Anda di halaman 1dari 10

PERATURAN BERSAMA MENTERI DALAM NEGERI DAN MENTERI KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA NOMOR : 42 TAHUN 2009 NOMOR : 40 TAHUN

2009 TENTANG PEDOMAN PELESTARIAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI DAN MENTERI KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA, Menimbang : a. bahwa kebijakan Pemerintah dalam melestarikan kebudayaan bangsa ditujukan ke arah pemenuhan hak-hak asasi manusia, pemajuan peradaban, persatuan dan kesatuan, serta kesejahteraan bangsa Indonesia sehingga, perlu dilakukan pelestarian kebudayaan; b. bahwa pemerintah daerah berkewajiban melestarikan kebudayaan untuk memperkokoh jatidiri bangsa, martabat, dan menumbuhkan kebanggaan nasional serta mempererat persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai Negara Kesatuan epublik Indonesia; !. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huru" a dan huru" b, perlu menetapkan Peraturan #ersama Menteri $alam Negeri dan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata tentang Pedoman Pelestarian Kebudayaan: : %. &ndang-&ndang Nomor ' (ahun %)'* tentang +rganisasi Kemasyarakatan ,-embaran Negara epublik Indonesia (ahun %)'* Nomor .., (ambahan -embaran Negara epublik Indonesia Nomor /0)'1; 0. &ndang-&ndang Nomor * (ahun %))0 tentang #enda 2agar #udaya ,-embaran Negara epub3ik Indonesia (ahun %))0 Nomor 04, (ambahan -embaran Negara epublik Indonesia Nomor /.451; /. &ndang-&ndang Nomor %) (ahun 0550 tentang 6ak 2ipta ,-embaran Negara epublik Indonesia (ahun 0550 Nomor '*, (ambahan -embaran Negara epublik Indonesia Nomor .0051; .. &ndang-&ndang Nomor /0 (ahun 055. tentang Pemerintahan $aerah ,-embaran Negara epub3.h Indonesia (ahun 055. Nomor %0*, (ambahan -embaran Negara epublik Indonesia Nomor ../41, sebagaimana teiah diubah beberapa kali, terakhir dengan &ndang-&ndang Nomor %0lahur, 055' ,-embaran Negara epublik Indonesia (ahun 055' Nomor *). (arnbahari -embaran Negara epublik Indonesia Nomor .'..1; *. &ndang-&ndang Nomor /) (ahun 055' tentang Kementerian Negara ,-embaran Negara epublik Indonesia (ahun 055' Nomor %77, (ambahan -embaran Negara epublik Indonesia Nomor .)%71; 7. Peraturan Pemerintah Nomor %5 (ahun %))/ tentang Pelaksanaan &ndang-&ndang Nomor * (ahun %))0 tentang #enda 2agar #udaya ,-embaran Negara epublik Indonesia (ahun %))/ Nomor %., (ambahan -embaran Negara epublik Indonesia Nomor /*%71; 4. Peraturan Pemerintah Nomor %) (ahun %))* tentang

