Anda di halaman 1dari 2

Nama Senjata / Panah

Nama senjata (panah), yang dipakai para perwira unggul ketika zaman purwa, antara lain sebagai berikut.
1. 2. Hendrasara, panah yang dipakai Raden Lesmanawidagda. Harda dadali, yang benar Roda dadali, roda artinya galak, dadali artinya burung, jadi panah itu berbentuk burung yang galak, makanya dalam pawayangan digambarkan berbentuk burung terbang, paruhnya setajam mata panah, dipakai Raden Harjuna. 3. Harya Sangkali, yang benar Haryas Sangkali, haryas artinya perhiasan, Sangkali artinya rantai, jadi mustika panah rantai. Dalam Pustakaraja disebutkan bahwa panah itu dipakai Raden Harjuna. 4. Saratama atau Sara utama, sara artinya tajam, utama artinya unggul, maksudnya panah yang sangat tajam, yaitu panah yang dipakai Raden Harjuna. 5. 6. 7. Mercujiwa, panah yang dipakai Raden Janaka. Pasopati, panah yang dipakai Raden Dananjaya. Kunta Druwasa, panah yang dipakai Sang Hadipati Basusena atau sang Karna. Wijayacapa atau Wijayadanu, biasanya dinamakan panah, sebenarnya itu bukan panah tetapi nama gandewa yaitu gandewa Kunta Druwasa tersebut. Hal itu disebutkan dalam layang Pustakaraja. 8. 9. Surawijaya, panah yang dipakai Raden Lesmanawidagda. Guwawijaya, panah yang dipakai Raden Hindrajit.

10. Wimanasara, panah yang dipakai Raden Hindrajit. 11. Nagapasa, panah yang dipakai Raden Hindrajit. 12. Kuntabaskara, panah yang dipakai Prabu Danapati. 13. Ekaboma, panah yang dipakai Harya Setyaki. 14. Narayanagopa, panah yang dipakai Prabu Kresna. 15. Cundamani, panah yang dipakai Raden Haswatama. 16. Bargawarstra, panah yang dipakai Raden Werkudara. 17. Senjata Baria panah yang dipakai Raden Dursasana. 18. Panah Bargawa, panah yang dipakai Ramabargawa, Resi Parasu. 19. Panah wulan tumanggil, nama Harjacandra. 20. Panah Pangabaran, nama Naracabala atau panah seribu tanpa gandewa. 21. Panah api, bernama Bramastra. 22. Panah Garuda, bernama Winanteyastra. 23. Panah Bulat, bernama Cakrasaradha.

24. Panah Banyu, bernama Sagarahru. 25. Lohita artinya berlumur darah atau Lohitamuka artinya bermulut darah, yaitu Gada yang dipakai Raden Harya Werkudara. 26. Gada Rujakpolo, yang dipakai Harya Setyaki. 27. Saratalpa artinya kasur panah, sara artinya panah, talpa artinya kasur, resi Bisma tidur di atas kasur panah ketika Baratayuda, terkena senjata pamungkas, tubuhnya sampai berlumur darah.

Arti senjata dibya menurut Serat Babading Pandawa. Yang disebut senjata Dibya pemberian Jawata, yang sering disebutkan dalam serat orang Hindu itu kira-kira hanya berupa daya atau kekuatannya yang bisa mendatangkan apa yang diinginkan oleh pemiliknya seperti Kapusti saat marah atau saat redanya. Jadi tidak berupa seperti senjata misalnya panah, keris, pedang dan sebagainya. Senjata tadi juga bisa diberikan atau dipinjamkan pada orang lain, artinya yang diberi atau dipinjami diajari cara memakainya atau diberi tahu mantranya agar bisa digunakan seperti keinginannya. Senjata Brahma juga dinamakan Brahmastra itu yang paling sakti, digambarkan berbentuk panah-panah yang melihat keluar dari gandewanya, terkadang panah-panah tadi kalau sudah dilepaskan bisa kembali sendiri ke tempatnya. Senjata Dibya itu meskipun lebih besar kesaktiannya, sebenarnya tidak terlalu berguna bagi yang mempunyai. Hal itu karena sangat dilarang digunakan di dunia. Selain itu, keluarnya hanya untuk meramaikan perang saja, supaya tambah menakutkan. Jadi bukan senjata pamungkas, kadang-kadang senjata dibya digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan. Tapi yang lumrah senjata itu adalah untuk memusnahkan musuh. Selain dari itu, misalnya senjata Dibya benar-benar memiliki pangaribawa seperti yang diceritakan dalam serat-serat kuna, di dunia ini tidak ada peperangan sebab siapa yang lebih dulu melepaskan senjata Dibya bisa memberantas musuh berjuta-juta. Sanghyang Narada memerintahkan sang Harjuna, semua senjata pemberian Jawata tidak boleh digunakan untuk sehari-hari, untuk sehari-hari cukup senjata yang biasa saja. Oleh: Soetrisno R.

Anda mungkin juga menyukai