Anda di halaman 1dari 4

Nama Kelas No.

Absen Mapel

: : : :

Risa Yulianti IX.H 25 Bahasa Indonesia (Tugas Resensi)

Judul Buku Nama Pengarang Nama Penerbit Ketebalan Buku

: : : :

Lautan Cinta Lautan Duka Anissa Salsabila Kata Hati 249

Sinopsis Disaat Fuadi dilanda duka dan gamang dalam hidup. Tiba-tiba Puspa datang dan menyalakan pijar cinta yang telah lama meredup dihatinya. Keduanya memang dipertemukan oleh bencana dan rasa senasib kehilangan sanak keluarga. Bencana tsunami dan rasa senasib itu telah menumbuhkan pohon cinta diantara Fuadi dan Puspa. Namun kemudian, disaat cinta kasih mereka mulai tumbuh dan terpupuk, ternyata keadaan membuat mereka untuk berpisah. Di Bandara Polonia duduk seorang pria bernama Fuadi. Ia duduk bersama seorang dokter yang menjadi relawan di Aceh. Nama pemuda itu adalah Akbar. Untuk memecah keheningan, pria itu bertanya kepada Fuadi dan Fuadi pun menjawabnya dengan ramah. Akhirnya mereka pun akrab. Akbar menceritakan pengalamannya selama menjadi relawan di Aceh. Sedangkan Fuadi hanya menundukkan kepala karena kesedihannya ditinggal keluarga tercinta. Keluraga Fuadi yang terdiri dari Ayah, bunda, adiknya : Zulfan, Zahra dan Humaira telah menjadi korban tsunami di Aceh. Mereka meninggal hanya Fuadi ang selamat. Karena ia berada di Bogro saat terjadi tsunami yang besar di Aceh saat itu. Sekarang Fuadi hanya tinggal sebatang kara, ia tidak tahu mau tinggal bersama siapa karena semua keluarganya yang ada di Aceh telah tiada. Fuadi sudah tidak bisa mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya. Sudah 3 tahun Fuadi berada di Bogor karena ia meneruskan kuliah di IPB. Saat Itu Fuadi merasa sangat berat meninggalkan keluarga tercintanya. Ia harus meninggalkan Ayah, bunda, serta adik-adiknya yang sangat dicintainya. Tetapi Fuadi harus ikhlas menerima semuanya karena itu semua demi cita-cita yang tinggi. Berita terjadinya tsunami Aceh yang dahsyat itu Fuadi dapatkan dari temannya, Erwin. Erwin mengatakan bahwa air laut masuk ke kota dan rumahnya rusak parah. Fuadi langsung ingat kepada orang tuanya dan adik-adiknya. Fuadi terdiam mendengar berita itu dan ia langsung berfikir apakah keluarganya juga ikut terkena tsunami. Tubuh Fuadi terasa sangat lemas dan tidak keluar satu kata pun dari mulutnya. Fuadi sangat kaget mendengar berita itu. Setelah beberapa menit Fuadi langsung beranjak berdiri menuju ke asrama putra.

Setelah air sudah surut Fuadi mengajak Erwin dan teman-temannya untuk menengok keadaan Aceh setelah terjadinya tsunami. Fuadi sangat berharap salah satu dari keluarganya baik itu Paman, Kakek, Nenek, maupun tetangganya. Setelah Fuadi sampai di Aceh ternyata bertemu dengan pamannya, Abdullah. Ia sangat bahagia karena ternyata salah satu dari keluarganya masih ada yang selamat. Paman Abdullah selamat dari tsunami karena saat kejadian itu, ia terangkut diatas sebatang pohon kelapa. Paman Abdullah bercerita kepada Fuadi tentang Ayah dan Bundanya Fuadi. Ketika sampai di pertigaan tak jauh dari tempat Paman Abdullah berada, Paman sempat melihat jasad ayah dan bundanya Fuadi tetapi saat itu air pun pecah dan terbagi menjadi tiga arah sehingga ayah dan bundanya berpisah. Paman Abdullah juga bercerita kepada Fuadi bahwa pada saat tsunami terjadi Zahra dan Humaira selamat. Saat kejadian itu Zahra mengendong Humaira dan berlari ke tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih aman. Setelah air surut Zahra dan Humaira mengungsi bersama kurang lebih 30 korban jiwa yang selamat. Di dalam pengungsian Zahra dan Humaira merasakelaparan karena sudah beberapa hari tidak makan. Tetapi bantuan untuk korban tsunami belum datang ke tempat pengungsian. Karena kelaparan akhirnya Humaira sakit dan meninggal di tempat pengungsian itu. Saat bantuan untuk para korban itu datang, orang-orang saling berebutan untuk mendapatkan makanan. Karena Zahra masih kecil akhirnya ia jatuh dan terinjak-injak oleh orang-orang. Yang pada akhirnya Zahra meninggal dan menyusul Humaira, adiknya. Zahra dimakamkan didekat pemakaman Humaira. Sejak saat itu Fuadi hanya tinggal berdua dengan pamannya dirumah yang hampir rusak. Disekeliling lingkungan Fuadi melihat kepala tanpa badan dan di kolam ia melihat tanga manusia yang mengapung diatas air. Hati Fuadi merasa teriris membayangkan saa terjadinya tsunami itu. Di aceh Fuadi sempat melihat rumahnya dulu. Tapi sudah tidak ada satu rumah pun yang berdiri. Fuadi hanya ingat pada kapling rumahnya adalah hamparan ubin warna krem dan coklat yang masih tetapmenempel dilantai. Setelah cukup lam Fuadi tinggaldi Aceh bersama pamannya, ia bertemu dengan seorang gadis yang bernama Puspa. Puspa ialah orang yang sangat Fuadi rindukan karena telah lama mereka tidak bertemu. Fuadi dan Puspa bercerita tentang keluarganya yang menjadi korban tsunami Aceh. Puspa sekarang hidup tanpa keluarga seperti Fuadi. Fuadi sangat mencintai Puspa tetapi sayng tiga hari lagi Fuadi harus berangkat ke Bogor bersama pamannya. Kini mereka akan berpisah lagi dan tidak tahu kapan Fuadi dan Puspa bisa bertemu lagi.

RESENSI BUKU NOVEL

Kelebihan Buku Gambar sampul buku sesuai dengan isi buku Ceritanya singkat tapi mudah dimengerti Dapat memberikan pesan dan kesan para pembaca

Kelemahan Buku Sampulnya sudah ada yang robek Penggunaan tanda baca belum teratur

Anda mungkin juga menyukai