I. PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
1. Keberhasilan
peningkatan produksi tanaman pangan perlu dipertahankan dan diikuti dengan penanganan pascapanen yg tepat sehingga dapat menjamin ketersediaan bahan pangan baik kuantitas maupun kualitas.
2. Melalui revilatisasi kelembagaan petani, maka petani akan dibina melalui poktan dan gapoktan. 3. Kegiatan tersebut dapat dicapai melalui pembinaan, bimbingan teknis, pendampingan dan pengawalan penerapan sarana dan teknologi pascapanen kepada petani/poktan/gapoktan agar tercipta petani yg kreatif, inovatif , mandiri dan mampu memanfaatkan iptek dan sumberdaya lokal untuk menghasilkan produksi yang berdaya saing tinggi.
B. MISI 1. Meningkatkan pengamanan produksi tanaman pangan berkelanjutan melalui penanganan pascapanen yang baik dan berkualitas. 2. Meningkatkan pemanfaatan dan pengembangan teknologi pascapanen hasil tanaman pangan dalam rangka mengurangi tingkat susut hasil komoditas tanaman pangan. 3. Mengembangkan sistem pengelolaan Pascapanen komoditas tanaman pangan dengan memperhatikan nilai budaya lokal. 4. Mengembangkan sistem penyediaan sarana pascapanen dan fasilitas pendukung secara efektif dan berkelanjutan.
5. Mendorong peran serta instansi dan stakeholder terkait serta masyarakat dalam meningkatkan pengamanan produksi tanaman pangan dari susut hasil secara berkelanjutan.
C. TUJUAN 1. Menekan tingkat susut hasil (losses) 2. Mempertahankan mutu hasil panen 3. Meningkatkan daya guna dan nilai tambah serta daya saing produk 4. Meningkatkan pendapatan petani
KEGUNAAN KEDELAI
Pangan Fermentasi Tempe, Kecap, Tauco, Natto, dan lain-lain
Minyak Kasar
KEDELAI
Teknik/Industri (Welting agent, Pelarut, Pengemulsi, Penstabil, Pelumas, dll) Lesitin Pangan (Rerotian, Es krim, Yogurt, Makanan bayi (infant formula), Kembang gula)
Konsentrat Protein
Farmasi (obat-obatan)
Bungkil
Pakan ternak
Bijinya diolah Bijinya diolah menjadi panganan menjadi panganan cemilan cemilan
Limbah tanaman Limbah tanaman berupa brangkasan berupa brangkasan digunakan sebagai digunakan sebagai bahan organik bahan organik
KACANG HIJAU
Pakan Ternak
Pelestarian Lingkungan
III. STRATEGI; KEMITRAAN; DAN SENTRA KEDELAI PER KABUPATEN TAHUN 2008-2010
10
Pendekatan Wilayah
STRATEGI
Pembinaan
Pendekatan SDM
Bimbingan
Pelatihan
Pendampingan / penyuluhan
11
Segi Teknis
Dukungan perbengkelan dan penyediaan suku cadang terbatas Penyebaran alsin paspa masih terbatas
Segi Ekonomi
Kebiasaan secara tradisional/budaya petani menyulitkan dlm penerapan sarana dan teknologi paspa
Segi Sosial
Kebutuhan petani yang mendesak akan uang tunai, shg dijual dengan sistim tebasan
12
LANGKAH OPERASIONAL
Sosialisasi penerapan teknologi Koordinasi penanganan pascapanen
LANGKAH OPERASIONAL
Peningkatan kemampuan dan keterampilan kelompok tani dalam penanganan kegiatan panen dan pascapanen Memfasilitasi teknologi dan sarana pascapanen Pembinaan/Sosialisasi penanganan pascapanen Monitoring susut panen BULOG,KOPTI,ITTARA
Perusahaan /Lembaga/Industri yang bergerak dalam bidang pascapanen BANK, untuk modal usaha kelompok tani dalam pengadaan sarana pascapanen dapat memanfaatkan perbankan KUR, KKP-E, SP3, LUEP dll.
13
DITJEN TAN.PANGAN
BULOG
DITJEN TERKAIT
KOPTI KOPTAN
KOPTI KOPTAN
GAPOKTAN POKTAN
Tahapan Pelaksanaan Kemitraan sebagai berikut : Koordinasi perencanaan program di tingkat pusat Sosialisasi program tingkat pusat dan daerah Koordinasi sumber pembiayaan dan kesiapan sarana produksi di tingkat daerah Identifikasi calon lokasi dan calon petani Penetapan calon lokasi dan calon petani Modal usaha untuk pengadaan sarana produksi, diperoleh kelompok tani melalui KKPE atau sumber pembiayaan yang lain Kedelai yang diproduksi oleh kelompok tani yang ditampung oleh BULOG dengan harga yang telah ditetapkan
14
Jawa Tengah
6 7 8
15
16
