Anda di halaman 1dari 273

CERITA SILAT SERIAL BU KEK SIAN SU (1)

BU KEK SIAN SU

OLEH: ASMARAMAN S KHO PING HO


(UNTUK KOLEKSI PRIBADI)

DIKUMPULKAN OLEH WAHYU WIDODO

Pagi itu bukan main indahnya di dalam hutan di lereng Pegunungan Jeng Hoa San (Gunung Seribu Bunga). Matahari muda memuntahkan cahayanya yang kuning keemasan ke permukaan bumi, menghidupkan kembali rumput rumput yang hampir lumpuh oleh embun, pohon pohon yang lenyap ditelan kegelapan malam, bunga bunga yang menderita semalaman oleh ha!a dingin menusuk. "ahaya kuning emas memba!a kehangatan, keindahan, penghidupan itu mengusir halimun tebal, dan halimun lari pergi dari cahaya ra#a kehidupan itu, meninggalkan butiran butiran embun yang kini men#adi penghias u#ung u#ung daun dan rumput membuat bunga bunga yang beraneka !arna itu seperti dara dara muda #elita sehabis mandi, segar dan berseri seri. "ahaya matahari yang lembut itu tertangkis oleh daun dan ranting pepohonan hutan yang rimbun, namun kelembutannya membuat cahaya itu dapat #uga menerobos di antara celah celah daun dan ranting sehingga sinar kecil meman#ang yang tampak #elas di antara bayang bayang pohon meluncur ke ba!ah, di sana sini bertemu dengan pantulan air membentuk !arna pelangi yang amat indahnya, !arna yang dibentuk oleh segala macam !arna terutama oleh !arna dasar merah, kuning dan biru. $ndah% Bagi mata yang bebas dari segala ikatan, keindahan itu makin terasa, keindahan yang baru dan yang senantiasa akan nampak baru biarpun andaikata dilihatnya setiap hari. Sebelum cahaya pertama yang kemerahan dari matahari pagi tampak, keadaan sunyi senyap. &ang mula mula membangunkan hutan itu adalah kokok ayam hutan yang pendek dan nyaring sekali, kokok yang tiba tiba dan menge#utkan, susul menyusul dari beberapa pen#uru. 'okok ayam #antan inilah yang menggugah para burung yang tadinya diselimuti kegelapan malam, menyembunyikan muka ke ba!ah selimut tebal dan hangat dari sayap mereka, kini ter#adilah gerakan gerakan hidup di setiap pohon besar dan terdengar kicau burung yang sahut menyahut, bermacam macam suaranya, bersaing indah dan ramai namun kesemuanya memiliki kemerduan yang khas. Sukar bagi telinga untuk menentukan mana yang lebih indah, karena suara yang bersahut sahutan itu merupakan kesatuan seperangkat alat musik yang dibunyikan bersama. &ang ada pada telinga hanya indah% Sukar dikatakan mana yang lebih indah, suara burung burung itu sendiri ataukah keheningan kosong yang terdapat di antara #arak suara suara itu. (nak laki laki itu masih amat kecil. )idak akan lebih dari tu#uh tahun usianya. *ia berdiri seperti sebuah patung, berdiri di tempat datar yang agak tinggi di hutan Gunung Seribu Bunga itu, menghadap ke timur dan sudah ada setengah #am lebih dia berdiri seperti itu, hanya matanya sa#a yang bergerak gerak, mata yang lebar yang penuh sinar keta#aman dan kelembutan, seperti biasa mata kanak kanak yang hidupnya masih bebas dan bersih, namun di antara kedua matanya, kulit di antara alis itu agak terganggu oleh garis garis lurus. (neh melihat seorang anak kecil seperti itu sudah ada keriput di antara kedua alisnya% (nak itu pakaiannya sederhana sekali, biarpun amat bersih seperti bersihnya tubuhnya, dari rambut sampai ke kuku #ari tangannya yang terpelihara dan bersih, !a#ahnya biasa sa#a, seperti anak anak lain dengan bentuk muka yang tampan, hanya matanya dan keriput di antara matanya itulah yang #arang terdapat pada anak anak dan membuat dia men#adi seorang anak yang mudah mendatangkan kesan pada hati pemandangnya sebagai seorang anak yang aneh dan tentu memiliki sesuatu yang luar biasa. Sepasang mata anak itu bersinar sinar penuh seri kehidupan ketika dia tadi melihat munculnya bola merah besar di balik puncak gunung sebelah timur, bola merah yang amat besar dan yang mula mula merupakan pemandangan yang amat menarik hati, akan tetapi lambat laun merupakan benda yang tak kuat lagi mata memandangnya karena cahaya yang makin menguning dan berkilauan. Maka dia mengalihkan pandangannya, kini menikmati betapa cahaya yang tiada terbatas luasnya itu menghidupkan segala sesuatu, dari puncak pegunungan sampai #auh di sana, di ba!ah kaki gunung. (nak itu lalu menanggalkan pakaiannya, satu semi satu dengan gerakan sabar dan tidak tergesa gesa, tanpa menengok ke kanan kiri karena selama ini dia tahu bah!a di pagi hari seperti itu tidak akan ada seorang pun manusia kecuali dirinya sendiri berada di situ. *engan telan#ang bulat dia lalu menghampiri sebuah batu dan duduk bersila, menghadap matahari. *uduknya tegak lurus, kedua kakinya bersilang dan napasnya masuk keluar dengan halus tanpa diatur, tanpa paksaan seperti pernapasan seorang bayi sedang tidur nyenyak. Sudah beberapa tahun dia melakukan ini setiap hari duduk sambil mandi cahaya matahari selama dua tiga #am sampai semua tubuhnya bermandi peluh dan terasa panas barulah dia berhenti. Juga di !aktu malam terang bulan, dia duduk pula di batu itu, telan#ang bulat, mandi cahaya bulan purnama selama tu#uh malam, kadang kadang sampai lupa diri dan duduk bersila sampai setengah tidur, dan barulah dia berhenti kalau tubuh sudah hampir membeku dan bulan sudah lenyap bersembunyi di balik puncak barat. (nak yang luar biasa% Memang. *emikian pula penduduk di sekitar Pegunungan Jeng Hoa San menyebutnya Sin )ong ((nak (#aib), demikianlah nama anak ini yang diketahui orang. (nak a#aib, anak sakti dan lain lain sebutan lagi. 'arena semua orang menyebutnya Sin )ong dan memang dia sendiri tidak pernah mau menyatakan siapa namanya, maka anak itu sudah men#adi terbiasa dengan sebutan ini dan menganggap namanya Sin )ong%

Mengapakah orang orang dusun, penghuni semua dusun di sekitar lereng dan kaki Pegunungan Jeng Hoa San menyebutnya anak a#aib+ Hal ini ada sebabnya, yaitu karena anak berusia tu#uh tahun itu pandai sekali mengobati penyakit dengan memberi daun daun, buah buah, dan akar akar obat yang benar benar man#ur sekali% Hampir semua penduduk yang terkena penyakit datang ke lereng Hutan Seribu Bunga, yaitu nama hutan di mana anak itu tinggal karena di antara sekalian hutan di Pegunungan Seribu Bunga, hutan inilah yang benar benar tepat disebut Hutan Seribu Bunga denga tetumbuhan beraneka !arna, penuh dengan bunga bunga indah, terutama sekali pada musim semi. *an anak ini memberi daun atau akar obat dengan hati terbuka, dengan hati terbuka, dengan tulus ikhlas, suka rela dan selalu menolak kalau diberi uang% Maka berduyun duyun orang dusun datang kepadanya dan diam diam memu#anya sebagai seorang anak a#aib, sebagai de!a yang men#elma men#adi seorang anak anak yang menolong dusun dusun itu dari malapetaka. Bahkan ketika ter#angkit penyakit menular, penyakit demam hebat yang menimbulkan banyak korban tahun lalu, bocah a#aib inilah yang membasminya dengan memberi akar akar tertentu yang harus diminum airnya setelah dimasak. *engan akar itu, yang sakit banyak tertolong dan yang belum terkena penyakit tidak akan ketularan. 'etika orang orang dusun itu, terutama yang !anita, datang memba!a pakaian baru yang sudah di#ahit rapi, anak itu tak dapat menolak, dan menyatakan terima kasihnya dengan butiran air mata menetes di kedua pipinya akan tetapi tidak ada kata kata yang keluar dari mulutnya. 'arena #asa orang orang dusun ini, maka anak itu selalu berpakaian sederhana sekali, potongan ,dusun,. Siapakah sebetulnya anak kecil a#aib yang men#adi penghuni Hutan Seribu Bunga seorang diri sa#a itu+ Benarkah dia seorang de!a yang turun dari kahyangan men#adi seorang anak anak untuk menolong seorang manusia, seperti kepercayaan para penduduk di Pegunungan )ibet sehingga banyak terdapat -ama yang dianggap sebagai Sang Budha sendiri yang ,men#elma, men#adi anak anak dan men#adi calon -ama. Sebetulnya tentu sa#a tidak seperti ketahyulan yang dipercaya oleh orang orang yang memang suka akan ketahyulan dan suka akan yang a#aib a#aib itu. (nak itu dahulunya adalah anak tunggal dari 'eluarga '!a di kota 'un -eng, sebuah kota kecil di sebelah timur Pegunungan Jeng hoa san. *ia bernama '!a Sin -iong, dan nama Sin -iong(.aga Sakti) ini diberikan kepadanya karena ketika mengandungnya, ibunya mimpi melihat seekor naga beterbangan di angkasa diantara a!an a!an. (dapun ayah Sin -iong adalah seorang pedagang obat yang cukup kaya di kota 'un leng. (kan tetapi malapetaka menimpa keluarga ini ketika malam hari tiga orang pencuri memasuki rumah mereka. )adinya tiga orang pen#ahat ini hendak melakukan pencurian terhadap keluarga kaya ini, akan tetapi ketika mereka memasuki kamar ayah dan ibu Sin -iong mempergoki mereka. 'arena kha!atir dikenal, tiga orang itu lalu membunuh ayah bunda Sin -iong dengan bacokan bacokan golok. 'etika itu Sin -iong baru berusia lima tahun dan di tempat remang remang itu melihat betapa ayah bundanya dihu#ani bacokan golok dan roboh mandi darah, te!as tanpa sempat berteriak. Saking ngeri dan takutnya, Sin -iong seperti berubah men#adi gagu, matanya melotot dan dia tidak bisa mengeluarkan suara. 'arena ini, tiga orang pencuri itu tidak melihat anak kecil di kamar yang gelap itu. Mereka terutama sibuk mengumpulkan barang barang berharga dan mereka itu #uga panik, ingin lekas lekas pergi karena mereka telah terpaksa membunuh tuan dan nyonya rumah. Setelah para pen#ahat itu keluar dari kamar, barulah Sin -iong dapat men#erit, men#erit sekuat tenaganya sehingga malam hari itu terkoyak oleh #eritan anak ini. Para tetangga mereka terke#ut dan semua pintu dibuka, semua laki laki berlari keluar dan melihat tiga orang yang tidak dikenal keluar dari rumah keluarga '!a memba!a buntalan buntalan besar, segera terdengar teriakan ,maling/maling%, dan orang orang itu mengurung tiga pen#ahat ini. Beberapa orang lari memasuki rumah keluarga '!a yang dapat dibayangkan betapa kaget hati mereka melihat suami isteri itu te!as dalam keadaan mandi darah, sedangkan Sin -iong menangisi kedua orang tuanya, memeluki mereka sehingga muka,tangan dan pakaian anak itu penuh dengan darah ayah bundanya. ,Pembunuh% Mereka membunuh keluarga '!a%, 0rang yang menyaksikan mayat kedua orang itu segera lari keluar dan berteriak teriak ,Manusia ke#am% )angkap mereka%, ,)idak% Bunuh sa#a mereka%, ,)ubuh suami istri '!a hancur mereka cincang%, ,Bunuh%, ,Serbu...%, *an ter#adilah pergumulan atau pertandingan yang berat sebelah. )iga orang itu terpaksa melakukan perla!anan untuk membela diri, akan tetapi mana mereka itu, maling maling biasa, mampu menahan serbuan puluhan bahkan ratusan orang yang marah dan haus darah+. (nak laki laki itu, ketika pengeroyokan di luar rumahnya sedang ter#adi, keluar dari dalam, mukanya penuh darah, kedua tangannya dan pakaiannya #uga. *ia melangkah keluar

seperti dalam mimpi, mukanya pucat sekali dan matanya yang lebar itu terbelalak memandang penuh kengerian.*ia berdiri di depan pintu rumahnya, matanya makin terbelalak memandang apa yang ter#adi di depan rumahnya. Jelas tampak olehnya betapa para tetangganya itu, seperti sekumpulan serigala buas, menyerang dan memukuli tiga orang pencuri tadi, para pembunuh ayah bundanya. )erdengar olehnya betapa pencuri pencuri itu mengaduh aduh merintih rintih, minta minta ampun dan terdengar pula suara bak bik buk ketika kaki tangan dan sen#ata menghantami mereka. Mereka bertiga itu roboh, dan terus digebuki, dibacok, dihantam dan darah muncrat muncrat, tubuh tiga orang itu berkelo#otan, suara yang aneh keluar dari tenggorokan mereka. (kan tetapi orang orang yang marah dan haus darah itu, yang menganggap bah!a apa yang mereka lakukan ini sudah baik dan adil, terus sa#a menghantami tiga orang manusia sial itu sampai tubuh mereka remuk dan tidak tampak seperti tubuh manusia lagi, patutnya hanya onggokan onggokan daging hancur dan tulang tulang patah%. 'etika semua orang sudah merasa puas, #uga mulai ngeri melihat hasil perbuatan mereka, menghentikan pengeroyokan terhadap tiga mayat itu dan mereka memasuki rumah keluarga '!a, Sin -iong tidak berada disitu% 'iranya bocah ini, yang baru sa#a tergetar #i!anya, tergores penuh luka melihat ayah bundanya dibacoki dan dibunuh, ketika melihat tiga orang pembunuh itu dikeroyok dan disiksa, #i!anya makin terhimpit, luka luka dihatinya makin banyak dan dia tidak kuat menahan lagi *ilihatnya !a#ah orang orang itu semua seperti !a#ah iblis, dengan mata bernyala nyalapenuh kebencian dan dendam, penuh na1su membunuh, dengan dengan mulut terngangga seolah olah tampak taring dan gigi meruncing, siap untuk menggigit la!an dan menghisap darahnya. *ia merasa ngeri, merasa seolah olah tampak taring dan gigi meruncing, siap untuk menggigit la!an dan menghisap darahnya. *ia merasa ngeri, merasa seolah olah berada di antara sekumpulan iblis, maka sambil menangis tersedu sedu Sin liong lalu lari meninggalkan tempat itu, meninggalkan rumahnya, meninggalkan kota 'un leng, terus berlari ke arah pegunungan yang tampak dari #auh seperti seorang manusia sedang rebahan, seorang manusia de!a yang sakti, yang akan melindunginya dari ke#aran iblis itu% Seperti orang kehilangan ingatan, semalam itu Sin -iong terus berlari sampai pada keesokan harinya, saking lelahnya, dia tersaruk saruk di kaki Pegunungan Jeng hoa san, kadang kadang tersandung kakinya dan #atuh menelungkup, bangun lagi dan lari pagi, terhuyung huyung dan akhirnya, pada keesokan harinya, pagi pagi dia terguling roboh pingsan di dalam sebuah hutan di lereng bagian ba!ah Pegunungan Jeng hoa san. Setelah siuman, anak kecil berusia lima tahun ini melan#utkan per#alanannya, dan beberapa hari kemudian tibalah dia di sebuah hutan penuh bunga karena kebetulan pada !aktu itu adalah musim semi. *i sepan#ang #alan mendaki pegunungan, kalau perutnya sudah mulai lapar, anak ini memetik buah buahan dan makan daun daunan, memilih yang rasanya segar dan tidak pahit sehingga dia tidak sampai kelaparan. *i dalam hutan seribu bunga itu Sin -iong terpesona, merasa seperti hidup di alam lain, di dunia lain. )empat yang hening dan bersih, tidak ada seorang pun manusia. 'alau dia teringat akan manusia, dia bergidik dan menangis saking takut dan ngerinya. *ia telah menyaksikan keke#aman keke#aman yang amat hebat. Bukan hanya keke#aman orang orang yang merenggut nya!a ayah bundanya, yang memaksa ayah bundanya berpisah darinya dan mati meninggalkannya, akan tetapi #uga melihat keke#aman puluhan orang tetangga yang menyiksa tiga orang itu sampai mati dan hancur tubuhnya, *ia bergidik dan ketakutan kalau teringat akan hal itu. *i dalam Hutan Seribu Bunga itulah dia merasakan keamanan, kebersihan, keheningan yang menye#ukkan perasaan. Mula mula Sin -iong tidak mempunyai niat untuk kembali ke kotanya karena ia masih terasa ngeri, tidak ingin melihat ayah bundanya yang berlumuran darah, tak ingin melihat mayat tiga orang pencuri yang rusak hancur. 'etika dia tiba di hutan Jeng hoa san itu dan melihat betapa tubuh dan pakaiannya ternoda darah yang baunya amat busuk, dia cepat mandi dan mencuci pakaian di anak sungai yang terdapat di hutan itu, anak sungai yang airnya keluar dari sumber, #ernih dan se#uk sekali. Mula mula memang dia tidak ingin pulang karena kengerian hatinya, akan tetapi setelah dua tiga bulan ,bersembunyi, di tempat itu, timbul rasa cintanya terhadap Hutan Seribu Bunga dan dia kini tidak ingin pulang sama sekali karena dia telah menganggap hutan itu sebagai tempat tinggalnya yang baru% *i dekat pohon peak yang besar, terdapat bukit batu dan di situ ada guanya yang cukup besar untuk di#adikan tempat tinggal, di#adikan tempat berlindung dari serangan hu#an dan angin. Gua ini dibersihkannya dan men#adi sebuah tempat yang amat menyenangkan baginya. *emikianlah, anak ini tidak tahu sama sekali bah!a harta kekayaan orang tuanya yang tidak mempunyai keluarga dan sanak kadang lainnya, telah di#adikan perebutan antara para tetangga sampai habis ludes sama sekali% *engan alasan ,mengamankan, barang barang berharga dari rumah kosong itu, para tetangga telah memperkaya diri sendiri. Mereka ini tetap tidak tahu, atau tidak mengerti bah!a mereka telah mengulangi perbuatan tiga orang pencuri yang mereka keroyok dan bunuh bersama itu. Mereka #uga melakukan pencurian, sungguhpun caranya tidak ,sekasar, yang dilakukan para pencuri. Jika dinilai,

pencurian yang dilakukan para tetangga dan ,sahabat, ini #auh lebih kotor dan rendah daripada yang dilakukan oleh tiga orang pencuri dahulu itu, karena para pencuri itu melakukan pencurian dengan senga#a dan terang terangan mereka itu adalah pencuri, tidak berselubung apa apa, dan ke#ahatannya itu memang terbuka, sebagai orang orang yang mengambil barang orang lain di !aktu Si Pemilik sedang lengah atau tertidur. .amun, apa yang dilakukan oleh para tetangga itu adalah pencurian terselubung, dengan kedok ,menolong, sehingga kalau dibuat takaran, ke#ahatan mereka itu berganda, pertama #ahat seperti Si Pencuri biasa karena mengambil dan menghaki milik orang lain, ke dua #ahat karena telah bersikap muna1ik, melakukan ke#ahatan dengan selubung ,kebaikan,. *emikianlah sampai dua tahun lamanya anak berusia lima tahun ini tinggal seorang diri di dalam Hutan Seribu Bunga. Sebagai putera seorang ahli pengobatan, biarpun ketika usianya baru lima tahun, sedikit banyak Sin -iong tahu akan daun daun dan akar obat, bahkan sering dia ikut ayahnya mencari daun daun obat di gunung gunung Setelah kini dia hidup seorang diri di dalam hutan, bakatnya akan ilmu pengobatan mendapat u#ian dan pemupukan secara alam. *ia harus makan setiap hari itu untuk keperluan ini, dia telah pandai memilih dari pengalaman, mana daun yang berkhasiat dan mana yang enak, mana pula yang beracun dan sebagainya. Selama dua tahun itu, dengan pakaian cabik cabik tidak karuan, sering pula dia terserang sakit dan dari pengalaman ini pula dia terserang sakit dan dari pengalaman ini pula dia dapat memilih daun daun dan akar akar obat, bukan dari pengetahuan, melainkan dari pengalaman. Mungkin karena tidak ada sesuatu lainnya yang men#adikan bahan pemikiran, maka anak ini dapat mencurahkan semua perhatiannya terhadap pengenalan akan daun dan akar serta buah dan kembang yang mengandung obat ini sehingga penciumannya amat ta#am terhadap khasiat daun dan akar obat. *engan menciumnya sa#a dia dapat menentukan khasiat daun dan akar obat. *engan menciumnya sa#a dia dapat menentukan khasiat apakah yang terkandung dalam suatu daun, bunga, buah ataupun akar% )idak kelirulah kata kata orang bah!a pengalaman adalah guru terpandai. )entu sa#a kata kata itu baru terbukti kebenarannya kalau seseorang memiliki rasa kasih terhadap yang dilakukannya itu. *an memang di lubuk hati Sin -iong, dia mempunyai rasa kasih yang menimbulkan suka, dan suka ini menimbulkan kera#inan untuk mempela#ari khasiat bunga bunga dan daun daun yang banyak sekali macamnya dan tumbuh di dalam Hutan Seribu Bunga itu. (2) Selain mempela#ari khasiat tumbuh tumbuhan, bukan hanya untuk men#adi makanan sehari hari akan tetapi #uga untuk pengobatan, Sin -iong mempunyai kesukaan lain lagi yang timbul dari rasa kasihnya kepada alam, kasih yang sepenuhnya dan yang mungkin sekali timbul karena dia merasa hidup sebatangkara dan #uga timbul karena melihat keke#aman yang menggores di kalbunya akan perbuatan manusia ketika ayah ibunya dan tiga orang pencuri itu te!as. *i tempat itu dia melihat kedamaian yang murni, ke!a#aran yang indah, dan tidak pernah melihat kepalsuan kepalsuan, tidak melihat keke#aman. 3asa kasih kepada alam ini membuat dia amat peka terhadap keadaan sekelilingnya, membuat perasaannya ta#am sekali sehingga dia dapat merasakan betapa hangat dan nikmatnya sinar matahari pagi, betapa lembut dan se#uk segarnya sinar bulan purnama sehingga tanpa ada yang memberi tahu dan menyuruh hampir setiap pagi dia bertelan#ang mandi cahaya matahari pagi dan setiap bulan purnama dia bertelan#ang mandi sinar bulan purnama. )anpa disadarinya, tubuhnya telah menerima dan menyerap inti tenaga mu#i#at dari bulan dan matahari, dan membuat darahnya bersih, tulangnya kuat dan tenaga dalam di tubuhnya makin terkumpul di luar kesadarannya. Setelah keringat membasahi seluruh tubuh dan beberapa kali memutar tubuhnya yang duduk bersila di atas batu, kadang kadang dadanya, Sin -iong turun dari batu itu, menghapus peluh dengan saputangan lebar, kemudian setelah tubuhnya tidak berkeringat lagi, setelah dibelai bersilirnya angin pagi, dia mengenakan lagi pakaiannya dan pergi mengeluarkan bunga, daun, buah dan akar obat dari dalam gua untuk di#emur diba!ah sinar matahari. $nilah yang men#adi peker#aannya sehari hari, selain mencangkok, memperbanyak dan menanam tanaman tanaman yang berkhasiat. Men#elang tengah hari, mulailah berdatangan penduduk yang membutuhkan obat. *i antara mereka terdapat pula beberapa orang kang ou! yang kasar dan menderita luka beracun dalam pertempuran. 4ntuk mereka semua, tanpa pandang bulu, Sin -iong memberikan obatnya setelah memeriksa luka luka dan penyakit yang mereka derita. -ebih dari lima belas orang datang berturut turut minta obat dan yang datang terakhir adalah seorang laki laki setengah tua bertubuh tinggi besar, dipunggungnya tergantung golok dan dia datang terpincang pincang karena pahanya terluka hebat, luka yang membengkak dan menghitam. ,Sin tong, kau tolonglah aku..., Begitu tiba di depan gua dimana Sin -iong duduk dan memotong motong akar basah dengan sebuah pisau kecil, laki laki bermuka hitam dan bertubuh tinggi besar itu men#atuhkan diri dan merintih kesakitan.

Sin -iong mengerutkan alisnya. *i antara orang orang yang minta pengobatan, dia paling tidak suka melihat orang kang ou! yang dapat dikenal dari sikap kasar dan sen#ata yang selalu mereka ba!a. .amun , belum pernah dia menolak untuk mengobati mereka, bahkan diam diam dia menilai mereka itu sebagai orang orang yang ber!atak serigala, yang haus darah, yang selalu saling bermusuhan dan saling melukai, sehingga mereka ini merupakan manusia manusia yang patut dikasihani karena tidak mengenai apa artinya ketentraman, kedamaian, dan kasih antar manusia yang mendatangkan ketenangan dan kebahagiaan. ,0rang tua gagah, bukankah dua bulan yang lalu kau pernah datang dan minta obat karena luka di lengan kirimu yang keracunan+, tanyanya sambil menatap !a#ah berkulit hitam itu. ,Benar, benar sekali, Sin tong. (ku adalah Sin hek hou! (Macan Hitam Sakti) yang dahulu terkena sen#ata #arum beracun di lenganku. (kan tetapi sekarang, aku menderita luka lebih parah lagi. Pahaku terbacok pedang la!an dan celakkanya, pedang itu mengandung racun yang hebat sekali. 'alau kau tidak segera menolongku, aku akan mati, Sin tong., Sin -iong tidak berkata apa apa lagi, menghampiri orang yang di atas tanah itu, memeriksa luka mengangga di balik celana yang ikut terobek. -uka yang lebar dan dalam, luka yang tertutup oleh darah yang menghitam dan membengkak, seluruh kaki terasa panas tanda keracunan hebat% Sin -iong menarik na1as pan#ang. ,-o enghiong, mengapa engkau masih sa#a bertempur dengan orang lain, saling melukai dan saling membunuh+ Bukankah dahulu ketika kau datang kesini pertama kali, pernah kau ber#an#i tidak akan lagi bertanding dengan orang lain+, Mata yang lebar itu melotot kemudian pandang matanya melembut. )ak mungkin dia dapat marah kepada anak a#aib ini. Seorang anak kecil berusia tu#uh tahun dapat bicara seperti itu kepadanya, seolah olah anak itu adalah seorang kakek yang men#adi pertapa dan hidup suci% ,Sin tong, aku adalah Sin hek hou!, dan #angan kau menyebut -o enghiong (0rang )ua Gagah) kepadaku. (ku adalah seorang perampok, mengertikah kau+ Seorang perampok tunggal yang mengandalkan hidup dari merampok orang le!at% 'alau aku tidak butuh barang, aku tentu tidak akan menganggu orang, dan kalau orang yang kumintai barangnya itu tidak mela!an, aku tentu tidak akan menyerangnya. (kan tetapi, dua kali aku keliru menilai orang. *ahulu, aku menyerang seorang nenek yang kelihatan lemah, dan akibatnya lenganku terluka hebat. Sekarang, aku merampok seorang kakek yang kelihatan lemah, yang memba!a barang berharga, dan akibatnya pahaku hampir buntung dan kini keracunan hebat. 'au tolonglah, aku akan berterima kasih kepadamu, Sin tong dan akan mengabarkan sesuatu yang amat penting bagimu,. (5) ,-o enghiong, aku tidak membutuhkan terima kasih dan balasan. (ku mengenal khasiat tetumbuhan di sini, tetumbuhan itu tumbuh di sini begitu sa#a mempersilahkan siapapun #uga yang mengerti untuk memetik dan mempergunakannya, tanpa membeli, tanpa merampas dan tanpa menggunakan kekerasan. (ku hanya memetik dan menyerahkan kepadamu, perlu apa aku minta terima kasih dan balasan+ -ukamu ini hebat seluruh kaki sudah panas, berarti darahmu telah keracunan, 4ntuk mengeluarkan racunnya yang masih mengeram di sekitar luka, sebaiknya luka itu dibuka agar dapat diobati, tidak seperti sekarang ini ditutup oleh darah beracun yang mengering. *apatkah kau membuka lukamu itu, -o enghiong+, 0rang setengah tua itu membelalakan mata dan kembali dia kagum mendengar cara bocah itu bicara, akan tetapi keheranannya lenyap ketika dia teringat bah!a bocah ini adalah Sin tong, anak a#aib% Maka dia lalu menghunus goloknya dan melihat berkelebatnya sinar golok, Sin -iong meme#amkan matanya. )erbayang kembali tiga batang golok yang membacoki tubuh ayah bundanya, dan banyak golok yang kemudian membacoki tubuh tiga orang pencuri itu. Sin hek hou! menggunakan u#ung goloknya untuk menusuk dan membuka kembali luka di pahanya. *ia mengeluh keras, akan tetapi lukanya sudah terbuka dan darah hitam mengucur keluar. *engan siksaan rasa nyeri yang hebat, Sin hek hou! melemparkan goloknya dan menggunakan kedua tangannya memi#it mi#it paha yang terasa nyeri itu. Sin -iong berlutut, menggunakan #ari tangannya yang halus untuk bantu memi#at sehingga darah makin banyak keluar. *arah hitam dan baunya membuat orang mau muntah% (kan tetapi Sin -iong yang melakukan hal itu dengan rasa kasih sayang di hati, dengan rasa iba yang mendalam dan tidak dibuat buat dan tidak pula disenga#a, menerima bau itu dengan perasaan makin terharu. Betapa sengsara dan menderitanya orang ini, hanya demikian bisikan hatinya. *ia lalu mengambil bubukan akar tertentu, menabur bubukan itu ke dalam luka yang mengangga. ,(duhhhhh..mati aku....%, 'akek itu berseru keras ketika merasa betapa obat itu mendatangkan rasa nyeri seperti ada puluhan ekor lebah menyengat nyengat bagian yang terluka itu.

,Harap kaupertahankan, -o enghiong sebentar #uga akan hilang rasa nyerinya. Jangan la!an ras nyeri itu, hadapilah sebagai kenyataan dan ketahuilah bah!a bubuk itu adalah obat yang akan mengusir penyakit ini., Sambil berkata demikian, Sin -iong lalu menggunakan empat helai daun yang sudah diremas sehingga daun itu men#adi basah dan layu, kemudian ditutupnya luka itu dengan empat helai daun. Benar sa#a, rintihan orang itu makin perlahan tanda bah!a rasa nyerinya berkurang dan akhirnya orang itu menarik na1as pan#ang karena rasa nyerinya kini dapat ditahannya. ,Harap -o enghiong memba!a akar ini, dimasak dan airnya diminum. 'hasiatnya untuk membersihkan racun yang masih berada di kakimu. *engan demikian maka luka itu akan membusuk dan akan lekas sembuh. 0bat bubuk dan daun daun ini untuk mengganti obat setiap hari sekali, kiranya cukup untuk sepekan sampai luka itu sembuh sama sekali., Sin -iong berkata sambil membungkus obat obat itu dengan sehelai daun yang lebar dan menyerahkannya kepada Sin hek hou!. 0rang kasar itu menerima bungkusan obat dan kembali menghela napas pan#ang. ,'alau sa#a aku dapat mempunyai seorang sahabat seperti engkau yang selalu berada di sampingku. 'alau sa#a aku dapat mempunyai seorang anak seperti engkau, kiranya aku tidak akan tersesat se#auh ini. )erima kasih, Sin tong dan aku tidak dapat membalas apa apa kecuali peringatan kepadamu bah!a engkau terancam bahaya besar,. Sin -iong mengangkat muka memandang !a#ah berkulit hitam itu dengan heran. ,Sin tong, dunia kang ou! telah geger dengan namamu. 0rang orang kang ou!, termasuk aku, yang telah menerima pengobatanmu, memba!a namamu di dunia kang ou! dan ter#adilah geger karena nama Sin tong men#adi kembang bibir setiap orang kang ou!. Banyak partai besar tertarik hatinya, menganggap engkau tentu pen#elmaan de!a atau Sang Buddha dan kini telah banyak partai dan orang orang gagah yang siap untuk datang kesini dan untuk membu#ukmu men#adi anggota mereka atau men#adi murid orang orang kang ou! yang terkenal. "elakkanya, di antara mereka itu terdapat 6 orang manusia iblis yang lain lagi maksudnya, bukan maksud baik seperti tokoh dan partai persilatan, melainkan maksud ke#i terhadap dirimu., Sin liong mengerutkan alisnya, sedikitpun dia tidak merasa takut karena memang dia tidak mempunyai niat buruk terhadap siapa pun di dunia ini. ,-o eng hiong, aku hanya seorang anak kecil yang tidak tahu apa apa, tidak mempunyai permusuhan dengan siapapun #uga. Siapa orangnya yang akan menggangguku+, 'akek itu memandang terharu. ,(hh...kau benar benar seorang yang aneh dan bersih hatimu. 'alau aku memiliki kepandaian, aku akan melindungimu dengan seluruh tubuh dan nya!aku, bukan hanya karena dua kali kau menolongku, melainkan karena tidak rela aku melihat orang mau merusak seorang bocah a#aib seperti engkau ini. (kan tetapi 6 orang iblis itu..., Sin hek hou! menggiggil dan kelihatan #erih sekali. (7) ,Siapakah mereka dan apa yang mereka kehendaki dari aku+, ,*i dunia kang ou!, banyak terdapat golongan sesat, manusia manusia iblis termasuk orang seperti aku. (kan tetapi dibandingkan dua orang yang kumaksudkan itu, mereka adalah dua ekor harimau buas sedangkan orang seperti aku hanyalah seekor tikus% &ang seorang adalah kakek berpakaian pengemis, kelihatan seperti orang miskin yang alim, namun dialah iblis nomor satu, ketua Pat Jiu 'ai pang, seorang yang memiliki rumah seperti istana dan !a#ahnya yang biasa dan alim menyembunyikan !atak yang ke#amnya melebihi iblis sendiri% "elakalah engkau kalau sudah berada di tangan kakek ini Sin tong., ,Hemmm, kurasa seorang kakek seperti dia tidak membutuhkan seorang anak kecil seperti aku. (ku tidak kha!atir dia akan mengangguku, -o eng hiong%, ,)idak aneh kalau kau berpendapat demikian, karena kau seorang anak a#aib yang berhati dan berpikiran polos dan murni. (kan tetapi aku kha!atir sekali, apa lagi iblis kedua yang tidak kalah ke#amnya. *ia seorang !anita, cantik dan tak ada yang tahu berapa usianya. 'elihatannya cantik, rambutnya pan#ang harum dan selalu memba!a sebuah payung, kelihatannya lemah dan membutuhkan perlindungan. (kan tetapi, seperti iblis pertama, semua kecantikan dan kelemah lembutannya itu menyembunyikan !atak yang sesungguhnya, !atak yang lebih ke#i dan ke#am daripada iblis sendiri., ,-o enghiong, harap sa#a -o enghiong tidak memburuk burukkan orang lain seperti itu. (ku tidak percaya., 'akek itu menarik napas pan#ang lalu bangkit berdiri. ,(ku sudah memberi peringatan kepadamu Sin tong. *an kalau kau mau, marilah kau ikut aku bersembunyi di tempat aman sehingga tidak ada seorang pun yang tahu. Setelah keadaan benar aman barulah kau kembali kesini. (ku mendengar berita angin bah!a dua iblis itu sedang menu#u ke Jeng hoa san mencarimu., .amun Sin -iong menggeleng kepala ,(ku dibutuhkan oleh penduduk pedusunan si sini, aku tidak pergi kemana mana, -o enghiong., ,Hemmm, sudahlah% (ku sudah berusaha memperingatkanmu. Mudah mudahan sa#a benar benar tidak ter#adi seperti yang kukha!atirkan. *an lebih lebih lagi mudah mudahan aku tidak akan terluka lagi seperti ini, sehingga kalau kau benar benar sudah tidak

berada lagi di sini, aku payah mencari obat. Selamat tinggal, Sin tong dan sekali lagi terima kasih., ,Selamat #alan, -o enghiong, semoga lekas sembuh., 0rang itu ber#alan menyeret kakinya yang terluka, baru belasan langkah menoleh lagi dan berkata, ,Benar benarkah kau tidak mau ikut bersamaku untuk bersembunyi, Sin tong+, Sin -iong tersenyum dan menggeleng kepala tanpa men#a!ab. ,Sin tong, siapakah namamu yang sesungguhnya+, ,(ku disebut Sin tong, biarpun aku merasa seorang anak biasa, aku tidak tega menolak sebutan itu. 'au mengenalku sebagai Sin tong, itulah namaku., Sin hek hou! menggeleng kepala, melan#utkan per#alanannya dan masih bergeleng geleng dan mulutnya mengomel, ,(nak a#aib, anak a#aib..sayang..%, *an dia mengepal tin#u, seolah olah hendak menyerang siapa pun yang akan menganggu bocah yang dikaguminya itu. Beberapa hari kemudian semen#ak Sin hek hou! datang minta obat kepada Sin -iong, makin banyaklah orang yang datang membisikkan kepada anak itu tentang geger di dunia kang ou! tentang dirinya. Bermacam macam berita aneh yang didengar oleh Sin -iong tentang ancaman dan lain lain mengenai dirinya, namun dia sama sekali tidak ambil peduli dan tetap sa#a bersikap tenang dan beker#a seperti biasa, tidak pernah gelisah, bahkan sama sekali tidak pernah memikirkan tentang berita yang didengarnya itu. 88888 Beberapa pekan kemudian, pagi hari dari arah timur kaki Pegunungan Jeng hoa san tampak ber#alan seorang kakek seorang diri, menoleh ke kanan dan kiri seolah olah menikmati pemandangan alam di sekitar tempat itu, kakek ini usianya tentu sudah enam puluhan tahun, tubuhnya kurus kecil, pakaiannya penuh tambalan, dan !a#ahnya membayangkan kesabaran dan mulut yang ompong itu bahkan selalu menyungging senyum simpul keramahan. *ia melangkah perlahan lahan memasuki hutan pertama di kaki Pegunungan Jeng hoa san, langkahnya dibantu dengan ayunan sebatang tongkat butut yang ber!arna hitam, agaknya terbuat dari semacam kayu yang sudah amat tua sehingga seperti besi sa#a rupanya. (gaknya dia seorang pengemis tua yang hidupnya serba kekurangan namun yang dapat menyesuaikan diri sehingga tidak merasa kurang, bahkan kelihatannya gembira, menerima hidup apa adanya dan hatinya selalu senang. Buktinya ketika dia mendengar kicau burung burung, kakek ini membuka mulutnya dan bernyanyi pula% (kan tetapi kata kata dalam nyanyiannya itu tentu akan membuat setiap orang yang mendegarnya mengerutkan kening, karena selain aneh, #uga menyimpang dari a#aran kebatinan umumnya% ,(pa artinya hidup kalau hati tak senang+ (pa artinya hidup 'alau segala keinginan tak terpenuhi+ Puluhan tahun mempela#ari ilmu Bekal memenuhi segala kehendak Berenang dalam lautan kesenangan Matipun tidak penasaran%, (9) Berkali kali pengemis ini bernyanyi dengan kata kata yang itu itu #uga, suaranya halus dan cukup merdu dan sambil bernyanyi dia mengatur irama lagu dengan ketukan tongkatnya di atas tanah lunak atau kebetulan mengenai batu yang keras, u#ung tongkat itu tentu membuat lubang. 'edua kakinya yang bersepatu butut itu sendiri tidak meninggalkan #e#ak seolah olah dia tidak mengin#ak tanah akan tetapi tongkat itu membuat #e#ak #elas karena setiap kali melubangi tanah maupun batu. (dapun kaki itu sendiri, biarpun mengin#ak tanah basah, sama sekali tidak meninggalkan bekas. Beberapa menit kemudian setelah kakek aneh ini le!at, tampak berkelebat bayangan orang, #uga datang dari arah timur melalui kaki bukit itu. Mereka itu terdiri dari :6 orang laki laki dari usia tiga puluh sampai empat puluh tahun, dan seorang !anita berusia dua puluh lima tahun, ber!a#ah manis dan bertubuh bagus dengan pinggang ramping. :6 orang laki laki itu kesemuanya kelihatan gagah dan pakaian mereka #elas menun#ukkan bah!a mereka adalah ahli ahli silat, sedangkan gerakan mereka yang ringan cekatan membuktikan bah!a mereka bukanlah sembarangan orang kang ou! melainkan rombongan orang gagah yang berilmu. Hal ini memang tidak salah, karena mereka itulah yang terkenal dengan #ulukan "ap sa sin hiap (:2 Pendekar Sakti) murid murid utama dari Partai Besar Bu tong pai% ,)ahan dulu, para suheng%, )iba tiba !anita cantik itu mengangkat tangannya ke atas dan memperingatkan para suhengnya, kemudian dia menuding ke ba!ah dan berkata, ,-ihat ini....%, )iga Belas orang ini memperhatikan bekas tusukan tongkat pengemis tadi yang #araknya teratur dan biarpun tiba di atas batu, tetap sa#a tampak batu itu berlubang.

,Siapa lagi kalau bukan dia+, kata gadis itu dengan alis berkerut. ,)enaga tusukan tongkat yang hebat, kata seorang. ,*an #e#ak kakinya tidak tampak, tak salah lagi, Pat #iu 'ai ong (3a#a Pengemis Berlengan *elapan), tentu telah le!at disini, dan baru sa#a. Hayo cepat kita menge#arnya% Jangan sampai dia mendahului kita memasuki Hutan Seribu Bunga%, kata orang tertua di antara mereka, seorang berusia empat puluh tahun yang bermuka seperti harimau. 'arena kini merasa yakin bah!a #e#ak lubang lubang itu tentu terbuat oleh tongkat Pat #iu kai ong, maka tiga belas orang tokoh Bu tong pai itu mencabut sen#ata masing masing dan tampaklah berkilaunya sen#ata ta#am itu meluncur ke depan ketika tiga belas orang itu mengerahkan ginkang mereka dan menggunakan ilmu berlari cepat melakukan penge#aran ke depan, ke arah #e#ak berlubang itu. )ak lama kemudian terdengarlah oleh mereka bunyi nyanyian kakek pengemis tadi. )iga belas orang ini memperlambat larinya dan satu satunya !anita diantara mereka mengomel lirih, ,Hemm, dasar manusia iblis. Selama hidupnya menge#ar kesenangan dan demi kesenangan dia tidak segan melakukan hal hal terkutuk yang ke#amnya melebihi iblis sendiri%, ,Sssssttt, Sumoi, terhadap orang seperti dia kita harus berhati hati. Semen#ak dahulu, Bu tong pai tidak pernah bermusuhan dengan tokoh kang ou! yang manapun #uga, tidak pula mencampuri urusan mereka. Maka biarlah nanti kita bertanya dia secara baik baik dan kalau tidak terpaksa sekali lebih baik kita menghindarkan pertempuran., 'ata t!a su heng (kakak seperguruan tertua) mereka. Semua sutenya mengangguk, akan tetapi sumoinya mengomel, ,Siapakah yang takut kepadanya+, *ia melintangkan pedangnya. Memang nona yang bernama )he '!at -in ini, terkenal berhati keras dan pemberani dan memang ilmu pedangnya hebat maka tidaklah mengherankan apabila dia terhitung seorang di antara "ap sha Sin hiap yang terkenal di dunia kang ou!. ,Sumoi, kita harus mentaati perintah Suhu, agar tidak memba!a Bu tong pai menanam bibit permusuhan dengan golongan lain, baik kaum bersih maupun kaum sesat. 'arena itu, dalam pertemuan ini, serahkan sa#a kepadaku untuk me!akili kalian semua%, 'arena maklum bah!a dia tidak boleh melanggar perintah gurunya dan bah!a t!a suheng ini selain paling lihai #uga merupakan seorang yang me!akili Suhu mereka, '!at -in mengangguk biarpun bibirnya yang merah tetap cemberut tidak puas. *ia merasa tidak puas melihat sikap #erih yang diperlihatkan para suhengnya. "ap sha Sin hiap mempunyai nama besar di dunia kang ou!, disegani ka!an ditakuti la!an, masa sekarang berhadapan dengan seorang tokoh sesat sa#a kelihatan gentar+ Suara nyanyian itu makin keras, tanda bah!a #arak di antara mereka dengan kakek itu makin dekat. *engan ilmu meringankan tubuh yang hampir sempurna, tiga belas orang pendekar Bu tong pai itu dan dapat menyusul dan berkelebatlah tubuh mereka, dari kanan kiri dan atas, tahu tahu mereka telah berdiri menghadap di depan kakek pengemis dengan sikap keren dan gagah sekali. 'akek pengemis itu masih melan#utkan nyanyiannya sambil berdiri memandang, dan ketika pandang matanya bertemu dengan !a#ah '!at -in, dia tidak menyembunyikan kekagumannya. Setelah nyanyiannya berhenti, barulah dia tersenyum dan berkata, ,;h eh, apakah kalian ini serombongan pemain akrobat yang hendak men#ual kepandaian+ (ku seorang pengemis tidak mempunyai uang untuk membayar upah kalian%, ,Harap -ocianp!e tidak berpura pura lagi. 'ami tahu bah!a -ocianp!e adalah Pat #iu 'ai pangcu ('etua Perkumpulan Pengemis *elapan -engan) yang terhormat. -ocianp!e adalah tokoh terkenal yang ber#uluk Pat #iu 'ai ong, bukan+, 'akek yang mukanya kelihatan sabar dan baik hati itu tersenyum, senyumnya #uga simpatik dan ramah. )iga belas orang pendekar Bu tong pai itu yang hanya baru mengenal nama kakek sakti kaum sesat ini, diam diam merasa heran bahkan sangsi apakah benar mereka berhadapan dengan Pat #iu 'ai ong yang kabarnya ke#amnya seperti iblis, karena kakek ini kelihatan halus tutur sapanya dan begitu ramah% (<) **** Ha..ha..ha, sungguh sukar #aman sekarang ini untuk bersembunyi dan menyembunyikan diri. 0rang orang muda sekarang amat ta#am penciumannya dan penglihatannya, biarpun belum pernah #umpa sudah mengenal orang. 0rang orang muda yang gagah dan cantik,, dia memandang '!at -in lagi dengan kagum, ,)idak keliru dugaan kalian aku adalah Pat #iu 'ai ong, seorang pengemis tua yang hanya memiliki sebatang tongkat butut ini. )idak tahu siapakah kalian dan perlu apa kalian menghadang per#alananku+, ,'ami adalah "ap sha Sin hiap dari Bu tong pai%, kata '!at -in dan karena sudah terlan#ur, maka percuma sa#a t!a suhengnya mencegahnya dengan pandang matanya. ,Benar, kami adalah murid murid Bu tong pai, -ocianp!e,, kata )!a suheng itu dengan hati tidak enak karena sumoinya yang lancang itu ternyata telah membuka kartu dan

mengaku bah!a mereka dari Bu tong pai, berarti memba!a ba!a nama perkumpulan mereka. ,Ha..ha..ha, bagus. Memang Bu tong pai mempunyai banyak murid pandai, gagah dan cantik sepan#ang kabar yang kudengar. (kan tetapi kalau tidak salah, aku tidak pernah berurusan dengan Bu tong pai., Melihat sikap kakek itu masih ramah dan kata katanya #uga halus dan tidak bermusuh, t!a suheng itu men#adi makin tidak enak. (kan tetapi karena dia maklum orang macam apa adanya kakek di depannya ini, dan betapa Sin tong yang mereka dengar merupakan seorang anak a#aib yang luar biasa dan sudah menolong manusia dengan pengetahuan yang tepat mengenai khasiat tetumbuhan yang mengandung obat, maka tetap sa#a dia merasa kha!atir akan keselamatan Sin tong itu kalau sampai kakek datuk sesat ini bertemu dengan anak itu. ,(pa yang -ocianp!e katakan memang benar. *i antara -ocianp!e dengan Bu tong pai, tidak pernah ada urusan. *an sekali ini, kami orang orang muda dari Bu tong pai #uga tidak berniat untuk menganggu -ocianp!e yang terhormat. Hanya kami mendengar berita bah!a diantara banyak tokoh kang ou!, -ocianp!e #uga berminat kepada anak kecil budiman yang terkenal dengan sebutan Sin tong dan yang berdiam di dalam Hutan Seribu Bunga. Benarkah ini, dan apakah -ocianp!e sekarang sedang menu#u ke hutan itu+, Mulai berubah !a#ah kakek itu mendengar ucapan ini, senyumnya masih ada akan tetapi sepasang matanya yang tadinya berseri gembira itu kehilangan cahaya kegembiraannya dan berubah dengan sinar kilat yang menge#utkan mereka semua. ,Hemmm, orang orang muda yang lancang. 'alau benar aku hendak pergi mengun#ungi Sin tong, kalian mau apakah+, )iga belas orang anak murid Bu tong pai itu sudah dapat ,mencium, keadaan yang membuat mereka semua siap siaga. Mereka melihat bah!a kakek yang kelihatannya halus budi itu dan ramah ini mulai memperlihatkan ,tanduknya, atau !atak sesungguhnya. ,-ocianp!e, kalau benar demikian, kami hanya mohon kepada -ocianp!e agar tidak mengganggu Sin tong., ,(pamukah bocah itu+, ,Bukan apa apa, -ocianp!e. .amun mendengar betapa anak a#aib itu telah banyak menolong orang tanpa pandang bulu tanpa pamrih, maka sudahlah men#adi ke!a#iban semua orang gagah di dunia kang ou! untuk men#aga keselamatannya., Makin nampak perubahan hebat pada diri kakek itu. 'ini senyumnya bahkan lenyap dan mulutnya menyeringai penuh sikap menge#ek, matanya berkilat kilat dan suaranya berubah kaku, ketus dan memandang rendah. ,(nak anak kurang a#ar% (pakah Si )ua Bangka 'ui Bho San#in yang mengutus kalian+, ,Guru kami tidak tahu menahu tentang ini. 'ami kebetulan berada di daerah ini dan mendengar akan Sin tong yang terancam bahaya, maka kami melihat -ocianp!e lalu senga#a hendak bertanya. )entu sa#a kalau -ocianp!e tidak menghendaki Sin tong, kami pun sama sekali tidak kurang a#ar dan kami mohon maa1 sebanyaknya., ,(ku memang menu#u ke Hutan Seribu Bunga. Mengapa kalian menyangka bah!a aku akan mencelakai Sin tong+, )iga belas pendekar Bu tong pai itu makin tegang. 'akek ini sudah mulai berterus terang, maka tiada salahnya kalau mereka bersikap !aspada dan berterus terang pula. ,Siapa yang tidak mendengar bah!a Pat #iu 'ai ong sedang menyempurnakan ilmu iblis yang disebut Hiat ciang hoat sut ($lmu Hitam )angan *arah)+, )iba tiba '!at -in berseru sambil menudingkan telun#uk kirinya ke arah muka kakek itu. Para suhengnya terke#ut, akan tetapi ucapan telah terlan#ur dikeluarkan dan memang dalam hati mereka terkandung tuduhan ini. $lmu Hiat ciang hoat sut adalah semacam ilmu hitam yang hanya dapat dipela#ari oleh kaum sesat karena ilmu ini membutuhkan syarat yang amat ke#i, yaitu menghimpun kekuatan hitam dengan #alan menghisap dan minum darah, otak dan sumsum anak anak yang masih bersih darahnya% )entu sa#a bagi seorang yang sedang menyempurnakan ilmu iblis ini, Sin tong mempunyai daya tarik yang luar biasa, karena darah, otak dan sumsum seorang bocah seperti Sin tong yang a#aib, lebih berharga dari darah, otak dan sumsum puluhan orang bocah biasa lainnya%. (=) )iba tiba kakek itu terta!a lebar, ,Hah hah hah hah, memang benar% *an satu satunya bocah yang akan menyempurnakan ilmuku itu adalah Sin tong% *an aku bukan hanya suka minum dan menghisap darah, otak dan sumsum bocah yang bersih, #uga aku bukannya tidak suka bersenang senang dengan pera!an cantik seperti engkau, .ona%, ,Singggg% Singggg...%, )ampak sinar sinar berkilauan ketika pedang yang tiga belas buah banyaknya itu bergerak secara berbarengan dan tiga belas orang pendekar itu telah mengurung si 'akek yang masih terta!a ta!a. ,Heh heh, kalian mau coba coba main main dengan Pat #iu 'ai ong+ Sayang kalian masih muda muda harus mati, kecuali .ona manis. (ndaikata Si )ua Bangka 'ui Bhok

San#in berada disini sekalipun, dia #uga tentu akan mampus kalau berani menentang Pat #iu 'ai ong%, ,Serbu dan basmi iblis ini%, )!a suheng itu berteriak dan mereka sudah mener#ang ma#u dengan bermacam gerakan yang cepat dan dahsyat. )iba tiba kakek itu mengeluarkan suara pekik yang dahsyat, pekik yang disusul dengan suara terta!a menyeramkan. Suara keta!a ini bergema di seluruh hutan, sehingga terdengar suara keta!a men#a!abnya dari semua pen#uru, seolah olah semua setan dan iblis pen#aga hutan telah datang oleh panggilan kakek itu. Hebatnya, suara pekik dan terta!a itu membuat tiga belas orang pendekar itu seketika seperti berubah men#adi arca, gerakan mereka terhenti dan untuk beberapa detik mereka hanya bengong memandang kakek itu dan #antung mereka seolah olah berhenti berdenyut. )!a suheng mereka yang bermuka gagah perkasa itu segera berseru, ,(!as. Saicu hokang ($lmu menggereng seperti singa berdasarkan khikang)%, Seruan ini menyadarkan para sutenya dan sumoinya. Mereka cepat mengerahkan sinking sehingga pengaruh Saicu hokang itu membuyar. Pedang mereka melan#utkan gerakannya. ,Sing sing.... siuuuut.... trang trang trang..Heh heh heh%, Gulungan sinar pedang pedang yang menyambar ke arah tubuh kakek dari berbagai #urusan, dapat ditangkis oleh gulungan sinar tongkat hitam yang telah diputar dengan cepatnya oleh Pat #iu kai ong. Para pendekar Bu tong pai itu terke#ut ketika merasakan betapa telapak tangan mereka men#adi panas dan nyeri setiap kali pedang mereka tertangkis tongkat. Hal ini menandakan bah!a Si kakek benar benar amat lihai dan memiliki tenaga sakti yang amat kuat. Juga tongkatnya yang kelihatan butut dan hitam itu ternyata terbuat dari logam pilihan sehingga mampu menahan keta#aman pedang di tangan mereka, padahal semua pedang di tangan "ap sha Sin hiap adalah pedang pedang pusaka yang ampuh. 8888 ,Ha..ha..ha, inikah .go heng kiam ($lmu Pedang -ima 4nsur) dari Bu tong pai yang terkenal+ Ha..ha, tidak seberapa%, Sambil menggerakan tongkatnya menangkis setiap sinar pedang yang meluncur datang, kakek itu terta!a dan menge#ek. ,Bentuk Sin kiam tin (Barisan Pedang Sakti)%, )eriak si )!a suheng melihat betapa kakek itu benar benar amat tangguh sehingga semua serangan pedang mereka dapat ditangkis dengan mudahnya. )iba tiba tiga belas orang pendekar itu merobah gerakan mereka, kini mereka tidak lagi menyerang dari kedudukan tertentu, melainkan mereka bergerak mengurung dan mengelilingi kakek itu, sambil bergerak berkeliling mereka menyusun serangan berantai yang susul menyusul dan yang datangnya dari arah yang tidak tertentu. *iam diam kakek itu terke#ut. Se#enak dia men#adi bingung. 'alau tadi mereka itu menyerangnya dari kedudukan tertentu, biarpun gerakan mereka tadi berdasarkan .go heng kiam, namun dia sudah dapat mengenal dasar .go heng kiam dan dapat menggerakan tongkat secara otomatis untuk menangkis semua pedang yang datang menyambar. (kan tetapi sekarang, sukar sekali menentukan dari mana serangan akan datang, dan gerakan mengelilinginya itu benar benar mendatangkan rasa pusing. Marahlah Pat #iu 'ai ong. )adi dia ingin mempela#ari ilmu pedang Bu tong pai dan memperhatikan para pengeroyoknya sebelum membunuh mereka. (kan tetapi setelah mereka menggunakan Sin kiam tin dia tahu bah!a kalau dia tidak cepat mendahului mereka, dia bisa terancam bahaya. )idak disangkanya bah!a Si )ua Bangka 'ui Bhok San #in, ketua dari Bu tong pai dapat menciptakan barisan pedang yang demikian lihainya. )iba tiba ter#adi perubahan pada diri kakek ini. )angan kirinya berubah men#adi merah sekali, merah darah% ,Hati hati terhadap Hiat ciang Hoat sut%, Si )!a suheng berseru keras ketika melihat perubahan !arna tangan kiri kakek itu. Pat #iu 'ai ong tiba tiba mengeluarkan pekik yang amat dahsyat, lebih dahsyat daripada tadi dan tubuhnya mendadak membalik, tongkatnya menyambar dibarengi tangan kiri merah itu mendorong ke depan. ,Prak prak...dessss%, )iga orang pengeroyok men#erit dan roboh, dua orang dengan kepala pecah oleh tongkat, sedangkan seorang lagi terkena pukulan #arak #auh Hiat ciang Hoat sut, roboh dan te!as seketika dengan dadanya tampak ada bekas lima #ari merah seperti terbakar, bahkan ba#unya robek dan hangus. $tulah Hiat ciang Hoat sut, pukulan maut yang mengerikan. Padahal ilmu itu masih belum sempurna, dapat dibayangkan betapa hebatnya kalau kakek ini berhasil menghisap darah, otak dan sumsum seorang bocah a#aib seperti Sin tong%. (>) Sepuluh orang pendekar Bu tong pai terke#ut dan marah sekali. Mereka melan#utkan serangan dengan penuh semangat dan penuh dendam. .amun kembali Pat #iu 'ai ong memekik dahsyat sambil bergerak menyerang, dan kembali tiga orang la!an roboh dan

te!as. Serangan ini diulanginya terus, tidak memberi kesempatan kepada para pengeroyoknya untuk membebaskan diri. ;mpat kali terdengar dia memekik dahsyat seperti itu dan akibatnya, dua belas orang diantara "ap sha Sin hiap dari Bu tong pai itu te!as semua, te!as dalam keadaan masih menggurungnya dan yang masih hidup tinggal )he '!at -in seorang% Hal ini memang disenga#a oleh Pat #iu 'ai ong dan kini sambil tersenyum menge#ek dia menghadapi '!at -in. *apat dibayangkan betapa perasaan dara itu melihat dua belas orang suhengnya telah te!as semua% *ua belas orang suhengnya yang selama ini ber#uang sehidup semati dengannya, kini telah men#adi mayat yang bergelimpangan di sekelilingnya, seolah olah mayat dua belas orang itu mengurung dia dan Pat #iu 'ai ong yang berdiri tersenyum di depannya. ,$blis busuk, aku akan mengadu nya!a denganmu%, '!at -in berseru mengandung isak tertahan. ,Haiiiit.....%, tubuhnya melayang ke depan, pedangnya ditusukkan ke arah dada la!an dengan kebencian meluap luap. .amun dengan gerakan seenaknya kakek itu memukulkan tongkatnya dari samping menghantam pedang yang menusuknya. ,'rekkk%, Pedang itu patah dan gagangnya terlepas dari pegangan '!at -in% *ara itu membelalakan matanya dan melihat pandang mata kakek itu kepadanya, melihat senyum yang baginya amat mengerikan itu, tiba tiba dia membalikan tubuhnya dan melayang ke arah sebatang pohon besar, dengan niat untuk membenturkan kepalanya pecah pada batang pohon itu% '!at -in melihat ancaman bahaya yang lebih mengerikan daripada maut sendiri, maka setelah yakin bah!a dia tidak akan mampu mengalahkan la!annya, dia mengambil keputusan nekat untuk membunuh diri dengan membenturkan kepalanya pada batang pohon. ,Bukkkkkk%, Bukan batang pohon yang dibentur kepalanya, melainkan perut lunak dan tubuhnya berada dalam pelukan Pat #iu 'ai ong yang entah kapan telah berada di situ menghadangnya di depan pohon% ,-epaskan aku%%, '!at -in berteriak dan tubuhnya tiba tiba dilontarkan oleh kakek itu, #auh kembali ke dalam lingkaran mayat mayat suhengnya. *engan langkah gontai, kakek itu tersenyum senyum memasuki lingkaran dan melangkahi mayat bekas para penggeroyoknya, menghampiri '!at -in yang sudah bangkit duduk dengan muka pucat dan mata terbelalak. *ia telah tersudut seperti seekor kelinci muda ketakutan menghadapi seekor harimau yang siap menerkamnya. Perasaan ngeri yang luar biasa membuat '!at -in cepat menggerakan tangan kanannya, dengan dua buah #ari tangan dia menusuk ke arah ubun ubun kepalanya sendiri sambil mengerahkan sinkang. Batu karang sa#a akan berlubang terkena tusukan #ari tangannya seperti itu apa lagi ubun ubun kepalanya. ,Plakkk%, ,(ihhh....%, '!at -in men#erit ketika tangannya itu tertangkis dan setengah lumpuh. )ernyata kakek itu telah berdiri di depannya dan telah mencegah dia membunuh diri% ,Bretttt...bretttt....%, )ongkat kakek itu bergerak beberapa kali dan seperti disulap sa#a seluruh pakaian yang membungkus tubuh '!at -in cabik cabik dan cerai berai, membuatnya men#adi telan#ang bulat sama sekali% '!at -in men#erit akan tetapi tiba tiba, seperti seekor kucing menerkam tikus, sambil mengeluarkan suara keta!a menyeramkan, kakek itu telah menubruk dan memeluknya sehingga mereka berdua bergulingan diatas rumput yang bernoda darah para korban keganasan kakek itu% '!at -in mela!an sekuat tenaga, namun sia sia belaka. 4ntuk membunuh diri tidak ada #alan baginya, untuk mela!an pun percuma, bahkan semua #eritan tangis dan permohonan, semua usahanya meronta ronta tiada gunanya sama sekali. Bahkan semua usaha ini malah menyenangkan hati si 'akek. Seolah olah seekor kucing yang men#adi gembira dapat mempermainkan seekor tikus yang telah tersudut dan tidak berdaya, mempermainkannya dan melihatnya tersiksa dan meronta sebelum men#adi mangsanya% Selama tiga hari tiga malam '!at -in menderita siksaan yang amat hebat. *iperkosa, dihina, die#ek. Pada hari ketiga, pagi pagi sekali dalam keadaan lebih banyak yang mati daripada yang hidup, dalam keadaan setengah sadar, rebah terlentang tak mampu bergerak, hanya matanya sa#a yang mendelik memandang kakek itu. '!at -in melihat kakek itu mengenakan pakaian, menyambar tongkatnya dan terta!a memandang kepadanya yang masih rebah terlentang dalam keadaan telan#ang bulat di atas rumput berdarah. ,Ha ha ha, sekarang aku pergi, manis. (ku telah puas, dan kalau kau mau membunuh diri, silahkan. Ha ha ha%, Biarpun '!at -in berada dalam keadaan menderita hebat, kehabisan tenaga, hampir mati karena lelah, muak, #i#ik, malu, marah dan dendam tercampur aduk men#adi satu dalam benaknya, namun kebencian yang meluap luap masih memberinya tenaga untuk berseru, ,Jahanam, sekarang aku harus hidup% (ku harus hidup untuk melihat engkau mampus di tanganku%, ,Ha..ha..ha..ha% 'alau se!aktu !aktu kau merasa rindu kepadaku, manis, datang sa#a ke Hong san, sampai #umpa%, 'akek itu lalu melangkah pergi meninggalkan tempat itu meninggalkan '!at -in yang masih rebah dan kini !anita yang bernasib malang ini

menangis sesenggukan dia antara mayat mayat dua belas suhengnya yang sudah mulai membusuk dan berbau% *apat dibayangkan betapa tersiksa rasa badan !anita muda ini. *ia dipaksa, diperkosa, dihina di antara mayat mayat dua belas suhengnya, bahkan se!aktu keadaan mayat mayat itu mulai membusuk dan menyiarkan bau yang hampir tak tertahankan, kakek itu masih sa#a enak enak mempermainkannya. Benar benar seorang manusia yang ke#am melebihi iblis sendiri. )iba tiba '!at -in bangkit serentak, seolah olah ada tenaga baru memasuki tubuhnya yang menderita nyeri, lelah dan kelaparan karena selama tiga hari tiga malam dia dipermainkan tanpa diberi makan atau minum oleh kakek iblis itu. *ia berdiri tegak, telan#ang bulat, lalu memandang ke arah semua mayat suhengnya, dan matanya men#adi liar, keluar suara parau dari mulutnya yang pecah pecah bibirnya oleh gigitan kakek iblis. ,Suheng sekalian, dengarlah% (ku )he '!at -in, bersumpah untuk membalaskan kematian suheng sekalian. Satu satunya tu#uan hidupku sekarang hanyalah untuk membalas dendam dan membunuh iblis busuk Pat #iu 'ai ong%, )iba tiba dia terhuyung mundur memandang !a#ah t!a suhengnya. Pria inilah sebetulnya yang sudah se#ak dahulu mencuri hatinya. ,)!a Suheng......%, *ia menubruk dan berlutut di dekat mayat yang sudah mulai membusuk itu. ,Jangan berduka, )!a suheng....#angan menangis......, *ia berdiri sesunggukan. ,(pa.....+ (ku telan#ang.....+ Pakaianmu......+, Seperti orang gila yang bicara dengan sesosok mayat, '!at -in bertanya, kemudian dia membuka ba#u dan celana luar dari mayat yang sudah kaku ke#ang itu dengan agak susah, dan mengenakan pada tubuhnya sendiri. )entu sa#a agak kebesaran. ,Hi hi hik, pakaianmu kebesaran, Suheng......., *ia memandang !a#ah mayat t!a suhengnya dan terta!a lagi. ,Hi hik, nah, begitu, terta!alah )!a suheng, terta!alah para suheng sekalian......, terta!a dan bergembiralah karena dendam kalian pasti akan kubalaskan...% Hi hi hik... hu hu huuuhhh..., *ia menangis lagi terisak isak dan dengan terhuyung huyung dia meninggalkan tempat mengerikan itu setelah mengambil pedang t!a suhengnya. Pedang itu adalah pedang pusaka terbaik di antara pedang ketiga belas orang pendekar Bu tong pai itu, sebatang pedang pemberian 'etua Bu tong pai sendiri, pedang yang di dekat gagangnya ada gambar setangkai bunga B!ee merah, maka pedang itu diberi nama (ng b!e kiam (Pedang Bunga B!ee Merah). *ia terhuyung huyung, pergi tak tentu tu#uan, asal menggerakkan kedua kaki melangkah sa#a, langkah yang kecil kecil dan terhuyung huyung karena tubuhnya masih terasa lelah, lapar dan sakit semua. 'adang kadang terdengar dia terisak menangis, kemudian terkekeh geli sehingga kalau ada orang yang bertemu dengan !anita yang bibirnya pecah pecah mukanya penuh debu dan air mata, matanya membengkak dan merah, rambutnya riap riapan dan pakaiannya terlalu besar, ini tentu orang itu akan merasa seram, mengira bah!a setidaknya dia adalah seorang !anita gila. *ugaan ini memang tidak meleset terlalu #auh. Penderitaan lahir batin yang melanda diri '!at -in membuat !anita malang ini tidak kuat menahan sehingga ter#adi perubahan pada ingatannya% Pada hari yang sama ketika "ap sha Sin hiap roboh di tangan kakek iblis Pat #iu 'ai ong di kaki Pegunungan Jeng hoa san, ter#adi pula peristi!a hebat di bagian lain dari Pegunungan itu. 'alau "ap sha Sin hiap roboh di daerah timur pegunungan, maka di daerah barat ter#adi pula peristi!a yang hampir sama sungguhpun si1atnya berbeda. Pada pagi hari itu, seorang !anita ber#alan seorang diri mendaki lereng pertama dari pegunungan Jeng hoa san sebelah barat. ?anita itu memasuki hutan dengan !a#ah berseri dan harus diakui bah!a !a#ah !anita itu cantik manis sekali, mempunyai daya tarik yang kuat sungguhpun usianya sudah empat puluh tahun. )idak ada keriput mengganggu kulit mukanya yang putih halus, mulutnya yang agak lebar itu mempunyai bibir yang senantiasa menantang dan seolah olah buah masak yang sudah pecah, akan tetapi kalau orang memperhatikan matanya, mata yang #ernih dan bersinar ta#am, maka hati yang kagum akan kecantikannya tentu akan berubah men#adi ragu ragu, curiga dan ngeri karena sepasang mata itu tidak pernah, atau #arang sekali berkedip. Mata itu terbuka terus seperti mata boneka% *engan langkah langkah gontai dan lemas, membuat buah pinggulnya menon#ol dan bergoyang ke kanan kiri, !anita itu ber#alan seorang diri, memutar mutar sebuah payung yang dipanggulnya. Sebuah payung hitam yang tertutup, gagangnya melengkung dan u#ungnya meruncing. Pakaiannya serba me!ah dan indah, rambutnya pan#ang sekali, digelung ke atas seperti sebuah menara hitam yang indah, terhias tusuk sanggul dari mutiara dan emas. &ang menarik adalah kuku kuku #ari tangannya. 'uku yang pan#ang terpelihara, diberi !arna merah, pan#ang meruncing dan agak melengkung seperti kuku kucing atau harimau. Pakaiannya yang me!ah itu dibuat terlalu pas dengan tubuhnya sehingga membungkus ketat tubuh itu, membayangkan lekuk lengkung yang menggairahkan dari dada sampai ke kaki karena celananya yang terbuat dari sutera merah muda itu pun ketat sekali% Biarpun kelihatannya seperti seorang !anita cantik dan genit (tante girang), namun sesungguhnya dia bukanlah manusia biasa sa#a% $nilah dia yang terkenal sekali di dunia

hitam kaum pen#ahat, karena !anita ini bukan lain adalah 'iam mo "ai li (?anita Pandai Berpayung Pedang), sebuah #ulukan yang membuat bulu tengkuk orang yang sudah mengenalnya berdiri sangking ngerinya karena !anita yang sebenarnya hanya bernama -iok Si ini memiliki ilmu kepandaian yang tinggi mengerikan dan keke#aman yang sukar dicari bandingnya% Bahkan ia disamakan dengan !anita cantik pen#elmaan siluman rase yang biasa mengganggu pria, dan setiap orang pria yang ter#ebak dalam pelukannya tentu akan mati kehabisan darah, disedot habis oleh siluman ini% )entu sa#a bagi mereka yang belum pernah ber#umpa dengannya, sama sekali tidak akan mengira bah!a !anita yang berlenggak lenggok dengan payung di pundak itulah iblis !anita yang menggeggerkan dunia kang ou! dengan perbuatannya yang luar biasa. *an mudah sa#a diduga mengapa pada hari itu 'iam mo "ai li ini mendaki lereng Jeng hoa san% )entu sa#a dia pun mendengar berita menggegerkan dunia kang ou! akan adanya Sin tong, Si Bocah a#aib dan mendengar ini, kontan keras hatinya berdebar debar penuh ketegangan dan penuh birahi% *ia dapat membayangkan betapa tenaga muk#i#at yang dihimpunnya secara ilmu hitam dengan #alan menghisap sari tenaga ratusan orang pria, akan meningkat dengan hebat sekali kalau dia bisa menghisap ke#antanan si Bocah (#aib itu% Maka begitu mendengar akan bocah a#aib di puncak Pegunungan Jeng hoa san di dalam Hutan Seribu Bunga, dia segera menempuh per#alanan #auh mengun#ungi pegunungan itu. Per#alanan yang #auh karena biarpun sering kali -iok Si ini pergi merantau namun dia memiliki sebuah pondok kecil seperti istana me!ahnya terletak di tempat yang tidak lumrah dikun#ungi manusia, yaitu di daerah 3a!a Bangkai. 3a!a ra!a yang liar ini terdapat di kaki Pegunungan -uliang san, merupakan daerah maut karena banyak lumpur dan pasir yang berputar, merupakan perangkap maut bagi manusia dan he!an. .amun di tengah tengah ra!a ra!a itu, yang tidak dapat dikun#ungi oleh manusia lain, terdapat sebuah tanah datar, tanah keras semacam pulau dan diatas pulau inilah letaknya istana kecil milik -iok Si yang ber#uluk 'iam mo "ai li, bersama belasan orang pembantu pembantu yang sudah men#adi orang orang kepercayaannya. (:@) **** *ia disebut "ai li (?anita Pandai) karena sebetulnya !anita ini dulunya adalah puteri seorang sastera!an kenamaan dan semen#ak kecil -iok Si telah mempela#ari kesusasteraan sehingga dia mahir sekali akan sastra, bahkan dia pernah menyamar sebagai pria menempuh u#ian pemerintah sehingga dia lulus dan mendapat gelar siucai% (kan tetapi, penyamarannya ketahuan dan seorang pembesar tinggi istana yang kagum kepadanya lalu mengambilnya sebagai seorang selir. Selain ilmu sastra, #uga -iok Si ini semen#ak kecil digembleng ilmu oleh para sahabat ayahnya, apalagi setelah men#adi selir pembesar tinggi di istana, dia mengadakan hubungan dengan kepala kepala penga!al, dengan penga!al penga!al kaisar yang berilmu tinggi, menyerahkan tubuhnya sebagai pengganti ilmu silat ilmu silat tinggi yang diperolehnya sebagai ,bayaran,. (khirnya, pembesar itu mengetahui akan tabiat selirnya ini yang ternyata adalah seorang !anita yang gila pria maka dia diusir dari istana pembesar itu. (kan tetapi, apa yang dilakukan oleh !anita ini+ *ia membunuh Si Pembesar, memba!a banyak harta benda yang dicurinya dari istana itu, kemudian minggat% Belasan tahun kemudian, muncullah nama #ulukan 'iam mo "ai li, namun tidak ada yang menduga bah!a dia adalah -iok Si yang dahulu men#adi selir bangsa!an dan yang membunuh bangsa!an itu sehingga men#adi orang buruan pemerintah. -iok Si ber#alan sambil tersenyum senyum, kadang kadang senyumnya melebar dan tampak giginya yang putih mengkilat dan di kedua u#ungnya terdapat sebuah gigi yang agak meruncing sehingga sekelebatan mirip gigi caling sihung. Hatinya gembira sekali kalau dia membayangkan betapa akan sedapnya kalau dia dapat memperoleh bocah a#aib itu. ,Hemmm, aku harus bersikap halus dan hati hati terhadapnya, menikmatinya selama mungkin. Hemmm..., )iba tiba dia terke#ut dan menghentikan langkahnya, akan tetapi kembali dia tersenyum manis matanya mengerling ta#am penuh kegairahan ketika melihat lima orang laki laki berdiri di depannya dengan sikap gagah. Pandang matanya menyambar nyambar dan terbayang kepuasan dan kekaguman. Memang, hati seorang !anita gila pria seperti -iok Si tentu sa#a men#adi berdebar tegang ketika melihat lima orang pria yang usianya rata rata tiga puluh tahun lebih bertubuh tegap tegap dan rata rata ber!a#ah tampan dan gagah% Seperti melihat lima butir buah yang ranum dan matang hati% ,(ih aihh... Siapakah .go !i ((nda berlima) yang gagah perkasa ini+ *an apakah .go !i senga#a hendak bertemu dan bicara dengan aku+, Seorang di antara mereka, yang usianya tiga puluh tahun, mukanya bulat dan alisnya seperti golok hitam dan tebal, berkata, ,(pakah kami berhadapan dengan 'iam mo "ai li dari 3a!a Bangkai+,

?anita itu memainkan bola matanya memandangi !a#ah merka berganti ganti dengan berseri, mulunya tersenyum ketika men#a!ab, ,kalau benar mengapa+ 'alian ini siapakah+, ,'ami adalah 'ee san .go hohan (-ima Pendekar dari Gunung (yam),. 'iam mo "ai li mengeluarkan bunyi ,tsk tsk tsk, dengan lidahnya tanda kagum. Segera dia men#ura dan berkata manis. ,(ih, kiranya lima pendekar yang namanya sudah terkenal di seluruh dunia kang ou! sebagai murid murid utama Hoa san pai+ (ih, terimalah hormatnya seorang !anita bodoh seperti aku., ,Harap )oanio (.yonya) tidak menge#ek dan bersikap merendah. 'ami sudah tahu siapa adanya 'iam mo "ai li, dan karena melihat engkau mendaki Jeng hoa san, maka terpaksa kami memberanikan diri untuk menghadang., ,;hm...% Maksud kalian+, Senyumnya makin manis dan kerling matanya makin memikat. ,'ami telah mendengar akan berita bah!a tokoh tokoh kang ou! sedang berusaha untuk memperebutkan Sin tong yang berada di Hutan Seribu Bunga dan kami mendengar pula bah!a 'iam mo "ai li merupakan seorang di antara mereka yang hendak menculik Sin tong. 'arena kami telah berhutang budi, diberi obat oleh Sin tong maka kami hanya dapat membalas budinya dengan melindunginya terutama dari tangan... maa1, para tokoh kaum sesat yang tentu tidak mempunyai itikad baik terhadap dirinya. (ndaikata kami tidak berhutang budi sekalipun, mengingat bah!a Sin tong adalah seorang anak a#aib yang telah banyak menolong orang tanpa pandang bulu, sudah men#adi ke!a#iban orang orang gagah untuk melindunginya., 'embali 'iam mo "ai li tersenyum. ,)erus terang sa#a, memang aku mendengar tentang Sin tong dan aku ingin mendapatkannya, maka hari ini aku mendaki Jeng hoa san. Habis kalian mau apa+, ,'alau begitu, kami minta dengan hormat agar kau suka membatalkan niatmu itu, )oanio. 'alau kau memaksa hendak menganggu Sin tong, terpaksa kami akan merintangimu dan tidak membolehkan kau melan#utkan per#alanan%, ,Hi hi hik, galak amat% -ima orang laki laki muda tampan gagah bertemu dengan seorang !anita cantik penuh gairah, sungguh tidak semestinya kalau bermain sen#ata mengadu nya!a%, ,Hemm, habis semestinya bagaimana+, tanya orang pertama dari 'ee san .go hohan yang betapapun #uga merasa #erih mendengar nama besar !anita ini dan mengharapkan !anita itu akan mengalah dan pergi dari situ, tidak mengganggu Sin tong. (::) Mata itu ta#am mengerling dan senyumnya penuh arti, bibirnya penuh tantangan. ,Mestinya+ Mestinya kita bermain cinta memadu kasih%, ,Perempuan hina%, ,Jalang%, ,Siluman betina, -ima orang itu telah mencabut sen#ata masing masing yaitu sen#ata golok besar yang selama ini telah mengangkat nama mereka di dunia kang ou!. 'elima orang pendekar ini memang merupakan ahli ahli bermain golok dengan $lmu Hoa san to hoat yang terkenal, dan selain itu #uga mereka semua mahir akan ilmu menotok #alan darah yang bernama Sam ci tiam hoat, yaitu ilmu menotok menggunakan tiga buah #ari tangan. ,Siaaaattt...singg...siang..., ,Ha ha, bagus% kalian memang gagah sekali bermain golok, tentu lebih gagah kalau bermain cinta, hi hik%, 'iam mo "ai li mengelak dan tiba tiba payung hitamnya berkembang terbuka. Payung itu merupakan sen#ata isime!a, terbuat dari ba#a yang kuat dan kainnya terbuat dari kulit badak yang kering dan sudah dimasak lemas, namun kuatnya luar biasa dapat menahan bacokan sen#ata ta#am. (dapun u#ung payung itu meruncing, merupakan u#ung pedang, dan gagangnya yang melengkung itu pun dapat digunakan sebagai sen#ata kaitan yang lihai. ,)rang trang trang...%%, Bunga api berpi#ar ketika golok golok itu tertangkis oleh payung dan karena kini tubuh !anita itu tertutup payung yang berkembang dan berputar putar, maka sukarlah bagi lima orang itu untuk menyerangnya dari depan. Mereka lalu berloncatan dan mengurung !anita itu. ,Hi hik, hayo keroyoklah. 'alu baru kalian lima orang ini sa#a, masih terlampau sedikit bagiku. Hi hik, hendak kulihat sampai dimana kekuatan kalian apakah patut untuk men#adi la!an la!anku untuk bermain cinta%, **** ,Perempuan rendah%, 0rang pertama dari lima pendekar itu marah sekali, goloknya menyambar dahsyat, tapi tiba tiba golok itu terhenti di tengah udara karena telah terikat oleh sebuah benda hitam pan#ang yang lembut. 'iranya !anita itu telah mengudar gelung

rambutnya dan ternyata rambut itu pan#angnya sampai ke ba!ah pinggulnya, rambut yang gemuk hitam, pan#ang dan harum baunya, bahkan bukan itu sa#a keisteme!aannya, rambut itu dapat dipergunakan sebagai sen#ata ampuh, sebagai cambuk yang kini berhasil membelit golok orang pertama dari 'ee san ngo hohan% Sebelum orang ini sempat menarik goloknya, tangan kiri 'iam mo "ai li bergerak menghantam tengkuk orang itu dengan tangan miring. ,'rekk%, -aki laki itu mengeluh dan roboh tak dapat bangkit kembali karena dia telah terkena totokan istime!a yang membuat tubuhnya lumpuh sungguhpun dia masih dapat melihat dan mendengar. ;mpat orang lainnya terke#ut dan marah sekali. Mereka memutar golok lebih gencar lagi, bahkan kini tangan kiri mereka membantu dengan serangan totokan Sam ci tiam hoat yang ampuh% .amun orang yang mereka keroyok itu terta!a ta!a mempermainkan mereka. Setiap serangan golok dapat dihalau dengan mudah oleh payung yang diputar putar sedangkan u#ung rambut yang pan#ang itu mengeluarkan suara ledakan ledakan kecil dan menyambar nyambar di atas kepala mereka, tidak menyerang, hanya mendatangkan kepanikan sa#a karena memang dipergunakan untuk mempermainkan mereka. ,Mampuslah%, 0rang ke dua yang menyerang dengan golok ketika goloknya ditangkis, cepat dia ,memasuki, lo!ongan dan berhasil mengirim totokan. 'arena tempat terbuka yang dapat dimasuki #ari tangannya di antara putaran payung itu hanya di bagian dada, maka dia menotok dada kiri !anita itu. *alam keadaan seperti itu, menghadapi la!an yang amat tangguh, pendekar ini sudah tidak mau lagi mempergunakan sopan santun yang tentu tidak akan dilanggarnya kalau keadaan tidak mendesak seperti itu. ,"usss...%, tiga buah #ari tangan itu tepat mengenai buah dada kiri yang besar, tapi dia hanya merasakan sesuatu yang lunak hangat, sedangkan !anita itu sama sekali tidak terpengaruh, bahkan mengerling dan berkata, ,$hh, kau bersemangat benar, tampan. Belum apa apa sudah main colek dada, hihik%, )entu sa#a pendekar ini men#adi merah sekali mukanya. *ia merasa malu akan tetapi #uga penasaran. $lmu totok yang dimilikinya sudah terkenal dan belum pernah gagal. )adi #elas dia telah menotok #alan darah yang amat berbahaya di dada !anita itu, mengapa !anita itu sama sekali tidak merasakan apa apa, bahkan menyindirnya dan dianggap dia mencolek dada+ *engan marah dia mener#ang lagi bersama tiga orang sutenya. ,Sudah cukup, sudah cukup, rebah dan beristirahatlah kalian%, )iba tiba payung itu tertutup kembali, berubah men#adi pedang yang aneh dan segulung sinar hitam menyambar nyambar mendesak empat orang itu, kemudian dari atas terdengar ledakan ledakan dan berturut turut tiga orang lagi roboh terkena totokan u#ung rambut !anita sakti itu. Seperti orang pertama, mereka ini pun roboh tertotok dan lumpuh, hanya dapat memandang dengan mata terbelalak namun tidak menggerakan kaki tangan mereka% 0rang termuda dari mereka kaget setengah mati melihat betapa empat orang suhengnya telah roboh. .amun dia tidak men#adi gentar, bahkan dengan kemarahan dan kebencian meluap dia memaki, ,Perempuan hina, pelacur rendah, siluman betina, aku takkan mau sudah sebelum dapat membunuhmu%, (:6) ,(ihhh... kau penuh semangat akan tetapi mulutmu penuh makian menyebalkan hatiku%, Golok itu tertangkis oleh payung sedemikian kerasnya sehingga terpental dan sebelum laki laki itu dapat mengelak, sinar hitam menyambar dan u#ung rambut telah membelit lehernya% Pria itu berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan libatan rambut dari lehernya dengan kedua tangan, akan tetapi begitu !anita itu menggerakkan kepalanya, rambutnya terpecah men#adi banyak gumpalan dan tahu tahu kedua pergelangan lengan orang itu pun sudah terbelit rambut yang seolah olah hidup seperti ular ular hitam yang kuat. ,.ah, kesinilah, )ampan. Mendekatlah, kekasih. 'au perlu diha#ar agar tidak suka memaki lagi%, -aki laki itu sudah membuka mulut hendak memaki lagi, akan tetapi libatan rambut pada lehernya makin erat sehingga dia tidak dapat bernapas, kemudian rambut itu menariknya mendekat kepada !anita yang tersenyum senyum itu% 'ini laki laki itu sudah berada dekat sekali, bahkan dada dan perutnya telah menempel pada dada yang membusung dan perut yang mengempis dari !anita itu. )ercium olehnya bau !angi yang aneh dan memabokkan, akan tetapi karena lehernya terbelit kuat kuat, dan napasnya tak dapat lancar, maka dia terpaksa men#ulurkan lidahnya keluar. ,(ihhh, kau perlu diberi sedikit ha#aran, )ampan%, ;mpat orang pendekar yang tertotok melihat dengan mata terbelalak penuh kengerian betapa !anita itu kini mendekatkan muka sute mereka yang termuda, kemudian membuka mulut dan mencium mulut sute mereka yang terbuka dan lidah yang ter#ulur keluar itu. Mereka melihat tubuh sute mereka berkelo#ot sedikit seperti menahan sakit, mata sute mereka terbelalak, namun !anita itu terus mencium dan menutup mulut pria itu dengan mulutnya sendiri yang lebar. )ak dapat terlihat oleh empat orang pendekar itu betapa !anita itu yang ke#am dan ke#i seperti iblis, telah menggunakan giginya untuk menggigit sampai

terluka lidah sute mereka yang ter#ulur keluar, kemudian menghisap darah dari luka di lidah itu% Mereka berempat hanya melihat betapa !anita itu meme#amkan mata, baru sekarang mereka melihat !anita itu meme#amkan mata, kelihatan penuh nikmat, akan tetapi !a#ah sute mereka makin pucat dan mata sute mereka yang terbelalak itu membayangkan kenyerian dan ketakutan yang hebat. (gaknya !anita itu tidak puas karena darah yang dihisapnya kurang banyak, maka kini dia melepaskan mulut pemuda itu dan memindahkan ciuman mulutnya ke leher si Pemuda. *apat dibayangkan betapa kaget empat orang pendekar itu melihat bah!a mulut sute mereka penuh !arna merah darah% ,Sute...%%%, Mereka berseru akan tetapi tidak dapat menggerakkan kaki tangan mereka. Sute mereka meronta ronta seperti ayam disembelih, matanya melotot memandang ke arah para suhengnya seperti orang minta tolong, kemudian tubuhnya berkelo#otan ketika !anita itu kelihatan #elas menghisap hisap lehernya ternyata bah!a urat besar di lehernya telah ditembusi gigi yang meruncing dan kini dengan sepuasnya !anita itu menghisap darah yang memban#ir keluar dari urat di leher itu% Mata yang melotot itu makin hilang sinarnya dan pudar, !a#ahnya makin pucat dan akhirnya tubuh yang meregang regang itu lemas. 0rang termuda itu pingsan karena kehilangan banyak darah, takut dan ngeri. 'iam mo "ai li melepaskan libatan rambutnya dan tubuh itu terguling roboh, terlentang dengan muka pucat dan napas terengah engah. ASute...%, 'embali mereka mengeluh dan dengan penuh kengerian mereka melihat betapa !anita itu menggunakan lidahnya yang kecil merah dan meruncing itu untuk men#ilati darah yang masih belepotan di bibirnya yang men#adi makin merah. ?a#ahnya kemerahan, segar seperti kembang mendapat siraman, berseri seri dan ketika dia mendekati empat orang itu, mereka terbelalak penuh kengerian. ***** (kan tetapi, !anita itu tidak menyerang mereka, agaknya dia sudah puas menghisap darah orang termuda tadi. Hanya kini kedua tangannya bergerak gerak dan sekali renggut sa#a pakaian empat orang itu telah koyak koyak. 'emudian dia bangkit berdiri, dengan gerakan memikat seperti seorang penari telan#ang, dia membuka pakaiannya, menanggalkan satu demi satu sambil menari nari% Sampai dia bertelan#ang bulat sama sekali di depan empat orang itu yang membuang muka dengan perasaan ngeri dan sebal% ,'alian layanilah aku, puaskanlah aku, senangkan hatiku dan aku akan membebaskan kalian berlima. -ihat, bukankah tubuhku menarik+ (ku hanya ingin mendapatkan cinta kalian, aku tidak menginginkan nya!a kalian., ,"ih, siluman betina% 'auanggap kami ini orang orang apa+ 'ami adalah murid Hoa san pai yang tidak takut mati. Seribu kali lebih baik mampus daripada memenuhi seleramu yang terkutuk melayani na1su berahimu yang men#i#ikan%, kata empat orang itu saling susul dan saling bantu. 'iam mo "ai li tersenyum. ,Hi hik, begitukah+ 'alau begitu, baiklah, kalian melayani aku sampai mampus%, *ia lalu membungkuk dan menarik lengan seorang di antara mereka, kemudian menggunakan kuku #ari kelingking kiri menggurat beberapa tempat di punggung dan tengkuk pria ini. 0rang itu menggigil, menggigit bibir menahan sakit, akan tetapi karena dia tidak mampu mengerahkan sinkang, dia tidak dapat mela!an pengaruh hebat yang menggetarkan tubuhnya melalui luka luka goresan kuku beracun dari kelingking itu. Mukanya men#adi merah, #uga matanya men#adi merah dan napasnya terengah engah. )iga orang pendekar yang lain memandang penuh kekha!atiran dan kengerian. (:2) )iba tiba !anita itu terkekeh, menggunakan tangan membebaskan totokan sehingga orang itu dapat menggerakkan kaki tangannya dan ter#adilah hal yang membuat tiga orang pendekar yang masih rebah lumpuh itu terbelalak penuh kengerian. mereka melihat Sute mereka itu seperti seorang gila menerkam dan mendekap tubuh !anita itu penuh gairah na1su% *engan mata terbelalak mereka melihat betapa !anita itu menyambutnya dengan kedua lengan terbuka, bergulingan di atas rumput dan tampak betapa !anita itu membiarkan dirinya diciumi, kemudian mengalihkan mulutnya yang lebar ke leher Sute mereka% Mereka bertiga terpaksa meme#amkan mata agar tidak usah menyaksikan peristi!a yang memalukan dan terkutuk itu. Mereka mengerti bah!a Sute mereka melakukan hal terkutuk itu karena terpengaruh oleh racun yang diguratkan oleh kuku #ari kelingking si iblis betina, dan mereka tahu pula bah!a Sute mereka yang diamuk pengaruh #ahanam itu tidak tahu bah!a darahnya dihisap oleh !anita itu yang seperti telah dilakukan pada orang pertama tadi kini #uga menghisap darahnya sepuas hatinya.

*apat diduga lebih dahulu bah!a tiga orang yang lain #uga mengalami siksaan yang sama tanpa dapat berdaya apa apa tanpa dapat mela!an. Hal ini dilakukan berturut turut oleh 'iam mo "ai li dan tiga hari tiga malam kemudian, dia meninggalkan tempat itu sambil men#ilat #ilat bibirnya penuh kepuasan. Setelah dia melempar kerling ke arah lima tubuh telan#ang yang sudah men#adi mayat semua itu, bergegas dia pergi mendaki Jeng hoa san untuk mencari Sin tong yang amat diinginkan. -ima orang 'ee san .go hohan itu mengalami kematian yang amat mengerikan. )ubuh mereka kehabisan darah, kulit mengeriput. Mereka seperti lima ekor lalat yang ter#ebak ke sarang laba laba dan setelah semua darah mereka disedot habis oleh laba laba, mayat mereka yang sudah kering dan habis sarinya itu dilemparkan begitu sa#a. '!a Sin -iong, atau yang lebih terkenal dengan nama panggilan Sin tong, pada pagi hari itu seperti biasa setelah mandi cahaya matahari, lalu men#emur obat obatan dan tidak lama kemudian berturut turut datanglah orang orang dusun yang membutuhkan bahan obat untuk bermacam penyakit yang mereka derita. Sin tong mendengarkan dengan sabar keluhan dan keterangan mereka tentang sakit yang mereka derita, menyiapkan obat obat untuk mereka semua dengan hati penuh belas kasihan. Semua ada sebelas orang dusun, tua muda laki perempuan yang memandang kepada bocah itu dengan sinar mata penuh kagum dan pemu#aan. Baru bertemu dan memandang !a#ah Sin tong itu sa#a, mereka sudah merasa banyak berkurang penderitaan sakit mereka. Seolah olah ada !iba!a yang keluar dari !a#ah bocah penuh kasih sayang itu yang meringankan rasa sakit yang mereka derita. )entu sa#a hal ini sebenarnya ter#adi karena kepercayaan mereka yang penuh bah!a bocah itu akan dapat menyembuhkan penyakit mereka, sehingga keyakinan ini sendiri sudah merupakan obat yang man#ur. *an bocah a#aib itu memang bukanlah seorang dukun yang menggunakan kemu#i#atan dan sulap atau sihir untuk mengobati orang, melainkan berdasarkan ilmu pengobatan yang !a#ar. *ia memilih buah, daun, bunga atau akar obat yang memang tepat mengandung khasiat atau daya penyembuh terhadap penyakit penyakit tertentu itu. )iba tiba terdengar nyanyian yang makin lama makin #elas terdengar oleh mereka semua. Juga Sin -iong, bocah a#aib itu, berhenti sebentar mengumpulkan dan memilih obat yang akan dibagikan karena mendengar suara nyanyian yang aneh itu. (kan tetapi begitu kata kata nyanyian itu dimengertinya, dia mengerutkan alisnya dan menggeleng geleng kepala. ,(ihh, kalau hidup hanya untuk menge#ar kesenangan, apapun #uga tentu tidak akan dipantangnya demi mencapai kesenangan%, kata Sin -iong. ,Huh ha ha, benar sekali, Sin tong. 4ntuk mencapai kesenangan harus berani melakukan apapun #uga, termasuk membunuh para tamu tamu yang tiada harganya ini%, )erdengar #a!aban dan tahu tahu disitu telah berdiri Pat #iu 'ai ong% Sebagai lan#utan kata katanya, tongkatnya ditekankan kepada tanah di depan kaki lalu lima kali u#ung tongkat itu bergerak menerbangkan tanah dan kerikil ke depan. )ampak sinar hitam berkelebat menyambar lima kali, disusul #erit #erit kesakitan dan robohlah berturut turut lima orang dusun yang berada di depan Sin -iong, roboh dan berkelo#otan kemudian te!as seketika karena tanah dan kerikil itu masuk ke dalam kepala mereka% ,Hi hi hik, kepandaian seperti itu sa#a dipamerkan di depan Sin tong lihat ini%, )iba tiba terdengar suara keta!a merdu dan tau tahu di situ telah berdiri seorang !anita cantik yang bukan lain adalah 'iam mo "ai li% *ia menudingkan payung hitamnya yang tertutup itu ke arah para penghuni dusun yang ber!a#ah pucat dan dengan mata terbelalak memandang lima orang teman mereka yang telah te!as. ,"uat cuat cuat...%, *ari u#ung payung itu meluncur sinar sinar hitam dan berturut turut, enam orang dusun yang masih hidup men#erit dan roboh tak bergerak lagi, leher mereka ditembusi #arum #arum hitam yang meluncur keluar dari u#ung payung itu% **** Se#enak Sin -iong terbelalak memandang kepada kedua orang itu yang berdiri di sebelah kanan dan kirinya. 'emudian dia memandang ke ba!ah, ke arah tubuh sebelas orang dusun yang telah men#adi mayat. Mukanya men#adi merah, air matanya berderai dan dengan suara nyaring dia berkata sambil menudingkan telun#uknya bergantian kepada Pat #iu 'ai ong dan 'iam mo "ai li, ,'alian ini manusia atau iblis+ 'alian berdua amat ke#am, perbuatan kalian amat terkutuk. Membunuh orang orang tak berdosa seolah kalian pandai menghidupkan orang., Bocah itu memandang kepada sebelas mayat dan sesenggukan menangis. ,Hi hi hik, Sin tong yang baik, apakah kau takut kubunuh+ Jangan kha!atir, aku datang bukan untuk membunuhmu,, kata 'iam mo "ai li, agak kece!a melihat betapa bocah a#aib itu menangis dan membayangkannya ketakutan. (:5)

Sin -iong mengangkat muka memandang !anita itu, biarpun air matanya masih berderai turun namun pandang matanya sama sekali tidak membayangkan ketakutan, ,'au mau bunuh aku atau tidak, terserah. (ku tidak takut%, ,Ha ha ha% Benar hebat% Sin tong, kalau kau tidak takut kenapa menangis+, Pat #iu 'ai ong menegur. ,(pa kau menangisi kematian orang orang tak berharga itu+, 'iam mo "ai li menyambung. ,Mereka sudah mati mengapa ditangisi+ (ku menangis menyaksikan keke#aman yang kalian lakukan, aku menangis karena melihat kesesatan dan keke#aman kalian., *ua orang tokoh sesat itu terbelalak heran saling pandang kemudian mereka teringat kembali akan niat mereka terhadap anak a#aib ini, maka keduanya seperti dikomando sa#a lalu terta!a, dan keduanya dengan kecepatan kilat menyerbu ke depan hendak menubruk Sin -iong yang berdiri tegak dan memandang dengan sinar mata sedikitpun tidak membayangkan rasa takut% ,*esss......%, 'arena gerakan mereka berbarengan, disertai rasa kha!atir kalau kalau keduluan oleh orang lain, maka melihat Pat #iu 'ai ong sudah lebih dekat dengan Sin tong, 'iam mo "ai li lalu merobah gerakannya, tidak hendak menangkap Sin tong karena dia kalah dulu, melainkan melakukan gerakan mendorong dengan kedua tangannya ke arah Pat #iu 'ai ong% Pukulan #arak #auh yang dilakukan oleh !anita iblis ini dahsyat sekali, membuat Pat #iu 'ai ong terke#ut ketika ada angin panas menyambar, maka dia cepat menunda niatnya menangkap Sin tong dan bergerak menangkis. 'eduanya merasakan dahsyatnya tenaga la!an dan terpental ke belakkang% Se#enak mereka saling berpandangan dan Pat #iu 'ai ong yang lebih dulu dapat menguasai dirinya lalu terta!a, ,Ha ha ha, lama tidak #umpa, 'iam mo "ai li men#adi makin gagah sa#a%, ,Pat #iu 'ai ong, selama ada aku disini, #angan harap kau akan dapat merampas Sin tong dari tanganku%, ?anita itu berkata dan memandang ta#am, siap menghadapi kakek yang dia tahu merupakan la!an yang tangguh itu. ,(ha, 'iam mo "ai li, sekali ini kau mengalahlah kepadaku. (ku membutuhkannya untuk menyempurnakan ilmuku..., ,Hi hik, $lmu Hiat ciang Hoat sut, bukan+ 'au sudah cukup tangguh, 'ai ong, dan betapa mudahnya bagimu untuk mencari seratus orang anak lagi untuk kau hisap darah, otak dan sumsumnya. Jangan Sin tong%, ,Hemmmm, kau mau menang sendiri. (pa kaukira aku tidak tahu mengapa kau menghendaki Sin tong+ *ia masih terlalu muda, "ai li, tentu tidak akan memuaskan hatimu. (pa sukarnya bagimu mencari orang orang muda yang kuat dan menyenangkan+, ,"ukup% 'ita mempunyai keinginan sama, dan #alan satu satunya adalah untuk memperebutkannya dengan kepandaian%, ,Ha ha ha, bagus sekali. Memang aku ingin mencoba kepandaian ?anita Pandai dari 3a!a Bangkai%, -iok Si, Si ?anita Pandai Berpayung Pedang dari 3a!a Bangkai sudah tak dapan menahan kemarahannya melihat ada orang berani merintanginya, maka sambil berteriak keras dia sudah mener#ang ma#u dengan sen#atanya yang istime!a, yaitu payung hitam yang tangkainya sebatang pedang runcing itu. ,)rakkk%, Pat #iu 'ai ong sudah menggerakkan tongkatnya menangkis. Gempuran daua tenaga raksasa membuat keduanya terpental lagi ke belakkang dan Pat #iu 'ai ong cepat meloncat ke depan, tongkatnya berubah men#adi segulungan sinar hitam yang menyambar ganas. ,)rakk% )rakkk%%, *ua kali sen#ata payung dan tongkat bertemu di udara dan keduanya terhuyung ke belakkang. *iam diam mereka berdua terke#ut sekali dan maklum bah!a dalam hal tenaga sakti, kekuatan mereka berimbang. Sebelum mereka melan#utkan pertandingan mereka, tiba tiba mereka melangkah mundur dan memandang ta#am karena berturut turut ditempat itu telah muncul lima orang kakek yang melihat cara munculnya dapat diduga tentu memiliki kepandaian tinggi. Mereka muncul seperti setan setan, tidak dapat didengar atau dilihat lebih dahulu, tahu tahu sudah berdiri di situ sambil memandang ke arah Pat #iu 'ai ong dan 'iam mo "ai li dengan bermacam sikap. 'etika dua orang datuk kaum sesat atau golongan hitam ini melihat dengan penuh perhatian mereka terke#ut sekali. Biarpun diantara lima orang itu ada yang belum pernah mereka #umpai, namun melihat ciri ciri mereka, kedua orang datuk golongan hitam ini dapat mengenal mereka yang kesemuanya adalah orang orang aneh di dunia kang ou! yang masing masing telah memiliki nama besar sebagai orang orang sakti. Sementara itu, ketika melihat dua orang kakek dan nenek tadi bertanding memperebutkan dirinya, Sin -iong men#adi makin berduka. )ak disangkanya bah!a di tempat yang penuh damai ini di mana dia selama hampir tiga tahun tinggal penuh ketentraman dan kedamaian, yang membuat dia hampir melupakan keke#aman keke#aman manusia ketika ter#adi pembunuhan ayah bundanya, kini dia menyaksikan keke#aman yang lebih hebat lagi di mana sebelas orang dusun yang sama sekali tidak berdosa dibunuh begitu

sa#a oleh dua orang itu. Maka dia lalu duduk di atas batu, bersila dan tak bergerak seperti arca, hatinya dilanda duka, dan dia memandang dengan sikap tidak mengacuhkan. Bahkan ketika muncul lima orang aneh itu, dia pun tidak membuat reaksi apa apa kecuali memandang dengan penuh perhatian namun dengan sikap sama sekali tidak mengacuhkan. (:7) 0rang pertama adalah seorang kakek berusia enam puluh tahun, bertubuh tinggi besar dengan muka merah seperti tokoh '!an 'ong dalam cerita Sam kok, kelihatan gagah sekali, di punggungnya tampak dua batang pedang menyilang, matanya lebar alisnya tebal dan suaranya nyaring ketika dia terta!a, ,Ha ha ha, kiranya bukan hanya orang gagah sa#a yang tertarik kepada Sin tong, #uga iblis iblis berdatangan sungguhpun tentu mempunyai niat lain%, *engan ucapan yang #elas ditu#ukan kepada 'iam mo "ai li dan Pat #iu 'ai ong ini, dia memandang dua orang itu dengan terang terangan. 0rang ini bukanlah orang sembarangan, namanya sendiri adalah Siang koan Hou!, akan tetapi dia lebih terkenal dengan sebutan )ee tok (3acun Bumi) karena selain merupakan seorang ahli racun yang sukar dicari tandingannya, #uga dia amat ganas menghadapi la!an tidak mengenal ampun dan selain itu, #uga dia amat #u#ur dan blak blakan, bicara dan bertindak tanpa pura pura lagi. $lmu silatnya tinggi sekali, dan yang paling terkenal sehingga menggegerkan dunia persilatan adalah ilmu pukulannya yang disebut Pek lui kun ($lmu Silat )angan 'ilat) dan $lmu Pedangnya Ban tok Siang kiam (Sepasang Pedang Selaksa 3acun)% )idak ada orang yang tahu dimana tempat tinggalnya karena memang dia seorang perantau yang muncul dimana sa#a secara tak terduga duga seperti kemunculannya sekarang ini di Hutan Seribu Bunga. ,Huhh, bekas Suteku yang tetap goblok%, kata orang kedua. ,Masa masih tidak mengerti apa yang dikehendaki dua iblis ini. Jembel busuk itu tentu ingin menghisap darah dan otak Sin tong untuk menyempurnakan $lmu $blisnya Hiat "iang Hoat sut., ,Sedangkan iblis betina genit ini apa lagi yang dicari kecuali sari ke#antanan Sin tong+ Hayo kalian menyangkal, hendak kulihat apakah kalian begitu tak tahu malu untuk menyangkal%, 0rang yang kata katanya amat menusuk ini adalah seorang kakek yang beberapa tahun lebih tua daripada )ee tok, bahkan menyebut )ee tok sebagai bekas sutenya karena memang demikian. *ia bertubuh tinggi kurus dan mukanya seperti tengkorak mengerikan, di ketiaknya terselip sebatang tongkat pan#ang dan gerak geriknya ketika bicara seperti seekor monyet tidak mau diam, bahkan kadang kadang menggaruk garuk kepala atau pantatnya, matanya liar memandang ke kanan kiri. $nilah dia tokoh hebat yang ber#uluk )hian tok (3acun -angit), bekas suheng )ee tok yang memiliki kepandaian khas. Selain lihai dalam hal racun sesuai dengan nama dan #ulukannya, #uga dia adalah seorang pemu#a 'au! "ee )hian atau "ee )hian )haiseng, Si 3a#a Monyet itu, yaitu sebatang tongkat yang dia beri nama 'im kau! pang seperti tongkat Si 3a#a Monyet. Juga dia telah menciptakan ilmu silat tangan kosong yang meniru gerak gerik seekor monyet yang diberinya nama Sin kau! kun ($lmu Silat Monyet Sakti). Seperti #uga )ee tok, dia tidak mempunyai tempat tinggal yang tetap, dan tidak ada yang tahu lagi nama aslinya, yaitu Bhong Sek Bin. ,Hemmm, setelah ada aku disini #angan harap segala macam iblis dapat berbuat sesuka hati sendiri%, kata orang ke tiga, suaranya kasar dan keras, pandang matanya seperti u#ung pedang menusuk. 0rang ini bernama "iang Ham #ulukannya )hian he )e it, Sedunia .omor satu% 4sianya kurang lebih 7@ tahun, dan dia adalah ketua dari Perkumpulan 'ang #iu pang (Perkumpulan -engan Ba#a) yang didirikannya di Secuan. *i tangan kirinya tampak sebatang sen#ata tombak gagang pan#ang, dan selain terkenal sebagai seorang ahli bermain tombak, dia pun terkenal sebagai seorang ahli bermain tombak, dia pun terkenal memiliki lengan sekuat ba#a% Pakaiannya ringkas seperti biasa dipakai oleh seorang ahli silat dan setiap gerak geriknya menun#ukkan bah!a dia telah mempunyai kepandaian silat yang sudah mendarah daging di tubuhnya. 0rang ke empat adalah seorang berpakaian sastra!an, sikapnya halus, usianya 7@ tahun tapi masih tampak tampan, tubuhnya sedang dan dia sudah men#ura ke arah kedua orang datuk golongan hitam itu. *i pinggangnya terselip sebatang mau!pit alat tulis pena pan#ang. ,'ami berlima dengan tu#uan yang sama datang ke tempat ini, tidak sangka bertemu dengan dua orang tokoh terkenal seperti Ji !i ((nda berdua), Pat #iu 'ai ong dan 'iam mo "ai li, terutama sekali kepada "ai li, terimalah hormatku., Pat #iu 'ai ong sudah segera dapat mengenal siapa orang ini, akan tetapi 'iam mo "ai li tidak mengenalnya. Hati !anita ini yang tadinya panas mendengar kata kata menentang dari tiga orang pertama, merasa seperti dielus elus oleh sikap dan kata kata orang berpakaian sastra!an yang tampan ini. Maka dia pun membalas penghormatannya dan dengan lirikan mata memikat dan senyum simpul manis sekali dia bertanya, ,Harap maa1kan, akan tetapi siapakah saudara yang manis budi dan yang tentu memiliki ilmu kepandaian bun dan bu (Sastra dan silat) yang tinggi ini+, -aki laki itu tersenyum dan men#a!ab halus, ,Saya yang rendah dinamakan orang Gin siau! Siucai (Pela#ar Bersuling Perak), seorang yang suka bersunyi di Beng san., 'iam mo "ai li kembali men#ura, tersenyum dan berkata, ,(ihhh, sudah lama sekali saya telah mendengar nama besar "in siau! Siucai, sebagai seorang ahli silat tinggi,

terutama sekali sebagai seorang peniup suling yang mahir dan sudah lama pula mendengar akan keindahan tamasya alam di Beng san. Mudah mudahan sa#a saya akan berumur pan#ang untuk mengun#ungi Beng san yang indah, men#adi tamu Gin siau! Siucai yang ramah dan sopan, tidak seperti kebanyakan pria yang kasar tak tahu sopan santun%, 4capan terakhir ini #elas ditu#ukannya kepada tiga orang tokoh pertama yang kasar kasar tadi. 0rang ke lima dari rombongan itu adalah seorang tosu berusia enam puluh tahun lebih, tubuhnya tinggi kurus dan mukanya pucat, tangan kiri memegang sebuah hudtim ('ebutan Pendeta) dan tangan kanan memegang sebuah kipas yang tiada hentinya digoyang goyang mengipasi lehernya seolah olah dia kepanasan, padahal ha!a di Hutan Seribu Bunga itu se#uk% 'ini dia membuka mulut dan terdengarlah suaranya yang merdu menyanyikan sa#ak dalam kitab )o tek kheng, kitab utama dari kaum tosu (Pemeluk (gama )o)% (:9) Amat sempurna, namun tampak tak sempurna, tampak tidak lengkap, sungguhpun kegunaannya tiada kurang Terisi penuh, namun tampaknya meluap tumpah, tampaknya kosong, sungguhpun tak pernah kehabisan Yang paling lurus, kelihatan bengkok, yang paling cerdas, kelihatan bodoh, yang paling fasih, kelihatan gagu. Api panas dapat mengatasi dingin, air sejuk dapat mengatasi panas, Sang Budiman, murni dan tenang dapat memberkati dunia!" ,Huah ha ha ha% (nda tentulah -am hai Seng #in (Manusia Sakti -aut Selatan), bukan+ Sa#ak sa#ak )o tek kheng agaknya telah men#adi semacam cap (nda, ha ha ha%, kata Pat #iu 'ai ong sambil terta!a menge#ek. )osu itu berkata, ,Siancai% Pat #iu 'ai ong bermata ta#am, dapat mengenal seorang tosu miskin dan bodoh., ,(h, #angan merendah, )otiang,, kata 'iam mo "ai li, ,Siapa orangnya yang tidak tahu bah!a biarpun (nda seorang yang berpakaian tosu dan kelihatan miskin, namun memiliki sebuah istana dan men#adi ma#ikan dari Pulau 'ura kura. $ni namanya menggunakan pakaian butut untuk menutupi pakaian indah di sebelah dalamnya., ,Siancai% Pu#ian kosong...%, )osu itu berkata dan mukanya men#adi merah. )ee tok Siangkoan Hou! mngeluarkan suara menggereng tidak sabar. ,(pa apaan semua kepura puraan yang men#emukan ini+ Pat #iu 'ai ong dan 'iam mo "ai li, ketika kami berlima datang tadi, kami melihat kalian sedang memperebutkan Sin tong dan tentu sebelas orang dusun ini kalian berdua yang membunuhnya%, ,)ee tok, urusan itu adalah urusan kami sendiri. Perlu apa kau mencampuri+, Pat #iu 'ai ong men#a!ab dengan senyum dan suara halus seperti kebiasaannya namun #elas bah!a dia merasa tak senang. ,Bukan urusanku, memang% (kan tetapi ketahuilah, kami berlima mempunyai maksud yang sama, yaitu masing masing menghendaki agar Sin tong men#adi muridnya. Biarpun kami saling bertentangan dan berebutan, namun kami memperebutkan Sin tong untuk men#adi murid kami atau seorang di antara kami. Sedangkan kalian berdua, mempunyai niat buruk%, kata pula )ee tok yang terkenal sebagai orang yang tidak pernah menyimpan perasaan dan mengeluarkannya semua tanpa tedeng aling aling lagi melalui suaranya yang nyaring. ,)ee tok, #angan sombong kau% Mengenai kepentingan masing masing memperebutkan Sin tong, adalah urusan pribadi yang tak perlu diketahui orang lain. &ang #elas, kita bertu#uh masing masing hendak memiliki Sin tong, 4ntuk kepentingan pribadi masing masing tentu sa#a sekarang bagaimana baiknya+, *****

,(pakah kalian ini lima orang yang mengaku sebagai tokoh tokoh sakti dan gagah dari dunia kang ou! hendak mengandalkan banyak orang mengeroyok kami berdua+ (ku, 'iam mo "ai li sama sekali tidak takut biarpun aku seorang kalian keroyok berlima, akan tetapi betapa curang dan hinanya perbuatan itu. )erutama sekali Gin siau! Siucai, tentu tidak begitu rendah untuk melakukan pengeroyokan%, kata 'iam mo "ai li yang cerdik. ,Perempuan sombong kau, 'iam mo "ai li%, )ee tok membentak marah dan melangkah ma#u. ,Siapa sudi mengeroyokmu+ (ku sendiri pun cukup untuk mengenyahkan seorang iblis betina seperti engkau dari muka bumi%, ,)ee tok, buktikan omonganmu%, 'iam mo "ai li membentak dan dia pun melangkah ma#u. ,;h eh, nanti dulu% (pa hanya kalian berdua sa#a yang menghendaki Sin tong+ 'ami pun tidak mau ketinggalan%, kata Pat #iu 'ai ong mencela. ,Benar sekali% Perebutan ini tidak boleh dimonopoli oleh dua orang sa#a% (ku pun tidak takut menghadapi siapa pun untuk memperoleh Sin tong%, )hian te )e it "iang Ham membentak menggoyang tombak pan#angnya melintang di depan dada. ,Siancai, siancai...%, -am hai Seng #in melangkah ma#u, menggoyang kebutannya. ,Harap "u!i((nda Sekalian) suka bersabar dan tidak turun tangan secara kacau saling serang. Semua harus diatur seadilnya dan sebaiknya. 'ita bukanlah sekumpulan bocah yang biasanya hanya saling baku hantam memperebutkan sesuatu. Sudah #elas bah!a kita bertu#uan sama, yaitu ingin memperoleh Sin tong. (kan tetapi kita lupa bah!a hal ini sepenuhnya terserah kepada pemilihan Sin tong sendiri. Maka marilah kita ber#an#i. 'ita bertanya kepada Sin tong, kepada siapa ia hendak ikut dan kalau dia sudah men#atuhkan pilihannya, tidak seorangpun boleh melarang atau mencampuri, Bagaimana+, (:<) Hemm, tidak buruk keputusan itu. (ku setu#u%, kata )ee tok. ,(ku pun setu#u%, kata )hian tok dan yang lain pun tidak mempunyai alasan untuk tidak menyetu#ui keputusan yang memang adil ini, kemudian melan#utkan dengan kata kata senga#a dibikin keras agar terdengar oleh Sin tong. ,)entu sa#a harus #u#ur tidak membohongi Sin tong akan maksud hati sebenarnya. Misalnya yang mau mengambil murid, yang hendak menghisap darahnya atau hendak memperkosa dan menghisap sari ke#antanannya #uga harus berterus terang%, )entu sa#a dua orang tokoh golongan hitam itu mendongkol sekali dan ingin menyerang )hian tok yang licik itu. ,$si hati orang siapa yang tahu+ Boleh sa#a kau bilang hendak mengambil murid, akan tetapi siapa tahu kalau kau menghendaki nya!anya+, 'iam mo "ai li menge#ek )hian tok. ,'au...% Ma#ulah, rasakan 'im kau! pang pusakaku ini%, ,Boleh% Siapa takut+, ?anita itu balas membentak. ,Siancai...%, -am hai Seng #in mencela dan melangkah ma#u. ,(pakah kalian benar benar hendak men#adi kanak kanak+ 'atanya tadi sudah setu#u, nah marilah kita mendengar sendiri siapa yang men#adi pilihan Sin tong., )u#uh orang itu lalu menghampiri Sin tong yang masih duduk bersila seperti sebuah arca, hatinya penuh kengerian menyaksikan tingkah laku tu#uh orang itu. ,Sin tong yang baik. -ihatlah, aku satu satunya !anita di antara kami bertu#uh. -ihatlah aku, seorang !anita yang hidup kesepian dan merana karena tidak mempunyai anak, kau mendengar bah!a engkau pun sebatangkara, tidak mempunyai ayah bunda lagi. Marilah anakku, marilah ikut dengan aku, aku akan men#adi pengganti ibumu yang mencintaimu dengan seluruh #i!aku. Mari hidup sebagai seorang Pangeran di istanaku, di 3a!a Bangkai, dan engkau akan men#adi seorang terhormat dan mulia. Marilah Sin tong, (nakku%, Sin -iong mengangkat muka memandang se#enak !a#ah !anita itu, kemudian dia menunduk dan tidak men#a!ab, #uga tidak bergerak, hatinya makin sakit karena dia dengan #elas dapat melihat kepalsuan di balik bu#uk rayu manis itu, apalagi kalau dia mengingat betapa !anita ini dengan tersenyum senyum dapat begitu sa#a membunuh #i!a enam orang dusun yang tidak berdosa% *ia merasa ngeri dan tidak dapat men#a!ab. ,Sin tong, aku adalah ketua dari Pat #iu 'ai pang di Pegunungan Hong san. Sebagai seorang ketua perkumpulan pengemis, tentu sa#a aku kasihan sekali melihat engkau seorang anak yang hidup sebatangkara. 'au ikutlah bersamaku, Sin tong, dan kelak engaku akan men#adi ra#a Pengemis. Bukankah kau suka sekali menolong orang+ 0rang yang paling perlu ditolong olehmu adalah golongan pengemis yang hidup sengsara, kau ikutlah dengan aku, dan Pat #iu 'ai ong akan men#adikan engkau seorang yang paling gagah di dunia ini%, 'embali Sin tong memandang !a#ah itu dan diam diam bergidik. 0rang yang dapat membunuh lima orang dusun sambil terta!a ta!a seperti kakek ini sekarang mena!arkan kepadanya untuk men#adi ra#a pengemis% *ia tidak men#a!ab #uga, hanya kembali menundukkan mukanya. ,(nak a#aib, anak baik, Sin tong, dengarlah aku. (ku adalah Gin siau! Siucai, seorang sastra!an yang mengasingkan diri dan men#adi pertapa di Beng san. Selama

hidupku aku tidak pernah melakukan perbuatan #ahat dan selama puluhan tahun aku tekun menghimpun ilmu silat, ilmu sastra dan ilmu meniup suling. (ku ingin sekali mengangkat engkau sebagai muridku, Sin tong., ,Ha ha ha, kau turut aku sa#a, Sin tong. Biarpun aku seorang yang kasar, namun hatiku lemah menghadapi anak anak. (ku sendiri memiliki seorang anak perempuan sebaya denganmu. Biarlah kau men#adi saudaranya, kau men#adi muridku dan kau takkan kece!a men#adi murid )ee tok. Pilihlah aku men#adi gurumu, Sin tong., ,)idak, aku sa#a% (ku Bhong Sek Bin, namaku tidak pernah kukatakan kepada siapapun dan sekarang kukatakan di depanmu, tanda bah!a aku percaya dan suka sekali kepadamu. (kulah keturunan dari *e!a Sakti "ee )hian )hai seng, akulah yang me!arisi ilmu 'im kau! pang. 'au #adilah murid )hian tok dan kelak kau akan mera#ai dunia kang ou!, Sin tong., ,-ebih baik men#adi muridku. (ku )hian he )e it "iang Ham, di kolong dunia nomor satu dan ketua dari 'ang #iu pang di Secuan. Men#adi muridku berarti men#adi calon manusia terpandai di kolong langit%, ,Siancai...siancai..% 'audengarlah mereka semua itu, Sin tong. Semua hendak menga#arkan ilmu silat dan memamerkan kekayaan dunia!i, tidak seorangpun yang hendak menga#arkan kebatinan kepadamu. (kan tetapi pinto (aku) ingin sekali mengambil murid kepadamu, hendak pinto #adikan engkau seorang calon Guru Besar 'ebatinan. 'au berbakat untuk itu, siapa tahu, kelak engkau akan memiliki kebi#aksanaan besar seperti .abi -o cu sendiri, dan engkau men#adi seorang nabi baru. 'au #adilah murid -am hai Seng #in, Sin tong%, (:=) Hening se#enak. Semua mata ditu#ukan kepada bocah yang masih duduk bersila seperti arca dan yang tidak pernah men#a!ab kecuali mengangkat muka sebentar memandang orang yang membu#uknya. 'emudian terdengar suaranya, halus menggetar dan penuh duka. ,)erima kasih kepada "u!i -ocianp!e. (kan tetapi saya tidak dapat ikut siapapun #uga di antara "u!i karena di balik semua kebaikan "u!i terdapat kekerasan dan na1su membunuh sesama manusia. )idak, saya tidak akan turut siapapun, saya lebih senang tinggal disini, di tempat sunyi ini. Harap "u!i sekalian tinggalkan saya, saya akan mengubur mayat mayat yang patut dikasihani ini., ,?ah, kepala batu% 'alau begitu, aku akan memaksamu%, kata )ee tok yang ber!atak berangasan dan kasar. ,;h, nanti dulu% Siapa pun tidak boleh mengganggunya%, bentak )hian tok. ,Siancai...sabar dulu semua% Jelas bah!a bocah a#aib ini tidak mau memilih seorang diantara kita secara sukarela. 'arena itu, tentu kita semua ingin merampasnya secara kekerasan. Maka harus diatur sebaik dan seadil mungkin. 'ita bukan kanak kanak, kita adalah orang orang yang telah menghimpun banyak ilmu, maka sebaiknya kalau kita sekarang masing masing mengeluarkan ilmu dan mengadu ilmu. Siapa yang keluar sebagai pemenang, tentu sa#a berhak memiliki Sin tong,, kata -am hai Seng #in yang lebih sabar daripada yang lain. ,Mana bisa diatur begitu+, bantah Pat #iu kai ong yang kha!atir kalau kalau lima orang itu akan mengeroyok dia dan 'iam mo "ai li. ,-ebih baik seorang la!an seorang, yang kalah masuk kotak dan yang menang harus menghadapi yang lain setelah beristirahat. Begitu baru adil%, ,)idak%, bantah 'iam mo "ai li, !anita yang cerdik ini dapat melihat kesempatan yang menguntungkannya kalau ter#adi pertandingan bersama seperti yang diusulkan -am hai Seng #in. *alam pertempuran seperti itu, siapa cerdik tentu akan keluar sebagai pemenang. ,'alau diadakan satu la!an satu, terlalu lama. Sebaiknya kita bertu#uh mengeluarkan ilmu dan saling serang tanpa memandang bulu. *engan demikian, satu satunya orang yang keluar sebagai pemenang, #elas dia telah lihai daripada yang lain., (khirnya Pat #iu kai ong kalah suara dan ketu#uh orang itu telah mengelurkan sen#ata masing masing, membentuk lingaran besar dan bergerak perlahan lahan saling lirik, siap untuk menghantam siapa yang dekat dan menangkis serangan dari manapun #uga% Benar benar merupakan pertandingan hebat yang kacau balau dan aneh% Sin -iong yang masih duduk bersila, memandang dengan mata terbelalak dan dia men#adi silau ketika tu#uh orang itu sudah mulai menggerakkan sen#ata masing masing untuk menyerang dan menangkis. Gerakan mereka demikian cepatnya sehingga bagi Sin -iong, yang kelihatan hanyalah gulungan gulungan sinar sen#ata dan bayangan orang berkelebatan tanpa dapat dilihat #elas bayangan siapa. Memang hebat pertandingan ini karena dipandang sepintas lalu, seolah olah setiap orang mela!an enam orang musuh dan kadang kadang ter#adi hal yang lucu. 'etika )ee tok menyerang Pat #iu 'ai ong dengan siang kiamnya, sepasang pedangnya ini membabat dari kiri kanan. Pat #iu 'ai ong terke#ut karena pada saat itu dia sedang menyerang -am hai Seng #in yang di lain pihak #uga sedang menyerang Gin siau! Siucai% (kan tetapi terdengar suara keras ketika sepasang pedang )ee tok itu bertemu dengan tombak di tangan )hian he )e it dan tongkat )hian tok, sehingga seolah olah dua orang ini melindungi Pat #iu 'ai ong.

Pertandingan kacau balau dan hanya 'iam mo "ai li yang benar benar amat cerdiknya. *ia tidak melayani seorang tertentu, melainkan berlarian berputar putar, selalu menghindarkan serangan la!an yang manapun #uga dan dia pun tidak menyerang siapa siapa, hanya menggerakkan pedang payungnya dan rambutnya untuk membuat kacau dan kadang kadang #uga menekan la!an apabila melihat ada seorang diantara mereka yang terdesak. Siasatnya adalah untuk merobohkan seorang demi seorang dengan #alan ,mengeroyok, tanpa membantu siapa siapa agar #umlah la!annya berkurang. .amun, mereka itu rata rata adalah orang orang yang memiliki kepandaian tinggi, maka tidaklah mudah dibokong oleh 'iam mo "ai li, bahkan lama lama akalnya ini ketahuan dan mulailah mereka menu#ukan sen#ata kepada !anita ini sehingga mau tidak mau !anita itu terseret ke dalam pertandingan kacau balau itu% )erpaksa dia mempertahankan diri dengan pedang payungnya, dan membalas serangan la!an yang paling dekat dengan kemarahan meluap luap. Sin -iong men#adi bengong. ;ntah kapan datangnya, tahu tahu dia melihat seorang laki laki duduk ongkang ongkang di atas cabang pohon besar yang tumbuh dekat medan pertandingan itu. -aki laki itu memandang ke arah pertempuran dengan mata terbelalak penuh perhatian, tangan kiri memegang sehelai kain putih lebar, dan tangan kanan yang memegang sebatang alat tulis tiada hentinya mencorat coret di atas kain putih itu, seolah olah dia tidak sedang menonton pertandingan, melainkan sedang menonton pemandangan indah dan dilukisnya pemandangan itu% Sin -iong yang terheran heran itu memperhatikan. 0rang laki laki itu kurang lebih empat puluh tahun usianya, pakaiannya seperti seorang pela#ar akan tetapi di bagian dada ba#unya yang kuning muda itu ada lukisan seekor .aga ;mas dan seekor Burung Hong Merah. $ndah sekali lukisan ba#u itu. ?a#ahnya tampan dan gagah, dengan kumis dan #enggot terpelihara baik baik, pakaiannya #uga bersih dan terbuat dari sutera halus, sepatu yang dipakai kedua kakinya masih baru atau setidaknya amat terpelihara sehingga mengkilap. 3ambutnya memakai kopyah sastera!an dan sepasang matanya bersinar sinar penuh kegembiraan ketika dia mencorat coret melukis pertandingan antara tu#uh orang sakti itu. Sin -iong makin bingung. Betapa mungkin melukis tu#uh orang yang sedang berkelebatan hampir tak tampak itu+ Sin -iong tidak lagi memperhatikan pertandingan, hanya memandang ke arah orang itu. *ia mendengar bentakan bentakan nyaring dan tidak tahu bah!a tu#uh orang itu telah ada yang terluka. )hian he )e it telah terkena hantaman tongkat )hian tok di pahanya sehingga terasa nyeri sekali. Pat #iu 'ai ong #uga kena serempet pundaknya sehingga berdarah oleh sebatang di antara Siang kiam di tangan )ee tok, sedangkan -am hai Seng #in dan Gin siau! Siucai #uga telah mengadu tenaga dan keduanya tergetar samapi muntahkan darah namun berkat sinkang mereka, kedua orang ini tidak sampai mengalami luka dalam yang parah. Sin -iong melihat betapa laki laki di atas pohon itu tersenyum, menghentikan coretannya, menyimpan pensil dan menyambar #ubah luar yang tadi tergantung di ranting pohon, memakainya, kemudian mengantongi gambar yang telah digulungnya dan tubuhnya melayang turun. ,)ontonan tidak bagus%, )erdengar dia berseru. ,)u#uh orang tua bangka gila memperlihatkan tontonan di depan seorang anak kecil benar benar tak tahu malu sama sekali%, )u#uh orang itu terke#ut ketika mendengar suara yang langsung menggetarkan #antung mereka itu. Mengertilah mereka bah!a yang datang ini memiliki khikang dan singkang yang amat kuat, sehingga dapat mengatur suaranya, langsung dipergunakan untuk menyerang mereka dan sama sekali tidak mempengaruhi Sin tong yang masih duduk bersila. *engan hati tegang mereka lalu meloncat mundur dan masing masing melintangkan sen#ata di depan dada, memandang ke arah laki laki gagh yang baru muncul itu. .amun, tidak ada seorangpun diantara mereka yang mengenalnya, maka ketu#uh orang itu men#adi marah sekali (:>) ,Bangsat kecil, engkau siapakah berani mencampuri urusan kami dan memaki kami+, bentak Pat #iu 'ai ong sambil mengusap pundaknya yang berdarah. ,(pa kau memiliki kepandaian maka berani mencela kami, tikus kecil+, bentak pula )hian he )e it yang masih ngilu rasa pahanya, dan untung bah!a pahanya itu tidak patah tulangnya. -aki laki itu melangkah ma#u menghampiri mereka dengan langkah tegap dan sikap sama sekali tidak takut, bahkan !a#ahnya itu berseri seri memandang mereka seorang demi seorang. 'emudian, setelah berada di tengah tengah sehingga terkurung, dia berkata, ,)adinya aku hanya mendengar bah!a ada seorang anak baik terancam oleh perebutan orang orang pandai di dunia kang ou!. 'etika tiba disini dan melihat lagak kalian, mau tidak mau aku masuk dan hatiku memang penasaran menyaksikan gerakan kalian yang sungguh sungguh masih mentah. $lmu tongkat dia itu tentu Pat mo tung hoat yang berdasarkan $lmu Pedang Pat mo kiam hoat,, katanya sambil menuding ke arah Pat #iu 'ai ong. 3a#a

pengemis itu terke#ut sekali melihat orang mengenal ilmu tongkatnya, padahal tadi mereka bertu#uh bertanding dengan kecepatan luar biasa, bagaimana orang ini dapat mengenal ilmu tongkatnya+ ,*an ilmu tongkat dia itu lebih lucu dan kacau lagi, meniru gerakan 'au! "ee )hian Si 3a#a Monyet, akan tetapi kaku dan mentah, tidak pantas men#adi gerakan 3a#a Monyet, pantasnya men#adi gerakan 3a#a )ikus%, *ia menuding arah )hian tok. ,Brakkk%%, Batu besar yang berada di samping )hian tok hancur berantakan karena dipukul oleh tongkatnya. *ia marah sekali mendengar ucapan yang dianggapnya menghina itu. ,Manusia lancang, berani kau menghina )hian tok+, bentaknya dan tongkatnya sudah diputar hendak menyerang. (kan tetapi orang itu membentak, ,Berhenti%, *an aneh, suaranya demikian ber!iba!a sehingga )hian tok sendiri sampai tergetar dan menghentikan gerakan tongkatnya. ,(ku melihat kalian masing masing memiliki kepandaian khusus namun masih mentah semua. (ku tidak membohong dan kalau tidak percaya, marilah kalian ma#u seorang demi seorang, akan kuperlihatkan kementahan ilmu silat kalian yang kalian pergunakan dalam pertandingan kacau balau tadi. Hayo siapa yang ma#u lebih dulu, akan kulayani dengan ilmu silat kalian sendiri%, 4capan ini lebih mendatangkan rasa heran dan tidak percaya daripada kemarahan, maka Pat #iu 'ai ong melupakan pundaknya yang terluka, cepat dia sudah meloncat ke depan, melintangkan tongkatnya di depan dada sambil berseru, ,.ah, coba kaubuktikan kementahan ilmu tongkatku%, Setelah berkata demikian, 3a#a Pengemis ini menyerang, menggunakan tongkatnya untuk menusuk, kemudian gerakan ini dilan#utkan dengan memutar tongkat ke atas menghantam kepala. Memang gerakan tongkatnya adalah gerakan pedang, dia ambil dari $lmu Pedang Pa mo kiam hoat. Hal ini adalah rahasianya, maka dia heran sekali mendengar orang tampan gagah itu mengenal ilmu tongkatnya dan sekaligus membuka rahasianya. ;nam orang tokoh yang lain adalah orang orang yang telah terkenal, maka mereka menahan kemarahan dan menonton untuk melihat apakah orang yang tidak terkenal ini benar benar memiliki kepandaian aneh dan apakah benar benar selihai mulutnya yang amat sombong itu. Serangan Pat #iu 'iam ong itu tidak ditangkis, akan tetapi tubuh orang itu tiba tiba sa#a lenyap% Semua orang kaget dan bengong melihat betapa tubuh orang itu tahu tahu telah melayang turun dari atas pohon, di tangannya terdapat sebatang cabang pohon, yang daunnya telah dibersihkan. *emikian cepatnya dia tadi meloncat sehingga tidak tampak, dan entah bagaimana cepatnya tahu tahu dia telah membikin sebatang tongkat yang ukurannya sama dengan tongkat yang dipegang Pat #iu 'ai ong. Begitu dia turun, Pat #iu 'ai ong telah menyerangnya dengan kemarahan meluap. ,.ah, lihatlah. Bukankah ini Pat mo kiam hoat ($lmu Pedang *elapan $blis) yang kau rubah men#adi Pat mo tung hoat+, *an orang itu pun kini mengimbangi permainan ilmu tongkat Pat #iu 'ai ong dengan gerakan yang sama% Jurus demi #urus dimainkan orang itu untuk menangkis dan balas menyerang, namun bedanya, serangannya #auh lebih cepat dan lebih kuat tenaga sinkang yang menggerakkan tongkat itu% )okoh tokoh lain hanya menduga duga, mengira orang baru itu meniru gerakan Pat #iu 'ai ong, akan tetapi 3a#a Pengemis ini sendiri mengenal gerakan orang itu yang bukan lain adalah ilmu tongkatnya sendiri yang digubahnya sendiri% *ia men#adi bingung dan heran, apalagi serangan orang itu cepatnya melebihi kilat dan dalam belasan #urus sa#a, tiba tiba terdengar suara keras, tongkat di tangan Pat #iu 'ai ong patah dan si 3a#a Pengemis ini sendiri terpelanting dan mukanya pucat sekali karena tadi u#ung tongkat la!annya telah menyambar dahinya tepat diantara mata dan kalau dikehendakinya, tentu dia telah te!as, akan tetapi orang aneh itu hanya mengguratnya sa#a sehingga kulit di bagian itu robek dan berdarah. )ahulah dia bah!a dia telah berhadapan dengan seorang yang memiliki ilmu kepandaian yang #auh melampuinya, tahu pula bah!a nya!anya diampuni maka tanpa banyak cakap dia lalu mundur dan berdiri dengan muka pucat dan mulut berbisik, ,(ku mengaku kalah%, )entu sa#a hal ini menge#utkan enam orang tokoh yang lain% Mereka tadi, dalam pertandingan kacau balau, telah beradu sen#ata dengan Si 3a#a Pengemis, dan mereka maklum bah!a selain ilmu tongkatnya amat lihai, #uga tongkat itu sendiri merupakan sen#ata pusaka yang kuat menangkis sen#ata ta#am, di samping tenaga sinkang si 'akek Jembel yang amat kuat. .amun, dalam belasan #urus sa#a kakek #embel itu mengaku kalah, tongkatnya patah dan diantara alisnya terluka, sedangkan tadinya mereka mengira bah!a orang yang baru datang itu hanya meniru niru ilmu silat Pat #iu 'ai ong% (6@) ,Si Jembel tua bangka memang tolol%, )iba tiba )hian he )e it "iang Ham meloncat ke depan, tombaknya melintang di tangannya, sedangkan tangan kirinya dikepal, tangan kiri yang mengandung tenaga muk#i#at dan terkenal dengan sebutan 'ang #iu (-engan Ba#a) yang kuat menangkis sen#ata ta#am%

0rang itu tersenyum sabar. ,Hemm, #adi tadi adalah Pat #iu 'ai ong, ketua Pat #iu 'ai pang yang terkenal+ Heran ilmunya masih serendah itu sudah berani malang melintang di Heng san. *an kau ini siapakah+ Ginkangmu cukup lumayan akan tetapi permainan tombakmu belum patut disebut Sin #io ()ombak Sakti), dan pukulan itu, tentu yang dinamakan -engan Ba#a, sayangnya tidak cocok dengan sebutannya karena terlalu lemah, hemm, terlalu lemah...%, Muka "iang Ham men#adi merah sekali saking marahnya. Sudah men#adi kebiasaannya kalau dia lagi marah, matanya mendelik dan kumisnya yang #arang itu bergoyang goyang menurutkan bibir atasnya yang tergetar% ,Si keparat sombong% )ahukah engkau dengan siapa engkau berhadapan+ (ku adalah )hian he )e it (.omor Satu Sedunia) ketua dari 'ang #iu pang di Secuan% Bersiaplah untuk mampus di tanganku%, 'embali orang itu meloncat ke atas, kini semua orang yang sudah memperhatikan seluruh gerak geriknya melihat bah!a orang itu benar benar memiliki ginkang yang sukar dipercaya. Hanya dengan mengen#ot u#ung kaki, tubuhnya melesat dengan kecepatan yang luar biasa sekali, lenyap ke dalam pohon besar dan tak lama kemudian sudah melayang turun memba!a sebatang cabang yang pan#angnya sama dengan tombak di tangan "iang Ham, bahkan u#ungnya #uga sudah diruncingkan, entah bagaimana caranya% ,.ah, coba mainkan ilmu tombakmu dan pukulan -engan Ba#amu yang masih mentah itu., )hian he )e it "iang Ham bukan main marahnya. Sambil mengeluarkan gerengan keras dia mener#ang, tombaknya bergerak dahsyat sehingga mata tombak berubah men#adi belasan banyaknya, semua mata tombak itu seolah olah menyerang bagian bagian tertentu dari la!annya% .amun orang itu pun menggerakkan tombak cabang pohon dengan gerakan yang sama, bahakan mata ,tombaknya, berubah men#adi dua puluh lebih, membentuk bayangan tombak yang menyilaukan mata dan ter#adilah pertandingan tombak yang amat aneh karena gerakan mereka sama. ***** *apat dibayangkan betapa kagetnya hati )hian he )e it "iang Ham. $lmu tombak itu adalah ciptaannya sendiri dan selama ini belum pernah dia#arkan kepada siapapun #uga, merupakan kepandaian khasnya yang ampuh. (kan tetapi sekarang dia melihat orang ini mainkan ilmu tombaknya dengan gerakan yang lebih cepat dan lebih kuat% Marahlah dia. ,Setan kau%, dia memaki dan kini tombaknya membuat lingkaran besar, menyambar nyambar diatas kepala sedangkan lengan kirinya melakukan pukulan maut karena lengan itu seolah olah merupakan sebuah sen#ata ba#a yang kuat sekali. ,Bagus,, orang itu berseru, tombaknya bergerak pula menyambut tombak la!an dan terdengar suara ,krekkk, ketika u#ung tombak )hian he )e it patah disusul bertemunya dua buah lengan. ,*esss...%, )hian he )e it "iang Ham mengaduh, melemparkan tombaknya yang patah, menggunakan tangan kanan mengurut urut lengan kirinya. -engan kiri yang terkenal dengan sebutan -engan Ba#a itu, yang berani menangkis sen#ata ta#am la!an, begitu bertemu dengan lengan la!an, berubah men#adi seperti bambu bertemu besi. )ulangnya retak dan sakitnya bukan main% *ia pun bukan anak kecil, seketika tahulah dia bah!a dia berhadapan dengan seorang yang tingkat kepadaiannya #auh lebih tinggi, membuat dia seolah olah berhadapan dengan gurunya, maka dia meloncat ke belakkang, meringis dan berkata nyaring, ,(ku kalah%, Hening se#enak. -ima orang tokoh lain terheran heran, hampir tidak dapat percaya akan peristi!a yang telah ter#adi. Biarpun mereka mulai merasa heran dan gentar, namun rasa penasaran membuat mereka lupa akan kenyataan bah!a orang itu benar benar lihai. Mereka hendak membuktikan sendiri apakah benar orang aneh ini dapat memainkan ilmu istime!a mereka yang selama ini mengangkat nama mereka di tempat tinggi di dunia kang ou!. ,Hayo, siapa lagi yang ingin memamerkan ilmunya yang masih mentah+, 0rang itu senga#a menantang sambil melemparkan tombak cabang pohon yang telah berhasil mematahkan u#ung tombak pusaka di tangan "iang Ham tadi. ,(ku ingin mencoba%, )hian tok sudah melompat ke depan dengan gerakan seperti seekor kera dan tangan kirinya menggaruk garuk pantat, tangan kanan memegang tongkat 'im kau! pang itu memutar mutar tongkatnya. ,.anti dulu,, kata orang itu. ,&ang bertombak tadi, bukankah dia yang terkenal sekali sebagai ketua 'ang #iu pang di Secuan+ harap Pangcu ('etua) men#aga agar anak buahmu tidak merendahkan nama 'ang #iu pang dengan melakukan perbuatan melanggar hukum dan memperbaiki ilmu silatnya., "iang Ham tidak men#a!ab, hanya kumisnya bergoyang goyang karena marahnya. ,*an (nda ini, apakah mempunyai kudis di pantat, ataukah memang hendak meniru lagak seekor monyet+ 'alau begitu, tentulah (nda yang ber#uluk )hian tok, yang kabarnya

men#adi pemu#a 'au! "ee )hian, terkenal dengan $lmu )ongkat 'im kau! pang dan $lmu Silat Sin kau! kun., (6:) ,*ugaanmu benar, akulah )hian tok% Siapakah namamu, manusia sombong+, )hian tok Bhong Sek Bin membentak marah. ,ataukah kau tidak berani mengakui namamu dan bersikap sebagai seorang pengecut tukang mencuri ilmu orang lain+, Biarpun diserang dengan kata kata yang menghina itu, orang ini tersenyum sa#a dan men#a!ab, ,.amaku tidak ada perlunya kauketahui. 'alau aku tidak mampu mengalahkan engkau dengan ilmumu sendiri, barulah aku akan memperkenalkan diri dan boleh kau perbuat sesukamu terhadap diriku., )hian tok lalu mengeluarkan suara memekik nyaring seperti seekor kera marah, akan tetapi sebelum dia menyerang laki laki aneh itu telah menyambar tombak cabang pohon yang tadi dilemparnya ke atas tanah. )ombak itu pan#ang dan sekali dia menggerakkan #ari tangannya, u#ung tombak cabang yang runcing itu telah patah dan berubahlah tombak itu men#adi sebatang tongkat yang pan#angnya sama dengan 'im kau! pang di tangan )hian tok% )hian tok sudah mener#ang dengan gerakan lincah sekali. 'im kau! pang ditangannya diputar putar sedemikian rupa, mulutnya menggeluarkan pekik pekik dahsyat dan tubuhnya sampai lenyap terbungkus gulungan sinar tongkat sendiri. .amun dengan enaknya orang itu pun memutar tongkatnya, serupa benar dengan gerakan )hian tok bahkan mulutnya #uga mengeluarkan pekik seperti monyet itu dan ter#adilah pertandingan yang aneh dan lucu, seolah olah bukan sedang bertanding, melainkan )hian tok sedang berlatih silat dengan gurunya. Gerakan mereka sama, akan tetapi gerakan orang itu lebih cepat dan lebih mantap. 'embali belum sampai dua puluh #urus terdengar suara keras, 'im kau! pang di tangan )hian tok patah patah men#adi tiga potong dan Si 3acun -angit itu terhuyung mundur dengan muka pucat karena tulang pundaknya hampir patah terpukul tongkat la!an% Melihat betapa bekas suhengnya kalah, )ee tok marah sekali. Siang kiam di punggungnya telah dicabutnya dan tanpa banyak cakap lagi dia telah meloncat ma#u. ,'eluarkan sen#atamu, manusia licik% (kulah )ee tok, hayo la!an siang kiam ku ini kalau kau memang gagah%, 0rang itu men#ura, ,(ha, kiranya )ee tok Siangkoan Hou! yang terkenal. 'ulhat tadi ilmu pedangmu adalah pecahan dari Hui liong kiamsut, dan kau pandai pula menggunakan $lmu Silat Pek lui kun. (kan tetapi seperti yang lain, gerakanmu masih mentah., ,)ak usah banyak cakap% -a!anlah ilmuku%, Bentak )ee tok dengan marah dan dia sudah mener#ang ma#u. -aki laki itu mematahkan tongkatnya men#adi dua potong tongkat yang sama dengan pedang pedang di kedua tangan )ee tok, dan begitu dia menggerakkan kedua tangannya, tampaklah sinar sinar bergulung dengan gerakan yang persis seperti gerakan )ee tok yang memutar sepasang pedangnya. 'embali ter#adi pertandingan yang hebat, seru dan aneh. Berkali kali terdengar suara nyaring bertemunya pedang dengan tongkat, namun anehnya, tongkat dari cabang pohon itu sama sekali tidak dapat terbabat putus, bahkan kedua tangan )ee tok selalu terasa panas dan perih setiap kali pedangnya bertemu tongkat% *engan teliti )ee tok memperhatikan gerakan orang dan dia terke#ut. Memang benar bah!a orang itu mainkan #urus #urus ilmu pedangnya% *an bukan hanya mainkan #urus ilmu pedangnya, bahkan telah mendesaknya dengan tekanan yang hebat karena orang itu #auh lebih lincah dan lebih kuat daripada dia. -e!at lima belas #urus, )ee tok berseru, ,(ku mengaku kalah%, *ia meloncat mundur, menyimpan pedangnya dan mengangkat tangan men#ura ke arah orang itu sambil berkata, ,Harap kau menerima penghormatanku dengan Pek lui kun%, 'elihatannya sa#a dia memberi hormat dengan mengangkat kedua tangan ke depan dada, namun dari kedua telapak tangannya itu menyambar ha!a pukulan maut yang mendatangkan ha!a panas dan yang dapat membunuh la!an dari #arak tiga empat meter tanpa tangannya menyentuh tubuh la!an% $tulah pukulan Pek lui kun ('epalan 'ilat) yang mengandung tenaga sakti yang amat kuat% 0rang itu sudah melempar sepasang tongkat pendeknya, sambil tersenyum dia pun men#ura dengan gerakan yang sama. )er#adilah adu tenaga yang tidak tampak oleh mata. *i tengah udara, diantara kedua orang itu ter#adi benturan tenaga dahsyat dan akibatnya membuat )ee tok terpental ke belakkang, terhuyung dan dari mulutnya muntah darah segar% *ia tidak terluka hebat karena tenaganya Pek lui kun membalik, hanya tergetar hebat dan mukanya makin pucat. ,;ngkau hebat% (ku bukan tandinganmu%, kata )ee tok dengan #u#ur, dan memandang dengan mata terbelalak penuh kagum dan #uga penasaran. (66) *** ,;ngkau luar biasa sekali dan aku amat kagum kepadamu, sahabat%, Gin siau! Siucai berkata sambil melangkah ma#u. ,(ku tahu bah!a agaknya aku pun bukan

tandinganmu, akan tetapi hatiku penasaran sebelum melihat engkau mainkan ilmu ilmuku yang tentu kauanggap masih mentah pula. (ku adalah Gin siau! Siucai dari Beng san, sen#ataku adalah suling dan pensil bulu entah kau bisa mainkannya atau tidak., ,Gin siau! Siucai, sudah lama aku mendengar namamu yang terkenal. Jangan kha!atir, aku tentu sa#a dapat mainkan ilmumu. *engan ranting pendek ini aku meniru sulingmu, dan aku pun memiliki sebatang pensil bulu., 0rang itu memungut sebatang ranting yang pan#angnya sama dengan suling perak di tangan Gin siau! Siucai, #uga dia mencabut keluar pensil bulu yang tadi dia pergunakan untuk mencoret coret ketika tu#uh orang tokoh sakti itu sedang saling bertempur. (kan tetapi kalau pensil bulu di tangan Gin siau! Siucai adalah pensil yang dibuat khas, bukan hanya untuk menulis akan tetapi #uga dipergunakan sebagai sen#ata sehingga gagangnya terbuat dari ba#a tulen, adalah pensil di tangan orang itu hanyalah sebatang pensil biasa sa#a. Berkerut alis Gin siau! Siucai. 0rang itu dianggapnya terlalu memandang rendah kepadanya. (kan tetapi karena orang itu tersenyum senyum dan meniru menggerak gerakkan pensil dan ,suling, di tangannya, dia lalu berkata, ,(pa boleh buat, engkau sudah memperoleh kemenangan. 'alau kau kalah, orang akan menyalahkan aku yang menggunakan sen#ata lebih kuat. 'alau aku yang kalah, engkau akan men#adi makin terkenal, sungguhpun kami belum tahu siapa kau. .ah, mulailah%, Siucai ini cerdik dan dia senga#a menantang agar la!annya bergerak lebih dulu. (kan tetapi orang itu tersenyum dan sambil menggerakkan kedua sen#ata istime!a itu berkata, ,-ihat baik baik, Siucai. Bukankah ini #urus terampuh dari suling dan pensilmu+, 'edua tangan orang itu bergerak dan Gin siau! Siucai terke#ut mengenal #urus #urus maut dari kedua sen#atanya dimainkan oleh orang itu untuk menyerangnya% )entu sa#a dia dapat memecahkan #urus ilmunya sendiri dan berhasil menangkis kedua sen#ata la!an, akan tetapi seperti #uga yang lain tadi, dia merasa betapa kedua lengannya tergetar hebat, tanda bah!a dalam hal sinkang, dia masih kalah #auh. .amun, Siucai ini merasa penasaran sekali. Puluhan tahun dia bertapa di Beng san menciptakan ilmu ilmu silat tinggi yang dirahasiakan dan belum pernah dia#arkan kepada siapapun #uga. Bagaimana sekarang telah dicuri oleh orang ini tanpa dia mengetahuinya+ *ia mela!an mati matian, mengeluarkan #urus #urus paling ampuh dari kedua sen#atanya, namun karena kalah tenaga, setiap kali tertangkis dia terhuyung. Seperti #uga yang lain dia tidak mampu bertahan lebih dari dua puluh #urus. )erdengar suara keras dan kedua sen#atanya itu, suling dan pensil patah patah bertemu dengan sen#ata la!an yang sederhana itu. *ia meloncat ke belakkang, men#ura dan berkata, ,'epandaian )aihiap (Pendekar Besar) memang amat hebat, aku yang bodoh mengaku kalah., 0rang itu tersenyum dan memu#i ,)idak percuma #ulukan Gin siau! Siucai karena memang hebat kepandaianmu., 4capan itu dengan #elas menun#ukkan kekaguman, bukan e#ekan, maka Gin siau! Siucai men#adi makin kagum dan terheran heran. ,Sekarang tiba giliran pinto untuk kau kalahkan, sahabat yang gagah. (kan tetapi karena sepasang sen#ata pinto adalah hudtim dan kipas, yang tentu sa#a tidak dapat kautiru, bagaimana kalau kita bertanding dengan tangan kosong+ Hendak kulihat apakah kau mampu mengalahkan pinto dengan ilmu silat tangan kosong pinto sendiri+, 0rang itu masih tersenyum, akan tetapi diam diam ia terke#ut. )ak disangkanya tosu ini amat cerdik. *ia belum pernah melihat tosu ni mainkan ilmu silat tangan kosong, bagaimana dia akan dapat menirunya+ (kan tetapi dengan tenang dia men#a!ab, ,)entu sa#a saya akan melayani kehendak )otiang, akan tetapi sebelum bertanding, saya harap )otiang tidak keberatan untuk memperkenalkan nama., ,Siancai...% (nda licik, sobat. Semua orang hendak dikenal namanya, akan tetapi engkau sendiri menyembunyikan nama. Baiklah, pinto adalah -am hai Seng #in yang berkepandaian rendah..., ,(ihh, kiranya )ocu (Ma#ikan Pulau) dari pulau kura kura+ )elah lama mendengar nama )otiang, girang hati saya dapat bertemu dan bermain main sebentar dengan )otiang., ,.ah, siaplah%, -am hai Seng #in sudah memasang kuda kuda sambil memandang ta#am ke arah la!an karena dia ingin sekali tahu apakah benar la!an ini akan dapat men#atuhkan dia dengan ilmu silatnya sendiri% *iam diam orang itu memperhatikan dan tersenyum, lalu dia pun memasang kuda kuda yang sama, kuda kuda dari $lmu Silat )angan 'osong Bian sin kun ()angan 'ipas Sakti), semacam ilmu silat yang berdasarkan sinkang tinggi sekali tingkatnya sehingga telapak tangan men#adi halus seperti kapas, namun mengandung daya pukulan maut yang dahsyat sekali. ,Hiiaaatttttt....%%, )osu itu sudah mener#ang dengan pukulan mautnya. )ampak olehnya la!annya mengelak cepat dengan gerakan aneh, sama sekali bukan gerakan ilmu silatnya, akan tetapi betapa kagetnya melihat bah!a begitu mengelak la!an itu dalam detik berikutnya sudah mener#angnya dengan #urus yang sama, #urus yang baru sa#a dia pergunakan% Maklum akan hebatnya #urus ini, dia pun cepat mengelak untuk memecahkan ilmunya sendiri, namun harus diakui bah!a elakkan orang tadi dengan gerakan aneh #auh lebih cepat dan bahkan sambil mengelak orang itu dapat balas menyerang%

'embali -am hai Seng #in menyerang dengan #urus lain yang lebih dahsyat, dan seperti #uga tadi la!annya meloncat dan tahu tahu telah membalasnya dengan serangan dari #urus yang sama% )entu sa#a dia dapat pula menghindarkan diri dan makin lama dia men#adi makin penasaran. *ikeluarkan semua ilmu simpanan, #urus #urus maut dari Bian sin kun sampai delapan #urus banyaknya. Semua #urus dapat dihindarkan orang itu dan tiba tiba orang itu berseru, ,)otiang, #agalah serangan $lmu Silat Bian sin kun%, (62) *an dengan gencar kini orang itu menyerangnya dengan #urus #urus yang tadi sudah dikeluarkannya, delapan #urus paling ampuh dari Bian sin kun. 'arena gerakan orang itu cepat bukan main, -am hai Seng #in sama sekali tidak mendapatkan kesempatan untuk balas menyerang sehingga dia terancam dan terdesak hebat oleh ilmu silatnya sendiri. Biarpun dia tahu bagaimana utnuk memecahkan #urus #urus serangan dari Bian sin kun, namun karena kalah tenaga dan kalah cepat, akhirnya punggungnya kena ditampar dan dia terpelanting, mukanya pucat dan dia harus cepat cepat mengatur perna1asannya agar isi dadanya tidak terluka. ,Siancai...engkau benar benar seorang manusia a#aib..., akhirnya dia berkata sambil bangkit perlahan lahan. ,-epaskan aku...%, tiba tiba terdengar seruan halus dan semua orang menengok ke arah Sin tong dan melihat betapa anak a#aib itu telah dipondong oleh lengan kiri 'iam mo "ai li. ,Hei, lepaskan dia%, ;nam orang kakek sakti ma#u berbareng. ,Mundur%, 'iam mo "ai li membentak dan menempelkan u#ung payung pedang di tangan kanan itu ke leher Sin -iong. ,Mundur kalian, kalau tidak dia akan mati%, Melihat ancaman ini, enam orang itu terpaksa melangkah mundur semua. -aki laki aneh itu memandang dengan sinar mata berkilat, kemudian dia melangkah ma#u dan suaranya halus namun penuh !iba!a ketika dia berkata, ,'iam mo "ai li, lepaskan bocah yang tidak berdosa itu%, *** ,Hi hik, enak sa#a kau. Mundur atau dia akan mampus di u#ung payungku%, *ia menempelkan u#ung payung yang runcing itu ke leher Sin -iong yang tak mampu bergerak dalam pelukan lengan kiri yang kuat itu. (kan tetapi, tidak seperti enam orang kakek yang lain, laki laki itu masih tersenyum dan masih melangkah ma#u, membuat 'iam mo "ai li mundur mundur dan dia berkata, ,Bocah itu tidak ada hubungan apa apa dengan aku. 'alau kau bunuh dia, bunuhlah. (kan tetapi demi )uhan, aku akan menangkapmu dan akan memberikan tubuhmu kepada Beruang ;s untuk men#adi makanannya%, Berkata demikian, laki laki iut menanggalkan #ubah luarnya. ,'au...kau..Pangeran Han )i 0ng...., ,Pangeran Han )i 0ng...%, Para tokoh kang ou! itu berteriak. ,Pangeran Pulau ;s....%, 'iam mo "ai li yang tadinya sudah merasa bah!a bocah a#aib itu tentu dapat diba!anya, men#adi marah sekali. *ia men#erit dengan lengking pan#ang rambutnya menyambar ke depan, ke arah leher Pangeran Han )i 0ng, dan pedang payungnya #uga meluncur dengan serangan yang dahsyat. -aki laki itu, yang disebut Pangeran Han )i 0ng, tenang tenang sa#a, tidak mengelak ketika u#ung rambut yang tebal itu seperti seekor ular membelit lehernya, akan tetapi ketika pedang payung berkelebat menusuk, dia menangkap payung itu dan sekali menggerakkan tangan pedang payung itu membabat putus rambut yang melibat lehernya. )angannya tidak berhenti sampai di situ sa#a. Selagi 'iam mo "ai li men#erit melihat rambut yang dibanggakan dan andalkan itu putus setengahnya, kedua tangan Pangeran Han )i 0ng bergerak, dan tahu tahu tubuh Sin -iong dapat dirampasnya setelah lebih dulu dia menampar punggung !anita iblis itu sehingga tubuh 'iam mo "ai li men#adi lemas dan seperti lumpuh% *engan Sin -iong dalam pondongan lengan kirinya, kini Pangeran Han )i 0ng membalik dan menghadapi tu#uh orang itu, tidak mempedulikan 'iam mo "ai li yang mangeluh dan merangkak bangun. ,(pakah masih ada diantara kalian yang hendak mengganggu anak ini+ Sekali ini aku tentu tidak akan bersikap halus lagi%, ,Siancai....%, -am hai Sian #in men#ura, ,Harap 0ng ya maa1kan pinto yang tidak mengenal 0ng ya sehingga bersikap kurang a#ar., ,Maa1kan aku, Pangeran., ,Maa1kan saya..., ;nam orang kakek itu menggumam maa1, hanya 'iam mo "ai li sa#a yang tidak minta maa1, bahkan !anita ini berkata, ,Pangeran Han )i 0ng, kau tunggu sa#a, 'iam mo "ai li tidak biasa membiarkan orang menghina tanpa membalas dendam%,

,Hemmm, terserah kepadamu. (ku selalu berada di Pulau ;s. .ah, pergilah kalian, orang orang tua yang tak tahu diri, tega mengganggu seorang bocah., *engan kepala menunduk, tu#uh orang tokoh kang ou! yang namanya terkenal itu meninggalkan Hutan Seribu Bunga. 'arena mereka mempergunakan kepandaiannya, maka hanya nampak bayangan bayangan mereka berkelebat dan sebentar sa#a sudah lenyap dari tempat itu. (65) ,Hemmm...berbahaya..., Han )i 0ng melepaskan Sin -iong dan menghela napas pan#ang sambil memandang bocah itu yang sudah berlutut di depannya. ,-ocianp!e selain sakti dan budiman #uga cerdik sekali..., Sin -iong berkata memu#i sambil memandang !a#ah Pangeran itu dengan kagum. Han )i 0ng mengerutkan alisnya. ,Hemmm, mengapa kau mengatakan demikian, terutama apa artinya kau mengatakan aku cerdik+, ,-ocianp!e mengalahkan mereka, berarti -ocianp!e sakti sekali, -ocianp!e mengampuni dan membiarkan mereka lolos, berarti -ocianp!e budiman, dan -ocianp!e tadi mencatat gerakan gerakan mereka dan kemudian mengalahkan mereka dengan ilmu mereka sendiri yang sudah -ocianp!e catat berarti -ocianp!e cerdik sekali., ?a#ah yang gagah itu berubah, mata yang ta#am itu memandang heran dan kagum, kemudian dia berkata, ,?ah, dalam kecerdikan, belum tentu kelak aku dapat mela!anmu% (kal dan kecerdikan memang amat perlu untuk mempertahankan hidup di dunia yang penuh bahaya ini. )ahukah engkau bah!a tanpa menggunakan akal budi, memanaskan hati mereka dengan mengalahkan mereka dengan ilmu mereka sendiri, kalau mereka ma#u bersama mengeroyokku, belum tentu aku dapat menang% Sekarang kau sudah bebas dari bahaya, nah, aku pergi...%, Melihat orang itu membalikkan tubuh dan melangkah pergi dari situ, Sin -iong memandang ke arah mayat sebelas orang dusun yang masih menggeletak di situ maka dia berseru, ,-ocianp!e....,. Pangeran Han )i 0ng berhenti melangkah dan menoleh. *ia merasa heran sendiri. )idak biasa baginya untuk mentaati perintah orang kecuali suara ayahnya, ra#a ketiga dari Pulau ;s. (kan tetapi, ada sesuatu dalam suara bocah itu yang membuat dia mau tidak mau menghentikan langkahnya, lalu menoleh dan bertanya, ,(da apa lagi+, *engan masih berlutut Sin -iong berkata, ,-ocianp!e, sudilah kiranya -ocianp!e menerima teecu sebagai murid., Han )i 0ng kini memutar tubuh dan menghampiri anak yang masih berlutut itu. ,Bocah, siapa namamu+, ,)eecu She '!a, bernama Sin -iong., *engan ringkas Sin -iong lalu menuturkan tentang kematian ayah bundanya dan mengapa dia melarikan diri dan bersembunyi di hutan itu karena dia ngeri dan muak menyaksikan keke#aman manusia dan merasa mendapatkan tempat yang tentram dan damai di tempat itu. ,Hemm, kau ingin men#adi muridku hendak mempela#ari apakah+, ,Mempela#ari kebi#aksanaan yang dimiliki -ocianp!e dan tentu sa#a mempela#ari ilmu kesaktian., ,'alau kau hanya ingin bela#ar silat mengapa tadi kau menolak ketika para tokoh mena!arkan kepadamu agar men#adi murid mereka+ Mereka itu adalah tokoh tokoh yang memiliki kesaktian hebat., ,.amun teecu masih melihat kekerasan di balik kepandaian mereka. )eecu kagum kepada -ocianp!e bukan hanya karena ilmu kesaktian, terutama sekali karena si1at !elas asih pada diri -ocianp!e., ,)api kau hendak bela#ar silat, mau kaupakai untuk apa+ Bukankah kau lebih dibutuhkan dan berguna berada disini bagi penduduk sekitar Jeng hoa san+, ,Maa1 -ocianp!e. )idak ada seu#ung rambut pun hati teecu untuk mempergunakan ilmu kesaktian dalam tindakan kekerasan. *an tidak tepat pula kalau kepandaian teecu disini berguna bagi para penduduk. Buktinya, teecu hanya bisa mengobati orang sakit, itu pun kalau kebetulan #odoh, sedangkan sebelas orang ini, tertimpa bahaya maut sampai mati tanpa teecu dapat mencegahnya sama sekali. (ndaikata teecu memiliki kepandaian seperti -ocianp!e, apakah sebelas orang ini akan te!as secara demikian menyedihkan+ )eecu kini melihat bah!a menolong orang tidak hanya mengandalkan ilmu pengobatan, #uga untuk menyelamatkan sesama manusia dari tindasan orang kuat yang #ahat, diperlukan kepandaian. Mohon -ocianp!e sudi memenuhi permintaan teecu., ,(ku adalah seorang penghuni Pulau ;s. Hidup disana tidaklah mudah dan enak, tidak seperti disini. 'au akan mengalami kesukaran, bahkan menderita ditempat yang dingin itu., ,'esukaran apa pun akan teecu terima dengan hati rela, karena tiada hasil dapat dicapai tanpa #erih payah, -ocianp!e., Han )i 0ng tersenyum. Memang dia sudah tertarik sekali melihat bocah yang di#uluki Sin tong ini. Bocah ini sama sekali tidak mengkha!atirkan dirinya sendiri, melainkan untuk keselamatan orang lain yang lemah.

**** Selain itu, pandang matanya yang ta#am dapat melihat bah!a bocah ini memang benar benar bocah a#aib, memiliki keta#aman otak dan pandangan yang luar biasa, #uga memiliki darah dan tulang bersih, bakatnya malah #auh lebih besar daripada dia sendiri% 'alau tadinya dia tidak mau menerima bocah ini sebagai murid adalah karena dia merasa malu terhadap diri sendiri, karena kalau dia mengambil anak ini sebagai murid lalu apa bedanya antara dia dengan tu#uh orang yang dihalaunya pergi tadi. (kan tetapi, memang ada bedanya sekarang setelah Sin -iong sendiri yang menga#ukan permohonan agar diterima men#adi muridnya. ,'alau memang sudah bulat kehendakmu men#adi muridku, baiklah, Sin -iong. Mari kauikut bersamaku, akan tetapi #angan menyesal kelak. Hayo%, Han )i 0ng kembali membalikkan tubuhnya dan hendak melangkah pergi. ,Suhu, nanti dulu...%, Pangeran itu mengerutkan alisnya. -agi lagi dia mendengar pengaruh yang luar biasa di balik suara anak itu yang memaksanya menoleh% *engan suara kesal dia berkata, ,Mau apa lagi+, ,Maa1, Suhu. )eecu mana bisa meninggalkan sebelas buah mayat itu disini begini sa#a+, ,Habis, apa maumu+, ,)eecu harus mengubur mereka lebih dulu sebelum pergi., ,'alau aku melarangmu+, ,)eecu tidak percaya bah!a Suhu akan seke#am itu, teecu yakin akan kebaikan budi Suhu. (kan tetapi andaikata Suhu benar melarang teecu, terpaksa teecu akan membangkang dan tetap akan mengubur mayat mayat ini., Sepasang mata pangeran itu terbelalak penuh keheranan. (nak berusia tu#uh tahun sudah berani memiliki pendirian seperti batu karang kokohnya. ,Murid macam apa kau ini+ Belum apa apa sudah siap membangkang terhadap Guru%, ,)eecu men#adi murid bukan membuta, dan teecu ingin mempela#ari ilmu yang baik. 'alau teecu mentaati sa#a perintah Suhu yang tidak benar, sama sa#a dengan teecu menyeret Suhu ke dalam kesesatan., Mata Han )i 0ng makin terbelalak. Hampir dia marah, akan tetapi dia dapat melihat apa yang tersembunyi di balik ucapan yang kelihatan kurang a#ar ini dan dia mengangguk angguk. ,-akukanlah kehendakmu, aku menunggu., ,)erima kasih% )eecu memang tahu bah!a Suhu seorang sakti yang budiman%, *engan !a#ah berseri Sin -iong lalu menggali lubang. (kan tetapi karena dia hanya seorang anak kecil dan yang dipergunakan menggali hanyalah sebatang cangkul biasa yang kecil pemberian orang orang dusun dan yang biasa dia pergunakan untuk menggali dan mencari akar obat, maka tentu sa#a menggali sebuah lubang untuk mengubur sebelas buah mayat bukan merupakan peker#aan ringan dan mudah% Mula mula Han )i 0ng duduk di ba!ah pohon dan melirik ke arah muridnya itu yang beker#a keras. *isangkanya bah!a tentu bocah itu akan kelelahan dan akan beristirahat. (kan tetapi dia kecele. Sin -iong beker#a terus biarpun kaki tangannya sudah pegal pegal semua, dan keringat membasahi seluruh tubuh, menetes dari dahinya dan kadang kadang diusapnya dengan lengan ba#u. (kan tetapi dia tidak pernah berhenti beker#a. Sudah setengah hari mencangkul, baru dapat membuat lubang yang hanya cukup untuk dua buah mayat sa#a. 'alau dilan#utkan, agaknya untuk dapat menggali lubang yang cukup untuk semua mayat, ia harus beker#a selama dua hari dua malam atau lebih% ,Hemm, hatinya lembut tapi kemauannya keras. Benar benar bocah a#aib., Han )i 0ng mengomel sendiri dan dia lalu bangkit, dirampasnya cangkul dari tangan muridnya dan tanpa berkata apa apa lagi dia lalu mencangkul. Gerakannya amat cepat sekali sehingga Sin -iong yang mundur dan menonton men#adi kabur pandangan matanya karena seolah olah tubuh gurunya berubah men#adi banyak, semuanya mencangkul dan sebentar sa#a telah terbuat sebuah lobang yang amat besar dan yang cukup untuk megubur sebelas buah mayat itu. )entu sa#a hati Sin -iong girang bukan main dan satu demi satu diangkat, atau lebih tepat diseeretnya mayat mayat itu, dimasukkan ke dalam lubang dan air matanya bercucuran% Han )i ong membantu muridnya menguruk atau menutup lubang itu sehingga di tempat itu, di depan gua tempat tinggal Sin -iong, terdapat sebuah kuburan yang besar sekali. ,Sudahlah, sudah mati ditangisipun tidak ada gunanya. Mari kita pergi%, Sin -iong merasa lengannya dipegang oleh gurunya dan di lain saat dia harus meme#amkan matanya karena tubuhnya telah ,terbang, dengan amat cepatnya meninggalkan Gunung Jeng hoa san, entah kemana% (67)

(kan tetapi setelah merasa terbiasa, Sin -iong berani #uga membuka matanya dan dengan penuh kagum dia melihat bah!a dia dikempit oleh suhunya yang berlari cepat seperti angin sa#a. *ia mengenal pula tempat dimana suhunya melarikan diri yaitu ke sebelah timur Pegunungan Jeng hoa san. )iba tiba dia melihat sesuatu, #uga hidungnya mencium sesuatu, maka dia cepat berseru, ,Suhu, harap berhenti dulu%, Han )i 0ng berhenti. ,(da apa+, ,Suhu, disana itu..., Suara Sin -iong tergetar dan ketika Han )i 0ng menoleh, dia pun merasa #i#ik sekali. &ang ditun#uk oleh muridnya itu adalah sekumpulan mayat orang yang sudah men#adi mayat rusak dan bekasnya menun#ukkan bah!a mayat mayat itu tentu diganggu oleh binatang binatang buas sehingga berserakan kesana sini. ,Mau apa kau+, Han )i 0ng membentak. ,Suhu apakah kita harus mendiamkan sa#a mayat mayat itu+ Mereka adalah bekas bekas manusia seperti kita #uga. 'asihan kalau tidak diurus..., ,?ah, kau memang gatal gatal tangan % .ah, hendak kulihat apa yang akan kau lakukan terhadap mereka+, Han )i 0ng menurunkan Sin -iong dan dia sendiri lalu duduk diatas sebuah batu dari tempat agak #auh. *ia sungguh ingin tahu apa yang akan dilakukan muridnya itu terhadap mayat mayat yang sudah demikian membusuk, bahkan dari tempat dia duduk pun tercium baunya yang hampir membuatnya muntah. *engan langkah lebar Sin -iong menghampiri mayat mayat itu, sedikit pun tidak kelihatan #i#ik atau segan. 'emudian, diikuti pandang mata Han )i 0ng yang terheran heran bocah itu mulai menggali tanah dengan hanya menggunakan sebatang pisau kecil, pisau yang biasanya dipergunakan untuk memotong motong daun dan akar dan yang agaknya tak pernah terpisah dari saku ba#unya. (nak itu hendak menggali lubang untuk mengubur dua belas buah mayat busuk itu hanya dengan menggunakan sebatang pisau kecil% Hampir sa#a Han )i 0ng terta!a tergelak saking geli hatinya, #uga saking girangnya mendapat kenyataan bah!a muridnya ini benar benar seorang bocah a#aib yang mempunyai pribadi luhur dan !a#ar tanpa dibuat buat% *engan kagum dia meloncat bangun, lari menghampiri //yang telah menggali lubang beberapa sentimeter dalamnya. ,"ukup Sin -iong. -ubang itu sudah cukup lebih dari cukup untuk mengubur mereka., ,;hhh...+ Mana mungkin, Suhu...+ ,Ha, kau masih meragukan kelihaian suhumu+ -ihat baik baik%, Han )i 0ng lalu mengeluarkan sebuah botol dari saku #ubahnya, menggunakan u#ung sepatunya mencongkel mayat mayat itu men#adi setumpukan barang busuk, dan dia menuangkan benda cair ber!arna kuning dari dalam botol ke atas tumpukan mayat. )ampak uap mengepul dan tumpukan mayat itu mencair, dalam seke#ap mata sa#a lenyaplah tumpukan mayat itu karena semua, berikut tulang tulangnya, telah mencair dan cairan itu mengalir ke dalam lubang yang tadi digali Sin -iong. Benar sa#a, cairan itu memasuki lubang dan meresap ke tanah, tentu sa#a lubang itu sudah lebih dari cukup untuk menampung cairan itu. *engan mata terbelalak penuh kagum, Sin -iong lalu menguruk lagi lubang itu dan berlutut di depan kaki suhunya, ,Suhu, terima kasih atas bantuan Suhu. Suhu sungguh sakti dan budiman., ,(ahhh....%, Muka Han )i 0ng men#adi merah dan dia mengeluarkan seruan itu untuk menutupi rasa malunya. Mana bisa dia disebut budiman kalau mengubur mayat mayat itu bukan ter#adi atas kehendaknya, melainkan dia ,terpaksa, oleh muridnya+ ,'alau aku tidak salah lihat, mereka ini adalah pendekar pendekar gagah. Sungguh kematian yang menyedihkan dan entah siapa yang dapat membunuh mereka. Mereka kelihatan bukan orang orang sembarangan yang mudah dibunuh. ,Mari kita pergi, Sin -iong%, 'embali murid itu dikempitnya dan Pangeran Sakti itu menggunakan ilmu berlari cepat seperti tadi, melan#utkan per#alanan ke timur menuruni Pegunungan Jeng hoa san. )ak lama kemudian, kembali Sin -iong yang dikempit (di#epit di ba!ah lengan) berseru, ,Haiii Suhu, harap berhenti dulu...%, Han )i 0ng men#adi gemas. (kan tetapi dia berhenti #uga menurunkan bocah itu dari kempitan di ba!ah ketiaknya. ,Mau apa lagi kau+ (!as, kalau tidak penting sekali, aku akan marah%, ,-ihat disana itu, Suhu. )idak patutkah kita menolong orang yang sengsara itu+ Siapa tahu dia #uga sudah mati disana..., )anpa menanti #a!aban suhunya, Sin -iong sudah lari menghampiri sesosok tubuh yang menggeletak di ba!ah pohon tak #auh dari situ. )ubuh itu tidak bergerak gerak, akan tetapi dari tempat ia berdiri, Han )i 0ng mengerti bah!a orang itu belum te!as, agaknya pingsan atau tertidur sa#a. *ia tersenyum dan melihat muridnya sudah men#atuhkan diri berlutut di depan orang itu. Betapa kagetnya ketika dia mendengar teriakan muridnya, ,;ihh, Suhu% *ia seorang !anita%, (69)

Han )i 0ng terheran. *ia lalu meloncat ke arah muridnya dan melihat betapa tiba tiba orang yang disangkanya pingsan itu sudah meloncat bangun dan langsung memukul kepala Sin -iong dengan kekuatan dahsyat. ,?uuuttt........... plakkk% (ugghhh....%%, ?anita yang mukanya kotor matanya merah dan rambutnya a!ut a!utan itu men#erit ketika pukulannya tertangkis oleh lengan Han )i 0ng yang amat kuat. *ia terhuyung ke belakkang, se#enak memandang Han )i 0ng dan Sin -iong, kemudian menangis tersedu sedu dan bergulingan diatas tanah menangis seperti seorang anak kecil. ,Jangan....aughhh, #angan....lepaskan aku....lepaskan ...% Jangan bunuh mereka...%, Sin -iong tertegun dan memandang penuh kasihan. Juga Han )i 0ng memandang penuh kasihan. Juga Han )i 0ng memandang dengan terharu, maklum bah!a dia berhadapan dengan seorang !anita yang berotak miring% ,)oanio (.yonya), kau kenapakah...+, Sin -iong melangkah ke depan. )iba tiba !anita itu meloncat bangun dan Han )i 0ng sudah siap melindungi muridnya yang sama sekali tidak kelihatan takut itu. (kan tetapi !anita itu lalu tiba tiba terta!a terkekeh. ,Hi hi hi hikk%, (neh sekali, ketika !anita itu terta!a, Han )i 0.g melihat !a#ah yang amat cantik manis% ?anita itu adalah seorang gadis muda yang amat cantik, akan tetapi yang entah mengapa telah men#adi gila. Pakaian yang dipakainya adalah pakaian pria yang terlalu besar, rambutnya yang hitam pan#ang itu riap riapan tidak diurus, mukanya kotor terkena debu dan air mata, matanya merah dan membengkak. ,Hi hi hik, kubunuh engkau, Pat #iu 'ai ong, aku bersumpah akan membunuhmu untuk membalas kematian dua belas orang Suhengku%, 'emudian dia menangis lagi. ,Hu hu huuuuuh.... "ap sha Sin hiap dari Bu tong pai habis terbasmi...., Han )i 0ng terke#ut dan teringatlah dia akan nama )iga Belas 0rang Pendekar Bu tong pai yang amat terkenal sebagai tiga belas orang pendekar gagah perkasa pembela keadilan dan kebenaran, teringat pula bah!a mereka terdiri dari dua belas pria dan seorang !anita, kalau tidak salah, saudara termuda. ,.ona, apakah engkau orang termuda dari "ap sha Sin hiap dari Bu tong pai+, tanyanya sambil melangkah ma#u menghampiri !anita gila itu. ,Jangan sentuh aku% Manusia terkutuk, #angan sentuh aku lagi%, *an tiba tiba !anita itu menyerang dengan hebatnya. Han )i 0ng menangkis dan menotok. 3obohlah !anita itu, roboh dalam keadaan lemas tak dapat bergerak lagi. ,Suhu, mengapa....+, Sin -iong bertanya penasaran. ,Bodoh, kalau tidak kutotok, tentu dia akan mengamuk terus. "oba kauperiksa dia, apakah kau bisa mengobatinya+, Sin -iong berlutut dan melihat !anita itu hanya melotot tanpa mampu bergerak. Setelah memeriksa sebentar, dia menarik napas pan#ang. ,Suhu, dia terkena pukulan batin yang amat berat, membuat dia men#adi begini, berubah ingatannya. 'alau kita berada di Jeng hoa san, kiranya dapat teecu mencarikan daun penenang untuk mengobatinya., ,Hemm, kau lihatlah Gurumu mencoba untuk mengobatinya., Han )i 0ng megeluarkan sebatang #arum emas dari sakunya, setelah membersihkan u#ungnya dia lalu mengahampiri !anita itu dan menusukkan #arum emasnya di tiga tempat, di tengkuk kanan kiri dan ubun ubun% Sin -iong memandang dengan mata terbelalak. *ia sudah mendengar dari ayahnya tentang kepandaian orang mengobati dengan tusukan #arum, akan tetapi sekarang dia menyaksikannya. *an !anita itu baru mengeluh lalu tertidur dengan pernapasan yang pan#ang dan tenang. 'etika gurunya mencabut #arum dan menyimpannya, gurunya berkata, ,"oba kau periksa lagi matanya, apakah sudah ada perubahan+, Sin -iong membuka pelupuk mata dan meihat bah!a mata !anita itu yang tadinya mengeluarkan sinar aneh yang liar, kini telah normal kembali. *ia cepat men#atuhkan dirinya berlutut di depan Suhunya. ,Suhu, teecu seperti buta, tidak tahu bah!a Suhu adalah seorang ahli pengobatan pula., ,Hemm, dalam hal mengenal tetumbuhan obat, mana aku mampu menandingimu+ (kan tetapi aku mempunyai kepandaian menusuk #arum, kepandaian turunan yang tentu kelak akan kua#arkan kepadamu., ,Suhu, teecu menga#ukan sebuah permohonan, harap Suhu tidak keberatan., ,Hemm, apa lagi+, ,Harap Suhu suka menolong !anita malang ini, dan membiarkan dia ikut dengan kita., ,'au..............kau gila.......+, ,Suhu, dia belum sembuh benar. 'alau dia dibiarkan disini, lalu datang orang #ahat, bagaimana+, ,Ha, kau tidak usah kha!atir. *ia adalah orang termuda dari "ap sha Sin hiap, ilmu kepandaiannya tinggi. Siapa berani mengganggunya+, 88888 ,Buktinya, dua belas orang suhengnya te!as dan tentu mereka itu adalah mayat mayat yang tadi kita kubur. (gaknya yang membunuh adalah Pat #iu 'ai ong. Selain itu,

kalau dia teringat akan peristi!a itu sebelum sembuh benar, tentu dia akan kumat gilanya dan apakah Suhu tega membiarkan dia seperti itu+, (6<) Han )i 0ng memandang !a#ah !anita yang bukan lain adalah )he '!at -in itu. *ia terheran sendiri mengapa !a#ah yang kotor dan rambut yang kusut itu mendatangkan rasa iba yang luar biasa di hatinya+ Mengapa dia merasa tertarik dan ingin sekali menolong !anita muda ini+ (pakah dia sudah ,'etularan, !atak muridnya, ataukah... ataukah...+ *ia tidak berani membayangkan. Selama ini hanya isterinya seoranglah !anita yang menarik hatinya, yang membangkitkan gairahnya, akan tetapi perempuan gila ini.. entah mengapa, telah membuat dia tertarik dan kasihan sekali. ,Sudahlah, kau memang cere!et, dan kalau tidak kuturuti, tentu kau re!el terus. Biar kita memba!a bersama ke Pulau ;s, kita lihat sa#a nanti bagaimana perkembangannya., 4capan terakhir ini seperti ditu#ukan kepada hatinya sendiri% ,)eecu tahu, Suhu adalah seorang yang budiman., *engan hati mangkel karena ucapan muridnya itu seperti e#ekan kepadanya karena dia mau menolong dara ini sama sekali bukan karena dia budiman, melainkan karena dia kasihan dan terutama sekali... tertarik hatinya, dengan kasar dia lalu mengempit tubuh !anita itu di ba!ah ketiak kanannya, dan menyambar tubuh Sin -iong di ba!ah ketiak kirinya dan larinya Pangeran yang sakti ini secepat terbang menu#u ke pantai lautan. 88888 Siapakah sebetulnya manusia sakti yang ditakuti oleh tu#uh orang tokoh kang ou! itu+ Siapakah Pangeran Han )i 0ng yang pada bagiaan dada ba#unya terdapat lukisan burung Hong dan seekor .aga emas itu+ *ia adalah pangeran dari Pulau ;s. Pulau ini merupakan pulau rahasia yang hanya dikenal orang kang ou! seperti dalam dongeng karena tidak pernah ada orang yang berhasil menemukan pulau itu kecuali beberapa orang nelayan yang perahunya diserang badai dan mereka ini ditolong oleh manusia manusia sakti, manusia yang men#adi penghuni Pulau ;s, sebuah pulau dari es dimana terdapat istana indah dan merupakan sebuah kera#aan kecil penuh dengan orang sakti. Setelah ditolong dan diselamatkan, dan berhasil kembali ke daratan, para nelayan inilah yang membuat cerita seperti dongeng itu sehingga nama sebutan Pulau ;s terkenal di dunia kang ou!. 'era#aan di Pulau ;s itu dibangun oleh seorang pangeran, ratusan tahun yang lalu. Seorang pangeran yang amat sakti, seorang pangeran yang dianggap pemberontak karena berani menentang kehendak kaisar, dan pangeran ini bersama keluarganya men#adi pelarian. *engan kesaktiannya, dia berhasil melarikan keluarganya ke pantai timur dan menggunakan sebuah perahu untuk mencari tempat baru. )u#uannya adalah ke pulau di timur di mana dahulu sudah banyak orang orang pandai dari daratan yang melarikan diri dan men#adi buronan karena berani menentang pemerintah, yaitu 'epulauan Jepang% (kan tetapi dia tersesat #alan, perahunya dilanda badai hebat dan perahunya diba!a #auh ke utara sampai kemudian perahu itu mendarat di sebuah pulau. Pulau ;s% Melihat pulau itu tersembunyi, baik sekali di#adikan tempat persembunyiannya, dan di sekitar situ terdapat pulau pulau lain yang tanahnya cukup subur, maka pangeran pelarian ini mengambil keputusan untuk men#adikan Pulau ;s sebagai tempat tinggalnya. *ia lalu mengumpulkan orang orang yang setia kepadanya, memba!a mereka ke Pulau ;s men#adi pengikut pengikutnya. *ibangunnya sebuah istana yang kecil namun indah di Pulau itu dan berdirilah sebuah kera#aan kecil di tempat terasing ini% Berkat kebi#aksanaan 3a#a Pulau ;s ini, para pengikutnya dan keluarga ra#a hidup aman tentram dan penuh kebahagiaan di Pulau ;s. Para keluarganya hidup rukun dan para pengikutnya membentuk keluarga keluarga sehingga penghuni pulau itu berkembang biak. 'arena kesaktian ra#anya, dan karena letak pulau itu yang sukar dikun#ungi orang luar, maka kera#aan kecil ini tidak pernah terganggu. 3a#a itu me!ariskan kepandaiannya kepada keturunannya, merupakan ilmu ilmu !arisan yang hebat, dan tentu sa#a para pengikut mereka mendapat pula pela#aran ilmu yang tinggi. Pangeran Han )i 0ng adalah keturunan ke empat dari ra#a pertama di Pulau ;s. Pangeran ini berbeda dengan keturunan ra#a yang sudah sudah. 'alau semua keturunan ra#a hidup di Pulau ;s dan hanya meninggalkan pulau kalau mereka ada keperluan di pulau pulau kosong sekitar daerah itu untuk mengambil daun obat, sayur sayuran atau berburu binatang, maka Pangeran Han )i 0ng tidak betah tinggal di tempat sunyi itu. *ia sering kali pergi dari pulau dan diam diam dia melakukan perantauan di daratan% *ia adalah orang yang paling banyak me!arisi ilmu nenek moyangnya sehingga dia adalah orang terpandai diantara para keluarga ra#a di Pulau ;s. (palagi karena dengan kesukaannya merantau di daratan, dia dapat mengambil banyak ilmu ilmu silat tinggi yang lain dari daratan sehingga kepandaiannya bertambah. *an gara gara perantauan Pangeran inilah maka Pulau ;s men#adi makin terkenal dan nama Pangeran Han )i 0ng sendiri #uga menggemparkan dunia kang ou! sungguhpun dia #arang sekali memperkenalkan diri.

