Desain
Randomized posttest only control group design Randomized pretest-posttest control group design Randomized Solomon four group Design
Model
T = R C = R X O O
T = R O X O C = R O O T1 = R O X O C 1= R O O T2 = R X O C2 = R O
Jenis
True Exp
Desain
Randomized posttest-only control group design using matched subject Randomized pretest-posttest control group design using matched subject
Model
T= R M X C=R M O O
T=R O M X O C=R O M O
Desain
2x2 Factorial Design T C T C T C T C T C =R =R =R =R =R =R =R =R =R =R
Model
O X Y1 O Y1 O X Y2 O Y2 O X Y1 O Y1 O X Y2 O Y2 O X Y3 O Y3 O O O O O O O O O O
Ket: O = Pengamatan X = Perlakuan T = Kelp Eksp C = Kelp. Kontrol M = Matching Y = var moderator
Total
Judul Penelitian:
Pengaruh Strategi Induktif dan Deduktif Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa
Judul Penelitian: Pengaruh Strategi Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Sains dengan mempertimbangkan Sikap terhadap Mapel
Desain
Posttest only control group design T= C=
Model
X O O O O O O O O
Pretest-posttest control group design T = O X C = O Matching-only posttest control group T = design C= Matching pretest-posttest control group design
Ket: O = Pengamatan X = Perlakuan T = Kelp Eksp C = Kelp. Kontrol M = Matching
M X M
T = O M X C = O M
Desain
Interupted time series design Equivalent time Series Design
Model
O1O2O3O4 X O5O6O7O8
satu kali perkalian tp beberapa kali pengamatan
X1 O1 X2 O2 X3 O3 X4 O4
perlakuan pengamtan-perlakuan pengamatan (selang seling)
X1 O X2 O X3 O
I : X1 O X2 O X3 O II : X2 O X3 O X1 O III : X3 O X1 O X2 O
O X O
Single-subject designs contoh: oleh jean piaget percobaan kepadda anakx lawrrence. subyeknya hanya satu orang.
Y1 = Hasil Belajar PPKn Ranah Kognitif Y2 = Hasil Belajar PPKn Ranah Afektif
Judul Penelitian: Pengaruh Strategi Pembelajaran (Kolaboratif & Kompetitif) dan Komunikasi Interpersonal Terhadap Hasil Belajar PPKn Ranah Kognitif dan Afektif
Cara Mengontrolnya
Gunakan subjek yang benar-benar homogen antara kelompok eksperimen maupun kontrol
Kematangan
Mortalitas
Jangan memberitahu subjek bahwa mereka sedang berada dalam situasi penelitian baik pada kelompok eksperimen maupun pada kelompok kontrol.
- Gunakan tes yang paralel - Waktu eksperimen dibuat lebih lama -Standarisasi lokasi (sarana prasarana, waktu eksperimen,
Cara Mengontrolnya
Usahakan eksperimen pada saat yang bebas dari intervensi luar atau kejadian-kejadian luar biasa (hindari pada saat menjelang libur sekolah, pada saat libur hari raya, dsb).
- Gunakan instrumen yang tidak menimbulkan penafsiran
Efek Instrumentasi
ganda (mis. Gunakan Tes objektif) - Bakukan instrumen yang digunakan - Hindari pengumpul data yang memiliki kepentingan tertentu terhadap subjek yang diteliti untuk menghindari bias pengumpul data Efek Implementasi Bila menggunakan orang lain sebagai pelaksana eksperimen maka pastikan bahwa pelaksana pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki karakteristik yang sama (latar belakang pendidikan, kemampuan, keahlian, pengalaman kerja, dsb).
2 sampel
Related Independent
-Chi Square - Fisher Exact
>2 sampel
Related
Cochran Q
Independent
Chi Square
Komparatif/ Eksperimen
Nominal
- McNemar
Probability
-Sign Test, - Wilcoxons -Median Test - Mann-Whitney
Ordinal
matched pairs
Rasio/ Interval
t test
t- test
Catatan: Khusus untuk Teknik Analisis Inferensial pada metode korelasional atau eksperimen terdapat beberapa uji persyaratan analisis: - Uji Normalitas Data dan normalitas galat taksiran - Uji Homogenitas varians - Uji Linearitas Regresi
pertanyaan
bagaimana effek ekspeerimen tetap ada efek. utk minimalisir: sebagai peneliti tidak boleh diberitahu. seolah-olah eksprimen. cara: sebelum dimulai diberikan pembekalan. harus guru.... tapi pengukurannya dilakukan oleh peneliti. kalau uji t signifikan maka harus ada uji lanjut.... uji scheefe... signifikan
mortalitas: jika data ttidak normaal bagaimana mengataasinya. statistik nonparameetrik : uji McNemaar efek testing : tes sama: uji normalitas: jika datanya tidak normal . non-para metrik mana yang cocok utk menguji paarametrik tersebut. cara: kitta tetapkan beberapa orang. siapa sj sampelnya
homogenitas:
DESAIN KORELASIONAL
Dr. Marsel R. Payong, M.Pd. STKIP St. Paulus Ruteng
X1 Y X2
X1
X2
X3
Ketr
X = Variabel Bebas/independen Y = Variabel Terikat/dependen
Pak Niko: jika X tidak berhubungan dengan Y. harus melihat hipotesis. kalo tiddak ada hubungan diabaikan atau tidak perlu diperhatikan. dugaan terbatas. panah.... satu panah: tiddak ada hubungan kausal. kalau analisis path panahnya dua. hubungannya adalah hub satu arah.