Luas Panen ( Ha ) NO Provinsi 2009 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Bali Riau Sulawesi Utara Jambi Sulawesi Tenggara Bengkulu Sulawesi Tengah Papua Kalimantan Selatan Gorontalo Kalimantan Tengah 9,378 4,906 5,652 7,238 6,719 5,605 3,618 3,626 3,345 4,727 1,889 2010 4,827 5,252 5,739 4,243 2,661 2,654 2,786 3,763 3,154 2,885 2,397 2011 6,896 6,425 4,746 4,563 5,814 3,425 4,632 3,549 3,354 1,741 2,443 RataRata 7,034 5,528 5,379 5,348 5,065 3,895 3,679 3,646 3,284 3,118 2,243 2009 13,521 5,298 7,667 9,132 5,615 5,323 4,722 3,998 3,838 5,527 2,136
Produksi ( Ton ) RataRata 9,193 6,076 7,204 6,707 4,977 3,833 5,059 4,036 4,008 3,695 2,574
Produktivitas (Ku/Ha) RataRata 13.07 10.99 13.39 12.54 9.83 9.84 13.75 11.07 12.20 11.85 11.48
2010 5,554 5,830 7,627 5,320 3,203 2,719 3,555 4,152 3,809 3,403 2,764
2011 8,503 7,100 6,319 5,668 6,113 3,458 6,900 3,959 4,376 2,156 2,823
2009 14.42 10.80 13.57 12.62 8.36 9.50 13.05 11.03 11.47 11.69 11.31
2010 11.51 11.10 13.29 12.54 12.04 10.24 12.76 11.03 12.08 11.80 11.53
2011 12.33 11.05 13.31 12.42 10.51 10.10 14.90 11.16 13.05 12.38 11.56
17
Luas Panen ( Ha ) NO Provinsi 2009 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 Sulawesi Barat Kalimantan Barat Kalimantan Timur Nusa Tenggara Timur Sumatera barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta JUMLAH Keterangan: 2,076 1,758 1,878 2,010 1,882 1,307 543 1,150 1 2 0 726,809 2010 2,083 2,541 1,679 1,758 1,113 988 787 571 53 6 0 664,843 2011 1,764 1,501 1,835 1,366 1,345 247 845 375 1 7 0 626,276 RataRata 1,974 1,933 1,797 1,711 1,447 847 725 699 18 5 0 668,623 2009 3,153 2,046 2,255 2,101 3,175 1,579 652 1,208 1 2 0 978,530
Produksi ( Ton ) RataRata 2,927 2,517 2,247 1,753 2,311 1,020 899 737 18 5 0 910,943
Produktivitas (Ku/Ha) RataRata 14.83 13.02 12.50 10.24 15.98 12.03 12.40 10.55 9.82 10.00 0.00 13.62
2010 3,195 3,477 2,204 1,780 1,834 1,183 944 600 52 6 0 911,051
2011 2,433 2,027 2,281 1,378 1,925 297 1,100 403 1 7 0 855,308
2009 15.19 11.64 12.01 10.45 16.87 12.08 12.01 10.50 10.00 10.00 0.00 13.46
2010 15.34 13.68 13.13 10.13 16.48 11.97 11.99 10.51 9.81 10.00 0.00 13.70
2011 13.79 13.50 12.43 10.09 14.31 12.02 13.02 10.75 10.00 10.00 0.00 13.66
Daerah Sentra Utama ( rata-rata luas panen 10.000 Ha ) Daerah Sentra Pendukung (2.000 Ha rata-rata luas panen < 10.000 Ha ) Daerah Pendukung (rata-rata luas panen < 2.000 Ha)
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
Pemerintah
Petani/ Kelompok Tani
Sisa Hasil Usaha Hasil Panen
Industri Pengolahan
Proses kemitraan yang terjadi : Calon mitra mengajukan penawaran sebagai mitra dengan melampirkan lokasi, luas pertanaman, waktu tanam, permodalan dan organisasi Survey kelayakan meliputi aspek agronomi, sosial, organisasi dan pendanaan MoU antara perusahaan/swasta dengan petani/kelompok tani dalam pengembangan kedelai, kacang tanah atau kacang hijau Petani/kelompok tani mengajukan kredit kepada lembaga keuangan/Bank seperti KUR, KKP-E, SP-3 dan lain-lain Lembaga keuangan/Bank memberikan kredit kepada petani atas jaminan swasta/perusahaan tersebut Swasta/perusahaan tersebut memberikan Technical Asisten kepada petani/kelompok tani Petani/kelompok tani menjual hasil panennya kepada perusahaan/swasta tersebut Perusahaan/swasta memberikan kredit kepada petani berupa cicilan dan bunga kepada bank Industri pengolahan membayarkan sisa hasil usaha kepada petani yang merupakan selisih hasil penjualan dipotong kredit di bank
52
B.
Kemitraan Agribisnis Antara Asosiasi dengan Mitra Usaha (Kemitraan Tertutup antara Asosiasi dengan Mitra Usaha)
Pemerintah Dinas
Asosiasi Gapoktan
Mitra Usaha
Permodalan Saprotan Penampung Hasil
Pasar
1. Industri Pengolahan 2. Pasar/Toko/Trader 3. Industry Kacang Ose
Petani Poktan
Proses kemitraan yang terjadi : MoU antara asosiasi kacang dan kacang hijau/ gapoktan dengan mitra usaha dalam pengembangan kacang tanah dan kacang hijau Petani mengajukan pinjaman modal untuk pembelian sarana pascapanen kepada usaha atas jaminan dari asosiasi Mitra usaha menyediakan pinjaman kepada petani sesuai dengan rencana definitif kegiatan kelompok yang disusun dan sudah mendapat rekomendasi dari asosiasi Asosiasi memberikan sarana pascapanen kepada petani dalam bentuk natura Pemerintah daerah/dinas memberikan technical asisten Asosiasi menjual hasil panen kepada mitra usaha Pembayaran dari mitra usaha dibayarkan kepada petani dipotong dengan besarnya pinjaman saprotan kepada mitra saha sebagai pengembalian pinjaman Mitra usaha menjual komoditi kacang tanah dan kacang hijau pasar bebas yang paling menguntungkan baginya
