Anda di halaman 1dari 5

Space Maintainer Ditulis pada April 7, 2011 oleh Ali Taqwim Perkembangan oklusi gigi geligi sulung ( primary

dentition) melalui masa gigi pergantian (mixed dentition/ trantitional dentition) ke masa gigi permanen (permanent dentition) merupakan rangkain peristiwa yang terjadi secara teratur dan pada waktu tertentu. Peristiwa ini akan menghasilkan oklusi yang fungsional, estetis dan stabil. Namun, jika rangkaian ini terganggu maka akan muncul masalah yang dapat mempengaruhi hubungan oklusal gigi permanen. Jika gangguan ini terjadi, maka tindakan korektif diperlukan untuk memperbaiki proses perkembangan oklusi ke arah normal (Sartika, 2002). Kehilangan gigi susu secara dini atau tanggal prematur gigi sulung dapat menimbulkan berkurangnya panjang pada lengkung rahang oleh karena adanya pergeseran gigi tetangga dan gigi antagonis ke arah ruangan yang kosong sehingga menyebabkan terjadinya kehilangan panjang lengkung rahang (Sartika, 2002). Tanggal prematur pada gigi sulung juga dapat menyebabkan gangguan pada erupsi gigi permanen bila didapatkan pengurangan lengkung rahang (Wibowo & Nuraini, 2008). Perawatan pada tanggal prematur gigi sulung memerlukan perhatian bagi para klinisi sebab perawatan yang tidak baik akan memberikan pengaruh pada perkembangan sampai remaja (Proffit & Fieids, 1999). Penanganan pada waktu yang tepat akan mempertahankan ruang untuk pertumbuhan gigi permanen (Mc Donald et al., 2004). Apabila tidak didapatkan space loss setelah tanggal prematur, space maintainer adalah perawatan yang tepat karena erupsi gigi permanen penggantinya masih lama. Bila sudah terjadi space loss, diperlukan evaluasi untuk menentukan apakah diperlukan perawatan dengan space maintainer, space regainer atau tidak dilakukan perawatan (space control) (Wibowo & Nuraini, 2008). Tanggal Prematur Gigi Sulung Tanggal prematur pada gigi sulung dapat disebakan oleh adanya karies gigi ataupun karena pencabutan. Gigi sulung yang tanggal prematur berarti gigi tersebut tanggal sebelum waktu tanggalnya secara kronologis. Perawatan yang diperlukan akibat adanya gigi sulung tanggal prematur tergantung pada jenis gigi yang tanggal, waktu tanggal dan berapa banyak kekurangan tempat yang timbul akibat tanggalnya gigi sulung tersebut (Andlaw & Rock, 1992; Rahardjo, 2009). Tanggal prematur gigi sulung menyebabkan gigi permanen yang akan tumbuh tidak mempunyai petunjuk sehingga sering salah arah dan mengakibatkan migrasi gigi tetangga. Rahang juga akan mengalami penyempitan, akibatnya tidak cukup untuk menampung semua gigi dalam susunan yang teratur. Hal ini menyebabkan gigi menjadi berjejal atau susunan gigi menjadi tidak beraturan. Selain itu, tanggal prematur juga dapat mengakibatkan terjadinya perubahan hubungan oklusi. Jika gigi sulung tanggal terlalu dini, maka gigi permanen penggantinya juga akan erupsi lebih cepat atau lebih lambatt karena mengerasnya gingival (Andlaw & Rock, 1992).

