Anda di halaman 1dari 2

Definisi : Prekursor adalah zat atau bahan permula atau b ahan kimia yang dapat digunakan dalam pembuatan

Narkotika dan Psikotropika (pasal 1 ayat 1) Golongan prekursor : Tabel I 1. Acetic Anhydride 2. N-Acetylanthranilic Acid 3. Ephedrine 4. Ergometrine 5. Ergotamine 6. Isosafrole 7. Lysergic Acid 8. 3,4 Methylenedioxyphenyl-2-propanone 9. Norephedrine 10. 1-Phenyl-2-Propanone 11. Piperonal 12. Potassium Permanganat 13. Pseudoephedrine 14. Safrole Tabel II 1. Acetone 2. Anthranilic Acid 3. Ethyl Ether 4. Hydrochloric Acid 5. Methyl Ethyl Ketone 6. Phenylacetic Acid 7. Piperidine 8. Sulphuric Acid 9. Toluene Prekursor di golongkan dalam Prekursor Tabel I dan Prekursor Tabel II (pasal 4 ayat 1 )

Produksi : Prekursor hanya dapat diproduksi oleh industry yang telah memiliki izin sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.(Pasal 7 ayat 1). Produksi Prekursor untuk industry farmasi harus dilakukan dengan cara produksi yang baik sesuai dengan ketentuan pertauran perundan-perundangan.(Pasal 7 ayat 2) Prekursor untuk industry farmasi harus memenuhi standar Farmakoper Indonesia dan standar lainnya. (Pasal 7 ayat 3) Prekursor untuk industry non farmasi harus memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. ( pasal 7 ayat 4 )

Distribusi : Distribusinya jika melalui transito maka precursor harus dilengkapi dengan dokumen persetujuan imoir atau persetujian ekspor yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. (pasal 12 ayat 1) Dan jika distribusinya di dalam negeri maka perkursor untuk industry non farmasi yang diproduksi dalam negeri hanya dapat disalurkan kepada industry non farmasi, distributor, dan pengguna akhir. (pasal 14 ayat 1 ) Prekursor untuk industry non farmasi yang diimpor hanya dapat disalurkan kepada industri non farmasi, dan pengguna akhir.( pasal 14 ayat 2) Prekursor untuk industri farmasi hanya dapat disalurkan kepada industri farmasi dan distributor ( pasal 14 ayat 3 ) Pedagang Besar Bahan Baku Farmasi, distributor atau importer terdaftar dapat menyalurkan Prekursor kepada lembaga pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. ( pasal 14 ayat 4 )

Anda mungkin juga menyukai