Anda di halaman 1dari 22

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Untuk menarik dan memberikan imbalan kepada karyawan yang berkualitas tinggi, sebagian besar perusahaan membentuk program pensiun guna membantu karyawan memenuhi sasaran tabungan pensiun mereka. Perusahaan-perusahaan ini menawarkan program investasi berupa kontribusi karyawan, dan sebagian juga memberikan kontribusi ke dana pensiun karyawan sebagai bagiandari paket kompensasi secara keseluruhan. Tingginya pertumbuhan program ini, baik dalam jumlah karyawan yang tercakup maupun jumlah rupiah tunjangan pensiun, telah meningkatkan signifikansi biaya pensiun. Menurut PSAK No 18 Dana Pensiun merupakan suatu badan hukum yang berdiri sendiri dan terpisah dari Pemberi Kerja, yang berfungsi untuk mengeloladan menjalankan program pensiun sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No 18 tentang Akuntansi Dana Pensiun ini disusun dengan mengadaptasi IAS 26 Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans dengan memperhatikan peraturan perundangan tentang Dana Pensiun tentang Dana Pensiun yang berlaku di Indonesia. Khususnya Undang Undang no 11 tahun 1992 tentang Dana Pensiun serta peraturan pelaksanaannya.

1.2 Identifikasi Masalah Apa yang dimaksud dengan Dana Pensiun? Apa saja jenis-jenis pensiun? Apa yang dimaksud dengan program Dana Pensiun dan jenis-jenisnya? Bagaimana laporan keuangan Dana Pensiun?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah Mengetahui makna Dana Pensiun dan bentuk-bentuknya Mengetahui jenis-jenis pensiun Mengetahui makna program pensiun dan jenis-jenisnya Mengetahui laporan keuangan Dana Pensiun Mendapatkan gambaran Akuntansi Dana Pensiun melalui contoh kasus

1.4 Metode Penulisan Dalam menyusun makalah ini, penulis menggunakan metode studi kepustakaan dengan cara mengumpulkan data dan informasi melalui internet. Data-data tersebut merupakan data sekunder (data yang sudah tersedia), dalam arti data ini sudah dikumpulkan oleh institusi lain sebelumnya.

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Program pensiun adalah sebuah perjanjian yang menetapkan bahwa pemberi kerja atau majikan pemberi tunjangan (pembayaran) kepada para karyawan setelah mereka pensiun atas jasa-jasa yang mereka berikan ketika masih bekerja .

A. Dana Pensiun Badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun. B. Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) Dana Pensiun yang dibentuk oleh orang atau badan yang memperkerjakan karyawan, selaku pendiri, untuk menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti atau Program Pensiun luran Pasti, bagi kepentingan sebagian atau seluruh karyawannya, sebagai peserta, dan yang menimbulkan kewajiban bagi pemberi kerja. C. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Dana Pensiun yang dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan Program Pensiun luran Pasti bagi perorangan, baik karyawan maupun pekerja mandiri yang terpisah dari Dana Pensiun Pemberi Kerja bagi karyawan bank atau perusahaan asuransi jiwa yangbersangkutan D. Peraturan Dana Pensiun Peraturan yang berisi ketentuan yang menjadi dasar penyelenggaraan program pensiun. E. Program Pensiun Setiap program yang mengupayakan manfaat pensiun bagi peserta. F. Program Pensiun luran Pasti (PPIP) Program Pensiun yang iurannya ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun dan seluruh iuran serta hasil pengembangannya dibukukan pada rekening masing-masing peserta sebagai manfaat pensiun. G. Program dengan Tunjangan Pasti

Peserta adalah setiap orang yang memenuhi persyaratan Peraturan Dana Pensiun untuk menjadi penerima manfaat pensiun. Pemberi Kerja adalah badan usaha yang memiliki program pensiun bagi karyawannya. Pemberi Kerja dapat merupakan pendiri atau mitra pendiri. H. Pendiri Orang atau badan yang membentuk Dana Pensiun Pemberi Kerja Bank atau perusahaan asuransi jiwa yang membentuk Dana Pensiun Lembaga Keuangan I. Mitra Pendiri Pemberi kerja yang ikut serta dalam suatu Dana Pensiun Pemberi Kerja Pendiri untuk kepentingan sebagian atau seluruh karyawannya. J. Peran Aktuaris dalam Akuntansi Pensiun Kewajiban Aktuaria (Present Value of Accumulated Pensiun Benefit / Actuarial Present Value of Promised Retirement Benefit) adalah nilai sekarang pembayaran manfaat pensiun yang akan dilakukan Dana Pensiun kepada karyawan yang masih bekerja dan yang sudah pensiun, yang dihitung berdasarkan jasa yang telah diberikan. K. Pendanaan Pembayaran iuran oleh pemberi kerja atau pemberi kerja dan peserta atau peserta yang sifatnya tidak dapat ditarik kembali, dalam rangka menyiapkan dana untuk memenuhi kewajiban membayar manfaat pensiun. L. Aktiva Bersih Total seluruh aktiva Dana Pensiun tidak termasuk piutang jasa lalu (past service) yang belum jatuh tempo, dikurangi dengan seluruh kewajiban kecuali kewajiban aktuaria yang dihitung oleh aktuaris. M. Selisih Kewajiban Aktuaria Selisih Kewajiban Aktuaria dan Aktiva Bersih. N. Nilai Wajar Adalah suatu jumlah, untuk itu suatu aktiva mungkin ditukar atau suatu kewajiban diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm's length transaction). Pihak adalah perorangan, perusahaan, usaha bersama atau setiap kelompok yang terorganisasi.
4