Tanggal prematur pada gigi sulung akan mengakibatkan gigi tetangganya bergeser. Ggi akan cenderung bergeser ke arah mesial karena adanya fenomena mesial drifting tendency dan gaya dari gigi posterior yang akan erupsi pada anak yang sedang dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan. Akibat dari kehilangan gigi sulung juga dapat menyebabkan terjadianya pergeseran midline, gigi berjejal, perubahan pada lengkung rahang dan kehilangan ruangan untuk gigi permanen pengganti gigi sulung (Poerwanto, 2009). http://youtu.be/Fj7cs8xWyzc Space Maintainer Space maintainer merupakan alat yang digunakan untuk menjaga ruang akibat kehilangan dini gigi sulung, alat ini yang dipasang diantara dua gigi. Ruang yang terjadi akibat gigi tanggal prematur perlu dipertahankan sebelum gigi tetangga bergeser ke diastema. Untuk mencegah agar ruangan tersebut tidak ditempati gigi-gigi yang berdekatan perlu dipasang piranti yang disebut space maintainer (AAPD, 2009; Rahardjo, 2009). Fungsi dari space maintener adalah: (a) mencegah pergeseran dari gigi ke ruang yang terjadi akibat pencabutan dini; (b) mencegah ekstrusi gigi antagonis dari gigi yang dicabut dini; (c) memperbaiki fungsi pengunyahan akibat pencabutan dini; dan (d) memperbaiki fungsi estetik dan bicara setelah pencabutan dini (Moyers, 1972). Ada berbagai macam tipe space maintainer, yang secara umum bisa dikelompokkan menjadi dua katagori, lepasan dan cekat (Foster, 1997). Klasifikasi space maintainer menurut Snawder 1980 adalah (a) space maintainer cekat dengan band, (b) space maintainer cekat tanpa band atau dengan etsa asam, (c) space maintainer lepasan dengan band atau semi-cekat, (d) space maintainer lepasan tanpa band, (e) space maintainer fungsional atau dapat dikunyah, dan (f) space maintainer non fungsional (Hprimaywati, 2008; AAPD, 2009). Menurut Finn (1962), tipe space maintainer dapat dikelompokkan menjadi 5 (lima) jenis space maintainer yaitu; 1. Space maintainer lepasan (removable), cekat (fixed) dan semi cekat (semi-fixed) 2. Space maintainer dengan band dan tanpa band 3. Space maintainer fungsional dan non fungsional 4. Space maintainer aktif dan pasif 5. Space maintainer kombinasi dari tipe di atas Moyers menyatakan bahwa kehilangan dini gigi sulung terjadi apabila gigi sulung tanggal sebelum waktu erupsi gigi permanen. Tulang terbentuk kembali di atas gigi permanen yang belum erupsi sehingga menunda erupsi gigi permanen. Pada umumnya semakin dini gigi sulung dicabut, semakin besar kemungkinan pergerakan gigi geligi. Namun erupsi lebih lanjut dari gigi-gigi antagonis akan membatasi pergerakan tersebut (Andlaw & Rock, 1992).

Tanggal prematur gigi sulung insisif akan mempengaruhi estetik dan hanya sedikit berpengaruh terhadap gigi permanen. Tanggal prematur gigi kaninus dan molar akan menyebabkan terjadinya mesial drift pada gigi sebelahnya dan distal drift pada gigi depan, sehingga mengakibatkan gigi permanen tumbuh tidak pada tempatnya (Poerwanto, 2009). Menurut Hofding dan Kisling (1978), kehilangan dini pada gigi molar satu sulung pada maksila akan menyebabkan berjejalnya gigi posterior dan kehilangan ruang pada mandibula, sedangkan kehilangan gigi molar dua sulung baik pada maksila maupun mandibula akan mengakibatkan perubahan arah horizontal dari hubungan molar permanennya (Poerwanto, 2009). Gigi yang paling sering tanggal prematur adalah molar kedua sulung terutama rahang bawah akibat karies. Dampak yang ditimbulkan adalah gigi-gigi yang berdekatan bergeser ke arah diastema, molar pertama permanen bergeser ke mesial dengan cepat dan kadang-kadang dapat menempati seluruh ruangan bekas molar kedua sulung. Akibat selanjutnya adalah ruangan bekas molar kedua sulung akan menyempit sehingga mungkin tidak cukup tempat untuk premolar kedua. Premolar kedua biasanya erupsi ke arah lingual karena benihnya ada di lingual atau kalau tempatnya sangat sedikit premolar kedua tidak bisa erupsi (Ngan et al., 1999; Rahardjo, 2009). Gigi sulung merupakan space maintainer yang paling baik, ketika space maintainer alami ini mengalami tanggal prematur, maka perawatan dengan menjaga ruang tersebut ( management space) untuk perkembangan lengkung rahang harus segera dilakukan. Perawatan kehilangan prematur pada gigi sulung dilakukan dengan memperhatikan ada atau tidaknya kelebihan ruangan dalam lengkung gigi. Pada lengkung gigi dengan ruangan yang cukup, perawatan kehilangan prematur gigi sulung dilakukan dengan pemasangan space maintainer atau gigi tiruan. Waktu yang tepat untuk penggunaan space maintainer adalah segera setelah kehilangan gigi sulung. Hal ini disebabkank kebanyakan kasus terjadi penutupan ruang setelah 6 bulan kehilangan gigi (Sungkar & Hayati, 2007; Bratanata & Hayati, 2009). Space maintainer digunakan untuk mempertahankan ruang bekas pencabutan, tetapi penggunaan space maintainer terkadang menimbulkan kerusakan pada jaringan lunak mulut terutama pada penggunaannya dalam waktu yang lama Karena itu, indikasi dan kontra indikasinya harus diperhatikan dengan baik agar perawatan dapat berhasil sesuai dengan yang diharapkan (Andlaw & Rock, 1992; Hprimaywati, 2008). I. PENDAHULUAN Gigi desidui memegang peranan penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Hal ini dikarenakan gigi desidui mempunyai fungsi utama yaitu membentuk suara, estetika dan mastikasi. Gigi desidui merangsang pertumbuhan rahang dan mempertahankan ruang dalam lengkung sebagai tempat gigi permanen yan akan tumbuh. Kehilangan gigi desidui terlalu dini merupakan suatu penyebab local terjadinya malokusi. Gigi desidui yang dipertahankan tidak selalu dapat mencegah malokusi, tetapi dapat mengurangi keparahan dan mempertahankan kesimetrisan hubungan molar permanen (Kennedy, 1992). Pencabutan insisivus desidui mempengaruhi estetik anak. Pengaruh pencabutan tersebut sedikit bahkan tidak mempengaruhi pada perkembangan gigi geligi permanen. Pencabutan gigi caninus atau molar desidui dapat mengakibatkan pergeseran gigi ke mesial atau distal gigi geligi sebelahnya ke arah ruang yang kosong.. Pergerakan gigi molar pertama permanen ke mesial memperkecil ruangan yang diperlukan untuk erupsi premolar permanen. Pergerakan insisivus ke distal memperpendek ruang caninus. Pergerakan gigi ke arah distal ke ruang yang kosong setelah pencabutan unilateral gigi desidui dapat menyebabkan garis vertkal rahang atas dan garis tengah rahang bawah mengalami perubahan garis tengah . Hal ini tidak diinginkan sebab menganggu setiap perawatan ortodonsia yang diperlukan (Andlaw dan Rock, 1992). Andlaw dan Rock,1982 mengatakan bahwa faktor utama yang mempengaruhi besar rata-rata pergerakan gigi ke mesial atau distal dari gigi geligi adalah derajat berjejalnya gigi pada lengkung gigi, jenis gigi desidui yang hilang dan usia pasien. a. Derajat berjejalnya gigi pada lengkung gigi