Melihat ba#unya yang terhias gambaran naga dan burung Hong itu sa#a sudah cukup bagi para tokoh kang ou! untuk mengenal manusia sakti dari Pulau ;s ini, seperti peristi!a yang ter#adi di Hutan Seribu Bunga ketika Pangeran ini mengahadapi tu#uh orang tokoh besar dunia kang ou!. Para Pangeran yang sudah sudah, selalu mengambil isteri dari keluarga kera#aan sendiri, yaitu saudara saudara misan mereka sendiri. Hal ini adalah untuk men#aga agar ,darah, kera#aan tetap ,aseli,. (kan tetapi, berbeda dengan semua kebiasaan para pangeran, Han )i 0ng yang #atuh cinta kepada seorang dara puteri penghuni Pulau ;s biasa, berkeras mengambil dara itu sebagai isterinya% Padahal biasanya, dara dara yang berdarah ,biasa, ini hanya diambil sebagai selir selir oleh para pangeran dan ra#a. (kan tetapi, Pangeran Han )i 0ng tidak mau mengambil selir dan hanya mempunyai seorang isteri, yaitu anak nelayan yang men#adi pengikut keluarga ra#a, seorang dara biasa sa#a, namun yang sesungguhnya memiliki kecantikan yang mengatasi kecantikan para puteri ra#a% (6=) *ari isteri tercinta ini, Pangeran Han )i 0ng mempunyai seorang puteri yang pada !aktu itu berusia enam tahun, seorang anak perempuan yang mungil, cantik, keras hati seperti ayahnya dan gembira seperti ibunya. (nak ini diberi nama Han S!at Hong ((ngin Sal#u) ini diambil oleh Pangeran Han )i 0ng untuk menamakan puterinya karena ketika puterinya terlahir, Pulau ;s dilanda angin dan sal#u yang amat kuat% Pada pagi hari itu S!at Hong, anak perempuan berusia enam tahun lebih itu, duduk bengong di tepi pantai Pulau ;s. *ia senga#a memilih tempat sunyi yang agak tinggi ini untuk melihat #auh ke selatan, dan hatinya penuh rindu terhadap ayahnya yang sudah pergi selama tiga bulan itu. ,Hong #i ((nak Hong)..., S!at Hong menoleh dan melihat bah!a yang memanggil tadi adalah ibunya, dia lalu meloncat bangun, lari menghampiri ibunya, meloncat dan merangkul leher ibunya dan menangis. $bunya terta!a, ,(ih aihhh... anakku yang biasanya periang terta!a mengapa menangis+ Mengapa bulan yang berseri gembira men#adi suram+ (!an hitam apakah yang menghalanginya+, ,$bu, kau...kau ke#am%, ,$hh% $bumu ke#am+ Mungkin kalau sedang menyembelih ikan atau ayam. (kan tetapi ibumu tidak ke#am terhadap manusia., Memang !atak -iu B!ee, ibu anak itu, atau isteri Pangeran Han )i 0ng adalah lincah gembira yang menurun pula kepada S!at Hong. ,$bu ke#am, mengapa $bu tidak berduka+ (pakah $bu tidak rindu kepada (yah+, )iba tiba muka !anita itu men#adi merah sekali dan terasa lagi dua titik air mata meloncat turun ke atas pipinya. Melihat ini, S!at Hong melorot turun dan bertepuk tepuk tangan, ,Hi hi, $bu menangis% $bu #uga rindu kepada (yah+ Hayoh, $bu sangkal kalau berani%, Memang !atak anak anak, begitu melihat orang lain berduka, dia sendiri lupa akan kedukaanya dan merasa terhibur% $bunya berlutut, memeluk dan menciuminya, akan tetapi masih bercucuran air mata. S!at Hong yang tadinya berbalik menggoda ibunya yang dianggapnya rindu kepada ayahnya seperti #uga dia tadi, kini men#adi terheran dan berkha!atir. ,$bu, mengapa ibu berduka+ (pa yang ter#adi+ (pakah diam diam ibu begitu merindukan (yah dan menyembunyikannya sa#a+, -iu B!ee memaksa diri tersenyum dan menghapus air matanya, mengangguk angguk sebagai #a!aban karena masih sukar baginya untuk mengeluarkan suara tanpa terisak menangis. (kan tetapi puterinya itu adalah seorang anak yang amat cerdik, maka tentu sa#a tidak dapat dibohonginya semudah itu. ,$bu ada apakah+ Harap $bu beritahu kepadaku, siapa yang menyusahkan hati $bu+ (kan kuha#ar dia%, S!at Hong mengepal kedua tin#unya yang kecil seolah olah orang yang menyusahkan hati ibunya sudah berada disitu dan akan dihantamnya. Melihat sikap anaknya ini, hati -iu B!ee terharu sekali dan ingin dia menangis lagi, akan tetapi ditekannya perasaan harunya dan dia terta!a. ,(ih, Hong #i, kalau ada yang kurang a#ar kepada ibumu, apakah $bumu tidak dapat mengha#arnya sendiri+, S!at Hong terta!a. ,Memang aku tahu bah!a kepandaian $bu #uga hebat, biarpun tidak sehebat (yah, akan tetapi tidak puas kalau aku tidak mengha#ar dengan kedua tanganku sendiri kepada orang yang menyusahkan hati $bu., ,(nakku yang baik...%, 4ntuk menekan harunya, -iu B!ee mengangkat tubuh anaknya, dipeluk, diciuminya kemudian dia membentak, ,)erbanglah%, dan melempar tubuh anak itu ke atas. S!at Hong bersorak gembira. $tulah sebuah diantara permainan mereka. *ia senang sekali kalau dilempar ke udara oleh ibunya, terutama kalau ayahnya yang melakukannya karena lemparan ayahnya membuat tubuhnya ,terbang, tinggi sekali. .amun kini lemparan

ibunya cukup menggembirakan hatinya karena biarpun $bunya tidak sekuat ayahnya, lemparannya cukup membuat tubuhnya melambung tinggi mele!ati puncak pohon% 'etika tubuhnya melayang turun, ibunya sudah siap menyambutnya, akan tetapi dasar anak nakal, dia menggunakan kesempatan ini untuk berlatih% *ia cepat membalikkan tubuh sehingga kedua kakinya diatas dan cepat dia menggunakan kedua tangannya untuk menyerang ibunya, mencengkram ke arah ubun ubun. $tulah #urus terakhir yang dilatihnya dari ayahnya yang seharusnya dilakukan dengan loncatan ke atas dan menyerang ubun ubun kepala la!an, akan tetapi kini dilakukannya ketika dia melayang turun% ,Haaiiiit...%%, 4ntuk memperingatkan ibunya, S!at Hong men#erit sebelum menyerang. )entu sa#a -iu B!ee tidak perlu diperingatkannya lagi. Semen#ak men#adi isteri Pangeran Han )i 0ng, !anita puteri nelayan yang tentu sa#a seperti semua penghuni Pulau ;s telah memiliki dasar ilmu silat tinggi, telah digembleng oleh suaminya dengan ilmu ilmu simpanan yang tinggi sehingga dia men#adi seorang yang sakti seperti semua keluarga kera#aan itu. Melihat kegembiraan puterinya, dia pun cepat mengelak, dari samping dia menyambar kedua lengan anaknya dan dengan bentakan nyaring kembali tubuh anaknya dilemparkan ke atas% )ubuh itu melayang tinggi dan tiba tiba dari atas S!at Hong berteriak girang, ,Heiii, $bu... itu (yah datang....%%, Mendengar ini, -iu B!ee cepat lari kepinggir tebing tinggi dan memandang ke laut. ?a#ahnya berseri seri, #antungnya berdebar karena penuh rindu kepada suaminya. Benar sa#a. )ampak sebuah perahu dan dia mudah mengenal suaminya yang mendayung perahu itu dengan kekuatan dahsyat sehingga perahu kecil meluncur seperti seekor ikan hiu yang marah. (kan tetapi alis !anita ini berkerut ketika dia melihat dua orang lain di dalam perahu. Seorang !anita muda yang cantik% Hatinya terasa tidak enak. *ia tidak akan mengikat suaminya, dan sebagai seorang isteri pangeran calon ra#a tentu sa#a dia maklum bah!a suaminya berhak mengambil selir selir sebanyaknya. (kan tetapi entah mengapa, kedatangan suaminya dengan dua orang itu, terutama seorang !anita cantik, mendatangkan rasa gelisah yang aneh didalam hatinya. ,$buuuu.....tolong dulu aku...........%, (6>) )eriakan S!at Hong ini menge#utkan hatinya. *ia menengok dan melihat tubuh anaknya meluncur turun. *ia kaget dan baru sadar bah!a ketegangan mendengar suaminya pulang membuat dia lupa kepada puterinya. Sungguhpun S!at Hong telah memiliki ginkang yang cukup baik akan tetapi meluncur turun dari tempat tinggi seperti itu ada bahayanya patah atau setidaknya salah urat. 4ntuk meloncat sudah tidak ada !aktu lagi, maka cepat dia menyambar sebuah ranting kayu di dekat kakinya, melontarkan kayu itu dengan tepat melayang di ba!ah kaki S!at Hong dan anak ini #uga tidak menyia nyiakan pertolongan ibunya. *ia mengin#ak kayu itu dan tenaga luncuran kayu itu dapat menahan dan mengurangi tenaga luncuran tunuhnya sendiri dari atas sehingga dia dapat meloncat keba!ah dengan aman. Seperti tidak pernah mengalami bahaya apa apa, anak itu lalu lari ke arah ibunya dan berteriak girang, ,(yah datang, $bu+, $bunya hanya mengangguk tanpa menoleh, tetapi memandang ke arah perahu yang makin mendekat pantai. ,Heii, (yah bukan datang sendiri% (da seorang !anita dan anak laki laki bersama ayah di dalam perahu%, -iu B!e tetap tidak men#a!ab akan tetapi memandang ta#am penuh selidik ke arah perahu. ,?ah, #angan #angan itu selir dan putera..ayah%, S!at Hong yang memang ber!atak terbuka itu berkata mengomel. *ia pun sudah tahu akan kebiasaan para pangeran untuk mengambil selir, maka dia tidak akan merasa heran pula kalau ayahnya #uga mempunyai selir di luar pulau ;s, biar pun hatinya merasa tidak senang dan penuh iri memandang kepada anak laki laki di dalam perahu itu. Mendengar ucapan yang tanpa disenga#a oleh S!at Hong merupakan benda ta#am menusuk hatinya itu, -iu B!ee men#a!ab, ,Perempuan itu masih terlalu muda untuk men#adi ibu anak laki laki itu, Sungguhpun bukan tidak mungkin dia adalah selir (yahmu karena dia memang cantik., Ja!aban ini keluar dari lubuk hati -iu B!ee sehingga keluar melalui mulutnya seperti tidak disadarinya. Barulah dia kaget ketika kalimat itu telah terucapkan. "epat dia menoleh ke arah puterinya dan merasa menyesal telah mengeluarkan kata kata yang penuh cemburu tadi. Segera digandengnya tangan anaknya dan untuk mengapus kata katanya dari hati anaknya dia berkata riang, ,;hh, kenapa kita disini sa#a+ Hayo kita sambut (yahmu%, Berlari larianlah mereka menuruni tebing untuk menyambut kedatangan Pangeran Han )i 0ng di pantai pasir. Sikap !anita yang penuh kegembiraan ini menyembunyikan semua perasaanya sehingga S!at Hong sudah lupa lagi akan kedukaan ibunya tadi. Sebenarnya, memang amat giranglah hati -iu B!ee melihat kembalinya suaminya sungguhpun kegembiraanya itu akan lebih besar andai kata suaminya pulang sendiran sa#a.

Semen#ak suaminya pergi beberapa bulan yang lalu dia mengalami penderitaan batin yang hebat. Memang dia maklum bah!a dirinya tidak disukai oleh keluarga kera#aan, karena dianggap seorang !anita berdarah rendah. 'ebencian keluarga itu men#adi #adi ketika mendapat kenyataan betapa Han )i 0ng tidak mau mengambil selir. Hal ini dianggap oleh mereka bah!a -iu B!ee menggunakan daya upaya untuk mengikat suaminya%. (palagi karena -iu B!ee tidak mempunya anak laki laki, maka kebencian mereka makin bertambah. Sudah tentu sa#a, yang merasa paling benci adalah mereka yang mengharap agar Han )iong pangeran calon ra#a itu memperistrikan puteri mereka% Pada !aktu itu, ra#a yang sudah tua menderita sakit dan sudah men#adi dugaan umum bah!a usianya takkan bertahan lama lagi. (gaknya ra#a itu hanya menantikan kembalinya puteranya yang men#adi putera mahkota, yaitu pangeran Han )i 0ng untuk me!ariskan singgasana kepada puteranya ini. (kan tetapi, karena keadaan Han )i 0ng yang lain daripada para pangeran lain, suka merantau, isterinya orang rendah dan hanya satu, tidak punya selir, tidak punya putera, maka -iu B!ee maklum bah!a di antara keluarga ra#a terdapat persekutuan yang menentang diangkatnya suaminya men#adi calon ra#a% Hal inilah yang mendukakan hatinya. *ia menganggap bah!a dirinya men#adi penghalang bagi suaminya dan hal inilah yang paling merusak hatinya. Maka dapat dibayangkan betapa gembira hatinya melihat suaminya pulang% 'etika ibu dan anak ini tiba dipantai, ternyata pasukan kehormatan telah berbaris dan siap menyambut pulangnya pangeran yang dihormati itu. )entu sa#a -iu B!ee dan S!at Hong mendapat tempat kehormatan paling depan dan ketika akhirnya perahu itu menempel dipantai dan Han )i 0ng melompat keluar sambil tersenyum lebar, S!at Hong men#adi orang pertama yang berlari menyambut. ,(yah....%%, ,Ha ha, Hong #i, kau makin cantik sa#a%, Han )i 0ng menerima puterinya itu dan mengangkatnya tinggi tinggi, lalu melemparkan tubuh anaknya keudara. Sambil terta!a ta!a S!at Hong melayang turun dan langsung menyerang ayahnya dengan #urus 'ek seng #ip hai (Bintang )erompet Meluncur ke -aut ) seperti yang dilakukanya kepada ibuya tadi. ,Ha ha ha, bagus #uga%,(yahnya terta!a, menyambar kedua lengan yang mencengkram ubun ubunnya, lalu memondong puterinya, dan mencium dahinya. Sambil memondong puterinya Han )i 0ng menghampiri istrinya yang sudah ma#u menyambutnya, memandang penuh kemesraan dan berkata halus, ,Harap kau baik baik sa#a selama aku pergi., -iu B!ee memandang suaminya, tersenyum akan tetapi di balik senyum itu tampak oleh Han )i 0ng ada sesuatu yang menggelisahkan hati istrinya, apalagi ketika mendengar suara istrinya lirih. ,(yahanda ra#a sedang menderita sakit parah., (2@)

Ada yang hilang


Payah #uga Sin -iong menghadapi hu#an pertanyaan dari anak perempuan yang baru sa#a menyerangnya seperti seekor burung garuda akan tetapi yang kini sudah bersikap demikian ramah dan baik terhadapnya ini. (kan tetapi baru sa#a dia memperkenalkan namanya, yaitu '!an Sin -iong dan belum sempat men#a!ab pertanyaan yang lain, perhatiannya, #uga S!at Hong dan semua orang yang berada disitu tertarik oleh keributan yang ter#adi ketika '!at -in turun dari atas perahu. Begitu '!at -in turun dari perahu, !anita yang masih belum sadar betul dari gangguan ingatannya karena malapetaka hebat yang menimpa dirinya, men#adi perhatian semua orang. ?anita ini memang ber!a#ah manis dan gagah, apalagi ketika turun dari perahu itu rambutnya yang a!ut a!utan berkibar tertuip angin, pakaiannya yang terlalu longgar itu membuat dia kelihatan makin aneh dan penuh rahasia. '!at -in turun dengan sikap tenang, akan tetapi matanya bergerak liar menyapu semua orang yang memandangnya, kemudian mata itu berhenti memandang kepada -iu B!ee yang telah melangkah menghampirinya. ,*ia ini siapakah+, -iu B!ee bertanya tanpa mengalihkan pandang matanya dari !a#ah pucat itu sambil didalam hatinya menduga duga dan menanti #a!aban yang diharapkan dari suaminya karena pertanyaan itu sesungguhnya dia#ukan kepada suaminya. (kan tetapi sebelum Han )i 0ng men#a!ab, tiba tiba '!at -in, !anita itu membentak, ,Manusia manusia busuk% 'ubunuh engkau%, *an dia sudah meloncat ke depan dan menyerang -iu B!ee dengan pukulan yang dahsyat. ,He, )!anio% #angan begitu...%%, Sin -iong berteriak mencegah, namun terlambat karena '!at -in sudah menyerang dengan cepatnya. Sedangkan para penghuni Pulau ;s, termasuk S!at Hong dan Pangeran Han )i 0ng sendiri, hanya memandang dengan tenang tenang sa#a% ,?uuuutttt... plak plak...%,

)ubuh '!at -in terpelanting ketika pukulannya tertangkis oleh -iu B!ee dan !anita ini sudah menampar pundaknya sebagai serangan balasan. Hal ini membuat '!at -in yang memang belum sadar benar itu makin marah. *engan nekat dia melompat bangun dan mener#ang lagi, Pangeran Han )i 0ng sudah mendahuluinya, menotok pundaknya sambil berkata, ,)enanglah, .ona,, '!at -in kembali roboh, akan tetapi tubuhnya disambar oleh Han )i 0ng. )ernyata dia telah ditotok lemas. *engan lambaian tangan, Pangeran itu memanggil empat orang !anita pelayan yang kelihatan tangkas tangkas. ,*ia sedang sakit ingatannya tidak se!a#arnya., 4capan ini ditu#ukan kepada istrinya yang memandang marah. mendengar ini, -iu B!ee mengangguk angguk dan kemarahannya di !a#ahnya berubah men#adi iba. ,Ba!a dia ke kamar tamu dan ra!at dia baik baik,, kata -iu B!ee kepada empat orang pelayan itu yang segera menggotong tubuh '!at -in pergi dari situ. Barulah Pangeran Han )i 0ng kini mempedulikan sambutan resmi dari para pangeran dan pasukan penghormatan. )adi dia seolah olah menganggap mereka semua itu seperti patung belaka. *engan megah Pangeran itu lalu langsung diantar ke kamar ayahnya Sang 3a#a yang sedang sakit dan yang telah lama menanti kedatangan puteranya ini sedangkan Sin -iong langsung dia#ak oleh S!at Hong ke bagian istana di mana dia dan ibunya tinggal, yaitu di bagian kiri istana besar. )epat seperti telah diduga oleh semua penghuni Pulau ;s, tiga hari kemudian setelah pulangnya Pangeran Han )i 0ng, ra#a tua meninggal dunia setelah sempat menyaksikan Han )i 0ng dinobatkan men#adi penggantinya, mera#ai Pulau ;s dalam upacara yang amat sederhana. *apat dibayangkan betapa tidak puas dan penasaran rasa hati para pangeran yang membenci Han )i 0ng karena usaha mereka memanaskan hati mendiang ayah mereka tentang keadaan Han )i 0ng tidak dipedulikan oleh ra#a tua itu. *an untuk memberontak secara terang terangan, tentu sa#a mereka tidak berani karena di dalam pulau itu, pada !aktu itu Han )i 0ng merupakan orang yang paling sakti. Maka, mereka itu hanya diam sa#a biarpun tidak pernah lengah barang seharipun untuk mencari peluang dan kesempatan yang baik untuk men#atuhkan Han )i 0ng, atau lebih tepat lagi, men#atuhkan -ui B!ee yang mereka anggap sebagai biang keladi dari ,penyele!engan, Han )i 0ng dari kebiasaan keluarga ra#a di Pulau ;s% Setengah bulan kemudian, berkat pera!atan yang baik dari -iu B!ee dan para pelayan, #uga dengan pengobatan tusuk #arum oleh 3a#a Han )i 0ng sendiri, ditambah obat obatan berupa daun daun yang dicari para anak buah Pulau ;s atas petun#uk Sin -iong, gangguan ingatan yang diderita oleh )he '!at -in men#adi sembuh. Pada suatu pagi, !anita yang bernasib malang ini duduk seorang diri di dalam taman istana, taman yang bukan berisi bunga bungan hidup, melainkan terisi ukir ukiran bunga dari batu batu beraneka !arna, dihias sal#u dan patung patung kayu. Sudah berhari hari, dia duduk di taman ini dan didiamkan sa#a karena menurut 3a#a Han )i 0ng, !anita malang ini harus dibiarkan pulih kembali ingatannya dan tidak boleh diganggu. .amun, diam diam dia sendiri melakukan penga!asan karena entah bagaimana, makin lama dia men#adi tertarik dan tahu bah!a dia #atuh hati kepada gadis ini% **** )iba tiba '!at -in melompat bangun karena mendengar gerakan di belakkangnya. Sebagai seorang hali silat kelas tinggi, sedikit suara sa#a cukup membuat dia siap !aspada . 'etika dia membalik, dia melihat Han )i 0ng yang berdiri di situ sambil memandangnya dengan senyum ramah. (26) )he '!at -in yang kini sudah sembuh sama sekali, memandang penuh keheranan lalu menegur, ,Siapakah engkau+ *an mengapa engkau bisa berada di tempat aneh ini+, Melihat sikap gadis ini dan mendengar pertanyaan pertanyaan itu, legalah hati 3a#a Han )i 0ng. Sikap dan kata kata itu sudah cukup membuktikan bah!a '!at -in telah sembuh sama sekali, telah kembali kepada keadaan sebelum mengalami tekanan batin hebat, maka tentu sa#a tidak mengenalnya dan tidak mengerti mengapa dan bagaimana bisa berada di pulau itu. ,.ona, girang hatiku mendapat kenyataan bah!a .ona telah sembuh dari lupa ingatan yang .ona derita belasan hari ini., ,-upa ingatan+ Sekaranglah aku kehilangan ingatan karena aku tidak mengenal engkau dan tidak tahu mengapa dan bagaimana aku bisa berada di tempat ini., ,Memang begitulah. )adinya .ona lupa ingatan, dan baru sekarang .ona sadar sehingga .ona lupa lagi apa yang .ona telah alami selama belasan hari ini. Sungguh aku ikut merasa berduka dan terharu akan nasib "a sha Sin siap yang amat malang...., )ba tiba !a#ah itu men#adi merah sekali dan kemudian berubah pucat, ,'au... kau tahu apa yang ter#adi kepada kami...+,

3a#a Han )i 0ng tersenyum dan memandang !a#ah yang mengguncangkan hatinya itu dengan senyum mesra. ,)entu sa#a, .ona. (ku dan muridkulah yang mengubur #enaBah dua belas orang suhengmu, dan aku dan muridku pula yang menolongmu memba!a kesini kemudian mengobatimu sehingga sembuh hari ini. (ku adalah 3a#a Han )i 0ng, ra#a pulau ini dan kau berada di Pulau ;s., Mata yang indah ini terbelalak. ,(pa...+ *i... di Pulau ;s... dan aku telah mendengar nama besar Pangeran Han )i 0ng..., ,Sekarang telah men#adi 3a#a Han )i 0ng, ra#a sebuah pulau kecil tak berarti, .ona, dan aku belum mengetahui namamu karena selama ini kau tidak menyebut namamu., '!at -in men#atuhkan diri berlutut dan menahan isaknya. ,Saya menghaturkan banyak terima kasih atas pertolongan Paduka, dan maa1kan kalau saya tidak mengenal penolong saya. Saya bernama )he '!at -in, orang termuda "ap sha Sin hiap, dan...kalau paduka menaruh kasihan kepada saya, saya ingin segera pergi dari sini ... sekarang #uga...., ,.ona )he, aku adalah seorang yang tidak bisa menyimpan rahasia hati. ketahuilah, semen#ak pertama kali melihatmu dan melihat penderitaanmu, timbul rasa iba dan sayang di dalam hatiku. 'arena itu, kalau kiranya engkau suka aku akan merasa berbahagia sekali kalau .ona mau tinggal didalam istanaku ini, sebagai seorang istriku, istri ke dua., '!at -in terke#ut sekali. *ia telah berhutang budi kepada ra#a ini, dan sekarang ra#a ini secara demikian terus terang menyatakan cintanya dan ingin mengambil dia sebagai isteri% *ia men#adi isteri ra#a+ *ia yang telah dinodai oleh Pat #iu 'ai ong+ ,)idak% Maa1... saya... saya harus pergi sekarang #uga. Hanya satu tu#uan hidup saya, dan Paduka tentu tahu... yaitu untuk membunuh iblis Pat #iu 'ai ong., Han )i 0ng mengangguk angguk. ,(ku mengerti dan aku sudah menduga bah!a seorang dara perkasa seperti engkau tentu sa#a tidak akan mau menerima ta!aranku dan tidak mungkin aku mengharapkan seorang dara seperti .ona akan #atuh cinta begitu sa#a kepadaku. (kan tetapi aku pun tidak terlalu mengharapkan yang a#aib. (ku #atuh cinta kepadamu, .ona, dan adanya aku berani meminangnya secara terang terangan, karena aku yakin .ona akan menerimanya berdasarkan cita cita tunggal .ona itulah. Bagaimana mungkin .ona akan membalas dendam kepada Pat #iu 'ai ong, sedangkan "ap sha Sin hiap sa#a tidak mampu mengalahkannya. (kan tetapi kalau engkau men#adi istriku, hemmm...soal membalas dendam kepada Pat #iu 'ai ong sama mudahnya dengan membalikan telapak tangan., 4capan ini berkesan mendalam, memang buat '!at -in termangu mangu. *ia bukan gadis lagi dan tidak mungkin dia men#adi istri orang, dan baginya setelah berhasil membalas dendam, hanya kematianlah yang akan mengakhiri noda yang dideritanya. (kan tetapi, men#adi istri kedua 3a#a Han )i 0ng yang sakti, lain lagi halnya, apa pula kalau orang sakti itu sendiri sudah tahu akan keadaannya. ,(pakah... apakah Paduka akan menga#arkan ilmu kesaktian kepada saya+, tanyanya dan kini dia mengangkat muka, memandang ra#a itu, diam diam harus mengakui bah!a laki laki ini gagah dan tampan, sungguhpun usianya tentu tidak kurang dari empat puluh tahun. ,)erserah kepadamu. kalau engkau suka memenuhi hasrat hatiku yang ingin memperistrimu. 'alau kau menghendaki, dalam !aktu pendek sa#a aku dapat menangkap musuhmu itu dan menyeretnya kedepan kakimu. (tau, engkau boleh mempela#ari ilmu dan aku berani tanggung bah!a selama setahun sa#a engkau akan mengalahkan musuhmu itu., ,Be...benarkah itu+, ,.ona )he '!at -in. Han )i 0ng bukan orang biasa membohong, pula aku tidak ingin mendapatkan dirimu dengan #alan membohong. (ku telah bicara terus terang dan andaikata engkau menolak sekalipun, aku tidak akan memaksamu. Sekarang #uga, kalau engkau menolak, akan kusediakan perahu untukmu. .ah, engkau yang memutuskan., (22) )entu sa#a timbul keraguan hebat didalam hati '!at -in. *ia mengerti betapa lihainya Pat #iu 'ai ong. )entu sa#a dapat pergi ke Bu tong pai dan melaporkan malapetaka yang menimpa "ap sha Sin hiap itu kepada gurunya, ketua Bu tong pai, 'ui Bhok Sian#in. (kan tetapi, gurunya sudah tua sekali, dan belum tentu gurunya mau mencampuri urusan dunia, biarpun murid muridnya terbunuh. Mengandalkan para saudara seperguruan, agaknya akan sukar mengalahkan Pat #iu 'ai ong, dan terutama sekali yang memperberat hatinya, kalau dia pergi ke Bu tong pai, tentu semua orang akan tahu tentang malapetaka yang menimpa dirinya, bah!a dia telah diperkosa oleh Pat #iu 'ai ong. ke mana dia akan menaruh mukanya kalau semua orang mengetahuinya akan hal itu+ Sebaliknya, kalau dia berada di Pulau ;s, selain tak seorang pun akan tahu tentang hal yang memalukan itu, #uga dia akan mempunyai kesempatan besar untuk melakukan balas dendam itu% (kan tetapi, benarkah pria di depannya ini akan mampu menga#arnya sehingga dalam !aktu setahun dia akan lebih pandai dari Pat #iu 'ai ong+ *ia tidak akan puas kalau tidak dapat membunuh #embel iblis itu dengan tangannya sediri. Biarpun dia sudah banyak mendengar nama besar Pangeran dari Pulau ;s yang kini men#adi ra#a itu, namun bagaimana dia dapat membuktikan

kesaktiannya+ (pakah orang ini lebih lihai dari gurunya dan terutama sekali, lebih lihai dari Pat #iu 'ai ong+ Perlahan lahan '!at -in bangkit berdiri dan se#enak memandang kepada Han )i 0ng yang #uga sedang memandangnya. 'eduanya berpandangan dan akhirnya '!at -in berkata, ,Saya ingin sekali dapat membalas dendam dengan tangan saya sendiri. (kan tetapi, bagaimanakah saya dapat yakin bah!a dalam setahun saya dapat bela#ar di sini dan menangkan iblis itu+, Han )i 0ng tersenyum dan mengeluarkan sebatang pedang dari balik #ubahnya. ,$nilah pedang yang kutemukan ketika aku dan muridku menolongmu., '!at -in menerima pedang itu dan air matanya turun bertitik akan tetapi segera dihapusnya. $tulah (ng b!e kiam pedang dari t!a suhengnya% ,;ngkau meragu, baiklah. 'aupergunakan pedangmu dan kauserang aku untuk mengu#i apakah aku dapat melatihmu selama setahun sehingga kau lebih lihai daripada Pat #iu 'ai ong., '!at -in menimang nimang pedang (ng b!e kiam di tangannya. Pat #iu 'ai ong telah dikeroyok oleh dia dan dua belas orang suhengnya. Mereka telah mainkan .go heng kiam, bahkan telah membentuk barisan Sin kiam tin ketika mengeroyok kakek iblis itu namun akhirnya mereka semua kalah, sungguhpun se#enak kakek itu terdesak. kini, kalau hanya dia seorang diri menyerang ra#a ini, mana bisa dipakai ukuran apakah dia lebih lihai dari Pat #iu 'ai ong+ ,.ona, #angan ragu ragu. Percayalah, kalau engkau benar ra#in bela#ar, dalam !aktu setahun engkau pasti akan dapat mengalahkan dia. Hiat ciang Hoat sut dan Pat mo tung hoat dari kakek itu sebetulnya kosong sa#a,, kata ra#a itu, seolah olah dapat menbaca isi hati '!at lin. *ara itu terke#ut, kemudian mengambil keputusan untuk mengu#i orang ini sebelum dia menyerahkan dirinya yang sudah ternoda itu men#adi istrinya sebagai penebus latihan ilmu untuk membalas dendam. *** ,Baiklah, saya akan mengu#i kepandaian Paduka, harap Paduka bersiap dan mengeluarkan sen#ata., ,Ha ha ha, Pat #iu 'ai ong membutuhkan tongkatnya dan pukulan beracunnya untuk mengalahkan "ap sha Sin hiap, akan tetapi aku cukup menggunakan ini., *ia meraih keba!ah dan tangannya sudah membentuk batu karang sedemikian rupa sehingga batu karang itu berbentuk pan#ang seperti pedang% ,Harap Paduka siap%, '!an -in berseru dan tiba tiba pedangnya menyambar dengan cepat, melakukan tusukan ke arah leher sedang tangan kirinya sudah memukul ke arah dada. Serangan berganda dengan pedang dan pukulan tangan kiri ini merupakan #urus ampuh dari .go heng kiam sut. )iba tiba tubuh ra#a itu bergerak, serangan '!at -in telah dapat dielakkan dan pada detik berikutnya, leher dara itu tersentuh u#ung batu karang dan dadanya #uga tersentuh kepalan tangan kiri Han )i 0ng. '!at -in men#erit lirih karena maklum bah!a kalau tusukan batu dan pukulan tadi dilan#utkan oleh Han )i 0ng tentu dia telah roboh dan te!as seketika. (kan tetapi yang lebih menge#utkan hatinya adalah gerakan ra#a itu. ,Paduka... Paduka mengunakan #urus Hui po liu hong ((ir )umpah Muncrat Pelangi Melengkung) dari .go heng kiam sut Bu tong pai%, Han )i 0ng tersenyum, ,Persis sekali dengan seranganmu tadi, akan tetapi #auh lebih lihai karena sekali serang berhasil, bukan+ .ah, kalau engkau memiliki kesempurnaan dalam #urus ini tadi, bukankah mudah kau mengalahkan musuhmu+, '!at -in tertegun, akan tetapi dia masih belum puas. ,Saya ingin mencoba lagi%, ,Boleh, boleh. kauseranglah aku sepuluh #urus yang paling lihai dan aku tanggung bah!a engkau akan kukalahkan dengan #urusmu yang sama., *engan pengerahan tenaga dan memilih #urus #urus terampuh, '!at -in menyerang lagi, akan tetapi setiap kali menyerang satu #urus, dia men#erit lirih karena benar sa#a, dia selalu dikalahkan oleh #urusnya sendiri. Jurus itu digerakan oleh Han )i 0ng sedemikian aneh dan sempurnanya, demikian cepat dan mengandung tenaga mu#i#at sehingga biarpun dia mengenal #urusnya sendiri, dia tidak sempat lagi mengelak atau menangkis% Setelah sepuluh kali dia terkena sentuhan u#ung batu atau usapan tangan kiri la!an yang lihai ini dia men#adi yakin, lalu men#atuhkan diri berlutut. ,Saya menerima pena!aran Paduka%, (25) Ha )i 0ng memegang kedua pundaknya dan mengangkatnya bangun berdiri. Mereka berdiri berhadapan, saling pandang dan !a#ah ra#a itu berseri melihat betapa !a#ah '!at -in men#adi merah sekali dan ada kedukaan hebat tersembunyi dibalik kemerahan !a#ah karena malu itu. dengan mesra Han )i 0ng mengusap pipi halus kemerahan itu dan berkata lirih, ,(ku tahu, '!at -in. Peristi!a terkutuk menimpa dirimu membuat kau #i#ik

terhadap pria dan muak terhadap hubungan antara pria dan !anita. (kan tetapi, aku bukanlah pria yang mengutamakan hubungan badani sa#a, '!at -in. (ku akan menghapus ke#i#ikan dan kemuakan itu. Percayalah, aku cinta dan iba kepadamu. 'eputusan yang kauambil ini tepat sekali dan tidak akan mendatangkan sesal di kemudian hari. Mari, mari kita mengumumkan pernikahan kita. Semoga engkau berbahagia., Han )i 0ng mencium dan mengecup mesra dan halus pinggir mata '!at -in, kemudian menggandeng tangannya dan menga#aknya ber#alan memasuki istana dari pintu belakkang yang menembus ke ,)aman, itu. )entu sa#a tidak ada kehebohan ter#adi ketika Han )i 0ng mengumumkan keputusanya mengambil )he '!at -in, sebagai istri ke dua, sunguhpun hal ini mendatangkan bermacam macam tanggapan dalam hati para penghuni Pulau ;s. Pesta diadakan, pesta yang sederhana sa#a tetapi cukup meriah. Sebagian besar penghuni Pulau ;s bersuka cita dan mengharapkan bah!a dari pernikahan ini, ra#a akan dikurniai seorang putera. Juga ter#adi bermacam tanggapan di kalangan keluarga ra#a. (da kekece!aan akan tetapi ada pula harapan. 'ece!a karena sekali lagi 3a#a Han )i 0ng mengambil ,orang luar, sebagai selir, akan tetapi timbul harapan karena mungkin melalui istri ke dua ini mereka dapat ,memukul, -iu B!ee yang mereka benci. )ernyata kemudian oleh '!at -in bah!a semua ucapan yang dikeluarkan oleh 3a#a Pulau ;s itu ketika meminangnya bukan hanya bu#ukan kosong belaka. 3a#a itu benar benar #atuh cinta kepadanya dan hal ini terasa olehnya setelah dia menyerahkan dirinya men#adi selir 3a#a Han )i 0ng. *engan sepenuh #i!a raganya, Han )i 0ng mencurahkan kasih sayang kepadanya sedemikian besarnya sehingga lambat laun dia pun #atuh cinta kepada suaminya ini. *an dia yang tadinya hendak bela#ar ilmu silat sebagai dorongan terutama dengan mengorbankan dan menyerahkan diri sebagai selir, setelah menerima pencurahan cinta kasih yang amat mesra dan mendalam, mulailah berbalik pikir. (palagi setelah sembilan bulan kemudian semen#ak dia men#adi selir, dia melahirkan seorang anak laki laki. '!at -in merasa betapa hidupnya berubah sama sekali, kalau dulu dia hanya seorang pendekar !anita yang seringkali menghadapi banyak kesengsaraan hidup, kini men#adi seorang yang mulia dan terhormat, bahkan dia mendapat kenyataan bah!a suaminya benar benar memiliki ilmu kepandaian yang luar biasa tingginya% )imbullah keinginan hatinya untuk mengangkat diri men#adi permaisuri, dan dia merasa berhak karena bukankah dia yang mempunyai keturunan laki laki, dan selain men#adi permaisuri, #uga men#adi pe!aris semua ilmu kesaktian dari Pulau ;s. 'alau sudah demikian, baru dia akan mencari dan membunuh Pat #iu 'ai ong. 'ebenciannya terhadap kakek iblis #embel itu kini men#adi tipis sekali. Memang kalau dipikir betapa selama tiga hari tiga malam kakek itu mempermainkanya, merengut kehormatan dengan memperkosa secara amat menghina akan tetapi ada segi lain yang membuat dia diam diam berterima kasih kepada kakek itu. 'alau tidak ada peristi!a hebat itu, agaknya selama hidupnya dia tidak akan dapat bertemu dengan Han )i 0ng, apalagi men#adi istrinya dan sekaligus pe!aris ilmu ilmunya% Sin -iong bela#ar ilmu silat dengan tekun bersama sumoinya, S!at Hong yang lincah #enaka.*an mulai tampaklah bakatnya yang luar biasa. )idak mengherankan kalau para tokoh kang ou! ingin memiliki bocah ini dan men#adikan Sin -iong sebagai bahan perebutan, karena dia pantas disebut Sin tong. Han )i 0ng sendiri yang merupakan manusia luar biasa dan memiliki kecerdasan yang disebut '!ee bak put bong (sekali melihat tidak bisa lupa lagi), diam daim men#adi kagum sekali karena dia harus akui bah!a dalam hal kecerdasan dan kekuatan pikiran, dia masih kalah oleh muridnya ini% &ang amat mengagumkan hatinya adalah betapa di balik semua bakat yang luar biasa ini terpendam !atak yang amat luar biasa, !atak yang penuh kehalusan, kelembutan dan kasih sayang dan iba terhadap orang lain yang amat mendalam, di samping !atak yang !a#ar seadanya. Benar benar seorang bocah yang a#aib% *iam diam Sin -iong mengerti bah!a diangkatnya '!at -in men#adi istri Han )i 0ng, biarpun hal ini merupakan hal yang lumrah bagi seorang ra#a, namun akan mendatangkan banyak ketidak baikan, terutama di pihak ibu sumoinya. (palagi ketika dia melihat sikap dan perubahan pada diri bekas pendekar !anita Bu tong pai itu (kan tetapi karena dia hanyalah seorang anak kecil yang tidak tahu apa apa dan yang sama sekali tidak berhak mencampuri ,4rusan dalam, suhunya, maka tentu sa#a dia hanya berdiam diri, hanya mengikuti perkembangan keadaan dengan hati tidak enak. &ang dikha!atirkan oleh anak yang belum tahu apa apa memang sungguh ter#adi. Semen#ak mengambil '!at -in sebagai isteri kedua, -iu B!ee menderita tekanan batin yang amat hebat. Mula mula tidak terasa olehnya ketika suaminya makin #arang bermalam didalam kamarnya karena hal ini dianggapnya lumrah setelah suaminya memiliki isteri lain yang baru. (kan tetapi perasaan ke!anitaannya yang halus segera dapat menangkap kehambaran cinta kasih yang dicurahkan suaminya kepadanya. *an terutama sekali setelah )he '!at -in mengandung, suaminya tidak pernah datang lagi menginap dikamarnya, dan kalau sekali sekali datang, tidak ada cumbu rayu dan kemesraan sama sekali, hanya untuk menanyakan kesehatan dan agaknya suaminya datang hanya demi kesopanan belaka%

Hati seorang !anita amatlah halusnya, mudah tersinggung, mudah gembira, mudah marah, mudah berduka, mudah #atuh cinta dan mudah pula membenci% setelah '!at -in melahirkan seorang anak laki laki, mulailah hati -iu B!ee digerogoti iri dan hal ini mendatangkan kebencian hebat. *ia mulai merasa tersiksa batinya, merasa kesepian, rasa rindu yang makin menghimpit terhadap belaian kasih sayang suaminya membuat -iu B!ee makin tersiksa, menambah kebenciannya terhadap '!an -in yang makin dipu#a suaminya itu. -iu B!ee bukan seorang !anita yang gila akan kedudukan. *ia tidak menge#ar kedudukan dan dia sama sekali tidak kha!atir akan menurunya dera#atnya apabila madunya itu diangkat men#adi permaisuri karena mempunyai seorang putera. (kan tetapi -iu B!ee adalah seorang !anita yang haus akan kasih sayang, maka dapat dibayangkan betapa hebat penderitaan batinnya setelah cintanya disia siakan oleh suaminya yang telah #atuh di ba!ah telapak kaki '!at -in. **** Melihat penderitaan batin yang dialami oleh -iu B!ee ini, diam diam bersoraklah para keluarga ra#a. Bagi mereka, biarpun putera ra#a bukan keturunan dari seorang ibu yang masih berdarah ,agung, seperti mereka, namun masih lebih baik dari pada kalau dilahirkan oleh seorang ibu seperti -iu B!ee, hanya anak seorang nelayan Pulau ;s rendah% Pula kebencian mereka yang terdorong oleh iri hati terhadap -iu B!ee membuat mereka condong kepada '!an -in sehingga kelahiran Han Bu 0ng, nama putera itu, disambut dengan penuh kegembiraan oleh keluarga ra#a dan #uga oleh semua penghuni Pulau ;s sebagai penyambutan terhadap lahirnya seorang putera ra#a yang akan men#adi pangeran mahkota% )u#uh tahun telah le!at semen#ak Sin -iong berada di Pulau ;s. *ipandang begitu sa#a, agaknya keadaan Pulau ;s dan kera#aan kecilnya selama tu#uh tahun itu tidak ter#adi perubahan sesuatu, para penghuninya masih hidup dengan tenang dan tentram penuh kedamaian seperti puluhan, bahkan ratusan tahun yang lalu. 3a#a Han )i 0ng tidak kalah bi#aksana dalam mengendalikan pemerintahan kecilnya sehingga para penghuni Pulau ;s hidup bahagia, sedangkan pelanggaran pelanggaran yang ter#adi hanya sedikit sekali. .amun sesungguhnya ter#adi perubahan yang amat besar dan banyak% )he '!at -in yang kini men#adi permaisuri, diangkat secara resmi oleh Han )i 0ng sehingga kedudukan -iu B!ee tergeser men#adi istri selir, bukan hanya men#adi !anita pertama yang paling tinggi tingkat kedudukanya, namun #uga telah men#adi seorang !anita yang memiliki kesaktian hebat, hanya kalah oleh suaminya dan beberapa tokoh lain di Pulau ;s. .amun, hasratnya untuk membalas dendam terhadap Pat #iu 'ai ong agaknya telah lenyap sama sekali% *ia kelihatan hidup bahagia tenggelam dalam belaian penuh kasih sayang dari suaminya dan melihat puteranya yang kini telah berusia enam tahun dan men#adi seorang anak laki laki yang tampan dan sehat biarpun tubuhnya agak kecil, sebagai pangeran, tentu sa#a Bu 0ng digembleng oleh ayahnya sendiri se#ak kanak kanak. Sin -iong telah memperoleh kema#uan yang mentak#ubkan dan mengagumkan Han )i 0ng sendiri. Semua ilmu yang dia#arkan oleh ra#a itu, sekali dilatih dapat dilakukan dengan hampir sempurna% )entu sa#a dalam !aktu beberapa tahun dia telah #auh melampaui tingkat kepandaian sumoinya, dan setelah dia berusia empat belas tahun, Sin -iong telah #auh meninggalkan tingkat sumoinya. Bukan hanya dalam hal ilmu silat, akan tetapi #uga dalam ilmu sinkang dia ma#u pesat karena tanpa diperintah oleh suhunya, dengan tekun Sin -iong berlatih seorang diri di ba!ah hu#an sal#u yang amat dingin sehingga dia dapat menampung inti sari tenaga im kang yang amat hebat. Selain tekun mempela#ari ilmu silat yang diturunkan oleh suhunya tanpa ada yang disembunyikan itu, Sin -iong #uga ra#in sekali membaca kitab kitab yang banyak terdapat didalam kamar perpustakaan istana. *ia dikenal oleh semua ahli sastra di Pulau ;s dan mereka ini amat kagum dan suka kepada Sin -iong melihat ketekunan bocah a#aib ini. )idak ada bosannya Sin -iong membaca kitab kitab kuno dan setiap bertemu hurup baru yang tidak dikenalnya, dia mencatatnya untuk kemudian ditanyakan kepada para ahli itu. *engan cara demikian, biarpun tidak dibimbing langsung, namun Sin -iong telah dapat memperkaya perbendaharaan kata kata sehingga dia mampu membaca kitab kitab yang paling kuno di dalam perpustakaan itu. 'itab kuno tidaklah seperti kitab biasa, karena selain huru1 huru1nya kuno, #uga huru1 huru1 itu mengandung arti yang amat mendalam. 'arena inilah, maka kitab kitab yang amat kuno di pulau itu #arang atau hampir tidak pernah dibaca orang. Han )i 0ng sendiri segan membaca kitab kitab itu, karena selain sukar, #uga isinya hanyalah sa#ak sa#ak kuno yang dianggapnya tidak ada gunanya dan melelahkan otaknya. .amun semua kitab itu ,dilalap, semua oleh Sin -iong% Bukan ini sa#a, namun anak a#aib ini dapat menemukan sesuatu yang tersembunyi didalam sa#ak sa#ak itu% *ia menemukan rangkaian ilmu silat sakti yang masih merupakan ,rangka, terselubung di dalam huru1 huru1 kuno yang sukar dimengerti itu, bahkan menemukan pula ilmu yang masih dirahasiakan oleh Han )i 0ng, ilmu yang selama ratusan tahun mengangkat nama Pulau ;s, yaitu ilmu inti sari dasar gerakan semua ilmu silat. *engan ilmu ini yang sudah dikuasainya, maka Han )i 0ng dapat

mengalahkan tu#uh orang tokoh sakti dengan #urus #urus, #urus ilmu silat mereka sendiri ketika Han )i 0ng menolong Sin -ong di Jeng hoa sian. 'ini, secara tidak disenga#a, bahkan di luar kesadaran Sin -iong sendiri, bocah a#aib ini telah menemukan ilmu itu ,terselip, dan terselubung di antara sa#ak sa#ak kuno yang kelihatanya tidak ada gunanya itu. Selain memperoleh kema#uan hebat dalam ilmu silat, #uga selama berada di Pulau ;s, Sin -iong memperoleh kesempatan memperdalam ilmunya mengenal daun dan tumbuhan obat dengan #alan menyelidikinya di pulau pulau kosong di sekitar Pulau ;s. *ia memang mendapat tugas untuk mencari bahan bahan obat di pulau pulau itu untuk kepentingan para penghuni Pulau ;s, *an dalam kesempatan melaksanakan tugasnya ini, Sin -iong tidak menyia nyiakan !aktu untuk menyelidiki lebih banyak lagi tetumbuhan dan khasiatnya untuk kesehatan tubuh manusia. *engan adanya Sin -iong di Pulau ;s, banyaklah sudah penghuni yang terhindar dari bahaya penyakit, dan untuk ini, Han )i 0ng merasa berterima kasih sekali sehingga dia tidak segan segan menurunkan ilmu pengobatan tusuk #arum kepada muridnya itu. Selain Sin -iong, tentu sa#a S!at Hong sebagai puteri ra#a, #uga memperoleh kema#uan pesat dan dalam usia tiga belas tahun itu dia telah memilik ilmu kepandaian yang sukar dicari tandinganya. *engan demikian, hampir semua orang di Pulau ;s memperoleh kema#uan masing masing. 3a#a Han )i 0ng memperoleh kebahagiaan cinta kasih dalam diri '!at -in yang telah men#adi permaisurinya. )he '!at -in sendiri yang tadinya mengalami malapetaka yang dianggapnya lebih hebat daripada kematian sendiri, telah memperoleh banyak keuntungan, memperoleh cinta kasih yang mesra, kedudukan tinggi sekali, dan ilmu kepandaian yang amat hebat pula. Hanya seorang sa#a yang sama sekali tidak memperoleh kema#uan lahir maupun batin yaitu -iu B!ee% *ia menderita makin hebat, terutama batinnya karena semen#ak beberapa tahun ini, suaminya sama sekali tidak pernah lagi mendekatinya% -enyaplah !ataknya yang periang dan kini -iu B!ee lebih banyak mengurung dirinya di dalam kamar, menyulam atau membaca kitab. *ia seolah olah men#adi seorang pertapa dan biarpun !a#ahnya tidak membayangkan sesuatu, masih tetap cantik manis dan pakaiannya selalu bersih, namun sesungguhnya hatinya terluka dan selalu meneteskan darah, batinnya terhimpit dan terbakar oleh rindu yang tak kun#ung henti, kehausan akan belaian kasih sayang seorang pria yang tak pernah terpuaskan. (27) 'eadaan di dalam istana dengan adanya penderitaan -iu B!ee, dengan adanya para anggauta keluarga istana yang masih menaruh benci kepadanya dan tidak melihat kesempatan untuk men#atuhkan !anita ini karena -iu B!ee selalu bersikap diam dan tidak memperlihatkan sesuatu, merupakan api dalam sekam yang setiap saat tentu akan berkobar atau meledak. Hal ini tidak sa#a dirasakan oleh semua angauta keluarga ra#a, bahkan dirasakan pula oleh Sin -iong dan S!at Hong. Sering kali Sin -iong kehilangan ke#enakaan S!an Hong yang merupakan ciri khas dara ini. 'alau dia melihat dara itu termenung seorang diri, dia menarik na1as pan#ang dan sekali !aktu dia menegur, ,;h, Sumoi. 'enapa kau termenung dan !a#ahmu suram+ lihat, hari tidak sesuram !a#ahmu, sinar matahari mencairkan sal#u dengan cahaya yang keemasan%, S!at Hong memandang pemuda itu dan menarik na1as pan#ang. ,Betapa aku tidak tidak akan muram menyaksikan keadaan yang begini dingin di dalam istana, Su heng+ (yah memang masih biasa dan baik kepadaku, #uga ibu baik kepadaku. (kan tetapi antara (yah dan $bu seolah olah terdapat #urang pemisah yang amat dalam. )idak pernah lagi aku menyaksikan keduanya beramah tamah dan bersendau gurau seperti dahulu lagi. (pakah karena $bu Permaisuri...+, ,Ssst, Sumoi. 'ita tidak mempunyai hak untuk bicara mengenai orang orang tua itu. Hal itu adalah urusan mereka sendiri., ,(ku mengerti, Suheng. (kan tetapi aku melihat kedukaan hebat bersembunyi di balik senyum $bu kepadaku. (ku tahu betapa dia rindu kepada (yah, rindu yang membuatnya seperti gila...., ,Hushh...., **** ,(ku tidak membohong, Suheng. Seringkali aku mendengar $buku mengigau memanggil nama (yah dan menangis dalam tidur. $bu selalu gelisah kalau tidur dan biarpun dia hendak menyembunyikannya dariku, namun aku tahu betapa $bu menderita sengsara batin yang hebat, menderita rindu yang menghancurkan batinnya...., *ara itu kelihatan berduka sekali, kemudian berkata lagi, ,Suheng, apa sih perlunya orang saling mencinta kalau akibatnya hanya mendatangkan rindu dan kece!a+, ,$tu bukan cinta, Sumoi, (hh, kau takan mengerti dan semua orang takan mengerti karena sudah la#im menganggap ha!a na1su sama dengan cinta. Ha!a na1su menuntut pemuasan, menuntut kesenangan dan ingin memilikinya untuk diri sendiri. *an semua inilah yang menimbulkan kece!a dan duka, Sumoi.,

Sumoinya terbelalak. ,(ihh, kau bicara seperti kakek kakek sa#a% *ari mana memperoleh 1ilsa1at macam itu, Suheng+, 'arena tertarik, dara yang mudah ini sudah melupakan kedukaanya dan men#adi riang gembira lagi, matanya memandang suhengnya dengan berseri penuh godaan. ,*ari... hemm, kukira dari kesadaran, Sumoi. Bukan 1ilsa1at. (ku sudah kenyang membaca 1ilsa1at, dan apa artinya 1ilsa1at kalau hanya untuk diha1al+ )idak ada bedanya dengan benda mati yang hanya diulang ulang, dipakai perhiasan, di#adikan alat untuk terbang melayang dia!ang a!ang yang kosong. )erlalu banyak kitab kubaca sudah, dan mungkin #uga karena memperhatikan keadaan mendatangkan kesadaran., *ia menarik napas pan#ang. ,Suheng, kau tadi mencela aku yang kaukatakan murung. (kan tetapi aku #uga seringkali melihat engkau seperti orang berduka. (pakah kau tidak senang tinggal di Pulau ;s+, ,(ku suka sekali tinggal di sini, Sumoi. 'urasa #arang terdapat tempat seindah ini, masyarakat setenteram ini. (kan tetapi, kalau aku melihat hukuman hukuman yang dibuang ke Pulau .eraka..., ,(ih, hal itu bukan urusan kita, Suheng. Bukankah kau tadi #uga mengatakan bah!a urusan antara (yah dan $bu bukan urusanku+ Maka urusan hukuman itu pun sama sekali bukan urusan kita., ,'au keliru, Sumoi. 4rusan (yah Bundamu memang merupakan urusan pribadi mereka. (kan tetapi urusan orang orang terhukum adalah urusan umum, urusan kita #uga. (ku merasa tidak senang sekali dengan adanya peraturan itu. (ku akan berusaha untuk mengingatkan Suhu...., ,)api (yah seorang 3a#a, Suheng%, ,3a#a pun manusia #uga., ,)api 3a#a hanyalah men#alankan hukum yang berlaku, Suheng., ,Hukum pun buatan manusia. Benda Mati%, (29) )iba tiba terdengar suara tambur dipukul. Se#enak dua orang muda mudi itu memperhatikan dan !a#ah Sin -iong men#adi muram. ,.ah, ada lagi sidang pengadilan yang akan men#atuhkan hukuman. ;ntah siapa lagi sekarang yang melakukan pelanggaran. Mari kita lihat, Suheng%, Sin -iong digandeng tangannya oleh S!at Hong yang menariknya ke arah bangunan di samping istana, bangunan yang di#adikan ruang sidang pengadilan di mana di#atuhkan hukuman terhadap mereka yang melakukan pelanggaran pelanggaran. 'etika mereka tiba di situ, banyak sudah penghuni Pulau ;s yang menonton diluar ruangan, dan tentu sa#a dua orang muda mudi itu mudah untuk memasuki ruang sidang dan duduk di atas kursi yang berderet di pinggiran. 3uangan itu luas sekali, lantainya halus dan bersih. $si ruang hanyalah sebuah me#a pan#ang dan di belakkang me#a pan#ang ini terdapat lima buah kursi dan di kanan kiri, di pinggir #uga terdapat kursi kursi, sedangkan di depan me#a, di bagian tengah tetap kosong. Pada saat Sin -iong dan S!at Hong tiba di ruangan itu, di belakkang me#a telah duduk hakim, yaitu seorang kakek tua keluarga kera#aan yang biasa bertugas sebagai hakim, sedangkan di sebelah kanannya, di kursi kebesaran, tampak duduk Han )i 0ng sendiri bersama permaisurinya. Hal ini merupakan keanehan karena biasanya ra#a hanya datang tanpa permaisurinya dan duduk bersama dengan para pangeran lain. (gaknya permaisuri 3a#a Han )i 0ng sekarang ini ingin pula melihat pengadilan dilakukan di Pulau ;s. Para pesakitan yang sudah berlutut di depan me#a, di atas lantai, hanya tiga orang. Seorang laki laki tinggi besar penuh bre!ok yang matanya lebar dan gerak geriknya kasar, seorang laki laki muda yang tampan dan seorang !anita yang usianya empat puluhan, namun masih cantik dan !anita ini berlutut di samping laki laki muda yang kelihatan ketakutan, tidak seperti laki laki tinggi besar dan Si ?anita yang kelihatan tenang tenang sa#a. *engan suara lantang #aksa penuntut membacakan tuntutan kepada laki laki tinggi besar yang sudah berlutut ke depan setelah namanya dipanggil, yaitu Bou! )ang 'ui. ,Bou! )ang 'ui telah berkali kali diperingatkan karena sikapnya yang kasar, suka menggunakan kepandaian menghina yang lemah dan suka mencuri. )erakhir ditangkap karena melakukan pencurian,mengambil batu hi#au mustika penyedot racun ular milik orang lain. 'arena ke#ahatannya membahayakan Pulau ;s, dapat menimbulkan kekacauan dan permusuhan, maka hukuman yang paling berat patut di#atuhkan atas dirinya, selain untuk memberantas ke#ahatan dari permukaan pulau #uga sebagai contoh kepada semua penghuni pulau., Hening se#enak, kemudian terdengar suara hakim tua yang lemah dan agak gemetar, ,Bou! )ang 'ui, kau sudah mendengar tuduhan atas dirimu. 'au diperkenankan membela diri., Bou! )ang 'ui yang berlutut itu memberi hormat kepada ra#a, kemudian dengan suaranya yang kasar dan nyaring berkata, ,Hamba mengaku telah melakukan perbuatan itu

karena hamba ingin memiliki mustika batu hi#au. Hamba telah menerima banyak budi dari Sri baginda, kalau sekarang dianggap berdosa, hamba siap menerima segala macam hukuman yang di#atuhkan kepada hamba., Hakim ber1ikir se#enak, kemudian sambil mengetok me#a dia berkata, ,Pengadilan memutuskan hukuman buang ke Pulau .eraka kepada Bou! )ang 'ui., Suasana men#adi hening. 'eputusan hukuman ini merupakan yang lebih hebat dari pada penggal kepala. Banyak di antara mereka yang mendengarkan, menahan na1as dengan muka pucat, ada yang menaruh hati kasihan kepada Bou! )ang 'ui. (kan tetapi pesakitan itu sendiri setelah memandang kepada ra#a, lalu berkata, suaranya penuh pahit getir, ,Hukuman apa pun bagi hamba tidak terasa berat, yang terasa berat adalah bah!a hamba dipaksa untuk memusuhi Pulau ;s yang hamba cintai%, ,Jadi engkau menerima keputusan hukuman+, hakim bertanya. ,Hamba mene...., ,.anti dulu%%, tiba tiba terdengar suara nyaring dan Han )i 0ng sendiri mengangkat muka memandang ta#am ketika melihat Sin -iong telah berdiri dari kursinya dan mengeluarkan seruan itu. ,Harap Suhu dan para "u !i sekalian maa1kan saya. (kan tetapi pesakitan berhak untuk dibela dan saya hendak membelanya. Saudara Bou! )ang 'ui ini dianggap berdosa dan memang dia telah melakukan pelanggaran. (kan tetapi patutkah kalau kesalahannya itu lalu di#adikan tanda bah!a dia seorang #ahat yang tidak bisa diampuni lagi+ Saya hendak bertanya, siapakah di antara "u !i sekalian yang tidak pernah melakukan kesalahan+, ,Semua manusia pasti pernah melakukan kesalahan dan karena kita semua manusia, maka kita pun tentu pernah melakukan kesalahan. Siapakah yang mau kalau kesalahan yang dilakukannya itu lalu di#adikan tanda bah!a selamanya dia akan bersalah atau berdosa, dan patut dihukum tanpa ampun lagi+ 'esalahan yang dilakukan oleh Bou! )ang 'ui adalah sebuah penyele!engan biasa yang dilakukan oleh manusia yang berbatin lemah. Manusia yang berbatin lemah dan melakukan penyele!engan sama sa#a dengan seorang yang sedang menderita semacam penyakit, hanya bedanya, yang sakit bukan tubuhnya melainkan hatinya. (kan tetapi, setiap orang sakit bisa sembuh% Maka, menghukumnya dengan hukuman ke#i itu sama dengan membunuhnya%, Hening sekali keadaan di situ setelah pemuda tanggung ini mengeluarkan pembelaanya. ,(kan tetapi di sini sudah diadakan hukum se#ak ratusan tahun dan kita semua harus tunduk kepada hukum%, kata Han )i 0ng ketika melihat betapa hakim ragu ragu untuk men#a!ab. *ia maklum bah!a Sin -iong disuka banyak orang di situ, dan selain ini, agaknya para pe#abat itu #uga sungkan mendebat karena pemuda itu adalah murid ra#a. 'arena inilah maka Han )i 0ng sendiri yang mengeluarkan suara membantah. *** ,Harap Suhu memaa1kan teecu kalau teecu terpaksa mendebat. Saudara Bou! melanggar hukum yang dianggap berdosa, lalu menurut hukum harus dibuang ke Pulau .eraka. *ari manakah timbulnya pelanggaran yang disebut dosa+ 'alau tidak ada hukum, mana mungkin ada dosa+ 'alau tidak ada larangan, mana mungkin ada pelanggaran+ Hukumlah yang menciptakan dosa dan pelanggaran, hukum adalah ke#i karena hukuman yang di#atuhkan sebetulnya lebih kotor daripada dosa itu sendiri% 'alau dia dianggap bersalah lalu dibuang ke Pulau .eraka, bukankah hal itu membuat dia men#adi makin #ahat dan mendendam+ (ndaikata seorang penderita sakit, penyakitnya men#adi makin parah% (pakah hukuman pembuangan ke Pulau .eraka itu akan menginsa1kannya+ Suhu, sudah berkali kali teecu menyatakan bah!a hukuman seperti ini tidak patut dilakukan disini. -ebih baik menuntut mereka yang tersesat agar kembali ke #alan benar dari pada menghukum mereka dengan kekerasan yang akan membuat mereka men#adi lebih #ahat lagi., ,'!a Sin -iong, kau tak berhak untuk mencela hukum yang sudah men#adi tradisi kami% Hakim, lan#utkan persidangan dan pembelaan yang dilakukan atas diri Bou! )ang 'ui tidak dapat diterima%, bentak Han )i 0ng yang merasa tersinggung #uga mendengar betapa peraturan yang di#un#ung tinggi selama ratusan tahun oleh nenek moyangnya itu kini disangkal dan dicela oleh seorang bocah yang men#adi muridnya% Sin -iong menghela na1as dan terpaksa dia duduk kembali. ,Ssttt, kau terlampau berani...., S!at Hong berbisik. ,Hemmm... tiada gunanya...., Sin -iong balas berbisik. Suara #aksa yang lantang sudah memanggil nama dua orang pesakitan yang lain, laki laki tampan dan !anita cantik itu. Mereka ma#u dan berlutut di depan pengadilan. ,Sia Gin H!a dan -u 'iat telah ditangkap karena melakukan per#inaan. 'arena Sia Gin H!a telah men#adi istri syah dari Ji Hoat, maka perbuatan itu merupakan perbuatan hina yang hamat berdosa, melanggar larangan keras yang telah disyahkan hukum. 'arena itu, tidak ada pengampunan baginya dan mohon pengadilan men#atuhkan hukuman terberat

kepadanya. (dapun -u 'iat, biarpun masih muda dan belum beristri, namun dia telah ber#inah dengan istri orang, maka dia pun harus di#atukan hukuman yang layak. 'emudian terserah kepada hakim., ?anita itu menundukan mukanya yang men#adi merah sekali ketika mendengar suara menge#ek dari mereka yang menonton di luar ruangan sidang, akan tetapi sikapnya masih tenang tenang sa#a. (dapun -u 'iat, pemuda itu men#adi pucat !a#ahnya, akan tetapi dia #uga menundukan mukanya, kelihatan gelisah sekali. ,Pengadilan memutuskan hukuman buang ke Pulau .eraka kepada Sia Gin H!a dan hukuman rangket seratus kali kepada -u 'iat%, ,Hamba tidak menerima%, )iba tiba Sia Gin H!a berteriak. ,&ang melakukan per#inaan adalah hamba berdua, maka kalau dibuang pun harus hamba berdua%, ,)idak, hamba menerima hukuman rangket seratus kali%, teriak pula -u kiat. ,-aki laki apa kau ini+ 'etika merayuku, kau ber#an#i akan bersama sama menderita andaikata dibuang ke Pulau .eraka%, Sia Gin H!a memaki dan ter#adilah ribut mulut antara mereka. ,*iam%%, )eriakan menggetarkan dari Han )i 0ng membuat mereka berdiri men#atuhkan diri mohon pengampunan. ,'arena kalian melakukan perbuatan yang memalukan sekali, menodakan nama baik Pulau ;s, maka sepatutnya kalian berdua sama sama dibuang ke Pulau .eraka%, kata 3a#a itu dengan suara tenang namun penuh !iba!a. Sia Gin H!a memegang tangan kekasihnya dan menangis sambil menciumi tangan itu, akan tetapi !a#ah -u 'iat men#adi makin pucat. 'embali Sin -iong bangkit berdiri. ,Maa1, Suhu. )eecu terpaksa membantah lagi% Mereka memang telah melakukan perbuatan yang melanggar hukum yang ada, akan tetapi apakah perbuatan mereka itu sudah demikian #ahatnya maka sampai mereka dihukum buang+ )eecu kira di balik perbuatan mereka itu tentu ada sebab dan alasannya. Mereka men#adi korban na1su, akan tetapi kalau seoarang istri sampai melakukan penyele!engan, tentu pihak suami #uga ada kesalahannya. )idak perlukah diselidiki mengapa !anita ini yang telah bersuami sampai ber#ina dengan pria lain+ Mengapa dia sampai tidak dapat menahan dorongan na1su berahi+ )entu ada sebab sebabnya., , Sin -iong, engkau seorang bocah belum de!asa, tahu apa tentang na1su berahi+, bentak gurunya, agak tertegun #uga karena dia mendapatkan kebenaran tersembunyi di balik bantahan muridnya itu. )erdengar suara keta!a ditahan di sana sini, bahkan permaisuri sendiri menahan senyumnya. ,)eecu...teecu...mengerti dari kitab...., ,Pembelaan seorang anak yang belum de!asa terhadap per#inaan yang dilakukan orang de!asa tidak dapat diterima. -aksanakan hukumannya dan buang mereka bertiga sekarang #uga ke Pulau .eraka%, kata Han )i 0ng. Persidangan dibubarkan dan tiga orang pesakitan itu lalu digiring keluar untuk dilaksanakan hukuman atas diri mereka, yaitu dibuang ke Pulau .eraka, hukuman yang paling mengerikan dan paling di takuti oleh semua penghuni Pulau ;s karena mereka semua tahu bah!a di buang ke Pulau .eraka berarti hidup tersiksa dan sengsara, lebih hebat dari kematian% Peristi!a seperti inilah yang membuat hati Sin -iong memberontak. *ia amat cinta dan kagum kepada suhunya, akan tetapi peraturan hukum di Pulau ;s ini dianggapnya terlalu ke#am. Sebaliknya, Han )i 0ng yang maklum akan kekece!aan hati muridnya yang dia kagumi dan cinta, berusaha menyenangkan hati muridnya itu dengan menurunkan ilmu ilmu simpanannya sehingga dalam !aktu setahun lagi sa#a ilmu kepandaian pemuda yang berusia lima belas tahun itu men#adi makin hebat. Boleh dibilang dialah orang satu satunya yang men#adi pe!aris ilmu ilmu Pulau ;s. Biarpun Permaisuri #uga me!arisi banyak ilmu dahsyat namun dibandingkan dengan Sin -iong dia kalah bakat sehingga kalah sempurna gerakannya, apa lagi dalam hal tenaga sinkang dia kalah #auh. Hal ini adalah karena Sin -iong adalah seorang yang pada dasarnya memiliki batin kuat dan tidak pernah terseret oleh na1su, sebaliknya )he '!at -in adalah seorang !anita yang dibangkitkan na1sunya semen#ak dia diperkosa oleh Pat #iu 'ai ong. (2<) *an pada suatu hari ter#adilah suatu hal yang sudah lama diduga duga akan ter#adi hal yang men#adi akibat daripada keadaan yang ditekan tekan di dalam istana yang dimulai dengan masuknya )he '!at -in yang kini telah men#adi permaisuri itu ke Pulau ;s. Pagi hari itu, Sin -iong tengah duduk seorang diri di tempat yang men#adi tempat kesukaannya bersama S!at Hong, yaitu di tepi pantai yang paling sunyi, pantai yang tak pernah tertutup sal#u karena pasir ber!ana putih yang ter#adi dari pecahan batu karang dan segala macam kulit kerang dan kepompong itu seolah olah selalu mengeluarkan ha!a hangat. Selagi dia duduk termenung itu terdengarlah olehnya suara tambur dipukul gencar, tanda bah!a pagi hari itu diadakan persidangan pengadilan yang amat penting, sidang yang diadakan kurang lebih tiga bulan semen#ak tiga orang pesakitan terakhir itu di buang ke Pulau .eraka.

Suara tambur itu seolah olah menghantami isi dada Sin -iong, karena suara itu suara yang paling tidak disukainya, suara yang menandakan bah!a akan ada orang lagi yang dihukum% Maka dia tidak bergerak, mengambil keputusan tidak akan menonton karena menonton berarti hanya akan menghadapi hal yang menyakitkan hatinya. (kan tetapi dia meloncat bangun ketika mendengar suara panggilan S!at Hong, suara panggilan yang lain dari biasanya karena suara dara itu mengandung isak tangis yang menge#utkan. ,'!a suheng...%%, Sin liong terke#ut melihat dara itu berlari lari kepadanya sambil menangis dan dengan !a#ah yang pucat sekali. ,(da apakah, Sumoi+, tegurnya sebelum dara itu tiba di depannya. ,Suheng..., celaka... $buku...,Biarpun hatinya berdebar penuh kaget dan ke#ut, Sin -iong bersikap tenang ketika di memegang kedua pundak Sumoinya dan bertanya, ,(da apakah dengan ibumu+ )enanglah, Sumoi., S!at Hong menahan isaknya. ,Mereka... mereka menangkap $buku dan memba!anya ke sidang pengadilan..., Sin -iong mengerutkan alisnya. Sudah keterlaluan ini, pikirnya. 3asa penasaran membuat dia berlaku agak kasar. *igandengnya tangan Sumoinya, ditariknya dara itu dan dia berkata , ,Mari kita lihat%, 'etika dua orang itu tiba di ruangan pengadilan, mereka mendapat kenyataan bah!a keadaan berlainan sekali dengan sidang pengadilan yang sudah sudah karena suasana amat sunyi. )idak ada seorang pun diperbolehkan mendekati ruangan pengadilan, bahkan ketika Sin liong dan S!at Hong tiba disitu, mereka dihadang oleh beberapa orang pen#aga, ,Maa1, atas perintah Sribaginda, tidak ada yang boleh memasuki ruang sidang pengadilan hari ini,, kata mereka. *engan kedua tangan di kepal, S!at Hong melompat ma#u, matanya melotot dan mukanya merah sekali, ,(pa kalian bilang+ 'alian berani melarang aku memasuki ruangan+ (pakah kalian sudah bosan hidup+, Sin -iong cepat memegang lengan sumoinya karena dia maklum bah!a kalau sumoinya ini sudah marah, tentu akan hebat akibatnya. Juga para pen#aga itu mundur ketakutan karena mereka mengerti betapa lihainya Sang Puteri ini. ,Harap Saudara sekalian melaporkan kepada atasan Saudara Bah!a kami akan memasuki ruang sidang,, kata Sin -iong dengan tenang kepada para pen#aga. ,(kan tetapi kami hanya mentaati perintah. Bagaimana kami berani melanggar+, #a!ab kepala pen#aga dengan muka bingung. ,(ku tahu. $buku yang diadili, Bukan+ .ah, dengar kalian% (pa pun yang akan ter#adi dengan ibuku, aku harus hadir, kalau perlu aku akan bunuh kalian semua agar dapat masuk%, 'embali S!at Hong membentak. ,Saudara sekalian harap mundur dan biarkan kami masuk. (kibatnya biarkan kami berdua yang menanggungnya,,kembali Sin -iong berkata dan keduanya memaksa masuk. Para pen#aga tidak ada yang berani melarang akan tetapi mereka cepat cepat lari untuk melapor kedalam. Han )i 0ng mengerutkan alisnya ketika melihat Sin -iong dan S!at Hong memasuki ruang sidang, akan tetapi dia hanya mengangguk kepada para pen#aga yang kebingungan. Hal ini melegakan hati para pen#aga dan mereka cepat cepat meninggalkan ruangan itu untuk men#aga di luar, karena mereka pun tidak boleh mendengarkan sidang yang sedang mengadili isteri ra#a% *apat dibayangkan betapa hancur hati S!at Hong melihat ibunya dengan tenang berlutut di depan me#a pengadilan bersama seorang laki laki muda yang berpakaian sebagai pelayan dalam istana. Hatinya menduga dan dia merasa ngeri karena melihat ibunya dan pemuda itu berlutut di situ, dia seolah olah melihat Sia Gin H!a dan -u 'iat, dua orang pesakitan yang saling ber#inah itu% (kan tetapi dia tidak percaya% )ak mungkin ibunya...% (kan tetapi dia men#adi lemas dan menurut sa#a ketika Sin -iong menariknya dan menga#aknya duduk dideretan kursi pinggiran yang sekali ini sama sekali kosong. *i belakkang me#a pan#ang hanya duduk #aksa, hakim, 3a#a Han )i 0ng , permaisurinya, dan Han Bu 0ng, bocah berusia delapan tahun yang mengenakan pakaian indah dan duduk dengan agungnya di dekat ibunya, matanya memandang kearah Sin -iong dan S!at Hong dengan angkuh. (2=) 'emudian terdengarlah suara nyaring Sang Jaksa, suara yang bagi telinga S!at Hong terdengar seperti sambaran pedang yang menusuk nusuk hatinya dan bagi Sin -iong seperti guntur di tengah hari% ,-iu B!ee, sebagai bekas istri Sribaginda, dari seorang anak nelayan biasa men#adi seorang mulia terhormat, ternyata membalas budi Sribaginda dengan aib dan noda yang hina, telah ditangkap karena melakukan per#inahan dengan seorang pelayan muda. *osa ini amat besar karena selain menimbulkan aib dan malu kepada Sribaginda, #uga kalau diketahui dunia luar akan mencemarkan nama 'era#aan Pulau ;s. 0leh karena itu, sepatutnya dia di#atuhi hukuman yang seberat mungkin.,

,Bohong...% $bu tidak mungkin...., S!at Hong men#erit dan hendak melompat ma#u menyerang #aksa yang berani mengeluarkan ucapan menuduh ibunya seperti itu akan tetapi Sin -iong menangkap lengannya untuk mencegah sumionya bergerak. ,S!at Hong% Berani engkau kurang a#ar di depan (yah+, )erdengar Han )i 0ng membentak dengan penuh !iba!a. ,(yah, tuduhan itu 1itnah belaka% )idak mungkin ibu melakukan hal yang kotor itu. Mana buktinya+ Siapa saksinya+, kembali S!at Hong men#erit #erit. ,Hong #i, #angan begitu. $bumu tidak berdosa, akan tetapi kita harus, tunduk kepada peraturan dan hukum, anakku. )enanglah., 4capan ini keluar dari mulut -iu B!ee yang menoleh ke arah S!at Hong, suaranya lirih dan #elas, namun mengandung kedukaan yang merobek hati. ,-iu B!ee, engkau telah mendengar tuduhan atas dirimu. (pakah pembelaanmu+, terdengar suara hakim tua itu dengan halus dan lirih seperti biasanya, namun penuh !iba!a karena dalam sidang ini, dialah orang yang paling kuasa. ,Saya tidak akan membela diri, hanya seperti dikatakan anakku tadi, agar tidak mendatangkan penasaran, harap suka disebutkan siapa saksinya dan apa buktinya yang memperkuat tuduhan terhadap diriku,, kata -iu B!ee dengan tenang dan suara halus. Jaksa yang termasuk orang di antara anggauta keluarga ra#a yang tidak senang kepada -iu B!ee karena dia dahulupun mengharapkan agar Han )i 0ng memilih anak perempuannya, segera berkata lantang, ,Buktinya+ ;ngkau ditangkap ketika berada di dalam kamar dengan ( 'iu, padahal dia bukanlah pelayanmu. (palagi yang kalian ker#akan kalau bukan ber#inah+ Seorang !anita dan seorang laki laki yang tidak ada hubungan apa apa berada di dalam kamar berdua sa#a% selain itu, per#inahan kalian #uga telah ada yang menyaksikan., ?a#ah S!at Hong sebentar pucat dan sebentar merah. )ak dapat dia menahan kemarahanya. $bunya dituduh ber#inah dengan seorang pelayan% ,Bohong% itu bukan bukti%% 'alau memang ada yang menyaksikan, hayo siapa yang menyaksikan+, teriaknya, tidak memperdulikan cegahan Sin -iong yang masih memegang lengannya karena kha!atir kalau kalau dara ini mengamuk. ,(kulah saksinya%, tiba tiba terdengar suara kecil merdu dan Han Bu Hong telah bangkit berdiri dengan sikap menantang. Mulut anak ini tersenyum menge#ek dan matanya bersinar sinar. ,;nci Hong, akulah yang telah melihat ibumu dan pelayan itu di atas ran#ang...., ,Ssssttt, diam...%, Permaisuri menarik puteranya. **** (kan tetapi hakim telah berkata lagi, ,Sudah terbukti kesalahan besar yang dilakukan -iu B!ee. 'esalahan paling besar yang dapat dilakukan oleh seorang !anita..., ,.anti dulu%, *engan muka pucat sekali S!at Hong memotong kata kata hakim. ,)idak adil kalau begini% kita belum mendengar keterangan ( 'iu. Hai, ( 'iu, aku percaya bah!a engkau seorang manusia yang men#u#ung kegagahan, tidak mungkin seorang pria penghuni Pulau ;s Seperti engkau men#atuhkan 1itnah sebagai seorang pengecut hina dina. Hayo ceritakan sesungguhnya apa yang ter#adi%, Suara S!at Hong ini nyaring sekali dan muka ( 'iu men#adi pucat, kepalanya makin menunduk. Suasana men#adi hening dan akhirnya terpecah oleh suara 3a#a, ,( 'iu, kau diperkenankan untuk bicara%, )ubuh itu menggigil, muka yang tampan itu pucat sekali ketika diangkat memandang 3a#a, kemudian melirik ke arah -iu B!ee yang masih bersikap tenang dan agung berlutut di sebelahnya. 'etika dia melirik ke arah S!at Hong yang berdiri dengan sikap angkuh memandang kepadanya, ( 'iu mengeluh lirih, kemudian menelungkup dan berkata dengan suara mengandung isak, ,Hamba tidak berdaya... hamba memang berada di kamar itu... tapi... tidak seperti kesaksian Pangeran kecil... hamba terpaksa karena..., ,Berani kau mengatakan puteraku bohong+, Jeritan ini keluar dari mulut permaisuri dan ha!a pukulan yang dahsyat sekali menyambar ketika permaisuri menggerakan tangan kirinya ke arah ( 'iu. ,*ess...% (ungghh...%, )ubuh ( 'iu terlempar bergulingan dan rebah tak bernya!a lagi, dari mulut, hidung dan telinganya mengalir darah. Hebat sekali pukulan #arak #auh yang di lakukan permaesuri itu, mengenai kepala ( 'iu yang tentu sa#a tidak kuat menahannya. (2=) Hakim dan #aksa saling pandang, sedangkan 3a#a menegur Permaisurinya, ,'au terlalu lancang...., ,(pakah aku harus diam sa#a kalau seorang rendah macam dia menghina putera kita+, Permaesuri membantah dengan suara agak ketus. 3a#a diam sa#a dan menarik na1as pan#ang. *ia merasa bingung dan berduka sekali harus menghadapi perkara ini, lalu memberi isyarat kepada hakim sambil berkata, ,-an#utkan.,

Hakim menelan ludah beberapa kali, kemudian berkata lantang, , Saksi utama yang me#adi pelaku per#inahan telah terbunuh karena berani menghina Pangeran. (kan tetapi dia mengaku telah berada di kamar itu, maka sudah #elas dosa yang dilakukan oleh -iu B!ee. 'arena itu sudah adil kalau dia harus di#atuhi hukuman berat. -iu B!ee, pengadilan memutuskan hukuman buang ke Pulau .eraka kepadamu%, ,$buuuu..%%, S!at Hong meronta dan melepaskan diri dari Sin -iong, meloncat dan menubruk ibunya. ,Sssst, tenanglah, Hong #i...., ibunya terbisik dengan sikap masih tenang sa#a, sungguhpun !a#ahnya kelihatan makin berduka. ,)enang+ )idak% ibu tidak boleh dihina sampai begini%, S!at Hong lalu bangkit berdiri, menghadapi ayahnya dan berkata lantang, ,ibuku telah di#atuhi hukuman tanpa bukti dan saksi yang #elas. (kan tetapi keputusan telah di#atuhkan dan saya tidak rela melihat ibu dibuang ke Pulau .eraka. Saya sebagai anak tunggalnya, yang takkan mampu membalas budinya dengan nya!a, saya yang akan me!akilinya, memikul hukuman itu. Saya yang akan me#adi penggantinya ke Pulau .eraka, maka harap Sribaginda bersikap bi#aksana, membiarkan ibu yang sudah mulai tua ini menghabiskan usianya di Pulau ;s. $bu, selamat tinggal%, ,Hong #i...%, ibunya memekik, akan tetapi S!at Hong sudah meloncat dan lari keluar dari tempat itu dengan cepat. Sin -iong memandang dengan alis berkerut. )ak disangkanya hal yang sudah dikha!atirkannya akan ter#adi, sesuatu yang tidak menyenangkan, suatu yang akan meledak, ternyata sehebat ini. ,Hong #i... ah, Hong #i, (nakku...%, -iu B!ee tak dapat menahan lagi tangisnya. *ia maklum bah!a untuk menge#ar anaknya dia tidak mungkin dapat karena kepandaian puterinya itu sudah tinggi sekali, #uga dia sebagai seorang pesakitan, tentu sa#a tidak berani melanggar hukum dan lari dari tempat itu. ,(duh, anakku... S!at Hong... S!at Hong... apa yang mereka lakukan atas dirimu...+, ibu yang hancur hati ini meratap. Hakim men#adi bingung dan beberapa kali menoleh kearah 3a#a seolah olah hedak minta keputusan Han )i 0ng. 3a#a ini menggigit bibir, #engkel dan marah karena tak disangkanya bah!a urusan akan berlarut larut seperti ini. 'etika dia menerima laporan tentang istri pertamanya, -iu B!ee, yang ber#inah dengan seorang pelayan muda, hatinya panas dan marah sekali. (kan tetapi dia masih hendak memba!a perkara ini kepengadilan agar diambil keputusan yang seadil adilnya. Siapa mengira ter#adi hal hal yang tidak menyenangkan hatinya. Permaisurinya membunuh pelayan muda, kemudian kini S!at Hong membela ibunya, bahkan menggantikan ibunya ,membuang diri, ke Pulau .eraka. maka kini,melihat betapa hakim men#adi bingung dan minta keputusannya, dia memukulkan kepalan kanan ke telapak kiri sambil berkata, ,Sudahlah, sudahlah% Biar kupenuhi permintaan S!at Hong. (nak yang keras kepala itu sudah menggantikan ibunya ke Pulau .eraka. Sudah sa#a% (ku perkenankan -iu B!e tinggal terus disini%, Setelah berkata demikian, dia menggandeng tanggan Bu 0ng dan permaisurinya, bangkit berdiri dan hendak meninggalkan tempat yang tidak menyenangkan itu. (kan tetapi -iu B!ee #uga bangkit berdiri dan !anita ini berkata lantang, sambil menatap !a#ah suaminya dengan mata ta#am. ,Biarpun anakku telah menebus dosa yang tidak kulakukan, dan aku telah diperbolehkan tinggal di sini, akan tetapi apa artinya hidup disini bagiku setelah anakku pergi ke Pulau .eraka+ )idak, aku tidak akan sudi tinggal di sini lagi. (ku mulai saat ini tidak menganggap diriku sebagai penghuni Pulau ;s. (ku #uga mau pergi dari sini%, Setelah berkata demikian, -iu B!ee lalu meloncat dan pergi. Setelah dia bukan pesakitan lagi, setelah dia bukan terhukum, dia berani pergi, bahkan dengan sikap tidak menghormat lagi kepada 3a#a yang pernah men#adi suami dan pu#aan hatinya selama bertahun tahun itu. ,Hmm, sesukamulah%A kata Han )i 0ng perlahan dan dengan !a#ah muram ra#a ini memasuki istana bersama permaisuri dan Pangeran Bu 0ng. Sampai ruangan persidangan itu kosong dan mayat ( 'iu diba!a pergi, Sin -iong masih duduk di situ. *i dalam hatinya, dia merasa menyesal melihat sikap 3a#a Han )i 0ng, gurunya yang di cintainya itu. )ahulah dia bah!a perubahan pada diri gurunya itu terutama sekali ter#adi karena hadirnya )he '!at -in yang kini telah men#adi permaisurinya. *iam diam dia merasa menyesal sekali. Bukankah dia sendiri yang dahulu minta kepada gurunya memba!a pendekar !anita Bu tong pai itu ke Pulau ;s+ 'ini, !anita itu men#adi selir gurunya, dan setelah )he '!at -in men#adi permaisuri, kebahagiaan ibu S!at Hong men#adi musnah% Bahkan kini berekor seperti ini, dengan larinya S!at Hong menggantikan ibunya ke Pulau .eraka sedang ibu dara itu sendiri pergi entah ke mana% *ialah, langsung atau tidak bertanggung #a!ab. (kan tetapi, tidak mungkin dia menegur gurunya, Juga permaisuri tidak dapat dipersalahkan. Betapapun #uga, dia harus memperlihatkan tanggung #a!abnya atas kerusakan hidup S!at Hong dan ibunya. 'alau dia mendiamkan sa#a, seolah olah dia ikut pula persekutuan untuk merusak hidup ibu dan anak itu. (2>)

,Pulau .eraka kabarnya merupakan tempat berbahaya sekali. (ku harus menyusul S!at Hong dan melindunginya., *emikian dia mangambil keputusan dalam hatinya dan dia tidak lagi berpamit kepada gurunya karena maklum gurunya sedang berada dalam kedukan dan kepusingan. Pula, Sin -iong sudah biasa meninggalkan pulau itu mencari tetumbuhan obat, maka kepergiannya dengan sebuah perahu meninggalkan Pulau ;s tidak ada yang menaruh curiga. **** *engan tenaganya yang amat kuat Sin -iong mendayung perahunya sehingga perahu meluncur amat cepatnya menu#u ke Pulau .eraka. *ia sudah tahu dimana letaknya pulau itu, dari keterangan yang diperolehnya ketika dia bertanya tanya kepada para penghuni Pulau ;s. Bahkan diam diam pernah pula seorang diri mendayung perahu mendekati Pulau .eraka ini akan tetapi hanya melihat dari #auh dan dia merasa ngeri sekali. Pulau itu dari #auh tampak kehitaman seperti pulau yang pantas di huni oleh setan dan iblis. Pantainya penuh dengan batu batu karang yang runcing dan ta#am, amat berbahaya apalagi kalau ombak sedang besar. Sama sekali tidak tampak ada penghuninya sehingga ketika itu Sin -iong menduga duga bah!a orang orang buangan yang dibuang dari Pulau ;s tentu telah te!as di #alan, tentu te!as di atas pulau itu. Maka dia menentang keras dalam hatinya kalau melihat di Pulau ;s diadakan pengadilan dan diputus akan hukuman buang ke Pulau .eraka, karena baginya, dibuang ke Pulau .eraka sama dengan menghadapi kematian yang mengerikan, baik di dalam per#alanan menu#u ke pulau itu atau setelah berhasil mendarat. *an kini S!at Hong telah pergi ke Pulau .eraka me!akili ibunya% *ia kagum dan kha!atir. 'agum akan keberaniannya dan kebaktian sumoinya terhadap ibunya, akan tetapi kha!atir sekali akan keselamatan sumoinya yang belum de!asa benar itu. Sumoinya baru berusia empat belas tahun% biarpun dia tahu bah!a ilmu kepandaian sumoinya sudah hebat dan cukup untuk dipakai untuk men#aga diri, namun betapapun #uga sumoinya itu masih kanak kanak% Sin -iong sama sekali tidak ingat bah!a usianya sendiri hanya satu tahun lebih tua dari pada usia S!at Hong% Per#alanan dari Pulau ;s ke Pulau .eraka melalui lautan yang penuh dengan gumpalan gumpalan es yang mengapung di permukaan laut, gumpalan es yang kadang kadang sebesar gunung dan celakalah kalau sampai perahu tertumpuk oleh gumpalan es menggunung itu yang kadang kadang bergerak, digerakan oleh angin. "elaka pula kalau sampai ter#epit di antara dua gumpalan es yang begitu saling menempel tentu akan melekat dan membuat perahu ter#epit di tengah tengah. (kan tetapi, Sin -iong sudah banyak mendengar tentang ini maka dia tahu pula caranya menghindarkan perahunya dan tidak mendekat gumpalan gumpalan es yang berbahaya, melainkan mencari #alan di celah celah yang agak lebar. 'emudian dia tiba di daerah lautan yang penuh dengan ikan hiu. 3atusan ikan hiu yang hanya tampak siripnya itu berenang di kanan kiri dan belakkang perahunya. Betapapun #uga tinggi ilmunya, ngeri #uga hati Sin -iong karena dia tahu bah!a sekali perahunya terguling, kepandaianya tidak akan berguna banyak dalam mela!an ratusan ikan buas itu di dalam air% "epat ia mengeluarkan bungkusan yang sudah diba!anya sebagai bekal, membuka bungkusan dan menaburkan sedikit bubuk hitam di kanan kiri, depan belakkang perahunya. )ak lama kemudian, ikan ikan hiu itu pergi berenang pergi dengan cepat seperti ketakutan setelah mencium bau bubukan hitam yang disebarkan oleh Sin -iong. Pemuda ini sudah mendengar akan bahaya ikan ikan buas, maka dia telah memba!a bekal racun bubukan hitam yang sering kali dipergunakan oleh para penghuni Pulau ;s untuk mengusir ikan ikan buas di !aktu mereka mencari ikan. Beberapa #am kemudian, kembali dia menghadapi ancaman ikan ikan kecil yang banyak sekali #umlahnya, mungkin laksaan. $kan ikan besar ibu #ari kaki, akan tetapi keganasannya melebihi ikan hiu. $kan ikan ini bahkan berani menyerang orang di atas perahu dengan #alan meloncat dan menggigit. Sekali mulut yang penuh gigi runcing seperti gerga#i itu mengenai tubuh, tentu sebagian daging dan kulit terobek dan terba!a moncongnya% (palagi kalau sampai orang #atuh ke dalam air. *alam !aktu beberapa menit sa#a tentu sudah habis tinggal tulangnya dikeroyok laksaan ikan buas ini. 'embali Sin -iong dengan cepat menyebar obat bubuk hitam beracun itu dan ikan ikan kecil itupun lari cerai berai tidak berani lagi mendekati sampai perahu meluncur meninggalkan daerah berbahaya itu. Setelah melalui per#alanan yang amat sulit akhirnya men#elang sen#a, sampai #uga perahu Sin -iong di pantai Pulau .eraka. )etapi seperti dugaannya, pulau itu memang mengerikan sekali. Hutan yang terdapat di pulau itu amat besar dan liar, pohon pohon aneh dan menghitam !arnanya memenuhi hutan yang kelihatannya sunyi dan mati. .amun, dibalik kesunyian itu Sin -iong merasakan seolah olah banyak mata mengamatinya dan maut tersembunyi disana sini, siap untuk mencengkram siapa pun yang berani mendarat% Melihat keadaan pulau ini makin berdebar hati Sin -iong, penuh kekha!atiran terhadap keselamatan S!at Hong. (pakah dara itu sudah berasil mendarat+ )entu S!at Hong dapat mencapai pulau ini, karena dara itupun tahu #alan ke situ, dan mengerti pula

tempat tempat berbahaya yang dilaluinya tadi sehingga seperti #uga dia, tentu S!at Hong telah memba!a bekal obat pengusir ikan ikan buas tadi dengan cukup. (kan tetapi dia tidak melihat sebuah pun perahu di pantai Pulau .eraka. (pakah ada penghuninya+ (tau semua orang buangan telah mati terkena racun yang kabarnya memenuhi pulau ini+ 'arena kha!atir kemalaman sebelum dapat menemukan S!at Hong, Sin -iong lalu meloncat ke darat dan menarik perahunya ke atas. 'emudian dia membalik dan memasuki hutan. Baru sa#a dia ber#alan beberapa langkah, terdengar suara berdengung dengung dan entah dari mana datangnya, tampak ratusan ekor lebah ber!arna putih menyambar nyambar dan mengeroyoknya% *ari bau yang tercium olehnya, tahulah Sin -iong bah!a lebah lebah itu mengandung racun yang amat #ahat maka tentu sa#a dia terke#ut sekali% "epat dia lari dari tempat itu, namun lebah lebah itu menge#ar terus, beterbangan sambil mengeluarkan suara berdengung dengung yang mengerikan. (5@) Sin -iong cepat menanggalkan #ubah luarnya dan memutar #ubah itu di sekeliling tubuhnya. *ari putaran #ubah ini menyambar angin dahsyat dan lebah lebah itu terdorong #auh oleh ha!a yang menyambar dari putaran #ubah.Sin -iong tidak tega untuk membunuh lebah lebah itu maka dia hanya menggunakan ha!a putaran #ubahnya untuk mengusir. namun, binatang binatang kecil itu hanya tidak mampu mendekati dan menyerang tubuh Sin -iong, akan tetapi sama sekali tidak terusir, bahkan kini makin banyak dan terbang mengelilingi Sin -iong dari #arak #auh sehingga tidak ter#angkau oleh ha!a pukulan #ubah. Melihat ini, Sin -iong kaget. betapapun kuatnya tidak mungkin baginya untuk berdiri di situ sambil memutar #ubahnya semalam suntuk, bahkan selamanya sampai lebah lebah itu terbang pergi% lalu teringatlah dia akan sen#ata yang paling ampuh. (pi% *engan tangan kiri terus memutar #ubah melindungi tubuhnya, Sin -iong lalu mengumpulkan daun kering dan mencari batu yang keras. *engan pengerahan tenaganya, dia menggosok dua batu itu sehingga timbul percikan bunga api yang membakar daun kering. *iambilnya sebatang ranting kering dan dibakarnya ranting ini. Benar sa#a. *engan ranting yang u#ungnya menyala ini dipegang tinggi di atas kepala, tidak ada lebah yang berani mendekatinya. *ia melan#utkan per#alanan, dan terus menerus menyalakan api di u#ung ranting yang dikumpulkan dan diba!anya. *apat dibayangkan betapa ngeri hatinya ketika melihat banyak sekali binatang berbisa di sepan#ang #alan. 4lar ular kecil, kala#engking, lebah lebah dan sebangsanya merayap rayap lari ketika dia datang dengan obor di tangan. 4ntung dia memba!a ranting bernyala. Semua binatang berbisa itu takut terhadap api. (ndaikata dia tidak memba!a api tentu dia telah dikeroyok oleh binatang binatang kecil yang semuanya berbisa itu, dari atas dan ba!ah% lebah lebah itu terus mengikutinya, akan tetapi dari #arak #auh, terbukti dari suara yang berdengung dengung itu masih terus berada di belakkangnya. )iba tiba terdengar suara bersuit pan#ang dan lebah lebah itu beterbangan makin dekat, kembali mengurungnya dan kelihatan seperti marah. Bahkan ada beberapa yang ekor yang meluncur dekat sekali, akan tetapi men#auh lagi ketika Sin -iong menggunakan api di u#ung ranting untuk mengusirnya. Suitan terdengar berkali kali dan lebah lebah itu makin marah dan mengamuk, #uga tampak oleh Sin -iong betapa binatang kecillainya yang banyak terdapat di hutan itu mulai mendekatinya, namun masih takut takut oleh api di u#ung ranting. ,Siuuuttt..., tiba tiba tampak benda hitam menyambar kearah u#ung rantingnya. Maklumlah Sin -iong ba!a sambitan yang amat kuat itu bermaksud memadamkan api di u#ung ranting. )entu sa#a dia tidak mau ter#adi hal ini, maka cepat ia menari keba!ah ranting terbakar itu dan menggunakan tangan kirinya menyambar benda yang dilontarkan. 'iranya segumpal tanah hitam% Mengertilah dia bah!a ada orang yang membokonginya dan orang itu agaknya yang bersuit suit tadi. Suitan yang agaknya merupakan perintah kepada binatang binatang itu untuk mengeroyoknya% **** ,Haiiii, Saudara penghuni Pulau .eraka% Harap #angan menyerang. (ku '!a Sin -iong datang dengan maksud baik% (ku hanya mau mencari Sumoiku di sini%, Hening se#enak. Suitan suitan tidak terdengar lagi dan lebah lebah itu kembali men#auh, demikian ular, kelabang dan lain binatang kecil. )erdengar bunyi tampak kaki mengin#ak daun daun kering dan tak lama kemudian muncullah belasan orang yang bertelan#ang kaki, berpakaian tidak karuan, bermuka menyeramkan itu kotor tidak tera!at, mata mereka merah dan bergerak liar seperti mata orang orang gila. *engan gerakan perlahan, pandang mata penuh curiga, belasan orang itu menghampiri dan mengurung Sin -iong. Pemuda itu tersenyum ramah, bersikap tenang dan mengangkat ranting menyala tinggi tinggi untuk memperhatikan !a#ah mereka. ,Harap "u!i ((nda Sekalian) sudi memaa1kan kedatanganku yang tiba tiba ini. (kan tetapi sungguhnya aku, '!a Sin -iong, tidak berniat buruk terhadap Pulau .eraka apalagi

terhadap penghuninya. (ku datang untuk mencari sumoiku yang bernama Han S!at Hong, yang mungkin sudah mendarat di pulau ini., Seorang di antara mereka, yang mukanya penuh bre!ok sehingga yang tampak hanya matanya dan sedikit hidungnya, melangkah ma#u dan menegur, suaranya parau dan kasar. ,kau dari mana+, ,*ari Pulau ;s...., Belasan orang itu mendengus dan kelihatan marah sekali. Si Bre!ok mengangkat tinggi sen#ata golok besarnya dan membentak, ,kalau begitu kau harus mampus%, ,.anti dulu, harap "u!i bersabar., Sin -iong cepat berseru dan mengangkat tangan kirinya ke atas, ,(ku bukan musuh dari "u!i, sudah kukatakan bah!a aku datang bukan untuk bermusuh, mengapa "u!i hendak membunuhku+, Pada saat itu, muncul pula lima orang, dan terdengar seruan heran dari seorang di antara mereka, yang bertubuh tinggi besar, ,;hh, bukankah ini '!a kongcu dari Pulau ;s+, Sin -iong memandang dan merasa girang sekali ketika mengenal orang itu yang bukan lain adalah Bou! )ang 'ui, penghuni Pulau ;s yang dihukum buang ke Pulau .eraka karena telah mencuri batu mustika hi#au% ,Bou! lopek%, serunya girang. ,(ku datang untuk mencari S!at Hong yang #uga sudah dibuang ke sini%, ,(pa++, Bou! )ang 'ui berteriak, lalu berkata kepada Si Bre!ok yang agaknya men#adi pemimpin rombongan itu. ,*ia adalah seorang yang telah membelaku, membela -u 'iat dan Sia Gin H!a ketika di#atuhi hukuman buang. *ia seorang pemuda yang tak setu#u dengan hukum di Pulau ;s, biarpun dia adalah murid 3a#a Han )i 0ng sendiri., ,(pa...++, Mereka kelihatan terke#ut mendengar ini. ,Muridnya...+, ,Benar,, #a!ab Bou! )ang 'ui. ,*an kita bukanlah la!annya., Si Bre!ok meragu. ,'alau begitu, kita ba!a dia kepada )o cu (Ma#ikan Pulau)%, (5:) Bou! )ang 'ui melangkah ma#u. ,Harap 'ongcu menurut sa#a kami hadapkan kepada )o cu sehingga 'ongcu dapat bicara sendiri dengannya., Sin -iong mengangguk. Memang menghadapi orang orang kasar ini akan berbahaya sekali karena mereka sukar dia#ak bicara. 'alau dia dapat bicara dengan Ma#ikan Pulau yang tentu merupakan tokoh yang paling pandai, dia akan dapat minta keterangan apakah S!at Hong telah berada di pulau itu. *ia mengangguk dan beberapa orang penghuni Pulau .eraka lalu menyalakan obor. Sin -iong sendiri membuang rantingnya, mengenakan lagi #ubahnya dan mengikuti rombongan belasan orang itu memasuki hutan. *i sepan#ang #alan dia melihat tempat tempat berbahaya, lumpur lumpur yang tertutup rumput tinggi, pasir pasir berpusing yang dapat menyedot apa sa#a yang mengin#aknya, pohon pohon yang aneh dengan buah buah yang kelihatan leBat namun dari baunya dia tahu bah!a buah itu mengandung racun #ahat, dan lain lain. Benar benar pulau yang amat aneh dan berbahaya, 1ikirnya. Pantas kalau disebut Pualu .eraka, dan diam diam dia mencela keke#aman 'era#aan Pulau ;s yang membuang orang orang bersalah ke tempat seperti ini. *ari keadaan orang orang yang menangkapnya ini, hanya Bou! )ang 'ui seorang yang kelihatan masih normal. Hal ini mungkin karena raksaksa ini baru beberapa bulan sa#a dibuang ke sini, sedangkan yang lain lain, biarpun dapat mempertahankan hidupnya, namun telah berubah men#adi orang orang liar yang agaknya telah berubah pula !atak dan ingatanya% *an selain men#adi orang orang yang tidak normal agaknya mereka telah menguasai ilmu yang dahsyat dan mengerikan, yaitu ilmu menguasai binatang binatang berbisa di pulau itu. Buktinya, biarpun meraka ber#alan di hutan penuh binatang berbisa itu tanpa sepatu tidak ada seekor pun yang berani menyerang mereka. (khirnya dengan menggunakan keta#aman pandang mata dan penciuman hidungnya Sin -iong maklum bah!a orang orang ini telah menggunakan semacam obat yang agaknya digosok gosokan ke seluruh kaki mereka sehingga binatang itu menyingkir begitu mereka mendekat. )ak disangkanya sama sekali, ketika mereka tiba di tengah #alan, di situ terdapat tanah lapang yang luas dan tampak sebuah rumah besar, dikelilingi pondok pondok kayu sederhana. lampu lampu dinyalakan terang dan Sin -iong diba!a ke sebuah ruangan yang luas di mana telah menanti ketua pulau itu yang disebut )o cu (Ma#ikan Pulau). 3uangan itu luasnya lebih dari sepuluh meter persegi, dikelilingi banyak orang yang memegang bermacam sen#ata dan yang sikapnya semua penuh curiga dan permusuhan, kecuali Bou! )ang 'ui, Sia Gin H!a, -u 'iat dan belasan orang lagi yang belum lama dibuang kesitu sehingga mereka ini mengenal Sin -iong sebagai murid Han )i 0ng yang selalu baik kepada mereka, bahkan banyak di antara mereka yang pernah diobati oleh pemuda ini. ,Hayo berlutut di depan tocu%, kata Si Bre!ok sambil mendorong Sin -iong ke depan. (kan tetapi Sin -iong dengan tenang berdiri di depan )o cu itu dan memandang penuh perhatian. 0rang ini sudah tua, sedikitnya tentu ada enam puluh tahun usianya. 'epalanya besar sekali, tubuhnya kurus kecil sehingga kelihatan lucu, seperti seekor singa #antan yang duduk di kursi% Sepasang matanya bersinar sinar, mulutnya menyeringai. Sebetulnya !a#ahnya tampan, akan tetapi karena sikapnya yang ganas itu membuat

!a#ahnya kelihatan menyeramkan dan menakutkan. Pakaiannya tidak seperti pakaian sebagian besar penghuni Pulau .eraka yang butut, melainkan pakaian dari kain yang baru dan bersih. 'ursinya terbuat dari tulang tulang berukir, dan di kedua lengan kursinya dihias dengan rangka ular dengan moncongnya ternganga lebar memperlihatkan gigi yang runcing melengkung. *i sebelah kanan ketua Pulau .eraka ini duduk seorang anak perempuan yang tadinya hampir membuat Sin -iong salah kira. (nak itu usianya sebaya dengan S!at Hong, seorang anak perempuan yang cantik dan tersenyum senyum, sikapnya kelihatannya gembira dan mungkin karena sebaya maka kelihatanya mirip dengan S!at Hong. Hampir sa#a Sin -iong tadi memanggilnya ketika mula mula memasuki ruangan. 'etika melihat betapa pemuda ta!anan itu memandangnnya penuh perhatian, anak perempuan itu tersenyum senyum. Melihat Sin -iong tidak mau berlutut di depannya, kakek itu memandang ta#am, kemudia berkata berlahan, suaranya rendah, ,Hemmm, kau tidak mau berlutut, ya+ Hendak kulihat kalau kedua lututmu patah, kau berlutut atau tidak+, Berkata demikian, tiba tiba tangan kakek itu menyambar sebatang toya dari tangan seorang pen#aga, menekuk toya itu sehingga patah tengahnya dan sekali dia menggerakan tangan, sepasang potong toya itu menyambar ke arah kedua kaki Sin -iong% Pemuda itu terke#ut, akan tetapi bersikap tenang. *ia maklum bah!a ketua Pulau .eraka itu bermaksud menggunakan lemparan tongkat untuk membikin sambungan lututnya terlepas. Maka dia cepat menggerakan kedua kakinya, meloncat ke atas, kemudian setelah melihat kedua toya berkelebat ke ba!ah kaki dia menggunakan kedua kakinya mengin#ak. Sepasang tongkat pendek itu menancap di atas lantai dan pemuda itu berdiri di atas kedua u#ung tongkat dengan tubuh tegak dan bersikap seolah olah tak pernah ter#adi sesuatu% ,?aduhhh, dia hebat sekali, kong kong ('akek)%, anak perempuan yang tadi tersenyum senyum itu bersorak penuh kagum, padahal anak buah Pulau .eraka memandang marah karena mengangap bah!a pemuda itu menge#ek ketua mereka. ,Hebat apa% Permainan kanak kanak seperti itu%, 'akek berkepala besar itu mendengus marah. ,'ong kong #uga bisa+ (#arkan aku kalau begitu%, anak prempuan itu berkata dengan sikap dan suara man#a. ,Hushh% *iamlah kau%, kakek itu membentak dan se#ak tadi matanya tidak pernah berpindah dari Sin -iong. *ibentak seperti itu, anak perempuan itu cemberut dan mukanya merah, menahan tangis. Sin -iong merasa kasihan lalu meloncat turun dan berkata menghibur, ,(dik yang manis, #angan berduka. Biarlah kalau ada kesempatan aku akan menga#arkannya kepadamu., *** (nak perempuan itu memandang Sin -iong dengan mata terbelalak, kemudian lenyaplah kemuraman !a#ahnya yang man#a men#adi berseri seri kembali. ,0rang muda yang bersikap dan bermulut lancang% Siapa engkau yang mengandalkan sedikit kepandaian untuk mengacau Pulau .eraka+, 'akek itu membentak, menahan kemarahannya karena dia merasa direndahkan sekali ketika serangan sepasang tongkatnya tadi gagal dan dihadapi oleh pemuda itu secara luar biasa. Sin -iong cepat memberi hormat dengan men#ura dalam dalam, kemudian dia berkata dengan suara tenang, ,Harap )o cu suka memaa1kan kedatanganku ke Pulau .eraka ini. Seperti telah kukatakan kepada semua penghuni Pulau .eraka kedatanganku sama sekali tidak mengandung niat buruk atau hendak bermusuhan. (ku bernama '!a Sin -iong dan ...., ,*ia murid Han )i 0ng%, tiba tiba Si Bre!ok berkata lantang. 4capan ini disambut dengan suara berisik dari semua oang yang berada di situ karena mereka sudah men#adi marah sekali. Semua orang yang berada disitu adalah orang orang buangan dari Pulau ;s, semen#ak ra#a pertama sehingga sudah tinggal disitu selama tiga keturunan, ada orang buangan baru dan ada pula yang merupakan turunan dari orang orang buangan lama, akan tetapi kesemuanya mempunyai rasa benci dan dendam pada satu nama, yaitu Pulau ;s% Maka begitu mendengar pemuda tampan dan tenang ini adalah murid Han )i 0ng, ra#a terakhir dari Pulau ;s, dapat dibayangkan kemarahan hati mereka. *engan pandang mata mereka yang liar mereka hendak mencabik cabik dan membunuh pemuda itu yang dianggapnya seorang musuh besar, dan andaikata mereka itu tidak takut kepada ketua mereka, tentu mereka telah menyerbu untuk melaksanakan niat yang terbayang dalam pandang mata mereka itu. ,(kan tetapi dia selalu menentang Han )i 0ng, menentang pembuangan ke Pulau .eraka%, terdengar suara beberapa orang membela, yaitu suara Bou! )ang 'ui, -u 'iat, Sia Gin H!a dan beberapa orang buangan baru yang lain. ,Bunuh sa#a dia%,

,Seret murid Han )i 0ng%, ,Jadikan dia mangsa ular%, 'akek bekepala besar itu mengangkat kedua lengannya ke atas dan membentak, ,*iam...%%, Sin -iong kembali terke#ut. 'etika mengeluarkan suara bentakan tadi ketua Pulau .eraka agaknya telah mengerahkan khikangnya sehingga dia sendiri yang berdiri di depan kakek itu merasa betapa kedua kakinya tergetar% Mengertilah dia bah!a ketua Pulau .eraka ini benar benar memiliki ilmu kepandaian tinggi dan tahulah dia bah!a dia telah memasuki sarang naga dan berada dalam keadaan terancam. .amun Sin -iong tidak merasa takut sedikitpun #uga karena dia merasa bah!a dia tidak melakukan suatu kesalahan terhadap mereka ini. Maka kembali dia men#ura kepada ketua Pulau .eraka sambil berkata, ,)o cu, sekali lagi ku#elaskan bah!a kedatanganku ini sama sekali tidak mengandung niat buruk dan kalau tidak ada perlu sekali pasti aku tidak akan berani mengin#akan kaki ke pulau ini. (ku datang untuk mencari Sumoiku yang bernama Han S!at Hong puteri Suhu....., Sin -iong menghentikan kata katanya karena teringat bah!a dia telah kelepasan bicara, akan tetapi karena sudah terlan#ur maka tak mungkin kata kata itu ditariknya kembali. ,Putera Han )i 0ng...++, 'etua Pulau .eraka berseru keras sekali sampai mengagetkan semua orang. ,'au mencari puteri Han )i 0ng di sini+, Sin -iong berkata, ,Benar, )o cu. 'arena aku menduga bah!a dia berada di sini maka aku menyusul ke sini., ,)angkap puteri Han )i 0ng%, ,Bunuh dia%, ,Gantung puterinya%, 'ini Sin -iong mengangkat kedua lengannya dan sambil menggerakan khikangnya dia beseru, ,Harap "u !i diam%, *an diamlah semua orang. *i antara mereka yang memiliki kepandaian tinggi, termasuk ketua Pulau .eraka, kagum sekali karena orang muda yang belum de!asa benar ini ternyata memiliki kekuatan khikang yang amat hebat% ,Harap )ocu tidak salah sangka. Puteri Han )i 0ng itu #uga men#adi orang buangan., 4capan Sin -iong ini tentu sa#a menge#utkan dan mengherankan hati semua orang sehingga mereka tidak dapat mengeluarkan kata kata melainkan hanya memandang kepada Sin -iong dengan mata terbelalak. ,'au bohong%, 'akek berkepala besar itu menghardik. ,Mana mungkin Han )i 0ng membuang puterinya sendiri ke Pulau .eraka+, ,(gaknya )ocu telah mengerti akan kerasnya peraturan hukum di Pulau ;s, dan sebetulnya yang dianggap melanggar hukum adalah istri suhu sendiri, istri tua, yang aku yakin hanyalah karena 1itnah belaka. Suhu telah men#atuhkan hukuman kepada Subo, dan Sumoi lalu me!akili ibunya untuk membuang diri ke Pulau .eraka, maka aku menyusul ke sini untuk menga#aknya pulang ke Pulau ;s. (56) )iba tiba ketua Pulau .eraka terta!a bergelak, terta!a penuh kegembiraan sampai kedua matanya mengeluarkan air mata% ,Huah ha ha ha% Ha ha ha, betapa lucunya% 3asakan kau sekarang Han )i 0ng, 3a#a keparat% 3asakan kau betapa perihnya orang tertimpa kesengsaraan karena keluarga berantakan. Ha ha ha%, Semua orang yang melihat dan mendengar kata kata ketua Pulau .eraka ini, kontan terta!a ta!a semua, menterta!akan 3a#a Pulau ;s% Biarpun mereka belum sempat membalas dendam kepada 3a#a Pulau ;s, mendengar nasib buruk 3a#a itu sudah merupakan hiburan besar yang amat menyenangkan hati mereka. Hanya anak perempuan itu sa#a yang tidak ikut terta!a karena dia agaknya tidak mengerti apa apa, dan pada saat itu dia hanya saling pandang dengan Sin -iong yang #uga terheran heran. ,Hei, '!at Sin -iong% Betapa baiknya ceritamu, akan tetapi aku masih belum percaya kalau tidak melihat sendiri puteri Han )i 0ng datang ke pulau ini. kita tunggu dan lihat sa#a. Setelah aku melihat puteri Han )i 0ng berada di pulau ini, barulah kita akan bicara lagi. )angkap dia dan masukan dalam kamar tahanan sambil menanti munculnya puteri Han )i 0ng%, Si Bre!ok dan beberapa orang yang agaknya men#adi pembantu utama ketua Pulau .eraka sudah melangkah menghampiri Sin -iong dengan sikap mengancam. Pemuda ini maklum bah!a tidak ada #alan lain kecuali menyerah sambil menanti munculnya Sumoinya karena sebelum dia bertemu dengan Sumoinya, mela!an hanya akan menimbulkan permusuhan yang tidak ada artinya sa#a. Maka dia mengangkat kedua tangannya dan berkata, ,(ku tidak akan mela!an, kecuali kalau kalian menggunakan kekerasan. (ku menyerah dan mau menanti di kamar tahanan sampai Sumoiku muncul., Melihat sikap tenang dan ucapan yang ber!iba!a ini, belasan orang yang mengurung Sin -iong dengan sikap mengancam tadi kelihatan ragu ragu. (kan tetapi Sin -ong lalu melangkah ke depan dan berkata, ,Marilah ba!a aku ke kamar tahanan., ,Jangan ganggu dia, biar dia mengaso di kamar tahanan dan layani baik baik sampai puteri Han )i 0ng mucul. kalau dia membohong, hemm, baru kita akan berpesta membunuhnya%, 'etua Pulau .eraka berkata sambil terkekeh kekeh karena hatinya senang

sekali mendengar betapa Han )i 0ng sampai membuang istrinya sendiri ke Pulau .eraka, kemudian puterinya malah membuang diri ke Pulau .eraka. Biarpun dia belum percaya benar akan cerita ini sebelum dia menyaksikan buktinya, namun berita itu sa#a sudah mendatangkan rasa senang di dalam hatinya. *engan sikap gagah dan tenang sekali Sin -iong digiring ke dalam kamar tahanan, diikuti oleh pandang mata penuh kha!atir dari anak perempuan tadi. Setelah rombongan itu lenyap, anak perempuan itu mencela ketua Pulau .eraka, ,'ong kong kenapa dia ditahan+ *ia luar biasa, berani dan pandai sekali%, ,Hushh% *ia orang Pulau ;s, dia murid Han )i 0ng, karena itu dia adalah musuh kita. Mengerti+, (nak perempuan itu cemberut, lalu meninggalkan kakek itu sambil bersungut sungut sedangkan kakeknya terta!a bergelak dengan hati senang. *ia lalu memberi isyarat memanggil seorang kepercayaannya, lalu berbisik bisik sambil tersenyum senyum. Pembantunya #uga terta!a, mengangguk anguk lalu pergi. 'akek ini, 'etua Pulau .eraka yang memiliki kepandaian tinggi, sama sekali tidak curiga kepada cucunya sendiri, tidak tahu bah!a cucunya itu tadi menyelinap dan mendengarkan perintah yang dia berikan kepada orang kepercayaannya. **** Sin -iong adalah seorang pemuda yang tidak pernah mempunyai prasangka buruk terhadap orang lain. *ia belum banyak mengenal kepalsuan !atak manusia dan biarpun terhadap orang orang Pulau .eraka, dia tetap menaruh kepercayaan. Maka diapun percaya penuh akan kata kata ketua Pulau .eraka dan dengan suka rela dia menyerahkan diri, tidak mela!an ketika digiring memasuki kamar tahanan% Setelah berada di dalam kamar di ba!ah tanah yang sempit itu, dengan #endela dan besi dari ba#a, dan ru#i ba#a yang kuat memenuhi #endela sebagai #alan ha!a, dia segera duduk besila. *ia tak menaruh kha!atir akan keadaan dirinya, akan tetapi dia merasa gelisah mengapa sumoinya belum tiba di Pulau .eraka+ *ia percaya bah!a ketua Pulau .eraka tidak membohonginya. 'alau benar bah!a S!at Hong telah berada di Pulau .eraka, tentu tidak seperti ini sikap mereka terhadap dirinya. 'alau begitu, #elas bah!a Sumoinya belum tiba di Pulau .eraka, padahal telah berangkat lebih dahulu. 'e manakah perginya sumoinya itu+ )engah malam telah le!at dan keadaan sunyi sekali dalam kamar tahanan itu. )idak ada pen#aga di luar pintu atau #endela, akan tetapi dia tahu bah!a di pintu masuk lorong tahanan itu terdapat beberapa orang pen#aga yang selalu siap dengan sen#ata di tangan. )iba tiba dia mendengar suara !anita yang marah marah di sebelah luar dan suara para pen#aga ketakutan. ,'alian berani melarangku masuk+, terdengar suara !anita itu. ,.ona, tahanan ini adalah orang penting% dan...., ,*an kauanggap aku bukan orang penting+ 'aukira aku mau apa+ (ku mau menge#eknya dan memakinya, dia adalah musuh besarku. (pakah kau berani melarangku+ "oba kau melarang dan aku akan mengatakan kepada 'ong kong bah!a kalian berani kurang a#ar kepadaku hendak menggodaku, aku mau melihat apakah kepala kalian masih akan menempel di leher%, ,(h, tidak... bukan begitu...., ,Maa1kan, .ona...., ,Silahkan masuk, silahkan/., ,(!as kalau ada yang mengikuti aku dan mengintai, berarti dia mau kurang a#ar dan akan kuberitahukan kepada 'ong kong%, (52) Sin -iong sudah menduga siapa !anita yang bicara di luar dan ribut ribut dengan para pen#aga itu, akan tetapi begitu dara itu muncul di ba!ah sinar lampu di luar ru#i #endelanya, hampir sa#a dia berteriak memanggil karena mengira bah!a S!at Hong yang muncul itu. *i ba!ah sinar lampu yang tidak begitu terang memang gadis cucu ketua Pulau .eraka ini hampir sama dengan S!at Hong. Setelah melihat #elas bah!a yang datang adalah cucu ketua Pulau .eraka dan mengingat akan kata kata gadis ini di luar tadi bah!a kedatangannya dengan niat menge#ek dan memakinya, Sin -iong tetap duduk bersila dan bahkan meme#amkan matanya, pura pura tidur. ,Ssssttt..., Sin -iong tidak men#a!ab, bergerak sedikitpun tidak. Perlu apa melayani seorang bocah yang hanya datang hendak menge#ek dan memakinya+ *emikian pikirnya sungguhpun hatinya terasa tidak enak #uga harus mendiamkan sa#a orang yang susah payah datang sampai ribut mulut dengan para pen#aga. )entu akan kece!a hatinya, pikir Sin -iong dan diam diam dia mengintai dari balik bulu matanya yang direnggangkanya sedikit. ,Pssstttt... kau tidak tidur, bulu matamu bergerak gerak, #angan kautipu aku...., anak perempuan itu berkata lagi dengan suara bisik bisik dan meruncingkan bibirnya di antara ru#i ru#i #endela.

Sin -iong menarik napas pan#ang dan membuka matanya. ,Hah, kau boleh menge#ek dan memaki sesukamu, kemudian pergilah agar aku dapat mengaso benar benar,, katanya. ,Hi hik%, Gadis itu menahan keta!anya, menutupi mulutnya yang kecil. ,'iranya engkau sama bodohnya dengan para pen#aga itu, percaya sa#a apa yang kukatakan di luar tadi%, Sin -iong bangkit berdiri dan menghampiri #endela kamar tahanan. Mereka saling berhadapan dan saling pandang melalui ru#i ru#i #endela. ,(pa yang kaumaksudkan, .ona+, Mulut yang tersenyum itu kini cemberut dan terdengar suaranya man#a, ,'au tadi menyebutkan (dik yang manis. Mengapa sekarang men#adi .ona+ kau benar pandai mengece!akan hati orang%, Mau tidak mau Sin -iong tersenyum. Bocah ini man#a dan lincah, mengingatkan dia kepada Han S!at Hong. Banyak persamaan antara kedua orang perempuan itu. ,Baiklah, (dik yang manis. sebenarnya, mau apa kau datang ke sini kalau bukan untuk menge#ek dan memaki aku yang dianggap musuh oleh kakekmu+, ,(ku datang untuk bercakap cakap., ,Hemm, !aktu dan tempatnya tidak tepat untuk bercakap cakap. (ku adalah seorang tahanan dan engkau adalah cucu )o cu di sini, tempat ini di kamar tahanan yang kotor dan sempit dan sekarang sudah le!at tengah malam. Harap engkau kembali ke kamarmu dan tidur yang nyenyak. #angan #angan kau akan dimarahi 'ong kongmu., ,(ku tidak takut% (ku senga#a datang ke sini untuk bercakap cakap denganmu. Siapa berani melarangku+, Sikapnya men#adi galak, matanya bersinar sinar dan Sin -iong menarik napas pan#ang. Se#ak lama dia memperoleh kenyataan betapa gan#ilnya !atak !anita. *ia melihat !atak !atak yang aneh dan sukar dimengerti yang dilihatnya pada diri Sia Gin H!a yang menyele!eng dari suaminya, ber#inah dengan -u 'iat, pada diri -iu B!ee ibu S!at Hong yang tadinya periang lalu berubah pemurung dan berhati begitu sabar dan mengalah terhadap suaminya yang menyakitkan hatinya, pada diri )he '!at -in yang #uga amat berubah setelah men#adi istri ra#a, pada diri S!at Hong yang telah nekad membuang diri ke Pualu .eraka, dan kini dia berhadapan dengan seorang gadis yang #uga ber!atak aneh sekali. ,Baiklah, #angan marah karena tidak ada yang melarangmu di sini. 'alau kau ingin bercakap cakap, nah, bercakaplah dan aku akan mendengarkan., Gadis itu melongo. ,Bercakap apa+, *iam diam Sin -iong merasa geli. Benar benar seorang gadis yang masih seperti kanak kanak dan mungkin semua sikapnya tadi, ketika bergembira dan ketika marah, tidaklah setulusnya hati maka demikian mudah berubah. ,Bercakap apa sa#a sesukamu, misalnya siapa namamu, siapa pula nama 'ong kongmu dan keadaan di pulau ini dan lain lain., ?a#ah itu berseri kembali, gembira setelah ingat bah!a sesungguhnya banyak sekali bahan untuk dibicarakan. ,.amaku Soan "u, 0u! Soan "u...., ,.amamu indah., Sin -iong memu#i untuk menyenangkan hatinya. *an memang hati Soan "u senang sekali mendengar pu#ian ini. ,Benarkah+ Benarkah namaku indah+, *engan penuh gairah dia lalu menceritakan ri!ayatnya secara singkat. (55) 'etua atau Ma#ikan Pulau .eraka itu bernama 0u! 'ong ;k bukanlah seorang buangan dari Pulau ;s, melainkan keturunan orang buangan yang semen#ak ratusan tahu men#adi ketua di situ karena memiliki ilmu kepandaian tinggi. 'akek dari 0u! 'ong ;k, seorang buangan dari Pulau ;s yang berilmu tinggi, adalah seorang pertama yang men#adi ,'etua, di Pulau .eraka, kemudian menurunkan kedudukan ini kepada anaknya sampai kepada 0u! 'ong ;k. 0u! 'ong ;k sendiri mengambil seorang buangan dari Pulau ;s, seorang bekas pelayan permaisuri 3a#a Pulau ;s yang di#atuhi hukuman buang karena 1itnah dan sesungguhnya dia tidak mau melayani seorang pangeran yang tergila gila kepadanya, men#adi istrinya mempunyai seorang anak laki laki yang bernama 0u! Sian 'ok. (kan tetapi istrinya meninggal dunia ketika 0u! Sian 'ok menikah dengan seorang gadis Pulau .eraka dan 'etua Pulau .eraka ini tinggal menduda. *ia mencurahkan pengharapanya kepada putera tunggalnya yang me!arisi semua ilmunya dan yang diharapkan kelak akan menggantikan kedudukanya kalau dia sudah mengundurkan diri. .amun nasib buruk menimpa keluarga 0u!. 'etika istri 0u! Sian 'ok melahirkan seorang anak, yaitu Soan "u, ibu muda ini meninggal dunia. 0u! Sian 'ok demikian berduka sehingga ingatannya terganggu, men#adi gila dan melarikan diri dari Pulau .eraka, tak seorangpun tahu kemana perginya orang gila itu. ,*emikianlah ri!ayatku yang tidak mengembirakan,, Soan "u mengakhiri ceritanya. Se#ak kecil aku tidak pernah melihat !a#ah ibu dan ayahku. (yah sampai sekarang tidak pulang dan tidak ada yang tahu berada di mana. (ku dipelihara dan dididik oleh 'ong kong

yang mengharapkan kelak aku menggantikan kedudukan ketua di sini. (kan tetapi aku tidak sudi%, ,Mengapa tidak suka, Soan "u+, ,Siapa sudi mengurusi orang orang gila itu% Mereka semua gila dan #ahat, karena itu aku suka kepadamu Sin -iong. ;ngkau lain dari pada mereka, engkau berani dan baik. Maka aku datang untuk menolongmu. 'etahuilah, sebentar lagi, kalau kau dikira sudah tidur, engkau akan dibunuh%, Sin -iong terke#ut akan tetapi tetap bersikap tenang. ,Benarkah+ Mengapa aku dibunuh+ Bukankah 'ong kongmu ber#an#i akan menunggu sampai Sumoiku tiba di Pulau .eraka+, ,4hh, kau percaya kepada 'ong kong% Hmm, dia hanya membohong., ,(h, mengapa begitu+ Sebagai seorang ketua tidak sepatutnya kalau dia menipu., ,Membohong dan menipu merupakan pebuatan yang menguntungkan dan bahkan dianggap baik dan layak di sini% itu adalah tanda dari kecerdikan seseorang%, ,Pantas kau tadi pun membohongi pen#aga., Sin -iong mencela. ,Memang, kalau tidak membohong, mana bisa masuk dengan mudah+ *an kau tentu akan celaka kalau akau tidak membohong., *** ,Hmmm..., alasan dicari cari dan nga!ur. Jadi mereka hendak membunuhku+ Mudah sa#a, apa dikira aku begitu mudah dibunuh+, ,'au tidak tahu kecerdikan 'ong kong, Sin -iong. 'alau digunakan kekeras, agaknya kau akan mela!an dan sudah melihat kau tadi sudah lihai. (kan tetapi, mereka akan mengerahkan binatang binatang berbisa untuk mengeroyokmu dan membunuhmu di kamar sempit ini% 'alau segala macam ular, kala#engking, kelabang, lebah dan lain binatang berbisa itu datang memenuhi tempat ini dan mengeroyokmu, apa yang akan dapat kaulakukan untuk menyelamatkan diri+, ,Hemm, aku akan berusaha membela diri, kalau aku gagal, aku akan mati dan habis perkara. tidak ada hal yang menggelisahkan hatiku., ,'au sombong% 'au tidak minta tolong kepadaku+, ,(ndaikata aku minta tolong #uga, kalau kau tidak mau menolong, apa artinya+ )anpa kuminta sekalipun, kalau kau mau menolong, bagaimana caranya+ Sudahlah, kau hanya akan menyusahkan dirimu sendiri sa#a, Soan "u. Betapapun #uga terima kasih atas kedatanganmu dan kebaikan hatimu. 'au seorang dara yang cantik dan baik budi, sayang kau berada diantara orang orang liar itu. Pergilah, #angan sampai kakekmu melihat engkau berada disini., Soan "u mengeluarkan sebuah bungkusan. ,$nilah yang akan menyelamatkanmu. 'aupergunakan obat bubuk ini untuk menggosok semua kulit tubuhmu yang tampak, dan sebarkan sebagian di sekelilingmu. )idak akan ada seekor pun binatang berbisa yang berani datang mendekat, apalagi menggigitmu. .ah, sebetulnya kedatanganku hanya untuk menyerahkan ini, akan tetapi kita terlan#ur ngobrol pan#ang lebar. Selamat tinggal, Sin -iong., Sin -iong menerima bungkusan itu, mengulurkan tangan dari antara ru#i #endela dan memegang lengan dara itu. ,.anti dulu, Soan "u., ,(da apa lagi+, Gadis itu membalikan tubuh dan mereka saling berpegangan tangan. Hal ini dilakukan oleh Sin -iong karena dia merasa terharu #uga oleh pertolongan yang sama sekali tidak disangka sangka itu. ,Soan "u, tahukah engkau apa yang akan ter#adi padamu kalau sampai 'ong kongmu mengetahui akan perbuatanmu ini+, (57) ,Menolong engkau+ (h, paling paling dia akan membunuhku%, ,Hemm, begitu ringan kau memandang akibat itu+ Soan "u, mengapa kau melakukan ini untukku+ Mengapa kau menolongku dengan mempertaruhkan nya!a+, ,Sudah kukatakan tadi. 'au lain dari pada semua orang yang kulihat di pulau ini. (ku suka padamu dan aku tidak ingin mendengar apalagi melihat engkau mati. Sudalah, hati hati men#aga dirimu, Sin -iong%, Gadis itu meloncat dan berlari keluar. Sin -iong berdiri temenung se#enak, kemudian kembali ketengah kamar tahanan dan duduk bersila menenangkan hatinya. (ndaikata tidak ada Soan "u yang datang memberikan obat pena!ar dan pengusir binatang berbisa, dia pun tidak kan gentar dan belum tentu dia akan celaka oleh binatang binatang itu, sungguhpun dia sendiri belum mau membayangkan apa yang akan dilakukanya kalau serangan itu tiba. (palagi sekarang ada obat bubuk itu. *ia teringat betapa penghuni Pulau .eraka dapat men#ela#ahi hutan yang penuh binatang berbisa dengan enaknya karena tubuh mereka sudah memakai obat pena!ar. (gaknya inilah obat pena!ar itu. *ia membuka bungkusan dan melihat obat bubuk ber!arna kuning

muda yang tidak akan kentara kalau dioleskan di kulit tubuhnya. Sin -iong bersila dan mengatur pernapasan, melakukan siulian (samadhi) lagi. Pendengarannya men#adi amat terang dan ta#am sehingga dia dapat menangkap suara mendesis dan suara yang dikenalnya sebagai suara lebah yang datang dari #auh, makin lama makin mendekat itu. )ahulah dia bah!a apa yang diceritakan oleh Soan "u memang tidak bohong. Sekali ini agaknya anak itu tidak membohong% Maka dia lalu membuka bungkusan, menggosok kulit tubuhnya yang tidak tertutup pakaian dengan obat itu. Mukanya sampai ke leher, tangan dan kakinya, digosoknya sampai rata. 'emudian sambil memba!a bungkusan yang terisi sisa obat itu, dia menanti. )ak lama kemudian, suara itu men#adi makin dekat dan tiba tiba sa#a munculah mereka% *iam diam Sin -iong bergidik #uga. )entu dia akan melompat kalau sa#a dia tidak mempunyai obat penolak itu. *ari ba!ah pintu, puluhan ekor ular kecil dan kelabang besar, kala#engking yang besarnya sebesar ibu #ari, merayap dengan cepat memasuki kamar, berlomba dengan lebah lebah putih yang beterbangan masuk melalui #endela. Sin -iong cepat menyebarkan bubuk obat ke sekeliling di atas lantai, dan menaburkan sebagian ke atas, ke arah lebah lebah yang berterbangan. *ia tersenyum kagum melihat akibatnya. Semua binatang berbisa itu, dari yang paling kecil sampai yang paling besar, tiba tiba serentak membalik saling ter#ang dan saling timpa, lari cerai berai meninggalkan kamar. -ebah lebah putih #uga terbang dengan kacau, menabarak dinding dan banyak yang #atuh mati, yang sempat terbang keluar #endela saling tabrak seperti mabok, dan sebentar sa#a suara binatang binatang itu sudah men#auh. (kan tetapi mendadak Sin -iong meloncat berdiri ketika medengar suara lain yang membuat #antungnya berdebar. Suara seorang !anita memaki maki, ,$blis kalian semua% Manusia manusia gila% 'alau tidak dapat membasmi kalian, #angan sebut aku Han S!at Hong%, Sin -iong meloncat ke arah #endela, kedua tangannya bergerak dan terdengar suara keras ketika ru#i ru#i #endela #ebol semua. *ia meloncat dan keluar dari kamarnya, terus berlari keluar melalui lorong. Setibanya di luar, tampaklah olehnya S!at Hong berdiri tegak dengan kedua tangan bertolak pinggang, dua orang anggota Pulau .eraka roboh dan mengaduh aduh di ba!ah sedangkan belasan orang lain mengurung gadis itu. Sin -iong menggeleng geleng kepala. Sumoinya memang galak dan pemberani. Bukan main gagahnya. *ikurung oleh orang orang Pulau .eraka itu masih enak enak sa#a, bahkan tidak mencabut pedang, padahal semua yang mengurungnya memegang sen#ata. (59) ,Heiii% Mundur kalian, #angan ganggu dia%%, Sin -iong sudah meloncat ke depan. ,'au yang mundur% Mengapa ikut ikut keluar+, S!at Hong membentak dan memandang Sin -iong dengan mata mendelik. ,;hh+ Sumoi...+ (ku hanya ingin menolongmu., ,Siapa membutuhkan pertolonganmu+ kembalilah kekamar tahananmu itu dengan ... dengan..., (kan tetapi S!at Hong tak dapat melan#utkan kata katanya karena kini orang orang Pulau .eraka telah mengeroyoknya. ,?uuuttt... siuuuuttt%, )ubuh S!at Hong sudah menyambar ke sana sini, selain mengelak dari serbuan banyak sen#ata itu, #uga untuk mengirim serangan serangan balasan dengan tangan dan kakinya yang bergerak cepat sekali. Bukan main hebatnya S!at Hong yang bergerak cepat dan yang dodorong oleh perasaan marah itu. *ia memang marah, bukan marah kepada orang orang Pulau .eraka, melainkan marah kepada... Sin -iong% 'iranya tanpa diketahui oleh Sin -iong sendiri, sudah se#ak tadi S!at Hong tiba di tempat itu, menggunakan kepandaiannya menyelundup sehingga tidak diketahui para pen#aga dan dia telah dapat mendengarkan percakapan antara suhengnya dan Soan "u. Hatinya men#adi panas% *ia sendiri tidak tahu akan hal ini, tidak sadar mengapa dia men#adi tidak senang mendengar betapa suhengnya bercakap cakap dengan ramah bersama seorang gadis% karena itu, niatnya untuk menolong suhengnya men#adi buyar dan dia hanya menonton sa#a ketika suhengnya diserbu binatang berbisa dan dapat menolong diri dengan obat penolak yang diberikan oleh Soan "u. 'etika S!at Hong yang marah menyaksikan ibunya di#atuhi hukuman buang melarikan diri dari Pulau ;s, dara ini segera berlayar menggunakan sebuah perahu Pulau ;s. )u#uannya memang hendak membuang diri ke Pulau .eraka menggantikan ibunya, dan terutama hal ini dilakukannya sebagai protes kepada ayahnya. (kan tetapi karena dia belum pernah pergi ke pulau tempat buangan itu, dan pula karena sudah #auh meninggalkan Pulau ;s dia mulai merasa gelisah dan ngeri memikirkan keadaan Pulau .eraka yang kabarnya amat berbahaya itu, maka dia tersesat #alan, mendarat di pulau pulau kosong sekitar Pulau .eraka. (khirnya dia melihat dari #auh perahu Sin -iong meluncur di antara gumpalan gumpalan es yang menggunung. *ia merasa heran sekali melihat suhengnya dan merasa kha!atir kalau kalau suhengnya itu menge#arnya atas suruhan ra#a untuk memaksanya kembali ke Pulau ;s. Maka diam diam ia lalu mengikuti dari #auh sampai akhirnya dia melihat suhengnya mendarat di Pulau .eraka.

*engan menggunakan kepandaiannya. S!at Hong berhasil pula mendarat di Pulau .eraka. *ia tidak kha!atir akan serangan binatang binatang berbisa, karena sebelum berangkat S!at Hong memba!a batu mustika hi#au yang dia dapat dahulu dari ayahnya. *i bagian tertentu di dasar laut dekat Pulau ;s terdapat batu mustika hi#au ini yang amat sukar didapat dan hanya beberapa orang penghuni Pulau ;s sa#a yang berhasil mendapatkannya. Batu mustika hi#au ini mengandung khasiat yang mu#i#at terhadap ular berbisa dan semua binatang berbisa, selalu ditakuti binatang binatang itu, #uga dapat dipergunakan untuk mengobati luka terkena gigitan binatang berbisa. Maka, dengan batu mustika ditangannya, dengan mudah S!at Hong dapat memasuki Pulau .eraka tanpa mendapat gangguan sedikit pun dari binatang berbisa yang hidup di pulau itu. 'etika S!at Hong tiba di tengah pulau, dia sempat melihat sinar, maka dia menanti sampai larut malam dan menyelundup ke dalam tempat tahanan, dengan maksud menolong suhengnya, akan tetapi tanpa disenga#a dia dapat mendengarkan percakapan antara suhengnya dengan Soan "u. $nilah yang membuat hatinya men#adi panas sehingga ketika dia ketahuan para pen#aga dan dikeroyok, dia menolak keras bantuan Sin -iong% )entu sa#a Sin -iong men#adi terheran heran melihat sikap sumoinya dan memandang dengan alis berkerut dan hati kha!atir. Sudah ada enam orang pengeroyok terguling roboh oleh gerakan kaki tangan S!at Hong yang marah itu, padahal dara itu belum mencabut pedangnya. *apat dibayangkan betapa akan hebatnya kalau dara itu sudah menggunakan sen#ata% ,Sumoi, tahan...%, *ia meloncat ma#u. ,Singgg...% Mundur kau%, Sin -iong terke#ut melihat sumoinya mencabut pedang% *an pada saat itu, terdengar bentakan keras, ,Siapakah gadis cilik itu berani mengacau disini+ (hhh, '!a Sin -iong, engkau berani lolos dari tempat tahanan+, &ang datang adalah 0u! 'ong ;k, ketua Pulau .eraka% )entu sa#a ketua ini tidak mengenal S!at Hong, sebaliknya, dara itupun tidak mengenal kakek berkepala besar ini, maka dia memandang rendah dan membentak, ,Siapa kau+ 'alau sudah bosan hidup, ma#ulah%, *ara itu dengan gerakan gagah melintangkan pedangnya di depan dada. Sin -iong cepat melangkah ma#u. *ia tahu betapa lihainya kakek ini, maka untuk mencegah pertempuran, dia cepat berkata, ,)ocu, #angan salah sangka. *ia adalah sumoiku, dia adalah puteri Suhu, 3a#a dari Pulau ;s%, Semua orang terke#ut mendengar ini dan para pengurung melangkah mundur dengan mata terbelalak. Betapapun #uga, nama 3a#a Pulau ;s masih merupakan nama ampuh dan selain dibenci, #uga amat ditakuti oleh mereka. )entu sa#a sebagai puteri 3a#a Pulau ;s, dara itu merupakan musuh yang dibenci dan #uga ditakuti. Pantas sa#a dara itu demikian lihai, pikir mereka. Hati mereka gentar. )idak demikian dengan 0u! 'ong ;k. *ia memandang S!at Hong dan terta!a bergelak. ,Ha ha ha, #adi dia inikah puteri 3a#a Pulau ;s+ Puteri Han )i 0ng+ Bagus, hayo tangkap dia hidup hidup%, perintahnya kepada para pembantunya yang segera melompat ke depan. (5<) ,)ahan dulu%, Sin -iong sudah mengangkat tangan kanannya ke atas. Semua orang, termasuk 0u! 'ong ;k sendiri, memandang pemuda ini. Betapapun #uga mereka maklum bah!a pemuda ini lihai sekali, buktinya penyerbuan binatang binatang berbisa untuk membunuhnya di dalam kamar tahanan telah gagal, bahkan binatang binatang itu lari cerai berai dan kini pemuda itu sudah lolos dari dalam pen#ara. ,0u! tocu, seperti sudah kuceritakan kepadamu, biarpun sumoi adalah puteri 3a#a Han )i 0ng, akan tetapi ia menentang (yahnya dan me!akili $bunya dihukum ke Pulau .eraka. *ia tidak memusuhi Pulau .eraka...., ,Ha ha ha, apa pun yang kaukatakan, dia tetap adalah puteri Han )i 0ng, musuh besar kami. Mana kami dapat percaya kepada kalian, puteri dan murid Han )i 0ng+ )angkap mereka%, ,.anti dulu, )ocu% Mengapa engkau melanggar #an#i+ (ku sudah mengatakan bah!a kedatanganku ke pulau ini hanya untuk mencari Sumoi dan ternyata sekarang Sumoi telah tiba di sini, maka harap )ocu bersikap bi#aksana dan membiarkan kami pergi dari tempat ini., ,Hai, 'akek berkepala besar yang tolol% 'au mudah sa#a dibohongi Suheng% 'ami memang datang untuk membasmi iblis iblis di Pulau .eraka. .ah, kau mau apa+, ,Sumoi%, Sin -iong membentak kaget dan cepat berkata kepada ketua Pulau .eraka, ,)ocu, #angan dengarkan dia. (gaknya dia telah mengalami tekanan batin yang hebat sehingga mengeluarkan kata kata kacau balau tidak karuan., S!at Hong mengangkat dada, menegakkan kepalanya dan menghadapi Sin -iong dengan mata mendelik dan berkata lantang, ,(pa+ 'au mau bilang bah!a aku telah men#adi gila+, ,Sumoi, kalau kau bicara seperti tadi, membohong tidak karuan, memang agaknya kau telah gila+, ,'au yang gila% 'au yang tidak !aras dan berotak miring% 'alau aku membohongi iblis iblis ini, apa hubungannya dengan kau+,

Sin -iong benar benar men#adi bingung. Biasanya S!at Hong bersikap manis kepadanya dan biarpun dia tahu bah!a dara ini berhati keras, akan tetapi belum pernah bersikap sekeras itu kepadanya. *** )iba tiba muncul Soan "u yang berkata kepada kakeknya, suaranya nyaring sehingga terdengar oleh semua orang. ,'ong kong, apa yang dikatakan Sin -iong memang benar% *ia beriktikad baik terhadap kita, 'ong kong. Malam tadi aku datang kepadanya untuk menge#eknya, akan tetapi dia sebaliknya malah menun#ukan bahaya maut yang mengancam diriku., 'akek itu terke#ut. ,Bahaya maut+ (pa maksudmu+, ,Sin -iong ternyata memiliki ilmu pengobatan yang lihai sekali. Begitu melihat aku, dia mengatakan bah!a aku terserang ha!a beracun dari sebelah dalam dan #ika tidak diobati dengan tepat, dalam !aktu kurang dari setahun aku tentu akan mati., ,Hahh...++, 'akek itu dan semua pembantunya terbelalak kaget memandang dara itu yang bersikap sungguh sungguh. ,*an dia memang benar. *ia mengatakan bah!a setiap tengah malam aku tentu merasa pening dan dibagian punggung seperti ditusuk tusuk #arum, kalau pagi kedua kaki pegal pegal dan sehabis makan tentu merasa mual hendak muntah. Semua yang dikatakannya itu ternyata tepat sekali, 'ong kong., Berubah !a#ah kakek itu. Soan "u adalah seorang yang amat disayangnya, bahkan disayang oleh pembantunya karena dara inilah yang akan me!arisi seluruh ilmu kepandaiannya dan yang akan menggantikannya men#adi 'etua Pulau .eraka. )entu sa#a mendengar bah!a usia Soan "u hanya tinggal setahun, dia terke#ut bukan main dan cepat memandang kepada Sin -iong. Sin -iong sendiri bengong dan terheran heran. (kan tetapi ketika dia memandang Soan "u ketika kakek itu membalik dan menghadapinya, dia melihat dara itu secara lucu telah menge#apkan mata kirinya, maka mengertilah dia bah!a dara itu kembali membohong% Membohong dengan cerdik bukan main dalam usahanya untuk menolongnya% ,'!a Sin -iong, benarkah cucuku diancam ha!a beracun+ Benarkah++, Melihat sikap Sin -iong meragu, agaknya sukar bagi pemuda itu untuk membohong maka Soan "u cepat berkata lagi, ,'ong kong, dia mengatakan bah!a dia dapat memberikan obatnya, akan tetapi dia hanya mau memberi obat kalau dia dan sumoinya dibebaskan dari sini. )erserah kepada 'ong kong berat aku atau berat mereka itu., S!at Hong sudah hampir membuka mulutnya memaki dara itu yang dia tahu telah membohong. *ia sendiri mendengar percakapan mereka dan dara itu sama sekali tidak sakit, bahkan telah memberi obat penolak binatang beracun kepada Sin -iong, dan menyatakan betapa dara tak tahu malu itu amat suka dan kagum kepada Sin -iong, maka datang menolongnya. Sekarang dara itu mengatakan hal yang bukan bukan% (kan tetapi, ketika mendengar ucapan terakhir dari Soan "u, tahulah dia bah!a dara itu kini membohong untuk menolong Sin -iong dan dia terbebas dari Pulau .eraka% 'enyataan ini membuat dia bungkam kembali. Betapa baiknya dara itu dan betapa akan buruknya dia kalau dia membongkar rahasia gadis itu. )entu Sin -iong akan makin kagum kepada Soan "u dan makin benci kepadanya. Pikiran inilah yang membuat dia membungkam dan tidak melan#utkan niatnya untuk membantah Soan "u. (5=) Hati kakek itu makin bingung. -enyaplah semua na1sunya untuk mena!an Sin -iong dan S!at Hong. *ia memandang Sin -iong dan bertanya, ,0rang muda, benarkah engkau dapat menyelamatkan cucuku+, 'ini Sin -iong yang men#adi bingung. Pemuda ini sama sekali tidak pernah membohong dan hatinya tidak akan dapat membohong, namun dia tahu bah!a kalau dia menyangkal kata kata Soan "u, sama sa#a mencelakakan gadis yang berniat baik kepadanya itu. Maka dia lalu men#a!ab dengan suara ragu ragu dan perlahan, ,(ku dapat memberi obat pembersih darah dan penguat tulang kepadanya, )ocu., ,*an kau men#amin bah!a cucuku tentu akan sembuh dan terhindar dari ancaman maut ha!a beracun di tubuhnya itu+, 'akek itu mendesak. ,'ong kong mengapa tidak percaya kepadanya+ lekas minta obatnya dan engkau yang harus men#amin bah!a dia dan sumoinya tidak akan diganggu,, kata Soan "u. 'akek berkepala besar itu meraba raba #enggotnya. ,Hemmm,harus ada buktinya dulu. '!a Sin -iong, mulai saat ini engkau dan Sumoimu puteri Han )i 0ng harus tinggal di pulau ini sebagai tamu sambil menanti hasil pengobatanmu kepada cucuku. 'alau kau gagal mengobatinya, hemmm, aku tidak akan mengampuni kalian berdua. 'alau cucuku sembuh, barulah kita bicara lagi., Sin -iong mengerutkan alisnya hendak membantah peraturan yang berat sebelah ini, akan tetapi dia melihat Soan "u mengedipkan mata kirinya maka dia menarik napas pan#ang

dan mengangguk lalu berkata, ,Harap sediakan alat tulis, biar kulukiskan bentuk daun yang harus dicari., Sin -iong lalu melukiskan beberapa macam daun yang mudah dicari dan yang mempunyai khasiat biasa sa#a, yaitu sekedar penambah kekuatan tubuh. 0u! 'ong ;k lalu menyuruh seorang pembantunya untuk mencari daun daun yang dilukis itu di pulau sebelah Pulau .eraka di mana terdapat banyak tetumbuhan. (dapun Sin -iong dan S!at Hong lalu diperlakukan sebagai tamu terhormat, bahkan disediakan dua kamar yang bersih untuk mereka, dilayani baik baik dan tentu sa#a di samping pelayanan ini, para pelayan yang terdiri dari pembantu pembantu ketua, bertugas pula sebagai pen#aga% ,'uperingatkan kepada kalian agar menanti sampai cucuku sembuh. -ari pun tidak akan ada gunanya bagi kalian karena perahu perahu kalian telah kami simpan dan di sekeliling Pulau .eraka tidak akan ada perahu sebuah pun. )anpa perahu, bagaimana kalian akan dapat meninggalkan pulau ini+, *emikinan pesan 0u! 'ong ;k sebelum dia meninggalkan dua orang itu sehingga S!at Hong men#adi mendongkol sekali dan hampir sa#a dia memaki maki ketua itu kalau tidak ditahan oleh Sin -iong yang memegang lengannya. Setelah ketua itu meninggalkan mereka berdua di dalam pondok di mana mereka untuk sementara tinggal, Sin -iong menegur sumoinya , ,Sumoi, mengapa kau bersikap seperti itu+, ,Suheng, aku tidak nyangka sama sekali akan menyaksikan engkau yang terkenal alim kini bermain gila dengan gadis puteri ketua Pulau .eraka. Huhh%, Sin -iong mengerutkan alisnya dan memandang ta#am kepada sumoinya, hatinya bertanya mengapa sumoinya memperhatikan soal begitu, padahal sama sekali tidak ada sangkut paut dengan sumoinya. ,Sumoi, engkau tahu betul bah!a .ona 0u! Soan "u melakukan hal itu demi menolong kita. Siapakah yang main main dengan dia+, ,Hemm, apa kaukira aku tidak tahu betapa dia suka kepadamu dan senga#a mendatangi kamar tahananmu untuk merayumu+, ,Sumoi% #adi sudah selama ini kau berada di sini+ *an kau diam sa#a+ Sumoi, mengapa kau menyangka yang bukan bukan+ 'alau kau sudah tahu akan kun#ungannya itu, tentu kau tahu #uga bah!a dia datang untuk memberi obat penolak binatang binatang berbisa. Sumoi, kita semestinya berterima kasih kepadanya, dia bermaksud baik bahkan tidak segan segan membohong kepada 'ong kongnya demi keselamatan kita., ,&a, ya, memang dia baik sekali dan cantik sekali. Siapa yang tidak tahu+, ,Sumoi..., harap #angan marah. *ia adalah seorang gadis yang bernasib buruk sekali, ibunya meninggal ketika melahirkan dia, ayahnya pergi entah kemana dan sampai kini belum kembali..., ,Memang, dia seorang gadis bernasib buruk yang patut dikasihani, tidak seperti aku..., dan S!at Hong lalu menelungkupkan muka di atas me#a dan menangis% Sin -iong terke#ut, beberapa kali hendak memegang lengan sumoinya akan tetapi ditahannya tangannya. ,(ihh... Sumoi, engkau pun bernasib buruk, dan aku merasa kasihan sekali kepadamu. 'arena aku merasa kasihan aku menyusulmu. Sumoi, diamlah #angan menangis. (pakah Sumoi telah bertemu dengan $bumu+, S!at Hong seketika berhenti menangis, mengangkat mukanya yang basah air mata dan memandang kepada Sin -iong. Pemuda itu merasa kasihan sekali, lalu mengeluarkan saputangannya dan mengapus air mata yang membasahi muka gadis itu. (5>) ,Suheng...apa maksudmu+ (pa yang ter#adi dengan dia+ Bukankah ibu berada di Pulau ;s dan aku sudah me!akilinya+, Mendengar tentang ibunya, seketika lupalah S!at Hong akan kemarahan dan kedukaan hatinya sendiri. *** ,$bumu #uga telah pergi meninggalkan Pulau ;s..., dengan singkat Sin -iong lalu menceritakan apa yang ter#adi setelah gadis itu lari pergi dari Pulau ;s, betapa ibunya #uga pergi, tidak mau disuruh tinggal di Pulau ;s setelah puterinya membuang diri ke Pulau .eraka. ,(ku tadinya mengharapkan engkau dapat bertemu dengan ibu maka aku tidak melihatmu di sini, Sumoi. Jadi engkau belum bertemu dengan ibumu+, Gadis itu mengerutkan alisnya dan menggeleng kepala, kelihatan muram !a#ahnya mendengar akan kepergian ibunya. ,(h, kalau begitu ke manakah perginya ibumu+, Sin -iong termenung dan diam diam dia pun merasa prihatin sekali akan nasib !anita itu. )ba tiba S!at Hong berdiri dan mengepal tin#u, mukanya agak pucat ketika dia berkata, ,(ku mau pergi dari sini sekarang #uga% (ku harus mencari ibu sampai ketemu, dan aku tidak akan kembali ke Pulau ;s% (ku tidak akan sudi menggantikan ibu di Pulau .eraka

ini pula. Bukankah ibu sudah meninggalkan Pulau ;s sehingga percuma sa#a aku me!akilinya+, ,.anti dulu, Sumoi, kau tidak bisa pergi begitu sa#a. )entu mereka akan menghalangimu%, ,(ku tidak takut% &ang menghalangi aku akan kubunuh%, ,Sabarlah, Sumoi. Perlu apa kita mencari permusuhan dengan mereka yang ber#umlah banyak+ Bukan soal takut atau tidak takut, akan tetapi mereka adalah manusia manusia yang bernasib buruk sekali, dipaksa tinggal di tempat seperti neraka ini. Bahkan mereka boleh dibilang senasib dengan ibumu dan denganmu sendiri. Selain itu ke manakah kita harus mencari ibumu+ 'alau kita berbaik dengan mereka, bukankah kemudian mereka dapat membantu kita mencari+ dengan tenaga banyak orang kukira akan lebih mudah mencari $bumu yang tidak #elas ke mana perginya itu., S!at Hong dapat dibu#uk dan akhirnya dia duduk di atas bangku sambil mengerutkan alisnya dengan !a#ah muram. Betapapun #uga, setelah dia sadar bah!a cemburunya terhadap suhengnya dan Soan "u tidak berdasar, kini terasalah olehnya betapa hatinya sesungguhnya merasa lega dan senang karena dapat bertemu dan berkumpul dengan suhengnya, apalagi di tempat yang berbahaya ini. Beberapa hari telah le!at dan Soan "u setiap hari minum ,0bat, yang terbuat dair daun daun seperti yang dilukiskan oleh Sin -iong. Setiap hari kakeknya bertanya dan dia men#a!ab bah!a penyakitnya yang dideritanya, rasa nyeri seperti yang dinyatakan Sin -iong itu berangsur angsur sembuh% Girang bukan main hati kakek itu, akan tetapi hati S!at Hong yang mendongkol melihat betapa Soan "u seolah olah mengulur !aktu ,penyembuhannya,% Pada hari ke tu#uh, 0u! 'ong ;k dan Soan "u mendatangi pondok tempat tinggal Sin -iong dan S!at Hong. *ua orang muda dari Pulau ;s ini memang sudah menunggu di depan pondok dengan hati tidak sabar, menanti berita kesembuhan total Soan "u. Maka mereka menayambut ketua Pulau .eraka dan cucunya itu dengan penuh harapan itu, melihat betapa !a#ah kedua orang pendatang itu berseri. Setelah tiba di depan mereka, Soan "u segera berkata, ,Sin -iong, 'akek merasa berterima kasih sekali kepadamu dan menyetu#ui kau melan#utkan pengobatan dengan menggunakan sinkang%, ,(pa...+, (kan tetapi kata kata Sin -iong yang bingung dan tidak mengerti itu segera diputus oleh Soan "u, ,Bukankah dulu kaukatakan setelah beberapa hari minum obat pena!ar racun, kau akan melenyapkan sama sekali ha!a beracun itu dengan menggunakan sinkang menyedot keluar ha!a itu dari punggungku+, 0u! 'ong ;k terta!a. ,0rang muda she '!a. 'alau bukan engkau yang sudah kupercaya penuh, tentu aku tidak mengi#inkan pengobatan ini. (kan tetapi aku sudah percaya kepadamu, maka silahkan. Mudah mudahan sa#a dalam !aktu singkat cucuku akan sembuh sama sekali., Setelah berkata demikian, kakek itu membungkuk ke arah Sin liong dan S!at Hong, lalu meninggalkan cucunya. ,Soan "u, apa maksudmu+, Sin -iong segera berbisik menegur. ,Huh, tentu ingin berduaan denganmu di dalam kamar, apa lagi+, S!at Hong menge#ek. ,Husshhh, harap kalian #angan ribut ribut,, bisik Soan "u. ,Mari kita masuk ke kamar dan bicara., *ia menggandeng tangan Sin -iong dan dia#aknya masuk. Melihat S!at Hong cemberut, Sin -iong berkata, ,Sumoi, marilah., ,(ku tidak sudi menggangu kalian%, ,(ih ;nci Hong, mengapa begitu+ &ang hendak kubicarakan adalah kepentingan kalian berdua. Marilah., Soan "u berkata dan agaknya memang dara Pulau .eraka ini tidak pernah mengerti apa yang die#ekkan oleh S!at Hong. (gaknya cara hidup di Pulau .eraka membuat dia kurang mengerti akan tata susila sehingga tak pernah merasa melanggar sesuatu biarpun dia memasuki kamar berdua dengan seorang pemuda. (7@) Sambil bersungut sunggut menyembunyikan rasa malunya bah!a dia telah menduga yang bukan bukan, S!at Hong ikut masuk. ,(ku memang berpura pura, mengulur pan#ang !aktu penyembuhan. Semua ini karena aku mendengar bah!a 'ong kong dan para pembantunya tidak membebaskan kalian setelah aku sembuh., ,'eparat% 'ong kongmu memang bukan manusia baik baik% pantas men#adi ketua di Pulau .eraka% (ku akan menemuinya%, ,Hushhh, Sumoi, Bersabarlah, dan mari kita dengar kata kata Soan "u., *engan muka muram S!at Hong duduk lagi dan memandang !a#ah Soan "u. ?a#ah yang manis sekali, pikirnya, manis dan polos. Pantaslah kalau andaikata Sin -iong #atuh cinta kepada gadis ini, pikirnya lagi dan hatinya merasa berdebar penuh kha!atir. ,'ong kong telah ber#aga #aga dan mempersiapkan anak buahnya, men#aga kalau kalau kalian melarikan diri. Berbahaya sekali., ,Habis bagaimana baiknya,Soan "u+, ,(da #alan,, kata dara yang lincah dan cerdik itu. ,Menurut pendengaranku ketika 'ong kong merundingkan di kamar rahasia bersama para pembantunya yang paling

dipercaya, 'ong kong tidak berniat buruk kepada kalian. Setelah kau dapat menyembuhkan aku, maka 'ong kong membutuhkan engkau sebagai hali pengobatan di pulau ini. *ia hendak menahanmu agar kau dapat mengobati setiap penghuni yang terserang penyakit. (dapun ;nci Hong ditahan di sini sebagai sandera, untuk menahan kekuasaan Pulau ;s., ,'eparat....%, ,Jangan marah, ;nci Hong. kurasa kita harus menghadapi 'ong kong yang ber!atak kasar dengan sikap dan akal halus. 'alau aku sudah sembuh, yaitu kalau kunyatakan bah!a aku sudah sembuh sama sekali, sedikit banyak 'ong kong tentu akan berterima kasih. 'emudian -iong ko...heh, Sin -iong menga#arkan 'ong kong mengenal daun obat obatan dengan #an#i akan membebaskan kalian. 'urasa 'ong kong akan mau menerimanya karena sebenarnya yang dibutuhkan adalah pengetahuan tentang ilmu pengobatan itu. *engan demikian, kalau kalian meninggalkan pulau ini, kalian akan dianggap sebagai sahabat dan penolong. Bagaimana+, ,'urasa baik #uga akal ini,, kata Sin -iong. ,Hemm, terserahlah. (kan tetapi #angan ada akal bulus di balik semua ini%, S!at Hong mengancam. Soan "u menarik napas pan#ang. ,;nci Hong, harap #angan mencurigai aku. (ku sudah menyesal sekali men#adi seorang yang terlahir di tempat ini, dan aku ingin melan#utkan cita cita (yah bundaku yang kabarnya dahulu #uga selalu berusaha agar penghuni Pulau .eraka tidak men#adi orang liar yang tidak mengenal prikemanusiaan., Setelah berkata demikian, Soan "u pergi meninggalkan pondok itu dengan muka tunduk. ,Seorang anak yang baik...., Sin -iong memu#i sambil memandang tubuh dara itu yang melangkah pergi meninggalkan pondok. ,Maksudmu, seorang dara yang cantik dan berbudi%, )anpa menoleh Sin -iong mengangguk. ,Memang, dia cantik dan berbudi., ,Huh% Sudah kusangka demikian%, Sin -iong menoleh kaget dan memandang !a#ah sumoinya, ,Sumoi, apa maksudmu+, S!at Hong membuang muka. ,Hemm, tidak apa apa. ,Begitulah%, lalu dia lari memasuki kamarnya, membanting daun pintu keras keras. Sin -iong menggeleng kepalanya, makin tidak mengerti dia akan sikap !anita pada umumnya dan saat itu, sikap S!at Hong khususnya, #uga sikap Soan "u yang amat aneh kalau diingat bah!a dia adalah cucu ketua Pulau .eraka yang ber!atak aneh dan ke#am. Semua ter#adi seperti direncanakan oleh Soan "u. Setelah dara itu mengaku sembuh sama sekali dan Sin -iong bersama S!at Hong menghadap ketua untuk minta pembebasan, 0u! 'ong ;k menggeleng kepalanya dan berkata, ,'!a Sin -iong, kami berterima kasih sekali atas penyembuhan penyakit cucuku, dan untuk #asamu itu, kami tidak akan menggangu kalian, bahkan menganggap kalian sebagai orang orang ber#asa. (kan tetapi, terpaksa kami tidak dapat membebaskan kalian karena kami amat membutuhkan engkau sebagai hahli pengobatan di pulau ini. Maka, harap kalian suka mengerti akan kebutuhan kami ini. )inggallah di sini dan men#adi orang orang terhormat men#adi pembantuku yang paling baik., **** ,)ocu, aku mengerti akan kebutuhan )ocu dan para penghuni Pulau .eraka. (kan tetapi sungguh tidak adil kalau menyuruh kami tinggal di sini selamanya, apa lagi amat tidak adilbagi Sumoi. Betapapun #uga, karena aku mengerti akan kebutuhan kalian semua, biarlah sekarang diatur begini sa#a. (ku akan sementara !aktu tinggal di sini menga#arkan ilmu pengobatan kepada )ocu, akan tetapi kuminta agar Sumoi sekarang #uga dibebaskan, diberi sebuah perahu agar sumoi dapat pergi lebih dahulu meninggalkan Pulau .eraka. (dapun aku sendiri, kalau )ocu sudah mengenal semua daun dan bahan pengobatan, baru aku akan pergi dari sini. Bagaimana+, 'etua Pulau .eraka itu mengerutkan alisnya, lalu melirik kearah cucunya yang duduk di sebelahnya dan menundukan kepala sa#a. (7:) ,Hemmm, boleh #uga sumoimu pergi. Biarpun dia puteri Han )i 0ng, akan tetapi mengingat akan #asamu, biarlah dia kami bebaskan. (kan tetapi kau....ah, aku sangat mengharapkan agar engkau men#adi.... keluarga kami, orang muda., 'embali dia mengerling ke arah Soan "u dan gadis itu makin menundukan mukanya yang men#adi merah sekali. ,Benar sekali, dia amat cocok men#adi #odoh .ona 0u!%, beberapa orang membantu berkata sambil terta!a ta!a, sikap mereka bebas terbuka. ,(ku tidak mau pergi%, tiba tiba S!at Hong berkata lantang. ,'alau Suheng tinggal di sini menga#arkan ilmu pengobatan, aku akan tinggal di sini #uga sampai pela#aran itu selesai. *an kalau....kalau ada pengantian di sini, kalau suheng diambil mantu, aku pun harus men#adi saksinya%, 4capan itu sebetulnya dikeluarkan dengan ge#olak kemarahan dan kepanasan hatinya, akan tetapi para pembantu 0u! 'ong ;k menyambutnya dengan suara keta!a.

)entu sa#a Sin -iong kaget sekali mendengar ucapan Sumoinya itu. (da kesempatan yang amat baik terbuka bagi S!at Hong untuk membebaskan diri dari pulau berbahaya itu, dan kesempatan itu dibuang begitu sa#a oleh S!at Hong% *ia telah mengenal !atak S!at Hong. Sekali bilang tidak mau, dipaksa pun sampai mati tidak akan mau tunduk% Maka dia men#adi bingung sekali. ,)ocu, karena Sumoi tidak mau pergi sendiri lebih dulu, maka biarlah per#an#ian kita diubah. (kan memberi pela#aran ilmu pengebatan kepada )ocu, setelah )ocu mengenal bahan obat untuk melindungi penghuni pulau ini, aku dan Sumoi boleh pergi dengan bebas., 'etua Pulau .eraka itu mengelus elus dagunya dan alisnya berkerut, berkali kali dia melirik ke arah cucunya. *ia adalah seorang yang sudah tua, biarpun tidak pernah ter#un ke dunia ramai, namun dia tahu bah!a cucunya #atuh hati kepada pemuda yang hebat ini. *an dia tidak melihat seorang pemuda lain di Pulau .eraka yang kiranya patut men#adi suami cucunya% )entu sa#a hatinya tidak rela kalau pemuda itu pergi meninggalkan pulau karena dia tahu bah!a hal itu tentu akan mengece!akan hati cucunya. Maka dia hanya menggeleng geleng kepala, tanpa dapat men#a!ab. Melihat keraguan ketuanya, seorang kakek berusia lima puluh tahun lebih mela#u ma#u. 0rang ini kepalanya gundul botak akan tetapi mukanya penuh bre!ok, tubuhnya kurus kecil dan di lehernya ada seekor ular merah melingkar. *ia adalah pembantu utam dari 0u! 'ong ;k, seorang yang lihai ilmu kepandaiannya dan bernama -o )hong. Berbeda dengan Ma#ikan Pulau .eraka itu yang merupakan keturunan orang buangan, maka -o )hong sendiri adalah seorang buangan dari Pulau ;s, tiga puluh tahun yang lalu dia dibuang dariPulau ;s karena sebagai seorang pemuda dia banyak melakukan ke#ahatan. Setelah berada di Pulau .eraka dia memperdalam ilmi ilmunya dan men#adi orang ke dua yang terkuat setelah 0u! 'ong ;k, yaitu sesudah putera 0u! 'ong ;k yang bernama 0u! Sian 'ok, ayah Soan "u men#adi gila dan meninggalkan pulau. Maka dia diangkat sebagai pembantu utama oleh 0u! 'ong ;k. ,)!ako('akak),, -o )hong berkata dan tidak seperti lain penghuni Pulau .eraka yang menyebut ketua mereka tocu (ma#ikan pulau), dia menyebutnya kakak, ,mengapa )!ako bingung menghadapi urusan dua orang anak anak ini+ Betapapun #uga, mereka berada di pulau ini dan seharusnya mereka tunduk kepada semua perintah )!ako yang men#adi hukum di sini. 'alau mereka hendak mengambil keputusan sendiri, boleh sa#a akan tetapi mereka harus lebih dulu dapat mengalahkan kita%, 0u! 'ong ;k memandang pembantunya dengan muka berseri, seolah olah dia terlepas dari keadaan yang ru!et. ,'alau begitu, bagaimana baiknya, -o tee+, ,Menurut saya, lebih baik diadakan pertandingan antara orang pemuda She '!a ini dan )!ako. 'alau dalam pertandingan itu dia kalah, maka dia dan Sumoinya harus selamanya tinggal di sini dan men#adi penghuni pulau ini seperti kita semua., ,He, Botak% ;nak sa#a kau bicara% Siapa bilang Suhengku kalah oleh ketua kalian+ Habis, kalau kemudian ketua kalian yang kalah, bagaimana+, S!at Hong berteriak nyaring. ,)!ako kalah+ Ha ha, mana mungkin+, -o )hong men#a!ab. ,(kan tetapi kalau )!ako kalah, biarlah pemuda She '!a ini menga#arkan ilmu pengobatan sampai )!ako pandai, baru kalian berdua boleh pergi meninggalkan pulau ini dengan bebas., ,4sul yang bagus sekali%, 0u! 'ong ;k berseru gembira. ,'!a Sin -iong, aku mendengar bah!a di dunia ramai, di daratan sana, orang orang gagah menggunakan kepandaian untuk memutuskan sebuah perkara yang ru!et. (ku percaya bah!a engkau tentu seorang gagah pula, maka biarlah kita membereskan urusan ini dengan mengukur kepandaian masing masing seperti yang diusulkan oleh pembantuku -o )hong., Sin -iong menggeleng kepalanya. ,)ocu, aku tidak suka menggunakan ilmu yang kupela#ari untuk kekerasan. Mengapa )ocu hendak menggunakan cara kekerasan untuk menahan kami berdua selamanya di pulau ini+ (ku sudah besedia menga#arkan ilmu pengobatan, maka sudah sepatutnya kalau )ocu membalasnya dengan membebaskan kami. ,)idak kita harus saling mengukur kepandaian dulu%, ketua itu berkeras. (76) )iba tiba S!at Hong melompat ketengah lapangan dan membusungkan dada menegakkan kepalanya. ,Hayolah% 'alau Suheng tidak mau, bialah aku yang melayanimu% Siapa sih takut kepada orang Pulau .eraka+ (ku yang memasuki pertandingan itu, dan akalau kalah, boleh kalian berbuat apa sa#a sesuka kalain%, ,Sumoi...%%, Sin -iong menegur. ,Suheng, aku tidak takut%, S!at Hong membantah. 0u! 'ong ;k mengerutkan alisnya. ,Soan "u, kau layani bocah liar yang sombong ini%, katanya. ,Baik 'ong kong., Soan "u bangkit berdiri dan melangkah ma#u, akan tetapi segera berhenti ketika mendengar suara Sin -iong, ,Soan "u harap #angan bertanding. *i antara kita tidak ada permusuhan, bukan+, Soan "u meragu, memandang kepada 'ong kongnya, kemudian kepada Sin -iong, dan akhirnya dia kembali duduk di tempatnya yang tadi. ,Soan "u...., 'akeknya menegur.