Dalam akuntansi untuk pensiun, muncul dua pertanyaan: 1. Berapa jumlah kewajiban pemberi kerja dan kewajiban pensiun yang harus dilaporkan dalam laporan keuangan? 2. Berapa beban pensiun untuk periode tersebut?

Pendekatan yang biasanya digunakan oleh akuntan adalah proyeksi kewajiban tunjangan, yaitu nilai tunjangan sekarang tunjangan yang terjamin dan yang tidak terjamin di akrualkan sampai tanggal ini berdasarkan tingkat gaji masa depan karyawan.

Komponen Beban Pensiun adalah kesepakatan umum bahwa biaya pensiun harus dipertanggungjawabkan dengan dasar akrual. Komponen-komponen yang ada adalah sebagai berikut: 1. Biaya Jasa Aktuaris menghitung biaya jasa sebagai nilai sekarang tunjangan baru yang diperoleh karyawan selama tahun berjalan. 2. Bunga atas Kewajiban. Pensiun dicatat atas dasar setelah didiskontokan karena terdapat faktor nilai waktu dari uang. 3. Pengembalian Aktual atas Aktiva Program Beban pensiun tahunan harus disesuaikan untuk memperhitungkan bunga dan dividen yang terakumulasi dalam dana dan juga kenaikan serta penurunan nilai pasar aktiva dana itu. 4. Amortisasi Biaya Jasa Sebelumnya yang Belum Diakui Biaya jasa sebelumnya untuk menyediakan tunjangan retroaktif ini dialokasikan ke beban pensiun di masa depan, khususnya selama sisa tahun masa kerja karyawan yang dipengaruhi. 5. Keuntungan atau Kerugian Volatilitas beban pensiun dapat disebabkan oleh perubahan mendadak dan besar dalam nilai pasar aktiva program.

2.2 Jenis-Jenis Pensiun Proses pelaksanaan pensiun dapat dilaksanakan sesuai dengan kebijakan

perusahaan. Para penerima pensiun dapat memilih salah satu dari berbagai alternatif jenis pensiun yang adas esuai dengan tujuan masing masing, yaitu: 1. Pensiun normal Pensiun yang diberikan untuk karyawan yang usianya telah mencapai masa pensiun seperti yang telah ditetapkan dalam peraturan dana pensiun. 2. Pensiun dipercepat Ketentuan yang mengizinkan peserta pensiun untuk mempercepat pensiunnya karena suatu hal. Salah satu persyaratan untuk mengajukan pensiun dipercepat adalah mendapatkan pesetujuan dari pemberi kerja. 3. Pensiun ditunda Ketentuan yang memperkenankan karywannya yang secara mental dan fisik masih sehat untuk tetap bekerja melampaui usia pensiun normal dengan ketentuan pembayaran pensiun dimulai pada tanggal pensiun normal meskipun karyawan yang bersangkutan tetap meneruskan bekerja dan tetap memperoleh gaji dari perusahaan. 4. Pensiun cacat Pensiun yang diberikan bukan karena usia akan tetapi lebih disebabkan karena karyawan yang bersangkutan mengalami kecelakaan atau cacat sehingga dianggap tidak mampu atau tidak cakap lagi dalam bekerja. Pembayaran pensiun dihitung seolah olah sampai usia pensiun normal dan penghasilan dasar pensiun ditentukan pada saat yang bersangkutan dinyatakan cacat.

