gigi" sebagai penyebab karies ditepis oleh kelompok ilmuwan kedokteran.[16] Pierre Fauchard, yang dikenal sebagai bapak kedokteran gigi masa kini, adalah salah satu pihak pertama yang menolak ide cacing gigi tersebut. Ia menyebutkan bahwa konsumsi gula yang menjadi penyebab karies gigi.[17] Pada tahun 1850, prevalensi karies meningkat lagi dan disebabkan oleh pergeseran pola makan.[3] Pada 1890-an, W.D. Miller memulai rangkaian penelitian untuk menyelidiki perihal penyakit karies gigi. Ia menemukan bahwa ada bakteri yang hidup di rongga mulut dan mengeluarkan asamsehingga melarutkan struktur gigi ketika terdapat sisi karbohidrat.[18] Penjelasan ini dikenal sebagai teori karies kemoparasitik.[19] Penemuan Miller, bersamaan penelitian terhadap plak gigi olehG.V. Black dan J.L. Williams, membuat sebuah dasar sebagai penjelasan patofisiologi karies yang diterima hingga kini.[3]

Epidemiologi[sunting]
Diperkirakan bahwa 90% dari anak-anak usia sekolah di seluruh dunia dan sebagian besar orang dewasa pernah menderita karies. Prevalensi karies tertinggi terdapat di Asia dan Amerika Latin. Prevalensi terendah terdapat di Afrika.[20] Di Amerika Serikat, karies gigi merupakan penyakit kronis anak-anak yang sering terjadi dan tingkatnya 5 kali lebih tinggi dari asma.[21] Karies merupakan penyebab patologi primer atas penanggalan gigi pada anak-anak.[22] Antara 29% hingga 59% orang dewasa dengan usia lebih dari limapuluh tahun mengalami karies.[23] Jumlah kasus karies menurun di berbagai negara berkembang, karena adanya peningkatan kesadaran atas kesehatan gigi dan tindakan pencegahan dengan terapi florida.[24]

Klasifikasi[sunting]

Celah atau fisura gigi dapat menjadi lokasi karies.

Karies gigi dapat dikelompokkan berdasarkan lokasi, tingkat laju perkembangan, dan jaringan keras yang terkena.[4]

Lokasi[sunting]
Secara umum, ada dua tipe karies gigi bila dibedakan lokasinya, yaitu karies yang ditemukan di permukaan halus dan karies di celah atau fisura gigi.[25]

Karies celah dan fisura[sunting]


Celah dan fisura adalah tanda anatomis gigi. Fisura terbentuk saat perkembangan alur, dan tidak sepenuhnya menyatu, dan membuat suatu turunan atau depresio yang khas pada strutkur permukaan email. Tempat ini mudah sekali menjadi lokasi karies gigi.[26] Celah yang ada daerah pipi atau bukal ditemukan di gigi geraham. Karies celah dan fisura kadang-kadang sulit dideteksi. Semakin berkembangnya proses perlubangan akrena karies, email atau enamel terdekat berlubang semakin dalam. Ketika karies telah mencapai dentin pada pertemuan enamel dengan dental, lubang akan menyebar secara lateral. Di dentin, proses perlubangan akan mengikuti pola segitiga ke arah pulpa gigi.

Karies permukaan halus[sunting]


Ada tiga macam karies permukaan halus. Karies proksimal, atau dikenal juga sebagai karies interproksimal, terbentuk pada permukaan halus antara batas gigi. Karies akar terbentuk pada permukaan akar gigi. Tipe ketiga karies permukaan halus ini terbentuk pada permukaan lainnya.

Pada radiograf ini, titik hitam pada batas gigi menunjukkan sebuah karies proksimal.

Karies proksimal adalah tipe yang paling sulit dideteksi.[27] Tipe ini kadang tidak dapat dideteksi secara visual atau manual dengan sebuah eksplorer gigi. Karies proksimal ini memerlukan pemeriksaan radiografi.[28] Karies akar adalah tipe karies yang sering terjadi dan biasanya terbentuk ketika permukaan akar telah terbuka karena resesi gusi. Bila gusi sehat, karies ini tidak akan berkembang karena tidak dapat terpapar oleh plak bakteri. Permukaan akar lebih rentan terkena proses demineralisasi daripada enamel atau email karena sementumnya demineraliasi pada pH 6,7, di mana lebih tinggi dari enamel.[29] Karies akar lebih sering ditemukan di permukaan fasial, permukaan interproksimal, dan permukaan lingual. Gigi geraham atas merupakan lokasi tersering dari karies akar.

Deskripsi umum lainnya[sunting]

Gambar skematis gigi.

