Anda di halaman 1dari 24

Ukuran Kemiringan (Skewness) dan Ukuran Keruncingan (Kurtosis)

Oleh : Indah Manfaati Nur, S.Si.,M.Si

Ukuran Kemiringan (Skewness)


Ukuran kemiringan kurva adalah derajat atau ukuran dari ketidaksimetrian suatu distribusi data
Kurva positif apabila rata-rata hitung > modus / median Kurva negatif apabila rata-rata hitung < modus / median

Mo X Me

+
2

Ada 3 kemungkinan kesimetrian kurva distribusi data : 1) Jika nilai ketiganya sama maka kurvanya berbentuk simetri. 2) Jika Mean > Med > Mod, maka kurva miring ke kanan. 3) Jika Mean < Med < Mod, maka kurva miring ke kiri.

Rumus untuk Ukuran Kemiringan


Koefisien kemiringan pertama Pearson

x - Mo KK s 3x - Me KK s
Q 3 2Q 2 Q1 KK Q 3 - Q1 P90 2P50 P10 KK P90 - P10
5

Koefisien kemiringan kedua Pearson

Menggunakan nilai kuartil

Menggunakan nilai persentil

Kriteria untuk mengetahui model distribusi dari koefisien kemiringan


Jika koefisien kemiringan < nol, maka bentuk distribusinya negatif (ekor bagian kiri lebih panjang) Jika koefisien kemiringan = nol, maka bentuk distribusinya simetrik Jika koefisien kemiringan > nol, maka bentuk distribusinya positif (ekor bagian kanan lebih panjang)
6

UKURAN KEMIRINGAN KURVA (RUMUS MOMEN)


Rata-rata dan varians sebenarnya merupakan hal istimewa dari kelompok ukuran lain yang disebut momen. Momen juga dapat digunakan sebagai cara untuk mengukur ketidaksimetrisan terhadap distribusi data dalam suatu variabel Momen dapat ditulis Mr (momen ke-r)

Momen Data Tunggal

Momen Data Berkelompok

Untuk r = 1, maka M1 (momen pertama) = mean Untuk r = 2, maka M2 (momen kedua) = varians Untuk r = 3, maka M3 (momen ketiga) = kemencengan Untuk r = 4, maka M4 (momen keempat) = keruncingan

DERAJAT KEMENCENGAN KURVA (RUMUS MOMEN)


Data Tunggal

3 = koefisien kemencengan M3 = momen ketiga, mengukur kemencengan S = simpangan baku n = banyaknya data pengamatan Xi = data frekuensi ke-i X = rata-rata hitung atau mean

DERAJAT KEMENCENGAN KURVA (RUMUS MOMEN)


Data Berkelompok

3 = koefisien kemencengan M3 = momen ketiga, mengukur kemencengan S = simpangan baku n = banyaknya data pengamatan k = banyaknya kelas fi = frekuensi kelas ke-i X = rata-rata hitung atau mean

DERAJAT KEMENCENGAN KURVA (RUMUS MOMEN)


Data Berkelompok

3 = koefisien kemencengan M3 = momen ketiga, mengukur kemencengan S = simpangan baku n = banyaknya data pengamatan k = banyaknya kelas c = besarnya kelas interval fi = frekuensi kelas ke-i di = simpangan kelas ke-I terhadap titik asal asumsi X= rata-rata hitung atau mean

Jika 3 = 0, maka distribusi datanya simetris. Jika 3 < 0, maka distribusi datanya menceng ke kiri. Jika 3 > 0, maka distribusi datanya menceng ke kanan.

Ukuran Keruncingan (Kurtosis)


Adalah derajat kepuncakan dari suatu distribusi, biasanya diambil relatif terhadap distribusi normal

Leptokurtik

Platikurtik

Mesokurtik

1 Q3 Q1 K 2 P90 P10
13

Kriteria untuk mengetahui model distribusi dari koefisien kurtosis


Jika koefisien kurtosis kurang dari 0,263 maka distribusinya adalah platikurtik Jika koefisien kurtosis sama dengan 0,263 maka distribusinya adalah mesokurtik Jika koefisien kurtosis lebih dari 0,263 maka distribusinya adalah leptokurtik

14

UKURAN KERUNCINGAN KURVA (RUMUS MOMEN)


Momen Data Tunggal

Momen Data Berkelompok

DERAJAT KERUNCINGAN KURVA (RUMUS MOMEN)


Data Tunggal

4 = koefisien keruncingan M4 = momen ketiga, mengukur keruncingan S = simpangan baku n = banyaknya data pengamatan Xi = data frekuensi ke-i X= rata-rata hitung atau mean

DERAJAT KERUNCINGAN KURVA (RUMUS MOMEN)


Data Berkelompok

4 = koefisien keruncingan M4 = momen keempat, mengukur keruncingan S = simpangan baku n = banyaknya data pengamatan k = banyaknya kelas fi = frekuensi kelas ke-i X = rata-rata hitung atau mean

DERAJAT KERUNCINGAN KURVA (RUMUS MOMEN)


Jika 4 > 3, maka bentuk kurva leptokurtis (meruncing) Jika 4 = 3, maka bentuk kurva mesokurtis (normal) Jika 4 < 3, maka bentuk kurva platikurtis (mendatar)

Contoh menghitung koefisien kemiringan dan koefisien keruncingan


Kelas interval 2,5 2,6 2,7 2,8 2,9 3,0 3,1 3,2 fi 2 3 5 7
Q1 2,85 0,2 Q2 Q3 P 10 P90 2 ,93 5 14 - 10 3,16 3,05 0,2 7 21 - 17 3,38 3,25 0,2 6 2,8 - 2 2,70 2,65 0,2 3 25,2 - 23 3,54 3,45 0,2 5

7 - 5

3,3 3,4
3,5 3,6 jumlah
KK

6
5 28

3,38 - 23,16 2,93 0,01 0,022 3,38 2,93 0,45


19

1 3,38 2,93 0,225 2 K 0,268 3,54 2,70 0,84

Contoh Menghitung Koefisien Keruncingan Kurva (RUMUS MOMEN)

Sehingga

Jadi kurva yang terbentuk adalah kurva leptokurtis (4 > 3)

Latihan Soal
1. Diketahui data seperti di bawah ini.
15 20 17 20 25 15 20 16 21 25 16 19 16 15 21 19 20 21 20 17 17 19 21 20 19 16 16 21 25 17 20 19 21 25 17 19 15 19 19 21 17 21 20 19 16 20 19 17 19 19 17 20 20 19 21 19 17 21 19 15

a) b) c) d)

Tentukan Mean, Median, Modus Kuartil, P10, P50, P90 Koefisien kemiringan Koefisien keruncingan

23

Latihan Soal
2. Berikut ini diberikan data mengenai tinggi badan (dalam cm) dari sejumlah mahasiswa :
160,3 161,8 160,5 165,6 164,9 166,0 169,2 165,1 165,1 160,7 161,9 166,2 168,1 163,0 162,2 166,4 a. Hitung koefisien kemiringan dengan rumus pertama Pearson b. Hitung koefisien kemiringan dengan rumus kedua Pearson c. Hitung koefisien kemiringan dengan menggunakan nilai kuartil d. Hitung koefisien kemiringan dengan menggunakan nilai persentil

Anda mungkin juga menyukai