2.3 Jenis Program Pensiun Program pensiun yang umumnya dipakai diperusahaan swasta dan perusahaan milik negara maupun bagi karyawan pemerintah terdiri atas 2 (dua) jenis, yaitu: A. Program Pensiun Iuran Pasti Program pensiun iuran pasti atau benefit contribution pensiun plan, yaitu program pensiun yang menetapkan besarnya iuran karyawan dan perusahaan (pemberi kerja). Sedangkan benefit yang akan diterima karyawan dihitung berdasarkan akumulasi iuran ditambah dengan hasil pengembangan atau investasinya. Menurut PSAK
6

No. 18, dalam PPIP, jumlah yang diterima oleh peserta pada saat pensiun bergantung pada jumlah iuran dari pemberi kerja, atau iuran peserta dan pemberi kerja atau iuran peserta, dan hasil usaha. Kewajiban dari pemberi kerja adalah membayar iuran sesuai dengan yang ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun. Bantuan aktuaris biasanya tidak diperlukan, meskipun nasihat aktuaris kadang-kadang digunakan untuk memperkirakan manfaat pensiun yang akan diterima peserta pada saat pensiun ,berdasarkan jumlah iuran saat ini dan dimasa depan serta estimasi hasil investasi Dana Pensiun. Peserta berkepentingan untuk mengetahui kegiatan investasi Dana Pensiun karena sangat menentukan manfaat pensiun yang diterima. Baik peserta maupun pemberi kerja berkepentingan untuk mengetahui apakah iuran telah dilakukan sesuai dengan Peraturan Dana Pensiun, pengawasan atas kekayaan Dana Pensiun telah dilakukan secar tepat, atau kegiatan operasional Dana Pensiun telah dilaksanakan secara efisien dan wajar. Sedangkan Pemerintah berkepentingan untuk mengetahui apakah Dana Pensiun telah dikelola sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Tujuan dari pelaporan Dana Pensiun yang menyelenggarakan PPIP adalah menyediakan informasi secara periodik mengenai penyelenggaraan program pensiun, posisi keuangan, serta kinerja investasi. Tujuan tersebut lazimnya dapat dipenuhi dengan menyusun laporan yang antara lain terdiri dari : a) Penjelasan atas kegiatan penting Dana Pensiun selama satu periode pelaporan dandampak setiap perubahan Peraturan Dana Pensiun b) Laporan tentang transaksi dan kinerja investasi selama periode pelaporan dan posisi keuangan Dana Pensiun pada akhir periode pelaporan c) Penjelasan mengenai kebijakan/arahan investasi

Kelebihan Program Pensiun Iuran Pasti: a) Pendanaan (biaya atau iuran) dari perusahaan lebih dapat diperhitungkan atau diperkirakan. b) Karyawan dapat memperhitungkan besarnya iuran yang dilakukan setiap tahunnya c) Lebih mudah untuk diadministrasikan.
7

Kelemahan Program Pensiun Iuran Pasti: a) Penghasilan pada saat mencapai usia pensiun lebih sulit untuk diperkirakan b) Karyawan menanggung risiko atas ketidakberhasilan investasi c) Tidak dapat mengakomodasikan masa kerja yang telah dilalui karyawan

B. Program Pensiun Manfaat Pasti Program pensiun manfaat pasti atau defined benefit plan adalah suatu program pensiun yang memberikan formula tertentu atas manfaat akan diterima karyawan pada saat mencapai usia pensiun. Atas dasar formula manfaat dimaksud, besarnya iuran yang diperlukan dihitung aktuaris. Perbandingan iuran karyawan dan pemberi kerja bervariasi tergantung pada kesepakatan yang dicapai, namun pada umumnya iuran pemberi kerja lebih besar daripada iuran karyawan. Menurut PSAK No. 18, dalam PPMP, besarnya manfaat pensiun yang dijanjikan kepada peserta ditentukan dengan rumus manfaat pensiun yang telah ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun. Rumus tersebut dipengaruhi oleh masa kerja, faktor penghargaan per tahun masa kerja, dan penghasilan dasar pensiun. PPMP menbutuhkan bantuan akturis secara periodik untuk menentukan nilai kewajiban aktuaria, mengkaji kembali asumsi aktuarial yang digunakan dan merekomendasikan tingkat iuran yang seharusnya. Tujuan pelaporan Dana Pensiun yang menyelenggarakan PPMP adalah menyediakan informasi secara periodik mengenai penyelenggaran program pensiun, posisi keuangan, serta kinerja investasi yang berguna untuk menentukan besarnya kekayaan. Dana Pensiun dihubungkan dengan besarnya kewajibannya membayar manfaat pensiun kepada peserta pada saat tertentu. Tujuan ini dapat dipenuhi dengan menyusun laporan yang antara lain terdiri dari: a) Penjelasan mengenai kegiatan penting selama satu periode pelaporan dan dampak dari setiap perubahan peraturan Dana Pensiun b) Laporan tentang transaksi dan kinerja investasi selama periode pelaporan dan posisi keuangan Dana Pensiun pada akhir periode pelaporan c) Penjelasan mengenai kebijakan/arahan investasi
8

d) Perhitungan kewajiban aktuaria berdasarkan laporan aktuaris yang terakhir

Kelebihan Program Pensiun Manfaat Pasti: a) Lebih menekankan pada hasil akhir b) Manfaat pensiun ditentukan terlebih dahulu mengingat manfaat dikaitkan dengan gaji karyawan c) Program pensiun manfaat pasti dapat mengakomodasi masa kerja yang telah dilalui karyawan apabila program pensiun dibentuk jauh setelah perusahaan berjalan d) Karyawan lebih dapat menentukan besarnya manfaat yang akan diterima pada saat mencapai usia pensiun