,'ong kong, aku tidak mau bertanding. Mereka bukan musuhku., Mata kakek itu terbelalak, akan tetapi dia tidak marah bahkan lalu terta!a bergelak. ,'au...kau lebih taat kepadanya+ Ha ha ha ha%, *ia terta!a karena sikap cucunya itu #elas membuktikan betapa cucunya benar benar telah #atuh cinta kepada Sin -iong% Sampai sampai berani membangkang terhadap perintahnya hanya karena Sin -iong menghendaki demikian. Makin panaslah hati S!at Hong. )adinya dia sudah siap siap untuk men#atuhkan cucu ketua Pulau .eraka itu, selain agar menang pertandingan #uga hendak memperlihatkan kepada Suhengnya bah!a dia lebih pandai dari pada Soan "u. (kan tetapi, ternyata Suhengnya melarang Soan "u dan dara Pulau .eraka itu begitu taat% ,0u! 'ong ;k, kalau cucumu tidak berani ma#u, biarlah kau sendiri yang ma#u% Hayo tandingilah aku, puteri 3a#a Pulau ;s%, *ia menantang nantang dengan suara penuh kemarahan. Sin -iong hanya menggeleng kepalanya dan bingung sekali bagaimana harus mencegah sumoinya. 'embali kakek itu men#adi marah. )antangan yang keluar dari mulut S!at Hong membuat mukanya merah dan telinganya panas. (kan tetapi betapa memalukan kalau dia harus menandingi seorang bocah perempuan yang usianya sebaya dengan cucunya sendiri% ,)!ako, perkenankanlah saya mengha#ar bocah bermulut lancang ini, -o )hong berkata dan 0u! 'ong ;k mengangguk, akan tetapi masih ingat dan memesan. ,(kan tetapi cukup beri ha#aran sa#a, #angan sampai dia terbunuh., ,Baik saya mengerti, )!ako., -o )hong men#a!ab lalu sekali kakinya bergerak, tubuhnya sudah mencelat ke depan S!at Hong. Menyaksikan ginkang yang hebat ini diam diam Sin -iong kha!atir sekali, akan tetapi dia pun tidak dapat mencegahnya karena maklum kalau dia melarang, Sumoinya tentu akan men#adi makin nekat sa#a. Maka dia hanya bangkit berdiri dan memandang dengan #antung berdebar tegang. S!at Hong memandang kakek botak yang berdiri di depannya, lalu berkata, suaranya menge#ek. ,(pakah pertandingan ini akan memutuskan per#an#ian tadi, bah!a kalau aku menang kami berdua boleh pergi dari sini+, ,)idak,, #a!ab -o )hong. ,Pertandingan ini hanya mengenai dirimu, kalau kau menang kau boleh pergi, kalau kau kalah, kau harus tinggal di sini selamanya dan men#adi muridku., ,Setan alas% Siapa takut padamu+, S!at Hong yang sudah kena dibakar hantinya itu membentak. ,Sumoi, tanpa pertandingan pun kau boleh pergi sekarang #uga%, Sin -iong berteriak. ,)idak, Suheng. (ku merasa kurang terhormat kalau pergi begitu sa#a. (ku tidak sudi menerima kebaikan orang orang Pulau .eraka. 'alau aku pergi berarti aku pergi mengandalkan kepandaian aku sendiri, bukan karena kebaikan hati mereka. Hayo, kakek botak, boleh kaukeluarkan segala ilmumu%, ,Bocah sombong, sambutlah ini%, -o )hong merasa panas #uga perutnya melihat sikap dara rema#a yang memandang redah kepadanya itu. (kan tetapi dia pun maklum bah!a dar ini tentu memiliki kepandaian tinggi sebagai puteri 3a#a Pulau ;s, maka sekali menyerang, dia telah mengeluarkan kepandaianya, mengeluarkan #urus yang ampuh dan mengerahkan tenaga sinkangnya. ,?uuuuuttt... sirrr...desss%, (72) Mula mula -o )hong menggerakan tubuhnya rendah keba!ah, seolah olah lengan kirinya yang bergerak itu hendak menangkap kaki S!at Hong, akan tetapi tiba tiba sa#a tubuhnya meninggi, tangan kanannya meluncur dan mencengkram ke arah pinggang dara itu. .amun S!at Hong yang usianya masih muda sekali itu belum lima belas tahun, telah me!arisi inti kepandaian dari ilmu ilmu kesaktian Pulau ;s. *engan tenang dia melihat bah!a bukan tangan kiri la!an yang berbahaya melainkan tangan kanannya, maka dia cepat menarik kaki kiri dan menangkis dengan sabetan tangan miring dari samping yang mengenai lengan la!an. -o)hong mencelat ke belakkang dan inilah kehebatan ginkangnya. Gerakannya bukanlah langkah kaki, melainkan loncatan yang membuat tubuhnya mencelat ke sana sini dengan amat cepatnya dan sama sekali tidak terduga duga la!an. ,Sumoi a!asilah gerakannya. Ginkangnya lihai%, Sin -iong berseru dan diam diam -o )hong mendongkol #uga. )ernyata pemuda itu lihai sekali, baru segebrakan sa#a sudah mengenal dimana letak keampuhannya. Maka dia lalu menggereng dan menubruk ma#u, menghu#ani S!at Hong dengan serangan bertubi tubi. S!at Hong diam diam terke#ut #uga. )ernyata bah!a pembantu utama dari ketua Pulau .eraka ini hebat bukan main. Setiap gerakan tangannya mendatangkan angin keras menyambar dan kecepatannya membuat dia pening karena harus menggerakan kekuatan matanya untuk mengikuti terus gerakan la!an. namun, tentu sa#a dia tidak men#adi gentar. Se#ak kecil dara rema#a ini tidak pernah mengenal artinya takut, dan dia pun mengeluarkan kepandaiannya untuk membalas dengan serangan yang tidak kalah dahsyatnya. Semua mata memandang pertandingan itu dengan penuh perhatian. *iam diam Soan "u merasa kagum sekali kepada S!at Hong dan dia harus mengaku dalam hatinya bah!a andaikata tadi dia yang ma#u, dia akan kalah menghadapi kelihaian dara Pulau ;s itu,

maka dia merasa makin bersyukur kepada Sin -iong yang tadi mencegahnya ma#u mela!an S!at Hong. (pakah pemuda itu sudah tahu bah!a dia akan kalah kalau mela!an S!at Hong+ Soan "u melirik ke arah Sin -iong dan melihat betapa !a#ah pemuda yang tampan itu diliputi kekha!atiran, maka dia kembali menyaksikan pertandingan yang hebat itu. )ubuh mereka berdua yang bertanding itu sudah tidak dapat kelihatan #elas, yang tampak hanya dua bayangan berkelebatan ke kanan kiri dengan cepat sekali. Ginkang yang dikuasai oleh -o )hong memang hebat sekali, akan tetapi sekarang dia berhadapan dengan puteri 3a#a Han )i 0ng dari Pulau ;s% Biarpun masih kalah sedikit namun S!at Hong dapat mengimbangi kecepatan la!an, bahkan dapat mendesak dengan ilmu silatnya yang luar biasa dan tenaga sinkangnya yang berdasarkan ha!a murni dari im kang yang dingin. $lmu silat yang dimainkan oleh S!at Hong adalah ilmu silat tangan kosong Jit cap #i seng (Jutuh Puluh *ua Bintang ) yang mempunyai tuluh puluh dua #urus #urus ampuh. Sebagai bekas penghuni Pulau ;s sebelum S!at Hong terlahir, tentu -o )hong mengenal ilmu ini, bahkan ilmu silatnya sediri pun bersumber pada ilmu silat Pulau ;s. (kan tetapi setelah dua puluh tahun lebih berada di Pulau .eraka dan mempela#ari ilmu ilmu dari Pulau .eraka, maka ilmu silatnya men#adi campur aduk dan tentu sa#a kalah murni oleh ilmu silat yang dimainkan oleh S!at Hong.Pula, -o )hong dahulu belum mempela#ari Jit cap #i seng sampai habis, hal yang #arang dilakukan penghuni Pulau ;s kecuali keluarga ra#a. Mulailah -o )hong terdesak oleh serangan bertubi tubi yang dilancarkan oleh S!at Hong. $ngin sekali -o )hong menggunakan sen#atanya, yaitu ular hidup yang melingkar di lehernya, namun dia takut akan pesan ketuanya tadi. 'alau dia menggunakan sen#ata itu dan sekali la!an tergigit mati tentu dia akan mendapat marah besar. Maka dia lalu berteriak keras dan mengerahkan seluruh ilmunya meringankan tubuh. ,(ihhh...%, S!at Hong terke#ut ketika melihat betapa tubuh la!an dapat bergerak lebih cepat lagi dan dalam serangkaian serangan yang tak terduga saking cepatnya, hampir sa#a pundaknya kena dicengkeram. *ia berseru sambil meloncat keatas, tinggi sekali kemudian bagaikan seekor burung !alet, tubuhnya sudah membalik di udara, menukik keba!ah dan dia sudah melancarkan serangan dengan #urus 'ak seng #ip hai (Bintang )erompet Memasuki -aut), #urus terakhir yang paling ampuh dan yang dulu dilatihnya dengan ibu dan ayahnya sehingga dia mahir sekali mainkan #urus ini. Hebat bukan main daya serang #urus ini karena selagi tubuh meluncur turun dengan menukik keba!ah, kedua tangannya sudah bergerak mencengkram kearah ubun ubun kepala la!an yang botak itu% ,Hayaaa...%, kini -o )hong yang kaget ketika merasa ada ha!a dingin menyentuh ubun ubun kepalanya dari atas. Maklum bah!a serangan itu merupakan ancaman maut bagi dirinya, dia tidak berani lengah, cepat membuang diri kebelakkang sehingga dia ter#engkang, kemudian menggunakan ginkangnya untuk berguling di atas lantai. *engan gerakan ini, biarpun pakainnya kotor terkena debu, namun dia selamat dan dapat menghindarkan diri dari serangan #urus 'ak seng #ip hai tadi. (kan tetapi, betapa terke#utnya melihat dara itu sudah meloncat ke depan dan baru sa#a dia bangkit berdiri, S!at Hong sudah menhantamnya dengan kedua tangan didorongkan ke depan. ,Haiiiiiiittt%%, S!at Hong berseru nyaring dan mengerahkan tenaga sinkangnya. ,Sumoi, #angan....%, Sin Hong berteriak, kaget ketika melihat betapa sumoinya itu menggunakan tenaga S!at im sin ciang ()enaga Pukulan $nti Sal#u) yang merupakan sinkang paling ampuh dari Pulau ;s% 4ntuk melatih diri agar bisa menguasai tenaga im kang yang amat kuat ini, orang harus bersamadhi di atas sal#u, tanpa pakaian, dan mele!ati malam malam yang dinginya menyusup tulang% *an sebagai puteri 3a#a Han )i 0ng, tentu sa#a S!at Hong telah menguasai sinkang itu yang kini dipergunakan untuk menyerang selagi la!an terdesak. ,"iaaaattt...%%, -o )hong #uga berteriak keras dan cepat dia menolah ha!a serangan itu dengan dorongan kedua tangannya. *ua tenaga sinkang bertemu tanpa kedua pasang telapak tangan itu bersentuhan dan akibatnya, -o )hong terhuyung kebelakkang dan dari u#ung bibirnya mengucur darah% (75) Sambil menggereng keras, -o )hong yang merasa penasaran itu melompat ke depan menerkam, akan tetapi S!at Hong yang sudah siap menyambutnya dengan sebuah tendangan dari samping yang tepat mengenai pantat -o )hong dan membuat tubuhnya terlempar #auh ke arah tempat duduk 0u! 'ong ;k% 'etua Pulau .eraka ini marah sekali, tangannya bergerak menyambut tubuh itu dan tahu tahu tubuh -o )hong sudah melayang lagi ke arah S!at Hong. (kan tetapi ternyata bah!a ketika menyambut tadi, 0u! 'ong ;k yang lihai telah menotok dua #alan darah di pungung pembantunya yang seketika merasa dadanya lega kembali, begitu dia dilontarkan ke arah S!at Hong, dengan nekat dia sudah menyerang dengan kedua lengan dikembangkan, kedua tangan hendak mencengkram tubuh gadis itu. S!at Hong terke#ut sekali, tidak nyangka bah!a tubuh la!an akan secepat itu melayang kembali ke arahnya, maka dia berteriak dan maklum akan bahaya yang mengancam karena dia tidak sempat mengelak lagi% (kan tetapi tiba tiba ada bayangan berkelebat dan tahu tahu Sin -iong telah berada di dekat sumoinya. dengan tangan kiri dia menarik tubuh sumoinya dan dengan tangan

kanan dia menyapok ke atas dan kedua tangan -o )hong tertangkis, bahkan tubuh orang botak ini terdorong miring dan cepat dia meloncat ke atas lantai dengan mata terbelalak heran dan kagum akan kehebatan tenaga pemuda itu. Maklum bah!a dia tak mampu menang, dia lalu mengundurkan diri di dekat ketuanya dengan muka penuh keringat. ,Bagus% Puteri Han )i 0ng lumayan #uga kepandaiannya, boleh coba coba dengan aku sendiri%, 0u! 'ong ;k turun dari kursinya dan melangkah ke tengah lapangan. ,Baik, ma#ulah% (ku tidak takut menghadapimu%, S!at Hong menantang. ,Sumoi, mundurlah% Biar aku menghadapi 0u! )ocu., Sin -iong mencegah sumoinya. ,)idak, aku akan menghadapi sendiri%, Sin -iong melangkah menghampiri 0u! 'ong ;k dan berkata, ,0u! tocu, benarkah )ocu menantang sumoiku ini+ Harap )ocu suka melihat baik baik. Sumoiku adalah seorang anak perempuan yang usianya sebaya dengan cucumu, sehingga kalau )ocu menantangnya sama artinya dengan )ocu menantang seorang cucu% 'alau )ocu tidak malu bertanding dengan seorang anak perempuan yang sepatutnya men#adi cucumu, silahkan. 'alau )ocu, cukup gagah biarlah aku menerima tantanganmu tadi. mari kita bertanding mengukur kepandaian. 'alau aku kalah, terserah kepada )ocu. kalau aku menang, setelah aku menga#arkan ilmu pengobatan, )ocu akan membiarkan kami berdua pergi dari pulau ini dengan aman. Bagaimana+, ,(ku tidak takut% Suheng, biar aku mela!an dia, aku tidak takut%, S!at Hong berteriak teriak. 0u! 'ong ;k memandang kepada dara muda dan mukanya berubah merah. Memang tidak keliru omongan Sin -iong tadi. Bocah itu masih amat muda, masih kanak kanak sebaya Soan "u. Seorang anak anak dan perempuan lagi% )entu sa#a akan amat merendahkan dirinya kalau sampai dia menantang seorang anak perempuan kecil% ,Baiklah, mari kita mengadu kepandaian '!a Sin -iong,, katanya. Sin -iong menoleh kepada sumoinya. ,.ah, kau dengar. &ang ditantang adalah aku, buka kau, Sumoi. Mundurlah., S!at Hong membanting banting kaki, terpaksa dia mundur akan tetapi lebih dulu dia berkata kepada 0u! 'ong ;k, ,(ku selalu masih siap untuk melayani #ago Pulau .eraka yang manapun #uga., 0u! 'ong ;k dan Sin -iong sidah saling berhadapan dan keduanya saling pandang tanpa bergerak, seolah olah hendak mengukur dan menilai keadaan la!an dengan pandangan matanya. Melihat sikap pemuda yang amat tenang itu, #uga pancaran sinar matanya lembut dan bebas dari rasa takut maupun kebencian dan kemarahan, hati 0u! 'ong ;k men#adi makin suka. Melihat sikap pemuda ini, sukar untuk dipercaya bah!a pemuda ini adalah murid Han )i 0ng, 3a#a Pulau ;s yang sakti. 'elihatannya hanya seperti seorang pemuda yang lemah, pantasnya seorang sastra!an yang biasanya hanya membaca sa#ak dan menulis huru1 indah atau meniup suling. ,0rang muda, mulailah%, 0u! 'ong ;k berkata ragu ragu untuk menggunakan kepandaiannya menyerang orang yang kelihatannya lemah ini. ,0u! tocu, bukan aku yang menghendaki adu kepandaian ini, maka biarlah aku hanya men#aga diri sa#a., Ja!aban yang keluar dengan suara lembut dan se#u#urnya itu setidaknya memanaskan hati 0u! 'ong ;k karena kedengarannya seolah olah pemuda itu memandang rendah kepadanya. Pemuda ini sama sekali tidak gentar menghadapinya, hal itu sama sa#a memandang rendah% ,'!a Sin -iong, sambutlah seranganku%, bentaknya dan tubuhnya sudah mener#ang ke depan, gerakannya perlahan sa#a namun didahului sambaran angin pukulan dari kedua telapak tangannya. ,?uuuuuttt... !uuuuttt%%, ha!a pukulan yang dahsyat dua kali menyambar ke arah leher dan pusar Sin -iong ketika kakek itu menggerakan kedua tangannya memukul. (75) *engan tubuh ringan sekali Sin -iong menggeser kaki dan berhasil mengelah sampai berturut turut enam kali karena ternyata bah!a pukulan kakek itu begitu luput dari sasaran terus dilan#utkan dengan serangan berikutnya tanpa berhenti sedikit pun, sehingga enam kali berturut turut kedua tangannya menyambar dahsyat dari segala #urusan% barulah Sin -iong dapat membebaskan diri dari kepungan kedua tangan itu ketika dia meloncat #auh ke belakkang, dan siap lagi menghadapi serangan berikutnya. ,Bagus%, 0u! 'ong ;k berseru kagum melihat betapa pemuda itu dengan enak sa#a sudah berasil menghindarkan diri dari serangan pukulan yang dinamakan Jurus Pukulan Badai Mengamuk. 'emudian dia mener#ang lagi, kini dia tidak bergerak lambat lagi, melainkan cepat sekali. 'aki tangannya bergerak dengan cepatnya, gerakan yang aneh namun setiap gerakan mengandung daya serang yang amat berbahaya. 'embali Sin -iong menyambut serangan serangannya itu dengan tenang dan hati hati, mengelak ke sanan sini dan hanya kalau terpaksa dia menggunakan kedua tangannya untuk menangkis atau

menyampok. Perlahan sa#a pemuda itu menangkis, namun selalu tangkisannya yang memba!a ha!a pukulan $m kang itu berhasil menghalau tangan la!an% Sampai tiga puluh #urus lebih Sin -iong selalu mengelak dan menangkis tanpa satu kalipun membalas serangan la!an% )entu sa#a hal ini membuat 0u! 'ong ;k kagum sekali. Pemuda ini sudah diserangnya dengan hebat, didesaknya sampai keadaannya berbahaya, namun tetap tidak mau membalas. ,;h, Suheng, kau tidak membalas, apa kau merasa phai seng gi (sungkan) kepada orang yang hendak memungut mantu kepadamu+, S!at Hong berteriak teriak penuh penasaran ketika melihat suhengnya bertempur seperti orang mengalah sa#a. Merah muka Sin -iong. Memang dia tidak mau membalas karena dia selamanya belum pernah memukul orang% *ia memang mempela#ari silat yang tinggi sekali tingkatanya, bahkan dari kitab kitab lama yang rahasia dan tak pernah dibaca orang di dalam perpustakaan Pulau ;s, dia menemukan ilmu ilmu mu#i#at, di antaranya ilmu mengenal inti gerakan semua ilmu silat. (kan tetapi dia merasa sungkan dan ngeri kalau harus memukul orang lain, apalagi kepada kakek yang sama sekali tidak ada permusuhan apa apa dengannya itu. 'ini mendengar e#ekan S!ar Hong, dia merasa tidak enak dan hatinya terguncang. Guncangan ini memperlambat gerakan tangannya, maka ketika dia menangkis sebuah pukulan, tangkisannya meleset dan pukulan tangan kiri 0u! 'ong ;k menyerempet pundaknya. )ubuhnya tergetar hebat dan dia terhuyung ke belakkang. 0u! 'ong ;k yang merasa penasaran sekali kini maklum bah!a kalau pemuda itu membalas serangannya, mungkin dia akan kalah% maka melihat hasil pukulannya yang membuat Sin -iong terhuyung dia cepat mendesak ma#u. *ia harus mengalahkan pemuda ini karena dia ingin sekali pemuda ini men#adi penghuni Pulau .eraka, dan kalau mungkin men#adi suami Soan "u. *an untuk itu, dia harus lebih dulu merobohkannya. Maka dia cepat mendesak selagi tubuh Sin -iong terhuyung ke belakkang itu. ,?uuut plak plak% ?uuu plak plak%%, Pukulan pukulan tangan 0u! 'ong ;k hebat sekali dan setiap kali Sin -iong yang masih terhuyung itu mengelak, pukulan itu berubah men#adi cengkraman yang amat lihai namun selalu tangan Sin -iong masih dapat menyapoknya% Bahkan pemuda itu berseru keras, tubuhnya melayang keatas, ber#ungkir balik dua kali dan sudah turun lagi ke atas lantai dengan tubuh tegak dan sudah siap lagi% 0u! 'ong ;k makin penasaran. "epat dia mener#ang ma#u, kedua kakinya bergerak cepat dengan tendangan berantai yang cepat dan kuat sekali. 'edua kaki itu seperti kitiran sa#a sehingga kelihatannya kakek ini berkaki lebih dari dua yang bergerak susul menyusul melakukan tendangan ke arah bagian bagian berbahaya dari tubuh Sin -iong. ,Siuut siutt...dess%%, Setelah berasil mengelak ke kanan kiri, Sin -iong terdesak ke sudut dan terpaksa dia menggunakan kedua lengannya menangkis sambil mengerahkan tenaga inti sal#u. )ubuh 0u! 'ong ;k menggigil, terasa dingin sekali tubuhnya, rasa dingin yang men#alar melalui kaki yang tertangkis. *ia menggoyang tubuhnya beberapa kali dan ras dingin sudah terusir. *ia memandang la!annya dengan mata terbelalak lebar, kemudian kakek ini mengeluarkan suara melengking nyaring dan tubuhnya sudah melayang ke atas kemudian menukik kearah Sin -iong. Sin -iong terke#ut sekali. dia maklum bah!a serangan terakhir ini bukan main hebatnya, maka dia pun lalu berteriak keras dan tubuhnya #uga mencelat ke atas menyambut tubuh la!annya, kedua lengannya digerakan di depan tubuhnya. ,Plak plak... bruukkk%%, tubuh 0u! 'ong ;k terbanting ke atas lantai, dan hanya setelah dia bergulingan beberapa kali sa#a dia dapat bangun dengan agak pening. Bukan main, pikirnya. *ia tadi melakukan serangan dahsyat, serangan maut yang akan sukar disambut oleh la!an yang sakit, akan tetapi pemuda itu menyambutnya di udara, memapaki pukulan dengan pukulan sehingga kedua telapak tangan mereka bertemu di udara dan akibatnya dia sendiri yang terbanting keras% ,Belum cukupkah, )ocu+, Sin -iong bertanya dengan suara penuh penyesalan karena dia dipaksa untuk bertempur , hal yang sama sekali tidak disukainya. (77) ,Hmm, aku belum mengaku kalah, orang muda%, *an kini kakek itu menyerang lagi dengan ilmu silat yang gerakanya cepat sekali, akan tetapi #uga aneh. S!at Hong yang menonton di pinggir, memandang penuh perhatian dengan alis berkerut. *ia merasa heran sekali. $lmu silat yang dimainkan oleh kakek itu seperti pernah dilihatnya, seperti bukan gerakan asing, namun mengapa begitu aneh dan sama sekali tidak dikenalnya+ Memang tidak mengherankan hal ini ter#adi pada S!at Hong karena ilmu silat yang dimainkan kakek itu memang bersumber pada ilmu silat Pulau ;s, hanya sudah diubah banyak sekali men#adi ilmu silat ciptaan nenek moyang Pulau .eraka% Bahkan kini dari kedua telapak tangan kakek itu mengepul uap hitam, dari mulutnya #uga menyembur uap hitam yang kadang kadang menyambar ke arah muka Sin -iong. Sebagai seorang hali pengobatan Sin -iong segera mengenal ha!a beracun keluar dari uap hitam itu, maka dia bersikap hati hati, setiap kali ada uap hitam menyambar. Sementara itu, sambil mengelak dan menangkis dia mencurahkan

seluruh perhatiannya dan dengan ilmu mu#i#at yang didapatnya dari kitab, yaitu mengenal rahasia inti gerakan ilmu silat, dia sudah dapat mencatat dan ha1al akan #urus #urus yang dimainkan oleh la!annya. ,Suheng, balaslah la!anmu% (pa kau takut+, S!at Hong berteriak lagi. 0u! 'ong ;k yang sudah merah mukanya saking penasaran dan malu karena merasa dipandang rendah dan dipermainkan, membentak, ,0rang muda, berani engkau memandang rendah kepadaku sehingga tidak mau balas menyerang+, Sin -iong terke#ut bukan main. Sama sekali tidak mengira bah!a sikapnya yang mengalah dan tidak mau balas menyerang itu malah dianggap memandang rendah oleh kakek itu dan dianggap takut oleh S!at Hon% )adinya dia hanya mengharapkan kakek itu akan tahu diri dan mundur sendiri. Siapa kira, kakek itu keras kepala dan tidak akan mengaku kalah kalau tidak dirobohkan% *alam keadaan seperti itu, tidak ada pilihan lain bagi Sin -iong. *ia menggigit bibirnya menguatkan hati karena menyerang orang merupakan hal yang berla!anan dengan hatinya, lalu kaki tangannya bergerak cepat sekali. )erdengarlah seruan seruan kaget dari mulut para pembantu 0u! 'ong ;k, bahkan belasan #urus kemudian, setelah dengan susah payah 0u! 'ong ;k mengelak dan menangkis, kakek ini berseru keras dan tubuhnya terguling. ,Heiiii... dari mana engkau mendapatkan ilmuku ini +, 'akek yang sudah terguling karena kedua lututnya tercium u#ung sepatu Sin -iong itu meloncat bangun lagi sambil bertanya dengan mata terbelalak dan penuh keheranan. Selama belasan #urus tadi, dia telah diserang oleh Sin -iong dengan ilmu silatnya sendiri dan pada #urus ke lima belas, dia tidak mampu menghindar sehingga kedua lututnya tertendang, membuat dia terguling dan kalau pemuda itu menghendaki, ketika ia terguling tadi tentu pemuda itu dapat menyusulkan serangan maut yang dapat mene!askannya% Sin -iong men#ura dan melangkah mundur. ,(ku hanya meniru niru dari )ocu sendiri...., 0u! 'ong ;k makin terheran dan se#enak dia melongo, kemudian dia melangkah ma#u dan memegang kedua tangan pemuda itu. ,'!a Sin -iong ...engkau hebat sekali% (ku mengaku kalah terhadap '!a taihiap (Pendekar Besar '!a)% (ku telah dirobohkan secara mutlak, bahkan dengan #urus #urus ilmu silatku sendiri% *ia ini adalah seorang pendekar besar yang memiliki kesaktian seperti de!a%, Semua penghuni Pulau .eraka membungkuk dan memberi hormat kepada Sin -iong% )entu sa#a pemuda itu cepat membalas penghormatan mereka dengan memutar mutar tubuhnya sambil berkata tersipu sipu, ,(ahhh, harap "u!i ((nda sekalian) #angan berlebihan..., ,'!a taihiap, aku 0u! 'ong ;k sudah mengaku kalah. Harap )aihiap suka menga#arkan ilmu pengobatan itu agar kami dapat terbebas dari ha!a beracun yang banyak terdapat di pulau ini. Setelah aku paham, kami akan mempersilahkan )aihiap dan Han lihiap (Pendekar ?anita Han) meninggalkan pulau ini dengan aman., ,Baik, 0u! tocu. (ku akan melakukan penyelidikan tentang racun racun di pulau ini dan berusaha mencarikan obat pena!anya., Soan "u berlari menghampiri Sin -iong dan berkata, ,Sin -iong, kau hebat sekali% (ku sungguh kagum kepadamu ., Sambil berkata demikian, Soan "u memegang kedua tangan Sin -iong dan mengangkat muka memandang !a#ah Sin -iong penuh kekaguman. ,(hhh, engkau terlalu memu#i, Soan "u. Sebetulnya adalah 'ong kongmu yang senga#a mengalah kepadaku,, kata Sin -iong, dan mukanya men#adi merah. *ia maklum bah!a Soan "u seorang dara rema#a yang berhati polos dan !a#ar, maka di depan semua orang tanpa segan segan menyatakan kekagumannya dan memegang kedua tangannyabegitu sa#a. (kan tetapi hal ini tentu sa#a menimbulkan anggapan salah dan dia sudah melihat betapa S!at Hong membuang muka dengan !a#ah diselubungi kemarahan, bahkan akhirnya dara itu lalu membalikan tubuh dan berlari pergi% Sampai tiga bulan lamanya Sin -iong dan S!at Hong di Pulau .eraka. *engan teliti dan hati hati Sin -iong melakukan penyelidikan tentang segala macam racun yang terdapat di pulau itu, kemudian dia mencarikan obat pena!arnya dan menulis serta melukiskan nama dan bentuk daun, akar, bunga, atau buah yang berkhasiat sebagai pena!ar racun racun itu. Sibuklah ketua Pulau .eraka, dan para pembantunya mencarikan bahan bahan obat itu dan setelah tiga bulan, barulah lengkap catatan Sin -iong. (79) 0u! 'ong ;k dan semua penghuni Pulau .eraka merasa berterima kasih sekali kepada Sin -iong, apalagi setelah terbukti banyak penghuni yang sembuh dari penderitaan penyakit akibat keracunan setelah menggunakan obat obat seperti yang ditun#uk oleh pemuda itu. *ia dianggap sebagai seorang de!a penolong mereka dan diperlakukan dengan sikap penuh hormat. Setelah ,terpaksa, tinggal di Pulau .eraka selama tiga bulan, akhirnya S!at Hong mendapatkan kenyataan bah!a Soan "u adalah seorang rema#a yang benar benar tulus, #u#ur dan !a#ar sehingga mudah sa#a di antara mereka ter#alin persahabatan yang akrab. bahkan karena dara Pulau .eraka itu dengan terang terangan tanpa dibuat buat dan tanpa

usaha menarik hati Sin -iong menyatakan suka dan cintanya kepada Sin -iong, S!at Hong menyambut pernyataan itu dengan hati terharu. *iam diam menaruh hati kasihan kepada dara Pulau .eraka ini karena dia tahu bah!a hati suhengnya itu #auh daripada cinta% Suhengnya belum pernah mengacuhkan tentang hubungan di antara mereka, #uga suhengnya sama sekali tidak kelihatan menaruh hati kepada Soan "u. *ianggapnya suhengnya itu terlalu ,dingin, dan sudah seringkali dia sendiri merasa kece!a melihat suhengnya sebagai seorang pemuda yang tidak ada semangat% Padahal dia sendiri belum yakin apakah dia mencintai suhengnya, sungguhpun dia merasa suka sekali kepada pemuda itu namun sebagai seorang dara rema#a, tentu sa#a dia merasa tidak puas menyaksikan sikap pemuda yang ,dingin, sa#a terhadapnya. Sebagai seorang !anita muda yang sehat dan normal, tentu sa#a S!at Hong #uga ingin agar semua orang, terutama kaum pria, memandangnya dengan kagum dan suka, bahkan dia pun seperti semua !anita di dunia ini agaknya, akan merasa bangga kalau semua orang laki laki #atuh cinta kepadanya% Hari keberangkatan mereka meninggalkan Pulau .eraka pun tibalah. Sin -iong dan S!at Hong diantar oleh semua penghuni Pulau .eraka sampai ke pantai, dimana telah tersedia sebuah perahu yang lengkap dengan layar, dayung,dan bekal makanan. Soan "u mengantar dengan mata berlinang air mata. Semen#ak tadi dara ini menagis, bahkan re!el kepada kakeknya hendak ikut pergi bersama Sin -iong dan S!at Hong. ,Hushhh, apakah kau gila+, demikian kakeknya men#a!ab. ,'au hendak ikut ke Pulau ;s+ tidak tahukah kau bah!a semua penghuni Pulau .eraka dilarang mengin#akan kaki ke Pulau ;s+ Begitu kau tiba di sana, kau akan di#atuhi hukuman sebagai seorang pelanggar hukum%, Juga Sin -iong dan S!at Hong melarang dengan alasan bah!a S!at Hong sendiri sedang menghadapi malapetaka, bahkan dia bersama suhengnya sedang berusaha mencari ibunya. Selama tiga bulan ini, 0u! 'ong ;k sudah mengerahkan pembantunya untuk mencari -iu B!ee, bekas istri 3a#a Han )i 0ng, ke pulau pulau kosong di sekitar Pulau .eraka, namun hasilnya sia sia belaka. )entu sa#a para penghuni Pulau .eraka yang mencari itu tidak berani terlalu mendekat Pulau ;s. Setelah perahu yang ditumpanginya Sin -iong dan S!at Hong pergi Jauh, Soan "u men#atuhkan dirinya menangis. ,'ong kong, akupun mau pergi dari sini. (ku tidak tahan lagi tinggal lebih lama di Pulau .eraka tanpa adanya mereka berdua% (ku harus pergi, aku harus pergi mencari ayahku, seperti S!at Hong yang pergi mencari ibunya%, 'ong kongnya hanya menggeleng kepala, menghela napas dan menggandeng cucunya yang tercinta itu kembali ke tengah pulau. Hati orang tua ini kha!atir sekali karena dia tahu bah!a cucunya telah mulai de!asa dan telah tergoda oleh cinta sehingga merasa tidak tahan lagi tinggal lebih lama di Pulau .eraka. *ia maklum bah!a agaknya takan lama lagi cucunya itu tentu akan nekat meninggalkan pulau dan kalau hal yang dikha!atirkan itu ter#adi, apalagi artinya hidup baginya di pulau itu+ Puteranya telah lenyap dan satu satunya orang yang selamanya ini membuat hidupnya berarti hanyalah Soan "u. 'etika perahu meeka mendarat di Pulau ;s, Sin -iong dan S!at Hong saling pandang dengan hati yang berdebar. Mereka sudah men#ela#ahi seluruh pulau di sekitar Pulau ;s untuk mencari ibu S!at Hong, namun sia sia belaka. (khirnya mereka mengambil keputusan untuk kembali ke Pulau ;s, dengan harapan mudah mudahan ibu dara itu sudah kembali ke Pulau ;s. ,Bagaimana kalau ibu tidak berada di sana+ Bukankah berarti bah!a aku telah melanggar #an#iku untuk me!akili ibu yang dibuang ke Pulau .eraka+, S!at Hong bertanya ketika perahu mereka tadi sudah mendekati Pualu ;s. ,Jangan kha!atir, Sumoi. Suhu adalah ayahmu sendiri, dan betapapun marahnya, aku percaya bah!a suhu akan dapat memaa1kanmu. (ku percaya akn kebi#aksanan Suhu, dia bukanlah seorang yang berbudi rendah...., ,)api dia telah terkena racun yang hebat, racun yang seratus kali lebih ke#am daripada racun yang paling #ahat di pulau .eraka% *ia telah terkena hasutan mulut !anita #ahat itu..., ,Ssttt, Sumoi, #angan mempersulit keadaan dengan menyangka yang bukan bukan. Sudalah, kekha!atiranmu itu hanyalah permainan pikiran yang membayangkan hal yang belum ter#adi. Singkirkan sa#a kekha!atiran kosong itu dan mari kita hadapi kenyataan. Percayalah, apa pun yang akan ter#adi, aku tidak akan membiarkan engkau terancam bencana. Mari kita hadapi apa sa#a yang menimpa kita berdua., ,Suheng... betulkah+ Betulkah kau akan membela dan melindungi aku+, ,)entu sa#a, Sumoi., ,Menghadapi (yah sekalipun+, ,Menghadapi siapa sa#a karena aku yakin bah!a engkau tidak mempunyai kesalahan apa pun., ,'alau begitu, aku men#adi besar hati, Suheng. mari kita mendarat., (7<)

Makin tegang hatinya dan #uga terheran heran ketika dia melihat betapa beberapa orang penghuni Pulau ;s kebetulan berada di situ, segera berlari pergi menu#u ke tengah pulau, bahkan tidak berhenti ketika dia dan suhengnya memanggil mereka. Makin tidak enak mereka, namun dengan tenang Sin -iong menga#ak sumoinya untuk menu#u ke $stana Pulau ;s di tengah pulau itu, menemui 3a#a Han )i 0ng dan bertanya tentang -iu B!ee. )ak lama kemudian, keduanya berhenti tiba tiba ketika melihat ra#a itu sendiri berlari laridatang bersama permaisuri dan pembantu pembantu yang terpercaya. )adinya S!at Hong merasa girang, !a#ahnya berseri karena dia mengira bah!a ayahnya datang menyambutnya dengan girang melihat di pulang. (kan tetapi betapa kagetnya ketika ayahnya sudah tiba di depan mereka, langsung ra#a Han )i 0ng menudingkan telu#uknya ke arah mereka sambil membentak, ,Manusia manusia rendah% kalian masih berani mengin#akan kaki di Pulau ;s+ Membikin kotor pulau ini+ keparat%, ,(yah...%%, ,Suhu...%%, ,Plak% Plak%%, )ubuh Sin -iong dan S!at Hong terguling ketika tangan 3a#a itu dengan kecepatan kilat telah menampar mereka. *engan alis berdiri 3a#a Han )i 0ng menudingkan telun#uknya bergantian ke arah muka dua orang muda yang men#adi kaget setengah mati dan merangkak bangun itu. ,Jangan sebut aku (yah dan Suhu% 'alian berdua telah minggat dengan diam diam, perbuatan yang tak tahu malu dan mengotorkan nama keluarga Han% Masih berani datang dan menyebut (yah dan Suhu kepadaku+ Huh%%, ,(yahhhh....apa...apa yang ter#adi....+ Mana $buku...+, ,$bumu seorang yang hina, dan engkau anaknya pun tidak berbeda banyak%, ,(yah...%, ,*iam% *an minggat engkau dari sini sebelum kubunuh%, ,(yah, kalau begitu bunuh sa#a aku% (ku tidak berdosa...%, S!at Hong yang berlutut itu menangis sesungguhnya. ,Bagus% 'au minta mati+, ,Suhu...%, Suara Sin -iong ini mengandung !iba!a sedemikian hebatnya sehingga Han )i 0ng sendiri sampai terke#ut menghentikan langkahnya yang hendak menghampiri puterinya. Sepasang mata Sin -iong mengeluarkan sinar yang luar biasa dan se#enak Han )i 0ng ragu ragu. )eringatlah dia akan keadaan dahulu ketika anak a#aib ini menyuruhnya menolong )he '!at lin, menyuruhnya berhenti untuk menguburkan mayat mayat. Seperti itu pula kekuatan mu#i#at yang keluar dari sepasang mata itu. Sepasang mata yang sedikitpun tidak membayangkan takut, atau marah, atau kekerasan, hanya membayangkan kelembutan yang mengharukan. ,Suhu, harap suhu bersabar dulu. Men#atuhkan hukuman tanpa memberitahu kesalahan orang, sungguh tidak adil sekali, sungguhpun Sumoi adalah puteri Suhu sendiri., Bangkit kembali marah Han )i 0ng. ,Sin -iong, bagus perbuatanmu, ya+ 'au masih berpura pura lagi+ *ia pergi tanpa pamit, hal itu masih belum apa apa, akan tetapi dia pergi lalu kau susul, bersamamu pergi sampai berbulan bulan, pantaskah itu+ 'alian tidak tahu malu, dan menodakan nama baik keluarga 'era#aanHan%, *iam diam Sin -iong terheran. mengapa suhunya berubah seperti ini+ )entu sa#a dia tidak tahu betapa para keluarga yang membenci -iu B!ee telah menggunakan kesempatan selagi ter#adi peristi!a penghukuman atas diri -iu B!ee itu untuk membakar hati ra#a ini, terutama sekali melalui mulut permaisuri% ,(yah, #angan menuduh yang bukan bukan. (ku memang pergi dan bertemu dengan suheng, akan tetapi apakah salahnya dengan itu+, ,Hemm, apa, salahnya, ya+ )idak salahkah kalau seorang pemuda dan seorang dara berdua sa#a sampai hampir setengah tahun lamanya+ Mingkinkah tidak akan ter#adi apa apa antara kalian, di tempat sunyi, hanya berdua sa#a% Hem...hemmm... siapa percaya tidak akan ter#adi apa apa yang kotor+, ucapan ini keluar dari mulut permaisuri, )he '!at -in yang tersenyum menge#ek. ,$bu, kalau ;nci Hong dan Suheng melakukan hubungan gelap, ka!inkan sa#a mereka, mengapa ribut ribut+, )iba tiba Bu 0ng, putera ra#a yang baru berusia kurang lebih delapan tahun itu, berkata dengan suara nyaring. ,Hussshhh% )utup mulutmu%, '!at -in membentak puteranya yang segera cemberut, tapi memandang kepada S!at Hong dan Sin -iong dengan pandang mata menge#ek. Hampir sa#a S!at Hong tak dapat percaya akan apa yang didengarnya. (yah dan ibu tirinya menuduh dia ber#inah dengan Sin -iong% *engan dada sesak dan kemarahan yang meluap luap, S!at Hong lupa diri dan meloncat bangun, men#erit dengan kata kata yang seperti dilontarkan kepada ayahnya, ,(yah% Mengapa ada 1itnah seke#i ini+ (yah, insya1lah, (yah telah dikelabui, (yah telah mabuk oleh rayuan..., ,Plak% *esss%%, )ubuh S!at Hong terlempar dan terguling guling ketika terkena tamparan dan pukulan tangan ayahnya sendiri.

,Suhu, ini tidak adil sama sekali%, ,Plak% *esss%%%, )ubuh Sin -iong #uga ter#ungkal, (kan teapi pemuda ini sudah meloncat bangun kembali. Sedikit pun tidak merasa takut, bahkan kini dia memandang ta#am kepada Han )i 0ng. ,Suhu, andaikata Suhu memukul tee cu sampai mati sekalipun, suah sepatutnya karena karena tee cu hanyalah seorang murid yang telah menerima banyak kebaikan dari Suhu dan tee cu rela membalasnya dengan nya!a. (kan tetap, Sumoi adalah puteri Suhu sendiri, darah daging suhu sendiri% Mengapa Suhu begitu tega+ *i manakah rasa kasih di hati Suhu+, (7=) ,'eparat%, Han )i 0ng memaki dengan suara gemetar saking marahnya. Melihat betapa Sin -iong berani menantangnya untuk membela S!at Hong makin besar kepercayaannya akan desas desus bah!a puterinya main gila dengan muridnya ini. ,'au mau memberi kulih kepadaku+ 'alau dia orang lain, aku tidak akan perduli apa yang dilakukannya. Justru karena dia anaku dan aku cinta kepada anakku, maka aku perlu menga#arnya%, ,Hemmm, begitulah cinta di hati Suhu+ "inta suhu siap untuk berubah men#adi kemarahan, kebencian yang meluap karena Suhu merasa bah!a puteri Suhu tidak menyenangkan hati suhu+ itu bukan cinta, Suhu% Suhu hanya mementingkan diri sendiri, kalau disenangkan hati Suhu, biar orang lain sekalipun akan Suhu perlakukan dengan baik, akan tetapi kalau hati Suhu dikece!akan, biar anak sendiri akan dibunuh%, ,Plak plak% *ess...%, 'embali tubuh Sin -iong ter#ungkal dan kini darah mrngucur dari mulut dan hidungnya. ,Suheng...% (hhh, (yah... Jangan...%, S!at Hong sudah meloncat ke depan dan menubruk suhengnya. ,(nak durhaka, murid murtad% *ess%, kini S!at Hong yang mengeluh dan ter#ungkal terkena tendangan ayahnya yang sedang marah itu. Masih untung bagi mereka berdua bah!a Han )i 0ng hanya berniat menga#ar dan menghukum, kalau berniat membunuh, tentu mereka sudah tak benya!a lagi. Saking marahnya, biarpun melihat murid dan puterinya sudah beberapa kali dihantam dan ditendangnya sampai mulut dan hidung mengeluarkan darah dan muka mereka bengkak bengkak, Han )i 0ng masih sa#a mengha#ar mereka. ,0ngya, harap ampunkan mereka...., )iba tiba beberapa orang pembantu utama berlutut di depan 3a#a yang marah ini dan menyabarkan hatinya. Han )i 0ng berdiri dengan napas terengah engah, mata terbelalak dan muka merah sekali. dia men#adi hampir putus napasnya saking marahnya. ,Hemmm, mereka ini bocah bocah kurang a#ar yang layak dibunuh%, katanya. ,0ngya, se#ak dahulu belum pernah ada hukuman dilaksanakan tanpa diadili lebih dulu, harap 0ngya ingat akan keadilan 'era#aan Pulau ;s yang sudah terkenal semen#ak ratusan tahun,, kata seorang pembantu yang sudah berusia lan#ut. Han )i 0ng menghela napas pan#ang dan dia teringat. Sebetulnya, dia sedang berada dalam keadaan duka dan kece!a. duka mengingat akan istrinya, -iu B!ee, yang kini menimbulkan penyesalan di dalam hatinya karena dia pun mulai meragukan kesalahan istrinya itu. 'ece!a karena serangkaian peristi!a yang tidak menyenangkan hatinya, mengganggu ketentraman hidupnya di Pulau ;s. ,(nak durhaka, untung engkau belum kubunuh% 'au boleh membela diri, kalau memang masih ada yang akan kau katakan%, *engan tubuh sakit sakit dan hampir pingsan, Sin -iong masih dapat membantu Sumoinya, bangkit duduk, bahkan tidak memperdulikan keadaan dirinya sendiri, dia menyusuti peluh, air mata dan darah dari muka sumoinya, kemudian menarik sumoinya untuk berlutut di depan ra#a yang sedang marah itu. ,Sumoi, laporkanlah semuanya kepada Suhu..., bisiknya. ,(pa gunanya+ Biarlah aku dibunuh% Biarlah, $bu lenyap tak berbekas dan akan dibunuhnya... tentu akan puas hatinya...hu hi huuuuukkk...., S!at Hong menangis terisak isak. Melihat keadaan puterinya ini, tersentuh #uga rasa hati 3a#a Han )i 0ng. ,Sin -iong, hayo ceritakan apa yang ter#adi% kami semua menuduh kalian berdua selama berbulan bulan dan tentu kalain telah melakukan perbuatan yang tidak senonoh. Mengakulah% (!as, kalau kau membohong, akan kubunuh kau sekarang #uga%, ,Suhu boleh membunuh teecu kalau teecu berbohong. Bahkan kalau teecu tidak membohong sekalipun, teecu menyerahkan nya!a teecu kepada suhu. Sebetulnya, ketika melihat sumoi pergi membuang diri ke Pulau .eraka dan melihat Subo #uga pergi, teecu merasa kasihan dan berkha!atir sekali. Maka teecu diam diam lalu menge#ar dan menyusul ke Pulau .eraka., kemudian dengan pan#ang lebar dan #elas Sin -iong menceritakan semua pengalaman mereka di Pulau .eraka dan mengapa mereka sampai berbulan bulan berada di pulau itu. Berkerut 3a#a Han )i 0ng. *i lubuk hatinya, dia percaya kepada muridnya ini. )idak ada seorang pun di dunia ini yang dapat membohong dengan sikap seperti yang diperlihatkan muridnya. )idak, tentu muridnya tidak berbohong. (kan tetapi hatinya masih

marah dan ia makin marah ketika mendengar betapa Pulau .eraka telah berani menahan puterinya sebagai sandera% ,S!at Hong% Benarkah cerita Sin -iong+, bentaknya kepada dara yang masih menangis sesenggukan itu. ,(pa gunanya (yah bertanya kepadaku+ -ebih baik (yah menyelidiki sendiri ke Pulau .eraka. 'alau aku dan suheng berbohong, boleh bunuh seribu kali #uga tidak apa., Memang se#ak dahulu S!at Hong bersikap man#a kepada ayah bundanya, pula dia memiliki !atak keras, tidak takut mati, maka dalam keadaan seperti itu pun dia bersikap berani dan menantang% ,Siapkan pasukan, tiga puluh orang untuk ikut bersamaku ke Pulau .eraka%, 3a#a itu memerintah kepada pembantunya dengan suara marah dan pada hari itu #uga dia berangkat bersama tiga puluh orang pasukan menu#u ke Pulau .eraka% (7>) *apat dibayangkan betapa kagetnya para penghuni Pulau .eraka ketika diserbu oleh pasukan Pulau ;s yang dipimpin 0leh 3a#a Han )i 0ng sendiri% 0u! 'ong ;k sendiri yang ma#u dan berusaha mela!an, dalam belasan #urus sa#a telah dirobohkan dan dipaksa menceritakan apa yang ter#adi ketika puteri 3a#a Pulau ;s itu berada di Pulau .eraka. *engan kebencian dan dendam yang makin mendalam, 0u! 'ong ;k menceritakaan keadaan sebenarnya, tepat seperti yang telah didengar oleh Han )i 0ng dari mulut Sin -iong. Maka mulailah ra#a ini merasa menyesal mengapa dia telah terburu na1su mengha#ar, bahkan hampir sa#a membunuh Sin -iong dan S!at Hong yang sebetulnya tidak berdosa. Mulailah dia teringat bah!a kemarahanya itu timbul karena bu#ukan dan kata kata yang membakar dari permaisurinya. *ia men#adi marah sekali dan kemarahannya itu dilampiaskannya di Pulau .eraka. Pulau itu diobrak abrik, sebagai hukuman telah berani menahan puterinya. Bahkan kitab catatan Sin -iong tentang racun dan pengobatanya, dihancurkan dan dibakarnya% Setelah puas melampiaskan kemarahanya, Han )i 0ng memimpin pasukannya meninggalkan Pulau .eraka, meninggalkan para penghuni yang banyak menderita luka lahir batin itu dan 3a#a ini telah menanamkan dendam yang makin menghebat di dalam hati para penghuni Pulau .eraka. Sepekan kemudian, barulah rombongan Han )i 0ng tiba kembali di Pulau ;s dan !a#ah 3a#a ini seketika pucat setelah dia mendengar berita yang lebih hebat dan menge#utkan lagi, yaitu bah!a sehari setelah dia dan pasukanya berangkat, permaisuri dan pangeran telah pergi meninggalkan Pulau ;s% *an belum pulang . Makin terpukul lagi bathin 3a#a Han )i 0ng ketika dia mendapat kenyataan bah!a kitab kitab pusaka Pulau ;s telah lenyap, berikut banyak harta benda berupa mas dan permata yang disimpan didalam kamarnya% Hampir sa#a dia roboh pingsan mendapat kenyataan bah!a permaisurinya, )he '!at -in, gadis yang ditolongnya itu, ternyata telah berkhianat% ,Mengapa tidak kalian larang mereka pergi+ Mengapa+ Sin -iong, engkau muridku, mengapa engkau mendiamkan sa#a pergi memba!a pusaka pusaka kita+, dalam bingung dan marahnya dia menegur Sin -iong. ,Suhu, Subo pergi hanya memberi tahu bah!a Subo bersama Sute hendak menyusul ke Pulau .eraka. Siapa yang berani menghalangi Subo+ 'ami semua tidak ada yang mengira bah!a Subo tak kan kembali, dan tidak ada yang tahu bah!a Subo memba!a sesuatu, harap maa1kan teecu., Han )i 0ng membanting banting kakinya, lalu berlari memasuki kembali istana setelah tadi dia memeriksa dan melihat kehilangan pusaka Pulau ;s. 'etika dia memanggil dua orang muda menghadap, Sin -iong dan S!at Hong melihat perubahan hebat ter#adi pada diri ra#a sakti ini. !a#ahnya men#adi suram dan gelap, sepasang mata yang biasanya bersinar dan berpengaruh itu, men#adi redup seperti lampu kekurangan minyak. *an rambut yang tadinya hanya sedikit putihnya, mendadak berubah hampir seluruhnya, dan suaranya tidak bersemangat ketika berkata, ,Sin -ong..., S!at Hong..., kalian ampunkan aku..., ,Suhu...%, Sin -iong berlutut dan menundukan muka. ,(yah... #angan berkata begitu (yah...%, S!at Hong meloncat menubruknya. (yah dan anak itu saling rangkulan dan Sin -iong makin menundukkan mukanya ketika mendengar suhunya menangis mengguguk seperti anak kecil % Setelah Han )i 0ng dapat menguasai kembali hatinya dia mencium dahi puterinya dan menyuruhnya duduk kembali. S!at Hong menyusuti air matanya dan berlutut di dekat Sin -iong. ,(ku telah bedosa. Sekarang baru aku tahu...aku telah berdosa. Mungkin sekali... tidak, aku yakin sekarang, bah!a ibu S!at Hong tidak bersalah apa apa, hanya terkena 1itnah... aih, apa yang telah kulakukan+ *an aku hampir sa#a membunuhmu, Sin -iong, dan kau S!at Hong anaku. 0rang macam apa aku ini+ *an aku mengaku cinta kepada anakku+ Huh, huh, engkau benar, Sin -iong. )idak ada cinta di dalam hatiku yang kotor, yang ada hanya na1su berahi sehingga mudah sa#a aku dipermainkan oleh !anita itu. (ihhhh....kalian maa1kan aku. S!at Hong, hanya satu pesanku kepadamu, anakku. 'au... kau men#adilah #odoh Sin -iong. Jadilah kalian suami istri, baru akan terobati hatiku..., ,Suhu...%, ,(yah...%,

,Muridku....anakku....,maukah kalian melegakan hatiku+ (ku ingin menebus kesalahanku... aku ingin melihat kalian men#adi suami istri, kalian anak anak malang..., ,Suhu, teecu mohon ampun. )eecu...tidak ada dalam hati teecu untuk memikirkan soal #odoh..., ,(yah, mengenai #odoh tidak dapat ditentukan begitu sa#a. Biarkan kami menentukannya sendiri..., Han )i 0ng menarik napas pan#ang, meme#amkan mata sebentar, kemudian bangkit berdiri, membalikan tubuh dan ber#alan memasuki kamarnya meninggalkan dua orang muda yang masih berlutut itu. Semen#ak saat itu, sampai berhari hari lamanya, 3a#a itu tidak pernah keluar dari kamarnya sehingga membuat gelisah semua pembantunya. 'eadaan di Pulau ;s tidak seperti biasa, semua penghuni dapat merasakan ini. Semen#ak ter#adinya peristi!a yang memalukan dan menyedihkan menimpa keluarga 3a#a Han )i 0ng, keadaan Pulau ;s sunyi dan semua !a#ah para penghuni kelihatan muram. bahkan cuaca #uga seolah olah berubah suram, seringkali malah men#adi gelap oleh mendung tebal. Hati semua orang merasa gelisah tanpa mereka ketahui sebabnya, seolah olah merupakan tanda rahasia bah!a akan ter#adi hal hal lebih hebat lagi. Peristi!a yang menyedihkan yang menimpa Han )i 0ng bisa menimpa diri setiap orang, dan memang kita sebagai manusia hidup selalu terlupa bah!a menge#ar kesenangan sama artinya dengan memanggil kesengsaraan% (9@) 'ita hidup dibuai khayal akan keadaan yang lebih baik, lebih menyenangkan dari pada keadaan seperti apa adanya. 'ita tidak pernah membuka mata, tidak pernah menghayati keadaan saat ini, tidak dapat melihat bah!a saat ini mencakup segala keindahan. *engan membandingkan keadaan kita dengan keadaan lain, kita selau menganggap bah!a keadaan buruk tidak menyenangkan, dan kita selalu memandang #auh kedepan, mencari cari dan menghayalkan yang tidak ada, keadaan yang kita anggap lebih menyenangkan. 'arena kebodohan kita inilah maka kita hidup dike#ar ke#ar oleh kebutuhan setiap saat, detik demi detik kita menge#ar kebutuhan. 'ebutuhan adalah keinginan akan sesuatu yang belum tercapai, yang kita ke#ar ke#a. -upa bah!a kalau yang satu itu dapat tercapai, didepan masih menanati serbu yang lain yang akan me#adi keinginan dan kebutuhan kita selan#utnya. Maka, berbahagialah dia yang tidak membutuhkan apa apa% Bukan berarti menolak segala kesenangan, melainkan tidak menge#ar apa apa sehingga kalau ada sesuatu yang datang menimpa diri, bukan lagi merupakan kesenangan atau kesusahan, melainkan dihadapi sebagai suatu yang sudah !a#ar dan semestinya sehingga tampaklah keindahan yang murni% *emikian pula keadaan 3a#a Han )i 0ng. *ia seorang yang sakti dan bi#aksana namun tiba saatnya dia lengah dan menganggap bah!a dia menemukan kebahagiaan dalan dir )he '!at -in. Padahal yang dia temukan hanyalah kesenangan yang timbul dari kenikmatan badani, dari terpuaskannya na1su. *ia seolah olah hidup dialam khayal, di alam mimpi. Setelah dia sadar dari mimpi, terasa bah!a yang manis men#ati pahit bukan main, baru sadar bah!a perubahan dari senang ke susah sama mudahnya dengan membalikan telapak tangan% *an mengalah, suka dan duka hanyalah d!i muka (kedua muka) dari sebuah tangan yang sama% Perahu kecil itu terayun ayun kekanan kiri seperti menari narikarena tidak dikuasai oleh layar maupun dayung, melainkan sepenuhnya dikuasai oleh air laut yang tenang. *ua orang yang duduk diperahu itu seperti dua buah arca, diam dan pandang mata mereka melayang #auh ke kaki langit, melayang layang di permukaan laut seperti mencari cari sesuatu yang hilang. *an memang 1ikiran Sin -iong dan S!at Hong, dua orang di perahu itu, sedang mencari cari #a!aban pertanyaan hati mereka sendiri. pulau ;s hanya kelihatan sebagai sebuah garis mendatar putih dekat kaki langit. mereka berangkat pagi pagi meninggalkan Pulau ;s, setelah tiba di tempat #auh yang sunyi ini, mereka menggulung layar dan membiarkan perahu mereka dibuai gelombang kecil. Mereka sudah lama berdiam diri seperti itu, dibuai oleh lamunan masing masing, lamunan yang timbul karena keadaan di Pulau ;s yang menyedihkan. ,Suheng..., Suara panggilan S!at Hong ini lirih sa#a, namun karena se#ak tadi mereka tidak mendengar suara apa apa, maka suara panggilan ini seolah olah mengandung getaran hebat yang memenuhi seluruh ruang kesunyian. Sin -iong menoleh dan dia pun seolah olah baru sadar dari alam mimpi. ,Hemmmm...+, #a!abannya masih ragu ragu. ,Suheng menga#akku meninggalkan pulau dan setelah tiba disini, mengapa suheng tidak lekas bicara melainkan melamun sa#a+, ,(ku terpesona akan keindahan alam yang sunyi ini, Sumoi...., ,(ku pun tadi terseret, Suheng. (kan tetapi melihat batu karang menon#ol di depan itu, aku tersadar. (pakah aku akan men#adi setua batu karang itu yang ker#anya hanya termenung di tempat sunyi% Suheng, kau tadi bilang bah!a untuk membicarakan urusan kita, engkau menga#akku ketengah laut. Mengapa+,

,;ngkau sudah mengerti sendiri. Citnah yang dilontarkan kepada kita, bah!a ada ter#adi sesuatu yang rendah di antara kita, membuat aku merasa tidak enak kalau menga#ak kau bicara berdua sa#a di tempat sunyi di atas pulau itu. *apat menimbulkan prasangka yang bukan bukan. 'arena itulah maka kua#ak kesini, agar kita dapat bicara dengan tenang dari hati ke hati tanpa ada yang mendengar dan melihat. Pula, kuharap ditempat yang sunyi ini, yang membuat kita seolah olah berada di dalam alam lain, kita akan menemukan ilham..., S!at Hong terta!a. )imbul kembali kegembiraan dara ini setelah dia tidak berada di Pulau ;s yang membuat dia selama ini ikut muram dan berduka. ,?ah, Suheng% 'adang kadang kau bicara seperti seorang pendeta sa#a% (pa sih yang akan dibicarakan sampai sampai kau membutuhkan ilham segala+, ,Mari kita bicara tentang cinta, Sumoi., ?a#ah dara muda #elita itu terheran, matanya memandang terbelalak dan perlahan lahan kedua pipinya men#adi agak kemerahan. ,(ihh... apa maksudmu, Suheng+, Sin -iong menarik napas pan#ang, dan menyentuh tangan sumoinya. ,Perlukah aku men#elaskan lagi+ Suhu, (yahmu sedang dilanda duka dan kedukaannya yang terakhir sekali ini adalah menyangkut hubungan antara kita. Suhu menghendaki agar kita ber#odoh, dan kita secara #u#ur telah menyatakan tidak setu#u akan kehendaknya itu. *an memang kita benar, Sumoi. Per#odohan tidak bisa ditentukan begitu sa#a, karena per#odohan merupakan hal ga!at bagi seseorang, akan melekat selama hidupnya. (kan tetapi bagaimana kita tahu kalau hal ini tidak kita bicarakan secara terus terang+ maka, agar kita dapat mengambil keputusan yang tepat tentang kehendak Suhu ini, marilah kita bicara tentang cinta%, ,Hemm, bicaralah. (ku tidak tahu apa apa,, 'ata S!at Hong yang tentu sa#a merasa malu untuk bicara tentang hal yang asing baginya itu. ,S!at Hong, apakah kau cinta kepadaku+, *ara itu makin merah mukanya. )ak disangkanya bah!a suhengnya akan bertanya secara langsung seperti itu sehingga dia merasa seperti diserang dengan tusukan pedang yang amat dhasyat% *ia mengangkat muka memandang suhengnya dengan bingung. ,(ku...aku...ah, aku tidak tahu..., dan dia menundukan mukanya (9:) ,Sumoi, sudah sering aku melihat sikapmu yang aneh. ;ngkau marah marah ketika kita berada di Pulau .eraka. ;ngkau cemburu melihat Soan "u berbuat baik kepadaku, dan kau tidak senang melihat 'ong kongnya hendak men#odohkan Soan "u dengan aku. Sumoi, aku tidak tahu apa cemburu itu tandanya cinta+ (kan tetapi, #a!ablah demi pemecahan persoalan yang kita hadapi ini. "intakah kau kepadaku+, *isinggung singgung tentang sikapnya di Pulau .eraka yang #elas menadakan rasa cemburunya, S!at Hong men#adi makin malu. *icobanya untuk men#a!ab, akan tetapi begitu dia bertemu pandang dengan suhengnya, dia men#adi makin malu dan ditutupinya mukanya dengan kedua tangan, kepalanya digeleng gelengkan dan dia berkata, ,(ku tidak tahu...aku tidak tahu... kau sa#a yang bicara, Suheng. 'au sa#a yang men#a!ab apakah kau cinta padaku atau tidak%, *an kini dia menurunkan kedua tangannya, sepasang matanya yang bening itu kini dengan penuh selidik menatap !a#ah Sin -iong% Sin -iong menarik napas pan#ang. ,$tulah yang membingungkan hatiku selama ini,Sumoi. Mau bilang tidak mencintaimu, buktinya aku suka kepadamu. (kan tetapi untuk menyatakan bah!a aku cinta padamu, sulit pula karena aku sendiri tidak tahu bagaimana sesungguhnya cinta itu. (pakah seperti cintanya suhu terhadap ibumu yang berakhir dengan peristi!a menyedihkan itu+ ataukah seperti cintanya $bumu kepada Suhu+ (taukah seperti cintanya )he '!at -in dan suhu+ Hemm, mengapa semua cinta itu demikian palsu dan mengakibatkan hal yang amat menyedihkan+ (ku men#adi ngeri melihat cinta macam itu, Sumoi., S!at Hong memandang heran. ,(hhh, aku tidak pernah memikirkan cinta seperti yang kau kemukakan ini, suheng., ,Mudah sa#a. -ihat sa#a apa yang ter#adi antara Suhu, $bumu, dan )he '!at -in. Seperti itukah cinta+ Hanya mendatangkan cemburu, kemarahan, kebencian, dan permusuhan hebat. (pakah itu cinta+ 'alau seperti itu, aku ngeri dan aku tidak berani berlancang mulut menyatakan cinta kepada siapapun, Sumoi. 'arena, kalau hanya seperti itu akibatnya, maka cinta yang kunyatakan hanyalah merupakan kembang bibir belaka, hanya cinta palsu belaka. Bayangkan sa#a, Sumoi. *i antara kita berdua, se#ak kecil sampai sekarang men#elang de!asa, tidak pernah ada pertentangan dan tidak pernah ada urusan apa apa. (kan tetapi, setelah kita berdua mengaku cinta, lalu timbul soal soal ceburu, kece!a dan lain lain. (palagi setelah men#adi suami istri...hemm, betapa mengerikan kalau melihat contoh yang kita saksikan di Pulau ;s ini., S!at Hong menunduk dan tak mampu men#a!ab. Persoalan yang dia#ukan oleh Sin -iong itu terlampau berat baginya, sulit untuk dimengerti. Baginya, sebagai seorang !anita, dia haus akan cinta kasih, akan perhatian, akan peman#aan dari seorang pria yang menyenangkan hatinya, seperti suhengnya ini. (kan tetapi, setelah mendengar uraian Sin -iong tentang cinta yang diambilnya peristi!a di Pulau ;s sebagai contoh, dia pun ngeri dan tidak berani menyatakan perasaanya itu.

,(ku tidak tahu, Suheng.., aku tidak mengerti. )erserah kepadamu sa#alah..., Sin -iong kembali menarik napas pan#ang. *ia memang sudah mengambil keputusan di dalam hatinya bah!a dia harus membalas budi kebaikan suhunya yang sudah berlimpah limpah diberikan kepadanya. Satu satunya #alan untuk membalas budi hanya dengan menyenangkan hati suhunya yang sedang berduka itu. *ia harus menerima keputusan suhunya, yaitu menerima men#adi #odoh S!at Hong% (kan tetapi dia tidak boleh membuat dara itu menderita dengan keputusannya ini, maka dia harus tahu terlebih dahulu bagaimana pendirian S!at Hong. *an sekarang, dara itu sama sekali tidak berani mengaku tentang cinta. ,Sumoi, sekarang begini sa#a. (ndai kata aku memenuhi permintaan suhu, yaitu mau menerima ikatan #odoh denganmu, men#adi calon suamimu, bagaimana dengan pendapatmu+, S!at Hong menunduk dan menggigit bibirnya. (khirnya dia dapat berbisik. ,(ku tidak tahu, terserah kepadamu dan kepada ayah..., ,Maksudku, apakah engkau merasa terpaksa+ (pakah hal ini menyenangkan hatimu+ Sumoi, harap kau suka berterus terang. 'alau kau, seperti aku, tidak bisa mengaku cinta begitu sa#a, setidaknya kukatakan apakah ikatan #odoh ini tidak menimbulkan penyesalan bagimu+, S!at Hong tidak men#a!ab, hanya menggeleng kepala. ,'alau begitu, andaikata aku menerima, engkau pun akan menerimanya dengan senang hati+, S!at Hong mengangguk% ,'alau begitu, mari kita pergi menghadap (yahmu. (ku akan menerima permintaannya, karena betapapun #uga, kita harus menghiburnya, menyenangkan hatinya. (ku telah berhutang banyak budi dari suhu, maka kalau dengan penerimaan ini aku dapat sekedar membalas budinya, aku akan merasa senang., Sin -iong mengambil dayung perahu itu dan menggerakan dayung. ,Suheng, kau menerima karena kasihan kepada (yah+ #adi kau...kau tidak cinta kepadaku+, ,Sumoi aku tidak berani berlancang mulut mengaku cinta. (ku telah banyak menyaksikan cinta kasih yang kuragukan kemurniannya. (ku kha!atir bah!a sekali cinta diucapkan dengan mulut, maka itu bukanlah cinta lagi. (ku tidak tahu, apakah cinta itu sesungguhnya, maka aku tidak berani lancang mengaku, Sumoi..., ,(hhh...%%, Jeritan S!at Hong ini adalah campuran dari rasa kece!a dan #uga kekangetan hebat, matanya terbelalak memandang kedepan. Melihat !a#ah Sumoinya, Sin -iong cepat menengok dan pada saat itu terdengar ledakan dahsyat dibarengi dibarengi dengan cahaya kilat yang seolah olah membakar dunia. (96) )ampak oleh Sin -iong yang terbelalak memandang itu air muncrat tinggi sekali disusul asap dan api, muncul dari permukaan laut antara perahunya dan Pulau ;s. 'edua orang muda yang terbelalak dengan muka pucat itu tidak berkesempatan untuk terheran lebih lama lagi karena tiba tiba karena perahu mereka dilontarkan keatas, dalam saat lain perahu itu telah dipermainkan oleh gelombang yang mendahsyat dan menggunung. Suara mengguruh memenuhi telinga mereka dan keheningan yang baru sa#a mencekam lautan itu kini terisi dengan kebisingan yang sukar dilukiskan. Sin -iong berteriak, ,Sumoi, bantu aku% Jangan sampai perahu terguling%, keduanya mengerahkan tenaga, menggunakan dayungnya untuk mengatur keseimbangan perahu. .amun, kekuatan gelombang air laut yang amat dahsyat itu mana dapat ditahan oleh tenaga manusia, biarpun kedua orang pemuda itu adalah tokoh tokoh Pulau ;s sekalipun+ Perahu mereka men#adi permainan gelombang, dilontarkan tinggi ke atas, disambut dan diseret keba!ah, seolah olah tangan malaikat maut atau ekor naga laut yang menyeret perahu ke dasar laut, akan tetapi tiba tiba dihayun lagi keatas, ditarik ke kanan, didorong kekiri sehingga kedua orang murid 3a#a Han )i 0ng itu men#adi pening dan setengah pingsan% Mereka tidak ingat akan !aktu lagi, tidak tahu berapa lama mereka diombang ambingkan air laut, tidak tahu lagi berapa #auh mereka terba!a ombak, dan mereka tidak sempat menggunakan pikiran lagi. &ang ada hanya naluri untuk menyelamatkan diri, men#aga sekuat tenaga agar perahu mereka tidak sampai terguling dan tangan mereka tidak sampai terlepas memegangi pinggiran perahu. *engan tangan kanan memegang pinggiran perahu, tangan kiri Sin -iong memegang lengan kanan sumoinya. Betapapun #uga, dia tidak akan melepaskan sumoinya% S!at Hong yang biasanya tabah dan tidak mengenal takut itu, sekali ini menangis dengan muka pucat dan mata terbelalak. )erlampau hebat keganasan air laut baginya, terlampau mengerikan melihat gelombang setinggi gunung yang seolah olah setiap saat hendak mencengkram dan menelannya itu% )iba tiba S!at Hong men#erit. Segulung ombak besar datang dan menelan perahu itu. Mereka gelagapan karena ditelan air, kemudian mereka merasa betapa perahu mereka dilambungkan ke atas. ,Brukkk...%, 'eduanya terpental keluar, akan tetapi masih saling bergandeng tangan. "epat Sin -iong menyapu mukanya agar kedua matanya dapat memandang. )ernyata

perahu mereka telah dilontarkan ke sebuah pualu kecil yang penuh batu karang, sebuah pulau yang men#ulang tinggi akan tetapi hanya kecil kecil sekali, merupakan sebuah batu karang besar yang menon#ol tinggi. ,Sumoi, lekas..., kita naik ke sana...%%, Sin -iong tidak mempedulikan tubuhnya yang terasa sakit semua, membantu sumoinya merangkak bangun. Pipi kanan dan lengan kiri S!at Hong berdarah, akan tetapi gadis itu pun agaknya tidak merasakan semua ini, tersaruk saruk dia dibantu suhengnya merangkak dan menyeret perahu ke atas, kemudian mereka melan#utkan pendakian ke atas puncak batu karang itu dengan susah payah. (khirnya mereka tiba di puncak batu karang dan apa yang tampak oleh mereka dari tempat tinggi ini benar benar menggetarkan #antung. (ir di sekeliling mereka. (ir yang menggila, bergerak berputaran, gelombang yang dahsyat menggunung, suara yang gemuruh seolah olah semua iblis dari neraka bangkit. Batu karang besar , atau lebih tepat disebut pulau kecil dari batu itu tergetar getar, seolah olah menggigil ketakutan menghadapi kedahsyatan badai yang mengamuk. )idak tampak apa apa pula selain air, air dan kegelapan, kadang kadang diseling cahaya menyambar dari atas, seperti lidah api seekor naga yang bernyala nyala, ,0uhhhh..%, S!at Hong menangis dan cepat dipeluk oleh suhengnya. )ubuh dara itu menggigil, pakaiannya robek robek. ,)enanglah... tenanglah, Sumoi...., Sin -iong berbisik dan pemuda ini mengerti bah!a bukan hanya sumoinya yang disuruhnya tenang, melainkan hatinya sendiri #uga% Pengalaman ini sungguh dahsyat dan tidak mungkin dapat terlupa selama hidupnya. 'ebesaran dan kekuasan alam nampak nyata. membuat dia merasa kecil tak berarti, kosong dan remeh sekali% Sin -iong dan S!at Hong yang dipeluknya tidak tahu lagi berapa lamanya mereka berada di tempat itu. Siang malam tiada bedanya, yang tampak hanya kegelapan, air, dan kadang kadang kilatan cahaya halilintar. &ang terdengar hanyalah gemuruh air, angin menderu, dan kadang kadang ledakan halilintar. )idak memikirkan dan merasakan apa apa, yang ada hanya tak#ub dan ngeri% *i luar tahunya dua orang itu, mereka telah berada di pulau batu karang selama sehari semalam% (khirnya badai mereda, badai yang ditimbulkan oleh ledakan gunung berapi di ba!ah laut% 'egelapan mulai menipis, akhirnya tampak kabut putih bergerak perlahan meninggalkan tempat itu, air mulai tenang dan menurun, akhirnya tampaklah sinar matahari disusul oleh bola api itu sendiri setelah kabut terusir pergi. )ampaklah lautan luas terbentang di ba!ah dan baru sekarang ternyata oleh dua orang muda itu bah!a mereka duduk dipuncak batu karang yang amat tinggi% S!at Hong mengeluh, baru terasa betapa penat tubuhnya, betapa luka luka kecil dari kulitnya yang lecet lecet, dan betapa haus dan lapar leher dan perut% ,Sumoi, badai sudah mereda. Mari kita turun. (ihh, itu perahu kita. 4ntung tidak pecah,, kata Sin -iong dan dia menggandeng tangan sumoinya, menuruni batu karang. Perahu mereka tidak pecah, akan tetapi layar dan dayungnya lenyap. Sin -iong mengangkat perahu itu, memba!anya turun keba!ah. ,Mari kita lekas pulang, Sumoi. Biar kudayung dengan kedua tangan., S!at Hong duduk didalam perahu, mengeluh lagi dan berkata penuk kegelisahan, ,Bagaimana dengan Pulau ;s+ Badai mengamuk demikian hebatnya, Suheng., (ku tidak tahu, mudah mudahan mereka selamat. Maka, kita harus cepat pulang., dia lalu menggunakan kedua tangannya yang kuat sebagai dayung. Perahu bergerak, meluncur di atas air yang tenang dan licin seperti kaca, sama sekali tidak ada tanda tanda di permukaan air bah!a air itu telah mengamuk sedemikian hebatnya baru baru ini. (92) )ak lama kemudian Sin -iong medapatkan dayung yang dipatahkan dari batang pohon yang hanyut di air. (gaknya pulau pulau kecil disekita tempat itu telah diamuk badai sedemikian hebatnya sehingga pohon pohon tumbang dan terba!a air. Setelah keadaan cuaca terang kembali, Sin -iong dapat menentukan arah perahu dan tak lama kemudian tampaklah Pulau ;s dari #auh. 'elihatannya masih seperti biasa, sebuah pualu keputihan meman#ang di kaki langit, berkilaun tertimpa sinar matahari. Hati mereka lega. *ari #auh kelihatannya tidak ter#adi perubahan di pulau itu. Setelah agak dekat, mereka melihat pula puncak atap istana di Pulau ;s, maka legalah hati mereka. Hati Sin -iong mulai berdebar tegang ketika perahunya sudah menepel di Pulau ;s. 'eadaannya begitu sunyi. Sunyi dan mati% )idak kelihatan seorang pun di pantai, bahkan tidak tampak sebuah perahu pun. *an bukit bukit es tidak seperti biasanya, kacau balau tidak karuan dan berubah bentuknya% *engan hati tidak enak kedua orang muda itu belari lari ketengah pulau. Makin ke tengah, makin pucat !a#ah mereka. )idak ada seorang pun kelihatan, dan #uga pondok pondok yang biasanya terdapat di sana sini, sekarang habis sama sekali. )idak ada sebuah pun pondok yang tampak% Seolah olah semua telah disapu bersih, tersapu bersih dari pulau itu. ,(uhhhh...%, S!at Hong berdiri dengan muka pucat, kedua kakinya menggigil.

,Mari kita ke istana, Sumoi%, Sin -iong yang berkata dengan suara bergetar lalu menyambar lengan sumoinya dan dia#aknya dara itu lari ke dalam istana Beberapa kali terdengar S!at Hong mengeluarkan seruan tertahan, dan Sin -iong #uga kaget bukan main. Mereka seperti memasuki sebuah kuburan% Sunyi, kosong, dan tidak ada bekas bekasnya tempat itu didiami manusia% Habis sama sekali, baik prabot prabotan istana maupun manusia manusianya% )idak tertinggal sepotong pun benda atau seorang pun manusia. Habis semua% 'e mana pun mereka lari dan berteriak teriak memanggil, yang terdengar hanya gema suara mereka sendiri% ,0ughhh...%%, S!at Hong tidak menahan himpitan perasaan yang ngeri dan berduka, tubuhnya tergelimpang dan tentu akan terbanting kalau tidak cepat disambar oleh Sin -iong. ,Sumoi...%, (kan tetapi suara ini kandas dikerongkongannya dan tanpa disadari pula, kedua pipi Sin -iong basah oleh air matanya yang mengalir deras menuruni kanan kiri hidungnya ketika dia memondong tubuh sumoinya yang pingsan itu ke dalam kamar. (kan tetapi dia termangu mangu ketika tiba di ambang pintu kamar yang terbuka, karena kamar itu pun kosong dan bersih, tidak ada sebuah atau sepotong pun prabotannya. terpaksa dia merebahkan tubuh sumoinya di atas lantai, dan dia sendiri merebahkan kepala diatas kedua lututnya sambil menangis. terlampau hebat peristi!a yang dihadapinya. Pulau ;s telah disapu bersih oleh badai% Bersih sama sekali sehingga agaknya tidak ada seorang pun manusia yang tertolong, tidak ada sepotong pun barangnya yang tinggal, kecuali bangunan istana yang memang amat kuat itu. Setelah siuman, S!at Hong menangis, ,(ih, mengapa..+ Mengapa...+ ayah, kasihan sekali (yah...%, (khirnya Sin -iong dapat menghibur dan membu#uknya. Mereka berdua lalu mengadakan pemeriksaan dan mendapat kenyataan bah!a benar benar Pulau ;s telah diamuk badai. (gaknya air laut telah naik sedemikian tinggi sehingga pulau itu teredam air. Mereka menemukan beberapa potong pakaian yang tersangkut di batu batu dan dengan hati terharu penuh kedukaan mereka mengumpulkan pakaian itu, entah punya siapa, sebagai barang peninggalan yang amat berharga. 'emudian mereka memeriksa istana. Memang ada beberapa benda yang masih tertinggal di dalam kamar di ba!ah tanah, akan tetapi yang berada di atas, semua habis dan lenyap. ,Suheng, lihat ini...%, tiba tiba S!at Hong berkata sambil menun#uk ke dinding. Sin -iong cepat menghampiri dan keduanya mengenal goresan tangan Han )i 0ng yang agaknya menggunakan #ari tangan yang penuh tenaga sinkang untuk menulis di dinding batu itu% ,Sin -iong dan S!at Hong, maa1kan aku. )hian telah menghukum aku dan membasmi Pulau ;s. Pergilah kalian mencari !anita #ahat itu, rampas kembali semua pusaka. *an Bu 0ng bukanlah puteraku, dia keturunan 'ai ong., Pendek sa#a ,surat dinding, itu, namun cukup #elas isinya. Sin -iong menarik napas pan#ang. 'asihan dia kepada suhunya yang mati meninggalkan dendam itu% ,Suheng lihat ini..., )ak #auh dari tulisan itu terdapat bekas #ari #ari tangan mencengkram dinding. Mudah sa#a mereka menggambarkan keadaan Han )i 0ng dan keduanya tak dapat menahan tangis mereka. (gaknya, dalam menghadapi amukan badai, Han )i 0ng berhasil menggunakan tenaganya untuk mempertahankan diri beberapa lamanya dengan mencengkram dinding dan sempat pula membuat tulisan itu sebelum kekuatan yang #auh lebih besar dari pada kekuatannya menyeret keluar dari istana dan bahkan dari pulau itu% ,'asihan sekali suhu..., Sin -iong menghapus air matanya. S!at Hong mengepal tin#unya. ,(ku akan mencari perempuan iblis itu, selain merampas kembali pusaka Pulau ;s,#uga menghukumnya% *ialah yang mencelakakan ibuku, yang mencelakakan (yahku%, Sin -iong menarik napas pan#ang. Sudah diduganya ini. )entu akan ter#adi balas membalas. *endam tak kun#ung habis% ,Sumoi, Suhu hanya meninggalkan pesan agar kita mencari kembali pusaka pusaka itu...., ,'au yang mencari pusaka, aku yang membunuh iblis betina itu%, S!at Hong berseru penuh semangat. ,*an Bu 0ng... hemm,apa pula artinya ini+ Bukan putera ayah+, (95) ,Sumoi, tenanglah dan dengarlah penuturanku. Mungkin hanya aku dan ayahmu sa#a yang tahu akan nasib !anita itu, nasib yang amat buruk dan mengerikan. )ahukah kau apa yang telah dialami oleh )he '!at -in sebelum ditolong ayahmu+, Sin -iong lalu menceritakan keadaan )he '!at -in yang men#adi gila karena dua belas orang suhengnya dibunuh orang dan agaknya, melihat keadaannya, gadis yang tadinya seorang pendekar !anita perkasa itu telah diperkosa di antara mayat para suhengnya. ,'urasa demikianlah ke#adiannya. Setelah suhu menyatakan bah!a Bu 0ng adalah keturunan 'ai ong, teringatlah aku. Jelas bah!a )he '!at -in diperkosa oleh pembunuh dua belas orang anak murid Bu tong pai itu, sehingga anak yang dilahirkannya itu, Han Bu 0ng, adalah keturunan 'ai ong yang memperkosanya dan membunuh para suhengnya.,

Mendengar penuturan tentang nasib mengerikan yang dialami ibu tirinya, S!at Hong bergidik. (kan tetapi dia mengomel. ,&ang berbuat #ahat kepadanya adalah 3a#a Pengemis itu, mengapa dia membalasnya kepada ibu+ *an dia telah menghancurkan penghidupan (yah. Betapapun #uga, aku harus mencarinya dan membalaskan sakit hati ibu dan (yah., Sin -iong maklum bah!a membantah kehendak sumoinya ini percuma, hanya akan menimbulkan pertentangan sa#a. Maka diam diam dia mengambil keputusan untuk selalu mendamping sumoinya, selain men#aga keselamatan dara ini, #uga kalau perlu mencegah sepak ter#angnya yang terdorong oleh na1su dan dendam. Betapapun #uga, setelah Pulau ;s dibasmi oleh badai, dara ini kehilangan ayah bunda, tiada sanak kadang, tiada handai taulan dan dialah satu satunya orang yang patut melindunginya, sebagai suhengnya. (taukah sebagai calon suami+ Sin -iong tidak mengerti dan tidak berani memutuskan. Biarlah hal per#odohan itu diserahkan kepada keadaan kelak. *ia tidak membantah ketika sumoinya menga#aknya meninggalkan Pulau ;s yang telah kosong itu, untuk mencari ibunya, dan kalalu masih #uga tidak berhasil, untuk pergi ke daratan besar mencari )he '!at -in. Beberapa hari kemudian, setelah yakin benar bah!a tidak ada seorang pun di antara penghuni Pulau ;s yang selamat dan kembali ke pulau itu, Sin -iong dan S!at Hong berangkat meninggalkan Pulau ;s. 'etika perahu kecil yang mereka dayung itu meluncur meninggalkan pulau, S!at Hong memandang kearah pulau dengan air mata bercucuran. Juga Sin -iong merasa terharu dan berduka mengingat akan nasib para penghuni Pulau ;s yang mengerikan itu. Mereka berdua mendayaung perahu menu#u ke selatan dan di sepan#ang per#alanan ini mereka menemukan bukti bukti kedahsyatan badai dan keanehan alam yang diakibatkan oleh letusan gunung berapi di ba!ah laut itu. (da pulau yang lenyap sama sekali , dan ada pula pulau yang baru muncul begitu sa#a, pulau yang amat aneh, pulau batu karang yang masih #elas kelihatan bah!a pulau ini tadinya merupakan dasar laut dengan segala keindahannya, dengan mahluk hidup dan tetumbuhannya yang kini semua mengeras men#adi batu karang dengan bermacam bentuk. Banyak pulau yang mengalami nasib serupa dengan pulau ;s, yaitu men#adi gundul, habis sama sekali tetumbuhan atasnya. diam diam terbayang dalam pikiran Sin -iong betapa dahsyat kekuasan alam. (ndaikata semua lautan yang mengamuk seperti beberapa hari yang lalu itu, agaknya dunia akan men#adi kiamat Melihat keadaan pulau pulau itu, timbul rasa kha!atir dalam hati Sin -iong tentang keadaan Pulau .eraka. )entu pulau itu pun tidak terluput dari amukan badai, pikirnya. Padahal baru sa#a pulau itu mengalami penyerbuan Han )i 0ng dan pasukannya% Sin -iong merasa kasihan sekali terhadap nasib para penghuni Pulau .eraka. (pakah pulau itu seperti #uga Pulau ;s, disapu bersih dan seluruh penghuninya terbasmi habis+ ,(gaknya ibumu tidak berada diantara pulau pulau ini,, Beberapa hari kemudian setelah merasa mencari dengan sia sia, Sin -iong mengemukakan pendapat. ,Bagaimana kalau kita mencari ke utara lagi. Siapa tahu kali ini kita berhasil, dan kita dapat #uga bertanya ke Pulau .eraka kalau kalau ibumu ke sana., ,Hemm, agaknya engkau sudah rindu kepada Soan "u, suheng., Sian -iong mengerutkan alisnya. ,sumoi, kau...cemburu lagi+, ?a#ah dara itu men#adi merah. ,(ku hanya berkata se!a#arnya., ,Sudahlah. 'alau kau cemburu, kita tidak usah singgah di Pulau .eraka,, kata Sin -iong menarik napas pan#ang. Hening se#enak dan mereka telah menghentikan gerakan dayung karena mereka masih belum mendapat keputusan akan mencari ke mana. ,'ita ke Pulau .eraka%, tiba tiba S!at Hong berkata. ,;hhh...++, ,(ku harus ke sana. (ku akan menegur kakek berkepala besar itu% Pulau .eraka yang men#adi biangkeladi sehingga (yah marah marah kepada kita, hampir sa#a kita dibunuhnya. 'arena Pulau .eraka telah berani mena!anku., ,Hemm, Sumoi. Mengapa ke#adian yang telah le!at dipersoalkan lagi+ Bukankah (yahmu telah menyerbu ke sana kurasa (yahmu telah menghukum mereka menurut cerita anak buah pasukan+ 'alau begitu, kita tidak perlu pergi ke sana, sumoi., ,(ku harus pergi ke sana%, dara itu berkeras. Sin -iong menggeleng geleng kepala. Sukar benar melayani sumoinya ini yang memiliki !atak aneh dan hati yang keras sepeti ba#a. ,(ku hanya mau pergi ke Pulau .eraka kalau untuk mencari ibumu, akan tetapi kalau kita pergi ke sana hanya untuk mencari perkara, aku tidak mau. 'au harus ber#an#i tidak akan membuat kekacauan di sana, sumoi., ,Hemmm, agaknya kau berkeinginan keras untuk men#adi sahabat baik Pulau .eraka, ya+ 'arena ada...., (97) ,Sumoi, harap #angan bicara yang tidak tidak. Memang kita sahabat baik mereka% -upakah kau ketika mereka mengantar kita ketika meninggalkan pulau itu+ 'arena itu, aku hanya mau pergi ke sana kalau untuk mencari ibumu dan men#enguk mereka sebagai sahabat, melihat keadaan mereka setelah ada badai mengamuk.,

S!at Hong cemberut, akan tetapi men#a!ab #uga. ,Baiklah, kita lihat sa#a nanti., *an mereka lalu mendayung perahu dengan cepat menu#u ke Pulau .erak. (kan tetapi, setelah mereka tiba di daerah Pulau .eraka, mereka men#adi bingung dan pangling karena didaerah itu telah ter#adi perubahan hebat sekali. Mungkin karena akibat badai yang mengamuk, yang ternyata mengambil daerah yang amat luas itu, di sekitar situ telah muncul gunung gunung es yang anat besar sehingga Pulau .eraka yang biasanya tampak dari #auh sebagai raksasa yang tidur itu kini tidak kelihatan lagi karena semua #urusan terhalang pandangannya oleh gunung gunung es. Mereka mendayung perahu berputar namun tidak dapat keluar dari kurungan gunung gunung es itu. ,(hhh, dahulu tidak ada gunung gunung es besar seperti ini,, kata S!at Hong. ,$ni tentu diakibatkan oleh badai itu, Sumoi. Biarlah kita mengaso dulu dan aku akan mencoba melihat keadaan dari puncak sebuah gunung. 'au tunggu sa#a di sini.,Perahu itu menempel pada sebuah bukit es yang tinggi dan Sin -iong meloncat ke daratan es. 'emudian dia menggunakan ilmunya berlari cepat, mendaki gunung es itu untuk melihat dan mengenali daerah itu dari atas puncaknya yang tinggi. )iba tiba terdengar suara gerengan keras sekali yang mengguncangkan seluruh gunung es itu. Sin -iong terke#ut dan dengan cepat dia menoleh untuk melihat apa yang mengeluarkan suara seperti itu. *ari #auh tampak olehnya seekor biruang besar sedang menggerakkan kedua kaki depanya ke arah burung burung yang menyambar nyambar di atasnya. Burung burung naBar (burung botak pemakan bangkai) yang besar besar beterbangan di atas biruang itu dan menyerangnya dari atas sambil mengeluarkan suara pekik mengerikan. Melihat ini, Sin -iong cepat berlari mendekati. )ernyata biruang itu terluka parah #uga di beberapa bagian anggauta badannya, sedangkan di ba!ah kakinya tampak bangkai seekor ular laut yang besar. Jelaslah bah!a biruang itu tadi berkelahi dengan ular laut itu dan dia menang, akan tetapi dia menderita luka luka dan burung burung naBar yang kelaparan itu kini hedak mengeroyoknya dan tentu sa#a ingin makan bangkai ular besar. Sin -iong segera menggunakan sal#u yang digenggam untuk menyambiti burung burung itu. )erdengar suara plak plok plak plok disusul suara burung burung naBar berkaok kaok kesakitan dan mereka terbang ketakutan men#auhi tempat itu karena setiap kali terkena sambitan sal#u, terasa nyeri sekali. *engan beberapa loncatan sa#a Sin -iong sudah tiba di depan beruang itu. Beruang yang berkulit hitam dan amat besar itu menyeringai dan mengerang, memperlihatkan gigi bertaring yang amat runcing kuat dan lidah yang merah. Matanya terbelalak penuh kecurigaan dan kemarahan kepada Sin -iong. ,)enanglah, aku datang untuk menolongmu,, kata Sin -iong sambil ma#u lebih dekat. ,(uuughh..%, Beruang itu menggerang dan kaki depan yang kiri menyambar kearah dada Sin -iong. Melihat betapa telapak kaki itu berdarah, Sin -iong mengelak dan cepat menangkap pergelangan kaki depan itu. 'iranya telapak kaki itu tertusuk tulang dan masuk amat dalam. (gaknya dalam perkelahian mela!an ular laut, biruang itu mencengkram tubuh ular dan sedemikian kuatnya dia mencengkram sampai ada tulang punggung ular patah dan menusuk ke dalam daging di telapak kaki depan itu, Sin -iong segera mencabut tulang itu. *arah mengucur deras dan dia segera membalut dengan saputangannya. Beruang itu kini tidak marah lagi. (gaknya dia cerdik dan dapat mengerti bah!a orang yang datang ini bukan musuh, bahkan menolongnya. 'aki depan yang terluka itu kini tidak nyeri lagi dan tentu sa#a , karena yang membuat dia tersiksa rasa nyeri tadi adalah karena tulang yang menancap itu. ,"oba kuperiksa, apa lagi yang perlu kuobati,, Sin -iong berkata dan dia memeriksa luka luka di tubuh beruang itu. (da sebuah luka di tengkuk yang membengkak. )ahulah Sin -iong bah!a luka ini cukup berbahaya, kalau tidak lekas diberi obat yang cocok akan dapat membahayakan nya!a beruang itu. ,Hemmm, aku harus mencarikan daun obat untuk luka lukamu,,katanya, lupa bah!a beruang itu tentu sa#a tidak mengerti apa yang dia katakan. ,Hai, Suheng, ada apakah+, )iba tiba terdengar teriakan dari atas. Sin -iong menoleh dan melihat Sumoinya turun berlari lari cepat sekali.Setelah dekat, beruang itu menggerang dan memandang S!at Hong dengan marah. ,Huh, binatang buruk%, S!at Hong memaki. ,*ia terluka cukup berat, akan tetapi dia menang berkelahi mela!an ular laut itu. -ihat, betapa besarnya ular itu, Sumoi. Beruang itu kuat sekali. (ku harus mengobatinya sampai sembuh., S!at Hong mengerutkan alisnya, ,Perlu apa menolong binatang buas seperti itu, Suheng+ Membuang buang !aktu sa#a., ,*ia tidak buas lagi, sumoi. lihat betapa #inaknya. *ia pun mahluk hidup yang perlu kita tolong. (ku merasa kasihan kepadanya,sumoi., ,?ah, kau lebih mementingkan dia..., ,Hei..., ada apa engkau...+, )iba tiba Sin -iong berteriak melihat beruang itu menggereng gereng dan menarik narik tangannya, seolah olah hendak menga#ak Sin -iong pergi dari situ% Beruang itu makin keras menggereng dan makin kuat menariknya. *iam diam Sin -iong kagum bukan main. )enang beruang ini luar biasa besarnya, dan kiranya dia

hanya akan dapat menandingi tenaga raksasa ini kalau dia menggerakan sinkang sekuatnya% (kan tetapi tiba tiba dia mendapat 1irasat tidak baik melihat sikap beruang itu, maka disambarnya tangan sumoinya dan dia berteriak. ,(!as, sumoi. Mari pergi, dia menghendaki demikian, entah mengapa+, (99) Sin -iong memegang erat erat lengan sumoinya dan membiarkan dirinya diseret oleh beruang itu. Binatang itu menga#aknya setengah paksa berlompatan dan berlarian ke gunung es yang lain yang berdekatan. Baru sa#a mereka melompat ke atas gunung es lain itu, tiba tiba terdengar suara keras dan gunung es dimana mereka berada tadi telah pecah berantakan men#adi keping keping kecil. 'iranya gunung es itu ditabarak oleh gunung es yang lain dan hal ini agaknya telah diketahui oleh si Beruang tanpa melihat datangnya gunung es yang tak tampak dari situ. )ernyata binatang itu hanya diperingatkan oleh nalurinya yang tidak ada pada manusia% Sin -iong berdiri dengan muka pucat, kemudian dia merangkul biruang itu. ,)erima kasih, kakak biruang. 'iranya engkau malah menyelamatkan kami berdua., (kan tetapi S!at Hong merasa tidak senang. ,Suheng, mari kita segera pergi dari sini. )empat ini amat berbahaya. -ihat, gunung es tadi hancur dan itu kelihatan dari sini perahu kita. 4ntung tidak hilang. Marilah, suheng., ,.anti dulu, sumoi. (ku harus mencarikan daun obat untuk mengobati luka luka di tubuh beruang ini., ,(h, perlu apa+ 'ita bisa celaka di sini..., ,Sumoi, dia telah menyelamatkan nya!a kita%, ,Hemm, begitukah+ ;ngkau pun tadi telah menyelamatkan nya!anya ketika kau mengusir burung burung naBar itu, bukan+ (ku melihat dari #auh. Berarti sudah terbalas semua budi, bukan Marilah, Suheng., ,)idak, sumoi. 'ita tinggal di sini dulu sampai aku selesai mengobatinya., S!at Hong men#adi marah. ,(gaknya kau lebih sayang beruang betina ini dari pada aku%, ,Sumoi...%, (kan tetapi S!at Hong sudah berlari pergi, berloncatan di atas pecahan es dan menu#u ke perahu mereka, meloncat ke dalam perahu dan mendayung perahu itu pergi dari situ% Sin -iong men#adi bingung dan hampir membuka mulut menegur, akan tetapi karena maklum bah!a hal itu percuma sa#a, dia membatalkan niatnya. ,.gukkk... nguuuuukkk...., Beruang itu mendengus dengus dan menciumi kepalanya. ,(hhh, ;nci ('akak Perempuan) beruang, betapa sukarnya menyelami !atak !anita. (ku telah membuat hatinya kece!a dan marah, akan tetapi bagaimana hatiku dapat tega meninggalkan engkau yang terancam bahaya maut oleh lukamu+, Sin -iong lalu menga#ak beruang itu mencari daun. 'arena perahu sudah diba!a pergi S!at Hong, Maka terpaksa dia mencari pulau yang masih ada tetumbuhannya dengan #alan berloncatan dari batu es lainnya, dan kalau #araknya terlalu #auh, biruang itu menggendongnya dan memba!anya berenang ke batu es lainya atau kadang kadang Sin -iong menggunakan sebongkah es yang mengambang sebagai perahu, didayung dengan tangannya yang kuat. (khirnya, setelah melalui per#alanan yang amat sukar, dapat #uga dia menemukan pulau yang masih ada tetumbuhannya dan di pulau kecil itu, mulailah dia mengobati luka luka biruang itu sampai sembuh. Pada suatu hari dia melihat sebuah perahu kosong terbalik mengambang tidak #auh dari pulau. *ia merasa girang sekali. "epat menyuruh biruang mengambilnya dan hatinya terharu ketika mengenal perahu itu sebagai sebuah di antara perahu pulau es. )entu penumpangnya telah lenyap ditelan badai, pikirnya. *ia lalu membuat dayung dari cabang pohon dan setelah beruang hitam itu sembuh benar, dia lalu melompat ke perahu dan mendayungnya meninggalkan pulau. (kan tetapi tiba tiba beruang itu ter#un ke air dan berenang menge#ar perahunya. ,Heii, kakak beruang, kembalilah. ;ngkau sudah sembuh, dan aku harus pergi mencari sumoi%, ,.guuuk...nguukk...%, Beruang hitam itu mengeluarkan suara mengeluh dan mukanya seperti orang menangis% Sin -iong tersenyum. ,Hmm, kau hendak ikut, ya+ .ah, loncatlah ke atas%, Seolah olah mengerti arti kata kata Sin -iong, beruang itu lalu meloncat ke dalam perahu kini mukanya kelihatan berseri, matanya bersinar sinar dan lidahnya ter#ulur keluar seperti sikap seekor an#ing yang kegirangan. ,'au boleh ikut sampai aku dapat menemukan kembali sumoi%, kata Sin -iong. ,'alau sumoi tidak menghendaki kau ikut, kau harus kutinggalkan karena kau telah sembuh., *emikianlah, Sin -iong kini melan#utkan per#alanan mencari Pulau .eraka. *ari puncak sebuah gunung es, dia dapat melihat dari #auh dan kini dia tahu di mana letaknya Pulau .eraka. Beruang yang kini menggantikan tempat S!at Hong, men#adi temannya

berlayar itu kelihatan girang sekali ketika perahu meluncur dan binatang ini telah #inak benar benar. Setelah kini dia mengenal kembali keadaan dan tahu di mana letaknya Pulau .eraka, per#alanan dapat dilakukan dengan cepat. Setelah dekat dengan Pulau .eraka, dia menyaksikan suatu yang membuatnya terheran dan merasa tegang. Sebuah perahu besar kelihatan mendarat di Pulau .eraka. Jelas bukan perahu Pulau .eraka yang kecil kecil. Perahu itu besar sekali, perahu layar yang hanya dipergunakan untuk pelayaran #auh. *an perahu itu pun dalam keadaan payah, #elas kelihatan bekas diamuk badai. )iang layarnya patah, layarnya cabik cabik dan perahu itu tidak ada orangnya sama sekali, berdiri miring di pantai Pulau .eraka. (9<) (pakah yang telah ter#adi di Pulau .eraka+ )ernyata bah!a seperti #uga pulau lain. Pulau .eraka tidak luput dari amukan badai. Hanya karena letaknya agak #auh dari pusat amukan badai, maka penderitaannya tidak sehebat pulau lain, terutama Pulau ;s. (ir #uga naik tinggi dan menenggelamkan setengah bagian pulau ini, banyak pula penghuninya yang tidak keburu lari ke tempat tinggi, diseret dan ditelan badai. Perahu perahu lenyap, pohon pohon yang berada di tepi pantai bobol semua. *an setelah badai mereda, sebuah perahu besar terdampar di tepi pantai.Perahu itu adalah perahu ba#ak laut% Setelah air menyurut, para ba#ak laut yang terdiri dari dua puluh lima orang itu segera mendarat. Mereka itu kelelahan dan kelaparan, bahkan ada lima orang di antara mereka te!as ketika badai mengamuk sehingga #umlah mereka hanya tinggal dua puluh lima orang itulah. Mereka mendarat di kepalai oleh ra#a ba#ak yang memimpin mereka, ra#a yang amat terkenal di sepan#ang pantai muara muara sungai Huangho dan &angce. 'epala ba#ak ini adalah seorang laki laki tinggi besar yang buta sebelah matanya. Mata kiri yang buta karena tusukan pedang la!an dalam pertandingan, kini ditutupi oleh sebuah kain hitam sehingga ia kelihatan lebih menyeramkan lagi. )ubuhnya tinggi besar dan di antara para nelayan dan pedagang yang suka berperahu, dia dikenal sebagai )ok gan hai liong (.aga -aut Mata Satu) dan namanya adalah 'oan Sek. Mereka sama sekali tidak tahu bah!a perahu mereka yang diamuk oleh badai dahsyat itu telah mendarat di Pulau .eraka% (ndaikata mereka tahu #uga, mereka tentu tidak merasa takut karena pada !aktu itu, nama Pulau .eraka hanya dikenal oleh 0rang orang Pulau ;s. 4ntuk dunia ramai, yang dikenal hanyalah Pulau ;s, yang dikenal sebagai tempat yang hanya terdapat dalam sebuah dongeng. Betapapun #uga, Pulau ;s merupakan nama yang ditakuti oleh semua orang termasuk para ba#ak. (kat tetapi karena pulau dimana perahu mereka mendarat bukanlah Pulau ;s, melainkan pulau yang hitam penuh tetumbuhan, mereka men#adi berani dan setelah badai mereda dan air menyurut, mereka lalu menyerbu ke tengah pulau. 4ntung bagi mereka bah!a badai yang amat dahsyat itu membuat air laut naik dan mengamuk di daratan pulau sehingga binatang binatang berbisa pun men#adi panik dan ketakutan, lari bersembuyi dan belum berani keluar. (ndaikata mereka itu berani menyerbu pulau dalam keadaan biasa tentu mereka akan men#adi korban binatang binatang itu dan sukarlah dibayangkan apa akan #adinya. Mungkin sekali tidak ada diantara mereka yang akan dapat lolos betapapun liar, ganas dan lihai mereka itu. (9=) *apat dibayangkan betapa heran dan girangnya hati para ba#ak itu ketika mendapat kenyataan bah!a di tengah pulau itu terdapat pondok pondok yang dibuat oleh manusia% (kan tetapi keheranan mereka segera berubah men#adi kekagetan hebat ketika para penghuni pulau itu menyambut mereka dengan serangan dahsyat tanpa peringatan apa apa. 'arena mereka adalah ba#ak ba#ak yang sudah biasa berkelahi dan mengadu nya!a, maka serbuan para penghuni Pulau .eraka itu mereka sambut dengan gembira. mereka mengira bah!a penghuni pulau itu adalah orang orang biasa sa#a. Maka besar sekali kekagetan mereka ketika mendapat kenyataan betapa kurang lebih dua puluh orang, yaitu sisa penghuni Pulau .eraka yang tidak dibasmi oleh badai, yang berani menyambut mereka dengan serangan itu rata rata memiliki kepandaian hebat% )er#adilah perang tanding yang seru dan mati matian. Ba#ak laut pimpinan )ok gan hai liong itu pun bukan orang orang biasa melainkan pen#ahat pen#ahat pilihan yang selain kuat dan ganas, #uga rata rata pandai ilmu silat. (palagi )ok gan hai liong sendiri bersama seorang pembantu yang sebetulnya adalah sutenya (adik seperguruan) sendiri yang bernama "oa -iok Gu, seorang hali pedang yang lihai sekali. Sedangkan )ok gan hai liong 'oan Sek sendiri adalah seorang hali bermain sen#ata ruyung yang u#ungnya merupakan sebuah bola ba#a yang berat dan keras. Para penghuni Pulau .eraka masih terguncang oleh amukan badai, bahkan ketua mereka, 0u! 'ong ;k, sedang menderita sakit hebat. Semen#ak penyerbuan pasukan Pulau ;s yang dipimpin oleh Han )i 0ng, 0u! 'ong ;k #atuh sakit. Mungkin karena dia merasa terlalu marah, dan mungkin #uga karena usianya yang sudah tua. Pernyerbuan dari Pulau ;s itu merupakan hal yang amat menyakitkan hatinya, dan #uga hati para penghuni Pulau .eraka, mendatangkan rasa dendam yang lebih mendalam. (palagi melihat betapa catatan pengobatan dari '!a Sin -iong telah dihancurkan oleh Han )i 0ng, hati 0u! 'ong ;k

merasa sakit sekali. 4ntung masih ada beberapa macam obat yang ha1al olehnya, akan tetapi sebagian besar telah dibasmi oleh 3a#a Pulau ;s yang marah itu. Pada saat ba#ak laut menyerbu, 0u! 'ong ;k tidak dapat bangun dari tempat tidurnya. *ia di#aga dan dira!at oleh cucunya, 0u! Soan "u. Maka dapat dibayangkan betapa kaget hati kakek ini ketika ada anak buahnya yang datang melapor bah!a pulau yang baru sa#a diamuk badai itu kini disebu oleh sepasukan ba#ak laut yang ganas dan rata rata memiliki kepandaian tinggi% ,'eparat...%, 'akek itu meloncat bangun akan tetapi terguling kembali dan Soan "u segera memegang lengan kakeknya, membantunya untuk rebah kembali. ,)enanglah, 'ong kong% Biarlah aku yang keluar untuk membantu teman teman membasmi ba#ak laut yang tidak tahu diri itu., 0u! 'ong ;k terpaksa hanya mengangguk karena dia sendiri masih tidak kuat untuk bangun, apalagi bertempur. ,Hati hatilah, Soan "u..., *ia percaya akan kepandaian cucunya yang tentu akan dapat mengusir ba#ak ba#ak laut yang biasanya hanya terdiri orang orang kasar itu. *engan pedang di tangan Soan "u lalu berlari keluar. Melihat anak buahnya sudah bertanding mati matian mela!an ba#ak ba#ak yang ganas, apalagi melihat seorang !anita Pulau .eraka digeluti oleh dua orang laki laki kasar sampai !anita itu men#erit #erit namun dua orang laki laki itu malah terta!a ta!a dan merobek robek pakaian !anita itu, Soan "u men#adi marah sekali. *ia mengeluarkan teriakan marah, tubuhnya yang ramping mencelat ke depan, pedangnya menyambar dan dua orang ba#ak yang sedang memperkosa !anita itu roboh dengan leher terkuak lebar dan hampir putus% ?anita itu cepat membereskan pakaiannya, menyambar goloknya dan seperti seekor harimau kelaparan dia membacoki tubuh dua orang ba#ak tadi. (9>) Melihat sepak ter#ang Soan "u yang kembali sudah merobohkan dua orang ba#ak, )ok gan hai liong 'oan Sek dan "oa -iok Gu, dibantu oleh beberapa orang ba#ak lain cepat mengepung dan mengeroyoknya. .amun Soan "u mengamuk hebat dan pedangnya berubah segulung sinar terang yang menyambar *ahsyat, membuat dua orang pimpinan ba#ak itu terke#ut dan harus memainkan sen#ata dengan hati hati sekali agar #angan sampai mereka men#adi korban kedahsyatan sinar pedang yang dimainkan oleh dara itu. ,-epas tulang ikan%%, )iba tiba kepala ba#ak itu memberi aba aba kepada sutenya dan mereka berdua telah meloncat mundur, membiarkan anak buah mereka yang empat orang banyaknya melan#utkan pengeroyokan, sedangkan mereka berdua lalu mengayun tangan berkali kali ke arah Soan "u. Sinar lembut bertubi tubi menyambar ke arah Soan "u dari depan dan belakkang. *ara ini memandang rendah sen#ata rahasia mereka. *ia adalah Seorang dara Pulau .eraka sudah terlalu banyak racun dikenalnya bahkan dia telah menggunakan obat anti racun maka dia tidak terlalu kha!atir ketika sebuah di antara sen#ata rahasia la!an yang lembut itu mengenai pahanya. (kan tetapi, betapa kagetnya ketika dia merasa kakinya itu setengah lumpuh dan begitu dia menggerakan pedang, tubuhnya terhuyung, kepalanya pening. ,(ihhh...%, *ia berseru nyaring, lebih merasa heran daripada kha!atir. *ara ini tidak tahu bah!a la!annya menggunakan am gi (sen#ata gelap) berupa tulang berbentuk duri dari sirip semacam ikan laut yang berbisa. Bisa dari ikan laut ini tentu sa#a tidak dapat disamakan dengan bisa dari binatang darat, maka bisa yang asing ini tidak dapat ditolak oleh obat anti racun yang dipakainya. ,Sute, tangkap nona manis ini...%, )eriak 'oan Sek dengan girang. (kan tetapi tiba tiba terdengar suara gerengan yang dahsyat dan yang membuat mereka kaget bukan main. *ua orang ba#ak yang mendengar suara itu dekat sekali dibelakkang mereka menengok dan... mereka itu ter#engkang dan merangkak untuk melarikan diri dengan ketakutan. 'iranya yang menggerang itu adalah seekor binatang raksasa hitam yang menakutkan. Seekor beruang yang lebar moncongnya cukup untuk mencaplok kepala mereka sekaligus% Sin -iong yang datang bersama beruang itu cepat meloncat mendekati Soan "u merampas pedang dari tangan dara itu dan memondongnya dengan tangan kiri, kemudian sekali meloncat dia telah berada di punggung beruang, lengan kiri memeluk dan men#aga tubuh Soan "u yang dipangkunya karena dara itu telah men#adi pingsan sedangkan tangan kanan menggerakan pedang dara itu sambil beseru ,'akak beruang, la!an mereka yang berani mendekat%, Beruang itu menggereng gereng dan ketika melihat dari kiri ada sinar menyambar, yaitu sinar pedang yang digerakan oleh "oa -iok Gu sute dari kepala ba#ak, tiba tiba kaki depan kiri yang kini dipergunakan seperti tangan itu bergerak menangkis, bukan menangkis pedang melainkan mencengkram kepala "oa -iok Gu. )entu sa#a orang ini kaget dan sekali merendahkan tubuh, membalikan pedang dan siap untuk menyerang lagi. Begitu lengan beruang itu menyambar la!an, dia meloncat ke atas dan menusukan pedangnya mengarah bagian antara kedua mata beruang itu.

,"ringgg...%%, Pedangnya terpental dan dia harus cepat melempar tubuh ke belakkang kalau tidak ingin dadanya robek oleh cakar beruang setelah pedangnya ditangkis oleh Sin -iong tadi. ,Siuuuut...%%, Sen#ata ruyung beru#ung ba#a di tangan 'oan Sek sudah bergerak menyambar dengan ganas, menghantam punggung beruang hitam dengan kecepatan kilat dan dengan tenaga dahsyat. (<@) ,"ringgg...% )ranggg...%%, *ua kali sen#ata berat itu ditangkis oleh Sin -iong dan dua kali pula kepala ba#ak itu berseru kaget karena telapak tangannya hampir terkupas kulitnya dan terasa panas dan perih. Pada saat dia terbelalak dan terheran, beruang itu sudah membalikan tubuh dan sekali kaki depannya yang kanan menampar, kepala ba#ak itu mencoba menangkis, namun sen#atanya terlepas dari pegangannya dan beruang itu sudah menubruknya dan mencengkram ke arah lehernya. ,'akak beruang, #angan ...%, Sin -iong membentak. Beruang itu terke#ut dan ragu ragu sehingga kesempatan itu dapat dipergunakan oleh 'oan Sek untuk meloncat #auh kebelakkang. *ia dan pembantu utamanya, "oa -iok Gu berdiri dengan muka pucat memandang pemuda yang menunggang beruang itu memba!a pergi tubuh dara #elita yang pingsan. Biarpun pedang masih berada di tangannya, "oa -iok Gu tidak lagi berani menyerang karena dia maklum bah!a selain beruang raksasa itu amat kuat, #uga pemuda itu memiliki kepandaian yang luar biasa sekali. Sin -iong merasa bingung dan gelisah menyaksikan pertempuran hebat itu. ,Hentikan pertempuran...%, *ia berseru berkali kali namun percuma sa#a, para ba#ak laut dan penghuni Pulau .eraka adalah orang orang kasar yang pada saat itu sedang marah, maka sukar untuk dibu#uk. )iba tiba terdengar suara melengking tinggi dan pan#ang dan suara itu segera disusul suara berdengung dengung dan berdesis desis. *apat dibayangkan betapa kagetnya hati Sin -iong ketika dia melihat datangnya binatang binatang kecil yang berbisa. 4lar, kelabang, kala#engking dan sebangsanya berdatangan dari semua pen#uru, merayap cepat seolah olah digerakan oleh suara melengking iru, dan yang lebih mengerikan lagi, lebah lebah putih datang pula beterbangan% Saking kagetnya Sin -iong melompat turun dari punggung beruang dan kini beruang itu pun terke#ut dan ketakutan, seolah olah binatang raksasa ini sudah mengerti bah!a bahaya maut datang mengancamnya. ,4hhh... apa yang ter#adi...+, Soan "u mengeluh dan siuman dari pingsannya. Melihat dara itu sudah siuman. Sin -iong agak lega. ,Bagaimana lukamu+, ,.yeri sekali, panas... eh, siapa yang memimpin binatang binatang berbisa itu+, Soan "u turun dari pondongan Sin -iong. ,"epat pergunakan obat penolak ini..., *ia mengeluarkan sebungkus obat penolak dari ikat pinggangnya. Setelah menaburkan obat bubuk di sekeliling mereka bertiga, yaitu Soan "u, Sin -iong dan beruang betina. (<:) Soan "u berkata lagi, ,Sin -iong tolong... kau tangkap Si Mata Satu itu...aku membutuhkan obat pena!ar racun am gi nya (sen#ata gelapnya)...., Melihat betapa !a#ah dara itu pucat sekali tanda menderita kenyerian hebat, Sin -iong maklum bah!a tentu dara itu terkena sen#ata rahasia yang mengandung racun luar biasa sekali. Maka tanpa men#a!ab tubuhnya mencelat kearah 'oan Sek yang masih bengong memandang ke depan, matanya terbelalak ketika melihat betapa anak buahnya mulai men#adi korban pengeroyokan binatang binatang berbisa. Maka ketika tubuh Sin -iong menyambar, dia terke#ut sekali, mengira bah!a pemuda itu akan menyerangnya. *ia tadi sudah mengambil kembali sen#atanya, maka tanpa banyak cakap lagi dia sudah mengayun sen#atanya menghantam ke arah Sin -iong. Pemuda ini tadi melepaskan pedangnya, melihat betapa dia disambut serangan dahsyat, cepat dia miringkan tubuhnya, membiarkan sen#ata berat itu le!at dan secepat kilat kedua tangannya menyambar dan sebelumnya 'oan Sek tahu apa yang ter#adi, sen#atanya telah terampas dan dibuang oleh pemuda itu sedangkan tubuhnya sudah diangkat dan dipanggul seperti seorang anak kecil sa#a. Percuma dia meronta, karena pemuda itu sudah meloncat seperti terbang, kembali ke dalam lingkaran obat penolak yang ditaburkan Soan "u. 'oan Sek menggigil. Selain dia maklum betapa lihainya pemuda ini, #uga dia merasa ngeri sekali menyaksikan apa yang ter#adi di luar lingkaran obat bubuk itu. )erdengar #erit dan pekik mengerikan. 0rang orang Pulau .eraka telah mundur dan menonton sambil sambil terta!a ta!a. (kan tetapi anak buah ba#ak laut itu menghadapi penyerangan binatang binatang berbisa dan sama sekali mereka tak berdaya. (palagi penyerangan lebah lebah putih membuat mereka panik. Mengerikan sekali melihat mereka berkelo#otan merintih rintih dan menangis mengerung ngerung karena tidak tahan menderita rasa nyeri yang menyengati seku#ur tubuh. ,"epat bertindak, halau mereka, Soan "u%, Sin -iong berkata dengan alis berkerut. Biarpun yang dikeroyok binatang binatang itu adalah kaum ba#ak, namun dia tidak dapat menyaksikan peristi!a mengerikan itu. Soan "u menggeleng kepala. ,)ak mungkin. Mereka digerakan oleh suara melengking itu...,

,Suara apa itu+ Siapa yang membunyikan+, Soan "u tersenyum dan menggigit bibirnya menahan rasa nyeri. Pahanya seperti dibakar dan rasa nyeri menusuk nusuk #antung. ,Siapa lagi+ Satu satunya orang yang dapat melakukannya hanyalah 'ong kong... augghh ..., *ara itu roboh pingsan lagi dalam rangkulan Sin -iong. ,(duh celaka..., binatang binatang itu...., )ok gan hai liong 'oan Sek menggigil dan dia hendak lari dari tempat itu ketika melihat bagaimana pembantunya, "oa -iok Gu, sudah sibuk memutar pedang untuk berusaha mengusir lebah lebah putih yang mengeroyoknya. ,'alau kau keluar dari sini, engkau pun akan mengalami nasib yang sama,, 'ata Sin -iong, menun#uk ke arah lingkaran putih dari obat penolak. ,Binatang binatang itu tidak berani memasuki lingkaran ini., 'oan Sek memandang dan matanya terbelalak ngeri melihat betapa ular ular beracun yang bermacam macam !arnanya itu benar sa#a membalik lagi ketika mendekati garis lingkaran. Bahkan lebah lebah putih yang terbang dekat, agaknya mencium bau penolak itu dan mereka itu pun terbang membalik, mengamuk dan menyerang para ba#ak yang berada di luar lingkaran. Saking ngerinya melihat betapa "oa -iok Gu men#erit dan roboh karena kakinya tergigit seekor ular, kemudian betapa pembantunya yang #uga merupakan sutenya melolong lolong dan bergulingan, dikeroyok banyak sekali binatang yang mengerikan, kepala ba#ak ini tak dapat lagi menahan dirinya dan dia men#atuhkan diri berlutut% Sin -iong sendiri merasa ngeri menyaksikan peristi!a yang ter#adi disekelilingnya. 'alau sa#a dia dapat melihat 0u! 'ong ;k, tentu dia akan meloncat dan memaksa kakek itu menghentikan peker#aanya yang ke#am, membunuh para ba#ak seperti itu. (kat tetapi celakkanya, suara itu melengking tinggi dan sukar diketahui dari mana datangnya, bahkan kakek itu pun tidak tampak. pula, mana mungkin dia berani meninggalkan Soan "u yang pingsan itu bersama kepala ba#ak+ Maka pemuda ini merasa seperti disayat sayat #antungnya menyaksikan pembunuhan yang amat ke#am itu, melihat betapa dua puluh empat orang ba#ak menemui kematian secara mengerikan, berkelo#otan dan melolong lolong, akhirnya suara #eritan mereka makin lemah dan berubah seperti suara binatang disembelih, kemudian tubuhnya tidak berkelo#otan lagi dan binatang binatang kecil berbisa yang kelaparan itu masih menggerogoti kulit dan daging mereka% 'emudian tampaklah 0u! 'ong ;k, )ocu Pulau .eraka. 'akek ini datang ke tempat itu sambil merangkak dengan susah payah, tubuhnya kelihatan lemah dan kurus, mukanya pucat dan sambil merangkak itu dia meniup sebatang alat tiup terbuat daripada batang alang alang, menyerupai suling kecil. Pantas sa#a suaranya melengking tinggi dan aneh. Beberapa orang anggauta Pulau .eraka segera ma#u dan mengangkat ketua mereka, memapahnya datang dan kini binatang binatang itu berangsur angsur merayap pergi setelah 0u! 'ong ;k merobah merobah suara tiupan sulingnya. (khirya yang tinggal hanya mayat mayat dua puluh empat orang ba#ak dalam keadaan mengerikan, dan mayat tu#uh orang penghuni Pulau .eraka yang te!as dalam pertempuran. ,(hhh, engkau pula yang menolong cucuku, )aihiap+, 0u! 'ong ;k dituntun anak buahnya datang mendekat. Sin -iong mengerutkan alisnya. ,)o cu, engkau sungguh ke#am, membunuh mereka seperti itu., 'akek itu terbelalak. ,(ku+ ke#am+ *an mereka ini...+, *ia menuding ke arah mayat mayat para ba#ak laut. ,*an...hei, siapa dia ini+ (h, bukankah dia ini pemimpin mereka+, 0u! 'ong ;k sudah melangkah ma#u menghampiri 'oan Sek yang berdiri dengan muka pucat. (<6) ,)ahan dulu, )ocu% Memang dia pemimpin ba#ak, akan tetapi nya!a cucumu berada didalam tangannya%, ,Soan "u...%, 0u! 'ong ;k memandang tubuh dara yang dipondong oleh Sin -iong dan berada dalam keadaan pingsan itu. ,Mengapa dia+, ,)erkena sen#ata beracun., 'emudian dia memandang 'oan Sek dan membentak, ,hayo kauberikan obat pena!ar sen#ata gelapmu%, )ok gan hai liong 'oan Sek adalah seorang yang sudah berpengalaman, seorang yang men#ela#ah di dunia kang ou!, maka dia tentu sa#a cerdik sekali. )adi ketika menyaksikan betapa semua anak buahnya, #uga sutenya, te!as secara mengerikan, dia ketakutan setengah mati dan kehilangan akalnya. (kan tetapi sekarang setelah dia melihat kesempatan untuk menolong diri, timbul kembali keberaniannya dan dia tersenyum. ,(gaknya kita telah salah masuk. )idak tahu pulau apakah ini dan siapa kalian ini+, tanyanya kepada Sin -iong karena dia merasa #erih sekali menghadapi pemuda yang dia tahu amat lihai dan sama sekali bukan tandingannya itu. ,'au belum tahu+ $ni adalah Pulau .eraka dan dia itu adalah ketuanya., *ia menuding kepada 0u! 'ong ;k. ,Sedangkan .ona ini adalah cucunya. Maka kau harus cepat memberikan obat pena!arnya.,

,Ha ha, mudah sa#a% Mudah sa#a memberi obat pena!arnya. (ihh, kiranya kami telah memasuki sebuah pulau iblis dengan penghuni penghuninya seperti iblis pula% Benar benar kami telah membuat kesalahan besar% 0rang muda, mudah sa#a mengobati luka .ona ini, akan tetapi bagaimana dengan aku sendiri+ (nak buahku telah te!as semua dan aku dalam cengkraman kalian%, ,;ngkau... engkau akan kusiksa, kucincang sampai hancur%, 0u! 'ong ;k membentak. ,Ha ha ha, boleh% -akukan sekarang, karena aku tidak takut mati setelah aku melihat bah!a aku mempunyai banyak teman terutama sekali cucumu. 'alau orang tidak lagi menyayangkan kematian seorang dara #elita muda rema#a seperti dia ini, apalagi kematian seorang tua bangka seperti aku. Ha ha ha% biarlah aku mati ditemani oleh dara rema#a ini%, 0u! 'ong ;k sudah marah sekali, kedua tangannya dikepal sehingga suling batang alang alang itu hancur di tangannya. Melihat kemarahan ketua Pulau .eraka itu, Sin -iong Berkata, ,0u! tocu apa yang dikatakan benar. Sudah kuperiksa luka cucumu dan ternyata dia terkena racun yang aneh sekali yang belum prnah aku melihatnya. Maka, biarlah kita menukar keselamatannya dengan keselamatan Soan "u. Betapapun #uga , nya!a Soan "u #auh lebih berharga dari pada kehidupan seorang sesat seperti dia., ,Ha ha ha , itu baru omongan yang tepat%, )ok gan hai liong 'oan Sek yang merasa ,mendapat angin, berkata dengan dada dibusungkan. *ia tidak takut lagi sekarang. .ya!a cucu ketua Pulau .eraka berada di tangannya. (palagi yang ditakutinya+ ,$blis keparat% Hayo kauberikan obat untuk cucuku dan kau boleh minggat dari sini%,0u! 'ong ;k membentak. ,Ha ha ha, aku )ok gan hai liong 'oan Sek bukan seorang tolol., *ia lalu menoleh kepada Sin -iong. ,0rang muda apakah kedudukanmu di Pulau .eraka ini+, *ia memang tidak dapat menduga karena tadi dia mendengar ketua Pulau .eraka menyebut taihiap (pendekar besar) kepada pemuda ini. *an kalau ada yang dipercaya di situ. Maka satu satunya orang adalah pemuda ini. ,(ku bukan penghuni Pulau .eraka aku adalah seorang dari Pulau ;s...., ,Heeeehhh...++, Mata )ok gan hai liong yang tinggal satu itu terbelalak dan mukanya pucat. *ia merasa seolah olah dalam mimpi. Setelah bertemu dengan Pulau .eraka yang aneh dan mengerikan di mana semua anak buahnya te!as, dia bertemu pula dengan seorang pemuda sakti yang mengaku datang dari Pulau ;s, sebuah sebutan yang tadinya dikiranya hanya terdapat dalam dongeng tahyul belaka. Mimpikah dia+ (taukah dia sudah mati ditelan badai dan sekarang ini adalah pengalaman dari rohnya+ ,Pulau... Pulau... ;s...+, *ia berkata lirih. Sin -iong mengangguk tak sabar. *ia tadi mengaku sebenarnya, siapa mengira malah membuat kepala ba#ak ini men#adi termangu mangu seperti orang sinting. ,'alau begitu, aku hanya mau memberikan obat pena!ar #ika engkau yang mengantarku sampai ke sebuah perahu di pantai Pulau .eraka ini., ,Jahanam, kau tidak percaya kepadaku+, 0u! 'ong ;k membentak dan para pembantunya sudah mengangkat sen#ata mengancam. ,)erserah, bunuhlah. (ku toh akan mati bersama dia ini., Sin -iong menyerahkan tubuh Soan "u yang masih pingsan kepada kakeknya, kemudian berkata, ,0u! tocu, biarlah kita memenuhi permintaannya. Harap sediakan perahu untuknya., )erpaksa 0u! 'ong ;k menggerakan kapalanya memberi isyarat kepada anak buahnya, kemudian memandang kepada kepala ba#ak itu dengan mata mendelik. 'oan Sek lalu ber#alan bersama Sin -iong dan dua anak buah Pulau .eraka menu#u ke tepi laut. Setelah sebuah perahu dipersiapkan, kepala ba#ak itu mengeluarkan sebuah benda dari dalam sakunya. Benda itu ternyata adalah seekor kuda laut sebesar ibu #ari tangan yang sudah kering. ,.ona itu terkena racun yang terkandung dalam duri ikan yang tidak dapat diobati kecuali dengan ini. Bubuklah dan masak, lalu minumkan airnya. )entu dia akan sembuh., (<2) Sin -iong mengerutkan alisnya. Sudah banyak pengetahuannya tentang pengobatan akan tetapi tentu sa#a belum pernah dia mengenal rahasia racun yang keluar dari dalam lautan. *ia menyerahkan bangkai kuda laut kering itu kepada dua orang penghuni Pulau .eraka sambil berkata, ,Berikan ini kepada 0u! tocu, suruh menumbuk halus dan masak dengan air, kemudian minumkan kepada .ona. Bagaimana hasilnya supaya cepat melapor ke sini. (ku menunggu di sini., *ua orang itu menerima kuda laut mati dan berlari memasuki pulau, sedangkan Sin -iong lalu duduk di tepi pantai dengan sikap tenang. ,'au tidak mau membiarkan aku pergi+, 'oan Sek bertanya penuh kha!atir. ,Jangan tergesa gesa,, #a!ab Sin -iong. ,(ku harus yankin dulu bah!a obatmu benar benar man#ur, baru aku akan membolehkan engkau pergi. Bukankah itu adil namanya+,

'oan Sek menghela napas dan men#atuhkan diri duduk di dalam perahu. *ia maklum bah!a kalau mela!an, dia tidak akan menang. ,*ia pasti akan sembuh. *alam keadaan seperti ini, mana aku berani main main+, Sin -iong diam sa#a. 'epala ba#ak itu menggunakan mata tunggalnya untuk memandangi pemuda itu penuh selidik, kemudian bertanya, ,0rang muda, benarkah engkau dari Pulau ;s+, Sin -iong mengangguk. ,*an siapa namamu+, ,'!a Sin -iong. Mengapa engkau bertanya tanya+, ,)adinya aku mengira bah!a Pulau ;s hanyalah sebuah dongeng..., ,Hemm.., memang sekarang hanya tinggal dongeng..., Sin -iong berkata sambil merenung #auh membayangkan keadaan Pualu ;s yang telah terbasmi oleh badai dan kini tinggal men#adi sebuah pulau kosong yang menyedihkan. ,.guuk... nguuukkk..., Sin -iong menoleh dan tersenyum ,;h, ;nci beruang. 'au menyusulku+, Beruang itu menghampiri, dan memperlihatkan taringnya ketika dia melihat 'oan Sek di atas perahu di depan pemuda itu. ,Binatang yang hebat%, 'oan Sek berkata dan bulu tengkuknya berdiri. Pemuda ini seperti bukan manusia biasa % dan mempunyai binatang peliharaan seperti itu% ,'au bilang tadi... tinggal dongeng apa maksudmu+, ,)idak apa apa, lupakanlah,, kata Sin -iong sambil mengelus beruang yang sudah bertiarap di depannya. ,0rang muda she k!a... eh, )ai hiap... kenapa kau mau membebaskan aku+, Sin -iong mengangkat mukanya memandang dan kepala ba#ak itu men#adi lebih heran lagi melihat betapa pandang mata pemuda itu sama sekali tidak membayangkan kebencian atau permusuhan dengannya+ ,Mengapa tidak+ engkau pun membebaskan Soan "u., Sin -iong menengok dan tampaklah dua orang tadi datang berlari lari. ,'!a taihiap, .ona sudah sembuh%, Sin -iong mengangguk kepada 'oan Sek. ,Pergilah, cepat% -ebih cepat lebih baik dan harap kau #angan sekali kali mendekati pulau ini., 'oan Sek men#a!ab, ,)erima kasih. Satu kalipun sudah cukuplah%, *ia mengkirik. ,Pulau $blis seperti ini siapa yang ingin melihatnya lagi+, *ia lalu menggerakan dayungnya dan perahu meluncur cepat meninggalkan Pulau .eraka. 'etika Sin -iong bersama biruangnya tiba kembali ke tengah pulau benar sa#a bah!a Soan "u telah sembuh sama sekali dari pengaruh racun. Hanya luka di pahanya yang tinggal dan luka itu sudah diobati oleh 'ong kongnya. Para penghuni Pulau .eraka sedang sibuk menyingkirkan mayat mayat yang bergelimpangan mengerikan itu dan Sin -iong lalu dia#ak masuk ke pondoknya oleh 0u! 'ong ;k dan Soan "u. ,)aihiap, lagi lagi engkau yang datang menolong kami, ,kata 0u! 'ong ;k. ,'alau engkau tidak segera datang entah bagaimana dengan aku. Mungkin sudah mati, Sin -iong,, kata Soan "u dengan mata bersinar sinar penuh kagum dan terima kasih. ,(hh, mengapa )ocu dan kau masih bersikap sungkan terhadap aku+ Bukankah kita ini sahabat+ 'edatanganku bukan hanya kebetulan sa#a. (ku datang dengan maksud yang sama seperti setahun yang lalu, yaitu mencari Sumoi. (pakah dia tidak datang ke sini+, Soan "u dan kakeknya memandang kaget dan #uga heran, dan di dalam pandang mata 0u! 'ong ;k terkandung rasa hati tidak senang. Sin -iong maklum akan ketidaksenangan hati kakek itu, maka dia menarik napas pan#ang dan berkata, ,Harap sa#a )ocu tidak menyangka yang bukan bukan terhadap Sumoi. (pa yang dilakukan oleh Suhu di sini sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan Sumoi., ,Jadi )aihiap sudah tahu apa yang diperbuat oleh Han )i 0ng di sini+, Sin -iong mengangguk. ,(ku dapat menduganya. )entu dia marah marah karena puterinya pernah ditahan di sini., (<5) ,Bukan hanya marah marah%, kata Soan "u mengepal tin#u. ,0rang itu sombong sekali% *ia menghina kakek, biar pun tidak melakukan pembunuhan tapi dia memukul semua orang%, ,'au #uga dipukulnya+, Sin -iong bertanya. ,)adinya, melihat aku seorang !anita dan masih muda, dia tidak mau memukulku, akan tetapi karena melihat kakek dipukul, aku menyerangnya dan aku roboh oleh tamparan. *ia memang sakti, akan tetapi ganas dan ke#am, bahkan semua catatanmu dihancurkan% Sekali !aktu kami akan menuntut balas, kami akan menyerang Pulau ;s%, Sin -iong menarik napas pan#ang. ,-upakan sa#a niat itu, selain tidak baik #uga tidak ada gunanya. 'era#aan Pulau ;s tidak ada lagi sekarang, telah musnah., ,Hei...+ (pa maksudmu, )aihiap...+, kakek itu bertanya, terbelalak. ,(pa yang telah ter#adi+, Soan "u #uga bertanya.

,*ilanda badai... habis seluruhnya, semua penghuninya termasuk suhu dan seluruh benda di sana habis terbasmi kecuali bangunan istana yang telah kosong sama sekali..., Sin -iong lalu menuturkan dengan singkat malapetaka yang penimpa Pulau ;s, dan betapa secara aneh dan kebetulan sa#a dia dan Sumoinya terluput dari bencana. 'akek dan cucu itu mendengarkan dengan melongo kemudian kakek itu bertepuk tangan dan terta!a bergelak. ,Ha ha ha ha% Ha ha ha ha% *endam ratusan tahun lenyap dalam seke#ap mata% 'ami orang orang buangan yang dianggap berdosa, dianggap dikutuk )uhan, malah masih dapat hidup melan#utkan ri!ayat, sedangkan penghuni Pulau ;s yang suci dan agung, kaum bangsa!an yang tinggi, sekali sapu sa#a musnah% Ha ha ha, siapa yang lebih dilindungi )uhan+ Han )i 0ng, tanpa kami bergerak, engkau dan kera#aanmu lenyap sudah%, 'akek itu terta!a ta!a sampai air matanya keluar sehingga sukar dikatakan apakah dia itu terta!a, ataukah menangis. Mengapa )aihiap sekarang mencarai .ona S!at Hong ke sini+ (pa yang ter#adi dengan dia+, Sin -iong lalu menceritakan niat per#alanannya bersama S!at Hong, yaitu untuk mencari ibu S!at Hong yang sampai kini tidak diketahui berada di mana. *an betapa di #alan mereka men#adi bingung dan tersesat karena badai telah menciptakan pemandangan yang berbeda di permukaan laut sehingga sehingga mereka mendarat di gunung es dan betapa dia menemukan beruang hitam. ,Sumoi berangkat melan#utkan per#alanan mencari Pulau .eraka karena disangkanya ibunya berada di sini, sedangkan aku mengobati beruang., Sin -iong menutup ceritanya, tentu sa#a dia segera menceritakan kemarahan S!at Hong kepadanya. ,(pakah dalam beberapa hari ini dia tidak dantang ke sini+, Soan "u men#a!ab, ,4ntung sa#a dia tidak datang, Sin... eh, )aihiap., ,Soan "u mengapa engkau meniru kakekmu, bersungkan kepadaku dan menyebut )aihiap segala+, ,Biarlah, )aihiap,, 'ata 0u! 'ong ;k. ,)idak pantas kalau dia menyebut namamu begitu sa#a. *an engkau memang menolong kami dan pantas disebut )aihiap karena kepandaianmu tinggi sekali., ,'aukatakan tadi untung Sumoi tidak datang ke sini, mengapa+, ,(ndaikata dia datang, tentu akan ter#adi apa apa yang tidak baik antara dia dan 'ong kong. 'etahuilah, semen#ak 3a#a Pulau ;s datang mengacau di sini, 'ong kong #atuh sakit, dan kebencian kami semua terhadap Pulau ;s makin mendalam. Maka kalau Sumoimu, S!at Hong datang, tentu akan ter#adi hal yang tidak baik., Sin -iong mengangguk angguk, merasa lega bah!a sumoinya tidak mendahului datang ke Pulau .eraka, akan tetapi #uga menimbulkan kegelisahannya karena dia #adi tidak tahu ke mana sumoinya yang pemarah itu kini berada% Ba#ak ba#ak laut itu, dari mana datangnya dan mengapa mengacau ke sini+, tanyanya. ,;ntah. )ahu tahu mereka muncul dan perahu besar mereka terdampar di tepi pulau., ,(gaknya mereka #uga diamuk badai., ,Mungkin., Soan "u melan#utkan. ,'ami diserang selagi kong kong sakit. 'ong kong tidak dapat turun dari pembaringan, maka aku yang menggantikannya, aku keluar menyambut mereka, akan tetapi karena kurang hati hati, karena memandang rendah am gi mereka, aku hampir celaka kalau tidak da engkau yang datang di !aktu yang tepat, )aihiap., ,(kan tetapi akhirnya, biarpun sakit, 'ong kongmu dapat membunuh semua ba#ak laut itu., Sin -iong bergidik ngeri mengenangkan kematian para ba#ak itu. ,4gh ugh....%, 'akek itu terbatuk batuk. ,Ba#ak ba#ak macam itu sa#a kalau aku tidak sakit, kalau Soan "u tidak memandang rendah dan kalau paran penghuni tidak baru sa#a diamuk badai, tidak ada artinya bagi kami. 'alau binatang binatang Pulau .eraka bersembunyi ketakutan diamuk badai, mana mereka mampu masuk+ Sudahlah, sekarang saya hendak menyampaikan permohonan yang amat penting bagi )aihiap., ,(h, )ocu, *i antara kita yang sudah men#adi sahabat, perlu apa banyak sungkan lagi+ 'alau ada sesuatu, katakanlah sa#a, mana perlu menggunakan permohonan lagi+, #a!ab Sin -iong. (<7) (kan tetapi, tiba tiba kakek itu turun dari bangkunya dan men#atuhkan diri berlutut di depan Sin -iong% )entu sa#a pemuda ini men#adi sibuk sekali, cepat membangunkan kakek itu dan berkata, ,)ocu, harap #angan begini. (ku yang muda mana berani menerimanya+ (da keperluan apakah+ katakan sa#a, aku tentu akan membantumu sedapat mungkin., Sin -iong berkata dengan hati tidak enak, mengira akan menghadapi hal yang sulit. Setelah duduk kembali dan mengatur napasnya yang terengah engah karena kesehatannya belum pulih kembali dan tubuhnya terasa amat lelah, kakek itu berkata, ,'!a taihiap, aku sudah tua dan tidak mempunyai keturunan lain kecuali Soan "u. )aihiap sudah melihat sendiri keadaan di Pulau .eraka yang merupakan tempat tidak baik untuk seorang dara seperti Soan "u. 0leh karena itu, setelah kini kera#aan Pulau ;s tidak ada, berarti

bah!a Pulau .eraka telah bebas dan kami bukanlah orang orang buangan lagi. Soan "u #uga bukan keturunan orang buangan lagi dan se!aktu !aktu kami boleh meninggalkan pulau ini. 'arena itu, aku mohon dengan sepenuh hatiku, sudilah )aihiap memba!a Soan "u bersama )aihiap untuk mengenal dunia ramai, dan syukur kalau )aihiap dapat mengatur agar cucuku ini tidak usah lagi kembali dan tinggal di Pulau .eraka ini. 'uharap permohonan ini tidak akan ditolak oleh )aihiap., Sin -iong mengerutkan alisnya. Permintaan yang sama sekali tidak pernah disangkanya% ,(kan tetapi, 0u! tocu, hendaknya diingat bah!a aku sendiri adalah seorang sebatangkara yang tidak mempunyai apa apa, tidak mempunyai tempat tinggal dan masih belum kuketahui apa akan #adinya dengan diriku ini., ,'alau )aihiap merantau, ba!alah dia merantau, ke mana sa#a aku sudah pasrah sepenuhnya. Baik dia akan )aihiap anggap sebagai sahabat, sebagai saudara, atau kalau mungkin.... dari lubuk hatiku kuharap sebagai calon #odoh, aku sudah merasa lega dan senang, asal dia tidak tersiksa tinggal di neraka ini., Sin -iong merasa sukar untuk menolak, akan tetapi #uga berat untuk menerima, maka dia menoleh kepada Soan "u dan berkata, ,Soal ini sebaiknya kita serahkan kepada Soan "u sendiri. 'alau memang dia suka merantau meninggalkan pulau ini, tentu sa#a aku tidak keberatan mengadakan per#alanan bersama. (kan tetapi hal ini bukan berarti bah!a aku menerima usul per#odohan )ocu, dan se!aktu !aktu dia boleh pergi ke mana sa#a, #adi aku tidak terikat oleh per#an#ian apapun #uga., ,)aihiap, #angan kha!atir. Memang aku se#ak dulu tidak kerasan tinggal di sini, hanya karena kedudukanku sebagai seorang keluarga buangan sa#a yang mencegah aku meninggalkan Pulau .eraka. Sekarang aku telah bebas, dan betapapun #uga, aku akan pergi dari sini. Hanya kalau bersama )aihiap, tentu hati 'ong kong akan merasa lebih aman, dan #uga untukku sendiri yang tidak ada pengalaman, melakukan per#alanan bersamamu merupakan hal yang menyenangkan sekali. (ku hendak pergi mencari ayahku, )aihiap., ,*an aku hendak mencari S!at Hong dan ibunya., ,'alau begitu, mari kita mencari berdua, siapa tahu dalam mencari Sumoimu itu , aku dapat bertemu dengan ayahku., Setelah mendapat banyak pesan dan melihat 'ong kongnya, memba!a pula bekal berupa pakaian dan sekantung emas simpanan 'ong kongnya, berangkatlah Soan "u bersama Sin -iong meninggalkan Pulau .eraka dengan sebuah perahu. Selama hidupnya yang lima belas tahun itu, belum pernah Soan "u meninggalkan pulau, maka setelah perahu meluncur #auh dan dia hampir tidak dapat melihat lagi 'ong kongnya bersama semua sisa penghuni Pulau .eraka yang mengantarkanya sampai ke pantai, Soan "u tak dapat menahan bercucurannya air matanya. ,Soan "u, mengapa kau menangis+ 'alau kau tidak tega meninggalkan kakekmu, masih belum terlambat untuk kembali,, kata Sin -iong yang sebetulnya merasa tidak enak sekali memikul ke!a#iban ini. Biarpun dia tidak terikat sesuatu, namun sedikit banyak dia dibebani keselamatan dara ini, dan kalau dara ini !ataknya seaneh S!at Hong, dia tentu akan men#adi lebih pusing lagi% ,(h, tidak, )aihiap. (ku hanya merasa perih hatiku meninggalkan tempat yang se#ak kulahir men#adi tempat tinggalku itu. 0rang sedunia boleh menyebutnya Pulau .eraka, akan tetapi setelah aku berangkat meninggakan pulau itu, terasa olehku bah!a disitu adalah sorga., Sin -oing tersenyum dan mendayung perahunya lebih cepat lagi. Pernyataan yang keluar dari mulut dara ini merupakan pela#aran yang amat penting baginya, membuka matanya melihat kenyataan bah!a sorga maupun neraka itu berada dalam hati manusia itu sendiri% Betapapun indahnya suatu tempat kalau tidak berkenan di hatinya, akan merupakan neraka, sebaliknya betapapun buruknya suatu tempat kalau berkenan di hatinya akan men#adi sorga% Jadi, baik buruk, senang, susah, puas kece!a, semua ini bukan ditentukan oleh keadaan di luar, melainkan ditentukan oleh keadaan hati dan pikiran sendiri. keadaan di luar merupakaan kenyataan yang !a#ar, dan hanya pikiranlah yang menentukan dengan menilai, membandingkan, maka lahirlah puas, kece!a, senang, susah, baik, buruk, dan lain lain hal yang saling bertentangan itu. Bahagialah orang yang dapat menghadapi segala sesuatu dengan mata terbuka, memandang segala sesuatu seperti (P( (*(.&(, tanpa penilaian. tanpa perbandingan. 0rang bahagia tidak mengenal susah senang, karena bahagia bukan susah bukan pula senang, bukan puas bukan pula kece!a, melainkan suatu keadaan di atas itu semua, sama sekali tidak terganggu oleh pertentangan pertentangan itu. Perahu yang ditumpangi Sin -iong dan Soan "u meluncur terus, u#ung depannya yang meruncing membelah air yang tenang seperti sebuah pisau membelah agar agar biru. Soan "u sudah melupakan kesedihan hatinya dan kini dara itu memandang ke depan dengan !a#ah berseri dan mata bersinar sinar penuh harapan akan masa depan yang berlainan sama sekali dengan keadaan di Pulau .eraka. Banyak sudah dia mendengar dongeng kakeknya yang #uga hanya mendengar dari nenek moyangnya tentang keadaan di

dunia rame, dan sekarang dia sedang menu#u kepada kenyataan yang akan dilihatnya dengan mata sendiri% (<9) Pusat perkumpulan Pat #iu kaipang (Perkumpulan pengemis )angan *elapan) berada di lereng Pegunungan Hen san. *ari luar, tempat itu memang pantas disebut pusat perkumpulan pengemis karena hanya merupakan tempat di dataran tinggi yang dikelilingi pagar bambu yang tingginya hampir dua kali tinggi orang, pagar yang butut dan bambu bambu itu mengingatkan orang akan tongkat bambu yang biasa diba!a oleh para pengemis. (kan tetapi kalau orang sempat men#enguk di dalamnya, dia akan terheran heran menyaksikan sebuah rumah gedung yang pantas #uga disebut sebuah istana kecil berdiri megah dan me!ah sekali% $nilah tempat tinggal Pat #iu 'ai ong, Si 3a#a Pengemis yang men#adi ketua Pat #iu 'ai pang di lereng Hengsan% Pat #iu kai ong sudah berusia kurang lebih tu#uh puluh tahun, akan tetapi dia masih kelihatan tangkas dan belum begitu tua, sungguhpun pakaianya selalu butut, sebutut tongkatnya, sama sekali tidak sesuai dengan keadaan gedungnya. Hanya kalau hari sudah men#adi gelap sa#a maka brubahlah ra#a pengemis ini, pakaiannya diganti dengan pakaian tidur yang layaknya dipakai seorang pangeran% *an mulailah kehidupan yang berla!anan dengan keadaan hidupnya di !aktu siang, berbeda #auh seperti bumi dan langit. *i !aktu siang, dia lebih patut disebut seorang pengemis kelaperan yang berkeliaran di sekitar rumah gedung itu. (kan tetapi di !aktu malam, dengan pakaian indah dan tubuh bersih, dia bersenang senang makan minum dengan hidangan serba leBat dan mahal, dilayani oleh lima orang selirnya yang muda muda, cantik dan genit. Pat #iu 'ai ong tinggal tinggal didalam istananya yang me!ah akan tetapi yang dikelilingi pagar bambu tinggi sehingga tidak tampak dari luar itu bersama lima orang selirnya, lima orang pelayan dan selosin orang anak buahnya yang merupakan penga!al penga!alnya. Selosin orang ini tentu sa#a merupakan tokoh tokoh dalam pat #iu 'ai pang, karena mereka adalah pembantu yang boleh diandalkan, atau #uga murid murid tingkat satu dari ra#a pengemis itu. para penga!al itu melakukan pen#agaan siang malam secara bergilir dan mereka tinggal di dalam rumah samping di kanan kiri istana ketua mereka. (dapun Pat #iu 'ai pang mempunyai anggautan yang banyak dan yang tersebar luas di kota kota. *engan mengandalkan nama besar perkumpulan itu, terutama sekali nama besar 'ai ong, para anggauta itu dapat mengumpulkan sumbangan sumbangan yang besar dan sebagian dari pada hasil sumbangan ini mereka setorkan kepada Pat #iu kai ong. $nilah membuat ra#a pengemis men#adi kaya raya dan dapat hidup me!ah sekali. Selosin orang pembantunya, selai penga!al dan pen#aga istananya, #uga bertugas untuk turun tangan me!akili ketua mereka apabila ada cabang yang kurang dalam memberi setoran% Pat #iu 'ai ong sendiri yang sudah hidup makmur #arang meninggalkan istananya di Heng san. Hanya urusan besar sa#a yang dapat menariknya pergi meninggalkan tempat yang amat menyenangkan hatinya itu. 'urang lebih sepuluh tahun yang lalu dia ikut pula memperebutkan Sin tong Si (nak (#aib karena dia pada !aktu itu ingin cepat cepat menyempurnakan ilmu yang sedang diciptakan dan dilatihnya, yaitu ilmu Hiat ciang hoatsut ($lmu Sihir )angan *arah). Jika pada !aktu itu dia berhasil merebut Sin tong, tentu dalam !aktu satu tahun sa#a ilmunya akan sempurna. (kan tetapi karena seperti diceritakan di bagian depan, dia gagal dan Sin tong diba!a pergi oleh pangeran Han )i 0ng dari Pulau ;s, maka dia harus mengorbankan puluhan orang bocah untuk dimakan otaknya dan disedot darah dan sumsumnya. 'ini dia telah mahir dengan ilmu hitam yang mengerikan itu, akan tetapi sayangnya, setiap tahun dia harus mengisi tenaga itu dengan pengorbanan seorang bocah% Pada suatu hari , pagi pagi sekali, selagi Pat #iu 'ai ong seperti biasa meninggalkan kehidupan malamnya yang me!ah, berpakaian sebagai seorang pengemis ber#alan #alan di dalam taman bunga di belakkang istananya, memba!a tongkat butut dan berlatih silat di !aktu embun pagi masih tebal, tiba tiba seorang penga!alnya datang menghadap dan melaporkan bah!a ada tiga orang tamu datang ingin bertemu dengan Si 3a#a Pengemis. ,Hemm, siapakah pagi pagi begini sudah datang menggangguku+, Pat #iu 'ai ong berkata dengan alis berkerut. (kan tetapi karena merasa penasaran, dia tidak memerintahkan penga!alnya mengusir orang itu dan terutama sekali ketika mendengar pelaporan itu bah!a yang datang adalah seorang kakek bersama dua orang muda, seorang dara #elita dan seorang muda tampan. Hatinya tertarik sekali ketika mendengar bah!a kakek itu mengaku sebagai seorang ,sahabat lama., 'etika dia keluar memba!a tongkat bututnya dan bertemu dengan tiga orang itu, Pat #iu 'ai ong memandang ta#am. *ia kagum melihat pemuda yang amat tampan dan pemudi yang amat cantik #elita itu. ?a#ah mereka yang mirip satu sama lain menun#ukan bah!a mereka adalah kakak beradik, pemudanya berusia kurang lebih enam belas tahun, pemudinya lima belas atau empat belas tahun. Sampai lama pandang mata Pat #iu 'ai ong melekat kepada dua orang muda itu, keduanya membuat hatinya terguncang penuh kagum dan andaikata dia tidak menahan perasaannya, tentu mulutnya akan mengeluarkan air liur% Barulah dia terke#ut ketika mendengar kakek itu terta!a bergelak.

,Ha ha ha ha% Pat #iu 'ai ong kurasa engkau belum begitu pikun untuk melupakan dua orang anakku ini. Mereka adalah S!i -iang dan S!i .io, ha ha ha% (kan tetapi Pat #iu 'ai ong mengerutkan alisnya, sama sekali tidak mengenal kedua nama ini. *ia memandang dengan mata terheran kepada laki laki yang berdiri di depannya, seorang laki laki berusia kurang lebih lima puluh tahun, berpakaian sederhana ber!arna kuning, dengan kepala yang beruban itu terlindung kain pembungkus rambut yang ber!arna kuning pula. 'akek itu terta!a lagi. ,?ah, Pat #iu 'ai ong, benar benar engkau telah lupa kepada kami+ -upa kepada sahabatmu di -usan ini+, ,(hhhh...%, Pat #iu 'ai ong terta!a, mukanya berseri dan dia cepat membungkuk untuk memberi hormat. ,'iranya sahabat Bu yang datang+ maa1, maa1, mataku sudah lamur saking tuanya sehingga tidak mengenal sahabat baik yang kurang lebih sepuluh tahun tak pernah ku#umpi. Jadi ini kedua anakmu itu+ *ahulu mereka baru berusia lima enam tahun, kecil dan lucu serta berani, bahkan kalau tidak salah, anak perempuanmu ini yang dahulu menantang pibu kepadaku. Ha ha ha%, (<<) *ara berusia lima belas tahun yang cantik #elita itu menunduk dan kedua pipinya berubah merah. ,Harap Pangcu sudi memaa1kan saya., ,(ih aih...% $ni tentu orang tua -usan ini yang menga#arnya. Menyebutku Pangcu segala%, ,Ha ha ha, Pangcu. Bukankah engkau memang 'etua dari Pat #iu 'ai pang+ Mengapa tidak mau disebut Pangcu oleh puteriku+, 'akek itu berkata. ,?ah, #angan berkelabar. (nak anak yang baik, sebut sa#a aku paman. marilah masuk, kita bicara di dalam., Pat #iu kai ong lalu bertepuk tangan dan parapenga!alnya muncul. ,lekas beritahukan para pelayan agar mempersiapkan hidangan makan pagi yang baik untuk tamuku yang terhormat, -u san -o#in (0rang )ua *ari -usan) dan dua orang putera puterinya%, Para penga!al itu mundur dan Pat #iu kai ong menggandeng tangan kakeknya itu, sambil terta!a ta!a mereka memasuki istana dan duduk di ruangan dalam menghadapi me#a dan duduk di kursi kursi yang berukir indah. Sambil memandang ke kanan kiri mengagumi keindahan ruangan itu, -u san -o#in berkata memu#i, ,Sungguh hebat% -ama sudah aku mendengar bah!a Pat #iu kai ong tinggal disebuah istana yang megah, kiranya keadaan di sini melampau segalanya yang telah kudengar. Hebat sekali%, Se#ak tadi Pat #iu kai ong merayapi tubuh pemuda dan pemudi itu dengan pandangan matanya. *ia kagum bukan main melihat dara cantik #elita dan pemuda yang tampan dan gagah itu. ,Ha ha, kau terlalu memu#i, sahabat. (ku tidak mengira bah!a hari ini tempatku yang buruk akan meneriama kehormatan kedataangan seorang tamu agung, seorang penolongku yang budiman bersama putra dan puterinya yang begini elok., 'edua orang tua ini lalu bercakap cakap dengan gembira membicarakan masa lampau. Siapakah kakek ini+ *ia adalah -u san -o#in, seorang ahli silat dan ahli pengobatan yang semen#ak istrinya meninggal dunia, meninggalkan dua orang anak, lalu menga#ak dua orang anaknya itu mengasingkan diri ke puncak -u san, dan di sana dia bertapa sambil mendidik dan menggembleng putera puterinya. Sepuluh tahun yang lalu, setelah gagal merebut Sin tong, dalam kekece!aannya Pat #iu 'ai ong lalu mengamuk di sepan#ang #alanan, menculik dan membunuhi bocah bocah yang dianggapnya cukup sehat. 'etika dia tiba di kaki Pegunungan -u san, dia berada dalam keadaan keracunan hebat. Hal ini ter#adi karena dia terlampau mabyak membunuh anak laki laki, makan otak mereka dan menghisap darah serta sumsum mereka untuk menyempurnakan ilmunya, terlampau banyak melatih diri dengan ilmu hitam Hiat ciang Hoat sut. 'arena hatinya yang penasaran mengapa dia tidak dapat mengalahkan Han )i 0ng dan merebut Sin tong, maka dia lupa akan ukuran tenaga sendiri dan melatih diri dengan ilmu hitam itu, dia terlampau terburu buru dan akibatnya, ha!a mu#i#at dari ilmu itu membalik dan membuat dia terluka dalam, keracunan hebat sehingga dia terhuyung huyung dan hampir pingsan ketika tiba di kaki Pegunungan -u san. *ia maklum akan keadaan dirinya, tahu bah!a dia terancam bahaya maut maka hatinya men#adi kha!atir sekali. 'ebetulan baginya, pada saat itu keadaannya terlihat oleh -u san -o#in yang sedang turun gunung bersama putera puterinya yang pada !aktu itu baru berusia enam dan lima tahun, sebagai seorang gagah dan berilmu tinggi, -u san -o#in cepat menolong Pat #iu 'ai ong. Setelah memeriksa keadaan ra#a pengemis itu, dia maklum bah!a Pat #iu 'ai ong memerlukan pera!atan khusus, maka dia#aknya orang ini naik ke puncak -u san. *i situ Pat #iu 'ai ong diobati -u san -o#in sampai sembuh . Selama satu bulan berada di -u san, ra#a pengemis ini menerima pera!atan yang amat baik dari -u san -o#in, maka dia merasa berterima kasih sekali dan menganggap pertapa itu sebagai penolong dan sahabat baiknya. Juga dia mengenal dua orang bocah yang mungil itu. 'arena kebaikan hati -u san -o#in,

biarpun dia melihat S!i -iang sebagai seorang anak yang mempunyai darah bersih dan tulang kuat, dia tidak tega untuk mengganggu anak laki laki itu. *i lain pihak, ketika mendengar bah!a yang ditolongnya adalah Pat #iu kai ong ketua Pat #iu kai pang, -u san -o#in terke#ut sekali. (kan tetapi dia men#adi bangga bah!a ra#a pengemis yang namanya terkenal itu menganggapnya sebagai sahabat baik. Maka setelah sembuh, mereka berpisah sebagai sahabat yang ber#an#i untuk saling mengun#ungi dan saling membantu. ,Sungguh aku tidak tahu diri dan tidak mengenal budi,, setelah makan minum Pat #iu 'ai ong berkata kepada tamunya. ,Sepatutnya akulah yang datang mengun#ungi kalian di -u san, bukan kalian yang #auh #auh datang mengun#ungi aku., ,(hhh, mengapa kau men#adi sungkan begini+ 'ita bersama telah mempunyai ke!a#iban masing masing sehingga tentu sa#a telah sibuk dengan peker#aan. 'amu pun hanya kebetulan sa#a le!at di kaki Pegunungan Heng san, maka aku teringat kepadamu dan menga#ak kedua anakku untuk mendekati Pegunungan Hengsan mencarimu., ,)erima kasih, engkau baik sekali, -u san -o#in. (kan tetapi, kalau boleh aku mengetahui, kalian datang dari manakah+, -u asn -o#in menarik napas pan#ang dan menoleh kepada puteranya, memandang puterinya seolah olah minta i#innya, S!i -iang menganggukan kepalanya kepada ayahnya, dan menunduk. *ianggap oleh pemuda ini bah!a Pat #iu 'ai ong adalah seorang sahabat baik ayahnya, bahkan seperti saudara sendiri, maka tidak ada salahnya kalau ra#a pengemis itu mengetahui urusannya. Siapa tahu ra#a pengemis itu dapat membantunya . ,'ami baru sa#a datang dari -okyang, melakukan per#alanan se#auh itu dan ternyata sia sia belaka per#alanan kami untuk mencari )ee tok Siangkoan Hou!., ,)ee tok Siangkoan Hou!+ (h, ada urusan apakah engkau mencari racun bumi itu, -u san -o#in+, ,Sebetulnya urusan lama, urusan per#odohan, semen#ak kecil, antara )ee tok dan aku telah terdapat persetu#uan untuk men#odohkan puteraku Bu S!i -iang ini dengan puterinya yang bernama Siangkoan Hui. (kan tetapi, setelah keduanya men#adi de!asa, tidak ada berita dari )ee tok sehingga hatiku merasa kha!atir sekali. (ku sudah berusaha mencarinya, namun selalu sia sia. (khir akhir ini aku mendengar bah!a dia berada di -okyang, akan tetapi setelah #auh #auh kami bertiga mencarinya di sana, ternyata dia tidak berada di sana pula. Hemm, sikap orang tua itu masih selalu aneh dan penuh rahasia., (<=) ,Ha ha ha, salahmu sendiri% mengapa mengikat per#an#ian dengan seorang iblis seperti )ee tok+, ,Pat #iu 'ai ong, #angan bergurau. $ni urusan yang penting bagi kami, karena itu, kami mengharap bantuanmu yang mempunyai banyak anak buah, agar suka menyelidiki di mana kami dapat bertemu dengan )ee tok Siangkoan Hou!., ,Baik, baik... #angan kha!atir. (kan kusuruh anak buahku menyelidikinya, dan kalian bermalamlah di sini, #angan tergesa gesa pulang., -u san -o#in menggeleng kepala. ,Sudah terlalu lama kami meninggalkan pondok, kami hanya dapat bermalam untuk satu malam sa#a. Besok pagi pagi kami harus melan#utkan per#alanan., ,Semalaman cukuplah, Biar kupergunakan untuk men#amu kalian sepuas hatiku., )iba tiba terdengar suara hiruk pikuk di luar istana ra#a pengemis itu. )ak lama kemudian dua orang penga!al pribadi 'ai ong masuk dengan muka pucat dan kelihatan takut. ,(da apa+ mau apa kalian mengganggu kami+, 'ai ong membentak marah dan menurunkan ca!an araknya keras keras ke atas me#a sehingga me#a itu tergetar. ,Pangcu... ampunkan kami berdua... terpaksa kami mengganggu karena ada peristi!a yang amat aneh dan mengkha!atirkan kami semua., ,(pa yang ter#adi+ Hayo cepat ceritakan., *engan !a#ah ketakutan, seorang di antara dua orang penga!al itu lalu menceritakan apa yang baru sa#a ter#adi di luar istana. 'arena Pangcu sedang men#amu tamu, para penga!al men#aga di luar dan mereka sedang mengagumi seekor ayam #ago kesayangan Pat #iu 'ai ong. 3a#a pengemis itu memang suka sekali memelihara ayam #ago dan kadang kadang mengadunya. Pagi hari itu seperti biasa, seorang pelayan memandikan dan memberi makan ayam #ago itu, dan memu#i mu#inya sebagai #ago peranakan tanah selatan yang amat baik. )iba tiba ayam #ago itu menggelepar di dalam kedua tangannya, darah muncrat dan ayam itu mati, dadanya ditembusi sehelai benda lembut yang kemudian ternyata adalah sebatang daun% *i tangkai daun itu terdapat sehelai kain yang ada tulisanya. ,'ami telah meloncat dan mencari di sekeliling, akan tetapi tidak ada bayangan seorang pun manusia, Pangcu. (gaknya hanya iblis sa#a yang dapat menggunakan sehelai daun untuk menyambit dan membunuh ayam #ago dan...., ,"ukup%, 3a#a pengemis itu marah sekali mendengar #agonya dibunuh orang. ,'alian tolol semua% Mana kain yang ada tulisan itu%,

'epala penga!al yang mukanya penuh be!ok itu dengan kedua tangan gemetar, menyerahkan sehelai kain putih kepada ketuanya. kain itu ada tulisannya dengan huru1 huru1 kecil ber!arna hitam, akan tetapi ada noda noda darah, darah ayam #ago tadi. (kan tetapi Pat #iu 'ai ong yang menerima kain itu, se#enak men#adi bingung dan baru ia teringat bah!a dia tidak mampu membaca. *ia buta huru1% *engan #engkel dan agak malu dia lalu melemparkan kain itu kepada -u san -o#in sambil berkata, ,Harap kaubacakan ini untukku%, -u san -o#in menyambar kain yang melayang ke arahnya itu, lalu matanya memandang tulisan. Mukanya berubah, matanya terbelalak. ,?ah... apa artinya ini+, ,-o#in% bagaimana bunyinya+, Pat #iu 'ai ong bertanya, suaranya membentak. -u san -o#in lalu membaca huru1 huru1 itu. Malam ini, semua mahluk hidup yang tinggal di rumah Pat #iu 'ai ong dari binatang sampai manusia, akan kubasmi habis%, 3atu Pulau ;s. ,3atu Pulau ;s...+, Pat #iu 'ai ong terta!a. ,Siapakah dia+ (ku tidak mengenalnya. Hai pela!ak dari manakah yang main main seperti ini+ Ha ha ha, biar dia datang hendak kulihat magaimana macamnya%, ,'ai ong, harap #angan main main. Biarpun hanya seperti dalam dongeng, nama Pulau ;s amat terkenal, katanya penghuninya memiliki kepandaian seperti de!a, apalagi dahulu yang terkenal dengan sebutan Pangeran Han )i 0ng...., ,Ha ha ha, siapa perduli+ (ku tidak ada permusuhan dengan Han )i 0ng, bahkan dia yang pernah mengganggu aku. Mengapa sekarang ada ratu dari sana hendak membunuhku dengan ancaman sesombong itu+ (ku tidak percaya. He, penga!al apakah kalian tahu akan isi surat+, *ua orang penga!al itu mengangguk. ,Sudah Pangcu., ,(pa kalian takut+, ,)i... tidak, Pangcu, Hanya... hanya amat aneh itu..., ,Sudahlah. Setelah kalian tahu isinya, hayo kalian dua belas orang melakukan pen#agaan yang ketat terutama malam ini. 'ita #angan mudah digertak la!an yang membadut% Biarkan dia datang, kita tangkap dia dan kita permainkan dia, ha ha ha%, ,'ai ong harap hati hati...., kata -u san -o#in setelah para penga!al itu keluar dari ruangan itu. ,Ha ha ha, mengapa kha!atir+ (palagi baru seorang badut, biar Han )i 0ng sendiri yang datang, setelah kini Hiat ciang Hoat sut kulatih sempurna, aku takut apa+, 'akek dari -u san itu kelihatan ragu ragu, akan tetapi untuk menyatakan bah!a dia takut, tentu sa#a dia tidak mau dengan hati berat dia bersama dua orang anaknya menemani tuan rumah makan minum dan bercakap cakap sampai le!at tengah hari. (<>) 'emudian mereka dipersilahkan mengaso se#enak dalam kamar tamu, akan tetapi men#elang sen#a, mereka sudah dipersilahkan makan minum lagi. Sekali ini mereka benar benar tak#ub. Melihat Pat #iu 'ai ong kini bertukar pakaian, pakaian malam yang indah dan me!ah% Mengingat betapa siang tadi 'ai ong merupakan seorang pengemis yang berpakaian butut, dan kini seperti seorang ra#a, benar benar membuat -u san -o#i hampit terta!a, seperti melihat seorang badut pemain lenong% *an hidangan yang dikeluarkan di me#a #uga istime!a, #auh lebih lengkap daripada siang tadi% ,Ha ha, ayo makan minum. 'ita berpesta sampai kenyang%, kata tuan rumah itu mempersilahkan tamu tamunya. Setelah hidangan tinggal sedikit dan perut mereka kenyang sekali, Pat #iu 'ai ong mengusap ngusap bibirnya yang berminyak dan perutnya yang gendut, matanya memandang ke arah Bu S!i -iang dan Bu S!i .io penuh gairah, lalu dia berkata, kata kata yang sama sekali tidak pernah disangka oleh para tamunya dan yang membuat mereka terke#ut setengah mati, ,-u san -o#i, sekarang kau tidurlah dalam kamarmu dan #angan hiraukan badut yang hendak mengganggu. (dapun dua orang anakmu ini, yang cantik #elita dan tampan gagah, biarlah mereka berdua besenang senang dengan aku dalam kamarku, ha ha ha%, ,'ai ong%, -u san -o#in membentak. ,(pa... maksud kata katamu ini+, Pat #iu 'ai ong memandang tamunya sambil tersenyum lebar. ,(pa maksudnya+ S!i -iang begini tampan gagah dan S!i .io cantik #elita dan segar, sungguh aku suka sekali kepada mereka. 'alau mereka bedua bersama dengan aku dalam kamarku, tentu mereka akan terlindung dan....hemmm, aku ingin sekali bersenang dengan mereka, tidur tiduran dengan mereka se#enak., ,'ai ong, apa kau gila++, -u san -o#in hampir tidak dapat percaya akan pendengaranya sendiri. ,;h, mengapa+ (pa salahnya aku tidur dengan dua orang keponakanku ini+ Heh heh, tak tahan aku melihat puterimu yang muda dan cantik segar, dan puteramu yang tampan dan ganteng ini. (nak anak baik, marilah kalian layani pamanmu..., ,'eparat%, -u san -o#in melompat ke depan dan dua orang anaknya yang berada di belakkangnya pun sudah siap dengan pedang di tangan. ,Pat #iu 'ai ong% Harap kau #angan

main gila dan #elaskan apa sebabnya perubahan sikapmu ini. Mau apa engkau dengan anak anakku+, ,Ha ha ha% Siapa main gila+ Sebelum kalian muncul, tidak pernah ada ter#adi apa apa di sini. (kan tetapi begitu kalian muncul, muncul pula orang aneh yang membunuh ayamku dan mengeluarkan ancaman. Siapa lagi kalau bukan teman dan kaki tanganmu+ *an kau tentu sudah mendengar bah!a Pat #iu 'ai ong tidak pernah menyia nyiakan kecantikan seorang dara rema#a seperti putermu ini dan puteramu yang tampan ini tentu memiliki otak yang bersih, darah yang segar dan sumsum yang kuat. Perlu sekali untuk menambah keampuhan Hiat ciang Hoat sut agar makin kuat menghadapi la!an kalau malam ini ada yang berani datang%, ,$blis #ahanam% 'iranya engkau seorang manusia iblis yang busuk%, -u san -o#in sudah mener#ang ma#u dengan kepalan tangannya. 'akek ini memiliki ilmu kepandaian yang tinggi sebagai bekas murid Hoa san pai yang sudah memperdalam ilmunya dengan ciptaanya sendiri, hasil renungannya di !aktu bertapa. 'epalan tangannya menyambar dahsyat, mengandung tenaga sinkang yang amat kuat. (kan tetapi kiranya hanya dalam ilmu pengobatan sa#a dia menang #auh dibandingkan dengan Pat #iu 'ai ong. *alam ilmu berkelahi, dia tidak mampu menandingi 'ai ong yang amat lihai. Sambil terta!a, 'ai ong mengebutkan u#ung lengan ba#unya yang lebar dua kali dan kakek -u san itu terpaksa harus menarik kembali kedua tanganya karena dari kedudukan menyerang, dia malah men#adi yang diserang karena pergelangan kedua tangannya terancam totokan u#ung lengan ba#u itu% dua orang anaknya yang sudah marah sekali karena merasa dihina, sudah mener#ang ma#u pula dengan pedang mereka. S!i -iang menusuk dari samping kiri ke arah lambung kakek pengemis itu, sedangkan dari kanan S!i .io membabatkan pedangnya ke arah leher ,Ha ha, bagus% 'alian benar benar menggairahkan%, kata kakek itu dan dia bersikap seolah olah tidak tahu bah!a dirinya diserang. (kan tetapi setelah kedua pedang itu menyambar dekat, tiba tiba kedua tangannya menyambar dan.... dua batang pedang itu telah dicengkramnya dengan telapak tangan% S!i -iang dan S!i .io terke#ut bukan main, akan tetapi melihat betapa kedua batang pedang mereka itu dipegang oleh tangan kakek itu, mereka cepat menggerakan tenaga menarik pedang dengan maksud melukai telapak tangan Pat #iu 'ai ong. .amun usaha mereka ini sia sia belaka, pedang mereka tak dapat dicabut, seolah olah dicengkeram #epitan ba#a yang amat kuat. ,Manusia tak kenal budi%, ,?irrrr... tar tar%, Pat #iu 'ai ong merasa terke#ut melihat menyambarnya sinar kuning dan ternyata bah!a -u san -o#in melolos sabuknya yang ber!arna kuning dan kini menggunakan sabuk itu sebagai sen#ata. 'akek ini memang memiliki tenaga sinkang yang kuat, dan memainkan sabuk sebagai sen#ata sudah merupakan kehaliannya. sabuk lemas di tangannya itu dapat bergerak seperti pecut, dapat pula men#adi sebatang sen#ata yang kaku dengan pengerahkan sinkangnya. ,'rekk krekkk%, dua batang pedang itu patah patah dalam cengkraman Pat #iu 'ai ong dan sambil melompat mundur menghindarkan sambaran u#ung sabuk, ra#a pengemis ini menyambitkan dua u#ung pedang yang dipatahkanya ke arah -u san -o#in. (=@) ,)rang tranggg%, *ua batang u#ung pedang itu terlempar ke lantai ketika ditangkis oleh u#ung sabuk(ikat pinggang) dan kini -u san -o#in mendesak ke depan dengan putaran sen#atanya yang istime!a. Sedangkan kedua orang anaknya telah mundur dan hanya menonton di pinggir karena mereka terke#ut menyaksikan pedang mereka dipatahkan begitu sa#a oleh kedua tangan la!an dan mereka sama sekali tidak berdaya dan tidak berguna membantu ayah mereka. Pada saat itu, muncullah empat orang penga!al yang mendengar suara ribut ribut. Melihat mereka, Pat #iu 'ai ong berkata, ,)angkap dua orang muda ini, akan tetapi a!as, #angan lukai mereka%, ;mpat orang penga!al itu segera menubruk ma#u hendak menangkap S!i -iang dan S!i .io. )entu sa#a kakak beradik ini mela!an sekuat tenaga, akan tetapi biarpun keduanya memiliki ilmu silat tinggi, namun empat orang penga!al itu pun merupakan murid murid terpandai dari Pat #iu 'ai ong, maka ketika dua orang di antara mereka menggunakan tongkat, dalam belasan #urus sa#a S!i -iang dan S!i .io dapat ditotok dan roboh dan lumpuh. Ha ha ha, belenggu kaki tangan mereka baik baik... kemudian lempar mereka ke atas tempat tidurku... ha ha ha%, Pat #iu 'ai ong terta!a sambil menyambar tongkatnya. Setelah dia bertongkat, maka kini dia menghadapi -u san -o#in dengan lebih leluasa. 'akek dari -u san itu marah bukan main melihat putera dan puterinya digotong pergi dari ruang itu. *ia menge#ar dan menggerakan ikat pinggangnya, namun Pat #iu 'ai ong menghadangnya sambil terta!a ta!a dan menyerangnya dengan tongkatnya sehingga terpaksa kakek -u san itu melayaninya bertanding. Pertandingan yang amat seru dan diam

diam Pat #iu 'ai ong harus mengaku bah!a ilmu kepandaian kakek yang pernah menolongnya ini memang hebat. ,Pat #iu 'ai ong, benar benarkah kau lupa akan budi orang+ (ku pernah menyelamatkan nya!amu, apakah sekarang engkau mencelakakan kami bertiga+, -u san -o#in berkata membu#uk karena kha!atir melihat nasib puterinya. ,Ha ha ha, dahulu memang engkau pernah menolongku, akan tetapi sekarang kalian datang dengan niat buruk%, ,)idak% 'au salah duga% 'ami tidak ada sangkut pautnya dengan si pembunuh ayam%, ,Ha ha ha, -u san -o#in% 'alian menyelundup ke dalam dan bergerak dari dalam, sedangkan setan itu bergerak dari luar. Begitukah+, )ongkat di tangan Pat #iu 'ai ong menyambar ganas. ,Plak plakk%, 4#ung sabuk kakek -u san menangkis dua kali akan tetapi dia merasa betapa telapak tangannya tergetar tanda bah!a tenaga Si 3a#a Pengemis itu benar benar amat kuat. ,Pat #iu 'ai ong, kau salah menduga, kami tidak ada hubungan dengan musuh yang datang. -epaskan kedua anakku dan kau ber#an#i akan membantumu menghadapi musuh gelap itu., ,?ah, berat kalau disuruh melepaskan. -u san -o#in, dengan baik baik. (ku tergila gila melihat anak anakmu. Pin#amkan mereka kepadaku untuk satu dua malam, dan kau bantu aku menghadapi musuh, baru aku akan membebaskan kalian., ,$blis busuk%, -u san -o#in marah sekali dan dengan nekat dia lalu mengerahkan seluruh tenaga untuk mela!an ra#a pengemis ini karena dia maklum bah!a betapapun #uga hati yang kotor dari ra#a pengemis itu tidak mudah dibu#uk. Satu satunya #alan untuk menolong anak anaknya adalah mela!an mati matian. ,Plakkk%, )iba tiba u#ung sabuk melibat tongkat, keduanya saling betot untuk merampas sen#ata. )idak mudah bagi mereka untuk dapat berhasil merampas sen#ata la!an dan kesempatan ini dipergunakan oleh Pat #iu 'ai ong untuk menggerakan tangan kirinya dengan telapak tangan terbuka ke arah la!an. -u san -o#in terke#ut melihat telapak tangan yang men#adi merah seperti tangan berlumuran darah itu. *ia belum pernah mengenal limu Hiat ciang Hoat sut dari ra#a pengemis itu, namun dia pernah mendengar akan hal ini, tahu pula betapa ke#i dan berbahayanya ilmu itu. (kan tetapi untuk mengelak dia harus melepaskan sabuknya dan hal ini pun amat berbahaya. *engan sen#ata itu sa#a dia masih ke!alahan mela!an Pat #iu 'ai ong, apalagi tanpa sen#ata, maka dengan nekat dia lalu menggerakan tangan pula menyambut pukulan itu. ,*essss...% (duhhh...%%, *ua telapak tangan bertemu dan akibatnya tubuh -u san -o#in ter#engkang dan terbanting ke atas lantai, mulutnya mengeluarkan darah segar dan matanya mendelik. 'akek ini pingsan dan menderita luka dalam yang amat parah% ,-empar dia di kamar tahanan%, Pat #iu 'ai ong berkata sambil terta!a. Setelah tubuh kakek yang pingsan itu digusur pergi oleh para penga!alnya. Pat #iu 'ai ong menghampiri me#a di mana dia tadi men#amu para tamunya, menyambar guci arak dan menenggaknya habis, kemudian sambil terta!a ta!a dia memasuki kamarnya. Pemuda dan pemudi She Bu itu sudah rebah terlentang di atas pembaringan Pat #iu 'ai ong yang lebar. *alam keadaan terbelenggu kaki tangannya. -ima orang selirnya men#aga di situ. 'etiaka dia masuk sambil terta!a gembira, Bu S!i -iang memandang dengan mata melotot penuh kebencian, akan tetapi Bu S!i .io memandang dengan mata terbelalak ketakutan dan mencucurkan air mata. (=:) Pat #iu 'ai ong menghampiri pembaringan, menggunakan tangannya untuk membelai dan menghusap pipi S!i .io dan S!i -iang sambil berkata, ,Manis, #angan menangis dan kau #angan marah. (ku akan menemani kalian dan bersenang senang sepuas hati setelah kami menangkan musuh gelap yang mengancam., *ia menengok ke arah lima orang selirnya dan berkata garang. ,)emani mereka, #aga baik baik #angan sampai ada yang lolos, dan kalau ada apa apa, cepat berteriak memanggil para penga!al. Mengerti+, -ima orang selir itu mengangguk dan kakek itu meninggalkan kamar lagi.Sebelum orang yang membunuh ayam #agonya dan yang mengirim surat ancaman itu dapat ditangkap atau dibunuh, tentu sa#a dia tidak berna1su untuk bersenang senang dengan dua orang muda yang terta!an itu. *ia percaya penuh bah!a menghadapi seorang pengacau sa#a, para penga!alnya akan dapat mengatasinya, akan tetapi dia harus berhati hati dan ikut melakukan pen#agaan sendiri. Setelah keadaan benar benar aman barulah dia boleh bersenag senang. *ia belum yakin benar apakah musuh gelap itu ada hubungannya dengan -u san -o#in dan kedua orang anaknya, akan tetapi ada hubungan atau tidak, setelah tiga orang itu dibuat tidak berdaya, berarti mengurangi bahaya. *ia harus berhati hati, maklum bah!a dia mempunayi banyak musuh. Siapa tahu kalau -u san -o#in yang termasuk golongan putih itu #uga memusuhi. (ndaikata tidak sekalipun, mana bisa dia melepaskan dua orang muda yang cantik #elita dan tampan itu+

Pat #iu 'ai ong duduk lagi di ruangan tadi sambil melan#utkan minum arak. *ia maklum bah!a malam ini dua belas orang penga!alnya men#aga dengan tertib dan penuh ke!aspadaan. $ngin dia terta!a keras keras mengusir kesunyian malam yang mendatangkan perasaan tidak enak. Hemmm, 3atu Pulau ;s+ Hanya dongeng% Pembunuh ayam itu tidak perlu ditakuti. (ndaikata dia mampu mengalahkan dua belas orang penga!alnya, hal yang sukar dipercaya, masih ada dia sendiri. Hiat ciang Hoat sut, ilmu yang dilatihnya belasan tahun kini telah dapat diandalkan. )adipun, hanya menggunakan sebagian kecil tenaganya sa#a, ilmu itu telah merobohkan -u san -o#in. *ia tidak takut% ,(ku tidak takut%, serunya kuat kuat. ,*atanglah kamu, hai 3atu Pulau ;s keparat% Ha ha ha%, Para pelayan sudah menyalakan lampu lampu penerangan dan atas perintah para penga!al, pelayan pelayan ini menambah #umlah lampu sehingga keadaan di seluruh gedung itu men#adi terang. Setelah menyuruh para pelayan membersihkan me#a di ruangan itu, dan sekali lagi memanggil kepala penga!al dan menekankan agar pen#agaan diperketat dan selalu diadakan perondaan bergilir, Pat #iu 'ai ong lalu duduk bersila di dalam ruangan itu untuk mengumpulkan tenaga dan memperta#am pendengarannya sehingga biarpun dia berada di dalam istana, namun dia ikut pula men#aga dan meronda mempergunakan keta#aman pendengarannya untuk menangkap semua suara yang tidak !a#ar di luar istana. Malam makin larut dan keadaan sunyi sekali di istana itu dan sekitarnya. Para pelayan yang mendengar dari para penga!al, dengan muka pucat tinggal berkelompok di kamar seseorang di antara mereka, tidak berani membuka suara dan hanya saling pandang dengan mata penuh rasa takut. Para selir #uga berkelompok di dalam kamar Pat #iu 'ai ong, agar terhibur dengan adanya S!i -iang pemuda yang tampan itu. Bahkan ada di antara mereka yang tanpa malu malu membelai pemuda itu, memegang tangannya, mengusap dagunya, membereskan rambutnya. (kan tetapi mereka tidak berani berbuat lebih dari itu, dan itdak berani mengeluarkan suara. Juga para penga!al agaknya melakukan pen#agaan dengan teliti dan hati hati, tidak bersuara seperti biasanya kalau mereka melakukan pen#agaan tentu diisi dengan sendau gurau dan mengobrol. 'esunyian yang mengerikan itu tidak menyenangkan hati Pat #iu 'ai ong. (kan tetapi dia amat memerlukan kesunyian ini agar pen#agaan dilakukan lebih tertib dan rapi pula. dia merasa tersiksa dan diam diam dia memaki musuh gelap itu. 'alau sampai terta!an, tentu akan dihukum dan disiksanya seberat mungkin% )iba tiba terdengar suara #eritan susul menyusul yang datangnya dari dalam kamarnya% Pat #iu 'ai ong cepat melompat dan hanya dengan beberapa kali lompatan sa#a dia sudah mener#ang masuk ke dalam kamarnya. *ilihatnya kelima orang selirnya menangis dan kelihatan gugup dan ketakutan, akan tetapi dua orang muda yang tadi terbelenggu di atas pembaringannya, seperti dua tusuk daging panggang yang dihidangkan di atas me#a makan dan siap untuk diganyangnya, kini telah lenyap tanpa bekas% ,(pa yang ter#adi+ 'eparat, diam semua% Jangan menangis, apa yang ter#adi+, -ima orang selir itu men#atuhkan diri berlutut dan seorang di antara mereka bercerita dengan suara gagap, ,(da... ada... setan...., hanya tampak bayangan berkelebat ke atas ran#ang dan... dan mereka berdua... tahu tahu telah lenyap..., ,)olol%%, Pat #iu 'ai ong berkelebat keluar melalui #endela kamar yang terbuka, terus berloncatan memeriksa sampai dia bertemu dengan para penga!al di luar istana, namun dia tidak melihat #e#ek dua orang ta!anan yang lenyap itu. ,'alian tidak melihat orang masuk+, Bentaknya kepada para penga!al. ,)idak ada, Pangcu., ,Bodoh% 'alau tidak ada, bagaimana dua orang ta!anan itu lenyap+, 'agetlah para penga!al itu dan Pat #iu 'ai ong, dibantu oleh para penga!alnya lalu mengadakan pemeriksaan di dalam istana. Mula mula timbul dugaannya bah!a tentu -u san -o#in dan dua orang anaknya itu benar benar mempunyai ka!an ka!an di luar, buktinya kedua orang muda itu ditolong mereka. (kan tetapi ketika dia men#enguk kedalam kamar tahanan, -u san -o#in masih mengeletak pingsan di atas lantai% ,"epat lakukan pen#agaan tadi. )utup semua #alan masuk% Bagi bagi tenaga%, Pat #iu 'ai ong memerintah dengan suara yang agak parau karena harus diakuinya bah!a #antungnya tergetar #uga oleh rasa gentar menyaksikan sepak ter#ang musuh gelap yang aneh dan amat luar biasa itu. (=6) Setelah sekali lagi memeriksa sendiri dengan memepersiapkan tongkat ditangan, sampai tidak ada lubang yang tidak di#enguknya di dalam dan di sekitar gedungnya dan mendapatkan keyakinan bah!a tidak ada orang bersembunyi di dalam gedung, Pat #iu 'ai ong kembali ke dalam ruangan besar dan menanti dengan #antung berdebar. Malam telah makin larut dan musuh yang aneh itu telah mulai memperlihatkan bah!a musuh itu memang ada dengan menculik dua orang ta!annan itu secara aneh. Biarpun lima orang selirnya bukan hali hali silat tinggi, namun lima pasang mata tidak dapat melihat orang yang menculik pemuda pemudi itu di depan hidung mereka, sungguh merupakan hal yang amat aneh% Pat #iu 'ai ong bergidik dan membalik balik gudang ingatan di dalam otaknya. Siapakah 3atu

Pulau ;s+ (palagi dengan ratunya, dengan penghuni Pulau ;s dia tidak pernah bertemu, kecuali satu kali dengan Han )i 0ng ketika memperebutkan Sin tong. *an di mana adanya pulau dongeng itu dia pun tidak tahu. Pertemuannya dengan Han )i 0ng tidak boleh dianggap permusuhan, dan adaikata ada yang sakit hati, kiranya sakit hati itu seharusnya datang dari dia, bukan dari pihak Pulau ;s atau Han )i 0ng yang telah berhasil menangkan perebutan atas diri Sin tong% Mengapa kini muncul tokoh rahasia yang mengaku bernama 3atu Pulau ;s+ Siapakah yang bermain main dengan dia+ Melihat sepak ter#ang orang rahasia ini, caranya membunuh ayam, dapat dipastikan bah!a orang itu ke#am dan aneh, ciri seorang tokoh golongan hitam, bukan golongan putih yang selalu datang secara berterang. Siapakah tokoh golongan hitam yang memusuhinya+ )entu sa#a banyak, dan di antara mereka, yang paling menon#ol adalah 'iam mo "ai li -iok Si% ?anita itukah yang kini datang mengganggunya+ ,Ha ha ha%, *ia terta!a keras keras, hatinya men#adi besar. Mengapa dia takut+ (ndaikata 'ia mo "ai li sendiri yang datang, diapun tidak takut% *an siapakah lain !anita di dunia 'ang ou! yang lebih mengerikan daripada 'iam mo "ai li+ ,$blis atau manusia, #antan atau betina, keluarlah dari tempat persembunyian% Hayo serbulah, aku Pat #iu 'ai ong tidak takut kepada siapa pun #uga% 'alau kau diam sa#a, berarti kau pengecut hina dan penakut, ha ha ha ha%, 'arena merasa tersiksa oleh keadaan sunyi yang mengerikan itu, Pat #iu 'ai ong berusaha mengusir rasa takutnya dengan teriakan keras ini yang tentu sa#a didengar oleh semua penghuni gedung itu. *an agaknya, sebagai sambutan atas tantangannya, tiba tiba terdengar suara ayam #agonya yang berada di belakkang, di kandang ayam, berkeruyuk keras sekali% ,Ha ha ha%, Pat #iu 'ai ong terta!a mendengar ayamnya sendiri yang men#a!ab, akan tetapi tiba tiba dia terke#ut dan mukanya berubah. 'eruyuk ayamnya itu berhenti setengah #alan dan terputus oleh suara ,kok%, suara ayam kesakitan% Suara ini disusul suara berkotek riuh dari ayam ayam betina di dalam kandang, seolah olah ada sesuatu yang mengganggu mereka akan tetapi suara berkotek ini pun berhenti setengah #alan dan bekali kali terdengar suara ,kok, suara ayam dicekik atau dihentikan suara dan hidupnya% ,'eparat...%%, Pat #iu 'ai ong yang bermuka merah saking marahnya itu sudah meloncat keluar dan langsung lari ke kandang. Hampir dia bertubrukan dengan dua orang penga!al yang #uga mendengar keanehan di kandang itu. 'ini dengan sebuah obor yang dipegang oleh penga!al, mereka bertiga memeriksa kandang dan di ba!ah sinar obor tampaklah oleh mereka bah!a dua puluh ayam yang berada di kandang itu, #antan, betina, semua telah te!as dengan leher putus% *arah merah muncrat ke mana mana, membuat lantai dan dinding kandang itu men#adi merah mengerikan. ,Jahanam...%, Pat #iu 'ai ong memaki dan mereka bertiga se#enak men#adi seperti arca memandang ke dalam kandang. Sunyi di situ, bahkan tidak ada angin berkelisik, membuat suasana men#adi menyeramkan. ,.geooonggg...%, Suara kucing yang tiba tiba terdengar ini yang membuat mereka tersentak kaget dan memandang ke atas genting. Si Putih satu satunya kucing peliharan di gedung itu, berkelebat melompat sambil menggereng, seolah olah menghadapi musuh dan marah. (kan tetapi gerengannya terhenti tiba tiba dan Pat #iu 'ai ong cepat melompat ke kiri ketika ada benda #atuh dari atas genteng menimpanya. ,Bukkk%, 'etika penga!al yang memba!a obor mendekat, ternyata yang ter#atuh itu adalah bangkai kucing Si Putih yang baru sa#a mengeong tadi% ,Jahanam...%, Pat #iu 'ai ong memaki untuk kedua kalinya dan tubuhnya sudah melayang ke atas genting, diikuti oleh dua orang penga!alnya. Melihat betapa obor yang dipegang penga!al itu tidak padam ketika dia meloncat ke atas genting membuktikan bah!a penga!al itu sudah memiliki ginkang yang hebat. (kan tetapi kembali ketiganya termangu mangu di atas genting karena tidak tampak bayangan seorang manusian pun. 'eadaan sunyi. Sunyi ekali, terlampau sunyi seolah olsh gedung itu telah berubah men#adi tanah kuburan% ,Hung hung% Huk huk huk...%%, 3iuhlah suara tiga ekor an#ng peliharaan gedung itu menggonggong dan menyalak nyalak di sebelah kanan gedung. Suara ini menge#utkan mereka, apalagi suaran gonggongan mereka yang riuh rendah itu tiba tiba ditutup dengan suara ,kaing...% nguik... nguikkk... nguikkkkk%, *an suasana men#adi sunyi kembali, lebih sunyi dari tadi sebelum terdengar gonggongan an#ing an#ing itu. ,Bedebah...%, Pat #iu 'ai ong melompat dari atas genting, tidak dapat disusul oleh dua orang penga!alnya itu saking cepatnya dan sebentar sa#a dia sudah tiba di sebelah kanan gedungnya, di kandang an#ing. Seperti sudah dikha!atirkannya, tiga ekor an#ing itu sudah menggeletak mati dengan leher hampir putus dan darah mengalir di ba!ah bangkai mereka. )iga orang penga!al yang terdekat sudah tiba pula dan mereka saling pandang dengan muka berubah pucat% Seperti terngiang di telinga Pat #iu 'ai ong suara -u san -o#in ketika membacakan isi surat, ,Malam ini, semua mahluk hidup yang tinggal di rumah Pat #iu 'ai ong, dari binatang sampai manusia, akan kubasmi habis%,

Semua binatang peliharaannya , ayam, kucing, dan an#ing, sudah mati semua dan sekarang tentu tiba gilirannya manusianya% )eringat akan ini, Pat #iu 'ai ong cepat berkata, suaranya sudah mulai gemetar ,"epat, semua berkumpul denganku di dalam gedung...%, (=2) )iba tiba mereka dike#utkan oleh #eritan #eritan di sebelah luar dan di depan gedung itu. Mereka cepat berlari menu#u ke depan gedung dan tampaklah oleh mereka dua orang penga!al yang ber#aga di luar sudah menggeletak tak bergerak di atas tanah. 'etika seorang penga!al yang memba!a obor mendekat, Pat #iu 'ai ong melihat bah!a dua orang penga!alnya yang terlentang itu telah te!as dengan mata melotot dan dari mata, hidung, telinga, dan mulut keluar darah hitam sedangkan di dahi mereka itu tampak #elas cap #ari tangan yang kecil pan#ang, tiga buah banyaknya dan mudah dilihat bah!a itu adalah tanda #ari telun#uk, #ari tengah, dan #ari manis. Begitu dalam gambar #ari itu sampai garis garisnya tampak% ,'urang a#ar% Mari kita berkumpul semua...%, (kan tetapi kembali terdengar pekik mengerikan dari sebelah kiri gedung. Mereka kembali berlari lari ke tempat itu dan melihat tiga orang penga!al lain sudah men#adi mayat dalam keadaan yang sama seperti dua orang korban pertama. Segera tersusul pula pekik pekik mengerikan itu dari belakkang gedung. Pat #iu 'ai ong dan tiga orang penga!alnya ini, termasuk penga!al kepala Si bre!ok, menge#ar ke belakkang dan empat orang penga!al sudah menggeletak te!as dalam keadaan mengerikan, presis seperti yang lain. *alam seke#ap mata sa#a sembilan orang penga!al telah te!as. Mereka itu berada di depan, di sebelah kiri, di belakkang gedung, akan tetapi kematian mereka susul menyusul begitu cepatnya, seolah olah banyak musuh yang datang dari berbagai #urusan. .amun, biarpun mulutnya tidak menyataakan sesuatu, Pat #iu 'ai ong maklum bah!a tanda dari #ari tangan itu dibuat oleh #ari tangan yang sama, dan bah!a pembunuhnya itu hanya satu orang sa#a, seorang yang memiliki ilmu kepandaian luar biasa sehingga para penga!al itu agaknya sama sekali tidak mampu melakukan perla!anan. )iga orang penga!al saling pandang dengan muka pucat. Melihat muka mereka, Pat #iu 'ai ong men#adi penasaran dan merah sehingga timbul kembali keberaniannya yang tadi agak berkurang karena #erih. *ia berteriak memaki, ,Jahanam pengecut% Hayo keluarlah dan la!an aku Pat #iu 'ai ong%, Setelah dia mengeluarkan kata kata ini dengan suara nyaring, keadaan men#adi sunyi sekali, sunyi yang amat menggelisahkan damn menyeramkan, seolah olah dalam kegelapan dan kesunyian malam itu tampak mulut iblis menyeringai dan menanti saat untuk menerkam dan mencabut nya!a % Pat #iu 'ai ong makin penasaran. *ia sendiri adalah seorang manusia yang dikenal sebagai iblis, #arang menemui tandingan dan ditakuti banyak orang dari semua golongan. (kan tetapi malam ini dia, 3a#a Pengemis yang men#adi ketua Pat #iu 'ai pang yang terkenal, memiliki anggauta ratusan orang banyaknya, seorang di antara datuk kaum sesat atau golongan hitam yang ditakuti orang, dia dipermainkan orang% *an orang itu, kalau melihat namanya sebagai ratu tentulah seorang !anita% (pa lagi dia melihat bah!a bekas #ari tangan di dahi para korban itu pun #ari tangan !anita yang kecil meruncing% ,Hem, pengecut benar dia, ,katanya kepada tiga orang penga!alnya yang diam diam telah kehilangan separuh dari nyali mereka. ,'ita harus menggunakan pancingan. Biar aku mengintai dari atas, kalian ber#alan #alan di sini. kalau dia muncul menyerang, aku tentu dapat melihatnya dan aku akan meloncat turun. Bersiaplah kalian%, Setelah berkata demikian, dengan gerakan ringan seperti seekor kelela!ar, Pat #iu 'ai ong melompat ke atas genteng dan mendekam di !u!ungan sambil mengintai. *ia melihat tiga orang penga!alnya itu masing masing telah mencabut sen#ata mereka. Si Bre!ok menggunakan sebatang tombak pan#ang yang u#ungnya berkait, orang ke dua mengeluarkan golok besar dan orang ketiga sebatang pedang. Mereka berdiri saling membelakkangi dan mata mereka memandang ta#am ke depan, telinga mereka memperhatikan setiap suara. (kan tetapi sunyi sa#a sekeliling tempat itu. )iba tiba Pat #iu 'ai ong melihat sesosok bayangan melayang turun dari atas pohon% "elaka pikirnya. 'iranya si laknat itu bersembunyi di dalam pohon yang tumbuh di depan gedung. Bayangan itu sukar di lihat bentuknya karena cepat sekali gerakannya, tahu tahu telah berada di depan Si Bre!ok. )iga orang penga!al itu menggerakan sen#ata, akan tetapi anehnya, tampak oleh Pat #iu 'ai ong betapa tiga buah sen#ata mereka itu telah berpindah tangan% entah bagaimana caranya karena dari atas genteng itu dia tidak dapat melihat #elas. &ang dia ketahuinya hanyalah betapa tiga orang penga!alnya itu kini lari ketakutan% ,Hik hik hik%, Suara keta!a ini membuat bulu tengkuk Pat #iu 'ai ong berdiri dan dia melihat sinar sinar menyambar ke arah tiga orang penga!al yang lari, melihat mereka roboh dan memekik, ter#ungkal tak bergerak lagi karena punggung mereka ditembus oleh sen#ata mereka masing masing% ,'eparat #angan lari kau%, Pat #iu 'ai ong sudah melayang turun dan tongkatnya sudah diputar putar. (kat tetapi bayangan itu melesat dan lenyap dari tempat itu%

Pat #iu 'ai ong menoleh ke kanan kiri, akan tetapi tidak tampak gerakan sesuatu. *ia makin penasaran. *ihampirinya tiga orang penga!alnya. Mereka telah te!as dan hanya mereka bertiga yang tidak dicap dahinya dengan tiga buah #ari tangan hitam akan tetapi kematian mereka cukup mengerikan. )ombak golok dan pedang itu menembus punggung pemilik masing masing sampai u#ungnya keluar dari hulu hati% *an sambitan tiga buah sen#ata yang berlainan bentuknya itu dilakukan secara berbareng dari #arak yang cukup #auh, tepat mengenai tiga sasarannya yang sedang berlari. Hal ini sa#a membuktikan pula betapa hebatnya kepandaian orang aneh itu Mendadak Pat #iu 'ai ong tersentak kaget. *i dalam gedung% Betapa tololnya dia% Semua penga!alnya yang ber#umlah dua belas orang telah te!as semua. )entu sekarang musuh itu masuk ke dalam gedung untuk membunuh orang orang di dalam gedung. Secepat kilat dia meloncat dan lari memasuki gedung. Benar sa#a, terdengar pekik susul menyusul dan begitu mele!ati pintu depan, dia sudah melihat para pelayannya telah men#adi mayat dan berserakan di sana sini. "epat dia lari ke dalam kamarnya dan dengan mata terbelalak dia melihat lima orang selirnya telah mati semua, dahi mereka #uga ada bekas tanda tapak tiga #ari tangan dan semua lubang di muka mereka mengalirkan darah hitam% Sunyi sekali di dalam gedung itu, kesunyian yang penuh rahasia. (=5) -u san -o #in% Pat #iu 'ai ong teringat dan dia cepat lari ke dalam tempat tahanan, hanya untuk melihat bah!a kakek itu pun telah te!as dan di dahinya terdapat pula tanda tapak tiga #ari tangan dan semua lubang di muka mereka mengalirkan darah hitam% Sunyi sekali di dalam gedung itu, kesunyian yang penuh rahasia. -u san -o #in% Pat #iu 'ai ong teringat dan dia cepat lari ke dalam tempat tahanan, hanya untuk melihat bah!a kakek ini pun telah te!as dan di dahinya terdapat pula tanda telapak tiga #ari tangan% 'ini dia benar benar bingung. Jelas bah!a musuh ini bukanlah ka!an -u san -o#in seperti yang disangkanya semula% Makin bingunglah dia dan dia lari pula ke dalam ruangan besar di mana dia tadi makan minum dengan -u san -o#in dan dua anaknya, di mana dia tadi menanti datangnya musuh rahasia. *an begitu memasuki ruangan itu, dia tertegun% 3uangan itu kini terang sekali, agaknya ada yang menambah lampu penerangan. 'etika dia melihat, benar sa#a bah!a di situ terdapat banyak lampu, banyak sekali karena agaknya semua lampu penerangan diba!a dan dikumpulkan di ruangan itu. *an di atas kursinya yang tadinya ditinggalkan kosong, kini tampak duduk seorang !anita% *i depan !anita itu, #uga duduk di atas kursi, tampak seorang anak laki laki berusia sepuluh tahun yang memandangnya dengan mata penuh selidik. ?anita itu cantik, pakaiannya me!ah dan indah, anak itu pun tampan dan bersih serta me!ah pakaiannya. ?anita itukah yang membunuh semua orang di gedungnya+ )ak mungkin agaknya. ?anita itu usianya paling banyak tiga puluh lima tahun, cantik dan kelihatan halus gerak geriknya, hanya sepasang matanya mengeluarkan sinar yang aneh dan dingin sekali. ,$bu, dia inikah orangnya+, )iba tiba anak kecil itu bertanya, suaranya nyaring, memecahkan kesunyian yang se#ak tadi mencekam. ,Benar, dialah Si Bedebah Pat #iu 'ai ong., ?anita itu berkata, suaranya halus akan tetapi dingin menyeramkan. ,'alau begitu, mengapa ibu tidak lekas membunuhnya+, ?anita itu tersenyum dan !a#ah yang cantik itu makin cantik, akan tetapi #uga makin dingin menyeramkan, kemudian bangkit berdiri berlahan lahan. ,'au lihat sa#alah ibumu menundukkan Si #embel busuk ini., ?anita itu ternyata bertubuh tinggi ramping dan ketika melangkah ma#u, tampak gerakan kedua kakinya lemah lembut. Pat #iu 'ai ong sudah dapat menguasai hatinya dan timbul keberaniannya setelah melihat bah!a orang itu hanyalah seorang manusia biasa, !anita yang kelihatan lemah pula, bukan seorang iblis yang menyeramkan sama sekali. ,Siapakah engkau+ Siapa pembunuh orang orangku dan apa hubunganmu dengan 3atu Pulau ;s yang mengancamku+, ?anita itu kini tiba di depan Pat #iu 'ai ong sehingga ra#a pengemis ini dapat mencium bau harum semerbak yang keluar dari rambut dan pakaian !anita itu. ,(kulah 3atu Pulau ;s, aku pula yang telah membunuh semua mahluk hidup di dalam gedungmu, semua telah kubunuh kecuali engkau, Pat #iu 'ai ong. (ku harus membunuhmu berlahan lahan, menyiksamu sampai puas hatiku., Mendengar ancaman ini, 3a#a Pengemis yang biasanya berhati ke#am dan keras itu, men#adi berdebar #uga. (kan tetapi kemarahannya melenyapkan semua rasa #erih dan dia membentak, ,Perempuan sombong% Siapakah engkau dan mengapa engkau memusuhi Pat #iu 'ai ong+, Pat #iu 'ai ong, agaknya ke#ahatanmu sudah begitu bertumpuk tumpuk sehingga engkau tidak dapat mengenal korban korbanmu lagi. Pandanglah aku baik baik dan kumpulkan ingatanmu% -upakah kau apa yang ter#adi di kaki pegunungan Jeng hoa san sepuluh tahun yang lalu+, Pat #iu 'ai ong memandang dan terbayanglah peristi!a di Jeng hoa san sebelum dia naik ke puncak gunung itu untuk mencari Sin tong. 'ini dia dapat mengenal !a#ah ini, !a#ah

cantik yang pernah merintih rintih dan memohon pembebasan, namun yang dia permainkan secara ke#am. ,'au... kau... "ap she Sin hiap...+, )anyanya ragu ragu. ,Benar. (ku adalah anggauta paling muda dari "ap sha Sin hiap. *ua belas orang suhengku telah kaubunuh. $ngatkah sekarang kau+, Pat #iu 'ai ong terta!a. Hatinya lega. 'alau hanya !anita muda itu, yang telah diperkosanya dan yang hanya men#adi orang ke tiga belas dari "ap sha Sin hiap, perlu apa dia takut+ Biar perempuan ini agaknya telah memperdalam ilmunya selama sepuluh tahun ini, akan tetapi perlu apa dia takut+ ,Ha ha ha, kiranya engkaukah ini, manis+ )entu sa#a aku masih ingat kepadamu, siapa bisa melupakan kenang kenangan manis selama tiga hari itu+ Ha ha ha, betrapa mesranya%, Jahanam% 'ematian sudah di depan mata dan kau masih berlagak+ Pat #iu 'ai ong, aku telah datang dan rasakanlah pembalasanku, aku akan membuat kau menyesal mengapa kau pernah dilahirkan ibumu%, ,Perempuan sombong, mampuslah%, Pat #iu 'ai ong sudah mener#ang dengan tongkatnya melakukan penyerangan dengan dahsyat, menusukan tongkatnya yang tentu akan menembus dada !anita itu kalau tidak depat !anita itu mengebutkan u#ung lengan ba#unya menangkis. ,)rakk%, )ongkat itu menyele!eng dan terke#utlah Pat #iu 'ai ong. )ernyata la!annya ini benar benar telah memperoleh kema#uan hebat dan telah memiliki sinkang yang tak boleh dipandang ringan. (=7) )entu sa#a% ?anita itu bukan lain adalah )he '!at -in yang selama sepuluh tahun ini men#adi istri atau permaisuri 3a#a Pulau ;s, Han )i 0ng yang sakti% ?anita ini selama sepuluh tahun telah menggembleng diri, di ba!ah petun#uk suaminya yang amat mencintainya. Bahkan suaminya telah menurunkan ilmu ilmu yang khusus untuk menghadapi ilmu tongkat Pat #iu 'ai ong dan ilmu mu#i#at Hiat ciang Hoat sut dari 3a#a Pengemis ini atas permintaan )he '!at -in. 'arena itu, biarpun ada sebatang pedang menepel di punggungnya, )he '!at -in tidak menggunakan sen#ata melainkan u#ung lengan ba#unya untuk menghadapi tongkat dan memang kedua u#ung lengan ba#u ini yang merupakan sepasang sen#ata yang dilatihnya khusus untuk mengatasi tongkat 3a#a Pengemis itu. Seperti telah dituturkan di bagian depan, )he '!at -in menggunakan kesempatan selagi Han )i 0ng pergi menyerbu Pulau .eraka, untuk meninggalkan Pulau ;s. Hal ini sudah bertahun tahun dia cita citakan. *ia men#adi istri Han )i 0ng hanya karena ingin me!arisi ilmu kepandaiannya, akan tetapi setelah men#adi permaisuri, dia pun ingin memiliki pusaka Pulau ;s dan benda benda berharga lainya. Maka dia menanti kesempatan baik untuk meninggalkan pulau, tentu sa#a meninggalkan untuk selamanya karena pada hakekatnya dia tidak suka tinggal di pulau itu. Siapa suka tinggal di Pulau ;s yang membosankan itu, #auh dari dunia ramai+ Pergilah dia menga#ak puteranya, Han Bu Hong, meninggalkan Pulau ;s se!aktu suaminya tidak ada, memba!a pusaka Pulau ;s. *engan alasan akan menyusul suaminya yang menyerbu Pulau .eraka, tidak ada seorang pun berani menghalangi kepergiannya dan akhirnya, dengan kepandaiannya yang sudah tinggi, dia berhasil mendarat. Berbulan bulan dia menyelidiki dan akhirnya dia dapat menemukan tempat tinggal musuh besarnya di lereng Heng san. *ia menga#ak puteranya dan setelah menyembunyikan puteranya, dia menyelidiki istana 3a#a Pengemis itu. Melihat S!i -iang dan S!i .io, dia tertarik sekali, maka dia menculik mereka dan memba!a mereka ke dalam hutan di mana Bu Hong menanti ibunya. ,'alian kuselamatkan dengan maksud untuk mengangkat kalian berdua men#adi muridku ,, dia berkata tanpa banyak cerita lagi. ,)inggal kalian pilih, mati atau hidup. 'alau ingin mati, kalian semestinya mati karena kalian berada di gedung Pat #iu 'ai ong. karena sekarang belum malam, maka kalian belum mestinya dibunuh dan karenanya boleh pula kukeluarkan dari sana. 'alau kalian ingin hidup harus suka men#adi muridku. Bagaimana+, )entu sa#a dua orang muda itu ingin hidup dan segera berlutut di depan calon Subo (ibu guru) mereka. ,Harap subo sudi menolong (yah kami...., kata S!i -iang. ,'alian tinggal sa#a di sini menemani sute kalian ini. )entang (yahmu, kita lihat sa#a nanti., )he '!at -in meninggalkan dua orang murid itu bersama puternya, kemudian mulailah dia turun tangan membunuh bunuhi semua binatang peliharaan gedung ra#a Pengemis itu lalu membunuhi semua penga!al, pelayan, selir dan #uga -usan -o#in dibunuhnya karena dia sudah ber#an#i akan membunuh semua orang di dalam gedung itu, apalagi dia tahu bah!a kalau tidak dibunuh, kakek itu tentu akan men#adi penghalang baginya mengambil murid S!i -iang dan S!i .io yang menarik hatinya. (khirnya dia keluar dari gedung, menyuruh kedua orang muridnya menanti di hutan. (khirnya bersama

puteranya, dia dapat berhadapan dengan musuh besarnya itu setelah membunuh semua orang di dalam gedung. Han Bu 0ng anak laki laki yang baru berusia sepuluh tahun itu, duduk di kursi dan menonton pertandingan dengan mata terbelalak dan #arang berkedip. *ia sama sekali tidak merasa takut atau kha!atir. *ia percaya penuh kepada kelihaian ibunya dan memang se#ak kecil anak ini memiliki keberanian luar biasa dan kekerasan hati yang amat aneh bagi seorang anak sebesar itu. Melihat keke#aman keke#aman yang ter#adi, dia tidak pernah merasa ngeri, bahkan merasa gembira% Barulah hati Pat #iu kai ong terke#ut sekali setelah selama lima puluh #urus dia mainkan tongkatnya dia tidak mampu menembus pertahanan sepasang u#ung lengan ba#u la!annya. Bahkan la!annya terkekeh kekeh menge#eknya dan biapun la!annya hanya mainkan u#ung lengan ba#u, namun ternyata tongkat yang biasanya dia andalkan itu sama sekali tidak berdaya% ,'eparat, mampuslah%, )iba tiba Pat #iu 'ai ong berseru keras, disusul dengan gerengan dahsyat yang menggetarkan seluruh ruangan itu. Han Bu 0ng terplanting #atuh dari kursinya, akan tetapi bocah ini sudah duduk bersila dan mengatur pernapasan, menutup pendengaran. )ernyata sekecil itu, Bu 0ng telah digembleng hebat oleh ayahnya sehingga dengan dasar latihan sinkang $nti Sal#u, dia kini mampu menulikan telinga dan menghadapi auman Sai cu Ho kang dari Pat #iu 'ai ong% Padahal la!an yang tidak begitu kuat sinkangnya, mendengar auman Sai cu Ho kang yang berdasarkan 'hi kang yang amat kuat ini, sudah akan roboh. Sementara itu, )he '!at -in yang melihat puteranya dapat menyelamatkan diri, sudah mengeluarkan suara terkekeh kekeh dan la!annya terke#ut bukan main karena dari suara ini keluar getaran yang menghancurkan ilmunya bahkan menyerangnya dengan hebat. )erpaksa dia menghentikan auman Sai cu Ho kang dan mempercepat gerakan tongkatnya dengan ilmu )ongkat Pat mo tung hoat ($lmu )ongkat *elapan $blis) yang dahsyat. )he '!at -in memang hendak mempermainkan la!annya, maka dia hanya menangkis dan mengelak. Hal ini senga#a dilakukannya untuk memamerkan kepandaiannya dan untuk meyakinkan la!an bah!a akhirnya la!an akan roboh olehnya sehingga la!annya yang amat dibencinya itu akan ketakutan setengah mati% *an memang usahanya ini berhasil. 'eringat dingin membasahi muka pat #iu 'ai ong dan tahulah kake ini bah!a mengandalkan ilmu silat sa#a, dia tidak akan menang mela!an !anita yang pernah dipermainkannya dan diperkosanya selama tiga hari tiga malam itu. Maka dia lalu mengerahkan tenaganya, menggerakan sinkang dan tiba tiba dia memekik dan menghantamkan tangan kirinya dengan telapak tangan terbuka. (=9) )he '!at -in sudah menduga bah!a la!annya tentu akhirnya akan menggunakan ilmu Hiat ciang Hoat sut ini. *an dia sudah mendengar dari suaminya akan ilmu mu#i#at ini, maka dia bersikap hati hati dan tidak berani memandang rendah. Bahkan ketika menyaksikan cahaya merah menyambar keluar, merasakan getaran mu#i#at dan mencium bau hamis darah yang memuakan, dia terke#ut sekali dan cepat dia menekuk kedua lututnya sedikit, kemudian mendorongkan telapak tangan kanannya dengan tiga buah #ari tangan diluruskan. Ha!a dingin meluncur keluar dari telapak tangannya menyambut ha!a pukulan Hiat ciang Hoat sut. ,*ess%,dua benturan tenaga mu#i#at bertemu dan tubuh kedua orang itu tergetar hebat% 'iranya tenaga Hiat ciang Hoat sut sudah sedemikian ampuhnya sehingga dalam benturan tenaga ini, Pat #iu 'ai ong dapat mengimbangi tenaga )he '!at -in. 'alau kakek itu merasa betapa tubuhnya mendadak men#adi dingin sekali, sebaliknya )he '!at -in merasa tubuhnya panas% .amun keduanya dapat mela!an ha!a ini dan berkali kali mereka mengadu tenaga sinkang le!at telapak tangan mereka . )iba tiba u#ung lengan ba#u kiri )he '!at -in menyambar kearah ubun ubun kepala kakek itu yang men#adi terke#ut sekali dan menangkis dengan tongkatnya. 4#ung lengan ba#u melihat dan tangan )he '!at -in menyambar ke depan dari dalam lengan ba#u itu, menangkap tongkat. Pat #iu 'ai ong cepat menghantamkan tangan kirinya lagi dengan tenaga Hiat ciang Hoat sut sekuatnya, mengarah kepala la!an. .amun hal ini sudah diperhitungkan oleh !anita itu yang cepat sekali menarik tongkat yang dicengkramnya menangkis. ,'rekkkk%, )ongkat ra#a pengemis itu hancur terkena pukulannya sendiri dan selagi dia terke#ut bukan main, tahu tahu u#ung lengan ba#u kanan !anita itu sudah menyambar ke arah matanya% *ia berteriak kaget, miringkan kepala, akan tetapi ternyata u#ung lengan ba#u itu tidak menyerang mata, melainkan menyele!eng ke ba!ah dan menotok lehernya. ,(uggghh...%, 'alau orang lain yang terkena totokan yang tepat mengenai #alan darah, tentu akan roboh dan te!as. (kan tetapi tubuh Pat #iu 'ai ong sudah kebal, maka totokan yang kuat itu hanya membuat ia terhuyung ke belakkang. Melihat ini, )he '!at -in terta!a terkekeh, kedua tangannya bergerak dengan cepat sekali dan biarpun ra#a pengemis itu sudah berusaha mati matian membela diri, namun karena totokan pertama membuat pandangan matanya berkunang sehingga gerakannya men#adi kurang cepat, dua kali totokan

lagi dan sebuah tamparan dengan tiga #ari tangan yang tepat mengenai punggungnya membuat dia roboh pingsan% 'etika dia siuman. Pat #iu 'ai ong mendapatkan dirinya sudah rebah terlentang di atas lantai dan dia tidak mampu menggerakan kaki tangannya, bahkan tidak mampu mengeluarkan suara karena selain tertotok #alan darah yang membuatnya men#adi lumpuh, #uga urat gagu di lehernya telah ditotok. )ahulah dia bah!a dia tak berdaya lagi dan nya!anya berada di tangan la!an, dan dia pun maklum bah!a !anita ini tidak akan mungkin mengampuni kesalahannya.Maka dia meme#amkan mata menanti datangnya kematian. ,Bret bret brettt..., hi hik% lihatlah, Bu 0ng, lihat binatang ini%, Pat #iu 'ai ong memaki dalam hatinya. (pa maunya perempuan ini+ Seluruh pakaiannya direnggut lepas semua sehingga dia terlentang dalam keadaan telan#ang bulat sama sekali% 'arena ingin tahu, bukan karena #erih sebab seorang datuk macam Pat #iu 'ai ong #uga tidak mengenal takut, dia menggerakan pelupuk mata dan mengintai dari balik bulu matanya. *ia melihat anak laki laki turun dari kursinya, memandanginya dan terta!a. ,Heh heh, ibu,dia lucu sekali% -ucu dan amat buruk... eh, men#i#ikkan%, )he '!at -in terta!a ta!a, kemudian sekali u#ung lengan ba#unya bergerak menyambar ke arah leher Pat #iu 'ai ong, kakek ini terbebas dari totokan urat ganggunya dan dapat mengeluarkan suara. ,Perempuan hina, mau bunuh lekas bunuh% (ku tidak takut mati%, teriaknya marah. ,Hi hik, enak sa#a% $ngatkah kau betapa aku dahulupun minta minta mati kepadamu+ )idak, engkau harus mengalami siksaan, mati sekarat demi sekarat% Bu 0ng, dia inilah yang membunuh dua belas orang Supekmu secara ke#am . Maukah kau membalaskan sakit hati dan kematian para Supekmu+, ,)entu sa#a% (kan kubunuh an#ing tua ini%, Bu 0ng sudah melangkah ma#u dan anak ini memandang dengan muka bengis. ,.anti dulu, Bu 0ng.)erlampau enak baginya kalau dibunuh begitu sa#a. )idak, untuk setiap orang dari suhengku, dia harus menderita satu macam siksaan. Jari tangannya. Hi hak, #ari #ari tangannya ber#umlah sepuluh, itu untuk sepuluh orang suheng% *an dua buah daun telinganya itu untuk kedua suheng yang lain,, )he '!at -in mencabut pedangnya, menyerahkan kepada puteranya sambil terta!a ta!a, kemudian dia menggerakkan khikangnya, ,mengirim suara, dengan ilmunya yang tinggi ini sehingga suaranya hanya terdengar oleh Pat #iu 'ai ong, akan tetapi sama sekali tidak terdengar oleh anaknya, ,Pat #iu 'ai ong , tahukah kau siapa bocah ini+ *ia ini adalah puteramu% 'eturunanmu% Hasil kotor dari perkosaanmu atas diriku. .ah, sekarang kaulihatlah anakmu, darah dagingmu sendiri yang akan menyiksa dirimu%, Sepasang mata Pat #iu 'ai ong terbelalak lebar, mukanya pucat sekali. Puluhan tahun dia ingin sekali memperoleh keturunan, terutama seorang putera, akan tetapi biarpun dia sudah berganti ganti selir sampai ratusan kali, tetap sa#a para selir itu tidak pernah memperoleh keturunannya. sekarang, secara tidak senga#a dia telah memperoleh seorang putera% dan puteranya itu dengan pedang di tangan menghampirinya, siap untuk menyiksanya% )adi dia terheran melihat betapa bekas anggauta "ap sa Sin hiap, murid Bu tong pai yang terkenal gagah itu men#adi begitu ke#i, menga#ar putera sendiri melakukan keke#aman. 'ira kira !anita itu memang senga#a hendak menyiksanya dengan menggunakan tangan keturunanya sendiri% 'iranya !anita itu #uga membenci anak itu seperti #uga membencinya, maka senga#a membiarkan anak itu menyiksa dan membunuh ayah sendiri% ,(nak... #angan...dengarkanlah...., ,Pratttt...%, Pat #iu 'ai ong tidak dapat melan#utkan kata katanya yang tadinya hendak mmperingatkan anak laki laki itu karena urat ganggunya dileher telah ditotok oleh lengan ba#u )he '!at -in yang terkekeh menyeringai. (=<) ,Pat #iu 'ai ong, begini pengecutkah engkau+ Haiii... di mana kegagahanmu sebagai seorang datuk+ -ihatlah baik baikdan nikmatilah siksaan anak ini% Bu 0ng, pergunakan pedang itu . Pertama buntungi kedua daun telinganya untuk )!a supek dan Ji supekmu%, ,Baik, $bu%,Bu 0ng lalu melangkah ma#u dan dua kali pedang itu berkelebat karena anak itu ternyata sudah pandai menggunakan pedang itu dan buntunglah kedua daun telinga Pat #iu 'ai ong % *apat dibayangkan betapa nyeri, perih dan pedih rasa badan dan hati kakek itu. (ir matanya meloncat keluar membasahi pipinya% ,Ha ha, ibu% -ihat, dia menangis %, (nak itu bersorak dan mengambil dua buah daun telinga itu. ,He he, seperti telinga babi%, Memang Pat #iu 'ai ong menangis% (kan tetapi bukan menangis karena rasa nyaeri dan pedih karena kedua daun telinganya buntung, melainkan nyeri di hati yang lebih hebat lagi melihat betapa anaknya sendiri yang se#ak puluhan tahun yang lalu dirindukannya, kini bersorak girang melihat penderitaannya% *ia tidak takut mati, tidak takut sakit, akan tetapi melihat betapa dia menghadapi siksaan dan kematian di tangan anaknya sendiri, benar benar merupakan tekanan batin yang hampir tak kuat dia menanggungnya .

