Anda di halaman 1dari 12

UJIAN AKHIR SMESTER

PENGEMBANGAN DIKLAT VOKASIONAL

Diselesaikan untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah Pengembangan Diklat Vokasional

Dosen Pengampu: Prof. Sutarto, M.Sc., Ph.D

Oleh :
Arif Jatmiko
21702251009

PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN VOKASI


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2022
TAKE HOME EXAM SEMESTER GANJIL 2018/2019

Matakuliah : Pengembangan Diklat Vokasional (PTV 8224)


Program Studi : PTK – PPS UNY
Dosen : Prof. Sutarto HP., M.Sc., Ph.D.
Sifat Ujian : Take home exam
Batas waktu dikumpul : Selasa, 21 Juni 2022.

Soal Kasus:
Seorang Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) di suatu propinsi mendapat laporan hasil kajian
pengawas sekolah bahwa sebagaian besar (60%) Kepala SMK belum menguasai lima dimensi
kompetensi Kepala Sekolah sebagaimana diamanatkan Permendiknas Nomor 13 tahun 2007.
Jumlah seluruh kepala SMK negeri dan swasta di propinsi tersebut ada 50 orang dan akan
dilakukan pelatihan menjadi dua tahap (gelo mbang 1 dan gelombang 2). Kadisdik memnita
Saudara sebagai konsultan pendidikan untuk merancang diklat tersebut yang secara spesifik
operasional mencakup hal-hal berikut.

1. Analisis kebutuhan diklat (AKD) untuk menentukan kompetensi/materi diklat yang


diperlukan peserta, perlu tidaknya materi diklat dibedakan bagi gelombang 1 dan
gelombang 2, dan siapa yang masuk gelombang 1 dan siapa yang masuk gelombang 2.
2. Rancangan silabi untuk satu gelombang diklat saja (kompetensi/materi yang didiklatkan,
alokasi waktu, dan cara penyampaian/metode secara daring yang berbasis teknologi,
informasi, dan komunkasi – TIK).
3. Jadwal rincian pelaksanaan diklat: hari/tanggal, topik/kompetensi/materi, instruktur,
metode/pendekatan, evaluasi formatif, dan sumber.
4. Manajemen eksekusi diklat (persiapan, pelaksanaan, dan pasca diklat)
5. Evaluasi efektivitas internal dan eksternal diklat merujuk Four Level Training Evaluation.
6. Analisis perhitungan rate on training investment (ROTI).

Catatan:
 Hal lain yang terkait dengan rancangan diklat di atas yang belum ada ketentuannya,
mahasiswa dapat menentukan sendiri sebagai inovasi dari rancangan ddiklat.
 Satu mahasiswa cukup merancang satu dimensi kompetensi, termasuk melakukan
AKDnya.
 Deskripsi dari rancangan diklat di atas untuk satu mahasiswa tidak ada kalimat dan
angka satuan biaya yang sama dengan mahasiswa lainnya. Bila terjadi kesamaan,
keduanya atau kesemuanya didiskualifikasi kelulusan ujiannya.
 Jawaban dikoordikir Ketua Kelas dan diemail ke alamat: sutarto@uny.ac.id

------ SELAMAT MENGERJAKAN -----


JAWABAN:

I. ANALISIS KEBUTUHAN DIKLAT (AKD)


Berdasarkan penemuan dari laporan hasil kajian pengawas sekolah dimana sebagian
besar (60%) Kepala SMK belum menguasai lima dimensi kompetensi Kepala Sekolah, yaitu:
kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial sebagaimana yang
disebutkan dalam Permendiknas Nomor 13 tahun 2007, oleh karenanya akan dilaksanakan
Diklat Penguatan Kompetensi Kepala Sekolah, dengan peserta sejumlah 50 kepala sekolah dan
pelaksanaannya dibagi menjadi 2 gelombang diklat.
Dari informasi di atas maka dapat ijadikan dasar dibutuhkannya pelaksanaan diklat
karena kita ketahui permasalahan yang terjadi yaitu terdapat sebagian besar (60%) Kepala SMK
belum menguasai lima dimensi kompetensi Kepala Sekolah, penyebabnya adalah belum
tercapainya ke-lima dimensi kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan
sosial, sehingga penanganan yang dapat dilaksanakan adalah dengan diselenggarakannya
program Diklat Penguatan Kompetensi Kepala Sekolah ini.