53
3 4 5 6
Jawa Tengah
Wonogiri, Jepara, Sragen, Pati, Kebumen, Kendal, Boyolali, Banyumas, Blora, Klaten, Banjarnegara Gunung Kidul, Bantul, Sleman Bangkalan, Tuban, Pacitan, Blitar, Sumenep, Gresik, Jember, Lamongan, Magetan, Pasuruan Karangasem, Klungkung Lombok Tengah, Lombok Barat Bulukumba, Maros, Sinjai, Soppeng, Pangkep, Barru Bone,
8 9
10 11 12
54
Jawa Timur
Sumenep, Bojonegoro, Lamongan, Sampang, Tuban, Banyuwangi, Madiun, Ponorogo, Bangkalan, Pamekasan, Situbondo, Pasuruan, Gresik, Probolinggo, Mojokerto, Jombang Sumbawa Belu, Lembata, Manggarai, Sumbawa Barat, Alor Bolaang Mongodow Bone, Gowa, Takalar, Jeneponto Serang
6 7
8 9 10
55
V. PERKEMBANGAN LUAS PANEN, PRODUKTIVITAS, DAN PRODUKSI KEDELAI & ANEKA KACANG 2001 - 2011
56
57
GRAFIK PERKEMBANGAN PRODUKSI KEDELAI DI JAWA DAN LUAR JAWA, TAHUN 2001-2011
58
PERKEMBANGAN LUAS PANEN KEDELAI DI JAWA DAN LUAR JAWA, TAHUN 2001-2011
Luas Panen (000Ha) Tahun Jawa 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 468.08 396.8 374.35 384.48 423.87 390.57 325.69 389.78 460.48 439.59 417.22 (15.23) (5.66) 2.71 10.25 (7.86) (16.61) 19.68 18.14 (4.54) (5.09) Pertumb. (%) Luar Jawa 210.77 147.73 152.45 180.68 197.67 189.97 133.43 201.18 262.31 221.23 214.21 (29.91) 3.19 18.52 9.40 (3.89) (29.76) 50.78 30.39 (15.66) (3.17) Pertumb. (%)
59
GRAFIK PERKEMBANGAN LUAS PANEN KEDELAI DI JAWA DAN LUAR JAWA, TAHUN 2001-2011
60
61
GRAFIK PERKEMBANGAN PRODUKTIVITAS KEDELAI DI JAWA DAN LUAR JAWA, TAHUN 2001-2011
62
PERKEMBANGAN PRODUKSI KACANG TANAH DI JAWA DAN LUAR JAWA, TAHUN 2001-2011
Produksi (000Ton) Tahun Jawa 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 487.8 497.64 529.22 569.19 573.52 574.71 336.06 532 554.04 547.39 473.76 2.01 6.35 7.55 0.76 0.21 (41.53) 58.25 4.18 (1.20) (13.45) Pertumb. (%) Luar Jawa 221.97 220.44 256.31 268.31 262.78 263.38 453.03 238.24 223.85 231.84 203.14 (0.69) 16.27 4.68 (2.06) 0.23 72.01 (47.41) (6.04) 3.57 (12.38) Pertumb. (%)
63
GRAFIK PERKEMBANGAN PRODUKSI KACANG TANAH DI JAWA DAN LUAR JAWA, TAHUN 2001-2011
64
PERKEMBANGAN LUAS PANEN KACANG TANAH DI JAWA DAN LUAR JAWA, TAHUN 2001-2011
Luas Panen (000Ha) Tahun Jawa 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 450.71 444.96 459.01 486.35 490.44 480.9 450.76 436.21 441.75 432.67 378.42 (1.26) 3.16 5.96 0.84 (1.95) (6.27) (3.23) 1.27 (2.06) (12.54) Pertumb. (%) Luar Jawa 204.13 201.99 224.52 237.08 230.09 225.85 209.72 197.71 180.86 187.89 162.07 (1.05) 11.15 5.59 (2.95) (1.84) (7.14) (5.73) (8.52) 3.89 (13.74) Pertumb. (%)
65
GRAFIK PERKEMBANGAN LUAS PANEN KACANG TANAH DI JAWA DAN LUAR JAWA, TAHUN 2001-2011
66
PERKEMBANGAN PRODUKTIVITAS KACANG TANAH DI JAWA DAN LUAR JAWA, TAHUN 2001-2011
Produktivitas (Ku/Ha) Tahun Jawa 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 10.82 11.18 11.53 11.7 11.69 11.95 7.46 12.19 12.54 12.65 12.52 3.33 3.13 1.47 (0.09) 2.22 (37.57) 63.40 2.87 0.88 (1.03) Pertumb. (%) Luar Jawa 10.87 10.91 11.42 11.32 11.42 11.66 21.6 12.05 12.38 12.34 12.53 0.37 4.67 (0.88) 0.88 2.102 85.26 (44.21) 2.74 (0.32) 1.54 Pertumb. (%)
67
GRAFIK PERKEMBANGAN PRODUKTIVITAS KACANG TANAH DI JAWA DAN LUAR JAWA, TAHUN 2001-2011
68
PERKEMBANGAN PRODUKSI KACANG HIJAU DI JAWA DAN LUAR JAWA, TAHUN 2001-2011
Produksi (000Ton) Tahun Jawa 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 183.88 173.95 201.11 181.91 188.58 189.25 192.38 177 206.56 174.27 213.49 (5.40) 15.61 (9.55) 3.67 0.36 1.65 (7.88) 16.56 (15.63) 22.51 Pertumb. (%) Luar Jawa 117.14 114.14 154.11 128.5 129.76 126.88 130.11 120.84 107.93 117.43 121.25 (2.56) 35.02 (16.62) 0.98 (2.25) 2.55 (7.12) (10.68) 8.80 3.25 Pertumb. (%)
69
GRAFIK PERKEMBANGAN PRODUKSI KACANG HIJAU DI JAWA DAN LUAR JAWA, TAHUN 2001-2011
70
PERKEMBANGAN LUAS PANEN KACANG HIJAU DI JAWA DAN LUAR JAWA, TAHUN 2001-2011
