Anda di halaman 1dari 36

METODOLOGI PENELITIAN

PENDIDIKAN IPA
DESAIN PENELITIAN DAN
SKALA PENGUKURAN
Oleh :
KHURRIYATUL KHAIR (I2E014011)
ROSDIANA (I2E014025)
SEPTY SURYANINGSIH (I2E014028)

DESAIN PENELITIAN
Desain penelitian sering ditafsirkan sebagai suatu proses
merencanakan percobaan, shg hasil yang diperoleh
dari percobaan ini dapat memecahkan masalah secara
mantap.
Desain percobaan bukan saja memberikan proses
perencanaan, melainkan juga mencakup langkahlangkah berurutan, menyeluruh, komplit, dibuat lebih
dahulu, serta cara pelaksanaan percobaan, supaya
peneliti yakin bahwa data yang diperoleh dapat
dianalisis secara objektif dan dapat digunakan untuk
mengadakan suatu interferensi yang valid berkenaan
dengan masalah yang diselidiki (Nasir, 2009).

Desain eksperimental adalah kerangka


konseptual pelaksanaan eksperimen. Suatu
desain mempunyai dua fungsi (Furchan,
2011) :
Menciptakan kondisi bagi perbandingan yang
diperlukan oleh hipotesis eksperimen
Melalui analisis data secara statistik,
memungkinkan peneliti melakukan tafsiran
yang berarti mengenai hasil penyelidikan.

KRITERIA UMUM DESAIN


PENELITIAN
Donal Campbell dan Julian Stanley (1963)
dalam Sukmadinata (2011) menulis tentang
validitas internal dan validitas eksternal
sebagai kriteria umum tentang desain
penelitian.

Validitas Internal menunjukkan sejauhmana


variabel ekstranus dikontrol oleh penelitian
dalam eksperimen
Validitas eksternal merupakan
kerepresentatifan hasil penyelidikan atau
dapatnya hasil penyelidikan itu digeneralisasi
(Furchan, 2011). Ada validitas populasi dan
validitas ekologis.

VALIDITAS INTERNAL
Campbell dan Stanley mengemukakan ada 12
hal yang perlu dikontrol dalam validitas
internal (Sukmadinata, 2011).
1. History
2. Maturity
3. Testing
4. Instrumentation
5. Statistical regression
6. Differential selectian

VALIDITAS INTERNAL
7.
8.
9.
10.
11.
12.

Experimental mortality
Selection-maturation intereaction
Experimental treatment diffusion
Compensatory rivalry by the control group
Compensatory equilization of treatments
Resentful demoralization of the control
group

VALIDITAS EKSTERNAL
Validitas populasi meliputi :
1. The extend to which one can generalize
from the experimental sample to defined
population.
2. The extend to which personalogical
variables interact with treatment effect

VALIDITAS EKSTERNAL
Validitas ekologis meliputi :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Explicit description of the experimental design


Multiple treatment interference
Howthorne effect
Novelty and distruption effects
Experimenter effect
Pretest sensitization
Postest sensitization
Interaction of history and treatment effects
Measurement of dependent variable
Interaction of time of measurement and treatment
effect

DESAIN EKSPERIMEN

Model desain eksperimen yang lebih kuat


generalisasinya adalah model representatif
yang dikembangkan Richard Snow
(Sukmadinata, 2011)

DESAIN EKSPERIMEN
Desain eksperimen representatif memiliki
beberapa asumsi :
1. bahwa karakteristik lingkungan yang bersifat
alamiah adalah kompleks dan saling terkait.
2. bahwa manusia adalah pemroses informasi
yang aktif, mereka tidak mereaksi pada
perlakuan eksperimen secara pasif.
3. karena organisme manusia bersifat kompleks,
maka perlakuan eksperimen akan
mempengaruhi manusia khususnya pembelajar
dengan cara yang sangat kompleks pula.