Di samping pengelompokan diatas, lesi karies dapat dikelompokkan sesuai lokasinya di permukaan tertentu pada gigi. Karies pada permukaan gigi yang dekat dengan permukaan pipi atau bibir disebut "karies fasial", dan karies yang lebih dekat ke arah lidah disebut "karies lingual". Karies fasial dapat dibagi lagi menjadi bukal (dekat pipi) dan labial (dekat bibir). Karies lingual juga dapat disebut palatal bila ditemukan di permukaan lingual dari gigi pada rahang atas (maksila) dan dekat dengan pallatum durum atau bagian langit-langit mulut yang keras.

Laju penyakit[sunting]
Laju karies dapat membagi karies menjadi karies akut dan kronis. Karies rekuren berarti karies yang terjadi pada bekas karies terdahulu.[rujukan?]

Jaringan keras yang terpengaruh[sunting]


Berdasarkan pada jaringan keras yang terpengaruh, karies dapat dibedakan menjadi karies yang memengaruhi enamel, dentin, atau sementum. Pada awal perkembangannya, karies mungkin hanya memengaruhi enamel. Namun ketika karies semakin luas, dapat memengaruhi dentin. Sementum adalah jaringan keras yang melapisi akar gigi, maka sementum dapat terkena bila akar gigi terbuka. [rujukan?] Karies di dekat leher gigi disebut karies servikal.[rujukan?]

Penyebab[sunting]
Ada empat hal utama yang berpengaruh pada karies: permukaan gigi, bakteri kariogenik (penyebab karies), karbohidrat yang difermentasikan, dan waktu.[30]

Gigi[sunting]
Ada penyakit dan gangguan tertentu pada gigi yang dapat mempertinggi faktor risiko terkena karies. Amelogenesis imperfekta, yang timbul pada 1 dari 718 hingga 14.000 orang, ada penyakit di mana enamel tidak terbentuk sempurna.[31] Dentinogenesis imperfekta adalah ketidaksempurnaan pembentukan dentin. Pada kebanyakan kasus, gangguan ini bukanlah penyebab utama dari karies.[32] Anatomi gigi juga berpengaruh pada pembentukan karies. Celah atau alur yang dalam pada gigi dapat menjadi lokasi perkembangan karies. Karies juga sering terjadi pada tempat yang sering terselip sisa makanan.

Bakteri[sunting]

Preparat Streptococcus mutans.

Mulut merupakan tempat berkembanganya banyak bakteri, namun hanya sedikit bakteri penyebab karies, yaitu Streptococcus mutans danLactobacilli di antaranya.[5][7] Khusus untuk karies akar, bakteri yang sering ditemukan adalah Lactobacillus acidophilus, Actinomyces viscosus,Nocardia spp., dan Streptococcus mutans. Contoh bakteri dapat diambil pada plak.

Karbohidrat yang dapat difermentasikan[sunting]


Bakteri pada mulut seseorang akan mengubah glukosa, fruktosa, dan sukrosa menjadi asam laktat melalui sebuah proses glikolisis yang disebutfermentasi.[6] Bila asam ini mengenai gigi dapat menyebabkan demineralisasi. Proses sebaliknya, remineralisasi dapat terjadi bila pH telah dinetralkan. Mineral yang diperlukan gigi tersedia pada air liur dan pasta gigi berflorida dan cairan pencuci mulut.[33] Karies lanjut dapat ditahan pada tingkat ini. Bila demineralisasi terus berlanjut, maka akan terjadi proses pelubangan.

Waktu[sunting]
Tingkat frekuensi gigi terkena dengan lingkungan yang kariogenik dapat memengaruhi perkembangan karies.[34] Setelah seseorang mengonsumsi makanan mengandung gula, maka bakteri pada mulut dapat memetabolisme gula menjadi asam dan menurunkan pH. PH dapat menjadi normal karena dinetralkan oleh air liur dan proses sebelumnya telah melarutkan mineral gigi. Demineralisasi dapat terjadi setelah 2 jam.[35]

Faktor lainnya[sunting]
Selain empat faktor di atas, terdapat faktor lain yang dapat meningkatkan karies. Air liur dapat menjadi penyeimbangan lingkungan asam pada mulut. Terdapat keadaan dimana air liur mengalami gangguan produksi, seperti pada sindrom Sjgren, diabetes mellitus, diabetes insipidus, dan sarkoidosis.[36]

Karies yang merajalela karena penggunaan metamfetamin.

