Anda di halaman 1dari 1

5.

JOB MIX BETON Dalam mendapatkan suatu mutu beton yang memenuhi syarat dan ekonomis, yang dapat menjadi pedoman dalam pengendalian mutu beton ( quality control ) pada pelaksanaan suatu konstruksi beton dilapangan, perlu dilakukan serangkaian pemeriksaan dan pengujian/test laboraturium pada bahan-bahan (agregat) yang akan digunakan untuk pembuatan beton tersebut. Tujuan dari penyelidikan material ini (job mix design ) adalah memberikan informasi tentang komposisi pasir, material/agregat, air yang dapat digunakan sebagai acuan untuk pembuatan beton dengan mutu tertentu (mis :K-175, K-250, K-300, dll). Pemeriksaan dan pengujian di Laboraturium meliputi : 1. Pemeriksaan/analissa Gradasi agregat halus dan kasar: ASTM C-35, SK SNI M-08-9989-F. 2. Modulus Kehalusan agregat halus : ASTM C-33,SK SNI M-08-1989-F. 3. Pemeriksaan berat jenis agregat halus dan kasar; ASTM C-12, SK SNI M-09-1989-F Dan SK SNI M-10-1989-F 4. Pemeriksaan berat isi agregat halus dan kasar. 5. Pemeriksaan Peresapan agregat halus dan kasar; Sk-SNI M-09-1989 Dan SK SNI M-10-1989-F. 6. Pemeriksaan Kadar Lumpur agregat halus dan kasar. 7. Pengujian keausan agregat kasar dengan Los Angeles Abration, SNI 03 M-04-1991. 8. Pemeriksaan berat isi beton;SK SNI M-13-1990-F 9. Pemeriksaan Slump; SK SNI M-12-1989-F 10. Pembuatan dan pengujian contoh uji beton; SK SNI M-14-1989-F Tes beton Ada dua pengujian yang utama yang dilakuan terhadap beton, yaitu : SLUMP Test Slump Test bertujuan untuk menunjukkan Workability atau istilah bakunya kelecakan (seberapa lecak/encer/muddy) suatu adukan beton. Lihat Bagian 2 COMPRESSION Test atau Tes Uji Tekan Tes Uji Tekan ini bertujuan untuk mengetahui berapa kekuatan yang bisa dicapai beton tersebut. Test Uji Tekan ini tentu saja dilakukan pada saat beton sudah mengeras.

Anda mungkin juga menyukai