Mengingat

Pemeliharaan dan Peman"aatan #enda 2agar #udaya di Museum ,-embaran Negara epublik Indonesia (ahun %))* Nomor /* (ambahan -embaran Negara epublik Indonesia Nomor /*))1; '. Peraturan Pemerintah Nomor 4) (ahun 055* tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah $aerah ,-embaran Negara epublik Indonesia (ahun 055* Nomor %7*, (ambahan -embaran Negara epublik Indonesia Nomor .*)/1; ). Peraturan Pemerintah Nomor /' (ahun 0554 tentang Pembagian &rusan Pemerintahan 8ntara Pemerintah, Pemerintahan $aerah Pro9insi, dan Pemerintahan $aerah Kabupaten:Kota ,-embaran Negara epublik Indonesia (ahun 0554 Nomor '0, (ambahan -embaran Negara epublik Indonesia Nomor .4/41; %5. Peraturan Pemerintah Nomor .% (ahun 0554 tentang +rganisasi Perangkat $aerah ,-embaran Negara epublik Indonesia (ahun 0554 Nomor '), (ambahan -embaran Negara epublik Indonesia Nomor .4.%1; %%. Peraturan Presiden Nomor 4' (ahun 0554 tentang Pengesahan Convention For The Safeguarding Of The Intangible Cultural Heritage ,Kon9ensi untuk Perlindungan ;arisan #udaya (ak #enda1, ,-embaran Negara epublik Indonesia (ahun 0554 Nomor '%1; %0. Peraturan Menteri $alam Negeri Nomor /) (ahun 0554 (entang Pedoman <asilitasi +rganisasi Kemasyarakatan #idang Kebudayaan, Keraton, dan -embaga 8dat $alam Pelestarian dan Pengembangan #udaya $aerah; %/. Peraturan Menteri $alam Negeri Nomor *0 (ahun 0554 (entang Pelestarian dan Pengembangan 8dat Istiadat dan Nilai =osial #udaya Masyarakat; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BERSAMA MENTERI DALAM NEGERI DAN MENTERI KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TENTANG PEDOMAN PELESTARIAN KEBUDAYAAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 $alam Peraturan #ersama ini, yang dimaksud dengan: ,%1 Kebudayaan adalah keseluruhan gagasan, perilaku, dan hasil karya manusia dan:atau kelompok manusla balk bersi"at "isik maupun non "isik yang diperoleh melalui proses belajar dan adaptasi terhadap lingkungannya. ,01 Pelestarian adalah upaya perlindungan, pengembangan, dan peman"aatan kebudayaan yang dinamis. ,/1 Perlindungan adalah upaya pen!egahan dan penanggulangan yang dapat menimbulkan kerusakan, kerugian, atau kepunahan kebudayaan berupa gagasan, perilaku, dan karya budaya termasuk harkat dan martabat serta hak budaya yang diakibatkan oleh perbuatan manusia ataupun proses alam. ,.1 Pengembangan adalah upaya dalam berkarya, yang memungkinkan terjadinya penyempurnaan gagasan, perilaku, dan karya budaya berupa perubahan, penambahan, atau penggantian sesuai tata dan norma yang berlaku pada komunitas

,*1 ,71 ,41 ,'1 ,)1 ,%51 ,%%1 ,%01 ,%/1 ,%.1 ,%*1 ,%71 ,%41 ,%'1 ,%)1 ,051 ,0%1 ,001 ,0/1 ,0.1