II. RANCANGAN SILABI


Berikut adalah rancangan silabi pelaksanaan Diklat Penguatan Kompetensi Kepala
Sekolah.
Tabel 1. Struktur Program Diklat Penguatan Kompetensi Kepala Sekolah
Metode
No. Mata Diklat Waktu (JP)
Penyampaian
A. On the Job Training 1 (Daring Terbimbing)
1 Identifikasi masalah pembelajaran 4 Daring (G-Meet)
Praktik Baik Implementasi Manajerial, Supervisi Guru Daring (G-Meet,
2 dan Tendik, dan Pengembangan Kewirausahaan
3 G Form/E-Mail)
Pendalaman Materi Manajerial, Supervisi Guru dan Daring (G-Meet,
3 Tendik, dan Pengembangan Kewirausahaan
3 G Form/E-Mail)
Jumlah 10 JP
B. In Service Training
Tes Awal 1 Daring (G-Form)

1 Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2 Daring (G-Meet)


2 Orientasi Program 2 Daring (G-Meet)

3 Pemecahan Masalah Pembelajaran 11 Daring (G-Meet)


Berbagi Praktik Baik Implementasi Manajerial, 12 Daring (G-Meet,
4 Supervisi Guru dan Tendik, dan Pengembangan G Form/E-Mail)
Kewirausahaan
5 Penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah 12 Daring (G-Meet)

Tes Akhir 1 Daring (G-Form)

Jumlah 40 JP
C. On the Job Training 2 (Daring Terbimbing)

1 Pelaksanaan Rencana Pengembangan Sekolah 12 Daring (G-Meet)


Refleksi Pelaksanaan Rencana Pengembangan Daring (G-Meet,
2 Sekolah
8 G Form/E-Mail)
Daring (G-Meet,
3 Evaluasi 2 G Form/E-Mail)
Jumlah 22 JP
Jumlah Total 72 JP

III. JADWAL DIKLAT


Berikut adalah susunan pembagian jadwal pelaksanaan Diklat Penguatan Kompetensi
Kepala Sekolah yang dibagi menjadi dua gelombang.
Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Diklat Penguatan Kompetensi Kepala Sekolah
Tahap Tanggal Kegiatan Lokasi Jumlah Peserta
(Daring) kediaman
I 13 s.d 17 Juni 2022 25 Orang
masing-masing peserta
(Daring) kediaman 25 Orang
II 20 s.d 24 Juni 2022
masing-masing peserta

Tabel 3. Jadwal Pelaksanaan Jadwal Pelaksanaan OJT 1 dan Media Pembimbingan


Media
No Tanggal Jam ke Mata Diklat
Pembimbingan

13 Juni 2022 1 Identifikasi masalah pembelajaran Google meet


1
2 Identifikasi masalah pembelajaran Google meet
14 Juni 2022 1 Identifikasi Masalah Pembelajaran Google meet
2
2 Identifikasi Masalah Pembelajaran Google meet
15 Juni 2022 1 Praktik Implementasi Manajerial Google meet
3
2 Praktik Implementasi Manajerial Google meet
16 Juni 2022 1 Praktik Implementasi Supervisi Guru Google meet
4
2 Praktik Implementasi Supervisi Tendik Google meet
17 Juni 2022 1 Praktik Pengembangan Kewirausahaan Google meet
5
2 Praktik Pengembangan Kewirausahaan Google meet

- In Service Training
Kegiatan IST dilaksanakan secara tatap muka virtual sebanyak 40 JP (5 JP/hari) atau setara 8
(delapan) hari. Pada tahap IST, peserta berdiskusi menyampaikan masalah, pemecahan
masalah, dan berbagi praktik baik dalam kelompok yang telah dipetakan oleh pengajar sesuai
dengan kesamaan/kemiripan rumpun tema. Di awal kegiatan IST, peserta akan melakukan tes
awal dan pada akhir kegiatan peserta akan mengerjakan tes akhir.