Kelemahan Program Pensiun Manfaat Pasti: a) Perusahaan menanggung risiko atas kekurangan dana apabila hasil investasi tidak mencukupi b) Relatif lebih sulit untuk di administrasikan

2.4 Kewajiban Aktuaria Dalam laporan keuangan Dana Pensiun yang menyelenggarakan PPMP, perlu diungkapkan penjelasan yang memadai mengenai sumber perhitungan kewajiban aktuaria,seperti metode penilaian dan asumsi aktuarial yang digunakan aktuaris, nama aktuaris, dan tanggal laporan aktuaris yang terakhir.

2.5 Frekuensi Penilaian Aktuarial Dana Pensiun yang menyelenggarakan PPMP wajib memiliki laporan aktuaris sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Dalam laporan keuangan Dana Pensiun harus disebutkan tanggal laporan aktuaris terakhir yang digunakan sebagai dasar penyusunan laporan keuangan yang bersangkutan.

2.6 Laporan Keuangan Dana Pensiun Laporan keuangan Dana Pensiun terdiri atas laporan aset bersih, laporan perubahan aset bersih, neraca, perhitungan hasil usaha, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Khusus untuk Dana Pensiun yang menyelenggarakan PPMP, laporan mengenai kewajiban akturia dan perubahannya perlu disusun sebagai lampiran laporan keuangan. Sebagai informasi tambahan atas laporan keuangan perlu disajikan antara lain portofolio investasi, rincian biaya yang merupakan beban Dana Pensiun selama satu periode sesuai dengan Peraturan Dana Pensiun (untuk Dana Pensiun Pemberi Kerja), atau rincian biaya yang dapat dipungut dari Peserta atau dibebankan pada rekening Peserta selama satu perIode sesuai dengan Peraturan Dana Pensiun (untuk Dana Pensiun Lembaga Keuangan).

2.7 Penilaian Aset Dana Pensiun Aset Dana Pensiun dinilai sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku, namun mengingat tujuan Dana Pensiun dan kekhususan informasi yang diperlukan, maka dalam neraca, untuk aset tertentu disamping nilai historis, perlu ditentukan pula nilai wajarnya. Selisih antara nilai historis dan nilai wajar disajikan sebagai Selisih Penilaian Investasi. Untuk tujuan penyusunan laporan aset bersih dan laporan perubahan aset bersih,investasi Dana Pensiun dinilai berdasarkan nilai wajar (fair value). Surat-surat berharga dinilai berdasarkan harga pasar karena dianggap sebagai nilai yang paling tepat untuk mengukur nilai surat berharga pada tanggal laporan dan hasil investasi selama satu periode tersebut. Surat-surat berharga yang nilai jatuh temponya sudah ditetapkan dan memang dimaksudkan untuk membayar manfaat pensiun, dinilai berdasarkan nilai jatuh temponya dengan asumsi tingkat pengembalian yang tetap. Jika suatu investasi tidak memiliki nilai wajar, maka perlu diungkapkan alasan mengapa nilai wajar tidak dapat ditentukan. Asetoperasional dinilai berdasarkan nilai buku.

2.8 Penyajian Informasi dalam Laporan Keuangan Laporan Keuangan Dana Pensiun perlu mengungkapkan informasi relevan antara lain sebagai berikut: a) Laporan Aset Bersih Nilai aset pada akhir periode dengan klasifikasi yang tepat
10

Dasar penilaian aset Investasi sesuai dengan rincian jumlah investasi menurut jenis Kewajiban selain daripada kewajiban aktuaria

b) Laporan Perubahan Aset Bersih Biaya jasa kini (iuran normal) yang jatuh tempo, baik yang berasal dari pemberi kerja atau pemberi kerja dan peserta atau peserta Biaya jasa lalu (iuran tambahan) yang jatuh tempo Hasil investasi, antara lain bunga, dividen, dan sewa Pendapatan lain-lain Manfaat yang sudah dibayarkan dan yang masih terutang, dirinci untuk peserta yang pensiun, meninggal, atau cacat, juga untuk pembayaran manfaat secara sekaligus Beban administrasi Beban investasi Beban lain-lain Pajak penghasilan Keuntungan atau kerugian dari pelepasan investasi dan penurunan atau kenaikan nilai investasi Pengalihan dana ke dan dari Dana Pensiun lain

c) Neraca Posisi keuangan Dana Pensiun Nilai historis (khusus untuk investasi ditentukan juga nilai wajarnya)

d) Perhitungan Hasil Usaha Pendapatan dan beban investasi Beban administrasi Pendapatan lain-lain

e) Laporan Arus Kas Laporan arus kas disajikan sesuai dengan sifat kegiatan usaha Dana Pensiun selama periode pelaporan f) Catatan atas Laporan Keuangan.