,0*1

pemiliknya tanpa mengorbankan keasliannya. Peman"aatan adalah upaya penggunaan karya budaya untuk kepentingan pendidikan, agama, sosial, ekonomi, ilmu pengetahuan, teknologi, dan kebudayaan itu sendiri. Pembinaan dan Pengawasan &mum adalah upaya yang dilakukan oleh pemerintah, gubernur selaku wakil pemerintah di daerah dan:atau pemerintah kabupaten:kota untuk mewujudkan ter!apainya pelestarian kebudayaan yang di laksanakan di daerah. Pembinaan dan Pengawasan (eknis adalah upaya yang dilakukan oleh pemerintah, gubernur selaku wakil pemerintah di daerah dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan wawasan sumber daya manusia pendukung kebudayaan. >atidiri #angsa adalah karakter budaya dan karakter sosial yang menjadi !iri pengenal bangsa tertentu. In9entarisasi adalah upaya untuk men!atat in"ormasi dan menyimpannya ke dalam buku !atatan, katalog, database, atau sejenisnya. Pendokumentasian adalah upaya menghimpun, mengolah, dan menata in"ormasi kebudayaan dalam bentuk rekaman berupa tulisan, gambar, "oto, "ilm, suara, atau gabungan unsur-unsur ini ,multimedia1. Penyelamatan adalah upaya darurat atau teren!ana untuk melindungi karya budaya yang dimiliki indi9idu, kelompok, atau suku bangsa dari an!aman kerusakan, kehilangan dan kernusnahan. Penggalian adalah upaya mengungkap, memilah, dan mengkaji data, dan:atau in"ormasi kebudayaan. Penelitian adalah melakukan kajian terhadap aspek-aspek kebudayaan se!ara ilmiah oleh para peneliti berserti"ikat atau unsur perguruan tinggi menggunakan metode yang dapat dipertanggungjawabkan. ?kska9asi adalah kegiatan penelitian menggunakan metode pembedahan tanah untuk menemukan bukti kehidupan masa lalu. Pihak asing adalah lembaga milik bangsa asing atau perorangan bukan warga Negara Indonesia. Pengayaan adalah upaya untuk meningkatkan peran dan pemahaman kebudayaan melalui proses eksperimentasi, modi"ikasi, dan adaptasi yang kreati" tanpa mengorbankan keasliannya. Penyajian adalah upaya penyampalan in"ormasi langsung kepada masyarakat untuk mendorong ter!iptanya apresiasi terhadap kebudayaan. e9italisasi adalah upaya meningkatkan peran dan "ungsi unsur-unsur budaya lama yang masih hidup di masyarakat dalam konteks baru dengan tetap mempertahankan keasliannya. (ransliterasi adalah pengalihan bahasa dari bahasa asli menjadi bahasa lain yang lebih umum dimengerti masyarakat. 8lih aksara adalah penulisan ulang naskah dari huru" aslinya menggunakan huru" yang lebih umum dimengerti masyarakat. Pen!atatan adalah kegiatan perekaman data se!ara tertulis ,teks1. In9entarisasi adalah kegiatan pen!atatan keseluruhan unsur kebudayaan yang ada di suatu wllayah, balk yang dimiliki oleh masyarakat maupun yang sudah ter!atat sebagai milik negara, bersi"at "isik maupun non "isik. egistrasi adalah kegiatan pen!atatan objek-objek kebudayaan tertentu yang suda ter!atat sebagai milik negara, balk "isik maupun non "isik. Keper!ayaan terhadap (uhan @ang Maha ?sa adalah pernyataan atau kegiatan sebagai ekspresi ikatan hubungan pribadi seseorang ataupun kelompok kepada (uhan @ang Maha ?sa berdasarkan keyakinan yang diwujudkan dengan perilaku ketaAwaan, peribadatan, dan pengamalan budi luhur yang sumber ajarannya berasal dari keari"an lokal bangsa Indonesia. +rganisasi kebudayaan dan:atau "orum komunikasi kebudayaan adalah organisasi legal non pemerintah ber9isi kebangsaan dengan tujuan melakukan pelestarian kebudayaan yang didirikan oleh ;arga Negara Indonesia dan se!ara sukarela serta telah terda"tar di Pemerintah $aerah setempat, dan bukan merupakan a"iliasi sayap organisasi sayap partai.