Obat-obatan seperti antihistamin dan antidepresan dapat memengaruhi produksi air liur.[37] Terapi radiasi pada kepala dan leher dapat merusak sel pada kelenjar liur.[38] Penggunaan tembakau juga dapat mempertinggi risiko karies.[39] Tembakau adalah faktor yang signifikan pada penyakit periodontis, seperti dapat menyusutkan gusi.[40] Dengan gusi yang menyusut, maka permukaan gigi akan terbuka. Sementum pada akar gigi akan lebih mudah mengalami demineralisasi. Karies botol susu atau karies kanak-kanak adalah pola lubang yang ditemukan di anak-anak pada gigi susu. Gigi yang sering terkena adalah gigi depan di rahang atas, namun kesemua giginya dapat terkena juga.[41] Sebutan "karies botol susu" karena karies ini sering muncul pada anak-anak yang tidur dengan cairan yang manis (misalnya susu) dengan botolnya. Sering pula disebabkan oleh seringnya pemberian makan pada anak-anak dengan cairan manis. Ada juga karies yang merajalela atau karies yang menjalar ke semua gigi.[42] Tipe karies ini sering ditemukan pada pasien dengan xerostomia, kebersihan mulut yang buruk, pengonsumsi gula yang tinggi, dan pengguna metamfetamin karena obat ini membuat mulut kering. [43] Bila karies yang parah ini merupakan hasil karena radiasi kepala dan leher, ini mungkin sebuah karies yang dipengaruhi radiasi.
[29]

Tanda dan gejala[sunting]


Seseorang sering tidak menyadari bahwa ia menderita karies sampai penyakit berkembang lama.[44] Tanda awal dari lesi karies adalah sebuah daerah yang tampak berkapur di permukaan gigi yang menandakan adanya demineralisasi. Daerah ini dapat menjadi tampak coklat dan membentuk lubang. Proses tersebut dapat kembali ke asal atau reversibel, namun ketika lubang sudah terbentuk maka struktur yang rusak tidak dapat diregenerasi. Sebuah lesi tampak coklat dan mengkilat dapat menandakan karies. Daerah coklat pucat menandakan adanya karies yang aktif. Bila enamel dan dentin sudah mulai rusak, lubang semakin tampak. Daerah yang terkena akan berubah warna dan menjadi lunak ketika disentuh. Karies kemudian menjalar ke saraf gigi, terbuka, dan akan terasa nyeri. Nyeri dapat bertambah hebat dengan panas, suhu yang dindin, dan makanan atau minuman yang manis.[1] Karies gigi dapat menyebabkan napas tak sedap dan pengecapan yang buruk.
[45]

Dalam kasus

yang lebih lanjut, infeksi dapat menyebar dari gigi ke jaringan lainnya sehingga menjadi berbahaya. [46]

Diagnosis[sunting]

Dental explorer, alat diagnostik karies.

Diagnosis pertama memerlukan inspeksi atau pengamatan pada semua permukaan gigi dengan bantuan pencahayaan yang cukup, kaca gigi, dan eksplorer. Radiografi gigi dapat membantu diagnosis, terutama pada kasus karies interproksimal. Karies yang besar dapat langsung diamati dengan mata telanjang. Karies yang tidak ekstensif dibantu dulu dengan menemukan daerah lunak pada gigi dengan eksplorer.[47] Beberapa peneliti gigi telah memperingatkan agar tidak menggunakan eksplorer untuk menemukan karies.[27] Pada kasus dimana sebuah daerah kecil pada gigi telah mulai terjadi demineralisasi namun belum membentuk lubang, tekanan melalui eksplorer dapat merusak dan membuat lubang. Teknik yang umum digunakan untuk mendiagnosis karies awal yang belum berlubang adalah dengan tiupan udara melalui permukaan yang disangka, untuk membuang embun, dan mengganti peralatan optik. Hal ini akan membentuk sebuah efek "halo" dengan mata biasa. Transiluminasi serat optik direkomendasikan untuk mendiagnosis karies kecil.[rujukan?]

Perawatan[sunting]
Struktur gigi yang rusak tidak dapat sembuh sempurna, walaupun remineralisasi pada karies yang sangat kecil dapat timbul bila kebersihan dapat dipertahankan.[1]Untuk lesi yang kecil, florida topikal dapat digunakan untuk merangsang remineralisasi. Untuk lesi yang besar dapat diberikan perawatan khusus. Perawatan ini bertujuan untuk menjaga struktur lainnya dan mencegah perusakan lebih lanjut. [rujukan?]

Amalgam dapat digunakan sebagai media untuk penyembuhan karies.