11

2.9 Laporan Keuangan Dana Pensiun Laporan keuangan Dana Pensiun, baik yang menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) maupun Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP), mencakup: a) Laporan Aset Bersih Laporan ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang jumlah aset bersih yang tersedia untuk membayar manfaat pensiun kepada peserta pada tanggal laporan. Total seluruh aset Dana Pensiun tidak termasuk piutang jasa lalu (past service) yang belum jatuh tempo, dikurangi seluruh kewajiban kecuali kewajiban aktuaria,

menunjukan jumlah aset bersih yang tersedia untuk manfaat pensiun pada tanggal laporan. b) Laporan Perubahan Aset Bersih Laporan ini berisi informasi tentang perubahan atas jumlah aset bersih yang tersedia untuk manfaat pensiun, serta menguraikan penyebab perubahan tersebut yang terperinci atas penambahan dan/atau pengurangan yang terjadi selam satu periode tertentu. c) Neraca, Perhitungan Hasil Usaha, dan Laporan Arus Kas Neraca, laporan hasil usaha, dan laporan arus kas disusun berdasarkan Kerangka Dasar Penyusunan dan Pelaporan Laporan Keuangan yang berazas utama biaya historis. Khusus untuk investasi, ditentukan juga nilai wajanya. Selisih antara nilai historis dan nilai wajar disajikan sebagai Selisih Penilaian Investasi. Selisih Penilaian Investasi bukan merupakan unsur hasil usaha, tetapi akan mengoreksi nilai historis mnjadi nilai wajar. Untuk penyusunan laporan keuangan Dana Pensiun yang menyelenggarakan PPMP, penentuan kewajiban aktuaria berdasarkan laporan aktuaris terakhir. Dalam Neraca, selisih antara nilai kewajiban aktuaria dan aset bersih disajikan sebagai Selisih Kewajiban Aktuaria. Dalam neraca Dana Pensiun yang menyelenggarakan PPMP, piutang kepada pemberi kerja sehubungan dengan jasa masa lalu karyawan diakui sebesar jumlah yang telah jatuh tempo pada tanggal laporan. d) Penilaian Aset Dana Pensiun Untuk tujuan penyusunan laporan aset bersih dan laporan perubahan aset bersih,aset dinilai sebagai berikut : Uang tunai, rekening giro, dan deposito di bank dinilai menurut nilai nominal

12

Sertifikat deposito, Surat Berharga Bank Indonesia, Surat Berharga Pasar Uang, dan surat pengakuan utang lebih dari setahun dinilai berdasarkan nilai tunai

Surat berharga berupa saham dan obligasi yang diperjual-belikan di bursa efek, dinilai menurut nilai pasar yang wajar pada tanggal laporan

Penjelasan mengenai kebijakan pendanaan Rincian portofolio investasi Perhitungan kewajiban aktuaria, metode penilaian, asumsi aktuarial, serta nama dan tanggal laporan aktuaris terakhir (dalam hal PPMP)

Ketentuan Transisi
Jika penerapan Pernyataan ini mengakibatkan perubahan kebijakan akuntansi, perubahan tersebut dilaporkan secara prospektif.

Tanggal Efektif
Pernyataan ini berlaku efektif untuk laporan keuangan Dana Pensiun yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 1995. Penerapan lebih dini dianjurkan.

Kasus Akuntansi Dana Pensiun PPMP


Pada 1 Januari 2002 PT Sportif, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang produksi perlengkapan olahraga, mendirikan sebuah dana pensiun dengan nama Dana Pensiun PT Sportif yang menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti. Berikut hasil perhitungan aktuaris pertanggal pendirian: Kekayaan untuk pendanaan Rp 0, Kewajiban aktuaria Rp 1.200.000.000,Kewajiban aktuaria 31/12/03 Rp 1.500.000.000,- (Nilai proyeksi) Iuran Normal Pemberi Kerja Rp 120.000.000,- per tahun Iuran Normal Peserta Rp 80.000.000,- per tahun Iuran Tambahan Rp 120.000.000,- per tahun

Transaksi yang terjadi selama tahun 2002 adalah sebagai berikut :