,071 Pemerintah $aerah adalah Bubernur, #upati:;alikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. ,041 &nit Pelaksana (eknis kebudayaan adalah unit kerja pusat di daerah atau unit kerja milik daerah yang melaksanakan tugas-tugas khusus. ,0'1 =atuan Kerja Perangkat $aerah yang disingkat =KP$ adalah unsur pembantu kepala daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. ,0)1 en!ana Induk Pelestarian Kebudayaan adalah ren!ana umum perlindungan, pengembangan, dan peman"aatan kebudayaan di tingkat nasional, regional, atau daerah untuk meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat dan mempertahankan jati diri bangsa. BAB II KEWA IBAN PEMERINTAH DAERAH Pasal 2 ,%1 ,01 Pemerintah daerah melaksanakan pelestarian kebudayaan di daerah. Pemerintah daerah dalam melaksanakan pelestarian kebudayaan sebagaimana dimaksud pada ayat ,%1 dilakukan melalui perlindungan, pengembangan dan peman"aatan. Pasal ! Pemerintah Pro9insi dalam melaksanakan pelestarian kebudayaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 0 ayat ,%1 berkewajiban: a. berpedoman pada kebijakan nasional di bidang pelestarian kebudayaan; b. menyusun Peraturan $aerah tentang en!ana Induk Pelestarian Kebudayaan $aerah; !. menumbuhkembangkan partisipasi dan kreati9itas masyarakat berasaskan kegotongroyongan, kemandirian, dan keadilan. d. memupuk solidaritas hubungan bangsa dalam ikatan semboyan C#hinneka (unggal IkaC se!ara nyata dan terukur untuk mewujudkan kehidupan yang harmonis, sating menghargai, dan menghormati; e. mengoordinasikan pelaksanaan pelestarian kebudayaan di perbatasan Negara tetangga; ". mengoordinasikan kegiatan instansi 9ertikal di pro9insi; dan g. mengoordinasikan pemerintah kabupaten:kota. Pasal 4 ,%1 ,01 Pelestarian kebudayaan di pro9insi sebagaimana dimaksud dalam Pasal / dilaksanakan oleh =KP$ yang membidangi kebudayaan. Pelestarian kebudayaan sebagaimana dimaksud pada ayat ,%1 dapat dilaksanakan bersama-sama dengan &nit Pelaksana (eknis. Pasal " Pemerintah kabupaten:kota dalam melaksanakan pelestarian kebudayaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 0 ayat ,%1 berkewajiban: a. berpedoman pada kebijakan nasional dan pro9insi di bidang pelestarian kebudayaan; b. menyusun Peraturan $aerah tentang en!ana Induk Pelestarian Kebudayaan $aerah; !. menumbuhkembangkan partisipasi dan kreati"itas masyarakat berasaskan kegotongroyongan, kemandirian, dan keadilan; d. memupuk solidaritas hubungan bangsa dalam ikatan semboyan C#hinneka (unggal IkaC se!ara nyata dan terukur untuk mewujudkan kehidupan yang harmonis, saling menghargai, dan menghormati;

e. ".

mengoordinasikan kegiatan instansi 9ertikal di kabupaten:kota; dan mengoordinasikan ke!amatan, kelurahan atau desa dalam pelestarian kebudayaan di daerah. Pasal #

penyelenggaraan

,%1 Pelestarian kebudayaan di kabupaten:kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal * dilaksanakan oieh =KP$ yang membidangi kebudayaan. ,01 Pelestarian kebudayaan sebagaimana dimaksud pada ayat ,%1 dapat dilaksanakan bersama-sama dengan &nit Pelaksana (eknis. BAB III RUANG LINGKUP Pasal $ ,%1 Perlindungan, pengembangan, dan peman"aatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 0 ayat ,01 meliputi aspek-aspek: a. kesenian; b. kepurbakalaan; !. kesejarahan; d. permuseuman; e. kebahasaan; ". kesusastraan; g. tradisi; h. keper!ayaan terhadap (uhan @ang Maha ?sa; i. kepustakaan; j. kenaskahan;dan k. per"ilman. ,01 8spek-aspek kebudayaan sebagaimana dimaksud pada ayat ,%1 dilaksanakan sesuai norma, standar, prosedur, dan kriteria bidang kebudayaan. Pasal % ,%1 Kegiatan perlindungan, pengembangan, dan peman"aatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat ,%1 dapat dilakukan melalui: a. in9entarisasi; b. pendokumentaslan; !. penyelamatan; d. penggalian; e. penelitian; ". pengayaan; g. pendidikan; h. pelatihan; i. penyajian; j. penyebarluasan; k. re9italisasi; %. rekonstruksi; dan l. penyaringan. ,01 Kegiatan perlindungan, pengembangan dan peman"aatan sebagaimana dimaksud pada ayat ,%1 wajib memperhatikan: a. nilai agama; b. tradisi, nilai, norma, etika, dan hukum adat; !. si"at kerahasiaan dan kesu!ian unsur-unsur budaya tertentu yang dipertahankan oleh masyarakat;

d. e. ". g.