Secara umum, pengobatan lebih awal akan lebih nyaman dan murah dibandingkan perawatan lanjut karena lubang yang lebih buruk. Anestesi lokal, oksida nitro, atau obat lainnya dapat meredam nyeri.[48] Pembuangan bor dapat membuang struktur yang sudah berlubang. Sebuah alat seperti sendok dapat membersihkan lubang dengan baik.[49] Ketika lubang sudah dibersihkan, maka diperlukan sebuah teknik penyembuhan untuk mengembalikan fungsi dan keadaan estetikanya. Material untuk penyembuhan meliputi amalgam, resin untuk gigi, porselin, dan emas.[50] Resin dan porselin dapat digunakan untuk menyamakan warna dengan gigi asal dan lebih sering digunakan. Bila bahan di atas tidak dapat digunakan, maka diperlukan zat crown yang terbutat dari emas, porselin atau porselin yang dicampur logam.[rujukan?] Pada kasus tertentu, diperlukan terapi kanal akar pada gigi.[51] Terapi kanal gigi atau terapi endodontik, direkomendasikan bila pulpa telah mati karena infeksi atau trauma. Saat terapi, pulpa, termasuk saraf dan pembuluh darahnya, dibuang. Bekas gigi akan diberikan material seperti karet yang disebutgutta percha.[52] Pencabutan atau ekstraksi gigi juga menjadi pilihan perawatan karies, bila gigi tersebut telah hancur karena proses pelubangan.[rujukan?]

Pencegahan[sunting]

Menggosok gigi adalah salah satu tindakan pencegahan karies.

Kebersihan mulut[sunting]
Kebersihan perorangan terdiri dari pembersihan gigi yang baik.[8] Kebersihan mulut yang baik diperluklan untuk meminimalisir agen penyebab penyakit mulut dan membuang plak gigi. Plak tersebut mengandung bakteri. [53] Karies dapat dicegah dengan pembersihan dan pemeriksaan gigi teratur.

Pengaturan makanan[sunting]
Untuk kesehatan gigi, pengaturan konsumsi gula penting diperhatikan.[34] Gula yang tersisa pada mulut dapat memproduksi asam oleh bakteri. Pengonsumsian permen karet dengan xilitol dapat melindungi gigi.

Permen ini telah popler di Finlandia.[54] Efek ini mungkin disebabkan ketidakmampuan bakteri memetabolisme xilitol.[55]

Perlatan medis untuk memberi florida pada gigi.

Tindakan pencegahan lainnya[sunting]


Terapi florida dapat menjadi pilihan untuk mencengah karies. Cara ini telah terbukti menurunkan kasus karies gigi.[56] Florida dapat membuat enbamel resisten terhadap karies.[57] Florida sering ditambahkan pada pasta gigi dan cairan pembersih mulut. Penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa pemberian radiasi laser intensitas rendah dengan laser ion argon dapat mencengah karies enamel dan lesi daerah bercak putih.[58] Sedang dikembangkan pula, vaksin untuk melawan bakteri karies. Pada 2004, vaksin ini telah berhasil diujicobakan pada hewan[59], dan uji coba klinis pada manusia pada Mei 2006.[60]

APA ITU KARIES


Oleh : WELLYDA UMAR/105014655
APA ITU KARIES

Karies Gigi (Kavitasi) DEFINISI Karies Gigi (Kavitasi) adalah daerah yang membusuk di dalam gigi, yang terjadi akibat suatu proses yang secara bertahap melarutkan email (permukaan gigi sebelah luar yang keras) dan terus berkembang ke bagian dalam gigi. Jika tidak diobati oleh seorang dokter gigi, karies akan terus tumbuh dan pada akhirnya menyebabkan gigi tanggal. Tergantung kepada lokasinya, pembusukan gigi dibedakan menjadi:

1.

Pembusukan permukaan yang licin/rata. Merupakan jenis pembusukan yang paling bisa dicegah dan diperbaiki, tumbuhnya paling lambat. Sebuah karies dimulai sebagai bintik putih dimana bakteri melarutkan kalsium dari email. Pembusukan jenis ini biasanya mulai terjadi pada usia 20-30 tahun.

2.

Pembusukan lubang dan lekukan. Biasanya mulai timbul pada usia belasan, mengenai gigi tetap dan tumbuhnya cepat. Terbentuk pada gigi belakang, yaitu di dalam lekukan yang sempit pada permukaan gigi untuk mengunyah dan pada bagian gigi yang berhadapan dengan pipi. Daerah ini sulit dibersihkan karena lekukannya lebih sempit daripada bulu-bulu pada sikat gigi.

3.

Pembusukan akar gigi. Berawal sebagai jaringan yang menyerupai tulang, yang membungkus permukaan akar (sementum). Biasanya terjadi pada usia pertengahan akhir. Pembusukan ini sering terjadi karena penderita mengalami kesulitan dalam membersihkan daerah akar gigi dan karena makanan yang kaya akan gula. Pembusukan akar merupakan jenis pembusukan yang paling sulit dicegah.

4.

Pembusukan dalam email. Pembusukan terjadi di dalam lapisan gigi yang paling luar dan keras, tumbuh secara perlahan. Setelah menembus ke dalam lapisan kedua (dentin, lebih lunak), pembusukan akan menyebar lebih cepat dan masuk ke dalam pulpa (lapisan gigi paling dalam yang mengandung saraf dan pembuluh darah).

