Oleh :
Arif Jatmiko
21702251009
Soal Kasus:
Seorang Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) di suatu propinsi mendapat laporan hasil kajian
pengawas sekolah bahwa sebagaian besar (60%) Kepala SMK belum menguasai lima dimensi
kompetensi Kepala Sekolah sebagaimana diamanatkan Permendiknas Nomor 13 tahun 2007.
Jumlah seluruh kepala SMK negeri dan swasta di propinsi tersebut ada 50 orang dan akan
dilakukan pelatihan menjadi dua tahap (gelo mbang 1 dan gelombang 2). Kadisdik memnita
Saudara sebagai konsultan pendidikan untuk merancang diklat tersebut yang secara spesifik
operasional mencakup hal-hal berikut.
Catatan:
Hal lain yang terkait dengan rancangan diklat di atas yang belum ada ketentuannya,
mahasiswa dapat menentukan sendiri sebagai inovasi dari rancangan ddiklat.
Satu mahasiswa cukup merancang satu dimensi kompetensi, termasuk melakukan
AKDnya.
Deskripsi dari rancangan diklat di atas untuk satu mahasiswa tidak ada kalimat dan
angka satuan biaya yang sama dengan mahasiswa lainnya. Bila terjadi kesamaan,
keduanya atau kesemuanya didiskualifikasi kelulusan ujiannya.
Jawaban dikoordikir Ketua Kelas dan diemail ke alamat: sutarto@uny.ac.id
Jumlah 40 JP
C. On the Job Training 2 (Daring Terbimbing)
- In Service Training
Kegiatan IST dilaksanakan secara tatap muka virtual sebanyak 40 JP (5 JP/hari) atau setara 8
(delapan) hari. Pada tahap IST, peserta berdiskusi menyampaikan masalah, pemecahan
masalah, dan berbagi praktik baik dalam kelompok yang telah dipetakan oleh pengajar sesuai
dengan kesamaan/kemiripan rumpun tema. Di awal kegiatan IST, peserta akan melakukan tes
awal dan pada akhir kegiatan peserta akan mengerjakan tes akhir.
Hari Media
Jam ke Mata Diklat
Ke Pembimbingan
B) Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan diklat dilakukan dengan menyesuakan dengan susunan jadwal diklat yang
telah disusun sebelumnya, berikut secara singkat penjelasan alur pelaksanaan diklat;
a. Pembukaan
b. Penjelasan pelaksanaan maupun tugas-tugas lainnya, seperti:
Diskusi kelompok
Tugas baca
Penulisan kertas kerja/karya tulis
Praktek lapangan (sekolah)
Evaluasi pelatihan
c. Pelaksanaan diklat (dilaksanakan sesuai jadwal)
d. Penilaian Pasca diklat (untuk melihat pencapaian pelaksanaan diklat)
e. Penutup
Keterangan :
5 : Baik Sekali
4 : Baik
3 : Cukup/ Sedang
2 : Kurang Baik
1 : Tidak Baik
I. MATERI PELATIHAN
1 Instruktur menguasai
materi Diklat 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
2 Instruktur selalu
mendemonstrasikan dan
menjelaskan isi modul
diklat 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
Instruktur menjelaskan
tujuan pelatihan dan
gambaran diklat
secara umum di awal
pembukaan 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
Instruktur menyajikan
pelajaran dengan jelas
dan bahasanya mudah 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
dimengerti
Instruktur selalu
Mendampingi peserta
diklat selama proses 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
diklat berlangsung
Instruktur memberikan
materi sesuai dengan
tujuan pembelajaran
secara sistematis
/berurutan 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
Instruktur memberikan
Kesempatan pada peserta
diklat untuk bertanya Atau
menyampaikan pendapat
5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
2. Evaluasi evektifitas Eksternal
Evaluasi eksternal diadakan untuk mengetahui apakah para peserta yang telah selesai
mengikuti diklat dapat memenuhi standar pencapaian kompetensi sesuai dengan target hasil
akhir Program Diklat. Evaluasi pada tingkat ini mencoba untuk mendeteksi setiap ketidak
seuaian antara kinerja lulusan dan syarat-syarat kompetensi di tempat kerja. Oleh karena itu,
evaluasi eksternal memberi kaitan hubungan yang jelas antara pelatihan dengan tempat kerja
dan memungkinkan unit-unit pelaksana diklat untuk menjaga hubungan dengan instansi
peserta diklat. Dalam proses evaluasi ekternal, data diperoleh dari sumber-sumber berikut :
1. Para lulusan program diklat yang telah terlibat dalam setiap tahap diklat telah kembali
bekerja ke sekolah selama sekitar enam bulan.
2. Supervisor (pengawas sekolah) yang mengawasi pekembangan kondisi sekolah.
3. Instruktur yang dapat memberi komentar berkaitan dengan kinerja para lulusan pada
diklat terkait lainnya.
4. Organisasi-organisasi lain yang memberi diklat yang serupa (sebuah proses dikenal
dengan sebutan benchmarking)
Data dari sumber-sumber tersebut kemudian dikumpulkan, disatukan dan dianalisa.
Data-data ini kemudian dinilai berkaitan dengan pelatihan yang ada, yang dapat menyoroti
dimana kelebihan diklat, kekurangan diklat, dan diklat yang tidak relevan. Khususnya, informasi
eksternal dapat digunakan untuk menunjukkan apakah para lulusan program diklat dapat
melaksanakan tugas sesuai dengan tujuan untuk apa mereka dilatih, dalam lingkungan
operasional, dan apakah keahlian yang diberikan selama diklat relevan dengan pekerjaan
lulusan program diklat.
VI. Analisis Perhitungan Rate On Training Investment
Perhitungan Return on Training Investment (ROTI) dilakukan dengan menggunakan
formula:
Dari hasil perhitungan diatas dapat diperoleh bahwa Return On Training Investment
(ROTI) sebesar 339,4%. Maka dapat terlihat pengaruhnya yang positif terhadap keuntungan
yang diperoleh sekolah, terlebih karena kepala sekolah sebagai (SDM) dianggap sebagai salah
satu aset sekolah maka keuntungan yang diperoleh adalah dengan dapat meningkatkannya
pencapaian kinerja kepala sekolah dimana akan membawa peran yang baik dalam peningkatan
mutu seluruh rangkaian pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar di sekolah baik peningkatan
prestasi siswa dan juga meningkatkan kinerja seluruh guru/tenaga pendidik di sekolah.