Anda di halaman 1dari 24

analisis kualitatif senyawa obat

Oleh : Hendri Wasito, S. Farm., Apt.

JURUSAN FARMASI FKIK UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

Zat pembawa dalam sediaan obat


Pembawa anorganik Bolus Kalsium karbonat Magnesium oksida Natrium hidrogen karbonat Talk Pembawa organik Fruktosa Glukosa Laktosa Salep hidrofil Sakarosa Sorbitol Amilum Lanolin Salep polietilenglikol Vaselin Adepslanae Kloroform Eter Asam asetat Isopropanolol Metanol Dasar salep Salep lemak Bulu domba alkohol Larutan pembawa Aseton Etanol Benzen

pemisahan zat pembawa anorganik


Sisa pembakaran dibilas dalam air : Mengendap : CaCO3 MgO (alkalis) (alkalis) Bolus/Al-silikat (netral) Talk/ Mg-silikat (netral) Larut : Na2CO3 (alkalis)

Dilarutkan dalam HCl encer : Larut : CaCl2 MgCl2 Mengendap : Bolus Talk Peleburan : (CaF2 + H2SO4) Sisa dilarutkan dalam H2O Al2(SO4)3 Uji Al :
- Sebagai endapan Al(OH3) berwarna ungu setelah ditambahkan CaF2 dan fenolftalein - warna merah ungu dengan khinalizarin

Uji karbonat : Pembentukan CO2 dan pengeruhan larutan Ba(OH2)

Uji Ca : Uji Mg : - Warna nyala - Sebagai merah bata endapan - sebagai Mg(NH4)PO4 - dengan endapan Ca-oksalat larutan kuning titan (basa) berwarna merah terang

MgSO4 Uji Mg : Lihat MgCl2

Pemisahan zat pembawa organik

umumnya lebih sukar dilakukan dibandingkan pemisahan zat pembawa anorganik dapat dilakukan dengan teknik ekstraksi dengan menggunakan pelarut yang sesuai atau dengan teknik SPE zat pembawa pokok (karbohidrat) dipisahkan dengan menggunakan etanol setelah terlebih dahulu diasamkan dengan asam tartrat, namun amilum tidak dilakukan dengan cara ini karena dapat menimbulkan gumpalan yang menganggu. Identifikasi karbohidrat (monosakarida) dapat dilakukan dengan reaksi Molisch , dan beberapa uji karbohidrat lainnya.

identifikasi larutan pembawa


Analisis larutan pembawa dilakukan dengan destilasi dan pemisahan. Hasil destilasi ditentukan titik didihnya. larutan Metilen klorida Aseton Kloroform Metanol Karbontetraklor ida Etanol Isopropanolol Air Asam asetat Titik didih 39 42 oC 55 -57 oC 59 62 oC 64 65 oC 76 -77 oC 78 oC 81 83 oC 100 oC 118 119 oC identifikasi
Reaksi positif dengan AgNO3, Terjadi reduksi Cu2O dengan pereaksi fehling. Reaksi idioform positif Pemeriksaan golongan metilen aktif Uji ion klorida positif Terjadi reduksi Cu2O dengan pereaksi fehling. Setelah perlakuan awal kemudian dengan Pereaksi schiff terbentuk warna merah Tidak terjadi reduksi Cu2O dengan pereaksi fehling. Reaksi isonitril positif Reaksi idioform positif Reaksi idioform positif Dengan campuran CuSO4 berwarna biru Pereaksi FeCl3 berwarna merah

analisis obat dalam salep


1 g salep+ 30 ml eter minyak bumi Larutan 1 g salep+ 30 ml eter minyak bumi sisa Sulfonamid Asam hidrofil Senyawa N-kuartener Fase Air
+ 25 ml 3N H2SO4, dikocok dgn 3 x 20 ml eter dan 1 x 20 ml CHCl3