pa Ely Hubungan antarvariabel independent saja. Temuan tidak ada hubungan antara salah satu variabel X ddengan variabel y
* Ibu Mery pengolahan data: penelitian korelasi dan deskriptif jawab: assosiatif = korelasional replication: perkotaan dan pedesaan apabila setingnya sama... bagaimana jawab: suasananya betul2 berbeda.
Pa Viktor: alat ukur, angket perlu diperhatikan dan juga cara pengambilan sampelnya. penelitian: var bebas ada dua dan hub dngan Y. apabila x1 = nominal, x2 = interval bagm cara mengkorelasikan secara bersama-sama terhadap Y. jawab: bisa dibuat. lihat variabel2 kategori.
Jenis Data
Nominal Ordinal Rasio/ Interval
Inferensial
Contingency Coefficient C, biserial/point biserial correlation Spearman Rank Correlation Kendall Tau Correlation Product Moment Correlation Partial & multiple correlation Simple & multiple regression Path Analysis/SEM Canonical Correlation Factor analysis
Catatan: Khusus untuk Teknik Analisis Inferensial pada metode korelasional atau eksperimen terdapat beberapa uji persyaratan analisis: - Uji Normalitas Data dan normalitas galat taksiran - Uji Homogenitas varians - Uji Linearitas Regresi - Uji Multikolinieritas
Pengertian PTK
Penelitian : suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan aturan metodologis tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat Tindakan: suatu kegiatan yang sengaja dilakukan untuk tujuan tertentu Kelas: sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran dari seorang guru.
Karakteristik PTK
Situasional : berhubungan langsung dengan permasalahan nyata yang dihadapi guru dan siswa di kelas Kontekstual: upaya pemecahan yang berupa model dan prosedur tindakan tidak terlepas dari konteksnya. Kolaboratif: adanya partisipasi aktif antara guru dan siswa dan dengan semua pihak terkait. Self-reflective: pelaksana tindakan serta objek yang dikenai tindakan melakukan evaluasi dan refleksi terhadap hasil dan kemajuan yang dicapai. Fleksibel: tidak terlalu ketat mengikuti kaidah metodologi ilmiah seperti sampling, instrumen, kontrol, dsb.
Penelitian Konvensional
Masalah dan hasil pengamatan pihak lain, termasuk sponsor Menguji hipotesis, membuat generalisasi, menemukan eksplanasi Tidak langsung terlihat dan dipakai sebagai saran / rekomendasi
Tujuan
Manfaat
Teori
Dipakai sebagai dasar untuk Dipakai sebagai dasar memilih dan menentukan solusi perumusan hipotesis / / aksi tindakan pertanyaan penelitian
Metodologi / Desain
Fleksibel sesuai konteks tanpa mengorbankan asas metodologis ilmiah; Langkah kerja bersifat siklis
Tujuan PTK
Untuk melakukan perbaikan, peningkatan dan perubahan ke arah yang lebih baik sebagai upaya pemecahan masalah Menemukan model dan prosedur tindakan yang memberi jaminan terhadap upaya pemeachan masalah yang mirip pada kesempatan lain Mengembangkan kemampuan guru untuk mencermati permasalahan aktual di kelas dan berusaha memecahkannya secara sistematis Menumbuhkan budaya meneliti dan menulis di kalangan guru sekolah
Pelaksanaan Tindakan
KBM /Open Kelas
Pengamatan
Pengambilan data (tes, pengamatan, dsb) Analisis dan interpretasi data
Siswa harus masuk 30% siswa masuk kelas kelas pkl. 07.00 di atas pkl. 07.00 Siswa harus terlibat aktif di kelas KKM untuk mata pelajaran X = 75 Siswa harus mengerjakan tugas-tugas PR 10% siswa yang aktif bertanya atau menjawab pertanyaan Rata-rata hasil belajar mata pelajaran X = 54 25 % siswa tidak mengerjakan PR
Luasnya masalah itu (magnitude): yakni dialami oleh sebagian besar siswa Memiliki dampak terhadap siswa kebanyakan, guru, bahkan sekolah secara keseluruhan Menjadi sumber keresahan bagi banyak pihak
Merumuskan Masalah
Masalah Rendahnya kemampuan siswa memecahkan soal cerita Alternatif Solusi Gunakan Metode Bermain Peran Rumusan Masalah Apakah penggunaan metode bermain peran dapat meningkatkan kemampuan siswa memecahkan soal cerita?