13

Iuran normal diterima adalah sebesar Rp 200 jt, masing-masing Rp 120 jt dari pemberi kerja dan sisanya berasal dari peserta. Jumlah iuran tambahan yang dibayar oleh pemberi kerja adalah sebesar Rp 100.000.000,-. Pada tanggal 30 Juni, pengurus membeli aktiva operasional berupa komputer seharga Rp10.000.000,- dan peralatan kantor lainnya Rp 5.000.000,-. Oleh kebijakan manajemen kedua jenis aset tersebut disusutkan selama 5 tahun tanpa nilai sisa dengan metode garis lurus. Untuk meningkatkan nilai aset Dana Pensiun, pengurus pada tanggal 1 Juli

melakukanpenanaman investasi sebagai berikut: Deposito berjangka waktu satu tahun (ARO Nominal) dalam mata uang dollar USA senilai $10.000,-. dengan tingkat bunga sebesar 4% per tahun. Kurs pada saat penempatan adalah US $ 1 = Rp 9.300, Saham PT A (tercatat di bursa efek) dengan harga Rp 20.000.000,Obligasi PT B senilai Rp 20.000.000,- dengan tingkat kupon 8% per tahun dengan biaya perolehan sebesar Rp 18.000.000,-. Obligasi tersebut jatuh tempo pada tanggal 1 Juli 2008. Dana Pensiun berniat untuk memegangnya sampai jatuh tempo. Obligasi PT X senilai Rp 10.000.000,- dengan tingkat kupon 9% per tahun dengan biaya perolehan sebesar Rp 8.000.000,-. Obligasi tersebut jatuh tempo pada tanggal 1 Juli 2006. Dana Pensiun berniat untuk segera menjual obligasi tersebut apabila harga pasarnya telah menguntungkan Melakukan penempatan langsung pada PT Gurita yang baru didirikan pada tanggal 1 Januari 2001 dengan biaya Rp 50.000.000,- dengan jumlah kepemilikan 20%. Nilai wajar aset perusahaan pada tanggal tersebut adalah Rp 200.000.000,-. Goodwill diamortisasi selama 5 tahun. Pada akhir tahun 2002, PT Gurita mengumumkan laba bersih sebesar Rp 60.000.000,dan membagikan dividen sebesar Rp 30.000.000,Selain di PT Gurita, Dana Pensiun juga melakukan penempatan langsung pada PT Global senilai Rp 40.000.000,-. Nilai kepemilikan yang diperoleh adalah 15% Pada akhir tahun, Dana Pensiun menerima dividen dari PT Global sebesar Rp 5.000.000,Pada tanggal 25 Agustus Dana pensiun membeli sebidang tanah seharga Rp 40.000.000,-. Dana pensiun baru membayar sebesar Rp 30.000.000,- atas investasi tersebut

14

Beban operasional (Gaji Pengurus & Dewan Pengawas) selama tahun 2002 adalah sebesar Rp 3.000.000,Atas penempatan langsung di PT Gurita, pengurus menggunakan pencatatan metode ekuitas karena dianggap lebih murah dan dianggap akan memberikan nilai yang lebih wajar sehubungan dengan kegiatan usaha PT Gurita selaku supplier dengan turn over persediaan yang cukup tinggi. Sedangkan di PT Global digunakan nilai appraisal

Kurs US $ pada pada tanggal neraca adalah US $ 1 = Rp 9.500, Bunga obligasi dibayarkan satu tahun sekali setiap tanggal 1 Januari Berikut daftar nilai wajar investasi per 31 Desember 2002 Saham PT A Penempatan langsung PT Global Obligasi PT B Obligasi PT X Tanah Rp 18.000.000,Rp 35.000.000,Rp 19.000.000,Rp 11.000.000,Rp 45.000.000,-

Buatlah jurnal terkait dengan transaksi-transaksi di atas

Dana Pensiun PT Sportif Jurnal Umum tahun 2002

Uraian SKA Kewajiban Aktuaria Piutang Iuran Normal PK Piutang Iuran Peserta Piutang Iuran Tambahan Iuran Normal PK Iuran Normal Peserta Iuran Tambahan Kas & Bank Piutang Iuran Normal

Debit 1.200.000.000,-

Kredit

1.200.000.000,120.000.000,80.000.000,120.000.000,120.000.000,80.000.000,120.000.000,300.000.000,120.000.000,-

15

PK Piutang Iuran Peserta Piutang Iuran Tambahan Komputer Peralatan Kantor Kas Deposito Berjangka Saham PT A Obligasi PT B Obligasi PT X Penempatan langsung PT Gurita Penempatan langsung PT Global Kas Tanah Kas Utang Investasi Beban Operasional Pengurus Kas Beban Penyusutan Komputer Beban Penyusutan peralatan kantor Akumulasi Penyusutan Kas Pendapatan Bunga Deposito Piutang Bunga Pendapatan Bunga Obligasi Obligasi B: 8% x 20 jtx6/12=800.000,16