,)eruskan,Bu 0ng.Masih ada sepuluh orang Supekmu yang belum dibalaskan sakit hatinya.Jari #ari tangannya yang sepuluh itu% Perlahan lahan sa#a, satu demi satu buntungkan%, Mulailah penyiksaan yang amat mengerikan itu dilakukan oleh Bu ong. (nak ini seolah olah telah men#adi gila, dengan terta!a ta!a dia membuntungi semua #ari tangan kakek itu satu demi satu dan setiap buntung sebuah #ari, dia bersorak kegirangan. Memang se#ak dapat mengerti omongan, anak ini di#e#ali dendam oleh ibunya, dendam terhadap Pat #iu 'ai ong dan diceritakan betapa Pat #iu 'ai ong telah membunuh dua belas orang suhengnya dan betapa ra#a pengemis itu menyiksanya dan Bu 0ng kelak harus membalas dendam itu. Maka kini anak itu sama sekali tidak menaruh rasa kasihan, bahkan hatinya puas sekali dapat menyiksa kakek itu. *apat dibayangkan betapa hebat penderitaan Pat #iu 'ai ong. .amun dia tidak menyesali nasibnya karena dia maklum bah!a dia pun telah melakukan perbuatan se!enang !enang atas diri )he '!at -in sehingga pembalasan ini sudah #amak. Hanya satu hal yang membuat air matanya bercucuran adalah melihat betapa dia disiksa dan akan dibunuh oleh darah dagingnya sendiri. *ia menangis melihat darah dagingnya sendiri itu, yang baru berusia sepuluh tahun, telah men#adi seorang iblis cilik yang demikian ke#am% 'ini )he '!at -in membebaskan totokan yang membuat kaki tangannya lumpuh. Begitu kaki tangannya dapat bergerak, Pat #iu 'ai ong meloncat dan menerkam ke arah Bu 0ng dengan ke dua tangan yang sudah tak ber#ari lagi itu, yang berlumuran darah. .iat hatinya untuk membunuh sa#a anaknya itu agar kelak tidak di#adikan iblis cilik oleh ibu yang membencinya. (kan tetapi sebuah tendangan dari samping yang dilakukan oleh )he '!at -in membuat dia terguling lagi. 3asa nyeri pada kedua u#ung tangannya membuat kakek itu menggeliat geliat. ,Mundurlah, Bu ong. lihat sekarang ibumu yang akan turun tangan. (ku akan membalas sendiri perbuatannya kepadaku terdahulu%, )he '!at -in menghampiri musuhnya dengan pedang di tangan. ,Pat #iu 'ai ong, ingatlah engkau akan peristi!a dahulu itu+ Bayangkanlah,hi hik, bayangkanlah betapa nikmatnya bagimu dan betapa menyiksa dan sengsaranya bagiku. Sekarang aku yang menikmati dan kau yang menderita . Sudah adil bukan+ .ah, terimalah ini... ini... ini...%, Bertubi tubi pedang di tangan )he '!at -in bergerak dan tubuh kakek itu bergulingan, berkelo#otan karena rasa nyeri yang amat hebat ketika u#ung pedang itu membabat keseluruh tubuhnya, dengan tepat sekali membabat u#ung semua #ari kakinya, hidungnya, dagunya. Babatan itu hanya mengenai u#ung sedikit, tidak membahayakan keselamatan nya!a namun menimbulkan rasa nyeri yang hebat. Seluruh tubuh kakek itu kini berlepotan darah, mukanya dipenuhi oleh kerut merut menahan nyeri. ,Hi hik, bagaimana+ Masih kurang+ .ah, rasakanlah ini%, 'embali pedang itu digerakkan, kini menusuk nusuk dan seluruh tubuhnya ditusuki u#ung pedang bertubi tubi. 4#ung pedang hanya menusuk dua senti sa#a sehingga menembus kulit daging akan tetapi tidak membunuh dan darah keluar makin banyak lagi, rasa nyeri makin menghebat sehingga tubuh kakek itu berkelo#otan seperti dalam sekarat. ,$ni yang terakhir%, )he '!at -in berkata dan u#ung pedangnya membabat ke ba!ah pusar. ?anita itu terta!a bergelak, terta!a puas, !a#ahnya yang cantik itu pucat sekali dan dia terta!a sambil berdongak ke atas. ,suheng sekalian, terutama )!a suheng, lihatlah musuhmu. Sudah puaskah kalian+, *an dia terisak, lalu menghampiri tubuh yang berkelo#otan itu. ,akan tetapi aku belum puas% kau harus tidur dalam keadaan tersiksa di antara mayat mayat yang membusuk, selama tiga hari tiga malam%, )he '!at -in menengok kepada anaknya dan berkata, ,Bu 0ng, kautunggu di sini sebentar%, )ubuhnya berkelebat meninggalkan ruangan itu dan dengan cepat dia telah datang menyeret mayat mayat para penga!al, selir dan pelayan sampai ruangan itu penuh dengan mayat mayat yang dia lemparkan ke sekeliling tubuh Pat #iu 'ai ong yang mandi darah. (==) .ah, nikmatilah sekaratmu selama tiga hari%, )he '!at -in lalu menggandeng tangan anaknya dan menga#ak pergi meninggalkan gedung itu. 'etika mereka berdua tiba di dalam hutan di depan gedung, S!i -iang dan S!i .io menyambut mereka dengan mata penuh harapan. ,Mana (yah, Subo+, S!i -iang bertanya. ,Bagaimana dengan dia+, S!i .io #uga bertanya. ,(yah kalian telah te!as...., *ua orang muda itu mengeluh dan menangis. S!i -iang mengepal tin#unya dan berkata, ,Si #ahanam Pat #iu 'ai ong% aku harus membalas kematian (yah%, ,Subo, bantulah kami..., kata pula S!i .io, ,kami harus menuntut balas%, ,Heh heh, Suheng dan Suci, tenangkanlah hati kalian. Pat #iu 'ai ong telah di balas dan sekarang sedang sekarat di antara tumpukan mayat, he he heh% ?ah, aku mendapat bagian pesta tadi. (kulah yang membuntungi kedua telinganya dan sepuluh #ari tangannya. Menyenangkan sekali%,

S!i -iang dan S!i .io terbelalak memandang ,sute, ini. 4capan anak itu benar benar membuat mereka merasa serem. Memang, mendengar kematian ayah mereka yang tanpa keraguan lagi mereka yakin tentu dilakukan oleh Pat #iu 'ai ong, mereka pun merasa sakit hati dan ingin membalas dendam. (kan tetapi apa yang dilakukan oleh sute mereka menurut pengakuan anak itu, sungguh luar biasa sekali. Membuntungi kedua daun telinga dan sepuluh #ari tangannya, dan perbuatan itu dianggap menyenangkan sekali dan berpesta, benar benar membuat mereka bergidik% ,Musuhmu sedang menanti saat kematian, harap kalian tenang dan tidak memikirkannya lagi. (yahmu telah te!as, dan kalian akan kua#ak bersamaku sebagai muridku . (kulah pengganti ayah kalian., S!i -iang dan S!i .io men#atuhkan diri dan berlutut di depan subo mereka sambil bercucuran air mata. ,)erima kasih subo..., 'ata mereka di antara tangis mereka. ,Perkenankan kami mengubur #enasah (yah, ,kata pula S!i -iang. ,)idak perlu. 'ita menanti di sini sampai tiga hari, setelah itu aku akan membakar gedung itu., Biarpun merasa heran dan kasihan kepada mayat ayah mereka, kedua orang yang sudah merasa ditolong dan dibalaskan sakit hati itu tidak membantah. Mereka tentu sa#a tidak tahu betapa mayat ayah mereka itu ikut pula di lempar oleh )he k!at -in di dekat tubuh Pat #iu 'ai ong untuk ikut menyiksa musuh besar ini% Memang Pat #iu 'ai ong tersiksa hebat bukan main. 'etika tadi anaknya membuntungi #ari #ari tangannya, dia melihat muka anaknya itu berubah ubah men#adi muka banyak anak laki laki yang men#adi korbanya. Puluhan, bahkan ratusan anak laki laki yang men#adi korbannya itu seolah olah mengeroyoknya, memaki dan menge#eknya, dan kini, setelah tubuhnya mandi darah dan rasa nyeri sampai menusuk nusuk tulang, dia ditinggalkan di antara mayat mayat itu. "elaka baginya, tubuhnya yang terlatih memiliki daya tahan yang amat kuat sehingga dia tidak men#adi pingsan oleh rasa nyeri itu. 'alau sa#a dia dapat pingsan atau mati sekali, tentu dia tidak akan menderita sehebat itu. Mayat mayat itu mulai mengeluarkan bau yang memuakan pada hari ke dua. Bau darah yang mengering dan membusuk, ditambah rasa nyeri di seku#ur tubuhnya, masih diganggu lagi oleh bayangan anak anak yang dahulu men#adi korbanya, membuat Pat #iu 'ai ong menangis di dalam hatinya, menyesali perbuatannya yang mengakibatkan dia mati dalam keadaan tersiksa seperti itu. )iga hari kemudian, )he '!at -in muncul dan perempuan ini terta!a bergelak melihat musuh besarnya masih belum mati. Senang sekali hatinya. *ahulu, dia diperkosa dan dipermainkan di antara mayat mayat suhengnya selama tiga hari tiga malam, dan kini dia dapat membalas secara memuaskan sekali. ,Hi hik, kau sudah puas sekarang+, e#eknya. ,.ah, mampuslah kau. Pat #iu 'ai ong%, pedangnya berkelebatan dan seluruh bagian tubuh di ba!ah pusar kakek itu dicincang hancur oleh pedang di tangan )he '!at -in. Setelah merasa puas melihat mayat musuh besarnya, barulah dia membuat api dan membakar gedung itu, lalu berlari keluar. *engan air mata bercucuran, S!i -iang dan S!i .io memandang nyala api yang membakar gedung, maklum bah!a mayat ayah mereka ikut terbakar. ,(yahmu telah sempurna,, kata )he '!at -in. ,)ak perlu menangis lagi, hayo kalian ikut bersamaku. 'alau kalian ra#in mempela#ari ilmu, kelak kalian tidak akan mengalami penghinaan orang lagi., *engan hati berat namun karena tidak ada orang lain yang mereka pandang setelah ayah mereka meninggal, dua orang muda itu terpaksa mengikuti )he '!at -in bersama Han Bu 0ng pergi meninggalkan Hen san. 888888888888 Bu tong pai adalah sebuah perkumpulan silat yang besar, merupakan sebuah di antara ,partai partai, persilatan yang terkenal. (kan tetapi pada saat itu, Bu tong pai sedang berkabung. *i markas perkumpulan itu yang letaknya di lereng pegunungan Bu tong san, dari pintu gerbang sampai rumah rumah para tokoh dan murid kepala, tampak kibaran kain kain putih menghias pintu, tanda bah!a Bu tong pai sedang berkabung. (=>) Siapakah yang meninggal dunia+ Bukan lain adalah ketua Bu tong pai yang sudah berusia lan#ut, yaitu 'iu Bhok San #in yang meninggal dunia dalam usia delapan puluh tahun. Baru sa#a upacara penguburan selesai dilakukan oleh para anak murid Bu tong pai, para tamu telah meninggalkan Pegunungan Bu tong san, akan tetapi semua anak buah murid Bu tong pai masih berkumpul di sekitar kuburan baru itu. Suasana penuh pergabungan dan masih tampak beberapa orang murid yang mengusap air mata. 'ui Bhok San #in terkenal sebagai seorang ketua dan guru yang baik dan yang dicintai oleh para anak murid Bu tong pai. ,Suhu...%, Seruan ini membuat semua orang menengok dan tampaklah seoang !anita cantik berlari mendatangi, diikuti oleh seorang muda mudi rema#a dan seorang anak

laki laki. ?anita itu tidak menoleh ke kanan kiri, melainkan langsung berlari menghampiri kuburan baru dan men#atuhkan diri berlutut di depan batu nisan sambil menangis. ,(hh, bukankah dia Sumoi )he '!at -in....+, Seorang murid 'ui Bhok San #in yang usianya lima puluhan berseru. Semua orang memandang dan kini mereka pun mengenal !anita yang berpakaian indah seperti seorang nyonya bangsa!an itu. )he '!at -in% )entu sa#a mereka semua kini teringat. Bukankah )he '!at -in merupakan seorang anak murid Bu tong pai yang amat terkenal, sebagai orang termuda dari "ap sha Sin hiap yang sudah bertahun tahun lenyap tanpa meninggalkan #e#ak+ ,Benar, dia orang termuda dari "ap Sha Sin hiap%, terdengar seruan seruan setelah mereka mengenal !anita cantik itu. Mendengar suara suara itu, !anita ini lalu bangkit berdiri, menyusuti air matanya, kemudian memandang kepada mereka sambil berkata, ,Benar, aku adalah )he '!at -in, orang termuda dari "ap Sha Sin hiap. Masih baik kalian mengenalku% Sekarang suhu telah meninggal dunia, siapakah yang akan menggantikannya sebagai ketua Bu tong pai+, Para tokoh Bu tong pai terke#ut menyaksikan sikap angkuh ini. *i antara mereka, terdapat delapan orang yang terhitung suheng suheng dari )he '!at -in, dan orang tertua di antara mereka adalah seorang kakek berpakaian seperti pendeta tosu. Se#ak tadi kakek tosu ini mengerutkan alisnya setelah mendengar bah!a !anita itu adalah seorang muda dari "ap sha Sin hiap, maka kini mendengar pertanyaan '!at -in, dia melangkah ma#u dan berkata, ,Sian cai..., tak pernah pinto sangka bah!a anggauta termuda dari "ap sha Sin hiap akan muncul hari ini. Berarti engkau adalah murid termuda dari mendiang suheng, dan kalau engkau ingin mengetahui, pinto yang dipilih oleh anak murid Bu tong pai, #uga telah ditun#uk oleh mendiang suheng men#adi ketua di Bu tong pai., '!at -in mengangkat mukanya memandang. )osu itu bertubuh kecil sedang, dan biarpun mukanya penuh keriput, namun matanya bersinar terang dan #enggotnya yang terpelihara baik mengitari mulutnya itu masih hitam semua, demikian pula rambutnya yang diikat dan diberi tusuk konde dari perak. Pakaiannya sederhana sa#a, pakaian seorang pendeta )o yang longgar. ,Siapakah )otiang+, ,Ha ha ha ha, sungguh lucu kalau seorang murid keponakan tidak mengenal susioknya sendiri. 'etahuilah bah!a pinto adalah 'ui )ek )o#in, satu satunya saudara seperguruan dari mendiang 'ui Bhok San #in., '!at -in sudah pernah mendengar nama susioknya (paman gurunya) ini, seorang tosu perantau, sute termuda dan satu satunya yang masih hidup dari mendiang suhunya. *ia mencibirkan bibirnya yang merah dengan gaya menge#ek, kemudian berkata dengan suara lantang, ,(h, kiranya Susiok 'ui )ek )o#in yang menggantikan Suhu men#adi ketua Bu tong pai+ Sungguh keputusan yang sama sekali tidak tepat% (ku tidak setu#u sama sekali kalau Susiok yang men#adi ketua%, )osu itu membelalakkan matanya dan memandang kaget, heran dan penasaran. (kan tetapi sebelum dia mengeluarkan kata kata, seorang tosu lain yang bernama Sou! "in "u, murid tertua dari 'ui Bhok San #in, melangkah ma#u dan berkata, ,Sumoi, apa yang kaukatakan ini+ Betapa beraninya engkau mengatakan demikian% 'eputusan ini tidak sa#a sesuai dengan petun#uk suhu, #uga telah men#adi keputusan kami semua. Pula, Susiok merupakan satu satunya saudara seperguruan mendiang Suhu, sehingga kedudukannya paling tinggi dan usianya paling tua di antara kita. Siapa lagi kalau bukan Beliau yang menggantikan Suhu men#adi ketua kita+, ,Siancai, kedatangan yang mendadak dan tak tersangka sangka, #uga pendapat yang menge#utkan. Betapapun #uga, sebagai murid mendiang Suheng, dia berhak berbicara untuk kepentingan dan kebaikan Bu tong pai. )he '!at -in, bukankah demikian namamu tadi+ 'alau menurut pendapatmu, siapa gerangan yang patut di#adikan ketua Bu tong pai menggantikan Suheng yang telah tidak ada+, ,Harap maa1kan aku, Susiok. Bukan sekali kali aku memandang rendah kepada Susiok, akan tetapi penolakanku itu berdasarkan perhitungan yang matang., '!at -in berkata kepada calon ketua Bu tong pai itu, menge#utkan dan mengherankan semua orang yang mendengar dan melihat sikap tidak menghormat dari !anita itu. ,Pertama tama se#ak dahulu Susiok selalu merantau, tidak pernah memperdulikan keadaan Bu tong pai, apalagi Susiok adalah seorang tosu sehingga kalau Susiok yang men#adi ketua Bu tong pai, ada bahayanya Bu tong pai akan berubah men#adi perkumpulan (gama )o% Berbeda sekali dengan pendirian mendiang Suhu yang bebas sehingga murid suhu pun terdiri dari bermacam macam golongan. Selain itu, selama ini Bu tong pai makin kehilangan sinarnya, men#adi bahan e#ekan dan bahan penghinaan orang lain., (>@) ,(hhhh...%, terdengar suara memprotes dari sana sini dan Sou! "in "u kembali berkata penasaran, ,Sumoi aku benar benar merasa heran mendengar kata katamu dan melihat sikapmu. Sepuluh tahun engkau dan para suhengmu menghilang dan kini engkau muncul seperti seorang yang lain. Seperti langit dengan bumi bedanya antara engkau dahulu

dan engkau sekarang% Sumoi, kau mengatakan bah!a Bu tong pai men#adi lemah dan men#adi bahan e#ekan dan penghinaan orang lain. (pa artinya ini+, ,Sou! "in "u Suheng, selama bertahun tahun ini "ap sha Sin hiap telah lenyap, tahukah engkau apa yang ter#adi dengan mereka+, ,'ami telah berusaha menyelidiki namun tidak dapat menemukan kalian., ,Hemm, itulah tandanya bah!a Bu tong pai amat lemah, sehingga semua suhengku, tokoh tokoh "ap sha Sin hiap, dibunuh orang tanpa diketahui oleh Bu tong pai%, Semua orang terke#ut sekali mendengar bah!a dua belas orang dari "ap sha Sin hiap telah dibunuh orang% ,Siapa yang membunuh mereka+, Sou! "in "u bertanya dengan suara marah sekali. Hati siapa yang takkan men#adi panas dan marah mendengar bah!a dua belas orang saudara seperguruannya dibunuh orang+ ,Hemm, terlambat sudah% *ua belas orang Suheng dibunuh oleh Pat #iu 'ai ong ketua Pat #iu 'ai pang di Heng san., ,0hhh...%, kini 'ui )ek )o#in berseru kaget, ,Pat #iu 'ai ong...++ Mengapa...++, '!at -in tersenyum menge#ek. ,(hhh, tentu Susiok pernah mendengar nama besarnya dan men#adi gentar, bukan+ Memamg dialah datuk sesat yang terkenal itu, yang telah membunuh dua belas orang Suhengnya. dan peristi!a itu berlalu begitu sa#a% )iga belas orang tokoh Bu tong pai mengalami penghinaan, dan Bu tong pai sendiri diam sa#a. (palagi berusaha membalas dendam, bahkan tahupun tidak akan peristi!a itu% $ni tandanya bah!a Bu tong pai lemah% 'ini Bu tong pai hendak diketahui oleh Susiok, apakah akan di#adikan markas kaum pendeta )osu dan men#adi makin lemah lagi+ (ku sendirilah yang harus turun tangan membunuh musuh musuh besar kami, membunuh Pat #iu 'ai ong dan membasmi Pat #iu 'ai pang di Heng san. Melihat kelemahan Bu tong pai, aku tidak setu#u kalau mendiang Suhu digantikan kedudukannya oleh Susiok 'ui )ek )o #in harus diganti oleh orang yang memiliki kepandaian tinggi dan dapat mema#ukan dan memperkuat Bu tong pai, barulah tepat%, '!at -in bicara penuh semangat, mukanya yang cantik dan berkulit halus itu kemerahan, sepasang matanya bersinar sinar dan dengan ta#amnya menyapu !a#ah semua anak murid Bu tong pai yang hadir di situ. Pandang mata bekas orang termuda "ap sha Sin hiap ini membuat banyak anak murid Bu tong pai merasa gentar dan mereka hanya menunduk untuk menghindarkan pandang mata '!at -in. (kan tetapi, delapan orang suheng dari '!at -in memandang dengan marah dan penasaran. (dapun 'ui )ek )o#in hanya tersenyum dan mengelus #enggotnya sambil mengangguk angguk, matanya memandang !a#ah !anita itu penuh selidik. ,)he '!at -in, omonganmu penuh semangat terhadap kedudukan Bu tong pai. (ndaikata benar semua kata katamu itu, habis siapakah yang kaupandang tepat untuk men#adi ketua Bu tong pai+, 'ui )ek )o#in berkata lagi dengan sikap tenang. ,4ntuk !aktu ini, kiranya tidak ada orang lain lagi dari Bu tong pai kecuali aku sendiri%, 'ini benar benar terke#ut dan terheran heranlah semua anak murid Bu tong pai yang berada di situ. Begitu beraninya !anita ini. Biarpun tak dapat disangkal lagi bah!a )he '!at -in merupakan murid utama pula dari mendiang Bhok San#in dan orang termuda "ap sha Sin hiap, akan tetapi pada !aktu itu dia bukanlah orang yang memiliki tingkat tertinggi di Bu tong pai. Sama sekali bukan% *i atas dia masih ada delapan orang suhengnya, murid murid 'ui Bhok San #in yang lebih tua, dan lebih lagi di situ masih ada 'ui )ek )o#in yang tentu sa#a memiliki tingkat #auh lebih tinggi karen tosu ini adalah paman gurunya% ,Murid Murtad%%, )iba tiba Sou! "in "u membentak garang dan meloncat ma#u, diikuti pula oleh sute sutenya. )elun#uk kirinya menuding ke arah muka )he '!at -in. ,)he '!at -in, engkau sungguh tidak patut men#adi murid Bu tong pai% 'iranya engkau menghilang sepuluh tahun hanya untuk pulang sebagai iblis !anita yang murtad terhadap perguruanya sendiri. *an kami berke!a#iban untuk menga#ar seorang murid murtad%, Sambil berkata demikian, Sou! "in "u mener#ang ke depan dengan dahsyat. Sou! "in "u merupakan murid pertama atau paling tua dari 'ui Bhok San #in. sungguhpun tidak dapat dikatakan bah!a dia memiliki tingkat ilmu silat paling tinggi, akan tetapi setidaknya tingkatnya se#a#ar dengan orang orang tertua dari "ap sha Sin hiap dan sebenarnya masih lebih tinggi setingkat #ika dibandingkan dengan ilmu kepandaian )he '!at -in ketika masih men#adi orang termuda "ap sha Sin hiap dahulu. (kan tetapi, '!at -in sekarang sama sekali tidak bisa disamakan dengan '!at -in sepuluh tahun yang lalu. *ia telah me!arisi ilmu, silat ilmu silat tinggi dan mu#i#at dari Pulau ;s% )ingkatnya sudah tinggi sekali dan dengan tenang sa#a dia memandang ketika suhengnya itu mener#angnya. (palagi karena dia mengenal benar #urus yang dipergunakan oleh suhengnya, #urus dari ilmu silat .go heng kun. 'etika tangan kiri Sou! "in "u mencengkeram ke arah lehernya dan tangan kanan tosu itu menampar pelipis, dia diam sa#a seolah olah dia hendak menerima dua serangan ini tanpa mela!an. (kan tetapi setelah ha!a sambaran pukulan itu sudah terasa olehnya, tiba tiba tangan kirinya bergerak dari ba!ah ke atas. ,Plak plak plak%%,

'edua lengan Sou! "in "u telah terpental, bahkan tubuh tosu ini terpelanting ketika tangan '!at -in yang tadi sekaligus menangkis kedua lengan itu melan#utkan gerakannya dengan tamparan pada pundaknya. )amparan yang perlahan sa#a, akan tetapi sudah cukup murid pertama mendiang 'ui Bhok San #in terpelanting% (>:) *iam diam 'ui )ek )o#in terke#ut heran menyaksikan gerakan tangan !anita itu, gerakan yang amat cepat dan aneh, gerakan yang sama sekali tidak dikenalnya dan tentu sa#a bukan #urus ilmu silat Bu tong pai% (kan tetapi tu#uh orang sute dari Suo! "in "u sudah men#adi marah dan tanpa dikomando lagi mereka mener#ang ma#u. (kan tetapi )he '!at -in terta!a, tubuhnya bergerak sedemikian cepatnya dan berturut turut tu#uh orang ini pun terguling roboh di dekat Suo! "in "u% Mereka sendiri tidak tahu bagaimana mereka dirobohkan, akan tetapi tahu tahu terpelanting dan bagian yang tertampar tangan '!at -in, biarpun tidak sampai patah tulang, akan tetapi amat nyeri. Padahal tamparan itu perlahan sa#a. Bagaimana andaikata !anita itu menampar dengan pengerahan tenaga sekuatnya, sukar dibayangkan akibatnya. Betapapun #uga, delapan orang murid utama dari Bu tong pai ini tentu sa#a tidak sudi menyerah begitu mudah dan mereka sudah meloncat bangun dan mencabut sen#ata masing masing% ,$bu, mengapa tidak dibunuh sa#a tikus tikus men#emukan ini+, )iba tiba Bu 0ng berteriak. (nak ini sudah bertolak pinggang dan memandang marah kepada para pengeroyok ibunya. 'alau sa#a tangannya tidak dipegang erat erat oleh S!i -iang dan S!i .io, suheng dan sucinya, tentu dia sudah mener#ang ma#u membantu ibunya. (kan tetapi memang sebelumnya, S!i -iang dan S!i .io sudah dipesan oleh subo mereka untuk men#aga Bu 0ng, dan terutama sekali mencegah bocah ini mencampuri urusannya dengan orang orang Bu tong pai. '!at -in tersenyum menge#ek melihat delapan orang suhengnya itu mengeluarkan sen#ata. ,Hemmm, apakah kalian ini sudah buta+ (pakah para suheng tidak melihat bah!a tingkat kepandaianku #auh melebihi kalian, dan bahkan andaikata Suhu masih hidup, beliau sendiri tidak akan mampu menandingi aku., ,'eparat...%, Sou! "in "u dan tu#uh orang sutenya mener#ang ma#u, akan tetapi tiba tiba 'ui )ek )o#in berseru, ,)ahan sen#ata% Mundur kalian%, Mendengar teriakan ini, delapan orang ini serentak mundur mentaati perintah calon ketua mereka. 'ui )ek )o#in melangkah ma#u menghampiri !anita yang tersenyum senyum itu. ,Siancai... kiranya engkau telah memiliki kepandaian tinggi maka berani menentang Bu tong pai% )he k!at -in, selama ini engkau telah mempela#ari ilmu silat dari luar Bu tong pai, tidak tahu dari perguruan manakah+, ,Memang benar dugaanmu, Susiok, akan tetapi tidak perlu aku menceritakan kepada siapapun #uga., ,Hei, tosu bau% $bu adalah 3atu dari Pulau ;s, tahukah engkau+, ,Bu 0ng...%, '!at -in membentak puteranya, akan tetapi anak itu sudah terlan#ur bicara dan bukan main kagetnya 'ui )ek )o#in dan para anak murid Bu tong pai mendengar ini. Pulau ;s hanya disebut sebut dalam dongeng sa#a, dan memang nama besar tokoh Pangeran Han )i 0ng dari Pulau ;s amat terkenal di dunia kang ou!. )imbul keraguan di dalam hati 'ui )ek )o#in, akan tetapi karena !anita di hadapannya itu #uga merupakan anak murid Bu tong pai, maka dia menekan perasaannya dan berkata, ,)he '!at -in, kalau engkau masih mengaku sebagai murid Bu tong pai, betapapun tinggi ilmu kepandaianmu, engkau harus tunduk kepada pimpinan Bu tong pai. Sebaliknya, kalau engkau sudah mempela#ari ilmu silat dari golongan lain dan tidak lagi merasa sebagai orang Bu tong pai, engkau tidak berhak mencampuri urusan dalam dari Bu tong pai., '!at -in tersenyum menge#ek. , Susiok, tidak perlu kupungkiri lagi bah!a aku telah membela#ari ilmu silat dari golongan lain dan tingkat kepandaianku men#adi #auh lebih tinggi daripada semua tokoh Bu tong pai. (kan tetapi aku bukan sa#a masih mengaku orang Bu tong pai, bahkan ingin memimpin Bu tong pai men#adi perkumpulan terkuat di dunia. (kan kuperbaiki dan kupertinggi mutu ilmu silat Bu tong pai agar tidak ada lagi golongan lain yang berani memandang rendah Bu tong pai, apalagi menghina anak murid Bu tong pai seperti yang ter#adi kepada "ap sha Sin hiap sepuluh tahun yang lalu., ,Hemm, kalau begitu, pinto sebagai calon ketua Bu tong pai, terpaksa melarang dan menentang kehendakmu, )he '!at -in., ,*engan cara bagaimana kau hendak menentangku, Susiok+, ,*engan mempertaruhkan nya!aku. 'ehormatan Bu tong pai lebih penting dari pada nya!a seorang ketuanya. Ma#ulah dan mari kita putuskan persoalan ini dengan kepandaian kita ., )he '!at -in tersenyum. ,Susiok, betapaun mudahnya bagiku membunuhmu, membunuh para suheng dan membunuh semua orang yang menentangku. (kan tetapi, aku bahkan ingin menolong kalian, ingin mengangkat nama Bu tong pai, maka biarlah aku hanya akan mengalahkan Susiok tanpa membunuhmu.,

4capan ini malah merupakan penghinaan yang luar biasa sekali, karena mengalahkan la!an tanpa membunuhnya merupakan hal yang amat sukar dan hanya dapat dilakukan oleh orang yang memiliki tingkat kepandaian yang #auh lebih tinggi dari la!annya% Merah muka tosu tua itu. *ia dipandang rendah oleh murid keponakannya sendiri% Bukan hanya itu sa#a. *ia sebagai orang tertua dari Bu tong pai, sebagai calon ketua Bu tong pai, dihina oleh seorang anggauta muda Bu tong pai% 0leh karena itu, tosu tua ini mengambil keputusan untuk mengadu nya!a dengan !anita yang kini dipandangnya bukan sebagai anggauta Bu tong pai lagi, melainkan sebagai seorang musuh yang hendak mengacau Bu tong pai. (>6) )he '!at -in sebagai seorang ketua Bu tong pai, pinto menyediakan nya!a untuk mempertahankan kehormatan Bu tong pai terhadap siapapun #uga , dan saat ini pinto akan mempertahankannya terhadap engkau% Ma#ulah%, sambil berkata demikian tosu tua ber#enggot lebat ini meloncat ke depan, tongkatnya di tangan kanan dan u#ung lengan ba#unya melambai pan#ang. '!at -in mengenal tongkat itu. )ongkat kayu cendana yang harum dan menghitam saking tuanya, tongkat yang men#adi tongkat pusaka para ketua Bu tong pai se#ak dahulu. *ia maklum pula bah!a tongkat itu hanya sebagai lambang kedudukan ketua belaka, namun dalam hal ilmu silat bersen#ata, u#ung lengan ba#u kakek itu #auh lebih barbahaya dari pada tongkatnya. *ia dapat menduga bah!a tentu kakek ini sudah memiliki tingkat tertinggi dari Bu tong pai, dan telah memiliki sinkang yang amat kuat sehingga kedua u#ung lengan ba#unya dapat dipergunakan sebagai sen#ata ampuh yang dapat menghadapi sen#ata apapun #uga dari la!an, dapat dibikin kaku keras seperti besi dan lemas seperti u#ung cambuk yang dapat melakukan totokan totokan maut keseluruh #alan darah di tubuh la!an% 'arena itu, dia tidak berani memandang rendah, cepat dia mengeluarkan pekik melengking, dan tubuhnya sudah bergerak ma#u, tangan kananya melakukan pukulan dorongan dengan telapak tangan sambil mengerahkan tenaga sinkang S!at im Sin #iu. Ha!a yang amat dingin menghembus ke depan menyerang kakek itu. S!at im Sin #iu adalah tenaga dalam inti sal#u yang dilatihnya di Pulau ;s, kekuatannya dahsyat bukan main karena ha!a yang menyambar ini mengandung tenaga sakti yang mendatangkan rasa dingin. ,Siancai...%%, )osu itu berseru kaget ketika merasa betapa ha!a yang menyambar dari depan amat dinginnya, membuat tangannya ketika mendorong kembali terasa membeku. Maka dia lalu mengerakan tongkat di tangan kanannya, mengambil keuntungan dari ukuran tongkat yang pan#ang, menghantam ke arah kepala !anita itu dari samping. ,?uuuuttt... plakkkk%, *engan berani sekali S!at -in menggunakan tangan kiri yang dibuka untuk memapaki sambaran tongkat dari samping, terus mencengkram tongkat itu dan mengerahkan sinkang, menyalurkannya le!at getaran tongkat dan kembali tosu itu berseru kaget ketika merasa betapa lengan kananya yang memegang tongkat terasa dingin dan lumpuh% 'esempatan baik ini, dalam satu detik pada saat la!an masih terke#ut dan belum sempat mengerahkan sinkang, dipergunakan oleh '!at -in dengan #alan menarik ke ba!ah, bergulingan ke depan dan menghantam ke arah la!an dengan tangan kananya, kini menggerakan tenaga sinkang yang berha!a panas% ,0uhhh...%, 'ui )ek )o#in berteriak, cepat meloncat ke belakkang dan tentu sa#a tongkatnya dapat dirampas. *ia tadi sudah mengerahkan sinkang mela!an getaran melalui tongkat, dengan niat merampasnya kembali, akan tetapi pukulan la!annya dari ba!ah yang ditangkis dengan tangan kanan, ternyata luar biasa kuat dan panasnya, menge#utkanya karena perubahan sinkang yang berla!anan itu tidak disangka sangkanya, maka untuk menyelamatkan diri, terpaksa dia meloncat ke belakkang dan mengorbankan tongkatnya. '!at -in sudah melompat kebelakkang pula, memegang tongkat itu dengan kedua tangan di atas kepala sambil terta!a dan berkata, ,Hi hik, tongkat pusaka telah berada di tanganku, berarti akulah ketua Bu tong pai%, ,'embalikan tongkat%, 'ui )ek )o#in berteriak marah dan kedua lengannya bergerak ketika tubuhnya mener#ang ma#u. *engan amat cepatnya kedua u#ung lengan ba#unya bergerak seperti kilat menyambar nyambar dan dalam segebrakan itu, '!at -in telah dihu#ani sembilan kali totokan yang amat berbahaya% Sukarlah membebaskan diri dari ancaman totokan yang hebat ini dan andaikata '!at lin bukan seorang pe!aris ilmu ilmu dari Pulau ;s, tidak mungkin dia dapat menghindarkan diri lagi. *ia menggunakan ginkangnya berloncatan menghindar, akan tetapi sebuah totokan yang meleset masih mengenai pergelangan tangannya, membuat tongkat pusaka itu terlepas dari peganganya% '!at -in men#erit marah, pedangnya sudah dicabutnya, yaitu pedang (ng b!e kiam dan tampak sinar merah berkeredepan dan menyambar nyambar dahsyat. ,Bret brettttt...%%, 'ui )ek )o#in berteriak kaget, meloncat mundur dan ternyata bah!a u#ung lengan ba#unya telah terbabat buntung oleh pedang di tangan '!at -in, dan sekarang !anita itu telah mengambil lagi tongkat pusaka yang tadi terpaksa dilepaskan oleh tangannya yang tertotok.

,Susiok% *an kalian para suheng semua% 'alau kalian mendesak, terpaksa aku akan mematahkan tongkat pusaka ini kemudian membunuh kalian dan merampas Bu tong pai dengan kekerasan%, *ia mengangkat tongkat itu tinggi tinggi. ,(ku hanya menuntut hak seorang murid Bu tong pai yang memiliki tingkat tinggi dan memegang tongkat !asiat itu, hak men#adi ketua dengan niat untuk mempertinggi tingkat Bu tong pai%, *elapan orang suheng itu masih penasaran dan mereka hendak menyerbu ke depan, akan tetapi 'ui )ek )o#in mengangkat tangan ke atas dan berkata, ,Mundurlah kalian. *ia benar, kita tidak boleh mela!an pemegang tongkat pusaka%, 'emudian dia berkata kepada '!at -in, ,Baiklah, melihat tongkat pusaka di tanganmu, kami tidak akan mela!an. (kan tetapi, betapapun #uga kami tidak dapat menerima engkau men#adi ketua kami dan kami harap engkau tidak memaksa anak murid Bu tong pai yang tidak mau tunduk kepadamu dan meninggalkan tempat ini., '!at -in tersenyum. Memang bukan kehendaknya untuk memusuhi anak murid Bu tong pai. *ia tidak membenci Bu tong pai, melainkan hendak mencarikan kemuliaan bagi puteranya dengan perantaraan sebuah perkumpulan besar dan dia akan mengusahakan agar Bu tong pai men#adi sebuah perkumpulan yang paling kuat dan paling besar. (>2) ,)erserah kepadamu, Susiok., dia lalu memandang ke sekeliling, kepada para anak murid Bu tong pai, ,Haiii, semua anggauta dan murid Bu tong pai, dengarlah baik baik% Betapapun #uga aku adalah murid Bu tong pai se#ak kecil, dan di dalam sepak ter#ang "ap sha Sin hiap, kalian #uga sudah tahu betapa aku dan para suheng telah men#un#ung tinggi nama Bu tong pai dan aku ingin menyebarkan ilmuku kepada kalian semua agar kalian men#adi orang orang yang lihai dan Bu tong pai men#adi perkumpulan yang paling kuat di dunia ini. )erserah kepada kalian apakah hendak bersetia kepada nama Bu tong pai dan men#adi murid muridku, ataukah hendak bersetia kepada tosu 'ui )ek )o#in dan delapan orang suhengku ini yang hendak membelakkangi Bu tong pai%, Berisiklah keadaan di situ setelah '!at -in mengeluarkan kata kata ini. Para anak murid Bu tong pai saling bicara sendiri, saling berbantahan dan akhirnya hanya ada dua puluh orang termasuk 'ui )ek )o#in yang meninggalkan tempat itu, menuruni bukit dan memasuki sebuah hutan di kaki bukit yang dipilih oleh 'ui )ek )o#in untuk men#adi tempat tinggal mereka sementara !aktu sambil menanti perkembangan selan#utnya. Sisanya semua suka mengangkat '!at -in men#adi ketua mereka setelah mereka tadi menyaksikan betapa lihainya '!at -in dan mereka semua ingin memperoleh bagian pela#aran ilmu silat yang tinggi. *emikianlah, mulai hari itu, )he '!at -in men#adi ketua yang baru dari Bu tong pai yang dipimpinnya dengan gaya dan bentuk yang baru pula. *engan harta benda berupa emas permata yang amat mahal, yang didapatkan dan dilarikannya dari Pulau ;s, dia membangun markas Bu tong pai men#adi bangunan yang megah, me!ah dan kuat. Bahkan dalam keinginan hatinya untuk lekas lekas melihat Bu tong pai men#adi perkumpulan yang kuat dan banyak anggautanya, dia menerima anggauta anggauta baru. (nggauta baru diterima dari golongan apapun #uga, syaratnya hanya satu bah!a mereka itu haruslah memiliki kepandaian yang sampai pada tingkat tertentu, dan bersumpah setia sampai mati kepada Bu tong pai. 'arena mendengar bah!a ketua Bu tong pai yang baru adalah seorang !anita yang cantik yang memiliki kesaktian hebat, #uga amat kaya raya, maka banyaklah orang orang kang ou! dan golongan kaum sesat yang tadinya hidup sebagai perampok dan ba#ak ba#ak yang tidak tertentu penghasilanya, berdatanganlah dan masuk men#adi anggauta Bu tong pai% Mulai pulalah )he '!at -in mengatur dan merencanakan cita citanya untuk puteranya. *engan ker#a sama antara dia dan para anggauta baru yang berpengalaman mulailah dia diam diam mengadakan kontak dan mencari kesempatan untuk menghubungi para pembesar tinggi yang merupakan kekuatan rahasia untuk membrontak terhadap kaisar. $nilah cita cita )he '!at -in. *ia pernah men#adi ratu, men#adi istri seorang ra#a, biarpun hanya ra#a kecil yang menguasai 'era#aan Pulau ;s, karena itu, dia menganggap bah!a puteranya, Han Bu ong, adalah seorang pangeran% Seorang pangeran haruslah bercita cita men#adi ra#a. Bukan ra#a kecil yang hanya menguasai sebuah pulau, melainkan ra#a besar% *an satu satunya #alan untuk dapat mencapai ini, hanyalah menggulingkan kaisar sehingga kelak ada kesempatan bagi puteranya untuk men#adi kaisar% )entu sa#a untuk membrontak sendiri dengan mengandalkan kekuatanBu tong pai merupakan hal yang tak masuk diakal dan hanya merupakan bunuh diri, maka dia mencari kesempatan mengadakan kontak dengan para pembesar tinggi yang berambisi seperti dia sehingga mungkin bagi mereka untuk menggunakan bala tentara yang dapat dikuasai untuk mencapai cita cita mereka itu. Memang sesungguhnyalah bah!a kemuliaan dunia!ai atau alam benda merupakan keadaan yang amat berbahaya. )ak dapat disangkal pula bah!a hidup memang memerlukan kebendaan sebagai pelengkap dan pelangsung hidup, dan amat baiklah kalau orang dapat menggunakan kedunia!ian itu pada tempat sebenarnya. (kan tetapi, akan celakalah dan hanya akan menimbulkan malapetaka bagi diri sendiri dan bagi orang lain kalau manusia sudah dikuasai oleh dunia!i yang merupakan harta benda, kedudukan, nama besar,

kepandaian dan lain lain sebagainya. (lam kebendaan ini mempunyai si1at seperti arak. *iminum dengan kesadaran dan pengertian akan men#adi obat, tapi di lain saat dalam keadaan lalai akan men#adi minuman yang memabokan. *an sekali orang mabok oleh dunia!i, akan timbullah perbuatan sombong, se!enang !enang, dan lupa segala. yang ada hanyalah keinginan memenuhi segala kehendaknya dengan cara apapun #uga tanpa mengharamkan dengan segala cara. *emikian pula ter#adi dengan )he '!at lin. *ahulu, belasan tahun yang lalu, )he '!at -in merupaka seorang pendekar !anita yang gagah perkasa menentang ke#ahatan yang gigih sehingga namanya bersama dua belas orang suhengnya sebagai "ap sha Sin hiap amatlah terkenal. (kan tetapi setelah malapetaka menimpa "ap sha Sin hiap, dendam menaburkan bibit yang merobah seluruh pandangan hidupnya. Setelah dia berhasil membalas dendam secara ke#i dan ke#am sekali, bibit itu masih berkembang biak dan merobah si1at, dari dendam kepada penge#aran kemuliaan yang tanpa batas. Sudah terlalu lama kita meninggalkan Han S!at Hong. puteri dari 3a#a Han )i 0ng dan sebaiknya kita mengikuti pengalamanya agar tidak tertinggal terlampau #auh. Seperti kita ketahui, S!at Hong yang ber!atak keras itu marah marah ketika melihat betapa Sin -iong menolong seekor biruang dan tidak mempedulikan dia.*ianggapnya Sin -iong senga#a mencari cari alasan untuk menghambat per#alanan, padahal dia ingin sekali segera mencari dan menemukan ibunya yang tidak ia diketahui kemana perginya dan bagaimana nasibnya setelah badai yang amat dahsyat mengamuk disekitar lautan itu. (kan tetapi tentu sa#a bukan dengan hati yang sesungguhnya dia hendak meninggalkan Sin -iong di pulau kosong itu, melainkan hanya untuk sekedar menun#ukan kemarahan hatinya sa#a. 'arena itu setelah perahunya #auh meninggalkan pulau itu sehingga pulau dimana Sin -iong mengobati biruang itu tidak nampak lagi, dara itu memutar lagi perahunya dan hendak kembali kepada Sin -iong. Sudah dibayangkannya betapa Sin -iong yang selalu sabar dan selalu mengalah kepadanya itu akan minta maa1 dan menyatakan penyesalan hatinya, dan dia yang akan memaa1kannya% Saat saat seperti itu mendatangkan keharuan, kebanggan dan kemenangan di dalam hatinya. (>5) Betapa bingung dan kagetnya ketika kemudian dia mendapat kenyataan bah!a dia tersesat #alan dan tidak tahu lagi dimana dia meninggalkan Sin -iong tadi% *emikian banyaknya pulau yang sama bentuknya di lautan itu, banyak sekali bongkahan es yang datang dan pergi seperti hidup sa#a% Setelah berputar putar tanpa hasil dan yakin bah!a dia berada makin #auh dari tempat dimana Sin -iong berada, setelah berteriak teriak memanggil dengan pengerahan khikang tanpa ada #a!abannya dan memutar perahu keluardari daerah penuh pulau kecil yang membingungkan itu. Biarlah, dia akan pergi sa#a melan#utkan per#alanan seorang diri mencari ibunya. *ia merasa yakin bah!a suhengnya itu tentu akan dapat menyelamatkan diri. Suhengnya memiliki ilmu kepandaian yg amat tinggi. S!at Hong tidak tahu bah!a perahunya menu#u ke selatan, bukan menu#u ke daerah Pulau ;s lagi. .amun karena maksudnya untuk mencari ibunya, dara ini seolah olah berlayar tanpa tu#uan dan membiarkan sa#a kemana perahu yang terdorong angin itu memba!anya. Pada suatu hari , tampaklah olehnya garis hitam di sebelah kanan, masih #auh sekali, akan tetapi dengan girang dia dapat mengenal bah!a garis hitam yang amat pan#ang membu#ur dari kanan kiri itu adalah sebuah daratan yang agaknya tiada bertepi. $tulah daratan besar, pikirnya dengan girang dan dia segera membelokan perahunya menu#u ke garis hitam itu. 'etika perahunya sudah tiba di dekat pantai yang sunyi, dia melihat ada sebuah perahu lain yang meluncur cepat dari sebelah kirinya. Perahu kecil dan yang berada di perahu itu seorang laki laki muda yang kelihatannya gagah dan tampan. Pemuda itu pun memandang kepadanya sehingga dua pasang mata saling pandang se#enak. (kan tetapi S!at Hong membuang muka dan tidak mempedulikan orang yang tidak dikenalnya itu, terus sa#a mendayung perahunya ke tepi. Begitu perahunya mendekati daratan, dia lalu meloncat ke daratan, tidak menghiraukan perahunya lagi. Memang dia tidak berpikir untuk kembali ke tempat itu dan berperahu lagi. 4ntuk apa berlayar+ Pulau ;s sudah kosong. *ia akan mencari ibunya di daratan besar, karena kalau ibunya berada di suatu pulau, agaknya tentu tidak akan dapat terlepas dari amukan badai yang dahsyat itu. 'alau ibu berada di daratan besar , dan ini mungkin sa#a ter#adi, barulah ada harapan bah!a ibunya masih hidup dapat bertemu dengannya. (ndaikata tidak, dia pun akan merantau di daratan besar, tidak kembali kelaut. *an dia tahu bah!a demikian pula agaknya pendapat suhengnya karena sebelum berpisah mereka sudah membicarakan hal ini berkali kali. .enek moyangnya yang selama ini men#adi ra#a di Pulau ;s #uga berhasal dari darata besar% Setelah kini 'era#aan Pulau ;s terbasmi badai dan tidak ada lagi, sepatutnya kalau dia sebagai ahli !aris satu satunya kembali pula ke daratan besar% ,Heiii... .ona% )unggu...%%, S!at Hong mengerutkan alisnya dan berhenti melangkahkan kakinya, membalik dan melihat betapa pemuda yang berada di dalam perahu tadi sudah menambatkan perahunya

dan #uga perahu yang ditinggalkanya meloncat tadi, di pantai. 'ini pemuda itu berlari menge#arnya. ,Mau apa engkau menge#ar dan memanggil aku+, S!at Hong bertanya, matanya memandang penuh selidik. Pemuda itu usianya tentu hanya lebih tua dua tiga tahun darinya, seorang pemuda yang ber!a#ah tampan dan gagah, yang pera!akanya tinggi besar dan matanya menyorotkan ke#u#uran dan membayangkan kekerasan dan keberanian. 'edua lengan yang tampak tersembul keluar dari lengan ba#u pendek itu kekar berotot membayangkan tenaga yang hebat, #uga ba#unya yang terbuat dari kain tipis membayangkan dada yang bidang, terhias sedikit rambut, berotot dan kuat sekali. Melihat bahan pakaiannya dapat di duga bah!a pemuda ini seorang yang beruang, namun melihat dari keadaan tubuhnya dan kaki tangannya, agaknya dia biasa dengan peker#aan berat. Seorang petani atau seorang nelayan, pikir S!at Hong, kagum #uga memandang tubuh yang kokoh kuat itu. Pemuda itu tersenyum. Senyumnya lebar memperlihatkan deretan gigi yang kokoh kuat pula, senyum terbuka seorang yang ber!atak #u#ur dan bersaha#a. (kan tetapi sikapnya ketika mengangkat kedua tangan di depan dada sebagai penghormatan, membuktikan bah!a dia pernah,makan sekolahan, alias terpela#ar, terbukti pula dari kata katanya yang biarpun ringkas dan singkat akan tetapi tetap sopan. ,Maa1kanlah, .ona meninggalkan perahu begitu sa#a, aku merasa sayang dan membantu meminggirkannya. Melihat gerakan .ona ketika meloncat, #elas bah!a .ona berkepandaian tinggi. (ku ingin sekali bela#ar kenal., S!at Hong mengerutkan alisnya. Hatinya sedang tidak senang, karena selain kegagalannya mencari ibu, #uga perpisahanya dengan Sin -iong setidaknya mendatangkan rasa gelisah di hatinya. 'ini ada pemuda yang amat lancang ingin ,bela#ar kenal,, sungguh menggemaskan. ,(ku tidak membutuhkan perahu itu lagi, dan aku tidak peduli apakah kau meminggirkannya atau hendak memilikinya, aku tidak minta bantuanmu. )entang bela#ar kenal biasanya hanya pedang, kepalan tangan dan tendangan kaki sa#a yang mau bela#ar kenal dengan orang asing lancang%, Sepasang mata lebar itu terbelalak seolah olah memandang sesuatu yang amat aneh, namun membayangkan kekaguman yang luar biasa. *an memang, di luar dugaan S!at Hong sendiri, sikap dan kata katanya tadi mendatangkan rasa kagum yang amat besar di dalam hati pemuda ini. )elah men#adi ciri khas pemuda ini yang mengagumi sikap orang yang terbuka, #u#ur, kasar dan tanpa pura pura seperti sikap S!at Hong yang baru sa#a diperlihatkan. (>7) ,Ha ha ha ha%, Pemuda itu terta!a bergelak dan kedua matanya men#adi basah oleh air mata. $ni pun ciri khasnya. 'alau dia terta!a, air matanya keluar seperti orang menangis. *engan punggung tangannya yang besar dan berotot dia menghapus air matanya. ,.ona hebat sekali% Ha ha ha , aku '!ee -un selama hidupku baru sekarang ini bertemu dengan seorang nona yang begini hebat% *iantara seribu orang gadis, belum tentu ada satu% .ona, kalau sudi, perkenalkanlah aku S!ee -in, biarpun #elek dan kasar bukanlah tidak terkenal. (yahku adalah seorang pelaut biasa dan sudah meninggal, demikian pula $buku. (ku anak pelaut akan tetapi se#ak kecil aku sudah ikut kepada guruku. Guruku inilah yang terkenal. Guruku adalah -am Hai Sen #in, pertapa yang amat terkenal di dunia kang ou!, dan kami berdua tinggal di Pulau 'ura kura di laut selatan., Melihat sikap terbuka ini, geli #uga hati S!at Hong. 'ini dia melihat #elas bah!a pemuda ini sama sekali tidak kurang a#ar. 'asar memang, akan tetapi kekasaran yang memang men#adi !ataknya yang terbuka. 0rang macam ini baik di#adikan sahabat, pikirnya. (kan tetapi harus dibuktikan dulu apakah pemuda ini pantas men#adi sahabatnya, sungguhpun menurut pengakuannya dia murid seorang pertapa yang namanya terkenal di dunia kang ou!% S!at Hong tersenyum. ,(ihh, engkau lebih pantas men#adi seorang pen#ual #amu% Setelah engkau memperkenalkan semua nenek moyangmu kepadaku, dengan maksud apakah engkau seorang pria minta perkenalan dengan seorang !anita+, '!ee -un mengerutkan alisnya yang sangat lebat seperti dua buah sikat ditaruh melintang di dahinya itu, dan dia menggeleng geleng kepalanya. ,Memang, sebelum aku berangkat merantau, suhu berpesan dengan sungguh bah!a aku tidak boleh mendekati !anita cantik yang katanya amat berbahaya melebihi ular berbisa% (kan tetapi, biarpun .ona cantik sukar dicari cacatnya, namun kepandaian .ona tinggi dan sikap .ona #u#ur menyenangkan. (ku ingin bersahabat, karena sekarang ini baru pertama kali aku merantau seorang diri, aku membutuhkan seorang sahabat yang pandai seperti .ona untuk memberi petun#uk kepadaku. 4ntuk budi .ona ini, tentu aku akan berusaha menyenangkan hatimu., S!at Hong makin terheran. *ia tidak tahu apakah pemuda ini pintar atau bodoh. Sikapnya terbuka akan tetapi biarpun kata katanya teratur, ada bayangan ketololan. ,Hemm, kau bisa apa sih+ Bagaimana engkau bisa menyenangkan hatiku+, *ia menyelidik.

,(ku+ ?ah, aku bodoh akan tetapi kalau ada orang orang kurang a#ar kepadamu, tanpa .ona turun tangan sendiri, aku sanggup mengha#ar mereka% *ia melon#orkan kedua lengannya yang kekar berotot itu. ,*an #angan .ona sangsi lagi, biar ada lima puluh orang, aku masih sanggup menghadapi mereka, kalau perlu dibantu sengan sen#ataku kipas dan pedang. 'alau .ona senang sa#ak, aku banyak mengenal sa#ak kuno yang indah dan di !aktu .ona kesepian, aku dapat menghibur .ona dengan nyanyian% (ku suka sekali bernyanyi., Hampir sa#a S!at Hong terta!a geli orang yang kekar seperti seekor singa buas ini membaca sa#ak, bernyanyi dan sen#atanya kipas+ Benar benar seorang pemuda yang aneh, akan tetapi tentu sa#a dia belum mau percaya begitu sa#a. Sambil memandang ta#am dia berkata, ,Hemm, kau bicara tentang pedang dan kipas sebagai sen#ata, akan tetapi aku tidak melihat engkau memba!a sen#ata apa apa., (hh, tunggu dulu, .ona. (ku memang senga#a meninggalkanya di perahu%, Setelah berkata demikian, '!ee -un membalikan tubuhnya dan berlari cepat sekali ke perahunya dan ketika dia sudah kembali ke depan S!at Hong, benar sa#a dia telah memba!a sebatang pedang yang sarungnya terukir indah dan sebuah kipas bergagang perak yang diselipkan di ikat pinggangnya% ,Mengapa baru sekarang kau memperlihatkan sen#ata sen#atamu+, ,(ih, kalau tadi aku memba!a sen#ata, tentu akan menimbulkan dugaan yang bukan bukan dan untuk berkenalan dengan seorang gadis, bagaimana aku berani memba!a sen#ata+ )entu disangka perampok atau ba#ak%, Mau atau tidak, S!at Hong tersenyum. )imbul rasa sukanya kepada pemuda kasar yang aneh ini. ,Betapapun #uga, aku adalah seorang !anita dan engkau seorang pria, mana mungkin men#adi sahabat+ )idak patut dilihat orang., Mata yang lebar itu kembali terbelalak penuh penasaran dan tangan kirinya dikepalkan. ,(pa peduli kata kata orang+ 'alau ada yang berani mengatakan yang bukan bukan tentu akan kuhancurkan mulutnya% ?anita adalah seorang manusia, pria pun seorang manusia. (pa salahnya berkenalan dan bersahabat+ .ona, aku '!ee -un bukan seorang yang berpikiran kotor, #uga aku tidak akan sembarangan memilih ka!an% (ku kagum melihat .ona, maka kalau .ona sudi, harap memperkenalkan diri., S!at Hong makin tertarik, akan tetapi dia masih ragu ragu apakah orang ini patut di#adikan seorang teman. Biarpun lagaknya seperti #agoan, siapa tahu kalau kosong belaka+ ,'au bilang tadi murid seorang tosu yang terkenal+, ,&a, Suhu -am Hai Seng #in merupakan tokoh yang paling terkenal di daerah selatan%, ,'alau begitu, ilmu silatmu tentu lebih lihai daripada bicaramu sepeti pen#ual #amu+, (>9) ,$hhh, harap #angan menterta!akan% Biarpun tidak selihai .ona yang dapat kulihat dari gerakan meloncat dari perahu tadi, akan tetapi masih tidak terlalu orang di dunia ini yang akan sanggup mengalahkan '!ee -un%, ,)idak ada artinya kalau hanya disombongkan dan dibanggakan tanpa ada buktinya% (ku #uga tidak sembarangan memperkenalkan diri kepada orang lain. 4ntuk membuktikan apakah kau patut men#adi kenalanku, cabut kedua sen#atamu, dan coba kau hadapi pedangku%, Sambil berkata demikian, S!at Hong sudah mencabut pedangnya perlahan lahan dan tampaklah sinar pedang ketika sinar matahari menimpanya. ,(kan tetapi, .ona...., '!ee -un meragu. Biarpun dia tadi menyaksikan betapa gesit dan ringannya tubuh nona itu melayang ke daratan, namun dia tidak percaya apakah nona ini mampu menandingi pedang dan kipasnya% ,)idak usah banyak meragu. 'alau kau tidak mau, pergilah dan #angan menggangguku lebih lama lagi%, ,Srat...%%, Pedang terhunus sudah berada di tangan kanan '!ee -un dan sarung pedangnya dilempar ke atas tanah, sedangkan tangan kirinya sudah mencabut kipas gagang perak yang telah dikembangkan dan melindungi dadanya, adapun pedang itu dilon#orkan ke depan. ,(ku telah siap, .ona., S!at Hong memang ingin sekali melihat sampai di mana kepandaian pemuda yang aneh ini, maka tanpa banyak kata lagi dia sudah meloncat ke depan dan menggerakan pedangnya dengan hebat sekali. Pedang di tangannya itu adalah pedang biasa sa#a, akan tetapi karena yang menggerakan adalah tangan yang mengandung tenaga sinkang istime!a dari Pulau ;s, maka pedang itu lenyap bentuknya berubah men#adi gulungan sinar yang menyilaukan mata dan tubuh dara itu #uga tertutup oleh gulungan sinar pedang saking cepatnya tubuh itu berloncatan. ,(ihhh...%%, '!ee -un berseru keras dan cepat dia menggerakan pedang dan kipas. Memang sudah diduganya bah!a dara itu lihai sekali, akan tetapi menyaksikan gerakan pedang yang demikian luar biasa, dia men#adi kaget, kagum, heran dan #uga gembira. )anpa

ragu ragu dia lalu mengerahkan tenaga dan mengeluarkan semua ilmu silatnya untuk menandingi dara yang mengagumkan hatinya ini. Seperti telah kita kenal di permulaan cerita ini ketika ter#adi para tokoh kang ou! memperebutkan Sin -iong yang ketika itu dikenal sebagai Sin tong (bocah a#aib), guru pemuda itu, -am Hai Seng #in, adalah seorang tosu yang selain hali dalam (gama )o, #uga pandai bernyanyi, dan lihai sekali ilmu silatnya. .amun terkenal sebagai pertapa atau pemilik Pulau 'ura kura di -am hai dan sen#atanya yang berupa hudtim dan kipas mengangkat tinggi namanya di dunia kang ou!. (gaknya kepandaian itu telah diturunkan semua kepada murid tunggalnya ini, namun tentu sa#a karena muridnya bukanlah seorang tosu, sen#ata hudtim diganti dengan pedang. Pedang dan kipas adalah sen#ata yang ringan, kini dimainkan oleh kedua lengan '!ee -un yang mengandung tenaga ga#ah, tentu sa#a dapat dibayangkan betapa cepatnya kedua sen#ata itu bergerak sampai tidak tampak lagi sebagai sen#ata kipas dan pedang, melainkan tampak hanya gulungan sinar yang berkelebatan dan saling belit dengan sinar pedang di tangan S!at Hong. ,"ringgg...%, )iba tiba pemuda itu berseru kaget dan pedangnya mencelat ke atas terlepas dari tangannya. S!at Hong tersenyum. *ia tadi sudah menyaksikan bah!a ilmu pedang pemuda itu cukup lihai, bahkan dalam hal kecepatan dan tenaga tidaklah kalah banyak dibandingkan dengan kepandaiannya sendiri. (danya dia dapat membuat pemuda itu terlepas dalam !aktu tiga puluh #urus, hanyalah karena selain dasar ilmu silatnya lebih tinggi daripada pemuda itu, #uga kenyataan bah!a pemuda itu tidak mau menyerangnya dengan sungguh sungguh dan mendasarkan permainannya pada tingkat pengu#i dan berlatih sa#a. 'alau pemuda itu merupakan la!an sungguh sungguh, dia sendiri sangsi apakah akan dapat merobohkannya dalam !aktu seratus #urus. ,?ah, kau hebat sekali, .ona% (ku mengaku kalah%, '!ee -un men#ura dan menyimpan kipasnya. Suaranya bersungguh sungguh, karena memang pemuda ini !alaupun tadi tidak mau menyerang sungguh sungguh, namun dari gerakan la!annya dia sudah dapat melihat bah!a dara itu benar benar memiliki ilmu silat yang amat aneh dan amat kuat. ,(ku terlalu rendah untuk men#adi sahabatmu., ,'!ee t!ako, kau terlalu merendah. $lmu kepandaianmu hebat% Perkenalkanlah, aku bernama Han S!at Hong...., Sampai di sini, dara itu meragu karena dia masih sangsi apakah dia akan memperkenalkan diri sebagai seorang puteri dari 'era#aan Pulau ;s yang asing dan yang telah terbasmi habis oleh badai itu. ,$lmu pedang .ona hebat bukan main, #uga amat aneh gerakannya, Selama melakukan peratauan dengan Suhu, dan mendengar pen#elasan Suhu, sudah banyaklah aku mengenal dasar ilmu silat perkumpulan besar di dunia kang ou! akan tetapi melihat gerakan pedangnya tadi, aku benar benar tidak tahu lagi, sedikit pun tidak mengenalnya. Maukah .ona Han S!at Hong memperkenalkannya kepadaku+, ,'!ee t!ako, sebenarnya aku akan merahasiakan keadaanku, Baru pertama kali ini aku mengin#ak daratan besar dan aku tidak ingin melibatkan diri dengan urusan di dunia kang ou!, apa lagi memperkenalkan diriku. (kan tetapi memang sudah nasib, begitu mendarat bertemu dengan engkau, dan sikapmu menarik hatiku, membuat aku tidak dapat menyembunyikan diri lagi. (ku akan menceritakan keadaanku hanya dengan satu #an#i darimu, )!ako., (><) '!ee -un memunggut pedangnya, mengikatkan sarung pedang di punggung lalu membusungkan dadanya yang sudah membusung tegap itu sambil menepuk dada dan berkata, ,.ona Han...., ,'!ee t!ako, sekali mau mengenal orang, aku tidak mau bersikap kepalang. (ku menyebutmu )!ako (kakak), berarti aku sudah percaya kepadamu. Maka #anganlah kau masih bersikap sungkan menyebutku .ona. .amaku S!at Hong dan tak perlu kau menyebutku .ona seperti orang asing., ,Hemm, bagus sekali%, '!ee -un bertepuk tangan dan memandang ke langit. ,Bukan main% (ku benar benar berbahagia dapat memperoleh adik seperti engkau% .ah, Hong moi (adik Hong), kauceritakanlah kepada kakakmu ini. "eritakan semuanya, kalau ada penasaran, akulah yang akan membereskan untukmu% 'akakmu ini sekali bicara tentu akan dipertahankan sampai mati%, *iam diam S!at Hong merasa girang dan kagum. $nilah seorang laki laki se#ati% Seorang #antan% Sekaligus dia memperoleh seorang sahabat yang boleh dipercaya seorang kakak dan sebagai pengganti seorang keluarga setelah dia kehilangan segala galanya. *ia telah kehilangan ibunya, ayahnya, keluarga ayahnya, bahkan akhirnya dia kehilangan suhengnya dan dalam keadaan seperti itu tiba tiba muncul seorang seperti '!ee -un% ,'!ee t!ako aku baru sa#a meninggalkan tempat tinggalku di tengah tengah laut di sekitar sana%, *ia menuding ke arah laut bebas. ,*i manakah tempat tinggalmu itu+ *i sebuah pulau+, S!at Hong mengangguk, masih agak ragu ragu. ,Pulau apa, Hong moi+,

,Pulau ;s..., ,Hah...+, Benar sa#a seperti dugaanya, nama Pulau ;s mendatangkan kekagetan luar biasa, bahkan !a#ah pemuda itu berubah men#adi agak pucat dan dia memandang dara itu seperti orang melihat iblis di tengah hari% ,Pulau... Pulau ;s...++, Seperti #uga semua orang di dunia kang ou!, Pulau ;s hanya didengarnya seperti dalam dongeng sa#a, dan pangeran Han )i 0ng yang pernah menggegerkan dunia kang ou! disebut sebagai seorang dari Pulau ;s, seorang yang memiliki kepandaian seperti de!a% *an kini pemuda itu mendengar bah!a dara itu dari Pulau ;s. ,'!ee t!ako% Jangan memandangku seperti memandang siluman begitu...%, ,0hh... eh...., maa1kan aku, Moi moi% Hati siapa yang mau percaya+ (kan tetapi aku percaya padamu, Moi moi% ?ah% aku percaya sekarang% 'au pantas kalau dari Pulau ;s. $lmu kepandaianmu luar biasa, bukan seperti manusia lumrah. Mana ada gadis biasa mampu mengalahkan '!ee -un dalam beberapa #urus sa#a+ (ku malah bangga% Seorang penghuni Pulau ;s menyebutku t!ako dan kusebut Moi moi% Ha ha ha ha, Suhu tentu akan tercengang saking kagetnya kalau mendengar ini%, Melihat pemuda itu petentang petenteng mengangkat dada seperti orang membanggakan diri sebagai seorang sahabat baik penghuni Pulau ;s, S!at Hong men#adi geli hatinya. ,Hong moi, engkau tidak tahu betapa bangga dan besarnya hatiku. (ihh, sekali ini, baru sa#a meninggalkan Suhu untuk merantau seorang diri, aku telah bertemu dan dapat bersahabat denganmu. Betapa bangga hatiku%, S!at Hong terke#ut. Baru teringat olehnya bah!a dia tadi belum melan#utkan syaratnya, maka cepat dia berkata, ,'alau begitu, ber#an#ilah bah!a engkau tidak akan menceritakan kepada siapapun #uga tentang keadaan diriku, kecuali namaku sa#a. Ber#an#ilah )!ako%, '!ee -un memandang kece!a. ,)idak menceritakan kepada siapapun #uga bah!a engkau adalah penghuni Pulau ;s+ !aaahhh... ini..., )entu sa#a hatinya kece!a karena hal yang amat dibanggakan itu tidak boleh diceritakan kepada orang lain. Mana bisa dia berbangga kalau begitu+ ,'!ee -un.,tiba tiba S!at Hong berkata dengan lantang. ,Hanya ada dua pilihan bagimu. Ber#an#i memenuhi permintaanku dan selan#utnya men#adi sahabat baikku, atau kau tidak mau ber#an#i akan tetapi kuanggap sebagai seorang musuh%, ,?ah !ah... aku ber#an#i% (ku ber#an#i% Bukan karena takut kepadamu, Hong moi, aku bukan seorang penakut dan #uga tidak takut mati, akan tetapi karena memang aku merasa suka sekali kepadamu. (ku tidak sudi men#adi musuh% .ah, aku be#an#i, biarlah aku bersumpah bah!a aku tidak akan menceritakan kepada siapapun #uga tentang asal usulmu, kecuali... hemm, tentu sa#a kalau... kalau kau sudah mengi#inkan aku. Siapa tahu..., Sambungnya penuh harap. S!at Hong tersenyum lega. ,Baiklah, '!ee t!ako. (ku percaya bah!a engkau akan memegang teguh #an#imu. Sekarang dengarlah cerita singkatku dan kuharap kau suka membantuku. (ku adalah puteri dari 3a#a Pulau ;s..., ,(duhhhh...., 'embali mata itu terbelalak dan '!ee -un segera membungkuk, agaknya malah akan berlutut% ,)!ako, kalau kau berlutut atau melakukan hal yang bukan bukan lagi, aku takan sudi bicara lagi kepadamu%,

'!ee -un berdiri tegak lagi. ,Hayaaaa... siapa bisa menahan datangnya hal hal yang menge#utkan secara bertubi tubi ini+ Baiklah, aku taat... eh, benarkah aku boleh menyebutmu Moi moi+, (>=) ,Siapa bilang tidak boleh % (ku hanya bekas puteri ra#a% (yahku telah meninggal dunia dan $buku..., ah, aku sedang mencari $buku yang pergi entah kemana. '!ee t!ako, aku tidak bisa menceritakan lebih banyak lagi. &ang penting kauketahui hanya bah!a $buku telah berbulan bulan meninggalkan Pulau ;s, entah ke mana perginya dan aku sedang mencarinya. Juga aku telah saling berpisah dengan Suhengku. aku sedang pergi merantau dan sekalian mencari $buku dan Suhengku., ,(ku akan membantumu%, '!ee -un menggulung lengan ba#unya yang memang sudah pendek sampai keba!ah siku itu. ,Jangan kha!atir%, ,)erima kasih, )!ako. *an sekarang, engkau hendak ke manakah+, ,Sudah kukatakan tadi bah!a aku meninggalkan Pualu 'ura kura untuk pergi merantau meluaskan pengalaman, sekalian memenuhi prmintaan penduduk kota -eng sia bun yang berada tak #auh dari pantai ini., ,Permintaan apa, )!ako+, ,Beberapa orang penduduk bersusah payah mencari Suhu di Pulau 'ura kura, dan mereka mohon pertolongan Suhu untuk menghancurkan komplotan busuk yang mera#alela di kota ini. Suhu lalu memerintahkan aku pergi, dan sekalian aku diberi !aktu setahun untuk merantau sendirian. 'ebetulan sekali aku bertemu denganmu di sini. Marilah kau ikut bersamaku ke -eng sia bun, tentu kau akan gembira melihat keramaian ketika aku menghadapi komplotan itu. Setelah selesai urusanku di sana,aku menemanimu mencari Suhengmu dan $bumu., S!at Hong mengangguk setu#u. -ega #uga hatinya, karena kini ada seorang teman yang setidaknya lebih banyak mengenal keadaan daratan besar dari pada dia yang asing sama sekali. ,Baik, )!ako. (kan tetapi perutku...., ,;h, perutmu mengapa+ Sakit...., ,Sakit.... lapar...%, '!ee -un terta!a terbahak bahak dan S!at Hong #uga terta!a. 'eduanya merasa lucu dan gembira karena mendapatkan seorang teman yang cocok !ataknya% ,'alau begitu, tidak #auh bedanya dengan perutku% mari kita cepat pergi. -eng sia bun terdapat banyak makanan enak%, ,)api .... perahumu itu+ Bagaimana kalau ada yang curi nanti +, ,Hemm, siapa berani mencurinya+ -ihat, bentuk perahuku itu. Bentuknya seperti seekor kura kura, lengkap dengan kepalanya dan ekornya. Melihat itu, semua orang tahu bah!a itu milik Pulau 'ura kura, siapa berani mengganggunya+ Perahumu yang berada di dekat perahuku #uga aman., ,?ah, kalau begitu nama Suhumu sudah terkenal sekali%, Memang, dan sekarang aku akan membuat nama agar sama terkenalnya dengan nama suhu%, Berangkatlah kedua orang muda itu menu#u ke utara, melalui sepan#ang pantai itu lalu mendekati sebuah daerah pegunungan, menu#u ke kota -eng sia bun yang letaknya tidak #auh dari pantai laut, tak #auh dari muar sungai Huai. 'ota -eng sia bun merupakan kota pantai yang ramai dan padat penduduknya. 'arena daerah ini merupakan daerah perdagangan yang menampung datangnya hasil bumi dari pedalaman untuk diba!a oleh perahu perahu ke pantai laut yang lain, #uga merupakan pasar besar pagi para nelayan, maka penduduknya cukup makmur. 3umah rumah besar, toko toko, hotel hotel dan restoran restoran membuktikan kemakmuran kota itu. (kan tetapi, seperti biasa ter#adi dimanapun #uga di pen#uru dunia dan di #aman apa pun, di kota -eng sia bun muncul #uga manusia manusia yang mempergunakan kesempatan untuk mencari keuntungan dan menumpuk harta benda dengan cara yang tidak layak, tidak halal, bahkan tidak mempedulikan lagi nilai nilai kemanusiaan.)elah bertahun tahun, di kota itu mera#alela komplotan yang dipimpin oleh seorang harta!an bernama "iu Bo #in dan terkenal dengan sebutan "iu !ang!e (Harta!an "iu). Sebenarnya, tanpa diketahui oleh siapa pun di kota itu, "iu !ang!e adalah bekas seorang perampok tunggal yang memiliki kepandaian tinggi. Setelah rambutnya mulai putih dan dia berhasil mengumpulkan kekayaan, tinggallah dia di kota -eng sia bun men#adi seorang pedagang. Mula mula dia mendirikan sebuah rumah makan. Setelah rumah makannya ma#u, dia membuka rumah #udi dan rumah penginapan. )entu sa#a dia mengumpulkan bekas teman temannya dari kalangan hitam untuk beker#a kepadanya dan merangkap men#adi tukang pukul, akan tetapi "iu !ang!e melarang keras kepada anak buahnya untuk memperlihatkan sikap kasar dan se!enang !enang karena dia maklum bah!a itu bukan merupakan cara untuk mengumpulkan kekayaan di sebuah kota. (>>)

*engan licik sekali, "iu !ang!e mempengaruhi para pembesar kota itu dengan #alan seringkali mengirimkan hadiah kepada mereka. Bahkan bukan uang sa#a yang di#adikan umpan untuk menancing ikan besar dan men#inakan haimau, akan tetapi dia #uga mempergunakan !anita !anita muda% )erkenallah hotel dan rumah #udi yang didirikan "iu !ang!e karena kedua tempat ini #uga merupakan tempat berpelesir di mana disediakan perempuan muda sebagai pelacur pelacur kelas tinggi% Bahkan restorannya #uga amat laris karena disitu bercokol pula beberapa orang pelacur cantik yang melayani para tamu makan minum dan memberi kesempatan kepada para tamu sambil makan minum untuk colek sana sini% Biarpun banyak penduduk -eng sia bun yang men#adi korban #udi, banyak rumah tangga berantakan, namun tidak ada orang yang mampu menyalahkan "iu !ang!e karena rumah #udi, hotel dan restoran yang dibukanya adalah sah dan mendapat restu serta perlindungan dari para pembesar setempat. Bahkan secara terang terangan, hampir semua pembesar di kota itu men#adi langganan "iu !ang!e. Mereka yang gemar ber#udi men#adi langganan pokoan ( tempat #udi) di mana mereka dapat ber#udi apa sa#a sepuasnya dan tentu sa#a dalam melayani para pembesar ber#udi, orang orang kepercayaan "iu !ang!e tidak berani main curang, tidak seperti #ika melayani umum di situ dilakukan kecurangan kecurangan yang men#amin kemenangan bagi si bandar #udi. Bagi para pembesar yang senang pelesir dengan !anita, mereka mendatangi likoan (hotel) di mana tersedia kamar yang me!ah berikut pelacurnya yang tinggal pilih dan mereka memperoleh pelayanan istime!a% Bagi yang mengutamakan lidah dan mulut, tersedia restoran yang menyediakan atau mengirim arak !angi dan masakan leBat% 'ese!enang !enangan "iu !ang!e tidaklah tampak atau terasa secara langsung oleh penduduk. Hanya apabila ada orang berani mendirikan tempat #udi, restoran atau hotel baru yang menyaingi perusahannya, maka diam diam tukang pukulnya akan bertindak dan memaksa si pemilik prusahan itu untuk menutup pintu dan menurunkan papan nama perusahan% Boleh orang lain membuka akan tetapi harus kecil kecilan dan mengirim ,pa#ak, sebagai penghormatan kepada "iu !ang!e% (kan tetapi, beberapa bulan belakkangan ini ter#adilah kegemparan kegemparan di daerah kota -eng sia bun. 'egemparan yang terasa oleh kaum pria yang doyan pelesir di restoran dan hotel milik "iu !ang!e. Hanya bedanya, kalau kegemparan para penduduk dusun disertai tangis, adalah kegemparan di hotel hotel itu diiringi suara keta!a gembira sungguhpun di malam hari #uga mengakibatkan tangis menyedihkan. (pakah yang ter#adi di kedua tempat itu+ *i kota -eng sia bun, di dalam hotel milik "iu !ang!e, kini seringkali terdapat ,barang baru,, yaitu pelacur pelacur muda yang baru, dan daun daun muda seperti ini paling disuka oleh bandot bandot tua yang tidak segan segan membuang uang sebanyaknya untuk memetik daun daun muda itu% dan di dalam tempat tempat rahasia di belakkang hotel, di dalam kamar kamar gelap sering kali ter#adi hal yang mengerikan di mana seorang gadis rema#a dipaksa dan dicambuki, disiksa sampai mereka itu terpaksa menyanggupi untuk di#adikan pelacur dan melayani kaum pria% *an sekali dara rema#a ini melayani seorang tamu, segala akan ber#alan lancar dan beberapa bulan kemudian perempuan rema#a itu akan men#adi seorang pelacur kelas tinggi yang di#adikan rebutan% Pada !aktu yang bersamaan, ter#adi geger di dusun dusun di sekita daerah itu. Banyak ter#adi pembelian gadis gadis muda, bahkan banyak ter#adi penculikan dan perampokan secara terang terangan dilakukan oleh gerombolan perampok ganas% 'eluarga gadis ini melakukan penyelidikan dan mereka akhirnya dapat menemukan anak gadis mereka di -eng sia bun, dalam keadaan yang menyedihkan karena sudah men#adi pelacur pelacur% (da yang lenyap sama sekali, bahkan ada yang terlunta lunta sebagai seorang !anita gila% Mereka ini adalah gadis gadis yang berkeras tidak mau men#adi pelacur. ada yang disiksa sampai mati, dan ada yang diperkosa dan akhirnya men#adi gila% )entu sa#a banyak di antara mereka yang melapor kepada pembesar di -eng sia bun, akan tetapi mereka itu malah dimaki maki karena dianggap menghina "iu !ang!e. *ikatakan bah!a anak mereka men#adi pelacur, hal ini adalah orang tua mereka yang tidak tahu malu dan tak dapat mendidik anak, sekarang ada "iu !ang!e yang menampung mereka sehingga tidak kelaparan, mengapa mereka itu malah melapor dan menuntut "iu ?ang!e+ Mereka melaporkan bah!a anak gaisnya di culik orang yang ternyata anak gadis mereka itu tahu tahu telah men#adi pelacur di hotel milik "iu !ang!e, malah di#atuhi hukuman rangket karena menghina "iu !ang!e, dan pelaporan mereka itu dianggap 1itnah karena tidak ada bukti bah!a anak mereka diculik% Memang ada sa#a #alan dan alasan para penegak hukum yang telah diperbudak oleh harta yang mereka terima dari "iu !ang!e itu, disamping suguhan anak anak pera!an hasil penculikan% 4ntuk melakukan pnculikan sendiri, tentu sa#a para pembesar ini merasa malu. 'ini ada yang menculikkan untuk mereka, hati siapa yang takkan senang+ 'arena sudah merasa tersudut dan tidak berdaya lagi, akhirnya mereka teringat akan nama besar -am hai Seng #in, Ma#ikan pulau 'ura kura yang terkenal sebagai seorang pertapa yang suka menolong kesukaran orang lain yang memerlukan pertolongan. )erutama

sekali mereka yang mempunyai anak perempuan dan yang merasa gelisah kalau kalau pada suatu malam akan tiba giliran mereka didatangi penculik yang akan melarikan anak mereka, segera bermu1akat untuk mita pertolongan pertapa itu dan akhirnya berangkatlah serombongan orang menu#u ke pulau 'ura kura. -am hai Seng #in menerima pelaporan mereka dan merasa kasihan, maka dia mengutus murid tunggalnya yang sudah me!arisi ilmu kepandaiannya untuk me!akilinya menyelidiki dan memberi ha#aran kepada komplotan pen#ahat itu. Juga dia memberi i#in kepada muridnya untuk merantau selama satu tahun. Setelah memberi banyak nasihat, berangkatlah '!ee -un seorang diri naik perahu menu#u ke daratan besar dan tanpa disangkanya, dia telah ber#umpa dengan Han S!at Hong puteri kera#aan Pulau ;s% (:@@) Pada hari itu kota -eng sia bun sibuk seperti biasa. 'eadaan tetap ramai dan biasa seperti tidak ter#adi sesuatu dan seperti tidak akan ter#adi sesuatu. )idak ada seorang pun yang tahu, di antara sebagian besar penduduk yang memang tidak memikirkan lagi, bahkan malam tadi telah ter#adi seperti biasa, yaitu pemrkosaan dara dara culikan baru seperti seklompok domba disembelih, dan tidak ada pula yang tahu bah!a pagi hari itu muncul dua orang yang akan mendatangkan perubahan besar di kota itu, menimbulkan geger yang akan menggemparkan kota dan akan men#adi bahan cerita sampai bertahun tahun lamanya. Setelah menyelidiki di mana letaknya rumah makan milik "iu !ang!e, '!ee -un menga#ak S!at Hong mendatangi rumah makan itu. Sebuah rumah makan yang bangunannya indah dan besar, dengan cat baru dan di depan rumah makan terdapat tulisan dengan huru1 besar ,34M(H (3(', yang berarti restoran. ,Hong moi, engkau lapar bukan+ Mari kita makan dan minum di sini., S!at Hong memandang heran. Bukankah ini rumah makan milik Harta!an "iu yang men#adi pemimpin komplotan pen#ahat di kota ini yang akan dibasmi '!ee -un+ *ia memandang dan melihat mata pemuda itu brsinar, kemudian '!ee -un meme#amkan sebelah mata penuh arti. S!at Hong tersenyum geli. Mengetilah dia kini. Pemuda itu hendak menga#aknya makan sampai kenyang lebih dulu sebelum turun tangan. *an memang dia merasa lapar sekali% ,(ku tidak bisa beker#a tanpa makan lebih dulu,, pemuda itu berkata lirih ketika mereka memasuki rumah makan dan S!at Hong tersenyum senyum. Sepagi itu, rumah makan sudah terisi setengahnya oleh mereka yang beruang, karena rumah makan ini terkenal sebagai rumah makan mahal. *ua orang pelayan, pria dan !anita, yang !anita masih muda dan genit, dengan !a#ah yang ditutup !arna putih dan merah yang tebal seperti tembok dikapur dan digambar, menyambut mereka dengan sikap manis. '!ee -un dan S!at Hong diantar ke sebuah me#a kosong di sudut dan dengan suara lantang '!ee -un memesan makanan dan minuman yang paling leBat, dalam #umlah banyak sekali. Para pelayan men#adi terheran heran mendengar pesanan masakan yang pantasnya untuk men#amu sepuluh orang% (kan tetapi melihat sikap kasar dari pemuda tinggi besar itu, pula melihat dua batang pedang dan kipas yang diletakan di atas me#a, mereka tidak berani banyak cakap dan melayani mereka. *iam diam seorang pelayan memberi tahu kepada kepala tukang pukul yang berada di dalam. *ua orang tukang pukul yang berpakaian biasa, dan dengan sikap biasa pula, keluar dari dalam dan ber#alan le!at dekat me#a '!ee -un dan S!at Hong. 'edua orang tidak perduli dan berpura pura tidak melihat. Juga S!at Hong melan#utkan makan sambil kadang kadang tersenyum geli menyaksikan betapa temannya itu makan dengan lahapnya. *ia belum menghabiskan setengah mangkok, '!ee -un sudah menyapu bersih lima mangkok. 'etika dua orang itu le!at, S!at Hong hanya melirik sebentar dan mengerahkan ilmu sehingga telinganya terbuka dan dapat menangkap dengan keta#aman luar biasa ke arah kedua orang itu yang masih ber#alan #alan di ruangan itu, seolah olah sedang memriksa dan kadang kadang membenarkan letak kursi dan me#a yang kosong. ,(ku tidak mengenal mereka,, terdengar yang kurus pucat berkata. ,)api gadis itu hebat....,, kata orang ke dua yang pendek dan berperut gendut. ,'alau dias bisa didapatkan, tentu -oya ()uan )u) akan memberi banyak hadiah kepada kita., ,Hushh... apa kau mau menyaingi peker#aan )ian ci k!i (Setan Ber#ari Besi)+, ,(h, siapa tahu, dengan cara halus bisa mendapatkan dia...., ,)api pemuda itu kelihatan #antan%, ,Huh, takut apa+ 0rang kasar seperti itu...., ,)api #angan memancing keributan, -ote, kita nanti tentu dimarahi -oya., ,(ku tidak bodoh, mari kita pergunakan cara halus. -ihat, mereka telah selesai makan. 3aksasa itu makannya melebihi babi%, S!at Hong yang sedang minum hampir tersedak karena geli hatinya mendengar temannya yang gembul itu dimaki seperti babi. (kan tetapi '!ee -un agaknya tidak mempedulikan sesuatu dan tidak melakukan penyelidikan seperti S!at Hong, tidak mendengar makian itu dan mengelus elus perutnya yang kenyang. *ia kelihatan puas sekali telah dapat makan minum secukupnya di dalam restoran itu.

Pada saat itu duaorang tukang pukul tadi sudah menghampiri mereka. &ang kurus pucat sudah men#ura sambil berkata, ,kami me!akili "iu !ang!e pemilik restoran ini menghaturkan selamat datang kepada Ji!i., Sebelum '!ee -un yang terheran heran men#a!ab, Si Gendut pendek sudah menyambung sambil menyeringai dalam usahanya untuk tersenyum ramah. ,)entu Ji!i datang dari #auh dan lelah. Ma#ikan kami #uga memiliki hotel yang paling besar, paling bersih dan paling baik di kota ini, letaknya di sebelah kiri rumah makan ini. Ji!i akan dapat mengaso dengan enak di hotel kami dan kalau -oya kami mendengar bah!a Ji!i adalah tamu dari #auh, tentu biyayanya akan diberi potongan separuhnya., '!ee -un sudah mengerutkan alisnya, mukanya merah dan dia seakan akan memperoleh kesempatan mulai beraksi. ,kalian berani mengganggu kami yang sedang makan+, (:@:) Mendadak kakinya tertendang u#ung kaki S!at hong dan ketika dia memandang, dia melihat isyarat dalam sinar mata gadis itu, maka dia hanya mengerutkan alis dan tidak melan#utkan kata katanya. S!at Hong sendiri segera berkata kepada dua orang itu dengan suara ramah dan sikap manis, ,'alian sungguh ramah, tentu ma#ikan kalian adalah seorang yang mengenal pribudi. Baik, kami memang hendak bermalam barang dua hari di kota ini. (kan tetapi melihat keramahan kalian, aku ingin bertemu dengan ma#ikan kalian untuk menghaturkan terima kasih., *ua orang itu saling pandang. ,Marilah kami antarkan .ona dan )uan agar memperoleh kamar yang paling baik di hotel, kemudian kami akan melapor kepada ma#ikan kami...., ,)idak usah repot repot%, S!at Hong berkata cepat. ,)emanku ini masih hendak melan#utkan makan minum....heiii% Pelayan tambah araknya% Biarlah saya yang menemui ma#ikan kalian dan memilih kamar di hotel sebelah. 'ami sudah mendengar tentang kebaikan hati ma#ikan kalian dari pembesar pembesar di kota ini, dan kami memang ingin minta peker#aan. (ku ingin beker#a apa sa#a yang pantas dan temanku itu.... dia tentu bisa men#adi seorang pen#aga keselamatan. *apat dibayangkan betapa girangnya hati kedua orang itu. Sudah terbayang di depan mata betapa mereka akan menerima pu#ian berikut hadiah dari "iu !ang!e. Seorang nona begini cantik #elita seperti bidadari, tanpa susah payah datang sendiri ke depan mulut, tinggal membuka mulut dan mencaplok sa#a% "iu !ang!e tentu senang sekali, bukan untuk harta!an itu sendiri yang kesenangannya bukan memeluk !anita cantik, melainkan untuk menyenang hati para pembesar setempat. "iu !ang!e sendiri kesenangannya hanya satu, yaitu uang dan kedudukan% ,Bagus sekali kalau begitu, .ona% 'ebetulan pada saat ini "iu !ang!e sedang men#amu pembesar yang paling terhormat di kota ini. Mereka sedang berpesta di ruangan belakkang hotel kami. Mari kami antar .ona ke sana%, ,)idak usah, kalian di sini sa#a melayani temanku%, Sambil berkata demikian S!at Hong sudah bangkit berdiri dan cepat laksana kilat kdua tangannya bergerak seperti seorang !anita yang menepuk nepuk pundak kedua orang itu dengan ramahnya, akan tetapi dapat dibayangkan betapa kaget rasa hati kedua orang tukang pukul itu ketika tiba tiba tubuh mereka men#adi lemas dan kaki tangan mereka tak dapat digerakan lagi. ,Ha ha, duduklah kalian, mari temani aku minum arak%, '!ee -un yang dapat melihat gerakan temannya itu cepat bangkit berdiri, kakinya bergerak dan kedua lutut mereka telah terkena tendangan u#ung sepatunya sehingga terlepas sambungannya. Sambil tersenyum '!ee -un sudah mendudukan mereka di atas bangku di kanan kirinya% Para tamu hanya melihat empat orang itu seperti beramah tamah, maka mereka tidak tertarik lagi, hanya tertarik kepada S!at Hong yang memang se#ak tadi telah men#adi perhatian pandang mata para tamu pria yang berada di dalam restoran. Mereka menahan napas melihat dara cantik #elita itu dengan langkah gontai meninggalkan restoran, memba!a dua batang pedang dan sebuah kipas, ,(ku pin#am dulu ini%, kata S!at Hong tadi kepada '!ee -un yang hanya memandang dengan terheran heran melihat kedua sen#atanya diba!a pergi oleh S!at Hong. ,(gar kau tidak kesalahan membunuh orang%, kata pula S!at Hong dan '!ee -un tersenyum. 'iranya gadis itu tidak ingin melihat dia membunuh orang, maka senga#a memba!a pergi kedua sen#atanya. *i dalam hatinya dia menterta!akan S!at Hong. (pakah tanpa kedua sen#ata itu kaki dan tanganku tidak mampu membunuh orang+ Pula, apakah dia seekor harimau yang haus darah+ Biarlah, pikirnya. Gadis itu masih belum percaya kepadanya, dan dia akan memperlihatkan kelihaianya tanpa bantuan sen#ata. Sambil terta!a ta!a kepada dua orang tukang pukul yang duduk seperti boneka dan tak mampu bergerak itu, '!ee -un melan#utkan minum arak. 'arena ha!a mulai panas disebabkan oleh ha!a arak, pemuda perkasa ini melepaskan kancing ba#unya sehingga tampak rambut halus ditengah dadanya yang bidang dan kokoh kuat itu. )iba tiba seorang pelayan menghampiri me#a '!ee -un. pelayan ini tadi melihat ketidak !a#aran pada kedua tukang pukul yang duduk berhadapan dengan pemuda itu. Mengapa mereka tidak bergerak gerak dan duduk dengan lemas, dan ketika dia bertemu

pandang, tukang pukul yang gendut pendek itu menge#apkan mata kepadanya sedangkan dari kedua mata tukang pukul kurus pucat itu keluar dua titik air mata. Maka dia cepat menghampiri dan melihat dari dekat. ,Mau apa kau+ pergi%, '!ee -un membentak dan pelayan itu kaget sekali, lalu lari pergi masuk ke dalam untuk melaporkan keanehan itu kepada kepala tukang pukul. '!ee -un bukanlah seorang yang bodoh. *an maklum bah!a pelayan itu telah melihat keadaan dan tentu akan melapor ke dalam. Maka dia memandang ke sekeliling dan mencari akal. 'etika dia melihat segulung tambang yang besar dan kuat, timbullah akalnya. *ia bangkit berdiri, melangkah lebar ke dekat me#a pengurus, menyambar gulungan tambang itu dan berkata dengan suara lantang yang ditu#ukan kepada para tamu yang duduk di ruangan restoran itu, ,Semua orang yang berada di dalam restoran ini harap lekas pergi% 3estoran ini akan ambruk%, 'emudian sekali melompat tubuhnya telah berada di luar restoran. *i ikatkan u#ung tambang ke pilar di depan, pilar yang ikut menyangga atap, kemudian dia memba!a u#ung tambang yang lain ke #alan depan restoran. *engan memegang u#ung tambang, mulailah pemuda raksasa ini menarik tambang, melalui atas pundak kanannya yang menon#olkan otot besar yang amat kuatnya. )ambang besar itu menegang, kemudian terdengar suara berkerotok. 0rang orang sudah mulai lari keluar rumah makan itu dan mereka ada yang keta!a ta!a geli menyaksikan pemuda itu menarik tambang. )entu pemuda itu sudah mabok, pikir mereka. Mana mungkin merobohkan bangunan yang besar itu dengan cara demikian+ Menarik tambang yang diikatkan pada pilar yang demikian besar dan kuatnya. 'alau tidak mabok tentu sudah gila% (:@6) Memang membutuhkan tenaga ga#ah untuk dapat menumbangkan pilar yang sedemikian kokohnya. '!ee -un mengerahkan tenaga, matanya terbelalak, dahinya penuh keringat dan mulutnya mengeluarkan gerengan yang langsung keluar dari dalam pusarnya, seluruh tubuhnya menarik tambang dengan pemusatan perhatian dan tenaga. ,'rakkk....%, Pilar yang kokoh kuat itu patah tengahnya% 0rang orang berteriak kaget dan mulai berlari lari ketakutan. )erdengar bunyi hiruk pikuk ketika akhirnya, atap rumah makan itu runtuh ke ba!ah dan menyusul debu mengebul tinggi dibarengi teriakan teriakan mengerikan dari dalam di mana masih banyak peker#a restoran itu yang teruruk. *i antara suara hiruk pikuk ini terdengar suara keta!a dari '!ee -un yang masih memegang tamban besar itu di kedua tangannya. tali besar itu sudah terlepas dari pilar dan kini men#adi sen#ata di kedua lengan yang dilingkari otot itu. )empat itu men#adi sunyi dan biarpun banyak sekali penduduk kota yang berlari larian datang, mereka hanya menonton dari #auh sa#a, tidak ada yang berani mendekati restoran yang sudah runtuh itu. Belasan orang tukang pukul datang berlarian, dari belakkang restoran yang roboh dan dari rumah #udi yang berada di sebelah kanan restoran. ,$tu orangnya....%, Seorang pelayan restoran yang berhasil menyelamatkan diri menuding ke arah '!ee -un. ,)angkap pen#ahat....%, ,Serbu....%, ,Bunuh....%, -ima belas orang tukang pukul dengan bermacam sen#ata di tangan mereka, berlari lari datang menyerbu dan mengurung '!ee -un. Pemuda ini masih tersenyum lebar, tali tambang tadi masih melingkar lingkar di kedua lengan, kdua kakinya terpentang lebar dan sikapnya gagah sekali, membuat lima belas orang tukang pukul itu merasa gentar dan ragu ragu untuk mendahului ma#u menyerang. Seorang yang telah meruntuhkan sebuah bangunan seperti restoran itu, sudah #elas memiliki tenaga ga#ah% (palagi melihat sikap yang demikian gagah. ,Ha ha ha, hayo ma#ulah% Mengapa ragu ragu+ Hayo keroyoklah aku% Memang aku datang untuk membasmi komplotan yang mera#alela di -eng sia bun. 'alian ini anak buah si keparat "iu Bo Jin, bukan+ Mana itu harta!an "iu #ahanam, si penculik gadis orang% Suruh dia keluar, biar kuhancurkan kepalanya%, ,Serbu....%%, 'epala tukang pukul, seorang she Ma yang #uga mmiliki ilmu kepandaian tinggi dan men#adi tangan kanan "iu !ang!e, berseru setelah diam diam dia mengutus seorang anak buahnya untuk melaporkan kepada "iu !ang!e di hotel, dan seorang anak buah lagi disuruh minta bala bantuan di markas keamanan% )iga belas orang tukang pukul, dipimpin oleh Ma Siu menyerbu dengan sen#ata mereka. (kan tetapi, '!ee -un terta!a bergelak dan begitu kedua lengannya bergerak, tali besar yang pan#ang menyambar dan men#adi gulungan sinar yang besar pan#ang. Setiap sen#ata pengeroyok yang terbentur tali itu terlepas dari pegangan pemiliknya sehingga terdengarlah teriakan teriakan kaget karena dalam segebrakan sa#a, lima orang tukang pukul kehilangan sen#ata mereka dan dua orang lagi terpelanting roboh dan tak dapat bangun kembali karena tulang punggung dan tulang iga mereka patah oleh hantaman tambang% Ma Siu men#adi marah sekali dan dengan nekat dia bersama sisa anak buahnya menyerbu dan menghu#ankan sen#ata mereka kepada '!ee -un. .amun pemuda Pulau

'ura kura ini sambil terta!a melakukan perla!anan seenaknya. )eringat dia oleh perbuatan S!at Hong yang menyingkirkan pedang dan kipasnya, karena andaikata dia menggunakan dua sen#ata itu, agaknya sekarang semua tukang pukul sudah roboh kehilangan nya!a mereka% *an dia tahu bah!a biang keladi semua ke#ahatan adalah orang She "iu, adapun para tukang pukul ini hanya orang orang yang mencari na1kah mengandalkan ilmu silat mereka% Biarpun cara mencari na1kah dengan men#adi tukang pukul adalah perbuatan sesat yang menimbulkan keke#aman, namun andaikata tidak ada Harta!an "iu yang men#adi sumber maksiat, agaknya mereka tidak akan berani mengacaukan sebuah kota besar seperti -eng sia bun. *iam diam dia membenarkan tindakan S!at Hong dan teringat dia akan nasehat suhunya bah!a di dalam perantauannya, dia tidak boleh sembarangan membunuh orang% Sementara itu, di dalam hotel #uga ter#adi keributan hebat. *engan dua batang pedang tergantung di punggung dan kipas gagang perak di tangan, S!at Hong memasuki hotel besar di sebelah kiri restoran. Gedung yang lebih megah dan besar daripada restoran itu. *engan sikap tenang dia ber#alan menaiki anak tangga di depan hotel. Beberapa orang pelayan segera menyambutnya dengan !a#ah berseri. Biarpun dara ini memba!a pedang di punggung namun kecantikannya yang luar biasa menyenangkan hati para pelayan. ,(pakah .ona mencari kamar,+, tanya seorang pelayan dengan senyum manis. ,Bukan mencari kamar, akan tetapi aku mencari "iu !ang!e,, #a!ab S!at Hong tanpa memperdulikan senyum itu. ?a#ah para pelayan itu berubah dan pandang mata mereka membayangkan kecurigaan, ,)idak semudah itu mencari -oya, .ona,. Pula, kami tidak tahu dimana adanya "iu !ang!e sekarang ini...., kata seorang di antara mereka dengan suara hati hati. ,(ihhh, kalian tidak perlu membohong lagi. (ku mengenal "iu !ang!e dan kedatanganku adalah atas undangannya. (ku tahu bah!a dia sedang men#amu kepala *aerah di ruangan belakkang hotel ini, bukan+ 'alau kalian tidak memba!aku menemuinya sekarang #uga, bukan hanya dia akan marah kepada kalian, akan tetapi aku pun akan kehabisan sabar%, (:@2) Mendengar ini, para pelayan itu saling pandang, lalu seorang di antara mereka memanggil tukang pukul. *ua orang tukang pukul datang berlari. Mereka adalah bekas bekas perampok yang tentu sa#a dapat menduga bah!a !anita ini tentulah seorang kang ou!, maka mereka segera memberi hormat dan bertanya, ,(da urusan apakah -ihiap hendak bertemu dengan "iu !ang!e+, S!at Hong memandang ta#am dan mengambil sikap marah. ;h, pangkat kalian di sini apa sih berani bertanya tanya urusan antara aku dan "iu !ang!e+ -ekas ba!a aku menemuinya%, ,)api... tapi.... -oya sedang men#amu )ai #in, tidak boleh diganggu%, ,Siapa mau mengganggu+ (ku #ustru datang memenuhi panggilannya untuk meramaikan pesta% 'alau dia marah, biar aku yang tanggung #a!ab, akan tetapi kalau kalian berani menolak aku, dia akan marah kepada kalian%, *ua orang tukang pukul itu saling pandang, kemudian mereka berkata, ,Baiklah mari kami antarkan -ihiap ke dalam., Mereka telah mengambil keputusan dengan isyarat mata untuk menga!al dan men#aga !anita cantik ini. 'alau !anita ini mempunyai niat buruk, masih belum terlambat untuk merobohkannya. Siapa tahu, melihat kecantikannya yang luar biasa, sangat boleh #adi kalau dia ini adalah seorang yang dikenal oleh "iu !ang!e dan benar benar dipesan datang untuk menghibur pembesar% *engan langkah tenang sambil mengipasi lehernya dengan kipas gagang perak, S!at Hong diiringkan dua orang tukang pukul itu melalui gang yang berliku liku, melalui kamar kamar di mana terdapat !anita !anita cantik yang rata rata !a#ah layu dan bermata sayu, ada yang duduk sendiri, ada pula yang sedang berduaan dengan seorang tamu pria karena terdengar suara keta!a laki laki di dalam kamar itu, kemudian tibalah mereka di ruangan belakkang yang luas dan ter#aga oleh belasan orang pera#urit penga!al yang bercampur dengan para tukang pukul. 'etika mereka bertiga muncul, tentu sa#a para pen#aga dan penga!al itu memandang S!at Hong dengan penuh perhatian. *ua orang tukang pukul itu agaknya bangga dapat menga!al nona cantik #elita ini maka sambil mengacungkan ibu #ari, mereka berkata, ,Barang baru% Pesanan khusus%, Maka terta!a ta!alah para penga!al dan tukang pukul itu memasuki pintu besar yang menembus ke dalam ruangan. 'arena mereka yang duduk mengitari me#a besar terdiri dari belasan orang berpakaian serba indah dan masing masing dilayani dan dirubung !anita !anita muda dan cantik, S!at Hong tidak mau bertindak sembrono. *ia tidak tahu siapa "iu !ang!e dan yang mana pula kepala daerah, maka dia menanti dan membiarkan dua orang tukang pukul itu melapor. (kan tetapi sebelum kedua orang yang sudah men#ura penuh hormat itu sempat membuka mulut, seorang yang berpakaian serba biru, berusia lima puluh tahun, bertubuh

tinggi kurus dan matanya besar sebelah, telah bangkit berdiri dan membentak, ,Haii% Mengapa kalian lancang....+, *ia tidak melan#utkan ucapannya karena matanya telah dapat melihat S!at Hong dan kini dia memandang heran. S!at Hong sudah melangkah ke dalam, mendekati me#a lalu bertanya kepada laki laki berpakaian biru itu, ,(pakah aku berhadapan dengan "iu !ang!e+, -aki laki itu memang benar "iu Bo Jin. *ia merasa curiga sekali, akan tetapi karena dia mengandalkan ilmu kepandaiannya sendiri, pula dia berada di tempatnya sendiri yang ter#aga oleh para anak buahnya, bahkan disitu terdapat pula pasukan penga!al Gu tai#in, maka sambil tersenyum lebar dia melangkah ma#u dan berkata, ,Benar, aku adalah orang she "iu yang kau cari. .ona siapakah dan .... heiiittt...., *ia cepat mengelak ke kiri ketika melihat nona cantik itu sudah mener#ang ma#u, menggunakan tangan kirinya mencengkeram ke arah pundaknya. Gerakan "iu !ang!e cukup cekatan dan memang dia telah memiliki ilmu kepandaian tinggi. (kan tetapi sekali ini dia berhadapan dengan seorang dara perkasa yang luar biasa lihainya, maka baru sa#a dia mengelak, tahu tahu u#ung gagang kipas terbuat dari perak itu telah menotok #alan darah di punggungnya dan dia terpelanting roboh dengan tubuh lemas% Peristi!a ini ter#adi sedemikian cepatnya sehingga tidak terduga sama sekali, maka ter#adilah keributan hebat. Seorang yang tubuhnya gendut dan mukanya merah sekali, agaknya sudah mabok, bangkit berdiri dengan tiba tiba sehingga dua orang pelacur cantik yang tadinya duduk di atas kedua pahanya terpelanting #atuh sambil men#erit. 0rang ini berpakaian me!ah dan sikapnya agung agungan, sambil berdiri dia berseru, ,Hai... penga!al....% )angkap pengacau...%%, Pintu depan terbuka dan para penga!al serta tukang pukul berlompatan masuk. S!at Hong girang sekali karena dia dapat menduga bah!a Si Gendut itulah tentu yang men#adi kepala daerah, orang she Gu yang diperalat oleh "iu !ang!e. Maka dia sudah meloncat ke dekat orang itu, mencabut pedangnya dan menempelkan pedang telan#ang di leher Gu tai#in sambil menghardik, ,Gu tai#in% "epat kau menyuruh mundur semua orangmu% 'alau tidak, pedang ini akan menyembelih lehermu%, S!at Hong menahan geli hatinya melihat tubuh yang gendut itu menggigil semua dan dia menahan #i#iknya karena terpaksa menggunakan tangan kanan mencengkeram leher ba#u. (palagi ketika melihat betapa lantai di ba!ah pembesar gendut ini tiba tiba men#adi basah, tersiram air yang membasahi celana, dia makin #i#ik. $ngin dia membacokkan pedangnya sa#a agar manusia tiada guna ini te!as seketika kalau sa#a dia tidak teringat bah!a #alan satu satunya untuk membantu '!ee -un membereskan urusannya hanyalah menangkap pembesar ini hidup hidup. Biarpun manusia gendut ini tidak ada gunanya, akan tetapi manusia yang bagaimana pun pengecut dan lemahnya, sekali menduduki pangkat besar, men#adi seorang yang se!anang !enang dan #ahat% Makin pengecut dan makin rendah !atak orang itu makin celakalah kalau dia memperoleh kedudukan tinggi, karena kerendahan akalnya akan membuat dia makin #ahat, mempergunakan keku!asaannya yang kebetulan melindunginya (:@5) ,(m... ampun...%, Gi tai#in dengan sukar sekali mengeluarkan suara. Mendengar betapa lehernya akan disembelih, apalagi disembelih berlahan lahan dan sedikit demi sedikit, membayangkan betapa lehernya akan terasa perih dan nyeri, berlepotan darah, betapa dia akan mati dan meninggalkan semua keme!ahan dan kesenangan hidupnya, hampir dia pingsan% ,Suruh mereka mundur...%, 'embali S!at Hong membentak dan tangan kirinya mencengkeram tengkuk. ,0u!!hhh...%, Pembesar itu men#erit, mengira tengkuknya disembelih, padahal hanyalah #ari #ari sa#a yang mencengkeramnya. ,Heii, mundur kalian% )olol semua% Mundur kataku, dan #angan membantah... -i... -ihiap...%, Para penga!al men#adi bingung dan dengan muka pucat dan mata terbelalak lebar mereka mundur sambil memandang penuh kesiapsiagaan. Pada saat itu, seorang tukang pukul telah berhasil membebaskan totokan "iu !ang!e dan kini harta!an itu dengan marahnya berteriak kepada tukang pukulnya, ,"epat serbu iblis betina itu....%, S!at Hong kembali mencengkeram tengkuk Gu tai#in. ,Suruh #ahanam "iu itu menyerah%, ,0uughh... "iu !ang!e... #angan...% #angan mela!an....%, "iu !ang!e yang melihat betapa kepala daerah itu telah ditangkap, se#enak men#adi bingung sekali. (kan tetapi tentu sa#a dia tidak sudi menyerah dan pada saat itu terdengar suara hiruk pikuk di sebelah luar hotel. )ahulah S!at Hong bah!a '!ee -un tentu telah turun tangan pula mulai bereaksi, maka dia berkata, ,0rang she "iu% 'e#ahatanmu berakhir di hari ini #uga%, Selagi "iu !ang!e kebingungan, tiba tiba datang seorang tukang pukulnya dari luar dan berteriak teriak, ,"elaka... -oya.... ada orang merobohkan restoran kita....%, (kan tetapi orang ini terbelalak memandang ke dalam dengan muka pucat. *ia melihat kepala daerah berada dalam cengkeraman !anita cantik itu dan melihat "iu !ang!e berdiri bingung.

Mendengar ini, "iu !ang!e men#adi kaget dan mengira bah!a tentu banyak musuh yang datang menyerbunya. *ia tidak mau mempedulikan Gu tai#in lagi. *alam keadaan seperti itu, yang terbaik baginya adalah berada di luar dan berusaha mengerahkan seluruh anak buahnya untuk menghadapi para penyerbu. 'eselamatan Gu tai#in tentu sa#a tidak dipedulikannya lagi. Maka tanpa berkata apa apa lagi dia lalu berlari hendak keluar dari ruangan besar itu. ,Hendak kemana engkau+, S!at Hong cepat menotok roboh Gu tai#in dan meloncat ke depan. )ubuhnya melayang dan "iu !ang!e hanya melihat sesosok bayangan berkelebat dan tahu tahu !anita cantik itu telah berdiri di depannya% ,Serbu....%, Bentaknya dan dia sendiri yang sudah mencabut goloknya membacok dengan cepat sambil mengerahkan seluruh tenaganya. ,Sing sing singggg....%%, Bertubi tubi golok itu menyambar dan kini anak buahnya #uga sudah membantunya. S!at Hong cepat memutar pedangnya dan mengerahkan sinkang disalurkan kepada pedang itu. ,"ring cring trang trang trang....%%, Sebatang golok di tangan "iu !ang!e dan empat batang pedang terlepas dari pegangan pemiliknya, dan tiga orang pengeroyok roboh terkena totokan kipas perak di tangan kirinya% Melihat kelihaian !anita ini, bukan main kagetnya hati "iu !ang!e. *ia sudah berpengalaman dan tahulah dia bah!a kalau dia melan#utakn, dia sendiri akan roboh di tangan !anita lihai ini. Maka #alan terbaik baginya adalah lari keluar untuk mengerahkan anak buahnya dan kalau perlu melarikan diri% Melihat orang yang hendak ditangkapnya itu lari, S!at Hong hendak menge#ar, akan tetapi pada saat itu dia melihat tubuh gendut Gu tai#in sedang dibantu oleh beberapa orang meninggalkan tempat itu. "elaka, pikirnya. *ia harus dapat menangkap pembesar itu , kalau tidak, tentu akan sukar menundukan semua orang. Maka dia lalu mengerahkan tenaga pada tangan kanan, tangan kanan itu bergerak dan pedangnya meluncur seperti kilat menyambar ke depan. )erdengar #erit mengerikan dan tubuh "iu !ang!e ter#ungkal ke depan, dadanya ditembusi pedang dari punggung dan dia te!as seketika% S!at Hong telah melompat dan tangan kanannya kembali sudah mencabut pedang, kini pedang milik '!ee -un yang dicabutnya. 'ipas di tangan kirinya merobohkan empat orang penga!al yang tadi membantu Gu tai#in dan mereka roboh tertotok, kemudian sebelum pembesar itu sempat bergerak, dia sudah mencengkeramnya lagi, bahkan yang dicengkeram adalah pundaknya sambil mengerahkan tenaga. ,(ughhh... add... duh... duh...duhhh... ampun, -ihiap....%, Gu tai#in berteriak teriak seperti seekor babi disembelih. ,Hayo cepat suruh mereka semua mundur%, bentak S!at Hong, kembali pedang telan#ang ditekankan di tengkuk pembesar itu. ,Mundur kalian semua% 'eparat% 'urang a#ar kalian% *isuruh mundur tidak cepat mentaati perintah% (pa minta dihukum gantung semua%, Mendengar pembesar ini dengan suara galak sekali, seperti biasanya, membentak bentak, semua penga!al dan anak buah "iu !ang!e terbelalak ketakutan dan mundur. (palagi mereka melihat betapa "iu !ang!e sudah te!as. Para pelacur yang tadi melayani per#amuan itu, men#erit #erit dan lari pontang panting, kemudian bersembunyi di kolong kolong me#a dan belakkang belakkang lemari. (:@7) S!at Hong mendengar suara ribut ribut diluar, suara pertempuran. )ahulah dia bah!a '!ee -un sedang dikeroyok. "epat dia menarik tubuh pembesar Gu keluar dari hotel, kemudian dengan mencengkeram punggung ba#u, dia memba!a pembesar gendut itu meloncat ke atas genteng. Semua orang memandang heran melihat betapa seorang gadis cantik dan muda seperti itu mampu meloncat sambil mencengkeram tubuh seorang laki laki bertubuh gendut dan berat seperti pembesar itu% S!at Hong masih mencengkeram punggung Gu tai#in yang pucat sekali !a#ahnya, menggigil kedua kakinya. )entu sa#a dia merasa ngeri berdiri di atas genteng, di pinggir sekali. )erpeleset sedikit sa#a dia tentu akan melayang #atuh ke ba!ah, tubuhnya akan remuk% Selama hidupnya tentu sa#a belum pernah dia naik ke atas genteng. (kan tetapi karena dia ditodong dan merasa takut sekali kepada !anita perkasa yang mencengkeram punggungnya, dia mentaati perintah S!at Hong dan dengan suara lantang dia berteriak teriak dari atas. ,Haiii.... mundur semua...%, *ia melihat pasukan keamanan sudah berada di situ, dipimpin oleh Bhong ciangkun, per!ira yang mengepalai pasukan keamanan. ,Bhong ciangkun, suruh semua pasukan mudur%, Pada saat itu, '!ee -un sedang mengamuk. )adinya yang mengeroyoknya hanyalah para tukang pukul anak buah "iu !ang!e dan dia sudah berhasil merobokan belasan orang dengan tambang di tangannya yang kini sudah berlepotan darah. (kan tetapi dia ke!alahan #uga ketika pasukan keamanan datang. Pasukan yang #umlahnya hampir seratus orang itu tentu sa#a tidak mungkin dapat dia la!an seorang diri hanya mengandalkan segulung tambang% Maka dalam amukannya itu, dia sudah menerima pula beberapa bacokan

sen#ata ta#am yang melukai pinggul dan punggungnya, membuat pakaiannya berlepotan darah pula. .amun, sedikit pun semangatnya tidak men#adi kendur, bahkan darah dipakaiannya itu seolah olah membuat dia makin bersemangat lagi% Melihat betapa atasannya berada di atas genteng dan mengeluarkan perintah itu, Bhong ciangkun terke#ut dan cepat dia mengeluarkan aba aba menyuruh pasukannya mundur. '!ee -un ditinggalkan seorang diri, berdiri dengan kedua kakinya terbentang lebar, pakaian dan tambangnya berlumuran darah, gagah bukan main sikapnya. Sisa anak buah "iu !ang!e tidak ada lagi yang berani ma#u setelah para pasukan itu diperintahkan mundur. (palagi ketika mereka itu mendengar bisikan teman teman bah!a "iu !ang!e telah te!as oleh dara di atas genteng itu% 'etika '!ee -un melihat betapa S!at Hong telah berdiri di atas gentang sambil memba!a Gu tai#in, diam diam dia men#adi kagum bukan main. 'iranya gadis itu amat cerdiknya. )ahulah dia bah!a dara perkasa itu hendak menggunakan kekuasaan Gu tai#in untuk membasmi ke#ahatan yang mera#alela di -eng sia bun% Maka sambil terta!a bergelak dia pun melompat dan tubuhnya melayang ke atas genteng di mana dia berdiri di samping S!at Hong dan berkata menge#ek, ,Hong moi, bagaimana kalau kita dorong kotoran ini ke ba!ah sa#a dan melihat perutnya berhamburan di ba!ah sana+, ,Jangan.... #angan ... aduh, ampunkan saya...., Gu tai#in berkata memohon dengan rasa takut menghimpit hatinya. ,'alau begitu, hayo kau membuat pengumuman dan perintah, menurutkan kata kataku., Sa!t Hong berbisik di belakkang pembesar itu. Gu tai#in mengangguk angguk, kemudian terdengarlah suaranya lantang mengikuti perintah yang dibisiki oleh S!at Hong. ,Hai, dengarlah baik baik semua pembantuku dan semua penduduk -eng sia bun% Hari ini, dengan bantuan '!ee taihiap dari Pulau 'ura kura, aku baru mengetahui bah!a di kota ini terdapat komplotan pen#ahat yang diketuai oleh Harta!an "iu Bo Jin% Mereka mendirikan rumah #udi, hotel pelacuran, dan rumah makan di mana ter#adi segala macam ke#ahatan per#udian curang, pemaksaan terhadap gadis gadis yang diculik untuk di#adikan pelacur dan penyogokan terhadap para petugas pemerintah% Sekarang "iu !ang!e telah te!as% (nak buahnya akan diampuni asal sa#a mulai sekarang mau merobah !atak dan tidak lagi melakukan ke#ahatan % *an semua !anita yang dipaksa men#adi pelacur, akan dibebaskan dan dikirim pulang ke rumah masing masing dengan mendapat bekal masing masing seratus tail perak% Semua ini harus di#alankan sebaiknya. 'alau ada yang melanggar dia akan dihukum sesuai dengan hukuman pemerintah, dan selain itu, #uga '!e taihiap sendiri akan selalu menga!asi dan memberi hukuman terhadap mereka yang tidak mentaati perintah kami ini%, )iba tiba terdengar sorak sorai penduduk dan ter#adi keributan karena beberapa tukang pukul yang pernah berbuat se!enang !enang, tiba tiba dikeroyok oleh penduduk% Sekali ini, para pasukan pemerintah tidak ada yang berani melindunginya para tukang pukul itu sehingga mereka mengaduh aduh dan tidak berani mela!an, mengalami pemukulan penduduk sampai babak belur% *an para !anita pelacur yang berasal dari keluarga baik baik dan yang dipakasa men#adi pelacur dengan berbagai ancaman dan siksaan, sudah menangis riuh rendah, menangis saking girang, terharu, dan #uga duka. ,(!as kau, Gu taihiap. 'alau sampai semua ucapanmu tadi tidak kau laksanakan, kami akan melaporkan bah!a engkau sebagai seorang kepala daerah telah diperalat oleh orang #ahat dengan #alan sogokan, dan selain itu, kami akan datang kembali khusus untuk menyembelih lehermu%, S!at Hong berbisik dengan nada penuh ancaman. Pembesar itu mengangguk anggukkan kepalanya seperti seekor ayam mematuki gabah. 'etika dia mengangkat muka memandang, ternyata kedua orang itu telah lenyap dan dia hanya berdiri sendiri sa#a di atas genteng yang begitu tinggi. )entu sa#a dia men#adi ngeri sekali. ,Bhong ciangkun.... tolong.... tolong saya turun....%, (:@9) Bhong ciangkun telah melihat bayangan kedua orang itu berkelebat, maka dia lalu meloncat naik ke atas genteng dan memba!a pembesar itu turun. ,Bagaimana, apakah hamba harus menge#ar mereka+, Bhong ciangkun berbisik. ,Hushhh...% Bodoh% Masih untung kita...., Pembesar itu berbisik kembali kemudian berkata lantang. ,Hayo laksanakan perintahku tadi%, *emikianlah, peristi!a itu men#adi semacam dongeng sampai bertahun tahun di kalangan penduduk -eng sia bun, dan betapa pun orang mencari kedua orang pendekar itu, tak pernah lagi mereka melihat mereka. Memang S!at Hong dan '!ee -un telah melarikan diri dari kota itu dan melan#utkan per#alanan mereka dengan hati puas. ,Hebat kau, Hong moi%, '!ee -un memu#i. ,-uar biasa sekali% 'alau tidak ada engkau yang membantuku dengan siasat yang cerdik itu, tentu akan lain #adinya% (ku masih sangsi apakah aku akan mampu menaklukkan mereka% )entu akan men#adi ban#ir darah, dan mungkin aku sendiri akhirnya mati dikeroyok., ,(h, sudahlah, '!ee t!ako. 'au yang hebat, menggunakan tali merobohkan restoran dan dengan hanya bersen#atakan tambang dapat menghadapi pengeroyokan puluhan orang%,

,)idak ada artinya dibandingkan dengan sepak ter#angmu, Moi moi. ;ngkau telah membantuku sehingga tugasku selesai dengan hasil baik. )ak pernah aku akan dapat melupakan ini% *an sebagai balasanya, aku akan membantumu mencari ibumu dan suhengmu sampai berhasil pula%, ?a#ah S!at Hong men#adi suram, dan dia menarik napas pan#ang. ,Hemm... $bu dan Suheng pergi tanpa meninggalkan #e#ak. 'e mana aku harus mencarinya+, ,Jangan kha!atir, Moi moi. 'alau memang $bumu dan Suhengmu mendarat tentu kita akan dapat mencari mereka. )empat yang paling tepat untuk mencari seseorang adalah kota ra#a. Memang belum tentu mereka berada di sana, akan tetapi setidaknya, di kota ra#a merupakan sumber segala keterangan sehingga kita dapat mendengar dengar kalau kalau ada berita dari dunia 'ang ou! tentang mereka., S!at Hong menyetu#ui pendapat ini. Memang dia pun bermaksud mengun#ungi kota ra#a, karena bukankah nenek moyangnya dahulunya #uga seorang anggauta keluarga ra#a+ Mereka melan#utkan per#alanan dari luar kota -eng sia bun. Makin lama melakukan per#alan bersama '!ee -un, setelah le!at sebulan kurang lebih, makin sukalah S!at Hong kepada pemuda itu. *ia makin mengenal '!ee -un, sebagai seorang yang benar benar #antan, keras hati, teguh dan tidak mempunyai sedikit pun pikiran menyele!eng, suka bergurau, kasar akan tetapi kekasaran yang bukan bersi1at kurang a#ar melainkan karena terba!a oleh ke#u#urannya yang !a#ar dan tak pernah mau menyembunyikan sesuatu. Pendeknya, pemuda itu benar benar seorang laki laki yang gagah perkasa lahir bathinnya. *i lain pihak, '!ee -un #uga merasa kagum kepada S!at Hong setelah dia mengenal si1at si1at temanya ini yang amat cerdik, periang, #enaka namun keras hati dan kadang kadang tampak keagungan sikapnya sebagai seorang puteri kera#aan% .amun dara itu sama sekali tidak angkuh atau sombong, sungguhpun kini dia harus mengakui bah!a ilmu kepandaiannya sedikitnya kalah dua tingkat dibandingkan dengan dara Pulau ;s ini% 0leh karena inilah maka ada keseganan di dalam hatinya sehingga biarpun dia yang selalu memimpin per#alanan dan men#adi petun#uk #alan, namun dalam segala hal, sampai dalam memilih makanan dan penginapan yang selalu dibayar oleh '!ee -un, pemuda ini selalu minta pendapat dan keputusan S!at Hong% Pada suatu hari tibalah kedua orang ini di kaki Pegunungan )ai hang san yang amat luas dan meman#ang dari selatan ke utara. )u#uan mereka adalah )iang an ibu kota 'era#aan )ang. *i dusun ini mereka berhenti untuk makan di sebuah !arung nasi sederhana. Mereka memesan nasi, mi, dan arak, '!ee -un minta air hangat untuk S!at Hong agar nona ini dapat mencuci muka setelah melakukan per#alanan yang panas berdebu. 'etika S!at Hong sedang bercuci muka dengan air hangat, menggosok mukanya dengan air bersih sampai kedua pipinya kemerahan, dia mendengar percakapan menarik dari arah dapur !arung itu. ,Bukan main ramenya %, terdengar suara seorang laki laki, agaknya peker#a di dapur itu. ,-ebih ramai daripada kalau melihat dua orang #ago silat berkelahi% Bayangkan sa#a% Harimau mengaum sampai bumi tergetar, lalu menubruk dan mencakar ke arah biruang itu. (kan tetapi si biruang #uga tidak kalah lihainya, dia menggereng dan aku yakin engkau sendiri tentu akan terkencing kencing mendengar gerengan itu% *ia dapat menangkis dengan kaki depannya dan balas menggigit. Mereka saling cakar, saling gigit, mula mula saling menangkis lalu bergumul% Bukan main%, ,(hhh, sudahlah. Siapa percaya omonganmu+ Paling paling kau melihat ornag mengadu #angkerik dan kau kalah bertaruh lagi% -ebih baik lekas masak air, tehnya hampir habis., S!at Hong cepat menghampiri '!ee -un dan berbisik, ,(gaknya di sini ada #e#ak suhengku%, ,;hhh....+ '!ee -un bertanya heran. ,(da orang di dapur tadi bercerita tentang pertandingan antara harimau dan biruang, dan kalau tidak salah perasaan hatiku, itu biruang kepunyaan suheng., ,;h+ Suhengmu memelihara biruang+, '!ee -un bertanya makin heran lagi. ,Belum kuceritakan kepadamu, )!ako. 'etika aku berpisah dari suheng, dia sedang mengobati seekor biruang terluka. )entu biruang itu men#adi #inak dan men#adi binatang peliharaannya., (:@<) ,(duh% Suhengmu tentu hebat sekali, berani mengobati seekor biruang%, ,Sudahlah, )!ako. 'alau kelak dapat bertemu, engkau dapat berkenalan dengan suheng sendiri. Sekarang harap kau suka tanyakan kepada peker#a di dapur tentang biruang yang diceritakannya tadi., ,Mengapa tidak panggil sa#a dia ke sini+ Hei, Bung pelayan%, Pelayan itu segera menghampiri. ,)olong kau panggilkan sahabat yang tadi berbicara tentang biruang, dia beker#a di dapur. "epat%, Pelayan itu terheran heran, akan tetapi dia masuk #uga ke dalam dan tak lama kemudian, dia kembali ke situ bersama seorang laki laki muda yang kelihatan takut takut.

-aki laki ini kurus kecil dan memakai pakaian koki, agaknya dialah tukang atau pembantu tukang masak di !arung itu. ,Saya.... saya tidak tahu apa apa...., begitu tiba di dekat me#a, orang itu berkata. '!ee -un menggerakkan tangannya tak sabar. ,(ahh, mengapa takut+ 'ami hanya tertarik mendengar cerita biruang bertanding dengan harimau. *i manakah ke#adian itu dan bagaimana asal mulanya+A '!ee -un mengeluarkan sepotong uang dan memberikan kepada orang itu. ,.ah, ceritakanlah% Jangan takut takut, ini hadiahnya., 0rang itu menerima hadiah dan setelah memandang ke kanan kiri dia bercerita. ,Pagi tadi, sebelum masuk beker#a saya menemani Saudara Misan saya mengantar segorobak kayu bakar ke atas sana...., dia menuding ke luar !arung. ,'e atas mana+, ,*i Puncak (!an Merah, tempat tinggal Siangkoan -o enghiong. 'ami berdua mengantarkan kayu bakar dan melihat ribut ribut di sana. Mendengar gerengan gerengan dahsyat, saya lalu menyelinap dan mendahului saudara saya, mengintai. )ernyata di sana sedang diadakan permainan yang luar biasa, yaitu adu harimau dan biruang% ;ntah milik siapa biruang itu, akan tetapi harimau itu saya kenal sebagai harimau peliharaan Siangkoan -o engkeng yang biasanya di dalam kerangkeng. Bukan main ramenya dan saya takut sekali. (gaknya di tempat Siangkoan -o enghiong ada tamu yang memba!a biruang...., ,Siapa tamunya+ Bagaimana macam orangnya+, S!at Hong mendesak penuh ketegangan hati. (kan tetapi orang itu menggeleng kepala. ,Bagaimana saya bisa tahu+ *i atas sana banyak orang, murid murid -o enghiong dan orang orang seperti kami tidak mempunyai hubungan dengan Puncak (!an Merah, kami tidak diperbolehkan naik kecuali kalau ada pesanan dari sana. Hanya kadang kadang sa#a Siocia atau murid -o enghiong yang turun ke sini. Melihat pertandingan yang amat dahsyat itu, saya ketakutan dan cepat lari turun lagi...., S!at Hong mengerutkan alisnya. Mungkinkah suhengnya ,kesasar, sampai di tempat ini+ )iba tiba '!ee -un bertanya, ,&ang kausebut Siangkoan -o enghiong itu, apakah dia bernama Siang koan Hou!+, .ama lengkapnya mana saya tahu+, 0rang itu menggeleng kepala, kelihatannya takut takut. ,Julukannya )ee )ok (3acun Bumi), bukan+, 0rang itu makin ketakutan, akan tetapi dia mengangguk. ,Pernah saya mendengar muridnya bicara menyebut #ulukan itu.... harap Ji !i maa1kan, saya masih banyak peker#aan di dapur., *ia tidak menanti #a!aban, kembali ke dapur dengan sikap ketakutan. ,(ihh, kiranya )eek tok sekarang tinggal di tempat ini%, kata '!ee -un. ,)!ako, siapakah 3acun Bumi itu+, ,Hemm, seorang yang luar biasa% *apat dikatakan saingan suhu, menurut cerita suhu, sukar dikatakan siapa yang lebih unggul. *ia adalah seorang di antara tokoh tokoh dunia kang ou! yang sudah terkenal sekali. (ku sendiri baru mendengar namanya dari suhu sa#a. Menurut suhu, dia adalah seorang yang gagah perkasa dan #u#ur, akan tetapi sayang sekali, hati ganas dan ke#am terhadap orang yang tak disukainya dan dia amat lihai dan berbahaya sebagai seorang hali racun yang mengerikan. 'arena itu #ulukannya adalah 3acun Bumi. Sungguh tidak dinyana bah!a dengan orang seperti dia%, ,Hemm... kalau begitu engkau sudah merencanakan untuk mengun#ungi Puncak (!an Merah, )!ako+, ,)idak begitukah kehendakmu+ (gaknya sangat boleh #adi biruang itu milik suhengmu. hong moi, karena di tempat tinggal seorang seperti teek tok, segala apa mungkin sa#a ter#adi. )entu sa#a amat mencurigakan dan hatiku tidak akan merasa puas kalau belum menyelidiki ke sana. 'alau ternyata suhengmu tidak berada di sana kita turun lagi karena aku tidak mempunyai urusan dengan )ee tok., S!at Hong mengangguk. ,Baiklah, kalau begitu mari kita berangkat. ;ntah mengapa, betapa pun sedikit kemungkinannya bah!a suheng berada di sana, akan tetapi hatiku merasakan sesuatu yang aneh. 'ita harus menyelidiki ke sana., Setelah membayar harga makanan berangkatlah kedua orang itu ker Pulau (!an Merah, tentu sa#a diikuti pandang mata penuh keheranan dan kegelisahan oleh pelayan !arung yang mereka tanyai di mana adanya puncak itu. (:@=) Setelah mereka mendekati bukit dan tiba di lereng atas, tampaklah bangunan besar di puncak yang dimagsudkan itu. Mereka tidak mengerti mengapa puncak itu disebut Puncak (!an Merah, padahal ketika mereka tiba di situ di siang hari itu, a!annya tidak ber!arna merah melainkan biru dan putih seperti biasa. ,)!ako, kedatangan kita hanya menyelidiki apakah suheng berada di sana. 0leh karena itu, tidak baik kalau kita datang berterang, biasa menimbulkan kecurigaan orang dan kita tidak berniat mencari perkara dengan tokoh kang ou! itu, bukan+ Maka, sebaiknya kita berpencar dan kau menyelidiki dengan memutar dari kiri, aku dari kanan, sampai kita saling bertemu dan kalau suheng tidak ada di sana, dan biruang itu bukan biruangnya, kita segera kembali ke dusun tadi dan bermain sa#a di sana.,

,Baik, Hong moi, dengan demikian, penyelidikan dapat dilakukan lebih leluasa dan lebih cepat., Mereka mendaki terus dan setelah tiba di luar pagar tembok gedung besar di puncak itu, mereka berpencar. S!at Hong yang mengambil #alan dari kanan menyelinap di atas pohon pohon dan batu gunung. )ak lama kemudian dia mendengar suara orang dan cepat dia menghampiri dan mengintai. (pa yang dilihatnya membuat dia hampir berteriak saking kagetnya% *apat dibayangkan betapa heran dan kagetnya ketika dia melihat suhengnya, '!a Sin -iong, terbelenggu kedua pergelangan tangannya dan setengah tergantung pada pohon% )ubuh atas suhengnya itu telan#ang dan hanya celana dan sepatunya sa#a yang menutupi tubuhnya. Sin -iong kelihatan tenang sa#a biarpun dahinya berpeluh, dan agaknya pemuda itu memang senga#a membiarkan dirinya terbelenggu, karena S!at Hong yakin sekali bah!a apabila dikehendaki oleh suhengnya itu, apa sukarnya membebaskan diri dari belenggu seperti itu+ )entu ada sesuatu yang aneh telah ter#adi di sini% S!at Hong menahan kemarahannya yang membuat dia ingin menyerbu, dan dia memandang kepada orang orang lain itu. *ua orang yang berpakaian seragam, memakai topi aneh, men#aga di belakkang pohon dan tangan mereka meraba gagang golok. Seorang kakek yang tinggi besar, bre!ok dan matanya lebar, dengan marah marah menghampiri Sin -iong, tangan kanannya memegang sen#ata yang aneh. Bukan sen#ata, pikir S!at Hong, melainkan tanduk rusa yang agaknya hendak dipakai sebagai sen#ata. )anduk rusa seperti itu sa#a apa artinya bagi suhengnya+ &ang membuat dia terheran heran adalah melihat suhengnya berada di tempat itu dan mudah sa#a dibelenggu dan dihina% (pa yang telah ter#adi+ Seperti telah kita ketahui, Sin -iong meninggalkan Pulau .eraka bersama 0u! Soan "u, gadis Pulau .eraka yang hendak mencari ayahnya. Sebetulnya, mencari ayahnya ini hanya merupakan alasan yang dicari cari sa#a oleh 0u! 'ong ;k, ketua Pulau .eraka. Puteranya 0u! Sin 'ok, ayah kandung Soan "u, telah menghilang selama belasan tahu, tak pernah kembali dan tidak pula ada kabarnya sehingga menimbulkan dugaan besar bah!a 0u! Sian 'ok telah meninggal dunia. Selain itu, andaikata masih hidup, tak seorang pun mengetahui di mana tempat tinggalnya. Soan "u ditinggal ayah kandungnya se#ak bayi bagaimana mungkin dia dapat mencari ayahnya yang belum pernah dilihatnya dan tak diketahui ke mana perginya itu+ 'alau 0u! 'ong ;k mengunakan alasan ini dan mendesak kepada Sin -iong agar memba!a dara itu bersama, keluar dari Pulau .eraka, adalah karena sebenarnya dia ingin agar cucunya itu dapat ber#odoh dengan Sin -iong. *ia sering kali mengingat akan nasib cucu yang di cintanya itu. Jauh dari dunia ramai, akhirnya cucunya itu terpaksa hanya akan ber#odoh dengan seorang penghuni Pulau .eraka% Maka munculnya Sin -iong untuk pertama kalinya itu sudah mendatangkan harapan untuk men#odohkan cucunya dengan pemuda itu. (palagi ketika Sin -iong datang untuk kedua kalinya, bahkan pemuda itu telah menolong Soan "u, dan menolong Pulau .eraka yang diserbu ba#ak laut. )entu sa#a dia tidak dapat memaksa pemuda itu untuk men#adi calon suami cucunya, akan tetapi dengan kesempatan melakukan perantauan bersama, dia harap akan timbul cinta di dalam hati pemuda itu terhadap cucunya yang dia tahu merupakan seorang gadis yang cantik #elita dan berilmu tinggi, #uga ber!atak baik. (:@>) *emikianlah, Sin -iong meninggalkan Pulau .eraka bersama Soan "u dan #uga biruang raksasa yang men#adi #inak itu. *engan sebuah perahu yang disediakan oleh 0u! 'ong ;k, berangkatlah mereka meninggalkan Pulau .eraka, berlayar melalui pulau pulau di daerah itu. (khirnya, karena tidak berhasil menemukan S!at Hong yang dicari carinya, #uga tidak tampak seorang pun manusia tinggal di daerah lautan berbahaya itu, Sin -iong mengemudikan perahunya menu#u ke arah barat, ke daratan besar. ,Besar kemungkinan Sumoi mendarat, dan kalau sampai belasan tahun ayahmu tidak pernah pulang dan tidak ada beritanya, #uga bukan tidak mungkin (yahmu tinggal di sana,, katanya kepada Soan "u. ,Mari kita mencari #e#ak mereka di daratan besar., Soan "u tidak membantah dan demikianlah, akhirnya mereka mendarat dan hanya beberapa hari lebih dulu dari pendaratan yang dilakukan oleh S!at Hong yang tersesat #alan dan mendarat #auh di selatan sehingga dia bertemu dengan '!ee -un. 'arena dari pantai ke barat banyak melalui daerah yang sunyi, pegunungan dan hutan, maka adanya biruang bersama meraka tidak terlalu mengganggu benar. Pula, binatang itu sudah #inak sekali, bahkan dapat disuruh untuk mencari buah buahan, pandai pula mencari air di dalam hutan yang lebat. Pada suatu hari, tibalah mereka di pegunungan )ai hang san. )anpa mereka ketahui, mereka tiba di lereng puncak (!an Merah, daerah kekuasan )ee tok. 'etika mereka memasuki sebuah hutan besar, tiba tiba terdengar auman harimau yang amat keras sehingga suara itu menggetarkan hutan. Mendengar auman ini, biruang men#adi marah sekali. Sin -iong cepat memegang dan memeluk binatang itu, kha!atir kalau kalau biruang itu akan lari dan berkelahi dengan harimau yang mengaum itu. ,Hai.......% (da harimau% Biar kutangkap dia%, Soan "u sudah berlari lari memba!a sen#atanya yang aneh dan istime!a, yaitu sebatang cambuk berduri yang men#adi sen#ata kesayangannya disamping pedang. *ia terta!a ta!a gembira sehingga Sin -iong tidak tega

untuk melarangnya. *ara itu masih rema#a, masih bersi1at kanak kanak dan hanya kadang kadang sa#a tampak kede!asaanya. *ia maklum bah!a gadis yang se#ak bayi dibesarkan di tempat seperti Pulau .eraka itu, tentu sa#a memiliki si1at si1at liar, akan tetapi dia pun mengenal dasar dasar baik dari hati Soan "u. Selain membiarkan gadis itu bergembira, #uga dia percaya penuh bah!a ilmu kepandaian Soan "u sudah tinggi sekali, cukup tinggi untuk melindungi diri sendiri Soan "u berlari cepat sekali dan dalam berlari ini timbullah kegembiraan yang luar biasa di dalam hatinya. *i depan Sin -iong, dia selalu harus menekan perasaannya karena sikap pemuda ini sungguh penuh !iba!a dan membuat dia tunduk, takut dan hormat seolah olah pemuda itu men#adi pengganti kakeknya. (kan tetapi sesunguhnya semen#ak dia meninggalkan Pulau .eraka, ada perasaan gembira yang disembunyikannya dan baru sekarang dia memperoleh kesempatan untuk melepaskan kegembiraannya yang meluap luap. $ngin dia bersorak gembira kalau sa#a tidak takut terdengar oleh Sin -iong% Maka kegembiraannya itu disalurkannya le!at kedua kakinya yang berloncatan dan berlari lari menu#u ke arah suara harimau yang mengaum. 'arena auman harimau itu keras sekali, mudah sa#a bagi Soan "u untuk menu#u ke tempat itu dan akhirnya dia melihat seekor harimau yang amat besar dan kuat, berbulu indah sekali, loreng loreng hitam kuning berdiri memandang ke arah seorang laki laki yang berdiri ketakutan. Harimau itu membuka buka moncongnya, seperti seorang anak kecil yang menggoda kakek itu, menakut nakutinya, kadang kadang mengaum dan tiap kali dia mengaum, kedua kaki orang itu menggigil dan terdengar suara terputus putus dan dia mencoba untuk bersembunyi di belakkang sebatang pohon, ,'akak harimau yang baik..... saya..... saya..... ( siong pedagang kayu bakar..... hendak mengirim kayu bakar kepada -o enghiong....... harap #angan mengganggu saya......, Harimau itu sebetulnya adalah harimau peliharaan )ee tok dan biasanya dikurung dalam kerangkeng dan hanya pada !aktu !aktu tertentu sa#a dibiarkan berkeliaran di hutan. (gaknya pen#aga harimau pada hari itu terlupa sehingga harimau itu tetap berkeliaran pada !aktu ( siong sedang mengirim kayu bakar ke Puncak (!an Merah. ( siong adalah seorang di antara pedagang pedagang kayu bakar yang suka men#ual kayu bakar di tempat itu. Melihat harimau itu, Soan "u lalu berseru, ,'ucing besar, kau nakal sekali%, Harimau itu menggereng dan menoleh. 'etika dia melihat seorang !anita memengang cambuk, dia menggereng dan cepat sekali, berla!anan dengan tubuhnya yang besar, dia sudah membalik dan menubruk. ,"elaka......%, ( siong berseru kaget, memeluk batang pohon dan menahan napas, membelalakkan matanya. (kan tetapi, tanpa mengelak Soan "u sudah menggerakan cambuknya. ,)ar tar%, u#ung cambuk itu menyambar dan membelit kaki depan kanan harimau itu dan sekali tarik, tubuh harimau yang sedang meloncat itu terbanting ke atas tanah. Harimau itu menggereng dan kelihatan marah sekali. 'embali dia menubruk, akan tetapi sekali ini, Soan "u yang sedang gembira meloncat ke kiri dan melihat tubuh harimau itu menyambar le!at, dengan tangan kirinya dia menangkap ekor harimau yang pan#ang dan sekali tubuhnya bergerak, dia telah berada di atas punggung harimau% Sambil tersenyum senyum dan membuat gerakan seperti orang menunggang kuda, Soan "u menggerak gerakan u#ung cambuk menyabeti moncong harimau itu. )entu sa#a harimau itu merasa kesakitan karena u#ung cambuk itu berduri. *engan kemarahan meluap harimau itu berusaha mencakar dan menggigit u#ung cambuk yang mungkin dikira seekor ular yang ganas, namun tak pernah berhasil bahkan bagaikan buntut seekor ular, u#ung cambuk itu terus melecuti hidung dan bibirnya sampai berdarah% (::@) ,Hayooooo.... kucing binal, hayo #alan baik baik%, Seperti seorang pemain sirkus yang mahir, Soan "u menunggang harimau, tangan kiri mencengkeram kulit leher, tangan kanan mempermainkan cambuknya dan harimau itu yang menge#ar u#ung cambuk yang digerak gerakan, melangkah perlahan lahan% ( siong yang menonton sambil berusaha menyembunyikan diri di balik batang pohon, terbelalak dan hampir tak percaya kepada matanya sendiri. Beberapa kali tangan kirinya menggosok kedua matanya dengan u#ung lengan ba#u karena dia mengira bah!a dia sedang dalam mimpi, akan tetapi tetap sa#a penglihatan yang luar biasa itu masih tampak oleh kedua matanya. ,Soan "u, turunlah......%%, )iba tiba terdengar teguran dan mengenal suara Sin -iong, lenyaplah semua kegembiraan yang liar dari gadis itu. *ia masih tersenyum, akan tetapi matanya kehilangan sinar yang berapi api dan liar tadi, dan dia berkata, ,-iong koko, dia.... dia hendak menerkam orang....., ucapannya ini bersi1at membela diri karena dia ketakutan oleh pemuda itu sedang mengganggu harimau. ,)urunlah berbahaya sekali permainanmu itu%, Soan "u meloncat turun dan tentu sa#a harimau yang marah itu cepat mencakar dengan kecepatan luar biasa. .amun dia hanya mencakar tempat kosong kerena gerakan Soan "u lebih cepat lagi. *ara ini telah meloncat ke dekat Sin -iong dan menge#ek ke arah harimau dengan meruncingkan mulutnya dan mengeluarkan bunyi, ,Hiii.....% Hiiiiii%%,

Sementara itu, biruang yang tadinya sudah dapat ditenangkan oleh Sin -iong dan di#ak menyusul Soan "u, setelah kini melihat harimau, timbul kembali kemarahannya, bahkan lebih hebat dari pada tadi. Pada saat Sin -iong lengah karena menegur gadis itu, tiba tiba biruang itu melompat ke depan dan menggereng sambil memperlihatkan taringnya, memandang harimau dengan mata merah. Harimau itu agaknya tidak merasa gentar menghadapi tantangan ini. *ia pun menggereng dan menubruk. (kan tetapi biruang itu sudah siap. 'etika harimau itu menubruk dengan kedua kaki depan lebih dulu, dia menggerakan kaki depan kanan yang amat kuat, memukul dari samping dan menangkis kedua kaki depan harimau . karena tubuh harimau itu berada di udara, tentu sa#a dia kalah kuat dan tubuhnya terlempar ke ba!ah. (kan tetapi dia sudah meloncat lagi dan siap untuk melan#utkan serangannya. ,Hushhh....% Biruang yang baik, #angan berkelahi%, Sin -iong sudah menangkap kaki depan biruangnya dan mengelus kepalanya, menenangkannya. (kan tetapi sekali ini agak sukar karena biruang itu marah sekali, meronta ronta dan apa lagi melihat harimau itu masih menggereng hendak menyerangnya. ,$hh, kucing licik% Hayo mundur kau%, Soan "u melangkah ma#u, menggerakan cambuknya ke depan untuk menghalau harimau itu. ,)ar tar tarr.....%%, Harimau merasa #erih menghadapi cambuk, akan teapi bukan berarti dia takut karena dia masih menggereng gereng memperlihatkan taringnya dan matanya merah bersinar sinar. ,Hayo pergi% 'alau tidak akan kuha#ar kau%, Soan "u membentak. ,Siapa dia berani kurang a#ar hendak mengganggu harimau kami+, )iba tiba terdengar seruan nyaring dan muncullah banyak orang di tempat itu. Serombongan orang yang berpakaian seragam telah bergerak mengurung tempat itu, dan orang yang berseru tadi, seorang kakek tinggi besar yang bre!ok, pakaiannya ringkas, tubuhnya membayangkan tenaga yang kuat, matanya lebar membayangkan kekerasan dan ke#u#uran, akan tetapi tarikan bibirnya membayangkan keke#aman. *i sampingnya ber#alan seorang gadis yang cantik sekali, dengan pakaian yang me!ah dan indah, rambutnya ditekuk ke atas dan diikat dengan kain kepala dari sutera merah, dihias dengan bunga emas permata, pakaian yang indah itu membungkus ketat tubuhnya sehingga membayangkan lekuk lengkung tubuhnya yang padat dan ramping, di pinggang yang kecil ramping itu melibat sehelai sabuk sutera merah. )elinganya terhias anting anting batu kemala pan#ang ber!arna hi#au, menambah kemanisan !a#ahnya yang mendaun sirih bentuknya itu. Sin -iong cepat men#ura dengan hormat dan berkata halus, ,Harap -ocian p!e sudi memaa1kan kami yang secar tidak senga#a memasuki daerah ini, ,kata Sin -iong sambil memegangi kaki depan biruangnya. 'akek itu memandang ta#am. Ja!aban penuh kesopanan dan sepasang mata bersinar halus tanpa rasa takut sedikit pun itu mencengangkan hatinya. ,Melanggar daerah ini masih bukan apa apa, akan tetapi kalian berani mengganggu harimau peliharaanku. (pakah karena mempunyai biruang itu maka kalian men#adi sombong+, ,'ami tidak menggangu, -ocianp!e. Hanya karena harimau itu dan biruang kami akan berkelahi maka kami melerai dan mencegahnya., ,Hemm... dua ekor binatang akan berkelahi, apa anehnya+ Hanya kalau manusia sudah mencampurinya, maka manusia itu lebih rendah daripada binatang%, ,;h, tahan tuh mulut%, Soan "u membentak dan menudingkan telun#uknya ke arah mulut kakek gagah itu. *ara ini tidak lagi dapat menahan kemarahan hatinya mendengar ucapan yang menghina tadi. ,'ami melerai karena yakin bah!a kucing hutan busuk ini tentu akan mampus dirobek robek oleh biruang kami, engkau ini orang tua tidak berterima kasih, malah mengucapkan kata kata menghina%, (:::) Sepasang mata kakek itu besinar sinar, bukan hanya marah akan tetapi #uga kagum. 'akek ini memang orang aneh. Melihat keberanian orang, apa lagi seorang dara muda seperti Soan "u yang pada saat itu muncul kembali si1at liarnya karena marah, dia kagum bukan main. 'akek ini adalah Siangkoan Hou! yang terkenal dengan #ulukan )ee tok (3acun Bumi), seorang gagah yang #u#ur dan terbuka sikapnya, maka kasar sekali dan kalau dia sudah marah, ke#amnya melebihi harimau peliharaannya. *ia terkenal sekali di dunia kang ou! sebagai seorang di antara tokoh tokoh besar. *ia hidup di Puncak (!an Merah itu dengan tentram, bersama puteri tunggalnya, yaitu gadis cantik yang datang bersamanya dan yang se#ak tadi diama sa#a. )ee tok Siangkoan Hou! sudah duda, dan hanya hidup berdua dengan puterinya yang bernama Siangkoan Hui. (dapun orang orang lain yang berada di situ adalah para murid muridnya yang #uga men#adi anak buahnya, kurang lebih lima belas orang banyaknya, di antaranya seorang kakek yang usianya sebaya dengan dia dan rambutnya sudah putih semua. 'akek inilah yang merupakan murid kepala dan yang telah memiliki kepandaian tinggi pula, bernama )hio Sam dan ber#uluk (ng in Mo ko ($blis (!an Merah). ,Bagus sekali%, 'akek ini memu#i. ,'alau begitu, mari kitas adukan kedua binatang itu. Hendak kulihat apakah benar benar biruangmu dapat mengalahkan harimauku%, ,Boleh%, Soan "u men#a!ab.

,Jangan% Soan "u, tidak boleh begitu%, Sian -iong berseru, kemudian dia berkata kepada kakek itu, ,Harap -ocianp!e suka memaa1kan kami dan biarlah kami pergi dari sini sekarang #uga. Bukan maksud kami untuk mengganggu siapa pun., ,'ucing hitam macam itu sa#a, biar ada lima akan diganyang oleh biruang kami%, Soan "u masih marah marah. ,'akek sombong mengandalkan harimaunya menakut nakuti orang. 'alau aku tidak cepat datang, agaknya harimau itu sudah makan orang tadi% Perlu diberi ha#aran%, ,Hayo kita adukan mereka%, )ee tok berteriak teriak dengan kumis bangkit saking marahnya. ,Sebelum kedua binatang peliharaan kita saling diadu, #angan harap kalian akan dapat pergi dari sini%, ,'ami tidak takut%, Soan "u men#erit lagi. Mendengar ucapan kakek itu, Sin -iong menyesal bukan main. 'alau dia tidak membolehkan biruang diadu, tentu kakek itu bersama teman temannya akan menghalangi dia dan Soan "u pergi dan akibatnya lebih hebat lagi. Maka dia menghela napas dan berkata, ,Baiklah, mari kita lepaskan mereka dan melihat apakah mereka memang mau berkelahi. 'uharap sa#a setelah ini, kami diperbolehkan pergi., ,'oko, lepaskan biruang kita, biar dihancurlumatkan kucing keparat itu. )ar tar tarrr...%%, Soan "u sudah membunyikan cambuknya di udara berkali kali. Sin -iong melepaskan biruangnya dan dia menghampiri Soan "u, memegang lengannya dan berbisik, ,Soan "u, kautenangkanlah hatimu, #angan marah marah. $ngat, kita tidak mau melibatkan diri dalam permusuhan dengan siapapun #uga, bukan+, *ipegang lengannya secara demikian halus oleh Sin -iong, seketika api yang bernyala dalam hati Soan "u padam seperti tertimpa hu#an, semangat dan tubuhnya lemas dan dia menunduk sambil menganggukan kepalanya. *ia seperti seekor harimau liar yang tiba tiba men#adi #inak% Sementara itu, setelah kini dilepas keduanya dan tidak ada yang menghalangi, kedua ekor binatang itu mengeluarkan suara auman dan gerengan yang dahsyat dan menggetarkan. Mual mula mereka saling pandang dan masing masing hendak menggetarkan la!an dengan kekuatan suara, kemudian harimau yang ganas itulah yang mulai mener#ang ma#u% *engan berdiri di atas kedua kaki belakkangnya, harimau itu menubruk dan menerkam. (kan tetapi, dengan gerakannya yang agak lamban dan tenang, namun kuat dan tetap sekali, biruang menangkis terkaman dan balas mencengkeram dengan kuku #ari kakinya yang biarpun tidak seruncing kuku harimau, namun tidak kalah kuatnya. 'ena tamparan biruang yang amat kuat itu, harimau terguling guling% Hanya sepasang matanya sa#a yang bersinar sinar girang, akan tetapi Soan "u tiak berani berkutik di dekat Sin -iong. $ngin hatinya bersorak dan mulutnya mengeluarkan kata kata menge#ek melihat betapa harimau itu terguling guling, namun dia merasa segan terhadap Sin -iong. Harimau itu meloncat lagi dan menerkam makin dahsyat. )er#adilah perkelahian yang amat dahsyat, ditengah tengah suara gerengan yang menggetarkan seluruh bukit. Pada saat itulah koki !arung yang menemani sudara misannya mengantar kayu bakar, mendapat kesempatan menonton harimau bertanding mela!an biruang, akan tetapi karena merasa ngeri dan takut, dia cepat meninggalkan tempat itu dan berlari turun lagi. Perkelahian yang dahsyat, seru dan mati matian. Biruang itu sudah menderita banyak luka di tubuhnya akibat cakaran dan gigitan harimau, akan tetapi akhirnya dia berhasil mencengkeram kepala harimau, menindihnya dan menggigit leher harimau, sampai robek dan terus luka di leher itu dirobeknya sampai keperut% Harimau berkelo#otan dan mati tak lama kemudian. ,Heiii....%, Soan "u berteiak, namun terlambat. Sinar hitam menyambar ke arah leher biruang dan binatang ini mengeluarkan pekik mengerikan lalu roboh dan tak bergerak lagi, mati diatas bangkai harimau yang tadi men#adi la!annya. ,'au membunuh biruang kami%, Soan "u melompat dan menuding dengan marah kepada kakek yang tadi menyerang biruang dengan Hek tok ting (Paku Hitam Beracun). ,*ia pun membunuh harimau kami%, )ee tok men#a!ab dengan mata mendelik saking marahnya. (::6) ,Manusia curang kau%, Soan "u sudah mener#ang ma#u dan cambuknya mengeluarkan suara meledak ledak di udara. ,)ar tar cring tranggggg.....%%, Bunga api berpi#ar ketika cambuk itu tertangkis oleh sepasang pedang yang bersinar hitam. itulah pedang Ban tok siang kiam (Sepasang Pedang Selaksa 3acun) yang ampuh dari )ee tok. (kan tetapi bukan main kagetnya ketika tadi pedangnya menangkis cambuk duri, dia merasakan lengannya tergetar, tanda bah!a dara muda itu memiliki sinkang yang amat kuat. ,Heii, #angan bertempur.....%, Sin -iong cepat menegur,akan tetapi sekali ini Soan "u pura pura tidak menengarnya, apalagi kakek itu pun sudah marah dan sudh membalas serangannya dengan sepasang pedangnya. )er#adi pertempuran hebat sekali antara gadis itu dan )ee tok. Melihat gerakan sepasang pedang itu lihai bukan main dan ada menyambar

ha!a yang kuat dari la!annya, Soan "u tidak berani memandang ringan dan tangan kanannya sudah mencabut pedangnya. Pedang di tangan gadis ini adalah pemberian kakeknya, ketua Pulau .eraka dan seperti #uga cambuknya, pedang ini aneh dan ampuh sekali. Bentuk pedang itu #uga berduri seperti cambuknya dan pedang itu terbuat dari tulang ular dan namanya pun "oa kut kiam (Pedang )ulang 4lar) terbuat dari pada tulang ular beracun yang telah dikeraskan dan diperkuat dalam rendaman tetumbuhan beracun sehingga keras seperti ba#a. Sedangkan cambuknya itu pun bukan cambuk biasa karena cambuk itu terbuat dari ekor ikan hiu yang itime!a dan yang hanya terdapat di pantai Pulau .eraka. Seperti #uga pedangnya, cambuknya itu pun mengandung bisa yang tidak dapat diobati, kecuali oleh dia sendiri yang selalu memba!a obat penolaknya% Sin -iong sudah mengenal kakek itu ketika muncul tadi, dan dia memang tadinya tidak mau memperlihatkan bah!a dia telah mengenalnya. )entu sa#a dia mengenal kakek ini yang dahulu pernah pula membu#uknya untuk ikut dan men#adi muridnya, ketika para tokoh kang ou! datang memperebutkan dia dilereng Pegunungan Jeng hoa san. 'ini, melihat betapa Soan "u sudah bertanding mati matian mela!an kakek itu, dia men#adi kha!atir sekali dan cepat dia berkata, ,-ocianp!e, seorang tokoh besar yang ber#uluk )ee tok dan disegani di seluruh dunia 'ang ou!, benar benar mengece!akan san merendahkan nama besarnya kalau sekarang melayani bertanding mela!an seorang dara rema#a%, Mendengar ucapan itu, )ee tok men#adi merah mukannya. *ia menangkis pedang Soan "u sekuat tenaga sampai pedang itu hampir terlepas dari tangan Soan "u, melompat mudur dan menghadapi Sin -iong. ,Hemm, orang muda% 'au sudah mengenal aku, kalau begitu ma#ulah kau menggantikan gadis itu%, Sin -iong men#ura. ,Bukan maksudku dengan kata kata itu menantangmu, -ocianp!e. Saya hanya hendak mengatakan bah!a kami berdua sama sekali bukan datang untuk bertanding., ,)api kalian datang dan mengakibatkan harimau peliharaan kami mati. 'alau kalian tidak datang mengacau, mana biasa harimau kami mati+, ,*ia mampus karena kalah dalam pertandingan yang adil%, Soan "u membentak, akan tetapi men#adi tenang kembali karena Sin -iong mendekatinya dan minta gadis itu menyimpan pedang dan cambuknya kembali. ,Siangkoan -ocianp!e, memang kami akui bah!a harimau peliharaan -ocianp!e mati karena biruang kami, akan tetapi -ocianp!e telah membalas kematian itu dengan membunuh biruang kami. Bukankah itu sudah lunas artinya+, ,)idak%, )ee tok yang masih marah itu membentak. ,Biarpun biruangnya sudah mati, akan tetapi pemiliknya belum dihukum%, Soabn "u tak dapat lagi menahan kemarahannya. ,*ihukum apa+ 'au hendak membunuh kami+, ,)ak perlu dibunuh% Pelanggaran ke dalam daerah ini sudah merupakan kesalahan, dan matinya harimau tidak cukup ditebus dengan kematian biruang. Pemiliknya harus dihukum rangket seratus kali, baru adil%, ,'eparat%, ,Soan "u%, Sin -iong berkata dan memegang lengan dara itu sehingga Soan "u menelan kembali kata katanya. ,Soan "u, aku mita kepadamu agar kau sekarang #uga meninggalkan tempat ini. Biarkan aku yang berurusan dengan Siangkoan -ocianp!e. 'au turunlah dan kau tunggu aku di dusun itu. Mengerti+, Soan "u mengerutkan alisnya dan matanya memandang ragu, akan tetapi melihat sinar mata Sin -iong yang tegas dan halus itu, dia tidak dapat menolak dan dia mengangguk. ,Berangkatlah, dan tunggu aku di sana., Sin -iong berkata lagi sambil tersenyum. Soan "u membanting kakinya, lalu melotot ke arah Siangkoan Hou!, kemudian meloncat pergi, meninggalkan isak tertahan. Semua orang memandang dengan kagum akan keberanian dara itu yang sekali meloncat lenyap dari situ, akan tetapi terutama sekali kagum kepada Sin -iong yang bersikap demikian tenang dan halus, namun ia memiliki !iba!a demikian besarnya sehingga gadis liar seperti itu men#adi demikian #inak dan taat. (::2) Setelah Soan "u pergi #auh dan tidak tampak lagi bayangannya, Sin -iong lalu mengeluarkan kedua lengannya dan sambil tersenyum tenang dia berkata, ,.ah, -ocianp!e. )idak ada yang perlu diributkan lagi. (ku sudah mengaku bersalah telah memasuki tempat ini dan menimbulkan keributan. Biarlah aku menerima hukuman rangkes seratus kali agar hatimu puas., Sikap yang tenang dan halus ini diterima keliru oleh Siangkoan Hou!. Matanya terbelalak lebar dan dia menganggap pemuda itu menantangnya, menantang ancaman hukumannya. ,Belenggu kedua lengannya%, bentaknya kepada para muridnya. ;mpat orang muridnya menyerbu dan Sin -iong hanya tersenyum sa#a ketika ba#unya dibuka, kedua pergelangan lengannya diikat dengan tali yang diikatkan pula pada cabang pohon sehingga tubuhnya setengah tergantung.