Luas Panen (000Ha) Tahun Jawa 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 200.94 176.53 198.7 173.59 199.07 175.15 176.29 158.87 182.07 149.31 182.04 (12.15) 12.56 (12.64) 14.68 (12.02) 0.65 (9.88) 14.60 (17.99) 21.92 Pertumb. (%) Luar Jawa 138.31 137.03 145.86 138.27 121.89 133.95 129.91 119.27 106.14 108.85 110 (0.93) 6.44 (5.20) (11.85) 9.89 (3.02) (8.19) (11.01) 2.55 1.06 Pertumb. (%)
71
GRAFIK PERKEMBANGAN LUAS PANEN KACANG HIJAU DI JAWA DAN LUAR JAWA, TAHUN 2001-2011
72
PERKEMBANGAN PRODUKTIVITAS KACANG HIJAU DI JAWA DAN LUAR JAWA, TAHUN 2001-2011
Produktivitas (Ku/Ha) Tahun Jawa 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 9.15 9.85 10.12 10.48 9.47 10.81 10.91 11.15 11.35 11.67 11.73 7.65 2.74 3.56 (9.64) 14.15 0.93 2.19 1.79 2.82 0.51 Pertumb. (%) Luar Jawa 8.47 8.33 10.57 9.29 10.65 9.47 10.02 10.13 10.17 10.79 11.02 (1.65) 26.89 (12.11) 14.64 (11.08) 5.81 1.09 0.39 6.09 2.13 Pertumb. (%)
73
GRAFIK PERKEMBANGAN PRODUKTIVITAS KACANG HIJAU DI JAWA DAN LUAR JAWA,TAHUN 2001-2011
74
VI. SASARAN SUSUT HASIL, LUAS PANEN, PRODUKTIVITAS, DAN PRODUKSI KEDELAI & ANEKA KACANG 2012-2014
75
Tahun
76
Tahun
77
SASARAN LUAS TANAM, LUAS PANEN, PRODUKTIVITAS DAN PRODUKSI KOMODITAS KEDELAI TAHUN 2012 -2014
Roadmap Awal (1) No. Uraian 2012 1 2 3 4 Luas Tanam (HA) Luas Panen (HA) Produktivitas (KU/HA) Produksi (TON) 1,312,000 1,250,000 15.20 1,900,000 2013 1,538,000 1,465,000 15.36 2,250,000 2014 1,830,000 1,742,000 15.50 2,700,000 2012 760,200 722,190 15.23 1,100,000 Revisi Alternatif 1 Tahun 2013 1,350,000 1,282,500 15.59 2,000,000 2014 1,780,000 1,691,000 15.97 2,700,000 2012 756,000 720,000 13.89 1,000,000 2013 1,018,500 970,000 15.46 1,500,000 2014 1,830,000 1,742,000 15.50 2,700,000 Revisi Alternatif 2
78
SASARAN LUAS TANAM, LUAS PANEN, PRODUKTIVITAS DAN PRODUKSI KOMODITAS KACANG TANAH TAHUN 2012 -2014
No. Uraian 2012 1 2 3 4 Luas Tanam (HA) Luas Panen (HA) Produktivitas (KU/HA) Produksi (TON) 825,000 785,700 14.00 1,100,000 Tahun 2013 869,000 827,600 14.50 1,200,000 2014 910,000 866,700 15.00 1,300,000
79
SASARAN LUAS TANAM, LUAS PANEN, PRODUKTIVITAS DAN PRODUKSI KOMODITAS KACANG HIJAU TAHUN 2012 -2014
Tahun No. Uraian 2012 1 2 3 4 Luas Tanam (HA) Luas Panen (HA) Produktivitas (KU/HA) Produksi (TON) 342,600 325,500 11.98 390,000 2013 350,900 333,800 12.28 410,000 2014 359,700 341,800 12.58 430,000
80
81
3 4
UNJUK KERJA
82
Keterangan : P : Panjang mata sabit L : Lebar sabit bagian kepala W : Lebar mata sabit T : Tebal sabit A : Panjang sabit utuh B : Panjang pegangan C : Diameter pegangan Komponen : 1. Mata pisau melengkung dengan gigi runcing pada bagian dalam lengkungan 2. Gagang sabit
83
A. Fungsi dan Keunggulan : 1. Menyabit tanaman kedelai B. Harga : Rp. 20.000;/ unit
84
a. Panjang b. Lebar c. Tinggi a. Diameter b. Panjang c. Jumlah baris d. Jumlah gigi perbaris e. Panjang gigi f. Diameter gigi g. jarak antar gigi
1000 - 1800 mm 1100 - 1500 mm 1000 - 1500 mm 230 500 mm 650 - 980 mm 6 - 8 baris 6 - 10 buah 60 - 95 mm 8 - 11 mm 70 - 110 mm
85
NO
PARAMETER TEKNIS a. Tipe b. Diameter c. diameter besi saringan d. Jarak antar besi
PERSYARATAN Setengah lingkaran 450 - 500 mm 5 - 6,5 mm 5 - 11 mm Axial 100 - 120 mm 65 -70 mm 100 - 180 kg
2.4. Bobot tanpa motor Penggerak 3 BAHAN KONSTRUKSI 3.1. Rangka - Rangka tegak dan datar - Dinding 3.2. Unit silinder perontok - Dinding samping silinder - Dudukan gigi perontok 3.3. Gigi perontok 3.4. Penutup transmisi 3.5. Saringan gabah
Besi siku minimum Plat baja, tebal min Plat baja, tebal min Plat baja, tebal min Besi baja, minimum diameter baut/paku Plat baja, tebal minimum Plat baja, tebal minimum
86
NO 4
PARAMETER TEKNIS a. Kapasitas perontokan b. Efisiensi perontokan c. Tingkat kebersihan d. Tingkat kebersihan e. Kehilangan hasil f. Persentase biji utuh rata-rata a. Kenyamanan kerja : - Tingkat Kebisingan b. Keamanan Kerja : - Plat penutup bagian transmisi a. Roda karet standar b. Batang pipa pendorong c. Tool kit d. Buku petunjuk pengoperasian dan perawatan e. Brosur atau leaflet