Fase eter minyak bumi


dikocok dgn 3 x 10 ml air, kemudian dgn 3 x 10 ml H2SO4

Fase eter air


+ 25 ml 3N NaOH, dikocok dgn 3 x 20 ml eter dan 1 x 20 ml CHCl3

Berbagai asam karbonat Berbagai fenol

Berbagai basa

beberapa golongan senyawa obat


Turunan salisilat (Asam salisilat, Na salisilat, Salisilamida, Asetosal) Turunan anilin (Asetanilida, Paracetamol) Turunan Pyrazolon (Antipirin, Piramidon, Antalgin) Turunan asam barbiturat (Barbital, Luminal) Golongan sulfa (Sulfanilamid, Sulfaguanidin, Sulfathiazol, Sulfasetamida) Lokal anastetik (Prokain HCl, Benzokain, Lidokain) Antibiotik (kloramfenikol, Tetrasiklin, Hexamin, Penisilin) Pemanis dan pengawet (Na benzoat, Nipagin, Siklamat Na, Sakarin Na) Alkaloida ksantan (Kafein, Theobramin, Theofilin, Aminofilin) Turunan Pyridin (INH, Nikotinamida, Piperazin sitrat) Bahan lain (Talk, Bolus alba, ZnO, Bromural, Bismut subnitrat, Ca laktat) Alkaloida (Papaverin HCl, Efedrin HCl, Atropin sulfat, Kodein fosfat) Antihistamin (CTM, Prometazin) Vitamin (Vitamin B1, B2, B6, C)

Percobaan pendahuluan (1)


Identifikasi

awal senyawa obat yang telah terekstraksi yang diperiksa organoleptiknya meliputi bentuk, bau, rasa, dan kelarutan. Percobaan pendahuluan berupa kelarutan dalam asam dan basa, analisis unsur N, S, dan halogen, kemudian diperiksa gugus fungsinya.

Percobaan pendahuluan (2)

Warna
Dantron, menadion, tetrasiklin, riboflafin (fluoresensi UV), nitrofurantoin. Rutosida

Kuning jingga : Hijau kuning :

Bau Aromatis : Menusuk : Pemijaran, karamel : Pemijaran, merkaptan : Pemijaran, amoniak :

Pelarut organik Asam organik yang mudah menguap Gula, asam tartrat, amilum Senyawa tiourea, sulfatiazol Ureida, asam amida, barbiturat

Larut dalam 3N NaOH (basa) : Kelarutan dalam asam

Asam karbonat, fenol, senyawa dan basa nitro, tiazida, sulfonamid, riboflavin, teobramin, oksazepam Larut dalam 3N H2SO4 (asam) : Basa fraksi III, kinin, kinidin.

Percobaan pendahuluan (3)


Analisis

unsur Nitrogen, Sulfur, dan Halogen


Nitrogen (Lassaigne)

Pemeriksaan

Dalam tabung pijar + 20-50 g bahan + Na, dipanaskan. Sampel + Fe (II)Sulfat (dididihkan) besi hiroksida dilarutkan dengan 6 N HCl warna biru
Pemeriksaan

Sulfur

50 mg bahan + 1,0 ml H2O2 30% dan 2 tetes larutan Fe(III)klorida 10 % encerkan dengan air + 1,0 ml 3N HCl dan 1,0 ml larutan BaCl2 5 % endapan putih BaSO4.
Pemeriksaan

Halogen (Beilstein)

Bahan diletakkan pada keping tembaga lalu dibakar dengan api nyala warna hijau karena terbentuk tembaga-halogen yang menguap

Reaksi golongan (N)

Senyawa Nitrogen terdapat dalam bentuk nitrat dan nitrit; sebagai senyawa nitro; amin primer, sekunder, atau tersier yang bersifat basa; sebagai amonium kuartener; golongan amin aromatik; asam amida netral; asam amino; dan dalam bentuk lain. Semua nitrat larut dalam air, dengan menambahkan FeSO4 dan H2SO4 pekat terbentuk cincin berwarna coklat.