Dibutuhkan waktu 2-3 tahun untuk menembus email, tetapi perjalanannya dari dentin ke pulpa hanya memerlukan waktu 1 tahun. Karena itu pembusukan akar yang berasal dari dalam dentin bisa merusak berbagai struktur gigi dalam waktu yang singkat.

PENYEBAB Hal-hal yang mendukung terjadinya karies gigi: - Gigi yang peka, yaitu gigi yang mengandung sedikit fluor atau memiliki lubang, lekukan maupun alur yang menahan plak. - Bakteri, mulut mengandung sejumlah besar bakteri, tetapi hanya bakteri jenis tertentu yang menyebabkan pembusukan gigi. Yang paling sering adalah bakteri Streptococcus mutans. - Sisa-sisa makanan. Dalam keadaan normal, di dalam mulut terdapat bakteri. Bakteri ini mengubah semua makanan (terutama gula dan karbohidrat) menjadi asam. Bakteri, asam, sisa makanan dan ludah bergabung membentuk bahan lengket yang disebutplak, yang menempel pada gigi. Plak paling banyak ditemukan di gigi geraham belakang. Jika tidak dibersihkan maka plak akan membentuk mineral yang disebut karang gigi (kalkulus,tartar). Plak dan kalkulus bisa mengiritasi gusi sehingga timbul gingivitis. GEJALA Tidak semua nyeri gigi disebabkan karena kavitasi. Sakit gigi dapat terjadi karena: - akar tercemar, tetapi tidak membusuk - terlalu kuat mengunyah - gigi patah. Penyumbatan sinus bisa menyebabkan gigi atas menjadi peka. Biasanya, suatu kavitasi di dalam enamel tidak menyebabkan sakit; nyeri baru timbul jika pembusukan sudah mencapai dentin. Nyeri yang dirasakan jika meminum minuman dingin atau makan permen menunjukkan bahwa pulpa masih sehat. Jika pengobatan dilakukan pada stadium ini, maka gigi bisa diselamatkan dan tampaknya tidak akan timbul nyeri maupun kesulitan menelan. Suatu kavitasi yang timbul di dekat atau telah mencapai pulpa menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki. Nyeri tetap ada walaupun perangsangnya dihilangkan (contohnya air dingin ). Bahkan gigi terasa sakit meskipun tidak ada perangsangan (sakit gigi spontan). Jika bakteri masuk ke dalam pulpa dan pulpa mati, maka untuk sementara waktu nyeri akan hilang. Tetapi tidak lama kemudian (beberapa jam sampai beberapa hari) jika dipakai untuk menggigit atau jika lidah maupun jari tangan menekan gigi yang terkena, maka gigi menjadi peka karena peradangan dan infeksi telah menyebar keluar dari ujung akar dan menyebabkanabses (penumpukan nanah).

Nanah yang terkumpul di sekitar gigi cenderung akan mendorong gigi keluar dari kantongnya. Proses menggigit akan mengembalikan gigi ke tempatnya, disertai nyeri yang luar biasa. Nanah bisa terus terkumpul dan menyebabkan pembengkakan pada gusi di dekatnya atau bisa menyebar lebih jauh melalui rahang (selulitis) dan mengalir ke dalam mulut atau bahkan menembus kulit di dekat rahang. DIAGNOSA Diagnosis ditegakkan berdasarkan nyeri yang dirasakan oleh penderita dan hasil pemeriksaan gigi, dimana ditemukan adanya karies. Jika karies belum tampak, bisa dilakukan pemeriksaan rontgen gigi untuk membantu menemukan adanya karies. PENGOBATAN Jika pembusukan berhenti sebelum mencapai dentin, maka email bisa membaik dengan sendirinya dan bintik putih di gigi akan menghilang. Jika pembusukan telah mencapai dentin, maka bagian gigi yang membusuk harus diangkat dan diganti dengan tambalan (restorasi). Mengobati pembusukan pada stadium dini bisa membantu mempertahankan kekuatan gigi dan memperkecil kemungkinan terjadinya kerusakan pulpa.

Penambalan. Tambalan terbuat dari berbagai bahan dan dimasukkan ke dalam gigi atau di sekitarnya. Perak amalgam merupakan tambalan yang paling banyak digunakan untuk gigi belakang, karena sangat kuat dan warnanya tidak terlihat dari luar. Perak amalgam relatif tidak mahal dan bertahan sampai 14 tahun. Tambalan emas lebih mahal, tetapi lebih kuat dan bisa digunakan pada karies yang sangat besar. Campuran damar dan porselin digunakan untuk gigi depan, karena warnanya mendekati warna gigi, sehingga tidak terlalu tampak dari luar. Bahan ini lebih mahal daripada perak amalgam dan tidak tahan lama, terutama pada gigi belakang yang digunakan untuk mengunyah. Kaca ionomer merupakan tambalan dengan warna yang sama dengan gigi. Bahan ini diformulasikan untuk melepaskan fluor, yang memberi keuntungan lebih pada orangorang yang cenderung mengalami pembusukan pada garis gusi. Kaca ionomer juga digunakan untuk menggantikan daerah yang rusak karena penggosokan gigi yang berlebihan.

