Anda di halaman 1dari 5

Wahabi Bani Tamim Khawaarij - Dajjaal

Diposkan oleh Abu Al-Jauzaa' : di 15.15 Label: Dialog

Telah terkenal macam-macam tuduhan dari kalangan Aswaja[1] terhadap Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil-Wahhaab rahimahullah sebagai Khawaarij dan pengikut Dajjaal. Itu hanya karena beliau rahimahullah keturunan Bani Tamiim dan lahir di daerah Najd. Itulah ringkasan konstruksi logika mereka. Tentang masalah Najd, saya kira sudah usai permasalahannya karena para ulama telah mendahului kita dalam membahasnya.[2] Kemudian tentang masalah Bani Tamiim,.... orang-orang itu mengatakan bahwa Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil-Wahhaab lah (salah satu) yang dimaksud keturunan bapak Khawaarij generasi pertama, Dzul-Khuwaishirah :

: " : : : : ......... Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad : Telah menceritakan kepada kami Hisyaam : Telah mengkhabarkan kepada kami Mamar, dari Az-Zuhriy, dari Abu Salamah, dari Abu Saiid, ia berkata : Ketika Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam sedang membagi (harta rampasan), tiba-tiba Abdullah bin Dzil-Khuwaishirah At-Tamiimiy datang, lalu berkata : Berbuat adillah wahai Muhammad !. Beliau shallallaahu alaihi wa sallam bersabda : "Celaka engkau. Siapakah yang akan berbuat adil jika aku tak berbuat adil ?". Mendengar itu Umar bin Al-Khaththaab berkata : Ijinkanlah aku untuk memenggal lehernya !. Beliau shallallaahu alaihi wa sallam bersabda : "Biarkan saja ia, sebab ia mempunyai beberapa teman yang salah seorang diantara kalian akan menganggap remeh shalatnya dibanding dengan shalat orang itu, menganggap remeh puasanya dengan puasa orang itu. (Akan tetapi) mereka keluar dari agama seperti anak panah keluar dari busurnya.... [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 6933].

Dalam lain riwayat disebutkan beliau shallallaahu alaihi wa sallam bersabda : ......... Akan keluar dari keturunan orang ini suatu kaum yang senantiasa membaca Al-Qur'an, namun tetapi tidak melewati kerongongan mereka. Mereka keluar dari agama sebagaimana keluarnya anak panah dari busurnya [Diriwayatkanoleh Al-Bukhaariy no. 4351]. Jadi, dalil ini kata Aswaja cukup menjadi bukti bahwa Muhammad bin Abdil-Wahhaab At-Tamiimiy yang kelahiran Najd adalah tersangka Khawaarij. Sekaligus, pengikut Dajjaal berdasarkan hadits : : " : Telah menceritakan kepada kami Abu bakr bin Abi Syaibah : telah menceritakan kepada kami Aliy bin Mushir, dari Syaibaaniy, dari Yusair bin Amr, ia berkata : Aku bertanya kepada Sahl bin Hunaif : Apakah engkau pernah mendengar Nabi shallallaahu alaihi wa sallam menyebutkan tentang Khawaarij ?. Ia menjawab : Aku pernah mendengar beliau bersabda sambil berisyarat dengan tangannya ke arah Timur : Satu kaum yang membaca Al-Quraan namun tidak melebihi/melewati kerongkongan mereka. Mereka keluar dari agama seperti keluarnya anak panah dari busurnya [Diriwayatkan oleh Muslim no. 1068]. " " : : " " : " "

Telah menceritakan kepada kami Hisyaam bin Ammaar : Telah menceritakan kepada kami Yahyaa bin Hamzah : Telah menceritakan kepada kami Al-Auzaaiy, dari Naafi, dari Ibnu Umar : Bahwasannya Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam pernah bersabda : Akan tumbuh berkembang para pemuda yang membaca Al-Quran, namun tidak sampai melewati tenggorokan mereka. Setiap muncul satu generasi akan tertumpas . Ibnu Umar berkata : Aku mendengar Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda : Setiap muncul satu generasi akan tertumpas lebih dari dua puluh kali kemunculannya hingga Dajjaal keluar bersama pasukan mereka [Diriwayatkan oleh Ibnu Maajah no. 174; hasan]. Saya ajak rekan-rekan mencoba sedikit kritis atas usaha keras mereka untuk memperoleh pembenaran itu.

