Anda di halaman 1dari 2

LEGENDA PULAU SI KANTAN

Dahulu kala ada seorang anak laki-laki yang bernama Si Kantan. Ia tinggal bersama ibu miskinnya di sebuah gubuk. Hidupnya melarat dan tidak mudah mencari pekerjaan, maka dari itu Si Kantan memustuskan untuk mengadu nasib di luar kampung halaman. Suatu hari, ia memberitahu ibunya bahwa ia ingin meningkatkan taraf hidup mereka dengan mencari nafkah di tempat lain. Ia berharap ibunya akan menyetujui dan membiarkan ia pergi. Sulit sekali buat ibu tua itu untuk mengambil keputusan dikarenakan beliau hanya memiliki seorang putra. Akhirnya, beliau harus mengakui bahwa setiap orang mesti berjuang buat masa depan yang lebih cerah. Keesokan pagi, ibu tua itu menemani anak tunggalnya ke pelabuhan. Sebelum berangkat, beliau menangis dan mengingatkan putranya agar bisa menjaga diri baik-baik. Anak itu memeluk ibundanya dan berjanji akan kembali secepat mungkin. Beberapa tahun kemudian, sebuah kapal dagang besar berlabuh di pelabuhan Membalong. Semua orang di kampung itu sangat terkejut setelah mendengar bahwa Si Kantan yang miskin telah kembali dan menjadi hartawan. Beberapa teman baik Si Kantan pergi ke gubuk dan menyampaikan berita itu kepada ibunya. Ibu tua itu amat gembira dan bergegas ke pelabuhan sendiri, beliau berharap akan segera bertemu dengan putranya. Setelah ia menginjakkan kaki di dek kapal, ia melihat putranya sedang berdiri dengan seorang istri yang cantik. Ia menghampiri mereka dan memanggil nama putranya. Akan tetapi, Si Kantan tidak mengakui wanita tua itu ibunya. Ia berkata kepada istrinya agar tidak mempercayai omongan wanita tua itu. Anak durhaka itu lalu memerintahkan pengawal untuk mengusir ibunya. Hati wanita tua itu sangat terpukul dan berdiri bingung sambil menyaksikan kapal dagang meninggalkan pelabuhan. Ia berlutut dan menyumpahi putranya. Ketika kapal dagang besar itu barusan meninggalkan pelabuhan dan tidak lama kemudian, datanglah angin topan dan kabut pun menyelimuti laut. Si Kantan dan istrinya sangat takut, namun demikian, sudah terlambat buat

mereka untuk berdoa. Tiba-tiba kilat datang dan menghantam kapal dagang. Kapal dagang itu berubah wujud menjadi sebuah pulau batu kecil dan bearada di sana untuk selama-lamanya.

Anda mungkin juga menyukai