Anda di halaman 1dari 31

PERTEMUAN 5

JUNI TRIASTUTI PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 2007

Sebagai produsen : mampu merubah senyawa-senyawa anorganik sederhana yang terlarut dalam air menjadi zatzat organik yang majemuk Ragam bentuk dan jenis flora bahari < terestrial Produsen primer yang terpenting adalah fitoplankton (tergantung faktor pembatas)

Substrat Cahaya

LITHORAL (2%)

Flora melekat

Pantai berbatu / berkarang Ex: Ulva

Pantai berpasir Ex: Caulerpa

Thallophyta Spermatophyta Bryophyta Pteridophyta

Perairan laut

Daratan

Sifat : 1. Divisi terbesar 2. Sifat primitif (hanya memiliki thallus) 3. Terdiri dari alga laut dan bakteri laut 4. Memiliki chromatophore atau bercahaya Kelas : 1. Myxophyceae (hijau biru) 2. Chlorophyceae (hijau) melekat 3. Phaeophyceae (coklat) 4. Rhodophyceae (merah) 5. Chrysophyceae (hijaukuning) planktonik (Diatomae)

Biologi : 1. uniselular atau multiselular, kurang terorganisasi 2. asal warna dari phycocyanin a. Anabaena (biru tua) b. Trycodesmium erythraeum (merah) 3. dinding sel terdiri dari chitin 4. beberapa bersifat endophytic hidup di dalam tumbuhan lain secara simbiosis (Richelia intracellularis dalam diatom Rhizosolenia)

Reproduksi secara Aseksual : 1. satu sel dua sel (kecil) tumbuh membelah 2. rantai sel ujung rantai membelah sebagai kepanjangan tubuh (hormogonia) rantai baru Penyebaran 1. perairan payau (dan tawar) 2. perairan laut bersuhu hangat

Biologi : 1. asal warna dari chloroplast a. pigmen chlorophyl-a b. pigmen chlorophyl-b c. carotenoid (kuning-oranye) minimal 2. dinding sel berupa selulosa atau kapur CaCO3 (Halimeda) 3. alga berfilamen (benang) dengan septa (sekat) atau tidak; berbentuk lembaran

Reproduksi : 1. Seksual; membentuk gamet bersatu sporofit (tumbuhan baru)

fase benang

2. Aseksual; setiap sel sporofit zoospora gametofit (tumbuhan yg menghasilkan gamet) fragmentasi tumbuhan tidak melekat

Penyebaran : 1. litoral bagian atas sampai kedalaman 10 m 2. perairan tropik

Jenis yang ditemukan di Indonesia : 1. Caulerpa (anggur laut) 2. Ulva (sla laut) 3. Valonia ventricosa 4. Dictyospaera cavernosa 5. Halimeda 6. Chaetomorpha crassa (gulma pd rumput laut) 7. Codium 8. Udotea 9. Tydemania expeditionis 10. Bernetella nitida 11. Burgesenia forbesii 12. Neomeris annulata

Alga Hijau :

Halimeda copiosa Caulerpa racemosa Codium arabicum

Biologi : 1. asal warna dari pigmen : a. xanthophyll b. carotin c. fucoxanthin 2. kelompok alga berukuran besar 3. membentuk kelp bed 4. sebagai feeding area, perlindungan 5. memiliki alat pelekat (bukan akar) sbg tempat tumbuh stipe (batang) yang berujung bentuk bola dan berisi gas mencapai permukaan air (Nereocystis)

Reproduksi : 1. Seksual tumbuhan sporofit fruiting area (sorus) zoospora (24 jam) gametofit ( dan ) pembuahan tumbuhan sporofit
2.

Aseksual fragmentasi dan tidak membentuk fruiting area, bersifat epifit

Penyebaran : 1. tumbuh baik pada perairan dingin 2. pada tropik dan sub tropik (Sargassum dan Fucales)

Jenis yang ditemukan di Indonesia : 1. Cystoseira sp. 2. Dictyopteris sp. 3. Dictyota bartayresiana 4. Hormophysa triquesa 5. Hydroclathrus clatratus 6. Padina australis, Padina commersonii 7. Sargassum spp. 8. Turbinaria spp.

Alga coklat :

Padina gymnospora

Nereocystis Fucus

Biologi : 1. warna berasal dari klorofil, santofil, karotin, fikoeritrin dan kadang fikosianin 2. warna tumbuhan lebih beragam (yang hidup di perairan dalam berwarna coklat) 3. ukuran lebih kecil, bentuk beragam dan jumlah lebih banyak 4. tersusun atas sel berganda, bentuk benang sampai multi selular

Reproduksi : 1. Aseksual : - gametofit jantan karpospora - gametofit betina - tumbuhan tetrasporik (aseksual tanpa bulu getar) 2. Seksual : - tetraspora (aseksual) membentuk tumbuhan seksual (kondisi lingkungan baik) Penyebaran : 1. pada iklim sedang 2. pada daerah pasut 130 m (bawah lithoral) 3. membentuk koralin di terumbu karang (menyerap kapur dari air laut)

Jenis yang ditemukan di Indonesia : 1. Acanthophora sp. 2. Actinotrichia fragilis 3. Amansia glomerata 4. Amphiora fragilissima 5. Chondrococcus hornemannii 6. Corallina 7. Eucheuma spp. 8. Galaxaura spp. 9. Gelidiella acerosa 10. Gigartina affinis 11. Gracilaria spp. 12. Halymenia 13. Hypnea 14. Laurencia 15. Rhodymenia 16. Titanophora 17. Porphyra

Alga merah :

Eucheuma spp.