80.000.000,100.000.000,-

10.000.000,5.000.000,15.000.000,93.000.000,20.000.000,18.000.000,8.000.000,50.000.000,-

40.000.000,-

229.000.000,40.000.000,30.000.000,10.000.000,3.000.000,3.000.000,1.000.000,500.000.-

1.500.000,1.900.000,1.900.000,1.250.000,1.250.000,-

Obligasi X: 9% x Rp 10 jtx6/12=Rp 450.000 SPI Deposito SPI Obligasi B SPI Obligasi X SPI Penempatan PT Gurita SPI Tanah SKA SKA SPI Penempatan PT Gurita SKA SPI Saham A SPI Penemp PT Global Pendapatan Bunga Deposito Pendapatan Bunga Obligasi Pendapatan dividen Beban Operasional Pengurus Beban Penyusutan SHU SHU SKA Iuran Normal PK Iuran Normal Peserta Iuran Tambahan SKA SKA Kewajiban Aktuaria 300.000.000,300.000.000,120.000.000,80.000.000,120.000.000,320.000.000,9.650.000,9.650.000,1.900.000,1.250.000,11.000.000,3.000.000,1.500.000,9.650.000,7.000.000,2.000.000,5.000.000,6.000.000,6.000.000,2.000.000,200.000,3.000.000,10.000.000,5.000.000,20.200.000,-

17

Kasus Akuntansi Dana Pensiun PPIP


Pada 1 Januari 2002 PT Sportif, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang produksi perlengkapan olahraga, mendirikan sebuah dana pensiun dengan nama Dana Pensiun PT Sportif yang menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti. Berdasarkan Peraturan Dana Pensiun ditetapkan sebagai berikut: Iuran Normal Pemberi Kerja : 8% PhDP Iuran Normal Peserta : 2% PhDP

Transaksi yang terjadi selama tahun 2002 adalah sebagai berikut : Iuran normal diterima adalah sebesar Rp 90 jt, masing-masing Rp 70 jt dari pemberi kerja dan sisanya berasal dari peserta. Pada tanggal 30 Juni, pengurus membeli aktiva operasional berupa komputer seharga Rp 8.000.000,- dan peralatan kantor lainnya Rp 4.000.000,-. Oleh kebijakan manajemen kedua jenis aset tersebut disusutkan selama 5 tahuntanpa nilai sisa dengan metode garis lurus. Untuk meningkatkan nilai aset Dana Pensiun, pengurus pada tanggal 1 Julimelakukan penanaman investasi sebagai berikut: Deposito berjangka waktu satu tahun (ARO Nominal) senilaiUS$ 4.000,-. dengan tingkat bunga sebesar 8% per tahun. Kurspada saat penempatan adalah US$ 1 = Rp 9.000,Saham PT A (tercatat di bursa efek) dengan harga Rp10.000.000,Obligasi PT B senilai Rp 20.000.000,- dengan tingkat kupon 8%per tahun dengan biaya perolehan sebesar Rp 18.000.000,-.Obligasi tersebut jatuh tempo pada tanggal 1 Juli 2008. DanaPensiun berniat untuk memegangnya sampai jatuh tempo Obligasi PT X senilai Rp 10.000.000,- dengan tingkat kupon 9%per tahun dengan biaya perolehan sebesar Rp 8.000.000,-.Obligasi tersebut jatuh tempo pada tanggal 1 Juli 2006. DanaPensiun berniat untuk segera menjual obligasi tersebut apabilaharga pasarnya telah menguntungkan Melakukan penempatan langsung pada PT Gurita yang barudidirikan pada tanggal 1 Januari 2003 dengan biaya Rp20.000.000,- dengan jumlah kepemilikan 20%. Nilai wajar asetperusahaan pada tanggal tersebut adalah Rp 80.000.000,-.Goodwill diamortisasi selama 5 tahun Pada akhir tahun 2002, PT Gurita mengumumkan laba bersihsebesar Rp 30.000.000,- dan membagikan deviden sebesar Rp10.000.000,Selain di PT Gurita, Dana Pensiun juga melakukan penempatanlangsung pada PT Global senilai Rp 20.000.000,-. Nilai kepemilikanyang diperoleh adalah 15%
18

Pada akhir tahun, Dana Pensiun menerima deviden dari PTGlobal sebesar Rp 2.000.000,-