Tentang hadits Sahl bin Hunaif akan kemunculan Khawaarij dari arah Timur [Muslim no. 1068], maka dalam riwayat lain disebutkan bahwa arah Timur itu adalah Iraaq : : " : : " Telah menceritakan kepada kami Muusaa bin Ismaaiil : Telah menceritakan kepada kami Abdul-Waahid : Telah menceritakan kepada kami Asy-Syaibaaniy : Telah menceritakan kepada kami Yusair bin Amru, ia berkata : Akubertanya kepada Sahl bin Hunaif : Apakah engkau pernah mendengar Nabi shallallaahu alaihi wa sallam bersabda tentang Khawaarij ?. Sahl berkata : Aku pernah mendengar beliau bersabda sambil mengarahkan tangannyake Iraaq : Akan keluar darinya satu kaum yang membaca Al-Quraan namun tidak melebihi/melewati kerongkongan mereka. Mereka keluar dari Islam seperti keluarnya anak panah dari busurnya [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 6934]. Apakah Muhammad bin Abdil-Wahhaab dan dakwahnya muncul dari Iraaq ?.[3] Seandainya kita katakana firqah Khawaarij itu muncul dari Iraaq berdasarkan hadits di atas, bukankah itu bisa dibenarkan karena masyhuur dalam riwayat dan lisan para ulama firqah Khawaarij disebutkan juga firqah Haruuriyyah ?. Disebut Haruuriyyah dikarenakan keluarnya mereka pertama kali dari daerah Haruuraa, satu tempat di dekat Kuufah di negeri Iraaq [Maqaalaatul-Islaamiyyiin 1/207, Al-Farqu Bainal-Firaq hal. 75, dan Syarh Shahiih Muslim lin-Nawawiy 7/170]. Sesuai dengan riwayat : : : " " : Telah menceritakan kepada kami Yahyaa bin Sulaimaan : Telah menceritakan kepadaku Ibnu Wahb, ia berkata : Telah menceritakan kepadaku Umar, bahwasannya ayahnya menceritakan kepadanya, dari Abdullah bin Umar dan ia menyebutkan tentang AlHaruuriyyah, lalu berkata : Telah bersabda Nabi shallallaahu alaihi wa sallam : Mereka keluar dari Islam seperti anak panah keluar dari busurnya [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 6932]. Apakah Bani Tamiim yang ada di Najd Hijaaz itu tepat disebut Haruuriyyah ?. Sejak kapan Najd Hijaaz dinisbatkan sebagai tempat kemunculan kelompok Haruuriyyah ?. Kemudian, perhatikan hadits berikut :

: " " " : " : " : "