DESAIN EKSPERIMEN

Eksperimen murni sangat sulit dilakukan


dalam pendidikan dan kurikulum
pembelajaran. Desain eksperimen
representatif adalah model desain yang
dipandang paling cocok dalam bidang
pendidikan dan kurikulum pembelajaran.

DESAIN EKSPERIMEN
Beberapa hal yang perlu mendapatkan
perhatian dalam pelaksanaan eksperimen.
1. Bias dalam eksperimen
2. Ketepatan perlakuan
3. Sampel acak

A. DESAIN PRA EKPERIMENTAL


1.
2.
3.

The Once Shot Case Study


One Group pre test post tes
design
The static Group Comparison :
Randomized control group only
design.

THE ONCE SHOT CASE STUDY

Pola

Dimana: X adalah treatment atau perlakuan


dan O adalah hasil observasi setelah
treatment
Contoh: metode diskusi sebagai cara untuk
menunjukkan bahwa metode tersebut adalah
efektif.

ONE GROUP PRE TEST POST


TES DESIGN

O1

X O2

Pola:

Contoh:
Dapat menggunakan metode yang sama
denganmetode yang pertama yaitu
menggunakan metode diskusi sebagai metode
efektif dalam mengajar.

THE STATIC GROUP COMPARISON :


RANDOMIZED CONTROL GROUP ONLY DESIGN

Pola:

X
O1
--------------------O2

B. DESAIN TRUE EXPERIMENTAL ATAU


EKSPERIMEN SEJATI.
1.

2.

Desain yang hanya menggunakan pasca


test dengan subjek diacak dan dua
kelompok (Randomized Control Group
Pretest-Posttest Design)
Desain Randomized Solomon Four Group

DESAIN YANG HANYA MENGGUNAKAN


PASCA TEST DENGAN SUBJEK DIACAK DAN
DUA KELOMPOK (RANDOMIZED CONTROL
GROUP PRETEST-POSTTEST DESIGN)

Pola:
Kelompok

T0

T1

T0

T2

percobaan
Kelompok
Control

DESAIN RANDOMIZED SOLOMON


FOUR GROUP

Pola:
Kelompok

T0

T1

T0

T1

T1

T1

Perlakuan I
Kelompok
Perlakuan II
Kelompok
Perlakuan III
Kelompok
Kontrol

C. DESAIN FAKTORIAL

Percobaan factorial adalah percobaan


dimana perlakuan terdiri atas semua
kemungkinan kombinasi level. Yang paling
sederhana adalah percobaan 2 x 2 faktorial.
Yaitu percobaan yang terdiri dari dua
perlakuan dan tiap perlakuan terdiri dari dua
level, misalnya:
Responsi dua varietas padi terhadap 2 level
pupuk
Pengaruh 2 jenis penyajian materi dalam 2
waktu penyajian.

D. DESAIN EKSPERIMENTAL SEMU


(QUASI EXPERIMENTAL DESIGNS)
1.

2.

Desain yang menggunakan pra-tes dan


pasca-tes dengan kelompok pengendali
tidak diacak.
Desain Berimbang (Counterbalanced
Design).

DESAIN YANG MENGGUNAKAN PRA-TES DAN


PASCA-TES DENGAN KELOMPOK
PENGENDALI TIDAK DIACAK.

Contoh Desain pra-tes-pasca-tes dengan


kelompok pengendali tidak diacak.
Kelompok Pra-tes Variabel-bebas Pasca-tes
E

Y1

Y2

Y1

Y2

DESAIN BERIMBANG
(COUNTERBALANCED DESIGN).

Contoh Desain Berimbang


Perlakuan Eksperimental

Replikasi

X1

X2

X3

X4

Kelompok A

Kelompok C

Kelompok B

Kelompok D

Mean kolom

Mean

Mean

Mean

kolom

kolom

kolom

E. DESAIN RANGKAIAN WAKTU


(TIME-SERIES DESIGN)
1.
2.