PERSYARATAN 500 - 1300 kg/jam min 95 % min 90% min 90% maks 5% 99% maks 90 dB Ada 1 pasang (Kanan dan kiri) 1 pasang (kanan dan kiri) 1 set 1 set 1 set
PELAYAN
PERLENGKAPAN
87
88
A. Fungsi dan Keunggulan: 1. Perontok kedelai berbagai varietas 1. Mobilitas tinggi (menggunakan roda transportasi) 2. Meningkatkan efisiensi pekerjaan perontokan (kemampuan pemisahan: 98%, kemampuan pembersihan: 94%, kehilangan hasil < 5%) B. Harga : Rp. 21.000.000;/unit
89
90
NO
PARAMETER TEKNIS
PERSYARATAN min 30 x 30 x 2 mm min 1 mm 20 mm 1.5 mm min 200 kg/jam min 90 % min 90 % min 5 % min 350 kg/jam min 90 % min 95 % min 3 % maks 90 dB Ada 1 set 1 set 1 set
UNJUK KERJA
PELAYANAN
PERLENGKAPAN
91
92
SPESIFIKASI DAN PERSYARATAN ALAT PENGERING KEDELAI / DRYER TIPE BAK DATAR (FLAT BED DRYER)
NO
1
SPESIFIKASI
MOTOR PENGGERAK
PARAMETER TEKNIS
a. Jenis b. Bahan Bakar c. Sistem pendingin d. Daya e. Bobot maksimum Sistem Pemanasan a. Panjang b. Lebar c. Tinggi
PERSYARATAN
Motor Diesel Solar Radiator 5,5 - 8.5 HP 90 kg Tidak langsung (Heat Exchanger) 1500 - 3000 mm 1200 - 2500 mm 1500 - 4000 mm Burner Biomassa / Gas LPG / Minyak tanah
2.2. Unit Tungku Pemanas - Bahan bakar UNIT DRYER 3.1. Dimensi : 1. Bak persegi panjang
2. Daya tampung
2300 - 3000 mm 1000 - 2500 mm 800 - 1350 mm 250 - 1000 kg brangkasan atau 1 ton biji kedele
93
NO
PARAMETER TEKNIS a. Kerangka utama plat baja MS b. Dinding bak, plat baja MS c. Penyekat plenum, plat baja MS d. Corong pembuangan, plat baja MS e. Penguat corong, besi strip f. Saluran penghantar, terpal kain panas
PERSYARATAN
tebal minimum 1,2 mm tebal minimum 1,2 mm diameter lubang maks 3 mm tebal minimum 1,2 mm tebal minimum 1,2 mm; lebar maksimum 25 mm tebal 0,5 mm - 1,2 mm
3.3. Kipas (blower) a. Tipe Aksial a. Rumah kipas, plat baja MS tebal 1,2 mm - 1,5 mm b. Poros kipas, baja S 45 C diameter maks 32 mm c. Daun kipas, plat baja MS tebal minimum 1,2 mm
94
NO
SPESIFIKASI
PARAMETER TEKNIS d. Dudukan kipas, plat baja MS a. Rumah kipas, plat baja MS b. Poros kipas, baja S 45 C c. Daun kipas, plat baja MS d. Dudukan kipas, plat baja MS a. Kadar air akhir (basis basah) b. Keseragaman kadar air maks. a. Buku petunjuk pengoperasian dan perawatan b. Tool kit d. Thermometer e. Manometer/air pressure switch
PERSYARATAN tebal minimum 1,2 mm tebal minimum 1,2 mm diameter maks 38 mm tebal minimum 2 mm tebal minimum 1,2 mm 14% 2% 1 set 1 set 1 buah 1 buah
b. Tipe Sentrifugal
UNJUK KERJA
PERLENGKAPAN
95
96
A. Fungsi dan Keunggulan: 1. Mengeringkan brangkasan dan biji kedelai 2. Menurunkan kadar air dan meningkatkan mutu hasil kedelai B. Harga : Rp. 36.000.000;/ unit
97
lebih besar.
3. Hampir seluruh kacang tanah dapat dirontokkan. 4. Kapasitas
dan
manuverabilitas
alsin
cukup
tinggi
dibandingkan cara manual maupun alsin yang telah pernah dikembangkan yang berkapasitas 30 kg/jam.
5. Mesin ini dapat merontokkan polong kacang tanah pada KA
98
dapat menekan susut mutu sampai 1,1% dan mengurangi susut hasil karena tercecer sampai 0,9%.
6. Biaya operasional penggunaan alsin ini Rp 15,-/kg polong
kacang tanah. Mesin ini mempunyai kapasitas 307,2 kg polong/jam atau 1,0 ton brangkasan/jam, dan besarnya efisiensi perontokan 98,9% dengan persentase polong utuh 98%, polong tak terontok 1,1%, polong rusak 0,9%, tingkat kebersihan 95,2%. Penggunaan bahan bakar 0,66 lt/jam. Biaya operasional : Rp 15,-/Kg,
B. Spesifikasi:
1. Dimensi
o o o o
Persentase polong rusak : 0.6 % Persentase polong tak terontok : 1.1 % Tingkat kebersihan : 95.2 %
99
A. Fungsi dan Keunggulan: 1. Mengeringkan brangkasan dan biji kacang tanah 2. Menurunkan kadar air dan meningkatkan mutu hasil kedelai B. Spesifikasi : 1. Tipe 2. Penggerak 3. Kapasitas kerja : Dryer Tipe Bak Datar (Flat Bed Dryer) : Motor Diesel 5,5-8,5 HP : 250 - 1000 kg brangkasan atau 1 ton biji Kacang tanah / 9 jam 4. Bobot : 90 kg
100
A. Fungsi dan Keunggulan: 1. Mengupas polong kacang tanah jadi ose 2. Kapasitas jauh lebih besar dibanding pengupasan secara manual 3. Menurunkan biaya pengupasan dan hasil pengupasan bersih. B. Spesifikasi: 1. Motor penggerak : Mesin bensin 3,2 HP
2. 3. 4. 5. 6. 7.