Pengobatan saluran akar dan pencabutan gigi. Jika pembusukan menyebar sampai ke pulpa, satu-satunya cara untuk menghilangkan nyeri adalah mengangkat pulpa melalui saluran akar (endodontik) atau mencabut gigi. Gigi belakang yang telah menjalani pengobatan saluran akar sebaiknya dilindungi oleh

sebuah mahkota, yang akanmenggantikan keseluruhan permukaan untuk mengunyah. Metoda restorasi untuk gigi depan yang telah menjalani pengobatan saluran akar tergantung kepada jumlah gigi yang tersisa. Kadang timbul demam, sakit kepala dan pembengkakan rahang, dasar mulut atau tenggorokan, dalam waktu 1-2 minggu setelah pengobatan saluran akar. Jika gigi dicabut, harus segera diganti. Jika tidak, gigi di sebelahnya posisinya akan berubah dan mengganggu proses menggigit. PENCEGAHAN Pemeriksaan gigi sebaiknya dilakukan setiap 6 bulan. Rontgen gigi bisa dilakukan setiap 12-36 bulan, tergantung kepada hasil pemeriksaan gigi oleh dokter gigi. Lima strategi umum yang merupakan kunci dalam mencegah terjadinya karies gigi:

1.

Menjaga kebersihan mulut. Kebersihan mulut yang baik mencakup gosok gigi sebelum atau setelah sarapan dan sebelum tidur di malam hari serta membersihkan plak dengan benang gigi (flossing) setiap hari. Hal ini sangat efektif dalam mencegah terjadinya pembusukan permukaan yang licin. Menggosok gigi mencegah terbentuknya karies di pinggir gigi dan flossing dilakukan di sela-sela gigi yang tidak dapat dicapai oleh sikat gigi. Menggosok gigi yang baik memerlukan waktu selama 3 menit. Pada awalnya plak agak lunak dan bisa diangkat dengan sikat gigi yang berbulu halus dan benang gigi minimal setiap 24 jam. Jika plak sudah mengeras maka akan sulit untuk membersihkannya.

2.

Makanan. Semua karbohidrat bisa menyebabkan pembusukan gigi, tetapi yang paling jahat adalah gula. Semua gula sederhana, termasuk gula meja (sukrosa), gula di dalam madu (levulosa dandekstrosa), buah-buahan (fruktosa) dan susu (laktosa) memiliki efek yang sama terhadap gigi. Jika gula bergabung dengan plak, maka dalam waktu sekitar 20 menit, bakteriStreptococcus mutans di dalam plak akan menghasilkan asam. Jumlah gula yang dimakan tidak masalah, yang memegang peran penting adalah lamanya gula berada di dalam gigi. Orang yang cenderung mengalami karies harus mengurangi makanan yang manis-manis. Berkumur-kumur setelah memakan makanan manis akan menghilangkan gula, tetapi cara yang lebih efektif adalah dengan menggosok gigi. Untuk menghindari terbentuknya karies, sebaiknya meminum minuman dengan pemanis buatan atau minum teh atau kopi tanpa gula.

3.

Fluor. Fluor menyebabkan gigi, terutama email, tahan terhadap asam yang menyebabkan terbentuknya karies.

Sangat efektif mengkonsumsi fluor pada saat gigi sedang tumbuh dan mengeras, yaitu sampai usia 11 tahun. Penambahan fluor pada air adalah cara yang paling efisien untuk memenuhi kebutuhan fluor pada anak-anak. Tetapi jika terlalu banyak mengandung fluor, bisa menyebabkan timbulnya bintik-bintik atau perubahan warna pada gigi. Jika air yang diminum mengandung sedikit fluor, bisa diberikan obat tetes atau tablet natrium florida. Fluor juga bisa dioleskan langsung oleh dokter gigi pada gigi yang cenderung mengalami pembusukan. Akan lebih baik jika menggunakan pasta gigi yang mengandung fluor.

4.

Penambalan. Penambalan dapat digunakan untuk melindungi lekukan pada gigi belakang yang sulit dijangkau. Setelah dibersihkan, daerah yang akan ditambal ditutup dengan plastik cair. Setelah cairan plastik mengeras, akan terbentuk penghalang yang efektif, dimana bakteri di dalam lekukan akan berhenti menghasilkan asam karena makanan tidak dapat menjangkau lekukan tersebut. Sebuah tambalan bertahan cukup lama; sekitar 90% bertahan sampai 1 tahun dan 60% bertahan sampai 10 tahun; tetapi kadang perlu dilakukan perbaikan atau penggantian.

