DVT adalah kondisi dimana bekuan darah dalam bentuk deep vein(vena dalam), biasanya di kaki. Ada dua tipe dari vena-vena di kaki; vena-vena superficial (dekat permukaan) dan venavena deep (yang dalam). Vena-vena superficial terletak tepat dibawah kulit dan dapat terlihat dengan mudah pada permukaan. Vena-vena deep, berlokasi dalam didalam otot-otot dari kaki. Darah mengalir dari vena-vena superficial ke dalam sistem vena dalam melalui vena-vena perforator yang kecil. Venavena superficial dan perforator mempunyai klep-klep (katup-katup) satu arah yang mengalirkan darah balik ke jantung ketika vena-vena ditekan atau ketika tubuh beraktivitas. Bekuan darah (thrombus) dalam sistem vena dalam dari kaki sebenarnya tidak berbahaya. Situasi menjadi mengancam nyawa ketika potongan dari bekuan darah terlepas (embolus, pleural=emboli), berjalan melalui jantung ke dalam sistem peredaran paru, dan menyangkut dalam paru. Diagnosis dan perawatan dari deep venous thrombosis (DVT) dimaksudkan untuk mencegah pulmonary embolism. Bekuan-bekuan dalam vena-vena superficial tidak memaparkan bahaya yang menyebabkan pulmonary emboli karena klep-klep vena perforator bekerja sebagai saringan untuk mencegah bekuanbekuan memasuki sistem vena dalam. Mereka biasanya tidak berisiko menyebabkan pulmonary embolism.
Gejala-gejala mungkin meniru infeksi atau cellulitis dari kaki. Tanda yang paling dapat dipercaya adalah bengkak dan edema dari ekstremitas yang bersangkutan. Pembengkakan disebabkan oleh peningkatan volume intravaskuler akibat bendungan darah vena ; edema menunjukan adanya perembesan darah di sepanjang membrane kapiler memasuki jaringan interstisial yang terjadi karena peningkatan tekanan hidrostatik. Vena permukaan dapat juga berdilatasi karena obstruksi aliran ke system dalam. Nyeri adalah gejala yang paling umum ; biasanya dilukiskan sebagai sakit atau berdenyut dan bias berat. Berjalan dapat memperparah nyeri. Nyeri tekan pada ekstremitas yang terserang. Tanda homan positif dianggap sebagai tanda DVT yang tidak terlalu dapat dipercaya. Nyeri di paha atau betissewaktu penggembungan manset disebut tanda lowenburg.
secara tepat. Oleh karena itu, heparin berat molekul rendahenoxaparin (Lovenox) dimasukan pada saat yang bersamaan. enoxaparin mengencerkan darah melaui mekanisme yang berbeda dan digunakan sebagai terapi penghubung (jembatan) hingga warfarin telah mencapai tingkat therapeutiknya. Suntikan-suntikan enoxaparin dapat diberikan pada basis pasien rawat jalan. Untuk pasien-pasien yang mempunyai kontraindikasi-kontraindikasi pada penggunaan dari enoxaparin (contohnya, gagal ginjal), heparin intravena dapat digunakan sebagai tindakan pertama. Ini memerlukan opname di rumah sakit. Dosis dari warfarin dimonitor dengan tes-tes darah yang mengukur waktu prothrombin atau INR (international normalized ratio). Untuk deep vein thrombosis yang tidak rumit, lamanya terapi dengan warfarin yang direkomendasikan adalah tiga sampai enam bulan. Beberapa pasien mungkin mempunyai kontraindikasi-kontraindikasi untuk terapi warfarin, contohnya seorang pasien dengan perdarahan di otak, trauma utama, atau operasi besar. Alternatifnya mungkin dengan menempatkan saringan (filter) di inferior vena cava (vena utama yang mengumpulkan darah dari kedua kaki-kaki) untuk mencegah emboli mencapai jantung dan paru-paru. Saringansaringan ini mungkin efektif namun mungkin juga mrupakan sumber dari pembentukan bekuan yang baru.
Obat nonsteroid antiinflamasi ( advil, midol, motrin, indocin, felden,) Rasional : produk ini mempengaruhi koagulasi trmbosit plasma Dokumentasi : Catatan pemberian obat, tipe, rute, dosis dari semua obat Catatan perkembangan respon terhadap tindakan penghilang nyeri 2. Resiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit berhubungan kronis pergelangan kaki
dengan
edema
Kriteria pegkajian fokus : pemahaman klien tentang trombosis vena dalam dan akibatnya kondisi kulit pada pergelangan kaki makna klinis : pemahaman klien tentang kemungkinan komplikasi dapat mendorong kepatuhan pada pantangan dan latihan pengkajian dasar memungkinkan deteksi adanya perubahan status Intervensi : Ajarkan klien tentang kerentanan kulit pada pergelangan kaki terhadap pengaruh insufisiensi vena kronik Rasional : sindrom pascaflebitis disebabkan oleh inkompetensi katup pada vena dalam, mengibatkan edema, perubahan pigmentasi dan statis dermatitis. Ajarkan klien untuk menghindari situasi yang mengganggu sirkulasi tungkai ( duduk dalam waktu yang lama,dl) Rasional : gangguan sirkulasi tungkai dapat meningkatkan berulangnya trombosis vena dalam Ajarkan klien untuk melakukan latihan tungkai setiap jam, bila mungkin Rasional : latihan tungkai meningkatkan efek pemompaan otot pada vena dalam, memperbaiki aliran balik vena Bila etrjadi edema pergelangan kaki, anjurkan untuk menggunakan stoking penyangga Rasional : stoking elastis mengurangi pooling vena oleh latihan bahkan tekanan pada tungkai dan meningkatkan aliran vena dalam dengan menurunkan diameter vena superfisial. - Ajarkan klien untuk segera melaporkan adanya cedera atau lesi Rasional : penurunan sirkulasi dapat menyebabkan cedera minor menjadi buruk dan serius - Instruksikan klien untuk segera melaporkan riwayat trombosis kapan saja klien akan dirawat dikemudian Rasional : klien resiko tinggi harus mewaspadakan staf keperawatan dan medis sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan Dokumentasi : - Kondisi pergelangan kaki saat ini - penyuluhan klien - respon klien terhadap penyuluhan
3. Resiko tinggi terhadap inefektifitas penatalaksanaan regimen terapeutik berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang pencegahan kekambuhan trombosis vena dalam dan tanda-tand serta gejala-gejala komplikasi Kriteria hasil : Kriteria hasil pada diagnosa ini berkaitan dengan kriteria hasil perencanaan pemulangan. Kriteria pengkajian fokus : pengetahuan tentang patologi trombosis vena dalam dan tindakan pencegahan kesiapan dan kemampuan untuk menyerap informasi makna klinis : pengkajian ini memberikan pedoman penyuluhan klien dan keluarga klien atau keluarga yang tidak mencapai tujuan penyuluhan akan memerlukan rujukan untuk bantuan pascapemulangan Intervensi : Jelaskan anatomi dan fisiologi vena yang relevan meliputi : a. anatomi vena tungkai b. c. a. b. c. d. fungsi katup vena pentingnya kerja pemompaan otot
a. b. c. d.