Lengkung gigi yang tidak berjejal mungkin terdapat sedikit pergeseran atau tidak ada pegeseran sama sekali. Lengkung yang berjejal pada gigi-geligi dapat menyebabkan gigi di sekitarnya akan mudah bergeser ke arah ruang kosong yang terjadi akibat pencabutan atau hilangnya gigi. b. Jenis gigi yang hilang Kehilangan molar desidui kedua adalah masalah yang serius karena akan terjadi pergeseran kearah mesial gigi molar pertama permanen. Hal tersebutdikarenakan tidak adanya hambatan. Hilangnya gigi caninus desidui memungkinkan gigi insisivus permanen bergeser ke arah distal tetapi kemungkinannya adalah kecil. Hilangnya gigi molar perama desidui dapat menyebabkan bergesernya gigi disekitarnya ke arah distal maupun mesial. c. Usia pasien Pencabutan atau hilangnya gigi desidui lebih awal memungkinkan terjadinya pergeseran gigi-geligi. Gigi desidui yang dicabut tersebut mendekati waktu erupsi yang normal maka tidak akan terjadi pergeseran gigi permanen. Pencabutan atau hilangnya gigi desidui lebih awal,dapat menyebabkan semakin besar kemungkinan terjadi pergeseran gigi. Usaha untuk mencegah pergesaeran gigi yang diakibatkan oleh premature loss adalah dengan menggunakan alat space maintainer. Space maintainer yang paling baik untuk gigi desidui adalah gigi itu sendiri, sehingga harus dilakukan usaha untuk mempertahankan gigi desidui dalam rongga mulut, tetapi jika tidak memungkinkan maka dibuat space maintainer (Andlaw dan Rock, 1992). II.TINJAUAN PUSTAKA 1. Space Maintainer Space maintainer adalah alat yang bersifat pasif dan berfungsi untuk menjaga jarak mesiodistal, ruangan akibat pencabutan gigi desidui yang terlalu awal dan memelihara gerak fungsional. Space maintainer dapat digunakan untuk mencegah pergeseran gigi kearah mesial dari gigi molar petama permanen. Space maintainer akan dilepas jika alat tersebut akan menghalangi erupsi gigi permanen dibawahnya (Andlaw dan Rock, 1992). Menurut Finn(1973), space maintainer diperlukan apabila: a. Gigi m2 dicabut sebelum P2 siap menggantikan b. Gigi m1 tanggal terlalu awal tidak mutlak membutuhkan space maintainer c. Kasus anodonsia P2 membiarkan M1 menutup celah d. Anodonsia I2 dibiarkan agar C dapat menempati ruang yang ada e. Pemasangan space maintainer anterior dilakukan untuk menghilangkan kebiasaan buruk dan tujuan psikologis f. M1 tanggal sebelum M2 erupsi maka ruang yang ada dibiarkan saja agar gigi M2 menempati ruang yang kosong, jika M2 sudah erupsi maka ruang yang ada harus dipertahankan g. Pencabutan m2 menjelang erupsi gigi M1 dibuatkan space maintainer berupa plat dengan labial arch dengan gigi tiruan m2 h. Space maintainer aktif sering digunakan untuk mendesak M1 ke arah distal Menurut Snawder (1980), penyebab kehilangan atau penyempitan ruang adalah sebagai berikut : a. Premature Loss b. Mesial Drifting Tendency c. Distal adjustment dari gigi anterior mandibula d. Ankylosis dan Congenitaly missing teeth Kontra indikasi untuk space maintainer adalah sebagai berikut : a. Tulang alveolus diatas gigi pengganti tidak ada dan cukup ruang untuk erupsi b. Tersedia cukup ruang dan tidak ada gejala adanya penutupan ruangc. Terdapat beda yang cukup besar antara pencabutan dengan yang diperlukan untuk perawatan ortodonsia d. Gigi pengganti tidak ada dan penutupan ruang diinginkan Klasifikasi space maintener adalah sebagai berikut : a. Fixed dengan bands b. Fixed tanpa dengan bands