Kapasitas : 190 Kg/ jam Panjang : 1060 mm Lebar : 580 mm Tinggi : 1070 mm Berat : 79 Kg Bahan bakar : 0,8 Lt/ jam
101
A. Fungsi dan Keunggulan: 1. Memisahkan biji kacang tanah berdasarkan ukuran diameter (8,7,6, dan dibawah 6 mm). 2. Mampu melakukan pemisahan biji kacang dalam 4 grade dengan efisiensi 855. 3. Mudah dioperasikan, ringan, dan mudah dipindahkan. B. Spesifikasi: 1. Dimensi : - Panjang : 1.180 mm - Lebar : 630 mm - Tinggi : 1.450 mm 2. Tipe : Bermotor, ayakan berputar 3. Penggerak 4. Kapasitas kerja : Motor listrik 0,5 HP : 300 kg/jam
102
5. Bobot
: 60 kg
6. Efisiensi dalam sortasi : 85 % 7. Biaya operasional : Rp. 22,-/ kg. C. Harga: Rp. 5.000.000;/ unit
103
104
1. KEDELAI KUNING A. Umur Genjah (80 hari) 1 Taichung 2 Shakti 3 Sumbing 4 Lokon 1982 5 Guntur 1982 6 Tidar 1987 7 Muria 1987 8 Petek 1989 9 Lumajang Bewok 1989 10 Dieng 1991 11 Tengger 1991 12 Malabar 1992 13 Lawu 1991 14 Sindoro 1995 15 Kawi 1998 16 Leuser 1998 17 Meratus 1998 18 Baluran 2002 19 Gepak Kuning 2008 20 Gepak Ijo 2008 B. Umur Sedang (81-89 hari) 1 Tk 5 2 Ringgit 3 Merapi 4 Davros 5 Orba 6 Galunggung 7 Wilis
1.3-1.5 1.0-1.5 1.0-1.5 1.1-2.0 1.1-2.0 1.4-2.0 1.8 1.0-1.5 1.2-2.0 1.2-2.0 1.2-2.0 1.3-2.0 1.2-2.0 2.03 2.04 1.87 1.4 2.5-3.0 2.2 2.2 1.0-1.5 1.0-1.5 1 1.0-1.5 1.5 1.5 1.5-2.5
10.5 12-16 8 10.8 10.6 7 12.5 8 9.6 11 7.5 12 11 12 10.5 10.6 9-10 15-17 8.3 6.8 17.8 8 8 12 12-14 12.5 10
75-80 60-85 75-80 76 78 75 83 80 80 74 78 70 79 86 88 78-80 73-77 80 73 76 80-85 >85 85 80-85 85-90 80-90 88
34.27 41.6 38.8 37 31.3 37 35-36 38.78 34.54 37 38.52 37 31.4 33 38.5 37 39.5 38-40
105
No 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Varietas Kerinci Raung Rinjani Tambora Jayawijaya Lampobatang Krakatau Tampomas Singgalang Kipas Putih Pangrango Argomulyo Bromo Manglayang Burangrang Slamet Sinabung Kaba Anjasmoro Mahameru Tanggamus Sibayak Menyapa Lawit Meratus Baluran Grobogan Ijen Panderman Gumitir Agopuro Seulawah Ratai
Tahun Dilepas 1985 1986 1989 1989 1989 1989 1992 1992 1992 1992 1995 1998 1998 1999 1999 1995 2001 2001 2001 2001 2001 2001 2001 2001 1998 2002 2008 2003 2003 2005 2005 2004 2004
Hasil (ton/ha) 1.5-2.5 1.5-2.5 1.5-2.5 1.5-2.0 1.5-2.5 1.2-2.0 1.6-2.7 1.5-2.5 1.5-2.0 1.7 1.7-2.2 1.5-2.0 1.5-2.5 1.02-2.45 1.5-2.5 2.0-2.5 2.16 2.13 2.25-2.03 2.16-2.04 1.22 1.41 1.9-2 1.9-2 1.4 2.5 2.8 2.5 2.4 2.1 2.3 1.6 1.6
Bobot 100 biji (g) 9 13 10 4 9 10 8 11 10 12 10 20 16 21 12.5 10.68 10.37 14.8-15.3 16.5-17.0 11 12.5 9.1 10.5 10 16 18 11.2 18-19 15.8 17.8 9.5 10.5
106
No 41
Varietas
Tahun Dilepas 2004 2008 2008 1918 1919 1924 1984 1986 1992 2001 2002 2005 1992 2007 2008 2008
Hasil (ton/ha) 2.1 3.5 3.2 1.0-1.2 1.0-1.2 1.0-1.5 1.5-2.5 1.5-2.5 1.7-2.1 1.24 2.5-3.0 1-4.6 1.4-2.2 2.9 2.5 2.5
Rajabasa Kipas Merah 42 Bireun 43 Mitani C. Umur Dalam ( 90 hari) 1 Otau 2 No.27 3 No.29 4 Dempo 5 Merabu 6 Kipas Putih 7 Nanti 8 Merubetiri 9 Arjasari 2. KEDELAI HITAM 1 Cikuray 2 Mallika 3 Detam-1 4 Detam-2
Bobot 100 biji (g) 15 12 12.8 7-8 7-8 7 13 10 12 11.5 13-14 19.2 12 9-10 14.8 13.5
Umur Panen (hari) 85 85-90 82-90 90-100 90-110 90-110 90 90 90 90 95 98-100 85 85-90 84 82
35
107
108
109
IX. DIAGRAM SUSUT TERCECER, SUSUT MUTU, DAN TAHAPAN PASCAPANEN KEDELAI
110
TAHAPAN PENGERINGAN
TAHAPAN PENYIMPANAN
TAHAPAN PERONTOKAN
111
TAHAPAN PEMANENAN
KA = 17-20% Susut tercecer = 1% Susut mutu = 1%
TAHAPAN PENGANGKUTAN
KA = 14-17% Susut tercecer = 1% Susut mutu = -
TAHAPAN PENGERINGAN
KA = 14 -17% Susut tercecer = 2% Susut mutu = 0.5%
TAHAPAN PERONTOKAN
KA = 14 -17% Susut tercecer = 2% Susut mutu = 0.5%
TAHAPAN PENYIMPANAN
112
TAHAPAN PEMANENAN
Kriteria panen kedelai, antara lain: - Tanaman sudah matang (berdasarkan umur panen varietas kedelai) yaitu sekurangkurangnya 95% polong pada batang utama telah berwarna kuning kecoklatan (warna polong masak) - Daun telah rontok dan batang mongering - Kadar air di bawah 25% dan kulit polong mudah dikupas - Waktu panen hendaknya saat matahari bersinar cerah (tidak hujan), dapat dimulai pukul 09.00 pagi.