,(yah.....%, )iba tiba dara cantik #elita yang se#ak tadi hanya menonton dan selalu memandang ke arah Sin -iong penuh kagum, berkata kepada )ee tok, ,(pakah tidak berlebihan perbuatan kita ini+ Harap (yah berpikir lagi dengan matang sebelum melakukan suatu kesalahan., ,*ipikir apalagi+ 'ita telah dihina orang, kalau tidak memperlihatkan kekuatan, bukankah akan men#adi bahan terta!aan orang sedunia+, Mendengar kata kata orang tua itu, Siangkoan Hui, gadis itu, menunduk dan melirik ke arah Sin -iong yang telah siap menerima hukuman. ,)erima kasih atas kebaikan hatimu, .ona. (kan tetapi biarlah, aku sudah siap menghadapi hukuman. *engan begini, habislah segala urusan dan (yahmu takkan marah lagi., ,*iam kau%, )ee tok membentak, kemudian menuding kepada seorang muridnya yang bertubuh tinggi besar. ,(mbil cambuk dan rangket dia seratus kali%, Murid itu berlari pergi dan tak lama kemudian sudah datang kembali memba!a sebatang cambuk hitam yang besar dan pan#ang. Setelah menerima isyarat gurunya, murid tinggi besar ini mengayun cambuknya. )erdengar suara meledak ledak dan cambuk itu menyambar ke ba!ah, melecut tubuh atas yang telan#ang itu. ,)ar.....% )ar....% )ar........%, Semua orang terbelalak memandang , penuh keheranan. "ambuk itu menyambar bertubi tubi, melecuti tubuh itu, mukanya, lehernya, lengannya, dada, dan punggungnya, namun sama sekali tidak membekas pada kulit halus putih itu% Hanya dahi pemuda itu yang berkeringat, akan tetapi dahi Si Pemegang "ambuk lebih banyak lagi peluhnya% Sampai seratus kali cambuk itu menyambar tubuh Sin -iong dan u#ungnya sudah pecah pecah, namun #angankan sampai ada darah yang menetes dari kulit tubuh Sin -iong, bahkan tampak merah sa#a tidak ada seolah olah cambuk itu bukan melecut kulit membungkus daging, melainkan melecut ba#a sa#a% Setelah menghitung sampai seratus kali, Si (lgo#o itu #atuh terduduk, napasnya terengah engah dan dia menggosok gosok telapak tangan kanannya yang terasa panas dan lecet lecet. Mukanya pucat dan matanya terbelalak penuh keheranan dan kengerian. Semua anak buah atau murid )ee tok terbelalak dan pucat. (kan tetapi muka )ee tok sendiri men#adi merah sekali. )ahulah bah!a pemuda itu adalah seorang yang memiliki ilmu kepandaian tinggi dan tadi telah menggunakan sinkangnya sehingga tubuhnya kebal dan tentu sa#a lecutan cambuk itu tidak membekas% Hal ini menambah kemarahan hatinya. *ia merasa dihina dan ditantang. *engan kemarahan meluap dia menyambar sen#ata aneh, yaitu tanduk rusa yang kering itu. )anduk rusa itu bukanlah sebuah sen#ata sembarangan sa#a. )ee tok merupakan seorang hali racun dan dia telah menemukan tanduk rusa ini yang mempunyai daya ampuh terhadap kekebalan. )anduk ini mengandung racun yang tak dapat ditahan oleh kekebalan yang bagaimana kuat pun dan kini dalam kemarahannya, dia hendak menga#ar pemuda ini dengan tanduk rusa ini% Pada saat itulah S!at Hong datang dan mengintai dengan mata terbelalak keheranan. Seluruh urat syara1 di tubuhnya sudah tegang dan dia sudah hampir meloncat keluar untuk menolong suhengnya ketika dia melihat seorang gadis datang berlari dan berlutut di depan kakek yang memegang sen#ata tanduk rusa itu. Melihat ini, S!at Hong menahan diri dan terus mengintai. ,(yah, #angan..... #angan pukul dia dengan ini.....%, ,Hui #i ((nak Hui), mundurlah kau% *ia telah menghina kita, memperlihatkan dan memamerkan kekebalannya% Hemm, hendak kulihat sampai dimana kekebalannya kalau dia merasai pukulanku dengan ini%, *ia mengamangkan sen#ata aneh itu. ,Jangan, (yah% Jangan.... aku akan melindunginya kalau (yah memaksa% (yah besalah, dia.... dia orang gagah yang budiman, luar biasa..... mengapa (yah tak bisa melihat orang.....+, Siangkoan Hou! menundukan mukanya dan melihat !a#ah puterinya yang pucat, mata yang sayu dan tampak dua titik air mata di pipi puterinya. *ia terke#ut dan terheran heran, kemudian marah sekali. Puterinya telah #atuh cinta kepada pemuda itu% ,Hemm..., Suaranya penuh geram. ,-upakah kau kepada putera -usan -o#in.....+, ,(yahhhh....%, Siangkoan Hui berseru dan terisak sambil memeluk kedua kaki ayahnya, menangis. (::5) Betapapun bengisnya, )ee tok yang hanya mempunyai seorang anak itu, tentu sa#a merasa tidak tega kepada anaknya. Hantinya mencair ketika dia melihat puterinya menangis sambil memeluk kedua kakinya. *ia menghela napas pan#ang dan pandang matanya yang ditu#ukan kepada Sin -iong kini kehilangan keke#aman dan kemarahannya, hanya terheran dan ragu ragu. Puterinya mencintai pemuda ini+ Hemm...., seorang pemuda yang amat tampan , dan harus diakuinya bah!a biarpun pemuda itu kelihatan halus seperti seorang lemah, namun pemuda itu gagah perkasa, penuh ketenangan dan keberanian. *an kekebalannya itupun membuktikan bah!a pemuda ini bukan orang sembarangan. *ia belum

melihat putera -u san -o#in, entah bagaimana setelah de!asa sekarang. (pakah sebaik pemuda ini+ ,Hai, orang muda. Siapakah namamu+, Sin -iong memandang kepada kakek itu dan men#a!ab halus, ,.ama saya '!a Sin -iong, -ocianp!e., ,Bagaimana engkau bisa mengenal aku+, ,Siapa yang tidak mengenal -ocianp!e yang terkenal di dunia 'ang ou!+ -ocianp!e adalah )ee tok Siangkoan Hou! yang amat tinggi ilmu kepandaiannya, dan saya pernah bertemu dengan -ocianp!e....., )iba tiba Sin -iong berhenti bicara karena baru dia teringat bah!a sebenarnya tidak ada perlunya menyebut nyebut hal itu. ,Bertemu+ *i mana+, 'arena sudah terlan#ur bicara, Sin -iong merasa tidak enak untuk membohong lagi, maka dia berkata, ,*i lereng Jeng hoa san, bahkan -ocianp!e pernah membu#uk saya men#adi murid......, ,(staga....% ;ngkaukah ini+ ;ngkaukah anak a#aib+ ;ngkau Sin tong....+, )ee tok berseru dan cepat melangkah ma#u. ,Benar, engkaulah Sin tong% (ihh..... maa1kan kami. *i antara kita telah timbul salah pengertian besar%, *ia cepat meloncat dan merenggut lepas tali yang mengikat kedua lengan Sin -iong, bahkan cepat meneriaki muridnya untuk menyerahkan kembali ba#u Sin -iong. Sin -iong tersenyum. ,)idak mengapa, -ocianp!e. Memang saya mengaku salah, telah menimbulkan keributan dan mengakibatkan kematian harimaumu., ,(ihh... hei, matamu ta#am sekali, Hui #i% ;ngkau benar% *ia anak baik, bukan hanya baik sa#a. (duh, betapa dahulu aku mati matian memperebutkan anak ini% Hui #i, dia Sin tong% Betapa girangku dia tiba tiba muncul di sini%, *engan giran )ee tok menggandeng lengan Sin -iong dan menariknya. ,Hayo masuk ke rumah kami, kita bicara%, ,)api, -ocianp!e. Saya ingin melan#utkan., ,.anti dulu, kita bicara% Se#ak engkau diba!a oleh.... eh, di mana dia sekarng.....+, 'akek itu menengok kekanan kiri, seolah olah merasa ngeri karena dia teringat akan Pangeran Han )i 0ng yang sakti. Siapa tahu, pangeran yang luar biasa itu tahu tahu muncul pula di situ. ,-ocianp!e maksudkan Suhu+ Saya hanya datang berdua dengan adik Soan "u., ,Mari kita bicara. (h, pertemuan ini sungguh menggirangkan hati%, Melihat sikap kakek itu begitu gembira, Sin -iong tidak tega untuk menolak terus. 4rusan telah selesai dengan baik, dan Soan "u tentu sedang menanti di dusun di kaki bukit. )erlambat sedikit pun tidak mengapa daripada memaksa menolak dan menimbulkan kemarahan kakek yang berangasan ini. Siangkoan Hui memandang kepada Sin -iong dengan sepasang mata bersinar sinar, penuh kekaguman dan ketika ayahnya menggandeng pemuda itu dengan tangan kanan, kemudian menggandengnya dengan tangan kiri, dia tersenyum dan meronta melepaskan diri karena malu, kemudian berlari lari kecil meninggalkan mereka. ,Ha ha ha% Hui #i... ha ha ha ha% ;ng kau benar. *ia ini seorang pemuda pilihan, seorang pemuda hebat%, *engan penuh kegembiraan )ee tok men#amu Sin -iong. ,Siapakah .ona yang lihai dan berani itu+, ,*ia adalah 0u! Soan "u, seorang sahabat baik saya, -ocianp!e. *ia sedang mencari ayahnya dan saya membantunya., ,Mana dia+ 'arena dia sahabatmu, dia pun sahabat kami. Biar aku menyuruh orang mengudangnya., ,)idak usah, -ocianp!e. ?ataknya aneh dan keras, #angan #angan malah menimbulkan salah paham., ,Ha ha ha, aku suka kepadanya% Se#ak pertemuan pertama aku kagum kepada anak itu% 'eras, aneh dan berani% Hebat dia% (ihh, Sin tong...., ,-ocianp!e, nama saya '!a Sin -iong., ,)idak apa, aku tetap menyebutmu Sin tong. ;ngkau memang anak a#aib, luar biasa sekali. (pakah engkau telah men#adi murid pangeran Han )i 0ng+A Sin -iong mengangguk dan merasa agak gugup. ,Benar, akan tetapi saya dilarang untuk bicara tentang Suhu...., (::7) ,Ha ha ha, aku tahu. *ia bukan manusia biasa% (ku girang sekali bertemu dengan muridnya, apalagi muridnya adalah engkau, Sin tong% (hhh... kegirangan yang bercampur dengan kekece!aan sebesar gunung%, )iba tiba kakek itu meremas ca!an araknya dan ca!an arak yang terbuat daripada perak itu seperti tanah lihat sa#a, di dalam kepalanya berubah men#adi perak yang pletat pletot, lenyap bentuk ca!annya. Sin -iong terke#ut dan tidak berani bertanya. 'akek itu melempar ca!an yang sudah tidak karuan itu ke ba!ah me#a dan berteriak kepada muridnya mita diberi sebuah ca!an baru. 'emudian dia berkata, ,Siapa tidak kece!a+ (nakku hanya seorang, perempuan lagi,

dan celakkanya, dia sudah ditunangkan se#ak kecil%, 'akek ini memang selalu bicara keras, kasar dan #u#ur, tak pernah mau menyembunyikan sesuatu% Sin -iong men#adi makin terheran. ,)elah ditunangkan se#ak kecil adalah baik sekali, mengapa celaka, -ocianp!e+A ,'alau ditunangkan dengan engkau tentu sa#a baik sekali% (kan tetapi bukan denganmu , dengan orang lain yang tak kun#ung datang% *an karena telah ditunangkan itu, mana mungkin aku dapat mengambil engkau sebagai mantuku+ Padahal aku tahu, Hui #i suka padamu, dia #atuh cinta padamu. Ha ha, anak pintar itu, matanya ta#am sekali., )entu sa#a Sin -iong men#adi terke#ut dan malu, menunduk dan tak berani bicara lagi. ,;ngkau tentu belum bertunangan, bukan+, Sin -iong hanya menggeleng kepalanya. ,'alau begitu, mudah sa#a % ;ngkau men#adi mantuku, menikah sa#a dengan Hui #i...., ,-ocianp!e, ingatlah bah!a Siocia telah bertunangan, adapun aku.... aku sama sekali tidak mempunyai pikiran untuk menikah,, 'akek itu menarik napas pan#ang. ,;ngkau betul, memang tidak patut kalau diputuskan begitu sa#a, dari satu pihak. (ihhh, -u san -o#in, engkau tua bangka benar benar sekali ini membuat hatiku kesal% (ku telah pergi ke sana baru baru ini dan dia bersama puteranya itu, #uga bersama seorang puterinya, menurut penuturan penduduk di sekitar -u san, telah pergi entah ke mana% (ihh, betapa kesal hatiku...., ,Harap -ocianp!e menenangkan pikiran. Mungkin mereka sedang mencari -ocianp!e. 'alau sudah #odoh, tentu akan dipertemukan kelak., 'embali kakek itu mengangguk angguk. Memang, setelah mendengar bah!a pemuda yang tadinya akan dibunuhnya itu ternyata adalah Sin tong yang dahulu diba!a oleh Pangeran Han )i 0ng tokoh Pulau ;s, dia tertarik dan terke#ut sekali. Bukan hanya untuk mencoba menarik pemuda itu men#adi mantunya, akan tetapi #uga untuk keperluan lain yang amat penting. *ia masih ragu ragu untuk membicarakan urusan ini, maka dia menanti kesempatan baik dan hendak men#a#aki lebih dulu, di 1ihak manakah pemuda ini berdiri. Sementara itu, Siangkoan Hui merasa malu sekali. *ia sudah mengenal baik !atak ayahnya yang kasar dan #u#ur. )entu kalau dia ikut masuk ke dalam rumah menemui pemuda itu, ayahnya akan bicara yang bukan bukan tanpa tedeng aling aling lagi% *ia merasa malu dan.... girang bukan main. )ak dapat ia menipu hatinya sendiri. *ia memang telah #atuh cinta kepada pemuda itu% Pemuda yang amat luar biasa, bukan hanya tampan dan gagah, namun memiliki !atak yang amat hebat. Belum pernah dia bertemu dengan pemuda segagah itu, begitu halus, begitu budiman, begitu tabah dan mengalah, akan tetapi #uga amat lihai sehingga seratus kali rangketan itu tidak membekas sama sekali di kulit tubuhnya yang putih halus dan padat membayangkan tenaga yang luar biasa% *ia sudah #atuh cinta% dan ayahnya sudah mengetahui akan hal ini. )entu ayahnya akan bicara terang terangan kepada pemuda itu. (kan tetapi, bagaimana dengan tunangannya+ )eringat akan ini, tiba tiba Siangkoan Hui men#adi lemas. *ia duduk bersandar pohon dan termenung, menanggalkan sabuk sutera merah yang melibat pinggangnya. 'iranya sabuk itu hanya sabuk tambahan dan dapat dipergunakan sebagai saputangan, karena di pinggang itu telah terdapat sabuk lain yang ber!arna kuning. Sambil menggigit gigit u#ung sabuk sutera merah, Siangkoan Hui termenung, mukanya sebentar pucat sebentar merah tanda bah!a hatinya kacau tidak karuan oleh #alan pikirannya. *ara ini sama sekali tidak tahu bah!a se#ak tadi ada bayangan yang mengikutinya, bayangan seorang gadis lain yang memandangnya dengan sinar mata berapi api penuh kemarahan% Gadis ini bukan lain adalah Han S!at Hong% )adinyaS!at Hong mengintai dan hampir sa#a dia melompat keluar untuk menolog suhengnya. (kan tetapi kemunculan Siangkoan Hui yang melarang ayahnya menggunakan tanduk rusa memukul Sin -iong, membuat dia membatalkan niatnya menolong Sin -iong. (palagi melihat betapa usaha pertolongan dara cantik puteri kakek berangasan itu berhasil% Hatinya terasa panas sekali, seperti dibakar dan serta merta dia merasa benci kepada Siangkoan Hui% 'ebencian yang membuat dia diam diam mengikuti dara itu dengan niat untuk membunuhnya% S!at Hong sendiri tidak mengerti mengapa dia selalu marah dan tidak senag kalau melihat ada gadis memperlihatkan sikap baik dan mencinta kepada Sin -iong. *ia sendiri tidak tahu bah!a hatinya diamuk cemburu% Melihat Siangkoan Hui yang dibayanginya itu duduk seorang diri di tempat sunyi itu, menggigit u#ung sabuk merah dengan !a#ah sebentar pucat sebentar merah, melamun dan kadang kadang tersenyum manis, S!at Hong merasa perutnya seperti dibakar% ,Perempuan tak tahu malu%, Bentaknya dan dia sudah melompat keluar, mencabut pedangnya dan menyilangkan pedang itu di tangan kanan dan sarung pedang di tangan kiri, memasang kuda kuda dan membentak, ,Bersiaplah untuk mampus di tangan .onamu%, (::9)

Siangkoan Hui adalah seorang gadis yang se#ak kecil digembleng ilmu silat tinggi oleh ayahnya, maka begitu melihat bayangan berkelebat tadi, dia sudah meloncat bangun. 'ini, melihat bah!a yang muncul dan datang datang memakinya itu adalah seorang gadis cantik yang tidak dikenalnya, dia melongo. ,;h eh, apakah kau ini orang gila+, )entu sa#a pertanyaan ini membuat S!at Hong men#adi makin marah. 'edua pipinya merah seperti udang direbus dan sepasang matanya yang #eli itu mengeluarkan sinar berapi api. Sukar dikatakan siapa di antara kedua orang dara itu yang lebih menarik. 'eduanya sama muda, sama cantik #elita dan pada saat itu sama marahnya% ,'au.... kau.... perempuan rendah% Perempuan macam engkau berani #atuh cinta kepada Suhengku%, S!at Hong memaki. Siangkoan Hui terke#ut sekali, akan tetapi perutnya #uga sudah panas dibakar kemarahan mendengar dirinya dimaki maki orang. ,(pa+ 'au ini mengaku Sumoinya+ Sungguh tidak patut% Seekor naga mana mempunyai sumoi seekor cacing+, *apat dibayangkan betapa marahnya hati yang keras seorang dara seperti S!at Hong mendengar ini. $ngin dia mencaci maki habis habisan, ingin dia men#erit #erit, akan tetapi karena dia tak pandai cekcok dengan suara, dia hanya mengeluarkan suara melengking nyaring dan pedangnya sudah mener#ang ke arah dada Siangkoan Hui% ,Singgg... ?uuuuttt......%, Siangkoan Hui #uga mengeluarkan pekik kemarahan, tubuhnya tiba tiba mencelat ke atas dan dari atas sabuk sutera merahnya yang ternyata adalah sen#atanya yang ampuh itu menyambar ke ba!ah dengan serangan balasannya yang tidak kalah berbahaya. Plakkkk%%, Sarung pedang di tangan kiri S!at Hong berhasil menangkis serangan itu dan dia terke#ut #uga menyaksikan kelincahan la!an. )ahulah S!at Hong bah!a la!annya tak boleh dipandang ringan dan memiliki ginkang yang amat hebat, maka dia memutar pedangnya dengan kecepatan kilat. 3epotlah Siangkoan Hui menghadapi permainan pedang la!annya yang amat luar biasa itu. Sebetulnya tingkat kepandaian Siangkoan Hui sudah tinggi, dan pada #aman itu, sukarlah dicari tandingannya. Sebagai puteri tunggal, )ee tok telah menurunkan semua ilmu simpanannya dan selain memiliki sen#ata istime!a berupa sabuk sutera, #uga dara ini adalah seorang hali racun seperti ayahnya. (yahnya adalah seorang tokoh yang ber#uluk 3acun Bumi, tentu sa#a dia mempela#ari pula penggunaan racun racun yang ampuh. Setelah mendapat kenyataan betapa permainan pedang la!annya benar benar amat lihai dan berbahaya, tiba tiba Siangkoan Hui membentak dan dari tangan kirinya menyambar sinar sinar merah. Sa!at Hong mengeluarkan suara mendengus dari hidung dan menge#ek, sinar pedangnya berkelebatan dan bergulung gulung sehingga #arum #arum merah yang dilepas Siangkoan Hui secara lihai itu semua dapat dipukul runtuh. ,Haiiittt....%%, S!at Hong meluncur ke depan, didahului sinar pedangnya, pedang itu menusuk lalu disambung membabat ke kanan kiri, sedangkan sarung pedangnya masih bergerak menghantam dari atas. Seolah olah semua #alan keluar tertutup dan tidak memungkinkan la!an untuk mengelak lagi% ,Hiaaaaahhhh%%, Siangkoan Hui memekik nyaring, sabuknya berubah men#adi sebatang benda keras yang diputar putar, melindungi tubuhnya. Pada saat pedang tertangkis, tiba tiba dari u#ung sabuk merah itu menyambar dua batang paku merah yang meluncur tanpa tersangka sangka dan dengan cepat sekali ke arah tenggorokan S!at Hong% ,(ihhh....%%, S!at Hong men#erit dan tidak ada #alan lain baginya kecuali membuka mulutnya yang kecil dan ,menangkap, dua batang paku merah itu dengan gigitan giginya yang kecil kecil dan putih berderet rapi itu% Siangkoan Hui terke#ut dan kagum bukan main, dan pada saat itu, S!at Hong telah meniupkan dua batang paku ke arah tubuh la!an. )entu sa#a Siangkoan Hui dapat mengelakkan sen#ata rahasianya sendiri ini dengan mudah. (kan tetapi kini S!at Hong sudah marah sekali dan pedangnya bergerak untuk membunuh% Jurus #urus terhebat dari Pulau ;s dimainkannya dan tentu sa#a Siangkoan Hui terdesak hebat dan u#ung sabuknya sudah robek dicium u#ung pedangnya% ,Sumoi, #angan....%%%, )iba tiba terdengar seruan dan Sin -iong melompat memasuki lapangan pertandingan, menolak lengan sumoinya dengan tangan kiri. ,Sumoi....% Syukur kita dapat saling bertemu di sini....%, Sin -iong berseru girang bukan main. (kan tetapi, perut S!at Hong terasa panas saking mendongkolnya.tadi dia sudah berhasil mendesak la!an dan belasan #urus lagi sa#a dia tentu akan menang. Siapa )ahu, suhengnya muncul dan la!annya itu dapat meloncat keluar dan kini berdiri di belakkang kakek yang men#adi ayahnya% ,(ku harus membunuhnya%, bentaknya dan dia hendak melompat ke arah Siangkoan Hui. ,Sumoi, #angan serang orang%, ,'alau begitu, serang kau sa#a%, *an gadis itu lalu menyerang Sin -iong kalang kabut dengan pedangnya% (::<)

,;h eh....% 0hhh....% Sumoi...., mengapa kau marah marah+, Sin -iong terpaksa berlompatan ke sana sini mengelak karena sambaran pedang di tangan sumoinya itu bukan main main% ,'enapa kau membelanya+ 'enapa+, S!at Hong berkata berlahan dan menyerang terus tanpa mempedulikan seruan suhengnya. Pada saat itu tampak dua sosok bayangan berkelebat dan tahu tahu di situ telah berdiri '!ee -un dan Soan "u. Bagaimana dua orang muda ini dapat datang bersama+ )elah kita ketahui bah!a Soan "u disuruh pergi oleh Sin -iong, dan karena gadis ini amat taat kepada Sin -iong, dengan hati berat dia meninggalkan puncak itu hendak turun ke dusun kembali. *an telah diceritakan pula di bagian depan betapa '!ee -un melakukan penyelidikan bersama S!at Hong dan mereka berpencar. '!ee -un mengambil #alan dari kiri. 'ebetulan sekali ketika pemuda ini sedang berindap indap melakukan penyelidikan, dia melihat seorang gadis cantik ber#alan seorang diri keluar dari pagar. )entu sa#a dia mengira bah!a gadis itu adalah seorang musuh. )imbul dalam pikirannya untuk menangkap gadis ini dan memaksanya mengaku apa yang telah ter#adi di sebelah dalam . Hal ini akan lebih memudahkan penyelidikannya, daripada menyelidiki dari luar tak berketentuan. *engan pikiran ini, '!e -un tiba tiba meloncat keluar dari tempat sembunyinya dan langsung dia menubruk dan memeluk Soan "u% *apat dibayangkan betapa marahnya dara ini. 'etika tiba tiba ada seorang laki laki keluar dari semak semak dan dengan gerakan secepat kilat menyergap dan memeluknya, tentu sa#a dia mengira bah!a ini tentulah anak buah )ee tok yang hendak menangkapnya atau hendak berkurang a#ar. ,Setan keparat #ahanam terkutuk %%, bentaknya dan dia mengerahkan tenaganya, meronta dan menggerakan kaki tangannya, menyepak dan menampar. ,Plak plak plak.....% ?ah !ah..... galak benar%, '!ee -un ke!alahan dan terpaksa melepaskan rangkulannya karena tulang kering kakinya kena ditendang, pipinya dicakar dan dagunya ditampar% 'ini mereka berhadapan dan saling pandang. 'eduanya kelihatan tertegun karena sama sama tidak menyangka. '!ee -un sama sekali tidak menyangka bah!a yang ditangkapnya tadi, dipeluknya karena disangkanya seorang pelayan !anita, kiranya adalah seorang dara rema#a yang cantik #elita% Sedangkan Soan "u yang terke#ut melihat seorang pemuda yang begitu tampan gagah perkasa. Se#enak keduanya saling pandang, kemudia timbul kegalakan Soan "u yang men#adi marah. *ia memang sudah mendongkol disuruh pergi oleh Sin -iong , hatinya gelisah memikirkan Sin -iong biarpun dia yakin pemuda itu akan mampu men#aga dirinya. 'ini ada orang yang betapa gagahnyapun telah berlaku kurang a#ar. ,Setan alas% Siapa kau+ )entu kaki tangan )ee tok, ya+ Hendak menangkap aku+ 'eparat #ahanam% ;ngkau sudah bosan hidup%, ,)ar tar tar....%%, "ambuk buntut ikan hiu itu sudah meledak ledak di atas kepala '!ee -un. Soan "u mengira bah!a sekali serang sa#a kepala pemuda gagah itu tentu akan pecah. Seberapa hebat sih kepandaian anak buah )ee tok+ (kan tetapi betapa herannya ketika dia melihat pemuda tinggi besar itu dapat mengelak dengan amat cepatnya, bahkan telapak tangan pemuda itu berhasil menepuk lengannya yang memegang cambuk. ,Plakkk%, Pemuda itu terheran. )amparannya tidak membuat cambuk itu terlepas% ,(ihhh..... nanti dulu, #angan menyerang begitu. (ku bukan anak buah )ee tok atau racun manapun #uga%, .amun Soan "u sudah merasa penasaran sekali. 'embali dia menyerang dan kini cambuknya berubah men#adi segulung sinar hitam yang menyambar nyambar dibarengi suara meledak ledak. (kan tetapi, '!ee -un tetap dapat mengelak dan meloncat ke sana sini, bahkan kadang kadang dia berani menangkis cambuk itu dengan telapak tangannya% Hal ini tentu sa#a mengagumkan hati Soan "u. *an tidak tahu bah!a pemuda itu menggunakan ilmu Bian sin kun ()angan 'apas Sakti) yang mengandung sinkang tingkat tinggi yang membuat telapak tangannya men#adi lemas seperti kapas dan karenanya tidak terluka oleh benda keras% ,.ona cantik tapi galak seperti kucing lapar%, '!ee -un balas memaki ketika melihat nona itu menyerang terus sambil memaki maki. ,Berhentilah dulu dan kita bicara%, ,$blis raksasa, kau yang kelaparan%, Soan "u membentak makin marah dan kini dia sudah mencabut pedangnya, pedang "oa kut kiam% *engan kedua sen#atanya ini, dia menyerang kalang kabut% ,?ah, runyam% Perempuan galak dan ganas%, '!ee -un terancam bahaya maut dan dia pun terpaksa lalu mencabut pedangnya dengan tangan kanan sedangkan tangan kirinya memegang kipas gagang perak. ,)ringgggg.... "ringggg trangggg......%, Bunga api berpi#ar dari keduanya terdorong kebelakkang oleh pertemuan sen#ata yang hebat itu tadi. 'ipas bertemu dengam cambuk dan pedang bertemu dengan pedang. Masing masing men#adi terke#ut dan terheran. )enaga sinkang mereka seimbang% ,Bagus% Mari kita bertanding sampai selaksa #urus%, Soan "u sudah mener#ang lagi.

,)rangggg....% )rangggg....%%, 'embali '!ee -un menangkis sekuatnya dan mereka terdorong mudur. ,Sombongnya% Manusia mana kuat bertanding sampai selaksa #urus+ Makan !aktu berapa bulan+ )unggu dulu, mengapa kau marah marah kepadaku seperti orang kebakaran #enggot+, (::=) ,.gaco% Jenggotmu yang kebakaran%, ,;h, ohhh% 'au bikin aku bingung% Benar, kau tidak ber#enggot. ;h, kenapa kau marah marah begini+ *an kau lihai bukan main% Sen#atamu mengerikan%, "ere!et%, Soan "u sudah hendak mener#ang lagi, sekarang terdorong oleh rasa penasaran bah!a dia tidak mampu mengalahkan pemuda ini. ,.anti dulu% 'ita bicara dulu, baru kita bertanding selaksa.... eh, seratus #urus sa#a% (ku salah menduga, kukira kau tadi seorang pelayan di sini%, ,Menghina kamu ya+ 0rang macam aku ini pelayan+ 'alau kau baru pantaslah men#adi #ongos% (tau #agal babi%, ,Maa1kanlah. (ku tadi melihat dari #auh. (ku sedang menyelidiki..... !ah, celaka% 'au tentu puteri )ee tok%, '!ee -un terke#ut dan menyesali kebodohannya. Mengapa dia tidak menduganya lebih dulu+ Siapa lagi kalau bukan puteri )ee tok yang begini lihai+ ,(ku bukan anak racun bumi, bukan anak racun bau% (ku malah musuhnya%, ,?ah, benarkah+ 'alau begitu kita cocok% (ku pun sedang melakukan penyelidikan. (ku mendengar ada biruang diadu dengan harimau, pemilik biruang itu adalah sahabatku, eh, maksudku, sahabatnya sahabatku%, Soan "u men#adi bingung. ,bicaramu seperti orang sinting%A ,Memang betul, sahabatnya, eh, malah suhengnya sahabatku. 'au siapa+, ,(ku baru sa#a meninggalkan pemilik biruang itu yang men#adi sahabat baikku., *engan singkat Soan "u menuturkan betapa Sin -iong mengalah dan malah menyuruh dia pergi dan ingin menerima hukuman% ,?ah, kenapa kau sudah begini besar masih begini tolol+, ,Siapa+ Siapa tolol+, Soan "u melangkah ma#u dan sepasang sen#atanya sudah menggetar ditangannya. ,Siapa lagi kalau bukan engkau+ Mengapa kau meninggalkan sahabatmu itu menghadapi hukuman+ 'au tidak tahu siapa itu )ee tok Siangkoan Hou!+ *ari #ulukannya sa#a sudah mudah diketahui. *ia 3acun Bumi, ke#emnya bukan main. Sahabatmu itu, suheng sahabatku, pemilik biruang, tentu akan dibunuhnya%, ,(pa....+, ?a#ah Soan "u men#adi pucat sekali. ,"elaka....%, ,Hayo cepat kita kesana, barangkali belum terlambat%, *emikianlah, kedua orang itu seperti berlomba lari sa#a, bersicepat lari kembali ke puncak. *an mereka tiba di tempat yang tepat di mana mereka melihat S!at Hong sedang menyerang kalang kabut kepada Sin -iong yang mengelak ke sana sini. 'etika '!ee -un melihat sahabatnya itu mener#ang seorang pemuda dengan mati matian dan mendapat kenyataan betapa pemuda itu lihai bukan main, biarpun bertangan kosong namun pedang di tangan S!at Hong sama sekali tidak pernah menyentuhnya, dia sudah menggerakan pedang dan kipasnya, meloncat ma#u sambil membentak, ,Berani kau menghina Hong moi+, ,)rangg cringgg....%%, '!ee -un terdorong ke belakkang dan matanya terbelalak melihat bah!a yang menangkisnya adalah sepasang sen#ata di tangan..... Soan "u yang mendelik dan memaki, ,'erbau tolol% Berani kau mencampuri urusan -iong koko+, Setelah berkata demikian, Soan "u menyerang kalang kabut dan kembali mereka saling serang dengan serunya% Melihat ini, otomatis S!at Hong menghentikan serangannya dan Sin -iong #uga sudah meloncat ke belakkang lalu berkata, ,Jangan bertempur% Soan "u, mundurlah....%, ,-iong ko, biarkan aku bertemput dengan ga#ah ini sampai selaksa....... eh, seratus #urus%, '!ee koko, mundur% 0rang sendiri......%, ,Hehhhh....+ 0rang sendiri....+ *ia ini...., '!ee -un terke#ut dan terheran heran, sebentar memandang kepada Sin -iong, lalu kepada Soan "u. ,'!ee koko, inilah suhengku yang kucari cari., S!at Hong memperkenalkan . ,;h.... akan tetapi, mengapa kau menyerangnya.....++, Sin -iong cepat berkata, ,Saudara yang gagah, Sumoiku ini memang kalau lama tidak bertemu lalu ingin menga#akku berlatih., Mendengar ini, merah !a#ah S!at Hong. Setelah ketahuan oleh semua orang betapa dia marah marah dan menyerang suhengnya sendiri, baru dia teringat dan men#adi malu. Sementara itu, dapat dibayangkan betapa kaget dan sedihnya hati Siangkoan Hui ketika itu. 'iranya dara cantik yang amat lihai ini adalah Sumoi dari '!a Sin -iong dan melihat sikapnya, dia dapat menduga bah!a dara yang galak ini cemburu kepadanya. Maka dia sudah melangkah ma#u dan men#ura sambil berkata, ,(h, harap maa1kan. 'iranya "ici adalah sumoi dari '!a taihiap....,

,Hemmmm.... sudahlah%, S!at Hong berkata malu, kemudian memperkenalkan kepada suhengnya, ,Suheng, dia ini adalah Saudara '!ee -un, murid dari -am Hai Seng#in., ,Ha ha ha% 'iranya murid ma#ikan Pulau 'ura kura+ Selamat datang% *an .ona adalah Sumoi dari '!a taihiap+ (ihhh..... sungguh hari ini kami kedatangan banyak tokoh besar%, 'emudian berkata kepada Soan "u yang masih cembertu. ,Baik sekali .ona sudah datang kembali. Mari.... mari orang orang muda yang gagah perkasa, marilah kita duduk dan bicara di dalam., )ee tok Siangkoan Hou! lalu mempersilahkan mereka semua memasuki gedungnya dan dia men#amu mereka dengan hidangan me!ah, dibantu oleh puterinya, Siangkoan Hui yang merasa kagum sekali kepada S!at Hong, akan tetapi #uga merasa iri hati dan berduka. )idaklah demikian dengan perasaan Soan "u. Memang tak dapat disangkal lagi bah!a gadis Pulau .eraka ini amat tertarik kepada Sin -iong yang dianggapnya sebagai seorang pemuda yang luar biasa dan amat mengagumkan hatinya. (kan tetapi, selama dalam per#alanan ini Sin -iong #elas memperlihatkan sikap bah!a pemuda itu sama sekali tidak tertarik kepadanya, #uga bah!a sikap baiknya itu lebih mendekati sikap baik seorang kakak terhadap adiknya, pula, melihat bah!a sesungguhnya S!at Hong, sumoi pemuda itu, #uga mencintai suhengnya, Soan "u maklum bah!a tidaklah mungkin dia membiarkan cintanya terhadap Sin -iong berlarut larut. Pertemuannya dengan '!ee -un telah mengubah seluruh perasaan hatrinya. Pemuda raksasa ini amat hebat, amat menarik dan #elas lebih cocok dengan dia% '!ee -un merupakan seorang pemuda yang #u#ur, terus terang, gagah perkasa dan biarpun baru sekali bertemu sa#a, mereka telah saling serang sampai dua kali% 0leh karena itu, ketika mereka semua makan bersama mengelilingi me#a besar, perhatian Soan "u lebih banyak tertu#u kepada pemuda perkasa itu. Setelah mereka makan minum, berkatalah )ee tok Siangkoan Hou!, suaranya sungguh sungguh dan kata katanya ditu#ukan kepada Sin -iong dan S!at Hong, ,Saya tidak tahu dengan #elas apakah Ji !i mempunyai hubungan dengan Pulau ;s, akan tetapi mengingat bah!a '!a taihiap adalah murid dari Pangeran Han )i 0ng dari Pulau ;s, maka agaknya apa yang hendak saya bicarakan ini akan menarik perhatian Ji !i. *an sesungguhnya saya, atas nama para orang gagah di dunia kang ou!, saya amat mengharapkan bantuan Sin tong%, (::>) ,(h, mengapa -ocianp!e terlalu sungkan dan merendahkan diri+ Harap diceritakan ada urusan apakah yang kiranya dapat kami bantu, dan harap #angan memba!a ba!a nama Pulau ;s., ,Justeru karena urusan ini menyangkut Pulau ;s., ,Heiii....+ (da urusan apakah yang menyangkut Pulau ;s+, S!at Hong bertanya penuh semangat. Mendengar ini )ee tok tersenyum dan memandang. ,Sebagai Sumoi dari Sin tong, tentu .ona #uga dari Pulau ;s, bukan+ Gerakan pedang .ona tadi hebat bukan main...., ,)idak perlu diketahui siapa pun apakah aku dari Pulau ;s atau tidak,, #a!ab S!at Hong tegas. ,'alau ada urusan Pulau ;s, kami ingin mendengar., ,-ocianp!e, harap ceritakan kepada kami dan maa1kanlah sikap Sumoi yang selalu tegas dan singkat. Perlu saya berutahukan bah!a memang amatlah penting artinya bagi kami kalau ada urusan yang menyangkut Pulau ;s., )ee tok menarik napas pan#ang. ,'alau dibicarakan sungguh membuat orang men#adi penasaran sekali. Ji !i ((nda Berdua) tentu telah mendengar nama besar Bu tong pai, bukan+ .ah, semua orang gagah dari dunia kang ou! bersepakat untuk menentang Bu tong pai mati matian., ,Haiii....+ Mengapakah+ Maa1 kalau aku mencampuri, akan tetapi sungguh hatiku penasaran sekali mendengar Bu tong pai dimusuhi orang kang ou!. Bukankah anak murid Bu tong pai adalah orang orang gagah yang dihormati oleh dunia kang ou!+ Mengapa sekarang hendak dimusuhi+, '!ee -un berseru lantang, matanya terbelalak lebar karena penasaran. ,Ha ha ha, agaknya gurumu, Si )ua Bangka -am Hai Seng#in masih belum mendengar berita karena dia selalu bertapa dipulaunya sehingga engkau pun belum tahu, orang muda yang gagah, Bu tong pai telah beberapa bulan ini dikuasai oleh seorang ketua baru%, ,Soal pengangkatan ketua baru Bu tong pai, kurasa adalah urusan dalam Bu tong pai sendiri%, kata pula '!ee -un. ,Memang demikian kalau ketua baru itu orang dalam Bu tong pai pula. akan tetapi, ketua baru itu mengaku dirinya sebagai 3atu Pulau ;s dan telah melakukan perbuatan se!enang !enang, melanggar peraturan kang ou!, mengalahkan banyak tokoh kang ou! dan kabarnya bahkan bersekutu dengan pemberontak%, ,$hhhh....%, S!at Hong berseru. ,'iranya dia di sana....%, Sin -iong #uga berseru. Mendengar seruan dua orang muda sakti dari Pulau ;s itu, )ee tok cepat memandang penuh selidik. ,Ji !i mengenal !anita itu+,

Sin -iong mengangguk tenang. ,(gaknya begitulah. *an sekarang #uga kami berdua minta diri, karena kami harus segera berangkat ke Bu tong pai., ,)api biarlah kami membantumu, dan kalau perlu kita memberitahukan teman teman di dunia kang ou! agar...., ,)idak usah, -ocianp!e. $ni adalah urusan antara kami sendiri. Bukankah begitu Sumoi+, ,Benar% Harus kami berdua sa#a yang berangkat ke sana. '!ee koko, terima kasih atas bantuanmu mencari Suheng dan setelah kini aku bertemu Suheng dan kami ada urusan yang amat penting, terpaksa aku akan meninggalkanmu. 'ita berpisah sampai di sini, '!ee koko., '!ee -un mengangguk dan berkata dengan suara lirih setelah menarik napas pan#ang. ,(ku mengerti, Hong moi., ,Soan "u, kuharap engkau suka menanti dulu di sini dan harap Siangkoan -o enghiong melimpahkan kebaikan hati dengan menerima Soan "u di sini untuk beberapa hari sampai saya selesai berurusan dengan Bu tong pai., ,)entu sa#a% *engan senang hati% Biarlah 0u! siocia tinggal di sini dulu, ditemani oleh anakku., ,)idak, -iong koko% (ku.... aku.... akan pergi sa#a melan#utkan usahaku mencari (yah. 'au pergilah menyelesaikan urusanmu dengan S!at Hong......, kata Soan "u sambil menekan perasaannya. ,4rusan kita memang berlainan. Selamat tinggal, aku pergi lebih dulu%, Setelah berkata demikian, Soan "u lalu bangkit berdiri dan berlari pergi tanpa menoleh lagi. '!ee -un #uga bangkit berdiri. ,'alau begitu aku pun pamit. Biarlah aku membantu dia kalau dia mau., '!ee -un lalu berlari sambil berseru, ,.ona...., tunggu dulu....%%, .amun Soan "u tidak menengok lagi dan berlari cepat sehingga '!ee -un terpaksa harus mengerahkan ginkangnya untuk menge#ar. Sebentar sa#a kedua orang muda yang berke#aran itu sudah lenyap dari pandangan mata. Sin -iong dan S!at Hong #uga berpamit dan meninggalkan )ee tok bersama puterinya yang mengantar mereka sampai di pintu depan. Setelah kedua orang itu ber#alan pergi dan tidak nampak lagi, terdengar Siangkoan Hui terisak dan menutupi matanya dengan u#ung lengan ba#unya. (:6@) Siangkoan Hou! menghela napas dan merangkulnya. dara itu makin berduka, menangis sesenggukan di dada ayahnya. )ee tok menepuk nepuk pundak puterinya dan berkata, ,Hemm, tidak patut anak )ee tok begini lemah hatinya% (ku tahu bah!a kau #atuh cinta kepadanya, Hui #i. Memang dia seorang pemuda luar biasa% (kan tetapi, aku melihat sesuatu yang aneh pada diri Sin tong itu. (ku akan merasa heran kalau sampai mendengar dia itu menikah% *ia tidak seperti manusia biasa% *ia dari Pulau ;s, demikian Sumoinya. Mereka itu berbeda dengan kita. Selain itu, engkau adalah tunangan putera -usan -o#in Bu Si 'ang. ;ngkau se#ak kecil telah di#odohkan dengan Bu S!ai -iang. Biarlah aku akan mencari lagi mereka%, Siangkoan Hui tidak men#a!ab dan dia menurut sa#a ketika dia#ak masuk ke rumah oleh ayahnya yang amat menyayanginya. Sebetulnya, sukarlah dikatakan apakah Siangkoan Hui benar benar #atuh cinta kepada Sin -iong. 'iranya lebih tepat dikatakan kalau dia tertarik dan suka menyaksikan !a#ah dan sikap pemuda yang halus budi itu. 4ntuk dikatakan #atuh cinta, kiranya masih terlalu pagi% 'eadaan di Bu tong pai mengalami perubahan hebat semen#ak )he '!at -in men#adi ketua partai persilatan besar itu. Bukan hanya perubahan di luar, yang nampak #elas karena adanya banyak anggauta perkumpulan golongan hitam dan sepak ter#ang mereka yang kasar dan ugal ugalan, mengandalkan kepandaian untuk menentang siapa sa#a, akan tetapi #uga ter#adi perubahan di sebelah dalam yang tidak diketahui oleh orang luar. )er#adi hal yang membuat S!i .io seringkali menangis seorang diri di dalam kamarnya% Peristi!a yang memalukan hati dara itu, yaitu ketika dia melihat betapa kakaknya, S!i -iang, telah men#adi kekasih dari subo mereka sendiri% )adinya tentu sa#a hal itu ter#adi secara sembunyi sembunyi, akan tetapi kini dia melihat sendiri betapa subonya dan kakaknya itu ber#inah secara terang terangan, tidak bersembunyi lagi dan biarpun pada siang hari di mana banyak mata para angauta Bu tong pai menyaksikannya, dengan seenaknya ketua Bu tong pai itu memasuki kamar Bu S!i -iang atau sebaliknya pemuda itu memasuki kamar subonya kemudian pintu kamar ditutup dari dalam% Hati S!i .io membrontak, akan tetapi apa yang dapat dia lakukan kecuali menangis+ *an memang sungguh menyedihkan sekali kenyataan bah!a seorang pemuda seperti Bu S!i -iang kini ter#ebak oleh na1su berahi dan men#adi hamba na1su berahi, #uga men#adi hamba subonya sendiri yang membuatnya tergila gila% Hal ini tidak amat mengherankan, mengingat bah!a S!i -iang adalah seorang pemuda yang masih hi#au. Seorang pemuda rema#a yang tentu sa#a tidak kuat menahan godaan dan rayuan seorang !anita yang sudah matang seperti )he '!at -in pula, memang rasa kagum seorang muda

terhadap la!an kelaminnya yang lebih tua dengan mudah menyeretnya ke dalam perangkap cinta na1su. *i lain pihak, peristi!a itu bukanlah dapat diartikan bah!a )he '!at -in adalah seorang !anita yang gila laki laki atau gila berahi. Sama sekali tidak. *ia adalah seorang yang normal, dan hanya keadaanlah yang membuat dia men#adi seorang penyele!eng besar. *ia adalah seorang !anita yang belum tua benar, baru tiga puluh tahun usianya, ber!a#ah cantik dan bertubuh sehat. Setelah men#adi #anda dan hidupnya menyendiri, !a#arlah kalau dia merindukan cinta asmara, merindukan kehangantan rasa sayang seorang pria. (dapun pria yang sudah de!asa dan yang dekat dengannya adalah Bu S!i -iang, maka tidak pula mengherankan apa bila dia teertarik dan #atuh hati kepada muridnya sendiri ini. 'arena pemuda ini masih hi#au dan tentu sa#a tidak berani mulai dengan langkah pertama, maka )he '!at -in yang menggunakan perasaan ke!anitaannya untuk membuka pntu dan menggerakan kaki dalam langkah pertama. *ialah yang memikat dan merayu sehingga akhirnya S!i -iang #atuh dan mabok. Sekali sa#a hubungan #inah dilakukan, maka membuat orang men#adi mencandu. &ang pertama kali segera disusul oleh yang ke dua, ke tiga, kemudia mereka men#adi ketagihan dan seolah olah tidak dapat lagi hidup tanpa kelan#utan hubungan gelap mereka% )entu sa#a hal ini dapat ter#adi karena keadaan hidup '!at -in. (ndaikata dia masih seorang pendekar !anita seperti belasan tahun yang lalu, tentu perbuatan ini sampai mati pun tak kan dia lakukan. (kan tetapi kini keadaanya lain. *ia men#adi seorang !anita yang berhati keras oleh sakit hati, kemudian men#adi tak peduli oleh keadaannya sebagai seorang ketua paksaan dari Bu tong pai, seorang yang bercita cita untuk mencarikan kedudukan setingginya bagi puteranya. 'edudukannya memberi dia perasaan lebih dan berkuasa, maka timbul si1at untuk bertindak se!enang !enang tanpa mempedulikan orang lain lagi. (kan tetapi, selain hubungan gelap dengan muridnya yang tersayang ini, '!at -in #uga mulai dengan langkah langkah ke arah tercapainya cita citanya. *ia mulai memperkuat Bu tong pai dengan mengadakan hubungan dengan para pembesar di kota ra#a melalui anggauta anggauta barunya, yaitu para pembesar yang mempunyai cita cita yang sama, para pembesar calon pembrontak. 'edudukan Bu tong pai makin kuat setelah ter#adi peristi!a hebat pada beberapa hari yang lalu. Pada beberapa hari yang lalu, pagi pagi sekali, anak buah Bu tong pai gempar dengan munculnya dua orang laki laki di pintu gerbang Bu tong pai. )idak ada seorang pun anak buah Bu tong pai yang berani sembarangan turun tangan ketika mendengar dan mengenal bah!a dua orang ini adalah tokoh tokoh besar dalam dunia persilatan. 'etika seorang diantara mereka, yang usianya sudah enam puluh tahun lebih, kumis dan #enggotnya sudah putih, mengatakan bah!a mereka minta ber#umpa dengan ketua Bu tong pai yang baru, para anak murid Bu tong pai cepat memberi kabar kepada )he '!at -in yang pada saat itu masi enak enak pulas dalam pelukan muridnya, #uga kekasihnya, Bu s!i -iang% )erke#utlah dia ketika pintu kamarnya diketuk dan mendengar suara seorang murid bah!a di luar pintu gerbang terdapat dua orang tamu, ayah dan anak she "oa dari dusun 'oan teng di kaki Pegunungan Bu tong san yang minta bertemu dengan ketua% ,Suruh mereka menanti di luar% (ku segera datang%, '!at -in dengan marah. (:6:) )ak lama kemudian, '!at -in yang ditemani oleh S!i -iang dan S!i .io, #uga ikut pula Han Bu 0ng yang usianya hampir sebelas tahun, keluar dari pintu gerbang menemui dua orang itu. Senyum menge#ek menghias bibir ketua Bu tong pai yang cantik itu. Semen#ak dia merampas kedudukan ketua dengan paksa, sudah lima kali dia didatangi tokoh tokoh kang ou! yang agaknya datang karena permintaan para tosu Bu tong pai yang mengundurkan diri. Para tokoh ini merasa penasaran dan membela para tokoh Bu tong pai. *engan mudahnya semua tokoh yang datang berturut turut itu dirobohkan oleh '!at -in, ada yang te!as seketika, ada yang terpaksa pergi memba!a luka luka berat% *an kini, ayah dan anak yang datang itu merupakan tokoh tokoh yang datang ke enam kalinya. S!i -iang dan S!i .io yang menggandeng tangan Bu 0ng segera minggir dan membiarkan subu mereka seorang diri menghadapi dua orang tamu itu. *engan pakaian yang me!ah dan indah, dandanan seperti puteri kera#aan, )he '!at -in tampak sebagai seorang !anita bangsa!an agung yang memiliki !iba!a. *engan sikap angkuh dia melangkah ma#u menghadapi dua orang itu sambil tersenyum. 'edua orang itu berpakaian sederhana, namun dari sikap mereka yang tenang #elas tampak kegagahan mereka sebagai pendekar pendekar penentang ke#ahatan. 'akek itu biarpun sudah tua, masih kelihatan sehat dan kuat, #enggot dan kumisnya yang putih menambah keangkeran !a#ahnya. *i pinggangnya tergantung sebatang pedang dan dia memandang ketua Bu tong pai dengan sinar mata penuh selidik. 0rang ke dua masih muda, paling banyak tiga puluh tahun usianya, bertubuh tegap dan ber!a#ah tampan gagah. (da kemiripan pada !a#ah kakek dan laiki laki ini dan memang mereka itu adalah ayah dan anak yang terkenal sekali namanya sebagai pendekar pendekar dari dusun 'oan teng yang men#adi sahabat sahabat baik dari para tosu Bu tong pai. kakek "oa Hok memiliki ilmu pedang turunan keluarga "oa yang amat lihai dan ilmu pedang ini diturunkan pula kepada

puteranya itu yang bernama "oa 'hi. 'etika ayah dan anak ini mendengar akan malapetaka yang menimpa para pemimpin Bu tong pai, yaitu munculnya orang termuda dari "ap sha Sin hiap, seorang !anita yang merampas kedudukan ketua , kemudian mendengar betapa banyak sahabat sahabat kang ou! yang membela mereka telah roboh di tangan !anita itu, mereka berdua men#adi marah sekali. Sebagai orang orang yang biasa menentang ke#ahatan mereka tidak mempedulikan berita tentang kesaktian !anita itu dan berangkatlah mereka meninggalkan rumah, berbekal pedang, semangat dan kebenaran, naik ke Bu tong san men#umpai ketua Bu tong pai itu. )he '!at -in bukan seorang bodoh. Setiap kali ada tokoh naik ke Bu tong san dan hendak menantangnya, dia selalu membu#uk mereka untuk berdamai dan beker#a sama. Selama cita citanya belum tercapai, dia membutuhkan bantuan sebanyak mungkin orang pandai. Maka setiap kali ada orang gagah datang dengan maksud menantangnya dan membela para bekas pimpinan Bu tong pai, dia selalu menyambut mereka dengan bu#ukan manis. Hanya karena bu#ukannya tidak berhasil dan mereka itu berkeras, terpaksa dia turun tangan menerima tantangan mereka. Memang demikianlah si1at orang orang yang mempunyai cita cita besar, cita cita yang sesungguhnya hanyalah na1su keinginan untuk kesenangan diri pribadi. *emi tercapainya cita cita yang merupakan pamrih bagi diri peribadi ini, orang tidak segan untuk bersikap palsu, membu#uk orang sebanyaknya untuk membantunya demi tercapainya cita cita itu. 0rang orang yang tidak membantu di anggap musuh dan perlu dibasmi agar #angan men#adi penghalang cita citanya, sebaiknya, mereka yang mati matian membantunya, #ika cita cita itu sudah tercapai sebagian besar dilupakannya begitu sa#a% (tau kalau teringat pun, hanya diberi pahala sekedarnya karena yang penting bukan orang orang yang membantunya, melainkan dirinya sendiri% Begitu berhadapan dengan ayah dan anak itu, )he '!at -in mengangkat kedua tangannya ke depan dada sambil berkata. ,'iranya Ji !i "oa enghiong ('edua Pendekar she "oa) yang datang. Suadh lama kami mendengar Ji !i yang terkenal gagah perkasa, maka kami merasa beruntung sekali hari ini dapat bertemu. (palagi mendengar bah!a Ji !i adalah sahabat baik dari Bu tiong pai....., ,)he '!at -in%, 'akek "oa membentak dengan telun#uk kiri menuding ke arah muka ketua baru Bu tong pai itu. ,(ku mengenalmu sebagai seorang di antara "ap sha Sin hiap yang gagah perkasa, sebagai seorang murid Bu tong pai yang selalu men#un#ung tinggi nama Bu tong pai. (ku telah puluhan tahun bersahabat dengan Bu tong pai dan telah mendengar akan namamu. (kan tetapi, mengapa setelah menghilang bertahu tahun, engkau kembali ke sini dan men#adi seorang murid murtad, merampas kedudukan ketua mengandalkan kekerasan dan kepandaian+ (ku sebagai seorang sahabat Bu tong pai tentu sa#a tidak mungkin dapat mendiamkan hal penasaran ini tanpa turun tangan%, '!at -in tersenyum manis dan melirik ke arah Soa 'hi yang ber!a#ah tampan, akan tetapi "oa 'hi mengerutkan alis dan memandang penuh kemarahan. ,"oa lo enghiong agaknya kena dibu#uk orang% Memang benar saya men#adi ketua Bu tong pai, akan tetapi hal itu adalah demi kebaikan Bu tong pai, demi cinta saya kepada Bu tong pai. Saya ingin men#adikan Bu tong pai perkumpulah terbesar dan terkuat di dunia kang ou!, dan saya ingin menarik semua orang gagah men#adi sahabat yang dapat beker#a sama. 'arena itu, saya harap Ji !i dapat membuka mata melihat kenyataan dan saya persilahkan Ji !i untuk datang sebagai sahabat dan untuk minum arak persahabatan bersama kami., ,Perempuan murtad% Jangan mengira dapat menyogok kami dengan omongan manis%, 'akek itu membentak marah. 'edua alis yang hitam kecil dan pan#ang itu bergerak gerak dan biarpun mulut yang berbibir itu masih tersenyum, namun kata kata yang keluar mengandung nada dingin, ,Habis apa yang kalian akan lakukan+, (:66) ,Sing% Singggg%%, (yah dan anak itu telah mencabut pedang dan kakek "oa berkata, ,Hanya ada dua pilihan bagi engkau dan kami. Pertama engkau pergi meninggalkan Bu tong pai dan kami akan berterima kasih kepadamu yang mengembalikan Bu tong pai, kepada para pimpinan Bu tong pai, atau kalau engkau berkeras terpaksa kami ayah dan anak turun tangan menggunakan pedang membela kehormatan sahabat sahabat dari Bu tong pai%, ,Hi hik% Betapa gagahnya keluarga "oa% (pakah ilmu Pedang Hok liong kiamsut sehebat sikap mereka, perlu ditonton dulu%, )iba tiba terdengar suara yang lantang dan merdu ini. Semua orang menengok, #uga )he '!at -in yang men#adi terke#ut melihat ada orang datang tanpa diketahuinya. Hal itu sa#a membuktikan bah!a !anita yang muncul ini memiliki ilmu kepandaian yang hebat. (yah dan anak itu mendengar nama ilmu pedang turunan mereka disebut sebut, #uga menengok dengan kaget. ?anita itu pakaiannya mentereng dan biarpun usianya sudah kurang lebih setengah abad, namun harus diakui bah!a dia adalah seorang !anita cantik. 3ambutnya hitam gemuk dan pan#ang, dibiarkan terurai sampai kepinggulnya yang menon#ol

di balik celana yang ketat. )angan kanannya memanggul sebatang payung hitam dan !anita itu tahu tahu telah berdiri di situ dengan gaya lemah lembut. *ia seorang !anita yang masih kelihatan cantik dengan tubuh padat akan tetapi ada sesuatu yang dingin mengerikan keluar dari sikapnya, terutama sekali sepasang matanya yang amat ta#am itu karena mata itu terbelalak memandang hampir tak pernah berke#ap% Melihat !anita ini, kakek "oa terke#ut bukan main dan otomatis dia berseru keras. ,'iam mo "ai li....%%, Puteranya, "oa 'hi terke#ut. )entu sa#a dia sudah pernah mendengar nama ini, nama seorang datuk kaum sesat yang amat terkenal sebagai seorang iblis betina yang selain ke#am dan ganas, #uga amat tinggi ilmu kepandaiannya. 'akek "oa merasa heran sekali mengapa iblis betina yang sudah bertahun tahun tak pernah muncul di dunia kang ou! dan kabarnya hanya bertapa di tempat kediamannya, yaitu di 3a!a Bangkai di kaki Penggunungan -u liang san itu tahu tahu kini muncul di situ. *an biasanya, di mana pun iblis itu muncul, tentu akan ter#adi malapetaka hebat% )he '!at -in #uga sudah mendengar nama itu, yaitu sepuluh tahun yang lalu ketika dia masih men#adi seorang di antara "ap sha Sin hiap. 'etika itu, nama 'iam mo "ai li (?anita "erdik Berpedang Payung) sudah amat terkenal. (kan tetapi dia belum pernah bertemu dengan iblis betina itu dan sekarang dia melirik ke arah !anita itu dengan senyum menge#ek. *engan kepandaiannya seperti sekarang ini, dia tidak perlu takut menghadapi iblis yang manapun #uga% ,'iam mo "ai li, apakah kedatanganmu tanpa diundang ini pun hendak menantang aku sebagai ketua Bu tong pai+ 'alau memang demikian, #angan kepalang tanggung, ma#ulah kau bersama kedua orang She "oa ini agar lebih cepat aku menghadapi kalian%, 4capan yang keluar dengan tenangnya dari mulut ketua Bu tong pai itu menge#utkan hati kedua orang ayah dan anak She "oa itu. Berani bukan main !anita ini menantang 'iam mo "ai li seperti itu% Menyeruh datuk kaum sesat itu untuk mengeroyok% (kan tetapi 'iam mo "ai li terta!a lebar sehingga tampaklah deretan giginya yang putih dan rapi, ,Hi hi hik, hebat sekali mulut ketua baru Bu tong pai% Pantas kau sisebut sebut di dunia kang ou!, kiranya memang memilki keberanian yang hebat% Hanya karena mendengar engkau adalah 3atu Pulau ;s maka aku terpaksa meninggalkan tempatku yang aman dan tenteram. 'alau tidak karena nama ini, biar siapa pun yang akan menduduki Bu tong pai, aku peduli apa+ Sekarang hendak kulihat bagaimana kau menghadapi pe!aris pe!aris ilmu Pedang Hok liong kiamsut yang terkenal ini. 'alau kau memang berharga untuk mela!anku, barulah kita nanti bicara lagi%, )he '!at -in tersenyum menge#ek dan mendenguskan suara dari hidung. ,Hemm, kau merasa terlalu tinggi untuk mengeroyok+ Baiklah, kalau begitu tunggu sa#a sampai aku membereskan dua oran ini. *i sini tidak ada bangku, duduklah di sini%, Setelah berkata demikian, '!at -in menghampiri sebatang pohon dan sekali tangan kirinya bergerak menyabet dengan telapak tangan miring, terdengar suara keras dan pohon itu tumbang. Hebatnya, batang pohon itu putus seperti dibabat pedang ta#am sa#a, rata dan halus sehingga sisanya merupakan sebuah bangku% ,Hi hi hik, memang hebat sinkangmu% )erima kasih, aku menanti di sini,, kata 'iam mo "ai li -iok Si dan sekali meloncat, tubuhnya sudah melayang ke atas batang pohon yang merupakan bangku bermuka halus itu. *ia duduk bertumpang kaki dan menun#ang dagu dengan sebelah tangan, seperti seorang yang akan menikmati suatu tontonan yang menarik. (yah dan anak she "oa itu saling pandang. *i dalam pandang mata yang bertemu ini mereka seperti sudah saling bicara, menyatakan bah!a mereka menghadapi la!an yang amat lihai. (kan tetapi, #i!a pendekar kedua orang ini membuat mereka sama sekali tidak merasa gentar. Mereka bukan sa#a membela sahabat sahabat mereka 'ui )ek )o#in dan para tokoh Bu tong pai, akan tetapi #uga menuntut balas atas kematian dan kekalahan para tokoh kang ou! yang datang lebih dulu dari mereka membela Bu tong pai. Selain itu mereka sudah datang sebagai dua orang penuntut kebenaran, kalau sekarang mereka harus mundur melihat kehebatan la!an, hal ini akan membuat mereka men#adi pengecut dan bagi dua orang pendekar seperti mereka yang namanya sudah terkenal harum selama beberapa keturunan, lebih baik mati sebagai orang gagah dari pada hidup men#adi pengecut hina% ,'alau begitu, )he '!at -in, bersiaplah engkau%, teriak kakek "oa dan pedang di tangan kanannya sudah melintang di depan dada. Gerakan ini diturut oleh "oa 'hi dan kedua orang itu berdiri ber#a#ar dengan memasang kuda kuda yang kuat. (:62) '!at -in menggerakan tangan kanannya dan tongkat pusaka ketua Bu tong pai yang selalu dipegangnya itu menancap di atas tanah di depannya. )ongkat itu baginya perlu untuk menghadapi orang orang Bu tong pai yang menghormati tongkat itu dan menganggapnya sebagai benda keramat lambang kedudukan tertinggi di Bu tong pai. 'ini, menghadapi dua orang luar, dia tidak mau mempergunakannya, dan #uga untuk memamerkan kepandaiannya, dia senga#a hendak menghadapi dua orang itu dengan tangan kosong%

,"eppp%, )ongkat itu amblas setengahnya ke dalam tanah dan sekali '!at -in menggerakan ke dua kakinya, tubuhnya mencelat ke depan dua orang gagah she "oa itu sambil berkata, ,Mulailah%, ,Sing, sing.... !ut !ut !ut !utttt....%%, Bertubi tubi kedua pedang itu menyambar dengan kekuatan dan kecepatan dahsyat sehingga tampak sinar sinar berkilauan dibarengi suara bersiutan ketika kedua pedang membelah udara. *iam diam '!at -in terke#ut dan harus memu#i kehebatan dan keindahan gerakan ilmu pedang mereka itu. .amun, tentu sa#a dengan latihan yang didapatnya dari Pulau ;s, gerakannya lebih cepat lagi sehingga dengan mudah dia dapat mengelak ke sana sini menghindarkan diri dari sambaran sinar kedua pedang itu dengan gerakan yang cepat dan indah. Setelah merasa yakin bah!a betapapun indah dan lihainya ilmu pedang mereka namun dia masih memiliki tingkat #auh lebih tinggi dalam hal sinkang, '!at -in tersenyum dan bagaikan seekor kucing mempermainkan dua ekor tikus, dia senga#a selalu mengelah ke sana ke mari memamerkan kegesitan tubuhnya, bukan hanya kepada dua orang itu melainkan terutama sekali kepada !anita yang dianggapnya merupakan calon la!an yang lebih lihai, yaitu 'iam mo "ai li yang menonton pertandingan itu. )iba tiba '!at -in mengeluarkan seruan tertahan ketika lirikan matanya membuat dia maklum bah!a ada dua orang bekas anak buah Bu tong pai yang mendekati tongkat pusaka itu dan berusaha mencabut tongkat pusaka dari dalam tanah. Peristi!a itu ter#adi cepat sekali namun '!at lin yang cerdik lebih cepat lagi mengambil kesimpulan bah!a dua orang itu tentulah pengkhianat pengkhianat yan berpura pura takluk kepadanya namun diam diam mencari kesempatan untuk mencuri tongkat pusaka, tentu dengan magsud mengembalikan tongkat itu kepada 'ui )ek )o#in% Pada saat itu, dua pedang ayah dan anak itu menusuk dari depan dan belakkang dengan cepatnya. '!at -in tentu sa#a agak terlambat gerakanya oleh perhatian yang terpecah tadi, maka dia cepat menggulingkan tubuhnya, mengelak dari tusukan pedang di depan, sedangkan tusukan pedang dari belakkang yang masih mengancamnya di tangkisnya dengan lengan kiri yang dilindungi gelang gelang emas. ,"ringggg....%%, "oa 'hi terke#ut bukan main ketika lengan yang memegang pedang itu tergetar hebat dan hampir sa#a pedangnya terlepas dari pegangan ketika bertemu dengan gelang di pergelangan tangan kiri ketua Bu tong pai itu% 'etika dia dan ayahnya memandang, ternyata !anita itu telah lenyap dan tahu tahu terdengar #erit #erit mengerikan dari kiri. 'etika mereka memandang, ternyata !anita itu telah merobohkan dua orang laki laki yang tadi mencoba mencuri tongkat pusaka. *ua orang laki laki itu roboh dengan kepala pecah disambar #ari #ari tangan '!at -in yang marah. Setelah membunuh kedua orang itu, sekali meloncat '!at -in sudah kembali menghadapi dua orang la!annya. kini dialah yang mener#ang, menyerang dengan kedua tangan terbuka, cepatnya bukan main sehingga ayah dan anak itu terpaksa mudur sambil melindungi tubuhnya dengan pedang. Seru dan indah dipandang pertandingan itu. )ubuh '!at -in lenyap dan hanya kadang kadang sa#a tampak, bergerak gerak di antara gulungan dua sinar pedang. *ia seloah olah seorang penari yang amat indah dan lemah gemulai gerakannya, seperti sedang bermain main dengan gulungan sinar pedang yang dipandang sepintas lalu seperti dua helai selendang yang di mainkan oleh !anita itu. )iba tiba kedua orang ayah dan anak itu mengeluarkan pekik yang menggetarkan bumi dan tampak mereka mener#ang secara berbareng dari depan dengan pedang terangkat ke atas dan membacok sambil meloncat. $nilah #urus paling ampuh dari ilmu pedang mereka lakukan dengan berbareng, #urus terakhir dari Hok liong kiam sut ($lmu Pedang .aga). Serangan ini demikian dahsyatnya sehingga tidak memungkinkan la!an yang diserangnya untuk mengelak lagi karena #alan keluar sudah tertutup dan ke mana pun la!an mengelak, u#ung pedang tentu akan menge#ar terus. (kan tetapi, sambil tersenyum '!at -in tidak menghindarkan diri sama sekali tidak mengelak, bahkan menubruk ke depan, tiba tiba ketika tubuh "oa 'hi yang meloncat ke atas itu sudah dekat dan pedang pemuda itu sudah menyambar ke arah kepalanya, dia men#atuhkan diri ke ba!ah, ber#ongkok dan kedua tangannya menyambar ke atas dan depan dengan #ari #ari terbuka. Hyaaaaattt....%%, Pekik melengking yang keluar dari mulut '!at -in ini dahsyat sekali dan kedua tangan yang mengandung sepenuhnya tenaga $nti Sal#u yang ampuh itu telah menyambar perut kedua orang laa!annya. ,Plak% Plak%, )amparan #ari #ari tangan yang mengandung tenaga sinkang mu#i#at ini tepat mengenai perut "oa 'hi yang sedang melayang di atas dan "oa Hok yang berada di depan. (yah dan anak itu mengeluarkan #erit tertahan yang mengerikan. Mereka merasa tubuh mereka dimasuki ha!a dingin yang tak tertahankan hebatnya dan robohlah ayah dan anak itu, roboh tanpa dapat berkutik lagi karena mereka telah te!as dengan muka membiru karena darah mereka telah beku terkena pukulan yang mengandung S!at im sinkang hebat dari Pulau ;s% ,Bagus sekali....%%, 'iam mo "ai li -iok Si memu#i dan melayang turun dari atas batang pohon dan berdiri berhadapan dengan ketua Bu tong pai itu. 'eduanya sama cantik

dan sama me!ah pakaiannya, dan se#enak mereka saling pandang seperti hendak mengukur kelebihan la!an dengan pandang mata. ,Hebat kepandaianmu, Pangcu ('etua)% Melihat tingkatmu, engkau pantas men#adi la!anku bertanding, mari kita coba coba, siapa diantara kita yang lebih lihai%, (:65) )he '!at -in mengerutkan alisnya dan bertanya, ,'iam mo "ai li, diantara kita tidak pernah ada urusan sesuatu. (pakah engkau menantangku demi membela para tosu Bu tong pai yang sudah mengundurkan diri+, ,Hi hi hik%, ?anita yang sudah hampir nenek nenek namun masih amat genit itu terkekeh. ,(ku membela tosu Bu tong Pai+ Jangan bicara ngaco% Bagi aku, siapa pun yang akan men#adi ketua Bu tong pai, masa bodoh% (kan tetapi mendengar bah!a yang mengetuai Bu tong pai disebut 3atu Pulau ;s, hatiku tertarik dan sekarang melihat engkau benar benar lihai, makin ingin hatiku mengu#i kelihaianmu dan bertanya apakah benar engkau 3atu Pulau ;s+, '!at -in mengangguk. ,Benar, aku adalah bekas 3atu Pulau ;s% 'iam mo "ai li, kalau engkau tidak membela tosu tosu Bu tong pai perlu apa kita bertanding+ 'etahuilah, aku sedang membangun Bu tong pai dan aku membutuhkan ker#a sama dengan orang orang pandai, terutama sekali engkau. (pakah seorang dengan kepandaian seperti engkau ini tidak pula mempunyai cita cita tinggi untuk mencapai matahari dan bulan+ (taukah hanya menanti kematian begitu sa#a, membusuk di tempat pertapaanmu di 3a!a Bangkai+, ,Hi hi hik, aku sudah mendengar pula akan usahamu yan bercita cita luhur% 'arena itu pula aku tertarik dan datang ke sini. (kan tetapi sebelum kita bicara tentang ker#a sama dan cita cita, kita harus menentukan dulu siapa diantara kita yang patut memimpin dan siapa pula yang harus taat., ,Maksudmu+, )he '!at -in memandang ta#am dengan alis berkerut. ,'ita beker#a sama, itu pasti% *an kalau kita berdua sudah beker#a sama, di tangan kita kaum !anita, tentu segalanya akan berhasil baik% -ihat sa#a keadaan di istana kera#aan. Seorang selir mampu mengemudikan seluruh kendali pemerintahan% (kan tetapi untuk menentukan siapa yang akan men#adi pemimpinnya diantara kita, perlu diketahui sekarang #uga., ,Bagus% *engan lain kata kata engkau menantang untuk kita mengadu kepandaian, ya+ 'iam mo "ai li, engkau seperti seekor katak dalam sumur% Ma#ulah%, '!at -in membanting kakinya ke atas tanah dekat pusaka Bu tong pai dan.... tongkat yang menancap setengahnya lebih itu mencelat ke atas seperti didorong dari ba!ah tanah, lalu tongkat itu disambar dan dipegangnya. 'iam mo "ai li menganguk angguk. ,Hebat memang sinkangmu, Pangcu. (kan tetapi #angan kau salah sangka. Sekali ini aku benar benar menyadari bah!a usiaku sudah makin tua dan aku perlu memperoleh kedudukan yang akan men#amin masa tuaku sampai mati. 'ita hanya mengukur kepandaian, bukan bertanding sebagai musuh, hanya untuk menentukan tingkat siapa yang lebih tinggi di antara kita berdua., Mendengar kata kata ini, berkurang panas hati '!at -in dan teringat lagi dia bah!a betapapun #uga, dia membutuhkan tenaga bantuan !anita iblis yang terkenal sebagai datuk kaum sesat ini. 'alau dia dapat menarik !anita ini sebagai pembantu, tentu akan banyak tokoh kaum sesat yang dapat ditariknya untuk membantu tercapainya cita citanya. ,Baiklah kalau begitu, 'iam mo "ai li. Mari kita mulai%, ,Pangcu, a!as serangan pedang payungku%, 'iam mo "ai li berseru dan tubuhnya sudah mener#ang ke depan, didahului oleh bayangan hitam dari pedang payungnya yang terbuka dan menyembunyikan gerakannya. 4#ung payung berbentuk pedang itu menusuk dan payung itu sendiri berputar mengaburkan pandangan mata la!an. .amun, dengan tenang sa#a '!at -in menggerakan tangan kirinya, dengan telapak tangan terbuka dia mendorong ke depan sehingga ha!a pukulan sinkang yang hebat menyambar dan membuat payung itu seperti tertiup angin keras dan menahan daya serang u#ung payung yang seperti pedang, kemudian disusul dengan gerakan tongkat pusaka ditangan '!at -in menyambar dari samping dengan dahsyatnya. ,Plakk...% "ringggg cring....%%, )ongkat itu ditangkis, pertama dengan kuku tangan 'iam mo "ai li yang hendak mencengkeram dan merampas tongkat, namun tongkat sudah ditarik kembali dan mengirim hantaman dua kali berturut turut yang dapat ditangkis oleh pedang di u#ung payung. Maklum akan kehebatan la!annya, 'iam mo "ai li bergerak cepat sekali dan dia sudah mainkan ilmu pedangnya yang luar biasa, yaitu )iat mo 'iam hoat ($lmu Pedang Payung Besi). 'alau sa#a k!at -in belum me!arisi ilmu ilmu yang amat tinggi tingkatnya dari Pulau ;s, tentu dia bukanlah la!an 'iam mo "ai li yang lihai sekali itu. (kan tetapi, karena )he '!at -in kini telah men#adi seorang yang berilmu tinggi, maka dia dapat mengimbangi permainan la!annya dan ter#adilah pertandingan yang amat seru dan seimbang. 'iam mo "ai li memang luar biasa lihainya. )idak percuma dia men#adi seorang datuk kaum sesat, seorang tokoh golongan hitam yang ditakuti seperti seorang iblis betina yang ke#am dan berilmu tinggi. )dak hanya ilmu pedangnya yang lain dari pada yang lain,

permainan pedang yang gerakan tanganya terlindung dan tersembunyi oleh payung hitam sehingga lebih praktis dan berbahaya daripada menggunakan perisai, akan tetapi di samping ilmu pedangnya ini #uga tangan kirinya merupakan sen#ata yang amat berbahaya dengan kuku kukunya yang pan#ang dan mengandung racun. $ni semua masih dilengkapi lagi dengan rambutnya yang hitam pan#ang, karena rambutnya ini seperti ular ular hidup, dapat dipergunakan untuk menotok, melecut, atau melibat% (:67) (kan tetapi, tidak percuma pula )he '!at -in pernah men#adi isteri seorang manusia yang disohorkan seperti setengah de!a, yaitu Han )i 0ng yang sukar diukur lagi tingkat kepandaiannya. )idak percuma selama sepuluh tahun bekas murid Bu tong pai ini digembleng di Pulau ;s, apalagi telah me!arisi kitab kitab pusaka Pulau ;s yang telah dilarikannya. &ang #elas, dalam hal tenaga sinkang, dia masih menang setinggkat dibandingkan dengan 'iam mo "ai li. )enaga sinkangnya adalah hasil latihan di Pulau ;s, maka dia telah dapat menyedot tenaga inti sal#u, yaitu S!at im Sin kang, tenaga sinkang yang mengandung ha!a dingin sehingga la!an yang kurang kuat sekali bertemu tenaga akan men#adi beku darahnya. Selain menang dalam tenaga sinkang, #uga dasar ilmu silatnya lebih sempurna daripada dasar ilmu silat 'iam mo "ai li yang sesungguhnya merupakan gabungan ilmu silat campur aduk. *emikianlah, pertandingan itu berlangsung sampai seratus #urus lebih dengan amat serunya. 'iam mo "ai li menang keanehan sen#atanya dan menang pengalaman bertanding akan tetapi kelebihannya ini men#adi tidak berarti karena dia kalah tenaga sinkang sehingga setiap serangan dan desakannya membuyar oleh ha!a sinkang dari dorongan telapak tangan )he '!at -in. (khirnya, iblis betina ini harus mengakui keunggulan la!an dan dia sebagai seorang ahli maklum bah!a kalau dilan#utkan, salah salah dia akan men#adi korban ha!a S!at im Sin kang yang mu#i#at. Maka dia meloncat ke belakkang dan berseru, ,"ukup, Pangcu% 'epandaianmu hebat, engkau pantas men#adi 3atu Pulau ;s, pantas men#adi ketua Bu tong pai dan biarlah aku membantumu dalam ker#a sama kita%, *apat dibayangkan betapa girangnya hati '!at -in mendengar ini. *ia lalu menghampiri 'iam mo "ai li, menggandeng tangan !anita itu dan memperkenalkan kepada S!i -iang, S!i .io, dan Han Bu 0ng. 'emudian dia menga#ak sahabat baru itu memasuki gedungnya dan sambil menghadapi hidangan leBat kedua orang !anita lihai ini bercakap cakap dan mengadakan perundingan untuk beker#a sama. )ernyata mereka cocok sekali dan memang keduanya merindukan kedudukan yang mulia dan terhormat, maka dalam perundingan ini. 'iam mo "ai li diangap sebagai pembantu utama dan tangan kanan '!at -in, bahkan 3a!a Bangkai yang terletak di kaki Pegunungan -u liang san itu di#adikan markas kedua di mana kelak akan dilakukan semua pertemuan dan perundingan rahasia. Benar sa#a seperti yang diharapkan, setelah 'iam mo "ai li men#adi pembantunya, banyaklah kaum sesat yang menggabung dan menyatakan suka beker#a sama sehingga biarpun tidak resmi, mulai saat itu )he '!at -in bukan hanya men#adi ketua Bu tong pai, akan tetapi #uga diakui sebagai datuk kaum sesat nomer satu% Hubungan rahasia yang diadakan oleh )he '!at -in dengan para pembesar kota ra#a men#adi makin luas, dan diam diam persekutuan ini mulai mengatur rencana pembrontakan untuk menggulingkan 'aisar% *ari para pembesar yang mengharapkan bantuan orang orang kang ou! inilah '!at -in memperoleh bantuan keuangan sehingga Bu tong pai men#adi makin kuat dan !anita lihai ini dapat menarik banyak tenaga bantuan orang pandai dengan mempergunakan uang sebagai pancingan. 'eadaan kera#aan )ang di masa itu memang sedang diancam pergolakan hebat. 'aisarnya, yaitu 'aisar Beng 0ng, atau yang terkenal #uga dengan sebutan 'aisar Hian )iong. )ak dapat disangkal lagi, di ba!ah pemerintahan 'aisar Beng ini 'era#aan )ang mengalami perkembangan yang amat pesat sehingga men#adi sebuah kera#aan yang luas sekali !ilayahnya. *i #aman pemerintahannya inilah (<:6 <79) di )iongkok bermunculan sastra!an sastra!an dan pelukis pelukis yang men#adi terkenal sekali dalam se#arah, seperti -i )ai po, )u Cu, ?ang ?ei dan lain lain. .amun, disayangkan bah!a kebi#aksanaan Beng 0ng dalam mengemudikan roda pemerintahan ini mengalami godaan hebat yang meruntuhkan segala galanya. Seperti telah ter#adi seringkali, di #aman apa pun dan di negara manapun #uga, Beng 0ng yang hatinya teguh menghadapi godaan segala macam kedunia!ian, ternyata lumpuh ketika menghadapi seorang !anita% Betapa banyaknya sudah dibuktikan oleh se#arah, betapa pria pria yang hebat, pandai, gagah perkasa dan kuat hatinya, men#adi luluh dan tak berdaya begitu bertemu dengan seorang !anita yang berkenan di hatinya. Peristi!a itu ter#adi dalam tahun <57. 'etika itu, 3a#a Beng 0ng sudah berusia enam puluh tahun lebih. Sebenarnya sudah tua dan sudah kakek kakek, namun seperti telah terbukti dari #aman dahulu sampai sekarang, laki laki, betapapun tuanya dalam menghadapi !anita men#adi seperti seorang kanak kanak yang hi#au dan lemah. Seorang di antara banyak pangeran, yaitu putera 'aisar yang terlahir dari banyak selirnya adalah Pangeran Su. Pangeran ini mempunayi seorang isteri yang amat cantik #elita, dan menurut kabar angin, !anita ini cantiknya melebihi bidadari kahyangan. ?anita ini bernama &ang 'ui Hui, dan

memang !anita ini memiliki kecantikan yang amat luar biasa sehingga terkenal di seluruh pen#uru dunia, ketika 'aisar Beng 0ng dalam suatu kesempatan bertemu dan melihat &ang 'ui Hui, seketika hati 'aisar tua itu tergila gila. 3atusan orang selir cantik dan pelayan pelayan muda dan pera!an tidak lagi menarik hatinya dan setiap saat yang tampak di depan matanya hanyalah !a#ah &ang 'ui Hui yang cantik #elita. (khirnya, 'aisar tidak lagi dapat menahan na1su hatinya. *engan kekerasan dia memaksa puteranya sendiri, Pangeran Su, untuk menceraikan isterinya dan menga!inkan pangeran ini dengan seorang !anita lain. (dapun &ang 'ui Hui, tentu sa#a, segera dimasukan ke dalam istana, di dalam kumpulan harem (rombongan selir) di istana. Setelah &ang 'ui Hui pada malam pertama melayani 'aisar Beng 0ng, bekas ayah mertuanya, se#ak saat itulah ter#adi lembar baru dalam se#arah 'era#aan )ang. 'aisar Beng 0ng yang tadinya giat mengurus pemerintahan, memperhatikan segala urusan pemerintahan sampai ke soal yang sekecil kecilnya, kini mulai tidak acuh dan menyerahkan semua urusan ke tangan para )haikam (0rang 'ebiri, 'epercayaan 3a#a) dan para pembesar yang ber!enang. *ia sendiri dari pagi sampai #auh malam tak pernah meninggalkan tempat tidur di mana &ang 'ui Hui menghiburnya dengan penuh kemesraan. *alam beberapa bulan sa#a, selir yang tercinta ini berhasil menguasai hati 'aisar seluruhnya sehingga apa pun yang dilakukan oleh &ang 'ui Hui selalu benar, dan apa pun yang diminta oleh selir ini, tidak ada yang ditolak oleh 'aisar tua yang sudah dimabok cinta itu. (:69) &ang 'ui Hui bukanlah seorang !anita bodoh. Sama sekali bukan. )entu sa#a hatinya menaruh dendam kepada kaisar Beng 0ng karena dia dipisahkan dari suaminya yang tercinta. Sudah pasti sekali dalam melayani semua na1su berahi 'aisar tua itu, ada tersembunyi niat yang lain lagi, bukan semata mata karena dia membalas cinta kasih 'aisar yang sudah tua itu. *ia tidak menyia nyikan kesempatan amat baik itu. Setelah membuat 'aisar tergila gila dan seolah olah bertekuk lutut di depan kakinya yang kecil mungil, mulailah &ang 'ui Hui memetik hasil pengorbanan diri dan hatinya. *ia menggunkan pengaruhnya terhadap 'aisar, menarik keluarganya menduduki tempat tempat penting dalam pemerintahan% Bahkan kakaknya yang bernama &ang 'ok )iong diangkat men#adi menteri pertama dari 'era#aan )ang setelah menteri yang lama dicopot secara menyedihkan oleh 'aisar, tentu sa#a atas bu#ukan &ang 'ui Hui% *an masih banyak lagi anggota keluarga selir yang cantik #elilta ini memperoleh kedudukan yang tinggi sekali yang sebelumnya tak pernah termimpikan oleh mereka. Pada #aman itulah muncul seorang yang akan men#adi terkenal sekali dalam se#arah )iongkok. 0rang ini bukan lain adalah (n -u San, seorang yang tadinya dari keturunan tak berarti. (n -u San dilahirkan di Mancuria Selatan, di luar )embok Besar, yaitu *i -iao tung. 0rang tuanya berdarah )urki dari suku bangsa 'hitan, keturunan keluarga yang bersaha#a dan terbelakkang. 'etika (n -u San men#adi seorang pemuda rema#a, sebagai seorang budak belian dia di#ual kepada seorang per!ira 'era#aan )ang yang bertugas di utara, di )embok Besar. Mulai saat itulah bintangnya men#adi terang. Sebagai kacung per!ira itu, dia ikut pula ke medan perang dan ternyata bocah ini membuktikan dirinya sebagai seorang yang gagah berani dan cerdik sekali, memiliki keahlian dalam pertempuran sehingga beberapa kali dia membuat #asa pada pasukan yang dipimpin oleh ma#ikannya. Maka diangkatlah dia men#adi pra#urit dan dalam !aktu singkat sa#a dia membuat #asa #asa besar sehingga dia diangkat terus, dinaikan men#adi per!ira dan akhirnya, beberapa tahun kemudian setelah dia memenangkan beberapa peperangan mela!an musuh dari luar sehingga dia ber#asa besar bagi 'era#aan )ang, dia diangkat men#adi #enderal% Mulailah #enderal (n -u Sun ini mendekati 'aisar. Setelah pangkatnya setinggi itu, tentu sa#a terbuka kemungkinan baginya untuk berhadapan dengan 'aisar yang !aktu itu sedang tergila gila kepada &ang 'ui Hui yang telah memperoleh kedudukan tinggi. (n -u San memang seorang yang amat cerdik. Menyaksikan pengaruh dan kekuasaan selir yang cantik #elita itu terhadap 'aisar, dia melihat kesempatan baik sekali untuk mengangkat diri sendiri ke tempat yang lebih tinggi. *engan sikapnya yang lucu dan ugal ugalan, pemba!aan !atak liarnya, dia berhasil menyenangkan hati 'aisar dan memancing kegembiraan &ang 'ui Hui sendiri. Selir ini, yang setiap hari harus melayani seorang pria yang sudah tua dan sudah lemah, tentu sa#a bangkit gairahnya melihat #enderal yang tegap, gembira dan kasar liar itu% )er#adilah ,main mata, antara kedua insan ini, dan akhirnya, dengan bu#ukan dan rayuannya, &anh 'ui Hui memu#i mu#i kesetiaan dan #asa #asa (n -u San sehingga 'aisar men#adi semakin suka kepada #enderal ini. Bahkan &ang 'ui Hui dengan akalnya yang licik telah mengangkat (n -u San sebagai ,putera angkatnya,. Hal ini tidak di#adikan keberatan oleh 'aisar, bahkan 'aisar memu#i selirnya sebagai seorang selir yang cerdik, selir yang mencinta dan yang setia karena perbuatan &ang 'ui Hui itu dianggapnya sebagai taktik selir untuk menyenangkan hati seorang pahla!an sehingga dengan demikian memperkuat kedudukan 'aisar. 'aisar Beng 0ng yang terkenal pandai dan bi#aksana itu ternyata men#adi lemah tak berdaya, sama lemahnya dengan seuntai rambut lemas hitam dari &ang 'ui Hui yang setiap saat dapat dipermainkan oleh #ari #ari tangan halus dari selir yang cantik #elita itu.

)entu sa#a setiap sukses dari seseorang, bail didapatkan dengan #alan apa pun #uga melahirkan iri hati kepada orang orang lain. Biarpun tidak ada yang berani secara terang terangan menentang selir cantik yang amat dikasihi 'aisar tua itu, namun diam diam banyak anggauta keluarga kera#aan yang merasa iri hati dan membenci &ang 'ui Hui, terutama sekali para selir lainnya yang kini seolah olah diabaikan oleh 'aisar yang setiap malam selalu dibuai dalam pelukan &ang 'ui Hui. Pada suatu malam 'aisar beristirahat di dalam kamarnya sendiri. Betapapun dia tergila gila kepada &ang 'ui Hui, namun karena dia sudah tua sekali, tenaganya tidak mengi#inkan dia setiap malam mengun#ungi selirnya yang masih muda, penuh na1su dan panas itu. Malam itu merupakan malam istirahatnya dan dia tidak mendekati selirnya yang tercinta. )ubuhnya terasa lelah setelah sore tadi dia berpesta makan minum dan menikmati tari tarian yang disuguhkan untuk kehormatan #enderal (n -u San yang datang berkun#ung ke istana. Setelah mengi#inkan #enderal perkasa itu mengundurkan diri ke kamar tamu yang disediakan, 'aisar yang merasa lelah itu berbisik kepada selirnya tercinta bah!a malam itu dia ingin beristirahat karena merasa lelah, kemudian langsung menu#u ke kamarnya sendiri. Men#elang tengah malam, kaisar terbangun dan ternyata yang mengganggu tidurnya adalah seorang selir muda belia yang cantik seperti selir selir lain. Selir ini bernama &au! "ui, masih berdarah bangsa!an dan termasuk selir termuda sebelum 'aisar mengambil &ang 'ui Hui yang merupakan selir terakhir. ,Hemmm, apa maksudmu datang mengganggu+, 'aisar berkata, tidak marah karena dia pun pernah mencinta selir yang cantik ini, bahkan tangannya lalu diulur untuk membelai dagu yang berkulit putih halus itu. ,Hamba mohon Sri Baginda mengampunkan hamba,, selir itu berkata dengan suara agak gemetar, ,Sebetulnya hamba tidak berani mengganggu paduka yang sedang beristirahat, akan tetapi...., (:6<) 'aisar yang tua itu tersenyum dan salah menyangka. *ikiranya selir muda ini merindukan curahan kasihnya karena sudah lama dia tidak mengun#ungi kamar selirnya ini dan tidak pula memerintahkan selirnya itu datang melayaninya. ,(ihh, manis, naiklah ke sini dan kau pi#iti punggungku..., katanya sebagai uluran tangan karena membayangkan hasrat selirnya ini, sudah bangkit pula berahinya. &au! "ui tidak berani membantah, bangkit dari lantai di mana dia berlutut, dan #ari #ari tangannya yang halus mulai menari nari di atas punggung tua yang pegal pegal itu. (kan tetapi selir ini berkata lagi, ,3asa penasaran memaksa hamba memberanikan diri mengu#ungi Paduka. Hamba tidak ingin melihat Paduka yang hamba #un#ung tinggi ditipu dan dihina orang%, )angan 'aisar yang mulai membelai tubuh selirnya itu tiba tiba terhenti dan dengan pandang mata penuh selidik 'aisar Beng 0ng bertanya, ,(pa maksudmu+ Siapa yang berani menipu dan menghinaku+, &au! "ui menangis dan suara terisakisak dia berkata, ,Hamba.... secara tidak senga#a... mendengar .... (n goans!e (#enderal (n) berada di dalam kamar.... &ang 'ui Hui...., Seketika 'aisar bangkit duduk dengan mata terbelalak. *engan alis berkerut dia memandang selirnya itu yang masih menangis, hatinya tidak percaya sama sekali karena memang sudah seringkali &ang 'ui Hui di1itnah orang lain yang merasa iri hati. ,Hammm, #angan bicara sembarangan sa#a terdorong iri hati., ,)idak.... hamba rela untuk dihukum mati, rela diapakan sa#a kalau hamba membohong.... tidak berani hamba men#atuhkan 1itnah.... hamba hanya merasa penasaran melihat Paduka dihina maka hamba memberanikan diri melapor...., ,Penga!al....%%, kaisar berseru sambil mendorong selirnya turun dari pembaringan. Pintu terbuka dan enam orang penga!al pribadi meloncat masuk dan langsung berlutut setelah mereka melihat bah!a 'aisar tidak dalam bahaya. 'aisar menyambar #ubah luarnya. ,(ntar kami ke kamar &ang 'ui Hui., kata 'aisar singkat sambil memberi isyarat dengan matanya agar &au! "ui ikut pula bersamanya. Pada saat &au! "ui melapor kepada 'aisar, kamar &au! 'ui Hui sudah gelap remang remang dan pada saat itu memang selir yang cantik #elita ini sedang bersama (n -u San. Mereka seperti mabok na1su berahi dan tentu sa#a segala pertahanan di hati &ang 'ui Hui runtuh menghadapi #enderal yang tegap dan gagah perkasa ini, yang masih memiliki si1at si1at liar dan kasar dari tempat asalnya. Selama tu#uh tahun &ang 'ui Hui menekan kekece!aan hatinya melayani seorang kakek kakek lemah. 'ini bertemu dengan (n -u San dan berkesempatan menikmati rayuan laki laki yang #antan dan #auh lebih muda dari kaisar ini, tentu sa#a dia terbuai dan lupa segalanya. Sesosok bayangan menyelinap ke dalam kamar itu dan berisik di luar kelambu pembaringan. Bisikan itu merobah suasana di dalam kamar itu. &ang 'ui Hui dan (n -u San dalam !aktu beberapa menit sa#a telah memakai pakaian yang rapi, duduk menghadapi me#a yang diterangi dengan beberapa batang lilin, dan di atas me#a terdapat gambar peta daerah utara. *i u#ung u#ung 'amar itu terdapat menga!al dan pelayan berdiri seperti

patung, hanya memandang sa#a ketika (n -u San dengan suara lantang sedang men#elaskan tentang situasi dan keadaan pertahanan di perbatasan utara. *emikianlah, ketika 'aisar yang diiringkan &au! "ui dan para penga!al memasuki kamar itu dengan sikap kasar, dia melihat selirnya yang tercinta itu memang benar duduk berdua dengan (n -u San, akan tetapi bukanlah ber#inah seperti yang dilaporkan &au! "ui, melainkan sedang bicara urusan pertahanan% ,Hamba sedang mempela#ari keadaan kekuatan pertahanan kita di utara dari (n -u San,, antara lain &ang 'ui Hui membela diri ketika 'aisar menyatakan kecurigaannya. ,Paduka terlalu mempercayai mulut seorang !anita yang cemburu dan iri hati setengah mati kepada hamba., 'arena semua penga!al dan pelayan yang berada di kamar itu merupakan saksi yang kuat bah!a selir tercinta itu tidak bermain gila dengan putera angkatnya tentu sa#a 'aisar men#adi marah kepada &au! "ui. Selir muda ini mengerti bah!a dia berbalik kenah 1itnah oleh madunya yang lihai itu, maka maklum bah!a tidak ada lagi harapan baginya, dia menudingkan telun#uknya kepada &ang 'ui Hui sambil berteriak nyaring, ,'au ?anita $blis% 'arena engkaulah kera#aan ini akan hancur%, *an sebelum para penga!al yang diperintah oleh 'aisar yang marah marah itu sempat menangkapnya, &au! "ui lari membenturkan kepalanya di dinding kamar itu sehingga kepalanya pecah dan dia te!as disaat itu #uga% )entu sa#a pada hari berikutnya, ada seorang pelayan yang menerima hadiah banyak sekali dari &ang 'ui Hui, yaitu pelayan yang membisikinya semalam sehingga menyelamatkannya. Semen#ak peristi!a itu, kepercayaan 'aisar terhadap &ang 'ui Hui dan (n -u San makin besar. )entu sa#a kesempatan baik ini tidak dibiyarkan le!at percuma oleh &ang 'ui Hui dan (n -u San yang mengadakan hubungan gelap sepuas hati mereka. 'arena pengaruh &ang 'ui Hui di depan 'aisar, maka (n -u San memperoleh kehormatan yang besar, bahkan diangkat men#adi Gubernur di Propinsi -iao )ung. Menguasai pasukan pasukan terbaik dari kera#aan dan men#aga di propinsi yang merupakan perbatasan timur. 'ehormatan ke dua diterimanya tak lama kemudian, tentu sa#a atas desakan dan bu#ukan &ang 'ui Hui yaitu ketika dia dianugrahi gelar Pangeran )ingkat *ua. 'ehormatan yang besar sekali karena biasanya, gelar ini hanya diberikan kepada keluarga kera#aan yang berdarah bangsa!an% (:6=) Memang (n -u San seorang yang berasal dari suku bangsa terbelakkang, namun dia diberkahi dengan kecerdikan luar biasa. Melihat betapa kaisar bertekuk lutut di depan kedua kaki yang mungil dari selir kaisar &ang 'ui Hui, dia mengeluarkan semua kepandaian untuk mengambil hati selir ini dan ternyata semua muslihatnya berhasil baik dan dia memperoleh kedudukan yang tinggi sekali. (kan tetapi, tentu sa#a banyak pula orang merasa iri hati dan tidak suka kepada (n -u San. *i antara mereka ini adalah kakak kandung &ang 'ui Hui sendiri, yaitu &ang 'ok )iong yang men#adi Menteri Pertama. *engan kedudukanya yang tingi, &ang 'ok )iong melakukan penyelidikan dan ketika dia memperoleh berita bah!a (n -u San mempersiapkan pemberontakan, segera dia berunding dengan Putera Mahkota dan melapor kepada 'aisar. 'aisar tidak percaya dan menganggap pelaporan ini omong kosong belaka, akan tetapi karena para pangeran mendesaknya, akhirnya 'aisar memanggil (n -u San yang merasa keadaannya belum kuat betul untuk memulai pembrontakan yang memang benar telah dipersiapkannya, tidak membantah. *ia menghadap 'aisar dan dengan air mata bercucuran dia memprotes, menyatakan kesetiaanya terhadap 'aisar dan dalam hal ini kembali pengaruh &ang 'ui Hui membantunya. Selir ini pun mencela 'aisar yang mudah sa#a dipermainkan orang yang merasa iri hati bahkan &ang 'ui Hui mengambil contoh selir &au! "ui yang irir hati kepadanya. ,Hendaknya Paduka ingat bah!a (n -u San adalah seorang pahla!an kera#aan yang #asanya sudah amat besar. )idak mungkin dia memberontak, dan andaikata dia benar mempunyai niat memberontak tentu dia tidak akan datang memenuhi panggilan Paduka% 'edatangannya ini sudah merupakan bukti akan kebersihan dan kesetiaanya% 'abar tentang niat pembrontakan itu tentu ditiup tiupkan oleh mereka yang merasa iri hati kepadanya., Seperti biasa, hati kaisar luluh dan lenyaplah semua kecurigaan dan keraguannya. *ia malah men#amu (n -u San dan malam itu dengan amat pandainya (n -u San ,membalas budi, &ang 'ui Hui, dengan sepenyh hatinya, di dalam kamar selir 'aisar itu, aman karena ter#aga oleh orang orang kepercayaan mereka. *emikianlah, pada saat cerita ini ter#adi (n -u San sudah kembali ke utara dengan penuh kebesaran dan kebanggaan, dan diam diam dia makin mempercepat persiapannya untuk memberontak% *an demikian pula dengan keadaan kera#aan )ang pada !aktu itu. 'elemahan 'aisar yang #atuh di ba!ah telapak kaki halus dari &ang 'ui Hui, menimbulkan ketidakpuasan kepada banyak pembesar sehingga di sana sini timbul niat untuk memberontak. 'esempatan keadaan yang lemah dari kera#aan )ang inilah dipergunakan oleh )he '!at -in untuk mulai dengan petualangannya, untuk memenuhi cita citanya mencarikan kedudukan tinggi untuk puteranya%

Pada suatu hari, datanglah seorang utusan dari kota ra#a mendaki Pegunungan Bu tong san, menghaadp 'etua Bu tong pai. Melihat bah!a utusan ini adalah utusan dari Pangeran )ang Sin 0ng dari kota ra#a, '!at -in cepat menerimanya di kamar rahasia. Setelah utusan itu menyampaikan tugasnya dia cepat pergi lagi meninggalkan Bu tong pai dan ter#adilah kesibukan di Bu tong pai. Pangeran )ang Sin 0ng, yaitu seorang pangeran di kota ra#a yang mempersiapkan pemberontakan pula, sebagai saingan besar dari (n -u San, pangeran yang dihubungi oleh '!at -in, mengirim berita tentang hari dan tempat di mana &ang 'ui Hui akan ikut dengan 'aisar yang hendak berburu binatang dalam hutan, sebuah di antara kesenangan 'aisar. saat inilah yang dinanti nanti oleh )he '!at -in dan Pangeran )ang Sin 0ng untuk men#alankan siasat mereka yan telah lama mereka rencanakan. Beberapa hari kemudian, tibalah saatnya 'aisar bersama &ang 'ui Hui bersenang senang di dalam hutan di kaki Pegunungan Cuniu san, tidak #auh dari kota ra#a. Seperti biasa, di !aktu mengadakan perburuan ini, tempat itu di#aga oleh para penga!al dan ada pula pasukan yang tugasnya hanya mencari dan menggiring binatang hutan sehingga binatang binatang yang ketakutan itu menu#u ke dekat tempat 'aisar dan Permaisurinya menanti sehingga dengan mudah 'aisar dapa melepaskan anak panah ke arah binatang binatang itu. Sekali ini, selain beberapa orang pembesar penting, yang menemani 'aisar terdapat #uga Pangeran )ang Sin 0ng. (:6>) Seperti biasa, 'aisar dan selirnya yang tercinta menanti di dalam pondok yang memang tersedia di situ, di tengah tengah hutan. Para pembesar dan Pangeran )ang Sin 0ng menanti di luar pondok sambil bercakap cakap. Mereka menanti sampai datangnya binatang binatang yang akan digiring oleh pasukan yang sudah menyusup nyusup ke dalam hutan lebat di depan. para penga!al men#aga di sekeliling tempat itu, penga!al 'aisar dan penga!al Pangeran )ang Sin 0ng karena pangeran ini mempunyai pasukan penga!al sendiri. Mereka tidak usah lama menanti. Segera terdengar sorak sorai dari #auh, makin lama makin mendekat. itulah suara pasukan yang bertugas menggiring binatang hutan menu#u ke tempat penyembelihan itu, di mana para pembesar telah menanti dengan gende!a bersama dengan anak panahnya siap di tangan. Mendengar suara ini, kaisar sudah keluar dari pondok sambil tersenyum senyum gembira memba!a sebatang gende!a. Seorang thaikam yang men#adi kepercayan dan pelayannya mengikuti 'aisar sambil memba!a tempat anak panah. )ak lama kemudian, mulailah bermunculan binatang binatang hutan yang panik ketakutan karena dike#ar ke#ar dan digiring oleh pasukan di belakkang mereka yang bersorak sorai itu. *an mulailah 'aisar bersama Pangeran )ang Sin 0ng dan para pembesar lainnya menghu#ankan anak panah mereka ke arah binatang binatang itu. )idak ada seorang pun melihat ketika dari rombongan penga!al Pangeran tang Sin 0ng, seorang penga!al menyelinap kedalam semak semak, menanggalkan pakaian biasa menyelinap dan memasuki pondok 'aisar dari samping, meloncat masuk dari #endela yang terbuka. *engan kecepatan kilat, laki laki setengah tua ini menyergap &ang 'ui Hui yang sedang berdiri menonton di ambang pintu depan. )erdengar selir cantik itu men#erit, akan tetapi tubuhnya men#adi lemas ketika dia tertotok dan ketika semua orang menoleh medengar #eritan itu, &ang kui Hui telah dipondong dan diba!a lari oleh laki laki itu. ,Penculik.....%, ,Pen#ahat....%, ,Jangan lepas anak panah, bisa salah sasaran....%%, )iba tiba Pangeran )ang Sin 0ng berseru keras. Mendengar ini, 'aisar yang sudah pucat mukanya cepat berseru, ,Benar% Jangan lepas anak panah. 'e#ar dan tangkap% Selamatkan dia....%, Semua orang, penga!al, pembesar, pangeran tang Sin 0ng, bahkan 'aisar sediri, menge#ar penculik yang memiliki gerakan yang amat gesit itu. *engan beberapa loncatan sa#a penculik itu telah lari #auh sekali. ,"epat ke#ar.... tolong dia.... ahhhh, 'ui Hui....%%, kaisar berteriak dengan muka pucat. )iba tiba tampak dua sosok bayangan orang berkelebat menghadang penculik itu. *ari #auh kelihatan #elas bah!a dua orang itu adalah !anita !anita cantik yang gerakannya cepat luar biasa. ?anita yang lebih tua sudah mener#ang ma#u dan dengan serangan mendadak berhasil memukul roboh penculik dan merampas &ang 'ui Hui, kemudian !anita ke dua yang muda dan cantik menggerakan pedangnya menusuk. )erdengar #erit melengking yang nyaring sekali ketika pedang itu menembus dada penculik itu yang berkelo#otan, terbelalak dan menudingkan telun#uknya kepada !anita pertama seolah olah hendak berkata sesuatu, akan tetapi sebuah tendangan yang mengenai kepalanya membuat penculik itu tak dapat bergerak lagi dan te!as seketika% 'aisar dan rombongannya sudah tiba di situ. *engan tepukan perlahan !anita perkasa yang lebih tua itu membebaskan totokan &ang 'ui Hui. Selir ini mengeluh dan menangis sambil menubruk 'aisar yang memeluknya. kaisar memandang kepada dua orang

!anita cantik yang sudah berlutut di depan kakinya dengan perasaan bersyukur dan berterima kasih. ,4ntung sekali kalian berdua yang gagah perkasa datang menolong%, kata kaisar dengan penuh rasa syukur, suaranya masih gemetar karena ketegangan hebat yang baru sa#a dialaminya. ,Siapakah kalian+, ,Hamba adalah 'etua Bu tong pai bernama )he '!at -in,, berkata !anita cantik itu lalu menuding kepada dara muda yang cantik #elita dan tinggi semampai di sebelahnya, ,dan ini adalah Bu -iang cu murid hamba., ,(hhh, kiranya ketua Bu tong pai yang terkenal%, 'ata 'aisar sambil tersenyum lebar. ,Pantas sa#a demikian lihai% 'alian telah ber#asa, telah menyelamatkan kekasih kami dan membunuh penculik #ahat. 'alian pantas diberi hadiah besar., &ang 'ui Hui sudah menghentikan tangisnya dan kini dia pun memandang kedua orang !anita itu dengan mata berseri. ,'alian datanglah ke istana, aku akan memberi hadiah kepada kalian., )he '!at -in menyembah dengan hormat. ,Hamba berdua hanya melakukan tugas hamba sebagai rakyat yang setia kepada #un#ungannya. hamba berdua tidak mengharapkan balas #asa, hanya apabila paduka sudi menerima, biarlah murid hamba ini beker#a sebagai penga!al pribadi paduka. Sekarang banyak orang #ahat, tanpa penga!alan yang kuat tentu membahayakan Paduka. Girang bukan main hati &ang 'ui Hui. ,Baik sekali% Siapa namamu tadi+, tanyakan kepada gadis cantik yang menunduk se#ak tadi. Gadis itu kini mengangkat mukanya dan dengan sepasang mata yang bersinar sinar dia men#a!ab, ,.ama hamba Bu -iang cu. (:2@) Saking girangnya, yang 'ui Hui mencabut tusuk konde dari emas berhiaskan permata dan menghadiahkan benda itu kepada )he '!at -in, dan dia menerima pula gadis murid Bu tong pai itu sebagai penga!al pribadinya. Mulai saat ini gadis yang bernama Bu -iang cu itu ikut bersama rombongan 'aisar, selalu menga!al di belakkang &ang 'ui Hui, kembali ke istana. (da pun )he '!at -in segera kembali ke Bu tong san dengan hati girang karena siasatnya ber#alan dengan baik sekali, sungguhpun untuk itu dia terpaksa harus mengorbankan nya!a seorang anggautanya. Penculik itu bukan lain adalah seorang anggautanya sendiri, seorang bekas pen#ahat yang memiliki ginkang tinggi. Penculik itu hanya diperintah untuk melarikan &ang 'ui Hui dengan #an#i akan dibantunya kalau sampai mengalami bahaya. (kan tetapi, penculik itu baru tahu bah!a dia dikhianati oleh ketuanya sendiri setelah dia roboh dengan pedang menembus dadanya. Baru ia tahu bah!a dia dikorbankan untuk suatu siasat licik dari )he '!at -in, namun pengetahuan ini tiada gunanya karena dia keburu mati sebelum dapat mengeluarkan suara. Siapakah gadis cantik yang kini men#adi penga!al &ang 'ui Hui+ )adinya, untuk tugas ini )he '!at -in menun#uk muridnya, Bu S!i .io. (kan tetapi, betapa marahnya ketika dia menghadapi penolakan muridnya% ,)eecu tidak berani, Subo. Perintahlah teecu untuk melakukan hal lainnya, biar disuruh membasmi pen#ahat yang bagaimanapun, biar harus mempertaruhkan nya!a, teecu tidak akan mundur dan pasti akan memenuhi perintah Subo% (kan tetapi ini... ah, teecu tidak mau terlibat dalam.... pemberontakan....., #a!ab S!i .io sambil berlutut dan menundukan mukanya. Hampir sa#a '!at -in menampar kepala muridnya itu saking marah dan kece!anya. San pada saat itu, S!i -iang yang melihat adiknya terancam bahaya kemarahan subonya, cepat ma#u dan berkata, ,Subo, kalau Moi moi tidak berani, biarlah teecu melakukannya., ,'au seorang pria.... mana mungkin....+, ,)eecu bisa sa#a menyamar sebagai seorang gadis. *ahulu di !aktu kecil seringkali teecu mengenakan pakaian Moi moi dan bermain main seperti seorang anak perempuan ., Mendengar ini, '!at -in termenung. Betapapun #uga dia lebih percaya kepada muridnya dan #uga kekasihnya ini. Selama ini, S!i .io delalu memperlihatkan sikap dingin dan kdang kadang menentang. Berbeda dengan S!i -iang yang selalu menuruti kehendaknya, bahkan pemuda itu mau pula melayani na1su berahinya% Peker#aan yang direncanakan ini amat berbahaya kalau sampai bocor, maka sebaiknya kalau dilakukan oleh orang yang paling dipercayanya. Memaksa S!i .io amat berbahaya karena siapa tahu kalau kalau murid perempuan ini akan mengkhianatinya kelak. ,Hemm, kita coba sa#a%, katanya dan setelah melihat S!i -iang berpakaian !anita dan bergaya, '!at -in men#adi girang sekali. (gaknya murid itu memang mempunyai bakat sandi!ara maka ketika berpakaian !anita dan beraksi, dia sendiri hampir pangling dan mengira bah!a S!i -iang adalah Sa!i .io% *emikian, rencana siasat itu di#alankan dengan baik dan S!i -iang yang menyamar sebagai seorang gadis cantik bernama Bu -iang cu, berhasil menyusup ke dalam istana sebagai penga!al pribadi dari &ang 'ui Hui% Memang itulah tu#uan pokok dari siasat '!at -in, yaitu memikat hati &ang 'ui Hui. Pemikatan dengan #alan menolong selir itu dari bahaya cukup baik, akan tetapi akan lebih berhasil lagi kalau muridnya itu berhasil men#atuhkan hati selir itu dengan ketampanannya% 'alau sampai berhasil S!i -iang men#adi kekasih &ang 'ui

Hui, hemm, akan mudah sa#a melakukan gerakan pemberontakan dari dalam% $nilah sebabnya maka dia setu#u muridnya itu menyamar sebagai !anita. *ia rela memberikan kekasihnya ini kepada &ang 'ui Hui demi tercapainya cita citanya. Berbeda dengan kakaknya yang telah mabok bu#ukan gurunya, S!i .io makin lama merasa makin tidak enak tinggal di Bu tong san. *ia sama sekali tidak senang dan hatinya menentang menyaksikan semua perbuatan subonya. )adinya memang dia rela men#adi murid !anita sakti, karena !anita itu yang menolong dia dan kakaknya, #uga yang telah membunuh Pat #iu 'ai ong musuh besar yang telah membunuh ayah mereka. (kan tetapi semen#ak menyaksikan betapa subonya itu menguasai Bu tong pai dengan kekerasan, melihat subonya mela!an susiok sendiri dan bahkan membuat para tokoh Bu tong pai mengundurkan diri dari Bu tong pai, hatinya sudah merasa tidak senang. (palagi melihat masuknya orang orang kasar dan yang dia ketahui adalah bekas bekas pen#ahat men#adi anggauta Bu tong pai dia merasa penasaran. Semua itu masih ditambah lagi kenyataan yang membuatnya merasa malu dan hina, yaitu melihat kakaknya men#adi kekasih subonya. Seringkali secara diam diam S!i .io menasihati kakaknya, bahkan mengan#urkan kakaknya untuk bersama dia melarikan diri sa#a dari Bu tong pai, namun semua itu tidak diacuhkan oleh S!i -iang. S!i .io menderita batin seorang diri, seringkali menangis di dalam kamarnya. Melihat munculnya 'iam mo "ai li, hatinya men#adi makin gelisah. *ia dahulu sudah mendengar dari mendiang ayahnya bah!a 'iam mo "ai li adalah seorang datuk kaum sesat yang amat ke#am. .amun kenyataannya, subonya men#adi sekutu iblis itu, bahkan diakui sebagai pemimpin% Pagi hari itu, setelah merasa kehilangan kakaknya yang pergi tampa pamit bersama subonya dan kemudian melihat subonya pulang sendiri tanpa kakaknya, S!i .io tak dapat menahan kegelisahan hatinya lagi dan dia memberanikan diri memasuki kamar subonya di mana subonya sedang bercakap cakap dengan 'iam mo "ai li yang kebetulan datang ke Bu tong san. (:2:) ,Subo, teecu (murid) tidak melihat adanya -iang koko yang tadinya pergi bersama Subo selama beberapa hari lamanya. 'e manakah dia, Subo+ (pakah yang ter#adi dengan kakakku itu+, tanyanya dengan !a#ah agak pucat karena beberapa malam dia kurang tidur memikirkan kakaknya. )he '!at -in mengerutkan alisnya. Hatinya memang sudah tidak senang pada muridnya ini, apalagi ketika S!i .io terang terangan berani menolak perintahnya sehingga tugas itu digantikan oleh S!i -iang biarpun pemuda itu berhasil baik, betapapun #uga )he '!at -in merasa kehilangan, apalagi di !aktu malam yang sunyi dan dingin% ,'au tidak perlu tahu%, #a!abnya membentak. ,)api.... Subo, dia adalah kakak teecu......, S!i .io membantah. ,Hemm, dia bertugas di kota ra#a. Sudah, pergilah dan #angan kau mengganggu kami yang sedang bicara%, S!i .io bangkit berdiri dari atas lantai dan memandang gurunya dengan mata terbelalak dan muka pucat. ,Jadi....dia.... dia telah menyelundup ke dalam istana....+, )he '!at -in bangkit berdiri dan menudingkan telun#uknya ke muka S!i .io sambil membentak marah, ,Gara gara engkaulah% (pa kaukira kalau tidak terpaksa aku suka membiarkan dia melakukan tugas berbahaya itu+ Mestinya engkau yang bertugas, akan tetapi engkau telah menolak. *ia seorang murid yang amat baik, tidak seperti engkau yang tak mengenal budi%, S!i .io membalikan tubuhnya, menutupi muka dan menangis sambil mengeluh, ,-iang koko..... ah, 'oko....%, Setelah dara itu berlari pergi, '!at -in duduk kembali, !a#ahnya keruh dan dia mengomel, ,Murid yang murtad% Sungguh men#engkelkan sa#a dia itu%, 'iam mo "ai li tersenyum. ,Mengapa pusing pusing menghadapi seorang gadis seperti itu+ 'alau dibiarkan sa#a, tentu dia akan terus merongrongmu dan boleh #adi kelak akan membahayakan per#uangan kita. *ia harus ditundukan%, ,Hemm, maksudmu menggunakan kekerasan+, ,(h, aku mengenal gadis seperti itu. ?ataknya keras dan kalau digunakan kekerasan, sampai mati pun dia tidak akan tunduk. 'alau sampai dia mati, amat tidak baik bagi kakaknya yang kita butuhkan tenaganya. *ia harus dila!an dengan cara halus., ,Bagaimana maksudmu+ Membu#uknya+, 'iam mo "ai li menggeleng kepalanya. ,*ibu#ukpun takkan berhasil. (kan tetapi sekali dia telah #adi isteri orang, tentu dia akan menurut segala kehendak suaminya., ,$hhh% (ku tidak pernah memikirkan hal itu. *engan siapa+, ,'ita harus cerdik, kita harus memakai siasat sekali tepuk memperoleh dua ekor lalat atau menggunakan pedang yang bermata dua. *i satu 1ihak, kita harus menyenangkan hati Pangeran )ang Sin 0ng yang aku tahu memiliki !atak mata keran#ang sehingga dia akan tentu berterima kasih sekali kepadamu kalau kau rela memberikan muridmu yang cantik manis itu kepadanya, men#adi seorang selirnya yang tercinta dan dapat diandalkan. 'e dua,

kalau muridmu itu sudah men#adi selir Pangeran )ang Sin 0ng, tentu dia akan tidak banyak bantahan lagi%, )he '!at -in mengangguk angguk dan diam diam dia memu#i kecerdikan temannya ini. ,Siasatmu memang baik sekali, "ai li% (kan tetapi.... biarapun sudah pasti sekali Pangeran akan menerima pena!aran ini dengan kedua tangan terbuka, kukira belum tentu S!i .io akan mau di#adikan selir pangeran itu. 'alau dia menolak, lalu bagaimana+, 'iam mo "ai li terta!a. ,Hi hi hik, tidak usah kha!atir, Pangcu. (ku yang tanggung #a!ab dia tentu tidak akan menolak., *ia lalu mendekatkan mulutnya ketelinga )he '!at -in berbisik bisik. '!at -in mengangguk angguk. , Hemm, kalau dia merupakan seorang murid yang baik dan taat, tentu aku tidak tega, akan tetapi.... demi suksesnya per#uangan kita, agar dia tidak men#adi penghalang malah kelak mungkin dapat membantu, biarlah.... kita atur secepatnya agar Pangeran dapat berkun#ung ke sini., ,)entu mudah sa#a dan tidak menimbulkan kecurigaan. Bukankah peristi!a di hutan itu membuat nama Bu tong pai terangkat tinggi dalam pandangan kera#aan+ 'alau seorang Pangeran berkun#ung ke sini, menemui penolong selir &ang 'ui Hui, hal itu sudah semestinya% Hi hi hik., ,'au memang cerdik sekali, "ai li%, )he '!at -in memu#i dan kedua orang !anita berkepandaian tinggi itu sambil tersenyum senyum minum arak !angi yang berada di dalam ca!an ca!an perak mereka. Beberapa hari kemudian, sesuai dengan siasat mereka itu, datanglah rombongan tamu agung dari kota ra#a. Pangeran )ang Sin 0ng% $nilah hasil pertama dari siasat )he '!at -in menolong &ang 'ui Hui. Sebelum periti!a itu, hubunganya dengan pangeran itu dilakukan secara sembunyi dan pertemuan rahasia yang diadakan hanya melalui kurir (utusan). (kan tetapi sekarang, setelah siasat di hutan itu sekaligus mengangkat nama Bu tong pai, Pangeran )ang Sin 0ng berani datang secara berterang, bahkan sebelum berangkat pangeran itu menerima titipan bingkisan hadiah yang dikirim oleh &ang 'ui Hui sendiri melalui pangeran itu. (:26) )entu sa#a keadaan di Bu tong san seperti dalam pesta. Semua anak buah Bu tong pai mengenakan pakaian baru dan rombongan tamu agung itu disambut dengan meriah seperti sambutan terhadap seorang pengantin. *engan penuh kehormatan para tamu agung di#amu di ruangan yang lebar dari Bu tong pai, dan pesta pora diadakan diruangan yang biasa dipergunakan untuk -ian bu thia (ruang bela#ar silat). Sambutan resmi dilakukan dan pangeran menyerahkan bingkisan dari &ang 'ui Hui dan menyerahkan pula bingkisan dari dirinya sendiri kepada ketua Bu tong pai. Malam harinya, sebagai penghormatan khusus, Pangeran )ang Sin 0ng seorang diri di#amu oleh )he '!at -in diruangan dalam dan ketua ini ditemani oleh 'iam mo "ai li dan Bu S!i .io% *ara ini setengah dipaksa oleh subonya untuk menemaninya men#amu pangeran itu dan biarpun di dalam hatinya Bu S!i .io tidak setu#u, namun dia tidak berani membantah. Pula, di dalam hatinya dia ingin sekali mendengar percakapan mereka yang tentu akan menyangkut pula keadaan kakaknya di kota ra#a. 'etika pengeran ini dipersilahkan duduk menghadapi me#a yang sudah penuh hidangan, )he '!at -in memperkenalkan 'iam mo "ai li -iok Si sebagai pemilik istana 3a!a Bangkai, dan memperkenalkan muridnya pula Bu S!i .io sebagai muridnya yang terkasih. Pangeran itu memandang 'iam mo "ai li dan Bu S!i .io, lalu terta!a gembira dan berkata, ,Sungguh beruntung sekali Pangcu mendapatkan seorang pembantu seperti -iok )oanio ini yang saya yakin tentu memiliki ilmu kepandaian tinggi. *an muridmu ini....aaihh... penerangan ini men#adi makin bercahaya, suasana men#adi makin gembira dan segar, hidangan men#adi bertambah leBat. Sungguh saya merasa berbahagia sekali bah!a .ona Bu suka menemani saya makan minum, untuk ini saya harus menghaturkan arak penghormatan sebagai tiga ca!an%, Pangeran itu tentu sa#a tadinya sudah diberitahu oleh '!at -in bah!a ketua ini hendak menghadiahkan muridnya kepadanya. Maka begitu melihat S!i .io yang masih amat muda dan cantik #elita itu, hati Sang Pangeran sudah #atuh dan gairahnya sudah bernyala nyala. ?a#ah S!i .io men#adi merah padam. *ia merasa malu sekali menyaksikan sikap dan mendengar kata kata yang penuh pu#ian ini. *ia tidak biasa berhadapan dengan pria seperti ini. Hatinya berdebar tegang dan kha!atir, akan tetapi untuk menolak, tentu sa#a dia tidak berani. Sambil menunduk dan membisikan kata kata terima ksih dia menerima tiga ca!a arak berturut turut. Biarpun dia tidak biasa minum banyak arak, akan tetapi terpaksa tiga ca!an arak itu diminumnya tanpa banyak membantah. Melihat ini )he '!at lin dan 'iam mo "ai li terta!a girang dan dari seberang me#a, )he '!at -in mengedipkan sebelah matanya kepada Sang Pangeran.)(ng Sin 0ng mengerti akan isyarat ini, maka dia lalu melepas seuntai kalung emas bertaburan permata yang tergantung di lehernya, bangkit berdiri dan mengulurkan kedua tangan yang memegang kalung itu kepada S!i .io sambil berkata, ,.ona Bu, kalung ini sama sekali tidak dapat mengimbangi kecantikan .ona, akan

tetapi karena pada saat ini yang ada pada saya hanya kalung ini, maka sudilah .ona menerimanya sebagai tanda penghormatan saya kepada seorang .ona secantik de!i%, Bu S!i .io terke#ut sekali dan cepat dia menoleh kepada subonya. Menurutkan kata hatinya, ingin dia menolak keras dan mencela sikap pangeran yang terlalu berani itu. (kan tetapi dia melihat subonya mengangguk dan berkata, ,S!i .io, Pangeran telah bermurah hati kepadamu, mengapa tidak lekas menerima dan menghaturkan terima kasih+, Bu S!i .io merasa terdesak dan dengan suara gemetar dia berkata, ,Hamba...., hamba...., tidak berani menerimanya....., ,S!i .io....%, )he '!at -in menegur ,Bu S!i .io, mengapa kau menolak kemurahan hati Pangeran+, 'iam mo "ai li #uga ikut menegur. Pangeran )ang Sin 0ng terta!a. ,(hh, tentu sa#a .ona Bu merasa malu malu, tidak seperti gadis gadis yang haus akan harta benda. Hal ini malah menon#olkan kecemerlangan !atak seorang gadis yang cantik #elita dan gagah perkasa% .ona, biarlah aku mengalungkan hadiah ini di lehermu., Berkata demikian, Sang Pangeran lalu bangkit berdiri dan mengalungkan kalung emas itu melingkari leher S!i .io yang menundukkan kepalanya. 'arena tak dapat menolak lagi dan kalung yang lebar itu sudah mengalungi lehernya, dengan muka sebentar pucat, S!i .io men#ura, ,Banyak terima kasih hamba haturkan..., ,(aaahhh, #angan sungkan sungkan., *ia terta!a, kedua orang !anita sakti itupun terta!a dan mereka bergantian menyuguhkan arak kepada Sang Pangeran dan #uga Bu S!i .io. ,Muridku, karena pangeran telah bermurah hati kepadamu, tidak sa#a menyuguhkan arak tetapi #uga menghadiahkan kalung, mengapa kau tidak bersikap sebagai seorang muridku yang tahu atauran dan mengenal budi. Hayo cepat suguhkan tiga ca!an kepada Pangeran sebagai penghormatanmu%, Muka S!i .io men#adi merah. *ia tidak membantah kebenaran ucapan ini, maka secara terpaksa dia bangkit berdiri, dipandang oleh pangeran yang tersenyum senyum dan mengelus #enggotnya, menghampiri pangeran dan menuangkan arak ke ca!an Sang Pangeran dari guci emas. ,Silahkan Paduka minum arak sebagai tanda kehormatan hamba, Pangeran,, kata S!i .io dengan malu malu. ,Ha ha ha, terima kasih, .ona. (kan tetapi, aku tidak mau minum kalau tidak aku temani. Hayo untukmu #uga seca!an%, (:22) 'embali '!at -in dan 'iam mo "ai li ikut membu#uk dan terpaksa akhirnya S!i .io kembali minum tiga ca!an arak bersama Sang Pangeran. 'arena tidak biasa minum arak, kini diloloh banyak arak yang diam diam telah dicampuri bubuk putih dilepas secara lihai oleh 'iam mo "ai li ke dalan ca!an gadis itu, akhirnya S!i .io men#adi mabok. *ia mulai tersenyum dengan lepas, memperlihatkan deretan gigi yang putih, dan mulai berani mengangkat muka memandang pangeran yang pandai bicara itu. ,Ha ha ha, setelah ditemani makan minum oleh .ona Bu, aku lupa semua !anita di istanaku% Hemm, bagaimana aku dapat berpisah lagi darimu, .ona+, kata Pangeran itu. Mendengar ini S!i .io mengerutkan alisnya, akan tetapi karena kepalanya sudah pening dan pandang matanya sudah berkunang, hanya sebentar sa#a dia merasa betapa kata kata itu tidak pada tempatnya dan dia hanya tersenyum% ,Bu S!i .io muridku yang baik. Pangeran telah berkenan mencintaimu% 'au akan diambilnya sebagai selir yang tercinta. "epat kau berlutut dan haturkan terima kasih, muridku., Sepasang mata dara itu terbelalak. ,)idak....% (h, tidak......%, )erdengar suara pangeran, ,.ona, kau cantik sekali.... kau gagah perkasa, aku cinta padamu dan marilah kau ikut bersamaku ke kota ke kota ra#a. 'au akan men#adi selirku yang paling tercinta, men#di penga!al pribadiku...., ,)idak....% (hhh, tidak mau.... oughh.......%, S!i .io yang tadinya bangkit berdiri serentak itu, tiba tiba terhuyung dan kembali men#atuhkan diri di atas bangku karena melihat betapa kamar itu berpuatr putar dan dia merasa seperti terayun ayun. 'arena tidak tahan lagi, S!i .io merebahkan kepalanya di atas kedua lengan yang berada di atas me#a, hanya menggoyang kepalanya tanda menolak. )erdengar olehnya lapat lapat suara gurunya, ,Jangan bodoh, S!i .io. ;ngkau akan men#adi seorang nyonyah Pangeran yan terhormat, dan di kota ra#a kau dapat beker#a sama dengan kakakmu........, ,(ku tidak mau.... ah, tidak mau....., S!i .io membuka matanya dan melihat !a#ah yang dekat sekali dengan mukanya. ?a#ah Sang Pangeran )ang Sin 0ng, !a#ah seorang laki laki yang cukup tampan gagah, akan tetapi sudah tua, sedikitnya lima puluh tahun usianya. *ia merasa ngeri, takut dan akhirnya dia tidak ingat apa apa lagi. 0bat bubuk yang dicampurkan di raknya oleh 'iam mo "ai li telah beker#a dengan baik, dia tertidur dan tidak merasa apa apa lagi.

S!i .io mengeluh dan mengerang. *ia mimpi. Seolah olah dia berada di dalam sebuah perahu berdua sa#a bersama Pangeran )ang Sin 0ng. -alu perahu itu diserang badai, terguling dan dia meronta ronta hendak mela!an gulungan ombak yang menggelutnya. .amun dia merasa tubuhnya lemas, dia terseret, tenggelam, gelagapan dan seluruh tubuhnya terasa sakit sakit, kepalanya pening. Sebentar dia timbul, lalu tenggelam lagi, dan lapat lapat dia mendengar suara Pangeran )ang Sin 0ng yang menyatakan cinta kasihnya. Jauh le!at tengah malam S!i .io mengeluh dan merintih perlahan, lalu membuka matanya Mimpi itu teringat lagi olehnya, membuat dia bergidik ngeri. 4ntung hanya mimpi, pikirnya ketika dia membuka mata mendapatkan dirinya, telah rebah di atas pembaringannya sendiri di dalam kamarnya. ,0uh....%, 'epalanya masih pening sekali. *ia bangkit duduk dan hampir dia men#erit kaget ketika melihat bah!a dia tidak berpakaian sama sekali% *ia teringat bah!a dia menemani subonya, 'iam mo "ai li, dan Pangeran )ang Sin 0ng makan minum. )eringat betapa dia terlalu banyak minum dan mabuk. Mengapa dia tahu tahu berda di pembaringannya tanpa pakaian+ *ia memeriksa keadaan tubuhnya, melihat kalung yang masih bergantung di lehernya, dan tiba tiba tahulah dia akan semua yang telah ter#adi atas dirinya% ,'eparat....%, *ia bangkit akan tetapi terguling lagi karena selain kepalanya pening sekali, tubuhnya #uga panas dan lemas seolah olah kehabisan tenaga. *ia tidak tahu bah!a itulah pengaruh obat bubuk, racun yang diminumnya bersama arak, yang membuat dia pulas sehingga tidak dapat mela!an ketika Pangeran )ang Sin 0ng memba!anya ke dalam kamar dan menggagahinya. )iba tiba pintu kamar terbuka dari luar. S!i .io menahan napas, mengambil keputusan untuk mengerahkan seluruh tenaganya membunuh Pangeran itu. *ia sudah maklum bah!a dirinya diperkosa Pangeran itu. ,Selamat, muridku. ;ngkau telah men#adi isteri Pangeran% Besok Pangeran )ang Sin 0ng akan men#emputmu secara resmi memba!anya ke kota ra#a sebagai selirnya terkasih...., ,)idak sudi% (ku harus membunuhnya%, S!i .io meloncat turun tanpa mempedulikan tubuhnya yang telan#ang bulat, kedua tanganya dikepal. ,Plak%, S!i .io terlempar dan terbanting di atas pembaringannya lagi ketika kena tamparan tangan gurunya. ,S!i .io, apa yang kauucapkan itu+ ;ngkau suka sendiri melayani Pangeran, engkau menerima kalungnya, engkau tersenyum senyum kepadanya. Setelah engkau dan dia bersenang senang di dalam kamar ini, semestinya aku mengutukmu. (kan tetapi aku sayang kepadamu, aku tidak marah malah bersyukur bah!a engkau akan men#adi isteri muda seorang pangeran. *an sekarang kau hendak memberontak+ Hendak membikin malu Gurumu+ 'au mau membunuh kekasihmu sendiri+ Bocah setan tak kenal budi% 'alau tidak aku robah pendirianmu, aku sendiri yang akan membunuhmu% Pikirkan ini baik baik. ;ngkau sudah bukan pera!an lagi, engkau milik Pangeran )ang Sin 0ng%, )he '!at -in meninggalkan kamar itu dan membanting keras keras daun pintu kamar. (:25) S!i .io menutupi mukanya dan menangis mengguguk. )ak tahu apa yang harus dilakukannya. *engan terisak isak dan #ari #ari tangan gemetar dia mengenakan pakaiannya yang bertumpuk di sudut pembaringan. 'epalanya masih pening dan tenaganya habis. )ak mungkin dalam keadaan seperti itu dia melarikan diri. )entu akan mudak tertangkap kembali oleh gurunya. Mela!an pun tidak mampu, apa lagi dia benar benar merasa seperti tidak bertenaga lagi. (pa lagi hendak membunuh pangeran itu yang selalu terka!al kuat% ,&a )uhan....%, *ia menangis lagi sesenggukan. ,(yah.... 'oko...., apa yang harus kulakukan......+, *ia sudah ternoda. Mau atau tidak, dia harus men#adi selir Pangeran itu. *ia tidak sudi% -ebih baik mati% Mati%% &a, matilah #alan satu satunya, demikian pikiran yang ru!et itu mengambil. *irabanya ikat pinggangnya. )idak, dia seorang gadis gagah perkasa, tidak semestinya mati menggantung diri seperti !anita !anita lemah. *ihampirinya pedangnya yang tergantung di dinding. Biarpun tangannya gemetar dan tidak bertenaga dipaksanya tangan itu mencabut pedangnya, lalu sambil meme#amkan matanya, dia mengayun pedang itu ke lehernya. ,Plakkkk%%, -engan kanannya dipegang orang dan pedang itu dirampasnya. )adinya dia mengira bah!a subonya yang mencegahnya membuuh diri, maka dia terisak dan membalik. Betapa kagetnya ketika dia melihat bah!a yang mencegahnya membunuh diri itu adalah seorang laki laki muda, paling banyak tiga puluh tahun usianya. -aki laki ini tersenyum, !a#ahnya cukup tampan dan membayangkan kegagahan. Membunuh diri bukan perbuatan seorang gagah., Bisik laki laki itu. ,'alau sudah mati, mana mungkin dapat menghilangkan penasaran+ 'alau masih hidup, selalu terbuka harapan untuk membalas dendam%, 4capan ini menyadarkan S!i .io. ,Siapa kau....+,

,Ssssttt...., bisik pula laki laki itu. ,(ku seorang mata mata yang dikirim oleh Jenderal (n -u San. .ona, daripada engkau membunuh diri, mari kubantu kau keluar dari tempat ini dan kau ikut bersamaku. *engan beker#a untuk (n goans!e, kelak kau berkesempatan untuk membalas kepada semua orang yang telah mendatangkan malapetaka ini kepadamu., Seperti kilat masuknya pikiran ini ke dalam kepala S!i .io. Mengapa tidak+ Mati bukan merupakan #alan yang memecahkan persoalan% *ia harus membalas kepada Pangeran itu% *an kini, dia dapat menduga bah!a dia tentu pingsan karena pengaruh obat dari 'iam mo "ai li. *ia tahu bah!a !anita itu adalah seorang hali tentang racun. 'ini dia mengerti semua. *ia senga#a dikorbankan oleh gurunya dan oleh !anita iblis itu, seperti seekor domba yang senga#a dikorbankan men#adi mangsa serigala, Si Pangeran itu% *endamnya bertumpuk, kini terbuka #alan baginya, perlu apa mengambil #alan pendek membunuh diri+ ,Baik, mari ikut aku...., bisiknya dan dengan berindap indap S!i .io menga#ak laki laki itu melalui #alan rahasia dan akhirnya, men#elang pagi, mereka berdua berhasil keluar dari tembok pagar Bu tong pai. ,Haiii....%%, tiba tiba terdengar bentakan dan lima orang anggauta Bu tong pai muncul dari tempat pen#agaan tersembunyi. (kan tetapi ketika mereka melihat S!i .io, mereka terheran heran, memandang kepada gadis itu lalu kepada orang asing yang keluar dari #alan rahasia bersama murid utama ketua mereka. Malam itu memang banyak datang tamu dari kota ra#a yang ikut dalam rombongan Pangeran, maka mereka mengirah bah!a tentu orang ini adalah anggauta rombongan pula. (kan tetapi sepagi itu, masih gelap, apakah yang akan dilakukan tamu ini bersama S!i .io keluar dari Bu tong pai dengan diam diam+, )iba tiba terdengar teriakan berturut turut dan lima orang itu roboh dan te!as seketika. Mereka hanya mampu satu kali sa#a mengeluarkan teriakan karena tenggorokan mereka hampir putus disambar #ari #ari yang amat kuat dari mata mata itu yang bergerak dengan cepat luar biasa menyerang mereka. Melihat kelihaian orang itu, S!i .io tercengang. *ia makin kagum. 'iranya mata mata ini bukan orang biasa dan andaikata ketahuan pun akan merupakan la!an tangguh, sungguhpun tentu sa#a dia sangsi apakah orang ini akan mampu lolos kalau 'iam mo "ai li dan subonya turun tangan. ,Mari cepat....%, 0rang laki laki itu berkata dan melihat keadaan S!i .io yang masih lemas, dia tanpa ragu ragu lagi lalu menyambar tubuh gadis itu, dipanggulnya dan berlarilah dia dengan amat cepatnya meninggalkan tempat yang berbahaya baginya itu. Gadis bernama -iang cu yang sebenarnya adalah penyamaran Bu S!i -iang, beker#a di dalam istana sebagai penga!al pribadi &ang 'ui Hui. *ia bertugas memikat hati selir 'aisar yang cantik #elita ini. *apat dibayangkan betapa tersiksa hati pemuda itu menyaksikan semua yang ter#adi di dalam kamar &ang 'ui Hui, melihat selir yang cantik #elita itu beristirahat, mandi, berganti pakaian dan lain lain di depan matanya begitu sa#a karena dia dianggap !anita pula% Betapa tersiksa hati orang muda ini hidup di antara !anita !anita cantik, yaitu para pelayan &ang 'ui Hui. *i istana bagian puteri ini tidak ada prianya, karena para thaikam yang bertugas di situ biarpun kelihatan seperti orang pria, namun sesunguhnya tidak lagi dapat disebut sebagai pria. S!i -iang adalah seorang pemuda yang sedang berkobar na1sunya karena Bu tong san dia diseret ke dalam kekuasaan na1su berahi oleh subonya sendiri. Sebagai seorang pemuda yang baru gila berahi, kini berada ditengah tengah para !anita cantik itu, tentu sa#a dia tidak kuat bertahan terlalu lama. 4ntuk melakukan tugasnya memikat &ang 'ui Hui, dia belum berani karena kesempatanya belum tiba. *ia tidak berani bersikap kasar dan membuka rahasia penyamarannya begitu sa#a. 'arena sekali gagal, dia tentu akan mati konyol. (kan tetapi untuk menunda lebih lama lagi menguasai na1sunya, dia tidak sanggup% (kan tetapi, S!i -iang menahan gelora hatinya sedapat mungkin. *ia harus bersabar menanti kesempatan baik. )ugasnya amat penting bagi per#uangan subonya Sama sekali tidak boleh gagal karena taruhannya adalah nya!anya (:27) Pada suatu sen#a belasan hari kemudian S!i -iang diperbolehkan mengaso karena malam itu kaisar akan mengun#ungi selirnya yang tercinta dan tempat itu penuh dengan penga!al penga!al pribadi 'aisar sendiri. S!i -iang lalu mengundurkan diri ke dalam kamarnya, sebuah kamar yang amat indah dan berdekatan dengan kamar para pelayan utama atau pelayan pribadi selir 'aisar itu. Selagi duduk melamun sendiri di dalam kamarnya, mencari akal bagaimana untuk memulai tugasnya, merayu dan memikat Hati &ang 'ui Hui, dia membayangkan keadaan selir itu dan #antungnya berdebar penuh na1su dan gairah. Selir itu memang cantik luar biasa, dan ketika mandi atau bertukar pakaian, dia dapat menyaksikan seluruh bagian tubuh yang padat dan amat menggaerahkan itu. Pernah dia membantu pelayan menyelimutkan kain setelah selir itu mandi dan #ari #ari tangannyamenyentuh kulit yang halus, lunak, dan hangat, dan tercium olehnya bau semerbak harum dari tibuh selir itu. 'eharuman yang khas dan alangkah #auh bedanya antara kecantikan dan tubuh indah selir itu dibandingkan dengan subonya%

,;nci -iang cu% kenapa melamun sa#a+, Seorang gadis cantik berba#u hi#au menegurnya sambil terta!a ta!a, di belakkangnya masuk pula seorang gadis cantik berba#u merah. Mereka itu adalah dua orang pelayan pribadi &ang 'ui Hui, dua orang gadis cantik #elita yang genit genit ,(h, ;nci -iang cu orangnya pendiam amat sih, tidak mau bersenda gurau dengan kami+, S!i -iang tersenyum menekan #antungnya yang berdebar debar dan menahan matanya agar #angan terlalu melotot melahap kecantikan dua orang gadis itu. ,(hh, aku lelah dan sedang beristirahat. Jarang ada kesempatan beristirahat seperti ini...., kata S!i -iang. ,Mari temani kami main thio ki (kartu) di kamarku, ;nci -iang cu%, kata Si Ba#u Hi#au. ,&a, marilah, ;nci -iang cu. )idak enak hanya bermain berdua. Marilah, sambil kita berkenalan lebih erat lagi. 'enapa sih+ Bukankah kita ini rekan rekan yang berker#a di sini+, kata Si Ba#u Merah sambil menarik tangan S!i -iang. )ak dapat S!i -iang menolak karena hal ini mendatangkan kecurigaan apalagi memang dia sudah rindu sekali akan sentuhan tangan !anita cantik setelah belasan hari berpisah dari subonya. 'edua orang gadis itu terta!a ta!a, menggandeng kedua tangan S!i -iang dan memba!anya kedalam kamar Si Ba#u Hi#au yang berbau harum. Sebuah me#a bundar rendah telah dipersiapkan di tengah kamar, di dekat pembaringan di sekeliling me#a itu terdapat tikar yang ditilami kasur dan bantal. Selain kartu untuk main, #uga di atas me#a terdapat seguci arak !angi dan ca!an ca!an kecil, #uga beberapa macam kuih kering. ,*uduklah, ;nci -iang cu. Mari kita, main main. kau bermalam sa#a di sini malam ini, ya+, Si Ba#u Hi#au berkata sambil merangkul. ,*an tubuhmu begini tegap dan kelihatan kuat, ;nci -iang cu,, kata Si Ba#u Merah memegang megang lengan pemuda itu. ,(ihhh, tangan ;nci -iang cu kuat dan kasar%, kata Si Ba#u Merah menghelus telapak tangan pemuda itu. S!i -iang menarik tangannya. ,(ahh, aku se#ak kecil berlatih silat. )entu sa#a aku seorang gadis yang kasar, mana bisa dibandingkan dengan kalian yang halus mungil+, ,Hi hik, kau terlalu memu#i, ;nci%, kata Si Ba#u Merah sambil mencubit paha S!i -iang. ,'alau engkau men#adi seorang laki laki, tentu tampan dan gagah, ;nci -iang cu%, kata Si Ba#u Hilau. *apat dibayangkan betapa tubuh S!i -iang terasa panas dingin menghadapi godaan godaan ini, maka cepat cepat menga#ak mereka bermain kartu, karena kalau dilan#utkan godaan mereka itu, tentu dia takkan kuat lagi bertahan% Sudah timbul keinginan keras di hatinya untuk merangkul dan mendekap mereka, menciumi bibir yang merah dan lincah itu% ,;h, untuk apa arak ini+, katanya setelah Si Ba#u Merah menuangkan seca!an arak yang berbau !angi. ,Hi hik, bermain thioki tanpa taruhan tidak menyenangkan. Siapa kalah harus menebus kekalahannya dengan minum seca!an arak !angi%, kata Si Ba#u Hi#au. Mereka mulai bermain thioki sambil bercakap cakap dan bersendau gurau, atau lebih tepat lagi, kedua orang gadis itu yang bercakap cakap dan bersendau gurau sedangkan S!i -iang hanya mendengarkan dan kadang kadang tersenyum sa#a. 'arena dia tidak ingin dilolohi arak sehingga rahasianya dapat terbuka, maka S!i -iang bermain sungguh sungguh sehingga dia #arang kalah dan yang kebagian minum arak adalah kedua orang gadis itulah% Mereka bermain terus sampai men#elang tengah malam dan akhirnya arak dalam guci kecil itu habis% ,(hhh, ha!anya panas sekali ....%, kata Si Ba#u Hi#au. ,Bukan panas, hanya engkau terlalu banyak minum maka terasa panas, , kata S!i -iang. ,Hemm, mungkin... aihhh, gerahnya., Si Ba#u Hi#au membuka kancing ba#unya dan mengebut ngebut dengan kipas. S!i -iang menelan ludah, matanya memandang ke arah dada yang hanya tertutup pakaian dalam yang tipis sehingga membayangkan ton#olan ton#olan yang memikat hati. (:29) 'arena pandang matanya selalu tertarik ke arah dada Si Ba#u Hi#au, maka permainan S!i -iang men#adi kalut dan sekali ini dia kalah. (kan tetapi arak telah habis% ,?ah, ;nci -iang cu #arang kalah, sekarang telah kalah araknya habis. Mana dia bisa menebus kekalahannya+, kata Si Ba#u Merah cemberut. ,Hi hik, kalau arak habis dia harus membayar dengan ciuman%, kata Si Ba#u Hi#au. ,Hi hi hik, benar% *ia harus didenda dengan ciuman dan mulai sekarang, taruhannya dirobah. karena arak habis, siapa kalah harus membayar dengan ciuman%, kata Si Ba#u Merah. 'edua orang gadis itu dari kanan kiri lalu menyerbu dan mencium pipi S!i -iang dengan hidung mereka.

S!i -iang meme#amkan kedua matanya% ,;h.... eh...., kalian ini bagaimana+ $hh... malu, kan....+, katanya gelagapan. ,;nci -iang cu, mengapa kau begitu ke#am+ 'ita bertahun tahun dikurung di tempat ini dan hanya dapat menyaksikan orang lain bermain cinta. Bertemu dengan pria pun merupakan hal yang tak mungkin bagi kita. (pa salahnya di antara kita saling menghibur dan saling mencumbu+ Sekedar menghilangkan rindu......, kata Si Ba#u Merah. Permainan dilan#utkan dan makin lama S!i -iang makin terseret oleh gelora na1su berahinya sendiri. 'etika dia menang dan harus mencium, dia tidak mencium seperti biasa dengan hidung kepipi, melainkan mencium mulut dua orang gadis itu dengan mulutnya% *ua orang gadis itu mengeluh dan balas mencium sehingga tanpa diperintah lagi permainan kartu itu bubar dan dilan#utkan dengan permainan saling mencumbu, saling peluk dan saling cium antara tiga orang itu% ,(ihh, ;nci -iang cu.... kau hebat sekali ....., keluh Si Ba#u Hi#au. ,;nci -iang cu.... kalau sa#a engkau seorang pria....., bisik Si Ba#u Merah ,'alian senang+, S!i -iang berkata, terengah engah sedikit. ,Matikanlah lampunya, barangkali di dalam gelap aku akan dapat pian hoa (bermain rupa) men#adi pria, siapa tahu+, Sambil terkekeh genit, Si Ba#u Hi#au meniup pandam lampu di me#a dan mereka bertiga pindah ke pembaringan, melan#utkan permainan mereka yang mengasikkan hati mereka itu. Mereka merasa semakin bebas setelah keadaan di dalam kamar itu men#adi gelap, mereka dapat mencurahkan seluruh na1su mereka tanpa malu malu lagi. )ak lama kemudian terdengar #erit tertahan, disusul teriakan teriakan yang lebih menyerupai bisikan kaget bercampur girang, ,;h... kau...+, ,Hemm, diamlah sayang....., terdengar suara S!i -iang dan selan#utnya kamar itu sunyi, tidak terdengar keras lagi sehingga kalau didengar dari luar kamar, seolah olah tiga orang ,gadis, itu sedang tidur pulas, padahal tentu sa#a keadaanya #auh dari pada itu, bahkan sebaliknya. Men#elang pagi, terdengar suara Si Ba#u Hi#au, suara yang berbisik dan agak serak karena semalam tidak tidur rupanya, ,...engkau.... setiap malam harus menemani kami.... ya, koko yang baik+, ,....harus, kalau tidak.... hemm, kami akan melaporkan bah!a kau adalah seorang pria se#ati......, bisik pula Si Ba#u Merah dengan nada man#a mengancam. Sunyi mengikuti kata kata bisikan itu, kemudian terdengar #erit tertahan dan tak lama kemudian, tampak S!i -iang dalam pakaian seperti liang cu, meloncat keluar dari dalam kamar itu memondong tubuh dua orang pelayan itu yang sudah men#adi mayat% *engan tergesa gesa S!i -iang memba!a dua mayat itu ke kebun, menggali lubang, mengubur dengan cepat sekali, kemudian kembali ke kamarnya dengan badan penuh keringat dan muka pucat. (kan tetapi hatinya lega dan diam diam dia menyesali perbuatannya sendiri. Mengapa dia begitu lemah sehingga tidak dapat menahan diri ter#atuh ke dalam rayuan dua orang gadis cantik itu+ *ia terpaksa membunuh mereka, sungguhpun hal itu dilakukannya dengan perasaan penuh penyesalan. )ugasnya lebih penting dan kalau sampai gagal, dia akan te!as, akan mati konyol. *engan membuka rahasianya kepada dua orang gadis itu, keadaannya tentu sa#a terancam hebat. Belum apa apa dua orang gadis itu telah ,memerasnya, untuk setiap malam melayani mereka dengan ancaman akan dibuka rahasianya% )entu sa#a dia terpaksa harus membunuh mereka demi keselamatan dirinya sendiri. -enyapnya dua orang pelayan itu hanya menimbulkan sedikit keributan di istana bagian puteri. Betapapun #uga, mereka itu hanyalah dua orang pelayan dan akhirnya &ang 'ui Hui hanya memerintahkan para penga!al untuk melakukan penge#aran karena dikira bah!a mereka itu tentu melarikan diri, dan kalau sampai dapat ditangkap agar supaya di#atuhi hukuman berat. Mengertilah kini S!i -iang bah!a dia harus cepat cepat turun tangan kalau tidak mau ter#adi gangguan lain lagi. Mulailah dia mendekati &ang 'ui Hui, membantu pada setiap kali ada kesempatan, membantu para pelayan yang memandikan selir #elita itu, menggosok punggungnya, mengeringkan tubuhnya dan mengenakan pakaiannya. Bahkan pada suatu malam, ketika &ang 'ui Hui merebahkan diri seorang diri dengan mata merem melek seperti seekor kucing malas, ia mendekatinya, berlutut dan menggunakan tangannya untuk memi#it mi#it kaki selir itu dengan perlahan, meniru perbuatan pelayan yang suka memi#it tubuh selir itu. Jantungnya berdebar keras sekali. .a1su hatinya ditekannya keras sekali dia merasa betapa api berahi telah membakar dadanya dan api itu menyala dari u#ung #ari tangannya yang bersentuhan dengan kulit kaki yang halus lunak dan hangat. (:2<) ,;hhmmm...., &ang 'ui Hui menggeliat seperti seekor kucing dan membuka sedikit matanya untuk melihat siapa yang memi#it kakinya. Matanya terbuka agak lebar dan tersenyum. ,(ihhh, kiranya engkau, -iang cu+ ;ngkau pandai pula memi#it+ (hhhh, tanganmu kuat sekali, nah, kaulan#utkanlah, tubuhku memang sedang pegal pegal....., *an selir itu sudah meme#amkan matanya kembali rebah terlentang di depan S!i -iang.

Pemuda itu melan#utkan peker#aannya memi#it betis mengendurkan urat yang kaku dan pandang matanya melahap !a#ah yang menengadah itu. Betapa cantik #elitanya, demikian rangsangan hatinya. 3ambut yang hitam agak mengeriting itu terurai di atas bantal, anak rambut yang melingkar lingkar menghias dahi dan pelipis sampai ke ba!ah telinga. *ahi yang melengkung halus sekali seperti lilin diraut, berkulit putih bersih itu nampak makin putih terhias anak rambut yang menghitam dan sepasang alis yang hitam sekali melengkuk seperti dilukis, melindungi mata yang terpe#am sehingga tampak bulu mata yang pan#ang. Bayangan bulu mata menggelapkan pipi sebelah atas, menyembunyikan !arna kemerahan yang menyegarkan. Hidung yang mancung, dengan dua cuping hidung yang tipis, agak bergerak terdorong napas yang keluar masuk, dan diba!ah hidung itu, sepasang bibir yang kemerahan dan agak basah, kelihatan menebal sebelah ba!ahnya karena selir itu tersenyum, sebuah lesung pipit menghias di u#ung mulut sebelah kiri. Manis dan cantik #elita% 'emudian leher itu, dan dada itu, pinggang itu....% S!i -iang menelan ludahnya berkali kali dan #ari #ari tangannya yang memi#it kaki itu agak menggigil. (gaknya &ang 'ui Hui dapat merasakan tangan yang menggigil ini, maka dia membuka sedikit matanya dan bertanya, ,(da apakah -iang cu+ tanganmu gemetar..., ,(hhh.... tidak apa apa, hanya.... paduka demikian cantik #elita..... hamba sampai merasa terharu memandangi Paduka....., ,(ihhh...., hi hik, kau aneh, -iang cu "oba kau tutup dan kunci pintu kamar itu, dan beritahukan kepada pen#aga di luar bah!a aku tidak ingin diganggu malam ini, hendak beristirahat. 0ya, suruh penghubung pelaporkan kepada Sri Baginda tidak datang ke kamarku. Setelah itu, kautemani aku di sini, pi#ati tubuhku sampai aku tidur., *engan #antung berdebar penuh ketegangan dan gairah, S!i -iang mentaati perintah itu. Setelah selesai dan dia sudah menutupkan dan memalang daun pintu sehingga mereka hanya berdua sa#a di dalam kamar yang me!ah dan harum itu, S!i -iang segera berlutut lagi di depan pembaringan dan melan#utkan peker#aannya memi#it betis yang berdaging gempal, lunak, halus dan hangat itu. ,.anti dulu, -iang cu. "oba kaubantu aku membuka pakaian luarku. Setelah pintu ditutup, kamar ini men#adi agak panas...., kata &ang 'ui Hui sambil bangkit duduk di atas pembaringannya yang bertilam sutera merah berkembang. S!i -iang tidak mampu men#a!ab karena merasa lehernya seperti tercekik. *engan #ari #ari tangan gemetar dia membantu puteri itu membuka pakaian luarnya sehingga kini &ang 'ui Hui hanya memakai pakaian dalam yang amat tipis dan tembus pandang sehingga terbayanglah lekuk lengkung yang amat menggairahkan. Begitu pakaian luarnya dibuka, S!i -iang meme#amkan mata sebentar sambil menarik napas pan#ang. )ercium olehnya bau harum yang memabukan, keharuman yang membuat selir 'aisar itu terkenal sekali si samping kecantikannya yang sukar dicari bandingnya. ,Hi hik... mengapa kau seperti patung dan meme#amkan matamu, -iangcu+, Suara terkekeh halus dan teguran itu menyadarkan S!i -iang yang segera membuka matanya. ,(mpunkan hamba.... hamba.... silau, seolah olah melihat bidadari turun dari langit...., Selir 'aisar itu terta!a senang. ,(ihh, kata katamu seperti seorang laki laki sa#a% Hayo pi#iti aku lagi dan #angan bersikap seperti orang gila%, S!i -iang segera melakukan perintah ini dengan penuh gairah. Jari #ari tangannya kembali memi#it betis dan paha, makin ke atas makin tersiksalah hatinya apalagi mendengar puteri itu terkekeh kegelian. ,Hi hi hik, kau begitu kuat, #ari tanganmu #uga tegang dan kuat seperti tangan laki laki membelai....%, &ang 'ui Hui membalikan tubuhnya dan kini rebah terlentang, karena pakaian dalam yang tipis itu tersingkap membuat S!i -iang hampir tidak kuat menahan lagi. cahayanya kemerahan dari lampu merah di dalam kamar membuat tubuh yang membayang di balik pakaian tipis itu seolah olah telan#ang bulat di depannya% ,.ah kau pi#iti pahaku, pegal pegal rasanya. (kan tetapi #angan kuat kuat, perlahan sa#a, -iang cu., *apat dibayangkan betapa tersiksa hati seorang pemuda yang sudah men#adi lemah karena dikuasai na1su berahi seperti S!i -iang menghadapi &ang 'ui Hui yang tanpa disenga#a telah menimbulkan godaan dan tantangan yang demikian menggairahkan hati pria. .amun tentu sa#a S!i -iang tidak berani bertindak sembrono, dan sambil menguatkan hatinya dan menundukan mukanya yang men#adi merah, menyembunyikan dadanya yang bergelombang dengan menunduk dan menahan na1sunya yang memburu, dia memi#it paha yang gempal itu dan #ari #ari tangannya seolah olah bertemu langsung dengan kulit paha karena hanya tertutup sutera tipis. Setiap sentuhan #arinya seolah olah mendatangkan aliran ha!a panas yang men#alar naik ke dada dan kepala melalui lengannya. Makin lama dia makin gelisah, tubuhnya panas dingin dan sama sekali dia tidak berani memandang !a#ah puteri itu karen takut kalau kalau Sang Puteri marah. Betapapun na1su berahi telah menyundul sampai ke ubun ubunnya, namun S!i -iang tidaklah demikian nekat untuk berani bertindak kurang a#ar, tidak berani melakukan langkah pertama dan hanya menanti uluran

tangan Sang Puteri, karena dia maklum bah!a sekali keliru bertindak tebusannya adalah nya!anya di samping kegagalan tugasnya. ,'au memang aneh, -iang cu. Benar kata kata beberapa orang pelayan yang selama ini tidak kau perhatikan. Sekarang baru aku melihat sendiri. 'au seorang gadis yang aneh. (pakah seorang gadis kalau sudah mempela#ari ilmu silat tinggi lalu berubah si1atnya, men#adi ke#antan #antanan+ 'au patut men#adi seorang laki laki. Suaramu agak berat, gerak gerikmu kaku, tanganmu kuat dan kasar, dan pandang matamu..... hemmm..... engkau seolah olah hedak menelanku bulat bulat setiap kali kau melihatku% Hi hik, aku sampai merasa sungkan dan malu%, S!i -iang terke#ut sekali, akan tetapi sambil membungkuk rendah dia berkata dan berusaha sedapatnya untuk meningikan nada suaranya, ,Harap Paduka ampunkan semua kekurangan hamba., ,(h, tidak apa apa, -iang cu. ;ngkau sudah ber#asa besar, dan....hem..... keadaanmu yang ke#antan #antanan itu bukanlah hal yang tidak menyenangkan. Sayang sekali, kau seorang !anita dan si1at ke#antananmu hanya karena kau seorang gadis kang ou! yang berkepandaian silat tinggi. kalau engkau seorang pria se#ati, hi hik, betapa lucunya...... tentu akan lebih menyenangkan hatiku....., Seketika terhenti #ari #ari tangan yang tadi menari nari dan memi#iti paha kenyal itu. Jantung S!i -iang seperti berhenti berdetak mendengar ucapan Sang Puteri, kemudian berdebar debar dengan kerasnya sehingga suara detak #antungnya memasuki kedua telinganya dengan amat nyaring. 'esempatan baik telah terbuka% Selir #elita ini telah membuka rahasia hatinya% Begitu menantang, seperti setangkai bunga yang tinggal memetik sa#a, tinggal mengulur tangan dan akan terpenuhilah kedua cita citanya, yaitu menikmati tubuh yang telah membuat tergila gila ini dan sekaligus menyempurnakan tugasnya memikat hati &ang 'ui Hui demi suksesnya siasat yang sedang dilakukan oleh subonya% )iba tiba S!i -iang berlutut dan menempelkan dahinya di lantai dekat pembaringan. ,Hamba.... hamba rela mengorbankan nya!a demi Paduka, dan hamba siap sedia melalukan apa sa#a untuk menyenangkan hati Paduka. (kan hamba lakukan dengan taruhan nya!a dan hamba siap menanti perintah Paduka...., Hi hik, -iang cu. ;ngkau memang aneh. Betapapun #uga, mana mungkin engkau men#adi laki laki se#ati+, ,'alau Paduka kehendaki, pasti dapat ter#adi. Perintah Paduka merupakan keputusan bagi hamba, seperti perintah dari langit., &ang 'ui Hui men#adi terheran heran dan bangkit duduk, membiarkan pakaian dalamnya tersingkap lebar, tidak hanya pada pahanya, akan tetapi #uga pada pundaknya sehingga setengah dadanya tampak #elas, putih halus membusung. ,(pa....,apa maksudmu, -iang cu+, ,Hamba telah mempela#ari ilmu kesaktian dari Subo, sehingga kalau Paduka menghendaki, hamba dapat pian hoa (mengubah diri) men#adi seorang pria se#ati., ;hhh...+, Mata yang bening indah itu terbelalak, mulut yang kecil itu ternganga sehingga bibir merah membasah itu membentuk lingkaran memperlihatkan lidah yang meruncing merah dan rongga mulut yang lebih merah lagi terhias deretan gigi seperti mutiara. Sinar mata &ang 'ui Hui men#ela#ahi tubuh pembantunya yang berlutut itu, akhirnya dia dapat berkata, ,Benarkah itu+ Sungguh aneh dan luar biasa% "oba kaubuktikan omonganmu, -iang cu. "oba kau pian hoa men#adi seorang pria%, S!i -iang menekan #antungnya yang berdebar tegang, mengangkat mukanya dan berkata, ,Hamba.... hamba .... mana berani kurang a#ar....+, ,-akukanlah% ini merupakan perintah. Berdirilah dan pian hoalah%, &ang 'ui Hui berkata penuh na1su karena dia ingin sekali menyaksikan apakah benar gadis ini dapat pian hoa men#adi pria, hal yang hanya pernah didengar dalam dongeng kuno sa#a. ,'alau Paduka memerintahkan, hamba tidak berani membantah., S!i -iang lalu bangkit berdiri dan membungkuk. ,Maa1kan hamba...., *ia lalu melepas gelung rambutnnya, menggosok bedak dan yanci dari mukanya, kemudian dengan !a#ah merah berseri dia berkata, ,Hamba telah berubah men#adi seorang pria., Suaranya kini besar, suara seorang laki laki tulen% &ang 'ui Hui memandang terbelalak. ,(ihhh, mana aku bisa percaya+ Hanya suaramu yang berubah, dan mukamu tanpa bedak dan yanci memang seperti muka pria, akan tetapi mana buktinya bah!a kau pria+, S!i -iang mengerutkan alisnya. ,Paduka ingin bukti+ Baiklah, maa1kan kelancangan hamba%, *ia lalu merenggut pakaiannya, ba#u di bagian atas sehingga tanggal kancing kancingnya dan terbukalah dadanya. Sebuah dada yang tegap dan bidang, tidak berbuah, dada seorang laki laki tulen% ?a#ah &ang 'ui Hui berseri seri, mulutnya tersenyum lebar ketika dia memandang dada yang bidang, tegap dan berkulit putih bersih itu. ,Memang tidak salah lagi, tubuhmu bagian atas memang tubuh seorang pria. (kan tetapi aku belum puas, -iang cu. Buka semua pakaianmu%,

Perintah ini sama sekali tidak disangka sangka oleh S!i -iang. Biarpun sudah lama dia menghedaki ter#adinya hal yang hanya dalam mimpi ini, namun sebagai seorang laki laki, dia merasa #engah dan malu #uga menerima perintah agar dia bertelan#ang bulat seperti itu% (kan tetapi, gairah yang meluap luap dan kegembiraannya mengusir semua rasa malu dan dengan #ari tangan gemetar S!i -iang menanggalkan semua sisa pakaiannya sehingga tak lama kemudian dia telah berdiri membuktikan bah!a dirinya adalah seorang pria se#ati di depan selir #elita itu. ,(hhh...., -iang cu... ke sinilah kau% Sungguh hebat.... tak kusangka sama sekali. 3ebahlah kau di sini, di sisiku, manis%, )anpa diperitah kedua kalinya karena memang itulah yang diinginkannya selama ini. S!i -iang lalu naik ke pembaringan dan merebahkan dirinya di sisi selir cantik itu. &ang 'ui Hui terkekeh genit lalu menyambutnya dengan peluk cium ganas, menerkamnya seperti seekor harimau kelaparan, atau seperti seekor ular yang memagutnya dan membelit belitnya. Manusia, baik laki laki atau !anita, kaya atau miskin, dari golongan ningrat maupun #embel terlantar, sekali dikuasai na1su berahi akan men#adi lupa diri dan lupa segala. Pada saat seperti itu, lenyaplah duka, lenyap pula takut, hilang segala pertimbangan dan akal, yang ada hanyalah tindakan sebagai akibat dorongan na1su birahi yang minta dilampiaskan (:2=) Hebatnya, makin dipenuhi dorongan na1su, makin hebatlah, seperti nyala api, makin dibiarkan makin membesar dan takkan padam sebelum habis bahan bakarnya% Hanyalah manusia yang selalu sadar akan keadaan dirinya, akan gerak gerik dirinya lahir maupun batin, takkan kehilangan ke!aspadaan dan kebi#aksanaan, takkan dapat dicengkeram oleh na1su dalam bentuk apa pun. Hal ini bukan berarti bah!a manusia bi#aksana menolak nikmat hidup yang didatangkan oleh gairah na1su, sama sekali tidak. Bahkan hanya manusia sadar sa#alah yang bebar bebar akan dapat menikmati hidup karena baginya na1su kesenangan hanyalah pelengkap hidup, bukan hal yang mutlak dan tidak dike#ar ke#arnya. *ialah orang menguasai na1su, bukan na1su yang menguasai dia. Menguasai na1su dengan ke!aspadaan dan memngenal akan keadaan diri sendiri seperti apa adanya, lahir maupun batinnya, bukan menguasai na1su dengan cara pengekangan dan penyiksaan diri. *engan cara pengamatan yang se!a#arnya, penuh kesadaran, pengamatan terhadap na1su dan gerak geriknya, tanpa celaan tanpa pu#ian, maka na1su akan kehilangan kekuasaannya sendiri terhadap diri pribadi. Sebaliknya, menggunakan kemauan untuk menekan dan mengekang na1su, tidak akan ada gunanya, karena, boleh #adi na1su akan dapat dibendung pada saat itu, manun se!aktu !aktu na1su yang masih menguasai diri itu meluap. Bagaikan api dalam sekam, se!aktu !aktu akan dapat menyala lagi, demikianlah kalau orang menguasai na1su dengan pengekangan yang berarti menguasainya dengan kekerasan. *engan pengamatan !aspada, na1su yang seperti api itu akan padam dengan sendirinya. .amun dengan pengekangan, api itu hanya membara dan tidak tampak untuk se!aktu !aktu bernyala lagi, karena &(.G M;.G;'(.G .(CS4 (*(-(H .(CS4 J4G(. Mengekang berarti menggunakan kekerasan menuruti keinginan% Men#elang pagi, yang 'ui Hui yang kekenyangan melampiaskan na1su berahinya, terlena di pembaringan, !a#ahnya yang agak pucat menoleh kepada S!i -iang yang tidur pulas di sampingnya, lalu !anita cantik itu tersenyum. Jari #ari tangannya yang halus itu bergerak membelai dada telan#ang dari pemuda itu, lalu ditariknya kembali tangannya dan dia menghela na1as pan#ang. Setelah kekenyangan, barulah dia dapat ber1ikir dan barulah selir 'aisar ini sadar betapa bodohnya dia membiarkan dirinya terseret oleh na1su berahi. Pemuda ini tentu seorang pria se#ati yang menyamar sebagai !anita. Hal ini sudah #elas% *an di balik penyamaran ini tetntulah ada suatu rahasia% 'esadaran ini menge#utkan hatinya dan menimbulkan kekha!atirannya. *ia adalah selir yang cerdik sekali. &ang 'ui Hui bangkit duduk dan perlahan lahan, agar #angan membangunkan pemuda itu, dia mengenakan pakaiannya. Matanya tak pernah berpindah dari !a#ah S!i -iang dan sambil memakai pakaiannya, dia mengenangkan semua yang mereka lakukan semalam ketika mereka bermain cinta tanpa mengenal puas sampai akhirnya tertidur kelelahan. Betapapun #uga, pemuda itu terlalu halus. Bagi !anita macam &ang 'ui Hui yang sudah banyak pengalaman bermain cinta dengan pria, ke#antanan S!i -iang kurang memuaskan hatinya. Betapa #auhnya dibandingkan dengan (n -u San% (n -u San barulah boleh disebut seorang laik laki se#ati% *engan kekudukannya yang tinggi dan pengaruhnya yang besar, dengan tubuhnya yang tinggi besar, tenagannya yang seperti singa, dengan permainan cintanya yang liar kasar dan !a#ar, menon#olkan ke#antanan yang amat hebat% Sedangkan pemuda ini, terlalu halus, masih hi#au dan kurang pengalaman, dan yang lebih berbahaya lagi, pemuda ini tentulah seorang mata mata musuh% &ang 'ui Hui bergidik ngeri. Betapa bodohnya dia, mudah terbu#uk dan terseret oleh na1sunya sendiri dan terkena rayuan seorang mata mata. 4ntung mata mata ini belum bertindak terlalu #auh. Bagaimana kalau semalam dia dibunuhnya+

&ang 'ui Hui bergidik dan bergegas turun dari pembaringan, dengan hati hati dia mengambil pedang bersarung indah yang diletakan oleh S!i -iang di atas tumpukan pakaiannya, kemudian selir 'aisar itu berindap indap menu#u ke pintu kamar, membuka pintu dan keluar setelah menutupkan kembali daun pintu perlahan lahan. )ak lama kemudian dia telah berbisik bisik dengan beberapa orang penga!al pribadinya, kemudian memasuki kamar lain setelah merasa yakin bah!a para penga!alnya yang kini telah berkumpul itu akan melaksanakan perintahnya dengan baik. S!i -iang terbagun dari tidur nyenyak, menggeliat dan tersenyum penuh bahagia ketika dia teringat akan keadaan dirinya. *irabanya kasur di mana dia rebah dan hidungnya kembang kempis, masih penuh oleh keharuman tubuh &ang 'ui Hui. Baru sa#a terbangun dari tidur, teringat akan !anita cantik itu, berkobar lagi na1sunya, lenyap semua kelelahan tubuhnya dan dia membalik ke kanan, lengan kirinya dan kaki kirinya merangkul memeluk. *ai membuka matanya ketika tangan dan kakinya bertemu dengan kasur yang kosong, lalu bangkit duduk, menoleh ke kanan kiri, mencari cari. yang 'ui Hui telah pergi dari kamar itu% S!i -iang merasa heran dan #uga terke#ut, kemudian timbul kekha!atiran di dalam hatinya. 'e manakah perginya !anita itu sepagi ini, pikirnya. 'arena kha!atir kalau kalau ada pelayan memasuki kamar dan memergoki keadaanya, bergegas dia menyambar pakaiannya, dan cepat mengenakan pakaiannya, pakaian !anita penyamarannya. *engan tergesa gesa dia menghampiri me#a rias &ang 'ui Hui, menggunakan bedak dan yanci untuk memulas mukanya yang semalam telah men#adi muka pria aslinya dan sia sia bedak dimukanya telah terhapus sama sekali oleh ciuma ciuman &ang 'ui Hui. 'emudian dia mencari pedangnya dan betapa heran dan terke#ut hatinya ketika mendapat kenyataan bah!a pedangnya tidak berada di dalam kamar itu% (kan tetapi dia segera tersenyum menenangkan hatinya sendiri. )entu &ang 'ui Hui senga#a hendak main main dengan dia% )ak mungkin !anita itu melakukan hal yang bukan bukan dan merugikannya setelah apa yang mereka nikmati bersama semalam% )entu &ang 'ui Hui sudah bertekuk lutut dan mencintanya setelah dia membuktikan ke#antanannya semalam, pikir S!i -iang dengan bangga. *engan hati ringan dia lalu melangkah ke pintu, membuka daun pintu hendak mencari kekasihnya itu. Sunyi di luar kamar itu, padahal biasanya penuh dengan penga!al. 'emudian muncul seorang pelayan !anita yang bertugas membersihkan kamar &ang 'ui Hui setiap pagi. Melihat pelayan ini, S!i -iang dengan suara biasa lalu menanyakan di mana adanya ma#ikan mereka yang cantik itu. (:2>) ,Beliau tadi memerintahkan bah!a kalau -iang lihiap sudah bangun agar -ihiap suka pergi menyusul ke dalam pondok di taman. Beliau menanti di sana., Mendengar kata kata ini, S!i -iang bergegas pergi ke taman, hatinya girang sekali. )ak salah dugaannya. &ang 'ui Hui telah bertekuk lutut di depan kakinya% Selir yang angkuh dan cantik itu telah #atuh cinta kepadanya sehingga kini selir itu ingin melan#utkan permainan cinta mereka di dalam pondok taman, tentu agar #angan sampai menimbulkan kecurigaan para pelayan lain% ,Ha ha, kau cerdik sekali, mais,, kata hatinya penuh kegembiraan, ,untuk kecerdikanmu itu akan kuberi upah ciuman hangat%, Sambil tersenyum senyum membayangkan segala kemesraan yang akan dialaminya sebentar lagi di dalam pondok taman, S!i -iang melangkah lebar ke dalam taman yang indah dan luas itu. )aman itu sunyi karena hari masih amat pagi dan memang biasanya pun taman itu hanya dikun#ungi para puteri istana setelah matahari naik tinggi sehingga mereka dapat menghirup ha!a segar di situ. Bahkan tidak tampak seorang pun #uru taman yang biasanya sepagi itu tentu telah membersihkan taman. 'etika mele!ati tempat di mana dia malam malam beberapa hari yang lalu mengubur mayat dua orang pelayan !anita, S!i -iang menggerakan pundaknya untuk menenteramkan hatinya yang agak terguncang. Salah kalian sendiri, pikirnya dan untuk menekan perasaanya, dia telah mengin#ak kuburan yang tidak kentara dan tidak dikenal orang lain kecuali dia itu. *ia kini sudah berdiri di depan pintu pondok, lalu mengetuk pintu pondok sambil berkata dengan suara biasa, suara pria, halus dan penuh rayuan, ,*e!iku yang cantik #elita, bidadari dari sorga manis, bukalah pintu, aku sudah amat rindu kepadamu....%, *aun pintu pondok merah itu terbuka dari dalam dan.... S!i -iang meloncat ke belakkang sambil menahan seruan kagetnya ketika dia melihat bah!a dari dalam pondok itu keluar dua puluh orang lebih penga!al yang memegang sen#ata di tangan% ,Menyerahlah engkau, -iang cu. 'ami mendapat perintah untuk menangkapmu%, komandan penga!al berkata keren. Seketika pucat muka S!i -iang dan otomatis tangan kanannya meraba pinggang, hanya untuk diingatkan bah!a pedangnya telah lenyap dari dalam kamar tadi% ,(pa... apa... dosaku....+, *ia bertanya gagap, saking bingungnya dia lupa menyembunyikan suara laki laki yang keluar dari mulutnya. *ua puluh lebih penga!al itu terta!a dan Sang 'omandan membentak. ,-ekas berlutut dan menyerah%,

S!i -iang maklum bah!a rahasianya tentu telah terbuka. *ia tidak tahu apa yang ter#adi dan siapa yang telah membuka rahasianya. Sampai saat itu dia sama sekali tidak menyangka bah!a &ang 'ui Hui yang telah mengkhianatinya. (kan tetapi dia tahu bah!a kalau dia tertangkap, tentu dia akan celaka. (:5@) Mampuslah%, bentaknya sambil mener#ang ke depan, menghantam komandan dengan kepalan tangan kanan sedangkan kepalan tangan kiri menghantam peng!al ke dua yang berdiri dekat. 'omandan itu memiliki kepandaian silat yang cukup tinggi, maka dia dapat menangkis biarpun dia men#adi terhuyung huyung, akan tetapi penga!al yang terkena hantaman tangan kiri S!i -iang, mengeluarkan teriakan keras dan roboh terguling, muntah muntah darah karena pukulan yang mengenai dadanya tadi amat kuat. Segera S!i -iang dikeroyok oleh dua puluh orang lebih. Para penga!al itu rata rata memiliki ilmu silat yang cukup tangguh, karena mereka semua bersen#ara. repot #ugalah S!i -iang yang harus membela diri dengan tangan kosong% ,Jangan bunuh dia% kita harus menangkapnya hidup hidup%, beberapa kali komandan berteriak. S!i -iang mengamuk sekuatnya, namun setelah tubuhnya terkena beberapa kali bacokan dan tusukan, akhirnya dia terguling dan teringkus. *alam keadaan luka luka dan setengah pingsan dia diseret ke dalam kamar tahanan. Sementara itu, yang 'ui Hui segera mengadu kepada 'aisar bah!a pelayan !anita yang dahulu menolongnya itu ternyata adalah seorang pemuda dan mungkin mata mata musuh yang senga#a menyelundup. Mendengar ini, kaisar memerintahkan agar S!i -iang disiksa dan dipaksa untuk mengakui keadaannya. Pada hari itu #uga, di dalam kamar tahanan yang dirahasiakan, S!i -iang dikompres untuk mengaku. (da beberapa macam semangat yang mendorong seseorang men#adi pra#urit. Semangat patriotik sebagai pengabdian kepada negara dan bangsa, semangat mencari kedudukan dan kemuliaan, dan semangat yang timbul dari keadaan lain pula. *i antara semua itu, hanya pra#urit yang didorong semangat mengabdi kepada negara dan bangsa sa#alah yang akan berani mempertaruhkan nya!a dengan rela, karena dia merasa yakin bah!a apa yang diper#uangkan dalam hidupnya itu benar% 'ebenaran seseorang yang tentu sa#a mengharapkan sesuatu, misalnya nama sebagai seorang pahla!an atau ,tempat baik, di alam baka% Betapapun #uga, lepas daripada tepat tidaknya kebenaran semacam itu, harus diakui bah!a hanya pra#urit yang bersemangat demikian sa#alah yang akan menghadapi kematian dan siksaan dengan berani dan gagah. )idaklah demikian dengan S!i -iang. *ia melakukan tugasnya karena dorongan subonya yang #uga men#adi kekasihnya, karena keinginannya untuk kelak memperoleh kedudukan tinggi #ika cita cita subonya terlaksana. 'alau putera subonya sampai biasa men#adi kaisar seperti yang dicita citakan subonya, dia tentu setidaknya akan men#adi seorang menteri% 'arena semangat seperti ini yang mendorongnya ber#uang, maka begitu gagal patahlah semangatnya. Begitu dia disiksa, keluarlah pengakuan dari mulut S!i -iang bah!a dia adalah kaki tangan subonya, )he '!at -in 3atu Pulau ;s yang kini men#adi 'etua Bu tong pai dan yang bersekutu dengan Pangeran tang Sin 0ng, dan tugasnya adalah memikat hati &ang 'ui Hui agar selir itu kelak mau membantu pemberontakan mereka. Pengakuan ini tentu sa#a menimbulkan geger. Pangeran )ang Sin 0ng ditangkap dan beberapa hari kemudian, S!i -iang dan Pangeran )ang Sin 0ng di#atuhi hukuman penggal kepala di tempat umum agar men#adi peringatan bagi siapa sa#a yang hendak memberontak. 'aisar lalu mengirim pasukan untuk menangkap 'etua Bu tong pai yang memberontak. Habislah ri!ayat hidup Bu S!i -iang, putera -u san lo#in Bu Si 'ang yang gagah perkasa itu. Memang patut disayangkan karena sebenarnya dahulu Bu S!i -iang adalah seorang pemuda yang baik dan gagah perkasa, yang dididik oleh ayahnya se#ak kecil agar men#adi seorang pendekar yang selalu membela kebenaran dan keadilan. Memang, keadaan sekeliling amat mempengaruhi #alan hidup seseorang. Hal ini tidaklah berarti bah!a sekeliling yang bersalah sehingga menyeret seseorang ke #alan sesat seperti halnya Bu S!i -iang.Sebetulnya, yang bersalah adalah dirinya sendiri% 0rang yang mengenal diri sendiri akan selalu dalam keadaan !aspada dan sadar sehingga berada di dalam lingkungan apa pun #uga dia akan selalu mengamati tingkah laku sendiri lahir batin setiap saat, tak mungkin terseret atau ternoda, seperti emas murni atau bunga teratai, biar berada di lumpur akan tetapi tetap bersih% Sebaliknya, orang yang tidak mau mengamati dirinya sendiri setiap saat, akan mudah lupa karena ,akunya,menon#ol dan Si (ku ini memang selalu ingin menang sendiri, ingin enak dan senang sendiri, sehingga untuk memenuhi segala keinginannya itu, diri terseret dan mudah ter#eblos ke dalam #urang penuh dengan ular ular berbisa bernama iri, dendam, benci, sombong, duka, dan lain lain yang kesemuanya berakhir dengan kesengsaraan. Pasukan yang kuat dipimpin seorang per!ira tinggi memba!a perintah penangkapan dari 'aisar sendiri, tiba di Bu tong san. .amun mereka terlambat. )he '!at -in, 'etua Bu

tong pai yang baru dan hendak ditangkap itu, telah melarikan diri bersama anak buah yang setia kepadanya. Hal ini tidaklah mengherankan. Sebelum S!i -iang membuka rahasia pemberontakannya, )he '!at -in telah lebih dulu mendengar bah!a muridnya telah gagal dan ditangkap. *ia merasa kece!a sekali, akan tetapi dia #uga maklum akan bahaya yang mengancam dirinya. 'alau sampai pasukan pemerintah menyerang Bu tong pai, tentu sa#a dia tidak mungkin dapat mela!an pasukan yang besar itu. Maka diam diam dia lalu lolos dari Bu tong san, bersama anak buahnya yang setia dia lalu melarikan diri ke 3a!a Bangkai yang men#adi markas ke dua dari komplotan ini. Seperti di ketahui, 'iam mo "ai li -iok Si yang men#adi datuk kaum sesat itu telah ditaklukannya dan telah men#adi sekutunya, dan tempat tinggal datuk !anita ini, 3a!a Bangkai, di kaki Pengunungan -uliang san, men#adi markas ke dua. 'etika menghadapi bahaya penangkapan dari kota ra#a, tentu sa#a '!at -in lalu melarikan diri ke tempat yang merupakan daerah berbahaya dan rahasia itu. Pelarian dari Bu tong pai ini diterima dengan baik oleh 'iam mo "ai li -iok Si yang memperoleh kesempatan menon#olkan #asanya. Segera 3a!a Bangkai di#aga dengan kuat sekali dan -iok Si menghibur )he '!at -in atas kegagalan muridnya. (:5:) ,(ku hanya merasa kece!a sekali mengenangkan murid muridku,, kata )he '!at -in dengan suara gemas. ,S!i .io telah mengkhianatiku, lari dengan seorang mata mata musuh entah dari mana dan pengharapanku tadinya tinggal kepada S!i -iang. *ia sampai terbuka rahasianya dan tertangkap, hal itu katakanlah sebagai suatu kegagalan yang menyedihkan. (kan tetapi mengapa dia membocorkan rahasia Pangeran )ang Sin 0ng sehingga Pangeran itu pun dihukum mati. *engan matinya Pangeran )ang Sin 0ng habislah harapan kita%, )he '!at -in menghela napas pan#ang dan mengepal tin#unya dengan hati gemas. ,(ihhh, seorang yang memiliki ilmu kepandaian seperti Pangcu, mengapa mudah sekali putus asa+, -iok Si mencela. ,Hem, "ai li, #angan kau menyebutku Pangcu lagi. (ku bukan lagi 'etua Bu tong pai setelah kini men#adi pelarian pemerintah. *an aku tidak membutuhkan perkumpulan itu. Siapa yang tidak akan putus asa+ "ita cita kita kandas setengah #alan. Betapapun tinggi kepandaian kita, menghadapi pasukan pemerintah yang puluhan laksa banyaknya, kita dapat berbuat apakah+, 'iam mo "ai li tersenyum. *ia maklum bah!a !anita yang amat lihai ini memiliki cita cita yang besar sekali. ,)he pangcu.... eh, -ihiap, seorang dengan kepandaian seperti engkau tentu dapat mencari kedudukan dengan mudah sekali., ,Hemm, mana mungkin+ Pemerintah telah menganggapku sebagai pemberontak dan aku akan selalu men#adi pelarian dan buruan pemerintah. Pula, aku adalah seorang bekas ratu, oleh karena itu. "ita citaku hanya satu, ialah aku akan berusaha sekuat tenaga agar puteraku memperoleh kedudukan yang sepadan dengan darah keturunannya., 'iam mo "ai li mengangguk angguk. ,Memang sepatutnya.... sepatutnya...., dan aku bersedia membantumu asal kelak kau tidak akan melupakan bantuanku., )he '!at -in memegang tangan datuk !anita itu dan memandang ta#am. ,'iam mo "ai li, kita bukan anak anak kecil lagi, kita sama sama !anita dan kita saling mengetahui isi hati masing masing. ;ngkau sudah banyak menolongku, masihkah engkau menyangsikan bah!a aku menganggapmu sebagai tangan dan kaki sendiri dan kita akan senasib sependeritaan, bahkan sehidup semati+, 'iam mo "ai li tersenyum dan mengangguk. ,(ku tahu bah!a engkau adalah seorang !anita yang selain berilmu tinggi, #uga berkemauan keras dan bercita cita tinggi, )he lihiap. 'ita tidak perlu putus asa dengan kegagalan muridmu. Masih ada #alan lain yang kurasa akan lebih menguntungkan kita., ,Bagaimana+, ,Bersekutu dengan (n -u Shan%, )he '!at -in memandang !a#ah 'iam mo "ai li dengan alis berkerut. Ma#ikan 3a!a Bangkai itu tersenyum dan diam diam )he '!at -in harus memu#i bah!a !anita yang usianya sudah lima puluh tahun itu kalau tersenyum kelihatan masih muda dan masih cantik. 'ata kata 'iam mo "ai li menge#utkan hatinya dan sekaligus menimbulkan kecurigaannya. Sudah terang bah!a mereka men#adi saingan (n -u Shan, bagaimana sekarang dapat bersekutu dengan Panglima itu+ Bahkan yang menyalakan api pemberontakan dalam dada Pangeran )ang Sin 0ng adalah karena merasa iri hati kepada (n -u Shan yang disuka oleh -aisar dan selalu dibela oleh &ang 'ui Hui. *an sekarang, sekutunya ini mengusulkan untuk bersekutu dengan (n -u Shan% ,"ai li, apa maksudmu+, tanyanya, suaranya membentak dan matanya memandang ta#am menyelidik. ,(ih, )he lihiap, aku tahu mengapa engkau terke#ut. (kan tetapi bukankah para cerdik pandai #aman dahulu pernah berkata bah!a orang cerdik harus pandai memilih ka!an+*emi tercapainya cita cita, kalau perlu ka!an men#adi la!an dan la!an berbalik men#adi ka!an%,

Berseri !a#ah )he '!at -in dan dia memandang kagum. ,kau benar, "ai li. 'au benar dan cerdik sekali% (kan tetapi, mungkinkah dia mau+, ,Jangan kha!atir. (ku sudah lama mengenal baik Panglima kasar itu. *i balik semua langkahnya men#ilat 'aisar dan &ang 'ui Hui, dia bercita cita merebut kekuasaan 'aisar. *an pada !aktu ini dia amat membutuhkan bantuan orang orang pandai, tentu sa#a dia akan menerima kita dengan tangan terbuka., )he '!at -in berdebar debar dan menggosok gosok pipinya yang berkulit halus itu dengan tangannya, nampaknya ragu ragu. ,(kan tetapi, bagaimana kita dapat mengadakan hubungan+, ,(ku akan menyuruh anak buahku, harap kau suka tulis surat untuk disampaikan kepada (n -u Shan. Sebaiknya begini isinya., ?anita cerdik 'iam mo "ai li berunding dengan )he '!at -in, mengulurkan tangan kepada (n -u Shan menga#ak bersekutu melalui sehelai surat yang ditulis oleh tangan halus )he '!at -in. *alam hal menggunakan siasat, kiranya !anita lebih cerdik dari pada pria, dan hal ini dibuktikan oleh )he '!at -in dan 'iam mo "ai li -iok Si. Sebulan kemudian tampak lima orang muncul di tepi ra!a yang sunyi itu. Mereka ini terdiri dari empat orang pria dan seorang !anita, kesemuanya kelihatan gagah perkasa dan tangkas. (:56) 3a!a ini amat luas, sunyi dan terkenal berbahaya sekali. 'elihatannya tidak berbahaya, hanya merupakan genangan air yang amat luas seperti telaga besar, namun air itu tertutup oleh rumput dan bermacam tetumbuhan kecil sehingga kadang kadang tidak nampak airnya. Bahkan seolah olah tertutup oleh lapisan tanah tipis dan inilah yang berbahaya sekali. Manusia maupun binatang yang berani mendekati ra!a dan salah in#ak, mengira bah!a tanah berumput itu keras, akan terperosok ke dalam air berlumpur yang mempunyai daya penyedot sehingga sekali kaki terbenam, disedot ke ba!ah dan sukar ditarik ke atas lagi. (ir berlumpur itu dalam sekali dan karena amat lebik, maka seolah olah menyedot kaki, padahal kaki orang atau binatang itu tenggelam terus secara perlahan lahan dan lupur itu memang mempunyai daya lekat sehingga kaki seolah olah disedot dan ditahan, sukar untuk ditarik kembali ke atas. Selain bahaya yang merupakan perangkap perangkap maut dari alam ini, #uga di situ terdapat banyak ular dan binatang berbisa lain yang bersembunyi di antara rumput rumput dan tetumbuhan lain. Jauh dari ra!a, tampak ditengah tengah ra!a itu sebuah pulau dan di situ terdapat bangunan bangunan yang tampak dari #auh. .amun, tidak ada orang dari luar ra!a yang berani mencoba untuk mendekati pulau ini, karena selain #alan menu#u ke situ harus menyeberangi ra!a maut itu, #uga telah terkenal bah!a bangunan bangunan itu adalah sarang dari iblis betina yang ditakuti semua orang, yaitu 'iam mo cai li. 'arena seringkali terdapat bangkai bangkai binatang binatang yang terperosok ke dalam perangkap alam sekitar ra!a, #uga bahkan kadang kadang tampak mayat mausia manusia yang sampai membusuk dimakan lumpur, maka terkenallah ra!a itu dengan sebutan 3a!a Bangkai% 'arena 'iam mo "ai li yang cerdik itu melarang para anak buahnya untuk mengganggu rakyat di sekitar tempat itu, maka tidak akan ada alasan bagi alat pemerintah untuk memusuhinya, pula pembesar setempat merasa ngeri untuk menentang iblis betina itu. *engan demikian, datuk kaum sesat ini hidup aman dan teteram di kaki Pegunungan -u liang san itu, tempat ini men#adi tempat pesembunyian yang baik sekali bagi )he '!at -in dan anak buahnya. 'ita kembali kepada lima orang yang pada hari itu berada di tepi ra!a. )iga orang di antara mereka laki laki tua berusia antara lima puluh sampai enam puluh tahun. Seorang lagi adalah laki laki berusia tiga puluh tahun, ber!a#ah tampan gagah dan bertubuh tegap, sedangkan !anita itu masih muda, seorang gadis berusia paling banyak enam belas tahun, tubuhnya langsing dan !a#ahnya manis namun sepasang matanya mengandung sinar keras. ?anita itu bukan lain adalah Bu S!i .io dan laki laki muda tampan gagah itu adalah penolongnya ketika dia hendak membunuh diri setelah malam itu dia diperkosa oleh Pangeran )ang Sin 0ng% Bagaimana dia sekarang bersama laki laki dan tiga orang kakek dapat berada di tepi 3a!a Bangkai+ Malam itu, setelah diperkosa oleh Pangeran )ang Sin 0ng dalam keadaan mabok dan tidak sadar, S!i .io hendak membunuh diri dengan pedang, akan tetapi dia dicegah oleh laki laki yang ternyata adalah seorang mata mata dari (n -u Shan. *ia dapat diingatkan oleh laki laki itu bah!a membunuh diri bukanlah #alan terbaik untuk membalas sakit hati, maka S!i .io lalu ikut dengan orang itu dan men#adi petun#uk #alan sehingga mata mata itu berhasil menyelamatkan diri bersama S!i .io, keluar dari tembok Bu tong pai. 'edua orang ini tanpa bicara melarikan diri terus dengan cepatnya sampai matahari naik tinggi dan mereka tiba di kaki Pegunungan Bu tong san, barulah mereka berhenti mengaso di dalam sebuah hutan lebat. Begitu duduk di ba!ah pohon melepaskan lelah, S!i .io teringat akan nasib yang menimpa dirinya, maka serta merta dia menangis mengguguk. -aki laki itu memandang ke arahnya dan menghela napas pan#ang, mengepal tin#u dan hanya mendiamkannya sa#a karena pengalamannya membuat dia mengerti bah!a

dalam keadaan berduka seperti itu, tidak ada obat yang lebih baik bagi gadis itu kecuali tangis dan air mata yang bercucuran. Setelah agak mereda tangis S!i .io, dia berkata, ,.ona, seperti kukatakan pagi tadi, tidak perlulah hal yang telah ter#adi dan yang telah lalu ditangisi dan disedihkan. &ang penting, kita melihat ke depan. Jalan hidup masih lebar dan terbentang luas di depan kita. Mengubur diri dengan kedukaan sa#a tidak ada artinya dan pula hanya akan melemahkan semangat kita yang perlu kita pupuk untuk dapat membalas kepada orang orang yang telah merusak hidup kita., 'ata kata yang dikeluarkan dengan suara gagah ini membuat S!i .io mengangkat mukanya yang pucat dan basah, memandang. Mereka berdua saling pandang se#enak, kduanya baru melihat nyata akan !a#ah masing masing. ?a#ah pria itu menimbulkan kepercayaan di hati S!i .io sedangkan !a#ah gadis itu menbuat #antung laki laki itu berdebar dan tertarik. ,'au siapakah+, (khirnya S!i .io bertanya. ,Sudah kukatakan kepadamu, aku adalah seorang mata mata, seorang kepercayaan Jenderal (n -u Shan. .amaku -iem )oan 'ie. *alam penyelidikanku di Bu tong pai, aku telah mengenal namamu, .ona. ;ngkau adalah .ona Bu S!i .io, bersama kakakmu Bu S!i -iang engkau adalah murid dari 'etua Bu tong pai yang baru. (ku pun telah mengetahui akan nasibmu semalam...., ,(hhh....% Si Jahanam )ang Sin 0ng....%, ;ngkau benar% (ku tidak perlu berputus asa, aku tidak perlu mengubur diri dalam kedukaan, aku harus berusaha untuk membalas semua penghinaan ini. (kan kubunuh Si Jahanam )ang Sin 0ng%, Gadis itu mengepal kedua tangannya dengan penuh kemarahan. ,.ah, itu baru gagah dan bersemangat% (kan tetapi, tidak semudah itu membunuh seorang Pangeran apalagi dia sahabat baik Gurumu yang amat lihai. Jalan satu satunya, marilah ikut aku, mengabdi kepada Jenderal (n -u Shan. Hanya itulah #alannya sehingga kelak engkau akan dapat membalas dendam., ,'au.... kau seorang pera#urit ba!ahan Jenderal itu+, (:52) )oan 'i menggelengkan kepalanya. ,Bukan, aku bukan pera#urit, aku seorang luar yang telah menggabungkan diri dengan (n goans!e dan mendapatkan kepercayaannya untuk menyelidiki Bu tong pai. (ku disuruh menyelidiki rencana apa yang diadakan oleh Pangeran )ang Sin 0ng dan Bu tong pai. (n goans!e adalah seorang yang amat cerdik. *ia biarkan pemberontakan lain agar kedudukan 'aisar makin lemah, namun dia harus tahu segala gerak gerik musuh, baik gerak gerik 'aisar maupun pemberontak lain. Sekarang aku tahu bah!a rencana mereka aadlah melemahkan 'aisar melalui &ang 'ui Hui, dan sekarang aku akan kembali dan melaporkan hasil penyelidikanku kepada (n goans!e. kau ikutlah, akan kuperkenalkan dan engkau tentu akan diterima, karena engkau memiliki kepandaian yang lumayan di samping dendammu kepada )ang Sin 0ng., ,(ku.... aku tidak suka men#adi pemberontak., ,Hemm,apakah kaukira aku suka men#adi pemberontak,.ona+ tidak,aku membantu (n -u Shan bukan karena aku suka men#adi pemberontak, melainkan karena aku pun sakit hati terhadap pemerintah., ,;h+, S!i .io tertarik dan memandang !a#ah yang gagah itu.,mengapa+, ,Hampir sama nasib kita, .ona, hanya bedanya #alannya sa#a. ketahuilah, dahulu aku adalah seorang tokoh Hoa San Pai yang tentu sa#a tak mau mencampuri urusan politik dan pemberontakan, bahkan condong untuk setia kepada pemerintahan, akan tetapi pada suatu hari ter#adilah hal yang amat hebat... yang merubah seluruh #alan hidupku..., S!i .io teringat akan nasibnya sendiri. dia mendekat lalu berkata, ,-iem t!ako, kauceritakanlah%, Se#enak mereka berpandangan, lalu )oan 'i menceritakan ri!ayatnya secara singkat. *ia tinggal di kota Ma 'iubun, sebuah kota yang cukup ramai di tepi sungai Huangho. dia hidup tenang dan bahagia dengan isterinya yang baru dinikahinya selama tiga bulan. *engan membuka toko obat dan menga#ar ilmu silat, dia hidup lumayan. .amun isterinya merasa kece!a setelah tiga bulan menikah, belum #uga ada tanda tanda mengandung, maka dia mengi#inkan isterinya untuk bersembahyang ke kelenteng untuk minta berkah agar isterinya dapat memperoleh keturunan secepatnya. ,(kan tetapi mu#ur tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Men#elang sen#a, setelah pergi se#ak pagi, barulah isterinya pulang dan turun dari #oli dalam keadaan payah, mukanya pucat dan basah air mata. Sambil menangis sesenggukan isterinya lari ke dalam rumah, men#atuhkan diri dan berlutut di depan kakinya sambil menceritakan bah!a ketika tadi bersembahyang di kelenteng, kebetulan di kelenteng itu terdapat putera bangsa!an -ui yang bermain catur dengan para h!esio. Melihat dia, putera bangsa!an menyeretnya ke dalam kamar di kelenteng dan memperkosanya% Setelah mengucapkan pengakuan yang hebat itu, isterinya lari ke dalam kamar sambil menangis sesenggukan. hati )oan 'i terasa tidak enak. )adi dia termangu mangu seperti patung saking marah dan dukanya mendengar penuturan isterinya sehingga dia agak

lalai membiarkan isterinya lari. "epat dia menge#ar dan melihat pintu kamar isterinya dipalang dari dalam, ia menendang pecah daun pintu% *ia berdiri pucat dan terbelalak. (pa yang dilihatnya+ ,$steriku telah rebah mandi darah di lantai% Pedangku ia pergunakan untuk membunuh diri, menusuk dadanya hampir tembus%, *ia mengakhiri ceritanya sambil menutupkan kedua tangan di depan mukanya. ,0hhh....%%, S!i .io men#adi pucat sekali dan dia menyentuh lengan )oan 'i dengan penuh perasaan terharu. ,Putera bangsa!an dan h!esio h!esio keparat itu harus dihukum% *an aku akan membantumu, -iem t!ako%, )oan 'i menurunkan tangannya, memegang tangan S!i .io dengan erat. Mereka saling berpegangan dan saling menggenggam tangan. ,'ita senasib, .ona. 'arenanya ada kecocokan di antara kita dan karenanya aku menolongmu pagi tadi. (kan tetapi, bicara soal bantu membantu, akulah yang akan membantumu kelak kalau saatnya tiba untuk membalaskan sakit hatimu. Sedangkan sakit hatiku sendiri sudah kubalas impas dan lunas. Pemuda bangsa!an keparat itu telah kubunuh bersama semua h!esio kelenteng itu% 'arena itu aku men#adi buronan dan aku terpaksa lari kepada Jenderal (n -u Shan yang segera menerimaku karena dia membutuhkan bantuan kepandaianku., ,(hhh, engkau baik sekali, )!ako. *an engkau bernasib buruk sekali seperti aku. (ku merasa beruntung dapat bertemu dan dapat bersahabat denganmu. Baiklah aku akan ikut bersamamu menghadap Jenderal (n -u Shan., *emikianlah, S!i .io ikut bersama )oan 'i dan benar sa#a seperti dikatakan laki laki gagah itu, dia diterima dengan baik di dalam rombongan orang orang gagah bukan pera#urit yang men#adi pembantu pembantu (n -u Shan. Persahabatannya dengan -iem )oan 'i men#adi makin akrab dan bahkan tumbuh benih benih cinta kasih di antara kedua orang yang sama nasibnya ini, -iem )oan 'i kehilangan isterinya yang dika!ininya baru tiga bulan lamanya, sedangkan S!i .io kehilangan kepera!anannya karena diperkosa oleh seorang pangeran. (khirnya keduanya bersepakat untuk mengikat per#odohan, namun S!i .io mengatakan bah!a dia baru mau melangsungkan pernikahan secara resmi apabila sakit hatinya telah terbalas semua% Maka kedua orang ini hidup sebagai dua orang tunangan yang saling mencinta, apalagi karena per#odohan mereka itu direstui oleh (n -u Shan yang pandai mengambil hati orang orang yang memiliki ilmu kepandaian yang amat dibutuhkan bantuannya. (:55) Pada suatu hari (n -u Shan memanggil -iem )oan 'i dan Bu S!i .io, bersama tiga orang tokoh lain yang merupakan orang orang berkepandaian tinggi di antara para pembantu (n -u Shan. &ang seorang bernama )an Goan 'ok, seorang kakek tinggi besar yang yang terkenal di utara sebagai seorang ahli g!a kang yang hebat. 'abarnya, )an Goan 'ok ini biarpun usianya sudah lima puluh tahun lebih, dapat menggunakan kekuatan otot tubuhnya untuk mengangkat seekor kerbau bunting *i samping tenaganya yang besar, #uga dia memiliki ilmu silat toya yang sukar dicari bandingannya. 'akek kedua adalah pat #iu Mokai (Pengemis $blis )angan *elapan), seorang kakek yang berusia enam puluh tahun, pakaiannya penuh tambalan biarpun bersih dan baru, selalu memegang sebatang tongkat butut dan siapa pun, bahkan (n -u Shan sendiri, menyebutnya Pangcu ('etua) padahal kakek #embel ini hanyalah seorang ketua yang tidak mempunyai anak buah% Pat #iu Mo kai tidak memimpin suatu perkumpulan pengemis namun nama besarnya sedemikian terkenal sehingga setiap orang pengemis di manapun #uga akan selalu menyebutnya Pangcu% Sampai ketua para perkumpulan pengemis #uga menyebutnya Pangcu% $lmu tongkatnya amat tinggi dan kabarnya belum pernah kakek ini dikalahkan la!an selama dalam perantauannya sampai akhirnya dia dapat dibu#uk membantu (n -u Shan. 0rang ke tiga, berusia lima puluh tahun lebih, berpakaian tosu dan memang dia seorang penganut (gama )o, seorang kakek perantau yang disebut Siok )o#in. Berbeda dengan kedua orang kakek pertama, Siok )o#in orangnya pendiam, tidak terkenal, namun ilmu pedangnya amat hebat sehingga ketika dia diu#i, ilmu pedangnya itu bahkan mampu menandingi tongkat Pat #iu Mo kai% Setelah -iem )oan 'i, Bu S!i .io, dan tiga orang kakek itu menghadap (n -u Shan yang memanggilnya, Jenderal pemberontak ini lalu menceritakan akan surat dari )he '!at -in bekas ketua Bu tong pai yang menga#ak ker#asama dalam menentang 'aisar. ,(ku senga#a mengutus .go !i (kalian Berlima) untuk men#a#aki hati !anita berilmu tinggi apakah benar benar dia hendak bersekutu. Bu S!i .io adalah muridnya, maka aku mengutusnya untuk mengukur hati gurunya. 'alau dia benar benar hendak bersekutu, tentu dia tidak akan marah kepada muridnya yang telah melarikan diri dan men#adi pembantuku. kau menemani dan men#aga tunanganmu, )oan 'i. *an Pangcu bersama dua orang -o enghiong hendaknya mengu#i kepandaian mereka yang hendak bersekutu, di samping melindungi mereka berdua ini kalau kalau terancam bahaya., *emikianlah maka pada pagi hari itu, lima orang kaki tangan (n -u Shan ini telah berada di tepi 3a!a Bangkai. Mereka memandang ke arah pulau di tengah tengah ra!a yang tampak dari tempat itu dalam #arak yang cukup #auh dan mereka memandang

permukaan ra!a dengan !a#ah membayangkan kengerian. Sudah banyak mereka mendengar akan bahayanya melintasi ra!a itu. ,Saya hanya baru satu kali mengun#ungi tempat ini bersama Subo,, terdengar S!i .io menerangkan ketika dia ditanya oleh teman temannya, ,dan ketika itu kami mengikuti 'iam mo "ai li yang memba!a kami berlompatan dari tempat ini ke pulau itu. Setiap lompatanya memba!anya ke tanah keras dan aman, akan tetapi tentu sa#a aku tidak bisa mengingat lagi karena dia melompat lompat ke tanah kiri, kadang kadang membalik lagi., ,Hemmm, tentu merupakan #alan rahasia yang sukar diketahui orang luar,, kata Pat #iu Mo kai sambil meraba raba dagunya yang ber#enggot pan#ang. ,*an menurut 'iam mo "ai li, katanya meleset sedikit sa#a merupakan bahaya maut karena di sepan#ang #alan penuh dengan #ebakan alam. 'adang kadang dia memba!a kami meloncat ke bagian yang ada airnya, sampai saya merasa ngeri, akan tetapi ternyata bagian itu airnya hanya semata kaki, sedangkan tanah yang kelihatan kering di dekatnya, menurut keterangannya, bahkan merupakan tempat berbahaya sekali. 'etika pulang ke Bu tong san, Subo sendiri mengatakan bah!a dia tidak akan berani lancang menempuh #alan ini sendirian sa#a karena dia pun tidak dapat mengingat kembali #alan berliku liku itu., ,Bagaimana kalau kita menggunakan tali yang pan#ang+ Biar kau tidak ha1al #alan itu, setidaknya kau pernah melaluinya dan dapat kau mencarinya, Moi moi. 'ita berempat mengikuti dari belakkang, menggunakan tali yang ditalikan di pinggangmu sehingga andaikata kau salah #alan dan masuk perangkap, kita dapat menolongmu dengan menarik tali itu,, kata -iem )oan 'i kepada kekasihnya. ,Begitupun boleh, akan kucoba mengingat ingat, akan tetapi harus kau sendiri yang memegang u#ung tali, 'oko, karena aku ngeri%, ,(h, aku tidak setu#u% 4sul itu tidak tepat, -iem Sicu%, )iba tiba )an Goan 'ok berkata dengan suaranya yang parau dan nyaring. ,(kan tetapi aku tidak takut, )an lo enghiong%, S!i .io membantah. ,Pula, kalau -iem koko yang memegang u#ung talinya, aku tidak takut apa apa lagi. (ndaikata aku ter#eblos, tentu akan dapat cepat ditariknya naik lagi., ,Bukan tidak setu#u karena takut, melainkan karena kalau hal itu diketahui mereka, tentu akan men#adi bahan e#ekan. Perlu apa kita harus mencari cari #alan rahasia yang disembunyikan orang+ 'ita harus mencari #alan masuk yang lebih gagah, tidak mencuri curi seperti segerombolan maling., Bu S!i .io mengerti dan membenarkan pendapat ini. Mereka berlima lalu duduk di tepi ra!a sambil mengerutkan alis, mencari akal bagaimana mereka akan dapat mengun#ungi pulau di tengah ra!a itu sebagai tamu tamu yang datang secara gagah. 'arena kalau usul -iem )oan 'i dan S!i .io tadi dilan#utkan, dan sampai ter#adi S!i .io ter#ebak ke dalam perangkap alam, tentu hal ini akan membuat mereka memandang rendah sa#a. (:57) (kan tetapi, betapapun banyak pengalaman mereka dan betapapun tinggi ilmu kepandaian mereka, belum pernah mereka menghadapi kesukaran seperti sekarang ini. (khirnya Siok )o#in yang se#ak tadi tidak ikut bicara, mengeluarkan suara mengomel, kemudian berkata, ,*apat% (ku teringat akan orang orang Mongol yang menggunakan akal mencari ikan di ra!a ra!a seperti ini%, ;mpat orang ka!anannya memandang ke arah tosu ini dengan !a#ah gembira dan penuh harapan. ,-ekas katakan, )otiang, bagaimanakah akal itu+, )an Goan 'ok bertanya. ,Mereka menggunakan bambu bambu sebagai perahu., ,(hh, mana mungkin+ Menggunakan perahu menyebrangi ra!a ini+ )entu akan mogok di tengah #alan kalau bertemu dengan air yang tertutup tanah dan rumput,, bantah Pat #iu Mo kai sambil memandang ke ra!a dengan alis berkerut. ,'ita #angan meniru mereka yang membuat rakit dari bambu. 'ita masing masing menggunakan sebatang bambu sa#a, u#ungnya dibikin runcing,, kata Siok )o#in singkat, akan tetapi teman temannya sudah dapat menangkap maksudnya. ,Bagus sekali% )entu kita berhasil% *engan bambu runcing, kita dapat meluncur melalui apa sa#a%, )an Goan 'ok berteriak girang. ,Hemm, kusangka tidak semudah itu. 'ita harus hati hati, benar benar mengerahkan ginkang dan sinkang, kalau sampai tergelincir tentu kita celaka dan akan makin men#adi bahaya terta!an lagi. Betapapun #uga, akal itu baik sekali. mari kita mencari bambu dan membuat dayung,, kata Pat #iu Mo kai yang bersama Siok )o#in dianggap orang tertua dan tertinggi ilmunya. )ak lama kemudian, tampaklah lima orang itu meluncur di atas 3a!a Bangkai yang terkenal sukar dilalui orang itu. *ilihat dari #auh, seolah olah lima orang itu terbang meluncur di atas air ra!a% (kan tetapi kalau orang melihat dari dekat barulah tampak bah!a kaki mereka mengin#ak sebatang bambu besar yg kedua u#ungnya telah diperuncing dan mereka menggunakan dayung kayu untuk mendorong bambu yang mereka in#ak itu meluncur ke tengah.

