Jdskodjdn
Jdskodjdn
Oleh:
A. Ayu Hafsari. M Indah Rufaidah 110 207 144 110 207 112
Defenisi
Keracunan
kerusakan efek fisiologis akibat mengkonsumsi, menghirup, atau pemaparan dari obat-obatan, obat-obatan terlarang, dan bahan kimia termasuk pestisida, logam berat maupun gas
Organofosfat
kelompok senyawa yang memiliki potensi dan bersifat toksik dalam menghambat cholinesterase yang mengakibatkan akumulasi asetilkolin pada reseptor muskarinik, nikotinik, SSP sehingga dapat menyebabkan kematian
Oehmichen M, Aurer RN, Konig HG. Intoxication. In: Forensic Neuropathology and Neurology
Asal Paparan
Melalui mulut (peroral / ingesti).
Farmakokinetik
Organofosfat
Inhibisi enzim kolinesterase
Lipofilik
Mudah terserap
William PL, James RC, Roberts SM. Properties and Effects of Pesticides. In: Principles of Toxicology
Gejala Klinis
Efek Muskarinik
SLUDGE (salivation, lacrimation, urination, diarrhea, GI upset, emesis)
Efek Nikotinik
fasikulasi otot, kram, kelemahan, dan kegagalan diafragma
Efek SSP
kecemasan, emosional yang labil, gelisah, bingung, ataksia, tremor, kejang, dan koma
Katz, KD. Organophosphates Toxicity. [online]. 2012 Jan 23. [cited: 2013 Jan 04]; [6 screens]. Available from URL: http://emedicine.medscape.com/article/167726-overview#showalll
Pemeriksaan Laboratorium
Cara Edson
Ambil darah korban tambahkan indicator
brom-timol-biru diamkan beberapa saat maka akan terjadi perubahan warna Bandingkan warna yang timbul dengan warna standar pada comparator disc (cakram pembanding), amka dapat ditentukan kadar AChE dalam darah. % aktifitas AChE darah Interpretasi
75% - 100% dari normal 50% - 75% dari normal 25% - 50% dari normal 0 % - 25 % dari normal tidak ada keracunan keracunan ringan keracunan keracunan berat
Cara Acholest Ambil serum darah korban teteskan pada kertas Acholest bersamaan dengan control serum darah normal. Pada kertas Acholest sudah terdapat Ach dan indikator. Waktu perubahan warna pada kertas tersebut dicatat. Perubahan warna harus sama dengan perubahan warna pembanding (serum normal) yaitu warna kuning telur. Interpretasi: kurang dari 18 menit tidak ada keracunan, 20-35 menit keracunan ringan, 35-150 menit keracunan berat.
Budiyanto, A. Keracunan Orfanofosfat. Dalam: Ilmu Kedokteran Forensik.
Penanganan
Pembebasan jalan napas
Observasi pasien terus-menerus dan bila gejala kembali, ulangi pemberian atropine.
Penemuan autopsi
Pemeriksaan Luar Bau bau zat pelarut misalnya bau
minyak tanah (pakaian, lubang hidung, dan mulut) Pakaian bercak-bercak zat racun
Waluyadi. Peranan Toksikologi dalam Pembuatan Visum et Repertum Terhadap Pembuktian Tindak Pidana Pembunuhan dengan Menggunakan Racun.
Pemeriksaan dalam
Akut edema paru-paru, dan perbendungan
organ-organ tubuh, mukosa lambung mengalami inflamasi disertai perdarahan petekie. Kronik nekrosis sentral dan degenerasi bengkak keruh pada hati ; vakuolisasi, girolisis dan retikulasi basofilik yang jelas pada otak dan medula spinalis ; perlemakan pada miokardium ; degenerasi sel tubuli ginjal.
Waluyadi. Peranan Toksikologi dalam Pembuatan Visum et Repertum Terhadap Pembuktian Tindak Pidana Pembunuhan dengan Menggunakan Racun.
Pemeriksaan Toksikologi
Korban hidup Ditemukannya jenis racun pada darah, feses, urin Korban Mati Ditemukannya jenis racun dalam organ tubuh merupakan bukti yang memastikan bahwa telah terjadi keracunan. Racun bisa ditemukan dalam lambung, usus halus, dan kadang-kadang pada hati, limpa dan ginjal.
Waluyadi. Peranan Toksikologi dalam Pembuatan Visum et Repertum Terhadap Pembuktian Tindak Pidana Pembunuhan dengan Menggunakan Racun.
Terima kasih