Pemeriksaan Senyawa nitro aromatik (niklosamida, nitrazepam, kloramfenikol)

50 mg zat dalam 3 ml etanol 4 ml air + 200 mg Zn + 3 ml HCl encer dipanaskan 2 ml filtrat + 2 tetes pereaksi diazzo I + diazzo II terbentuk endapan jingga

[pereaksi Diazzo I ( 10 g NaNO2 dalam 100 ml aquadest), pereaksi Diazzo II (0,25 g 2-naftol dalam 100 ml 3N NaOH)]

Reaksi golongan (N)

Pemeriksaan basa amin


sampel + pereaksi mayer (suasana asam H2SO4) endapan kekuningan Pereaksi Mayer (1,35 g HgCl2 dalam 100 ml larutan KJ 5 %)

Pemeriksaan amin alifatik primer (reaksi Senfol)

sampel dalam etanol + karbondisulfida dipanaskan sisa larutan + larutan Hg(II)klorida 5 % bau khas mustard

Pemeriksaan amin aromatik primer (reaksi Diazzo)


benzokain, etakridin, PAS, prokain, dan sulfonamid. 50 mg zat dalam 1 ml 3N HCl + 2 tetes pereaksi Diazzo I + Diazzo II endapan merah jingga

Pemeriksaan amin sekunder

zat dalam 2 ml 3N HCl (didinginkan 5oC) + 2 ml NaNO2 1 % encerkan dengan 5 ml air + dikocok 2 x eter diuapkan sisa penguapan + 50 mg fenol (dipanaskan lalu didinginkan) + 1 ml H2SO4 terbentuk warna biru-hijau pekat jika dituang dalam air berubah jadi merah

Reaksi golongan (N)

Pemeriksaan amin alifatik primer dan aromatik (reaksi Isonitril)

zat dalam etanol + kloroform + basa alkali (dipanaskan) tercium bau khas isonitril

Pemeriksaan asam amino (reaksi Ninhidrin)

1 ml sampel netral + 2 tetes larutan ninhidrin 1 % dalam air dipanaskan sampai mendidih terbentuk warna kemerahan, ungu, atau biru. Positif untuk efedrin, tolbutamid, antazolin, asam askorbat.

Pemeriksaan golongan guanidin (reaksi Sakaguchi)

1 mg zat dalam 5 ml air + 1 ml NaOH 10 % dalam 1 ml larutan 1-naftol 0,05 % dalam etanol dinginkan pada 15oC + 3 tetes larutan natrium hipobromit terbentuk warna merah ungu larutan hipobromid (2 g NaOH dalam 7,5 ml air + 0,5 ml brom + air sampai 10 ml)

Pemeriksaan turunan piridin

100 mg zat + 100 mg natrium karbonat kering dipanaskan tercium bau piridin

Reaksi golongan (seny. pereduksi)

Reaksi Fehling

20 mg zat + campuran Fehling I dan II dipanaskan terbentuk endapan tembaga(I) oksida berwarna merah bata Pereaksi Fehling I (larutan CuSO4.5H2O 7 %), Pereaksi Fehling II (35 g Kna-tartrat + 10 g NaOH + air sampai 100 ml) Positif untuk : asam askorbat, isoniazid, hidrokortison, sakarosa

Reaksi kalium permanganat

zat dalam air + KMnO4 0,1 % dalam air atau aseton warna yang semula hilang berubah menjadi coklat Positif untuk : asam askorbat, isonniazid, olefin apabila ada basa, percobaan harus dilakukan dalam suasana asam sulfat

Reaksi adisi dengan brom

50 mg zat dalam 2 ml asam asetat + ditetesi air brom apabila ada ikatan tak jenuh, warna brom hilang air brom (1,0 g Br2 atau 0,3 ml Br2 dalam 100 ml asam asetat)

Reaksi golongan (asam organik, ester, aldehid )

Pemeriksaan asam organik

100 mg zat 6 tetes tionilklorida dipanaskan sisa kering + 1 ml hidroksilamin HCl 7 % dalam metanol yang mengandung timolftalein 0,02 % + 2N KOH dalam metanol warna biru didihkan dan dinginkan + 3 N HCl warna biru hilang + Fe(III)klorida 10 % + HCl kompleks besi-hidroksamat (warna merah)

Pemeriksaan ester (reaksi asam hidroksamat)