Tabel 4. Jadwal Pelaksanaan Jadwal Pelaksanaan OJT 2 dan Media Pembimbingan

Hari Media
Jam ke Mata Diklat
Ke Pembimbingan

1 Pelaksanaan Rencana Pengembangan Sekolah Google meet


1
2 Pelaksanaan Rencana Pengembangan Sekolah Google meet

1 Pelaksanaan Rencana Pengembangan Sekolah Google meet


2
2 Pelaksanaan Rencana Pengembangan Sekolah Google meet

1 Pelaksanaan Rencana Pengembangan Sekolah Google meet


3
2 Pelaksanaan Rencana Pengembangan Sekolah Google meet

1 Pelaksanaan Rencana Pengembangan Sekolah Google meet


4
2 Pelaksanaan Rencana Pengembangan Sekolah Google meet

1 Pelaksanaan Rencana Pengembangan Sekolah Google meet


5
2 Pelaksanaan Rencana Pengembangan Sekolah Google meet

6 1 Pelaksanaan Rencana Pengembangan Sekolah Google meet


2 Pelaksanaan Rencana Pengembangan Sekolah Google meet

1 Refleksi Pelaksanaan Rencana Pengembangan Sekolah Google meet


7
2 Refleksi Pelaksanaan Rencana Pengembangan Sekolah Google meet

1 Refleksi Pelaksanaan Rencana Pengembangan Sekolah Google meet


8
2 Refleksi Pelaksanaan Rencana Pengembangan Sekolah Google meet

9 1 Evaluasi Google Form

IV. MANAJEMEN EKSEKUSI (PERSIAPAN, PELAKSANAAN & PASCA DIKLAT


Berikut adalah rancangan manajemen eksekusi pelaksanaan Diklat Penguatan
Kompetensi Kepala Sekolah.
A) Tahap Persiapan
Persiapan pelaksanaan diklat meliputi tahapan sosialisasi, penyiapan sumber daya manusia,
penyiapan sarana dan prasarana, dan penyiapan peserta. Uraian setiap tahapan tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Sosialisasi, yaitu kegiatan yang harus dilaksanakan sebelum pelaksanaan diklat. Materi
sosialisasi meliputi konsep diklat, instrumen analisisnya, serta manajemen pelaksanaan diklat.
Sosialiasi dilaksanakan oleh lembaga yang akan menjadi panitia pelaksana Diklat dan
ditujukan kepada semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan diklat yang akan
diselenggarakan.
2. Penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM), dimana sumber daya manusia yang harus disiapkan
agar diklat dapat terlaksana dengan baik adalah penentuan instruktur-instruktur yang nanti
akan menjadi pengisi materi selama pelaksanaan diklat diselenggarakan.
3. Penyiapan Sarana Prasarana, dimana sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan diklat meliputi:
a. Fasilitas komputer/laptop yang dibutuhkan masing-masing peserta diklat
b. Format Instrumen dan modul yang dibutuhkan selama diklat
c. Petunjuk teknis pelaksanaan dan evaluasi diklat
4. Penyiapan Peserta diklat yaitu kepala sekolah yang nantinya akan menjadi peserta dalam
diklat peningkatan kompetensi kepala sekolah ini

B) Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan diklat dilakukan dengan menyesuakan dengan susunan jadwal diklat yang
telah disusun sebelumnya, berikut secara singkat penjelasan alur pelaksanaan diklat;
a. Pembukaan
b. Penjelasan pelaksanaan maupun tugas-tugas lainnya, seperti:
 Diskusi kelompok
 Tugas baca
 Penulisan kertas kerja/karya tulis
 Praktek lapangan (sekolah)
 Evaluasi pelatihan
c. Pelaksanaan diklat (dilaksanakan sesuai jadwal)
d. Penilaian Pasca diklat (untuk melihat pencapaian pelaksanaan diklat)
e. Penutup

C ) Tahap Pasca Diklat


Penilaian pasca diklat adalah kegiatan penilaian yang dilakukan terhadap kemampuan
dan pencapaian peserta setelah selesai mengikuti diklat, yaitu:
 Melihat sejauh mana peserta mampu menerapkan pengetahuan dan kemampuannya.
 Melihat sejauh mana peserta didayagunakan potensinya setelah mengikuti diklat.