113
TAHAPAN PENGANGKUTAN
Cara pengangkutan brangkasan kedelai, antara lain : - Brangkasan kedelai yang telah dipanen dikumpulkan di atas terpal - Brangkasan kedelai ditutupi terpal lalu diikat dengan tali - Brangkasan kedelai siap diangkut sesuai cara pengangkutan petani setempat.
114
TAHAPAN PENGERINGAN
Pengeringan brangkasan kedelai dengan mesin pengering (dryer) : - Brangkasan kedelai dihamparkan dgn ketebalan 10 cm dlm suatu bangsal yg dpt dibuat dari atap terpal. Dengan cara ini diharapkan brangkasan kedelai cukup mendapatkan aerasi secara alami. - Pengeringan dengan para-para yang disusun secara meningkat dengan ketebalan sama rata. Dari bawah dialirkan panas dari sekam untuk menurunkan kadar air. Brangkasan sampai kering dengan KA 18%. - Kapasitas dryer sebesar 1 ton brangkasan kedelai dengan waktu proses pengeringan selama 6-8 jam.Pengeringan brangkasan dengan suhu maksimal 60C.
115
TAHAPAN PERONTOKAN
Perontokan brangkasan kedelai dengan mesin perontok (power threser) dilakukan dengan cara sebagai berikut: - -Letakkan mesin perontok dimuka tumpukan brangkasan kedelai kering yang akan diumpan - -Pasang terpal di bawah mesin perontok sebagai alas untuk mengumpulkan hasil - Hidupkan motor, lakukan pengumpanan setelah motor dan silinder perontok berputar secara teratur - Pengumpanan dilakukan oleh 2 orang yang berdiri di muka mesin perontok. Pengumpan yang di kiri bertugas memindahkan bahan dari tumpukan kedelai ke papan pengumpan sedangkan pengumpan yang dikanan bertugas mengambil kedelai dari papan pengumpan dan melemparkan ke dalam nulut mesin perontok. Besar umpan kira-kira sebesar genggaman tangan - Umpan terlalu banyak menyebabkan kemacetan dalam silinder perontok berhenti berputar. Apabila terjadi kemacetan , motor harus segera dmatikan dan penutup silinder dibuka. Batangbatang kedelai di ambil sampai bersih. Kemudian, motor dihidupkan kembali
Keuntungan menggunakan mesin perontok adalah: - Hemat tenaga, waktu, dan biaya - Tingkat kotoran rendah hanya 0,5% - Susut tercecer rendah, yaitu 0,5% berarti lebih rendah daripada perontokan dengan tenaga manusia
116
TAHAPAN PENYIMPANAN
Penyimpanan biji kedelai dilakukan dengan cara sebagai berikut : - Biji kedelai yang telah dibersihkan kemudian dimasukkan ke dalam karung goni yang dilapisi karung plastik untuk disimpan dalam jangka waktu tertentu. - Penyimpanan biji kedelai dengan karung dilakukan agar biji kedelai tidak rusak dalam pengangkutan dan terhindar dari OPT.
117
SESUAI PROSEDUR
Tahapan Pemanenan : - Umur panen sesuai dengan jenis varietas dan pemanenan terlihat dari kenampakan fisik - Alat panen yang baik digunakan sabit bergerigi - Sebelum dipanen ilalang atau gulma dibersihkan agar kedelai tidak banyak tertinggal Tahapan Pengangkutan : - Brangkasan hasil panen dikumpulkan di lapangan dengan dialaskan terpal - Pengangkutan dengan cara dibungkus dengan alas terpal dan diikat dengan tali - Alat pengangkutan sesuai kebiasaan petani (pikul, gerobak, dan motor) Tahapan Pengeringan : - Brangkasan dikeringkan dengan menggunakan alas agar tidak banyak yang tercecer dan tebal brangkasan < 20 cm - Pengeringan berlangsung selama 2-3 hari - Penentuan perubahan kadar air lebih baik menggunakan alat kadar air (KA 17%) - Penggunaan mesin pengering lbh efisien dan efektif (1 ton brangkasan dgn waktu 6-8 jam) Tahapan Perontokan : - Perontokan dengan tongkat pemukul sebaiknya diberikan karet ban agar biji kedelai tidak pecah - Pengoperasian power threser harus terlatih, sesuai RPM ALAT perontokan kedelai - Diperlukan terpal yang luas (8m x8m) agar biji kedelai tidak terpelanting jauh - Brangkasan kotoran sisa perontokan sebaiknya dibersihkan kembali karena masih banyak kedelai yang tertinggal . Tahapan Penyimpanan : - Sebelum disimpan biji kedelai perlu disortasi - Biji kedelai sebaiknya di simpan dalam karung plastik kemudian di tambah karung goni (kantong semar) agar tidak ada hama perusak biji kedelai. - Biji kedelai disimpan di dalam ruangan dengan standar suhu kamar 27C dengan KA< 12%. 118
Tahapan Penyimpanan : - Tidak adanya sortasi antara biji kedelai yang baik dan biji kedelai yang buruk. - Biji kedelai langsung di simpan ke dalam karung plastik - Biji kedelai disimpan di dalam ruangan dengan standar suhu kamar 27C dengan KA > 12%.
119
PRODUSEN
PT. MITRA BALAI INDUSTRI Produksi : 1. Power Thresher 2. Pedal Thresher 3. Dryer PT. DUTA DIRGANTARA Produksi : 1. Power Thresher 2. Pedal Thresher 3. Dryer PT. BAHAGIA JAYA SEJAHTERA Produksi : 1. Power Thresher 2. Pedal Thresher 3. Dryer
ALAMAT
JL. BUKIT SELATAN 7, D 3/14, PONDOK CABE PAMULANG, TANGERANG SELATAN 15418
TELP / FAX
FAX : (021) 74706636 HP : 08161873887 / 08118880104 TELP : 081233011888 FAX : 031 - 7321445
120
NO
4
PRODUSEN
PT. ADI SETIA UTAMA JAYA Produksi : 1. Power Thresher 2. Pedal Thresher 3. Dryer PT. KAMBA SAMBILAN Produksi : Sabit Bergerigi PT. METAVISI SENTRA INTEGRA Produksi : Sabit Bergerigi PT. TRIMITRA SUKSES BERSAMA Produksi : Dryer PT. AGRO TUNAS TEKNIK Produksi : 1. Power Thresher 2. Pedal Thresher 3. Dryer
ALAMAT
JL. KALIMAS TIMUR NO. 146 SURABAYA - 60162 - JAWA TIMUR
TELP / FAX
TELP : (031) 3521650 FAX : (031) 3540701 HP : 0811320519
5.
