Dilarutkan dalam HCl encer : Larut : CaCl2 MgCl2 Mengendap : Bolus Talk Peleburan : (CaF2 + H2SO4) Sisa dilarutkan dalam H2O Al2(SO4)3 Uji Al :
- Sebagai endapan Al(OH3) berwarna ungu setelah ditambahkan CaF2 dan fenolftalein - warna merah ungu dengan khinalizarin
Uji Ca : Uji Mg : - Warna nyala - Sebagai merah bata endapan - sebagai Mg(NH4)PO4 - dengan endapan Ca-oksalat larutan kuning titan (basa) berwarna merah terang
umumnya lebih sukar dilakukan dibandingkan pemisahan zat pembawa anorganik dapat dilakukan dengan teknik ekstraksi dengan menggunakan pelarut yang sesuai atau dengan teknik SPE zat pembawa pokok (karbohidrat) dipisahkan dengan menggunakan etanol setelah terlebih dahulu diasamkan dengan asam tartrat, namun amilum tidak dilakukan dengan cara ini karena dapat menimbulkan gumpalan yang menganggu. Identifikasi karbohidrat (monosakarida) dapat dilakukan dengan reaksi Molisch , dan beberapa uji karbohidrat lainnya.
Berbagai basa
awal senyawa obat yang telah terekstraksi yang diperiksa organoleptiknya meliputi bentuk, bau, rasa, dan kelarutan. Percobaan pendahuluan berupa kelarutan dalam asam dan basa, analisis unsur N, S, dan halogen, kemudian diperiksa gugus fungsinya.
Warna
Dantron, menadion, tetrasiklin, riboflafin (fluoresensi UV), nitrofurantoin. Rutosida
Pelarut organik Asam organik yang mudah menguap Gula, asam tartrat, amilum Senyawa tiourea, sulfatiazol Ureida, asam amida, barbiturat
Asam karbonat, fenol, senyawa dan basa nitro, tiazida, sulfonamid, riboflavin, teobramin, oksazepam Larut dalam 3N H2SO4 (asam) : Basa fraksi III, kinin, kinidin.
Pemeriksaan
Dalam tabung pijar + 20-50 g bahan + Na, dipanaskan. Sampel + Fe (II)Sulfat (dididihkan) besi hiroksida dilarutkan dengan 6 N HCl warna biru
Pemeriksaan
Sulfur
50 mg bahan + 1,0 ml H2O2 30% dan 2 tetes larutan Fe(III)klorida 10 % encerkan dengan air + 1,0 ml 3N HCl dan 1,0 ml larutan BaCl2 5 % endapan putih BaSO4.
Pemeriksaan
Halogen (Beilstein)
Bahan diletakkan pada keping tembaga lalu dibakar dengan api nyala warna hijau karena terbentuk tembaga-halogen yang menguap
Senyawa Nitrogen terdapat dalam bentuk nitrat dan nitrit; sebagai senyawa nitro; amin primer, sekunder, atau tersier yang bersifat basa; sebagai amonium kuartener; golongan amin aromatik; asam amida netral; asam amino; dan dalam bentuk lain. Semua nitrat larut dalam air, dengan menambahkan FeSO4 dan H2SO4 pekat terbentuk cincin berwarna coklat.
50 mg zat dalam 3 ml etanol 4 ml air + 200 mg Zn + 3 ml HCl encer dipanaskan 2 ml filtrat + 2 tetes pereaksi diazzo I + diazzo II terbentuk endapan jingga
[pereaksi Diazzo I ( 10 g NaNO2 dalam 100 ml aquadest), pereaksi Diazzo II (0,25 g 2-naftol dalam 100 ml 3N NaOH)]
sampel + pereaksi mayer (suasana asam H2SO4) endapan kekuningan Pereaksi Mayer (1,35 g HgCl2 dalam 100 ml larutan KJ 5 %)
sampel dalam etanol + karbondisulfida dipanaskan sisa larutan + larutan Hg(II)klorida 5 % bau khas mustard
benzokain, etakridin, PAS, prokain, dan sulfonamid. 50 mg zat dalam 1 ml 3N HCl + 2 tetes pereaksi Diazzo I + Diazzo II endapan merah jingga
zat dalam 2 ml 3N HCl (didinginkan 5oC) + 2 ml NaNO2 1 % encerkan dengan 5 ml air + dikocok 2 x eter diuapkan sisa penguapan + 50 mg fenol (dipanaskan lalu didinginkan) + 1 ml H2SO4 terbentuk warna biru-hijau pekat jika dituang dalam air berubah jadi merah
zat dalam etanol + kloroform + basa alkali (dipanaskan) tercium bau khas isonitril
1 ml sampel netral + 2 tetes larutan ninhidrin 1 % dalam air dipanaskan sampai mendidih terbentuk warna kemerahan, ungu, atau biru. Positif untuk efedrin, tolbutamid, antazolin, asam askorbat.