Desain Rangkaian Waktu dengan Satu


Kelompok
Desain Rangkaian Waktu dengan
Kelompok Pengendali

SKALA PENGUKURAN
Ada 4 jenis skala pengkuran (Furchan, 2011)

SKALA PENGUKURAN

Menurut Sukmadinata (2011), skala merupakan


teknik pengumpulan data yang bersifat
mengukur, karena diperoleh hasil ukur yang
berbentuk angka-angka. Skala berbeda dengan
tes, kalau tes ada jawaban salah atau benar,
sedang skala tidak ada jawaban salah-benar,
tetapi jawaban atau respon responden terletak
dalam satu rentang (skala).

SKALA PENGUKURAN
Menurut Sukmadinata (2011), beberapa jenis
skala pengukuran :
1. Skala Deskriptif (Descriptive Rating
Scale)
2. Skala Garis (Graphic Rating Scale)
3. Skala Pilihan Wajib (Force Choice)
4. Skala Pembandingan Pasangan (Paired
Comparison)
5. Daftar Cek (Checklist)

Contoh Skala Deskriptif


Kesungguhan belajar

BS

KS

Kemampuan menyatakan pendapat

BS

KS

Kemampuan menganalisis masalah

BS

KS

Contoh Skala Garis


Perencanaan pembelajaran

sangat
lengkap

Sistematika penyampaian bahan sangat


lengkap

lengkap kurang

tidak

lengkap lengkap
lengkap kurang

tidak

lengkap lengkap

Contoh Skala Pilihan Wajib


Dalam perjalanan :
1. Saya lebih senang memperhatikan
pemandangan alam
2. Saya lebih senang memperhatikan orangorang yang sedang bekerja
3. Saya lebih senang memperhatikan
bangunan=bangunan perumahan dan kantor

Contoh Skala Pembandingan Pasangan


Ada empat jenis olahraga yang dapat dipilih
dalam kegiatan ekstrakulikuler. Nyatakan
pilihan anda terhadap jenis pasangan
olahraga berikut.
a. Sepakbola b. Bola basket
a. sepakbola b. Bola voli
a. sepakbola b. Soft ball
a. bola basket b. Bola voli
a. bola basket b. Soft ball
a. bola voli b. Soft ball

Contoh daftar cek masalah yang dihadapi


siswa
1. Mudah lelah
2. Mudah pusing kepala
3. Tidak dapat berkonsentrasi dalam belajar
4. Tidak ada semangat belajar
5. Mudah bosan

ANALISIS DESAIN PENELITIAN


DALAM SUATU JURNAL
Sumber :
Wulandari A D, Kurnia., & Sunarya, Yayan.
2013. Pembelajaran Praktikum Berbasis
Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan
Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA pada
Materi Laju Reaksi. Jurnal Riset dan Praktik
Pendidikan Kimia, Vol.1 No.1, 18-26.

ANALISIS DESAIN PENELITIAN


DALAM SUATU JURNAL

Pada bagian metode penelitian, peneliti


seharusnya menyebutkan bahwa penelitian
ini merupakan penelitian pra eksperimen
bukan kuasi eksperimen melihat desain yang
digunakan adalah one group pretest-postest
design dengan menggunakan subjek
penelitian tanpa ada kelompok kontrol.

ANALISIS DESAIN PENELITIAN


DALAM SUATU JURNAL

Dalam penelitian ini digunakan skala


pengukuran yaitu skala Likert untuk
menganalisis hasil angket tanggapan siswa
terhadap pembelajaran praktikum berbasis
inkuiri terbimbing.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu


Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta
Furchan, Arif. 2011. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Nazir, Moh. 2009. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia
Indonesia.
Sukmadinata, N.S. 2011. Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Suryabrata , Sumadi. 2011. Metodologi Penelitian . Jakarta :
CV Rajawali.
Wulandari A D, Kurnia., & Sunarya, Yayan. 2013.
Pembelajaran Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing untuk
Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA pada
Materi Laju Reaksi. Jurnal Riset dan Praktik Pendidikan
Kimia, Vol.1 No.1, 18-26.

Anda mungkin juga menyukai