e.
Ajarkan patofisiologi tentang tombosis vena dalam, meliputi : efek trombosis pada katup tekanan hidrostatik pada sistem kapiler tekanan yang disebarkan pada sistem kapiler tekanan pada jaringan subkutan Rasional 1,2 : penyuluhan ini membantu menguatkan pentingnya mematuhi instruksi (pantangan, latihan) Ajarkan tindakan pencegahan : melakukan program latihan reguler ( jalan-jalan atau berenang) rasional : latihan ini meningkatkan tonus otot dan efek pemompaan vena hindari imobilitas rasional : imobilisasi meningkatkan statis vena tinggikan tungkai kapan saja memungkinkan rasional : peningian tungkai mengurangi pooling vena dan meningkatkan arus balik vena gunakan stoking penyangga elastik (catatan : stoking ini harus diperiksa oleh tenaga pelayanan kesehatan untuk memastikan kesesuaiannya) rasional : penggunaan stoking penyokong yang dijual bebeas masih kontroversial gunakan alat penyokong tambahan bila terpajan pada resiko tambahan ( pompa kompresi atau duk ace bila diperlukan imobilitas lama) rasional : kompresi elastis eksternal atau pompa kompresi dapat memberikan tekanan eksternal selama periode imobilisasi bila klien dipulangkan dengan terapi antikoagulan, untuk informasi lebih rinci rujuk pada rencana perawatan Terapi Antikoagulan Rasional : terapi heparin dosis rendah telah menunjukan manfaat pencegahan trombosis vena dalam pada klien yan tidak mempunyai kontraindikasi terhadap terapi ini Jelaskan kebutuhan untuk melakukan hal berikut :
a. b. c. d.
a. b. c.
d. -
pertahankan masukan cairan 2500mL / hari kecuali ada kontraindikasi rasional : hidrasi adekuat mencegah peningkatan viskositas darah berhenti merokok rasional : nikotin adalah vasokontsriktor poten pertahankan berat badan ideal rasional : obesitas meningkatkan kompresi pembuluh darah dan menyebabkan hiperkoegulabilitas hindari stoking yang dijual bebas rasional : stoking yang dijual bebas mengkonstriksikan pembuluh darah, menyebabkan poolig pada vena Ajarkan klien dan keluarga agar tetap mengawasi dan segera melaporkan gejala-gejala ini : penurunan sensasi pada tungkai atau telapak kaki dingin atau kebiruan pada tungkai atau telapak kaki peningkatan nyeri atau bengkak pada tungkai atau telapak kaki Rasional a,b,c : perubahan pada tungkai dan elapak kaki ini menunjukan luasnya bekuan yang mengakibatkan gangguan sirkulasi dan inflamasi nyeri dada atau dipsneu mendadak rasional : nyeri dada atau dipsnea tiba-tiba dapat menunjukan embolisme paru Instruksikan klien dan keluarga untuk minta nasihat pemberi pelayanan kesehatan tentang riwayat trombosis vena dalam ( mis ; sebelum pembedahan ) Rasional : orang dengan DVT sebelumnya beresiko 4x lebih besar untuk terjadinya DVT baru Dokumentasi : Catatan ringkasan pulang Penyuluhan klien Status atau pencapaian hasil
DAFTAR PUSTAKA
A.price,Sylvia,dkk.1995.Patofisiologi Edisi 4. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC R.Sjamsuhidajat,dkk.2005.Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 2.Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC Brunner, Suddarth.2002.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC Taber,Ben-zion.1994.Kedaruratan Obstetri dan Ginekologi.Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC Carpenito,Linda Juall.1999.Rencana Asuhan dan Dokumentasi Keperawatan Edisi 2. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC www.halohalo.co.id/berita/berita/12/3/1767/ Varises,%20Penyebab%20dan%20Cara%20Mengatas... 70k - Tembolok - Halaman sejenis http://kumpulan-asuhan-keperawatan.blogspot.com/2009/01/asuhan-keperawatan-pada- pasiendengan_6374.html rudi prasetyo SmArTnEt di 9/04/2008