kepentingan umum, kepentingan komunitas, dan kepentingan kelompok dalam masyarakat; jatidiri bangsa; keman"aatan bagi masyarakat; dan peraturan perundang-undangan. Pasal 9

Perlindungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal ' ayat ,%1 dapat dilakukan melalui: a. men!atat, menghimpun, mengolah, dan menata in"ormasi kebudayaan; b. registrasi; !. penda"taran atas hak kekayaan intelektual; d. legalitas aspek budaya; e. penelitian; dan ". penegakan peraturan perundang-undangan. Pasal 10 Pengembangan kebudayaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal ' ayat,%1 dapat dilakukan melalui: a. kajian; b. penelitian; !. diskusi; d. seminar; e. workshop; ". eksperimen; dan g. pen!iptaan model-model baru. Pasal 11 ,%1 Kegiatan pengembangan kebudayaan selain memperhatikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal ' ayat ,01 juga wajib mempertahankan akar budaya yang dimiliki dan tidak dimaksudkan untuk mengganti unsur-unsur budaya yang sudah ada. ,01 Kegiatan pengembangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal %5yang mengakibatkan terjadinya kerusakan, kehilangan, atau kemusnahan aspek kebudayaan harus didahulul dengan penelitian. ,/1 Penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat ,01 dilaksanakan oleh instansi pemerintah, dan:atau perorangan, lembaga swasta, perguruan tinggi, dan lembaga swadaya masyarakat yang memiliki kompetensi dan kewenangan sesuai peraturan perundang-undangan. Pasal 12 Peman"aatan kebudayaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat ,01 dapat dilakukan melalui: a. penyebarluasan in"ormasi; b. pergelaran budaya; !. pengemasan bahan ajar; d. pengemasan bahan kajian; dan e. pengembangan wisata. Pasal 1! In9entarisasi, pendokumentasian, dan penyelamatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal ' ayat ,%1 huru" a, huru" b, dan huru" ! dilakukan melalui transliterasi, alih aksara, re9italisasi, digitalisasi, pen!atatan, dan registrasi dengan tetap mempertahankan keasliannya.

