Anda di halaman 1dari 10

KROMOSOM

Kromosom merupakan komponen dalam inti sel yang mempunyai susunan, bentuk dan fungsi khusus serta mempunyai kemampuan untuk mengadakan replikasi sehingga pembelahan sel dapat berlangsung dengan baik. Bila diamati kromosom dapat dibagi beberapa bagian diataranya : Sentromer Telomer

Sentromer Bagian kromosom yang terletak pada daerah penyempitan primer di antara lengan-lengan kromosom. Sentromer ini juga dinamakan kinetokor yang merupakan pusat pergerakan kromosom dalam pembelahan sel dan bagian inilah yang dihubungkan dengan benang-benang fibril ke kutub-kutub pembelahan sel. Telomer Lengan-lengan kromosom yang sering juga mempunyai penyempitan sekunder yang didalamnya mengandung nucleolar zone yang mempunyai fungsi penting dalam pembentukan nukleolus.

Pada bagian dalam dari lengan kromosom ini terdapat bangunan yang dinamakan kromonemata dan berupa dua buah : Spiral yang saling memutari yang sebenarnya merupakan rangkaian molekul DNA. Molekul DNA yang terdapat pada manusia mempunyai panjang 7,3 cm dan membentuk spiral yang hanya mempunyai tebal 23nanometer dan panjang sekitar 1300 mikrometer.

Satelit merupakan bagian dalam lengan kromosom yang letaknya pada ujung telomer dengan bentuk bulat dan dihubungkan dengan ujung telomer oleh adanya bangunan seperti benang yang disebut filamen kromosom. Satelit ini tidak dijumpai pada setiap kromosom tetapi hanya pada kromosom tertentu saja dan kromosom yang mempunyai satelit disebut kromosom SAT.

Bagian kromosom yang mengalami kondensasi yang letaknya terutama pada satelit disebut heterokromatin. Heterokromatin dibedakan dua macam, yaitu : Heterokromatin fakultatif Terdapat pada sepasang kromosom yang salah satu kromosomnya tidak bersifat heterokromatin atau dengan kata lain salah satu kromosomnya bersifat eukromatik. Jenis heterokromatin ini dijumpai dalam seks kromosom wanita yang kromosom X salah satunya bersifat eukromatik sedangkan yang lain heterokromatin.

Heterokromatin konstitutif Terdapat hampir pada setiap kromosom dimana pasangan kromosom keduanya bersifat heterokromatin.

Berdasarkan letak kromosom, kromosom beberapa jenis yaitu :

sentromer dalam dibedakan menjadi

Telosentrik, letak sentromernya di ujung kromosom Akrosentrik, letak sentromernya di dekat ujung Sub metasentrik, letak sentromernya di dekat pertengahan Metasentrik, letak sentromernya di tengahtengah

Jumlah kromososm pada setiap makhluk hidup tidak sama tergantung dari spesiesnya, tetapi satu hal yang pasti jumlah kromsom dalam setiap sel selalu tetap. Jumlah kromosom paling sedikit dijumpai pada jenis cacing Nematoda yaitu Ascaris megalocephala univalens yang mempunyai dua kromosom dalam tiap selnya, sedangkan ada jenis kupu-kupu yang mempunyai 380 kromosom dalam selnya yaitu kupu spanyol (Lysandra Nivescens).

Dibawah ini dapat dilihat beberapa contoh hewan dengan jumlah kromosomnya

:
Jenis hewan Nyamuk (Culex pipiens) Belalang (Acrididae) Katak (Rana spp) Katak bufo (Bufo spp) Merpati (Columba livia) Ayam (Galluus domesticus) Marmut (Cavia cobaya) Anjing (Canis familiaris) Kucing (Felis domestica) Jumlah kromosom 6 24 26 22 80 78 64 78 38

Kuda (Equus caballus) Babi (Sus scrofa)


Kera (Macaca mullata) Gorilla (Gorilla gorilla) Orang utan (Pongo pygmaeus) Simpanse (Pan troglodytes) Manusia (Homo sapiens)

64 40
42 48 48 48 46

Pada manusia jumlah kromosomnya 46 atau 23 pasang terdiri atas 22 pasang autosom dan sepasang seks kromosom. Untuk mengadakan pengamatan terhadap kromosom manusia diperlukan suatu cara tertentu untuk menghentikan mitosis pada stadium metafase dengan menggunakan kolkosin dan larutan hipotonik untuk memisahkan kromosom satu sama lain. Pada umumnya pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan kultur sel/jaringan, yaitu kultur fibroblas, sumsum tulang, kulit dan sel-sel eritrosit.

Kelainan jumlah kromosom pada manusia akan menyebabkan kelainan dalam pertumbuhan dan perkembangannya sehingga secara anatomis akan dijumpai kelainan tertentu yang biasanya disertai dengan kelainan fungsional. Beberapa kelainan dibawah ini merupakan kelainan yang disebabkan jumlah kromosom tidak normal : 1. Kelebihan jumlah autosom dimana jumlah salah satu autosom tidak sepasang tetapi ada 3 buah/trisomi a. Sindroma Down/Mongolism dimana kromosom no 21 jumlahnya 3 buah b. Sindroma Edward dimana kromosom 17 atau 18 jumlahnya 3 buah. c. Sindroma Patau dimana kromosom no 13 atau 14 jumlahnya 3 buah.

2. Kelainan jumlah seks kromosom, misalnya pada penyakit : a. Sindroma Kleinefelter dijumpai pada pria dengan seks kromatin positif karena adanya kromosom X dobel b. Sindroma Turner dijumpai pada wanita dengan seks kromatin negatif karena tidak adanya salah satu kromosom X

Anda mungkin juga menyukai