50 mg zat + 1 ml hiroksilaminklorida 7 % dalam metanol perlakuan sama seperti pada asam organik asam amida dan asam anhidrida memberikan reaksi yang sama

Pemeriksaan aldehida (reaksi Schiff)

zat dalam air + diasamkan dengan 3N HCl (pH<3) + pereaksi Schiff terbentuk warna merah sampai ungu Pereaksi Schiff (100 mg rosanilinklorida dalam 50 ml air dipanaskan + 1,25 g natrium sulfit + 20 ml 6N HCl + air sampai 100 ml)

Reaksi golongan (hasil uraian formaldehid, gugus aktif metilen, idioform)

Pemeriksaan hasil uraian formaldehida (reaksi asam kromatopat)

10 mg zat dalam 2 ml asam sulfat pekat + 2-3 mg natrium kromatoprat dipanaskan terbentuk warna biru sampai ungu Positif untuk : metamizol, hidroklortiazida, indometasin

Pemeriksaan gugus aktif metilen

zat dalam etanol + beberapa butir kristal 1,3-dinitrobenzol + larutan basa alkali 15 % terbentuk warna merah Positif untuk : diazepam, hidromorfin, oksikodon, hidrokodon

reaksi idioform

10 mg zat + 2 ml 3N NaOH + air iodium dipanaskan tercium bau idioform air iodium (1,0 g I2, 20 g KI, 100 ml H2O) Positif untuk : aseton, etanol, isopropanolol, asam laktat, warfarin

Reaksi golongan (reaksi besi(III) klorida, Millon, asam sulfat terdiazotasi)

Reaksi besi (III) klorida

5 mg zat dalam 1 ml air netralkan dengan NaHCO3 / HCl + 2 tetes FeCl3 1 % terbentuk warna merah sampai ungu Positif untuk : hidoksi aromatik, fenol, enol, pirazolon, fenotiazin,

Reaksi Millon

larutan zat + pereaksi milon dipanskan terbentuk warna merah Pereaksi Millon ( 10 g air raksa dilarutkan dalam 10 g asam nitrat berasap diencerkan dengan 20 g air) Positif untuk : fenol, nipagin

Reaksi gabungan dengan asam sulfanilat terdiazotasi

10 mg zat dalam 1 ml 3N NaOH + asam sulfanilat + NaNO2 10 % terbentuk warna merah larutan asam sulfanilat (0,5 g asam sulfanilat + 70 ml air + 6,0 ml 6N HCl + air sampai 100 ml) Positif untuk : fenol dan imidazol (tetrasiklin, Parasetamol)

Reaksi khusus (1)

Reaksi Murexid

10 mg zat + 1,5 ml hidrogen peroksida + 5 tetes asam sulfat pekat dipanaskan sampai kering + beberapa tetes 6N NH3 terbentuk warna merah-ungu Positif untuk senyawa purin (teofilin, kofein, teobramin, etofilin)

Reaksi Zwikker

10 mg zat + 10 tetes pereaksi Zwikker I + Zwikker II terbentuk warna ungu Pereaksi zwikker I ( kobalt (II) nitrat 1 % dalam metanol) Pereaksi Zwikker II (piridin 10 % dalam metanol) positif untuk barbiturat, glutetimid, fenitoin, purin, sulfanilamid.

Reaksi Vitali-Morin

5 mg zat + 0,5 ml asam nitrat berasap diuapkan sampai kering dilarutkan dalam 5 ml aseton + ditetesi 1 ml 0,1 N KOH-etanol timbul warna khusus

Pembentukan warna pada reaksi Vitali-Morin


Warna yang timbul Biru ungu Merah ungu Merah darah Merah Merah coklat Merah karmin tua Merah jingga Endapan merah jingga Jingga Endapan jingga- coklat Hijau Ungu hijau jingga Senyawa Atropin, Skopolamin-N-butilbromida Tetrakain, Strikhnin, Amitriptilin Bamipin, Imipramin, Asam mefenamin Niklosamida, Fenprokumon, Desipramin Antazolin, Alprenolol, Trimetropim, Warfarin Propifenazon, Tolbutamida Fisostigmin, Parazin, Promazin Asam salisilat, Salisilat Prometazin, Klorpromazin, Karbokromen Fenoksimetilpenisilin Lidokain Propanolol