1 mg zat dalam 5 ml air + 1 ml NaOH 10 % dalam 1 ml larutan 1-naftol 0,05 % dalam etanol dinginkan pada 15oC + 3 tetes larutan natrium hipobromit terbentuk warna merah ungu larutan hipobromid (2 g NaOH dalam 7,5 ml air + 0,5 ml brom + air sampai 10 ml)
100 mg zat + 100 mg natrium karbonat kering dipanaskan tercium bau piridin
Reaksi Fehling
20 mg zat + campuran Fehling I dan II dipanaskan terbentuk endapan tembaga(I) oksida berwarna merah bata Pereaksi Fehling I (larutan CuSO4.5H2O 7 %), Pereaksi Fehling II (35 g Kna-tartrat + 10 g NaOH + air sampai 100 ml) Positif untuk : asam askorbat, isoniazid, hidrokortison, sakarosa
zat dalam air + KMnO4 0,1 % dalam air atau aseton warna yang semula hilang berubah menjadi coklat Positif untuk : asam askorbat, isonniazid, olefin apabila ada basa, percobaan harus dilakukan dalam suasana asam sulfat
50 mg zat dalam 2 ml asam asetat + ditetesi air brom apabila ada ikatan tak jenuh, warna brom hilang air brom (1,0 g Br2 atau 0,3 ml Br2 dalam 100 ml asam asetat)
100 mg zat 6 tetes tionilklorida dipanaskan sisa kering + 1 ml hidroksilamin HCl 7 % dalam metanol yang mengandung timolftalein 0,02 % + 2N KOH dalam metanol warna biru didihkan dan dinginkan + 3 N HCl warna biru hilang + Fe(III)klorida 10 % + HCl kompleks besi-hidroksamat (warna merah)
50 mg zat + 1 ml hiroksilaminklorida 7 % dalam metanol perlakuan sama seperti pada asam organik asam amida dan asam anhidrida memberikan reaksi yang sama
zat dalam air + diasamkan dengan 3N HCl (pH<3) + pereaksi Schiff terbentuk warna merah sampai ungu Pereaksi Schiff (100 mg rosanilinklorida dalam 50 ml air dipanaskan + 1,25 g natrium sulfit + 20 ml 6N HCl + air sampai 100 ml)
10 mg zat dalam 2 ml asam sulfat pekat + 2-3 mg natrium kromatoprat dipanaskan terbentuk warna biru sampai ungu Positif untuk : metamizol, hidroklortiazida, indometasin
zat dalam etanol + beberapa butir kristal 1,3-dinitrobenzol + larutan basa alkali 15 % terbentuk warna merah Positif untuk : diazepam, hidromorfin, oksikodon, hidrokodon
reaksi idioform
10 mg zat + 2 ml 3N NaOH + air iodium dipanaskan tercium bau idioform air iodium (1,0 g I2, 20 g KI, 100 ml H2O) Positif untuk : aseton, etanol, isopropanolol, asam laktat, warfarin
5 mg zat dalam 1 ml air netralkan dengan NaHCO3 / HCl + 2 tetes FeCl3 1 % terbentuk warna merah sampai ungu Positif untuk : hidoksi aromatik, fenol, enol, pirazolon, fenotiazin,
Reaksi Millon
larutan zat + pereaksi milon dipanskan terbentuk warna merah Pereaksi Millon ( 10 g air raksa dilarutkan dalam 10 g asam nitrat berasap diencerkan dengan 20 g air) Positif untuk : fenol, nipagin
10 mg zat dalam 1 ml 3N NaOH + asam sulfanilat + NaNO2 10 % terbentuk warna merah larutan asam sulfanilat (0,5 g asam sulfanilat + 70 ml air + 6,0 ml 6N HCl + air sampai 100 ml) Positif untuk : fenol dan imidazol (tetrasiklin, Parasetamol)
Reaksi Murexid
10 mg zat + 1,5 ml hidrogen peroksida + 5 tetes asam sulfat pekat dipanaskan sampai kering + beberapa tetes 6N NH3 terbentuk warna merah-ungu Positif untuk senyawa purin (teofilin, kofein, teobramin, etofilin)
Reaksi Zwikker
10 mg zat + 10 tetes pereaksi Zwikker I + Zwikker II terbentuk warna ungu Pereaksi zwikker I ( kobalt (II) nitrat 1 % dalam metanol) Pereaksi Zwikker II (piridin 10 % dalam metanol) positif untuk barbiturat, glutetimid, fenitoin, purin, sulfanilamid.