0rang yang tidak memiliki ginkang dan sinkang #angan mencoba coba untuk menyebrang menggunakan cara seperti ini. Bambu sebatang yang diin#ak kaki itu tentu sa#a amat berbahaya, selain licin #uga dapat berputar sehingga kaki dapat terpeleset. .amun, dengan kekuatan sinkang, telapak kaki mereka seolah olah melekat pada batang bambu itu tidak dapat berputar, dan dengan ginkang mereka lima orang lihai kepercayaan (n -u Shan itu dapat memperingan tubuh mereka dan bambu yg mereka in#ak itu meluncur cepat ke tengah ra!a. Mereka adalah orang orang yang memiliki ilmu kepandaian tinggi. &ang paling rendah tingkatannya di antara mereka adalah Bu S!i .io, padahal !anita ini sudah amat lihai karena semen#ak kecil dia telah digembleng pula oleh !anita sakti )he '!at -in, ratu dari Pulau ;s% *iam diam, dari tempat persembunyian mereka, banyak pasang mata mengintai dan memandang dengan kagum ketika lima orang itu meluncur datang ke arah pulau di tengah 3a!a Bangkai. Melihat lima orang itu menggunakan sebatang bambu yang diin#ak, melihat mereka itu menggunakan kepandaian membunuh ular dan binatang berbisa lain yang menghadang di tengah per#alanan itu, oarng orang 3a!a Bangkai men#adi kagum dan segera melaporkan kepada 'iam mo "ai li dan )he '!at -in akan kedatangan lima orang itu. 'edua orang !anita sakti ini segera berunding sambil menanti kedatangan mereka. Melihat bah!a Bu S!i .io berada di antara mereka, )he '!at -in men#adi marah sekali. ,'eparat,, desisnya marah. ,Murid itu mengantarkan nya!anya ke sini%, ,(hhh, )he lihiap, mengapa marah+ Harap diingat bah!a dia bukanlah muridmu yang dahulu, melainkan seorang pembantu (n -u Shan yang dipercaya. 'arena itu, untuk memulai dengan hubungan persekutuan, amatlah tidak baik memusuhi utusan (n -u Shan,, kata 'iam mo "ai li. )he '!at -in tercengang dan teringat akan cita citanya. Memang benar, urusan pribadi harus dikesampingkan kalau dia ingin agar cita citanya yang amat tinggi untuk putranya itu akan dapat terlaksana. Maka dia lalu menga#ak 'iam mo "ai li berunding bagaimana untuk menghadapi lima orang itu, utusan utusan (n -u Shan dimana termasuk bekas muridnya itu. 'iam mo "ai li yang amat cerdik lalu memberi nasihat nasihat sehingga keduanya dapat mengatur siasat. Biarpun penyebrangan itu amat sukar dan mereka berlima harus membunuh banyak ular berbisa, saling bantu membantu ketika batang bambu mereka itu menemui banyak halangan, akhirnya lima orang itu berhasil #uga melompat ke atas pulau dimana telah berdiri serombongan orang yang ditugaskan menyambut mereka. Melihat dua puluh lebih orang yang berdiri seperti pasukan menyambut mereka, Pat #iu Mo kai segera terta!a bergelak dan berkata, ,Ha ha ha, sungguh bagus sekali penyambutan 3a!a Bangkai terhadap utusan dari (n Goan s!e%, Seorang di antara anggauta pasukan itu, yang ber#enggot pan#ang dan bermata sipit, melangkah ma#u dan memberi hormat. ,Selamat datang di 3a!a Bangkai% 'arena kami tidak tahu bah!a "u!i yang terhormat datang berkun#ung maka kami tidak mengadakan penyambutan di luar ra!a. (kan tetapi "u!i telah memperlihatkan kegagahan yang membuat kami tunduk dan kagum. Sekarang, silahkan "u!i semua ikut dengan kami menghadap Hong hou! (3atu)., (:59) *iam diam lima orang itu terke#ut #uga sungguhpun mereka tahu siapa yang dimaksudkan dengan sebutan ratu itu. Benar benar bekas ketua Bu tong pai adalah seorang !anita yang angkuh dan hendak menerima mereka sebagai seorang ratu% (kan tetapi karena mereka berada di sarang yang berbahaya, mereka tidak banyak cakap melainkan mengikuti pasukan itu menu#u ke tengah pulau dimana terdapat bangunan bangunan yang kuat dan cukup indah. -ima orang utusan (n -u Shan itu diterima oleh )he '!at -in, 'iam mo "ai li -iok Shi, dan Han Bu 0ng putra )he '!at -in, di dalam sebuah ruangan yang luas. (gak pucat muka S!i .io dan otomatis dia menyentuh tangan -iem )oan 'i yang membalas dengan genggaman seolah olah hendak menghibur kegelisahan calon istrinya itu. )entu sa#a S!i .io merasa takut karena dia sudah mengenal !atak subonya yang keras dan ke#am, #uga maklum betapa lihainya subonya itu. *ia tahu bah!a andai kata subonya berniat buruk, mereka berlima tentu akan te!as semua di tempat itu. ,$bu, itu S!i suci yang telah minggat datang kembali%, tiba tiba Han Bu 0ng berkata sambil menudingkan telun#uknya ke muka S!i .io. S!i .io tidak dapat berdiam diri lebih lama lagi, dan dia ma#u men#atuhkan diri berlutut sambil berkata, ,Subo, teecu harap subo sudi mengampunkan teecu., )he '!at -in memandang ta#am se#enak lalu menghela napas dan menggerakkan tangannya. *ia cukup bermata ta#am untuk dapat melihat betapa empat orang laki laki yang datang bersama S!i .io itu bersikap siap siaga dan kalau dia menurutkan hati panas turun tangan mengganggu muridnya itu, tentu empat orang utusan (n -u Shan itu akan membela S!i .io mati matian. Hal ini sama sekali tidak diharapkannya dan sudah dibicarakannya tadi bersama 'iam mo "ai li, maka dia menekan perasaannya dan berkata,,Bangkitlah, engkau pergi dan men#adi kepercayaan (n Goans!e, tidak terlalu mengece!akan.,

-ega bukan main hati S!i .io dan dia bangkit berdiri lalu berkata kepada Bu 0ng, ,Sute engkau baik baik sa#a, bukan+, (n Bu 0ng yang biarpun masih kecil namun sikapnya sudah seperti orang de!asa itu mencibirkan bibirnya, mendengus seperti orang menge#ek, lalu berkata, ,Suci, baik sekali engkau, ya+ Suheng dibunuh orang, dan ibu sampai lari ke sini, akan tetapi engkau malah minggat dan enak enak sa#a%, ,Bu 0ng, diamlah engkau%, )he '!at -in berkata, lalu melan#utkan kepada S!i .io, ,S!i .io, tahukah engkau bah!a kakakmu telah te!as+, S!i .io mengangguk dan air matanya bercucuran dan segera diusapnya. ,)eecu sudah mendengar akan hal itu, Subo., ,'alau begitu kita sama sama mendendam kepada pemerintah. 'ita lupakan sa#a semua urusan lama, S!i .io, dan baik sekali kalau kita dapat beker#a sama. (gaknya engkau kini sudah dipercaya men#adi utusan (n Goans!e, ya+, S!i .io cepat men#a!ab dan memperkenalkan teman temannya. ,)eecu hanya men#adi pembantu dan penun#uk #alan sa#a bersama....dia ini...., S!i .io menun#uk kepada -iem )oan 'i dan mukanya men#adi merah. ,Siapa dia+, )he '!at -in memandang ta#am kepada -iem )oan 'i yang cepat ma#u men#ura dengan hormat. ,Maa1kan, Pangcu...., ,(ku bukan 'etua Bu tong pai lagi, aku adalah bekas 3atu Pulau ;s%,#a!ab '!at -in ketus. ,Maa1, saya bernama -iem )oan 'i dan Bu moi adalah calon istri saya., ,$bu, dia ini yang pernah menyerbu Bu tong pai dan dialah tentunya yang memba!a minggat Suci%, tiba tiba Bu 0ng berkata. )oan 'i diam diam memu#i kecerdikan anak laki laki itu dan dia terke#ut sekali. ,Benar demikian, saya yang dahulu men#adi petugas (n Goans!e menyelidiki Bu tong pai dan kemudian menga#ak pergi Bu moi yang sekarang men#adi calon istri saya., )he '!at -in mengerutkan alisnya. -aki laki ini sebenarnya telah menghinanya sebagai bekas 'etua Bu tong pai dan sebagai guru S!i .io, akan tetapi diam diam dia menerima isyarat mata 'iam mo "ai li, maka dia menoleh kepada S!i .io sambil bertanya, ,Benarkah kau men#adi calon isterinya+, Muka S!i .io men#adi merah sekali. ,Benar, Subo. 'ami saling mencinta, akan tetapi teecu dan dia ber#an#i hanya akan melangsungkan pernikahan setelah dendam saya terbalas, yaitu setelah kera#aan sekarang #atuh dan dikuasai (n Goans!e., ,Hemm, sudahlah. 'alau kau dan calon suamimu ini hanya membantu, siapa yang men#adi utusan (n Goans!e menghadap padaku+, ,Mereka inilah,, S!i .io menun#uk kepada tiga orang teman temannya. *ia adalah Pat #iu Mo kai, dan )otiang ini adalah Siok )o#in, -o enghiongitu adalah )an Goan 'ok. Mereka bertiga yang men#adi utusan (n Goans!e. )he '!at -in memandang ta#am kepada tiga orang itu seolah olah hendak menimbang bobot mereka dengan matanya. Pat #iu Mo kai yang tertua dan dianggap pemimpin rombongan apalagi karena dia yang pandai bicara dibandingkan )an Goan 'ok yang kasar dan #u#ur, apalagi dengan Siok )o#in yang #arang sekali membuka mulut, segera terta!a. (:5<) ,Ha ha ha, kami bertiga pun hanyalah pembantu pembantu rendahan sa#a dari (n Goans!e, akan tetapi kami menerima kehormatan untuk men#adi utusan Beliau menghadap )oannio )he '!at -in yang namanya terkenal sebagai 3atu Pulau ;s dan 'etua Bu tong pai, #uga menghadap 'iam mo "ai li yang #uga amat terkenal di dunia 'ang ou! sebagai seorang !anita yang amat lihai dan cerdas sekali. 'ami merasa amat terhormat dapat men#adi tamu tamu di 3a!a Bangkai ini., 'iam mo "ai li -iok Si yang memang amat cerdas, kini mendahului '!at -in dan berkata, ,)idak tahu apakah kedatangan "u!i ada hubungannya dengan pesan kami kepada (n Goans!e, ,*ugaan "ai li benar sekali. 'ami berlima adalah utusan (n Goans!e untuk menghadap Ji!i dan untuk bicara dengan Ji!i. (n Goans!e telah menerima pesan Ji!i dan sebagai #a!aban (n Goans!e mengutus kami untuk bicara., ,-alu bagaimana keputusan (n Goans!e tentang a#akan kami untuk beker#a sama+, )he '!at -in bertanya. ,(n Goans!e merasa amat senang menerima surat Ji!i dan tentu sa#a (n Goans!e menerima dengan kedua tangan terbuka uluran ker#a sama Ji!i itu. Sudah lama (n Goans!e merasa kagum, terutama sekali melihat siasat gemilang yang berhasil baik sehingga Ji!i sekalian dapat menyelundupkan orang men#adi kepercayaan &ang 'ui Hui. Hanya sayang, pada saat terakhir siasat gemilang itu mengalami kegagalan karena orang kepercayaan Ji!i tidak dapat menahan na1su berahinya. 'ami diutus oleh (n Goans!e untuk menyampaikan pesan bah!a #ika Ji!i suka membantu dari dalam, yaitu berusaha menanam tenaga tenaga bantuan di dalam kota ra#a dan kalau mungkin di dalam istana agar kelak

memudahkan penyerbuan ke kota ra#a apabila saatnya yang tepat tiba, maka (n Goans!e akan berterima kasih sekali., Mendengar pesan (n -u Shan yang di sampaikan oleh Pat #iu Mo kai ini, hati kedua orang !anita itu men#adi girang sekali sungguhpun kegirangan itu tidak terbaca di !a#ah mereka. ,'ami yang tidak mempunyai pasukan besar memang tahu diri dan tentu sa#a hanya akan membantu dari dalam seperti yang diusulkan (n Goans!e. 'ami dapat menerima usul itu dan sebaiknya kita rencanakan siasat siasatnya bersama., )he '!at -in berkata. ,Sebelum kita berunding dan mengatur siasat agar dapat kami sampaikan kepada (n Goans!e terlebih dahulu kami harus menyampaikan semua pesan Beliau untuk Ji!i. Selain usul itu #uga (n goans!e mengatakan bah!a peker#aan membantu dari dalam itu merupakan peker#aan yang amat rumit, sulit, dan berbahaya. Hanyalah orang orang yang memiliki ilmu kepandaian yang amat tinggi sa#a yang akan dapat berhasil dan (n Goans!e ingin memperoleh keyakinan bah!a para pembantunya tidak akan gagal., Mendengar kata kata kakek berpakaian tambalan itu, merahlah !a#ah )he '!at -in dan hatinya men#adi panas. ,Hemm, ucapanmu itu berarti bah!a kalian hendak mengu#i kepandaian kami+, Sambil terta!a 'iam mo "ai li yang melihat kemarahan ka!annya itu bangkit berdiri dan meloncat ke tengah ruangan yang luas itu sambil berkata, ,Memang sudah seharusnya demikian% (n Goans!e adalah seorang Jenderal besar yang cerdik pandai, tentu akan mengu#i setiap orang sekutu atau pembantunya. .ah, biarlah aku yang lebih dulu memperlihatkan kepandaian. Siapakah di antara "u!i berlima yang hendak mengu#i+, *engan lagak memandang rendah 'iam mo "ai li berdiri dan memandang ke arah lima orang utusan itu. )entu sa#a Bu S!i .io tidak berani bergerak, #uga -iem )oan 'i yang sudah maklum akan kehebatan ilmu kepandaian !anita Ma#ikan 3a!a Bangkai itu mengerti bah!a dia bukanlah tandingannya. Melihat !anita yang usianya lima puluh tahun itu masih cantik menarik dan memegang sebatang payung, berdiri dengan sikap memandang rendah, Siok )o#in yang se#ak tadi diam sa#a sudah bangkit. $lmu kepandaian tosu ini amat tinggi terutama ilmu pedangnya, dan di dalam rombongan itu dia merupakan orang ke dua yang terpandai. ,Biarlah pinto yang akan mengu#i,, katanya. Pat #iu Mo kai mengangguk. Memang yang akan men#adi tukang mengu#i kepandaian dua orang !anita itu adalah mereka bertiga, dan dia mendengar bah!a kepandaian bekas 3atu Pulau ;s itu lebih hebat daripada kepandaian 'iam mo "ai li, maka memang sebaiknya kalau Siok )o#in yang menghadapi 'iam mo "ai li sedangkan dia nanti yang akan menghadapi )he '!at -in. 'iam mo "ai li memandang tosu itu penuh perhatian, kemudian sambil tersenyum dia berkata, ,'alau aku hanya mampu menandingi Siok )o#in, agaknya belumlah patut aku men#adi tangan kanan 3atu Pulau ;s dan akan men#adi kepercayaan (n Goans!e, akan tetapi hendak kuperlihatkan bah!a aku akan dapat mengalahkan totiang dalam sepuluh #urus. kalau sampai dalam sepuluh #urus aku tidak mampu mengalahkan )otiang, anggap sa#a aku tidak becus dan aku akan mengundurkan diri%, 4capan ini menge#utkan semua utusan itu. Biarpun mereka sudah lama mendengar nama besar datuk !anita yang merupakan iblis betina ini, namun Siok )o#in bukan orang sembarangan. $lmu pedangnya amat tangkas, hebat dan kuat. Bagaimana !anita itu berani bersombong mengatakan hendak mengalahkannya dalam sepuluh #urus+ .amun )he '!at -in yang dengan pandang matanya yang ta#am dapat menilai orang, tenang tenang sa#a. Juga 'iam mo "ai li bukanlah menyobongkan diri secara nga!ur, melainkan dia pun sudah dapat menilai kepandaian tosu itu dari gerakanya maka dia berani menantang akan mengalahkannya dalam sepuluh #urus. Siok )o#in mengerutkan alisnya, perutnya terasa panas. *ia tidak pandai bicara, maka dalam kemendongkolannya dia hanya berkata, ,Hemm, seekor kerbau diikat hidungnya, manusia diikat mulutnya%, 4capan ini mengandung maksud bah!a kalau 'iam mo "ai li tidak memenuhi #an#i yang diucapkan dengan mulut, dia sama dengan seekor kerbau% Setelah berkata demikian, tangan kananya bergerak dan tampaklah sinar berkilau dari pedang yang telah dicabutnya. ,)entu sa#a mulutku dapat dipercaya, Siok )o#in% (ku akan mengalahkanmu dalam !aktu sembilan #urus% 'iam mo "ai li berkata sambil menge#ek dan tangan kanannya memegang payung yang segera terbuka dan dipakainya, sedangkan tangan kirinya diraba raba sanggul rambutnya, seperti merapikan padahal diam diam dia melepas tali rambutnya yang pan#ang itu. (:5=)

halaman ini tidak ada

,;hhh.... celaka.....%%, Siok )o#in berseru, akan tetapi bagaimana dia dapat menghindarkan diri dari serangan ke tiga ini+ 'edua tangannya telah menahan dua ancaman maut dan sama sekali tidak bisa dilepaskan. ,Plak plak....%%, Seperti ular hidup mematuk sa#a layaknya, u#ung rambut pan#ang itu menotok dua kali, membuat ke dua lengan tangan Siok )o#in seketika lumpuh dan pedangnya telah dirampas oleh u#ung rambut yang terayun ayun dan berputar ke atas, memba!a pedang itu berputaran di atas kepala. ,Bagaimana, )otiang+, 'iam mo "ai li bertanya. Sambil menundukan kepalanya, Siok )o#in berkata lirih, ,Pinto mengaku kalah., *an memang dia tahu akan kekeliruannya sekarang, akan tetapi dia harus mengaku bah!a dia telah dikalahkan dalam lima enam #urus sa#a% *ia tahu pula bah!a la!an tidak hendak mencelakakannya, kakau tidak, tentu u#ung rambut itu dapat melakukan totokan maut yang akan mene!askannya. 3ambut itu memba!a pedang meluncur ke ba!ah dan melempar pedang menancap di depan kaki Siok )o#in, krmudian dua kali rambut menyambar, dan menotok sehingga terbebaslah tosu itu dari totokan. Siok to#in menghela napas, mengambil pedangnya, men#ura lalu tanpa berkata kata lagi dia menlangkah mundur ke tempat teman temannya. Ha ha ha, bukan main hebatnya 'iam mo "ai li. Pedang payung lihai, kukunya berbahaya, rambutnya hebat, akan tetapi yang lebih hebat lagi adalah kecerdikannya yang memancing kemarahan Siok )o#in% Memang kecerdikan seperti itu amat dibutuhkan dalam tugas beker#a dari dalam yang membutuhkan kecerdikan seperti yang dimiliki 'iam mo "ai li. ('ionghi (Selamat)% (n Goans!e tentu akan girang sekali mendengar laporan kami tentang diri 'iam mo "ai lil%, 'iam mo "ai li yang sudah duduk kembali, tersenyum girang. (ihh, -oenghiong Pat #iu Mo kai terlalu memu#i% katanya dengan bangga dan girang. ,Sekarang untuk melengkapi tugas kami yang diberikan oleh (n Goans!e, kuharap )he toanio suka memperlihatkan kepandaian,, kata pula Pat #iu Mo kai sambil melangkah ma#u menyeret tongkat bututnya. ,*an agaknya terpaksa aku sendiri yang harus ma#u melayani )oanio., )he '!at -in masih tetap duduk dan memandang kakek pengemis itu dengan sinar mata ta#am penuh selidik, kemudian dengan suar tenang dia berkata, ,Siapa lagi yang diutus oleh (n Goans!e untuk mengu#i kami+, ,Hanya kami bertiga, dan karena Siok )o#in sudah kalah....., ,Maka tinggal engkau dan )an -o enghiong itu. .ah, kaulihat )an -o enghiong #uga telah memba!a sen#atanya, memba!a sebatang toya, maka sebaiknya kalau kalian berdua ma#u dan mengeroyokku%, Pat #iu Mo kai terta!a bergelak. ,Ha ha ha, )he toannio, apakah )oanio #uga hendak menggunakan siasat seperti 'iam mo "ai li tadi+ $ngat, tidaklah mudah untuk memancing kemarahanku%, )he '!at -in mengerutkan alisnya, lalu melangkah ma#u. ,Siapa yang menggunakan siasat+ )anpa siasat pun, menghadapi kalian berdua aku masih sanggup., )ba tiba terdengar suara Han Bu 0ng, ,$bu, berikan dia kepadaku% Biar aku yang menandingi pengemis tua itu%, Pat #iu Mo kai diam diam terke#ut. 'alau seorang anak belasan tahun berani menghadapinya, tentu ibunya memiliki kepandaian yang hebat sekali. (kan tetapi )he '!at -in menoleh kepada puteranya dan berkata, ,Bu 0ng, kita tidak sedang menghadapi musuh, dan pertandingan ini hanya untuk mengu#i kepandaian sa#a. Jangan kau ikut ikut%, Han Bu 0ng cemberut lalu berkata, ,(palagi hanya dikeroyok dua, biar kalian berlima ma#u semua, ibu akan dapat mengalahkan kalian dengan satu tangan sa#a%, 'embali Pat #iu Mo kai terke#ut. Bocah itu, putera )he '!at -in, tidak lebih dianggap seperti bocah biasa, dan tentu telah memiliki kepandaian tinggi pula, maka kata katanya tidak boleh dianggap kosong belaka. -enyaplah keraguannya dan dia berkata kepada )he '!at -in, ,Memang sesungguhnya aku sendiri dan )an Goan 'ok merupakan orang orang yang diutus mengu#i kepandaian )oanio, apakah kami boleh ma#u bersama menghadapi kelihaian )oanio+, *engan sikap tak acuh )he '!at -in berkata sambil menggerakan tangan kirinya, ,Ma#ulah, #angan sungkan sungkan%, )an Goan 'ok yang ber!atak kasar itu melompat ke depan. ,Hemm, tentu .yonya rumah memiliki kelihaian yang luar biasa maka menantang kita ma#u berdua, Pat #iu Mo kai%, Pat #iu Mo kai mengangguk angguk. ,Hati hatilah, )an sicu., Mereka berdua lalu memasang kuda kuda di sebelah kanan kiri )he '!at -in. Pat #iu Mo kai memegang tongkat butut dengan tangan kanan seperti memegang sebatang pedang, tongkat itu menuding ke depan dari dadanya, lurus ke depan, sedangkan tangan kirinya men#aga di depan pusar, kedua kaki ditekuk sedikit, agak merapat di depan dan belakkang. )an Goan 'ok memegang toyanya dengan kedua tangan, kuda kudanya kuat sekali, kokoh seperti batu karang dan toya di kedua tangannya itu sedikit pun tidak bergoyang. (:5>)

Melihat dua orang itu sudah memasang kuda kuda, )he '!at -in lalu mencabut pedangnya, yaitu (ng b!e kiam dan melangkah ma#u sambil berkata, .ah silahkan kalian mulai%, ,'ami adalah tamu tamu dan kami ma#u berdua, tidak pantas kalau kami mulai, silahkan )oanio mulai,, kata Pat #iu Mo kai yang tidak mau membuka serangan karena dia ingin la!an ma#u menyerang lebih dulu agar dia atau temannya dapat mengacaukan pertahanan la!an dengan serangan mendadak. )he '!at -in tersenyum, maklum akan siasat kakek #embel itu. ,.ah, sambutlah%, teriaknya dan pat #iu Mo kai kecele kalau hendak melan#utkan siasatnya karena tiba tiba pedang itu lenyap bentuknya, berubah men#adi sinar yang menyambar ke arah mereka Seperti kilat cepatnya sehingga sekali bergerak, pedang itu telah menyerang mereka berdua dalam !aktu yang hampir bersamaan% )entu sa#a mereka terke#ut sekali dan cepat menggerakan tongkat dan toya untuk menangkis. ,)rang...% "ringggg....%%, Pat #iu Mo kai dan )an Goan 'ok terhuyung ke belakkang. )enaga yang keluar dari (ng b!e kiam sungguh dahsyat, membuat telapak tangan mereka terasa panas dan hampir sa#a sen#ata mereka terlepas. )erke#utlah kedua orang itu dan )he '!at -in diam diam menterta!akan mereka karena dia memang hendak mengukur lebih dulu kekuatan la!an. 'arena merasa penasaran, kini ke dua orang itu ma#u dari kanan kiri dan mulailah mereka menyerang dengan ganas. '!at -in sudah dapat mengetahui bah!a di antara kedua orang pengeroyoknya, tongkat kakek #embel itulah yang lebih lihai maka dia selalu mendahulukan tangkisannya terhadap tongkat itu, baru dia menangkis toya yang menyambar. *ia tahu bah!a kakek )an Goan 'ok yang kasar itu hanyalah menggandalkan tenaga g!akang yang besar, namun makin besar tenaga kasar la!an, makin mudah dia menghadapinya karena sedikit getarkan pedang yang dilakukan dengan pengerahan sinkang cukup membuat telapak tangan )an Goan 'ok terpukul sendiri oleh tangannya. -e!at sepuluh #urus, setelah dia yakin akan ukuran tenaga kedua orang la!annya, )iba tiba )he '!at -in menyarungkan kembali pedangnya dan menghadapi kedua la!an itu dengan tangan kosong. )entu sa#a dua orang la!annya cepat menahan sen#ata dan pat #iu Mo kai berseru, Heiii, )he toanio. 'ami belum kalah mengapa engkau mengakhiri pertandingan+, ,Siapa Mengakhiri+ lan#utkanlah serangan kalian, aku menyimpan pedang karena takut rusak., ,Huhhh, dengan tangan kosong pun ibu akan mudah mengalahkan kalian%, Mendengar teriakan bocah itu, dua orang kakek itu lalu ma#u lagi dan menggerakan sen#ata mereka untuk menyerang. )ongkat pat #iu Mo kai melayang dari atas menghantam kepala, sedangkan toya )an Goan 'ok menyambar dari samping menghantam lambung% Mereka terke#ut setengah mati melihat la!an itu sama sekali tidak mengelak, hanya miringkan sedikit tubuhnya dan meloncat sedikit. ,Bukkk% Bukkkk%%, )ongkat itu dengan kerasnya menghantam leher dan toya itu menghantam pangkal paha, akan tetapi tiba tiba dua orang kakek itu roboh terguling dalam keadaan lemas tertotok% ,Horeeee....%%, Han Bu 0ng bersorak melihat betapa dalam segebrakan sa#a setelah ibunya menyimpan pedang, dua orang pengeroyok itu dapat dirobohkan. Sementara itu, )he '!at -in cepat membebaskan totokannya dan dua orang kakek itu dapat bangkit sambil memungkut sen#ata mereka dan memandang dengan mata terbelalak kagum kepada !anita itu. Hampir mereka tidak dapat percaya bah!a mereka dapat dirobohkan hanya dalam segebrakan sa#a, namun kenyataannya memang demikian dan mengingat akan siasat la!an ini, mereka bergidik dan kagum sekali. )ernyata ketika tadi dia menggunakan pedang, )he '!at -in hanya ingin mengukur sampai di mana kekuatan dua orang la!annya. Setelah yakin benar, dia menyimpan pedang dan senga#a menerima hantaman yang sudah dia ukur akan dapat diterima oleh leher dan pinggulnnya, kemudian pada saat kedua sen#ata itu tiba di tubuhnya, menggunakan kesempatan selagi kedua orang kakek itu terke#ut melihat la!an tidak mengelak dan menerima pukulan, cepat seperti kilat kedua tangan )he '!at -in bergerak dan berhasil menotok roboh dua orang kakek yang sama sekali tidak menduga bah!a la!an yang terkena hantaman dua kali itu akan menotok mereka% ,Bukan Main%%%, )an Goan 'ok berseru dan menggeleng gelengkan kepalanya. Belum pernah selama hidupnya dia bertemu tanding sehebat itu. ,'ami mengaku kalah% 'iranya )he toanio memiliki kelihaian yang amat luar biasa dan kami akan melaporkan semua ini kelak kepada (n Goans!e,, kata Pat #iu Mo kai. )he '!at -in dan 'iam mo "ai li girang sekali setelah dapat menundukan para utusan itu, maka pesta lalu diadakan untuk menyambut utusan utusan (n -u Shan dan sambil makan minum mereka lalu merundingkan dan merencanakan siasat untuk beker#a sama.

*alam kesempatan ini, Pat #iu Mo kai mengeluarkan sebuah peti hitam kecil dan menyerahkannya kepada )he '!at -in sambil berkata, ,Harap )oanio suka menerima hadiah tanda persahabatan dari (n Goans!e ini., )he '!at -in menyatakan terima kasih, lalu bersama 'iam mo "ai li membuka peti yang terisi emas dan perak dalam #umlah yang cukup banyak. )he '!at -in lalu melepaskan rantai kalungnya dan menyerahkannya kepada Pat #iu Mo kai sambil berkata, ,kami tidak mempunyai apa apa untuk dipersembahkan kepada (n Goans!e sebagai tanda persahabatan ini, harap Mo kai suka menerima dan menyampaikan kepada Beliau., (:7@) Pat #iu Mo kai menerima kalung itu dan mereka berlima terbelalak kagum melihat mata kalung yang amat besar dan indah penuh batu permata yang amat luar biasa. Biarpun mereka bukanlah ahli, namun pengalaman mereka membuat mereka, terutama tiga orang kakek itu dapat menduga bah!a harga kalung ini tidak kalah mahalnya dengan peti dan isinya, hadiah dari (n -u Shan tadi% ,Hendaknya di antara pelaporan "u!i, diberitahukan kepada (n Goans!e bah!a kami sama sekali tidak membutuhkan harta benda, melainkan hendaknya (n Goans!e mengingat bah!a saya adalah bekas 3atu Pulau ;s dan puteraku adalah seorang Pangeran, sedangkan 'iam mo "ai li adalah ma#ikan 3a!a Bangkai sehingga kelak kalau per#uangan kita berhasil, sudah sepatutnya kalau kami memperoleh kedudukan yang setingkat dengan keadaan dan dengan bantuan kami., Mengertilah tiga orang kakek itu bah!a !anita lihai bekas ratu ini ternyata memiliki ambisi untuk kedudukan tinggi bagi puteranya. Sudah terlalu lama kita meninggalkan -ui B!ee, 3atu Pulau ;s yang bernasib sengsara, ibu dari S!at Hong itu. Seoerti telah diceritakan di bagian depan, -iu B!ee meninggalkan Pulau ;s, naik perahu dan mencari atau menyusul puterinya, Han S!at Hong yang lebih dulu meninggalkan Pulau ;s menu#u ke Pulau .eraka hendak menggantikan hukuman yang di#atuhkan oleh 3a#a Pulau ;s atau diri -iu B!ee. Sambil menahan tangisnya, !anita yang menderita sengsara karena madunya ini mendayung perahu secepatnya meninggalkan Pulau ;s. (kan tetapi, biarpun semen#ak kecil berada di Pulau ;s, namun dia belum pernah pergi 'e Pulau .eraka. Siapakah orangnya yang berani pergi ke Pulau .eraka, kecuali mereka yang memang dihukum buang ke pulau terkutuk itu+ 'arena tidak mengenal #alan, -ui B!ee men#adi bingung, apalagi karena tidak lagi melihat bayangan puterinya. *ia adalah puteri nelayan Pulau ;s, tentu sa#a dia pandai mengemudikan perahu, akan tetapi karena tidak tahu di mana letaknya Pulau .eraka, dia men#adi bingung dan meluncurkan perahunya tanpa arah tertentu, asal meninggalkan Pulau ;s se#auh #auhnya sa#a. *ia ingin men#auhkan diri dari suaminya yang amat tercinta, dan terutama dari )he '!at -in, madunya yang telah menghancurkan hidupnya. Setelah sehari semalam berputaran tanpa tu#uan dan sama sekali tidak melihat Pulau .eraka atau puterinya, bahkan tidak melihat seorang pun manusia yang dapat dia tanyai di antara gumpalan gumpalan es yang mengambang di laut dan pulau pulau kosong yang banyak terdapat di situ, tanpa makan tanpa tidur, akhirnya -iu B!ee terpaksa mendarat di sebuah pulau kosong yang subur. *ia mencari makanan untuk memenuhi tuntutan perutnya yang lapar, kemudian melihat bah!a pulau ini cukup subur dan baik ha!anya, dia mengambil keputusan untuk tinggal di pulau itu, betapa selama hidupnya sampai hari akhir. *ia sudah merasa bosan dengan urusan dunia yang hanya mendatangkan kesengsaraan batin belaka. Mulailah -iu B!ee, !anita cantik yang usianya kurang lebih tiga puluh lima tahun dan masih kelihatan muda sekali itu mengasingkan diri dan bertapa di pulau kosong sampai hampir enam bulan lamanya. *ia sudah menemukan ketentraman batin, melupakan segala urusan dunia!i. .amun ada sa#a sebabnya kalau memang belum #odohnya men#adi pertapa. Pada suatu hari, badai yang amat hebat mengamuk. Badai inilah yang membasahi Pulau ;s dan badai ini mengamuk #uga di pulau kosong di mana -iu B!ee bertapa itu. Hebat bukan main dan biarpun -iu B!ee tadinya sudah bersembunyi di dalam goa, dia diter#ang air laut yang naik ke atas pulau. Berkat ketangkasan dan kepandaiannya, -iu B!ee berhasil menyambar u#ung ranting pohon ketika tubuhnya diseret oleh harus ombak laut yang amat kuat dan dia berhasil naik ke puncak pohon kecil yang menyelamatkanya. (kan tetapi, air bergelombang dari arah laut dan dia harus berpegang kepada batang pohon itu kuat kuat setiap kali air menghantamnya dengan kekuatan yang amat dahsyat. *an hal ini berlangsung ber#am #am. Betapapun kuatnya -iu B!ee, dia hanya seorang manusia, maka makin lama makin lemaslah tubuhnya karena dia harus ber#uang mela!an air laut yang dahsyat itu. Setiap kali ombak datang bergulung, hampir menenggelamkan pohon itu dan selain dia harus berpengang kuat kuat mengerahkan sinkangnya agar #angan sampai terseret oleh air, #uga dia harus menahan napas karena iar menghantam seluruh tubuh dan mukanya. ,"elaka...., pikirnya ketika untuk kesekian puluh kalinya dia berhasil mempertahankan dirinya dari serangan air laut. ,'alau terus begini, aku tidak akan kuat lagi bertahan....,

-iu B!ee melihat ke kanan kiri. Banyak pohon yang sudah tumbang dan dia merasa ngeri. 'alau pohon di mana dia berlindung ini tumbang, dia tentu akan te!as. Sayang dia tidak dapat pindah ke pohon yang tinggi di sana itu, tentu dia akan aman dan air tidak dapat mencapai pohon itu. 'embali datang serangan air, -iu B!ee meme#amkan mata, menahan napas dan berpegang erat erat, maklum bah!a yang datang ini adalah ombak yang amat ganas dan kuat. ,Haiiii....% &ang di sana itu.....% Berpeganglah kuat kuat....% (ku akan berusaha menolongmu....%%, )eriakan suara laki laki ini datang dari arah pohon tinggi tadi. -iu B!ee membuka matanya, melihgat sinar hitam kecil menyambar dari pohon besar itu, akan tetapi pada saat itu, air pun datang mener#ang dengan kekuatan yang amat dahsyat. ,0ughhh....%, Betapapun kuat kedua tangannya -iu B!ee berpegang pada ranting pohon, namun kekuatan air itu lebih dahsyat lagi. )erdengar batang itu patah dan tubuh -iu B!ee hanyut terseret ombak. *ia sudah putus asa dan menyerahkan #i!a raganya kepada )uhan. (:7:) ,Matilah aku...., bisiknya. (kan tetapi tiba tiba tubuhnya terasa nyeri dan tertahan, kemudian tubuhnya ditarik menu#u ke pohon besar% 'etika dia memperhatikan, kiranya tubunya telah terlibat sehelai tali hitam yang amat kuat dan teringatlah dia akan sinar hitam yang tadi menyambar kepadanya sebelum air menghantamnya. *ia maklum bah!a ada orang menolongnya maka bangkit kembali semangatnya untuk mela!an maut, mempertahankan hidupnya. -ui B!ee mulai menggerakan kaki tangannya, berenang agar tidak sampai tengelam dan membiarkan dirinya diseret oleh tali itu ke arah pohon besar yang lebih tinggi itu. .apasnya terengah engah hampir putus karena tenaganya sudah habis dipergunakan untuk mela!an hantaman hantaman air yang bertubi tubi tadi. 'alau sa#a tidak ada tali hitam yang melingkari pinggangnya dan selain menariknya ke arah pohon #uga menahannya dari seretan ombak, tentu dia tidak sanggup berenang ke pohon itu. *ia berenang hanya untuk mencegah tubuhnya tenggelam sa#a. )ahulah dia bah!a nya!anya diselamatkan oleh tali dan diam diam dia berterima kasih sekali kepada orang yang berada di pohon dan yang belum tampak olehnya itu. *engan seluruh tenaga yang masih bersisa padanya, -iu B!ee berusaha keras agar dia tidak sampai tenggelam. ,Pertahankanlah.... sebentar lagi...., terdengar suara laki laki tadi dari pohon dan -iu B!ee merasa betapa tubuhnya di tarik makin cepat ke arah pohon karena dari arah laut sudah datang lagi gelombang yang amat dahsyat. .geri #uga dia menyaksikan gelombang sebesar gunung yang datang bergulung gulung dari depan seolah olah seekor naga raksasa yang datang hendak menelannya. ,"epat.... cepatlah%, *ia merintih dan dalam keadaan setengah pingsan dia merasa betapa tubuhnya ditarik atau lebih tepatnya diseret ke arah pohon itu. (khirnya dia tiba di pohon itu dan sebuah lengan yang kuat, menyambarnya, tubuhnya diangkat ke atas pohon tepat pada saat gelombang itu datang bergulung gulung. -iu B!ee mengeluh dan tak sadarkan diri% ,(neh....%, -apat lapat -iu B!ee mendengar kata kata ,aneh, itu. (kan tetapi seluruh tubuhnya sakit sakit, kepalanya pening dan tenaganya habis maka dia tidak membuka mata dan membiarkan sa#a ketika measa betapa ada telapak tangan hangat menyentuh tengkuknya dan dari telapak tangan itu keluar ha!a sinkang yang hangat dan yang membantu peredaran #alan darahnya, memulihkan kembali tenaganya secara perlahan lahan. ,(neh sekali....%, 'ini -iu B!ee teringat semua dan mengenal suara itu sebagai suara laki laki yang menolongnya. "epat dia membuka matanya dan menggerakan tubuhnya hendak bangkit duduk. (kan tetapi hampir dia men#erit karena tubuhnya limbung dan kalau laki laki itu tidak cepat menyambar lengannya, tentu dia sudah #atuh terguling dari atas batang pohon yang besar itu, #atuh ke ba!ah yang masih direndam air laut yang masih berguncang. ,(hhhh....%, *ia berkata lalu mengangkat muka memandang. Seorang laki laki, usianya tentu sudah empat puluh tahun lebih duduk di atas dahan di depannya. -aki laki itu ber!a#ah gagah sekali, alisnya tebal matanya lebar dan air mukanya yang penuh goresan tanda penderitaan batin itu kelihatan matang dan penuh ketulusan hati, tubuhnya tegap dan pakaiannya bersih dan rapi, di punggungnya tampak sebatang pedang. -aki laki itu memandang kepadanya dengan air muka membayangkan keheranan, maka tentu laki laki ini yang tadi berkali kali menyerukan kata kata,aneh, dan tentu laki laki ini pula yang telah menolongnya karena di dalam pohon itu tidak ada orang lain kecuali mereka berdua. ,;ngkaulah yang menyelamatkan nya!aku tadi+ (ku harus menghaturkan banyak terima kasih atas budi pertolonganmu., -iu B!ee berkata sambil memandang !a#ah yang gagah dan sederhana itu. -aki laki itu mengelus #enggot yang hitam pan#ang, menatap !a#ah -iu B!ee kemudian berkata, ,Harap #angan berkata demikian. *alam keadaan dunia seolah olah

kiamat ini, alam mengamuk dahsyat tak terla!an oleh tenaga manusia manapun, sudah sepatutnya kalau di antara manusia saling bantu membantu. Hemmm... sungguh aneh sekali....%, ,$n kong ()uan Penolong), mengapa berkali kali mengatakan aneh+, tanya -iu B!ee. 0rang itu tidak terta!a, hanya mengelus #enggotnya dan menatap !a#ah -iu B!ee tanpa sungkan sungkan, seolah olah dia sedang memandang benda yang aneh dan belum pernah dilihatnya. ,Siapa kira di pulau kosong ini, di mana laki laki pun sukar untuk hidup, terdapat seorang !anita yang masih muda dan cantik #elita., -iu B!ee merasa betapa mukanya men#adi panas dan dia tahu bah!a tentu kulit mukanya men#adi merah sekali dan diam diam dia memaki dirinya sendiri. Huh, apa artinya kau bertapa sampai berbulan bulan kalau sekarang mendengar pu#ian dari mulut seorang laki laki kau merasa berdebar dan girang, demikian dia memaki dalam hatinya. 4ntuk menutupi perasaannya, dia pura pura tidak mendengar dan cepat bertanya, ,Bagaimana $nkong bisa tiba di tempat ini+ Setahuku, di pulau ini tidak ada orang lain kecuali aku seorang., ,Memang aku tidak tinggal di pulau ini, )oa nio...., 'embali !a#ah -iu B!ee men#adi merah mendengar sebutan nyonya besar ini, laki laki itu terlalu merendahkan diri. ,(ku adalah seorang perantau di antara pulau pulau kosong di sekitar tempat ini, akan tetapi tidak pernah mendarat di sini karena tidak menyangka bah!a di sini ada orangnya. Sekali mendarat di sini, badai mengamuk dan kebetulan sekali aku melihat engkau ber#uang mela!an maut di pohon kecil itu., ,4ntung bagiku. engkau seolah olah diutus oleh )hian untuk datang menolongku., ,(ku girang berhasil menyelamatkanmu, dan aku kagum sekali. Belum tentu ada satu di antara seribu orang yang akan dapat bertahan mela!an hantaman gelombang air laut sehebat itu berkali kali, dan malah masih kuat berenang. $nilah yang mengherankan aku. Seorang !anita muda....., ,(ku tidak muda lagi, usiaku sudah tiga puluh lima tahun...., ,$tu masih muda namanya, setidaknya bagiku. Seorang !anita muda...., dan mata laki laki itu bercahaya penuh tantangan sehingga -iu B!ee tidak membantah lagi, ,cantik dan berkepandaian tinggi, bukan orang sembarangan, ini sudah #elas sekali, berada seorang diri di pulau kosong. Siapa tidak akan merasa heran+, ,(ku sedang mencari puteriku yang hilang...., ,(h...%, -aki laki itu terke#ut dan memandang penuh perhatian. ,Berapakah usianya dan siapa namanya+ (ku akan membantumu mencarinya., *ia bicara dengan suara mengandung keperihatinan dan perasaan iba yang #elas sekali nampak sehingga -iu B!ee merasa makin tertarik dan berterima kasih. Jelas baginya bah!a penolongnya adalah seorang laki laki yang baik hati, sungguhpun kehadirannya di bagian dunia yang amat terasing ini bukanlah hal yang tidak aneh. ,*ia sudah de!asa, sekitar enam belas tahun, namanya Han S!at Hong...., ,(hhhh++, 'embali laki laki itu memotong dengan seruan kaget dan matanya terbelalak memandang -iu B!ee. ,She Han....+ (pa hubungannya dengan Han )i 0ng+, ,*ia anaknya...., -iu B!ee sendiri terke#ut karena merasa telah terlan#ur bicara maka dia menahan kata katanya. -aki laki itu terke#ut dan #elas terbayang di mukanya betapa #a!aban ini sama sekali tidak disangkanya. Matanya memandang -iu B!ee dengan penuh perhatian dan penuh selidik, dan sampai lama dia baru bertanya. ,'alau puterimu itu adalah anak Han )i 0ng berarti bah!a... Paduka adalah 3atu Pulau ;s...., -iu B!ee menarik napas pan#ang. *ia tidak dapat bersembunyi lagi, dan pula, orang yang telah menyelamatkan nya!anya ini memang berhak untuk mengetahui semuanya. (palagi karena memang penderitaan batinnya adalah karena terkumpulanya rasa penasaran di dalam hatinya yang membutuhkan #alan keluar. Selain ini, sebutan ,paduka, amat menyakitkan telinganya. Maka dia kembali menarik napas pan#ang. ,$tu sudah lalu.... sekarang aku bukanlah ratu lagi, melainkan seorang buangan....., ,(pa....+ Seorang permaisuri dibuang dari Pulau ;s+, -iu B!ee lalu menceritakan ri!ayatnya, menceritakan betapa suaminya, 3a#a Pulau ;s telah mengambil seorang selir bernama )he '!at -in dan betapa akhirnya karena ulah selir itu, dia di1itnah dihukum buang 'e Pulau .eraka% ,Puteriku Han S!at Hong, men#adi marah dan lari minggat dari Pulau ;s hendak me!akili aku menerima hukuman buang di Pulau .eraka. (ku menge#arnya, akan tetapi tidak berhasil, bahkan aku tersesat ke pulau ini dan karena merasa putus harapan, aku lalu bertapa di sini sampai enam bulan lamanya. Hari ini semestinya penderitaanku berakhir, akan tetapi agaknya )hian masih hendak memperpan#ang hukumanku makan aku dapat kauselamatkan...., )ak tertahankan lagi, -iu B!ee menutupi mukanya dan menahan tangisnya, akan tetapi tetap sa#a dia terisak isak.

,'rekkk% 'rekkk%, ranting kayu di depan laki laki itu telah hancur berkeping keping karena diremasnya di tangan kanannya. ,'e#am% Jahat sekali% 0rang yang merasa dirinya bersih adalah sekotor kotornya orang% Seperti Han )i 0ng dan semua ra#a di Pulau ;s% Menghukumi orang orang dan membuang mereka ke Pulau .eraka, hidup di neraka yang amat sengsara. (kan tetapi mereka sendiri, Si penghukum itu, melakukan keke#ian dan ke#ahatan bertumpuk tumpuk dan merasa dirinya benar% Betapa men#emukan% (ku akan mempertaruhkan nya!a untuk menentang ke#ahatan dan kepalsuan macam ini%, -iu B!ee mengangkat mukanya memandang. 'edua pipinya masih basah oleh air matanya. ,$n kong, engkau siapakah dan mengapa seolah olah menaruh permusuhan dengan Pulau ;s+, ,(ku bernama 0u! Sian 'ok, aku putera tunggal dari ketua di Pulau .eraka., ,0hhh....%%, 'ini giliran -iu B!ee yang men#adi kaget setengah mati karena tidak mengira bah!a penolongnya ternyata adalah musuh besar Pulau ;s% ,Harap Paduka #angan kha!atir...., ,$n kong, #angan kau menyebutku Paduka. (ku bukanlah seorang permaisuri lagi melainkan seorang buangan seperti engkau pula, kau tahu bah!a namaku -iu B!ee, orang biasa anak nelayan, hanya bekas ratu sekarang men#adi orang buangan., ,Hem, baiklah -iu toanio. *an akupun tidak suka disebut $nkong, aku lebih tua dari padamu, sebut sa#a aku )!ako. Sebutlah, aku bukanlah musuh langsung dari Pulau ;s, karena aku bukan seorang buangan, melainkan keturunan seorang buangan. (kan tetapi aku pun hanya bekas putera 'etua Pulau .eraka, karena sudah lima belas tahun lamanya aku meninggalkan Pulau .eraka, tidak pernah men#enguknya lagi dan men#adi perantau di antara pulau pulau kosong ini...., )iba tiba !a#ah yang gagah itu kelihatan menyuram. ,;h, kenapakah 0u! t!ako+ (pa yang ter#adi denganmu maka engkau men#adi demikian+, -iu B!ee bertanya, tertarik hatinya. (:76) 0u! Sian 'ok menghela napas pan#ang, agaknya tidak suka menceritakan peristi!a masa lalu yang telah merobah #alan hidupnya sama sekali. ,(ku memang sudah tidak senang tinggal di Pulau .eraka. 'eadaan pulau itu membuat orang yang tinggal di situ men#adi buas, liar dan ke#am karena terpaksa oleh keke#aman di pulau itu. (kan tetapi sebagai putera 'etua, aku menekan ketidaksenanganku dan terutama karena aku hidup penuh kasih sayang dengan isteriku. 'ami mempunyai seorang anak perempuan yang sudah lima belas tahun tidak pernah kulihat. )uhan menghukum aku. $steriku yang tercinta itu meninggal dan aku.... aku lalu pergi meninggalkan ayah, anakku, dan Pulau .eraka sampai sekarang., Sehabis bercerita, 0u! Sian 'ok menundukkan mukanya dan berkali kali menghela napas pan#ang. -iu B!ee memandang dengan mata penuh belas kasihan, bengong dan tidak dapat berkata kata. Betapa besar persamaan penderitaan di antara mereka. *ia pun kehilangan suami, sungguhpun suaminya masih hidup akan tetapi apa bedanya dengan mati kalau suaminya sudah tidak mencintainya lagi+ *an dia kehilangan anaknya pula, sama benar dengan nasib 0u! Sian 'ok yang kehilangan isteri dan anaknya. Hanya bedanya, kalau dia mencari cari S!at Hong, adalah laki laki ini senga#a meninggalkan puterinya. ,'asihan engkau, 0u! t!ako,, katanya sambil menyentuh tangan laki laki yang telah menolongnya itu. 0u! Sian 'ok menghela napas, kemudian tiba tiba mengangkat mukanya dan tersenyum. ,Betapa aneh dan lucunya. ;ngkau yang bernasib malang ini menaruh kasihan kepada aku% Hemm, isteriku dirampas oleh )uhan, aku tidak mungkin bisa mendendam. Sebaliknya, suamimu dirampas !anita lain, itu merupakan hal yang lebih menyakitkan hati lagi. Sudahlah, lebih baik kita melupakan semua itu dan yang terpenting kita memperhatikan keadaan kita sendiri, berusaha menghindarkan bahaya. -ihat badai mulai berhenti dan air yang merendam pulau sudah surut dan kembali ke laut, cuaca sudah terang tidak segelap tadi%, -iu B!ee memandang ke ba!ah lalu ke kanan kiri benar sa#a, badai telah berhenti. Seketika lupalah dia akan segala kedukaan dan !a#ahnya berseri. *ia tidak tahu betapa 0u! Sin 'ok memandangnya dengan penuh kagum melihat !a#ah yang cantik itu, dengan air mata yang masih menepel di pipi, kini terenyum dan berseri seri. ,Mari kita turun%, kata -iu B!ee setelah melihat bah!a dengan amat cepatnya air telah meninggalkan pulau, seperti serombongan anak anak nakal yang pulang ke rumah dipanggil ibunya. Mereka meloncat turun dan menu#u ke tepi pantai di mana 0u! San 'ok menaruh perahunya. Girang hatinya bah!a sebelum meninggalkan perahu ketika badai mulai mengamuk, dia telah mengikat perahunya dengan kuat sekali pada batu karang sehingga kini perahunya itu masih berada di situ. (kan tetapi perahu -iu B!ee lenyap tak meninggalkan bekas. ,-iu toanio, mari kita berangkat., ,;h, ke mana+, -iu B!ee memandang penuh keheranan dan mengertukan alisnya. ,'e Pulau ;s.,

,(pa....+ (pa maksudmu+, -iu B!ee hampir men#erit. ,(ku tidak sudi% (ku tidak mau kembali hanya untuk menerima penghinaan sa#a., ,-iu )oanio, seorang !anita seperti )oanio tidak selayaknya hidup sengsara seperti ini. Han )i 0ng telah berlaku se!enang !enang dan tersesat. Biarlah aku yang akan menegur dan mengingatkannya akan kesesatannya itu, )oanio. (ku tidak rela melihat )oanio diperlakukan dengan tidak adil, aku tidak rela melihat )oanio hidup sengsara. Marilah dan #angan kha!atir, aku sebagai seorang laki laki tentu akan lebih mudah menyadarkan suamimu yang sedang tergila gila kepada !anita lain itu. (kulah yang bertanggung #a!ab, dan kupertaruhkan nya!aku untuk itu., -iu B!ee memandang dengan kaget dan terheran heran, bengong dan seperti terpesona sehingga dia menurut sa#a ketika dia#ak naik ke perahu oleh 0u! Sian 'ok. Setelah perahu meluncur, barulah dia dapat berkata, ,0u! t!ako.... mengapa kau melakukan semua ini untukku+ Mengapa engkau menolongku, membelaku mati matian+ Mengapa engkau begini baik kepadaku+, Sambil mendayung perahunya dengan gerakan tangkas dan kuat sekali sehingga perahu itu melucur amat cepatnya di permukaan air laut yang kini amat tenang, setenang tenangnya seolah olah raksasa yang habis mengamuk hebat itu kini kelelahan dan kehabisan tenaga, 0u! Sian 'ok men#a!ab tanpa menoleh kepada -iu B!ee, ,;ngkau begitu sengsara, dan begitu tenang, mengingatkan aku kepada isteriku yang tercinta. ;ngkau begitu membutuhkan perlindungan, begitu membutuhkan bantuan.Siapa lagi kalau bukan aku yang membantumu, )oanio+, (:72) -iu B!ee memandang laki laki itu dari samping, tak terasa lagi kedua matanya basah dan beberapa butir air mata turun di sepan#ang pipinya. Se#enak dia tidak mampu men#a!ab. Memang dia sudah tidak mempunyai siapa siapa lagi di dunia ini, hanya S!at Hong yang sekarang tidak diketahuinya berada di mana. )idak ada seorang pun yang menemaninya, apalagi membelanya. Maka kemunculan laki laki gagah perkasa ini yang memperlihatkan sikap membelanya mati matian itu menimbulkan sikap keharuan hatinya, apalagi mendengar betapa laki laki itu ketika melihat dia teringat akan isterinya tercinta yang telah meninggal dunia, hatinya men#adi terharu sekali dan dia tidak tega untuk menolak lagi. *i samping itu, #uga ada rasa sungkan dan malu malu di dalam hati !anita ini karena dia seperti mendapat bisikan hatinya bah!a laki laki penolongnya ini menaruh hati kepadanya dan rela membelanya dengan taruhan nya!a% hal ini bukan membuat dia merasa bangga dan girang seperti yang mungkin akan dirasakannya #ika dia masih seorang gadis muda, melainkan mendatangkan rasa sungkan dan malu sehingga pelayaran itu dilan#utkan dengan diam diam karena -iu B!ee merasa sukar sekali untuk membuka mulut. Beberapa #am berlalu dengan sunyi. (khirnya 0u! Sian 'ok yang merasa tidak tahan berkata, ,)oanio, aku mohon maa1 sebanyaknya kalau semua ucapanku yang sudah sudah menyinggung perasaanmu., -iu B!ee menggigit bibirnya. -aki laki ini, yang gagah perkasa dan budiman harus diakuinya memiliki si1at #antan dan rendah hati. ,)idak ada yang harus dimaa1kan,, katanya lirih. ,)oanio marah kepadaku+, se#enak kemudian 0u! Sian 'ok bertanya lagi, sekali ini dia tidak dapat menahan keinginan hatinya lagi untuk tidak menengok dan menatap !a#ah !anita itu. 'ebetulan sekali pada saat itu -iu B!ee #uga memandang kepadanya. Sedetik dua pasang mata itu bertemu bertemu, akan tetapi -iu B!ee segera mengalihkan pandang matanya dan men#a!ab dengan gerakan kepalanya menggeleng. Ja!aban ini cukup bagi 0u! Sian 'ok. *engan !a#ah berseri dan suara gembira dia berkata, ,(ku girang bah!a kau tidak marah kepadaku, )oanio., Perahu didayungnya kuat kuat dan perahu itu meluncur cepat sekali menu#u ke tu#uan, yaitu Pulau ;s yang biarpun tidak pernah didatanginya, namun sudah diketahui di mana letaknya, karena sering kali dalam perantauannya dia memandang pulau itu dari #auh. 'egembiraan besar seperti yang belum pernah dialaminya selam lima belas tahun ini memenuhi hatinya. kalau sa#a tidak ada -iu B!ee di situ, kalau sa#a dia tidak merasa malu, tentu dia akan bernyanyi dengan riang sebagai peluapan rasa gembiaranya. *ua hari dua malam meeka melakukan pelayaran, kalau lapar mereka makan ikan panggang di atas perahu dan minum air es yang mengambang di atas permukaan laut. (khirnya tibalah mereka di Pulau ;s dan dari #auh sa#a sudah kelihatan perbedaan pulau itu yang amat mengherankan -iu B!ee. ,Mengapa begitu sunyi+ dan begitu bersih licin+ 0u! t!ako, cepatlah mendarat, kurasa telah ter#adi apa apa di sana,, katanya dengan #antung berdebar, tidak sa#a karena melihat pulau di mana dia di besarkan se#ak kecil itu akan tetapi #uga tegang hatinya membayangkan pertemuannya dengan suaminya dan dengan selir suaminya. Setelah perahu menempel di pulau, -iu B!ee meloncat ke darat. Jantungnya berdebar tegang, akan tetapi kini disertai rasa kha!atir. Pulau ;s berubah bukan main. Mengapa tidak tampak seorang pun+ )ak lama kemudian dia berlari diikuti 0u! Sian 'ok

yang sudah mengikat perahunya. Pria ini pun terheran heran mengapa pulau yang terkenal sekali di Pulau .eraka sebagai kera#aan itu kelihatan begini sunyi senyap. 'etika mendekati sebuah tan#akan dan tampak $stana Pulau ;s, -iu B!ee mengeluarkan seruan tertahan dan mukanya men#adi pucat sekali . ,(pa.... apa yang ter#adi.....+ *an bangunan bangunan mereka..... mengapa lenyap+ Hanya tinggal istana yang kosong dan rusak..... ahhh..., )erhuyung huyung -iu B!ee berlari mendekati istana, tetapi diikuti oleh 0u! Sian 'ok yang merasa kha!atir sekali. Seperti seorang mabok, -iu B!ee berteriak teriak memanggil orang orang dan berlari memasuki istana yang sudah kosong itu, diikuti oleh 0u! Sian 'ok yang #uga merasa heran. (kan tetapi laki laki ini segera dapat menduga apa yang telah ter#adi. ,'e mana...+ Mereka semua ke mana ....+, -iu B!ee berdiri di tengah ruangan istana yang dahulu begitu megah dan kini kosong dan sunyi itu. Melihat !a#ah yang pucat itu, mata yang terbelalak liar, 0u! Sian 'ok cepat meloncat dan memegang lengan -iu B!ee, ditariknya keluar dari istana. Setelah tiba di luar istana, 0u! Sian 'ok berkata suaranya tegas dan penuh rasa iba, ,-iu toanio, kuatkanlah hatimu. $ngatlah apa yang telah kita alami di pulau kosong itu. Badai itu hebat bukan main, selama hidupku belum pernah mengalami badai sehebat itu. Pulau ;s ini tidak begitu #auh dan melihat hebatnya badai, tidak salah lagi bah!a pulau ini pun dilanda badai., Bagaikan kilat cepatnya gerakan -iu B!ee ketika dia membalikan tubuh memandang pria itu, matanya terbelalak. ,(hhh....% 'au benar....% Badai itu% Pulau ;s diamuk badai dan disapu bersih oleh badai. &a )uhan....%, -iu B!ee mendekap mukanya dengan kedua tangan, men#atuhkan diri berlutut di atas es dan menangis sesenggukan. ,(ku kha!atir sekali, )onio, bah!a tidak hanya benda benda yang disapu bersih dari permukaan pulau ini, melainkan #uga para penghuninya. kalau ada penghuninya yang selamat, mustahil mereka meninggalkan pulau. Siapa yang mampu mela!an kedahsyatan badai seperti itu+, (:75) 'au benar... ah... suamiku.... aihhh, semua saudaraku di Pulau ;s, benarkah kalian te!as semua+ Benarkah ini+ (taukah hanya mimpi...+, Seperti orang kehilangan ingatan -iu B!ee mendekati istana, meraba raba tembok istana dan berbisik bisik. Melihat ini Sian 'ok merasa kasihan sekali akan tetapi karena dia maklum akan kehancuran hati bekas permaisuri 3a#a Pulau ;s itu, dia hanya memandang dan men#aga, mendiamkannya sa#a. ,0hhh.... mereka semua te!as+ Semua te!as....+ Siapa percaya.... suamiku begitu gagah perkasa, berilmu tinggi, tak mungkin dia te!as oleh badai...., -iu B!ee berbisik bisik dan meraba raba tembok seolah olah dia hendak bertanya dan mencari keterangan kepada dinding batu itu. )iba tiba #ari tangannya menyentuh huru1 huru1 terukir di situ. Matanya terbelalak memandang dan bibirnya bergerak membaca tulisan yang dikenalnya benar, tulisan suaminya yang dibuat dengan cara mengukir batu itu dengan #ari tangannya% ,Sin -iong dan S!at Hong, maa1kan aku. )hian telah menghukum aku dan membasmi Pulau ;s. Pergilah kalian mencari !anita #ahat itu, rampas kembali semua pusaka. *an Bu 0ng bukanlah puteraku, dia keturunan 'ai ong., ,0hhh....%%, -iu B!ee meme#amkan matanya, kepalanya seperti dipukuli orang dan pandang matanya berkunang. *ia cepat menekankan kedua tangannya pada dinding agar #angan roboh, tidak tahu bah!a Sian 'ok sudah meloncat ke dekatnya dan siap menolongnya. Pria ini membaca ukiran huru1 di dinding itu dan menggeleng geleng kepalanya. *ia kagum sekali. 3a#a Pulau ;s benar benar hebat, dalam saat terakhir mela!an badai masih sempat menuliskan huru1 secara itu. ,Jelas bah!a badai telah membasmi semua isi pulau ini, )oanio,, katanya hati hati. -iu B!ee tersadar. Membuka mata dan kebetulan sekali tangannya meraba bekas cengkeraman #ari tangan suaminya pada dinding batu. Melihat itu, tak tertahankan lagi dia sesenggukan. *ia pun dapat membayangkan apa yang ter#adi. ,*uhai suamiku.... betapa kau menderita hebat...., bisiknya diantara isak tangisnya. Sian 'ok memandang bekas cengkeraman #ari tangan itu dan dia pun dapat membayangkan Han )i 0ng berusaha menahan dirinya dari seretan air dengan mencengkeram batu dinding. namun, kekuatan badai yang amat dahsyat itu akhirnya menang dan tentu 3a#a itu diseret dan ditelan gelombang membadai, lenyap dalam perut lautan. -iu B!ee men#atuhkan dirinya berlutut sambil menangis. 'embali tangannya meraba huru1 huru1 di ba!ah. (gaknya huru1 huru1 dibuat orang sambil berlutut pula dan di dinding ba!ah ini #uga terdapat bekas cengkeraman #ari tangan. Setelah mengusap matanya agar pandangan matanya tidak tertutup air mata, dia membaca lagi, ,B!ee moi, dosaku padamu terlalu besar, maka )hian menghukum aku. Selamat tinggal., Membaca ini, -iu B!ee mengeluarkan suara men#erit lalu tergelimpang dan roboh pingsan. 4ntung Sian 'ok cepat menyambarnya sehingga kepalanya tidak sampai terbentur dinding batu. Sian 'ok cepat mengangkat tubuh !anita itu dan matanya menyapu tulisan di

ba!ah itu. *ia menghela napas dan memba!a tubuh yang pingsan itu ke dalam istana dan meletakannya ke dalam sebuah kamar. 'etika memeriksanya, dia memperoleh kenyataan bah!a nyonya ini menerima pukulan batin yang hebat sehingga keadaannya ga!at. *engan tergesa gesa, Sian 'ok meninggalkan -iu B!ee, berlari ke perahunya dan cepat mendayung perahunya menu#u ke sebuah pulau dan memetik beberapa daun obat yang dikenalnya. )ak lama kemudian dia sudah kembali ke Pulau ;s, memasak obat dan mencekokkan obat itu ke dalam mulut -iu B!ee. 'emudian dia membantu nyonya itu dengan penyaluran sinkangnya sehingga semalam suntuk dia duduk bersila di dekat -iu B!ee, mengerahkan tenaga agar tubuh nyonya yang pingsan itu tetap hangat. Pada keesokan harinya, -iu B!ee mengeluh dan sadar sehingga menggirangkan hati Sian 'ok yang lupa akan keadaan dirinya sendiri yang kehabisan tenaga dan mukanya pucat sekali. Setelah sadar dan teringat lagi, -iu B!ee menangis sesenggukan, dibiarkan oleh Sian 'ok yang menganggap tangis itu sebagai obat mu#arab. Setelah tangiasnya mereda, -iu B!ee teringat bah!a tahu tahu dia berada di dalam kamar istana yang kosong itu. Maklumlah dia bah!a dia pingsan dan diba!a ke tempat ini oleh Sian 'ok. *ia mengangkat muka, menghentikan tangisnya dan memandang. *ia melihat betapa pria itu pucat mukanya dan kelihatan lelah sekali, maka sebagai seorang ahli, dia dapat menduga sebabnya. ,Berapa lamakah aku pingsan di sini, )oako+, ,Hemm, semalam suntuk kau pingsan, membuat hatiku gelisah,, ,*an selama ini engkau men#agaku, mengerahkan sinkang untuk membantuku, bukan+, ,Hemmm...., tak perlu dibicarakan itu. &ang penting, engkau telah siuman kembali dan harap kau suka men#aga kesehatanmu sendiri, #angan terlalu menurutkan perasaan berduka. )oanio, dalam tulisan pesan suamimu itu disebut Sin -iong, siapakah dia+, ,Sin -iong adalah murid suamiku, seorang pemuda yang amat baik,, -iu B!ee berkata sambil menghapus sisa air matanya. ,'alau begitu, legakan hatimu, )oanio. Biarpun sangat boleh #adi suamimu, seperti semua penghuni Pulau ;s, disapu habis oleh badai, namun kurasa puterimu selamat dan baru baru ini datang pula ke pulau kosong ini., (:77) -iu B!ee memandang dengan mata terbelalak. ,Bagaimana engkau bisa tahu+, ,(ku melihat bekas tapak kaki mereka, tapak kaki seorang !anita dan seorang pria, masih #elas membekas di bagian es yang membeku di atas sana, dan aku #uga menemukan ini., 0u! Sian 'ok mengeluarkan sehelai saputangan hi#au dan memeberikannya kepada -iu B!ee. -iu B!ee menyambar saputangan itu dan kembali matanya yang sudah mengering mencucurkan air mata. *ia mendekap saputangan itu dan berkata, ,Benar, ini adalah saputangan pengikat rambut anakku% *i mana tapak tapak kaki itu, )oako+ $ngin aku melihatnya%, Mereka lalu meninggalkan istana menu#u ke bagian atas dan benar sa#a, tampak #elas bekas tapak kaki dua orang, kecil dan besar, tanda bah!a baru sa#a, mungkin paling lama kemarin, ada dua orang datang ke pulau itu. Seorang laki laki dan seorang !anita. Siapa lagi kalau bukan S!at Hong dan Sin -iong+ ,)idak salah lagi, tentu anaku dan Sin -iong. (kan tetapi di mana mereka sekarang+ (ku harus bertemu dengan puteriku, 0u! t!ako., 0u! Sian 'ok mengerutkan alisnya yang tebal. ,Mereka itu adalah orang orang muda yang lihai dan tentu mereka telah melihat pula tulisan berukir di dinding pesan suamimu. *an tentu mereka berusaha untuk mencari sampai dapat !anita bernama )he '!at -in itu., ,'alau begitu, aku akan menyusul mereka, )oako. )entu mereka melakukan penge#aran ke daratan besar., 0u! Sian 'ok mengangguk angguk. ,'ukira dugaanmu tidak keliru. (kan tetapi, )oanio, pernahkah )oanio ke daratan besar di barat sana+, -iu B!ee menggeleng kepala tanpa men#a!ab, alisnya berkerut karena dia pun merasa bingung dan kha!atir, ke mana harus mencari puterinya, padahal menurut penuturan yang didengarnya di Pulau ;s, daratan besar amatlah luasnya, seluas lautan yang tiada tepi. Melihat !a#ah !anita itu, 0u! Sian 'ok merasa makin kasihan dan dengan suara penuh semangat dia berkata, ,)oanio, #angan kha!atir. *i dalam perantauanku, pernah aku mendarat di daratan besar dan biarlah aku menemanimu mencari puterimu Han S!at Hong itu, sekalian men#adi penun#uk #alan., Berseri !a#ah -iu B!ee dan dia memandang kepada laki laki itu penuh harapan dan terima kasih, akan tetapi mulutnya berkata, ,(hhh, aku selalu menyusahkan )!ako sa#a...., ,Jangan berkata demikian, )oanio. (ku hidup sebatang kara, akan tetapi aku adalah seorang pria. Sedangkan engkau seorang !anita yang masih muda, mana bisa harus hidup bersunyi diri apalagi hendak mencari puterimu didaratan besar+ (ku sudah merasa cukup berbahagia kalau )oanio sudi kutemani.,

,)entu sa#a aku girang sekali dan banyak terima kasih atas budimu yang berlimpah limpah itu, )oako. Semoga kelak )hian sa#a yang dapat membalasmu karena apakah dayaku untuk membalas kebaikanmu+, *ia men#adi terharu sekali. *ahulu -iu B!ee adalah seorang !anita periang dan #enaka, namun penderitaan batin membuat dia men#adi perasa dan halus budi serta lemah. 0u! Sian 'ok tidak men#a!ab, hanya men#a!ab dalam hatinya, ,Pandang matamu itu sudah merupakan pembalasan yang berlipat ganda bagiku., Berangkatlah kedua orang ini meninggalkan Pulau ;s. Pelayaran yang amat sulit dan sukar, namun biarpun dia bekas permaisuri 3a#a Pulau ;s, -iu B!ee di !aktu kecil sudah kenyang bermain main dengan perahu maka dia tidaklah amat menderita bahkan dapat membantu sehingga per#alanan dengan perahu mengarungi lautan luas itu ber#alan lancar. 88888 ,Ha ha ha, kalian ini kaki tangan (n -u Shan si Pemberontak -aknat, apakah tidak mendengar siapa adanya "ap p!e ;ng hiong (*elapan Belas Pendekar) dari Bu tong pai+ kami adalah patriot patriot se#ati, dan kalian menghendaki supaya kami menyerah+ sampai titik darah terakhir akan kami la!an kalian para pemberontak laknat%, 4capan ini keluar dari mulut seorang laki laki berusia tiga puluh lebih yang bertubuh tinggi besar dan bersikap gagah perkasa, me!akili tu#uh belas orang adik adik seperguruannya yang kesemuanya bersikap gagah perkasa. Sedikit pun delapan belas orang itu tidak memperlihatkan rasa takut biarpun mereka itu dikurung oleh sedikitnya lima puluh orang pra#urit yang berpakaian seragam dan bersen#ata lengkap, bahkan mereka menge#ek dan menantang komandan pasukan yang tadinya membu#uk agar mereka menyerah dan membantu pergerakan (n -u Shan. Mereka terdiri dari delapan belas orang, kesemuanya laki laki yang bersikap gagah perkasa, berpakaian sederhana dan rambut mereka digelung ke atas. *engan pedang di tangan, mereka siap menghadapi pengeroyokan lima puluh lebih pasukan pemberontak (n -u Shan itu. (:79) "ap p!e ;ng hiong atau *elapan Belas Pendekar dari Bu tong san ini adalah murid murid dari 'ui )ek )o#in, 'etua Bu tong pai. Mereka termasuk para anggauta Bu tong pai yang meninggalkan Bu tong pai ketika )he '!at -in merebut kekuasaan. Biarpun mereka merupakan orang orang gagah yang berkepandaian tinggi, namun pada !aktu itu )he '!at -in merebut kekuasaan di Bu tong pai, mereka pun tidak dapat berbuat sesuatu. )he '!at -in adalah termasuk kakak seperguruan mereka, akan tetapi !anita itu memiliki tingkat ilmu kepandaian yang bahkan melebihi guru mereka sendiri, di samping kenyataan bah!a !anita itu telah merampas tongkat pusaka Bu tong pai sehingga guru mereka dan para tokoh lain di Bu tong pai tidak dapat berkutik lagi. Setelah )he '!at -in melarikan diri karena gagalnya S!i -iang di istana, para tokoh Bu tong pai dipimpin oleh 'ui )ek )o#in kembali ke Bu tong san dan kedatangan pasukan pemerintah yang menyerbu Bu tong pai mereka sambut dengan pen#elasan yang menyadarkan pihak pemerintah. .amun, sebagai akibatnya, Bu tong pai sekarang mau tidak mau harus memperlihatkan ,kebersihannya, dengan #alan membantu pemerintah menentang para pemberontak. Hanya dengan cara inilah Bu tong pai dapat membuktikan kesetian mereka kepada pemerintah dan karena itu pula, delapan belas orang murid 'ui )ek )o#in itu mulai turun tangan menentang pasukan pasukan (n -u Shan setiap kali terdapat kesempatan. (n -u Shan men#adi marah mendengar betapa Bu tong pai yang dahulu merupakan perkumpulan yang bebas, tidak membantu mana mana dalam perang pemberontakan, kini mulai membantu pemerintah, maka dia lalu mengirim pasukan untuk membasmi *elapan Belas Pendekar Bu tong itu. *emikianlah, pada hari itu, selagi delapan belas orang itu menyelidiki kedudukan (n -u Shan di utara, mereka dikepung oleh pasukan itu dan disuruh menyerah, akan tetapi tentu sa#a delapan belas orang pendekar Bu tong pai itu tidak sudi menyerah, bahkan siap untuk mela!an mati matian. 4capan Song 'iat, )!a suheng ('akak Seperguruan Pertama) dari delapan belas orang pendekar itu, mendatangkan kemarahan di hati komandan pasukan yang segera mengeluarkan aba aba dan menyerbulah hampir enam puluh orang pasukan itu mengeroyok "ap p!e ;ng hiong. )er#adilah perang kecil yang amat hebat dan segera delapan belas orang pedekar itu terke#ut sekali memperoleh kenyataan bah!a pasukan yang mengeroyok mereka itu bukanlah pasukan biasa, melainkan pasukan pilihan yang dipimpin oleh komandan yang memiliki kepandaian tinggi dan apra pra#uritnya rata rata memiliki ilmu silat yang lumayan. Mereka mela!an dengan mati matian, bantu membantu dan memutar pedang mereka dengan pengerahan seluruh tenaga dan kepandaian mereka. )idak percuma delapan belas orang ini di#uluki "ap p!e ;ng hiong karena gerakan mereka memang cepat

dan tangkas serta kuat sekali, sehingga bairpun dikeroyok oleh la!an yang #auh lebih banyak #umlahnya, yaitu setiap orang dikeroyok oleh tiga empat orang la!an, mereka mempertahankan diri dengan baik, bahkan le!at tiga puluh #urus, mulailah ada la!an yang ber#atuhan dan terluka parah oleh pedang "ap p!e ;ng hiong yang mengamuk itu. *engan gagah perkasa ke delapan belas orang itu mengamuk dan mendesak pasukan (n -u Shan. Berturut turut robohlah pihak la!an sehingga tempat itu mulai ternoda darah merah dan tubuh para pera#urit yang terluka malang melintang menghalangi kaki mereka yang masih bertempur. *iantara lima puluh lebih orang pera#urit itu, sudah ada dua puluh lebih yang roboh, bahkan komandannya #uga sudah terluka oleh sambaran pedang di tangan Song 'iat. 'emenangan yang sudah tampak di depan mata ini menambah semangat "ap p!e ;ng hiong, mereka bergerak makin ganas dan cepat dengan niat membasmi semua musuh dan tidak membiarkan seorang pun meloloskan diri. (kan tetapi, tiba tiba terdengar sorak sorai dan muncullah kurang lebih seratus orang anak buah pasukan (n -u Shan yang baru tiba dan serta mereta mereka itu menerima aba aba untuk menyerbu dan membantu ka!an ka!an mereka. 'edatangan pasukan baru yang lebih besar lagi #umlahnya ini menge#utkan hati "ap p!e ;ng hiong yang tidak menyangka nyangkanya, namun bukan berarti bah!a mereka men#adi gentar, bahkan menambah kegembiraan mereka mengamuk sungguhpun sekali ini mereka segera terkurung dan terdesak hebat karena #umlah musuh #auh lebih besar. Pertempuran yang berat sebelah itu ter#adi di daerah pegunungan yang amat sunyi, #auh dari perkampungan, #auh dari dunia ramai. (kan tetapi pada saat pasukan kedua datang menyerbu, di tempat itu muncul pula dua orang yang menonton pertempuran itu dengan alis berkerut dan pandang mata ngeri. Mereka itu adalah seorang laki laki dan seorang !anita yang bukan lain adalah 0u! Sian 'ok dan -iu B!ee% Mereka berdua meninggalkan Pulau ;s, telah mendarat di daratan besar dan telah melakukan per#alanan berhari hari sehingga pada hari itu mereka tiba di pegunungan utara ini. Sebagai orang orang yang se#ak kecil tidak pernah menyaksikan perang, kini penglihatan di depan itu sungguh amat tidak menyenangkan, #uga amat mengherankan hati mereka. ,Betapa buasnya mereka....%, -iu B!ee berkata lirih. ,Hemm, memang sudah banyak kudengar bah!a manusia di dunia ramai, di daratan besar ini, lebih buas daripada binatang binatang hutan. Manusia manusia saling bunuh antara sesamanya, dan sekarang kita melihat perang yang begini ganas ke#am...., ,...dan licik sekali%, -iu B!ee menyambung. ,Jumlah yang amat banyak mengeroyok #umlah sedikit, benar benar tidak mengenal arti kegagahan sama sekali., ,Jika tidak keliru dugaanku, yang ber#umlah banyak itu tentulah anggauta pasukan, lihat pakaian mereka yang seragam, sedangkan delapan belas orang itu benar benar harus dipu#i kegagahan mereka, biarpun dikeroyok banyak dan didesak hebat, mela!an terus dan sedikit pun tidak kelihatan gentar., Pikiranmu cocok dengan pikiranku, )oako. Memang mereka itu mengagumkan dan karena itu, mari kita bantu mereka., ,"ocok, )oanio. &ang lemah harus kita bantu. Mari....%, (:7<) 0u! Sian 'ok dan -iu B!ee lalu meloncat ke depan dan terdengarlah suara melengking tinggi keluar dari mulut kedua orang ini. Begitu mereka menyerbu, dalam segebrakan sa#a -iu B!ee merobohkan empat orang dengan kaki tangannya sedangkan 0u! Sian 'ok merobohkan enam orang yang dilempar lemparkan seperti orang membuang rumput rumput kering sa#a% Pasukan men#adi geger dan delapan belas orang pendekar itu melirik dan men#adi kagum dan girang sekali karena sekilas pandang sa#a maklumlah mereka bah!a laki laki dan !anita asing yang tiba tiba membantu mereka itu adalah orang orang yang luar biasa lihainya% Seorang komandan pasukan mener#ang 0u! Sian 'ok dengan tombaknya, sebatang tombak bergagang pan#ang dan dihias ronce merah, sebuah tombak pusaka yang baik sekali. )ombak itu meluncur dan berdesing, menusuk perut 0u! Sian 'ok. -aki laki ini kagum melihat mata tombak yang mengeluarkan cahaya, cepat ia miringkan tubuh sambil mengayun kaki dan tangannya merobohkan dua orang pengeroyok lain, kemudian secepat kilat menangkap tombak itu dengan kedua tangan, lalu menggerakan sinkang membetot dan membalikan tombak sehingga gagang tombak terlepas dari pegangan pemiliknya dan gagang tombak itu terus menghantam tengkuknya membuat komandan itu ter#ungkal% -iu B!ee yang #uga dikeroyok banyak sekali orang sudah berhasil merampas sebatang pedang yang dianggapnya cukup baik dan dengan pedang ini dia mengamuk, setiap sen#ata la!an yang bertemu dengan pedangnya tentu patah atau terlempar dari pegangan pemiliknya, dan tangan kiri serta kedua kakinya merobohkan setiap la!an yang berani menyerangnya. (mukan kedua orang dari Pulau ;s dan Pulau .eraka ini amat hebat, dalam belasan gebrakan sa#a tidak kurang dari tiga puluh orang anggauta pasukan telah roboh. hal ini tentu sa#a menimbulkan kegemparan, membesarkan hati delapan belas orang pendekar, akan tetapi membuat #erih sisa anggauta pasukan. (khirnya, sisa pasukan merasa tidak kuat dan melarikan diri meningalkan teman teman yang terluka%

*elapan belas orang pendekar itu berdiri ber#a#ar, beberapa orang di antara mereka menderita luka luka ringan dan kelihatanlah betapa gagahnya mereka, sedikit pun tidak kelihatan menderita ketika mereka berdiri ber#a#ar di depan kedua orang itu. Song 'iat me!akili saudara saudaranya, men#ura kepada 0u! Sian 'ok dan -iu B!ee, diturut oleh tu#uh belas orang saudara seperguruannya dan dia berkata, ,'ami delapan belas orang seperguruan dari Bu tong pai menghaturkan banyak terima kasih kepada Ji !i )aihiap dan -ihiap yang telah menyelamatkan kami dari pengeroyokan an#ing an#ing pemberontak itu. Bolehkan kami mengetahui nama Ji !i yang mulia+, -iu B!ee hanya memandang dan menyerahkan #a!abannya kepada 0u! Sian 'ok yang sudah mengelus #enggotnya dan terta!a. ,"u!i amat gagah perkasa, dan bantuan kami berdua tadi tidak ada artinya, Melihat "u!i dikeroyok, kami berdua men#adi gatal tangan dan maa1kan kalau kami mencampuri. Hal ini tidak perlu dibicarakan lagi dan tidak perlu kami memperkenalkan nama hanya ingin kami ketahui, siapakah pasukan itu dan mengapa "u!i bentrok dengan mereka +, *elapan belas orang itu saling pandang, kemudian memandang 0u! Sian 'ok dengan pata terbelalak heran. Bagaimana mereka tidak akan merasa heran mendengar kata kata 0u! Sian 'ok yang menun#ukan bah!a dua orang perkasa ini sama sekali tidak mengenal keadaan sehingga tidak tahu bah!a pasukan itu adalah pasukan pemberontak (n -u Shan+ Melihat kehebatan ilmu silat mereka, Song 'iat dan para sutenya menduga bah!a tentu kedua orang ini adalah pertapa pertapa sakti yang baru sa#a turun gunung sehingga sama sekali tidak mengerti akan keadaan dunia. )imbul keinginan mereka untuk menga#ak dua orang sakti ini membantu per#uangan mereka, selain mengangkat kembali nama Bu tong pai yang telah dirusak oleh )he '!at -in, #uga berbakti kepada negara menentang pemberontakan. ,(gaknya Ji !i tidak tahu akan keadaan di kota ra#a,, Song 'iat berkata. ,'ami adalah murid murid Bu tong pai yang membantu pemerintah untuk menghadapi para pembeontak. Pasukan tadi adalah pasukan pemberontak yang dipimpin oleh Jenderal (n -u Shan. 'ami bertugas menyelidiki kedudukan (n -u Shan yang kabarnya kini berpusat di )elaga 4tara, akan tetapi baru tiba di sini kami telah dikeroyok oleh pasukaan itu. Melihat kesaktian Ji !i, demi keselamatan negara dan bangsa, kami mohon sudilah kiranya Ji !i membantu usaha penyelidikan kami itu., 0u! Sian 'ok mengerutkan alisnya dan menggeleng kepala. ,'ami berdua tidak ingin terlibat ke dalam permusuhan dan kami sama sekali tidak mengerti dan tidak mengenal siapa itu (n -u Shan dan pemberontakannya. 'alau tadi kami turun tangan membantu adalah karena kami tidak senang melihat #umlah kecil dikeroyok oleh #umlah banyak. Selain itu, kami pun mempunyai sedikit keperluan untuk bertanya kepada "u!i., 'ece!a rasa hati Song 'iat mendengar baha!a dua orang sakti itu tidak mau mencampuri urusan pemerintah, akan tetapi karena mereka berdua sudah menyelamatkan mereka semua dari bahaya maut, dia menyembunyikan kekece!aannya itu dan men#a!ab dengan ramah, ,Silahkan )aihiap kalau hendak bertanya sesuatu tentu kami akan berusaha memberi keterangan se#elasnya dan sedapatnya., ,'ami hanya ingin menanyakan kalau kalau "u!i pernah bertemu dengan seorang pemuda dan seorang pemudi yang bernama Han S!at Hong. 'ami berdua sedang mencari mereka itu dan kami akan merasa berterima kasih sekali andaikata di antara "u!i ada yang pernah melihat mereka itu., *elapan belas orang pendekar itu saling pandang dan masing masing mengangkat pundaknya. )ak seorang pun di antara mereka pernah mendengar dua nama yang ditanyakan itu. ,Maa1, )aihiap. (gaknya di antara kami tidak ada yang pernah mendengar nama itu, akan tetapi nama nama itu telah kami catat dalam hati dan kami akan mencarinya. Hanya kalau sudah kami dapat, ke manakah kami harus melapor kepada Ji !i+, (:7=) -iu B!ee menarik napas pan#ang. ,Sudahlah, kalau tidak mengenal sudah sa#a. (kan tetapi kalian adalah orang orang Bu tong pai, apakah kalian mengenal seorang tokoh Bu tong pai yang bernama )he '!at -in+, Seketika !a#ah delapan belas orang itu berubah mendengar ini. Mereka terke#ut bukan main karena tidak menyangka nyangka bah!a !anita perkasa itu akan menyebut nama iblis betina yang men#adi musuh besar Bu tong pai itu% )imbul kekha!atiran di hati mereka. *ua orang ini memiliki kesaktian yang luar biasa, sama dengan )he '!at -in dan !anita ini mengenal )he '!at -in, tentulah segolongan dengan )he '!at -in% (kan tetapi, Song 'iat memiliki pendapat lain. *ua orang ini terang sekali berbeda dengan )he '!at -in dan mereka berdua telah membuktikan kegagahan mereka dengan membantu yang lemah tertindas, biarpun belum mengenal. Maka dengan berani, berbeda dengan sute sutenya yang berpendapat untuk tidak mengaku kenal )he '!at -in, Song 'iat melangkah ma#u, men#ura kepada -iu B!ee sambil bertanya, ,Sebelum saya men#a!ab, bolehkah saya bertanya apakah -ihiap sahabat dari !anita bernama )he '!at -in itu+,

-iu B!ee membelalakan matanya dan sinar matanya berapi api. ,Sahabat+ (pa kau gila+ 'alau bertemu, aku akan membunuh iblis betina itu%, Mendengar ini, serta merta Song 'iat men#atuhkan diri berlutut diturut oleh tu#uh belas orang sutenya sehingga -iu B!ee dan 0u! Sian 'ok men#adi terke#ut dan terheran heran. ,(pa... apa artinya ini+, -iu B!ee membentak. ,Maa1kan, kami berlutut saking girang dan terharunya hati kami mendengar ucapan -ihiap tadi. 'ami sudah merasa kha!atir sekali kalau kalau Ji!i mempunyai hubungan baik dengan )he '!at -in. 'iranya iblis betina itu adalah musuh Ji!i dan kami merasa mendapatkan bantuan untuk menghadapinya, karena iblis betina itu adalah musuh besar Bu tong pai., ,(hhh...% Bukankah dia dahulu anak murid Bu tong pai+ Bagaimana kalian bisa mengatakan bah!a dia musuh besar Bu tong pai+, -iu B!ee yang dahulu sudah mendengar ri!ayat )he '!at -in bertanya sambil memandang penuh selidik. ,Benar, ucapan -ihiap. )he '!at -in sebenarnya masih terhitung Suci ('akak Perempuan Seperguruan) kami sendiri karena dia adalah seorang di antara"ap sha Sin hiap ()iga Belas Pendekar), murid murid dari Supek kami almarhum 'ui Bhok San#in. (kan tetapi setelah selama belasan tahun dia menghilang, beberapa bulan yang lalu pada suatu hari dia muncul bersama seorang puteranya dan dia menggunakan kepandaiannya yang luar biasa menundukan Suhu kami, 'etua Bu tong pai yang sah, bahkan telah merampas tongkat pusaka lambang kekuasaan 'etua Bu tong pai. $blis betina itu merampas Bu tong pai dan mengangkat diri sendiri men#adi 'etua Bu tong pai....., ,(hhh....% Benar benar iblis dia%, -iu B!ee memaki. ,*ia becita cita untuk merampas kera#aan, lalu mengirim murinya menyelundup ke istana akan tetapi ketahuan dan muridnya itu dihukum mati. 'arena kegagalan ini, the '!at -in men#adi buruan pemerintah dan dia kini telah melarikan diri dari Bu tong pai yang kini telah dikuasai pula oleh Suhu kami. 'arena perbuatan )he '!at -in itulah, hampir sa#a Bu tong pai dibasmi oleh pemerintah dan untuk membuktikan kesetiaan kami terhadap pemerintah, kini Bu tong pai membantu pemerintah menghadapi pemberontak (n -u Shan., 0u! Sian 'ok mengangguk angguk. ,Hemmm, kiranya itulah yang menyebabkan kalian bentrok dengan pasukan (n -u Shan hari ini., ,*i manakah adanya )he '!at -in sekarang+, -iu B!ee bertanya. $ngin dia bertemu dengan )he '!at -in, membalas ke#ahatan madunya itu dan merampas kembali pusaka Pulau ;s seperti dipesan oleh suaminya dengan huru1 ukiran di dinding istana Pulau ;s itu. (palagi dengan bantuan 0u! Sian 'ok, dia yakin akan dapat membalas dendam kepada madunya yang #ahat itu. ,'ami rasa dia bersembunyi di 3a!a Bangkai dan kalau sa#a kami sudah selesai dengan tugas kami di )elaga 4tara, tentu dengan senang hati kami menemani Ji!i menyerbu ke sana., ,3a!a Bangkai+ *i manakah itu+ )empat apakah itu, -iu B!ee mendesak penuh semangat karena dia merasa girang bisa memperoleh keterangan di mana adanya musuh besarnya itu. ,3a!a Bangkai adalah sebuah temapat yang amat berbahaya dan tidak ada orang berani mengun#unginya karena banyak sudah binatang dan manusia te!as secara mengerikan ketika berada di dekat tempat itu. 'onon kabarnya dahulu banyak terdapat bangkai binatang dan mayat manusia di ra!a itu sehingga diberi nama 3a!a Bangkai. Ma#ikan tempat itu adalah seorang di antara datuk datuk kaum sesat yang ber#uluk 'iam mo "ai li, seorang !anita yang amat lihai dan merupakan iblis betina yang ditakuti. 'iam mo "ai li telah men#adi sekutu )he '!at -in dan agaknya sebagai orang buruan dia melarikan diri bersama puteranya ke tempat itu. (kan tetapi, amatlah berbahaya bagi orang orang asing seperti Ji!i untuk mendatangi tempat berbahaya itu. 'alau Ji!i sudi bersabar sampai kami menyelesaikan tugas kami di )elaga 4tara, tentu dengan senang hati kami akan membantu Ji!i, karena )he '!at -in #uga merupakan musuh besar kami., (:7>) -iu B!e dan 0u! Sian 'ok saling pandang dan ternyata di antara kedua orang ini sudah terdapat saling pengeritan yang mendalam sehingga bentrokan pandang mata mereka sa#a sudah cukup men#adi pengganti kata kata perundingan. -iu B!ee mengangguk dan terdengar 0u! Sian 'ok berkata, ,Baiklah kami berdua akan membantu "u!i menyelidiki )elaga 4tara, karena biarpun kami tidak mempunyai urusan dengan pemberontakan (n -u Shan, setelah tadi kami membantu "u!i, berarti kami #uga dimusuhi tentu sa#a oleh mereka. Setelah kami membantu "u!i ke )elaga 4tara, harap kelak "u!i suka membantu men#adi petun#uk #alan kami ke 3a!a Bangkai., Berseri !a#ah delapan belas orang itu dan mereka segera menyatakan setu#u. )entu sa#a hati mereka girang bukan main. )empat yang di#atikan markas rahasia oleh (n -u Shan merupakan tempat yang amat sulit dikun#ungi, merupakan tempat yang berbahaya sekali dan kabarnya amat sukar memasuki daerah )elaga 4tara itu. 'ini, dengan bantuan kedua orang

sakti ini, hati mereka men#adi besar karena bantuan mereka berdua akan mempermudah penyelesaian tugas mereka. Berangkatlah delapan belas orang itu mengiringkan -iu B!ee dan 0u! Sian 'ok menu#u ke )elaga 4tara yang terletak di dekat tembok besar di utara dan tempat ini merupakan tempat rahasia dari (n -u Shan di mana (n -u Shan mengumpulkan orang orang gagah untuk membantunya. *i sepan#ang #alan, -iu B!ee dan 0u! Sian 'ok mendengar banyak penuturan delapan belas pendekar Bu tong pai itu tentang orang orang kang ou! dan tentang pemberontakan (n -u Shan yang mengancam keamanan hidup rakyat #elita. Melihat semangat kepahla!anan delapan belas orang ini, tergeraklah hati -iu B!ee mengingat bah!a dia adalah permaisuri Han )i 0ng dan suaminya #uga berdarah keluarga 'aisar di daratan besar, maka dia pun mulai bersemangat untuk membantu mereka menghadapi (n -u Shan. )elaga 4tara merupakan telaga yang kecil sa#a, bergaris tengah paling banyak dua li dan tengahnya terdapat sebuah pulau yang dihubungkan dengan pingir telaga dengan #embatan buatan. *i atas pulau inilah berdiri sebuah gedung yang men#adi tempat pertemuan bagi (n -u Shan dan para pembantunya, #ika dia hendak mengadakan perundingan dengan para tokoh kang ou! yang berilmu tinggi untuk membagi bagi tugas ker#a. Biarpun telaga itu tidak berapa besar, namun letaknya di antara puncak puncak gunung sehingga amat sukar dikun#ungi orang, apalagi puncak di mana telaga itu berada, merupakan puncak yang dikelilingi #urang #urang amat curam sehingga bagi orang luar yang tidak mengenal #alan, merupakan suatu ketidak mungkinan untuk datang ke telaga itu. Berbeda dengan pertempuran pertempuran resmi, #ika mengun#ungi telaga ini, (n -u Shan berpakaian seperti rakyat biasa dan tidaklah dika!al oleh pasukan penga!al melainkan oleh belasan orang penga!al yang berpakaian preman pula sehingga kelihatannya seperti sedang berpesiar. (kan tetapi, setiap penga!al penga!al pilihan yang berilmu tinggi, danpara orang kang ou! yang mengadakan pertemuan di )elah 4tara itu adalah rata rata orang lihai, baik dari golongan sesat maupun dari golongan bersih yang membantu (n -u Shan dengan pamrih masing masing. Sebagian besar yang datang dari golongan besih adalah orang orang kang ou! yang menaruh dendam kepada kera#aan, dan ada pula yang menganggap bah!a pemberontakan (n -u Shan adalah benar karena menentang ra#a lalim yang hanya tahu bersenang senang dengan selir &ang 'ui Hui sa#a tanpa menghiraukan kesengsaraan rakyat sehingga mereka menganggap pemberontakan itu sebagian per#uangan para patriot yang membela bangsa, kebenaran dan keadilan. )entu sa#a yang datang dari golongan sesat lain lagi pamrih atau dasar tindakan mereka yang membantu (n -u Shan. (da yang ingin memproleh keuntungan harta benda, ada yang menginginkan kedudukan dan kemuliaan. (n -u Shan biarpun kelihatannya kasar, namun selain merupakan seorang #enderal yang ahli dalam ilmu perang, #uga merupakan seorang yang amat cerdik. )entu sa#a dia pun tahu akan dasar dan pamrih yang terkandung dihati para orang pandai yang membantunya, namun dia pura pura tidak tahu karena pada !aktu itu dia amat membutuhkan tenaga mereka. )entu sa#a dia pun sudah bersiap siap untuk menghadapi semua pamrih mereka itu dan siapa pun yang merasa dapat mengelabuhi (n -u Shan akan kecelik sekali% Biarpun dia merasa aman kalau berada di )elaga 4tara, akan tetapi kesukaran mencapai puncak ini bukan merupakan hal yang membuat (n -u Shan men#adi lengah. *iam diam, secara sembunyi, dia menaruh mata mata dan pen#aga yang melakukan pen#agaan di sekitar pegunungan itu secara sembunyi untuk mengikuti setiap gerak gerik orang yang menu#u ke )elaga 4tara, #uga membayangi gerak gerik para tokoh kang ou! yang katanya men#adi pembantu (n -u Shan. (palagi kalau dia sendiri sedang berada di gedung di telaga itu, pen#agaan secara sembunyi dilakukan dengan ketat sekali. *emikianlah, ketika delapan belas orang pendekar Bu tong bersama -iu B!ee dan 0u! Sian 'ok pada pagi hari itu tiba dipegunungan ini, gerak gerik mereka telah diamat amati para pen#aga rahasia itu dari #auh dan bahkan sudah ada pen#aga yang cepat lari ke telaga untuk memberi laporan. (n -u Shan yang mendengar bah!a ada dua puluh orang yang gerak geriknya lincah dan merupakan orang orang asing menu#u ke telaga, memberi perintah kepada komandan penga!al agar membayangi sa#a dua puluh orang itu. ,Hendak kulihat bagaimana mereka akan dapat mengun#ungi telaga tanpa mengetahui #alan rahasia kita,, katanya. ,*an biarpun mereka kalau bisa memasuki telaga, setelah mereka masuk, potong #alannya agar mereka tidak dapat keluar pula., *emikian perintahnya. *ia sama sekali tidak merasa gentar karena barisan terpendam yang melindungi ber#umlah tidak kurang dari seratus orang, sedangkan lima belas orang penga!al pilihan selalu mendapinginya, belum lagi dua puluh lebih orang kang ou! yang men#adi sekutunya dan yang tentu akan siap membantunya #ika ada bahaya mengancam. (pa artinya dua puluh orang itu+ (kan tetapi dia tidak mau memerintahkan membasmi mereka karena dia harus tahu lebih dulu siapa mereka dan apa kehendak mereka mengun#ungi )elaga 4tara. (:9@)

,Bagaimana mungkin menu#u ke dataran di depan itu kalau dikelilingi #urang selebar dan securam ini+, -iu B!ee bertanya dengan penuh keraguan ketika mereka semua berdiri didepan #urang yang ternganga lebar di depan mereka. Jurang itu lebarnya kurang lebih dua puluh lima meter dan curam sehingga melompati #urang ini mendatangkan ancaman bahaya maut yang mengerikan. )anpa bersayap, mana mungkin orang melompatinya begitu sa#a+ 0u! Sian 'ok mengerutkan alisnya. ,(pakah semua keliling gunung ini di halangi #urang seperti ini+, Song 'iat orang tertua dari Bu tong "ap p!e ;ng hiong, mengangguk. ,'ami sudah menyelidiki tempat ini dengan seksama dan memang telaga di gunung itu dikelilingi olrh #urang #urang. Bagian yang paling sempit hanya bagian ini, maka kita harus menyeberang melalui tempat ini., ,Hemm, bagaimana caranya kalian hendak menyeberang+, tanya 0u! Sian 'ok penuh keraguan. *ia sendiri yang memiliki kepandaian #auh melampaui mereka, merasa ragu ragu untuk mempertaruhkan nya!a meloncati #urang selebar ini. ,3intangan ini telah kami pela#ari dan perhitungkan masak masak sebelum kami berangkat ke sini, )aihiap. Harap #angan kha!atir karena kami telah memperoleh akal untuk menyeberang. 'alau kita turun ke #urang kemudia merayap naik, amat sukar dan lebih berbahaya, maka #alan satu satunya adalah membuat #embatan manusia dari sini ke seberang #urang., ,Jembatan manusia+ (pa maksudmu dan bagaimana caranya+, tanya -iu B!ee. ,Harap -ihiap #angan kha!atir karena kami sudah melatih diri dan berhasil baik. 'alau #embatan sudah terbentuk, harap )aihiap dan -ihiap suka menyeberang lebih dulu dan melindungi kami di seberang sana., ,Baik, lekas ker#akan sebelum tampak ada pen#aga di seberang%, kata 0u! Sian 'ok. *engan hati kagum -iu B!ee dan 0u! Sian 'ok menyaksikan betapa delapan belas orang pendekar itu beraksi. Seorang di antara mereka, yang bertubuh tinggi besar dan #elas membayangkan tenaga yang hebat, berdiri di tepi #urang, memasang kuda kuda dan mengarahkan )enaga Sakti Ban kin liat sehingga kedua kakinya seolah olah berakar di dalam tanah yang diin#aknya. *i dalam latihannya, apalagi orang berkaki kuat ini sudah memasang kuda kuda seperti itu, enam ekor kuda pun tidak akan mampu menarik kedua kakinya terlepas dari tanah% *ia berdiri memasang kuda kudanya di belakkang sebongkah batu yang menon#ol sedikit dari dalam tanah, batu yang merupakan batu raksasa tertanam di tepi #urang itu. 'emudian, seorang saudaranya melompat dan berdiri di atas pundaknya. *isusul pula oleh loncatan orang ke tiga dan ke empat sehingga mereka berdiri tersusun, masing masing berdiri di pundak saudaranya dengan tegak dan sedikit pun tidak bergoyang seolah olah merupakan sebatang pohon yang kokoh% Setelah itu, orang ke lima merayap naik melalui tubuh empat orang saudaranya, terus berdiri di atas pundak orang yang berada paling atas, disusul oleh orang ke enam yang berdiri di atas pundak orang ke lima dan demikian seterusnya sampai ada tu#uh belas orang berdiri susun menyusun amat tingginya, namun sedikit pun tidak bergoyang dan orang yang berada paling ba!ah kelihatan tidak bergeming, seolah olah beban enam belas orang banyaknya itu tidak terasa amat berat baginya% 'emudian atas aba aba Song 'iat yang berada paling atas, kaki masing masing yang tadinya mengin#ak pundak orang diba!ahnya itu merosot ke belakkang pundak dan kedua betisnya ditangkap oleh kedua tangan orang ba!ah, dan pada saat itu, susunan orang itu mendoyong ke depan dan terus mendoyong dengan cepatnya seperti akan runtuh ke dalam #urang. 0rang ke delapan belas yang tidak ikut naik tadi, kini membantu orang paling ba!ah, memasang kuda kuda dan memegangi kedua kaki orang terba!ah yang sudah mengait pada ton#olan batu tadi. Melihat ini, -iu B!ee dan 0u! Sian 'ok merasa cemas sekali. Mereka mulai mengerti bagaimana cara mereka itu membentuk sebuah #embatan manusia, akan tetapi cara itu sungguh amat berbahaya, selain membutuhkan ginkang dan sinkang yang kuat, ketangkasan yang terlatih, #uga membutuhkan nyali yang amat besar karena sekali sa#a meleset atau sedikit sa#a salah perhitungan, bisa mengakibatkan te!asnya delapan belas orang itu ter#erumus kedalam #urang% 'ini susunan orang itu telah melintang dan orang teratas telah berhasil mencapai seberang dan menyambar akar pohon yang amat kuat, yang berdiri di seberang. Maka #adilah ,#embatan, istime!a itu% Sunguh merupakan demonstrasi ketangkasan yang luar biasa dan berbahaya bukan main% Se#enak -iu B!ee dan 0u! Sian 'ok tercengan, penuh keheranan dan kagum. Baru mereka sadar ketika terdengar suara orang yang memegangi kaki orang terba!ah tadi, ,)aihiap dan -ihiap, silahkan menyeberang lebih dulu agar dapat melindungi kami di seberang sana%, 'ata kata ini menyadarkan kedua orang itu dan ketika -iu B!ee memandang kepada 0u! Sian 'ok, putera 'etua Pulau .eraka ini mengangguk. *engan tombak rampasan di tangannya, 0u! Sian 'ok tanpa ragu ragu lagi lalu melangkah dan ,Menyeberang, melalui #embatan manusia yang sambung menyambung dan menelungkup itu sambil mengerahkan

ginkangnya. *ia melangkah dengan cekatan dan ringan sekali sehingga tak lama kemudian 0u! Sian 'ok telah tiba di seberang sana, lalu melambaikan tangannya kepada -iu B!ee yang memandang dengan kagum. Setelah melihat betapa 0u! Sian 'ok menyeberang -iu B!ee lalu mencontoh perbuatan temannya itu. *engan pedang rampasan di tangan kanan, dengan hati hati sambil mengerahkan ginkangnya, -iu B!ee mulai menyeberangi ,#embatan, istime!a itu dan melangkah sambil mengatur keseimbangan tubuhnya. Betapapun lihainya, -iu B!ee tidak berani menengok ke ba!ah karena dia merasa ngeri #uga% (:9:) (khirnya dia berhasil mencapai tepi seberang dan meloncat ke ba!ah pohon dekat 0u! Sian 'ok sambil berkata, ,Mereka benar benar merupakan pendekar pendekar yang mengagumkan., 0u! Sian 'ok mengangguk dan merasa girang bah!a dan -iu B!ee telah mengambil keputusan untuk membantu delapan belas orang gagah ini. Setelah dua orang itu menyeberang dengan selamat, orang ke delapan belas yang berada paling belakkang, lalu mengeluarkan suara teriakan sebagai isyarat kepada saudara saudaranya, kemudian orang terakhir #uga memegangi kedua betis orang ke tu#uh belas dan melompat ke ba!ah #urang% -iu B!ee hampir men#erit karena ngerinya menyaksikan betapa #embatan manusia itu seolah olah putus di u#ung sana dan kalau tadi ketika membentuk #embatan mereka saling berdiri di pundak orang di ba!ahnya, kini mereka saling bergantungan pada kaki orang yang berada di atasnya. &ang mengerikan adalah ketika susunan orang yang delapan belas banyaknya ini meluncur ke ba!ah dari u#ung sana dan agaknya akan terbanting hancur pada dinding karang di seberang sini. .amun, dengan cekatan dan terlatih, maasing masing kini hanya merangkul kedua kaki teman di atas dengan sebuah lengan sa#a sedangkan tangan yang bebas dipergunakan untuk mendorong ke depan, ke arah dinding karang ketika tubuh mereka terhayun dekat dinding. (khirnya, selamatlah rangkaian orang ini tergantung di sepan#ang dinding karang dan kini yang paling berat baginya adalah Song 'iat karena dia merupakan orang pertama paling atas yang mengunakan kekuatan kedua tangannya, bergantung pada akar pohon dan menahan berat tu#uh belas orang sutenya itu yang bergantung pada kakinya% Pantas sa#a t!a suheng ini men#adi orang pertama karena memang tugasnya paling berat, dan #i suheng (kakak seperguruan ke dua belas) dari delapan orang pendekar itulah yang men#adi orang terakhir, yaitu Si )inggi Besar tadi. 0u! Sian 'ok mengangguk kagum ketika bersama -iu B!ee dia melihat betapa orang yang bergantung paling ba!ah kini mulai merayap naik ke atas, disusul oleh orang ke dua, ketiga dan seterusnya sehingga tak lama kemudian, kedelapan belas orang itu telah dapat meloncat ke tepi dengan selamat% ,Bagus% "u!i memang pantas men#adi Bu tong "ap p!e ;ng hiong%, 0u! Sian 'ok memu#i. ,)aihiap terlalu memu#i. kami telah melihat daerah ini dan penyeberangan secara membuat #embatan tadi telah kami latih selama berbulan bulan baru hari ini kami berani mencoba menyeberangi tempat ini. Sekarang selan#utnya kami hanya mengharapkan bantuan Ji!i, karena (n -u Shan memiliki banyak sekali kaki tangan yang amat lihai. Menurut penyelidikan kami, pada saat ini, )elaga 4tara kosong sehingga kita boleh menyelidiki dengan aman karena kalau #enderal pemberontak itu tidak berada di sini, pen#agaan tidaklah demikian kuat., 0u! Sian 'ok menoleh ke kanan kiri, lalu menghela napas dan berkata, ,'uharap sa#a "u!i (Saudara Sekalian) tidak sampai membuat salah perhitungan. Menurut penglihatanku, tempat rahasia seorang berpangkat tinggi tentulah selalu di#aga ketat dan tempat ini kelihatan begitu sunyi senyap, seperti sebuah pulau kosong sa#a. Hal ini bahkan menimbulkan kecurigaan...., ,(papun yang akan ter#adi, setelah kita berada di sini, akan kita hadapi bersama. 0u! toako, tidak perlu kita kha!atir., -iu B!ee menghibur. Mereka lalu begerak ma#u memasuki daerah itu dan tak lama kemudian tibalah mereka di tepi telaga dan sudah tampak bangunan besar yang berada di tengah telaga. Selama itu, tidak nampak seorang pun pen#aga sehingga 0u! Sian 'ok merasa makin kha!atir dan curiga. ,Hemm, hanya ada dua kemungkinan. Mereka telah pindah dan meninggalkan tempat ini, atau kita masuk perangkap%, (:96) Baru sa#a 0u! Sian 'ok mengeluarkan kata kata ini, terdengar suara terta!a disusul suara gerakan banyak orang dan muncullah puluhan orang dari #embatan telaga maupun dari belakkang pohon dan semak semak. ,"elaka, kita ter#ebak...%, Song 'iat berseru. ,)aihiap -ihiap, kita kembali sa#a%, )ergesa gesa delapan belas orang pendekar itu memutar tubuh dan lari kembali ke #urang di mana mereka menyeberang tadi, diikuti oleh 0u! Sian 'ok dan -iu B!ee. (kan tetapi, begitu tiba di tepi #urang, Song 'iat men#adi pucat dan memandang ke depan dengan mata terbelalak, demikian pula para sutenya. )ernyata di tempat penyeberangan itu, di sebelah sana tampak berbaris pasukan yang siap dengan busur dan anak panah mereka.

*engan adanya pasukan panah itu tidak mungkin lagi bagi mereka untuk melarikan diri dengan membentuk #embatan manusia seperti tadi. )entu mereka akan dihu#ani anak panah dan akan te!as semua. Melihat betapa delapan belas orang pendekar itu kebingungan, 0u! Sian 'ok berkata dengan suara agak kece!a, ,Mengapa "u!i men#adi bingung setelah berhadapan dengan musuh+, ,)aihiap tidak tahu, memang benar dugaan )aihiap tadi bah!a kita terperosok ke dalam perangkap. Penyelidikan kita yang sudah sudah pun agaknya sudah diketahui oleh orang orang (n -u Shan. )ernyata secara diam diam (n -u Shan berada di sini, lengkap dengan semua pembantunya dan hal ini amatlah berbahaya., ,Berbahaya atau tidak, kita sudah menghadapinya dan perlu apa bingung+ 'ebingungan hanya akan membuat kita tidak tenang dan lemah. Hadapilah apa sa#a yang kita temui, berbahaya maupun tidak. (pa gunanya hidup sebagai pendekar kalau matinya seperti pengecut+, (:92) Mendengar ucapan 0u! Sian 'ok ini, bangkitlah semangat kepahla!anan delapan belas orang murid Bu tong pai itu. ,4capan )aihiap tepat sekali% Maa1kan kalau tadi kami bingung karena hal ini sama sekali tidak kami duga duga dan apalagi kami telah menga#ak Ji!i ke sini, berarti kami menyeret Ji!i ke dalam bahaya pula., ,Hidup memang merupakan keadaan yang penuh bahaya, tergantung kita menghadapinya., -iu B!ee berkata. Memang bagi !anita yang sudah mengalami banyak kesengsaraan, apalagi se#ak kecil tinggal di Pulau ;s, bahaya bukanlah apa apa dan merupakan hal yang !a#ar. ,'alau begitu, mari kita ke telaga dan kita hadapi (n -u Shan sendiri. Setelah menghadapi dia, tugas kami berubah, tidak lagi melakukan penyelidikan melainkan kalau perlu mene!askan #enderal pemberontak itu%, Song 'iat berkata penuh semangat sambil mencabut pedangnya. Gerakan ini diikuti oleh tu#uh belas orang sutenya dan dengan berlari cepat mereka kembali ke telaga di mana telah menanti (n -u Shan dan semua pembantunya. (kan tetapi mereka tercengang ketika tiba ditempat itu, mereka melihat (n -u Shan sendiri diiringkan oleh puluhan orang yang bermacam macam bentuk dan keadaannya, menanti dengan sikap tenang, sama sekali tidak memperlihatkan sikap permusuhan, akan tetapi mereka #uga melihat betapa tempat itu telah dikurung oleh banyak sekali orang orang yang bersen#ata lengkap% *elapan belas orang itu tidak tahu harus berkata apa, akan tetapi mereka sudah siap untuk mela!an dengan nekat dan mati matian apabila diserang oleh pasukan yang demikian banyaknya. )ernyata memang (n -u Shan telah mengatur perangkap ini. 'etika mendengar pelaporan dari anak buahnya yang berhasil menyelamatkan diri betapa delapan belas orang pendekar dari Bu tong pai yang tadinya sudah hampir dapat dibasmi itu diselamatkan oleh dua orang laki laki dan !anita yang memiliki kesaktian luar biasa, (n -u Shan merasa tertarik sekali dan cepat dia mengatur persiapan untuk menyambut mereka. ,Mereka tentu akan mengun#ungi tempat ini,, katanya. ,Biarkan mereka menyeberang dan #angan menurunkan tangan besi sebelum mendapatkan perintahku. (ku ingin untuk bicara dulu dengan mereka, siapa tahu kita dapat membu#uk mereka untuk beker#a sama, terutama dua orang sakti itu., *emikianlah, karena memandang rendah kecerdikan (n -u Shan, delapan belas orang murid Bu tong pai itu masuk ke dalam perangkap yang memang telah dipasang oleh #enderal itu. 'alau dia menghendaki, tadi ketika delapan belas orang itu membuat #embatan manusia, tentu dengan mudah dia akan membasmi mereka. ,Hemm, "u!i tentulah Bu tong "ap p!e ;nghiong yang gagah perkasa,, terdengar (n -u Shan berkata dengan suaranya yang nyaring penuh !iba!a, kasar dan tidak memakai banyak sopan santun pula. ,(da keperluan apakah "u!i mengun#ungi tempat kami ini+, 'arena tidak mungkin lagi berpura pura atau membohong, maka sesuai dengan !ataknya sebagai pendekar, Song 'iat men#a!ab dengan suara lantang, ,'ami datang untuk membunuh Jenderal pemberontak (n -u Shan%, )entu sa#a #a!aban ini membuat marah para pembantu #enderal itu, yang sudah kelihatan gatal tangan untuk membasmi musuh, akan tetapi (n -u Shan menggerakkan tangan ke atas mencegah dan dia berkata lagi, ditu#ukan kepada delapan belas orang pendekar itu, akan tetapi diam diam matanya yang ta#am menyapu dengan penuh selidik kepada laki laki setengah tua yang memegang tombak dan !anita cantik yang memegang pedang di dekat delapan belas pendekar itu. ,Sungguh kami merasa heran sekali mengapa para orang gagah di Bu tong pai masih #uga belum sadar+ Pemerintah yang dikuasai 'aisar lalim selain menyia nyiakan sebuah perkumpulan besar seperti Bu tong pai, #uga telah menghinanya menganggap Bu tong pai sebagai perkumpulan orang #ahat. Sekarang, "u!i malah membela 'aisar, bukankah itu namanya pen#ilatan+ (pakah orang orang gagah demikian rendah dirinya, men#ilat #ilat kalau dihina oleh pihak yang lebih tinggi+,

,'ami bukan membela 'aisar atau pemerintah, kami membela rakyat dan negara dari gangguan pemberontak%, Song 'iat berteriak lantang. (n -u Shan terta!a. ,Ha ha ha, bagus sekali% *emikianlah semestinya !atak seorang pendekar yang ber#i!a pahla!an. 'alau begitu antara "u!i dan kami terdapat kecocokan. 'ami bukanlah pemberontak, melainkan pe#uang yang memper#uangkan nasib rakyat kecil yang tertindas oleh kelaliman 'aisar yang hanya tahu bersenang senang belaka.Marilah kita bersama sama mengenyahkan pemerintahan lalim ini untuk membangun sebuah pemerintahan yang akan dapat mendatangkan kemakmuran kepada rakyat #elata. *engan demikian, barulah tidak percuma kita hidup sebagai manusia, terutama sebagai manusia yang ber#i!a gagah., 4capan yang keluar dari mulut (n -u Shan terdengar penuh semangat kepahla!anan dan memang #enderal ini merupakan seorang ahli bicara yang amat pandai sehingga se#enak delapan belas orang itu saling pandang dengan bingung. )iba tiba -iu B!ee yang biarpun hanya seorang !anita namun pernah men#adi Permaisuri 3a#a Pulau ;s, yang merasa masih sedarah dengan 'aisar daratan besar, dan sudah banyak pula membaca kitab se#arah sehingga mengerti sedikit akan politik, berkata yang ditu#ukan kepada delapan belas orang gagah itu, , 0rang gagah harus memiliki pendirian. Sipat suka berbalik pikiran dan mudah terba!a angin adalah si1at ular kepala dua dan merupakan si1at yang paling rendah dan berbahaya., (:95) Mendengar ucapan ini, sadarlah pendekar dari Bu tong pai itu dan Song 'iat berteriak, ,Jenderal (n -u Shan% )idak ada gunanya engkau mencoba untuk membu#uk kami% 'ami tidak membutuhkan pangkat, tidak membutuhkan harta, tidak membutuhkan nama besar sebagai pemberontak% kami harus mempertahankan pendirian kami, harus membela dan mematuhi perintah 'etua dan guru kami dengan darah dan nya!a%, 'edua pihak sudah ,panas,, akan tetapi (n -u Shan masih bersabar, mengangkat tangannya, menahan anak buahnya, lalu berkata, ,)erserah pemilihan "u!i dari B4 tong pai. (kan tetapi karena Ji!i yang datang bersama Bu tong "ap p!e ;ng hiong merupakan manusia manusia sakti yang cerdik pandai, ingin kami mengenal mereka dan mengapa pula Ji!i mencampuri urusan Bu tong pai yang memusuhi kami., ,'ami berdua hanyalah orang orang yang kebetulan le!at dan melihat kegagahan Bu tong "ap p!e ;ng hiong, kami berdua sudah mengambil keputusan untuk membantu mereka. )entu sa#a ini adalah tanggung #a!ab kami dan tidak ada sangkut pautnya dengan kalian,, kata 0u! Siang 'ok. ,Harap Ji!i suka mempertimbangkan, dan kami men#amin bah!a Ji!i kelak akan menerima penghargaan dari kekuasaan yang memerintah negara, dari rakyat dan dari dunia kang ou! yang banyak membantu kami. Ji!i tidak perlu membantu kami menghadapi orang orang Bu tong pai, asal Ji!i suka lepas tangan, kami sudah amat berterima kasih dengan Ji!i., (n -u Shan yang bermata ta#am dan dapat menduga bah!a dua orang itu amat lihai, berusaha membu#uk 0u! Sian 'ok dan -iu B!ee. ,Jenderal (n -u Shan,, tiba tiba -iu B!ee berkata, suaranya penuh !iba!a dan sikapnya agung seperti seorang ratu bicara kepada seorang ba!ahannya. ,;ngkau tentu maklum bagi seorang yang gagah perkasa dan budiman, #an#i adalah lebih berharga dari pada nya!a, dan bagi seorang gagah, nya!a bukan merupakan benda yang terlalu disayangkan, sedikitnya tidaklah melebihi kehormatan dan nama. 'ematian bukan apa apa dan kami yang sudah ber#an#i kepada Bu tong "ap p!e ;ng hiong, tentu tidak mungkin dapat mundur lagi. .ah, kami semua telah siap, apapun yang akan kaulakukan, kami akan hadapi dengan pertaruhan nya!a., (n -u Shan tercengang dan sampai lama tak mampu men#a!ab, memandang kepada -iu B!ee dengan penyh penyesalan. Mana hatinya tidak akan menyesal melihat seorang !anita sehebat itu berdiri di pihak musuh+ )erpaksa dia menggerakan tangannya dan bergeraklah para penga!alnya mener#ang ma#u% -iu B!ee dan 0u! Sian 'ok yang sudah bersatu hati itu seperti mengerti isi hati masing masing, maka hampir berbareng mereka berdua menggerakan kaki meloncat ke arah (n -u Shan. Mereka maklum bah!a menghadapi la!an yang #auh lebih besar #umlahnya, mereka harus berlaku cerdik dan sedapat mungkin mereka harus lebih dulu merobohkan pimpinan la!an. 'alau pemimpin seperti (n -u Shan itu dapat ditangkap, tentu yang lain akan tunduk, atau kalau sampai dapat dibunuh, hal ini tentu akan melumpuhkan semangat la!an. Melihat gerakan mereka berdua. (n -u Shan terke#ut. Memang dia sudah mendengar pelaporan anak buahnya bah!a dua orang ini lihai sekali, akan tetapi tidak disangkanya bah!a mereka akan dapat bergerak secepat itu, seperti dua sinar halilintar sa#a menyambar ke arahnya. *ia berteriak dan cepat men#atuhkan diri ke belakkang sehingga dua orang penyerang itu langsung dihadapi oleh tokoh tokoh kang ou! yang berdiri di kanan kiri dan belakkangnya. ,)rang cringggg cringggg....%%,

Para tokoh kang ou! itu terke#ut bukan main. Sekaligus ada empat orang yang melindungi (n -u Shan dan menangkis pedang dan tombak di tangan -iu B!ee dan 0u! Sian 'ok, akan tetapi empat orang itu terhuyung ke belakkang karena mereka bertemu dengan tenaga yang amat dahsyat% 0u! Sian 'ok yang ingin agar penyerbuan delapan belas orang pendekar itu berhasil dlam !aktu singkat dan tidak perlu ter#adi pembunuhan besar besaran, sudah mengunakan ginkangnya yang amat hebat, tubuhnya melucur ke depan menge#ar (n -u Shan yang hendak menyelamatkan diri ke belakkang para pembantu dan para penga!alnya. *apat dibayangkan betapa kagetnya hati (n -u Shan ketika melihat tiba tiba dia diancam oleh sebatang tombak yang dipegang oleh orang yang seperti ,terbang, di atasnya% *ia pun bukanlah seorang biasa, melainkan seorang panglima yang sudah banyak pengalamannya bertempur, memiliki pula ilmu silat campuran yang lihai dan tenaganya kuat bukan main. Melihat betapa dia terancam, secepat kilat tangan kanannya bergerak dan bgitu pedangnya tercabut, tampak sinar terang yang menyilaukan mata. 'emudian pedangnya menangkis ke arah tombak yang mengurungnya dengan sinar tombak. ,)rakkkk%, )ombak di tangan 0u! Sian 'ok itu patah patah% )entu sa#a tombak biasa itu tidak mampu mela!an pedang )iong gi kiam hadiah dari 'aisar kepada (n -u Shan ini, yang merupakan sebatang pedang pusaka kuno yang amat ampuh. (kan tetapi 0u! Sian 'ok yang berilmu tinggi itu, tidak men#adi gugup, bahkan dia mampu menggerakan sisa gagang tombaknya menotok pergelangan tangan kanan (n -u Shan dengan kecepatan sedemikian rupa sehingga serangan ini tidak tampak dan tahu tahu tangan Jenderal itu telah tertotok dan pedangnya terampas oleh 0u! Sian 'ok% 'ini para penga!al dan orang orang kang ou! telah mengurungnya dan berhasil melindungi (n -u Shan yang cepat menyelinap ke belakkang sambil berteriak marah karena selain pedangnya terampas, hampir sa#a dia celaka, ,Serbu mereka% Basmi mereka semua, #angan beri ampun seorangpun #uga%, (:97) (n -u Shan adalah seorang yang cerdik dan pandai memikat hati orang untuk membantunya, akan tetapi, di !aktu marah, dia berubah men#adi seorang yang amat ke#am dan tidak mengenal ampun, sesuai dengan latar belakkang hidupnya yang liar dan ganas. )er#adilah pertempuran yang amat seru di tepi telaga itu. Bu tong "ap p!e ;ng hiong, -iu B!ee, dan 0u! Sian 'ok, mengamuk dengan hebatnya sungguhpun -iu B!ee dan 0u! Sian 'ok selalu merobohkan la!an tanpa membunuh mereka. *i antara mereka berdua dan (n -u Shan sama sekali tidak terdapat permusuhan, apalagi dengan para anak buah Jenderal itu, sama sekali tidak ada urusan dengan mereka, maka tentu sa#a mereka tidak sampai hati untuk melakukan pembunuhan dan hanya merobohkan mereka dengan tendangan, dorongan tangan kiri, totokan atau ada #uga yang tersambar pedang akan tetapi tidak terluka parah yang membahayakan nya!a mereka. Berbeda dengan sepak ter#ang -iu B!ee dan 0u! Sian 'ok yang biarpun mengiriskan namun tidak pernah membunuh, sebaliknya delapan belas orang pendekar dari Bu tong pai itu mengamuk dengan mengerikan. Mereka seperti segerombolan harimau yang haus darah, pedang mereka berkelebatan dan kalau ada pihak la!an yang roboh tentu roboh dalam keadaan yang mengerikan sekali, terobek perut mereka atau tersayat leher mereka hampir putus, atau tertembus dada mereka oleh pedang sehingga begitu roboh mereka berkelo#otan dan nya!a mereka melayang tidak lama kemudian. *elapan belas orang pendekar dari Bu tong pai itu seolah olah menyebar maut di antara para penga!al (n -u Shan. Hal ini membuat (n -u Shan marah sekali dan cepat dia memrintahkan penga!al penga!al pribadinya untuk meninggalkannya dan menyerbu la!an. Juga para tokoh kang ou! tidak ada yang menganggur, sebagian menghadapi -iu B!ee dan 0u! Sian 'ok yang amat lhai, sebagian pula kini menghadapi delapan belas orang pendekar Bu tong pai itu. *an kini pasukan penga!al yang men#aga di sekitar tempat itu sudah berkumpul semua sehingga lebih dari seratus orang anak buah (n -u Shan mengurung dan mengeroyok musuh. Betapapun gagahnya delapan belas orang pendekar Bu tong pai itu, menghadapi pengeroyokan la!an yang #umlahnya #auh lebih banyak, apalagi setelah para penga!al pribadi (n -u Shan dan orang orang kang ou! ma#u akhirnya mereka roboh #uga seorang demi seorang% )ak lama kemudian, Bu tong "ap p!e ;ng hiong yang gagah perkasa itu te!as seorang demi seorang setelah melakukan prla!anan sampai titik darah terakhir dan setelah masing masing merobohkan sedikitnya dua orang la!an% )empat itu yang biasanya men#adi tempat pertemuan dan peristirahatan bagi (n -u Shan, hati itu berubah men#adi tempat yang penuh dengan noda darah dan penuh dengan mayat manusia yang malang melintang. Mengerikan% -iu B!ee dan 0u! Sian 'ok #uga terdesak hebat. Mereka adalah orang orang yang memiliki tingkat ilmu silat lebih tinggi daripada tokoh tokoh kang ou! yang berada di situ, bahkan ilmu silat mereka termasuk ilmu yang aneh dan tidak dikenal oleh para la!an. Biarpun banyak sudah, sedikitnya ada dua puluh orang yang roboh tak berdaya oleh mereka, namun mereka seperti dua ekor belalang dikeroyok semut yang banyak dan dekat. (khirnya,

sebuah hantaman dengan toya yang mengenai lutut kanan -iu B!ee membuat nyonya perkasa ini ter#ungkal dan dia lalu ditubruk oleh empat orang la!an, ditotok dan dibelenggu, lalu diseret pergi sebagai seorang ta!anan. Betapapun #uga, orang orang kang ou! itu masih merasa segan untuk membunuh !anita yang amat mereka kagumi ini. Melihat -iu B!ee terta!an, 0u! Simegeluarkan pekik melengking dan pekik ini sa#a sudah cukup untuk merobohkan beberapa orang pengeroyok yang kurang kuat sinkangnya, disusul dengan berkelebatnya )iong gi kiam di tangannya membuat belasan batang sen#ata la!an beterbangan dan robohlah lima enam orang lagi% Bukan main hebatnya sepak ter#ang 0u! Sian 'ok yang sudah marah itu. ,(n -u Shan, bebaskan -iu toanio atau.... akan kubasmi kalian semua% (ku 0u! Sian 'ok dari Pulau .eraka tidak biasa mengeluarkan ancaman kosong belaka%, Saking marah dan kha!atir melihat -iu B!ee dita!an, 0u! Sian 'ok lupa diri dan menyebut nyebut Pulau .eraka. )erke#utlah semua orang mendengar ini. Mereka tidak pernah tahu di mana adanya Pulau .eraka, akan tetapi di dalam dongeng mereka mendengar bah!a Pulau ;s dan Pulau .eraka merupakan pulau pulau tempat tinggal para de!ata dan siluman yang memiliki ilmu yang amat luar biasa% ,'alian tidak tahu dia itu adalah bekas Permaisuri dari Pulau ;s% Bebaskan dia%, teriaknya lagi sambil menendang dengan kedua kakinya secara berantai, merobohkan empat orang di antara para pengeroyoknya. 'embali semua orang terke#ut, termasuk (n -u Shan. Pulau ;s+ Benarkah apa yang dikatakan laki laki gagah perkasa itu+ (taukah hanya gertak sambal sa#a agar !anita yang terta!an itu dibebaskan+ Selagi semua orang ragu ragu, terdengarlah suara keta!a, ,Heh heh heh, anak anak nakal, kiranya masih ada yang tinggal di antara penghuni Pulau ;s dan Pulau .eraka% Hemmm, hayo kalian berdua ikut sa#a bersamaku karena bukan di sinilah tempat kalian%, Suara ini halus dan perlahan sa#a, namun anehnya mengatasi semua suara dan terdengar dengan #elas oleh mereka semua. 'etika (n -u Shan dan anak buahnya memandang, ternyata yang muncul adalah seorang kakek bercaping lebar yang mereka kenal sebagai kakek .elayan yang suka memancing ikan di telaga. 'arena kakek itu bersikap halus dan tidak pernah bicara, maka (n -u Shan hanya menyuruh anak buahnya mengamat amati sa#a. 'akek itu sudah berbulan bulan memancing ikan di telaga dan sama sekali tidak mengganggu, #uga sama sekali tidak mencurigakan, maka kini kemunculannya dalam keadaan yang menegangkan itu benar benar amat mengherankan hati orang. (:99) 0u! Sian 'ok yang mendengar ucapan itu, terke#ut sekali dan cepat dia memandang. 'etika melihat seorang kakek berpakaian sederhana tambal tambalan, bertopi caping lebar nelayan, memegang tangkai pancing dari bambu dan dipinggangnya tergantung sebuah kipas bambu, dia cepat memandang !a#ah kakek itu dan melihat !a#ah yang sudah tua akan tetapi dengan sepasang mata yang ta#am penuh !iba!a. )ahulah dia bah!a dia berhadapan dengan seorang kakek yang lihai, maka otomatis dia mengira bah!a tentu ini merupakan seorang tokoh kang ou! yang men#adi kaki tangan (n -u Shan pula. Maka lebih baik turun tangan lebih dulu sebelum la!an tangguh ini mendahuluinya, pikir 0u! Sian 'ok. ,Sudah tua bangka masih banyak pamrih mencampuri urusan pemberontakan%, bentaknya dan pedangnya mengeluarkan sinar, lenyap bentuknya berubah men#adi sinar bergulung gulung ketika dia meloncat dan memutar sen#ata itu menyerang. *engan tenang kakek itumenghadapi penyerangan ini, sikapnya seperti seorang tua menghadapi seorang anak yang nakal. 'arena menduga bah!a kakek itu tentu amat lihai, maka 0u! Sian 'ok tidak bersikap tanggung tanggung sekali ini, pedangnya meluncur dengan amat cepatnya dan dia membuka serangan. (kan tetapi tiba tiba kakek itu memutar pancingnya dan terdengarlah suara bersuitan nyaring sekali. 0u! Sian 'ok bersikap !aspada dan ketika tangkai yang terbuat dari bambu pan#ang itu menyambar ke depan menyambutnya, dia cepat menggerakan pedangnya yang ampuh dengan mengerahkan tenaga sinkang untuk membabat putus bambu itu. .amun, bambu itu seperti hidup bergerak mengikuti sinar pedangnya, berke#aran dengan sinar pedangnya tidak pernah tersentuh, dan tahu tahu 0u! Sian 'ok merasa betapa tubuhnya terangkat ke atas. )ernyata bah!a ketika kakek itu memutar bambu yang men#adi tangkai pancing, tali pancingnya berputaran sedemikian cepatnya sampai tidak tampak karena tali itu kecil sa#a, dan tahu tahu mata pancing itu telah mengait punggung ba#u 0u! Sian 'ok sehingga seolah olah 0u! Sian 'ok di#adikan ,ikan, yang terkena pancing% 0u! Sian 'ok terke#ut dan marah, dia bergerak hendak membabat tali pancing di atas punggungnya, akan tetapi tiba tiba tubuhnya yang tergantung itu berputar cepat sekali. *ia diputar putar di atas kepala kakek itu sehingga kalau sampai tali itu diputuskan dengan tangannya, tentu tubuhnya akan terlempar dan terbanting keras tanpa dia mampu mencegahnya karena tubuhnya sudah berputaran seperti kitiran di udara. Semua orang

memandang dengan mata terbelalak dan mulut ternganga, kaget dan kagum melihat betapa mudahnya kakek tua itu membuat 0u! Sian 'ok yang sakit itu tidak berdaya sama sekali% 0u! Sian 'ok merasa malu dan marah. *ikerahkannya sinkangnya dan dia telah menggunakan ilmu memberatkan tubuhnya. Seketika tubuhnya yang masih berputar putar itu agak menurun dan bambu itu melengkung seolah olah tidak kuat menahan tubuhnya. ,)idak buruk....%, 'akek itu berseru kagum #uga , akan tetapi karena dia masih memutar mutar hasil pancingannya itu dengan amat cepatnya, 0u! Sian 'ok tidak dapat melepaskan diri dan hanya melirik ke arah kakek itu dengan pandang mata penuh kemarahan dan kadang kadang mencoba untuk menggerakan pedang membacok ke arah tubuh kakek itu. )iba tiba terdengar suara -iu B!ee, ,0u! toako, #angan mela!an....% -ocianp!e, mohon -ocianp!e sudi mengampuninya.....%%, Mendengar seruan -iu B!ee ini 0u! Sian 'ok terke#ut dan dia menghentikan usahanya untuk menyerang atau membebaskan diri, lalu berkata, ,Harap -ocianp!e sudi memaa1kan kalau saya bersikap kurang a#ar%, ,Heh heh heh, ternyata Pulau .eraka belum merusakmu , orang muda%, tali pancing itu mengendur dan tahu tahu 0u! Sian kok telah mendapatkan dirinya berada di atas tanah. *ia berdiri tak bergerak, hanya menoleh ke arah -iu B!ee yang kini sudah terbelenggu dan di#aga ketat. 'akek itu lalu menghadap ke arah (n -u Shan yang berdiri di tempat aman, kemudian berkata halus, ,(n goan s!e harap suka memenuhi permintaan seorang tua seperti aku agar suka membebaskan !anita itu., Sudah kita ketahui bah!a (n -u Shan adalah seorang yang amat cerdik. Melihat keadaan kekek itu, dia pun maklum bah!a orang tua itu amat sakti dan menghadapi seorang kakek seperti itu, lebih baik bersahabat daripada memusuhinya. 'alau ingin berhasil dalam menge#ar cita cita, berbaiklah dengan sebanyak mungkin orang pandai, demikian pedoman hatinya. Maka tanpa ragu ragu lagi dia memberi isyarat kepada orang orangnya untuk membebaskan -iu B!ee. )entu sa#a isyarat ini tidak ada yang berani membantahnya sungguhpun para anak buah dan pembantunya merasa kha!atir akan sikap (n -u Shan ini. *i situ terdapat tiga orang la!an tangguh, yang seorang sudah terta!an mengapa dibebaskan lagi+ Bukankah ini merupakan perbuatan bodoh dan berbahaya+ (:9<) -iu B!ee yang sudah terbebas dari totokan dan belenggu, segera menghampiri kakek itu dan men#atuhkan diri berlutut. ,-ocianp!e...., katanya dan melan#utkan katanya dengan tangis yang menyedihkan. 'akek itu mengangguk angguk. ,Sudahlah, sudahlah, aku sudah tahu semua yang menimpa dirimu dan Pulau ;s. Sudah semestinya demikian, ditangisi pun tidak akan ada gunanya., -iu B!ee sadar mendengar ucapan ini dan cepat menghapus air matanya, lalu berkata kepada 0u! Sian 'ok, ,0u! t!ako, Beliau ini adalah kakek dari suamiku yang telah lama meninggalkan pulau dan mengasingkan diri sebagai seorang pertapa. Baru sekarang aku dapat bertemu dengan Beliau...., Mendengar ini, terke#utlah hati 0u! Sian 'ok. 'alau orang tua ini kakek dari Han )i 0ng, berarti kakek ini dahulunya adalah 3a#a Pulau ;s atau setidaknya tentu pangeran% *an tentu ilmunya sudah amat tinggi, karena dia tadi sudah merasakan kelihaian kakek ini, hatinya makin tunduk dan dia pun men#atuhkan diri berlutut di depan kakek itu di samping -iu B!ee. ,)eecu 0u! Sian 'ok mohon maa1 sebesarnya kepada -ocianp!e,, katanya. 'akek itu terkekeh, ,Heh heh heh, kalian ini dua orang muda memang tidak pernah bertobat% Sudah puluhan tahun hidup menghadapi bermacam penderitaan, masih sa#a tidak mau merobah dan mencari keributan pula di sini. 'alian berdua mempunyai bakat baik sekali untuk mempela#ari hidup dan marilah kalian ikut bersamaku% 'alau kalian tidak mau, aku pun tidak akan memaksa, akan tetapi kelak kalian hanya akan menemui kekece!aan dan kesengsaraan belaka. Sebaliknya, kalau kalian suka ikit bersamaku, segala hal mungkin sa#a ter#adi. -iu B!ee dan 0u! Sian 'ok saling pandang dan biarpun mulut mereka tidak saling bicara, namun hati mereka sudah saling menerima geteran dan mereka tahu bah!a ke mana pun mereka pergi, asal mereka tidak berpisah, mereka akan meresa cukup kuat, berani tabah dan bahagia% Maka keduanya lalu mengangguk angguk tanpa bicara lagi. 'akek itu merasa girang, lalu menoleh ke arah (n -u Shan. ,(n goans!e, telah berbulan bulan aku menyaksikan gerakanmu dan engkau memang pantas men#adi penggempur kelemahan kera#aan. Bukan urusanku untuk mencampuri. .ah, perkenankan kami bertiga pergi dari sini., (n -u Shan cepat melangkah ma#u dan mengangkat kedua tangannya ke depan dada, ,-ocianp!e, saya mohon petun#uk -ocianp!e mengenai per#uangan kami%, Jenderal ini maklum bah!a membu#uk mereka untuk membantunya amatlah sukar, maka sedikitnya dia ingin memperoleh petun#uk dan nasihat dari kakek sakti itu.Mendengar ini, kakek itu lalu

memutar mutar pancingnya yang mengeluarkan suara bersuitan dan makin lama makin nyaring kemudian terdengar suara itu melengking seperti suling dan berlagu% Barulah terdengar suaranya seperti orang bernyanyi, diiringi suara seperti suling yang timbul dari tali yang diputar cepat itu. ,&ang lama akan terguling yang baru menggantikannya, yang baru akan men#adi lama dan ada yang lebih baru pula% &ang tua akan mati diganti yang muda, yang muda akan men#adi tua mati dan diganti pula% (pakah yang kekal di dunia ini+ &ang menyebabkan kematian dan kesengsaraan akan dilanda kematian dan kesengsaraan ayah dan anak menyukai kekerasan akan men#adi korban kekerasan pula% Suara melengking dan nyanyian terhenti, semua orang tercengang dan diam, pikiran beker#a memecahkan arti nyanyian itu dan ketika mereka memandang tiga orang itu telah pergi dari situ. Barulah para penga!al sadar dan hendak menge#ar, akan tetapi (n -u Shan berkata, ,Jangan ganggu mereka%, (:9=) Para penga!al yang mengikuti dari #auh kemudian melapor kepada (n -u Shan betapa kakek itu menggandeng tangan 0u! Sian 'ok dan -iu B!ee melompati #urang yang amat lebar kemudian lenyap di balik gunung% (n -u Shan menghela napas pan#ang, mengingat ingat dan mencoba memecahkan arti nyanyian itu, menyuruh orangnya menuliskan nyanyian kakek itu. *ia merasa girang ketika orang orangnya yang terkenal hali sastera menguraikan nyanyian yang merupakan ramalan baik baginya. &ang lama akan terguling yang baru akan menggantikannya. Hal ini sa#a sudah #elas berarti bah!a per#uangannya menggulingkan pemerintahan lama pasti akan berhasil. (palagi bait bait terakhir yang mengatakan bah!a ayah dan anak menyukai kekerasan akan men#adi korban kekerasan pula. *ita1sirkannya bah!a ayah dan anak tentulah 'aisar dan Putera Mahkota yang tentu akan dibunuhnya kalau dia berhasil merebut tahta kera#aan. Memang demikianlah semua manusia. Selalu mena1sirkan segala sesuatu dengan kepentingan dan keinginan hatinya sendiri seolah olah segala sesuatu yang tampak di dunia ini khusus diperuntukan dirinya belaka% 'enyataannya kelak akan terbukti bah!a biarpun (n -u Shan berhasil merampas tahta kera#aan, namun dia tidak dapat lama menikmati hasil pembunuhan besar besaran dalam perang pemberontakan itu, karena tidak lama kemudian dia dan puteranya berturut turut dibunuh oleh kaki tangannya sendiri% 0rang memang selalu lupa akan kenyataan hidup bah!a yang baru lambat laun akan men#adi lama #uga, yang muda akan men#adi tua pula. Manusia selalu dibuai oleh khayal, selalu dipermainkan oleh pikirannya sendiri yang men#angkau #auh ke masa depan, men#angkau segala sesuatu yang tidak ada atau yang belum dimilikinya. Manusia tidak mau melihat apa adanya, tidak mau memperdulikan ,yang begini, melainkan selalu mengarahkan pandang matanya kepada ,yang begitu, yaitu sesuatu yang belum ada, yang menimbulkan keinginan hatinya untuk memperolehnya. Manusia lupa bah!a ,yang begitu, tadi, artinya belum diperolehnya, kalau sudah diperoleh dan berada di tangannya akan men#adi ,yang begini, pula dan mata akan tidak mempedulikan lagi karena sudah memandang pula kepada ,yang begitu,, ialah hal lain yang belum dimilikinya. Betapa akan berada #auh keadaan hidup apabila kita menun#ukan pandang mata kita kepada ,yang begini,, kepada apa adanya, mempela#ari, mengertinya sehingga ter#adilah perubahan karena dengan mengerti kebiasaan yang buruk, mengerti dengan sedalam dalamnya, otomatis kebiasaan itu pun terhentilah. *engan mengerti sedalamnya akan keadaan sekarang, saat ini, apa adanya setiap detik, benda apapun #uga, di manapun #uga, mengandung keindahan murni yang tidak dapat diperoleh keinginan. -enyaplah batas yang memisahkan indah dan buruk, senang dan susah, utung dan rugi, aku dan engkau, dan kalau sudah begini, baru kita tahu apa artinya cinta kasih, apa artinya kebenaran, kemurnian, kesucian dan apa artinya sebutan )uhan yang biasanya hanya men#adi kembang bibir belaka. 'ita tinggalkan dulu -iu B!ee dan 0u! Sian 'ok yang ikut pergi bersama kakek nelayan sakti yang bukan lain adalah kakek dari Han )i 0ng, bekas 3a#a Pulau ;s yang telah puluhan tahun lamanya meninggalkan pulau itu dan merantau di tempat tempat sunyi sebagai pertapa yang mengasingkan diri dari dunia ramai. Sudah terlalu lama kita meninggalkan Sin -iong dan S!at Hong, maka marilah kita mengikuti per#alanan dua orang itu.

Seperti telah dituturkan di bagian depan, Sin -iong dan S!at Hong saling bertemu kembali di lereng puncak Gunung (!an Merah tempat tinggal )ee tok Siangkoan Hou!. Setelah mendengar tentang Bu tong pai yang dikuasai oleh )he '!at -in yang memang sedang mereka cari cari, Sin -ion bersama S!at Hong lalu meninggalkan lereng (!an Merah, turun gunung dan dengan cepat pergi menu#u ke Pegunungan Bu tong san. Biarpun kedua orang muda yang memiliki ilmu kepandaian tinggi ini telah menggunakan ilmu berlari cepat dan hanya mengaso apabila mereka merasa lapar dan terlalu lelah sa#a, namun karena #araknya yang amat #auh, kurang lebih sebulan kemudian barulah mereka tiba di lereng Pegunungan Bu tong san. *i kaki gunung tadi mereka telah memperoleh petun#uk dari seorang petani di mana letak Bu tong pai, yaitu di atas sebuah di antara puncak puncak Pegunungan Bu tong san. ,Hati hatilah, sumoi, kita sudah tiba di daerah Bu tong pai., Sin -iong berkata ketika mereka berhenti sebentar di ba!ah pohon untuk melepas lelah sambil menghapus keringat dari dahi dan leher. ,Hemm, kita hanya berurusan dengan )he '!at -in, urusan pribadi yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan Bu tong pai. 'ita harus menyatakan ini kepada semua orang Bu tong pai, kalau mereka tidak mau mengerti dan hendak membela )he '!at -in, kita hantam mereka pula%, (:9>) Hati Sin -iong merasa kha!atir sekali. Memang akibatnya amat berla!anan setelah bertemu dengan sumoinya ini. Girang dan #uga kha!atir. Serba susah. *ia tentu sa#a girang sekali dapat bertemu dengan sumoinya dalam keadaan selamat dan sehat. (kan tetapi di samping rasa girang ini, #uga dia kini selalu dilanda kekha!atiran akan si1at S!at Hong. (ndaikata dia sendiri sa#a yang datang ke Bu tong pai, tentu dia akan membu#uk agar )he '!at -in mengembalikan pusaka pusaka Pulau ;s dan dia tidak akan menuntut hal ini. (kan tetapi, setelah pergi bersama S!at Hong, dia tahu bah!a tentu gadis ini akan menimbulkan keributan. )entu S!at Hong akan memusuhi )he '!at -in yang dianggapnya men#adi penyebab kesengsaraan ayah bundanya. Hal ini menaruh dia di temapat yang amat tidak menyenangkan.Membantu S!at Hong memusuhi )he '!at -in berla!anan dengan batinnya karena dia tidak ingin memusuhi siapapun #uga. )idak membantu, tentu S!at Hong terancam bahaya dan tentu akan marah dan benci kepadanya% Mereka sudah mendekati puncak dimana tampak dinding tembok Bu tong pai yang tinggi. ,Sumoi, kauserahkan sa#a kepadaku untuk bicara dengan orang orang Bu tong pai. 'urasa mereka akan suka menerima alasan kita kalau mereka mendengar apa yang telah dilakukan oleh ketua baru mereka., S!at Hong mengangguk. ,Baiklah, terserah kepadamu, Suheng. (kan tetapi kalau sudah tiba saatnya, kuharap engkau #angan mencegah aku membunuh iblis betina itu%, Sin -iong tidak men#a!ab, hanya menghela napas pan#ang. ,Mari kita mendekati pintu gerbang itu. Heran sekali, mengapa sunyi amat+ Bukankah kabarnya Bu tong pai merupakan perkumpulan yang besar dan mempunyai banyak anak murid+, (kan tetapi ketika mereka tiba di depan pintu gerbang yang tertutup tiba tiba sa#a pintu gerbang yang lebar itu terbuka dari dalam, terpentang lebar lebar tampaklah lima belas orang laki laki tua, di antaranya beberapa orang tosu, melangkah keluar dengan sikap tenang namun penuh !iba!a dan memandang ta#am penuh selidik kepada Sin -iong dan S!at Hong% Setelah para tokoh Bu tong pai itu keluar dan berhadapan dengan mereka, Sin liong cepat men#ura dengan hormat sambil berkata, ,(pakah kami berhadapan dengan para -ocianp!e dari Bu tong pai+, *engan pandang mata curiga, belasan orang itu memandang Sin -iong dan tosu tua yang berada paling depan, lalu bertepuk tangan dan berteriak, ,'alian keluarlah dan #angan melakukan sesuatu sebelum diperintah%, Sebagai #a!aban kata kata ini, berlompatanlah delapan belas orang laki laki gagah perkasa yang tadi bersembunyi di balik pohon pohon dan rumpun, di luar pintu gerbang. Mereka lalu membuat gerakan mengepung dan mereka siap dengan tangan di gagang pedang masing masing. Melihat ini, timbul kemarahan di hati S!at Hong. ,Bukan maling mengapa dikepung+ (pakah kalian hendak menantang berkelahi+ (ku ingin bertemu dengan ketua Bu tong pai. -ekas panggil dia keluar%, Melihat sikap galak ini, kakek tosu yang agaknya memimpin mereka, berkata, ,Siancai... kiranya .ona hendak bertemu dengan 'etua Bu tong pai+ Pinto (saya) ketuanya. )idak tahu siapakah .ona dan ada keperluan apa hendak bertemu dengan pinto+, S!at Hong terbelalak, memandang kaget dan heran. ,;h....+ Benarkah ini+ kami.... kami tidak datang mencari )otiang...., Para tosu dan semua orang itu saling pandang kemudian seorang diantara mereka, seorang tosu pula yang tinggi besar bermuka hitam, tidak setua kakek pertama, bertanya, ,kalau begitu, siapakah yang .ona cari+, ,'ami mencari )he '!at -in....,

Baru selesai S!at Hong berkata demikian, kakek muka hitam itu sudah berteriak keras dan menubruk ma#u, tangan kiri mencengkeram ke arah ubun ubun kepala S!at Hong sedangkan tangan kanan menotok ke arah lehernya. S!at Hong terke#ut dan marah. Serangan kakek itu benar benar amat ganas, ke#am dan berbahaya sekali. (palagi ketika terasa olehnya betapa dari kedua tangan yang pan#ang dan besar itu menyambar ha!a pukulan yang menandakan bah!a kakek itu memiliki tenaga yang kuat. ,Heiiiittt....%%, dia melengking pan#ang, kedua tangannya bergerak cepat menyambut. ,*ukkkk.... plakkkk....%%, )angan yang mencengkeram ke arah ubun ubunnya dapat dia tangkis dengan kuat, sedangkan tangan yang menotok lehernya itu dielakkan dengan menundukan kepala sedikit, kemudian mendahului dengan #ari tangannya, dia berhasil menyambut serangan itu dengan totokan kepada pergelangan tangan. Pada detik berikutnya, selagi tosu muka hitam itu menyeringai kesakitan karena tangkisan itu membuat lengannya tergetar dan totokan itu melumpuhkan lengan satunya, kaki S!at Hong sudah bergerak menendang. ,*esss....%%, tubuh tosu muka hitam itu ter#engkang dan #atuh terbanting ke atas tanah dengan cukup keras% Semua orang terke#ut, #uga tosu tua itu mengerutkan alisnya. )osu muka hitam itu adalah sutenya, tingkat kepandaiannya sudah tinggi, bagaimana dapat dirobohkan oleh nona muda itu dalam segebrakan sa#a+ )ak salah lagi, tentu kedua orang ini adalah orang orang sebangsa )he '!at -in yang pernah merampas kedudukan ketua Bu tong pai, demikian tosu tua yang bukan lain adalah 'ui )ek )o#in itu berpikir. Hanya orang orang sebangsa iblis betina )he '!at -in sa#a yang memiliki ilmu kepandaian seperti setan itu. (:<@) Para tosu dan tokoh Bu tong pai lainya melihat tosu muka hitam roboh, lalu serentak menyerbu, didahului oleh delapan belas orang murid 'ui )ek )o#in yang bukan lain adalah Bu tong "ap p!e ;ng hiong itu. 'arena mengira bah!a S!at Hong tentulah mempunyai hubungan dengan )he '!at -in, serta merta mereka ma#u menyerbu dengan pedang di tangan. ,Hemm, kalian benar benar menga#ak berkelahi+ bagus, ma#ulah semua% Hayo, #angan ada seorang pun yang tinggal. Suruh semua orang Bu tong pai ma#u mengeroyokku kalau kalian membela )he '!at -in%, S!at Hong mencabut pedangnya dan matanya memancarkan cahaya seperti hendak menyebarkan maut. )iba tiba Sin -iong membentak. ,)ahan sen#ata....%%, )ubuhnya berkelebat dan berloncatan di antara orang orang Bu tong pai dan segera terdengar seruan seruan kaget ketika tiba tiba di mana sa#a bayangan pemuda itu berkelebat, sen#ata yang terpegang tangan terlepas dan ber#atuhan ke atas tanah tanpa mereka ketahu sebabnya% Sin -iong sudah berhadapan dengan 'ui )ek )o#in, men#ura dan berkata, ,Harap )otiang berlaku sabar dan maa1kan Sumoi. 'etahuilah, kami berdua datang ke Bu tong pai ini sama sekali bukan hendak berurusan dengan Bu ting pai karena kami tidak pernah berurusan dengan Bu tong pai. 'ami datang untuk mencari )he '!at -in, untuk urusan pribadi yang sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan Bu tong pai. Harap "u!i )otiang dan sekalian orang gagah Bu tong pai dapat mengerti ini dan #angan secara membuta membela )he '!at -in tanpa lebih dulu mengetahui urusannya., ,(pa....+ Membela )he '!at -in+ Bukankah Ji !i ini sahabat sahabat !anita iblis itu+, ,Bicara lancang dan nga!ur%, S!at Hong membentak. ,(ku datang untuk membunuh )he '!at -in dan kalau kalian hendak membelanya, #elas bah!a kalian bukan manusia baik baik dan biarlah kubunuh sekalian%, ,Siancai....% Siancai...%, 'ui )ek )o#in berseru dan ia tersenyum memperlihatkan mulut yang tidak bergigi lagi.,Maa1kan pinto dan semua murid Bu tong pai% 'arena tidak tahu maka ter#adi kesalahpahaman ini. Semua ini gara gara !anita iblis yang telah merusak nama baik Bu tong pai dan membuat kami selalu menaruh curiga kepada siapa pun. Silahkan masuk, Sicu dan .ona. Marilah bicara di dalam%, Sin -iong dan S!at Hong lalu diiringkan masuk ke dalam bangunan yang men#adi pusat Bu tong pai itu, dan dipersilahkan duduk di ruangan tamu. Setelah menerima suguhan minuman, 'ui )ek )o#in bertanya, ,Bolehkan pinto mengetahui siapa adanya Ji !i dan mengapa menanam bibit permusuhan dengan )he '!at -in+ Pinto melihat ilmu kepandaian Ji !i hebat sekali, mengingatkan pinto kepada kepandaian )he '!at -in sehingga hal itu menambah lagi kecurigaan kami tadi., 'iranya tidaklah perlu kami memperkenalkan diri,, #a!ab Sin -iong yang memang ingin menghindarkan diri se#auh mungkin dengan urusan kang ou! sehingga lebih baik kalau tidak memperkenalkan diri. ,(kan tetapi kami berdua mempunyai urusan pribadi dengan )he '!at -in, dan mendengar bah!a dia telah men#adi ketua Bu tong pai, maka kami berdua menyusul ke sini., 'ui )ek )o#in mengelus #enggotnya dan mengangguk angguk. *iam diam dia dapat menduga bah!a dua orang muda yang memiliki ilmu kepandaian luar biasa ini tentu ada hubungannya pula dengan Pulau ;s% (kan tetapi dia tidak berani banyak bertanya, kemudian

menceritakan betapa )he '!at -in, yang merasa bekas murid Bu tong pai itu, dengan kekerasan merapas kedudukan ketua dan diam diam mengatur pemberontakan terhadap 'aisar. 'arena usahanya menyelundupkan muridnya ke istana gagal, dia men#adi seorang buruan pemerintah. ,Betapa pun lihainya, iblis betina itu tidak berani menghadapi pasukan pemerintah, maka dia lalu melarikan diri bersama para pengikutnya, meninggalkan Bu tong pai. 'ami mengambil alihnya kembali dan belum lama ini, hampir sa#a kami men#adi sasaran penyerbuan pemerintah. Baiknya kami telah dapat menceritakan keadaan kami dan sekarang, mau tidak mau, untuk membuktikan bah!a Bu tong pai tidak bersekutu dengan pemberontak, terpaksa kami harus membantu pemerintah. Hari ini pun Bu tong "ap p!e ;nghiong, murid murid pinto, terpaksa akan berangkat ke utara melakukan tugas penyelidikan terhadap pemberontakan (n -u Shan., Mendengar ini, Sin -iong dan S!at Hong merasa kece!a sekali, #auh #auh mereka menyusul ke Bu tong san, hanya untuk mendengar bah!a )he '!at -in tidak berada lagi di tempat itu dan sekarang telah men#adi orang buruan pemerintah. ,(ihhh.... ke mana kita harus mencarinya+, S!at Hong berkata kesal sambil menoleh kepada Sin -iong. ,.ona, untuk menebus kesalahan kami tadi, baiklah kami beritahukan bah!a kalau tidak salah dugaan kami, )he '!at -in melarikan diri ke tempat kediaman 'iam mo "ai li. 'alau Ji !i mencarinya ke sana, tentu akan setidaknya mendengar lebih #auh tentang !anita itu., ,'iam mo "ai li+ Siapa dia+ *an dimana tempat tinggalnya+, S!at Hong mendesak dan !a#ahnya berseri karena timbul pengharapan lagi di dalam hatinya. *ia adalah seorang datuk kaum sesat, sorang !anita yang tinggi ilmunya dan telah bersekutu dengan )he '!at -in untuk membantu pemberontak. 'iam mo "ai li tinggal di 3a!a bangkai, di kaki Pegunungan -u liang san, tidak begitu #auh dari sini., ,Suheng, tunggu apa lagi+ Mari kita cepat pergi ke -u liang san%, S!at Hong dengan penuh semangat sudah bangkit berdiri. Sin -iong terpaksa #uga bangkit berdiri, akan tetapi 'etua Bu tong pai itu berkata, ,Harap Ji !i berhati hati. 3a!a Bangkai merupakan daerah yang sangat berbahaya dan selain dua !anita itu amat sakti, #uga 'iam mo "ai li mempunyai banyak anak buah. Bahkan kaki tangan )he '!at -in yang tadinya berada di sini sekarang pun ikut pergi bersamanya., ,)erima kasih atas peringatan -ocian p!e,, kata Sin -iong sambil memberi hormat dan karena dia pun merasa amat tidak enak telah menggangu orang orang tua di Bu tong pai ini, dia cepat menga#ak sumoinya pergi dari situ. Setelah berpamit, sekali berkelebat sa#a dua orang muda itu lenyap. 'ui )ek )o#in menghela napas dan mengelus #enggotnya, ,Siancai..... dua orang muda yang amat luar biasa. Pinto yakin bah!a mereka tentulah orang orang dari Pulau ;s #uga. Gerakan mereka aneh seperti gerakan '!at -in, akan tetapi kalau Pulau ;s telah membuat '!at -in men#adi seperti iblis, dua orang muda itu seperti de!a%,

(da yang hilang


,Suheng, bukankah di lereng puncak yang sana itu tempatnya+, ,'alau tidak salah memang di sana, Sumoi. (kan tetapi sekali ini kita melakukan peker#aan yang amat berbahaya, maka kuharap Sumoi suka bersikap tenang dan sabar, tidak tergesa gesa., S!at Hong mengangguk, mengeluarkan saputangan sutera dan menghapus keringat dari leher dan dahinya. Mukanya kemerahan, pipnya seperti buah tomat masak, matanya bersinar sinar penuh semangat, rambutnya agak kusut dan anak rambut di dahinya basah oleh keringat. Sin -iong memandang sumoinya dan diam diam dia menaruh hati iba kepada sumoinya. Seorang dara muda seperti sumoinya sudah harus mengalami hidup merantau dan sengsara seperti ini% Padahal, seorang dara muda seperti sumoinya itu sepatutnya berada di dalam rumah bersama keluarga, hidup aman teteram dan penuh kegembiraan, bermain main di dalam taman bunga yang indah, bersedau gurau, terta!a, bernyanyi, membaca sa#ak, atau #ari #ari tangan yang kecil meruncing itu menggerakan alat alat menyulam. )idak seperti sekarang ini, setiap saat menghadapi bahaya, selalu bermain dengan pedang dan maut% *ia menarik napas pan#ang. Mereka berdua duduk di ba!ah pohon yang tinggi besar, meneduh di dalam bayangan pohon. Hari itu amat panasnya dan mereka telah melakukan per#alanan #auh se#ak pagi tadi seharian itu. ,Suheng....,

Sesuatu dalam suara dara itumembuat Sin -iong cepat menengok dan dia melihat !a#ah yang cantik itu menunduk. (neh sekali% (da apa lagi gadis ini bersikap seperti orang malu+ ,(da apakah, Sumoi+, S!at Hong mencabut sebatang rumput, mempermainkannya dengan #ari #ari tangannya, kemudia dalam keadaan tidak sadar meremas rumput itu sampai hancur di tangannya. ,Suheng, setelah selesai tugas kita memenuhi pesan terakhir (yah, lalu bagaimana+, )ersentuh hati Sin -iong. Baru sa#a dia membayangkan nasib dara itu dan sekarang agaknya S!at Hong #uga membayangkan masa depanya. ,'alau kita sudah berhasil memenuhi pesan Suhu, kita akan mengembalikan pusaka pusaka itu ke Pulau ;s., ,Hemm, kemudian+A S!at Hong masih tetap menunduk dan kini dia bahkan telah mencabut lagi sebatang rumput dan dimasukan ke dalam mulutnya yang kecil dan rumput itu digigit gigitnya. ,'emudian+ (ku akan membantumu mencari ibumu sampai dapat, Sumoi. (kan kita #ela#ahi seluruh pulau pulau di sekitar Pulau ;s, dan kalau tidak berhasil, kita akan mendarat lagi di daratan besar dan mencari sampai ketemu. Sebelum bertemu dengan ibumu, aku tidak akan berhenti mencari., -ama tiada kata kata keluar dari mulut yang menggigit gigit rumput itu. (khirnya S!at Hong bertanya #uga, ,'alau sudah bertemu dengan ibu+, ,'alau sudah ketemu+, Sin -iong mengulang pertanyaan itu dengan heran, karena hal itu anehlah kalau ditanyakan.,)entu sa#a engkau hidup bersama ibumu......, ,*an kau+, ,(ku+ (ku.... aku agaknya akan pergi merantau karena tidak ada apa apa lagi yang mengikatku, tidak ada tugas. (ku bebas seperti burung di udara terbang ke mana pun angin memba!aku., 'embali suasana hening, bahkan kini Sin -iong terpengaruh oleh pertanyaan itu dan merenung seolah sudah merasakan betapa nikmatnya bebas terbang di udara tanpa beban tugas sedikit pun. ,Suheng...., ,Hemmm.....+, ,'alau bertemu dengan ibu engkau akan meninggalkan kami+, ,Sudah kukatakan begitu, bukankah kau sudah aman kalau berada di samping $bumu+, ,Bagaimana kalau..... kalau kita gagal mencari ibu+ Bagaimana kalau sampai tidak bertemu+ Bagaimana pula andaikata $bu....ibu sudah meninggal+, (:<:) Sin -iong terke#ut. Hal ini sama sekali tidak pernah terbayangkan dan di hadapkan dengan kemungkinan kenyataan ini dia terke#ut dan bingung, se#enak tidak mampu men#a!ab. *ia ber1ikir kemudian men#a!ab tanpa keraguan sedikitpun #uga, ,'alau begitu, tentu sa#a aku tidak akan meninggalkanmu, Sumoi., ,'ita tinggal di mana+, ,*i mana sa#a sesukamu., ,'ita berkumpul+, ,&a., ,Sampai kapan+, 'embali Sin -iong termangu mangu dan tak dapat men#a!ab. S!at Hong bekata lagi. ,'alau demikian, aku #adi merepotkanmu, Suheng. (ku merampas kebebasan yang kau idam idamkan tadi., ,(h, tidak% )idak sama sekali% *i dalam kebebasan seorang diri di dunia itu memang terdapat kenikmatan, akan tetapi di dalam melakukan sesuatu untuk orang, terutama untukmu, #uga terdapat kenikmatan besar., ,;ngkau men#adi seperti seekor burung yang terikat kakimu dengan kakiku, Suheng., ,)idak, tidak begitu% 'ita seperti dua ekor burung bebas yang melakukan penerbangan bersama%, ,4ntuk selamanya, Suheng+, 'embali Sin -iong termangu mangu. ,(ihh, tentu sa#a tidak. ;ngkau harus menikah, dan aku akan men#adi !akil orang tuamu, aku yang akan meneliti, memilihkan calon suami, sampai engkau berhasil men#adi isteri seorang laki laki yang patut men#adi suamimu., ,)idak sudi%%, )iba tiba S!at Hong bangkit berdiri, men#auh dan membelakkangi Sin -iong. )ak terasa lagi rumput di mulutnya sudah dikunyah kunyah% Sin -iong terbelalak memandang tubuh belakkang sumoinya. *ia benar benar terke#ut dan heran sekali mengapa sumoinya memdadak marah seperti itu, padahal dia bicara dengan setulus hatinya, menyatakan keinginannya yang baik terhadap sumoinya yang akan dibelanya itu. ,Sumoi....%, dia memanggil dan gadis itu membalikan tubuh. 4ntuk kedua kalinya Sin -iong terbelalak. Sumoinya itu, biarpun tidak sesenggukan, telah menangis. Sepasang

pipinya basah air mata dan masih ada butiran air mata yang bergerak menurun dari pelupuk matanya. ,Suheng, engkau....engkau ke#am....%, dan sekarang S!at Hong menangis betul betul, sesenggukan dan men#atuhkan dirinya ke atas rumput, menutupi muka dengan kedua tangan, membiarkan air matanya memban#ir keluar dari celah celah #ari tangannya. Sin -iong mengerutkan alisnya, lalu menggeleng kepala. ,'e#am....+, *ia seperti hendak bertanya kepada bayangan sendiri, mengapa dia yang akan membela gadis itu bahkan dimaki ke#am. S!at Hong memeras air matanya, mengapus muka dengan saputangan, kemudian mengangkat mukanya memandang. ,Suheng, kau memang ke#am. 'au mau enakmu sendiri sa#a% 'au hendak membiarkan aku sengsara, meninggalkan aku kepada orang lain agar dapat bebas merantau seorang diri. Padahal engkau pun tahu bah!a aku tidak punya siapa siapa lagi, aku hanya mempunyai engkau seperti engkau mempunyai aku. (kan tetapi.....uh uh uh.... kau ingin sekali mencampakkan aku agar dapat bebas. 'alau begitu, tinggalkan sa#a aku sekarang.....%, ,;h eh, Sumoi...., bagaimana pula ini+ Siapa yang akan memberikanmu kepada orang lain+ )entang pernikahan itu..... tentu sa#a kalau engkau sudah bertemu dengan #odohmu, dengan seorang pria yang kau cinta. (ku berniat baik, sama sekali tidak ada keinginan hatiku untuk meninggalkanmu, sampai engkau berhasil memperoleh pilihan hatimu. 'alau engkau sudah menikah, apa kaukira aku harus menungguimu sa#a+, ,)idak% (ku tidak akan menikah kalau hanya agar kau dapat bebas% (ku akan hanya menikah kalau engkau sudah menikah lebih dulu%, 'ini S!at Hong bicara penuh semangat, seolah olah dia merasa penasaran. Sin -iong membelalakan matanya memandang. ,;h+ Mengapa begitu+ (ku... aku selamanya tidak akan menikah, Sumoi%, S!at Hong menampar tanah. ,)ass%%, lalu memandang dengan muka merah kepada suhengnya, disambung kata kata nyaring, ,(ku pun tidak akan menikah%, ,?ah, mana bisa+ (ku seorang pria, Sumoi. )idak menikah selamanya pun tidak apa apa, akan tetapi engkau seorang !anita...., ,(pa bedanya+ 'alau pria bisa tidak menikah selamanya, apakah !anita tidak bisa+ Pendeknya, aku tidak akan menikah sebelum engkau menikah, Suheng%, (:<6) Sin -iog menarik napas pan#ang dan duduk bersandar pohon, tidak men#a!ab lagi. Gadis ini sedang marah, tidak baik kalau dilayani, pikirnya. *ia yakin bah!a ucapan sumoinya itu hanyalah terdorong oleh kemarahan. 'alau kelah sumoinya bertemu dengan seorang pemuda yang baik dan mereka saling mencinta, tentu pendirian sumoinya tentang pernikahan tidak seperti sekarang. *ia tidak mungkin dapat membayangkan seorang dara seperti sumoinya, cantik #elita, keturunan ra#a, pandai dan sukar dicari keduanya, sampai men#adi pera!an tua atau bahkan tidak menikah sama sekali. .geri dia memikirkan ini% Melihat sampai lama suhengnya hanya duduk termenung, agaknya S!at Hong mulai menyesali sikapnya. (ir matanya sudah kering, sisanya dihapus dengan saputangan dan dia pindah duduk dekat suhengnya. Mereka berhadapan, akan tetapi Sin -iong pura pura tidak memperhatikan ulah sumoinya. ,Suheng...., ,Hemmm....+, ,'au marah kepadaku+, Mau tidak mau Sin -iong tersenyum dan memandang !a#ah itu. Pada saat seperti itu, terasa benar olehnya betapa dia amat sayang kepada S!at Hong, sayang dan kasihan. ,'alau ada seorang yang marah di sini, agaknya engkaulah yang marah, Sumoi, bukan aku., ,Suheng, katakanlah. Mengapa engkau tidak mau menikah+, Pertanyaan ini merupakan serangan tiba tiba yang membuat Sin -iong bingung bagaimana untuk men#a!abnya. *ia mengerutkan alisnya, mengosok gosok dagunya sebelum men#a!ab, kemudian terpaksa men#a!ab #uga karena sepasang mata bintang yang memandang ta#am kepadanya itu sudah menanti #a!aban dengan tidak sabar lagi. ,(ku tidak ingin menikah karena bagiku, pernikahan merupakan ikatan, sumoi. (ku ingin bebas, bebas lahir batin dan betapa mungkin aku dapat bebas kalau aku menikah, berkeluarga dan mempunyai anak isteri+ Bagaimana aku dapat bebas kalau aku memiliki harta benda, kedudukan dan lain ikatan dunia!i lagi+, S!at Hong termangu mangu , agaknya tertegun mendengar #a!aban suhengnya. Sampai lama dia diam sa#a, kemudian tiba tiba bertanya, ,Suheng, apakah engkau ingin men#adi pertapa+, Sin -iong tersenyum dan menggeleng kepalanya. ,Seorang pertapa berarti mengikatkan diri dengan pertapaanya. )idak, Sumoi. (ku ingin bebas dari segala galanya., ,Suheng kita.... kita.... dahulu di#odohkan oleh (yah, bukan+,

Sin -iong terke#ut. )ak disangkanya bah!a S!at Hong akan menyinggung masalah ini. *ia hanya mengangguk sambil memandang !a#ah sumoinya penuh selidik. (palagi yang akan dikemukakan sumoinya ini+ ,*ahulu kita sudah bicara di perahu itu dan memutuskan bah!a orang hanya dapat mengikat #odoh #ika saling mencinta. Suheng...., apakah.... apakah engkau tidak mencinta seorang !anita+, Sin -iong cepat mengelengkan kepalanya. ,(ku tahu bah!a Soan "u mencintamu, Suheng% (pakah engkau tidak mencintanya+ *ia cantik #elitadan pandai...., ,)idak, Sumoi, kalau yang kau maksudkan adalah cinta berahi., ,(kan tetapi Suheng menolongnya, membela dan melindunginya. Bukankah itu membuktikan bah!a Suheng mencintainya+, ,Memang aku mencintanya seperti aku mencinta orang lain, akan tetapi bukanlah cinta umum yang mendorong untuk menikah, kemudian setelah menikah berusaha memiliki isterinya lahir batin sehingga timbullah siksaan batin dan kesengsaraan, pertentangan bahkan mungkin cemburu dan kebencian. )idak, aku tidak mencinta Soan "u seperti yang kau maksudkan itu., ,*an bagaimana dengan Siangkoan Hui+ *ia manis sekali dan dia terang terangan mengaku cintanya kepadamu, Suheng. (pakah engkau tidak ingin mengambilnya sebagai isteri+, ,Hemmmm, sama sekali tiadk. (palagi aku mendengar bah!a dia telah bertunangan dengan orang lain., ,Jadi tidak ada !anita yang kau pilih untuk men#adi isterimu, Suheng+, Sin -iong menggelengkan kepala, hatinya tidak enak membicarakan soal ini. ,)idak ada dara yang kau cinta+, Sin -iong menggeleng lagi. ,)ermasuk aku....+, (:<2) Sin -iong terke#ut. Sungguh bingung dia memikirkan sumoinya ini. 'etika dia mengangkat muka memandang, dia melihat sumoinya #uga sedang memandangnya dengan sikap aneh. Mata sumoinya yang biasanya ta#am lebar dan amat indahnya itu kini agak terpe#am, seperti mata mengantuk, sinar matanya sayu dan seperti orang mau menangis, bibirnya tersenyum tipis akan tetapi seperti orang menahan rasa nyeri, cuping hidungnya agak kembang kempis dan #elas tampak dadanya naik turun diburu pernapasan. ,Sumoi, kau tahu bah!a aku cinta kepadamu, aku mencintamu seperti seorang Sumoi, seperti seorang adik, seperti seorang sahabat dan aku rela untuk mempertaruhkan nya!a membela dan melindungimu, aku merasa sebagai pengganti ayah bundamu, aku akan merasa berbahagia, Sumoi, karena itu, percayalah bah!a aku tidak akan meninggalkanmu sebelum ...., ,Sudahlah..... sudahlah....% Mari kita melan#utkan per#alanan, tugas kita masih belum selesai%, S!at Hong sudah meloncat bangun dan berlari cepat mendaki puncak yang men#ulang tinggi itu. ,Sumoi, perlahan dulu....% Hati hatilah....%, Sin -iong melompat dan terpaksa harus mengerahkan ilmunya untuk menyusul sumoinya yang lari seperti setan itu. 'arena agaknya S!at Hong berlari secara nga!ur sa#a, asal cepat dan naik ke puncak, untuk melampiaskan kemendongkolan hatinya, maka mereka tersesat #alan, bukan menu#u ke 3a!a Bangkai yang berada di lereng timur, melainkan memasuki hutan lebat di lereng barat% Meeka tidak tahu bah!a ada banyak pasang mata mengintai ketika mereka memasuki hutan itu dan tiba tiba bermunculan banyak orang yang mengeluarkan bentakan bentakan nyaring. Sin -iong dan S!at Hong berdiri tegak memandang ke sekeliling dan S!at Hong membelalakan matanya saking herannya. Mereka berdua telah dikurung oleh puluhan orang yang tubuhnya katai, pendek sekali. &ang tertinggi di antara mereka hanyalah setinggi dada S!at Hong% 'alau sa#a tidak melihat muka orang orang itu, tentu S!at Hong mengira bah!a mereka berdua dikurung oleh serombongan anak nakal. (kan tetapi !a#ah mereka yang penuh kumis pendek dan penuh keriput itu #elas adalah !a#ah orang orang yang sudah de!asa, bahkan !a#ah laki laki berusia kurang lebih empat puluh tahun% 'arena tubuh mereka yang kerdil itu amat pendek, mereka kelihatan kuat dan kokoh, !a#ah mereka keruh dan marah, mengandung keke#aman dan di tangan mereka tampak sen#ata yang bermacam macam, sen#ata yang aneh aneh tidak lumrah sen#ata umumnya. Gerakan mereka ketika mengurung dan bergerak mengelilingi S!at Hong #uga amat aneh, kadang kadang tumit mereka diangkat, kadang kadang mereka bergerak sambil ber#ongkok sehingga men#adi makin pendek seperti katak, kadang kadang berloncatan% ,'alian mau apa+ Pergi....%%, S!at Hong membentak dan mengirim tendangan berantai ke arah empat orang katai terdekat akan tetapi batapa heranya ketika melihat empat kali tendangannya yang beruntun itu mengenai angin kosong karena dengan gerakan yang aneh dan cekatan sekali, empat orang kerdil itu telah mampu mengelah, bahkan hampir sa#a u#ung sepatu kiri S!at Hong terbabat sebatang pedang yang bentuknya seperti gerga#i%