Reaksi khusus (2)

Senyawa kompleks berwarna dengan krompentoksida yang larut dalam benzol

10 mg zat dalam air + 5 tetes #N asam sulfat + 1 ml hidrogenperoksida 3 % + 0,5 ml 0,1 N kalium bikromat + 1 ml benzol dikocok lapisan benzol berwarna biru-ungu Positif untuk pilokarpin, fenazon, pentetrazol, propifenazon, klortimazol

Senyawa kompleks berwarna dengan larutan tembaga sulfat dalam basa alkali

10 mg zat dalam 1 ml air + 3 tetes HCl + 5 tetes CuSO4 2 % + 1 ml 3N NaOH (sampai basa) terbentuk warna biru sampai ungu Positif untuk etanolamin, asam amino, beberapa sulfonamida

Reaksi steroida

zat dalam 2 ml kloroform + 3 ml asam sulfat pekat lapisan kloroform berwarna merah (Reaksi Salkowski) zat dalam 2 ml kloroform + 10 tetes asam asetat anhidrida + 2 tetes asam sulfat pekat terbentuk warna biru sampai hijau. (reaksi LibermannBuchard)

Contoh analisis obat (1)


NH2 NH SO2

Golongan analisis : IA (II)

Golongan analisis : 1A, IV Pemerian : bubuk putih, tak berbau, rasa pahit Kelarutan : air (1:100), etanol (1 : 10), aseton (1 : 20), eter (tak larut) Pemeriksaan kualitatif 1). Reaksi besi(III) klorida biru-ungu muda 2). 50 mg zat dalam 3N HCl panaskan 5 menit Reaksi diazzo : timbul warna jinggamerah 3). reaksi positif dengan asam sulfanilat terdiazotasi 4). Parasetamol mereduksi pereaksi Tollens

Pemerian : bubuk kristal putih sampai kuning-putih, tak berbau, mula-mula tak berasa lalu agak pahit. Kelarutan : air (tak larut), etanol (1: 20), aseton (1 : 5), eter (tak larut), kloroform (tak larut)

Pemeriksaan kualitatif :

1). Reaksi diazzo positif 2). 5 mg zat dalam 0,5 ml 2N NaOH + air ad 5 ml + 0,1 g fenol didihkan + 1 ml natrium hipoklorit 15 % timbul warna kuning emas

Parasetamol

Sulfametoksazol

Contoh analisis obat (2)


CH3 N Cl N O

N C O

NH2

Golongan analisis : 1B, II Pemerian : bubuk kristal tak berwarna, rasa agak pahit Kelarutan : air (1:350), etanol (1 : 20), aseton (1 : 5), eter (1:50), kloroform (1:5) Pemeriksaan kualitatif 1). 5 mg zat + 1 ml 3N HCl dipanaskan timbul warna kuning lemah 2). Reaksi terhadap gugus metilen yang aktif merah

Golongan analisis : V (II, IV)

Pemerian : bubuk kristal tak berwarna, rasa pahit.

Kelarutan : air (1:1), etanol (1: 2), aseton (1 : 20), eter (tak larut), kloroform (1 : 900)

Pemeriksaan kualitatif :

1). 100 mg zat + 5 ml 6N NaOH dipanaskan terbentuk amoniak 2). 100 mg zat + 100 mg natrium karbonat dikeringkan tercium bau piridin 3). 1 bagian zat + 2 bagian 2,4dinitroklorbenzol dilebur dan larutkan dalam 2 ml 0,5 N etanol-KOH terbentuk warna merah tua.

Diazepam

Nikotinamid

Hatur nuhun pisan .


Jangan lupa untuk banyak membaca literatur yang terkait, semakin banyak membaca maka akan semakin banyak wawasan yang kita miliki sehingga akan lebih sistematis dalam menyelesaikan permasalahan khususnya dalam analisis dan identifikasi senyawa obat.

Anda mungkin juga menyukai