Pasal 14 ,%1 Kegiatan In9entarisasi, pendokumentasian, dan penyelamatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal %/ dapat dilakukan oleh pihak asing setelah memperoleh iDin dari pejabat yang berwenang berdasarkan rekomendasi dari instansi terkait. ,01 6asil kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat ,%1 wajib diserahkan tembusannya kepada Pemerintah, Pemerintah $aerah, dan masyarakat tempat dilakukannya kegiatan. Pasal 1" ,%1 Penggalian dan penelitian sebagaimana dimaksud dalam Pasal ' ayat ,%1 huru" d dan huru" e, dilakukan melalui ekska9asi, pemetaan, pengamatan lapangan, studi kepustakaan, dan wawan!ara. ,01 Penggalian dan penelitian sebagaimana dimaksud dalam ayat ,%1 dapat dilakukan oleh perorangan, kelompok, atau lembaga asing maupun nasional setelah memperoleh iDin dari pejabat yang berwenang berdasarkan rekomendasi dari instansi terkait. ,/1 6asil ekska9asi sebagaimana dimaksud pada ayat ,%1 wajib dilaporkan kepada Pemerintah dengan tembusan kepada Pemerintah $aerah setempat. ,.1 #enda temuan hasil ekska9asi sehagaimana dimaksud pada ayat ,/1 wajib diserahkan kepada Pemerintah atau Pemerintah $aerah menurut kepentingannya. Pasal 1# ,%1 Pengayaan, pendidikan, dan pelatihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal ' ayat huru" ", huru" g, dan huru" h dilakukan melalui bimbingan teknis, seminar, simposium, atau lokakarya. ,01 #imbingan teknis, seminar, simposium, dan lokakarya sebagaimana dimaksud pada ayat ,%1 dapat dilakukan se!ara "ormal melalul institusi pendidikan maupun se!ara in"ormal melalui keluarga, masyarakat, sekolah, dan media massa. Pasal 1$ Penyajian, penyebarluasan, dan re9italisasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal ' ayat ,%1 huru" i, huru" j, dan huru" k dilakukan melalui media !etak, media elektronik, laman ,website1, peragaan, atau pameran. Pasal 1% ,%1 Penyaringan sebagaimana dimaksud dalam Pasal ' ayat,%1 huru" m dilakukan melalui pemilahan dan pemilihan aspek kebudayaan. ,01 Pemilahan dan pemilihan aspek kebudayaan sebagaimana dimaksud pada ayat ,01 wajib mempertimbangkan norma, etika, dan tradisi yang berlaku di masyarakat. BAB I& PERAN SERTA MASYARAKAT Pasal 19 ,%1 Masyarakat berperan serta dalam pelestarian kebudayaan. ,01 Peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat ,%1 dapat dilakukan melalui perorangan, organisasi kemasyarakatan bidang kebudayaan ,lembaga adat, masyarakat adat, desa, kelompok, perkumpulan, perhimpunan, atau yayasan1, dan:atau "orum komunikasi kebudayaan di pro9insi, kabupaten:kota, dan desa.

,/1 Peran serta masyarakat serta sebagaimana dimaksud pada ayat ,%1 meliputi: a. berperan akti" dalam menanamkan pemahaman kebhinnekaan, memperkokoh jati diri bangsa, menumbuhkan kebanggaan nasional, dan mempererat persatuan bangsa; b. berperan akti" dalam mengembangkan kebudayaan melalui dialog, temu budaya, sarasehan, dan lain sebagainya; dan !. memberikan masukan dan membantu kepala daerah dalam pelestarian kebudayaan. BAB & PENYELESAIAN PERSELISIHAN Pasal 20 ,%1 Perselisihan dalam pelestarian kebudayaan antarperorangan, antarorganisasi kemasyarakatan bidang kebudayaan, dan:atau "orum komunikasi masyarakat kebudayaan diselesaikan se!ara musyawarah para pihak. ,01 Musyawarah para pihak sebagaimana dimaksud pada ayat ,%1 dapat dilakukan melalui mediasi dan rekonsiliasi. ,/1 $alam hal musyawarah sebagaimana dimaksud pada ayat ,%1 dan ayat ,01 tidak ter!apai, bupati:walikota atau gubernur dapat mem"asilitasi proses penyelesaian perselisihan. ,.1 $alam hal musyawarah dan "asilitasi sebagaimana dimaksud pada ayat ,%1, ayat ,01, dan ayat ,/1, tidak ter!apai penyelesaian perselisihan dapat dilakukan melalui proses peradilan. Pasal 21 ,%1 Perselisihan dalam pelestarian kebudayaan antarpemerintah kabupaten:kota dalam satu pro9insi dan antar pro9insi diselesaikan se!ara musyawarah. ,01 $alam hal musyawarah untuk menyelesaikan perselisihan antar kabupaten:kota sebagalmana dimaksud pada ayat ,%1 tidak ter!apai diselesaikan oleh gubernur. ,/1 $alam hal musyawarah untuk menyelesaikan perselisihan antar pro9insi sebagaimana dimaksud pada ayat ,%1 tidak ter!apai, diselesaikan oleh Menteri $alam Negeri setelah mendapat rekomendasi tertulis dari Menteri Kebudayaan dan Pariwisata. ,.1 Penyelesaian oleh gubernur dan Menteri $alam Negeri sebagaimana dimaksud pada ayat ,01 dan ayat ,/1 bersi"at "inal dan mengikat. BAB &I PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 22 ,%1 Menteri $alam Negeri melakukan pembinaan dan pengawasan umum atas pelaksanaan pelestarian kebudayaan di daerah. ,01 Pembinaan umum sebagaimana dimaksud pada ayat ,%1 dilakukan dengan mengoordinasikan gubernur dalam pelaksanaan pelestarian kebudayaan. ,/1 Bubernur melakukan pembinaan dan pengawasan umum atas pelaksanaan pelestarian kebudayaan di kabupaten:kota; ,.1 #upatl:walikota melakukan pembinaan dan pengawasan umum atas pelaksanaan pelestarian kebudayaan di desa;