PERENCANAAN TINDAKAN
PELAKSANAAN TINDAKAN
Pengamatan
Pengamatan dapat dilakukan selama pelaksanaan tindakan (untuk pengamatan proses) dan setelah dilaksanakan tindakan (pengamatan hasil) Pengamatan hendaknya dibuat secara menyeluruh terhadap dampak dari tindakan terhadap permasalahan yang dihadapi, termasuk berbagai dampak pengiringnya. Data-data hasil pengamatan bisa berupa data kuantitatif maupun data kualitatif
Refleksi
Refleksi dilakukan untuk melihat kembali tindakan yang telah dilakukan dan dampaknya terhadap pemecahan masalah. Selain itu juga untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam implementasi tindakan. Hasil dari refleksi dijadikan sebagai dasar untuk menetapkan rencana tindakan selanjutnya pada siklus berikutnya.
Bab I. Pendahuluan
A. Latar Belakang Kondisi ideal (rujukannya kurikulum, teori-teori pembelajaran, dsb) Kenyataan (penyimpangan dari kondisi ideal di atas) Analisis masalah (faktor-faktor penyebab munculnya penyimpangan atau kesenjangan tersebut Tawaran alternatif pemecahan B. Rumusan Masalah Mengandung dua unsur : unsur masalah dan unsur tindakan Dirumuskan dalam kalimat tanya interogatif atau non interogatif
Bab I. Pendahuluan
C. Tujuan Penelitian Untuk memecahkan masalah aktual dan spesifik yang dihadapi seperti yang tergambar dalam latar belakang sehingga mutu pembelajaran di sekolah dapat semakin meningkat D. Manfaat Penelitian Bagi Guru (peningkatan profesionalisme, peningkatan keinovatifan dan budaya meneliti) Bagi Siswa (peningkatan hasil belajar, motivasi dan kepuasan belajar) Bagi sekolah (peningkatan mutu pendidikan di sekolah)
Daftar Kepustakaan
Tuliskan semua rujukan yang dikutip baik pada bab I, II maupun bab III. Teknik Penulisan :
Nama Penulis (dibalik), tahun terbit, Judul Buku/Artikel, Kota Terbit, Penerbit.
3. Urutannya: Nama pengarang. Tahun penerbitan. Judul buku dicetak miring. Kota Penerbit: Penerbit. Buku, artikel, dan sumber lain yang boleh dituliskan dalam daftar pustaka adalah acuan yang dikuti saja. 4. Buku, artikel, dan sumber lain yang tidak dikutip tidak boleh dituliskan dalam daftar pustaka.
Payong, Marsel Ruben. 2009. Prospek Pendidikan Kesetaraan di Indonesia, Jurnal Missio, Vol. II No. 2.
Suhardjono. 2005. Laporan Penelitian Eksperimen dan Penelitian Tindakan Kelas sebagai KTI, makalah pada Pelatihan Peningkatan Mutu Guru di LPMP Makasar, Maret 2005
Laporan PTK
Laporan PTK adalah laporan yang dibuat setelah peneliti memastikan bahwa telah terjadi perubahan-perubahan yang mengarah kepada perbaikan atau telah diatasinya masalah yang dihadapi sebelumnya. Laporan PTK dibuat setelah dilaksanakan siklus-siklus tindakan
Kuantitatif
Bila masalah cukup jelas, memperlihatkan adanya penyimpangan
Kualitatif
Bila masalah belum jelas, samar-samar, hanya berupa simptom
Bila peneliti ingin mendapat Bila peneliti ingin mendapat informasi dari populasi yang informasi yang mendalam luas untuk generalisasi tentang suatu fenomen dari populasi terbatas Bila peneliti ingin melihat pengaruh dari suatu perlakuan (treatment) thd suatu objek tertentu atau keterkaitan antara suatu variabel dengan variabel lain baik untuk pengembangan teori atau untuk aplikasi dlm bidang tertentu Bila peneliti ingin memahami fenomen atau interaksi sosial yang kompleks guna menemukan pola hubungan atau saling keterkatian di antara fenomen tsb sehingga ditemukan teori, prinsip atau pola tertentu (grounded theory)
Kuantitatif
Bila peneliti memiliki waktu yang terbatas tapi membutuhkan informasi dari populasi yang luas
Kualitatif
Bila peneliti memiliki waktu yang banyak dan membutuhkan informasi yang mendalam dari populasi yang terbatas Bila peneliti belum memiliki teori yang cukup dan belum memiliki hipotesis sejak awal.