5.

Terapi antibakteri. Beberapa orang memiliki bakteri penyebab pembusukan yang sangat aktif di dalam mulutnya. Orang tua bisa menularkan bakteri ini kepada anaknya melalui ciuman. Bakteri tumbuh di dalam mulut anak setelah gigi pertama tumbuh dan kemudian bisa menyebabkan terjadinya karies. Karena itu kecenderungan bahwa pembusukan gigi terjadi dalam satu keluarga, tidak selalu menunjukkan kebersihan mulut maupun kebiasaan makan yang jelek. Pada orang-orang yang cenderung menderita karies gigi perlu diberikan terapi antibakteri. Setelah daerah yang membusuk dibuang dan semua lubang serta lekukan ditambal, maka diberikan obat kumur yang kuat (klorheksidin) selama beberapa minggu untuk membunuh bakteri di dalam plak yang tersisa. Diharapkan bakteri yang tidak berbahaya akan menggantikan bakteri penyebab karies. Untuk membantu mengendalikan bakteri, bisa digunakan obat kumur fluor setiap hari dan mengunyah permen karet yang mengandung xilitol.

1. MASALAH PERGIGIAN 1.1 Kerosakan gigi (Karies gigi) Kerosakan gigi atau karies gigi adalah penyakit yang berkait rapat dengan diet dan ramai orang mengalaminya. Apakah yang menyebabkan gigi rosak? Gigi rosak disebabkan oleh bakteria dalam plak yang menghasilkan asid daripada makanan berkanji dan gula. Kerosakan gigi lebih dipengaruhi oleh kekerapan memakan makanan manis dan bukannya berapa banyak yang yang dimakan. Apakah yang boleh dilakukan untuk mengelak gigi saya rosak? a. Kawal pengambilan gula 1. Makan makanan manis (bergula) semasa waktu makan utama 1. Kurangkan/elakkan memakan snek di antara waktu makan utama Elakkan minuman berkabonat kerana kandungan gula yang tinggi dan berasid. b. Kekalkan kebersihan mulut yang baik Berus gigi dengan berkesan setiap hari mengunakan ubat gigi berfluorida. Guna flos untuk mencuci celah- celah gigi. Dapatkan pemeriksaan gigi sekurang- kurangnya sekali setahun. 1.2 Penyakit gusi (Penyakit Periodontium) Bilakah penyakit gusi boleh terjadi? Penyakit gusi boleh terjadi di peringkat kanak-kanak lagi dan keadaan mungkin menjadi semakin teruk dengan peningkatan umur. Apakah yang menyebabkan penyakit gusi? Penyebab utama penyakit gusi (penyakit periodontium) adalah plak. Bakteria dalam plak menghasilkan toksin yang menyebabkan gusi merah,bengkak serta mudah berdarah. Jika tidak dirawat, penyakit gusi boleh merebak ke tulang yang menyokong gigi dan akhirnya menyebabkan gigi bergoyang. Kenapakah gusi saya mudah berdarah semasa memberus gigi? Gusi berdarah menandakan anda menghidap penyakit gusi (penyakit periodontium). Penyakit ini menjadikan gusi anda merah,bengkak dan mudah berdarah. Masalah ini mungkin berkait dengan: kurang penjagaan kebersihan mulut tabiat merokok penyakit diabetes mulut kering perubahan hormon cth ketika mengandung atau meningkat remaja 1.3 Kanser mulut Adakah kanser mulut dapat dicegah? Ya, kanser mulut boleh dicegah dengan mengamal cara hidup sihat. Bagaimanakah cara saya boleh melindungi diri daripada mendapat penyakit kanser mulut?