Reaksi Vitali-Morin
5 mg zat + 0,5 ml asam nitrat berasap diuapkan sampai kering dilarutkan dalam 5 ml aseton + ditetesi 1 ml 0,1 N KOH-etanol timbul warna khusus
10 mg zat dalam air + 5 tetes #N asam sulfat + 1 ml hidrogenperoksida 3 % + 0,5 ml 0,1 N kalium bikromat + 1 ml benzol dikocok lapisan benzol berwarna biru-ungu Positif untuk pilokarpin, fenazon, pentetrazol, propifenazon, klortimazol
Senyawa kompleks berwarna dengan larutan tembaga sulfat dalam basa alkali
10 mg zat dalam 1 ml air + 3 tetes HCl + 5 tetes CuSO4 2 % + 1 ml 3N NaOH (sampai basa) terbentuk warna biru sampai ungu Positif untuk etanolamin, asam amino, beberapa sulfonamida
Reaksi steroida
zat dalam 2 ml kloroform + 3 ml asam sulfat pekat lapisan kloroform berwarna merah (Reaksi Salkowski) zat dalam 2 ml kloroform + 10 tetes asam asetat anhidrida + 2 tetes asam sulfat pekat terbentuk warna biru sampai hijau. (reaksi LibermannBuchard)
Golongan analisis : 1A, IV Pemerian : bubuk putih, tak berbau, rasa pahit Kelarutan : air (1:100), etanol (1 : 10), aseton (1 : 20), eter (tak larut) Pemeriksaan kualitatif 1). Reaksi besi(III) klorida biru-ungu muda 2). 50 mg zat dalam 3N HCl panaskan 5 menit Reaksi diazzo : timbul warna jinggamerah 3). reaksi positif dengan asam sulfanilat terdiazotasi 4). Parasetamol mereduksi pereaksi Tollens
Pemerian : bubuk kristal putih sampai kuning-putih, tak berbau, mula-mula tak berasa lalu agak pahit. Kelarutan : air (tak larut), etanol (1: 20), aseton (1 : 5), eter (tak larut), kloroform (tak larut)
Pemeriksaan kualitatif :
1). Reaksi diazzo positif 2). 5 mg zat dalam 0,5 ml 2N NaOH + air ad 5 ml + 0,1 g fenol didihkan + 1 ml natrium hipoklorit 15 % timbul warna kuning emas
Parasetamol
Sulfametoksazol
N C O
NH2
Golongan analisis : 1B, II Pemerian : bubuk kristal tak berwarna, rasa agak pahit Kelarutan : air (1:350), etanol (1 : 20), aseton (1 : 5), eter (1:50), kloroform (1:5) Pemeriksaan kualitatif 1). 5 mg zat + 1 ml 3N HCl dipanaskan timbul warna kuning lemah 2). Reaksi terhadap gugus metilen yang aktif merah
Kelarutan : air (1:1), etanol (1: 2), aseton (1 : 20), eter (tak larut), kloroform (1 : 900)
Pemeriksaan kualitatif :
1). 100 mg zat + 5 ml 6N NaOH dipanaskan terbentuk amoniak 2). 100 mg zat + 100 mg natrium karbonat dikeringkan tercium bau piridin 3). 1 bagian zat + 2 bagian 2,4dinitroklorbenzol dilebur dan larutkan dalam 2 ml 0,5 N etanol-KOH terbentuk warna merah tua.
Diazepam
Nikotinamid