Dibimbing Oleh: Prof. Dr. Ir. Mahfud, DEA Ir. Rr. Pantjawarni Prihatini
LATAR BELAKANG
Bertambahnya jumlahpenduduk
Nonrenewable Oli trafo dari minyak bumi Nonbiodegradable Meningkatnya Kebutuhan oli trafo
Perumusan Masalah 1. Bagaimanakah pembuatan minyak trafo dengan menggunakan proses transesterifikasi untuk mendapatkan minyak trafo yang memenuhi standar? 2. Minyak nabati apa yang berpotensi sebagai bahan baku dari transformer oil? 3. Bagaimanakah pengaruh aditif yang ditambahkan terhadap properties dari transformer oil?
Tujuan Penelitian 1. Membuat minyak trafo dari minyak zaitun,minyak kanola, minyak jagung dan minyak kedelai. 2. Membandingkan pengaruh bahan baku yang digunakan terhadap karakteristik produk minyak trafo yang dihasilkan. 3. Membandingkan karakteristik minyak trafo yang telah diberi aditif dengan minyak trafo tanpa aditif.
Batasan Penelitian 1. Bahan baku yang digunakan adalah minyak zaitun, minyak kanola, minyak jagung dan minyak kedelai serta metanol. 2. Aditif yang digunakan adalah BHT. 3. Reaktor yang digunakan adalah labu leher dua yang dilengkapi dengan kondensor refluks. 4. Reaksi berjalan pada tekanan atmosferik dan suhu 60oC.
Penelitian terdahulu
1. 2. 3. 4. 5. Suwarno, Dielectric Properties of Palm Oils as Liquid Insulating Materials : Effects of Fat Content. Abdul Rajab, Prospek Minyak RBD Olein Kelapa Sawit sebagai minyak isolasi transformator alternative. Suwarno and M Ilyas , Study on The Charasteristic of Jatropha and Ricinnus Seed Oils as Liquid Insulating Material. Abdul rajab dkk, Partial Discharge and Dissolved Gases Analysis of Palm Oil As A Candidate of Insulating Liquid. Umar Khayam dkk, Study on Partial Discharge Characteristics and Dissolved Gas Analysis of Ricinus Oil as Biodegradable Liquid Insulating Materials.
Transformer oil atau insulating oil, adalah minyak hasil refinasi tingkat tinggi yang stabil pada suhu tinggi dan mempunyai kemampuan mengisolasi listrik yang baik . Secara umum fungsi dari transformer oil adalah untuk menyediakan kekuatan dielektrik untuk melindungi isolasi di dalam trafo dan sebagai media pendingin trafo.
No 1. 2. 3. 4. 5.
Properties
Tegangan tembus Titik nyala Viskositas kinematik Bilangan asam Warna
Nilai
Min. 30kV/2,5 mm Min. 145oC Max. 19 cSt Max. 0,03 mg KOH/g Max. 5
Standar
ASTM D3487 ASTM D3487 ASTM D3487 ASTM D3487 PLN No.49/1/1982
Asam Lemak Tidak Jenuh Asam linoleat Asam oleat Asam linolenic Asam lemak jenuh Asam palmitat Asam stearat
Asam Lemak Tidak Jenuh Asam linoleat Asam oleat Asam linolenic Asam lemak jenuh Asam palmitat Asam stearat
Asam Lemak Tidak Jenuh Asam linoleat Asam oleat Asam lemak jenuh Asam palmitat Asam stearat Asam miristat
Asam Lemak Tidak Jenuh Asam linoleat Asam oleat Asam linolenic Asam lemak jenuh Asam palmitat Asam stearat Asam laurat
Properties Metanol :
Sifat-sifat Berat molekul Densitas Viskositas Titik didih Titik nyala Titik beku Panas Penguapan Tekanan uap Hf Tc Pc Cp Nilai 32,4 kg/kmol 791.3 kg/m3 0,86 cp 64,8 C 65 C -97,8 C 1128,8 kJ/kg 100 pada 21,2 C -239100,00 (J/mol) 239,42 C 80,90 bar 81,6 J/gmol.K
Sifat-sifat Bentuk Warna Berat molekul, g/mol Density, g/cm3 Titik didih, C Titik leleh, C
Transesterifikasi
Menurut Satish Lele (2004), proses transesterifikasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya sebagai berikut : Suhu minyak (sebelum dilakukan proses transesterifikasi) Rasio alkohol terhadap minyak Suhu dan Waktu Reaksi Jenis Katalis dan Konsentrasinya Intensitas pencampuran Kemurnian reaktan
Keterangan: 1. Kondensor reflux 2. Air keluar 3. statif 4. Air masuk 5. Termometer 6. Labu leher dua 1000 ml 7. Pengaduk magnet 8. Waterbath 9. Heater
NaOH
Variabel Percobaan :
1. Minyak nabati : a. Minyak zaitun b. Minyak kanola c. Minyak jagung d. Minyak kedelai 2. Ada tidaknya aditif BHT