Jauhi sebarang produk tembakau (misalnya menghisap rokok, paip tembakau, cigar dan mengunyah tembakau). Elakkan minum alkohol secara berlebihan. Elakkan mengunyah sireh dengan tembakau. Amalkan diet yang seimbang.Berjumpa doktor gigi sekurang-kurangnya sekali setahun untuk pemeriksaan mulut. Pengesanan awal kanser mulut boleh memanjangkan jangkahayat hidup dan mengurangkan kecacatan yang mungkin terjadi. Lakukan pemeriksaan mulut sendiri. Luangkan masa beberapa minit untuk memeriksa bibir, gusi, bahagian dalam pipi, lidah termasuk juga bahagian bawah lidah dan lelangit. Ambil perhatian sekira terdapat perubahan berikut dalam mulut anda: Perubahan warna seperti tanda.putih atau merah Benjulan, bintik-bintik kasar dan tanda-tanda luka Ulser yang yang mudah berdarah dan tidak sembuh Kesukaran mengunyah, menelan, bercakap atau membuka mulut serta menggerakkan lidah. Perubahan suara Sakit dan kebas di mulut dan bibir. Di samping itu, perhatikan juga perubahan lain seperti: Penurunan berat badan dengan mendadak Ketulan atau benjulan di leher. Sekiranya keadaan ini berlarutan, sila berjumpa doktor gigi anda untuk.mendapatkan pemeriksaan. 1.4 Maloklusi Apakah maloklusi? Maloklusi adalah keadaan susunan gigi yang tidak teratur atau gigitan yang tidak normal. Kenapa maloklusi terjadi? Maloklusi terjadi kerana: bentuk dan saiz gigi yang tak sepadan dengan rahang mulut kehilangan awal gigi susu amalan yang tidak baik cth menghisap jari/puting Perlukah saya risau jika anak saya yang berumur enam tahun mempunyai gigi yang tidak teratur? Gigi tidak teratur adalah normal bagi kanak-kanak berumur 6 tahun kerana campuran pertumbuhan gigi susu dan kekal. Sekiranya keadaan itu kekal semasa berumur 10 - 13 tahun, anak anda perlu dibawa ke klinik untuk pemeriksaan gigi. 1.5 Sakit gigi Apakah yang menyebabkan sakit gigi? Sakit gigi yang tajam atau berdenyut boleh disebabkan oleh: Kerosakan gigi (Karies gigi)

Kebanyakan sakit gigi berpunca daripada kerosakan gigi. Sekiranya kerosakan itu tidak dirawat, kebengkakan boleh terjadi. Penyakit gusi (Penyakit Periodontium) Penyakit gusi boleh menyebabkan rasa sakit yang berdenyut. Kesakitan itu akan bertambah semasa menggigit. Sekiranya penyakit gusi tidak dirawat, kebengkakan boleh terjadi. Akar gigi terdedah Akar gigi yang terdedah boleh menyebabkan gigi sensitif kepada makanan/minuman panas atau sejuk. Kesakitan yang dirasai biasanya setempat dan tidak berlarutan. Gigi retak/pecah Gigi yang retak/pecah mendedahkan urat saraf gigi. Kesakitan yang tajam akan dirasai terutama semasa menggigit. Soket kering

Keadaan ini boleh berlaku dalam masa 2 4 hari selepas gigi dicabut dimana soket gigi berkenaan tidak sembuh. Kesakitan yang dirasai biasanya berterusan dan berdenyut. Penyakit sendi rahang mulut (TMJ) Penyakit atau kekejangan sendi rahang mulut boleh menyebabkan kesakitan seakan sakit gigi. Kesakitan biasanya dirasai pada waktu pagi atau lewat tengahari. Ulser `Aphthous (Pecah mulut) Ulser mulut boleh menyebabkan rasa sakit yang memedihkan. Kebiasaanya ulser akan sembuh dalam tempoh 7 10 hari. Kadangkala, rasa sakit gigi tidak berpunca daripada kerosakan gigi,gusi atau sendi rahang. Sakit yang dirasai itu mungkin berkait dengan masalah kesihatan yang lain, cth penyakit jantung, sakit telinga atau sinusitis. Apakah yang perlu saya lakukan jika mengalami kesakitan gigi pada malam hari? Ambil dua biji Paracetamol (1000 mg) untuk menghilangkan/ mengurangkan rasa sakit. Dapatkan rawatan di klinik pergigian pada keesokan pagi. 1.6 Nafas berbau (Halitosis) Adakah nafas saya berbau? Nafas berbau agak sukar untuk dikesan tetapi sekiranya orang menjauhkan diri dari anda semasa bercakap, ia mungkin menandakan nafas anda berbau.

Apa yang menyebabkan nafas berbau? Lebih 90% kes nafas berbau berpunca dari mulut. Terdapat banyak bakteria walaupun di dalam mulut yang bersih. Bakteria ini boleh meleraikan sisa makanan dalam mulut dan menghasilkan gas yang berbau. Bagaimanakah untuk menjadikan nafas saya berbau segar? Berus gigi dengan berkesan sekurang-kurangnya dua kali sehari. Selain itu, gunakan flos untuk mengeluarkan sisa makanan dicelah-celah gigi Minum air sekurang-kurangnya 8 gelas sehari/bila dahaga. Jangan merokok. Berus lidah semasa memberus gigi. Amalkan diet yang seimbang. Dapatkan pemeriksaan gigi secara berkala sekurang-kurangnya sekali setahun. Bolehkah nafas berbau dirawat dan apakah rawatannya? Ya, masalah nafas berbau boleh dirawat. Rawatan asas seperti penskaleran dan tampalan gigi boleh mengurangkan nafas berbau.

Anda mungkin juga menyukai