Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 1

PENDIDIKAN AGAMA
NAMA KELAS NPM Dosen : ADAM DWI RAHMANTO : SARMAG SIPIL 2012 B : 10312105 : Mulyadi, Sag. MM

TUHAN YANG MAHA ESA DAN KETUHANAN dan MANUSIA DALAM PERSPEKTIF ISLAM
1. Apa yang anda dapat ketahui dari materi bab I & bab II (disimpulkan). Sebagai seorang muslim, hendaklah kita beriman kepada Allah. Allah, Zat Yang Maha Mutlak itu, Yang menciptakan segala sesuatu, zat satu-satunya yang berhak disembah (Al-Mabudu bihaqq). Allah adalah Al-Khaliq yang Maha sempurna, sempurna dalam Zat Nya, sempuma dalam Sifat-.Nya, sempurna dalam perbuatan-Nya dan sempurna dalam segala-galanya. Beriman kepada Allah berarti; Yakin dan percaya dengan sepenuh hati akan adanya Allah, keesaan-Nya serta sifat-sifat-Nya yang sempurna. Konsekwensi dan pengakuan ini adalah; Mengikuti tanpa reserve petunjuk/tuntunan/bimbingan Allah dan RasulNya yang tersebut di dalam Al-Quran dan Hadits Nabi, Menjalankan ibadah sesuai dengan tuntunan A1-Quran dan As-Sunnah (Masjfuk Zuhdi; 1993:11). Segala sesuatu mengenai Tuhan disebut ketuhanan. Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi dasar Negara Republik Indonesia. Menurut pasal 29 ayat I Undang-Undang Dasar 1945 Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa. Istilah Ketuhanan Yang Maha Esa diciptakan oleh otak, pengertian dan

iman orang Islam Indonesia, sebagai terjemahan kata-kata yang terhimpun dalam Allahu al wahidul ahad (baca: Allahu alwahidul ahad) yang berasal dan AlQuran surat AI-Ikhlas : 1 . Quihuwallahu abad itulah yang diterjemahkan dengan Yang Maha Esa. yang sebelum tahun 1945 (perkataan itu) tidak ada dalam bahasa Indonesia (Mohammad Daud Ah; 1 997: 202) 2. Bagaimana tanggapan anda mengenai keadaan/kondisi saat ini, dimana banyak aliran-aliran atau kepercayaan baru. Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang misterius dan sangat menarik. Dikatakan misterius karena semakin dikaji semakin terungkap betapa banyak hal-hal mengenai manusia yang belum terungkapkan. Dan dikatakan menarik karena manusia sebagai subjek sekaligius sebagai objek kajian yang tiada henti-hentinya tenis dilakukan manusia khususnya para ilmuwan. Al-Quran tidak menggolongkan manusia ke dalam kelompok binatang (animal) selama manusia mempergunakan akalnya dan karunia Tuhan lainnya. Namun, kalau manusia tidak mempergunakan akal dan berbagai potensi pemberian Tuhan yang sangat tinggi nilainya yakni pemikiran (rasio), kalbu, jiwa, raga, serta panca indera secara baik dan benar, ia akan menurunkan derajatnya sendiri menjadi hewan seperti yang dinyatakan Allah di dalam Al-Quran. Manusia merupakan mahluk yang paling unik, dijadikan dalam bentuk yang paling baik, ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Manusia memiliki potensi (daya atau kemampuan yang mungkin dikembangkan) beriman kepada Allah. Sebab sebelum ruh (ciptaan) Allah dipertemukan dengan jasad di rahim ibunya, ruh yang berada di alam ghaib itu ditanyai Allah. Manusia diciptakan Tuhan untuk menjadi khalifah-Nya di bumi. Dalam mengurus duriia, sesungguhnya manusia diuji, apakah ia akan melaksanakan tugasnya dengan baik atau sebaliknya, dengan buruk. Mengurus dengan baik adalah mengurus kehidupan dunia ini sesuai dengan kehendak Allah, sesuai dengan pola yang telah ditentukan-Nya agar memanfaatkan alam semesta dan segala isinya dapat dinikmati oleh manusia dan makhluk lainnya. Kalau sebaliknya, pengurusan itu tidak baik, artinya tidak sesuai dengan pola yang telah ditetapkan Allah. Disamping akal, manusia dilengkapi Allah dengan perasaan dan kemauan atau kehendak. Dengan akal

dan kehendaknya manusia akan tunduk dan patuh kepada Allah, menjadi muslim. Tetapi dengan akal dan kehendaknya juga manusia dapat tidak percaya, tidak tunduk dan tidak patuh kepada kehendak Allah, bahkan mengingkari-Nya, menjadi kafir.Dan manusia juga wajib bertanggung jawab akan dirinya sendiri baik di dunia maupun di akhirat kelak.

Anda mungkin juga menyukai