,Hati hati, Sumoi. Mereka bukanlah la!an lemah., Sin -iong berbisik dan pemuda ini sudah menyambar sebatang kayu dahan pohon, mematahkannya dan membuat sebatang alat pemukul sebesar lengan. ,'ita hadapi mereka dengan saling melindungi,, kembali Sin -iong berbisik. S!at Hong adalah seorang dara yang keras hati dan tidak mengenal artinya takut akan tetapi melihat hasil tendangannya tadi, dia pun maklum bah!a rombongan orang kerdil ini tidak boleh di buat main main, maka dia cukup cerdik untuk mentaati bisikan suhengnya dan mereka lalu berdiri tegak, memasang kuda kuda dengan pungung saling membelakkangi hampir bersentuhan. S!at Hong memegang pedang dengan tangan kanan yang diangkat, sedangkan tangan kiri dengan #ari #ari terbuka, miring di depan dada. Sin -iong pun memasang kuda kuda yang sama, hanya bedanya, dia memegang alat pemukulnya dengan tangan kiri. 'eduanya berdiri diam tak bergerak sama sekali, hanya mata mereka yang melirik ke kanan kiri mengikuti setiap gerak gerik para pengurung mereka. ,Harap "u!i #angan salah paham,, Sin -iong berseru nyaring, ,'ami datang bukan untuk memusuhi "u!i sekalian atau siapapun #uga di tempat ini. 'ami datang karena tersesat hendak mencari 3a!a Bangkai. 'alau "u!i dapat memberi tahu di mana adanya 3a!a Bangkai, kami akan berterima kasih sekali., (kan tetapi, orang orang kerdil itu tetap sa#a bergerak ma#u mengelilingi mereka sambil ber#ingkrak dan membuat gerakan aneh aneh. *ua orang muda mudi itu tetap berdiri tegak, sama sekali tidak bergerak namun semua urat syara1 di tubuh mereka menegang dalam persiapan. Seorang di antara orang kerdil itu, sambil terus mengelilingi mereka berdua, bertanya, ,Mau apa kalian mencari 3a!a Bangkai+, 'ini S!at Hong yang sudah hilang sabarnya itu men#a!ab dengan bentakan, ,0rang orang kerdil men#emukan% 'ami mencari seorang yang bernama )he '!at -in%, Mata orang orang itu melotot namun mereka masih tetap mengelilingi dua orang muda itu dan orang yang memegang sebatang golok besar bercincin empat agaknya pemimpin mereka, yang mukanya berseri dan kumisnya kecil melintang, bertanya lagi, ,Mau apa mencari )he '!at -in+, ,Mau kubunuh mampus%, (:<5) Ja!aban S!at Hong ini seperti merupakan aba aba sa#a karena mendengar mereka memekik aneh dan kedua orang itu terpaksa harus mengerahkan sinkang untuk melindungi #antung karena pekik pekik aneh itu merupakan penyerangan luar biasa melalui suara yang disertai khingkang. )entu sa#a dua orang muda yang memiliki kesaktian hebat dari Pulau ;s itu tidak dapat begitu mudah dikalahkan hanya dengan pekik pekik itu. Melihat betapa dua orang muda itu sama sekali tidak terpengaruh, tiba tiba Si pemegang golok bercincin berteriak dan mulailah tiga puluh enam orang kerdil itu menyerang dengan cara aneh, yaitu sambil lari mereka menyerang, tampaknya sambil lalu sa#a akan tetapi karena banyak sen#ata yang menyerang, tentu sa#a amat berbahaya. Sin -iong menggerakkan tongkat pendek melindungi diri, sedangkan S!at Hong #uga menangkis dengan pedangnya sambil mengerahkan tenaga sinkangnya. ,)rang trang cringggg...%%, Bunyi sen#ata ta#am bertemu dan terdengar pekik kaget dari beberapa orang kerdil karena sen#ata mereka yang tertangkis oleh tongkat pendek dan pedang itu membalik, bahkan ada empat orang yang terpaksa melepaskan sen#ata dari pegangan tangan mereka yang terasa tergetar hebat dan panas itu. 0rang orang kerdil itu ternyata cerdik sekali. Pertemuan sen#ata satu kali itu sa#a cukup membuat mereka maklum bah!a dua orang muda yang mereka keroyok itu memiliki kekuatan sinkang yang hebat, #auh melebihi mereka maka mereka lalu mengurung dan menyerang bertubi tubi, bergantian tanpa mau mengadu sen#ata lagi. Setiap sen#ata mereka ditangkis, mereka menarik kembali sen#ata itu dan sudah ada temannya yang melan#utkan serangan dari arah lain. ,Suheng, biar kubasmi setan setan pendek ini%, S!at Hong men#adi tidak sabar dengan cara suhengnya mempertahankan dan melindungi diri sa#a itu yang dianggapnya terlalu mengalah dan terlalu ,memberi hati, kepada para pengeroyok yang men#emukan hatinya itu. Sebelum Sin -iong men#a!ab, S!at Hong sudah meloncat ke depan mengeluarkan suara melengking yang tinggi dan dahsyat, pedangnya berkelebatan dan disusul dorongan tangan kiri yang mengandung tenaga $nti Sal#u, maka terdengarlah pekik berturut turut dan robohlah lima orang kerdil, yang dua orang terkena sambaran pedang, yang tiga lagi roboh oleh dorongan tangan kiri dan ter#angan kaki S!at Hong% 'acaulah pengeroyokan itu karena dapat dibayangkan betapa kaget dan gentarnya hati para orang kerdil ketika dalam segebrakan sa#a setelah gadis itu membalas, di pihak mereka roboh lima orang% Belum lagi pemuda yang kelihatan lebih lihai itu bergerak menyerang% 'alau begini keadaannya, tentu mereka akan roboh semua. Si kerdil Bergolok yang memimpin mereka, segera mengeluarkan suitan aneh dan gerombolan itu lalu melarikan diri, sambil memba!a lima orang teman mereka yang terluka,

Si Pemegang Golok berteriak, ,Hai, dua orang muda sombong, kalau memang gagah, ikutlah kami dan la!anlah ma#ikan kami )he '!at -in dan 'iam mo "ai li%, ,Suruh mereka keluar menemui kami%, S!at Hong membentak. ,Heh heh, engkau takut kami #ebak, ya+ 0rang gagah macam apa kamu itu+, Si Pemegang Golok menge#ek. ,'eparat, siapa takut+, S!at Hong melompat dan menge#ar. ,Sumoi....%, Sin -iong memperingatkan, akan tetapi S!at Hong tentu sa#a tidak mau peduli karena dia sudah marah sekali, apalagi mendengar nama )he '!at -in, dia sudah bersemangat dan ingin segera berhadapan dengan musuh besarnya itu. Melihat sumoinya terus menge#ar, terpaksa pula Sin -iong #uga meloncat dan berlari cepat menge#ar. 0rang orang kerdil itu berlari terus mendekati lereng bukit, keluar dari hutan memasuki daerah yang tandus berbatu batu dan di situ terdapat banyak guha batu yang besar besar, dan dari luar tampak menghitam karena di sebelah dalam guha tidak memperoleh matahari sehingga amat gelap. *ari belakkang Sin -iong melihat betapa orang orang kerdil itu bagaikan rombongan semut sa#a dengan sigapnya berloncatan memasuki guha guha di sekitar itu, akan tetapi sebagian banyak memasuki sebuah guha terbesar dan yang berada di tengah tengah di antara semua guha. ,Sumoi, berhenti dulu% $ni bukanlah sebuah ra!a%, teriak pula Sin -iong, akan tetapi terlambat karena S!at Hong dengan penuh semangat telah mener#ang masuk dan lenyap ke dalam guha besar. ,(h, Sumoi terlalu bersemangat sehingga sikapnya sembrono dan berbahaya,, Sin -iong mengomel dan terpaksa dia pun cepat menge#ar memasuki guha besar itu. Guha itu gelap sekali, gelap dan sunyi. ,Sumoi....%%, *ia berteriak memanggil, akan tetapi hanya gema suaranya sendiri yang men#a!ab dari berbagai #urusan% *ia terke#ut dan dapat menduga bah!a guha itu merupakan tero!ongan yang bercabang cabang. *ia ma#u terus dan benar sa#a dugaannya, guha yang gelap itu merupakan lorong dan akhirnya tiba di depan tero!ongan yang bersimpang tiga% ,Sumoi....%%, *ia berteriak lagi dan #auh dari depan, terdengar #a!aban gema suaranya sendiri lima kali berturut turut% ,"elaka,, pikirnya, ,'ita telah ter#ebak%, (kan tetapi karena dia harus dapat menemukan sumoinya yang dia kha!atirkan ter#eblos ke dalam perangkap orang orang kerdil. Sin -iong tanpa ragu ragu memilih #alan ke kanan. Setelah kini matanya terbiasa, ternyata tero!ongan itu tidaklah terlalu gelap benar. (da sinar matahari yang masuk dan memantul sampai ke dalam tero!ongan, entah dari mana masuknya sinar itu. *ia ber#alan agak cepat ke depan dan tero!ongan yang dipilihnya itu ternyata berakhir pula dengan simpangan, kini simpang empat% (:<7) ,(ihhh....%, dia mengeluh lalu mengerahkan khingkangnya berteriak memanggil, ,Sumoi....%, Gema suaranya mengaung dan membuat panggilannya itu tidak #elas lagi, mirip auman suara harimau marah% *ia lari memasuki tero!ongan sebelah kiri setelah meneliti ke ba!ah tidak melihat bekas tapak sepatu sumoinya saking banyaknya tapak kaki di situ, tapak kaki kecil kecil dari orang orang kerdil. )ero!ongan ini pan#ang sekali, menurut taksirannya tentu tidak kurang dari dua li #auhnya dan hatinya makin risau. Sudah begini lama dan #auh dia menge#ar dan mencari S!at Hong, akan tetapi bekas dan #e#aknyapun belum ditemukan. ,Sumoi....%%, *ia berteriak lagi kuat kuat ketika lorong itu berakhir di sebuah ruangan ba!ah tanah atau dalam gunung yang cukup lebar. Sebagai #a!abannya, tiba tiba terdengar suara berdesingan dan dari depan, kanan dan kiri menyambar sinar sinar hitam. Pandang mata yang ta#am dari Sin -iong dapat melihat bah!a benda benda bersinar itu adalah anak panah anak panah yang dilepas dari tempat rahasia. "epat dia memutar tongkat pendek yang berubah men#adi segulung sinar yang melindungi seluruh tubuhnya. Sampai beberapa lama dia menangkis dan akhirnya penyerang gelap itu pun berhenti. *i ruang itu kini penuh dengan anak panah hitam yang agaknya beracun. *ia bergidik. Bagaimana nasib sumoinya di tempat berbahaya ini+ ,Sumoi....%%, *ia segera membalikan tubuhnya karena ruangan itu merupakan #alan buntu, lalu berlari kembali melalui tero!ongan yang pan#angnya ada dua li itu sampai dia tiba di #alan simpang empat tadi, kini dia melihat tero!ongan kedua sambil berteriak teriak memanggil nama sumoinya. ,S!at Hong....% Han S!at Hong....%%, Panggilan ini dia lakukan dengan pengerahan khikang sekuatnya sehingga dinding tero!ongan itu men#adi tergetar karenanya. .amun tidak ada #a!aban melainkan gema suaranya sendiri yang melengking pan#ang. Sin -iong men#adi panik, matanya terbelalak dan mukanya pucat. Baru sekali ini dia merasa sedemikian gelisahnya dan dia menyesali diri sendiri mengapa dia tadi tidak melarang sumoinya memasuki guha guha rahasia penuh #ebakan ini, kalau perlu melarang dengan kekerasan% *ia berlari terus dengan hati gelisah, akan tetapi dengan ke!aspadaan penuh karena dia maklum bah!a tempat itu merupakan tempat rahasia yang amat berbahaya, perpaduan antara kekuasaan alam dan manusia. )ak mungkin tangan manusia membuat

guha guha dan lorong lorong batu dalam gunung ini, akan tetapi hasil ciptaan alam ini dipergunakan oleh manusia, diperbaiki dan bahkan dipasang #ebakan #ebakan yang #ahat% ,Haiiitttt%, Sin -iong cepat meloncat ke atas, lalu meluncur kembali ke belakkang sambil ber#ungkir balik dan #atuh berdiri kembali di #alan yang telah dilalui, terbelalak memandang ke depan. 'iranya secara tiba tiba sekali, tentu digerakan oleh alat rahasia yang terin#ak olehnya tadi ketika berlari, di depannya telah terbuka lubang yang pan#ang ada tiga meter, terbuka tiba tiba sehingga kalau dia tadi tidak berhasil dan lari terus, tentu akan ter#eblos ke dalam #urang itu. )erdengar suara mendesis desis dari dalam lubang yang hitam gelap, akan tetapi desis itu dan bau hamis membuat Sin -iong bergidik dan tahulah dia bah!a di dalam lubang itu terdapat banyak ular berbisa% Jebakan yang amat ke#i% ,'eparat....%, desisnya dengan marah melihat keke#aman manusia kerdil itu yang tidak segan mempergunakan cara yang amat men#i#ikan untuk mengalahkan la!an. *ia melompati lubang itu dan melan#ukan larinya. 'etika dia ber#alan satu li lebih, lorong itu pun berhenti di #alan batu yang merupakan sebuah ruangan besar pula, bahkan ruangan ini cuacanya cukup terang, entah memperoleh sinar dari mana, agaknya ada lubang lubang dari mana sinar matahari dapat masuk. )iba tiba, seolah olah muncul dari dalam dinding batu, tampak seorang kerdil yang luar biasa. Bentuknya pendek tegap seperti orang orang kerdil yang tadi, akan tetapi !a#ahnya menandakan bah!a dia sudah tua dan sepasang matanya seperti bintang pagi, ta#am bersinar sinar sedangkan kumis dan #enggotnya pan#ang, #uga bentuk pakaiannya lebih me!ah dari yang lain. 'akek kerdil ini memegang sebatang pedang yang bersinar sinar tanda bah!a pedang itu adalah sebuah benda pusaka yang ampuh. Selagi Sin -iong memandang penuh perhatian dan maklum bah!a tentu di dinding kiri ini terdapat pintu rahasianya yang tadi terbuka cepat untuk dile!ati kakek ini, tiba tiba terdengar suara dari sebelah kiri dan kembali secara tiba tiba muncul seorang kerdil lain yang tubuhnya amat tegap besar membayangkan kekuatan. Juga orang kerdil ke dua ini pakaiannya me!ah, sikapnya gagah dan mukanya penuh dengan bere!ok tebal menghitam. 'edua orang ini dari tubuh atas sampai ke pinggang ukurannya seperti manusia biasa, akan tetapi dari pinggang ke ba!ah amatlah pendeknya sehingga kelihatan aneh dan lucu. 0rang 'e dua yang bre!ok dan mukanya membayangkan kekerasan dan kegagahan ini memegang sebatang toya yang lebih pan#ang dari pada tubuhnya sendiri. Juga toya ini bersinar sinar tanda sebatang sen#ata yang baik. Sin -iong yang selalu bersikap sabar dan tidak menghendaki permusuhan, biarpun dilanda kekha!atiran, masih dapat menekan perasaannya dan men#ura dengan penuh hormat, ,Harap Ji!i locianp!e sudi memaa1kan kalau saya lancang tanpa diundang memasuki daerah kekuasaan Ji!i ini. (kan tetapi saya kehilangan Sumoi di sini dan kalau Ji!i sudi berlaku demikian baik hati untuk mengembalikan Sumoi kepada saya, saya ber#an#i akan meninggalkan tempat ini bersama Sumoi dan tidak akan berani mengganggu lagi., *ua orang kakek itu saling pandang dan melihat betapa Sin -iong mengamat amati dinding yang kini telah tertutup kembali dan sama sekali tidak ada tanda tanda bah!a di situ ada pintu rahasianya, mereka terta!a dan kakek ber#enggot yang rambutnya sudah mulai ada ubannya itu berkata, ,0rang muda, kalian memusuhi )he lihiap dan bilang tidak ada permusuhan dengan kami+ Ha ha, orang muda, siapakah engkau+ *an siapa pula Sumoimu itu+, ,.amaku '!a Sin -iong dan....sesungguhnya kami tidak mempunyai permusuhan dengan "u!i di tempat ini., ,'alau begitu mengapa mencari )he '!at -in -ihiap+, (:<9) ,'ami mempunyai urusan pribadi dengan dia, hanya urusan yang amat sekali tidak menyangkut diri orang lain., 'embali dua orang kekek itu terta!a. ,Ha ha ha, aku Ji Bhong dan semua anak buahku, kami bangsa kerdil memang tidak ada urusan denganmu, akan tetapi sekali kalian memusuhi )he lihiap, berarti kalian adalah musuh kami #uga. Menyerahlah, orang muda, kalau kau tidak ingin mengalami keksengsaraan seperti Sumoimu., Sin -iong terke#ut sekali, bukan hanya karena mendengar bah!a mereka ini ternyata adalah kaki tangan )he '!at -in, terutama sekali mendengar akan sumoinya. ,*i mana Sumoi+ (pa yang kalian lakukan dengan dia+, bentaknya. ,Ha ha ha, menyerahlah dan baru kita bicara%, Ji Bhong, kakek yang men#adi ketua bangsa kerdil itu men#a!ab. )entu sa#a Sin -iong men#adi gelisah sekali dan dia lalu mener#ang ma#u dengan tongkat pendeknya. ,Sing....siuuuut.... trang trang....%%, *ua orang kakek itu sudah menggerakan pedang dan toya, cepat dan kuat sekali gerakan mereka. .amun kini kedua orang itu berhadapan dengan '!a Sin -iong murid utama 3a#a Pulau ;s yang telah me!arisi ilmu yang hebat hebat, maka dalam keadaan penuh kekha!atiran itu, Sin -iong sudah menggerakan tongkat pendeknya sedemikian rupa sehingga ketika menangkis, dua orang kakek itu berteriak keras karena merasa betapa ada

ha!a dingin menyusup ke dalam lengan mereka melalui sen#ata, membuat lengan mereka seperti hampir membeku% .amun keduanya memang lihai. "epat mereka memindahkan sen#ata di tangan kiri dan mengirim serangan serangan bertubi tubi. Biarpun berada dalam keadaan gelisah dan marah, Sin -iong masih merasa tidak tega untuk membunuh orang, maka dia mengeluarkan suara melengking keras, tongkatnya dibuang ke ba!ah dan dengan dua tangan kosong dia memapaki pedang dan toya yang menyambarnya dari kanan kiri, lalu dengan berani dia menangkap dua sen#ata itu dengan kedua tangan kosong% *ua orang kakek itu terbelalak. 'alau orang menangkap toya dengan tangan kosong hal ini masih biasa sa#a, akan tetapi menangkap pedang pusaka dengan tangan telan#ang+ Benar benar berani mati karena tangan yang bagaimana kuat pun tentu akan tersayat% Ji Bhong berteriak dan mengerahkan tenaga membetot kembali pedangnya untuk menyayat tangan la!an yang menggenggamnya, akan tetapi betapapun ia mengerahkan tenaga, pedang itu tetap tidak bergerak sedikit pun dari genggaman Sin -iong. *emikian pula kakek bre!ok yang membetot betot toyanya, percuma sa#a, Sin -iong kembali memekik keras, kedua tangannya bergerak sedikit dan...tubuh kedua orang kakek itu terlempar membentur dinding kanan kiri% Ha!a pukulan yang dingin dan kuat sekali keluar melalui kedua sen#ata itu dan menyerang melalui lengan mereka masing masing dan memukul dada, membuat dada terasa sakit dan napas mereka sesak. 'eduanya bersandar dinding, terengah engah dan terbelalak memandang pemuda luar biasa itu dan tiba tiba mereka lenyap melalui pintu kecil yang terbuka secara aneh. ,'alian hendak lari ke mana+, Sin -iong meloncat dan menge#ar ke kiri, namun dinding itu sudah tertutup kembali dan kakek ber#enggot pan#ang dan kakek bre!ok itu telah lenyap dari dinding kanan kiri. Sin -iong menancapkan pedang di atas lantai, lalu menggunakan toya rampasannya menghantami dinding kiri, namun hanya batu permukaan sa#a yang remuk, sedangkan dinding tebal itu tetap utuh. (khirnya Sin -iong membuang toyanya, menghapus peluhnya dan mengerutkan alis. )empat ini amat berbahaya dan sukar dilalui, bagaimana dia akan dapat menolong S!at Hong+ )eringat akan sumoinya ini, dia men#adi panik lagi. (ndaikata sumoinya berada di sampingnya saat itu, tentu pemuda ini tidak men#adi bingung dan akan tetap tenang sa#a. (kan tetapi membayangkan betapa sumoinya terancam bahaya, benar benar menggelisahkan hatinya. *ia merasa bertanggung #a!ab akan keselamatan sumoinya, dan dia merasa seolah olah mendengar suara ayah bunda dara itu mencelanya mengapa dia sampai membiarkan dara itu terancam bahaya. Sin -iong menghampiri dinding kiri, lalu memeriksa, tangannya meraba raba. -ebih satu #am dia menyelidiki, akhirnya secara tidak senga#a tangannya meraba sebuah di antara puluhan batu menon#ol di dinding itu% "epat dia menyambar pedang rampasannya dan sekali bergerak, tubuhnya sudah menyelinap melalui lubang rahasia itu dan... dia bingung lagi karena kiranya di sebelah sana dinding batu itu pun hanya merupakan sebuah lorong lain lagi% *an tidak tampak #e#ak kekek yang men#adi ketua bangsa kerdil tadi. 'embali dia ber#alan dengan nga!ur, tidak tahu akan diba!a ke mana oleh lorong yang dilaluinya ini. ;ntah berapa banyak lorong yang dilaluinya dan kini dia bahkan tidak tahu lagi mana #alan keluar. *ia pun tidak ingin keluar sebelum dapat menolong S!at Hong% *an cuaca makin gelap, dia pun teringat bah!a mungkin sekarang di ,dunia luar, sudah mulai sen#a. Bagaimanapun #uga, dia tidak akan keluar sebelum menemukan S!at Hong. (:<<) Sin -iong ber#alan terus, ke mana sa#a asal bergerak dan dia memperhatikan lorong yang dilaluinya agar #angan melalui sebuah lorong untuk kedua kalinya. 'eadaan makin gelap dan akhirnya dia hanya dapat melangkah ma#u dengan meraba raba. )iba tiba tampak sinar terang di depan, menembus kegelapan yang mengerikan itu. Sin -iong melangkah ma#u menu#u ke sinar terang tadi. (kan tetapi tiba tiba dia menahan langkahnya. )idak salah lagi, sinar terang itu tentulah api yang senga#a dibuat orang kerdil untuk memancing dan men#ebaknya% Betapapun #uga, dia tidak takut. *engan hati hati dia bergerak lagi melangkah ma#u menghampiri sinar yang ternyata kini tampak olehnya adalah sebatang obor yang gagangnya tertancap di dinding. *an anehnya, kakinya yang melangkah hati hati tidak menemui #ebakan apa apa sampai dia tiba di tempat obor itu. (pa artinya ini+ Mengapa mereka memberi sebatang obor itu kepadaku+ Sin -iong tidak perduli, lalu mengambil obor itu dan diam diam berterima kasih sekali karena memang keadaan cuaca yang amat gelap itu membuat dia butuh sekali akan sebatang obor. 'ini dia dapat melan#utkan usahanya mencari S!at Hong. Selagi dia ber#alan ma#u dengan hati hati, dia mendengar suara mendengung dari belakkang. Sin -iong cepat menoleh akan tetapi tidak melihat apa apa. Sinar obor itu hanya mendatangkan cahaya dalam #arak terbatas sekali dan di sebelah sananya kelihatan hitam pekat. (kan tetapi suara itu makin lama makin keras dan akhirnya tampaklah meluncur masuk ke dalam cahaya obor benda benda hitam kecil yang mengeluarkan suara berdengung dengung. -ebah% Banyak sekali lebah hitam yang datang berterbangan, Seakan berlomba untuk mencapai sinar terang itu. Sinar api obor itulah yang menarik lebah lebah itu

dan Sin -iong maklum sekarang mengapa mereka memberikan sebatang obor. )entu untuk menarik lebah lebah itu, dan kalau lebah lebah itu cukup berharga untuk dipancing mereka, tentu merupakan lebah berbahaya, lebah yang sengatannya mengandung bisa yang mematikan. *ia sudah tahu akan lebah lebah beracun seperti ini. Sin -iong cepat mengambil sehelai saputangan, menyelipkan pedang di pinggangnya, dan menggunakan saputangan yang diputar putar untuk mengusir lebah lebah itu. .amun, tertarik oleh sinar api obor di antara kegelapan yang luar biasa, lebah lebah itu seperti gila dan sama sekali tidak takut akan usiran menggunakan saputangan ini. Biarpun mereka tidak dapat menyerang Sin -iong karena terhalang saputangan, namun mereka tetap beterbangan di sekeliling Sin -iong, menanti saat baik untuk menyerang% "elaka, pikir Sin -iong. )idak mungkin dia harus berdiri di situ semalaman hanya untuk berkelahi mela!an lebah lebah ini. (pa gunanya ada obor kalau hanya mendatangkan kerepotan ini+ Sambil tetap melindungi tubuhnya dengan putaran saputangan, Sin -iong menancapkan gagang obor pada celah celah batu dinding, lalu pergi men#auh. )ernyata lebah lebah itu tidak lagi mepedulikannya setelah dia tidak memengang obor, dan kini binatang binatang kecil itu beterbangan menyambar ke arah obor. Sin -iong duduk bersandar dinding, memandang dari #auh. *ilihatnya banyak lebah yang mati karena menyerbu api, makin lama makin banyak. Hatinya tidak tega. Binatang binatang itu tidak berdosa. ;ntah mengapa mereka dapat dibikin marah dan menyerbu api seperti gila itu. *ia harus menghentikan bunuh diri masal yang mengerikan itu. *iremasnya batu batu dari dinding dan ditimpuknya ke arah obor sambil berteriak teriak. ,(duh....% (duh, mati aku....%, $ni adalah siasatnya yang timbul sebelum memadamkan obor. Mereka itu senga#a memberi obor untuk memancing lebah lebah. Baiklah, dia akan pura pura men#adi korban sengatan lebah beracun. 'iranya hanya dengan cara ini dia akan dapat memancing orang orang kerdil itu. 'alau mereka menggunakan siasat memancing dan men#ebak, biarlah demi keselamatan S!at Hong dia pun mempergunakan siasat itu% Semalam Sin -iong berada di dalam gelap. )idak ada orang datang mengintai atau men#enguknya. 'etika inilah dia pergunakan untuk beristirahat dan biarpun dia sama sekali tidak dapat tidur. Mana mungkin dia tidur kalau hatinya gelisah memikirkan S!at Hong seperti itu+ Betapapun #uga, dia dapat melepaskan lelah dan memulihkan tenaga, dan terbayanglah percakapan dengan S!at Hong di dalam hutan. *ia menghela napas pan#ang. Biarpun di depan gadis itu dia berpura pura tidak mengerti, sesungguhnya dia tahu belaka bah!a dara yang tadinya angku dan keras hati itu, kini agaknya mulai menyatakan cinta kasihnya kepadanya. *ia dapat menduga pula bah!a cinta kasih di hati gadis itu bersemi karena memperoleh pupuk cemburu, mencemburukan dia dengan Soan "u dan Siangkoan Hui% Hal ini membuat hatinya terasa seperti ditusuk, perih dan duka. )entu sa#a dia tidak mungkin mau menyakit hati S!at Hong dengan menyatakan bah!a dia tidak mencinta gadis itu, tidak mencinta seperti di harapkan gadis itu. )idak mungkin dia mau melibatkan diri ke dalam cinta kasih seperti itu, yang telah begitu banyak contohnya hanya mendatangkan kesengsaraan belaka. -ihat sa#a kehidupan ayah S!at Hong, 3a#a Han )i 0ng yang men#adi rusak dan hancur lebur karena 3a#a yang bi#aksana dan perkasa itu takluk kepada cinta kasih berahi seperti itu. -ihat sa#a penghidupan ayah Soan "u, yang men#adi gila karena kematian isterinya yang tercinta, #uga merupakan cinta memiliki yang hanya akan berakhir dengan kesengsaraan. masih banyak lagi contoh contoh. "inta kasih yang terdorong oleh berahi dan kesengsaran ini pasti akan disusul dengan keinginan memiliki, menguasai dan mengikat. Pengikatan diri inilah yang akan mencelakakan, yang akan menimbulkan duka karena kehilangan, perpisahan atau kekece!aan karena cemburu dan lain lain. Pengikatan diri kepada sesuatu memang menimbulkan kenikmatan dunia!i, menimbulkan kesenangan lahir yang hanya sementara sa#a si1atnya, kemudian diakhiri dengan bermacam duka dan kesengsaraan. &ang paling menimbulkan sesal dalam hati Sin -iong adalah kenyataan bah!a penolakannya terhadap cinta kasih gadis gadis itu tentu akan mendatangkan kekece!aan kepada mereka, namun dia pun yakin bah!a kekece!aan itu pun hanya akan sementara sa#a si1atnya. 'alau mereka, termasuk S!at Hong, sudah tertarik kepada seorang laki laki lain, kekece!aan itu pun akan lenyap tanpa bekas lagi. (:<=)

(da yang hilang

,*i mana tempatnya+, Sin -iong bertanya, suarnya gemetar karena dia merasa tegang sekali. Benarkah bah!a S!at Hong terancam nya!anya dan mungkin sekali sudah te!as+ Hampir dia memekik untuk melampiaskan kekha!atirannya. )idak% )idak mungkin% )idak boleh% ,*i mana dia+ Hayo katakan%, *ia mengguncang tangan orang kerdil itu. )ubuh orang itu menggigil. ,*ia... di dalam guha sana itu.... lihat, di sana ada lubang besar, bukan+, ,Hayo kita ke sana%, ,)idak.... tidak, aku takut....% Mereka men#ebaknya di sana, tempat itu adalah sarang laba laba raksasa yang mengerikan. 'urasa dia sudah te!as ....., Sin -ion tidak perduli dan menyeret orang itu menu#u ke lubang besar yang berada di sebelah kiri lorong, melalui bantu batu menon#ol yang u#ungnya seruncing pedang. Setelah tiba di situ, tiba tiba dia mendengar suara lirih. ,Sumoi....%, *ia berteriak. ,Suheng.... aihhhh.... Suheng....%, )erdengar suara tangis. S!at Hong yang menangis. Masih hidup% Hampir Sin -iong bersorak saking girangnya dan dia mendorong orang kerdil itu sampai terguling guling lima meter #auhnya. 0rang kerdil itu merangkak dan pergi akan tetapi Sin -iong tidak memperdulikannya lagi. *ia sudah memasuki guha dan terus ke dalam, membelok ke kiri, ke arah suara S!at Hong. )iba tiba dia terbelalak, otomatis dia memasang kuda kuda dengan pedang tiangkat tinggi tinggi dan tangan kiri siap di depan dada. Matanya yang terbelalak memandang ta#am kepada seekor laba laba raksasa sebesar kerbau, dengan sepasang anggauta bulat seperti mata melotot kepadanya. *i belakkang laba laba itu tampak sarang laba laba yang bukan main besarnya, benang sarang laba laba itu sebesar #ari #ari tangan, nampak kuat sekali dan di tengah tengah sarang itu, tubuh S!at Hong menempel dengan kedua lengan terpentang, #uga kakinya agak terpentang dan bagian tubuh dara itu agaknya melekat kepada sarang itu, tak dapat dilepaskan lagi. Gadis itu menangis ketika melihatnya dan hanya dapat berkata, ,Suheng....., cepat kau bunuh binatang men#i#ikan itu....%, Sin -iong mencium bau harum yang aneh dan keras, dan maklumlah dia bah!a tempat itu penuh dengan ha!a beracun% -aba laba ini selain besar sekali #uga beracun. Heran dia mengapa S!at Hong masih dapat hidup, akan tetapi dia tidak memperdulikan atau memusingkan hal itu, yang penting adalah menolong sumoinya. ,)enanglah, Sumoi. (ku segera menolongmu,, katanya dengan suara gemetar saking girang dan terharunya. -aba laba itu memandang buas. Begitu melihat Sin -iong, dia merangkak ma#u dengan cepat sekali dan tiba tiba, berbarengan dengan gerakan kaki depan dan mulutnya, sinar putih menyambar ke arah Sin -iong. $tulah benang besar yang mengandung daya lekat luar biasa sekali, Sin -iong menggerakan pedang rampasannya dan tali putih itu terbabat putus, kemudian dia melangkah ma#u, mengelak dari sambaran tali ke dua kemudian dari samping dia menggerakan kaki menendang. ,*esss....%%, Betapa besar pun ukuran tubuh binatang itu, namun terkena tendangan kaki Sin -iong, dia terlempar, terbanting pada dinding batu, terhuyung huyung lalu menghamburkan banyak benang putih ke arah Sin -iong. Pemuda perkasa ini meloncat untuk mengelak dan ketika dia memandang lagi, ternyata laba laba itu telah lari menghilang melalui sebuah lubang di celah celah dinding batu. "epat Sin -iong menghampiri S!at Hong, berusaha menurunkan tubuh gadis itu, akan tetapi ternyata sukar sekali karena sarang itu mengandung daya lekat yang dapat merobek pakaian S!at Hong. Sin -iong menggerakan pedangnya karena dia melihat bah!a sarang itu tergantung pada benang benang pokok terbesar yang malang melintang dan melekat pada tanah dan pada langit langit guha. Pedangnya menyambar nyambar dan runtuhlah sarang itu, memba!a tubuh S!at Hong ter#atuh ke ba!ah. gadis itu telah lemas sekali dan tentu akan terbanting kalau sa#a tidak disambar oleh Sin -iong. Pemuda itu membersihkan benang benang laba lana itu dan memondong tubuh sumoinya yang lemas men#auhi tempat itu. 'etika dia tiba di bagian yang lebar dari lorong itu, dia menurunkan sumoinya yang duduk bersandar batu. ,Bagaimana keadaanmu, Sumoi+, tanyanya sambil memeriksa nadi lengan sumoinya. *etik #antungnya lemah, mukanya pucat dan tenaganya habis, akan tetapi yang mengkha!atirkan adalah kenyataan bah!a sumoinya itu telah keracunan% ,4ntung.... untung kau datang, Suheng.... kalau tidak.....aku sudah hampir tidak kuat....., Gadis itu tiba tiba merangkul dan menangis dipundak Sin -iong. Pemuda itu membiarkan sa#a S!at Hong menangis. )ak lama kemudian dia berkata, ,-aba laba itu beracun, kau terkena ha!a beracun, akan tetapi berapa lama kau terta!an seperti itu+, ,Se#ak malam tadi....... ahhhh, mengerikan sekali, Suheng...., ,Sudahlah, mari kubantu engkau mengusir ha!a beracun yang mengeram di tubuhmu.,

,.anti dulu aku harus menceritakan dulu kepadamu....., S!at Hong berkata terengah engah, ,ceritaku akan dapat mengusir kengerian yang masih mencengkeram hatiku suheng., (:<>) Sin -iong mengangguk. Menurut halis menyelidikan tadi, biarpun terserang ha!a beracun namun keadaan S!at Hong tidak berbahaya dan malah lebih berbahaya ketegangan dan pukulan batin yang dideritanya selama satu malam itu. Memang menceritakan kengerian yang mencengkeram merupakan obat mu#arab pula, seolah olah kengerian yang ditahan tahan itu memperoleh #alan keluar dan dapat meringankan hati yang tertekan. ,(ku menge#ar mereka dan mereka itu lenyap. (ku penasaran dan mencari terus, selalu tampak berkelebatnya bayangan mereka sehingga penge#aranku terarah. (ku sama sekali tidak mengira bah!a mereka memang memancingku ke tempat ini. 'etika aku melihat bah!a cuaca mulai gelap, aku melihat pula sinar api di depan dan terus aku menge#arnya. 'emudian, di antara sinar obor aku melihat beberapa orang kerdil lari memasuki guha ini. (ku cepat menge#ar dan melihat bayangan mereka dekat sekali. 'upikir asal dapat menangkap seorang diantara mereka dan memaksanya men#adi petun#uk #alan, tentu beres. Maka melihat bayangan mereka begitu dekat di dalam guha ini, aku mener#ang dan melompat ma#u, bermaksud menangkap seorang di antara mereka., Sin -iong mendengarkan penuh perhatian dan diam diam dia membandingkan pengalaman sumoinya dan pengalamannya sendiri. )ernyata #alan pikiran mereka untuk mena!an seorang la!an adalah sama, hanya sayangnya, sumoinya tidak tahu bah!a dia sedang dipancing memasuki #ebakan yang amat mengerikan. ,'etika aku meloncat itu, aku tidak tahu bah!a di depanku terdapat sarang laba laba itu. )ubuhku tertangkap, aku meronta ronta namun laba laba itu terus menambah tali tali mengerikan itu yang mempunyai daya melekat luar biasa. (ku meronta terus sampai kehabisan napas dan melihat laba laba itu begitu dekat, seolah olah hendak men#ilatku dan hendak menggigit, aku pingsan entah beberapa kali., ,Hemm, engkau masih untung dapat terhindar, Sumoi. Sungguhpun aku merasa heran sekali...., ,*apat kaubayangkan betapa ngeriku, Suheng, ketika aku siuman, tak #auh dari situ terdapat obor yang mendatangkan cahaya remang remang amat mengerikan, dan aku ter#erat sama sekali tak mampu bergerak, dan laba laba itu ...... mendekati aku, lalu mundur kembali, mendekati lagi seperti ragu ragu.....ihh, melihat kaki yang berbulu itu, meraba raba....., S!at Hong kembali menutupi mukanya dan terisak isak. ,Memang hebat sekali pengalamanmu, Sumoi. (kan tetapi yang penting, engkau dapat terhindar. Hanya satu hal aku tidak mengerti, mengapa selama itu laba laba raksasa tadi tidak menggigitmu+ Padahal dia amat berbisa., ,Berkat inilah,, S!at Hong mengeluarkan sebuah batu sebesar kepalanya, batu yang berkilauan mengeluarkan cahaya hi#au. ,(h kiranya engkau memba!a bekal Batu Mustika Hi#au+ Pantas% )entu sa#a binatang itu tidak berani menggigitmu, bahkan setiap kali mendekat men#adi ketakutan dan mundur kembali. 4ntung sekali, Sumoi. Sekarang, marilah kubantu engkau mengusir ha!a beracun dari tubuhmu., ,Baik, Suheng.... aku...... ahhhh......, )iba tiba napasnya men#adi sesak dan S!at Hong terguling pingsan% Sin -iong cepat menyambar tubuh sumoinya dan memeriksanya. *ia merasa heran sekali karena begitu memeriksa, dia mendapat kenyataan bah!a keadaan sumoinya tidak seringan yang diduganya semula. hal ini adalah karena tadi sumoinya meletakkan Batu Mustika Hi#au itu di pinggangnya, maka ketika pada pemeriksaan pertama, ha!a beracun agak tertolak oleh mustika itu sehingga kelihatanya hanya ringan. Sekarang, setelah batu itu dikeluarkan, daya tolak racun dari batu itu meninggalkan tubuh S!at Hong dan ha!a beracun yang amat #ahat itu menyerang sepenuhnya membuat S!at Hong roboh pingsan. Sin -iong tidak ragu ragu lagi, cepat dia memi#at tengkuk dan mengurut kedua urat besar di pundak. S!at Hong mengeluh lirih dan membuka matanya. ,Sumoi, kau ternyata terluka hebat #uga di sebelah dalam tubuhmu oleh ha!a beracun itu. -ekas kaubuka ba#u atas, aku harus mengerahkan sinkang, menempelkan tangan di punggungmu, langsung tidak tertutup pakaian., Suara Sin -iong sungguh sungguh dan S!at Hong #uga mengerti akan keadaannya yang berbahaya. *ia merasa penting dan dadanya sesak sekali, maka tanpa membuang !aktu lagi dia lalu membuka ba#unya, duduk membelakkangi Sin -iong dan membiarkan punggungnya terbuka sama sekali. ,(ughhh....ahhh, panas sekali..... ah, Suheng, badanku seperti dibakar rasanya...., S!at Hong merintih sambil memegangi ba#unya dan mencegah ba#u itu merosot. ,)enanglah, Sumoi. Biar kumulai, kau menerima sa#alah ha!a sinkang dariku., Sambil duduk bersila di belakkang S!at Hong, Sin -iong lalu mnyalurkan tenaga sinkang yang dingin, menempelkan telapak tangan pada pungung yang berkulit putih mulus,

halus dan pada saat itu panas sekali. Setelah telapak tangannya menempel, baru Sin -iong tahu betapa ha!a beracun itu mendatangkan ha!a panas yang makin lama makin hebat. (hh, dia terlalu semberono, mengira luka sumoinya tadi ringan sa#a sehingga tidak segera mengobati sumoinya. (:=@) S!at Hong merasa tersiksa, mulutnya terbuka dan dia merintih rintih. Ha!a panas luar biasa yang menyerang dari dalam membuatnya berpeluh, akan tetapi kini terasa olehnya betapa dari telapak tangan di punggungnya itu masuk perlahan lahan ha!a dingin, sedikit demi sedikit. *ia ingin membatu Sin -iong akan tetapi diurungkannya niat itu. Biarlah, dia ingin melihat sampai di mana pemuda itu akan membelanya. *ia tahu bah!a mengerahkan S!at im sin kang untuk mengusir ha!a beracun yang panas itu membutuhkan pengerahan tenaga yang kuat, apalagi harus dilakukan sedikit demi sedikit dengan hati hati sehingga akan menghabiskan tenaga. Pula, begitu merasa telapak tangan pemuda itu di punggungnya yang telan#ang, semacam perasaan aneh memasuki hatinya dan dia ingin agar telapak tangan suhengnya itu tidak lekas dilepaskan dari pungungnya% 'arena itulah dia tidak mau membantu, membiarkan suhengnya mengerahkan tenaga sendiri untuk mengusir ha!a beracun itu. Sin liong tidak menaruh curiga, hanya mengira bah!a sumoinya terlalu lelah sehingga tidak kuat membantunya. Hal ini malah membuat dia makin bersemangat mengerahkan tenaganya. Mukanya mulai meneteskan keringat dan dia meme#amkan matanya, memusatkan seluruh hati dan pikirannya ke dalam usaha pengobatan itu. *ia tidak tahu betapa sumoinya tersiksa, bukan hanya tersiksa oleh bentrokan antara tenaga S!at im sin kang yang mengusir ha!a beracun panas melainkan #uga tersiksa oleh perasaannya sendiri yang tidak karuan. )idak melihat betapa S!at Hong mengepal tangan kirinya, mulutnya terbuka terengah engah, dan dimukanya tidak hanya peluh yang menetes, melainkan #uga air mata% Juga keuda orang muda ini tidak tahu betapa di tempat itu muncul bayangan seorang kakek yang berdiri tegak memandang mereka sambil mengelus #enggotnya. 'akek ini berpakaian rapi dan sederhana bentuknya namun yang terbuat dari kain yang mahal, #enggotnya yang pan#ang terpelihara rapi, sudah banyak putihnya, dan rambutnya yang putih #uga tersisir rapi dan digelung ke atas, diikat dengan pembungkus rambut sutera biru dan ditusuk dengan tusuk konde emas. ?a#ah kakek ini biarpun sudah tua namun masih kelihatan tampan dan bersih, ketampanan yang membayangkan keke#aman, apa lagi dari sinar mata dan tarikan mulutnya yang seperti orang menge#ek. 'alau tidak melihat mulut dan sinar matanya, kakek ini tentu akan menimbulkan rasa hormat karena dia lebih pantas men#adi seorang pendeta atau pertama yang agung. 'akek itu mengelus #enggotnya dan pandang matanya tertu#u kepada tubuh belakkang S!at Hong yang telan#ang. Sinar matanya seperti membelai belai punggung yang melengkung indah itu, yang terakhir di ba!ah membesar sampai ke pinggul yang hanya tertutup sebagian oleh ba#u yang merosot, dari samping punggung tampak membayang ton#olan buah dada yang gagal tertutup sama sekali oleh ba#u yang dipegang oleh tangan S!at Hong. *alam keadaan tanggung tanggung ini, telan#ang sama sekali bukan dan tertutup rapat #uga bukan, keadaan S!at Hong mendatangkan daya tarik yang luar biasa, dan mudah membangkitkan berahi seorang pria yang memang benaknya penuh terisi oleh khayalan khayalan cabul% Siapakah kakek yang usianya kurang lebih enam puluh tahun akan tetapi masih begitu tertarik melihat punggung telan#ang seorang dara+ *ia adalah seorang bertapa yang belum lama turun dari pertapaannya di lereng Pegunungan Himalaya. Selama dua puluh tahun dia meninggalkan daratan besar merantau ke barat dan akhirnya bertapa di lereng Himalaya, bertemu dengan pertapa pertapa sakti dan mempela#ari ilmu. *ahulunya dia adalah seorang tosu yang ingin memperdalam ilmunya. (kan tetapi setibanya di Himalaya, dia bertemu dengan ahli ilmu hitam sehingga pela#aran (gama )o disele!engkan men#adi pela#aran kebatinan yang penuh dengan ilmu sihir yang aneh aneh. *an karena memang di dalam dirinya belum bersih, ilmu hitam yang dipela#arinya membuat semua kekotoran di dalam dirinya itu menon#ol dan mencari #alan keluar, dibantu dengan ilmu sihirnya sehingga pendeta (gama )o ini menyele!eng men#adi seorang pertapa atau pendeta palsu yang tidak segan segan melakukan apa pun demi mencapai kenikmatan dan kesenangan dunia. .ama pendeta ini adalah 0u!yang "in "u, sorang yang memiliki kepandaian silat tinggi, akan tetapi lebih lebih lagi, memiliki kekuatan sihir yang membuat dia terpakai sekali tenaganya oleh Jenderal (n -u Shan. Berkat ilmu sihir dari 0u!yang "in "u inilah, yang merupakan obat ,guna guna, , maka (n -u Shan yang kasar itu berhasil memikat hati &ang 'ui Hui% Bertapa atau melakukan segala usaha penekanan terhadap na1su adalah usaha sia sia dan palsu belaka, karena tidak mungkin akan berhasil selama di dalam dirinya masih berkecamuk na1su itu sendiri. penekanan hanyalah akan menghentikan timbulnya na1su itu sementara !aktu sa#a, akan tetapi bukanlah berarti bah!a na1su itu sudah mati. Se!aktu !aktu, #ika penekanannya berkurang kuatnya, tentu akan meledaklah na1su yang ditahan

tahan. seperti api dalam sekam , se!aktu !aktu dapat membakar. karena yang menekan na1su ini pun sesungguhnya adalah na1su sendiri dalam lain bentuk atau lain nama yang kita berikan kepadanya. 'einginan tidak mungkin dilenyapkan dengan lain keinginan, karena akan men#adi lingkaran setan yang tiada berkeputusan. (pa artinya bertapa di tempat sunyi, meninggalkan masyarakat agar tidak melihat lagi !anita dan timbul na1su berahi kalau na1su berahi itu sendiri masih bercokol di dlam batinnya, kalau dirinya sendiri setiap saat digerogoti oleh na1su berahi yang masih bercokol di dalam batin itu+ Sebaliknya, biarpun hidup di antara seribu orang !anita cantik, kalau memang tidak ada na1su berahi di dalam hatinya sama sekali bersih, pasti tidak akan ada gangguan sesuatu di dalam batin. Jadi yang penting bukanlah mencari pelarian, bukanlah melarikan diri dari segala macam na1su, dalam hal ini sebagai contoh adalah na1su berahi, melainkan membebaskan diri dari na1su berahi. *an kebebasan ini hanya dapat ter#adi apabila kita mengerti benar, mengenal benar diri sendiri, mengenal na1su berahi yang membakar kita, dan tak mungkin kita dapat mengenal tanpa kita mempela#ari, menga!asi, mengamati dengan seksama tanpa usaha untuk mendudukannya% *engan pengamatan ini maka segala akan tampak #elas, segala akan kita kenal dan dari pengamatan akan timbul pengertian, dari pengertian akan muncul suatu tindakan yang berlainan sama sekali dari tindakan palsu pelarian. (:=:) *emikianlah halnya dengan 0u!yang "in "u, karena puluhan tahun lamanya dia menahan nahan dan menekan na1su, setelah kini dia menguasai ilmu yang tinggi, memperoleh #alan muda untuk melampiaskan na1su na1sunya, dia membiarkan na1su na1sunya bersimahara#alela, seolah olah untuk menebus pertapaannya yang selama puluhan tahun itu% Begitu turun gunung kembali ke timur untuk menikmati seluruh sisa hidupnya dengan segala macam kesenangan yang diinginkan tubuhnya, dia mendengar tentang pemberontakan (n -u Shan. Memang dia seorang yang cerdik, maka tampaklah olehnya kesempatan terbuka baginya untuk mencari kedudukan tinggi, kemuliaan sebagai seorang penguasa. *ia mengun#ungi (n -u Shan dan dengan demonstrasi kepandaiannya, baik silat maupun sihir, dia diterima dengan tangan terbuka dan diberi kedudukan tinggi, yaitu penasihat urusan dalam dari Jenderal itu% )entu sa#a dia tidak dapat men#adi penasehat urusan perang karena dia sama sekali tidak mengerti akan ilmu perang. Mulailah 0u!yang "in "u hidup me!ah dan terhormat di dalam istana (n -u Shan, segala kehendaknya terlaksana. 'eme!ahan, kehormatan, dan pelampiasan na1su berahinya karena disediakan banyak pelayan pelayan !anita muda yang cantik cantik untuk kakek ini% Pada !aktu itu, 0u!yang "in "u diutus oleh (n -u Shan untuk mengun#ungi 3a!a Bangkai, karena (n -u Shan yang sudah tahu akan kelihaian dua orang !anita )he '!at -in dan 'iam mo "ai li, mempunyai niat untuk menarik kedua !anita itu sebagai pembantu dalam dan penga!alnya. Hal ini menun#ukan kecerdikan Jenderal itu. *ia tahu bah!a )he '!at -in adalah bekas 3atu Pulau ;s, maka selain memiliki ilmu silat yang hebat, tentu #uga memiliki ambisi ambisi pribadi terhadap kera#aan yang hendak mereka gulingkan dan rampas. maka kalau !anita seperti itu diberi kesempatan memperoleh kekuasaan dengan pasukan yang kuat, kelak tentu akan men#adi penghalang dan saingan belaka. Berbeda kalau !anita itu ditugaskan menga!alnya, segala gerak geriknya dapat dia!asi selain tenaganya dapat dipergunakan untuk menga!alnya sehingga dia akan merasa lebih aman dan ter#amin keselamatannya. *emikianlah, 0u!yang "in "u lalu diutusnya mengun#ungi 3a!a Bangkai setelah lima orang utusan pertama ke 3a!a Bangkai yaitu Bi S!i .io, -iem )oan 'i dan tiga orang kakek lain berhasil dengan baik mengun#ungi 3a!a Bangkai. Sekali ini, 0u!yang "in "u memba!a surat pribadinya yang dengan ramah mengundang kedua orang !anita itu untuk mengun#ungi istananya untuk mengadakan perundingan. 'edatangan 0u!yang "in "u menimbulkan kegemparan, #uga disambut dengan kagum oleh )he '!at -in dan 'iam mo "ai li. 'etika lima orang utusan yang terdahulu datang, 'iam mo "ai li telah memberikan rahasia #alan menu#u ke 3a!a Bangkai tanpa menyeberangi ra!a, yaitu melalui #alan tero!ongan di ba!ah tanah, dari balik gunung yang di#aga oleh orang orang kerdil yang #uga sudah takluk dan men#adi kaki tangannya. Maka kedatangan 0u!yang "in "u sekali ini tidaklah sukar, dan 0u!yang "in "u dengan kepandaiannya yang tinggi dapat menyelinap melalui tero!ongan dan menembus ke pulau di tengah ra!a. Betapa kagetnya semua orang ketika melihat seorang kakek datang menunggangi seekor harimau% )he '!at -in dan 'iam mo "ai li melompat ke depan, siap untuk menghadapi la!an, akan tetapi 0u!yang "in "u yang masih duduk di atas pungung harimau itu terta!a, memperlihatkan deretan giginya yang masih lengkap. ,(pakah Ji!i yang bernama )he lihiap dan 'iam mo "ai li yang terkenal itu+, ,Benar, siapakan )otiang+, tanya )he '!at -in hati hati karena sikap tosu ini menun#ukkan bah!a dia adalah seorang yang berilmu tinggi. ,Ha ha ha, benar benar tidak berlebihan yang pinto dengar. 'alian selain gagah perkasa #uga amat cantik. Pinto adalah 0u!yang "in "u, utusan pribadi (n goans!e dan

inilah surat beliau untuk Ji!i%, *ia menggosok kedua telapak tangannya dan tampaklah asap mengepul tinggi. (sap itu membentuk bayangan seorang pelayan istana yang cantik, yang ber#alan terbongkok bongkok kepada kedua orang !anita itu dan menyerahkan sebuah sampul surat% )entu sa#a )he '!at -in dan 'iam mo "ai li bengong terlongong menyaksikan permainan sulap yang hebat ini. )he '!at -in menerima surat itu sambil mengerahkan sinkangnya dan.....!ushhhh, !anita pelayan itu lenyap tanpa bekas% ,Ha ha ha, )he lihiap benar hebat%, 0u!yang "in "u berseru dan dia meloncat turun dari atas punggung harimau, lalu meniup ke arah harimau itu dan..... harimau itu tertiup dan melayang tinggi lalu lenyap di angkasa% )entu sa#a semua ini adalah hasil sihir dari 0u!yang "in "u. Harimau dan pelayan !anita itu tentu sa#a tidak ada sesungguhnya, yang ada hanyalah 0u!yang "in "u yang mempergunakan kekuatan sihirnya mempengaruhi dua orang !anita itu sehingga mereka melihat apa yang dikhayalkan oleh 0u!yang "in "u% Padahal, yang menyerahkan surat adalah pendeta itu sendiri yang datang dengan #alan kaki. 'iam mo "ai li terta!a. ,Hi hik, kiranya utusan (n goans!e adalah seorang tukang sulap%, 0u!yang "in "u memandang !anita itu sambil tersenyum. Mereka saling pandang dan sudah ada kecocokan di antara mereka. 'iam mo "ai li dapat melihat bah!a kakek itu, biarpun usianya sudah enam puluh tahun, namun masih tampan gagah dan matanya bersinar sinar penuh na1su berahi% Sebaliknya 0u!yang "in "u #uga dapat mengenal 'iam mo "ai li, seorang !anita yang biarpun usianya sudah setengah abad lebih, namun memiliki na1su yang besar dan a!et muda karena terlalu banyak mempermainkan dan menghisap ha!a muda dari banyak per#aka% *ia tersenyum makin lebar dan berkata, ,Bukankah "ai li suka akan ilmu sulap+ 'ita berdua suka bicara dan bersikap terang terangan, tanpa menutupi badan sama sekali, bukan+, 'alau bukan 'iam mo "ai li yang terkena sihir itu, tentu dia akan men#erit saking kaget dan ngerinya. Betapa tidak akan ngeri kalau tiba tiba dia melihat dia sendiri dan 0u!yang "in "u tidak berpakaian sama sekali, telan#ang bulat sama sekali di tengah tengah orang banyak itu% (kan tetapi, ketika dia melirik dan melihat bah!a )he '!at -in dan yang lain lain tidak mengadakan berubahan apa apa, tahulah dia bah!a yang melihat mereka telan#ang bulat itu hanyalah mereka berdua% *iapun tersenyum dan men#ela#ahi tubuh telan#ang kakek itu dengan pandang mata kagum, seperti yang dilakukan pula oleh 0u!yang "in "u kepadanya. Pertapa cabul itu lalu diterima sebagai tamu terhormat, di#amu oleh )he '!at -in dan 'iam mo "ai li. Seperti dapat diduga lebih dulu, di antara 0u!yang "in "u dan 'iam mo "ai li segera ter#adi hubungan gelap yang amat mesra. )he '!at -in tahu akan hal ini dan diam diam merasa geli, akan tetapi karena dia pun tahu akan kesukaan 'iam mo "ai li yang sering mengeram laki laki muda di dalam kamarnya, dia pura pura tidak tahu. Persiapan lalu dibuat oleh kedua orang !anita itu untuk ikut 0u!yang "in "u mengun#ungi (n -u Shan. (kan tetapi sebelum mereka berangkat, ter#adilah peristi!a kedatangan Sin -iong dan S!at Hong yang dikabarkan oleh orang orang kerdil kepada mereka. 'etika mendengar dengan #elas dan tahu bah!a yang datang menyerbu adalah '!a Sin -iong dan Han S!at Hong, muka )he '!at -in men#adi pucat sekali. *ia tahu bah!a biarpun dia #arang bertemu tanding di daratan besar setelah dia lari dari Pulau ;s, namun menghadapi kedua orang muda itu dia tidak boleh main main, apalagi menghadapi Sin -iong yang dia tahu memiliki ilmu kepandaian hebat sekali dapat dikatakan me!arisi seluruh kepandaian bekas suaminya, Han )i 0ng% ,(ihh...., mereka datang.....++, tak terasa lagi keluar seruan dari mulutnya. 'iam mo "ai li dan 0u!yang "in "u yang sedang duduk berhadapan di me#a makan bersama )he '!at -in, memandang dengan kaget dan #uga heran. Baru sekarang "ai li menyaksikan sahabatnya itu kelihatan takut% ,Siapakah mereka, -in moi+, Persahabatan antara )he '!at -in dan 'iam mo "ai li telah men#adi sedemikian eratnya sehingga mereka saling menyebut moi moi dan cici. ,Mereka+, '!at -in men#a!ab dan mukanya masih pucat. ,Mereka adalah penghuni Pulau ;s. '!a Sin -iong adalah murid utama dari Han )i 0ng, sedangkan Han S!at Hong adalah puterinya%, ,(hhh...., 'iam mo "ai li dapat menduga bah!a tentu kedatangan mereka itu mempunyai niat yang tidak baik. ,Habis, apa yang harus kita lakukan+, ,'ita harus siap menghadapi mereka. Mereka lihai sekali, terutama Sin -iong% (tau #ebakan agar mereka terperosok. kalau sampai mereka berhasil menerobos ke sini, berbahaya sekali%, kata '!at -in, masih tetap takut. ,?ah, $bu. Mengapa bingung+ Bukankah di sini terdapat Bibi "ai li, #uga ada 0u!yang )otiang, dan $bu sendiri di samping puluhan orang anak buah. Biarkan mereka datang dan kita hancurkan mereka%, )iba tiba Bu 0ng berkata dengan gayanya yang

#uma!a. Mendengar ini, 0u!yang "in "u terta!a dan mengelus kepala pemuda tanggung itu. ,;ngkau hebat sekali, Han kongcu% masih kecil ini memiliki keberanian yang luar biasa. Benar puteramu, )he lihiap. Biarlah para orang kerdil men#ebak mereka, kalau #ebakan itu tidak berhail, biarlah pinto yang menghadapi mereka. -i hiap dan "ai li boleh siap siap sa#a menyambut mereka sebagai ta!anan atau sebagai mayat., 'iam mo "ai li segera mengatur sendiri orang orang kerdil untuk memancing dan men#ebak Sin -iong dan S!at Hong, sedangkan 0u!yang "in "u mengintai dan membayangi gerakan dua orang muda itu. )he '!at -in #uga sudah siap siap kalau kedua orang pembantu itu gagal. *emikianlah, setelah Sin -iong berhasil menyelamatkan S!at Hong dan sedang mengobatinya, muncul 0u!yang "in "u mengagumi ketelan#angan punggung S!at Hong yang berkulit putih mulus dan halus menggairahkan hatinya itu. Melihat betapa dengan pengerahan sinkang pemuda itu berhasil mengusir ha!a beracun, dia men#adi kagum sekali kepada pemuda itu. )imbullah keinginan yang aneh dalam batin kakek yang penuh kecabulan itu. Berahinya yang tadi bergolak hanya dengan melihat punggung yang putih mulus dari S!at Hong itu kini berubah. *ia dapat melihat bah!a pemuda dan pemudi di dalam guha itu masih murni, maka timbullah keinginannya menyaksikan mereka itu bermain cinta% Memang demikianlah, 'ecabulan bukan hanya keinginan untuk ber#inah sendiri dengan orang yang menimbulkan berahinya, melainkan #uga dapat berbentuk keinginan untuk menyaksikan orang lain bermain cinta. Hal ini #uga timbul karena kekagumannya menyaksikan pemuda itu sanggup mengusir ha!a beracun dengan sinkang, tanda bah!a pemuda itu merupakan la!an tangguh. Jika dia berhalis menggunakan sihir dan guna guna untuk membuat pemuda itu ,#atuh, tentu dalam keadaan seperti yang dikehendakinya itu, akan mudah sa#a mena!an dua orang muda yang agaknya ditakuti oleh )he '!at -in itu. Bagaikan bayangan setan sa#a, kakek itu menyelinap di balik batu dan tak lama kemudian tampak asap mengepul dari tiga batang hio (dupa) yang menyebarkan bau harum, sedangkan kakek itu sendiri sudah duduk bersila, kedua lengan diluruskan ke depan, ke arah muda mudi itu dan sepasang matanya terbelalak memandang seperti sepasang mata setan% (:=6) $lmu sihir yang dipergunakan oleh 0u!yang "in "u adalah ilmu hitam yang dikuasainya dengan latihan latihan yang berat dan mengerikan. *i dalam ilmu ini terkandung kekuasaan mu#i#at yang hanya dikenal oleh mereka yang memu#a setan iblis dan segala roh #ahat yang mereka percaya ditambah dengan kekuatan dari tenaga sakti (sinkang) dan latihan yang tekun, dicampur dengan bermacam mantra yoga. 4ntuk melatih kekuatan matanya, bertahun tahun 0u!yang "in "u bertapa menghadapi dupa membara sampai kekuatan pandang matanya dapat membuat api membara di u#ung dupa itu membesar atau mengecil, mengepulkan asap atau tidak menurut kehendak pikiran yang disalurkan melalui pandangan matanya yang ta#am itu. 'ini, dibantu dengan bau asap dupa yang harum dan aneh, dia mulai men#atuhkan sihirnya, matanya memandang dengan pengaruh yang amat dahsyat, bibirnya berkemak kemik membaca mantra. Mula mula S!at Hong yang terpengaruh ha!a mu#i#at itu. Hal ini tidaklah mengherankan karena tentu sa#a Sin -iong memiliki daya tahan yang #auh lebih kuat dibandingkan dengan sumoinya, #uga memang sebelumnya S!at Hong sudah tersiksa oleh perasaannya sendiri, perasaan mesra yang aneh yang se#ak tadi menyelinap dan mengaduk hatinya ketika merasa betapa telapak tangan suhengnya menyentuh punggungnya. 'arena memang sudah timbul perasaan !a#ar dari seorang gadis yang normal dan sehat, terdorong oleh rasa cintanya kepada suhengnya itu, maka tidaklah mengherankan ketika diserang oleh kekuatan sihir, S!at Hong mudah sekali terkena. *ia mengeluh dan merintih lirih, tubuhnya gemetar semua, mukanya berubah merah seperti dibakar, napasnya terengah engah, kedua tangannya mengepal dan dia tidak peduli lagi ba#unya yang tadi ditahan dengan tangan di bagian depan daadnya, merosot dan terbuka. Setelah gelisah bergerak ke kanan kiri, kemudian dia menoleh, memandang kepada suhengnya yang masih duduk bersila dengan muka menunduk dan mata terpe#am. ,$ihhhh.... aahhh.... Suheng....%, S!at Hong mengeluh, lalu membalikan tubuhnya dan serta merta merangkul leher Sin -iong sambil terengah engah seperti orang hendak menangis. Sin -iong membuka matanya dan dapat dibayangkan betapa kagetnya ketika dia melihat bah!a sumoinya dalam keadaan setengah telan#ang karena pakaian bagian atasnya terlepas setelah merangkulnya. ,Su....Sumoi%, *ia berseru dan barulah dia merasa betapa kepalanya seketika men#adi pening, pandang matanya men#adi berkunang dan hidungnya mencium bau yang harum dan aneh sekali. Baru sekarang terasa olehnya betapa tubuh sumoinya mendekap ketat dan #ari #ari tangannya merasakan kulit yang lunak halus dan hangat. Jantungnya berdebar dan pada saat itu, dengan isak tertahan S!at Hong telah memperketat pelukannya dan menciumnya. ,Suheng....%,

Bagaikan dalam mimpi Sin -iong merasa seolah olah dia terseret oleh harus yang amat dahsyat, yang membuat bibirnya membalas ciuman itu, yang memaksa kedua lengannya merangkul dan mendekap. .amun, seketika itu #uga timbul ha!a panas dari pusat di pusarnya, ha!a panas yang naik ke atas dan membuyarkan semua hal yang membuat dia pening dan seperti mabok itu. Memang pada dasarnya Sin -iong adalah seorang anak yang a#aib, yang sama sekali tidak pernah dipermainkan oleh lamunan yang bukan bukan, yang bersih sama sekali, kebersihan yang khas dan !a#ar, tidak dibuat buat dan memang pada dasarnya dia memiliki kekuatan batin yang tidak lumrah manusia biasa. Maka begitu dia terserang oleh sihir yang amat mu#i#at, biarpun dia sendiri belum tahu bah!a ada orang #ahil yang mempermainkannya, namun secara otomatis kebersihan hatinya telah meninggalkan ha!a panas menolak kekuasaan asing yang kotor itu. Begitu ha!a panas naik dan membuyarkan pengaruh #ahat, seperti baru terbuka mata pemuda itu. Baru tampak olehnya kepulan asap yang harum, keadaan S!at Hong yang tidak !a#ar. Seketika tahulah dia bah!a keadaan ini bukan se!a#arnya dan pasti dibuat oleh seorang yang #ahat. Begitu telinganya menangkap suara gerakan dari kiri, dia cepat menengok dan tampaklah olehnya seorang kakek tua yang duduk bersila dan meluruskan kedua lengannya ke arah mereka, dan dari kedua lengan itu, #uga dari kedua matanya, menyambar tenaga mu#i#at ke arah mereka. -engking yang pan#ang dan nyaring dahsyat dan mengandung getaran tenaga sakti dari dalam pusarnya, keluar dari mulut Sin -iong dan dia sudah meloncat berdiri. -engkingan yang dahsyat itu menyebar getaran yang sedemikian kuatnya sehingga kekuatan sihir yang dipergunakan 0u!yang "in "u buyar sama sekali, bahkan tubuh kekek itu tergetar. S!at Hong #uga terbebas dari cengkeraman sihir itu, dia men#adi pucat sekali, terbelalak, mengeluh perlahan lalu terguling roboh, pingsan% *apat dibayangkan betapa kaget rasa hati 0u!yang "in "u ketika dia sedang menikmati hasil ilmu sihirnya, melihat betapa muda mudi itu sudah mulai terpengaruh, tiba tiba pemuda itu mengeluarkan suara melengking sedemikian dahsyatnya sehingga dia merasa betapa #antungnya seperti akan copot% Melihat betapa pengaruh sihirnya buyar, dia segera bangkit berdiri. ,Manusia #ahat, apa yang telah kaulakukan+, Sin -iong menegur dan melompat ke depan kakek itu. 'akek itu mengerahkan tenaga mu#i#atnya, disalurkan melalui tangan kanannya yang dibuka #ari #ari tangannya dan diselo#orkan ke arah muka Sin -iong, memandang ta#am sambil berkata, ,0rang muda berlututlah kau di depan 0u!yang "in "u....%, (kan tetapi, untuk kedua kalinya kakek itu mengalami kekagetan. Biasanya, setiap orang la!an akan dapat dibikin tidak berdaya dengan kekuatan sihirnya. (kan tetapi sekali ini pemuda itu hanya memandang kepadanya dengan sinar mata #ernih halus dan sama sekali tidak berlutut seperti yang diperintahkannya dengan suara ber!iba!a itu. *ia memperhebat pencurahan tenaga sihirnya, namun tetap sa#a pemuda itu sama sekali tidak terpengaruh. )entu sa#a Sin -iong dapat merasakan serangan tenaga mu#i#at ini, dia merasa betapa ada ha!a yang menyerangnya, keluar dari lengan dan pandang mata kekak itu, yang membuatnya tergetar dan seperti ada kekuatan mu#i#at memaksanya agar dia men#atuhkan diri berlutut di depan kakek itu. namun dia mengerti bah!a hal itu tidak semestinya dan tidak se!a#arnya, maka dia tidak mau mentaati perintah itu melainkan memandang dengan sinar mata ta#am penuh teguran kepada kakek yang dianggapnya #ahat itu. (:=2) Melihat betapa kekuatan sihirnya sekali ini tidak berhasil, 0u!yang "in "u men#adi penasaran sekali . Sihirnya boleh gagal akan tetapi dia masih memiliki ilmu silat dan kekuatan yang dahsyat. *ara itu cantik menarik. 4sahanya menikmati tontonan yang tidak senonoh gagal, maka sebaiknya pemuda ini dibunuh sa#a dan dara itu dita!an% ,Mampuslah kau...., Bentaknya penasaran dan kini dia tidak menggunakan ilmu sihir lagi, melainkan meloncat dan menerkam seperti seekor serigala kepada Sin -iong, tangan kirinya mencengkeram ke arah dahi pemuda itu sedangkan sedangkan tangan kanannya dengan #ari terbuka membacok ke arah dada kiri la!an. ,Plak% *esss...., Sin -iong menangkis dengan kedua tangannya dan akibatnya tubuh kakek itu terdorong ke belakkang sampai terhuyung huyung. Mata kakek itu terbelalak saking kagetnya. )ak disangkanya bah!a pemuda yang sanggup membuyarkan ilmu sihirnya ini #uga berhasil menangkis serangan dan membuat tubuhnya terhuyung dan hampir #atuh% Maklum bah!a dia berhadapan dengan sorang pemuda yang luar biasa. 0u!yang "in "u meloncat, membalikan tubuhnya dan lari% )eringat dia akan sikap takut yang tampak pada !a#ah bekas 3atu Pulau ;s ketika mendengar akan kedatangan pemuda dan pemudi ini dan baru sekarang dia tahu mengapa bekas 3atu itu kelihatan takut takut. 'iranya pemuda ini memang memiliki kesaktian yang amat hebat% *ia perlu mencari bantuan, karena menghadapi seorang diri sa#a amat berbahaya.

Sin -iong yang ingin menangkap kakek itu dan mencari keterangan tentang )he '!at -in, segera menge#ar sambil berseru, ,0rang tua #ahat, kau hendak lari ke mana+ )unggu, kau harus men#a!ab beberapa pertanyaanku%, Mendengar suara Sin -iong dekat sekali di belakkangnya, 0u!yang "in "u mempercepat larinya, akan tetapi dengan gerakan yang lebih cepat lagi Sin -iong terus menge#arnya. Setelah keluar dari dalam #alan tero!ongan itu, di lapangan terbuka yang agak #auh letaknya dari guha di mana Sin -iong meninggalkan S!at Hong tadi, terpaksa 0u!yang "in "u tidak dapat melarikan diri lagi karena Sin -iong telah menyusul dekat sekali di belakkangnya. ,'akek #ahat, berhenti dulu%, Sin -iong membentak. ,Haaaeeeeeeehhhh%%, )iba tiba 0u!yang "in "u membalikan tubuhnya dan begitu membalik, segulung sinar biru menyambar ke arah pusar Sin -iong dan sinar putih menyambar ke antara kedua matanya. Sinar biru itu adalah sebatang pedang tipis yang biasanya dibelitkan di pinggang sebagai sabuk oleh kakek itu, sedangkan sinar putih itu adalah #enggot pan#angnya yang ternyata dapat dipergunakan sebagai sen#ata yang sangat ampuh% ,Hemmm....%%, Sin -iong yang sudah menduga bah!a kakek yang #ahat itu tentu tidak segan segan bermain curang, sudah men#aga diri maka begitu melihat menyambarnya sinar biru dan putih itu, cepat dia sudah mencelat ke atas. *emikian cepat gerakan pemuda ini sehingga 0u!yang "in "u melongo, mengira bah!a pemuda itu pandai menghilang% (kan tetapi gerakan angin menyambar di belakkangnya membuat dia membalik dan ternyata pemuda itu telah berada di belakkangnya dan tadi ketika mengelak pemuda itu telah mempergunakan ginkang untuk meloncat melalui atas kepalanya. (kan tetapi gerakan pemuda itu sedemikian cepatnya sehingga dia sendiri sampai hampir tidak melihatnya, hanya melihat bayangan berkelebat dan pemuda itu lenyap. Berdebar #antung kakek itu. Selama hidupnya belum pernah ia bertemu dengan la!an seperti ini% ,Hiaaaahhh%%, *ia mengusir rasa gentarnya dan mulai mainkan pedangnya dengan gerakan yang amat cepat. Pedang itu berubah men#adi gulungan sinar biru dan mengeluarkan suara bedesing desing nyaring sekali, dan serangan pedang ini masih dia selingi dengan pukulan pukulan tangan kiri dengan telapak tangan terbuka, memukulkan ha!a sinkang yang amat kuat. Memang 0u!yang "in "u bukan orang sembarangan. Pertapa Himalaya ini selain pandai sihir, #uga memiliki ilmu silat yang tinggi, tenaga sinkangnya amat kuat dan pedang yang dipergunakannya adalah sebatang pedang tipis dari ba#a biru yang amat ampuh. (kan tetapi satu kali ini dia bertemu dengan batunya% )ubuh Sin -iong berkelebatan dan ke mana pun pedang dan tangan kiri menyerang, selalu hanya bertemu dengan angin belaka. *ua puluh #urus lebih kakek itu menyerang bertubi tubi sampai napasnya terengah engah. )iba tiba Sin -iong berseru, ,-epas pedang%, ,Plakk% *esss.....%%, ,(iiiihhhh....%%, Pedang itu terlepas dari tangan 0u!yang "in "u dan #atuh ke atas tanah mengeluarkan suara mendencing nyaring. )ernyata bah!a lengan kanan kakek tua itu kena ditampar oleh #ari tangan Sin -iong, mendatangkan rasa nyeri yang amat hebat, bukan hanya nyeri, akan tetapi #uga ha!a dingin seolah olah menggigit daging dan urat, membuat tangan kakek itu tidak kuat lagi memegang pedang. 4ntung bagi 0u!yang "in "u, pada saat pedangnya terlepas itu, muncul )he '!at -in dan 'iam mo "ai li% Bagaikan dua sosok bayangan setan, dua orang !anita sakti ini sudah mener#ang ke depan sambil meloncat dan terdengar suara melengking tinggi dari mulut 'iam mo "ai li ketika dia menyerang berbareng dengan )he '!at -in yang #uga menyerang tanpa mengeluarkan suara. ,Heeeeeeeeeiiiiiiiiitttttttttt%%% ?ir !irrr......singggg..... singggg%%, Pedang payung di tangan 'iam mo "ai li sudah bergerak menyambar menyusul lengkingannya, #uga dibarengi dengan menyambarnya rambut pan#angnya dan kuku tangan kirinya yang sekaligus mener#ang dengan serangan yang amat dahsyat% .amun Sin -iong lebih memperhatikan sinar pedang mereh yang menyambarnya tanpa suara itu karena dia tahu baha pedang (ng b!e kiam di tangan )he '!at -in yang menyambar tanpa suara itu #auh lebih berbahaya dari pada semua serangan 'iam mo "ai li yang banyak ribut itu. ,Hemmmm...%, Sin -iong mendengus dan kaki tangannya bergerak menangkis rambut dan kuku, tubuhnya mencelat menghindari sinar mereh pedang )he '!at -in dan u#ung kakinya yang menendang pergelangan tangan 'iam mo "ai li berhasil menangkis tusukan pedang payung. Pada saat itu, dari belakkang, menyambar sinar biru dari pedang 0u!yang "in "u yang ternyata telah menyambar pula pedangnya yang tadi terlepas dan kini ikut mengeroyok. ,(hhh%, Sin -iong berseru, membiarkan pedang le!at dekat sekali dengan lehernya karena dia memang senga#a berlaku lambat dan begitu pedang le!at, #ari tangannya menyentil, kuku #ari tangannya bertemu batang pedang biru itu.

,)ringgggg.... (uuhhh....%, 4ntuk kedua kalinya, pedang biru itu terlepas dari pegangan tangan 0u!yang "in "u dan kini melayang #auh dan lenyap kedalam semak semak% )he '!at -in dan 'iam mo "ai li sudah mener#ang lagi, akan tetapi Sin -iong meloncat #auh ke belakkang, lalu berkata kepada )he '!at -in, ,Subo, tunggu dulu%, Suaranya halus akan tetapi penuh !iba!a sehingga tanpa disadarinya sendiri, 'iam mo "ai li menghentikan gerakannya, memandang kepada pemuda itu dengan sinar mata penuh cahaya kagum. 0tomatis hatinya tergerak melihat pemuda yang luar biasa ini, pemuda yang !a#ahnya mengeluarkan cahaya lembut, sedikit pun tidak membayangkan kekerasan dan yang memiliki sepasang mata yang aneh dan indah. ,Hemmmm, bocah kurang a#ar% ;ngkau masih ingat bah!a aku adalah Subomu ($bu Gurumu)%, bentak )he '!at -in dengan suaranya menyindir untuk menutupi guncangan hatinya. ,Subo adalah isteri Suhu, mana teecu berani kurang a#ar+ 'edatangan teecu bersama Sumoi adalah untuk memenuhi pesan Suhu., 'embali hati )he '!at -in terguncang penuh rasa takut dan ngeri, takut kalau kalau suaminya yang dia tahu amat sakti itu muncul di situ. (kan tetapi mendengar bah!a Sin -iong datang memenuhi pesan suaminya, hatiny lega karena hal itu berarti bah!a suaminya tidak ikut datang% ,Hemm, pesan apakah dari Suhumu+, Sin -iong yang memang bera!atak polos dan tidak suka menyembunyikan sesuatu di dalam hatinya, berkata lantang, ,Subo, Suhu minta agar supaya semua pusaka Pulau ;s yang Subo ba!a pergi, diserahkan kembali kepada teecu untuk teecu kembalikan ke Pulau ;s., Mendengar permintaan ini tanpa men#a!ab lagi )he '!at -in lalu menggerakkan pedangnya dan mengirim serangan langsung yang amat dahsyat. Gerakannya memang cekatan sekali dan pedangnya hanya tampak sebagai sinar mereh yang meluncur seperti panah api menu#u ke arah tubuh Sin -iong. Pemuda ini kembali mencelat ke belakkang ber#ungkir balik dan berdiri dengan tenang. ,Subo harap dengarkan permintaan teecu. Pusaka pusaka itu tidak boleh di ba!a keluar dari Pulau ;s. )eecu tidak suka mela!an Subo, akan tetapi kalau Subo tidak mengembalikan pusaka pusaka itu, terpaksa teecu...., ,Heiiiiihhh, mampuslah%, bentak )he '!at -in dan tubuhnya sudah melayang ke depan dengan cepat seperti seekor burung garuda terbang menyambar, didahului oleh sinar merah pedang (ng b!e kiam di tangannya. )erpaksa Sin -iong mengelak sambil membalas dengan totokan tangan kirinya menu#u ke pergelangan tangan yang memegang pedang, namun bekas ibu gurunya itu dengan cepat telah menarik kembali pedangnya dan melan#utkan serangannya secara bertubi tubi dengan #urus #urus pilihan dari .ga heng kiamsut yang dimainkan oleh )he '!at -in ini hebat bukan main karena diperkuat dengan latihan latihannya di Pulau ;s di ba!ah bimbingan suaminya, Han )i 0ng yang sakti. Juga berkat latihan sinkangnya di pulau dingin itu, tenaga yang menggerakkan pedang itu pun amat luar biasa sehingga (ng b!e kiam menyambar nyambar dengan ha!a dingin yang menyusup tulang la!annya biarpun tubuh belum sampai tercium pedang. )entu sa#a Sin -iong tidak berani memandang rendah. Biarpun dia dapat menghadapi semua serangan subonya dengan mudah, namun dia maklum bah!a di antara tiga orang yang menghadangnya ini, kepandaian subonya memiliki tinggkat yang paling tinggi di samping kepandaian sihir yang berbahaya dari kakek itu. "epat dia sudah mengelak lagi dan pada saat itu, dari kanan kiri 0u!yang "in "u dan 'iam mo "ai li sudah mener#angnya dengan dahsyat pula. ,?uuuuuttt, plak palk....% (duhhh....%, 'iam mo "ai li terlempar ke samping dan bergulingan, pundaknya terasa seperti remuk dicium telapak tangan Sin -iong. )adi ketika dia menyerang dari kiri, tahu tahu pemuda itu sudah dapat mencengkeram rambutnya yang pan#ang dan menyentaknya sedemikian rupa sehingga tusukan pedangnya menyele!eng dan tubuhnya miring, kemudian sebelum dia sempat memperbaiki posisinya, pundaknya telah kena tamparan itu yang membuat dia terguling. *ia terke#ut bukan main, akan tetapi #uga terheran heran mengapa dia masih selamat. 'alau tamparan tadi naik sedikit sa#a, mengenai kepalanya, dia ngeri membayangkan akibatnya. (:=5) ,Singggg....% Singggg....%, Sambil mengeluarkan suara seperti lebah beterbangan , pedang tipis bersinar biru dari 0u!yang "in "u #uga mengancam, bersama dengan sinar merah pedang (ng b!e kiam di tangan )he '!at -in yang cepat mener#ang lagi melihat ka!annya terlempar tadi. ,Sing....sing.....siuuuuuut....%, )ubuh Sin -iong lenyap dan yang tampak hanya bayangannya sa#a berkelebatan di antara dua sinar pedang itu yang bergulung gulung mengurung dirinya. Pemuda itu terpaksa mengerahkan seluruh keringanan tubuhnya untuk mengelak dan berloncatan ke sana sini,

kemudian mempercepat lagi gerakannya ketika 'iam mo "ai li sudah mener#ang #uga dengan kemarahan meluap karena ke#atuhannya tadi dianggapnya amat memalukan. )iga orang yang memiliki ilmu kepandaian tinggi sekali, ketiganya memegang sen#ata sen#ata pusaka ampuh, mengeroyok Sin -iong dengan mati matian% Bukan main hebatnya pertandingan mati matian itu% Sekali ini, baru sekali inilah, Sin -iong benar benar diu#i semua hasil #erih payahnya mempela#ari ilmu silat tinggi di Pulau ;s. *iu#i hasil !arisan hampir seluruh ilmu kepandaian 3a#a Pulau ;s Han )i 0ng yang telah dikuasainya secara matang. *engan tangan kosong sa#a dia menghadapi serbuan maut yang dilancarkan secara bertubi tubi oleh tiga orang la!an yang sakti itu. Sebelumnya, dengan tingkat kepandaian Sin -ing yang sudah luar biasa tingginya, sukar lagi diukur sampai di mana tingkatnya, dengan mudah dia dapat mengikuti semua gerakan tiga orang la!annya dan karena itu dia dapat menghindarkan diri dari semua serangan. *engan ilmunya mengenal semua dasar gerakan ilmu silat yang dipela#arinya dari kitab kuno $nti Sari Gerakan Silat, sekali pandang sa#a dia dapat mengetahui perkembangan gerakan la!an dan bahkan dengan mudah dapat menirunya. (kan tetapi ada dua hal yang penting yang membuat dia repot #uga menghadapi pengeroyokan tiga orang lihai itu. Pertama, harus diakui bah!a biarpun tingkat ilmu silatnya lebih tinggi dan dia memiliki dasar lebih kuat dan lebih bersih sehingga sinkangnya kuat sekali, namun dia kalah matang dalam latihan. 4sianya masih terlalu muda dan dia belum mengalami banyak pertandingan, apalagi mela!an orang orang yang ahli, tidak seperti tiga orang pengeroyoknya yang telah mempunyai pengalaman banyak sekali dalam pertandingan silat. 'edua, dan ini merupakan kenyataan yang paling hebat, adalah bah!a Sin -iong memiliki dasar !atak yang halus budi dan penuh belas kasihan. ?ataknya ini membuat dia tidak tega men#atuhkan pukulan maut, apalagi membunuh la!annya. (ndaikata dia tidak memiliki dasar !atak seperti ini, dengan kepandaiannya yang hebat, tentu dia akan mampu membunuh mereka seorang demi seorang. )adi pun, kalau dia menghendaki, tentu 'iam mo "ai li sudah dapat dia robohkan untuk selamanya. 'ini, menghadapi tiga orang la!an yang mengeroyoknya dan yang berusaha sunguh sungguh untuk membunuhnya, Sin -iong men#adi repot #uga. (palagi dia hanya mengelak, menangkis, dan kadang kadang membalas serangan dengan gerakan yang diperlambat dan diperlunak karena takut kalau kalau salah tangan membunuh orang. *engan demikian, dia lebih banyak diserang daripada balas menyerang. Seratus #urus telah le!at dan pemuda yang luar biasa ini belum #uga dapat dikalahkan oleh para pengeroyoknya. Hal ini membuat mereka bertiga men#adi penasaran, marah dan malu sekali. Biarpun di tempat itu tidak ada orang lain kecuali para anak buah mereka yang kini mulai bermunculan dan mengurung tempat itu, orang orang katai dan #uga para anak buah 3a!a Bangkai, namun tiga orang itu tentu sa#a merasa malu bah!a mereka bertiga ma#u bersama dengan sen#ata lengkap sampai seratus #urus tidak mampu membekuk atau mene!askan seorang pemuda yang bertangan kosong% )he '!at -in yang selama ini merasa bah!a dia tidak menemukan tandingan, biarpun tahu betapa lihainya murid bekas sumoinya ini, namun dia telah dibantu oleh dua orang pandai dan belum #uga dapat menang, maka dia merasa penasaran sekali. 'iam mo "ai li yang selama ini terkenal sebagai datuk kaum sesat yang lihai, selama hidupnya baru sekali ini dia mengeroyok seorang pemuda dengan dua orang teman yang kepandaiannya lebih tinggi dari dia sendiri, maka dia pun penasaran.)erutama sekali 0u!yang "in "u. Sebelum ini sukar membayangkan bah!a dia, yang memiliki ilmu ilmu luar biasa, akan mengeroyok seorang pemuda seperti itu. Hal ini benar benar menyakitkan hati dan menghancurkan kebanggaan hati mereka akan ilmu kepandaian mereka masing masing yang sudah terkenal di dunia kang ou!. ,Pemuda setan, mampuslah%%, 0u!yang "in "u berteriak keras, pedang birunya untuk ke sekian lainya menyambar ganas ke arah leher Sin -iong, sedangkan tangan kirinya mencengkeram ke arah perut. Pada saat itu, Sin -iong baru sa#a menyingkirkan pedang di tangan )he '!at -in yang menyambar kakinya dengan cara menendang pergelangan tangan bekas ibu gurunya itu sehingga )he '!at -in terpaksa menarik kembali pedangnya dan meloncat ke samping. ,Hiaaaaaattttt%%, 'iam mo "ai li yang sudah memuncak kemarahannya itu pun membarengi serangan 0u!yang "in "u dari belakkang, kukunya mencengkeram ke arah punggung Sin -iong sedangkan pedang payungnya berputar putar mengancam tengkuk. *ala mdetik berbahaya itu Sin -iong maklum akan datangnya ancaman maut dari depan dan belakkang. )iba tiba dia berteriak, tubuhnya melesat ke atas dan tak dapat dicegah lagi, pedang payung bertemu dengan pedang biru. ,"ringgggggg.....%%, Pada saat itulah Sin -iong yang mencelat ke atas itu bergerak cepat bukan main, tubuhnya sudah ber#ungkir balik, menukik turun dan kedua tangannya menyambar seperti sepasang garuda. ,Plak% Plak%, (:=7)

0u!yang "in "u dan 'iam mo "ai li mengeluh. 'akek itu terhuyung dan memuntahkan darah segar, sedangkan 'iam mo "ai li terguling guling, kemudian meloncat berdiri dengan muka pucat. Ba#u di pundak ke dua orang sakti ini robek terkena tamparan tangan Sin -iong% 0rang muda, lihai ini....%%, )iba tiba 0u!yang "in "u berseru aneh sekali, pedang birunya diputar putar merupakan sinar biru bergulung gulung di depannya. Sin -iong mengira bah!a kakek itu akan menyerangnya atau akan menggunakan sen#ata rahasia, maka dia memandang penuh perhatian. )erke#utlah dia ketika sekali memandang, berarti sekali menuruti kata kata kakek itu, dia merasa betapa pandang matanya sukar dialihkan lagi dari gulungan sianr biru itu% ,0rang muda, engkau telah lelah, mengasolah.... duduklah kau.....%, kembali suara kakek itu mendengung dengan aneh dan mendatangkan pengaruh yang a#aib. Sin -iong menggoyang goyang kepalanya, berusaha mengusir pengaruh yang memaksanya untuk duduk itu. Seketika dia merasa tubuhnya lelah bukan main. *ia maklum bah!a kakek itu kembali menggunakan ilmu hitamnya dan kesadaran ini mendatangkan kekuatan kepada dirinya. *ia mengerahkan sinkangnya untuk menolak pengaruh itu sehingga tubuhnya kadang kadang diserang kelelahan, kemudian lenyap lagi, datang lagi seolah olah ter#adi ,pertandingan, yang tidak tampak. (kan tetapi, karena terlalu mencurahkan perhatiannya kepada kakek yang menyerangnya dengan sihir, dan menggunakan sinkangnya untuk mela!an pengaruh aneh itu, perhatian Sin -iong terhadap dua orang la!an lainya men#adi berkurang banyak. *ua orang !anita itu tentu sa#a tidak mau menyia nyiakan kesempatan baik ini. Melihat betapa pemuda itu kelihatan bengong dan menghentikan gerakannya, 'iam mo "ai li cepat menyerang, akan tetapi dia didahului oleh )he '!at -in yang sudah menusukan (ng b!e kiam ke arah lambung Sin -iong, disusul oleh tusukan pedang payung dan cengkeraman kuku tangan kiri 'iam mo "ai li, kemudian disusul oleh hantaman tangan kiri )he '!at -in yang mengandung im kang amat dahsyatnya. 'etika merasa adanya angin yang menyambar nyambar menyerangnya, Sin -iong berusaha mengelak. *engan kedua tangannya yang melakukan gerakan membalik, dia dapat memukul tangan 'iam mo "ai li dan )he '!at -in yang memegang pedang dan gerakannya ini hebat bukan main sehingga kedua !anita itu memekik dan pedang mereka terlepas dari pegangan% (kan tetapi, kuku #ari tangan 'iam mo "ai li yang beracun itu berhasil mencengkeram pundak dekat tengkuk Sin -iong dan pada saat yang hampir sama, tangan kiri )he '!at -in menghantam punggungnya dengan hebat. ,Plakk% *essss....%%, )ubuh Sin -iong terguling, cengkeraman kuku tangan 'iam mo "ai li belum tentu akan dapat merobohkan karena secara otomatis ha!a sinkang di tubuhnya melindungi tempat yang dicengkeram, akan tetapi hantaman tangan kiri )he '!at -in yang mengandung tenaga im kang yang dingin itu terlalu keras bagi Sin -iong yang pada saat itu sedang mencurahkan tenaga mela!an sihir 0u!yang "in "u. *ia masih terlindung oleh sinkangnya yang otomatis sehingga tidak mengalami luka dalam yang terlalu parah, akan tetapi guncangan yang hebat akibat pukulan itu membuat dia pingsan% Melihat pemuda yang membuatnya malu dan penasaran itu sudah roboh pingsan, dengan gemasnya ou!yang "in "u meloncat dekat, mengangkat tangan kirinya menghantam ke arah ubun ubun kepala Sin -iong untuk membunuhnya. ,?uuuuuttt... plakk% ;hhhh+ 'iam mo "ai li, mengapa kau menangkis dan melindunginya+, 0u!yang "in "u membentak kaget dan melotot memandang kepada kekasih barunya ini. 'iam mo "ai li tersenyum penuh arti, matanya yang indah itu dengan lirikan yang memikat. ,Sayang sekali kalau dibunuh begitu sa#a%, katanya sambil mengusap dagu Sin -iong yang masih pingsan. ,*ia adalah sin tong, kalau aku bisa mendapatkan dia, man1aatnya melebihi seratus orang #e#aka lain...., ,Huh, kau memang cabul%, 0u!yang "in "u mencela akan tetapi tidak berani turun tangan lagi. ,)idak, dia harus dibunuh% kalau dibiarkan hidup berbahaya sekali, akan tetapi #uga #angan sampai ada bekasnya, #angan sampai ada yang tahu bah!a kita yang membunuhnya. 'ita lempar dia di sumur ular, #uga gadis itu. Mereka berdua harus mati, akan tetapi tidak boleh meninggalkan #e#ak%, ,(h, ya.... gadis itu....%, 0u!yang "in "u yang teringat kepada gadis berpunggung putih mulus itu segera berlari ke dalam guha tero!ongan untuk mencari S!at Hong. )entu sa#a dia tidak akan membunuh gadis itu begitu sa#a sebelum melakukan kecabulan yang sama seperti yang berada di dalam benak 'iam mo "ai li% (kan tetapi tak lama kemudian dia kembali dengan muka berubah. ,*ia.... dia tidak ada%, ,(pa....+, )he '!at -in berseru dengan muka pucat. ,'alau begitu..... lekas kita lemparkan dia ini ke sumur ular kemudian cari gadis itu sampai dapat....%

)he '!at -in sendiri menggotong tubuh Sin -iong yang masih pingsan itu dan beramai mereka menu#u ke sebuah sumur di dalam guha tero!ongan. Sumur ini lebarnya hanya satu setengah meter, dalamnya sukar diukur karena amat gelap dan dari atas orang dapat menangkap suara mendesis desis karena sumur itu penuh dengan ular ular berbisa. Ha!a yang memuakkan dapat tercium dari atas, bau yang harum aneh bercampur amis. )anpa ragu ragu lagi )he '!at -in melemparkan tubuh yang pingsan itu ke dalam sumur. Mereka semua menanti, ingin mendengar keluhan atau rintihan atau pekik ketakutan dari pemuda yang diberikan kepada ular ular berbisa itu. .amun tidak terdengar sesuatu dan mereka menganggap bah!a tentu pemuda yang pingsan itu tidak sadar kembali dan terus mati karena dikeroyok ular dalam keadaan pingsan. (:=9) ,"epat kerahkan orang untuk mencari gadis itu%, )he '!at -in berkata, dan sibuklah mereka semua mencari S!at Hong, namun sampai habis seluruh lorong tero!ongan itu di#ela#ahi dan sampai #auh di luar, di sekitar 3a!a Bangkai, tetap sa#a tidak tampak bayangan gadis itu yang seolah olah lenyap ditelan bumi% ,Heran sekali, tadi ketika ditinggalkan pemuda itu, dia masih pingsan%, kata 0u!yang "in "u ketika mereka bertiga kembali berkumpul di dalam guha di depan sumur ular. ,'enapa kau pucat sekali+ Gadis itu tidak terlalu berbahaya kukira. (ndaikata dia berhasil melarikan diri, biarkan dia datang. Pemuda itu yang lebih hebat pun dapat kita basmi,, kata 'iam mo "ai li ketika melihat betapa )he '!at -in nampak ketakutan dan mukanya pucat. ,(ihhh... kau tidak tahu....% -enyapnya S!at Hong begitu aneh...., aku takut kalau kalau...., ,Mengapa+ (pa yang perlu ditakuti+, 0u!yang "in "u #uga berkata. ,'alau ayahnya yang datang, kita celaka. Baru muridnya sa#a sudah demikian sukar dila!an, apalagi Gurunya..., ,Bekas suamimu+, 'iam mo "ai li bertanya. ,3a#a Pulau ;s+, 0u!yang "in "u #uga berkata sambil menengok ke kanan kiri, karena gentar #uga mendengar tentang guru pemuda luar biasa tadi. ,'alau begiu, sebaiknya kita cepat mengun#ungi utara dan menghadap (n )ai goans!e,, kata 'iam mo "ai li. ,Benar, kalau terlalu lama, tentu aku akan ditegur. Beliau telah menanti nanti%, kata pula 0u!yang "in "u karena kini hatinya gentar sekali seperti halnya 'iam mo "ai li. ,Memang sebaiknya kita pergi hari ini #uga. (kan tetapi hatiku belum puas kalau belum yakin benar akan kematian Sin -iong. Pemuda itu terlalu berbahaya dan lihai, siapa tahu dia masih belum mati di dalam sana., ,(iihhhh, siapa dapat hidup di lempar ke dalam sumur yang penuh ular berbisa itu+, 0u!yang "in "u berkata sambil bergidik karena dia merasa ngeri #uga memikirkan hal itu. 'iam mo "ai li terta!a. ,)he lihiap, mengapa kha!atir+ (ku sebagai pemilik tempat ini mengerti betul bah!a sumur itu merupakan sumur maut. ;ntah sudah berapa banyak..... eh, orang orang yang kulempar ke situ dan tidak pernah ada yang dapat hidup kembali. Sumur itu dahulunya memang merupakan sarang ular ular berbisa, kemudian kutambah lagi dengan ratusan ekor ular berbisa lain. 'urasa #angankan baru pemuda itu, biar de!a sekalipun kalau ter#atuh ke dalam sumur itu tentu mampus%, *an memang apa yang diceritakan oleh !anita ini benar. Sudah banyak pria yang dia lempar ke dalam sumur itu, yaitu para pria yang diculiknya dan men#adi korban na1su berahinya. Setelah dia merasa bosan, para korban itu dilempar ke dalam sumur men#adi mangsa ular ular berbisa. ,Betapapun #uga,aku masih belum yakin benar, "ai li., ,'alau begitu, kita runtuhkan sa#a guha ini agar sumur tertutup dan tidak ada #alan keluar lagi baginya andaikata dia benar masih hidup., 0u!yang "in "u memberikan usulnya. ,Memang baik sekali begitu,, kata )he '!at -in. 'iam mo "ai li setu#u dan mengerahkan semua anak buah 3a!a Bangkai, #uga orang orang katai untuk meruntuhkan guha itu sehingga sumur ular itu tertutup oleh batu batu besar dan tidak ada #alan keluar dari tempat yang terpendam batu batu besar itu. 'emudian bergegas tiga orang ini menga#ak anak buah mereka meninggalkan 3a!a Bangkai dan diam diam secara terpencar, mereka melakukan per#alanan ke utara untuk membantu pergerakan Jenderal (n -u Shan yang sudah mulai mempersiapkan kekuatannya untuk menyerbu kota ra#a. 'e manakah perginya S!at Hong+ (pakah dia berhasil siuman dan sempat melarikan diri+ )idak mungkin, (ndaikata dia siuman dan melihat Sin -iong dikeroyok, dia pasti akan membantu suhengnya itu, kalau perlu sampai mati bersama. Bukan !atak S!at Hong untuk melarikan diri, menyelamatkan dirinya sendiri apalagi suhengnya terancam bahaya. )idak, ketika pertolongan tiba, dara ini masih dlam keadaan pingsan. 'etika Sin -iong lari menge#ar 0u!yang "in "u, muncullah seorang kakek tua renta yang bercaping lebar, berdiri memandang Han S!at Hong samabil menggeleng gelengkan kepalanya.

'emudian dia menghampiri dara itu, membetulkan ba#unya yang lepas, lalu memanggul tubuh gadis yang pingsan itu keluar dari dalam guha dengan gerakan yang cepat sekali. Setelah berada di dalam sebuah hutan yang #auh di luar daerah 3a!a Bangkai, kakek itu berhenti, menurunkan S!at Hong dan mengurut tengkuk gadis itu beberapa kali, S!at Hong membuka matanya dan menlihat seorang kakek tua renta, akan tetapi hampir dia #atuh lagi karena tubuhnya masih lemah. ,*uduklah dulu, engkau masih pening dan lemah., Suara ini sedemikan halusnya sehingga mengelus hati S!at Hong yang men#adi tenang dan sabar kembli. *ia duduk, meme#amkan mata sebentar mengusir kepeningannya, lalu mengangkat muka memandang kakek yang berdiri didepannya sambil tersenyum itu. (:=<) ,'au.... kau siapakah....+, ,(nak baik, apakah benar namamu Han S!at Hong+, S!at Hong terbelalak lalu mengangguk. ,(pakah kau datang dari Pulau ;s+, 'embali S!at Hong terke#ut dan terheran, akan tetapi untuk kedua kalinya dia mengangguk. ,Hemmm.... kalau begitu $bumu adalah -iu B!ee dan ayahmu Han )i 0ng+, S!at Hong tak dapat menahan keheranan hatinya. ,Bagaimana engkau bisa tahu+, 'akek itu tersenyum, memperlihatkan mulut yang sudah tak bergigi lagi. ,Mengapa tidak tahu kalau Han )i 0ng itu adalah cucuku+, ,0uhhh...%, S!at Hong terbelalak sebentar, kemudian cepat men#atuhkan diri berlutut. 'iranya dia berhadapan dengan 'ong cou!nya (kakek buyut) yang pernah dia dengar telah meninggalkan Pulau ;s sebagai seorang pertapa% 'ini mengertilah dia bah!a kakek buyutnya ini telah menolongnya. ,Ha ha ha, kebetulan sa#a aku mendengar pemuda itu memanggil manggilmu sehingga aku tertarik akan She Han yang diteriakannya. Melihat engkau berada dalam bahaya, aku segera memba!amu keluar dari guha ke tempat ini., ,Saya menghaturkan terima kasih atas pertolongan 'ong cou!... akan tetapi, di mana Suheng+, ,Hemm, pemuda yang lihai itu, dia Suhengmu+, ,Benar, 'ong cou!, dia adalah murid (yah., ,(hh, dia terlalu berbahaya keadaannya. 'au beristirahatlah di sini, pulihkan tenagamu, aku akan kembali ke sana dan melihat keadaannya., S!at Hong mengangguk dan kakek itu berkelebat pergi dari situ. S!at Hong merasa kagum sekali. 'akek buyutnya itu sudah tua sekali, tentu lebih dari seratus tahun usianya namun gerakannya masih demikian ringan dan cepat. hatinya merasa lega melihat kakeknya itu pergi untuk menolong Sin -iong, maka dia lalu duduk bersila dan mengatur pernapasannya untuk memulihkan tenaganya. Samar samar teringatlah dia akan peristi!a di dalam guha dan mukanya terasa panas sekali. )eringatlah dia betapa dia telah men#adi seperti gila di dalam guha itu, ketika suhengnya mengobatinya dan mengusir ha!a beracun dari tubuhnya. 'alau dia membayangkan peristi!a itu..... betapa dia tanpa malu malu memeluk suhengnya, menciumnya.... ah, dia bisa mati karena malu% .amun semua itu hanya teringat seperti dalam mimpi sa#a, bayang bayang suram dan dia sendiri masih tidak percaya apakah peristi!a itu benar benar ter#adi, ataukah hanya dalam mimpi belaka+ 'alau sungguh ter#adi betapa malunya% *an agaknya tidak mungkin dia berani melakukan hal itu, sungguhpun di sudut hatinya memang terdapat suatu kerinduan yang hebat terhadap suhengnya. (kan tetapi siapa tahu, di dalam guha yang aneh itu. (ihh, kalau benar benar telah ter#adi hal itu, betapa dia dapat bertemu muka dengan suhengnya+ 'arena pikiran dan hatinya tak pernah berhenti beker#a dan melamun, !aktu berlalu dengan amat cepatnya sampai tidak terasa oleh S!at Hong bah!a kakek buyutnya telah pergi setengah hari lamanya% Baru dia sadar kembali dan teringat akan kakek ini setelah kakek itu datang kembali ke situ tahu tahu sudah duduk di dekatnya, menghapus keringat dari dahi yang berkeriput itu. ,(ihh...%, 'akek itu menarik napas pan#ang sambil memandang S!at Hong yang sudah membuka mata dan memandang kakek itu dengan penuh pertanyaan. ,Bagaimana, 'ong cou!+ Mana Suheng+, 'embali kakek iru menarik napas pan#ang dan menggeleng geleng kepalanya. ,Mereka sungguh #ahat, Suhengmu biar lihai tidak dapat mela!an kelicikan dan kecurangan mereka. Suhengmu tertangkap dan.... terbunuh...., Sepasang mata itu terbelalak, mukanya pucat sekali. ,)ebunuh+ Suheng.... terbunuh....+, ,&a, dilempar ke dalam sumur ular...., ,(ahhhh....%, S!at Hong men#adi lemas dan tentu akan roboh kalau tidak di sambar oleh kakek itu. *ara itu pingsan dengan muka pucat sekali. 'akek itu merebahkannya dan

mengerutkan alisnya, merasa kasihan sekali karena dia dapat menyelami perasaan gadis ini, cucu buyutnya yang agaknya mencinta Suhengnya. (:=<) Setelah siuman dari pingsannya, S!at Hong menangis dengan sedihnya. kakek itu membiarkan dia menangis beberapa lamanya, kemudian berkata dengan suara halus dan penuh pengertian, ,Han S!at Hong, aku tidak menyalahkan engkau berduka dan menangis, karena kematian Suhengmu itu amat menyedihkan. (kan tetapi, kita harus berani membuka mata melihat dan menghadapi kenyataan seperti apa adanya. Suhengmu te!as, hal ini adalah suatu kenyataan yang tidak dapat diubah oleh siapa dan oleh apapun #uga. Sudah demikianlah #adinya, tidak akan berobah biarpun kita akan berduka sampai menangis air mata darah sekalipun. karena itu lihatlah kenyataan ini dan bersikaplah tenang dan tabah., S!at Hong menyusut matanya. ,*ia.... dia adalah satu satunya orang.... setelah aku kehilangan $bu dan (yah...., Sukar membendung memban#irnya air mata akan tetapi perlahan lahan, mendengarkan nasihat kakek buyutnya, dapat #uga S!at Hong menekan kedukannya dan menghentikan tangisnya. ,'ong cou!, apakah yang ter#adi dengan Suheng+ Harap ceritakan dengan se#elasnya., 'akek itu menarik napas pan#ang. ,(ku terlambat. 'etika tiba di sana, tempat itu sudah kosong. )he '!at -in dan teman temannya sudah melarikan diri dari 3a!a Bangkai. (ku menangkap seorang katai yang masih tinggal di sana dan dari orang inilah aku mendengar betapa Suhengmu dikeroyok dan akhirnya dapat ditangkap dan dilempar ke dalam sumur ular., ,'etika dia dilempar belum mati, apakah dia tidak dapat ditolong+, S!at Hong bertanya penuh harapan. 'akek itu, yang selama dalam perantauannya setelah meninggalkan Pulau ;s, menyebut diri sendiri Han -o#in ('akek Han), menggeleng kepala. ,Guha tero!ongan itu diruntuhkan oleh '!at -in, sumur ular telah tertutup batu batu besar. Suhengmu tidak mungkin dapat ditolong lagi karena sumur itu penuh ular berbisa dan Suhengmu pingsan ketika dilempar ke situ., Sepasang mata yang merah karena tangis itu mengeluarkan sinar berapi dan kedua tangan itu dikepal, ,(ku harus bunuh mereka% (ku harus balaskan kematian Suheng% kalau tidak, hidupku tidak ada artinya lagi. 'ong cou!, sekarang #uga aku akan cari mereka%, *ia sudah bangkit berdiri dan hendak pergi dari situ. (kan tetapi kakek itu memegang lengannya dan berkata dengan suara penuh !iba!a, ,)ahan dulu%, S!at Hong memandang kakek itu dengan alis berkerut. ,Mengapa engkau menghalangi niatku membalas dendam+, ,Melakukan sesuatu dengan tergesa gesa tanpa pertimbangan lebih dulu adalah perbuatan bodoh dan sikap yang ceroboh. 'arena tidak mengukur kekuatan sendiri, Suhengmu telah membeli dengan nya!anya. (pakah perbuatan bodoh seperti itu hendak kau contoh pula+ (ku mendengar keterangan dari si katai itu bah!a mereka itu bersama anak buahnya pergi ke utara, ke )elaga 4tara untuk menggabungkan diri dengan pemberontak (n -u Shan. kalau engkau menyusul ke utara, mana mungkin engkau seorang diri akan menghadapi mereka yang mempunyai pasukan ratusan ribu orang+ (pakah kau hanya akan mengantar nya!a dengan sia sia belaka di sana+, ,(ku tidak takut, 'ong cou!%, 'akek itu tersenyum. ,)entu sa#a tidak takut, akan tetapi bodoh kalau sampai begitu. 'au ini akan membalaskan kematian Suhengmu ataukah akan membunuh diri+, S!at Hong sadar dan terke#ut #uga karena baru sekarang terbuka matanya bah!a dia hanya menuruti hati duka dan sakit. *ia menunduk dan berkata dengan lirih, ,(ku harus membalaskan kematian Suheng, dan #uga aku harus merampas kembali semua pusaka Pulau ;s yang dilarikat )he '!at -in untuk memenuhi pesan terakhir (yahku., ,Baiklah, akan tetapi engkau tidak mungkin bisa melaksanakan tugas berat itu seorang diri sa#a. Marilah pergi bersamaku, aku sudah ha1al akan keadaan di )elaga 4tara dan biarlah aku yang akan mrnyelidiki di sana nanti., S!at Hong tentu merasa girang sekali memperoleh bantuan kakeknya yang berilmu tinggi dan dia tidak membantah. Maka berangkatlah ke dua orang ini ke utara. Setelah tiba di dekat )elaga 4tara, Han -o#in mulai menyelidiki sebagai sebagai seorang tukang pancing yang bercaping lebar. S!at Hong dia suruh menanti di dalam kuil tua di sebelah hutan. Seperti telah diceritakan di bagian depan, Han -o#in kemudian bertemu dengan cucu mantunya, -iu B!ee, dan 0u! Sian 'ok yang dikeroyok oleh orang orangnya (n -u Shan dan menyelamatkan kedua orang itu. *ia tidak berhasil bertemu dengan )he '!at -in karena !anita ini, bersama dengan 'iam mo "ai li dan #uga 0u!yang "in "u, telah memperoleh tugas lebih dulu dari (n -u Shan dan telah berangkat ke kota ra#a untuk menyelundup dan membantu gerakan dari dalam secara rahasia. 0leh karena inilah, maka ketika menyelidiki ke )elaga 4tara, Han -o#in tidak pernah mellihat )he '!at -in dan akhirnya dia malah bertemu dan menyelamatkan cucu mantunya.

*emikianlah, -iu B!ee dan 0u! Sian 'ok ikut bersama kakek sakti itu memasuki hutan.'etika tiba di kuil, kakek itu berkata kepada -iu B!ee, ,;ngkau akan bertemu dengan seseorang yang tidak kausangka sangka, maka bersiaplah engkau menghadapi peristi!a ini., )entu sa#a -iu B!ee men#adi terheran heran dan tidak mengerti. (kan tetapi pada saat itu, terdengar suara orang , ,'ong cou!, aku sudah pulang+, dan munculah S!at Hong% )iba tiba S!at Hong yang berlari ke luar itu berhenti dan seperti telah berubah men#adi patung. $bu dan anak itu saling berpandangan, keduanya tidak bergerak seperti terkena pesona. ,$buuuuu.....%%, ,S!at Hong..... Hong #i, anakku....%, 'eduanya berlari ke depan, kedua lengan terbuka, air mata bercucuran di !a#ah yang berseri penuh kebahagiaan, keduanya bertemu, saling rangkul dan saling dekap sambil menangis% Pertemuan yang sama sekali tidak pernah mereka sangka sangka, pertemuan yang mengundang keharuan hati mendatangkan segala bayangan duka yang dipendam di lubuk hati. 0u! Sian 'ok terbatuk batuk menahan haru. )eringat dia akan puterinya sendiri, namun diam diam dia merasa girang bah!a -iu B!ee dapat ber#umpa dengan anaknya. *ia saling pandang dengan Han -o#in dan tersenyum sambil mengangguk angguk, dan pergi men#auh untuk memberi kesempatan kepada ibu dan anak itu saling bertemu dan bicara. ,$bu...., (yah.... Pulau ;s....., -iu B!ee mengangguk dan menghusap rambut puterinya. ,(ku sudah tahu....., ,.......dan Suheng......, -iu B!ee memandang puterinya dan mengangkat dagu S!at Hong. ,(pa maksudmu+ Suhengmu kenapa+, Melihat ibunya belum tahu, S!at Hong terisak lagi menangis. ,Hong #i, tenanglah. Mari kita bicara yang baik. Mengapa Suhengmu+ (pa sa#a yang telah ter#adi se#ak kita berpisah+, ,Suheng.... Suheng telah te!as, $bu...., -iu B!ee terke#ut bukan main, terbelalak dan memandang pucat kepada putrinya akan tetapi melihat puterinya menangis penuh duka, dia mendekapnya dan menghibur, ,mati hidup bukanlah urusan kita, Hong #i. tenanglah dan ceritakan semua pengalamanmu kepada $bumu., S!at Hong lalu menceritakan semua pengalamannya semen#ak ibunya meninggalkan Pulau ;s, menceritakan dengan lengkap namun singkat dan didengarkan oleh ibunya penuh perhatian. 'etika puterinya itu bercerita tentang Soan "u, -iu B!ee menengok dan menggapai ke arah 0u! Sian 'ok sambil berseru, ,0u! t!ako, ke sinilah. (nakku telah bertemu dengan puterimu, 0u! Soan "u%, Mendengar seruan ini, 0u! Sian 'ok melompat bangun dan lari menghampiri, berkata kepada S!at Hong, ,(ihhh, Han siocia (.ona Han), benarkah kau telah bertemu dengan anakku+, Suaranya agak gemetar karena keharuan hatinya mendengar tentang puterinya. S!at Hong memandang laki laki setengah tua yang gagah itu, lalu mngangguk. 'iranya ibunya telah bertemu dan bersahabat dengan ayah Soan "u, pikirnya% *ia telah mendengar akan ayah Soan "u yang lari meninggalkan Pulau .eraka semen#ak isterinya meninggal dunia. #adi inikah orangnya+ *ia lalu melan#utkan penuturannya yang amat menarik hati itu samapai pada peristi!a penyerbuannya bersama suhengnya ke 3a!a Bangkai sehingga suhengnya te!as dan dia tertolong oleh kakek buyutnya. Hening sekali setelah S!at Hong mengakhiri ceritera, hanya isak tertahan gadis itu masih terdengar. ,Hemm, sungguh #ahat sekali )he '!at -in itu%, tiba tiba 0u! Sian 'ok berkata sambil mengepal tin#unya. ,Han siocia, aku 0u! Sian 'ok bersumpah untuk membantumu menghadapi iblis betina itu%, S!at Hong mengangkat mukanya memandang. ,)erima kasih, Paman 0u!....., ,(kan tetapi, aku harus menemui anaku lebih dulu. *i manakah engkau bertemu dengan dia untuk terakhir kalinya+, ,*ia kami tinggalkan di Puncak (!an Merah di Pegunungan )ai hang san, di tempat tingal )ee tok Siangkoan Hou!., ,'alau begitu, biar aku menyusul ke sana%, kata 0u! Sian 'ok dengan gembira. ,Setelah aku bertemu dengan dia, barulah kita beramai mencari iblis betina itu untuk sama sama menghadapinya dan menghancurkannya% Bagaimana pendapat -ocianp!e+, *ia berpaling kepada kakek Han yang se#ak tadi hanya mendengarkan sa#a. Juga S!at Hong dan -iu B!ee menoleh dan memandang kakek itu karena betapapun #uga, mereka mengharapkan bantuan kakek ini, #uga keputusannya Sampai lama Han -o#in diam sa#a, merenung dan memandang #auh, kemudian menghela napas pan#ang. ,(ihh, tak kusangka akan begini #adinya....% )adinya, ingin sekali aku melihat kalian berdua melupakan semua hal yang telah lalu, mulai hidup baru dengan

aman dan tenteram, men#auhi urusan kekerasan dunia yang hanya mendatangkan dendam dan bunuh bunuhan antara sesama manusia, sambil mendidik S!at Hong pula. (kan tetapi melihat ge#alanya..... mengingat pula hancurnya Pulau ;s ..... dan memang sudah seharusnya kalau pusaka pusaka itu dikembalikan ke tempat asalnya...... ahhhh, aku Si )ua Bangka yang sudah lama mencuci tangan dari urusan dunia!i, sekarang terseret pula% Betapa menyedihkan%, ,-ocianp!e, kalau kita masih hidup di dunia ramai, betapa mungkin kita menghindarkan diri untuk mencampuri urusan dunia ramai+ &ang penting kita selalu berada di pihak yang benar., 0u! Sian 'ok membantah. (:==) 'akek itu menggeleng geleng kepala. ,;ngkau belum mengerti, apa sih artinya pihak yang benar+ (pa sih artinya kebenaran+ 'ebenaran yang dapat disebut dengan mulut, bukankah kebenaran adanya% (hhh, sudahlah, tanpa adanya kesadaran, mana mungkin dapat mengerti+ ;ngkau hendak mencari puterimu, memang sudah sepatutnya dan semestinya se#ak dahulu kaulakukan hal itu. Sekarang aku akan menyertai -iu B!ee dan puterinya ini ke kota ra#a......, ,'e kota ra#a+, 0u! Sian 'ok berseru heran. ,&a, karena )he '!at -in telah menerima tugas dari (n -u Shan untuk menyusun kekuatan di sana menanti saat pemberontakan tiba. *an kita tidak perlu terseret oleh pemberontakan, melainkan hanya hendak mencari )he '!at -in dan minta kembali pusaka pusaka Pulau ;s., ,*an membunuh mereka untuk membalaskan kematian suheng%, S!at Hong berseru penuh semangat. Han -o#in tidak men#a!ab seruan S!at Hong itu, melainkan menoleh kepada 0u! Sian 'ok, sambil berkata, ,0u! Sian 'ok, kalau kau hendak mencari puterimu, pergilah dan kelak kau boleh menyusul kami di kota ra#a....., ,)idak, -ocianp!e. Setelah saya mendengar bah!a iblis betina itu berada di kota ra#a, saya #uga harus ikut ke kota ra#a untuk menghadapinya%, -iu B!ee memandang kepada tokoh Pulau .eraka ini dan kebetulan sekali 0u! Sian 'ok #uga memandangnya, maka pertemuan dua pasang sinar mata itu sudah cukup bagi mereka untuk mengetahui isi hati masing masing. -iu B!ee maklum bah!a pria yang gagah itu ingin membantunya karena mengkha!atirkan dirinya, sebaliknya 0u! Sian 'ok #uga maklum bah!a bekas ratu Pulau ;s itu girang sekali mendengar bah!a dia akan membantu. Maka tanpa banyak cakap lagi berangkatlah empat orang ini menu#u ke kota ra#a. Pada !aktu itu, suasana di seluruh negeri telah men#adi panas. 'ekacauan ter#adi dimana mana ketika tersiar berita bah!a pemberontakan (n -u Shan mulai bergerak dari utara. )ersiar berita bah!a di tapal batas utara telah di mulai perang saudara antara pasukan pemberontak dan pasukan pmerintah yang tidak kuat membendung datangnya pasukan pemberontak yang seperti air bah memban#ir ke selatan. Berita ini sudah cukup untuk membangkitkan semangat golongan sesat untuk bangkit dan mempergunakan kesempatan selagi keadaan negara kacau, rakyat bingung dan pasukan pasukan ditarik untuk diperbantukan menghadapi pemberontak sehingga keamanan tidak ter#amin lagi. Memang perang telah dimulai. (n -u Shan telah membuka kedoknya dan dengan terang terangan mulai menggerakkan pasukannya. Pada !aktu itu, pasukan pemerintah yang terkuat adalah pasukan pen#aga tapal batas utara yang dianggap merupakan bagian atau daerah yang paling penting untuk di#aga dengan kuat, maka otomatis pasukan yang terkuat berada di ba!ah pimpinan Jenderal ini. Pada #aman itu, kera#aan )ang dipimpin oleh kaisar Beng 0ng yang usianya sudah enam puluh tahun lebih, seorang kaisar yang sayangnya memiliki kelemahan, yaitu men#adi hamba dari na1su berahi sehingga dia seperti boneka lilin di dalam tangan halus selir &ang 'ui Hui. Pada !aktu itu, 'era#aan )ang mempunyai dua buah kota ra#a atau ibu kota. &ang pertama, di mana 'aisar Beng 0ng duduk bertahta dan men#adi pusat pemerintahannya, adalah ibu kota )ian an. (dapun ibu kota yang ke dua adalah -ok yang. (n -u Shan yang selain mempunyai bala tentara yang besar #umlahnya dan pasukan pasukan pilihan, #uga dibantu oleh banyak orang orang kang ou! yang berilmu tinggi. Hal ini adalah karena banyak oeang orang kang ou! merasa tidak suka kepada 'aisar tua yag berada di ba!ah telapak kaki selir cantik itu, #uga banyak pembesar yang diam diam merasa dendam kepada &ang 'ui Hui karena selir ini dengan mudah begitu sa#a mempengaruhi 'aisar untuk memecat pembesar pembesar tinggi dan menggantikan kedudukan mereka dengan kedudukan lebih rendah, semua ini untuk menarik keluarga keluarganya agar dapat menduduki tempat tempat penting% Gerakan pemberontakan (n -u Shan dimulai dari utara di dekat Peking, terus memban#ir ke selatan. *engan mudahnya dia melumpuhkan semua perla!anan yang dilaukan oleh pasukan pasukan yang masih setia kepada 'aisar, bahkan pasukan yang takluk segera menyerah dan men#adi pasukan pembantunya. *engan mudah sa#a pasukan

pasukan pemberontak menyeberangi Sungai 'uning dan menyerbu -ok yang, ibu kota ke dua dari kera#aan )ang. 'omandan pasukan yang mempertahankan -ok yang, ibu kota ke dua dari 'era#aan )ang ini adalah seorang panglima yang setia dan dengan gigih dia memimpin pasukannya mempertahankan -ok yang mati matian. (kan tetapi, yang amat melemahkan pertahanan itu adalah gangguan gangguan dari dalam kota itu sendiri yang dilakukan oleh kaki tangan (n -u Shan. Pada saat -ok yang diserbu inilah rombongan Han -o#in berada di -ok yang ketika mereka berusaha mencari )he '!at -in yang dikabarkan membantu (n -u Shan dengan mempersiapkan diri di ibu kota itu. Han -o#in, 0u! Sian 'ok, -iu B!ee dan S!at Hong terkurung di dalam kota -ok yang ketika ibu kota ke dua ini di serbu pemberontak. Mereka menyaksikan sendiri betapa Panglima "oa "un dengan gagah berani mempertahankan ibu kota ke dua itu dengan pasukannya sehingga tidaklah mudah bagi pasukan pemberontak untuk menguasai kota ra#a ini. (:=>) Han -o#in dan rombongan yang memang bermaksud untuk mencari )he '!at -in, ikut hilir mudik bersama para penghuni yang ketakutan, memasang mata dan ketika ter#adi pembakaran di pusat pasar dan serangan serangan gelap yang ditu#ukan kepada komandan komandan pasukan oleh serombongan orang yang gerakannya amat lihai, Han -o#in dan rombongannya cepat mendatangi tempat kekacauan ini. (khirnya setelah lari ke sana sini setiap mendengar ada kekacauan yang dilakukan oleh segerombolan mata mata musuh, di taman belakkang istana pangeran muda yang berkuasa di -ok yang, mereka melihat gerombolan pengacau itu dan serta merta Han -o#in, 0u! Sian 'ok, -iu B!ee *an S!at Hong menyerbu dan mencari )he '!at -in. (kan tetapi, mereka berhadapan dengan belasan orang pengacau yang dipimpin oleh 'iam mo "ai li% Gerombolan itu sedang berusaha untuk membakar istana pangeran dengan panah panah api dan para penga!al istana itu sudah malang melintang te!as oleh mereka. ,*ialah 'iam mo "ai li, pemilik istana 3a!a Bangkai,, kata Han -o#in sambil menuding ke arah seorang !anita cantik yang pakainnya me!ah dan sedang memimpin belasan orang pembantunya itu untuk menghu#ankan anak panah ke arah istana. Sebagian dari istana itu mulai terbakar. Mendengar bah!a !anita itu adalah seorang di antara pembunuh pembunuh suhengnya, S!at Hong sudah tidak dapat menahan kesabaran hatinya lagi. *ia meloncat keluar dari tempat sembunyinya dengan pedang di tangan, serta merta menyerang sambil membentak, ,$blis betina 'iam mo cai li, bersiaplah engkau menebus nya!a Suheng '!a Sin -iong%%, ,Singggggg... syuuuuuutttt..... aiihhhh.....%, 'iam mo "ai li cepat mengelak dengan meloncat ke belakkang dan rambutnya yang pan#ang seperti hidup sa#a bergerak menyambar ke arah pergelangan tangan S!at Hong. .amun dara ini cukup cekatan. Melihat sinar hitam menyambar, dia sudah membalikan pedangnya membacok sehingga putuslah segumpal rambut, membuat 'iam mo "ai li berteriak kaget dan marah. 'etika dia memandang dan melihat bah!a yang muncul ini adalah gadis teman Sin -iong, gadis dari Pulau ;s seperti yang di ceritakan oleh )he '!at -in, dia terke#ut bukan main. (palagi melihat Han -o#in, 0u! Sian 'ok, dan -iu B!ee yang #elas membayangkan kelihaian. ,Panah roboh mereka%, )iba tiba dia berteriak sambil melompat #auh ke belakkang untuk memberi kesempatan kepada dua belas orang pembantunya menyerang empat orang ini. *ua belas orang itu adalah anak buah 'iam Mo "ai li dari 3a!a Bangkai yang telah dididik khusus menggunakan anak panah berapi. 'etika mereka mendengar aba aba ini dan mengenal !a#ah S!at Hong sebagai gadis yang pernah menyerbu 3a!a Bangkai, cepat mereka membidikan anak panah mereka, dan tampaklah sinar sinar berapi menyambar ke pada empat orang itu. ,?ir !ir !ir....%%, Mengerikan sekali datangnya anak anak panah yang u#ungnya bernyala itu, dapat dibayangkan betapa mengerikan kalau anak panah yang bernyala itu mengenai tubuh% .amun, empat orang itu bukanlah orang orang sembarangan. *engan amat mudahnya Han -o#in dan 0u! Sian 'ok mengebutkan u#ung ba#u meruntuhkan semua anak panah yang menyambar ke arah mereka, sedangkan -iu B!ee dan S!at Hong #uga sudah meruntuhkan semua anak panah yang menyambar ke arah mereka dengan pedang sehingga anak anak panah itu patah patah. ,$blis betina %, S!at Hong meloncat ma#u, pedangnya diputar cepat dan dia sudah mener#ang 'iam mo "ai li dengan dahsyat. ,)rangggg% )rik trikkkk%, Pedang payung di tangan 'iam mo "ai li sudah menangkis dan kuku kuku #arinya yang pan#ang mengeluarkan suara ber#entrik ketika dia mencengkeram ke arah S!at Hong yang dapat dielakkan oleh dara ini.

,'alian hadapi mereka. ?anita itu lihai dan berbahaya, aku harus men#aga S!at Hong,, kata han -o#in kepada 0u! Sian 'ok dan -iu B!ee. -iu B!ee mengangguk dan hatinya lega karena dengan bantuan kakek suaminya itu, dia tidak mengkha!atirkan keselamatan puterinya. Maka bersama 0u! Sian 'ok dia lalu mengamuk dan celakalah dua belas orang anak buah 3a!a Bangkai itu karena mana mungkin mereka dapat mela!an dua orang lihai dari Pulau ;s dan Pulau .eraka ini+ Biarpun mereka semua telah menggunakan pedang dan golok menyerang dan mengeroyok, namun seorang demi seorang roboh dan tidak dapat bangkit kembali. (dapun pertandingan antara S!at Hong mela!an 'iam mo "ai li amat seru dan menegangkan. Biarpun pada dasarnya S!at Hong memiliki ilmu silat tinggi yang lebih murni dan kuat, namun menghadapi seorang datuk kaum sesat seperti 'iam mo "ai li yang amat cerdik dan banyak pengalaman, beberapa kali hampir sa#a dia terkena cakaran kuku pan#ang beracun itu. )iga macam sen#ata 'iam mo "ai li amat membingungkan S!at Hong. *engan gerakan pedang yang cepat, S!at Hong dapat membendung pedang payung dan kuku kuku #ari tangan kiri iblis betina itu, bahkan dia mulai mendesak dengan permainan pedangnya yang cepat dan mengandung tenaga dingin itu. ,Mampuslah%, S!at Hong membentak dan pedangnya menusuk. ,)ranggg...% Brettt...%%, Pedangnya bertemu dengan pedang payung dan berhasil menembus dan merobek kain payung, akan tetapi pedangnya itu tercepit di antara batang batang payung sehingga kedua pedang bertemu dan saling melekat. (:>@) ,Hi hi hik, kaulah yang mampus%, 'iam mo "ai li berseru, tangan kirinya bergerak mencengkeram ke arah dada S!at Hong. 'alau sampai kena dicengkeram kuku kuku beracun itu, dada S!at Hong tentu akan berbahaya sekali. ,Plak%, S!at Hong sudah siap dan tangan kirinya menangkap pergelangan tangan la!an dari ba!ah. 'ini ter#adilah adu tenaga karena kedua tangan mereka sudah tidak bebas lagi. Pada saat itu, rambut pan#ang 'iam mo "ai li bergerak menyambar ketika dia menggerakan kepalanya sambil terta!a. Bagaikan ular hidup sa#a, gumpalan rambut itu menyambar dengan totokan maut% S!at Hong terke#ut bukan main, namun hatinya men#adi lega kembali melihat berkelebatnya bayangan kakek buyutnya. ,Plakkkk%%%, 3ambut itu disambar oleh tangan Han -o#in. ,(ihhh.... lepaskan....%, 'iammo "ai li men#erit karena betapapun dia berusaha menarik rambutnya, tetap sa#a tidak dapat terlepas bahkan semakin erat. ,S!at Hong, lepaskan dia, mundurlah%, Han -o#in berseru. S!at Hong tidak berani membantah, lalu melepaskan pegangan tangannya dan menarik pedangnya melompat mundur. ,'iam mo "ai li, aku hanya ingin bertanya kepadamu%, Han -o#in berkata, suaranya halus. Melihat kakek ini yang dia tahu amat lihai, 'iam mo "ai li yang cerdik lalu men#atuhkan diri berlutut di depan kakek itu, menunduk dan berkata, ,-ocianp!e, maa1kan saya, saya tidak berani mela!an -ocianp!e yang sakti. Pertanyaan apakah yang hendak -ocianp!e ('akek Gagah Perkasa) a#ukan kepada saya+, Melihat sikap 'iam mo "ai li yang begitu ketakutan, S!at Hong mengerutkan alisnya, akan tetapi Han -o#in mengelus #enggotnya. ,Hemmm, semua orang pernah melakukan penyele!engan dalam hidupnya. Penyesalan yang disertai kesadaran tinggi mendatangkan pengertian sehingga si penyele!eng akan merasa #i#ik untuk melan#ukan penyele!engannya. 'iam mo "ai li, sayang kalau kepandaian seperti yang kaumiliki itu dipergunakan untuk ke#ahatan. (ku hendak bertanya, di mana adanya )he '!at -in+, ,)he '!at -in+ 0hh, dia berada di...... neraka bersamamu%, )iba tiba !anita itu dari ba!ah menyerang dengan payung dan kuku beracunnya. ,"epppp.... bresss....%, ,'eparat....., S!at Hong men#erit dan pedangnya bergerak secepat kilat sebelum 'iam mo "ai li sempat mencabut kembali pedangnya dari dada kakek itu. ,Prepppp....% (ihhhh....%%, *arah muncrat muncrat dari lambung 'iam mo "ai li dan dada Han -o#in. 'akek itu masih berdiri tegak sambil tersenyum ketika pedang dicabut keluar dadanya. 'iam mo "ai li mengeluarkan teriakan seperti binatang buas ketika dia menubruk S!at Hong dan menyerangnya. namun S!at Hong sudah mengelak dan dari samping kembali pedangnya menyambar. ,"rokkkkk%%, )ubuh 'iam mo "ai li yang sudah terhuyung itu tidak dapat mengelak lagi, lehernya tertusuk pedang dan dia roboh terguling, berkelo#otan dengan mata mendelik memandang ke arah S!at Hong. ,-ocianp!e....%, 0u! Sian 'ok yang sudah berhasil bersama -iu B!ee merobohkan dua belas orang itu, meloncat dan merangkul kakek itu karena kekek yang masih berdiri tegak itu mendekap dadanya yang bercucuran darah. 'akek itu menggelengkan kepala, memandang kepada S!at Hong. ,(ihhh, kau ganas sekali, S!at Hong....%,

,'ong cou!.... dia #ahat.... patut di bunuh%, S!at Hong berkata, memandang mayat 'iam mo "ai li yang kini sudah tidak bergerak lagi itu. ,Hayaaaa.... selamanya belum pernah dirobohkan orang, sekali ini terperdaya kelicikan seorang !anita.... memang sudah semestinya begini...... kalian..... kurangilah atau lenyapkan sama sekali.... keganasan..... kekerasan, bunuh membunuh ini.... karena siapa menggunakan kekerasan akan men#adi korban kekerasan pula.... nah, selamat berpisah anak anak....., )ubuh yang berdiri tegak itu masih berdiri akan tetapi kalau tidak dirangkul tentu akan roboh karena pada saat itu #uga Han -o#in telah mengembuskan napas terakhir. Memang luar biasa sekali kakek ini. pedang payung yang ditusukan secara curang oleh 'iam mo "ai li menembus dada dan menembus pula #antungnya, namun dia masih mampu berdiri tegak dan berkata kata% -iu B!ee dan S!at Hong berlutut sambil menangis. (kan tetapi 0u! Sian 'ok berkata, ,Harap kalian bangkit berdiri dan mari kita lekas memba!a pergi #enaBah -ocianp!e ini keluar kota., -iu B!ee menyusut air matanyadan menggandeng tangan S!at Hong, menarik gadis itu bangkit berdiri. ,0u! t!ako benar, Hong #i. 'ita tidak mempunyai urusan apa apa lagi di sini, keadaan makin kacau. )ugas kita berada di ibu kota pertama, )iang an., *iingatkan akan ini, bah!a )he '!at -in berada di )iang an, S!at Hong memandang ibunya.,'ami tadi telah memaksa seorang di antara mereka itu mengaku di mana adanya )he '!at -in. *ia berada di )iang an, tugasnya sama dengan 'iam mo "ai li yaitu mengacau kota ra#a di !aktu pemberontak menyerbu ke sana., (:>:) S!at Hong mengangguk, sekali lagi melirik ke arah mayat 'iam mo "ai li, rasa lega dan puas menyelinap di hatinya mengingat akan kematian suhengnya yang betapapun #uga kini sudah agak terbalas dengan matinya !anita ini, kemudian dia mengikuti ibunya pergi dari tempat itu. Perang, perang, perang% Selama dunia berkembang, agaknya tiada pernah hentinya ter#adi perang di antara manusia. Selama se#arah berkembang, terbukti bah!a di setiap #aman manusia melakukan perang, baik dari #aman batu sampai #aman modern% (gaknya betapapun ma#unya manusia dari segi lahiriah, sebaliknya dalam segi batiniah manusia bahkan makin mundur% Betapa tidak+ *i #aman dahulu, yang dikatakan perang adalah mereka yang langsung menceburkan diri dalam perang campuh, dan mereka ini pula yang men#adi korban, yang membunuh atau dibunuh. Makin lama, perkembangan perang men#adi makin ganas dan makin ke#am, makin tidak adil dan makin men#auhi apa yang kita sebut prikemanusiaan. Sekarang, di #aman modern, yang langsung memegang sen#ata banyak selamat karena dia menguasai teknik perang, pandai men#aga diri, pandai bersembunyi. Sebaliknya, rakyat yang tidak tahu apa apa mati konyol% Perang, di sudut mana pun ter#adinya di dunia ini, dengan kata apa pun diselimutinya, dengan kata kata indah macam per#uangan, perang suci, perang membela negara, membela agama, membela kehormatan dan lain lain, tetap sa#a perang yang berarti bunuh bunuhan di antara manusia, membunuh hanya untuk melampiaskan dendam dan kembencian sehingga amatlah buasnya, #auh melampaui kebuasan binatang apapun #uga yang hidup di dunia ini. 'ita semua bertanggung #a!ab untuk ini% Perang yang ter#adi antara bangsa, antara golongan, antara kelompok, meletus karena kita% Perang antara bangsa atau negara hanya men#adi akibat dari kepentingan Si (ku, bangsaku, agamaku, kebenaranku, kehormatanku, kemerdekaanku dan sebagainya yang bersumber kepada aku. Perang antara bangsa hanya bentuk besar dari perang antara tetangga dan perang antara tetangga adalah bentuk besar dari perang antara keluarga atau perorangan dan semua ini bersumber kepada perang di dalam batin kita sendiri. Batin kita setiap hari penuh dengan na1su keinginan, iri hati, dendam, benci dan semua bentuk kekerasan dan keke#aman, kalau semua itu menguasai batin kita semua, menguasai dunia, herankah kita kalau selalu terdapat permusuhan dan perang di dunia ini+ Semen#ak se#arah tercatat, setiap pihak yang melakukan perang tidak menganggapnya sebagai suatu hal yang buruk. Sebaliknya malah, bermacam dalih dia#ukan men#adi semacam kedok di depan !a#ah perang yang dilakukannya, kedok berupa untuk membela diri, perang untuk keadilan, dan perang untuk perdamaian% Betapa menggelikan. Perang untuk keadilan% Perang untuk perdamaian% *engan cara membunuh bunuhi sesama manusia. 'ita selalu ter#ebak ke dalam perangkap penuh tipu muslihat ini yang berupa kata kata indah. Pendapat bah!a tu#uan menghalalkan cara merupakan penipuan diri sendiri dan berla!anan dengan kenyataan. Mungkinkah untuk mencapai tu#uan baik menggunakan cara yang #ahat+ yang penting adalah caranya, bukan tu#uannya. )u#uan adalah masa depan yang belum ada, hanya merupakan akibat, sebaliknya cara adalah masa kini, saat ini, nyata% *engan dalih ,menumbangkan kekuasaan lalim, itulah (n -u Shan memimpin ratusan ribu bala tentaranya menyerbu ke selatan. Pada saat seperti itu, (n -u Shan dan semua pengikutnya menganggap bah!a mereka itu ,ber#uang, dan mereka sama sekali tidak

mau melihat bah!a kelak andai kata mereka berhasil dan memegang kekuasaan, ada pula pihak pihak yang akan mengecapnya ,kekuasaan lalim, yang lain dan yang baru pula% *i lain pihak 'aisar Han )i )iong atau Beng 0ng yang sudah tua itu bersama para pungga!anya yang setia tentu sa#a melakukan perla!anan yang gigih dengan dalih ,menghancurkan dan membasmi pemberontak,. Mereka ini lupa bah!a peristi!a pemberontakan itu sesungguhnya timbul karena ulah mereka sendiri. 'ekuatan bala tentara yang dipimpin (n -u Shan memang hebat. *alam beberapa bulan sa#a, sekali menyerbu, dia telah menguasai seluruh daerah di sebelah utara Sungai Huangho. Pasukan pasukannya akhirnya berhasil merobohkan pertahanan -ok yang yang memduduki ibu kota ke dua itu. 'emudian (n -u Shan kembali mengumpulkan kekuatan passukannya dan melan#utkan penyerbuannya menu#u ke kota ra#a )iang an% 'ematian 'iam mo "ai li membuat Jenderal ini menyesal, tentu sa#a penyesalan ini didasari bah!a dia kehilangan seorang pembantu yang boleh diandalkan% 'etika 'aisar yang sudah tua itu mendengar betapa -ok yang dalam beberapa hari sa#a ter#atuh ke dalam tangan pemberontak (n -u Shan, mulailah terbuka matanya betapa selama ini tidak terlalu mengacuhkan urusan pertahanan dan sebagian besar !aktunya hanya dihabiskannya di dalam kamar tidur dan di atas ran#ang yang lunak hangat dan harum dari selirnya tercinta, &ang 'ui Hui. Bangkitlah semangatnya, semangat mudanya yang kini terlalu lama terpendam itu dan dia berhasil mengobarkan semangat para pasukannya yang dikumpulkannya di -ing Pao di mana kaisar membentuk benteng pertahanan yang cukup kuat. Bahkan sekali ini dia memimpin sendiri untuk berperang menghadapi (n -u Shan dengan hati penuh kemarahan. Hati siapa tidak akan sakit kalau mengingat betapa dia telah memberi anugrah besar kepada (n -u Shan, bahkan selirnya yang tercinta telah menganggap (n -u Shan sebagai putera angkat. *an kini #enderal itu memberontak% (:>6) Perbuatan apa pun yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain, tidak lah benar #ika di belakkangnya bersembunyi pamrih apa pun. Sesuatu perbuatan boleh #adi oleh umum dianggap sebagai perbuatan baik, namun apabila perbuatan itu menyembunyikan pamrih, baik yang disadari maupun tidak, maka perbuatan itu tidak benar. Perbuatan menolong orang lain oleh umum dianggap baik, namun #ika hal itu dilakukan dengan pamrih apa pun, itu bukanlah menolong namanya, melainkan hanya memberi pin#am untuk kelak ditagih kembali dalam bentuk pembalasan budi% Selama yang berbuat itu merasa bah!a dia berbuat baik, merasa bah!a dia menolong, di dalam perasaan ini sudah terkandung pamerih% Jelas tidak benar% *an selama ada pamrih di balik setiap perbuatan, pasti akan mendatangkan penyesalan, kebanggaan, kekece!aan, dendam, pen#ilat, penindasan dan lain lain. Setiap berbuatan barulah benar #ika didorong atau didasari oleh "$.)( '(S$H% *emikian pula dengan 'aisar. 'arena dia merasa bah!a dia telah menolong (n -u Shan, merasa telah berbuat baik kepada #enderal itu maka timbullah penyesalan, kemarahan dan kebencian karena yang pernah ditolongnya itu tidak dengan kebaikan. Pamrih yang tersembunyi di balik pertolongannya dahulu itu adalah menghendaki pembalasan berupa kesetiaan, penghormatan, atau setidaknya menghendaki agar #angan #enderal itu berani mela!annya% "ontoh ini tanpa kita sadari ter#adi di dalam penghidupan kita sehari hari. 'ita miskin akan cinta kasih sehingga setiap perbuatan kita dicengkeram pamrih. 'alau cinta kasih memenuhi hati kita, maka segala pamrih akan lenyap tanpa bekas dan setiap perbuatan kita adalah !a#ar dan tentu sa#a benar karena dasarnya cinta kasih yang melekat pada bibir setiap orang, yang men#adi hampa karena disebut sebut dan disan#ung san#ung, diberi pengertian lain, dan dipecah pecah% *i mana terdapat cemburu, benci, sengsara, marah, dan lain lain, cinta kasih tidak akan ada. *i mana terdapat si ,aku, yang selalu menge#ar keuntungan dan kesenangan lahir batin, cinta kasih tidak akan pernah ada. karena bagi Si (ku, cinta kasih berarti kesenangan untuk ,aku, lahir batin yang berupa ketenteraman, #aminan, kepuasan, dan kenikmatan. Maka, sekali satu di antara yang dike#ar itu luput, berakhirlah cinta kasihnya dan berubah men#adi cemburu, kemarahan dan kebencian% *engan penuh kemarahan 'aisar memimpin barisan barisan yang dapat dikumpulkannya, didampingi oleh seorang #enderal yang setia kepadanya, seorang #enderal yang ahli dalam perang bernama 'ok "u $t yang men#adi komandan barisan itu. Barisan ini lalu bergerak dari -ing Pao. Bertemulah dua barisan yang bermusuhan itu di pegunungan dan ter#adilah perang yang amat dahsyat di sela Gunung )ung 'uan. Perang yang amat mengerikan dan mati matian, di mana mayat manusia bertumpuk tumpuk dan berserakan, darah manusia memban#iri padang rumput. .amun akhirnya, betapapun gigih Panglima 'ok "u $t melakukan perla!anan setelah dia menyuruh pasukan penga!al mengiringkan 'aisar lebih dulu menyelamatkan diri ke kota ra#a, karena kalah banyak #umlah pasukannya, )ung 'uan #atuh ketangan pihak (n -u Shan. Pasukan pasukan yang masih dapat bertahan segera ditarik mundur ke -ing Pao dan membuat pertahanan di tempat ini. 'aisar telah melan#utkan per#alanan kembali ke )iang an di mana dia berkemas kemas dengan hati penuh kekha!atiran.

)ak lama kemudian, -ing pao #uga #atuh dan Panglima 'ok "u $t terpaksa memba!a sisa pasukannya kembali ke kota ra#a. Melihat betapa gerakan (n -u Shan amat kuat dan tidak dapat dibendung, panglima ini mengan#urkan kepada 'aisar untuk pergi mengungsi ke Secuan. 'aisar mengumpulkan semua pembantunya yang setia dan akhirnya, atas desakan mereka pula, kaisar menerima usul itu. Berangkatlah rombongan 'aisar ke barat. &ang berada di dalam rombongan itu, selain 'aisar sekeluarga tentu sa#a termasuk selir &ang 'ui Hui, #uga perdana Menteri &ang 'ok )iong kakak dari selir cantik itu berserta semua keluarganya, para )haikam (0rang 'ebiri) yang setia kepada 'aisar, dan beberapa orang pongga!a tinggi yang men#adi kaki tangan mereka. 3ombongan besar ini dika!al oleh pasukan penga!al istime!a dan berangkatlah rombongan 'aisar pergi mengungsi di lakukan di !aktu malam agar #angan ada rakyat mengetahuinya. Pelarian yang dilakukan tergesa gesa ini pun mencerminkan !atak orang orang bangsa!an ini. Selain keluarga mereka, #uga mereka memba!a harta benda mereka sebanyak mungkin% )idak ada lagi yang dipikirkan kecuali memba!a keluarga dan harta bendanya sehingga mereka lupa bah!a bukan harta benda yang penting untuk diba!a sebagai bekal, melainkan ransum% Mereka melupakan ini dan sibuk memba!a harta benda yang mungkin dapat terba!a. )elah men#adi kelemahan kita manusia dalam penghidupan kita ini bah!a kita selalu melekat kepada benda benda dunia!i. 'ita lupa bah!a benda benda itu yang memang merupakan perlengkapan hidup dan kita butuhkan, hanyalah men#adi hamba kita, men#adi kebutuhan kita selagi hidup. (kan tetapi kita silau oleh benda benda mati itu, kita menge#arnya dan mengumpulkannya, bukan lagi karena kebutuhan, melainkan karena ketamakan, karena rakus sehingga kita mengumpulkan sebanyak mungkin. Setelah itu, kita men#adi hamba dunia!i, kita melekatkan diri dan kita telah merobah batin kita men#adi benda benda itu% Maka kita selalu mempertahankan dunia!i secara mati matian, kita tidak bisa lagi hidup tanpa dia, lahir maupun batin. 'ehilangan harta benda men#adi hal yang amat hebat dan penuh derita. Mencari dan mengumpulkan harta benda men#adi hal yang paling penting di dalam hidup kita sehingga kalau perlu dalam menge#ar dunia!i berupa harta benda, kedudukan, kemuliaan dan lain lain, kita tidak segan segan untuk sikut menyikut #egal men#egal, bunuh membunuh antara manusia% Maka akan B(H(G$(-(H *$( &(.G M;MP4.&($ .(M4. )$*(' M;M$-$'$, dalam arti kata, mempunyai apa sa#a di dunia ini karena ada hubungannya, karena ada kebutuhannya, hanya mempunyai lahiriah sa#a, namun batin sama sekali tidak memiliki, sama sekali tidak terikat atau melekat sehingga punya atau tidak punya bukanlah merupakan soal penting lagi% (:>2) 'arena ketamakan itulah maka rombongan 'aisar segera mengalami akibatnya setelah rombongan besar itu melarikan diri sampai di pos pen#agaan Ma ?ei, yang terletak di Propinsi Shen si sebelah barat, rombongan ini kehabisan ransum yang tidak berapa banyak itu. pasukan penga!al yang menderita kelelahan dan kelaparan, karena sisa ransum yang sedikit diperuntukan 'aisar dan keluarganya serta para bangsa!an, men#adi gelisah dan tampaklah !a#ah !a#ah yang membayangkan penasaran dan kemarahan, mulai terdengarlah suara suara tidak puas di antara para anggauta pasukan. Perhentian di Ma ?ei ini dipergunakan oleh &ang 'ok )iong untuk mengadakan pertemuan dengan orang orang )ibet. &ang 'ok )iong berusaha untuk mengadakan kontak dengan Pemerintah )ibet untuk membantu 'aisar dalam menghadapi pemberontakan dan membu#uk seorang pendeta -ama yang berada di antara orang orang )ebet itu untuk menyampaikan permintaan bantuannya. Hatinya #uga glisah ketika melihat betapa anak buah pasukan penga!al mulai tidak puas. (kan tetapi 'aisar yang sudah merasa lelah dan berduka, tidak tahu akan semua itu dan dia menenggelamkan dirinya yang dirundung kedukaan itu dalam pelukan selirnya yang menghiburnya. )idak seorang pun di antara para bangsa!an itu tahu betapa di luar ter#adi hal yang luar biasa. Seorang laki laki muda dan seorang gadis cantik menyelinap di antara penduduk setempat, mendekati tempat mengaso para pasukan penga!al dan dua orang muda ini berbisik bisik dengan para pasukan. Mereka ini bukan lain adalah Bu S!i .io dan -iem )oan 'i% Seperti telah kita ketahui, -iem )oan 'i, #ago muda dari Hoa san pai itu adalah mata mata (n -u Shan dan Bu S!i .io, murid )he '!at -in, akhirnya #uga men#adi pembantu (n -u Shan karena terba!a oleh -iem )oan 'i yang men#adi tunangannya itu. 'ini, selagi memata matai keadaan 'aisar yang melarikan diri, Bu S!i .io teringat akan kematian kakaknya, maka diambilnya keputusan untuk membalas dendam kepada &ang 'ui Hui yang menyebabkan kematian kakaknya, Bu S!i -iang. Setelah berunding dengan kekasihnya, mereka berdua lalu menyelinap di antara penduduk, mengadakan kontak dengan para komandan pasukan penga!al, mulai menghasut mereka itu. ,-ihat, kita bersusah payah, setengah mati kelelahan dan kelaparan men#aga keselamatan 'aisar, beliau sendiri bahkan bersenang senang dan tidak memperdulikan kita, mabok dalam rayuan &nag 'ui Hui setan kuntilanak itu%, Bu S!i .io antara lain menghasut.

,-ihat kakaknya yang men#adi perdana menteri itu. *iam diam mengadakan perundingan dengan orang orang )ibet. *ialah bersama adiknya ular cantik itu yang men#adi pengkhianat dan men#ual negara. "oba ingat, bukankah (n -u Shan diambil anak oleh &ang 'ui Hui+ Padahal diam diam men#adi kekasihnya+ .egara telah di#ual oleh &ang 'ui Hui, diberikan kepada kekasihnya, (n -u Shan. *an sekarang agaknya &ang 'ok )iong hendak men#ual keselamatan 'aisar kepada orang orang )ibet% (duhhh, sungguh membuat orang hampir mati penasaran. kaisar dipermainkan seperti itu, namun tinggal diam karena mabok oleh kecantikan &ang 'ui Hui iblis betina yang ke#i itu%, demikian -iem )oan 'i menambah minyak dalam api yang mulai dikobarkan oleh S!i .io. Memang para anggauta pasukan sudah gelisah dan kehilangan ketenangan. Mereka merasa sengsara dan nasib mereka masih belum dapat ditentukan bagaimana. Mungkin sa#a mereka semua akan mati konyol #ika sampai dapat disusul oleh pasukan pasukan pemberontak. Mendengar hasutan hasutan itu, mereka men#adi makin gelisah dan akhirnya terdengarlah teriakan teriakan yang diam diam didahului oleh S!i .io dan )oan 'i. ,Gantung pengkhianat%, ,Bunuh pen#ual negara%, ,Seret &ang 'ok )iong%, ,&ang 'ok )iong pengkhianat, harus dihukum mati%, ,Sebelum men#ual negara itu mampus, kami tidak mau pergi%, )eriakan teriakan ini makin hebat dan kini seluruh pasukan sudah bangkit, mengacung acungkan kepalan dan sen#ata ke arah bangunan bangunan di mana rombongan bangsa!an itu berada. *apat dibayangkan betapa kagetnya hati 'aisar ketika mendengar teriakan teriakan itu. Juga yang lain lain men#adi kaget setengah mati, terutama &ang 'ok )iong sendiri. *ia sedang berunding dengan orang orang )ibet, ketika tiba tiba 'aisar bersama penga!al penga!al pribadi memasuki tempat itu. 'aisar kelihatan marah. ,Siapa mereka ini++, bentaknya sambil menuding ke arah tu#uh orang )ibet yang berada di situ. ,Hamba....hamba sedang berunding.... minta pertolongan Pemerintah )ibet,, #a!ab &ang 'ok )iong. ,)angkap orang orang )ibet itu% Siapa tahu mereka adalah mata mata perampok%, Perintah 'aisar ini diturut oleh para penga!al dan ditangkaplah tu#uh orang )ibet itu yang tidak berani melakukan perla!anan. Sementara itu, teriakan teriakan di luar menuntut kematian &ang 'ok )iong makin menghebat. Berbondong bondong datanglah para pembantu 'aisar, berkumpul di tempat &ang 'ok )iong yang duduk dengan muka pucat mendengar tuntutan para pasukan di luar. *i depan mata semua orang, tanpa malu malu &ang 'ui Hui menubruk dan merangkul leher 'aisar sambil menangis. ,Sudilah Paduka menolong kakakku.... harap Paduka menyelamatkan kakakku..., Selir itu menangis. (:>5) *idekap dan ditangisi selirnya yang tercinta, kaisar yang tua itu segera menghardik kepada kepala penga!al pribadinya, ,tangkap si pembuat ribut itu%, 'omandan penga!al itu berdiri tegak dan men#a!ab, ,(mpun, Sri Baginda. (kan tetapi yang ribut adalah seluruh pasukan penga!al%, ,Jun#ungan hamba ...... tolonglah kakakku..... selamatkan dia ......%, &ang 'ui Hui menangis. &ang 'ok )iong #uga men#atuhkan diri berlutut di depan kaki 'aisar. ,Hamba hanya dapat mengharapkan kebi#aksanan Paduka dan menaruh nya!a hamba di dalam telapak tangan Paduka ....%, ,Seret &ang 'ok )iong si pengkhianat keluar%, terdengar teriakan dari luar. ,'eluarkan #ahanam itu, kalau tidak kami menyerbu ke dalam%, Suara ini diikuti suara pintu digedor gedor dari luar. ,)angkap dia...%%, 'aisar memerintah dan menudingkan telun#uknya kluar. 'omandan penga!al hendak membuka daun pintu, akan tetapi tiba tiba dari luar meloncat masuk penga!al yang men#aga di luar, mukanya pucat dan tubuhnya menggigil lalu dia men#atuhkan diri di atas lantai menghadap 'aisar sambil berkata, ,Mereka .... mereka .....akan menyerbu.....%, 0leh kepala penga!al, 'aisar dan rombongannya dika!al naik ke loteng. 'emudian 'aisar keluar dan memandang kepada pasukannya yang memberontak di luar itu. Begitu melihat munculnya 'aisar, para anak buah pasukan berteriak kacau balau, menuntut agar &ang 'ok )iong diberikan kepada mereka. 'epala penga!al yang melihat gelagat buruk, diam diam lalu menotok perdana menteri itu dan memba!anya turun lagi di luar tahunya 'aisar, kemudian dia membuka pintu dan mendorong perdana menteri itu ke luar. Banyak tangan yang penuh dendam kebencian menyambut, tubuh &ang 'ok )iong di seret seret, hu#an pukulan dan makian, penghinaan dan ludah ditu#ukan kepadanya.

'etika &ng 'ui Hui yang mendengar teriakan teriakan kakaknya itu keluar mendekati 'aisar dan men#enguk ke ba!ah, dia men#erit dan merangkul 'aisar, menangis. 'aisar sendiri terbelalak memandang betapa perdana menterinya itu, kakak dari selirnya, disiksa oleh pasukan, dipukuli dan dimaki maki. ,)olonglah kakakku..... tolonglah dia...., &ang 'ui Hui merintih dan menangis. 'aisar lalu berseru ke ba!ah dengan suara lantang, ,Haiii% Semua anggauta pasukanku....% )ahan.....% Jangan lan#utkan perbuatan gila itu%, ,Berhenti....% 'alaian iblis iblis #ahat.......% 4h huuuuhhh huuuu....%%, &ang 'ui Hui #uga men#erit #erit dan akhirnya menutupi mukanya, demikian pula 'aisar ketika melihat betapa &ang 'ok )iong sudah rebah dan tidak berkutik lagi, dengan tubuh hancur dan penuh darah. )iba tiba dari dalam rombongan pasukan dan orang orang dusun yang banyak berkumpul di tempat itu terdengar suara nyaring seorang laki laki, ,Seret iblis betina &ang 'ui Hui....% *ialah biang keladinya% *ialah yang men#atuhkan kera#aan dengan menggoda Sri Baginda% Semen#ak ada dia, kera#aan men#adi lemah dan dikuasai oleh pengkhianat pengkhianat%, *isusul suara !anita, ,Bunuh kuntilanak itu% *ia siluman betina% *ia )iat 'i ke dua ....% *ia ber#inah dengan (n -u Shan, dia mengumpulkan keluarganya untuk menguasai kera#aan% *ia harus dihukum gantung.....% Suara ini adalah suara Bu S!i .io yang ingin membalas kematian kakaknya. *ia menyebut nyebut nama tokoh !anita )iat 'i, yang dalam dongeng se#arah adalah seekor siluman rase yang men#elma !anita men#adi selir 'aisar dan menyeret kera#aan ke dalam kehancuran pula. Mendengar teriakan teriakan menghasut dari -iem )oan 'i dan Bu S!i .io ini, pasukan yang haus darah dan yang ridak puas itu lalu berteriak teriak, menuding nuding kepada &ang 'ui Hui sambil menuntut agar !anita cantik itu digantung% ,)idak....%% 'alian gila semua% )idaaaakkk....%%, 'aisar memeluk tubuh selirnya yang pucat dan hampir pingsan itu, lalu menariknya masuk, diikuti teriakan teriakan para anak buah pasukan dan rakyat setempat. 'aisar dengan muka mereh karena marahnya merangkul &ang 'ui Hui yang menangis terisak isak itu, diikuti oleh rombongan. Semua anggauta rombongan memandang dengan muka pucat, apalagi mereka mendengar suara ribut ribut di luar rumah dan kini pintu digedor gedor lagi. ,Gantung &ang 'ui Hui.....%, ,Bunuh siluman itu.....%, ,'alau tidak, rumah ini kami bakar%%, )entu sa#a 'aisar dan yang lain men#adi makin panik. 'aisar men#atuhkan diri di atas kursi, mukanya pucat dan keringatnya bercucuran membasahinya, sementara itu &ang 'ui Hui berlutut di dekat kursi 'aisar, memeluk kaki 'aisar dan memperlihatkan sikap yang memelas (menimbulkan iba) sekali, tubuhnya gemetar karena suara suara dari luar yang terdengar, suara menuntut kematiannya itu seperti u#ung pedang pedang yang ditusuk tusukan ke ulu hatinya. (:>7) Gedoran pintu makin keras, teriakan teriakan makin hebat sementara 'aisar menanti hasil para komandan pasukan penga!al yang tadi keluar untuk menyabarkan anak buahnya. Penantian yang mencekam dan menegangkan urat syara1. )iba tiba, ketik para komandan pasukan keluar dan bicara, suara suara teriakan dan gedoran pintu terhenti. Hati 'aisar lega, dia menunduk dan saling pandang dengan kekasihnya. Sepasang mata yang indah itu yang tak pernah kehilangan daya pengaruh yang membuat 'aisar terpesona, kini berlinang air mata. (kan tetapi hanya se#enak sa#a hati mereka terhibur dan harapan mereka timbul, karena tiba tiba terdengar teriakan teriakan lebih keras lagi disusul gedoran pada pintu dan dinding dan tak lama kemudian, kepala penga!al dan para pembantunya masuk dengan muka pucat, serta merta men#atuhkan diri berlutut di depan 'aisar. ,Hamba siap menerima hukuman karena hamba sekalian tidak berhasil menundukkan kemarahan mereka,, kata komandan penga!al sambil menunduk. 'aisar bangkit berdiri dan pada saat itu terdengar suara, ,Bunuh siluman &ang 'ui Hui% 'alau tidak, mari kita bunuh sa#a semua%, ,)idak% )idaaaaaakkk....% Persetan....%%, 'aisar berteriak dan lengan kirinya merangkul leher selirnya, seolah olah dia hendak melindungi kekasih tercinta itu. ,*or dor dorrrr...., pintu digedor dari luar. ,Hancurkan sa#a 3a#a lalim dan lemah....%, ,Bakar sa#a rumah ini kalau yang 'ui Hui tidak dihukum mati%, 'eadaan sudah amat berbahaya dan menegangkan. Semua bangsa!an yang berada di situ sudah men#adi pucat. Pangeran mahkota segera men#atuhkan diri berlutut di depan 'aisar. ,*alam keadaan seperti ini, mengapa Paduka masih kukuh+, putera mahkota itu menangis. Para pembesar yang setia kepada kaisar #uga membu#uk, bahkan kepala thaikam yang men#adi kepercayaan 'aisar dan yang diam diam secara pribadi memusuhi &ang 'ui Hui, berkata, ,Harap Paduka suka mempertimbangkan dengan tenang. Memang

menyakitkan hati sekali tuntutan mereka. namun, mereka tidak dapat dibendung dan kalau ditolak, tentu Paduka akan terancam bahaya, bahkan seluruh keluarga Paduka. (pakah Paduka hendak mengorbankan keselamatan Paduka sendiri dan seluruh keluarga hanya untuk satu orang yang toh tidak akan dapat Paduka selamatkan #uga+, Putera mahkota menoleh kepada &ang 'ui Hui dan berkata, suaranya keras dan penuh tuntutan, ,Seorang yang selama puluhan tahun memperoleh kemuliaan dan anugerah kebaikan 'aisar, apakah di !aktu terancam lalu melupakan budi yang besarnya melebihi nya!a itu+, &ang 'ui Hui men#adi pucat !a#ahnya dan dia men#atuhkan diri berlutut di depan 'aisar, memeluk kaki 'aisar sambil menangis dan berkata, ,Biarlah hamba membalas segala budi kebaikan Paduka....., ,)idak....% )idak....ohhh, 'ui Hui, tidak....% Jangan....%, (kan tetapi banyak tangan merenggut tubuh selir cantik itu dari pelukan 'aisar, lalu menyerahkannya kepada kepala thaikam. Selir itu diseret oleh kepala thaikam ke atas pagoda dan tak lama kemudian, terdengarlah sorak sorai para pasukan melihat tubuh selir cantik #elita itu tergantung di pagoda, tergantung lehernya dan berkelo#otan sebentar lalu terdiam. ,Hidup kaisar....%%, ,Biang keladi kelemahan telah te!as....%%, ,'ita akan menga!al 'aisar sampai titik darah terakhir%, *i sebelah dalam, 'aisar yang tadinya menangis itu terbelalak mendengar teriakan yang sama sekali berlainan itu. *ia bingung tidak tahu apa yang ter#adi, memandang ke kanan kiri. ,*i mana dia....+ Mana &ang 'ui Hui....%, Semua keluarganya men#atuhkan diri berlutut. ,*ia..... telah mengorbankan nya!a demi keselamatan paduka sekeluarga...., ,'ui Hui....%%, 'aisar berlari naik ke loteng, kemudian roboh pingsan melihat tubuh kekasihnya yang diam tidak bergerak, tergantung di pagoda itu. Peristi!a ini merupakan peristi!a berse#arah yang kemudian terkenal di seluruh )iongkok sampai berabad abad lamanya. Bagi mereka yang ikut merasa berduka dan terharu mendengar cerita tentang pemutusan hubungan cinta yang amat menyedihkan ini, menganggap 'aisar itu lemah dan telah melakukan kesalahan besar. Peristi!a ini men#adi terkenal sekali ratusan tahun kemudian, bahkan di#adikan cerita drama yang dipanggungkan dan men#adi bahan karangan cerita tentang peristi!a itu yang tak terhitung banyaknya. -ebih terkenal sekali setelah sastra!an Po "u $ menulisnya dengan #udul ,'esalahan (badi,. *engan lesu dan penuh duka, rombongan 'aisar melan#utkan per#alanan mengungsi ke Secuan dan kematian selir tercinta itu melumpuhkan seluruh gairah hidup 'aisar yang sudah tua itu. (kan tetapi, di tengah per#alanan, kembali ter#adi peristi!a hebat. 'etika rombongan itu sedang beristirahat dan bermalam di sebuah dusun kecil di daerah yang sepi di perbatasan Secuan, malam itu tiba tiba heboh karena ter#adinya pembunuhan atas diri seorang di antara para pengeran yang ikut mengungsi. (:>9) Pangeran ini adalah adik pangeran mahkota. *i !aktu malam yang amat sunyi itu, dua sosok bayangan berkelebat di atas genteng rumah rumah yang di#adikan tempat mengaso rombongan 'aisar. Mereka ini bukan lain adalah Bu S!i .io dan -iem )oan 'i. 'eduanya, sebagai mata mata (n -u Shan, setelah berhasil mengasut anak buah pasukan penga!al sehingga terbunuhnya &ang 'ui Hui dan kakaknya, diam diam terus mengikuti dan membayangi rombongan itu, mencari kesempatan baik untuk membunuh 'aisar% $nilah tu#uan mereka, karena matinya 'aisar akan merupakan kemenangan besar bagi (n -u Shan. (kan tetapi, mereka berdua salah masuk% Mereka memasuki kamar pangeran muda yang berada di sebelah kamar 'aisar. 'etika dua batang pedang di tangan mereka bergerak, tubuh di atas pembaringan, di dalam kelambu yang tertusuk pedang dan mengeluarkan pekik maut bukanlah tubuh 'aisar, melainkan tubuh pangeran itu% barulah kedua orang ini tahu bah!a mereka telah keliru, dan cepat mereka meloncat dan keluar dari dalam kamar itu melalui #endela. ,)angkap pen#ahat%, ,)angkap pembunuh%%, *alam seke#ap mata sa#a kedua orang mata mata itu dikepung oleh belasan orang penga!al dan disergap. )entu sa#a Bu S!i .io dan -iem )oan 'i membela diri dan membalas dengan serangan serangan dahsyat. )er#adilah pertandingan keroyokan di ruangan yang cukup terang itu dan makin lama makin banyaklah penga!al yang datang mengeroyok. Menghadapi pengeroyokan banyak sekali penga!al yang berkepandaian tinggi, dua orang itu men#adi repot #uga. *engan berdiri saling membelakkangi, S!i .io dan )oan 'i saling melindungi, pedang mereka bergerak cepat menyambar nyambar ke depan, kanan dan kiri menangkis semua sen#ata yang datang bagaikan hu#an ke arah mereka. Suara beradunya sen#ata nyaring diselingi teriakan teriakan para pengeroyok memecah kesunyian malam di dusun itu.

)idak kurang dari delapan orang pengeroyok roboh oleh pedang mereka dan kini para penga!al atas komando per!ira atasan mereka mengurung dan mengatur barisan. 'esempatan ini dipergunakan oleh Bu S!i .io untuk menggeser kakinya mundur sampai punggungnya beradu dengan punggung -iem )oan 'i. 'emudian dia berbisik, suaranya mengandung keharuan, ,Maa1, 'oko. (ku yang membu#ukmu ke sini sehingga kau #uga menghadapi bahaya maut...., ,Hushhh...., mati atau hidup kita berdua, Moi moi...., ,(ku tak takut mati, tapi.... aku belum sempat membalas segala kebaikanmu, 'oko...., ,)idak ada kebaikan di antara kita. 'ita saling mencinta, bukan+ Mencinta sampai kita mati bersama%, 4capan )oan 'i ini membangkitkan semangat di dalam hati S!i .io. Sambil memengang pedang erat erat dan tangan kirinya dikepal, dia berkata. ,(ku akan merasa bangga denganmu, 'oko%, Percakapan bisik bisik itu dihentikan karena kini para pengeroyok yang tadi mengurung mereka telah mulai menyerang. 'ini pengeroyokan mereka teratur, dan serangan datang bertubi tubi, berantai karena mereka mengelilingi dua orang ini sampai tiga empat baris. S!i .oi dan )oan 'i kembali harus menggerakan pedang masing masing untuk menangkis dan melindungi tubuh mereka, namun karena datangnya serangan tidak seperti tadi, kadang kadang bertubi tubi dan susul menyusul, mereka berdua men#adi repot sekali dan tiba tiba terdengar S!i .io mengeluh perlahan ketika bahu kirinya terkena hantaman gagang tombak. Biarpun keduanya telah terluka, namun mereka terus mengamuk, pedang mereka menyambar nyamabar dan kembali robohlah empat orang pengeroyok, sungguhpun mereka berdua sendiri #uga mengalami luka luka bacokan. Maklumlah keduanya bah!a menghadapi pengeroyokan demikian banyak penga!al, Mereka tidak mungkin dapat meloloskan diri, maka mereka mengamuk untuk dapat membunuh sebanyak mungkin musuh sebelum mereka berdua dirobohkan.Mereka berdua sudah bertekad untuk mela!an sampai mati. (kan tetapi tiba tiba ter#adi perubahan. Para pengurung dan pengeroyok men#adi kacau balau dan terdengar suara meledak ledak nyaring serta disusul pekik pekik kesakitan dan robohlah beberapa orang pengeroyok yang kena disambar oleh sebatang cambuk berduri. Juga ada para pengeroyok yang dilempar lemparkan sepasang lengan yang amat kuat. S!i .io dan )oan 'i terke#ut dan girang sekali karena maklum bah!a ada bala bantuan datang. Mereka tadinya menduga bah!a yang datang tentulah teman teman mereka, para mata mata yang disebar oleh (n -u Shan. (kan tetapi mereka men#adi terheran heran dan kagum sekali ketika menyaksikan bah!a yang mendatangkan kekacauan pada pihak para pengeroyok hanyalah dua orang, seorang pemuda tinggi besar yang gagah perkasa, yang menggunakan kedua tangannya melempar lemparkan para penga!al, dan seorang dara yang amat cantik #elita dan gagah, dara yang mengamuk dengan sebatang cambuk berduri dan sebatang pedang, gerakannya cepat dan ganas. Siapakah dua orang yang tidak dikenal oleh S!i .io dan )oan 'i itu+ Mereka adalah 0u! Soan "u, gadis Pulau .ereka yang lihai itu, dan pemuda tinggi besar '!ee -un, murid -am hai Seng #in yang tinggal di Pulau 'ura kura di laut selatan. (:><) Seperti telah diceritakan di bagian depan, mereka berdua saling ber#umpa di puncak (!an Merah di Pegunungan )ai hang san, yaitu di tempat tinggal )ee tok Siangkoan Hou!. 0u! Soan "u gadis Pulau .eraka itu datang bersama Sin -iong sedangkan '!ee -un yang men#adi teman seper#alanan dan sahabat S!at Hong datang pula bersama gadis itu. )adinya, sebelum Sin -iong pergi bersama S!at Hong untuk mencari )he '!at -in di Bu tong pai, pemuda ini yang merasa kasihan kepada Soan "u menitipkan gadis itu kepada )ee tok Siangkoan Hou!. (kan tetapi melihat Sin -iong pergi bersama S!at Hong, Soan "u tidak mau tinggal di tempat itu, lalu dia pun pergi hendak mencari ayahnya. *an '!ee -un, yang merasa tertarik kepada gadis cantik #elita dan galak serta #u#ur itu, segera berpamit dan cepat lari menge#ar Soan "u. *i kaki pegunungan )ai hang san, barulah '!ee -un mampu menyusul Soan "u karena gadis itu memperlambat larinya dan ber#alan dengan termenung. Setelah kini mulai melakukan per#alanan seorang diri, barulah Soan cu merasa bingung sekali. tadinya, melakukan per#alanan bersama Sin -iong, dia tidak tahu apa apa, hanya ikut sa#a dan segeralah hal diputuskan oleh pemuda itu. Setelah kini sadar bah!a dia berada seorang diri di dunia yang luas ini, dia merasa kesepian dan bingung. *ia tidak mengenal tempat dan tidak tahu harus menu#u ke mana untuk mencari ayahnya% )eringat akan semua ini, hatinya kecil dan gelisah, #uga marah. Marah kepada Sin -iong yang meninggalkanya. ,.ona 0u!, perlahan dulu.....%, 'arena termenung dan hatinya gelisah, Soan "u sama sekali tidak memperhatikan keadaan sekitarnya maka dia tidak tahu bah!a ada orang membayanginya di belakkang. Barulah dia terke#ut ketika mendengar seruan itu dan cepat dia membalikkan tubuhnya

memandang. *ia cemberut melihat bah!a yang memanggilnya adalah pemuda tinggi besar yang pernah bertempur dengan dia di Puncak (!an Merah karena pemuda ini membela S!at Hong dan dia membela Sin -iong. )eringat akan peristi!a itu, tiba tiba sa#a dia merasa gelisah dan menahan keta!anya dengan senyum lebar, lalu menutupi mulutnya. Melihat gadis itu menahan keta!a, namun #elas sinar mata gadis itu menterta!akannya, '!ee -un mengerutkan alisnya yang tebal, akan tetapi dia pun tersenyum dan berkata sambil men#ura, ,.ona 0u!, mengapa engkau menahan keta!a dan menyembunyikan senyum+ Menyambut seorang kenalan dengan senyum lebar di bibir merupakan penghormatan paling besar. Senyum adalah seperti matahari pagi, menghidupkan menenteramkan, penuh damai dan bahagia....., Mendengar ucapan pemuda itu yang diatur seperti orang membaca sa#ak, Soan "u terta!a dan dia kagum #uga. )erdengar amat indah kata kata tadi. (kan tetapi timbul pula kenakalannya dan dai men#a!ab dengan nada menge#ek, ,0rang She '!ee, aku terta!a bukan menyambutmu, melainkan teringat akan peristi!a yang amat lucu. ;ngkau datang bersama Han S!at Hong, membelanya mati matian, akan tetapi sekarang di manakah dia+ ;ngkau ditinggalkan begitu sa#a% Betapa lucunya% -ucu ataukah menyedihkan+, (lis tebal itu makin dalam berkerut, akan tetapi kemudian '!ee -un tersenyum lagi dan mengangguk angguk. ,Memang lucu sekali% Ha ha ha ha, lucu sekali%, Melihat pemuda itu tidak tersinggung malah terta!a ta!a, Soan "u men#adi penasaran. ,(pa yang lucu+, bentaknya. ,'au..... eh, kita berdua.... yang lucu. Mengapa bisa begini kebetulan+, ,(pa yang kebetulan+, Soan "u makin penasaran karena e#ekannya itu kini agaknya malah dibalikan oleh pemuda itu kepadanya. ,Bukankah kebetulan sekali nasib kita amat serupa+ (ku datang bersama .ona S!at Hong dan aku ditinggalkan, sebaliknya engkau pun datang bersama Sin -iong dan engkau ditinggalkan pula. .asib kita benar serupa, bukankah ini amat lucunya+, ?a#ah Soan "u men#adi merah sekali. ,Sratttt%, Pedang "oa kut kiam yang bersinar sinar telah berada di tangan kanannya.'!ee -un terke#ut bukan main, hanya memandang bengong karena sama sekali tidak menyangka bah!a gadis yang dianggapnya #u#ur dan lincah gembira ini demikian mudah tersinggung% ,;h, .ona 0u!..... kau.... marah oleh godaanku tadi+, ,Siapa marah+ Hayo cabut pedangmu, kita lan#utkan pertempuran kita yang terhenti ketika di Puncak (!an Merah. (ku masih belum kalah olehmu%, '!ee -un penarik napas pan#ang, hatinya lega. )epat dugaannya, nona ini sama sekali bukan tersinggung oleh godaannya, melainkan karena memiliki !atak aneh, ingin melan#utkan pertempuran ketika mereka saling membela sahabat masing masing di Puncak (!an Merah. ,?ah, berat, .ona. (ku terima kalah. *lam geberakan geberakan yang pernah kita lakukan itu sa#a aku sudah tahu bah!a ilmu kepandaianmu #auh lebih tinggi daripada aku. Pula kita bukanlah musuh. terserah kalau .ona hendak menganggap aku musuh, akan tetapi aku '!ee -un sama sekali tidak menganggap kau sebagai musuhku. Bahkan sebaliknya, di antara kita, mau atau tidak telah terdapat ikatan persahabatan yang amat erat., ,Hemm, #angan kau mencoba untuk membu#uku. Persahabatan dari mana+ ;nak sa#a kau bicara%, ,,;h, apakah kau hendak menyangkal bah!a engkau adalah sahabat baik dari '!a Sin -iong, .ona+, ,Memang, dia adalah sahabat baikku, bukan engkau%, ,.ah, kalau engkau sahabat baik dari dari '!a Sin -iong, berarti engkau adalah sahabat baikku pula. '!a Sin -iong adalah Suheng dari Han S!at Hong, dan .ona itu adalah sahabatku. Sahabat dari Si Suheng tentu #uga men#adi sahabat baik dari sahabat Si Sumoi, bukan+, ,Hemm, kau memang pandai bicara., Soan "u menyarungkan kembali pedangnya. ,Bilang sa#a bah!a kau tidak berani mela!an aku%, ,)entu sa#a tidak berani, karena memang pedangku bukan untuk mela!an, melainkan untuk membantumu mencari kembali (yahmu. Bukankah kau heendak mencari (yahmu, .ona+ )ahukah kau ke mana kau harus mencarinya+, *itegur seperti itu, Soan "u men#adi bingung lagi. Memang tadi dia sedang termenung bingung, tidak tahu harus pergi ke mana, dengan matanya yang indah terbelalak gadis itu memandang kepada '!ee -un dan menggelengkan keplanya, lalu dia berkata, ,(pakah kau tahu+, ,)entu sa#a aku tidak tahu, .ona. (ku belum mengenal (yahmu itu. (kan tetapi, sebagai seorang gadis muda, sungguh tidak leluasa bagimu untuk mencari sendiri. (ku dapat membantumu, aku sering merantau dengan guruku dahulu, dan aku banyak mengenal daerah daerah, tahu pula dunia kang ou!se sehingga agaknya akan lebih menguntungkan bagimu dan menyenangkan bagiku kalau kita melakukan per#alanan bersama. )entu sa#a kalau kau suka.....,

Sampai lama Soan "u menatap !a#ah pemuda itu, kemudian dia menghela napas, berkata, ,;ngkau baik sekali, seperti Sin -iong. )entu sa#a engkau tidak dapat kuandalkan seperti dia, kepandaianmu tidak sehebat dia. (kan tetapi engkau #uga gagah perkasa, #u#ur dan itu sudah cukup untuk meyakinkan aku bah!a engkau tentu dapat men#adi seorang sahabat., ,Ha ha ha, terima kasih, ha ha ha% Sudah kuduga bah!a engkau adalah seorang gadis yang luar biasa, polos dan tidak berpura pura, cantik dan gagah perkasa. Ha ha ha%, '!e -un terta!a dengan bebas dan terke#utlah Soan "u ketika melihat betapa air mata mengalir di kedua pipi pemuda tinggi besar yang gagah dan tampan ini. ,;h, kau menangis++, '!ee -un menghentikan ta!anya, mengusap air mata dengan u#ung lengan ba#unya sambil menggeleng kepala. ,$ni adalah penyakitku, .ona. (ku selalu mengeluarkan air mata kalau terta!a terlalu gembira. (kan tetapi, kalau dilihat kenyataannya, apa sih bedanya antara ta!a dan tangis+ (pakah bedanya antara senang dan susah, antara nyeri dan nikmat+ 'esemuanya adalah dua muka dari satu tangan, tak terpisahkan. Mencari yang satu, pasti akan ketemu dengan yang ke dua., ,?ah, kau memang seorang manusia aneh, '!ee toako. 'au gagah perkasa, pemberani, pandai bersa#ak, pandai 1ilsa1at, dan.... cengeng%, Girang bukan main hatinya mendengar gadis itu menyebutnya toako, tanda bah!a gadis itu benar benar mau menerima persaudaraan atau persahabatan diantara mereka. ,0u! siocia..... atau engkau lebih senang kusebut adik+, ,Sebut sa#a namaku Soan "u., ,Bagus% 'au hebat% Soan "u kau percayalah, aku '!ee -un bukanlah seorang yang berhati palsu. ;ngkau tidak akan kece!a menaruh kepercayaan kepadaku dan sudi menerima uluran tangan persahabatan dariku. (ku akan berdaya upaya sedapat mungkin untuk mencari (yahmu itu. Siapakah nama beliau+, ,(yahku bernama 0u! Sian 'ok, tokoh besar dari Pulau .eraka yang sudah belasan tahun meninggalakn Pulau .eraka., )iba tiba '!ee -un memandang dengan mata terbelalak dan mukanya berubah agak pucat, bibirnya bergetar ketika dia menegaskan. ,Pu.... Pulau..... .eraka+, Soan "u tersenyum. ,(pakah kau masih mau menganggap aku sahabat setelah kau tahu aku adalah seorang gadis dari Pulau .eraka+, ,;h eh, #angan salah paham, Soan "u. (ku..... hanya terke#ut sekali mendengar ada pulau yang namanya seperti itu. Pernah guruku, -am hai Seng#in mengatakan bah!a di dalam dongeng yang tersebar diantara kaum kang ou!, terdapat sebutan dua pulau. Pertama adalh Pulau ;s....., ,)empat tinggal Sin -iong dan S!at Hong%, ,Benar, dan aku sudah merasa bahagia bukan main telah bertemu dengan seorang puteri Pulau ;s. dan 'e dua, menurut Suhu adalah pulau yng tentu tidak pernah ada dan hanya ada dalam dongeng, adalah Pulau .eraka........, ,Bukan dongeng. (kulah gadis Pulau .eraka., 0u! Soan "u lalu menceritakan dengan singkat keadaan Pulau .eraka, #uga tentang ayahnya yang minggat dari pulau ketika ibunya te!as melahirkan dia. ,(h, kasihan sekali engkau, Soan "u., ,(yahku yang patut dikasihani., (:>=) ,)idak% (yahmu telah melakukan hal yang amat keliru. Perbuatannya lari dari Pulau .eraka itu #elas membayangkan betapa ayahmu hanyalah mengingat akan dirinya sendiri sa#a., ,'!ee -un% (pa yang kaukatakan ini+ kau berani menghina nama ayah di depanku+, Soan "u melotot marah. ,Maa1, Soan "u. (ku sama sekali tidak menghina siapa pun. (ku hanya bicara berdasarkan kenyataan. $bumu meninggal duni ketika melahirkanmu, apakah beliau itu salah+ ;ngkau sendiri yang dilahirkan dan kelahiran itu mengakibatkan kematian ibumu, apakah engkau pun bersalah+ )entu sa#a tidak% Mendiang ibumu dan engkau sama sekali tidak bersalah dan kematian itu adalah suatu hal yang !a#ar, yang sudah semestinya dan lumrah karena hidup dan mati hal yang biasa. (kan tetapi ayahmu. Beliau malah lari meninggalkan pulau, meninggalkan anaknya yang baru terlahir% (pakah perbuatan ini harus kubenarkan sa#a+ 'alau aku berbuat demikian, berarti aku bukan membenarkan secara #u#ur, melainkan men#ilat untuk menyenangkan hatimu., -enyap kemarahan Soan "u. *ia menunduk. ,kau aneh, '!ee toako, aneh dan terlalu terus terang. Habis andaikata benar seperti yang kau katakan bah!a (yah terlalu mementingkan diri sendiri apakah aku, sebagai anaknya tidak boleh mencari (yahku+, ,Bukan begitu, Soan "u. )entu sa#a engkau harus mencari (yahmu dan aku akan membantumu sampai kita berhasil menemukan (yahmu. Mudah mudahan sa#a kita akan berhasil karena harus diakui betapa akan sukarnya mencari seorang yang tidak kita ketahui berada di mana. (kan tetapi aku percaya bah!a kalau memang (yahmu yang telah pergi

selama belasan tahun itu berada di daratan, sebagai seorang tokoh besar, tentu ada orang kang ou! yang mengetahuinya., *emikanlah, kedua orang muda ini melakukan per#alanan bersama dan makin eratlah hubungan diantara mereka. *alam diri masing masing mereka menemukan sahabat yang cocok kepribadian yang serasi dengan !atak masing masing, terbuka, #u#ur dan tidak bisa bermanis manisan muka. Soan "u mulai tertarik sekali kepada pemuda tinggi besar yang tampan, #u#ur, #enaka dan biarpun kelihatan kasar, namun ternyata pandai bernyanyi dan membaca sa#ak sa#ak indah. *i lain pihak, '!ee -un #uga tertarik sekali oleh pribadi Soan "u, seorang gadis yang kadang kadang kelihatan liar dan ganas, tidak pernah menyembunyikan perasaan, namun kadang kadang begitu lembut dan penuh si1at keibuan. makin akrab hubungan mereka, makin terobatlah hati yang tadinya luka oleh asmara. '!ee -un mulai dapat melupakan S!at Hong yang dikaguminya, sedangkan Soan "u mulai dapat melupakan Sin -iong. '!ee -un bersama Soan "u melakukan penyelidikan sampai #auh ke barat, karena dia mendengar dari seorang tokoh 'ang ou! bah!a nama 0u! Sian 'ok pernah muncul dibarat. (kan tetapi, pada !aktu mereka melakukan per#alanan ke barat untuk mencari #e#ak tokoh Pulau .eraka itu, keadaan sudah kacau balau oleh perang dan arus manusia ke barat amat banyak. 'edua orang muda itu terba!a harus manusia dan mereka pun seperti dua orang yang sedang mengungsi ke barat. 'etika mendengar bah!a rombongan 'aisar yang melarikan diri berada di depan, mendengar pula tentang kematian selir terkenal &ang 'ui Hui bersama kakaknya yang men#adi perdana menteri, '!ee -un berkata kepada temannya, ,Soan "u, mari kita melihat keadaan 'aisar. (ku tidak mencampuri urusan perang, akan tetapi siapa tahu, rombongan keluarga bangsa!an tertinggi yang melarikan itu akan menarik perhatian orang orang kang ou!, termasuk (yahmu., Seperti biasa selama melakukan per#alanan bersama, Soan "u hanya menyetu#ui karena dia sendiri tidak tahu apa apa. hanya mengharapkan untuk bertemu dengan ayahnya mulai menipis karena sampai saat itu belum #uga ada keterangan yang #elas dan meyakinkan tentang diri ayahnya. Malam itu mereka dapat menyusul rombongan 'aisar yang berada dalam keadaan berduka setelah ter#adi peristi!a pembunuhan &ang 'ui Hui karena 'aisar selalu murung dan berduka sekali. *an seperti diceritakan di bagian depan, pada malam itu ter#adi lagi peristi!a hebat yang menimpa rombongan 'aisar, ketika Bu S!i .io dan -iem )oan 'i diam diam menyelinap ke dalam temapat penginapan dan hendak membunuh 'aisar akan tetapi salah masuk dan sebaliknya membunuh seorang pangeran muda. 'etika Soan "u dan '!ee -un melihat dua orang muda yang dengan gagah perkasa mengamuk dan dikepung ketat oleh para penga!al, telah menderta luka luka namn masih terus mengamuk hebat, '!ee -un men#adi kagum dan berbisik, ,Melihat gerakannya, pemuda gagah itu tentu murid Hao san pai adalah orang gagah, pendekar se#ati, maka sepatutnya kita menolong mereka., Soan "u mengangguk.,Memang tidak adil sekali dua orang dikeroyok puluhan orang pera#urit seperti itu. Gadis itu pun gagah dan cantik. Mari, )oako, kita bantu mereka meloloskan diri., Mereka lalu melayang turun dari atas pohon dari mana mereka tadi mengintai, dan tak lama kemudian gegerlah para pengeroyok ketika dua orang muda ini menyerbu dari luar kepungan dan merobohkan para pengeroyok dengan amat mudahnya. '!ee -un tidak mencabut pedangnya, melainkan menggunakan kedua tangannya yang kuat menangkapi dan melempar lemparkan penga!al yang menghadang di depannya, sedangkan Soan "u mengamuk dengan cabuk berduri di tangan kri dan sebatang pedang di tangan kanan. Gerakan dara ini bukan main ganasnya, cambuknya meledak ledak dan setiap ledakan disusul robohnya seorang pengeroyok, pedangnya membuat gerakan cepat sehingga tampak sinar bergulung gulung yang merontokan semua sen#ata la!an. (:>>) ,Harap Ji !i mundur dan cepat lari, biar kami menahan mereka%, kata '!ee -un sambil menggerakkan sikunya yang kuat merobohkan seseorang penga!al yang mener#angnya dari belakkang. ,)erima kasih atas bantuan Ji !i ((nda Berdua)%, seru -iem )oan 'i dengan girang karena dia kha!atir sekali akan keadaan kekasihnya. Sambil menggerakkan pedang, mereka lalu mundur dan membuka #alan darah, merobohkan mereka yang berani menghadang dan karena kini para penga!al itu dikacaukan oleh '!ee -un dan Soan "u, tidak sukar bagi S!i .io dan )oan 'i untuk meloloskan diri dari kepungan yang sudah terpecah belah itu. Setelah melihat dua orang itu menghilang, '!ee -un #uga menga#ak Soan "u meninggalkan gelanggang pertempuran dan menghilang di dalam gelap, menge#ar bayangan dua orang yang mereka tolong itu. Men#elang pagi, Soan "u dan '!ee -un melihat dua orang yang ditolongnya tadi sedang menanti mereka di luar sebuah hutan besar. Melihat dua orang penolong mereka,

S!i .io dan )oan 'i cepat ma#u dan memberi hormat dengan mengangkat kedua tangan ke depan dada dan membungkuk. ,Banyak terima kasih kami haturkan atas bantuan Ji !i yang mulia,, kata )oan 'i. ,'alau tidak mendapat bantuan Ji !i, tentu kami berdua telah te!as di tangan para penga!al 'aisar itu., ,(h, diantara kita, bantu membantu merupakan hal yang sudah se!a#arnya,, #a!ab '!ee -un. ,kami sendiri #uga mengharapkan bantuan Ji !i., ,Bantuan apa+ 'ami akan bergembira sekali kalau dapat membantu Ji !i,, seru -iem )oan 'i yang telah merasa berhutang budi. ,'ami berdua sedang mencari seorang tokoh bernama 0u! Sian 'ok, tokoh dari Pulau .eraka. Barangkali Ji !i dapat membantu kami di mana adanya 0u! locianp!e itu+, 'aget #uga S!i .io dan )oan 'i mendengar disebutnya Pulau .eraka, mereka saling pandang dan menggelengkan kepala. ,Sayang, kami sendiri belum pernah mendengar nama 0u! Sian 'ok dari Pulau .eraka. (kan tetapi kami akan membantu sekuat tenaga. *i manakah adanya beliau yang terakhir kalinya, dan apakah Ji !i sudah mendapatkan #e#aknya+, ,$tulah sukarnya. 'ami tidak tahu beliau berada di mana maka mengharapkan keterangan dari orang orang kang ou!., ,'alau begitu, mari Ji !i ikut dengan kami ke timur. Saya kira, mencari seorang tokoh besar di dunia kang ou! akan bisa kita dapatkan keterangan selengkapnya di sekitar kota ra#a. (palagi sekarang, setelah per#uangan (n -u Shan )ai ciangkun berhasil, tentu banyak tokoh kang ou! muncul di kota ra#a dan kita dapat bertanya tanya kepada mereka., ,(kan tetapi kabarnya di sana ter#adi perang, bahkan banyak orang mengungsi ke Secuan., )oan 'i tersenyum. ,Jangan kha!atir, kami berdua adalah orang orang dalam% 'ami berdua beker#a untuk (n tai ciangkun, maka kami mempunyai banyak kenalan di sana. Sekarang )iang an telah diduduki, dan agaknya keadaan tentu telah aman kembali. , Mereka bercakap cakap dan terdapatlah kecocokan di antara mereka. Juga Soan "u men#adi akrab dengan S!i .io. Gadis Pulau .eraka yang masih hi#au ini senang sekali mendengar penuturan S!i .io yang sudah berpengalaman, sebaliknya S!i .io #uga kagum terhadap dara cantik yang ternyata adalah seorang dari Pulau .eraka yang hanya dikenal dalam dongeng, kagum menyaksikan kehebatan ilmu kepandaian Soan "u tadi dan #uga ngeri menyaksikan sen#ata sen#ata yang ampuh dan ganas itu. Berangkatlah mereka berempat, kembali ke timur menu#u ke )iang an, kota ra#a pertama yang telah ter#atuh ke tangan (n -u Shan. Setelah berhasil menduduki -ok yang ibu kota kedua itu melalui pertempuran yang seru, (n -u Shan memimpin pasukan intinya menu#u ke )iang an. 'embali dia harus menghadapi perla!anan gigih di -embah )ung 'uan, akan tetapi setelah lembah ini didudukinya, pasukan pasukan terus menekan dan bergerak menu#u ke )iang an. *emikianlah, )iang an, ibu kota yang megah itu, diserbu dan didudukinya dengan amat mudah, hampir tidak ada perla!anan sama sekali. Hal ini adalah karena banyak kaki tangan dan mata matanya yang dipimpin oleh 0u!yang "in "u dan )he '!at -in, telah lebih dulu melakukan kekacauan kekacauan sehingga melemahkan pertahanan, #uga 'aisar melarikan diri meninggalkan kota ra#a )iang an, hal ini membuat para pasukan pen#aga men#adi kehilangan semangat dan sebagian besar di anatara mereka menyatakan takluk tanpa melalui peperangan yang lama, ada pula yang melarikan diri menyusul rombongan 'aisar ke barat. Seperti biasa ter#adi di !aktu perang, dari #aman dahulu sebelum se#arah tercatat sampai sekarang, akibat akibat yang mengerikan ter#adi dan menimpa diri pihak yang kalah perang. *emikian pula nasib para bangsa!an di kota ra#a yang tidak sempat melarikan diri. Banyak orang dibunuh hanya oleh tudingan #ari tangan orang lain yang mem1itnahnya, mengatakan bah!a orang itu adalah mata mata pemrintah. Mayat bergelimpangan di sepan#ang #alan dan anggauta anggauta pasukan pemberontak yang menang perang itu berpesta pora mengangkuti harta benda dan !anita dari pihak yang kalah. Jerit tangis !anita !anita yang dipaksa dan diperkosa, membumbung tinggi ke angkasa, bercampur baur dengan sorak dan ta!a kemenangan. *an (n -u Shan, seorang yang ahli dalam hal memimpin pasukan, senga#a membiarkan sa#a hal itu ter#adi agar darah yang bergolak di dada para anak buahnya dapat diredakan. Beberapa hari kemudian, setelah anak buahnya sepuas puasnya dan sekenyang kenyangnya mengganggu !anita dan merebutkan harta benda yang ditinggal lari, barulah muncul perintah yang melarang perbuatan seperti itu. (6@@) .amun (n -u Shan #uga tidak melupakan #an#i #an#inya kepada para pembantunya yang telah ber#asa. *engan royal dia lalu membagi bagikan pangkat, gedung bekas tempat tinggal para bangsa!an yang melarikan diri atau terbunuh, membagi bagikan harta benda dan para puteri cantik yang men#adi ta!anan. Maka selama beberapa bulan lamanya berpesta poralah para kaki tangan (n -u Shan yang menerima hadiah hadiah itu.