Pasal 2! ,%1 Menteri Kebudayaan dan Pariwisata melakukan pembinaan dan pengawasan teknis atas pelaksanaan pelestarian kebudayaan di daerah. ,01 Pembinaan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat ,%1 meliputi: a. kebijakan pelestarian kebudayaan; b. pemberian bimbingan, konsultasi, super9isi tentang norma, standar, prosedur, dan kriteria pelestarian kebudayaan; dan !. in9entarisasi, dokumentasi, dan publikasi warisan budaya. ,/1 Pengawasan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat ,%1 dilakukan dengan memantau dan menge9aluasi terhadap pelestarian kebudayaan. BAB &II PELAPORAN Pasal 24 ,%1 #upati:;alikota melaporkan pelaksanaan dan pembinaan pelestarian kebudayaan di kabupaten:kota kepada gubernur. ,01 Bubernur melaporkan pelaksanaan dan pembinaan pelestarian kebudayaan di pro9insi kepada Menteri $alam Negeri dan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata. ,/1 -aporan sebagaimana dimaksud pada ayat ,%1 dan ayat ,01 disampaikan setiap 7 ,enam1 bulan sekali pada bulan >anuari dan >uli atau sewaktu-waktu jika diperlukan. BAB &III PENDANAAN Pasal 2" Pendanaan pembinaan dan pengawasan terhadap pelestarian kebudayaan se!ara nasional didanai dari dan atas beban: a. 8nggaran Pendapatan dan #elanja Negara; dan b. =umber lain yang sah dan tidak mengikat sesuai dengan ketentuan perundangundangan. Pasal 2# ,%1 Pendanaan pelaksanaan, pembinaan dan pengawasan terhadap kebudayaan di pro9insi dapat didanai dari dan atas beban: a. 8nggaran Pendapatan dan #elanja Negara; b. 8nggaran Pendapatan dan #elanja $aerah pro9insi; dan !. =umber lain yang sah dan tidak mengikat sesual dengan ketentuan undangan. ,01 Pendanaan pelaksanaan, pembinaan dan pengawasan terhadap kebudayaan di kabupaten:kota dapat didanal dari dan atas beban: a. 8nggaran Pendapatan dan #elanja Negara; b. 8nggaran Pendapatan dan #elanja $aerah kabupaten:kota; dan !. =umber lain yang sah dan tidak mengikat sesuai dengan ketentuan undangan. pelestarian

perundangpelestarian

perundang-

BAB I' KETENTUAN PENUTUP Pasal 2$ Pada saat berlakunya Peraturan #ersarna ini, kebijakan daerah berkaitan dengan pelestarian kebudayaan disesuaikan paling lambat 0 ,dua1 tahun sejak Peraturan #ersama ini ditetapkan. Pasal 2% Peraturan #ersama ini mulal berlaku pada tanggal ditetapkan.

MENTERI KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA, ttd ERO WA(IK

$itetapkan di >akarta pada tanggal %7 =eptember 055) MENTERI DALAM NEGERI, ttd H. MARDIYANTO

Anda mungkin juga menyukai