Anda di halaman 1dari 2

POTENSI TARI JAIPONG Kabupaten Bandung Barat (KBB) merupakan salah satu daerah di Jawa Barat yang memiliki

potensi besar seni tari jaipong. Namun potensi itu belum tergali secara optimal, terbukti dari sekian banyak sanggar tari jaipong yang tercatat eksis di tingkat Jawa Barat hanya ada 2 sanggar, yaitu sanggar seni Kalangkamuning dan Suryamedal. Untuk menggali potensi seni tari jaipong, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Bandung Barat bekerja sama degan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kab. Bandung Barat menggelar pasanggiri tari jaipong di Grafika Cikole, Kec. Lembang yang diikuti peserta dari 14 kecamatan. Koordinator Lomba yang juga staf promosi Disbudpar Kab. Bandung Barat, Aang Sunggana mengatakan, tujuan utama dari pasanggiri ini adalah untuk menggali potensi tari jaipong di Kab. Bandung Barat. Sekaligus pula mendata jumlah sanggar seni tari jaipong yang ada di Kab. Bandung Barat. Menurutnya, tari jaipong sebagai budaya khas Jawa Barat masih memerlukan banyak perhatian serius dari pemerintah daerah. Sebenarnya Kab. Bandung Barat memiliki potensi dalam seni tari jaipong, hanya saja belum tereksplorasi dengan maksimal. "Baru sanggar jaipong asal Kecamatan Parongpong atas nama sangar seni Kalangkamuning dan Suryamedal yang diakui eksistensinya oleh Pemprov Jabar. Mudah-mudahan dengan diselenggarakannya pasanggiri jaipong ini, sanggar seni jaipong asal Kab. Bandung Barat yang eksistensinya diakui provinsi akan semakin banyak," harapnya. Pasanggiri jaipong pertama tingkat Kab. Bandung Barat diikuti 129 peserta dari 84 grup. Kelas yang dilombakan adalah kelas anak (madya I), madya II (dewasa dan utama), dan juga kelas rampak (kelompok anak dan dewasa). Kriteria yang dinilai seperti keluwesan, busana, pinunjul, motekar, dan kepantesan. Sementara itu, Bupati Bandung Barat, Abubakar mengatakan, pelestarian budaya lokal seperti jaipong akan turut mengangkat potensi daerah. Sejauh ini penari jaipong asal Kab. Bandung Barat pernah unjuk gigi di tingkat Jawa Barat bahkan nasional, karena itu even pasanggiri ini diharapkan tak sekadar mampu mengangkat potensi seni tari jaipong juga mampu menghasilkan penari-penari jaipong berbakat dari Bandung Barat. Sedangkan Wakil Ketua PHRI Kab. Bandung Barat, Eko Suprianto menyatakan bahwa pelestarian seni jaipongan bagi PHRI merupakan satu keharusan, sebab kesenian jaipongan bisa dihadirkan di hotel atau restoran untuk menghibur tamu. Sehingga ada kolaborasi yang menguntungkan antara eksistensi budaya lokal dengan PHRI yang merupakan organisasi yang bergerak di bidang hotel dan restoran.

"Ketika kesenian jaipongan bisa eksis dan berkembang maka itu bisa jadi nilai lebih ketika ditampilkan di hotel atau restoran yang ada di Kab. Bandung Barat. Turis asing datang ke Indonesia untuk melihat budaya setempat, sehingga keberadaan seni tari jaipong bisa menjadi aset wisata potensial," kata Eko.

Anda mungkin juga menyukai