V. EVALUASI EVEKTIFITAS INTERNAL & EKSTERNAL


Evaluasi pada intinya bertujuan mengukur keberhasilan program diklat dalam segi hasil
belajar partisipan dan kualitas penyelenggaraan program. hasil belajar partisipaan dibuktikan
dengan adanya perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan partisipan, yang diperkirakan
sebagai akibat dari pelatihan. Sedangkan kualitas penyelenggaraan program terlihat dalam
aspek-aspek yang bersifat teknis dan subtantif. Tentunya sekolah ingin mendapatkan hasil
terbaik dan maksimal dari kegiatan tersebut. Dalam upaya melihat sejauh mana pengaruh diklat,
dapat digunakan beragam metode evaluasi, salah satu model evaluasi yang paling sering
digunakan oleh perusahaan yaitu model evaluasi training Kirkpatrick. Model
evaluasi training Kirkpatrick ini memiliki empat level penting, yang pertama adalah reaction
(reaksi) yaitu pada level ini, evaluasi dilakukan terhadap bagaimana peserta diklat memberikan
umpan balik pada pelatihan tersebut, level kedua adalah learning (pembelajaran) yaitu
penilaian terhadap seberapa jauh peserta training memahami materi yang telah diberikan, level
ketiga adalah behaviour (Perilaku) yaitu untuk menilai sejauh mana perkembangan sikap serta
perilaku para peserta setelah mendapatkan materi pembelajaran dalam diklat tersebut, dan
level keempat adalah result (hasil) yaitu melakukan evaluasi secara keseluruhan, pada level ini,
tim diklat akan melakukan analisis dan pengukuran secara menyeluruh bagaimanakah hasil
pelaksanaan diklat dapat memberikan dampak positif secara meneluruh tidak hanya kepada
individu saja, tetapi juga dapat memberi dampak positif ke lingkungan sekolah, level keempat
ini adalah level tertinggi dalam model evaluasi program diklat/training. Kegiatan evaluasi dapat
dilakukan dengan mengamati sekaligus mengevaluasi kinerja di lingkungan sekolah dalam hal
peningkatan prestasi siswa, prestasi sekolah dan juga kinerja guru/tenaga pengajar di sekolah.
Berikut adalah rancangan evaluasi evektifitas internal dan eksternal dari pelaksanaan
Diklat Penguatan Kompetensi Kepala Sekolah.
1. Evektifitas Internal
Evaluasi internal utamanya digunakan oleh unit diklat untuk menilai keefektifan
pemberian diklat dan kualitas dari sistem pendukung unit diklat. Biasanya, pelaksana diklat
bertanggungjawab untuk melakukan evaluasi internal. Instruktur dan manajer diklat
melaksanakan proses ini dengan menggunakan data dari hasil penilaian peserta diklat dan
sistem pemberian masukan. Evaluasi internal dapat menghasilkan data pada bidang: dampak
dan pengaruh bahan ajaran, keefektifan strategi pengajaran, keefektifan pemberian
kursus/diklat, paket-paket penilaian kursus/diklat, dan manajemen kursus/diklat secara
keseluruhan. Berikut contoh form evaluasi yang dapat dibagikan dan diisi oleh peserta diklat.
EVALUASI PENYELENGGARAAN DIKLAT

Dalam rangka meningkatkan mutu penyelenggaraan pelatihan di masa mendatang,


serta pengukuran kepuasan pelanggan maka kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi
kuisioner ini dengan memberikan tanda (X) pada kotak yang sesuai. Penilaian Anda dijamin
kerahasiaannya. Terima Kasih.

Keterangan :

5 : Baik Sekali
4 : Baik

3 : Cukup/ Sedang
2 : Kurang Baik

1 : Tidak Baik

NAMA PELATIHAN : Diklat Penguatan Kompetensi Kepala Sekolah


TANGGAL PELAKSANAAN : ………………………………………………………

I. MATERI PELATIHAN

1 Tulisan di dalam materi diklat jelas dan mudah di


5 4 3 2 1
baca

2 Kualitas materi diklat dapat menambah tingkat


5 4 3 2 1
ketrampilan dan pengetahuan anda

3 Tahapan materi diklat sudah berurutan dari materi


5 4 3 2 1
tingkat dasar sampai dengan materi tingkat lanjutan

4 Materi diklat mudah di pahami dan mudah


5 4 3 2 1
diterapkan dalam praktek

5 Materi diklat telah sesuai dengan harapan anda 5 4 3 2 1

Komentar / saran tentang materi diklat:


II. INSTRUKTUR /
NAMA INSTRUKTUR
TENAGA PELATIH
1. 2.

A Pengetahuan/ pemahaman terhadap topik

1 Instruktur menguasai
materi Diklat 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

2 Instruktur selalu
mendemonstrasikan dan
menjelaskan isi modul
diklat 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