c. Removable dengan bands d. Removable tanpa bands e. Functional f. Non functional Syarat space maintainer adalah sebagai berikut : a. Mampu mempertahankan jarak mesio distal b. Tidak menggangu gigi yang sedang permanen dan gigi menuju oklusi c. Mudah dibersihkan dan mudah dipelihara d. Bentuk alat sederhana dan tidak menggangu fungsi bicara, menelan dan mengunyah e. Memberi cukup ruang untuk meluruskan erupsi gigi permanen Fungsi spacing pada gigi desidui adalah sebagai berikut : a. Membebaskan crowding gigi I permanen yang lebih besar erupsi b. Memungkinkan erupsi gigi C dan P c. Memungkinkan mesial shift molar petama permanen jika dipelukan untuk okusi klas I Angle 2. Analisis Panjang Lengkung Memperkirakan kebutuhan gigi permanen yang akan erupsi a. Nance Analysis Gigi yang dipilih : III, IV, V dan 3, 4, 5 = Lee Way Space Lee Way Space adalah space yang ada akibat selisih besar jumlah ukuran mesiodistal gigi III, IV, V dan 3, 4, 5 b. Moyers mixed dentition analysis Dasar pemikiran adalah adanya korelasi antara satu kelompok gigi kelompok gigi yang lain dalam satu regio. Gigi yang dipakai sebagai pedoman adalah gigi 21 12 (McDonald, 1994). 3. Analisis Ruang Perkiraan ukuran gigi yang belum erupsi dengan menggunakan rumus sebagai berikut : UGD M x UGD RO X = ------------------------------UGD RO Keterangan : X : Ukuran gigi dalam mulut yang belum erupsi UGD M : Ukuran ruang dalam mulut atau pada study model UGD RO : Ukuran gigi dalam rontgen foto yang belum erupsi UGD RO : Ukuran ruang dalam rontgen foto 4. Removable Space Maintainer Indikasi : Premature Loss dari gigi molar desidui atau seri dimana kekurangan lengkung akan diantisipasi Kontra indikasi a. Pasien alergi terhadap resin akrilik dan pasien tidak kooperatif b. Diketahui beberapa gigi akan erupsi setelah alat dipasang Keuntungan removable Space Maintainer : a. Lebih estetik dan mudah dalam penyesuaian b. Mudah dibersihkan dan dapat digunakan untuk fungsional c. Alat sederhana dan hanya diperlikan waktu yang singkat dalam pembuatannya d. Tekanan yang diberikan lebih ringan Kerugian dari removable Space Maintainer adalah : a. Kemungkinan hilang dan tidak digunakan oleh pasien b. Mudah rusak jika tidak hati-hati c. Dapat menghambat perkembangan rahang arah lateral (Snawder, 1980).

Anda mungkin juga menyukai