Anda di halaman 1dari 21

DISAIN PENELITIAN

EKSPERIMEN

Metodologi Penelitian Pendididikan


Pascasarjana UNY
Prof. Pardjono, M.Sc., Ph.D
Pengertian
An experiment is a research in which at least
one independent variable, called the
experimental variables, is deliberately
manipulated or varied by the research
 Eskperimen: peristiwanya terjadi sekarang
 Ada manipulasi/perlakuan variabel independent
(experimental variables).
 Misalnya: akan mengungkap pengaruh metode
problem based learning terhadap kemampuan
pemecahan masalah. Variabel independennya adalah
Metode PBL.
 VI = metode; VD= kemampuan pemecahan masalah
Istilah-istilah dlm Ekperimen

 Random: mempunyai peluang yg sama untuk


dipilih
 Subjek: individu yang mendapatkan
perlakuan/treatment.
 Randomisasi: pemilihan subjek anggota
kelompok/grup yang diteliti
 Replikasi: jumlah berapa kali pengulangan
treatment/perlakuan. Misalnya berapa kali
peneliti akan mengulangi mengajar dg metode
yg diuji melalui penelitian
DESAIN PENELITIAN SEBENARNYA (TRUE
EXPERIMENT)

 Posttest-Only Control Group Design


RG1 X O1
RG2 -- O2
R = Randomization
G1 = Kelompok 1 (kelas eksperimen)—20 sts
G2 = Kelompok 2 (kelas kontrol)---20 sts
O1 = Observasi-post test
O2 = Observasi—post test
X = treatment-perlakuan
DESAIN PENELITIAN SEBENARNYA (TRUE
EXPERIMENT)
 Grup eksperimen dan grup kontrol harus setara. Cara
menyetarakannya dengan diundi cara pemilihan
subjeknya-random
 Misalnya atas dasar nilai kemampuan sebelumnya,
dibuat rangking untuk semua populasi.
 Kemudian didistribusi secara seimbang untuk dua grup.
Contoh: Grup Eks: r.1;4;5 dst
Grup Kontrol: r.2,3, 6 dst
Pretest-Posttest Control Group
Design

RG1 O1 X O2
RG2 O3 -- O4
atau
RG1 O1 X1 O2
RG2 O3 X2 O4
RG3 O5 X3 O6
Contoh 2:

Penelitian tentang pengaruh perbedaan


lama waktu pembelajaran dalam konsep
latihan berpikir spatial terhadap
kemampuan membaca Gambar Teknik
Mesin siswa SMK.
Solomon Four-Group Design

RG1 O1 X O2
RG2 O3 -- O4
RG3 -- X O5
RG4 -- -- O6
Contoh 3:

Penelitian tentang pengaruh dari


pemutaran video pemecahan masalah
terhadap kemampuan penalaran logis
dari siswa SMK.
FACTORIAL DESIGN

 Desain faktorial digunakan secara luas


di bidang pendidikan.
 Mengkombinasikan tingkatan/derajad
yang ada pada variabel independen dan
variabel dependen
 Desain ini memerlukan minimal 2(dua)
variabel independen dgn jumlah
tingkatan minimal dua utk masing-
masing variabel dan disebut: two by two
(2 x 2) factorial.
Desain : 2 x 2

Var A
1 2
-------------------------------
1 A1B1 A2B1
Var B
2 A1B2 A2B2
Desain: 2 x 4

Var A
1 2
------------------------------------
1 A1B1 A2B1
Var B 2 A1B2 A2B1
3 A1B3 A2B3
4 A1B4 A2B4
 Desain faktorial untuk mencari interaksi
dari variabel dependen dan independen
 Desain faktorial melibatkan dua atau
lebih dari independen variabel yang
disebut dengan faktor.
 Cells (2x2); (2x3) dst ditentukan oleh
tingkatan dari variabel independen atau
jumlah jenis variabel.
Contoh:

Pengaruh bahan pelajaran grafis dan


verbal terhadap prestasi Sejarah dunia
ditinjau dari tingkatan kemampuan siswa
(tinggi, sedang, rendah) SMA
Desain: 2 x 3

Material (M)
M1 M2
------------- -------------
A1 20 sts 20 sts
Ability
Level A2 20 sts 20 sts

A3 20 sts 20 sts
Contoh:
Pengaruh jenis bahan pelajaran dan
jenis kelamin terhadap kemampuan
penyelesaian permasalahan
pencapaian konsep.
ANCAMAN THD VALIDITAS
(Internal) EKSPERIMEN
1. History: kejadian selama eksperimen
berlangsung yg tidak diantisipasi
padahal berpengaruh pada variabel
dependen.Misal: pengaruh latar
belakang siswa
2. Maturation: pengaruh pada diri subjek
karena kebosanan yg bisa menurunkan
semangat subjek krn lelah.
3.Testing: pengaruh pengalaman mengerjakan
pretes ketika mengerjakan posttest yang
soalnya sama.
4. Instrumentation: pengaruh instruksional yg
berbeda untuk mengerjakan soal yang sama.
5. Statistical Regression: kecenderungan
prestasi menurun ketika sudah mencapai
puncak.Misal: justru yang kemampuan rendah
mencapai prestasi mengesankan karena
usaha yang keras.
Lanjutan….

6. Differential selection of subjects:


kelompok ekperimen dan kontrol yg tidak
setara.
7. Experimental mortality: subjek tidak bisa
meneruskan sbg partisipan karena suatu
alasan, mungkin sakit, meningggal dll.
8. Selection-maturation interaction: karena
kesalahan pengelompokkan beberapa
subjek bosan.
External Validity:

1. Interaction effect of testing: pengaruh pretest


pada dampak treatment. Sehingga hasilnya
tentunya tidak tepat digeneralisir ke populasi
yg tidak mengikuti pretes.
2. Interaction effects of selection biases and the
experimental treatment: penentukan subjek
yg tidak sepenuhnya bisa secara random
3. Reactive effects of experiment arrangement.
Karena subjek tahu kalau untuk ekperimen
kemudian mereka malah bertingkah laku
seperti biasa, disebut juga: Howthorne effect.
4. Multiple treatment interference: bila subjek
menerima perlakuan yang berkali-kali dan
berbeda maka hasilnya nanti tdk akan bisa
digeneralisir ke populasi yg tidak ditreatment
sama. Treatmen pertama, kedua, dst tidak
sama—shg hasilnya tidak bisa dipercaya.

Anda mungkin juga menyukai