Dari Abu Hurairah radliyallaahu anhu, iaberkata : Aku senantiasa mencintai Bani Tamiim setelah aku mendengar tiga hal dari Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam yang berkata tentang mereka : (1) Mereka adalah umatku yang paling keras permusuhannya terhadap Dajjaal; (2) Ada seorang tawanan wanita dari kalangan mereka yang ada di sisi Aaisyah, lalu beliau bersabda : Bebaskanlah ia karena ia merupakan keturunan Ismaaiil ; (3) Ketika datang shadaqah/zakat mereka, beliau bersabda : Ini adalah zakat kaumku [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 4366]. Jika mereka (baca : Aswaja) mengatakan Muhammad bin Abdul-Wahhaab adalah pengikut Dajjaal dengan alasan sekabilah dengan gembong Khawaarij Dzulkhuwaishirah[4]; lantas, kenapa mereka tidak menghubungkan realitas Muhammad bin Abdil-Wahhaab keturunan Bani Tamiim sebagai kaum yang paling keras perlawanannya terhadap Dajjaal berdasarkan hadits Abu Hurairah radliyallaahu anhu di atas?. Bahkan kalau mereka mau jujur, hadits Abu Hurairah radliyallaahu anhu di atas lebih pas karena langsung bicara tentang keadaan Bani Tamiim di akhir jaman. Orang-orang Bani Tamiim justru menjadi musuh besar Dajjaal. Adapun hadits Dzulkhuwaishirah sebenarnya tidak bicara tentang BaniTamiim, akan tetapi hanya menjelaskan awal kemunculan paham Khawaarij dari Dzulkhuwaishirah dan akan muncul orang-orang yang akan mengikuti pemahamannya dan shahabat-shahabatnya.

Al-Khaththaabiy rahimahullah berkata : Makna dlidli adalah asal. Beliau shallallaahu alaihi wa sallam bermaksud bahwa akan keluar dari keturunannya yang orang-orang dan yang ia (Dzulkhuwaishirah) menjadi bibit awal mereka, atau akan keluar dari sahabatnya atau pengikutnya mengikutinya membangun pemikiran dan madzhabnya atas dasar asal ucapannya [selesai].
Jadi, Khawaarij itu menurut penjelasan beliau tidak mesti terikat dengan hubungan keturunan atau kabilah atau semisalnya. Orang-orang Khawaarij itu tidak mesti berasal dan berkembang dari Bani Tamiim, meski awal munculnya dari Dzulkhuwaishirah At-Tamiimiy.

Ia dapat berkembang dari orang-orang yang mengikuti pemikirannya atau pengikutpengikutnya. Sudah terkenal bahwa banyak gembong Khawaarij (Haruuriyyah) yang melawan Aliy radliyallaahu anhu bukan termasuk kalangan Bani Tamiim. Mana yang lebih sesuai diterapkan pada Muhammad bin Abdil-Wahhaab At-Tamiimiy rahimahullah jika dikaitkan dengan dalil?. Jawablah yang jujur. Dengan mengikuti logika mereka, apapun itu, tidak bisa Muhammad bin Abdil-Wahhaab AtTamiimiy dikaitkan dengan Dajjaal berdasarkan alasan karena ia berasal dari Bani Tamiim. Walhasil, dapat kita lihat bagaimana kegagalan mereka dalam berdalil untuk menuduh Muhammad bin Abdil-Wahhaab At-Tamiimiy sebagai Khawaarij dan pengikut Dajjaal. Wallaahul-mustaaan. [abul-jauzaa perumahan ciomas permai, ciapus, ciomas, bogor 23101434/31082013 15:00 - edit tanggal 07092013, 01:51 dengan penambahan riwayat Al-Bukhaariy dalam Shahiih-nya no. 6932].

[1] [2]

Aseli Warisah Tanah Djawa ? Silakan baca serial artikel : Tanduk Setan !!! Najd Bukan Iraaq ? Fitnah Masyriq Kemunculan Tanduk Setan

[3]

Disebutkan dalam satu riwayat : " : " Dari Ibnu Thaawuus, dari ayahnya, dari Kab, ia berkata : Dajjaal keluar dari Iraaq [Diriwayatkan oleh Mamar dalam Jaami-nya no. 20830; shahih]. Apakah perkataan Kab ini cocok dinisbatkan kepada BaniTamiim yang ada di Najd Hijaaz ?. Bahkan ini lebih cocok dengan hadits tanduk setan yang menjelaska nmakna Najd sebagai Iraaq.

[4]

Padahal cara penyimpulan ini sangat lucu, kalau tidak boleh dikatakan konyol.

http: //abul-jauzaa.blogspot.com/2013/08/wahabi-bani-tamim-khawaarij-dajjaal.html

Anda mungkin juga menyukai