Bila peneliti sudah memiliki teori dan kerangka berpikir tertentu sehingga sejak awal telah memiliki hipotesis yang akan diuji.
Teknik Sampling
Probability Sampling 1. Simple random sampling 2. Proportional random sampling 3. Stratified proportional random sampling 4. Cluster random sampling 5. Multi-stage random sampling Non Probability Sampling 1. Systematic sampling 2. Quota sampling
3. Incidental sampling
4. Purposive sampling 5. Sampling jenuh 6. Snowball sampling
Sampel 50%
Kec. A = 1102 Desa A (120) Desa B (200) Desa C (158) Desa D (256) Desa E (178)
Tahap I Cluster (secara acak) Desa B (200) Desa D (256) Desa E (178)
Tahap II (20%)
Desa B (40)
Desa D (51) Desa E (36)
Desa F (190)
Target
Kelas II
Terjangkau
(II1 II10)
Kelas II1 (48 siswa) 30 Siswa Kelas II3 (48 siswa) 30 Siswa
Sampel
Ukuran Sampel
Sampling error: kekeliruan penarikan kesimpulan yang selalu terjadi akibat dari pengambilan sampel. Setiap penelitian yang membutuhkan data sampel pasti memiliki sampling error. Jika data penelitian berasal dari data populasi maka sampling error hampir tidak ada. Semakin kecil sampling error, semakin akurat penarikan kesimpulan, begitupun sebaliknya Semakin kecil sampling error maka ukuran sampel harus semakin besar mendekati jumlah populasi.
Ukuran Sampel
Besarnya ukuran sampel berdasarkan tingkat kekeliruan dapat dilihat pada tabel yang dikembangkan oleh Isaac & Michael (Sugiyono, 2006 p. 128) Besarnya ukuran sampel dikaitkan dengan sampling error hanya berlaku apabila populasinya memiliki karakteristik yang heterogen. Jika populasinya homogen maka penentuan ukuran sampel tidak berlaku. Misalnya dalam penelitian laboratorium yang menggunakan darah sebagai sampel, tidak ada kriteria berapa cc darah yang harus diambil. Dengan ukuran 0,1 cc darah saja sudah mewakili seluruh darah dalam tubuh seseorang,
xn
Dengan demikian:
Sampel FKIP = 1000 / 2200 x 301 = 136,8 = 137 orang Sampel FT = 450 / 2200 x 301 = 61,5 = 61 orang Sampel FE = 750 / 2200 x 301 = 102,6 = 103 orang Total sampel = 137 + 61 + 103 = 301 orang.
Teknik
Survai, polling
Instrumen
Kuesioner, wawancara, skala, test, pedoman pengamatan Daftar cek, skala, skala penilaian, test, pedoman pengamatan Kuesioner, wawancara, skala, tes, pedoman pengamatan Kuesioner, skala, tes, wawancara
Eksperimen
Observasi
Komparatif
Survai, polling
Korelasional
Survai, polling
Empiris
Point biserial Correlation Product moment Correlation Product moment Correlation Point biserial Correlation
Reliabilitas
- Tes-retest, equivalent test - K-R20 - K-R21 - Alpha Cronbach - Split-half Spearman Brown
- Ebel Formula - Kendall Tau - Rank order Spearman Corr.
- table of spesification
- K-R20 - K-R21
Jenis Data
Nominal Ordinal Rasio/ Interval
Inferensial
Binominal, Chi Square one sample Run test t-test one sample
Metode
Jenis Data
Inferensial Deskriptif
Distr. frekuensi, prosentase, modus Distr. frekuensi, prosentase, modus,
Independent
Chi Square
Komparatif/ Eksperimen
Nominal
- McNemar
Probability
-Sign Test, - Wilcoxons -Median Test - Mann-Whitney
Ordinal
Rasio/ Interval
Ancova, Mancova
Jenis Data
Nominal Ordinal Rasio/ Interval
Inferensial
Contingency Coefficient C, biserial/point biserial correlation Spearman Rank Correlation Kendall Tau Correlation Product Moment Correlation Partial & multiple correlation Simple & multiple regression Path Analysis/SEM Canonical Correlation Factor analysis
Catatan: Khusus untuk Teknik Analisis Inferensial pada metode korelasional atau eksperimen terdapat beberapa uji persyaratan analisis: - Uji Normalitas Data dan normalitas galat taksiran - Uji Homogenitas varians - Uji Linearitas Regresi - Uji Multikolinieritas