KOMPLEK RUKO MEGA GROSIR CEMPAKA MAS BLOK C-18/27 JAKARTA PUSAT
TELP : (021) 42884856 FAX : (021) 42884925 HP : 0811802156 TELP : 08888774477 FAX : (021) 87913999 HP : 08568158193 TELP : (021) 6507755 FAX : (021) 6507733 HP : 08161980492 TELP : (021) 8486976/98266323 FAX : (021) 8486976 HP : 0818718995
6.
JL. NIRWANA 27 BLOK D - 20 SUNTER JAKARTA UTARA 14350 JL. RAYA GAMPRIT NO. 43 PONDOK GEDE JAKARTA TIMUR
121
NO
9
PRODUSEN
PT. MITRA BINA USAHA BERSAMA Produksi : Power Thresher BENGKEL KUAT JAYA Produksi : Power Thresher BENGKEL SRI LESTARI Produksi : Power Thresher CV. HARPA DELIMA ENGINEERING Produksi : 1. Power Thresher 2. Pedal Thresher 3. Dryer
ALAMAT
JL. KAWASAN INDUSTRI dan PERGUDANGAN TAMAN TEKNO A2 /46 - TANGERANG DS. MAJASEM, KEMANGKON, PURBALINGGA ADIPALA, CILACAP KOMPLEK BERMIS A3 CIBOGO CISAUK SERPONG - TANGERANG WORKSHOP : RANCA MOYAN RT : V /RW : 35 CIBOGO
TELP / FAX
TELP : (021) 7422285 HP : 08118880104 / 08161873887 CP : Kuat 081391043221 CP : Minto 081542896543
10 11 12
122
123
124
PROVINSI RIAU
Nama Dinas Alamat Kantor No. Telp No. Fax No. HP Nama Kabid TP No. HP : Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura : JI. HR. Soebrantas No.4 Pekanbaru : 0761-61054, 61053 : 0761-61052 : 0811769121 : Ir.Bardizbah : 081365748767
PROVINSI JAMBI
Nama Dinas Nama Kepala Dinas Nama Kabid No. HP Kepala Dinas No. HP Kabid : Diperta TP Provinsi Jambi : Ir. Azis Amri : Ir. Satria Gunawan : 081366207960 : 08153966389
125
PROVINSI BENGKULU
Nama Dinas Nama Kepala Dinas No. HP Kepala Dinas Alamat Kantor No. Telp/ Fax : Dinas Pertanian : Ir. Muchlis Ibrahim : 08117303045 : Jl. Pembangunan Padang Harapan Kota Bengkulu 38225 : 0736-21721/0736-21017
126
PROVINSI LAMPUNG
Nama Dinas Alamat : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Horikultura : Jl. Zainal Abidin Pagar Alam No.1 Rajabasa, Bandar Lampung Nama Kepala Dinas : Edi Yanto No. HP Kepala Dinas : 0811791021, 082380818181
127
Nama Kepala Dinas : Drs. H. Said Jaafar No. HP Kepala Dinas : 0811694334
128
Nama Kepala Dinas : Ir. Aris Budiono Alamat Kantor No. Telp/Fax No. HP
129
PROVINSI BANTEN
Nama Dinas Alamat Kantor : Dinas Pertanian dan Peternakan : Kawasan Pusat Pemerintahan Prov Banten Jl. Syech Nawawi Al-Bantani Palima Serang No. Telp No. Fax No. HP : 0254-267032 : 0254-267033 : 081310623111
130
Nama Kepala Dinas : Ir. Nanang Suwandi, MMA No. HP Kepala Dinas : 0816686084
PROVINSI BALI
Nama Dinas Alamat Kantor 80236 No. Telp No. Fax Alamat Rumah : Dinas Pertanian TP : JI. WR. Soepratman NO. 71 Denpasar : 0361-228716/247944 : 0361-231967 : JI. WR. Soepratman NO. 51 Denpasar 80236
131
132
133
Nama Kepala Dinas : Ir. Eddy Herfin No. HP Kepala Dinas : 085246950000 Email :-
134
Nama Kepala Dinas : Ir. H. Abdullah Kawulusan,M.Si No. HP Kepala Dinas : 082112821962
135
Nama Kepala Dinas : Ir. Mansur, M.Tp No. HP Kepala Dinas: 081341761033
136
PROVINSI GORONTALO
Nama Dinas Alamat Kantor No. Telp/ Fax : Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan : Jl. Jend. Sudirman No.57 Kota Gorontalo : 0435-831728/0435-831728
Nama Kepala Dinas : Ir. Sujarno Abdul Hamid No. HP Kepala Dinas : 081316436408
137
PROVINSI MALUKU
Nama Dinas Alamat Kantor No. Telp/ Fax : Dinas Pertanian : Jl. WR. Supratman Tanah Tinggi Ambon : 0911-314178/0911-312669
Nama Kepala Dinas : Ir. Suryadi Sadirin No. HP Kepala Dinas : 0813430745420
Nama Kepala Dinas : Ir. Jubair Liambana No. HP Kepala Dinas : 085240199160
138
PROVINSI PAPUA
Nama Dinas Alamat Kantor No. Telp Nama Kepala Dinas No. HP Kepala Dinas Nama Kabid TP No. HP Kabid TP : Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan : Kantor Dinas otonom Gedung B Lantai 3. Kotaraja, Jayapura : (0967) 588271 : Ir. Leonardo A. Rumbarar : 08124801915 : Ir. Winarto. M.Si : 081344052520
Nama Kabid Produksi TPH : Ir. Iriana Thamrin Alamat Kantor No. Telp No. Fax No. HP
139