B Kemampuan dalam membawakan materi

Instruktur menjelaskan
tujuan pelatihan dan
gambaran diklat
secara umum di awal
pembukaan 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

Instruktur menyajikan
pelajaran dengan jelas
dan bahasanya mudah 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
dimengerti

Instruktur selalu
Mendampingi peserta
diklat selama proses 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
diklat berlangsung

Instruktur memberikan
materi sesuai dengan
tujuan pembelajaran
secara sistematis
/berurutan 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

Instruktur memberikan
Kesempatan pada peserta
diklat untuk bertanya Atau
menyampaikan pendapat
5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
2. Evaluasi evektifitas Eksternal
Evaluasi eksternal diadakan untuk mengetahui apakah para peserta yang telah selesai
mengikuti diklat dapat memenuhi standar pencapaian kompetensi sesuai dengan target hasil
akhir Program Diklat. Evaluasi pada tingkat ini mencoba untuk mendeteksi setiap ketidak
seuaian antara kinerja lulusan dan syarat-syarat kompetensi di tempat kerja. Oleh karena itu,
evaluasi eksternal memberi kaitan hubungan yang jelas antara pelatihan dengan tempat kerja
dan memungkinkan unit-unit pelaksana diklat untuk menjaga hubungan dengan instansi
peserta diklat. Dalam proses evaluasi ekternal, data diperoleh dari sumber-sumber berikut :
1. Para lulusan program diklat yang telah terlibat dalam setiap tahap diklat telah kembali
bekerja ke sekolah selama sekitar enam bulan.
2. Supervisor (pengawas sekolah) yang mengawasi pekembangan kondisi sekolah.
3. Instruktur yang dapat memberi komentar berkaitan dengan kinerja para lulusan pada
diklat terkait lainnya.
4. Organisasi-organisasi lain yang memberi diklat yang serupa (sebuah proses dikenal
dengan sebutan benchmarking)
Data dari sumber-sumber tersebut kemudian dikumpulkan, disatukan dan dianalisa.
Data-data ini kemudian dinilai berkaitan dengan pelatihan yang ada, yang dapat menyoroti
dimana kelebihan diklat, kekurangan diklat, dan diklat yang tidak relevan. Khususnya, informasi
eksternal dapat digunakan untuk menunjukkan apakah para lulusan program diklat dapat
melaksanakan tugas sesuai dengan tujuan untuk apa mereka dilatih, dalam lingkungan
operasional, dan apakah keahlian yang diberikan selama diklat relevan dengan pekerjaan
lulusan program diklat.
VI. Analisis Perhitungan Rate On Training Investment
Perhitungan Return on Training Investment (ROTI) dilakukan dengan menggunakan
formula:

Berikut adalah perhitungan Rate On Training Investment dari pelaksanaan Diklat


Penguatan Kompetensi Kepala Sekolah dengan asumsi setelah pelaksanaan diklat diperoleh net
benefit sebesar Rp. 150.000.000,- , dan biaya pelaksanaan diklat sebagai berikut:

Biaya Diklat (Rupiah)


- Narasumber/instruktur (3 orang) : Rp. 12.000.000,-
- Pulsa data/internet narasumber (4 orang) : Rp. 600.000,-
- Pulsa data/internet Panita penyelenggara (8 orang) : Rp. 1.600.000,-
- Pulsa data/internet Peserta Diklat (50 peserta) : Rp. 10.000.000,-
- Gaji panitia penyelenggara (8 orang) : Rp. 16.000.000,-
- Evaluasi Pelaksanaan diklat : Rp. 4.000.000,-
JUMLAH : Rp. 44.200.000,-

���. ���. ���


���� = ���% = ���, � %
��. ���. ���

Dari hasil perhitungan diatas dapat diperoleh bahwa Return On Training Investment
(ROTI) sebesar 339,4%. Maka dapat terlihat pengaruhnya yang positif terhadap keuntungan
yang diperoleh sekolah, terlebih karena kepala sekolah sebagai (SDM) dianggap sebagai salah
satu aset sekolah maka keuntungan yang diperoleh adalah dengan dapat meningkatkannya
pencapaian kinerja kepala sekolah dimana akan membawa peran yang baik dalam peningkatan
mutu seluruh rangkaian pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar di sekolah baik peningkatan
prestasi siswa dan juga meningkatkan kinerja seluruh guru/tenaga pendidik di sekolah.

Anda mungkin juga menyukai