Pada tanggal 25 Agustus Dana pensiun membeli sebidang tanah seharga Rp 20.000.000,-. Dana pensiun baru membayar sebesar Rp 12.000.000,- atas investasi tersebut Beban operasional (Gaji Pengurus & Dewan Pengawas) selama tahun 2002adalah sebesar Rp 2.000.000, Atas penempatan langsung di PT Gurita, pengurus menggunakan pencatatan metode ekuitas karena dianggap lebih mudah dan murah. Sedangkan di PT Global digunakan nilai appraisal Jumlah PhDP tahun 2002 adalah sebesar Rp 1.000.000.000,Kurs US $ pada pada tanggal neraca adalah US $ 1 = Rp 9.500,Bunga obligasi dibayarkan satu tahun sekali setiap tanggal 1 Januari Berikut daftar nilai wajar investasi per 31 Desember 2002: o Saham PT A o Penempatan langsung PT Global o Obligasi PT B o Obligasi PT X o Tanah Rp 9.000.000,Rp 18.000.000,Rp 21.000.000,Rp 11.000.000,Rp 21.000.000.-

Dana Pensiun PT Sportif Jurnal Umum Tahun 2002

Uraian Piutang Iuran Normal PK Piutang Iuran Peserta Iuran Normal PK Iuran Normal Peserta Kas & Bank Piutang Iuran Normal PK Piutang Iuran Peserta Komputer Peralatan Kantor

Debit 80.000.000,20.000.000,-

Kredit

80.000.000,20.000.000,90.000.000,70.000.000,20.000.000,8.000.000,4.000.000,-

19

Kas Deposito Berjangka Saham PT A Obligasi PT B Obligasi PT X Penempatan Langsung PT Gurita Penempatan Langsung PT Global Kas Tanah Kas Utang Investasi Beban Operasional Pengurus Kas Beban Penyusutan-Komputer Beban Penyusutan prltn kantor Akumulasi Penyusutan Kas Pendapatan Bunga Deposito Piutang Bunga Pendapatan Bunga Obligasi Kas Pendapatan dividen Pend belum terealisasi SPI Penempatan PT Gurita SPI Deposito SPI Obligasi B SPI Obligasi X SPI Penempatan PT Gurita 2.000.000,200.000,3.000.000,5.200.000,4.000.000,4.000.000,1.250.000,15.200.000,800.000,400.000,2.000.000,20.000.000,20.000.000,36.000.000,10.000.000,18.000.000,8.000.000,20.000.000,-

12.000.000,-

112.000.000,-

12.000.000,8.000.000,-

2.000.000,-

1.200.000,-

15.200.000,-

1.250.000,-

4.000.000,-

4.000.000,-

20

SPI Tanah Pend Belum terealisasi Pend Belum terealisasi SPI Saham A SPI Saham Penemp PT Global Pendapatan Bunga-Deposito Pendapatan Bunga Obligasi Pendapatan Dividen Beban Operasional Pengurus Beban Penyusutan SHU SHU Kewajiban MP Iuran Normal PK Iuran Normal Peserta Kewajiban MP

1.000.000,11.400.000,3.000.000,1.000.000,2.000.000,15.200.000,1.250.000,2.000.000,2.000.000,1.200.000,15.250.000,15.250.000,15.250.000,80.000.000,20.000.000,100.000.000,-

21

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan
Dana pensiun sebagai suatu lembaga yang mandiri dan mendapat kepercayaan untuk mengelola dana milik peserta program pensiun haruslah dikelola secara professional. Sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Pengurus dana pensiun secara berkala berkewajiban untuk membuat laporan tertentu sehubungan dengan pertanggungjawabannya. Salah satu laporan penting adalah laporan keuangan. Mengingat bahwa misi dan kegiatan dana pensiun adalah berlainan dengan perusahaan, maka sudah jelas perlu disusun standar akuntansi secara khusus sebagai pedoman bagi dana pensiun dalam penyusunan laporan keuangan. Dengan berlakunya Standar Akuntansi Keuangan diharapkan agar laporan keuangan dana Pensiun dapat menyajkan informasi keungan yang signifikan secara lebih andal dan dapat diperbandingkan sehingga dapat meningkatkan keamanan dan kredibilitas Dana Pensiun. Dengan adanya program Dana Pensiun di perusahaan bukan hanya dapat menyisihkan dari pendapatan bulanan, tetapi biasanya perusahaan juga turut menyisihkan sebagian dari dana perusahaan. Secara singkat maka Dana Pensiun yang dilakukan lebih awal sangat baik dan sangat mempengaruhi besarnya Dana yang harus disisihkan tiap bulan serta tingkat pengembalian yang diinginkan. Investasi lebih awal memberikan cukup waktu untuk mengumpulkan Dana yang inginkan dan memiliki waktu untuk melakukan perubahan dalam pemilihan investasi apabila mengalami kerugian.

22

Anda mungkin juga menyukai