Biologi : 1. hewan yang dapat berfotosintesa 2. mayoritas alga mengapung 3. mayoritas bersel satu 4. hidup bergerombol 5. berklorofil tapi tertutup oleh pigmen kuning dan coklat 6. menyimpan tetesan minyak 7. kelompok penting (Dinoflagelata, Phaeocystis, Coccolithoporide dan Halosphaera)

Diatom
1. Biologi : a. Bentuk mikroskopik b. Uniselular tapi membentuk kelompok atau rantai c. Frustula terdiri dari silika dan beragam bentuk dan ukiran yang ditunjukkan dengan bentuk garis (striae) d. Warna berasal dari satu atau lebih kromatofor (kuning, hijau abu- abu, coklat) tapi tertutup diatomin fukosantin e. Hasil fotosintesa berupa minyak

2. Reproduksi Diatom: a. pembelahan sel sederhana b. pembentukan auksospora c. mikrospora berbulu getarikan paus 3. Penyebaran Diatom: a. Habitat di dasar perairan dan lithoral b. Tumbuh pada hewan laut lain (copepoda dan kulit Paus biru --- Cocconies ceticola)

Dinoflagellata
1. Biologi : a. Holofitik b. Holozoik (sebagai sumber makanan detritus feeder dan filter feeder) c. Mayoritas memiliki lempeng yang berasal dari selulosa 2. Reproduksi secara aseksual (pembelahan)

Penyebaran Dinoflagellata: 1. pada perairan laut hangat (tidak terendapkan di dasar perairan) 2. mayoritas berbahaya dalam lautan: a. Kelompok anoxius (Trichodesmium erythraeum, Noctiluca scintillans) membahayakan biota laut akibat penururan DO b. Kelompok beracun (Pyrodinium, Prorocentrum) c. Kelompok perusak sistem pernafasan (Chaetoceros, Chaonella atiqua red tide)

Phaeocystis
Biologi : a. Warna coklat, bercambuk b. Berkoloni, blooming perairan coklat b. Habitat pd neritik c. Reproduksi dengan spora bercambuk yang lepas dari koloni

Coccolithophoridae
Biologi : a. Bersifat autotrof (5 20 mikron) b. Memiliki dua cambuk atau tidak c. Memiliki lapisan luar tersusun atas cocolith atau rhabdolith d. Habitat pada oceanik dan pantai (ditemukan juga pada perairan tawar)

Halosphaera (ordo Heterococcales)


Biologi : a. Bersel satu dan mikroskopis b. Habitat pada oceanik c. Reproduksi dengan transformasi isi sel menjadi zoospora transformasi menjadi ukuran semula pelepasan selaput silika. Pembentukan resting spora

Terdiri dari :
1. Family Hydrocharitaceae (3 family) 2. Family Potamogetonaceae (6 family) 3. Memiliki 30 jenis Angiospermae 4. Kelompok utama : lamun dan mangrove

Biologi :
a. Habitat perairan pantai (dangkal) b. Memiliki tunas daun tegak, rizoma, berbunga, berbuah dan berbiji, berakar (sistem internal transportasi) c. Reproduksi dengan rizoma yang memanjang dan membentuk akar baru, pasangan daun (Aseksual) Serbuk sari tersebar melalui arus (Seksual).

Jenis lamun di Indonesia :


1. Cymodocea rotundata 2. C. serrulata 3. Enhalus acoroides 4. Halodule pinfolia 5. H. uninerves 6. Halophhila decipiens 7. H. minor 8. H. ovalis 9. H. spinulosa 10. Syringodium isoetifolium 11. Thalassia hemprichii 12. Thalassodendron ciliatum (l. berujung bulat) (l. bergigi) (l. tropik) (l. serabut) (l. serabut) (l. senduk tak berurat) (l. senduk kecil) (l. senduk) (l. senduk dasar keriting) (l. alat suntik) (l. dugong) (l. kayu)

Biologi :
a. Habitat pada pasang surut b. Memiliki jaringan yang dapat menyimpan garam pada kulit dan daun tua (Exoeceria dan Lumnitzera) c. Memiliki jaringan penyerap dan pengeluaran garam (Avicennia, Achantus, Aegiceras) d. Jenis mangal yang ada di Indonesia : Bruguiera, Ceriops, Rhizopora, Sonneratia, Avicennia e. Jenis tumbuhan yang ada di dalam mangrove : Pohon, Perdu, Terna, Liana, Epifit, Parasit.

Anda mungkin juga menyukai