)entu sa#a (n -u Shan lebih lagi memperhatikan para pembantu yang tangguh dan yang masih diharapkan bantuan mereka. 'epada mereka ini dia memberi hadiah yang lebih besar lagi. *ia tidak mengingkari #an#inya terhadap para pembantu yang ber#asa besar seperti )he '!at -in bekas 3atu Pulau ;s itu, maka setelah )iang an diduduki, putera )he '!at -in yang bernama Han Bo ong lalu diberi anugerah pangkat pangeran% )he '!at -in sendiri diangkat men#adi seorang panglima penga!al, sedangkan 0u!yang "in "u diangkat men#adi koksu (guru penasihat negara). *apat dibayangkan betapa girangnya hati )he '!at -in. "ita citanya tercapai, puteranya telah men#adi pangeran dan kalau dia pandai mengatur kelak siapa tahu terbuka kesempatan bagi para puteranya untuk men#adi 'aisar% )idaklah mengherankan apa yang terkandung dalam hati )he '!at -in sebagai cita cita ini. Sudah la#im bagi kita manusia di dunia ini untuk selalu men#adi hamba dari cita cita kita sendiri. Seluruh kehidupan ini seolah olah dikuasai dan diatur oleh cita cita kita masing masing. 'ita tenggelam dalam khayal dan cita cita, tidak tahu betapa cita cita amatlah merusak hidup kita . "ita cita membuat pandang mata kita selalu memandang #auh ke depan penuh harapan untuk mencapai sesuatu yang kita cita citakan. Pandang mata yang selalu ditu#ukan ke masa depan yang belum ada ini, tangan yang di#angkaukan ke depan untuk selalu menge#ar apa yang belum kita miliki membuat kita hidup seperti dalam bayangan. 'ita tidak mungkin dapat menikmati hidup, padahal hidup adalah saat demi saat, sekarang ini, bukan masa depan yang merupakan bayangan khayal atau masa lalu yang sudah mati. Sekali kita menghambakan diri kepada cita cita, selama hidup kita akan terbelenggu oleh cita cita karena tidak ada cita cita yang dapat terpenuhi sampai selengkapnya, dan kita terseret ke dalam lingkaran setan yang tak berkeputusan. Mendapat satu ingin dua, memperoleh dua menge#ar tiga dan selan#utnya, itulah cita cita% *an semua itu akan kita ke#ar terus sampai kematian merenggut kehidupan kita, bahkan di ambang kubur sekali pun di !aktu mendekati kematian, kita masih terus di cengkeram cita cita, yaitu cita cita untuk masa depan sesudah mati% Betapa mungkin kita dapat menikmati hidup ini kalau mata kita selalu memandang masa datang yang belum ada+ Sebaliknya, orang yang bebas dari cita cita, bebas dari masa lalu dan masa depan, dapat menghayati hidup ini saat demi saat% *emikian pula dengan )he '!at -in. "ita citanya tercapai dengan diangkatnya puteranya men#adi pangeran, akan tetapi sudah habis di situ sa#akah cita citanya+ Sama sekali belum% #auh dari pada cukup atau habis% Bahkan cita cita barunya yang lebih hebat baru sa#a dia mulai, yaitu cita cita melihat puteranya men#adi kaisar% 'arena cita cita ini, maka keadaannya pada saat itu tidak terasa membahagiakan, bahkan terasa amat kurang. Hanya pangeran% hanya panglima penga!al% #auh dibandingkan dengan puteranya men#adi kaisar dan dia men#adi ibu suri% Banyak orang membantah, mengatakan bah!a cita cita mendatangkan kema#uan, tanpa cita cita kita tidak akan ma#u. (pakah cita cita itu+ (pakah kema#uan itu+ "ita cita adalah keinginan akan sesuatu yang belum terdapat oleh kita. *an keinginan seperti ini merupakan dorongan na1su yang tak mengenal kenyang, makin dituruti makin lapar dan haus, menghendaki yang lebih. *an akhirnya akan sukar dibedakan lagi dengan ketamakan, kerakusan yang mendatangkan pertentangan, permusuhan dan kesengsaraan. *an apakah kema#uan itu+ Sudah men#adi pendapat umum bah!a kema#uan adalah kedunia!ian, harta benda, kedudukan, nama besar. (pakah ,kema#uan, seperti ini mendatangkan kebahagiaan, hanya mereka yang telah memiliki nama terkenal sa#a yang mampu men#a!ab, dan #a!abannya pasti )$*('% Bahkan sebaliknya malah. makin banyak kedudukan atau nama besar, makin ketat kita melekat kepada dunia!i, makin banyak pula kesengsaraan hidup yang kita derita berupa kekece!aan, pertentangan dan kekha!atiran. karena yang sudah pasti sa#a, hanya mereka yang masih memiliki lahir batin yang akan kehilangan% *an kehilangan berarti kekece!aan, kedukaan dan sebelumnya ter#adi kehilangan, kita digerogoti kekha!atiran. 'embali kepada keadaan )he '!at -in. hasil yang dicapai sampai ke tara1 itu disambut dengan pesta pora di dalam sebuah gedung besar, sebuah istana kepunyaan seorang pangeran yang telah dibunuh. )he '!at -in mengadakan pesta besar dan mengundang banyak teman teman para pembesar di kota ra#a. (mat meriah pesta yang diadakan di istana Pangeran Han Bu 0ng itu. )he '!at -in yang menyambut para tamu bersama puteranya, mengenakan pakaian yang amat me!ah dan indah, pakaian yang sepatutnya dipakai oleh seorang ratu atau ibu suri tulen. (da pun Han Bu 0ng yang biarpun masih belum de!asa namun bertubuh tinggi dan ber!a#ah tampan itu mengenakan pakaian yang pantas pula lagi seorang pangeran tulen. Biarpun (n -u Shan sendiri yang kini telah men#adi kaisar baru tidak datang dan hanya mengirim !akil karena dia sendiri sibuk merayakan kemenangannya, namun hampir semua pembantu (n -u Shan yang kini men#adi orang orang berpangkat dan bangsa!an baru itu memenuhi halaman istana yang luas. ratusan lampu penerangan membuat tempat itu terang benderang seperti siang hari sa#a, dan suasana men#adi gembira oleh suara tetabuhan yang menyambut datangnya para tamu yang berbondong bondong. Biasanya,

kalau ada pembesar atau bangsa!an mengadakan pesta, rakyat tentu bergerombol di luar untuk menonton. (6@:) (kan tetapi pada !aktu itu tidak nampak seorang pun karena pada !aktu itu, rakyat penghuni ibu kota sedang dicengkeram ketakutan hebat. Seperti biasa setelah perang berakhir, rakyat yang men#adi sasaran mereka yang memperoleh kemenangan. Para anggauta pasukan baru berkeliaran keluar masuk perkampungan, keluar masuk rumah orang seperti rumahnya sendiri, bahkan tidak #arang ter#adi mereka memasuki kamar tidur orang seperti memasuki kamar tidur sendiri sambil menyeret nyonya rumah yang masih muda atau anak gadis mereka% Seperti para atasannya yang mengadakan pesta besar besaran, kaum rendahan #uga berpesta dengan gayanya tersendiri. Seperti biasanya pula, penduduk hanya pandai menangis dan mengeluh mengadu kepada )hian sebagai hiburan satu satunya. Men#elang tengah malam, pesta masih amat ramai. 0u!yang "in "u sebagai seorang yang berkedudukan tinggi sekali sekarang, seorang koksu, datang #uga hanya sekedar memberi selamat dan tidak tinggal lama. (kan tetapi para penga!al baru, tentu sa#a mereka yang berpangkat per!ira ke atas, masih berpesta pora karena memang )he '!at -in ingin mengambil hati para rekannya ini yang kelak dia harapkan bantuan mereka. Bahkan ketika para tamu orang penting sudah meninggalkan tempat pesta dalam keadaan setengah mabok dan tempat itu mulai sepi, )he '!at -in masih menahan para pembesar penga!al yang #umlahnya belasan orang itu untuk dia#ak berunding mengenai tugas mereka yang baru sebagai penga!al penga!al istana, bahkan mereka merupakan de!an pimpinannya. -e!at tengah malam, para tamu sudah pulang dan yang tinggal hanyalah empat belas orang pimpinan penga!al yang kini di#amu dan dia#ak berunding di ruangan dalam, adapun ruangan luar tempat pesta mulai dibersih bersihkan oleh se#umlah pelayan yang kelihatan lelah dan mengantuk. Pada saat itulah berkelebat bayangan tiga orang. Para pelayan yang membersihkan tempat bekas pesta itu hanyalah melihat bayangan berkelebat dan tahu tahu di tempat itu kelihatan dua orang !anita cantik dan seorang laki laki gagah sudah berdiri dengan sikap angker% )entu sa#a para pelayan terke#ut sekali dan mengira bah!a orang orang aneh yang bergerak amat cepatnya ini tentulah sahabat ma#ikan mereka yang #uga terkenal lihai bukan main, maka seorang di antara mereka menyambut sambil men#ura dan berkata, ,Sam !i yang terhormat agak terlambat karena pesta telah bubar., ,'ami tidak ingin pesta,, #a!ab !anita yang setengah tua dengan sikap keren. ,'ami ingin ber#umpa dengan ma#ikan kalian., Melihat sikap yang keren penuh !iba!a ini, para pelayan men#adi gentar dan dua orang di antara mereka cepat memasuki ruangan dalam di mana )he '!at -in sedang mengadakan perundingan dengan rekan rekannya. *iam diam !anita itu, -iu B!ee, memberi isyarat dengan matanya kepada S!at Hong, puterinya. S!at Hong mengangguk dan dengan gerakan yang amat cepat dara ini sudah meloncat dan menyelinap lenyap dari situ, sedangkan ibunya dan 0u! Sian 'ok sudah mener#ang ke dalam ruangan ketika melihat pelayan tadi pergi melapor. Baru sa#a dua orang pelayan itu memasuki ruangan dalam dan belum sempat mengeluarkan kata kata, pintu telah terbuka lebar dan -iu B!ee bersamaa 0u! Sian 'ok telah mener#ang ke dalam. ,Heiii% Siapa....%%, Bentakan )he '!at -in terhenti dan !a#ahnya berubah pucat ketika dia melihat munculnya !anita yang tentu sa#a amat dikenalnya itu. *ia men#adi pucat ketakuan karena mengira bah!a bekas suaminya, Han )i 0ng 3a#a Pulau ;s yang amat ditakutinya itu muncul. (kan tetapi ketika melihat bah!a laki laki yang datang bersama -iu B!ee itu bukanlah Han )i 0ng, hatinya men#adi lega dan dengan tabah dia meloncat ke depan, dua kali menendang membuat dua orang pelayannya terlempar keluar ruangan, kemudian menghadapi -iu B!ee sambil tersenyum menge#ek. ,(ih, kiranya !anita buangan yang datang mengacau dan mengantarkan nya!a%, bentaknya. ,Perempuan hina yang berhati iblis% engkau telah menerima budi kebaikan dari suamiku, mengangkatmu dari lembah kehinaan ke tempat mulia, malah membalasnya dengan khianat% ;ngkau dan anak harammu itu harus mampus di tanganku%, ,Mulut busuk%, )he '!at -in balas memaki dan sekali tanganya bergerak, tampak sinar merah dari Pedang (ng b!e kiam di tangan kananya, kemudian tanpa menanti lagi, sinar merah itu sudah meluncur ke depan menyerang -iu B!ee. ,"ringggg....%%, Bunga api berpi#ar dan )he '!at -in mundur dua langkah sambil memandang 0u! Sian 'ok yang telah menangkis pedangnya dengan sebatang pedang di tangan, tangkisan yang membuat lengannya tergetar, tanda bah!a laki laki yang datang bersama -iu B!ee ini memiliki kepandaian tinggi pula. ,Siapa engkau+, Bentaknya, sementara para rekannya, empat belas orang per!ira dan panglima penga!al, telah mencabut sen#ata masing masing dan mengurung, menanti saat bantuan mereka diperlukan oleh )he '!at -in.

0u! Sian 'ok yang mengerti bah!a dia bersama -iu B!ee dan Han S!at Hong telah memasuki guha harimau dan berada dalam ancaman bahaya besar, senga#a mengulur !aktu untuk memberi kesempatan kepada S!at Hong yang oleh ibunya ditugaskan menyelinap ke dalam istana untuk mencari dan merampas kembali pusaka pusaka Pulau ;s, karena hanya dengan #alan demikian sa#a kiranya pusaka pusaka itu dapat dirampas kembali. *ia terta!a dan mengelus #enggotnya, seadngkan -iu B!ee siap dan berdiri saling membelakkangi punggung dengan 0u! Sian 'ok, maklum bah!a mereka tentu akan menghadapi pengeroyokan dan karenanya harus dapat saling melindungi. (6@6) ,Ha ha ha% engkau tanya siapa aku+ (ku pun seorang buangan% namaku 0u! Sian 'ok dari Pulau .eraka%, Mendengar ini )he '!at -in diam diam merasa terke#ut dan heran #uga. *ia sudah mendengar dari bekas suaminya, 3a#a Pulau ;s, bah!a para buangan di Pulau .eraka bukanlah orang orang sembarangan, bahkan banyak di antara mereka memiliki ilmu kepandaian tinggi. (kan tetapi karena dia percaya akan kepandaiannya sendiri, #uga merasa aman berada di antara para penga!al dan lebih lagi berada di dalam istananya di kota ra#a, dia memandang rendah. ,Huh, kiranya adalah buangan rendah dan hina dari Pulau .eraka., 0u! Sian 'ok yang ingin mengulur !aktu, kembali terta!a untuk mengalihkan perhatian )he '!at -in. ,Ha ha ha% Biarpun kami para penghuni Pulau .eraka adalah orang orang buangan, namun kiranya sukar dicari seorang pun di antara kami yang memiliki !atak rendah untuk mengkhianati orang yang telah menolong dan melimpahkan kebaikan kepada kami seperti yang dilakukan olehmu, )he '!at -in%, ,Manusia hina% Mampuslah%%, ,Sing sing singggg....%%, 0u! Sian 'ok maklum akan kelihaian !anita ini, maka cepat ia mengelak, menangkis dan membalas menyerang sambil mengerahkan seluruh tenaga dan kegesitannya, dan mengeluarkan ilmu ilmu simpanannya. )er#adilah yang amat hebat di antara kedua orang berilmu tingi ini. Melihat betapa 0u! Sian 'ok yang memang seperti direncanakan harus menghadapi )he '!at -in lihai, -iu B!ee cepat memutar pedangnya dan menghadapi pengeroyokan belasan orang penga!al itu. Pedangnya bergerak dahsyat sekali, dan dalam sepuluh #urus sa#a dia telah merobohkan dua orang penga!al. yang lain tetap mengepungnya karena tidak ada seorang pun di antara mereka yang berani membantu )he '!at -in, melihat betapa bayangan !anita itu dan bayangan la!annya lenyap men#adi satu digulung oleh sinar pedang mereka. Mulai cemas rasa hati )he '!at -in ketika mendapatkan kenyataan bah!a 0u! Sian 'ok merupakan la!an yang berat dan seimbang dengannya. Sedangkan para rekannya itu biarpun ber#umlah banyak, ternyata tidak mampu mengimbangi amukan -iu B!ee sehingga berturut turut roboh pula beberapa orang di antara mereka% ,"ari bantuan dari benteng%, )erpaksa )he '!at -in berteriak keras dan mendengar ini, seorang di antara para penga!al itu segera lari keluar untuk minta bala bantuan. Melihat gelagat yang berbahaya ini, 0u! Sian 'ok men#adi kha!atir #uga. Mengapa S!at Hong belum #uga kembali+ ,-ekas robohkan mereka dan bantu aku mengalahkan dia ini%, 'atanya kepada -iu B!ee ketika melihat betapa -iu B!ee tidak begitu sukar untuk mendesak para pengeroyoknya. -iu B!ee maklum pula akan kelihaian )he '!at -in dan tahulah dia bah!a betapapun lihainya 0u! Sian 'ok, menghadapi !anita itu amat sukar untuk mencapai kemenangan. Maka dia memutar pedangnya makin cepat, merobohkan lagi tiga orang. Pada saat itu, berkelebat bayangan yang gesit dan tampaklah S!at Hong yang memba!a sebatang pedang dan di punggungnya tampak sebuah buntalan kain sutera merah. ,$bu, aku berhasil....%, teriakan sambil mener#ang ma#u merobohkan dua orang pengeroyok ibunya. Melihat ini, )he '!at -in men#adi marah sekali. Maklumlah dia bah!a dia kena diakali dan dia dapat menduga apa isi buntalan sutera merah itu, sutera merah yang amat dikenalnya. Pusaka pusaka Pulau ;s telah berada di tangan S!at Hong% ,Bedebah% 'embalikan pusaka pusaka itu%, bentaknya dan tubuhnya secara tiba tiba sekali mencelat ke arah S!at Hong, pedangnya menusuk tenggorokan tangan kirinya meraih ke arah punggung. ,)rangggg....%, -iu B!ee yang menangkis pedang )he '!at -in, terhuyung dan hampir roboh, Seorang penga!al menubruknya akan tetapi penga!al itu terlempar dengan dada pecah karena ditendang oleh -iu B!ee, sedangkan s!at Hong sudah dapat menangkis pedang )he '!at -in yang kembali menyerangnya. 0u! Sian 'ok sudah meloncat pula dan mener#ang )he '!at -in sehingga kembali mereka bertanding dengan hebat . ,Hong #i, kauselamatkan dulu pusaka pusaka itu%, tiba tiba -iu B!ee berteriak kepada puterinya. ,'ita akan cepat menyusul pergi%, kata pula 0u! Sian 'ok kepada S!at Hong.

S!at Hong yang melihat bah!a #umlah penga!al tinggal hanya tinggal lima orang dan mereka bukanlah la!an berat bagi ibunya, sedangkan 0u! Sian 'ok #uga dapat menahan '!at -in, mengangguk dan sekali berkelebat dia meloncat ke luar. ,)ahan dia.....% Jangan larikan pusaka Pulau ;s....%, '!at -in berteriak marah akan tetapi dia tidak dapat menge#ar karena sinar pedang 0u! Sian 'ok menghalanginya dengan serangan serangan dahsyat. )erpaksa dia mengerahkan tenaganya untuk mendesak 0u! Sian 'ok dan dalam kemarahan yang amat hebat ini tenaga )he '!at -in bertambah sehingga 0u! Sian 'ok berseru kaget dan mundur karena pundak kirinya berdarah, terluka sedikit kena diserempet sinar pedang kemerahan. (6@2) 'etika S!at Hong berlari cepat sekali keluar, dia terke#ut setengah mati melihat sepasukan penga!al berbondong datang memasuki istana itu dari pintu luar, bersen#ata lengkap, dipimpin sendiri oleh 0u!yang "in "u% Binggunglah dia. Pusaka memang harus diselamatkan, akan tetapi betapa mungkin dia meninggalkan ibunya yang terancam bahaya maut+ Selagi dia meragu dan mengintai dari tempat bersembunyi, tiba tiba dia melihat berkelebatnya bayangan empat orang, dan ketika dia mengenal dua orang di antara mereka adalah '!ee -un dan Soan "u, dia men#adi girang sekali. "epat dia meloncat keluar, berseru lirih, ,'!ee toako% Soan "u....%%, Soan "u dan '!ee -un terke#ut dan berhenti, #uga S!i .io dan -iem )oan 'i yang datang bersama mereka. 'etika melihat bah!a orang yang muncul dari balik pohon di luar istana itu adalah S!at Hong, '!ee -un men#adi girang sekali, akan tetapi Soan "u cemberut. Bagaimana hatinya dapat merasa girang bertemu dengan dara yang menimbulkan iri di hatinya dahulu itu+ (kan tetapi, S!at Hong yang girang sekali tentu sa#a tidak dapat melihat !a#ah cemberut di tempat yang remang remang itu, maka cepat dia berkata, ,Soan "u, (yahmu berada di dalam, bersama ibuku, sedang dikepung para penga!al., Seketika pucat !a#ah Soan "u dan dia memandang bengong, sampai lama baru dapat berkata gagap, ,(.... (yah.... ku....+, ,Benar% 'ita harus membantunya,, kata lagi S!at Hong. ,'alau begitu tunggu apa lagi+ mari kita membantu orang tua kalian%, '!ee -un berkata. ,.anti dulu.... siapakah dua orang ini+, S!at Hong bertanya sambil menuding kepada S!i .io dan -iem )oan 'i. ,.amaku Bu S!i .io, (dik Han S!at Hong. (ku sudah mendengar namamu dari kedua saudara ini dan aku merasa kagum sekali. 'etahuilah bah!a aku dahulu adalah murid )he '!at -in, akan tetapi sekarang aku hendak mencari dan membunuhnya., S!i .io berkata penuh semangat. ,*an aku tadinya mata mata Jenderal (n -u Shan, akan tetapi aku ber#uang bukan untuk mencari pangkat, melainkan untuk membalas dendam. Sekarang aku hendak membantu dia....eh, tunanganku ini untuk menghadapi )he '!at -in., )iba tiba S!at Hong bergerak ma#u, kedua tangannya bergerak cepat sekali, yang kanan menyerang ke arah leher -iem )oan 'i, sedangkan yang kiri menotok ke arah dada S!i .io. ,;iihhh...., ,Haiiiittt......%, )oan 'i *an S!i .io yang terke#ut sekali cepat mengelak, namun tetap sa#a mereka terhuyung dan hampir #atuh terdorong sambaran kedua tangan S!at Hong. ,;h eh.... apa yang kaulakukan itu+, '!ee -un dan Soan "u menegur heran dan #uga marah. ,(ku hanya mengu#i mereka. Maa1kan aku, ;nci S!i .io dan -iem toako. Melihat tingkat kepandaian kalian, lebih baik kalian tidak ikut masuk. Musuh amat kuat, dan ada tugas yang lebih penting lagi bagi kalian, kalau benar kalian suka membantu kami dari Pulau ;s., S!i .io dan )oan 'i yang tadinya terke#ut dan marah, men#adi lega bah!a kiranya gadis yang amat lihai itu hanya mengu#i mereka. Biarpun ucapan itu merendahkan tingkat kepandaian mereka, namun harus mereka akui bah!a ilmu kepandaian mereka masih #auh kalau dibandingkan dengan '!ee -un, Soan "u, apalagi S!at Hong ini. ,'ami berdua siap membantu%, )oan 'i berkata, hampir berbareng dengan S!i .io. )anpa ragu ragu lagi karena mengkha!atirkan keadaan ibunya, S!at Hong melepaskan ikatan buntalan dari punggungnya, menyerahkannya kepada )oan 'i. *ia lebih percaya kepada )oan 'i daripada kepada S!i .io, hal ini karena tadi dia mendengar bah!a S!i .io adalah bekas murid )he '!at -in% ,$nilah pusaka kami dari Pulau ;s yang seharusnya kuselamatkan. (kan tetapi karena $buku dan (yah Soan "u terkurung di dalam, aku harus membantu mereka dan kuharap kalian suka menyelamatkan pusaka pusaka ini #auh dari kota ra#a. 'elak, kita dapat saling bertemu di Puncak (!an Merah di tempat kediaman )ee tok Siangkoan Hou!, di Pegunungan )ai hang san. .ah, kalian pergilah cepat%,

-iem )oan 'i menerima bungkusan itu dengan hati kaget bukan main, #uga S!i .io terke#ut dan cepat dia menyambar tangan kekasihnya. ,Mari kita segera pergi%, 'edua orang muda itu menyelinap lenyap di dalam kegelapan malam. ,Hayo kita bantu $bu dan (yahmu%, kata S!at Hong kepada Soan "u. Soan "u mengangguk karena merasa lehernya seperti dicekik oleh sedu sedan yang naik dari dalam dadanya. (yahnya% *ia akan bertemu dengan ayah kandungnya yang selama hidupnya belum pernah dia lihat itu. Bertemu dalam keadaan terancam bahaya maut% )ampak tiga bayangan berkelebat ketika Soan "u, S!at Hong, dan '!ee -un menyerbu ke dalam istana itu. 'etika mereka tiba di dalam, ternyata -iu B!ee dan 0u! Sian 'ok telah dikepung ketat dan kini pertempuran telah berpindah ke ruang luar yang lebih lega. (gaknya, agar dapat melakukan perla!anan dengan leluasa dan mendapat kesempatan untuk meloloskan diri, -iu B!ee dan 0u! Sian 'ok telah pindah keluar dari ruangan dalam yang sempit, dan kini, dengan saling membelakkangi, kedua orang itu mengamuk dengan hebat, dikepung ketat oleh para penga!al istana, sedangkan )he '!at -in dan 0u!yang "in "u menonton di pinggir. (6@5) 'etika S!at Hong dan dua orang ka!annya masuk, mereka melihat '!at -in berlari pergi ke dalam istananya. S!at Hong maklum bah!a !anita itu tentulah hendak memeriksa simpanan pusakanya, maka dia lalu menyentuh tangan Soan "u yang sedang bengong memandang kepada laki laki setengah tua yang mengamuk dengan gagahnya itu, dengan mata merah hampir menangis. Soan "u sadar dan menengok. ,'ita ke#ar dia% *ialah yang paling #ahat dan berbahaya%, Soan "u mengangguk dan kedua orang gadis berkelebat pergi menge#ar '!at -in. '!ee -un Sendiri lalu berteriak keras dan meloncat ke depan, meyerbu para pengeroyok. Sepak ter#ang pemuda tinggi besar ini memang hebat, tenaganya yang amat kuat itu membuat dia sekali turun tangan merobohkan empat orang pengeroyok. tentu sa#a kepungan men#adi buyar dan kacau. *an ketika mereka membalik untuk mengeroyok '!ee -un, pemuda yang lihai ini lalu merobah tenaga dahsyat tadi dengan pukula pukulan Bian sin kun, pukulan kapas yang klihatannya lemah dan lunak namun setiap kali menyentuh tubuh para pengeroyok tentu membuat dia terguling. ,Ji!i locianp!e, saya adalah '!ee -un, sahabat baik dari .ona S!at Hong dan .ona Soan "u% Mereka sedang menge#ar Si $blis Betina%, teriak '!ee -u dengan suara nyaring. -iu B!ee dan 0u! Sian 'ok terke#ut dan girang sekali, terutama 0u! Sian 'ok yang mendengar bah!a puterinya #uga datang% (kan tetapi, malang baginya. 'arena dia terlampau girang hendak melihat !a#ah puterinya, dia menoleh ke sana ke mari mencari cari. ,0u! toako, a!as....%%, )iba tiba -iu B!ee berteriak dan !anita ini berusaha untuk menangkis sinar biru dari pedang 0u!yang "in "u. ,)rangggg.....aih.....%%, -iu B!ee terlambat dan bergulingan untuk menyelamatkan diri, sedangkan 0u! Sian 'ok ter#ungkal karena tamparan tangan kiri 0u!yang "in "u mengenai punggungnya. ,Plakk% (ughhhh.....%, 0u! Sian 'ok muntahkan darah segar dari mulutnya. ,"urang....%%, '!ee -un membentak dan kipas di tangan kiri serta pedang di tangan kanannya menyambar ganas..amun, dia terlalu lunak bagi 0u!yang "in "u dan sekali tangkis kipas itu robek dan pedangnya hampir terpental. ,Haiiiitttt.....%%, 0u! Sian 'ok yang marah sekali mener#ang ma#u dengan tangan terbuka. Melihat serangan ganas ini, 0u!yang "in "u terke#ut dan cepat dia meloncat mundur. Sebelum dia didesak oleh tiga orang la!an itu, para penga!al sudah mengepung lagi dan kini mereka bertiga dikeroyok dan dihu#ani sen#ata oleh puluhan orang penga!al. ,)!ako..... kau.....terluka....+, Sambil mengamuk dengan pedangnya, -iu B!ee bertanya. ,)idak apa.... mati pun aku rela.... pusaka telah diselamatkan......., kata 0u! Sian 'ok. ,)api...... tapi anakku....., *ia tidak dapat melan#utkan kata katanya karena harus menghadapi pengeroyokan banyak penga!al. Sementara itu di dalam istana #uga ter#adi pertempuran yang mati matian dan hebat sekli. )he '!at -in yang melihat datangnya bala bantuan yang dipimpin sendiri oleh 0u!yang "in "u, setelah melihat bah!a dua orang pengacau itu terkepung ketat, lalu teringat akan pusaka yang tadi diba!a S!at Hong. *ia teringat pula akan puteranya yang sudah tidur di kamarnya, maka cepat dia meninggalkan tempat pertempuran untuk memeriksa pusaka dan puteranya. *ilihatnya Bu 0ng masih tidur nyenyak dan ter#aga, maka dia cepat lari ke dalam kamarnya sendiri. Seperti telah diduganya, para pen#aga sebanyak lima orang yang berada di kamarnya te!as semua dan keadaan kamarnya rusak dan kacau. Sekali sa#a melihat ke arah peti hitam yang terbuka di depan tempat tidurnya, tahulah dia bah!a semua pusaka telah dirampas oleh S!at Hong, seperti yang dikha!atirkannya. ,Mencari apa, !anita iblis+ Pusaka Pulau ;s telah aman%,

)he '!at -in cepat menengok dan melihat S!at Hong telah berdiri di ambang pintu bersama seorang gadis lain yang tak dikenalnya. 'emarahan seperti api membakar dadanya melihat dara ini. Sambil mengeluarkan #erit melengking nyaring, dia lalu mener#ang dan menggerakkan pedang merahnya. ,"irng trang....%%, Pedang S!at Hong disusul pedang "oa kut kiam di tangan Soan "u menangkis dan kedua orang dara itu meloncat ke belakkang, ke tempat yang lebih lega. *engan kemarahan meluap luap )he '!at -in meloncat keluar dan melan#utkan serangannya. (kan tetapi, setelah bergerak belasan #urus, !anita ini terke#ut dan merasa menyesal mengapa dia menuruti kemarahan hatinya. *ia berada dalam bahaya% 'iranya selain S!at Hong yang telah memiliki kepandaian hebat #uga gadis yang gerakan gerakannya liar dan ganas itu amat berbahaya, apalagi cambuk ekor ikan Phi yang meledak ledak dahsyat. Sebentar sa#a dia tertekan dan terdesak. Beberapa kali dia berusaha untuk meloloskan diri, akan tetapi sambil menge#ek S!at Hong selalu menutup #alan keluar dan dia terus digulung oleh sinar dua orang gadis lihai itu. )he '!at -in men#adi nekat. Sambil menggigit bibirnya dia menyerang dahsyat kepada S!at Hong, mencurahkan daya serangannya kepada anak tiri yang dibencinya ini. Menghadapi ter#angan dahsyat yang bertubi tubi itu, S!at Hong mundur mundur #uga. (kan tetapi kesempatan baik ini dipergunakan oleh Sian "u untuk menyerang dari belakkang. "ambuk ekor ikan Phi meledak dua kali mengancam ubun ubun kepala )he '!at -in, dan ketika !anita ini mengelak kesamping sambil melan#utkan serangan pedangnya kepada S!at Hong, Soan "u menusukan pedangnya mengarah lambung '!at -in. ,Singgg....crat..... aihhhhh%%, '!at -in terke#ut karena biarpun dia telah mengelak, tetap sa#a pedang "oa kut kiam (Pedang )ulang 4lar) itu melukai lambungnya, merobek kulit dan mendatangkan rasa nyeri dan panas dan perih sekali. (kan tetapi, !anita yang lihai ini sudah membalik sambil #uga membalikkan pedangnya menyambar leher Soan "u. Hal ini tidak disangka sangka oleh gadis Pulau .eraka ini. ,(!as Soan "u.....%%, S!at Hong berseru dan pedangnya menyambar, yang diarah adalah lengan kanan '!at -in karena hanya dengan #alan itulah dia dapat menolong Soan "u. ,Brettt.... crok..... aughhhh......%%, Soan "u terhuyung, pundaknya berlumuran darah karena terluka parah, sedangkan '!at -in cepat memindahkan pedang ke tangan kirinya karena lengan kanannya #uga terluka parah, terbacok di bagian bahu hampir putus% *engan kemarahan meluap luap dia menubruk S!at Hong, namun gadis Pulau ;s ini mengelak ke kiri sambil mengangkat kaki menendang lutut. ,*ukkk% (duh....%, '!at -in terbelalak ketika tahu tahu pedang "oa kut kiam telah bersarang di perutnya% 'iranya ketika tadi S!at Hong menendangnya Soan "u yang terluka dengan kemarahan meluap menubruk, maka begitu !anita itu terguling, pedangnya cepat menyambar dan menusuk perut '!at -in. ,Bedebah kau....%, )iba tiba pedang di tangan '!at -in meluncur. ,Soan "u, a!as....%%, S!at Hong berteriak kaget namun terlambat. Pedang yang terlempar dari #arak dekat dan tak terduga duga itu dilakukan dengan dorongan tenaga terakhir, tak dapat dielakkan dengan baik oleh Soan "u dan menancap di ba!ah pundak sampai dalam% ,Soan "u%, S!at Hong melompat dan pedangnya membabat. '!at -in memekik dan lehernya hampir putus% *engan cepat S!at Hong memeluk tubuh Soan "u yang tersenyum% Pergilah.... (ku.... aku tak berguna lagi....%, katanya. ,0mong kosong%, S!at Hong menghardik, mencabut pedang (ng b!e kiam dari pundak Soan "u. Soan "u men#erit dan pingsan. *engan gemas S!at Hong melempar pedang itu memondong tubuh Soan "u, diba!anya keluar. Betapa kagetnya ketika ia tiba di ruangan luar, pertempuran yang masih berlangsung hebat itu ternyata membuat pihak ibunya terdesak. Bahkan ibunya kelihatan terluka di beberapa tempat, #uga ayah Soan "u, yang mengamuk dengan gagah telah berlumuran darah seluruh tubuhnya. '!ee -un #uga masih mengamuk, dan hanya pemuda inilah yang belum terluka, karena 0u!yang "in "u menu#ukan serangan serangannya kepada -iu B!ee dan 0u! Sian 'ok, karena menganggap ringan kepada '!ee -un. ,$bu....%%, *engan kemarahan meluap luap, S!at Hong meloncat, melampau para pengepung dan menurunkan tubuh Soan "u ke atas lantai. -alu gadis ini mengamuk dengan pedangnya, merobohkan beberapa orang penga!al. Gerakannya demikian hebat sehigga para pengepung terke#ut dan gentar, bergerak mundur. ,$bu.....%, ,(yahhhhh.....%, 0u! Sian 'ok menghentikan amukannya dan men#atuhkan diri berlutut. )adi dia mengira bah!a puterinya telah te!as, maka panggilan itu menggetarkan #antungnya dan membuat dia lemas. ,'au.....kau Soan "u.....+,

,(yahhhhhhh..... Hu hu hu huuuuu.....%%, Soan "u menangis dalam rangkulan ayahnya yang #uga bercucuran air mata. Baru pertama kali 0u! Sian 'ok dapat mencucurkan air mata. ,?utttt..... trangggggg......%%, *ua batang golok terpental oleh tangkisan oleh tangkisan 0u! Sian 'ok tanpa menoleh karena dia sedang mendekat dan memciumi dahi puterinya. ,(yah, aku puas..... dapat bertemu denganmu.......%, ,Soan "u...... aihhhh, anakku, kauampunkan dosa ayahmu....., 0u! Sian 'ok berkata dengan suara terisak. (6@7) ,)rang trang..... dessss%%, *ua orang penga!al yang berani menyerang roboh oleh tangkisan pedang 0u! Sian 'ok dan mecuatnya kaki Soan "u yang menendang. ,(h, #angan kau keluarkan tenaga....., kata 0u! Sian 'ok melihat betapa tendangan tadi membuat napas Soan "u memburu. ,(yah..... aku.....aku tidak kuat lagi.....kau larilah, ayah......., ,Soan "u......% Soan "uuuu......%%, Sian 'ok meraung raung ketika menyaksikan dengan mata sendiri betapa puterinya yang baru dilihatnya selama hidup puterinya itu, menghembuskan napas di dalam dekapnya, dengan bibir tersenyum. -aki laki gagah perkasa itu masih terus meraung raung, dengan air mata bercucuran ketika dia telah membaringkan tubuh puterinya ke atas lantai kemudian dia mengamuk seperti seekor naga, menyebar maut diantara pengeroyoknya% Hu#an sen#ata tidak dirasakannya lagi pedangnya sampai men#adi merah dari u#ung sampai kegagang, bahkan sampai ke lengannya% Sementara itu -iu B!ee yang sudah banyak kelilangan darah #uga makin lemas gerakannya. kalau tidak ada S!at Hong, tentu dia roboh oleh 0u!yang "in "u. 4ntung bagi mereka agaknya kakek yang sudah men#adi 'ok su ini hanya setengah hati sa#a bertempur, sering kali dia senga#a mundur dan membiarkan anak buah penga!al yang mengeroyok. Hal ini karena dia sebetulnya tidak begitu suka kepada )he '!at -in yang dianggapnya berbahaya. Pula, setelah sekarang dia telah memperoleh kedudukan tinggi, dia tidak membutuhkan ker#a sama dengan )he '!at -in. Selain itu, #uga dia ingin menghindarkan sedapat mungkin permusuhan dengan orang orang lihai, apalagi keluarga dari Pulau ;s% ,S!at Hong, cepat kau pergi......%, ,)idak, $bu%, ,'alau tidak, kau akan mati......%, ,Mati bersamamu merupakan kebahagiaan, $bu%, ,Hushhhh, anak bodoh. kalau begitu siapa yang akan mengembalikan pusaka+ 'auingat pesan (yahmu., ,)api, $bu....., ,'alau kau membantah dan sampai te!as di sini, $bumu tidak akan dapat mati dengan mata meram., ,$bu......%, ,-ihatlah, dia.....diapun akan mati..... $bu ada seorang teman yang baik......$bu dan dia.....ah, kami senang mati bersama.....kau #angan ikut ikut......%, Mendengarkan ucapan ini, S!at Hong terke#ut sekali dengan menengok ke arah 0u! Sian 'ok yang mengerikan keadaannya itu.Mengertilah dia bah!a $bunya dan laki laki perkasa itu telah saling #atuh cinta% Jantungnya seperti ditusuk, teringat dia akan kesalahan ayahnya terhadap ibunya. $bunya tidak bersalah, sudah sepantasnya men#atuhkan hati kepada pria lain karena disakiti hatinya oleh suami yang tergila gila kepada !anita lain% ,$bu......, ,Pergilah, dan a#ak pemuda gagah itu%, Sambil bercucuran air mata, S!at Hong mengamuk, memutar pedangnya dan mendekati '!ee -un yang #uga masih mengamuk. ,)oako, hayo kita pergi%%, ,;h+ $bumu+ Soan "u+ (yahnya.......+, ,(yolah.....%%, ,Baik, baik.....%, Mereka berdua membuka #alan darah, akhirnya berhasil meloncat keluar. ,Jangan ke#ar mereka% kepung sa#a yang berada di dalam%, terdengar 0u!yang "in "u berseru. )idak terlalu lama 0u! Sian 'ok dan -iu B!ee dapat bertahan. Mereka sudah kehabisan tenaga, #uga terlalu banyak mengeluarkan darah. (khirnya, mereka roboh berdekatan, di dekat mayat Soan "u. 0u!yang "in "u menghela napas pan#ang, kagum sekali menyaksikan kegagahan mereka itu. *ia masih belum menduga bah!a tiga orang yang telah te!as ini adalah orang orang yang datang dari tempat yang hanya didengarnya dalam dongeng% !anita cantik setengah tua itu adalah bekas permaisuri 3a#a Pulau ;s, sedangkan laki laki perkasa dan dara #elita itu adalah ayah dan anak dari Pulau .eraka, bahkan merupakan tokoh pimpinan% *ia menghela napas pula ketika melihat bah!a )he '!at -in #uga te!as dalam keadaan mengerikan. *iam diam dia merasa lega, karena dia

maklum betapa dilubuk hati !anita ini tersembunyi cita cita yang amat hebat, yang kelak mungkin membahayakan kedudukan kaisar, dan kedudukannya sendiri. Setelah membuat laporan kepada 'aisar baru, yaitu (n -u Shan, tentang kematian )he '!at -in bekas #enderal ini hanya menarik napas pan#ang. ,Hemm, sayang sekali, dia merupakan tenaga yang berguna., 'emudian mengelus #enggotnya dan berkata, ,kalau begitu bagaimana dengan puteranya+, ,Menurut pendapat hamba, puteranya itu masih berdarah 3a#a Pulau ;s yang kabarnya masih mempunyai hubungan keluarga dengan kera#aan lama. Maka kalau dia dibiarkan sa#a men#adi pangeran di sini, kelak kalau sudah de!asa tentu akan merupakan bahaya., (n -u Shan mengangguk angguk. ,habis bagaimana pendapatmu+, (6@9) 'ok Su yang merupakan penasehat utama itu mengerutkan alisnya yang bercampur uban, lalu berkata, ,Mereka itu datang dari 3a!a Bangkai, biarlah dia hamba ba!a kembali ke sana, diberi kedudukan sebagai penguasa di 3a!a Bangkai dan daerahnya. (nak kecil itu tidak tahu apa apa, asal diberi kedudukan di sana mengepalai bekas anak buah ibunya dan 'iam mo "ai li, tentu kelak akan senang hatinya., ,Baiklah, urusan ini kuserahkan kepadamu untuk dibereskan., demikianlah, setelah penguburan #enaBah ibunya selesai, Han Bu 0ng yang masih kecil itu menurut sa#a ketika oleh 0u!yang "in "u diberitahu bah!a dia oleh kaisar ,diangkat, men#adi ,ra#a muda, yang berkuasa di 3a!a Bangkai, di mana telah dibangun sebuah gedung me!ah lengkap dengan semua pelayan dan perabot. *i tempat ini, Han Bu 0ng hidup cukup me!ah. (kan tetapi anak ini memang mempunyai kecerdikan yang luar biasa. Biarpun dia dicukupi hidupnya, diam diam dia mengerti bah!a dia senga#a setengah ,dibuang, oleh 'aisar dan 0u!yang "in "u setelah ibunya te!as. Maka dia mencatat di dalam hatinya bah!a selain S!at Hong dan '!ee -un yang men#adi musuh besarnya, #uga 0u!yang "in "u sebetulnya bukanlah seorang sahabat yang setia dari ibunya. (nak kecil ini dengan ra#in lalu melatih dirinya dengan ilmu ilmu peninggalan ibunnya yang masih ada padanya. *ia harus menggembleng dirinya dan kelak, selain dia harus membalas kepada musuh musuhnya, #uga dia akan berusaha untuk merampas kembali pusaka pusaka Pulau ;s yang dicuri oleh S!at Hong. *ia merasa bah!a dia berhak memiliki pusaka itu karena bukankah dia putera 3a#a Pulau ;s+ *ari ibunya dia dahulu mendengar bah!a siapa yang me!arisi pusaka Pulau ;s dan melatih semua ilmu yang terdapat di dalam kitab kitab itu, tentu akan men#adi #ago nomer satu di dunia. Para pembaca yang mengikuti pengalaman '!a Sin -iong tentu men#adi penasaran kalau pemuda sakti itu sampai te!as dalam keadaan yang demikian mengerikan% )idak, dia tidak mati% Memang nyaris dia te!as dimakan ratusan ekor ular berbisa yang men#adi penghuni sumur itu. (kan tetapi kalau orang belum tiba saatnya untuk mati, ada sa#a penolongnya yang bisa dianggak tidak masuk akal, kebetulan atau luar biasa. *alam halnya Sin -iong tidak ada yang tidak masuk akal atau luar biasa. Memang tubuhnya yang pingsan ituterlempar ke dalam sumur di mana terdapat ratusan ekor ular berbisa dari segala #enis, akan tetapi tidak ada seekorpun ular yang berani menggigitnya. (palagi menggigit, mendekatipun mereka itu tidak berani, bahkan begitu tubuh pemuda itu ter#atuh, ular ular itu cepat menyingkir ketakutan. hal ini adalah karena tanpa senga#a di saku ba#u Sin -iong terdapat batu mustika hi#au dari Pulau ;s% Seperti kita ketahui, batu mustika hi#au ini adalah milik Han S!at Hong yang telah menyelamatkan nya!a gadis ini pula ketika terserang racun. 'etika Sin -iong mengobati sumoinya itu, dia menyimpan batu mustika ini di dalam saku ba#unya sehingga ketika dia terlempar ke dalam sumur, batu mustika itu ikut terba!a olehnya dan men#adi penyelamatnya karena tidak ada ular yang berani mendekatinya. Sebetulnya pemuda ini menderita luka yang amat parah dan yang akan mematikan akibatnya bagi orang lain. .amun, pemuda ini pada dasarnya memiliki tubuh yang sempurna, bersih darahnyadan kuat tulang dan urat uratnya, apalagi se#ak kecil dia menerima gemblengan ilmu kesaktian dari Han )i 0ng sehingga dia memilki tubuh yang amat kuat dan tahan derita. *ua hari dua malam dia rebah pingsan di dasar sumur yang lembab, tampa diusik oleh ular ular itu yang hanya memandang dari #auh seolah olah dia merupakan mahluk yang menakutkan. Pada hari ke tiga, nampak tanda hidup pada tubuh yang tadinya tak bergerak gerak seperti mati itu dengan suara mengeluh pan#ang, kemudian tubuh itu bergerak dan bangkit duduk dengan susah payah. Se#ak Sin -iong merasa nanar dan bingung melihat bah!a dirinya berada di tempat yang amat gelap. Begitu gelapnya sehingga dengan terke#ut dia menyangka bah!a matanya telah men#adi buta. (kan tetapi, ketika dia menoleh, tampaklah sedikit cahaya di belakkangnya, dan mengertilah dia dengan hati lega bah!a dia tidak buta, melainkan berada di tempat yang amat gelap. *ia tidak tahu bah!a dia dilempar ke sumur dan sumur itu kini telah tertutup oleh batu batu besar dari atas ketika guha tero!ongan itu senga#a diruntuhkan oleh 'iam mo "ai li dan )he '!at -in. Melihat cahaya terang di belakkangnya, Sin -iong menggerakkan tubuhnya hendak menyelidiki, akan tetapi dia mengeluh karena begitu bergerak, dadanya terasa nyeri bukan main%

*ia teringat akan pertempuran itu dan mulai mengertilah dia bah!a tentu dia telah terta!an dan berada dalam tempat tahanan rahasia yang amat gelap. Maka dia segera duduk bersila mengatur pernapasan di tempat lembab dan pengap itu, menyalurkan tenaga dan ha!a sakti di dalam tubuhnya. Memang dia memiliki sinkang yang amat kuat berkat latihan di Pulau ;s, maka tak lama kemudian dia telah mengobati luka di dalam tubuhnya dan menyelamatkan rasa nyeri nyeri di tubuhnya. Begitu dia menghentikan latihannya, terasa betapa perutnya lapar sekali. *ia tidak tahu bah!a sudah dua hari dua malam perutnya sama sekali tidak diisi apa apa. Sin -iong bangkit berdiri dengan hati hati. )angannya meraih ke atas. kosong. *ia mencoba meloncat dengan kedua tangannya di atas kepala.)etap sa#a disebelah atasnya kosong, tanda bah!a tempat tahanan itu tinggi bukan main% Seperti sumur% Betapapun dalamnya sumur itu tentu dia akan meloncat keluar, pikirnya. *ikerahkan seluruh tenaga dalamnya, kemudian dengan ilmu ginkangnya yang istime!a, dia melompat lagi ke atas, kedua tangannya tetap men#aga di atas kepala. ,Plakkkkk%, )ubuhnya melayang lagi ke ba!ah. 'edua tangannya bertemu dengan batu besar yang amat berat, yang menutup lubang sumur itu% Beberapa kali Sin -iong menggunakan kepandaiannya untuk keluar dari dalam sumur, dan sekali meloncat, dia menggunakan sinkang di kedua tangannya untuk mendorong batu. (kan teteapi usahanya ini selalu gagal. )entu sa#a tidak mungkin bagi seorang manusia, betapa kuatpun dia, untuk meloncat sambil mendorong tumpukan batu batu besar yang menutup mulut sumur itu, batu batu sebesar rumah dan yang sebongkah sa#a beratnya ada yang seribu kati% (6@<) (khirnya Sin -iong pun maklum bah!a usahanya meloloskan diri melalui atas tidak mungkin baginya. Maka dia mulai meraba raba di sekelilingnya. Sumur itu tidak berapa lebar, paling banyak bergaris tengah tiga meter. 'etika dia mendengar suara mendesis desis dan mencium bau hamis, tahulah dia bah!a di tempat itu terdapat banyak ular berbisa. 'emudian tampak olehnya melalui cahaya redup tadi bah!a di bagian ba!ah terdapat sebuah lubang dan agaknya dari tempat itulah ular ular keluar dari sumur. Begitu dia mendekati lubang ini, tampak olehnya ekor ular berkelebat di dalam cahaya remang remang itu, men#auhkan diri. *ia merasa heran mengapa binatang binatang itu tidak mengganggunya ketika dia pingsan dan kini kelihatan takut kalau didekatinya. *ia teringat, meraba saku ba#unya dan tersenyum mengeluarkan batu hi#au yang mengeluarkan sinar di dalam gelap itu. $nilah penolongku,pikirnya. Hatinya men#adi makin tenang. *engan adanya batu mustika hi#au ini, tidak perlu takutmenghadapi binatang berbisa apa pun. (kan tetapi, melihat batu mustika itu, teringatlah dia kepada S!at Hong dan dia merasa kha!atir #uga. Musuh demikian lihai, dia sendiri kena ditangkap dan agaknya dilempar ke sumur ini. Bagaimana nasib S!at Hong+ *ia harus cepat keluar dari tempat ini untuk menolong S!at Hong. 'ekha!atirannya terhadap sumoinya itu membuat dia makin bersemangat mencari #alan keluar. -ubang dari mana ular ular itu keluar dari sumur terlalu sempit untuk dapat diterobos, maka Sin -iong lalu menggunakan kedua tangannya untuk membongkar batu di lubang itu, memperlebar lubang dengan #alan memukul pecah batu batu di sekelilingnya. )idak mudah peker#aan ini, karena selain tubuhnya masih lemah, #uga batu batu di tempat itu amat kerasa dan hanya dapat digempurnya sedikit demi sedikit. namun akhirnya dapat #uga dia memperlebar lubang itu sehingga dia dapat merangkak melalui lubang sambil terrus menggempur lubang di depat yang merupakan tero!ongan pan#ang. Melihat betapa makin lama cahayanya dari seberang tero!ongan kecil itu makin terang, hatin Sin -ing membesar. Jelas bah!a di seberang itu terdapat tempat terbuka dari mana sinar matahari dapat masuk, pikirnya. (kan tetapi peker#aan menerobos tero!ongan kecil yang merupakan liang ular dengan hanya menggunakan kedua tangan kosong, memakan !aktu lama #uga. Saking hausnya, dia menengadah untuk menerima titik titk air yang #atuh dari atas, yaitu dari dinding sumur yang mengeluarkan air. Biarpun memakan !aktu lama, dapat #uga dia mengobati dahaga dengan meminum secara demikian. .amun perutnya yang lapar terpaksa harus berpuasa lagi sampai tiga hari% karena setelah tiga hari, barulah dia berhasil merangkak keluar dari tero!ongan itu dan tiba di sebuah ruangan yang cukup luas, akan tetapi #uga merupakan tempat tertutup% Bedanya, kalau sumur pertama merupakan tempat sempit dan gela, maka ruangan kedua ini luas sekali, garis tengahnya tidak kurang dari sepuluh meter, merupakan sebuah ruang dalam tanah yang aneh. *i sebelah atas, #auh dan tinggi sekali, tertutup oleh tanah atau batu dan ada celah celah yang merupaka retakan batu batu dari mana sinar matahari dapat menerobos masuk. Sin -iong men#atuhkan diri duduk di tengah ruangan dalam tanah ini dan harapannya kandas sama sekali. 'alau sumur pertama itu merupakan tahanan yang sukar diterobos adalah tempat ini lebih sukar lagi untuk meloloskan diri. 4lar ular yang banyak sekali berbelit belit dan kelihatan ketakutan, ada yang merayap naik, ada pula yang menerobos tero!ongan yang sudah melebar itu untuk kembali ke dalam sumur pertama%

Sin -iong termenung. *ari kamar tahanan kecil dia pindah ke kamar tahanan besar% Hanya lebih lebar dan memperoleh penerangan sinar matahari yang tidak seberapa. $tulah bedanya% (kan tetapi dia tidak men#adi putus harapan. *ihadapinya kenyataan ini dengan tabah dan dilenyapkannya kekha!atiran di dalam hatinya tentang diri sumoinya dengan keyakinan bah!a apa pun yang akan ter#adi, ter#adilah tanpa dipengaruhi segala kekha!atiran yang tiada gunanya% *ia sendiri menghadapi bencana, menghadapi ancaman maut dan inilah yang terutama harus dihadapi dan diatasi lebih dulu. *ia mulai memeriksa kalau kalau ada #alan keluar dari tempat itu. Sama sekali tidak ada #alan keluar. (kan tetapi, dia menemukan benda benda ya ng sementara dapat menolongnya dari ancaman kelaparan, yaitu #amur yang agaknya bertumbuhan dengan subur di tempat itu karena memperoleh sinar matahari. Perutnya lapar sekali dan pengetahuannya tentang tetumbuhan meyakinkan hatinya.maka mulailah dia memilih #amur #amur yang tak mengandung racun, lalu mulai dia makan #amur. *alam keadaan lapar bukan main, ternyata #amur #amur mentah itu terasa enak #uga% Soal minum dia tidak usah kha!atir karena di beberapa tempat pada dinding batu itu terdapat air yang menetes. *itampungnya tetesan air itu dengan kedua tangannya, lalu diminumnya. -uar biasa segarnya air yang disaring oleh tanah dan batu itu. Setelah yakin benar bah!a tidak ada #alan keluar dari tempat itu, Sin -iong menerima kenyataan ini dan dia giat berlatih ilmu. *i dalam kesunyian yang amat hebat itu perasaan dan pikiran Sin -iong men#adi luar biasa ta#amnya. Semua ilmu yang pernah dipela#ari dan dibacanya dahulu sukar dimengerti olehnya karena kitab kitab kuno Pulau ;s memang amat sukar diartikan, kini men#adi #elas dan dapat dia selami intinya. 0leh karena inilah maka diluar dari kesadarannya sendiri, ilmu kesaktiannya bertambah dengan hebat dan cepatnya. Juga ditempat ini dia mulai mengenal diri sendiri, mengenal arti hidup yang sesungguhnya. )anpa disadarinya sendiri, dari dalam pribadinya timbul kekuatan mu#i#at, kekuatan yang dimiliki oleh setiap orang manusia namun yang selalu terpendam dan tetap tersembunyi sampai saat terakhir dari hidup manusia yang selalu dipermainkan oleh na1su yang disebut aku. (6@=) )anpa terasa oleh Sin -iong sendiri yang selama hidup di dalam ruang ba!ah tanah itu sama sekali tidak pernah memikirkan atau mengenal !aktu, pemuda luar biasa ini telah berada di tempat itu selama dua tahun% *ia mengerti bah!a tanpa bantuan dari luar, tidak mungkin dia meloloskan diri dari tempat itu, maka sudah se#ak lama dia tidak lagi berusaha untuk keluar dari situ. Selama itu, yang men#adi teman temannya hanyalah ular ular berbisa% )ernyata oleh pemuda itu bah!a binatang berbisa seperti ular pun mengenal siapa la!an siapa ka!an. 'arena selama itu dia tidak pernah mengganggu mereka, ular ular itu pun #inak dan sama sekali tidak pernah menyerangnya, biarpun dia men#auhkan batu mustika hi#au dari tubuhnya. Binatang binatang ini hanya menyerang untuk men#aga diri sa#a dari bahaya yang datang mengancam diri mereka. Juga tanpa disadari sendiri oleh Sin -iong, tubuhnya yang setiap hari hanya dihidupkan oleh sari #amur yang bermacam macam itu, pertumbuhannya sama sekali berlainan dengan manusia biasa. makanan amat mempengaruhi tubuh dan sari #amu yang dimakannya selama dua tahun itu mendatang kan kepekaan luar biasa, dan kepekaan tubuh ini pun mempengaruhi pula pertumbuhan batinnya. *ia men#adi seorang manusia luar biasa, tidak menderita apa apa, tidak mengharapkan apa apa, karena di dalam keadaan apapun #uga, menghadapi keadaan apa adanya, se!a#arnya, sebagaimana adanya yang dianggap sudah semestinya demikian, tidak ada lagi apa yang disebut menyenangkan atau tidak menyenangkan, tidak ada lagi yang disebut senang atau susah, tidak ada lagi puas atau kece!a. *alam keadaan seperti itu, tubuh sehat dan batin tenang, yang ada hanyalah rasa suka ria yang sukar dilukiskan karena sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan kesukaan atau kegembiraan yang dapat dicari. Suatu nikmat yang bukan datang dari gairah na1su atau kesenangan, nikmat hidup yang datang tanpa dicari, yang terasa hanya setelah batin bebas dari segala ikatan, seperti batin Sin -iong di !aktu itu. Pada suatu hari, di sebelah atas dari tempat rahasia ini, ter#adilah kesibukan besar. Puluhan orang katai yang tubuhnya pendek akan tetapi besarnya seperti manusia biasa, bertubuh kuat dan bertenaga besar, dipimpin oleh seorang pemuda tanggung sedang membongkari reruntuhan batu batu di dalam tero!ongan ba!ah tanah itu. pemuda tanggung yang berpakaian me!ah itu bukan lain adalah Bu 0ng, yang kini telah mengumpulkan sisa orang orang kerdil bekas taklukan di 3a!a Bangkai dan men#adi pimpinan mereka. Han Bu Hong kini telah men#adi seorang pemuda tanggung yang lihai dan tidak ada seorang pun di antara tokoh tokoh orang kerdil mampu mela!annya. (gaknya, untuk men#adikan mimpi ibunya sebagai kenyataan, dia telah mengangkat diri sendiri men#adi ketua atau lebih tepat lagi men#adi ,ra#a, dari orang orang katai ini. Gedung di 3a!a Bangkaihanya men#adi tempat tinggal umum, akan tetapi diam diam dia mendirikan ,kera#aan kecil, di ba!ah tanah. Bahkan dia telah membangun sebuah ruang seperti istana di ba!ah tanah, lengkap dengan kursi kebesaran yang dihiasai dengan sebuah tengkorak di samping hiasan mahal seperti permadani, lukisan dan tulisan indah. Sering kali dia secara sembunyi mengadakan

pertemuan dan rapat rahasia dengan para tokoh orang katai yang men#adi pembantunya, dan pemuda tanggung ini diam diam merencanakan peker#aan besar untuk melan#utkan cita cita ibunya. *emikianlah, karena dia ingin menggunakan tero!ongan ba!ah tanah itu sebagai markas partai orang kerdil , dan #uga karena dia ingin mencari kalau kalau ada harta atau pusaka peninggalan 3a!a bangkai di tero!ongan itu, dia lalu mengerahkan para anak buahnya untuk membersihkan bagian tero!ongan yang dahulu diruntuhkan oleh ibunya dan oleh 'iam mo "ai li. ,(kan tetapi, Siau! pangcu ('etua "ilik),, seorang pembantu membantah sebelum pembongkaran dilakukan . ,)empat ini dahulu senga#a diruntuhkan oleh $bu Pangcu untuk menutupi sumur ular di mana tubuh musuh $bu Pangcu dilempar. 'arena musuh itu lihai bukan main, maka $bu Pangcu bersama 'iam mo "ai li dan 0u!yang "in "u memutuskan untuk menutup sa#a tempat ini agar pemuda sakti itu tidak mampu hidup kembali., Han Bu 0ng terta!a. ,Ha, ha, mana mungkin '!a Sin -iong dapat hidup kembali+ *ia sudah di lempar di sumur ular, andaikata dia tidak mati oleh ular ular itu, tentu selama dua tahun dikubur hidup hidup di sumur itu dia kini sudah men#adi setan tengkorak, tinggal rangkanya sa#a. Mengapa kha!atir+ Hayo bongkar% 'alau tidak dibongkar, tero!ongan ini tertutup sampai di sini, padahal kita amat membutuhkan sebagai #alan rahasia yang amat penting bagi perkumpulan kita., 'arena alasan yang dikemukakan ketua cilik ini memang tepat, maka beramai ramai para manusia katai itu segera beker#a keras, membongkari batu batu yang besar besar dan berat itu, menggunakan alat pendongkel dan lain lain. Hiruk pikuk suara di dalam tero!ongan itu dan peker#aan yang berat itu biarpun dilakukan oleh hampir lima puluh orang, tetap sa#a memakan !aktu yang cukup lama. Memang sesungguhnyalah bah!a merusak itu mudah membangun itu sukar, mengotori itu mudah membersihkannya tidak semudah itu. Setelah beker#a keras selama sepekan, barulah batu besar terakhir yang menutupi sumur dapat disingkirkan. Han Bu 0ng dan para anak buahnya seperti berlomba lari menghampiri sumur dan melongok ke dalam sumur yang amat gelap itu. Pada saat itu, terdengar suara angin menyambar dari ba!ah dan berkelebatlah bayangan orang yang melayang dari ba!ah, Han Bu 0ng dan semua orang terke#ut. 'etika mereka menoleh dan memandang bayangan orang yang tadi meloncat mele!ati kepala mereka, mereka melihat seorang laki laki muda berdiri di situ sambil tersenyum, seorang pemuda yang ber!a#ah tampan, yang memiliki sepasang mata yang lembut pandangannya namun bersinar cahayanya, pemuda yang pakaiannya lapuk dan compang camping. )idak ada orang kerdil yang mengenal pemuda ini karena memang keadaannya #auh berbeda dengan tahun yang lalu. (kan tetapai Han Bu 0ng dengan suara gemetar membentakkan perintah, ,Serbu% Bunuh dia...%%, (6@>) 0rang orang katai yang tadinya bengong terheran heran dan ketakutan karena menduga keras bah!a tentu hanyalah siluman sa#a yang keluar dari sumur tertutup itu, ketika mendengar bentakan ini men#adi sadar. 'ini mereka pun ingat bah!a tentu ini pemuda yang dua tahun yang lalu dilempar ke dalam sumur. Biarpun mereka bergidik ngeri dan gentar mendapat kenyataan bah!a orang yang dua tahun lalu dilempar ke sumur ular yang tertutup kini ternyata masih hidup, namun karena maklum baha!a ini adalah musuh mereka dengan teriakan teriakan ganas mereka menyerang orang itu. Memang benar dugaan Han Bu 0ng. 0rang ini bukan lain adalah '!a Sin -iong. 'etika Sin -iong akhirnya dari ba!ah mendengar suara hirup pikuk disebelah atas kemudian melihat cahaya turun melalui tero!ongan kecil #alan ular, dia menyebrangi tero!ongan dan tiba di dasar sumur pertama. akhirnya dia melihat betapa atap sumur yang tadinya tertutup batu besar itu terbuka dan melayanglah dia keluar. karena selama dua tahun dia tidak bertemu orang, begitu melihat Bu 0ng dan orang orang kerdil, dia tersenyum girang. (kan tetapi orang orang kerdil itu dengan bermacam sen#ata telah menyerangnya. Sin -iong hanya mengerahkan sinkangnya membiarkan belasan sen#ata ta#am menimpa tubuhnya. )erdengarlah teriakan teriakan kaget karena semua sen#ata, baik yang ta#am maupun yang tumpul, begitu mengenai tubuh pemuda itu, membalik seperti mengenai gumpalan karet yang amat kuat. ,(dik Bu 0ng...bukankah engkau sute ((dik Seperguruan)...+,Sin -iong berkata halus sambil memandang kepada Han Bu 0ng. ,$blis% Siluman% Bunuh dia...%%,Bu 0ng berteriak teriak dengan muka pucat dan mata terbelalak. Biarpun hati mereka gentar sekali, namun orang katai itu kembali menyerbu dan hu#an sen#ata menyambar tubuh Sin -iong. 'embali sen#ata sen#ata itu mental, bahkan ada yang terlepas dari pegangan tangan pemiliknya. Sin -iong menarik napas pan#ang, menunduk dan memandang pakaiannya yang men#adi makin compang camping, terkena bacokan sen#ata sena#ata itu, kemudian sekali bergerak tubuhnya berkelebat mele!ati kepala para pengeroyoknya yang bertubuh pendek dan lenyap. Gegerlah para orang katai. (kan tetapi Han Bu 0ng menyambarkan dan menenangkan hati mereka. *ia merasa yakin bah!a betapapun lihainya Sin -iong, pemuda

itu agaknya tidak akan mengganggunya. Maka dia melan#utkan rencananya dan melakukan perundingan dengan para anak buahnya. Seperti #uga ibunya dahulu, pemuda tanggung ini sudah mulai dengan usahanya untuk mencari kedudukan dengan menghubungi seorang ,pangeran, baru yang #uga merasa tidak puas dengan kedudukan yang diperolehnya setelah per#uangan mereka berhasil. Pangeran ini dahulunya adalah seorang pemberontak rakyat petani yang bergabung dengan (n -u Shan, bernama Shi Su beng yang kini dianugerahi pangkat ,pangeran, oleh (n -u Shan. Shi Su Beng bermaksud untuk merebut tahta kera#aan dari (n -u Shan, dan apabila ter#adi kegagalan, maka tero!ongan ba!ah tanah milik Han Bu 0ng itulah yang akan di#adikan tempat persembunyian. Setelah selesai mempersiapkan segala galanya dan tempat itu ditin#au sendiri oleh Pangeran Shi Su Beng, Han Bo Hong lalu pergi ke kota ra#a bersama sekutunya itu untuk mulai melaksanakan siasat yang sudah mereka rencanakan lebih dahulu. Memang selama dua tahun itu ter#adi dua hal yang banyak tercatat dlam se#arah. 'emenangan (n -u Shan ternyata tidak mendatangkan kemakmuran atau keamanan, bahkan sebaliknya. Selain kaisar yang telah melarikan diri ke Secuan dan menyerahkan tahta kera#aan kepada puteranya itu kini menyusun kekuatan di barat untuk menyerbu dan merampas kembali kota ra#a, #uga di dalam istana pemerintah baru sendiri ter#adi pertentangan dan perebutan kekuasaan% Semua ini ter#adi karena memang sesungguhnya para pemimpin pemberontak yang dahulu memberontak terhadap pemrintah dengan dalih ,demi rakyat, atau demi keadilan, demi kebenaran, demi negara dan lain istilah muluk muluk lagi itu sesungguhnya hanyalah ,ber#uang, demi dirinya sendiri sa#a% Semua istilah itu tak lain tak bukan hanyalah untuk di#adikan ,modal, per#uangannya untuk mencari kedudukan dan kemuliaan bagi diri sendiri. Hal ini sudah terlalu sering ter#adi di dunia, berulang ulang, namun sampai sekarang rakyat di seluruh dunia tetap bodoh, mau sa#a di peralat dan dicatut namanya oleh orang orang yang berambisi untuk diri pribadi. Betapa banyaknya bukti akan kepalsuan ini dapat dilihat dalam se#arah di negara manapun di dunia ini. Sekelompok orang berambisi untuk keuntungan mereka sendiri, dengan siasat cerdik menggunakan nama rakyat untuk mencapai tu#uan mereka, kalau perlu mereka mengorbankan rakyat. 3akyat sudah cukup puas memperoleh gelar ,pahla!an, kalau sampai te!as dalam per#uangan yang sebenarnya adalah menyalah gunakan demi keuntungan kelompok yang mempergunakan mereka itu. $nilah sebabnya maka #ika per#uangan telah berhasil, #ika para kelompok pimpinan yang berambisi sudah memperoleh apa yang mereka ke#ar ke#ar, maka rakyat pun dilupakan sudah% Bukan senga#a dilupakan, melainkan karena mereka yang sudah berhasil merampas kedudukan itu pun harus menghadapi la!an atau saingan yang #uga ingin merebut kedudukan itu. 3akyat adalah orang yang berada diba!ah, dan yang terin#ak memang selalu yang berada di ba!ah. yang berada di atas tidak akan terin#ak, akan tetapi mereka itu saling berebutan di antara mereka sendiri, memperebutkan kedudukan yang lebih enak dan empuk dari pada kedudukan yang telah dimilikinya. *emikianlah pula dengan (n -u Shan dan teman temannya yang telah berhasil dalam ,per#uangan, mereka merampas kedudukan tahta kera#aan. )eman teman yang tadinya ber#uang bahu membahu, men#adi ka!an senasib sependeritaan, yaitu di !aktu mereka memberontak, kini setelah memperoleh apa yang mereka cita citakan , berbalik mencurigai, saling iri% Memang belum ada yang secara berterang berani menentang (n -u Shan, bekas panglima yang masih amat kuat kedudukannya, didukung oleh pasukan pasukan inti dan tampaknya semua pembantunya sudah menyetu#ui sebulatnya kalau (n -u Shan men#adi 'aisar. (kan tetapi diam diam, banyak yang mepersoalkan pembagian pangkat dan kedudukan. )entu sa#a yang merasa tidak puas adalah mereka yang memperoleh pangkat agak kecil, sedangkan yang menerima pangkat besar merasa curiga dan hati hati menghadapi bekas teman yang memperoleh pangkat yang lebih kecil. )er#adi dan berlangsunglah kon1lik sembunyi diantara mereka. 'e manakah perginya S!at Hong dan '!ee -un+ *i bagian depan telah diceritakan betapa dua orang muda ini berhasil menyelamatkan diri, lari keluar dari istana )he '!at -in dan terus keluar dari kota ra#a )iang an. Mereka berlari dengan cepat mempergunakan kegelapan malam, berhasil keluar dari benteng tembok kota ra#a karena para pen#aga yang berada dalam suasana pesta kemenangan itu tidak melakukan pen#agaan yang terlampau ketat. Setelah terang tanah dan mereka tiba di dalam sebuah hutan #auh dari tembok kota ra#a barulah keduanya berhenti, terengah engah dan S!at Hong men#atuhkan dirinya di ba!ah sebatang pohon besar. ?a#ahnya pucat biarpun muka dan lehernya penuh keringat yang di usapnya dengan u#ung lengan ba#unya. Pandang matanya merenung #auh sekali, dan dia diam sa#a, sama sekali tidak berkata kata, sama sekali tidak bergerak, seperti dalam keadaan setengah sadar. '!ee -un #uga menghapus peluhnya dan dia pun duduk diam, memandang kepada S!at Hong. beberapa kali dia menggerakan bibir hendak bicara namun ditahannya lagi. Pemuda yang biasanya bergembira ini merasa betapa #antungnya seperti diremas remas.

*ia sendiri merasa kehilangan dan amat berduka dengan kematian Soan "u, gadis yang kini dia tahu adalah !anita yang amat dicintainya. (kan tetapi, melihat keadaan S!at Hong yang terpaksa harus meninggalkan ibu kandungnya menghadapi kematian, dia melupakan kedukaan hatinya sendiri dan merasa amat iba kepada S!at Hong. Melihat betapa S!at Hong seperti orang kehilangan ingatan, '!ee -un merasa kha!atir sekali. 'alau dibiarkan sa#a, gadis ini bisa #atuh sakit, kalau hanya sakit badannya masih mending, akan tetapi kalau terserang batinnya lebih berbahaya lagi. (khirnya dia memberanikan diri berkata lirih dan halus, ,Mati hidup adalah berada di tangan )hian, kota manusia tak dapat menguasainya, .ona., Mendengar kata kata ini, S!at Hong menengok dan memandang, akan tetapi pandang matanya tetap kosong, seolah olah kata kata itu tidak dimengertinya dan dari mulutnya hanya terdengar suara meragu, ,Hemm....+, Suara ini gemetar dan pandang mata itu menusuk perasaan '!ee -un. Maka pemuda ini lalu memberanikan diri melangkah lebih #auh lagi dengan kata kata yang lebih membuka kenyataan, ,$bumu gugur sebagai seorang yang gagah perkasa., Sepasang mata yang kehilangan sinar itu terbelalak, seolah olah baru sadar dan bibir yang gemetar itu bergerak, mula mula lirih makin lama makin keras, ,.....$bu.....+ $bu...., $bu....%, S!at Hong menangis tersedu sedu dan memanggil manggil ibunya. ,)enanglah, .ona. )enanglah....., '!ee -un menghibur dan berlutut di depan gadis itu, akan tetapi suaranya sendiri parau dan agak tersedu. ,$bu....% Mengapa aku meninggalkan ibu mati sendiri....+ $bu....% Hu hu huuuuuuuk, $buuuuuuuu.....%, Memang menangis merupakan obat terbaik bagi batin gadis itu, pikir '!ee -un penuh keharuan, akan tetapi melihat S!at Hong men#ambak #ambak rambut sendiri, dia merasa kha!atir. ,$ngatlah, .ona. $ngatlah pesan $bumu..... tentang pusaka Pulau ;s...., S!at Hong mengangkat muka dan melihat !a#ah pemuda itu #uga basah air mata, dia menubruk. ,)oako.... ahhhh, )oako....%, *an menangislah dia tersedu sedu di dada pemuda itu yang dianggapnya merupakan satu satunya sahabat di dunia yang baginya kosong ini. '!ee -un meme#amkan mata dan membiarkan gadis itu menangis terisak isak. *engan sesenggukan S!at Hong berkata, ,$bu te!as..... di depan mataku..... dan aku tidak dapat menolongnya..... hu hu huuuuuuuhhhh...... dan (yah pun sudah tiada, Suheng #uga...... hu huuuuuuuuuhhh apa gunanya aku hidup lagi+ (pa gunanya aku mencari pusaka dan mengembalikan ke Pulau ;s+A Seperti seorang yang mendadak men#adi kalap S!at Hong merenggutkan dirinya dari dada '!ee -un, lalu melompat bangun mengepal tin#u. ,'atakan, '!ee toako, apa gunanya semua ini+ (yah ibuku sudah meninggal, dan suheng satu satunya orang yang kucinta..... dia pun tidak ada lagi......% katakan, apa perlunya aku hidup lebih lama+, '!ee -un teringat akan kematian Soan "u yang menghancurkan perasaannya, akan tetapi dia menekan kedukaannya dan berkata, suaranya nyaring bersemangat, ,(dik Hong, tidak semestinya seorang perkasa seperti engkau mengeluarkan kata kata bernada putus asa seperti itu% ;ngkau adalah puteri dari Pulau ;s% 'edukaan apa pun yang menimpa dirimu, harus kau atasi dengan gagah perkasa% (ku dapat memahami pesan mendiang $bumu yang mulia dan gagah perkasa itu. 'alau pusaka keluargamu dari Pulau ;s ter#atuh ke tangan orang lain, bukankah itu amat sayang, berbahaya dan #uga merendahkan + Pusaka itu telah diselamatkan oleh .ona Bu S!i .io dan Saudara -iem )oan 'i. Sebaiknya kalau kita segera menyusul mereka dan aku akan membantumu mencari Pusaka Pulau ;s., (6:@) 4capan penuh semangat itu benar benar menyadarkan S!at Hong, menarik gadis itu dari lembah kedukaan yang hampir mematahkan semangatnya. *ia menahan isak, menarik napas pan#ang dan menghapus air matanya, lalu memandang kepada pemuda itu, memegang tangan '!ee -un. ,'!ee toako, terima kasih atas peringatanmu. Hampir aku lupa akan tugasku. Memang benar, sudah berani hidup harus berani menghadapi apa pun yang menimpa kita. ;ngkau sungguh baik sekali, )oako. ;ngkau sendiri menderita, kehilangan Soan "u, namun masih menghiburku......, '!ee -un mengangkat mukanya dan meme#amkan mata. ,Benar.....aku mencinta Soan "u....... aku mencintanya......, ,*an aku mencinta Suheng. Betapa buruk nasib kita, )oako. ;ngkau sendiri menderita, kehilangan Soan "u, namun masih menghiburku......, '!ee -un mengangkat mukanya dan meme#amkan mata. ,Benar.... aku mencinta Soan "u.... aku mencintanya........, ,*an aku mencinta Suheng. Betapa buruk nasib kita, )oako. (kan tetapi, kau masih mempuyai Gurumu, sedangkan aku hanya seorang diri..... ah, sudahlah. (ku akan pergi, )oako. Semoga engkau akan dapat menemukan kebahagiaan dalam hidupmu. ;ngkau baik sekali dan terima kasih.,S!at Hong berkelebat dan meloncat pergi.

,.anti dulu% Hong moi.... biarlah aku membantumu....., ,)idak usah, '!ee toako. (ku akan menyusul mereka ke Puncak (!an Merah, kemudian aku akan kembali ke Pulau ;s.... untuk.... untuk selamanya. Selamat tinggal%, S!at Hong meloncat dengan cepat sekali dan sebentar sa#a dia sudah lenyap meninggalkan '!ee -un yang men#adi lemas. Pemuda ini men#atukan dirinya duduk di atas tanah dan baru sekarang dia tidak dapat menahan bertitiknya air matanya dan baru sekarang terasa olehnya betapa dia kehilangan Soan "u, betapa dunia terasa amat hampa dan sunyi. Berkali kali dia menarik napas pan#ang dan teringatlah dia kepada gurunya, -am hai Seng #in yang seperti orang tuanya sendiri. *ia harus kembali ke Pulau 'ura kura di -am hai dan terbayang olehnya betapa suhunya itu akan terheran mendengar semua pengalamannya dengan keluarga Pulau ;s% *engan perasaan yang kosong dan sunyi, ingatan akan gurunya ini merupakan setitik harapan kegembiraan hidupnya dan berlahan lahan '!ee -un meninggalkan hutan itu untuk kembali kepada gurunya yang sudah amat lama ditinggalkannya. Sementara itu, dengan mata masih merah oleh tangisnya, Han S!at Hong melan#utkan per#alanan seorang diri dengan cepat untuk menge#ar S!i .io dan )oan '$. 'alau dia dapat menyusul mereka dan minta kembali Pusaka Pulau ;s dia dapat langsung kembali ke Pulau ;s dan selan#utnya...... entah, dia sendiri tidak tahu apakah dia ada niat untuk kembali ke daratan besar. )idak, dia akan tinggal di pulau itu, di mana dia terlahir. Biarpun pulau itu sudah kosong, dia akan tinggal di tempat kelahirannya itu sampai mati% Bercucuran pula air matanya ketika dia berpikir sampai di situ dan terkenang kepada suhengnya. 'alau sa#a ada suhengnya di sisinya, tentu tidak akan begini merana hatinya. (kan tetapi, betapapun cepat S!at Hong melakukan penge#aran, tetap sa#a dia tidak berhasil menyusul S!i .io dan )oan 'i. Bahkan ketika dia tiba di Puncak (!an Merah, tempat tinggal )ee tok Siangkoan Hou!, di tempat ini dia hanya disambut oleh (ng in Mo ko )hio Sam, kakek yang men#adi murid kepala )ee tok itu yang menceritakan bah!a )ee tok bersama puterinya telah beberapa pekan pergi turun gunung dan bah!a selama itu tidak ada tamu, #uga tidak ada Bu S!i .io dan -iem )oan 'i seperti yang ditanyakan oleh gadis itu. S!at Hong mengerutkan alisnya. Hatinya mulai bertanya tanya. "elaka, pikirnya, #angan #angan dia telah salah memilih orang untuk dipercaya menyelamatkan Pusaka Pulau ;s% Jangan #angan dua orang muda itu senga#a melarikan pusaka pusaka itu dan bersembunyi% )imbul kecurigaan yang diikuti kemarahan di hatinya, dan berbareng dengan perasaan ini timbul pula semangatnya yang tadinya amat menurun itu. Hidupnya masih perlu dan ada gunanya, setidaknya dia harus menyelamatkan pusaka pusaka itu agar tidak ter#atuh ke tangan orang lain% Perasaan marah dan kha!atir ini mendatangkan perasaan bah!a dia masih amat dibutuhkan untuk hidup terus. Sambil menahan kemarahannya, dia berkata kepada murid kepala )ee tok itu, ,(ndaikata ada datang Bu S!i .io dan -iem )oan 'i, harap minta kepada mereka untuk menanti saya di sini. *ua bulan lagi saya akan kembali menemui mereka., (ng in Mo ko )hio Sam yang sudah mengetahui kelihaian dara yang pernah menggegerkan (!an Merah ini, mengangguk angguk. 'emudian S!at Hong meninggalkan Puncak (!an Merah untuk mengambil #alan kembali ke #urusan kota ra#a untuk mencari kalau kalau dua orang muda itu dapat ber#umpa dengannya di #alan. .amun semua per#alanannya sia sia belaka. *ua bulan kemudian, kembali dia tiba di Puncak (!an Merah dan untuk kedua kalinya (ng in Mo ko ($blis )ua (!an Merah) menyatakan penyesalannya bah!a dua orang muda yang dicari itu belum #uga datang, bahkan gurunya #uga belum pulang. ,Saya malah merasa gelisah #uga memikirkan Suhu., kata kakek itu. ,'eadaan di mana mana sedang ribut dengan perang, akan tetapi Suhu pergi begitu lamanya belum #uga pulang., S!at Hong menahan kemarahannya. )idak salah lagi, pikirnya. Bu S!i .io dan -iem )oan 'i tentu berlaku khianat, menginginkan pusaka pusaka itu untuk diri mereka sendiri. (ku harus mencari mereka dan selain merampas kembali pusaka, #uga akan kuha#ar mereka% *ia berpamit lalu pergi lagi, di sepan#ang #alan dia memaki maki Bu S!i .io yang dipercaya. ,*asar murid iblis betina itu,, gerutunya. ,Gurunya sudah mati, kini muridnya yang menyusahkan aku%, (6::) Mulailah S!at Hong mencari cari kedua orang itu tanpa hasil. sampai dua tahun dia berkelana mencari cari kedua orang muda itu namun anehnya, tidak ada seorang pun manusia yang tahu akan mereka. (khirnya timbullah pikirannya bah!a sangat boleh #adi Bu S!i .io dan -iem )oan 'i yang tadiny adalah anak buah (n -u Shan yang kini membalik dan berkhianat itu takut kepada pembalasan pemerintah baru dan telah lari mengungsi ke barat, ke Secuan. Sangat boleh #adi% Pikiran ini membuat dia mengambil keputusan dan berangkatlah dia ke Secuan. Samnbil mencari pusaka, dia pun ingin membantu 'aisar yang kabarnya sedang menyusun kekuatan untuk menyerang dan merebut kembali tahta kera#aan. Sebaliknya klau dia membantu, pikirnya. Selain untuk mengisi kekosongan hidupnya, #uga sekalian untuk mencari Bu S!i .io an -iem )oan 'i, #uga untuk

menghancurkan semua kaki tangan (n -u Shan termasuk 0u!yang "in "u, dan #uga mengingat bah!a ayahnya adalah seorang keturunan pangeran atau ra#a muda, maka sebenarnya dia masih berdarah bangsa!an dan masih ada hubungan darah dengan keluarga kaisar sehingga sepatutnyalah kalau dia membantu. Sementara itu, di ibu kota yang telah diduduki (n -u Shan, di dalam istana di mana (n -u Shan mengangkat diri sendiri men#adi ra#a, ter#adilah hal hal yang hebat% (n -u Shan sendiri masih melan#utkan !ataknya yang kasar dan mau menang sendiri. Satu di antara kesukaannya adalah !anita, maka begitu dia berhasil, tak pernah berhenti setiap malam dia berganti !anita mana sa#a yang dipilih dan ditun#uknya, tidak peduli !anita itu masih gadis atau isteri orang lain sekalipun% pada suatu malam, dalam keadaan mabok dan sedang gembiranya, (n -u Shan lupa diri dan dalam keadaan setengah sadar dia memasuki kamar mantu perempuannya yang sudah lama sekali dia rindukan secara diam diam. 'alau sadar dan tidak mabok, dia masih menahan hasrat hatinya. (kan tetapi malam itu, dalam keadaan mabok, dia tidak mempedulikan apa apa lagi dan memasuki kamar mantunya% )idak ada seorang pun manusia di dalam istana yang berani melarang, dan pada saat itu, putera (n -u Shan sedang tidak berada di situ. *engan penuh perasaan duka dan ketakutan, mantu yang muda dan cantik #elita itu tidak kuasa menolak atau memberontak, sambil menangis dia terpaksa membiarkan dirinya dipeluk dan diciumi mertua yang mabok itu. *engan suara lirih dan membu#uk dia masih berusaha mengingatkan (n -u Shan, namun seorang laki laki yang tidak hanya mabok arak, melainkan #uga mabok cinta berahi, tidak mempedulikan apa pun. !anita hanya dapat merintih dan menangis, diseling suara keta!a gembira dari (n -u Shan. 'etika pintu kamar itu dengan paksa dibuka dari luar oleh pangeran, (n -u Shan telah tidur mendengkur kelelahan dengan muka merah karena banyak arak, sedangkan isteri pangeran itu menangis terisak isak, berlutut di atas lantai. pangeran itu men#adi mata gelap, pedang dicabut dan sekali meloncat dia telah menikam dada ayahnya sendiri. ,"rappp....%, ,(uhhh.... haiii.... kau.... kau.....+, (n -u Shan yang bertubuh kuat itu, biarpun pedang telah menembus dadanya, masih dapat meloncat dan memcengkeram ke arah puteranya. (kan tetapi pangeran yang sudah mata gelap itu mengelak, kakinya menendang sehingga (n -u Shan terdorong #atuh, membuat pedang itu masuk makin dalam. *ia berkelo#otan dan tak bergerak lagi% ,)angkap pembunuh.....%%, teriakan ini keluar dari mulut Shi Su Beng yang bersama dengan Han Bu 0ng sudah lari ke dalam kamar. Shi Su Beng menggerakan pedangnya dan terdengar teriakan mengerikan ketika pangeran itu roboh pula di dekat mayat ayahnya dalam keadaan tak bernya!a pula karena lehernya hampir putus terbabat pedang Pangeran Shi Su Beng% Gegerlah seluruh istana. rapat kilat diadakan dan Shi Su Beng yang dianggap membela 'aisar itu mempergunakan kesempatan ini untuk merampas kedudukan 'aisar% *alam keadaan kacau balau itu, Shi Su Beng mengangkat diri sendiri sebagai ra#a dan Han Bu 0ng men#adi ra#a muda pembantunya yang setia% Hanyalah mereka berdua sa#a yang tahu bah!a semua peristi!a itu memang digerakan oleh mereka berdua% Shi Su Beng yang membangkitkan berahi (n -u Shan terhadap mantu perempuannya, bahkan di dalam mabok, Shi Su Beng yang membu#uk supaya 'aisar baru itu memasuki kamar dengan mengatakan bah!a di dalam kamar itu dia telah menyediakan seorang !anita cantik mirip mantunya itu untuk (n -u Shan% *an selagi (n -u Shan yang mabok itu menggagahi mantunya sendiri, diam diam Han Bu 0ng menghubungi pangeran dan membisikan bah!a ada pen#ahat memasuki kamarnya. Maka ter#adilah seperti apa yang telah direncanakan oleh mereka berdua, yaitu kematian (n -u Shan di tangan puteranya sendiri dan kemudian kmatian pangeran di tangan Shi Su Beng. )er#adilah perubahan besar besaran di kota ra#a, pergantian kekuasaan dan kembali Han Bu 0ng berhasil mengangkat dirinya sendiri seperti yang dicita citakan ibunya, yaitu men#adi seorng pangeran yang berkuasa, #auh lebih berkuasa dari pada di!aktu ibunya masih hidup, yaitu men#adi tangan kana penguasa baru yang men#adi sekutunya% (kan tetapi, #atuhnya (n -u Shan dan berpindahnya kekuasaan di tangan Shi Su Beng, masih sa#a belum meredakan ketegangan ketegangan di kota ra#a akibat perebutan kekuasaan. Seperti biasa penguasa baru mengangkat teman temannya sendiri menduduki #abatan tinggi, melakukan penggeseran penggeseran sehingga menimbulkan dendam dari ka!an ka!an yang berbalik men#adi la!an. (6:6) *alam keadaan seperti itu, kacau rencana perebutan kekuasaan, kalau perlu dengan cara halus maupun kasar, para pemberontak yang kini memegang tampuk kera#aan itu men#adi lalai. Mereka terlalu memandang rendah 'aisar yang telah melarikan diri ke Secuan, menganggap keluarga 'aisar lama itu sudah #atuh benar benar. 'esibukan untuk kepentingan ambisi pribadi membuat mereka lengah dan kuran memperhatikan pertahanan sehingga mereka tidak tahu betapa 'aisar dan keluarganya di Secuan telah membentuk kekuatan baru untuk melakukan pembalasan%

'aisar )ua Hian )iong, yang hancur lahir batinya karena bukan hanya mahkota kera#aan dirampas oleh pemberontak (n -u Shan, akan tetapi terutama sekali karena selirnya tercinta, &ang 'ui Hui, harus mati digantung oleh keputusannya sendiri, setibanya di Secuan, men#adi seorang kakek yang patah semangat dan selalu tenggelam dalam duka cita. *alam keadaan mengungsi itu, di Secuan, keluarga kaisar dan para pengikutnya yang masih setia, menerima keputusan 'aisar )ua untuk mengangkat 'aisar baru, yaitu putera mahkota yang bergelar Su )iong. Pada !aktu itu sisa pasukan pemerintah yang telah kalah perang terhadap (n -u Shan, di ba!ah pimpinan Panglima Besar 'ok "u $, telah menyusul pula ke Secuan. 'aisar Su )iong lalu menghimpun kekuatan dari rakyatnya di daerah Secuan, dan minta bantuan kepada negara negara tetangga yang bersahabat. Maka terkumpullah pasukan pasukan campuran yang terdiri dari bermacam suku, bahkan terdapat pula bangsa )urki, )ibet, dan kemudian sekali datang pula bala bantuan dari pasukan (rab yang dikirim sebagai tanda bersahabat oleh 'alipu. Pasukan pasukan itu disusun men#adi barisan besar dan diberi latihan latihan berat dalam persiapan kaisar Su )iong untuk merampas kembali kera#aannya, 'ok "u $. )idak ada hal penting ter#adi selama per#alanan S!at Hong menu#u ke Secuan. Gadis yang dahulu ber!atak periang dan #enaka itu, yang !a#ahnya selalu berseri dan gembira, kini men#adi pendiam dan ada garis garis dan bayangan muram di !a#ahnya yang tetap cantik #elita !alaupun tidak pernah bersolek. Perantauan selama dua tahun mencari cari pusakanya yang hilang tanpa hasil itu membuat dia merasa berduka dan #uga penasaran sekali. *i dalam hatinya di ber#an#i bah!a dia takkan pernah berhenti mencari sebelum mendapatkan pusaka Pulau ;s itu. *alam perantauannya itu dia mendengar pula tentang kematian (n -u Shan dan puteranya. 'etika dia tiba di Secuan, pada !aktu itu 'aisar yang baru, yaitu 'aisar Si )iong, memang sedang menyusun tenaga di ba!ah pimpinan Panglima Besar 'ok "u $ sendiri. panglima 'ok ini menyebar para pembantunya, yaitu panglima panglima ba!ahan di seluruh daerah Secuan untuk menerima dan menda1tar para sukarela!an yang hendak masuk men#adi tentara. Seorang di antara ba!ahannya yang bertugas mengumpulkan bala bantuan bahkan menghubungi orang orang asing dari barat ini adalah Panglima Bou! 'iat. Panglima inilah yang telah ber#asa menghubungi orang orang (rab sehingga akhirnya 'aliphu (yang kuasa di (rab) sendiri mengirim pasukan bala bantuan. Bou! 'iat berkedudukan di sebuah dusun daerah selatan dan di sini dia menyusun pasukannya sambil men#amu pasukan dari (rab yang sebagian kecil sebagai pasukan pelopor telah tiba di situ. panglima 'ok "u $ yang cerdik memisah misahkan para pasukan asing yang membantunya agar men#auhkan ter#adinya bentrokan. Pasukan bantuan dari )urki berada di utara, dari )ibet berada di selatan dan dari timur adalah pasukan yang terdiri dari bermacam macam suku bangsa. Pada suatu hari, S!at Hong tiba di daerah yang dikuasai oleh Panglima Bou! 'iat inilah. *ara ini merasa heran ketika melihat ada banyak tentara asing yang bertubuh #angkung, bersikap gagah dan berkulit colat gelap, bermata ta#am dan bercambang bauk berkeliaran di daerah itu. *i tengah #alan, dia melihat seorang laki laki asing yang tinggi besar dan gagah, memegang gande!a dan akan panah dikelilingi pra#urit pra#urit Han dan (rab sambil terta!a ta!a. -aki laki berusia tiga puluh tahun lebih yang gagah itu berkata dalam bahasa Han yang kaku, ,-ihat burung burung itu% (ku akan menurunkannya sekaligus tiga ekor. &ang mana kalian pilih+, S!at Hong tertarik, berhenti dan memandang ke atas. *iam diam dia terke#ut dan menganggap orang itu sombong. Mana bisa men#atuhkan burung burung yang terbang begitu tinggi sekaligus tiga ekor kalau orang ini bukan seorang ahli panah yang sakti+ ,)iga ekor dari depan%, terdengar teriakan. ,)idak, yang paling belakkang adalah paling sukar%, kata orang lain. Per!ira bangsa (rab itu tersenyum dan tampaklah giginya yang rata dan putih berkilauan, kumisnya bergerak gerak. ,Biar ku#atuhkan dua terdepan dan burung terakhir%, 'elompok burung yang terbang tinggi sudah tiba tepat di atas mereka. Per!ira itu memasang tiga batang anak panah pada gende!anya, lalu menarik tali gende!a. )erdengar suara men#epret dan meluncurlah tiga batang anak panah seperti tiga sinar berkilauan ke atas. *ari ba!ah tidak kelihatan bagaimana burung burung itu terkena anak panah, namun #elas tampak betapa dua ekor burung terdepan dan seekor paling belakkang tiba tiba runtuh ke ba!ah. 'etika tiga ekor burung itu #atuh ke tanah dan semua orang melihat bah!a dada burung itu tertusuk anak panah, mereka bersorak dan bertepuk tangan memu#i. ,Boleh #uga dia,, pikir S!at Hong sungguhpun dia maklum bah!a kepandaiannya memanah seperti itu hanyalah berguna untuk pertempuran #arak #auh dan sama sekali tidak ada artinya untuk pertandingan berdepan. )entu kalah cepat oleh am gi (sen#ata rahasia) seperti #arum, paku, piau! dan lain lain ,Hai, .ona% )epuk tangan untuk kelihaian Per!ira (hmed%, )iba tiba ada seorang laki laki menegur S!at Hong. -aki laki ini adalah seorang pera#urit Han dan sambil

menyeringai dia bertepuk tangan dan mendesak S!at Hong untuk ikut bertepuk tangan. (6:2) (kan tetapi S!at Hong tidak mau melayaninya, membuang muka dan melan#utkan langkahnya. (kan tetapi laki laki itu melompat dan menghadang didepanya sambil bertolak pinggang. ,;itt..... nanti dulu% Berani kau menghina Per!ira (hmed+ *ia bukan hanya lihai dan menembak tepat, #uga banyak !anita tergila gila kepadanya% *an kau berani memandang rendah+, S!at Hong memandang dengan mata melotot lalu mendengus, ,Pergilah%, sambil melangkah terus. ,*an kau laki laki kurang a#ar%, S!at Hong berkata dan sekali dia menggerakan lengannya yang terpegang, dia berbalik sudah memegang pergelangan tangan laki laki itu dan begitu dia membetot, laki laki itu #atuh tersungkur mencium tanah% ,(ihhh, berani kau memukulku+, Pera#urit itu marah sekali dan cepat melompat dan menubruk. ,Plakkk% (ugghhh....%, Pera#urit itu terlempar dan mengaduh aduh, mukanya membengkak. Melihat ini, lima orang pera#urit ka!an orang pertama itu men#adi marah dan mener#ang ma#u. ,)angkap, dia tentu mata mata%, S!at Hong merasa muak sekali dan #uga marah. Melihat lima orang itu mener#ang dan hendak berlumba menangkap dan merangkulnya, kaki tangannya bergerak dan dalam segebrakan sa#a, lima orang itu pun roboh tersungkur dan tidak dapat berlagak lagi karena mengaduh aduh kesakitan. )entu sa#a keadaan men#adi ribut dan banyak anak buah pasukan mengurung, akan tetapi tiba tiba per!ira yang hali menggunakan anak panah tadi meloncat ma#u dan menghadik. ,Mundur semua%, Setelah orang orang mundur tidak melan#utkan gerakan mereka untuk mengeroyok, per!ira itu membungkuk di depan S!at Hong sambil berkata, ,Harap .ona maa1kan. Sudah la#im bah!a anak buah pasukan selalu bersikap kasar. .ona tentu bukan orang sini, kalau boleh bertanya hendak ke manakah+, ,Hemm, pikir S!at Hong. Pantas kalau banyak !anita tergila gila. Memang per!ira yang bernama (hmed ini gagah sekali, gagah dan tampan, amat keras daya tariknya terhadap !anita terutama sekali sepasang matanya yang ta#am dengan bulu mata pan#ang lentik dan alis yang tebal itu. Juga dagunya berlekuk dan menambah ke#antanannya. Selain tampan dan gagah, #uga laki laki ini pandai bersikap manis terhadap !anita. ,Sudahlah,, kata S!at Hong. (ku pun tidak, ingin mencari permusuhan, asal mereka #angan kurang a#ar. Bahkan aku ingin menghadap 'aisar untuk membantu per#uangannya. *i manakah aku dapat menghadap 'aisar+, Mendengar ucapan gadis yang cantik #elita dan gagah itu, seketika lenyaplah kemarahan para pera#urit. ,(ih, kiranya seorang lihiap (pendekar !anita)%, ,)entu tokoh kang ou! kenamaan%, Per!ira (hmed menghentikan ribut ribut itu dan kembali dia tersenyum, manis dan menarik sekali. ,4ntuk membantu per#uangan, tidak perlu menghadap Sri Baginda, .ona. )idak mudah menghadap Sri Baginda yang sedang sibuk. 'ebetulan di sini #uga merupakan markas dan dipimpin Bou! ciangkun. Banyak pula orang orang kang ou! yang telah diterima men#adi sukarela!an. (kan tetapi baru sekarang datang seorang sukarela!ati seperti .ona. (hh, terimalah hormat dan rasa kagumku, .ona. engkau tentulah yang disebut pendekar !anita dari dunia kang ou!, bukan+, S!at Hong tidak peduli, yang penting adalah membantu per#uangan untuk membasmi (n -u Shan dan keturunan atau penggantinya. ,*apatkah aku bertemu dengan Bou! ciangkun+, ,)entu sa#a. (kan tetapi, perkenankanlah aku memuaskan keinginan hatiku yang sudah terpendam bertahun tahun untuk menyaksikan kelihaian seorang pendekar !anita dari timur, .ona., Per!ira (hmed memperlihatkan gende!anya. ,*apatkah .ona mainkan gende!a dan anak panah+, S!at Hong maklum bah!a dia hendak diu#i, dan siapa tahu, mungkin per!ira ini termasuk seorang di antara para pengu#inya. ,Sen#ata ini kurang praktis untuk pertandingan #arak dekat dan terang terangan., Per!ira (hmed mengerutkan alisnya, akan tetapi bibirnya tetap tersenyum manis. ,Benarkah+ .ona, dengan gende!a ini aku dapat merobohkan musuh dalam #arak seratus langkah, biarpun musuh itu menggunakan sena#ta apa pn untuk melindungi dirinya. (ku dapat melepaskan anak panah terus menerus dan bertubi tubi sampai puluhan batang%, ,Hemm, mungkin berhasil merobohkan segala burung dan manusia yang bodoh sa#a., ,?ah....%, (hmed membelalakan matanya. ,(pakan di dunia ini ada orang yang sanggup menyelamatkan diri dalam #arak seratus langkah dari gende!aku+,

,Boleh kaucoba. (ku bersedia., ,;iiiihhh, #angan, .ona% (ku akan menyesal selama hidupku kalau sampai melukaimu, apalagi membunuhmu%, (6:5) ,)idak perlu kha!atir, aku malah akan menghadapi hu#an anak panahmu itu dengan tangan kosong%, ,Mustahil%, 0rang Han yang pertama kali dirobohkan S!at Hong, kini mendekat dan karena dia maklum akan kelihaian dara itu, kini dia hendak mencari muka dan berkata, ,Saudara (hmed, #angan memandang rendah seorang lihiap. *ia pasti akan sanggup memenuhi kata katanya., (tas dorongan dan desakan banyak orang, akhirnya (hmed mau #uga mencoba kepandaian !anita cantik #elita itu. *engan tenang S!at Hong melangkah sambil menghitung sampai seratus, langkah pendek pendek sa#a, kemudian membalik dan menghadapi (hmed dengan mata tak berkedip. ,?ah, terlalu dekat....% )erlalu dekat sekali% langkahmu begitu pendek pendek, .ona. $ni hanyalah lima puluh langkah, tidak ada seratus%, (hmed berteriak sambil melangkah mundur sampai lima puluh langkah. *iam diam S!at Hong memu#i ke#u#uran dan niat baik di hati per!ira asing itu. ,)erserah kepadamu. .ah, aku sudah siap., katanya. (hmed ragu ragu, mukanya agak pucat. ,)api...... tapi, setidaknya kau harus memba!a pedang untuk menangkis atau sebuah perisai., ,)idak perlu. Seranglah%, *idesak oleh orang banyak, dan memang di dalam hatinya dia #uga merasa penasaran sekali, (hmed lalu memasang lima batang anak panah di gende!anya, dan masih ada puluhan batang di tempat anak panah yang siap untuk disambar tangan kanan menyusul rombongan anak panah terdahulu. ,.ona, siap dan hati hatilah%, teriaknya dan terdengar suara men#epret ketika tampak lima sinar berturut turut meluncur ke arah S!at Hong, diikuti oleh puluhan pasang mata yang tidak berkedip dan dengan hati penuh ketegangan. S!at Hong melihat betapa lima batang anak panah itu meluncur disekeliling tubuhnya. )ahulah dia bah!a orang itu memang amat hebat ilmu panahnya akan tetapi #uga amat lembut hatinya terhadap !anita sehingga senga#a membuat anak panah rombongan pertama menyele!eng. *ia diam sa#a tidak bergerak membiarkan lima batang anak panah itu le!at, diikuti seruan menahan napas dari semua orang yang sudah merasa ngeri melihat nona itu sama sekali tidak mengelak% (hmed membelalakan matanya. hampir dia tidak percaya. (nak panahnya itu hanya sedikit sa#a selisihnya dari kulit tubuh !anita itu, namun !anita itu dengan tenang sa#a berdiri diam tidak bergerak% ,)idak perlu sungkan, bidik yang tepat%, S!at Hong berkata setelah dia merasa yakin bah!a luncuran anak panah itu dapat diikuti dengan pandang matanya sehingga mudah bagi dia untuk men#aga diri. -ima batang lagi anak panah sudah berada di gende!a (hmed dengan cepat bukan main dan kembali terdengar suara men#epret ketika lima batang anak panah itu menyambar seperti kilat ke arah S!at Hong. *ara itu melihat betapa lima batang ini menyambar ke arah kakinya semua, maka dia mengerti bah!a (hmed masih sa#a kha!atir kalau kalau mencelakainya, maka dia meloncat dan sekaligus menendang ke ba!ah sehingga dia bukan hanya mengelah, bahkan berhasil menendang runtuh semua anak panah itu% (hmed mengeluarkan seruan kagum dan kini dia pun tidak ragu ragu lagi akan kehebatan pendekar !anita itu. (nak panahnya meluncur bertubi tubi seperti hu#an derasnya, susul menyusul ke arah tubuh S!at Hong dan dara ini pun memperlihatkan kepandaiannya. Sambil mengelak berloncatan ke sana sini, tangannya menyambar dan dua batang anak panah ditangkapnya dengan kedua tangannya, lalu dia menggunakan dua batang anak panah itu untuk menangkis semua anak panah yang datang menyambar, kemudian dengan cepat dan tak terduga duga dia menyambitkan sebatang anak panah yang meluncur cepat ke arah (hmed. (uhhh....%, (hmed berteriak kaget dan gende!anya terlepas dari tangan kirinya karena tangan kirinya itu kena sambar sebatang anak panah. Gende!anya terlepas akan tetapi tangan kirinya tidak terluka karena anak panah yang menyambar tangannya itu dilepas dengan cara dibalik sehingga bukan u#ung yang runcing yang mengenai tangannya, melainkan u#ung belakkang yang bulu bulunya telah dibuang . (hmed segera lari menghampiri S!at Hong, memandang penuh kagum, kemudian dia membungkuk sampai dalam sambil berkata, ,*uhai....., .ona adalah setangkai bunga di tengah padang pasir% Satu di antara puluhan ribu !anita belum tentu ada yang seperti .ona...... saya merasa kagum dan hormat sekali.......%, ?a#ah S!at Hong men#adi merah. Bukan main hebatnya pu#ian yang keluar dari mulut pria ini, pu#ian yang aneh dan istime!a. (kan tetapi sebelum dia men#a!ab terdengar

kaki kuda berderap dan muncullah seoran panglima sebangsa (hmed naik kuda. 4sianya tentu sudah empat puluhan tahun, tinggi besar dan ber!iba!a, gagah dan #uga tampan, akan tetapi begitu bertemu pandang, S!at Hong merasa tidak suka kepada panglima ini karena pandang mata itu seolah olah hendak menelan#angi dan sinar mata orang itu seperti dapat menembus pakaiannya% (6:7) (hmed cepat berdiri dengan tegak memberi hormat kepada atasannya. Panglima itu lalu bertanya kepada (hmed dalam bahasa mereka sendiri yang tidak dimengerti oleh S!at Hong, di#a!ab pula oleh (hmed. Panglima itu mengangguk angguk, bicara lagi lalu memutar kudanya pergi dari tempat itu setelah melempar kerling penuh gairah dan kagum ke arah S!at Hong. ,.ona, 'omandanku tadi bertanya tentang .ona dan menyuruh .ona langsung sa#a menghadap Bou! ciangkun untuk melapor. )entu sa#a bantuan tenaga seorang yang berkepandaian tinggi seperti .ona amat dihargai dan dibutuhkan. Mari .ona, saya antar., ,'au baik sekali, terima kasih,, #a!ab S!at Hong yang merasa memperoleh seorang sahabat dalam diri per!ira yang simpatik ini. ,.ama saya (hmed, .ona., S!at Hong tersenyum, mengerti bah!a itulah cara yang sopan dari sahabat barunya untuk menanyakan namanya. ,*an namaku Han S!at Hong., Mereka memasuki sebuah bangunan besar dan di ruangan dalam, (hmed memba!a S!at Hong ke dalam sebuah kamar di mana duduk seorang tua berpakaian panglima perang. 0rang ini berusia lima puluh tahun lebih, mukanya bulat dan matanya sipit men#adi agak lebar ketika dia memandang S!at Hong yang datang bersama (hmed. Setelah memberi hormat, (hmed berkata ,.ona Han S!at Hong ini ingin men#adi sukarela!ati., ,Hemm, aku sudah mendengar dari komandanmu. 'au boleh pergi meninggalkan .ona ini di sini,, #a!ab Panglima Bou! dengan sikap angkuh. Menyaksikan sikapnya ini sa#a S!at Hong sudah merasa kurang senang. (hmed memberi hormat, melirik kepada S!at Hong lalu melangkah keluar dengan tegap. Setelah derap kaki (hmed tidak terdengar lagi, kamar itu men#adi sunyi sekali biarpun di situ, selain Bou! ciangkun dan S!at Hong, masih terdapat empat orang penga!al yang berdiri di sudut kamar seperti arca. ,Silahkan duduk, .ona., Suara Bou! ciangkun berubah, tidak singkat dan keras seperti tadi, melainkan lunak dan manis. Hal ini membuat S!at Hong makin tidak senang lagi, akan tetapi karena kedatangannya hendak membantu kera#aan mela!an pemberontak, bukan hendak berhubungan dengan orang ini, dia tidak banyak cakap, lalu duduk. ,'ami telah mendengar akan kelihaian .ona yang mendemonstrasikan kepandaian di luar tadi. 'ebetulan sekali kedatangan .ona, karena 'aisar memang membutuhkan seorang penga!al !anita untuk men#aga keselamatan keluarga 'aisar. 0leh karena itu, harap .ona menanti di dalam pesanggrahan, kalau kesempatan sudah terbuka, kami akan mengantarkan .ona untuk menghadap 'aisar sendiri., Girang #uga hati S!at Hong karena dia lebih senang untuk beker#a dekat dengan keluarga 'aisar daripada beker#a sama dengan para pra#urit 'aisar itu. Pula, memang karena merasa bah!a ayahnya adalah masih sedarah dengan keluarga 'aisar maka dia berkeinginan membantu keluarga 'aisar, maka peker#aan men#adi penga!al untuk melindungi keselamatan keluarga 'aisar amatlah cocok baginya. ,Baik, saya akan menanti,, #a!abnya. Setelah mencatatkan nama S!at Hong, Bou! ciangkun sendiri lalu mengantarkan dara itu pergi ke pesanggrahan, yaitu sebuah bangunan yang terpencil, berada di pinggir gunung, bangunan yang bentuknya indah dan mungil. 'etika menu#u ke bangunan ini, S!at Hong melihat beberapa orang pen#aga yang #umlahnya hanya belasan orang akan tetapi sen#ata mereka aneh, yaitu sebatang pedang yang bengkak bengkok seperti ular dan memegang perisai yang bentuknya seperti batok kura kura. ,Mereka ini adalah pasukan istime!a, pasukan penga!alku., kata Bou! ciangkun men#elaskan dengan nada suara bangga ketika S!at Hong memandang mereka itu yang berdiri tegak dan memebri hormat kepada Bou! ciangkun dengan gagah. Setelah mereka memasuki pesanggrahan, Bou! ciangkun melan#utkan, ,Mereka terdiri dari orang orang pilihan, bermacam suku bangsa di barat dan utara., (kan tetapi S!at Hong sudah tidak memperhatikan lagi cerita tentang pasukan penga!al tadi, karena dia sedang memperhatikan keadaan pesanggrahan yang cukup me!ah itu. ,3umah ini kosong+, tanyanya. ,Memang di kosongkan dan disediakan untuk tamu agung. 'arena sekarang tidak ada tamu, maka .ona boleh beristirahat di sini barang sehari dua hari untuk menanti kesempatan 'aisar dapat menerima .ona menghadap. saya akan mengirim dua orang

pelayan !anita untuk melayani segala keperluan .ona, dan sekarang #uga saya akan berusaha melaporkan kedatangan .ona kepada kaisar., S!at Hong hanya memangguk dan pembesar itu pergi meninggalkannya. 'etika S!at Hong sedang memeriksa keadaan pesangrahan itu yang ternyata me!ah dan lengkap dengan kamar tidur yang indah, masuklah dua orang pelayan !anita memba!a perlengkapan dan bahan masakan. ,'ami menerima perintah untuk melayani .ona di sini,, kata mereka dan segera mereka sibuk di dapur. (6:9) S!at Hong merasa tidak enak hatinya. *ia melamar untuk men#adi pe#uang membantu 'aisar, akan tetapi dia diterima seperti seorang tamu agung, ditempatkan di rumah mungil dan dilayani dengan istime!a seperti diman#a% (pakah karena dia !anita+ (taukah karena dia memperlihatkan kepandaiannya tadi dan dipilih men#adi penga!al keluarga 'aisar+ *ia ingin melihat lihat keadaan di luar. (kan tetapi baru sa#a dia meninggalkan pondok itu se#auh belasan langkah, tiba tiba muncullah tiga orang menga!al istime!a yang bersen#ata pedang berbentuk ular dan perisai kura kura tadi. ,Harap .ona #angan meninggalkan pondok. 'ami diperintah untuk men#aga pesanggrahan dan kalau .ona memaksa pergi kami harus menga!al .ona., S!at Hong mengerutkan alisnya. (kan tetapi karena maksud itu baik, biarpun dianggapnya tidak ada gunanya, aneh dan menyebalkan, dia tidak men#a!ab melainkan kembali memasuki pondok, terus ke kamar dan merebahkan diri di atas pembaringan. *ia merasa seperti seorang asing di situ. )iba tiba dia tersenyum teringat kepada (hmed. 4ntung ada orang yang simpatik itu. Setidaknya, dia yakin bah!a dia mempunyai seorang sahabat yang boleh dipercaya. (kan tetapi baru sa#a dia beristirahat di atas tempat tidur yang lunak itu, terdengar suara hiruk pikuk di luar. S!at Hong yang memang selalu merasa tidak enak itu meloncat dan berlari ke luar. 'agetlah dia ketika melihat bah!a yang datang adalah Bou! ciangkun dan Panglima (rab tinggi besar yang men#adi atasan (hmed tadi, diiringkan oleh tu#uh orang pelayan pria yang memba!a baki tertutup. Begitu berhadapan, Bou! ciangkun men#ura dengan hormat sambil berkata, ,'iong hi (selamat), .ona Han. 'ami telah menghadap 'aisar dan karena Beliau masih sibuk, mulai besok lusa .ona boleh menghadap sendiri. Sementara itu, Beliau mengirim kami berdua untuk menemani .ona menerima hidangan yang dikirim dari dapur keluarga 'aisar%, Hati S!at Hong tidak senang dan curiga, akan tetapi karena nama 'aisar disebut sebut, dia tidak berani menolak. *ia tahu bah!a penolakan hadiah dari 'aisar dapat diartikan penghinaan dan pemberontakan% Banyak dia mengerti tentang peraturan kera#aan, karena selain dia sendiri adalah puteri ra#a di Pulau ;s #uga dia banyak membaca kitab kitab ayahnya tentang penghidupan keluarga 3a#a di daratan besar. )erpaksa dia membalas dengan men#ura penuh hormat, kemudian bersama dua orang panglima itu dia memasuki pondok dan duduk menghadapi me#a besar bersama mereka berdua. Setelah hidangan yang lengkap dan masih panas diatur di atas me#a dan para pelayan mudur berdiri di sudut, dua orang pelayan !anita muncul melayani mereka makan minum. Bou! ciangkun memperkenalkan panglima itu sebagai panglima yang men#adi komandan dari pasukan (rab yang membantu. ,'ami mengandalkan bantuan sahabat sahabat dari barat ini untuk merampas kembali kota ra#a., antara lain Bou! ciangkun berkata, akan tetapi urusan itu hanya didengarkan sepintas lalu sa#a oleh S!at Hong yang menghendaki agar pertemuan ini cepat selesai. *engan tangannya sendiri Bou! ciangkun lalu mengisi ca!an ca!an kosong di depan S!at Hong, Panglima (rab, dan dia sendiri, lalu mengangkat ca!an arak sambil berkata, ,mari kita mulai makan minum bersama dengan mengucapkan terima kasih kepada Sri Baginda dengan mengangkat ca!an penghormatan untuk ke#ayaan Sri Baginda 'aisar%, S!at Hong mengangkat ca!an dan minum bersama mereka, kemudian Bou! ciangkun mempersilahkan S!at Hong dan Panglima (rab itu untuk mulai makan. Sambil makan, Bou! ciangkun dengan gembira menceritakan keadaan mereka, kekuatan yang sedang mereka susun, #uga menceritakan kekacauan di kota ra#a sebagai akibat perebutan kekuasaan di antara para peberontak sendiri. Betapa (n -u Shan dan puteranya te!as dan sekarang Shi Su Beng yang berkuasa #uga menghadapi bersaingan dari bekas ka!an ka!annya sendiri. ,Ha ha ha, seperti sekumpulan an#ing memperebutkan tulang%, *ia menutup ceritanya sambil terta!a ta!a. Panglima (rab itu yang diperkenalkan tadi bernama Hussin bin Siddik, mengeluarkan sebuah guci yang bentuknya seperti tanduk kerbau, membuka tutupnya dan mencium bau harum yang aneh. Sambil terta!a dia mengacungkan guci tanduk kerbau itu sambil berkata, ,.ona adalah seorang pendekar yang berilmu tinggi dan dipilih untuk

men#adi penga!al Sri Baginda. karena itu sudah sepatutnya menerima penghormatan kami dengan anggur padang pasir ini% Marilah kita minum tiga ca!an untuk pertama, demi keselamatan Sri Baginda sekeluarga%, *ia mengisi ca!an arak di depan S!at Hong dengan minum dari guci tanduk kerbau itu, tidak banyak, hanya setengah ca!an kurang. 'arena dia dia#ak minum demi keselamatan keluarga kaisar, tentu sa#a S!at Hong tidak menolak, apalagi karena dia melihar betapa Bou! ciangkun dan Panglima Hussin sendiri #uga minum. *iminumnya ca!annya dan ternyata anggur itu enak dan tidak begitu keras, manis dan harum sungguhpun agak aneh harumnya. ,Seca!an lagi kita minum demi persahabatan kita%, 'embali S!at Hong minum dari ca!an araknya yang sudah diisi lagi setengahnya. ,*an ca!an terakhir kita minum untuk kemenangan per#uangan kita%, (6:<) Sekali ini ca!an itu dipenuhi dan karena anggur itu sama sekali tidak mendatangkan pengaruh apa apa, S!at Hong tidak kha!atir dan minum anggur sampai habis. panglima Hussin dan Bou! ciangkun terta!a girang dan melan#utkan makan minum sepuas puasnya. Setelah kenyang, kedua orang panglima itu berpamit dan sambil terta!a Bou! ciangkun berkata, ,Harap .ona #angan pergi meninggalkan pesanggrahan ini karena siapa tahu tiba tiba sa#a Sri Baginda 'aisar telah siap menerima kun#ungan .ona. hal itu bisa sa#a ter#adi di siang hari atau di malam hari. Sebaiknya kalau .ona mengaso sa#a dalam pesanggrahan dan se!aktu !aktu, kalau Sri Baginda menghendaki, aku sendiri atau Panglima Hussin yang akan datang men#emput .ona., S!at Hong mengangguk dan setelah dua orang panglima itu pergi dan me#a dibersihkan lalu ditinggal pergi oleh para pelayan, dia lalu minta kepada !anita pelayan untuk menyediakan air. Setelah mandi dan tukar pakaian, S!at Hong kembali beristirahat di dalam kamar yang indah itu. Berada di dalam kamar ini teringatlah dia akan kamarnya sendiri di Pulau ;s, kamar yang lebih indah dan lebih menyenangkan lagi. *ia menutup mulut dengan tangan dan menguap..... goyang goyang kepalanya. Mengapa dia begini mengantuk+ *ia menguap lagi. Bukan main% 3asa kantuk sukar dipertahankannya lagi. (neh sekali% Hari baru men#elang sen#a, belum malam. Pula habis makan dan mandi, mana bisa mengantuk+ 'embali dia menguap dan S!at hong meloncat bangun, duduk sambil memegangi kedua pelipisnya. $ni tidak !a#ar, pikirnya% 3asa kantuk yang amat hebat dan terbayanglah !a#ah Panglima Hussin yang menga#aknya minum sampai tiga kali, kemudian terbayanglah dan terdengar lagi kata kata Bou! ciangkun yang menyatakan bah!a kalau 'aisar menghendaki, se!aktu !aktu dia atau Panglima Hussin akan datang men#enguknya. Semua ini dilakukan sambil terta!a ta!a dan seakan akan ada ,main mata, di antara kedua orang panglima itu% ,"elaka....%, dia mengeluh, ingin dia turun membasahi muka denan air, akan tetapi dia tidak kuat, baru sa#a dia turun, dia sudah terguling ke atas lantai karena kepalanya pening dan S!at Hong sudah tidur di atas lantai dengan pulasnya% )ak lama kemudian, setelah matahari mulai condong ke barat, sesosok bayangn seorang pemuda berkelebat dan mengintai pesangrahan itu dari balik batu batu gunung. pemuda ini tinggi besar, gagah dan tampan, dengan sebatang pedang di punggungnya, berpakaian sederhana dan matanya bersinar sinar penuh kemarahan. Pemuda ini adalah '!ee -un% Bagaimana dia dapat datang di tempat #auh itu+ Seperti telah dituturkan di bagian depan, dua tahun yang lalu pemuda ini berpisah dari S!at Hong dan langsung dia pulang ke Pulau 'ura kura di -am hai. )epat seperti dugaannya semula, gurunya, -am hai Seng #in, terheran heran dan kagum mendengar penuturan muridnya terutama pengalaman muridnya yang bertemu dan bersahabat dengan penghuni Pulau ;s% Setelah muridnya selesai menceritakan semua pengalamannya, #uga tentang kematian 0u! Soan "u, gadis Pulau .eraka yang dicintainya dengan suara berduka, kakek itu berkata, ,Pengalamanmu sudah cukup, muridku. Sekarang biarlah aku memperdalam ilmumu dan menerima sisa sisa dari semua kepandaianku. Setelah itu, berangkatlah kau lagi ke daratan besar. .egar sedang kacau balau dilanda oleh para pemberontak. )enagamu dibutuhkan. 'abarnya kaisar mengungsi ke Secuan, maka sebaiknya kalau kau kelak menyusul ke sana untuk membantu kaisar, #angan membiarkan dirimu terbu#uk oleh kaum pemberontak., *emikianlah, '!ee -un berlatih silat untuk yang terakhir dari gurunya, terutama sekali memperhebat ilmu pedang yang dimainkan bersama dengan kipas di tangan kirinya. Setahun kemudian berangkatlah dia meninggalkan Pulau 'ura kura untuk kedua kalinya, mendarat di daratan besar dan langsung dia pergi ke barat, ke Secuan% 'ebetulan sekali dia tiba pada hari itu #uga, berbareng dengan datangnya S!at Hong% Hanya bedanya, kalau S!at Hong datang dari timur, adalah '!ee -un datang dari selatan, akan tetapi mereka memasuki daerah yang sama yaitu yang dikuasai oleh Bou! ciangkun. '!ee -un terus melaporkan diri dan langsung diterima sebagai sukarela!an. *ia tidak tahu bah!a pada siang hari itu #uga S!at Hong datang dan bertemu dengan per!ira (hmed dari pasukan (rab yang diperbantukan.

)anpa disenga#a, ketika '!ee -un ber#alan #alan dan bertemu dengan para pera#urit Han, bertanya tanya tentang keadaan, dia mendengar kelakar seorang di antara para pra#urit itu. ,?ah, enak #uga men#adi panglima tentara asing% Selain #aminannya lebih hebat, #uga hiburannya lebih luar biasa lagi. bayangkan sa#a, dara perkasa yang mengebohkan siang tadi, kabarnya akan diserahkan sebagai hadiah kepada Panglima Hussin%, ,(h, masa+, ,Hem, #elita sekali dia%, ,*an masih pera!an hi#au lagi%, ,(kan tetapi ilmu silatnya hebat% #angan #angan panglima itu akan mampus olehnya%, ,Mudah mudahan begitu%, (6:=) ,)api panglima itu terkenal pandai, dan lihat sa#a Per!ira (hmed itu, dimana mana para !anita tergila gila kepadanya. (gaknya mereka memiliki #imat untuk menundukan hati !anita., Mendengar ini, '!ee -un mengerutkan alisnya. )ak disangkanya, di tempat seperti ini dia mendengarkan peristi!a yang sepantasnya ter#adi di dunia pen#ahat. Seorang dara dihadiahkan begitu sa#a% Mendengar bah!a dara itu lihai ilmu silatnya, dia tertarik. ,'alau !anita itu lihai, mana bisa dia dihadiahkan begitu sa#a+, dia ikut bicara sambil tersenyum. ,(ha, kau tidak tahu, ka!an. Banyak #alan yang dapat dilakukan oleh Bou! ciangkun. *an kabarnya, tidak pernah ada !anita yang dapat mela!an apabila dikehendaki oleh Panglima Hussin itu. (palagi kalau Bou! ciangkun sudah mengi#inkannya, dan dalam hal ini, agaknya Bou! ciangkun selalu berusaha mengambil hati orang orang berkulit hitam itu%, '!ee -un makin tak senang hatinya. *ia mendengarkan dengan teliti dan akhirnya memperoleh keterangan bah!a dara yang hendak dihadiahkan itu kabarnya telah dikurung di dalam pesanggerahan, yaitu rumah kecil terpencil yang oleh para pera#urut diberi nama tempat pen#agalan pera!an% ,Hem, semen#ak kecil suhu menanamkan si1at pendekar, membela keadilan dan kebenaran kepadaku., '!ee -un berpikir, ,Biarpun sekarang aku men#adi seorang pe#uang, tetap aku harus menentang ke#ahatan, dari siapapun #uga datangnya%, *engan pikiran ini, '!ee -un mulai melakukan penyelidikan dan pada sore hari itu dia sudah mendekati rumah pesanggerahan itu dan menyelinap untuk menyelidiki dari #arak dekat, kalau mungkin memasuki rumah itu dan menolong si gadis yang hendak di#adikan korban. Melihat betapa di empat pen#uru terdapat empat orang pen#aga yang selalu melakukan perondaan mengelilingi pesanggerahan itu, '!ee -un bersembunyi dan mengintai. Pen#aga pen#aga yang memegang pedang ular dan perisai kura kura itu kelihatanya bukan pen#aga pen#aga sembarangan. *ia harus menanti sampai malam tiba, barulah ada harapan baginya untuk dapat memasuki pesanggrahan itu tanpa diketahui orang. (sal sa#a dia tdak terlambat, pikirnya. (kan tetapi, tiba tiba dia melihat seorang per!ira (rab yang berkumis rapi datang menghampiri pesanggerahan itu. ;mpat orang pen#aga menghadangnya, mereka bercakap cakap dan per!ira itu dibiarkan oleh para pen#aga memasuki pesanggrahan. Hemm, ini agaknya pembesar yang di ,hadiahi, gadis itu, pikir '!ee -un dengan marah sekali. 'alau dia harus menanti lebih lama lagi , mungkin dia akan terlambat. 'ebetulan sekali terdapat seorang pen#aga meronda di dekat tempat dia bersembunyi, ,'eparat busuk%, '!ee -un berseru marah dan dia meloncat dari tempat sembunyinya. Pen#aga itu terke#ut cepat menarik perisai kura kura di depan dadanya dan mengangkat pedangnya, siap untuk menyerang. ,Haaaaiiiiittttt%%%, )ubuh '!ee -un yang meloncat ke atas itu langsung menendang dengan tumit kaki kanan di depan. ,Bresss....%%, Perisai kura kura itu ternyata kuat menahan tendangan '!ee -un, akan tetapi pemegangnya terdorong dan ter#engkang bergulingan. Mendengar suara berisik ini, berdatanganlah para pen#aga lain dan dalam !aktu sebentar sa#a '!ee -un terpaksa harus mencabut pedang dan kipasnya, mengamuk dikepung oleh belasan orang pen#aga yang bersen#ata pedang ular dan perisai kukra kura itu. Sementara itu, per!ira berkumis yang bukan lain adalah Per!ira (hmed tadi, setelah berhasil meyakinkan para pen#aga bah!a dia datang untuk memeriksa apakah dara itu masih berada di pesanggrahan, terke#ut mendengar ribut ribut dan ketika dia menengok, dia melihat seorang pemuda perkasa sedang dikepung para pen#aga. Per!ira yang cerdik ini menduga bah!a tentu pemuda itu datang untuk menolong S!at Hong, maka dia bergegas memasuki rumah itu. *ua orang pelayan !anita dibentaknya untuk minggir. ,(ku harus men#aga dia, ada orang #ahat datang%

*idorongnya dau pintu kamar dan cepat ditutupnya dari dalam. Melihat S!at Hong rebah terlentang dan tidur pulas di atas lantai, (hmed cepat berlutut dan mengeluarkan sebuah botol hi#au dari sakunya. ,Huh, benar #ahat% Mengorbankan siapa sa#a tanpa pilih bulu%, gerutunya sambil membuka tutup botol hi#au yang cepat dia tempelkan di depan hidung S!at Hong. )ak lama kemudian dara itu terbangun, mengeluh dan merintih, ,(duhh....pening kepalaku....., ,Sttt..... .ona S!at Hong...... sadarlah...... aku datang menolongmu......, (hmed mengguncang guncang dara itu. S!at Hong membuka matanya dan terke#ut melihat (hmed berlutut di dekatnya. ,-ekas kaucium ini....., (hmed kembali mendekatkan botol di depan hidung S!at Hong. Gadis itu memang sudah mempunyai kesan baik terhadap diri (hmed, maka dia tidak membantah dan disedotnya botol itu. )ercium bau keras dan dia tersedak lalu berbangkis. (pa.... apa yang ter#adi......+, S!at Hong bertanya, kepalanya masih agak pening. (6:>) ,-ekas kau telan ini...., (hmed memberikan sebutir pel hitam. ,;ngkau telah terkena racun Hashish yang dicampurkan di dalam anggur. $ni obat pena!arnya., )eringatlah S!at Hong dan tahulah dia mengapa dia tertidur di lantai. )anpa bertanya lagi dia lalu menelan pel kecil itu dan benar sa#a, peningnya hilang dan pikirannya terang kembali. ,.ona, aku mendengar bah!a siang tadi kau di#amu oleh mereka. )ahulah aku bah!a kau tentu diberi anggur bercampur hashish. -ekas kau keluar, di luar sedang ter#adi pertempuran. Seorang pemuda agaknya datang hendak menolongmu, dia bersen#ata pedang dan kipas...., ,'!ee -un.....%, S!at Hong berseru kaget, menyambar pedangnya di atas me#a dan hendak lari keluar. ,.anti dulu, .ona., S!at Hong berhenti. ,kau baik sekali, Saudara (hmed. (ku berterima kasih kepadamu., ,Bukan itu. kau....kau harus lukai aku dengan pedang itu. 'alau tidak, aku akan dihukum mati sebagai pengkhianat., Barulah sadar S!at Hong betapa per!ira ini telah menolongnya dengan taruhan nya!a sendiri. ,'au adalah seorang yang amat baik, bagaimana mungkin aku tega untuk melukaimu+ 'au sahabatku..... dan ternyata di segala bangasa, ada sa#a manusianya yang #ahat dan baik, tidak ada bedanya dengan bangsa lain. (ku mengerti maksudmu, saudara (hmed, nah, biar kurobohkan aku dengan totokan%, S!at Hong bergerak cepat sekali, dan tahu tahu dua #alan darah di tubuh (hmed telah di totoknya dan per!ira itu terguling roboh dan tak mampu bergerak karena kaki tangannya men#adi lumpuh, tubuhnya lemas tak mampu bergerak. S!at Hong cepat menyambar botol dan sisa obat pena!ar, memasukannya di dalam sakunya, kemudian dia menendang me#a kursi sampai terpelanting ke kanan kiri sehingga menimbulkan kesan seolah olah di kamar itu telah ter#adi pertempuran, mencabut pedang dari pinggang (hmed dan melemparkan pedang di lantai, kemudian dia memegang tangan (hmed dan berkata, suaranya terharu, ,Selamat tinggal%, Saudara (hmed. Sekali lagi terima kasih dan kita takkan bertemu kembali., Hanya dengan bibir dan pandang matanya sa#a (hmed tersenyum penuh kagum, mulutnya hanya dapat berkata,, 'au..... setangkai bunga di padang pasir........, S!at Hong melompat dan berlari ke luar. *ua orang pelayan !anita yang lari mendatangi dia tendang terguling dan men#erit #erit, kemudian dia terus lari ke luar. Heran #uga ketika dia melihat bah!a dugaannya tadi benar ketika mendengar penuturan (hmed tentang seorang pemuda bersen#ata kipas dan pedang. '!ee -un telah datang dan mengamuk di luar pesanggrahan% Gerakan pemuda itu hebat bukan main karena memang selama satu tahun dia berlatih dengan tekun. (kan tetapi ternyata para pengeroyoknya #uga merupakan pasukan yang terlatih dan memiliki keistime!aan. Bukan hanya sen#ata mereka yang aneh, yaitu pedang ular dan perisai kura kura, akan tetapi #uga mereka itu membentuk barisan yang kokoh kuat, saling membantu dan banyak menggunakan perisai untuk berlindung, kemudian pedang ular itu meluncur dari depan perisai, persis gerakan seekor kura kura menyerang dan menyembunyikan kepala di dalam batoknya. Menghadapi kepungan yang ketat ini, '!ee -un merasa ke!alahan #uga. (kan tetapi dia mengamuk dengan penuh keberanian dan akhirnya dia dapat membobolkan kepungan dengan #alan berloncatan ke sana sini, kemudian mendadak dia meloncat mele!ati kepala pengepung yang berada di belakkangnya dan begitu berada di luar kepungan dia berhasil merobohkan dua orang pengeroyok dengan pedang dan kipasnya.

;mpat belas orang sisa pasukan itu sudah mengepung lagi, akan tetapi mendadak terdengar lengking nyaring dan robohlah empat orang diserang oleh S!at Hong dari luar kepungan. ,.ona Han....%, ,'!ee toako, mari kita basmi mereka ini%, seru S!at Hong. '!ee -un girang bukan main, tak pernah disangkanya bah!a dara yang hendak di#adikan korban itu adalah Han S!at Hong. *ia merasa kecelik #uga, karena ternyata bah!a gadis yang akan ditolongnya itu berbalik malah menolongnya% ,'ita lari sa#a, .ona. tidak perlu mela!an tentara yang amat banyak%, ,)idak aku harus bunuh dulu si keparat she Bou!....%, Pada saat itu terdengar suara hiruk pikuk dan berbondong bondong datanglah pasukan besar dipimpin oleh Bou! ciangkun sendiri% Melihat Bou! ciangkun, S!at Hong men#adi marah sekali. *ari mulutnya terdengar suara melengking nayring dan tubuhnya melesat seperti terbang cepatnya, pedangnya menyambar sebagai sinar kilat ke arah Bou! ciangkun. panglima ini terke#ut, menggerakan pedang menangkis. )erdengar suara berdencing nyaring dan pedang di tangan panglima itu patah disusul robohnya tubuhnya yang berkelo#otan karena ternyata lehernya hampir putus terbabat pedang di tangan S!at Hong% (66@) ,.ona, #angan...., '!ee -un lari mendekat dan mereka sudah dikepung oleh ratusan orang pera#urit yang men#adi bengong menyaksikan kematian komandan mereka secara yang sama sekali tidak disangka sangka itu. Semua orang menduga bah!a tentu nona yang tadinya melamar sebagai sukarela!ati dan pemuda yang men#adi sukarela!an ini tentulah mata mata dari pihak pemberontak% ,)angkap mata mata%, ,Bunuh mereka%, ,)ahan semua sen#ata....%%, '!ee -un berteriak dan suaranya mengatasi semua keributan itu, semua orang menahan sen#ata dan memandang kepada pemuda itu dengan marah. Mau bicara apa lagi mata mata yang sudah membunuh komandan mereka ini+ ,Saudara saudara sekalian% 'ami berdua bukan mata mata pemberontak, sama sekali bukan% Bahkan kami adalah musuh musuh pemberontak. 'ami berdua adalah sungguh sungguh hendak membantu gerakan Sri Baginda 'aisar untuk menghalau pemberontak dari kota ra#a. (kan tetapi celakkanya, .ona Han S!at Hong yang beriktikad baik ini dicurangi oleh Bou! ciangkun. Sukarela!ati yang gagah perkasa ini, yang akan dapat membantu banyak sekali kepada Sri Baginda, oleh Bou! ciangkun hendak dikorbankan sebagai hadiah kepada panglima (rab, untuk diperkosa% )entu sa#a kami mela!an ke#ahatan ini%, ,)angkap......%, ,Bunuh.....% *ia telah membunuh Bou! ciangkun......%, ,Jangan percaya hasutan mulut mata mata pemberontak%, 'ini tempat itu penuh dengan pera#urit, tidak hanya ratusan, bahkan ribuan banyaknya. Mereka sudah marah semua karena biarpun di antara mereka ada yang dapat memaklumi kebenaran ucapan '!ee -un, namun kenyataan dibunuhnya Bou! ciangkun tentu sa#a menggegerkan dan mengacaukan mereka. *engan sen#ata di tangan mereka sudah mengeroyok dua orang itu. ,Menyesal tidak berhasil, .ona., ,)idak apa, )oako. Mati di sampingmu membesarkan hati., ,Benarkah+, ,)entu sa#a, karena engkau seorang yang baik sekali, '!ee toako., ,'alau begitu, marilah mati bersama%, Pemuda itu dengan !a#ah berseri sudah siap dengan sepasang sen#atanya, mereka saling membelakkangi dan saling melindungi. Para pera#urit sudah berdesak desakan hendak menyerbu. )iba tiba terdengar suara yang halus dan tenang, namun penuh !iba!a, ,Harap "u !i sekalian tidak menggerakkan sen#ata.......%, Sungguh a#aib sekali. Biarpun ada di antara mereka yang tidak mempedulikan kata kata ini dan hendak tetap menyerang, tiba tiba sa#a merasa bah!a tangan mereka tidak mampu bergerak% )erdengar seruan seruan kaget dan heran, dan kini semua mata memandang kepada seorang pemuda yang dengan tenangnya ber#alan memasuki kepungan itu, dengan membuka #alan di antara para pera#urit. Juga '!ee -un dan S!at Hong mengeluarkan seruan tertahan. Mereka berdua pun merasa betapa tangan mereka tidak dapat digerakkan% 0tomatis mereka pun menoleh dan melihat pula seorang pemuda yang memasuki kepungan itu dengan sikap tenang sekali. Seorang pemuda yang berpakaiannya sederhana, agak kurus, matanya memancarkan sinar yang luar biasa, pemuda yang memandang kepada S!at Hong dengan senyum di bibir. ,Su.... Suhenggggg.....%, )iba tiba S!at Hong men#erit, pedangnya terlepas dari pegangan dan sambil terisak dia lari menghampiri lalu menubruk pemuda itu yang bukan lain adalah '!a Sin -iong%

,Suheng..... aihhh, Suheng...... $buku....., ,)enanglah, Sumoi, tenanglah........, Suara Sin -iong mengandung !iba!a yang luar biasa sehingga S!at Hong yang dilanda kekagetan dan keharuan hebat karena sama sekali tidak menyangka bah!a suhengnya masih hidup itu, dapat menenangkan hatinya. ,Suheng..... betapa bahagia rasa hatiku% Suheng, #angan kautinggalkan aku lagi....., ,)idak, Sumoi. )idak lagi., ,(ku cinta padamu, Suheng% (ku cnta padamu%, )anpa malu malu S!at Hong meneriakan suara hatinya ini di tengah tengah kepungan ratusan, bahkan ribuan orang pera#urit% '!ee -un memandang semua itu dan dua titik air mata membasahi bulu matanya. *ia merasa terharu, #uga girang sekali, girang melihat kebahagian S!at Hong dan sekaligus dia teringat kepada Soan "u. *ia pun sudah dapat bergerak, melangkah ma#u dan berkata, ,'!a taihiap, sukur bah!a engkau masih dalam keadaan selamat. Sungguh aku ikut merasa girang...., (66:) Sin -iong tersenyum kepadanya. ,'!ee toako, engkau seorang sahabat yang baik. Simpanlah pedang dan kipasmu, tidak perlu melan#utkan pembunuhan yang tidak ada gunanya ini., '!ee -un menurut, akan tetapi matanya memandang ragu dan sambil menyarungkan pedang dan menyimpan kipasnya, dia bertanya, ,(kan tetapi.... mereka itu....+, )erdengar teriakan teriakan dari para pengepung. ,)angkap mata mata musuh%, ,Bunuh pemberontak%, ,)angkap pembunuh Bou! ciangkun%, 3ibuan orang pera#urit sudah bergerak lagi. S!at Hong memegang lengan suhengnya dan '!ee -un #uga mendekati Sin -iong. Betapapun #uga, gentar dia menghadapi ribuan orang yang berteriak itu, apalagi dia tidak boleh mela!an. 'etenangan Sin -iong membuat dia mencari perlindungan dekat pemuda ini. Sin -iong memegang lengan sumoinya dan terdengarlah suaranya penuh kesabaran dan ketenangan yang !a#ar, ,"u !i sekalian tahu bah!a mereka berdua ini bukan mata mata, dan "u !i tahu apa yang telah ter#adi. Maka harap "u !i perkenankan kami pergi, kemudian sebaiknya melaporkan kepada Sri Baginda apa yang telah ter#adi sehingga dapat diambil tidakan tepat, demi ketertiban., Suara ini demikian halus, akan tetapi mengatasi semua teriakan dan anehnya orang orang itu tidak berteriak teriak lagi. ,'ami hendak pergi sekarang%, Sin -iong memegang lengan S!at Hong dengan tangan kanannya, memegang lengan '!ee -un dengan tangan kiri, lalu menarik kedua orang itu keluar dari kepungan. S!at Hong dan '!ee -un melangkah dengan bengong, merasa seperti dalam mimpi sa#a karena ketika mereka melangkah pergi melalui ribuan orang pasukan itu, tidak ada seorang pun di antara para pera#urit yang mencoba untuk menghalangi mereka, bahkan a#aibnya, tidak ada seorang pun yang memandang mereka, seolah olah para pera#urit itu tidak melihat mereka% *an memang begitulah. Para pera#urit itu pun bengong ketika secara tiba tiba setelah pemuda tampan halus itu berpamit, tiga orang itu tiba tiba sa#a lenyap dari situ tanpa meninggalkan bekas% Setelah Sin -iong dan dua orang temanya pergi #auh, barulah gempar di tempat itu dan akhirnya 'aisar memperoleh laporan tentang semua peristi!a yang ter#adi. panglima Hussin dikirim pulang dan pimpinan pasukannya diserahkan kepada (hmed% Sementara itu, Sin -iong, '!ee -un dan S!at Hong pergi meninggalkan Secuan. 'etika mereka tiba #auh dari daerah itu, mereka berhenti dan S!at Hong berkata, ,Suheng, mengapa kita meninggalkan Secuan+ (ku ingin sekali men#adi sukarela!ati, membantu 'aisar dan membasmi pemberontak yang telah mengakibatkan kematian $bu, kematian Soan "u dan (yahnya, bahkan kematian kakek buyutku%, ,Benar apa yang dikatakan .ona S!at Hong, '!a taihiap. Per#uangan menanti tenaga kita. Marilah kita bertiga membantu kera#aan membasmi pemberontak., Sin -iong menarik napas pan#ang, memegang tangan sumoinya dan dia#ak duduk di atas rumput. S!at Hong duduk dekat suhengnya dan memandang !a#ah suhengnya dengan penuh kagum dan kasih sayang. ,'!ee toako, benarkah engkau tertarik dengan perang, dengan saling bunuh membunuh antara manusia, antara bangsa sendiri itu+ Betapa mengerikan, )oako. Menggunakan ilmu silat untuk membela yang lemah, untuk menentang yang #ahat masih dapat dimengerti dan masih mending. (kan tetapi bunuh membunuh hanya untuk membela sekelompok manusia lain saling memperebutkan kemulian dunia!i, sungguh patut disesalkan. Mereka itu hanya ingin mempergunakan orang lain demi mencapai cita cita sendiri. ,(ih, apa yang dikatakan Suheng memang tepat, '!ee toako. $ngat sa#a pengalamanku. (ku #auh #auh datang untuk men#adi sukarela!ati, membantu mereka, akan

tetapi belum apa apa aku sudah akan dikorbankan demi untuk menyenangkan hati panglima asing itu., S!at Hong berkata kemudian dia menceritakan pengalamannya kepada Sin -iong, semen#ak mereka berpisah dan dia ditolong oleh kakek buyutnya, sampai dia berpisah dari '!ee -un meninggalkan ibunya yang menghadapi maut. ,(ku tidak berhasil mencari S!i .io dan )oan 'i yang kutitipi pusaka pusaka Pulau ;s. maka aku berniat membantu 'aisar sekaligus mencari mereka yang kurasa melarikan diri memba!a pusaka pusaka itu untuk mereka sendiri. Sungguh menggemaskan%, ,Jangan tergesa gesa berperasangka buruk terhadap orang lain, Sumoi. 'elak kita memang harus mencari mereka dan meminta kembali pusaka pusaka itu untuk kita ba!a kembali ke Pulau ;s., '!ee -un #uga menceritakan ri!ayatnya semen#ak dia berpisah dari S!at Hong. 'emudian mereka minta agar Sin -iong suka menceritakan ri!ayatnya. ,Bagaimana engkau yang menurut cerita 'akek buyut dilempar ke sumur ular dan ditutup dengan reruntuhan guha, dapat menyelamatkan diri, Suheng+, dan selama ini engkau kemana sa#a+, Sin -iong tersenyum. ,(ku memang nyaris te!as di sumur itu, akan tetapi memang agaknya belum tiba saatnya aku mati, maka batu mustika hi#au kepunyaanmu ini telah menolongku, Sumoi., Sin -iong mengeluarkan mustika hi#au itu. (666) S!at Hong menerima batu itu dan menciumnya. ,)erima kasih, kau telah menyelamatkan Suheng%, katanya girang. Sin -iong lalu menuturkan dengan singkat keadaannya selama dua tahun di dalam sumur ular sampai dia berhasil keluar ketika sumur itu dibongkar oleh Han Bu 0ng dan orang orang kerdil. ,(hh, $bunya yang mencelakakanmu, anaknya yang tanpa senga#a menolongmu%, S!at Hong berseru heran. ,lalu bagaimana kau bisa datang ke Secuan dan menyelamatkan aku dan '!ee toako+, ,Mula mula aku pergi ke kota ra#a dan mendengar betapa $bumu, #uga Soan "u telah te!as di sana, akan teteapi #uga bah!a ibu tirimu )he '!at -in #uga te!as pula. 'arena aku menduga bah!a peristi!a itu tentu membuat engkau dimusuhi oleh para pemberontak, maka aku yakin bah!a kau tentu membantu 'aisar di Secuan, maka aku segera menyusul ke sini dan kebetulan sekali melihat engkau dan '!ee toako dikeryoyok para pera#urit., Sin -iong tidak memberitahukan bah!a sesungguhnya telah ter#adi kea#aiban pada dirinya sehingga seolah olah dia tahu bah!a sumoinya berada di Secuan. Seolah olah apa yang ter#adi bukan merupakan rahasia lagi baginya% )iba tiba '!ee -un bertanya nada suaranya hati hati dan penuh sungkan, ,'!a taihiap, se#ak dulu saya tahu bah!a )aihiap memiliki kepandaian luar biasa. (kan tetapi..... tadi di sana seruan taihiap membuat ribuan orang berhenti bergerak, bahkan aku pun..... tidak mampu bergerak. 'emudian....... ketika kita pergi, ter#adi kea#aiban, seolah olah mereka itu sama sekali tidak melihat kita pergi....., Sin -ing hanya tersenyum dan mengangkat pundak tanpa men#a!ab. ,Benar% (pa yang telah aku lakukan tadi, Suheng+, S!at Hong #uga bertanya. ,)idak apa apa, Sumoi. ;ngkau pun melihat sendiri. 'ita pergi dari mereka, dan karena tidak ada permusuhan atau kebencian di hatiku, tentu sa#a mereka pun tidak melakukan apa apa., S!at Hong memang se#ak dahulu sudah tahu akan keanehan !atak Suhengnya dan kadang kadang ucapan suhengnya tidak dimengerti sama sekali, maka #a!aban sederhana ini cukup baginya. )idak demikian dengan '!ee -un. Pemuda ini menduga bah!a Pemuda Pulau ;s itu bukanlah manusia biasa, maka cepat dia berkata, ,'!a taihaip, #ika )aihiap berkenan, saya....... saya mohon petun#uk......, Sin -iong menoleh, memandang. Mereka bertemu pandang dan Sin -iong tersenyum lagi. ,'au sebaiknya pulang sa#a ke Pulau 'ura kura, '!ee toako. *an mengingat engkau suka sekali akan ilmu silat dan aku yakin bah!a engkau tidak akan menggunakan ilmu itu untuk berbuat #ahat, maka mungkin aku dapat menambahkan sedikit tingkat ilmumu itu. Harap kau coba coba mainkan pedang dan kipasmu itu sebaik mungkin., Bukan main girangnya hati '!ee -un. *ia men#ura dengan hormat sambil mengucapkan terima kasih, kemudian dia mencabut pedang dan kipanya lalu bermain silat di depan Sin -ing dan S!at Hong. Seperti kita ketahui, dari kitab kuno Sin -iong memperoleh ilmu luar biasa, yaitu mengenal semua inti ilmu silat dari gerakan pertama sa#a. Maka setelah '!ee -un mainkan #urus #urus simpanan yang paling lihai dan menghentikan permainan silatnya, S!at Hong bertepuk tangan memu#i, sedangkan Sin -iong berkata, ,(da kelemahan kelemahan di dalam beberapa #urusmu, )oako., Pemuda luar biasa ini lalu memberi petun#uk kepada '!ee -un yang men#adi terheran heran, kagum dan girang sekali. Petun#uk petun#uk itu merupakan penyempurnaan dari semua ilmu silatnya.*ia menerima dan melatih petun#uk petun#uk ini dan demikianlah, sampai hampir sebulan lamanya, tiga orang ini melakukan per#alanan ke timur dan disepan#ang per#alanan, '!ee -un menerima petun#uk petun#uk dari Sin -iong, bahkan '!ee -un menerima pela#aran latihan untuk menghimpun tenaga sinkang.

Selama sebulan itu, '!ee -un memperoleh keyakinan bah!a pemuda Pulau ;s ini benar benar bukan seorang manusia biasa. )idak tanduknya, bicaranya, pandang matanya, dan betapa pemuda itu dapat mengerti ilmu silatnya lebih sempurna daripada dia sendiri% Maka ketika tiba saatnya berpisah, dia tanpa ragu ragu men#atuhkan diri berlutut di depan Sin -iong% ,Harap #angan berlebihan, '!ee toako,, kata Sin -iong. ,?ah, )oako. (pa apaan ini+, S!at Hong #uga mencela. ,'!a taihiap, saya boleh dibilang adalah murid )aihiap. *an Han lihiap, agaknya belum tentu selama hidupku akan dapat bertemu lagi dengan Ji !i ('alian). Perkenankan saya, '!ee -un, menghaturkan terima kasih dan selama hidup saya tidak akan melupakan Ji !i%, ,Hushhhh..... sudahlah, )oako. 'ita berpisah di sini. ;ngkau ke selatan dan kami akan terus ke timur. Mari, Sumoi, kita lan#utkan per#alanan,, kata Sin -ong dengan suara tenang dan biasa sa#a, lalu menga#ak sumoinya pergi dari situ. S!at Hong beberapa kali menengok dan melihat '!ee -un maish berlutut dengan mata basah air mata% *ia pun terharu, akan tetapi tidak lagi merasa sengsara seperti ketika dia berpisah dari '!ee -un hampir dua tahun yang lalu. 'ini Sin -iong, suhengnya, pria yang dicintainya, berada di sampingnya. )idak ada lagi perkara apa pun di dunia ini yang dapat menyusahkan hatinya lagi% Sudah terlalu lama kita meninggalkan Bu S!i .io dan -ie )oan 'i, dua orang muda yang dipercaya oleh S!at Hong untuk menyelamatkan pusaka pusaka Pulau ;s. Benarkah dugaan S!at Hong bah!a mereka itu bertindak curang, mengangkangi sendiri pusaka pusaka yang secara kebetulan ter#atuh ketangan mereka itu+ Sama sekali tidak demikian dan mari kita mengikuti per#alanan mereka semen#ak mereka meninggalkan kota ra#a. (662) Malam hari itu, mereka berhasil lolos keluar dari kota ra#a dan semalam suntuk terus melarikan diri ke barat. Pada keesokan harinya, dengan tubuh lesu dan lelah, mereka sudah tiba #auh dari kota ra#a dan selagi mereka hendak mengaso, tiba tiba terdengar derap kaki kuda dari belakkang. Mereka terke#ut dan cepat menyelinap ke dalam semak semak untuk bersembunyi. (kan teteapi, empat orang yang menunggu kuda itu sudah melihat mereka dan begitu tiba di tempat itu, mereka meloncat turun, mencabut sen#ata dan seorang di antara mereka berseru, ,*ua orang pengkhianat rendah, keluarlah%, *ari tempat persembunyian mereka, S!i .io dan )oan 'i mengenal empat orang itu. Mereka adalah bekas bekas teman mereka ketika masih membantu (n -u Shan dahulu di masa ,per#uangan,. 'arena mengenal mereka dan tahu bah!a mereka itu adalah orang orang kang ou! yang dahulu #uga membantu pemberontakan karena sakit hati kepada kelaliman 'aisar, S!i .io dan )oan 'i meloncat keluar. -iem )oan 'i tersenyum memandang kepada kakek berusia lima puluh tahun yang memimpin romongan empat orang itu. 'akek ini bernama )hio Sek Bi, murid dari seorang tokoh kang ou! kenamaan, yaitu )hian tok Bhong Sek Bin% adapun tiga orang yang lain adalah orang orang kang ou! yang agaknya tunduk kepada )hio Sek Bi ini, namun menurut pengetahuan )oan 'i, kepandaian mereka tidaklah perlu dikha!atirkan. Hanya orang she )hio ini lihai. ,)hio t!ako, kita sama mengerti bah!a per#uangan kita hanya untuk menghalau 'aisar lalim. 4rusan kami di istana )he '!at -in sama sekali tidak ada hubungannya dengan urusan per#uangan. Harap )oako tidak mencampuri urusan pribadi dan suka mengalah, membiarkan kami pergi dengan aman., ,Ha ha ha ha% -iem )oan 'i, enak sa#a kau bicara% Setelah berhasil memperoleh pusaka pusaka keramat, mau lolos begitu sa#a dan melupakan teman% 'ami berempat tentu akan menerima uluran tanganmu yang bersahabat kalau sa#a persahabatan itu kau buktikan dengan membagikan sebagian pusaka itu. *emikian banyaknya, buat apa bagi kalian+ Membagi sedikit kepada ka!an, sudah sepatutnya, ha ha%, )hio Sek Bi berkata sambil menudingkan sen#ata toya ditangannya ke arah punggung )oan 'i, di mana terdapat buntalan pusaka yang dititipkan kepadanya oleh S!at Hong. ,&a, sebaiknnya bagi rata, bagi rata antara teman sendiri, Saudara -iem )oan 'i dan .ona Bu S!i .io%, kata orang ke dua sedangkan teman temannya #uga mengangguk setu#u. )oan 'i terke#ut. Mengertilah dia bah!a tentu empat ini malam tadi ikut mengepung dan mereka mendengar penitipan pusaka itu oleh S!at Hong , maka mereka lalu diam diam menge#ar sampai di hutan ini. ,Hem, saudara saudara. 'alau kalian tahu bah!a ini adalah pusaka tentu kalia ntahu pula bah!a ini bukanlah milikku, dan aku hanya dititipi sa#a dan tidak berhak membagi bagikan kepada siapapun #uga., Ha ha ha% -agaknya% Siapa mau percaya omonganmu+ Pusaka pusaka dari Pulau ;s yang hanya dikenal di dunia kang ou! sebagai dalam dongeng telah berada di tangan kalian dan kalian benar benar tidak menghendakinya+ Bohong%, kata )hio Sek Bi sambil terta!a menge#ek.

Bohong atau tidak, apa yang dikatakan oleh 'i koko adalah tepat% kami tidak akan membagi pusaka kepada kalian atau siapapun #uga. Habis kalian mau apa+, Bu S!i .io membentak sambil mencabut pedangnya. ,Ha ha, !ah lagaknya% 'alau begitu, pusaka itu akan kami rampas dan kalian berdua, mati atau hidup, akan kami seret kembali ke kota ra#a%, kata )hio Sek Bi sambil memutar toyanya, diikuti oleh tiga orang ka!annya. S!i .io dan )oan 'i menggerakan sen#ata dan mela!an dengan mati matian. $lmu toya yang dimainkan oleh )hio Sek Bi amat hebat dan aneh karena dia adalah murid dari )hian tok. )hian tok (3acun langit) terkenal sebagai seorang ahli racun dan sebagai pemu#a tokoh dongeng 'au! cee thian Si 3a#a Monyet, maka yang paling hebat di antara ilmu silatnya adalah ilmu silat toya pan#ang yang disebut 'im kau! pang seperti sen#ata tokoh dongeng 'au cee thian sendiri% Muridnya ini, biarpun sen#atanya toya, namun dimainkan dengan gerakan yang amat aneh dan sebentar sa#a )oan 'i sudah terdesak olehnya. .amun, -iem )oan 'i adalah seorang murid Hoa san pai yang memiliki dasar ilmu yang bersih dan kuat. Selain itu, dia sudah mempunyai banyak pengalaman, bahkan tidak ada yang tahu bah!a dia adalah murid Hoa san pai karena selain dia tidak pernah mengaku karena takut memba!a ba!a nama Hoa san pai dengan pemberontakan, #uga ilmu silatnya sudah dia campur dengan ilmu silat lain sehingga tidak kentara benar. *engan gerakan pedang yang indah dan cepat, dia dapat men#aga diri dari desakan toya di tangan )hio Sek Bi. *i lain pihak, S!i .io yang menghadapi pengeroyokan tiga orang itu, tidak mengalami banyak kesulitan. ?anita muda ini pernah digembleng oleh )he '!at -in, sedikit banyaknya telah me!arisi ilmu yang dahsyat dari !anita itu, maka kini dikeroyok oleh tiga orang la!an yang tingkatnya diba!ah dia, tentu sa#a dia dengan mudah dapat mempermainkan mereka. )erdengar S!i .io mengeluarkan suara melengking berturut turut seperti yang biasa dikeluarkan oleh )he '!at -in, dan tiga orang la!annya roboh berturut turut dan terluka parah, tidak mampu mela!an lagi. Sambil melengking keras, S!i .io meloncat dan membantu kekasihnya yang terdesak oleh toya )hio Sek Bi. ,"ring% )ranggggg......%, S!i .io terhuyung, akan tetapi )hio Sek Bi merasa betapa telapak tangannya panas. -iem )oan 'i tidak menyia nyiakan kesempatan itu, menubruk ma#u dan memutar pedangnya kemudian dibantu oleh kekasihnya dia terus mendesak sehingga permainan toya dari murid )hian tok itu men#adi kacau. (khirnya, tiga puluh #urus kemudian, robohlah )hio Sek Bi, lengan kanannya terbacok dan terluka parah, #uga pundak kirinya terobek u#ung pedang S!i .io. (665) ,-ekas.....% 'ita pakai kuda mereka%, -iem )oan 'i berkata kepada kekasihnya. S!i .io menyambar kendali dua ekor kuda terbaik, sedangkan )oan 'i lalu mencambuk dua ekor kuda yang lain sehingga binatang binatang itu kabur ketakutan. 'emudian mereka meloncat ke atas punggung kuda rampasan itu dan membalapkan kuda meninggalkan tempat itu. ,Mestinya mereka itu dibunuh, akan tetapi aku tidak tega melakukannya,, kata )oan 'i. ,Benar, belum tentu mereka itu #ahat., ,Moi moi, berhenti dulu,, tiba tiba )oan 'i berkata. S!i .io menahan kudanya dan melihat kekasihnya seperti orang bingung. ,(da apakah+, ,)idak baik kalau kita menuruti permintaan .ona Han S!at Hong pergi ke (!an Merah., Bu S!i .io mengerutkan alisnya dan memandang kepada kekasihnya dengan penuh selidik. Selama ini, dia selain mencinta, #uga kagum dan percaya penuh kepada kekasihnya yang dianggapnya seorang pria yang gagah perkasa dan patut dibanggakan. (kan tetapi sekarang dia memandang penuh curiga. #angan #angan kekasihnya #uga ketularan penyakit seperti empat orang tadi, menginginkan pusaka Pulau ;s% Biarpun dia sendiri belum pernah membuka buka pusaka pusaka itu, namun dia maklum bah!a pusaka pusaka Pulau ;s yang berada di tangan gurunya adalah pusaka yang tak ternilai harganya, benda keramat yang tentu mengandung ilmu ilmu mu#i#at% ,'oko, apa..... apa maksudmu+, Mendengar nada suara kekasihnya, )oan 'i mengangkat muka memandang. Mereka bertemu pandang dan )oan 'i tersenyum, memegang tangan kekasihnya dan mencium tangan itu. ,$hhhh% kau berdosa padaku, memandang penuh curiga seperti itu%, katanya terta!a. ,)idak, Moi moi, tidak ada pikiran yang bukan bukan di dalam hatiku. (ku hanya teringat akan bahaya besar kalau kita ke (!an Merah. )hio Sek Bi tadi adalah murid )hian kok, sedangkan )hian kok adalah suheng dari Puncak (!an Merah di tai hang san% 'alau murid dari Sang Suheng seperti )hio Sek Bi tadi, apakah kita dapat mengharapkan sute akan lebih baik+ Jangan #angan kita seperti ular ular menghampiri penggebuk%,

,Sialan% 'ausamakan aku dengan ular+ 'oko, kalau begitu, bagaimana baiknya sekarang+, S!i .io menghentikan kelakarnya karena men#adi kha!atir #uga. ,S!i moi, tugas yang kita pikul bukanlah ringan. (palagi karena agaknya sudah banyak yang tahu bah!a kita berdualah yang memegang pusaka pusaka Pulau ;s, maka kurasa langkah langkah kita tentu akan dibayangi orang orang kang ou! yang ingin merampas Pusaka Pulau ;s. 'e mana pun kita pergi, kita tentu akan dicari oleh mereka., S!i .io men#adi pucat. Baru dia sadar betapa berat dan berbahaya tugas mereka. ,(ihh, kalau begitu bagaimana baiknya+A ,)idak ada #alan lain kecuali berlindung ke Hoa san. (ku akan minta bantuan Hoa san pai agar suka menerima kita bersembunyi di sana dan menyembunyikan pusaka di sana. Hanya Hoa san pai sa#a yang dapat kupercaya dan kiranya tidak sembarangan orang berani main gila di Hoa san pai., ,;ngkau benar, 'oko dan aku setu#u sekali. (kan tetapi, bagaimana nanti kalau yang mempunyai pusaka ini menyusul kita ke Puncak (!an Merah dan tidak mendapatkan kita di sana+, ,-ebih baik begitu daripada mendapatkan kita di sana tanpa pusaka lagi, atau mendengar bah!a kita te!as dan pusaka dirampas orang% Sebagai orang orang yang sakti, tentu mereka akan dapat mencari kita atau menduga bah!a aku berlindung ke Hoa san pai. Mari kita berangkat, Moi moi, hatiku tidak enak sebelum kita tiba di Hoa san., *emikianlah, dua orang itu lalu bergegas melan#utkan per#alanan ke Hoa san. Setelah tanpa halangan mereka tiba di bukit itu, )oan 'i menga#ak kekasihnya langsung menghadap ketua Hoa san pai yang terhitung t!a supeknya (u!ak guru pertama) sendiri yang tidak pernah di#umpainya. Setelah bertemu dengan 'ong )hian "u, ketua Hoa san pai pada !aktu itu, seorang kakek tinggi kurus yang bersikap lemah lembut dan rambutnya sudah putih semua, serta merta kedua orang muda itu men#atuhkan diri berlutut. ,)eecu -iem )oan 'i menghaturkan hormat kepada )!a supek,, kata )oan 'i. ,)eecu Bu S!i .io menghaturkan hormat kepada -ocianp!e,, kata S!i .io penuh hormat. 'akek itu mengangguk angguk. ,*uduklah dan bagaimana engkau dapat menyebut pinto sebagai )!a supek, orang muda+, ,)eecu adalah murid dari Suhu )an 'iat yang membuka perguruan silat di 'un min dan menurut Suhu, katanya beliau adalah sute dari )!a supek yang men#adi ketua di Hoa san pai, sungguhpun Suhu berpesan agar teecu tidak menyebut nyebut nama Hoa san pai kepada siapapun #uga., (667) 'akek itu kelihatan terke#ut, lalu menarik napas pan#ang, mengelus #enggotnya dan kembali mengangguk angguk. ,)an sute memang murid Suhu, akan tetapi sayang, pernah dia membuat mendiang Suhu marah dan mengusirnya. Padahal bakatnya baik sekalli. 'iranya dia membuka perguruan silat+ *an dia pesan agar muridnya tidak memba!a nama Hoa san pai+ Bagus, ternyata dia #antan #uga. *i manakah dia sekarang dan bagaimana keadaannya+, ,Suhu telah te!as dalam keadaan penasaran, di1itnah pembesar sebagai pemberontak dan di#atuhi hukuman mati., ,(hhh....%, ,'arena itulah maka teecu sebagai muridnya yang #uga mendrita karena orang tua teecu #uga men#adi korban keganasan pembesar pemerintah, lalu ikut ber#uang bersama (n -u Shan, kemudian setelah berhasil tecu mengundurkan diri karena teecu tidak menghendaki kedudukan apa apa. (palagi melihat betapa (n goans!e menerima bantuan orang orang dari kaum sesat, maka teecu mengundurkan diri., ,Bagus, baik sekali engkau mengambil keputusan itu, karena biarpun engkau tidak menyebut nama Hoa san pai, namun pinto akan ikut merasa menyesal kalau ada orang yang me!arisi kepandain Hoa san pai mempergunakan kepandaian itu untuk urusan pemberontak. Sekarang engkau bersama .ona ini datang menghadap pinto ada keperluan apakah+, ,)eecu datang untuk mohon pertolongan )!a supek. .ona ini adalah tunangan teecu, dia puteri dari mendiang -u san -o#in., ,Siancai....% -u san -o#in sudah meninggal+ Pinto pernah bertemu satu kali dengan ayahmu, .ona. Seorang yang gagah perkasa%, 'emudian kakek ini menoleh kepada -iem )oan 'i dan bertanya, ,Pertolongan apakah yang kalian harapkan dari pinto+, *engan terus terang tanpa menyembunyikan sesuatu -iem )oan 'i lalu menceritakan tentang penyerbuannya bersama para penghuni Pulau ;s, betapa kemudian puteri Pulau ;s telah menitipkan Pusaka Pulau ;s kepada mereka berdua, kemudian betapa mereka dihadang orang #ahat yang hendak merampas pusaka dan mereka mengambil keputusan untuk bersembunyi di Hoa san pai. 'akek itu men#adi bengong mendengar penuturan pan#ang lebar itu, beberapa kali memandang ke arah buntalan di punggung )oan 'i dan memandang !a#ah mereka berdua seperti orang yang kurang percaya. ,Siancai.... kalau tidak melihat !a#ah kalian berdua yang

agaknya bukan orang gila dan bukan pembohong, pinto sukar untuk percaya bah!a kalian telah bertemu bahkan bertanding bahu membahu dengan orang orang Pulau ;s% Pinto kira bah!a nama Pulau ;s hanya terdapat dalam dongeng belaka., ,'arena teecu yakin bah!a tentu orang orang di dunia kang ou! akan saling berebut untuk merampas pusaka pusaka ini, maka teecu berdua mengambil keputusan untuk berlindung di Hoa san pai sampai yang berhak atas pusaka pusaka itu datang mengambilnya., Sampai lama kakek itu termenung dan menundukan kepalanya, dipandang dengan hati gelisah dan tegang oleh )oan 'i dan S!i .io. (khirnya kakek itu mengangkat mukanya memandang dan berkata, suaranya bersungguh sungguh. ,Selamanya Hoa san pai men#aga nama dan kehormatan sebagai partai orang orang gagah. ;ntah berapa banyak anak murid Hoa san pai te!as dalam mempertahankan kebenaran dan keadilan, bahkan ada pula yang te!as tanpa pinto ketahui apa sebabnya dan di mana te!asnya seperti 'ee san .go han, lima orang murid pinto yang dahulu bertugas melindungi Sin tong....., ,(ihhhh....%%, )iba tiba S!i .io mengeluarkan teriakan tertahan dan ketika kakek itu memandang kepadanya, dia cepat berkata, ,Mendiang Subo adalah bekas ratu Pulau ;s yang menyele!eng dan bersekutu dengan 'iam mo "ai li -iok Si memberontak kepada pemerintah. Pernah teecu mendengar penuturan Subo ketika menceritakan kelihaian 'iam mo "ai li bah!a 'ee san .go hohan terbunuh oleh 'iam mo "ai li itu., 'etua Hoa san pai itu kelihatan terke#ut dan sinar matanya men#adi keras, ,Hemm, kiranya iblis betina itu yang membunuh murid murid pinto....% ,(kan tetapi iblis itu telah te!as di tangan .ona Han S!at Hong puteri Pulau ;s yang menitipkan pusaka kepada teecu berdua, )!a supek,, )oan 'i berkata. 'akek itu mengangguk angguk dan mendengarkan penuturan mereka berdua tentang penyerbuan hebat di kota ra#a, di dalam istana dari )he '!at -in, bekas 3atu Pulau ;s yang minggat dan melarikan Pusaka pusaka Pulau ;s itu. ,'alau begitu, sudah sepatutnya kalau Hoa san pai membantu para penghuni Pulau ;s. 'alian boleh tinggal di sini dan biarlah Hoa san pai yang melindungi kalian dan pusaka pusaka itu sampai yang berhak datang mengambilnya., ,Sebelumnya teecu berdua menghaturkan banyak terima kasih atas kebi#aksanan dan kemuliaan hati )!a supek. dan teecu ingin menga#ukan permohonan ke dua......, 'akek itu tersenyum. ,Permohonanmu yang paling hebat, menegangkan dan berbahaya telah pinto terima dan urusan pusaka ini hanya kita bertiga sa#a yang mengetahuinya, tidak boleh kalian bocorkan keluar agar tidak menimbulkan keributan. Sekarang, ada permohonan apa lagi yang hendak kaukemukakan+, (669) ,)eecu...... mohon .....karena teecu berdua sudah tidak mempunyai keluarga lagi, dan teecu berdua sudah cukup lama bertunangan, maka.... teecu mohon berkah dan doa restu )!a supek untuk menikah di sini., )oan 'i yang hidupnya sudah penuh dengan segala macam pengalaman hebat itu, tidak urung tergagap ketika mengucapkan permintaan ini, sedangkan Bu S!i .io menundukkan mukanya yang men#adi mereh sekali. 'ong )hian cu terta!a bergelak, lalu berkata, ,Pernikahan adalah peristi!a amat menggembirakan. )entu sa#a pinto suka sekali memenuhi permintaan ini. -iem )oan 'i, engkau adalah murid Hoa san pai pula, tentu sa#a engkau berhak untuk menikah di sini, disaksikan oleh semua murid Hoa san pai yang berada di sini., *emikianlah, Pusaka pusaka Pulau ;s yang di rahasiakan itu disimpan oleh 'ong )hian cu sendiri di dalam kamar pusaka yang tersembunyi, tidak ada anggauta Hoa san pai lain yang mengetahuinya dan sebulan kemudian diadakanlah perayaan sederhana namun khidmat untuk melangsungkan upacara pernikahan antara -iem )oan 'i dan Bu S!i .io. Pada malam pertama pernikahan itu Bu S!i .io menangis di atas dada suaminya, menangis dengan penuh keharuan, kedukaan yang bercampur dengan kegembiraan mengenangkan semua pengalamannya, kematian ayahnya dan kakaknya, malapetaka yang menimpa dirinya ketika dalam keadaan mabok dan tidak ingin diri dia diperkosa oleh Pangeran )an Sin 0ng. *ia memeluk suaminya dan berterima kasih sekali karena dia dapat membayangkan bah!a kalau tidak ada pria yang kini men#adi suaminya dengan syah dan terhormat ini tentu dia sudah membunuh diri dan andai kata dalam keadaan hiduppun ia akan mendrita aib dan terhina. Sampai dua tahun suami isteri yang saling mencinta dan berbahagia ini hidup di Hoa san pai, men#adi anggota anggota dan anak murid Hoa san pai yang tekun berlatih dan ra#in bekr#a. (kan tetapi mereka gelisah sekalli karena sampai selama ini, Han S!at Hong atau lain tokoh Pulau ;s tidak ada yang muncul bahkan gadis luar biasa dari Pulau .eraka, 0u! Soan "u, #uga tidak muncul. )entu sa#a hati mereka akan men#adi lebih lega dan bebas dari kekha!atiran kalau sa#a pusaka pusaka Pulau ;s itu sudah diambil oleh yang berhak dan tidak men#adi tanggung #a!ab mereka.. -ebih hebat lagi kegelisahan hati mereka ketika pada suatu hari 'etua Hoa san pai, 'ong )hian cu yang sudah tua itu, meninggal dunia karena sakit. Sebelum meninggal dunia, 'ong )hian cu memberitahukan di mana dia menyembunyikan pusaka pusaka itu yang tidak

diketahui orang lain. Setelah 'ong )hian cu meninggal dunia, kedudukan 'etua Hoa san pai digantikan oleh seorang tokoh Hoa san pai lain, terhitung sute dari 'ong )hian cu yang telah men#adi seorang tosu yang saleh, ber#uluk Pek Sim )o#in. 'etua yang baru ini pun tidak tahu akan rahasia Pusaka Pulau ;s, sehingga kini rahasia pusaka itu seluruhnya men#adi tangung #a!ab -iem )oan 'i dan isterinya. Biarpun selama dua tahun itu tidak ter#adi sesuatu, namun hati suami isteri ini selalu merasa tidak tenteram. Bahkan mereka berdua seringkali merundingkan bagaimana baiknya. Hendak meninggalkan Hoa san pai dan mencari S!at Hong, mereka tidak berani meninggalkan Hoa san pai di mana pusaka itu disimpan, #uga mereka tidak tahu ke mana harus mencari Han S!at Hong. )inggal diam sa#a di Hoa san mereka merasa makin lama makin gelisah. Selama itu, tidak ada satu kali pun mereka berani memeriksa pusaka yang disimpan di tempat yang amat rapat di kamar pusaka oleh mendiang 'ong )hian cu. (khirnya mereka terpaksa menahan diri, dan saling ber#an#i bah!a kalau setahun lagi pemilik pusaka yang sah tidak muncul, mereka akan menghadap Pek Sim )o#in, menceritakan dengan terus terang dan menyerahkan pusaka itu untuk dipela#ari bersama sehingga dengan demikian pusaka itu ada man1aatnya demi kema#uan dan kebaikan Hoa san pai sendiri. ,Suheng, kita berhenti istirahat dulu di sini%, S!at Hong berkata. Sin -iong menoleh kepada dara itu, tersenyum dan berkata, ,;ngkau lelah, Sumoi+, S!at Hong mengangguk dan Sin -iong menghentikan langkahnya, lalu keduanya duduk diba!ah sebatang pohon besar di lereng bukit itu. )empat perhentian mereka itu ditepi #alan yang merupakan lorong setapak, di sebelah kiri terdapat dinding bukit, di sebelah kanan #urang yang amat curam. Pemandangan di seberang #urang amatlah indahnya, tamasya alam yang tergelar di ba!ah kaki mereka, sehelai permadani hidup yang permai dengan segala macam !arna berselang seling, kelihatan kacau namun menyedapkan pandangan karena di dalam kekacauan itu terdapat keselarasan yang !a#ar. Sa!ah ladang bekas hasil tangan manusia berpetak petak, digaris oleh sebatang sungai yang berbelok belok, dengan rumpun di sana sini diseling pohon pohon besar yang masih bertahan di antara perobahan yang dilakukan oleh tangan tangan manusia. Sebatang pohon yang daun daunnyatelah menguning dan banyak yang rontok, kelihatan menyendiri dan menon#ol di antara segala tumbuh tumbuhan menghi#au , dan seolah olah segala keindahan berpusak kepada pohon menguning hampir mati itu. Matahari yang berada di atas kepala tidak menimbulkan bayangan bayangan sehingga hari tampak cerah sekali. Sinar matahari dengan langsung dan bebas menyinari bumi dan segala yang berada di atasnya, terang menderang tidak ada gangguan a!an. *i dalam keheningan itu, S!at Hong dapat melihat ini semua. 'etika tanpa disenga#a tangannya yang digerakkan untuk menyeka keringat bertemu dengan lengan Sin -iong, barulah dia sadar akan dirinya dan sekelilingnya. *an dia terheran. Semen#ak dia bertemu dengan suhengnya dan melakukan per#alanan ini, seringkali dia tenggelam ke dalam keindahan yang amat luar bias, yang sukar dia ceritakan dengan kata kata. *ia merasa tenteram, tenang dan penuh damai sungguhpun suhengnya #arang mengeluarkan kata kata. *ia seperti merasa betapa diri pribadi suhengnya bersinar cahaya yang hangat dan aneh, terasa ada getaran yang a#aib keluar dari pribadi suhengnya yang mempengaruhinya dan mendatangkan suatu perasaan yang menak#ubkan, yang mengusir segala kekesalan, segala kerisauan, dan segala kedukaan. Sudah beberapa kali dia ingin mengutarakan ini kepada suhengnya, namun setiap kali dia hendak bicara, mulutnya seperti dibungkamnya sendiri oleh keseganan yang timbul dari perasaan halus dan lembut terhadap suhengnya itu, sesuatu yang belum pernah dirasakannya semula. *ia mencinta suhengnya, ini sudah #elas. .amun sekarang timbul perasaan lain yang lebih agung daripada sekedar cinta biasa, perasaan yang membuat dia penuh damai. (66<) ,Suheng......., *ia memberanikan hatinya berkata. ,&a......+, Sin -iong mengangkat muka memandangnya sambil tersenyum. Senyumnya begitu lembut penuh kasih, pandang matanya begitu bersinar penuh pengertian sehingga S!at Hong merasa betapa seolah olah sebelum dia bicara, suhengnya itu telah tahu apa yang terkandung di dalam hatinya% $nilah yang biasanya membuat membungkam dan tidak dapat melan#utkan kata katanya. 'ini dia mengeraskan hati dan berkata dengan suara lirih, ,Suheng, kita akan ke manakah+, ,'e Hoa san, sudah kuberitahukan kepadamu,, #a!abnya sederhana. ,Bagaimana kau bisa tahu bah!a mereka berada di Hoa san+, Sin -iong tersenyum, senyum cerah, secerah sinar matahari di saat itu, senyum yang bebas dan !a#ar tidak menyembunyikan sesuatu tidak memba!a arti sesuatu. ,Sumoi, pusaka itu kau berikan kepada -iem )oan 'i dan tunangannya, dan karena -iem )oan 'i adalah murid Hoa san pai, maka tentu sa#a mereka berada di Hoa san., S!at Hong mengangguk angguk, memang dia tahu bah!a )oan 'i adalah murid Hoa san, akan tetapi dia lupa bah!a dia tidak pernah menceritakan hal ini kepada suhengya% ,Bagaimana kalau mereka tidak berada si sana, Suheng+,

'embali senyum itu. Senyum seorang yang begitu pasti akan segala sesuatu, senyum penuh pengertian, seperti senyum seorang tua yang melihat kenakalan anak anak dan maklum pengapa anak itu nakal% ,Sumoi, apakah gunanya memikirkan hal hal yang belum ter#adi+ Membayangkan hal hal yang belum ter#adi adalah permainan buruk dari pikiran, karena hal itu hanya akan menghasilkan kecemasan dan kekha!atiran belaka. (pa yang akan ter#adi kelak kita hadapi sebagaimana mestinya kalau sudah ter#adi di depan kita., S!at Hong tertarik sekali. ,(pakah rasa cemas itu timbul dari pikiran yang membayangkan masa depan, Suheng+, ,(gaknya #elas demikian, bukan+ &ang takut akan sakit tentulah dia yang belum terkena penyakit itu, kalau sudah sakit, dia tidak takut lagi kepada sakit, melainkan takut kepada kematian yang belum tiba. Perlukah hidup dicekam rasa takut dan rasa kekha!atiran+ Pikiran yang bertanggung #a!ab atas timbulnya rasa takut. Pikiran mengingat ingat kesenangan di masa lalu, dan mengharapkan terulangnya kesenangan itu di masa depan, maka timbullah kekha!atiran kalau kalau kesenangan itu tidak akan terulang. Pikiran mengenang penderitaan masa lalu dan ingin men#auhinya, ingin agar di masa depan hal itu tidak terulang kembali maka timbulah kekha!atiran kalau kalau dia tertimpa penderitaan itu lagi%, ,Habis bagaimana, Suheng+, ,Hiduplah saat ini, curahkan seluruh perhatian, seluruh hati dan pikiran, untuk menghadapi saat ini, apa yang ter#adi kepadamu di saat ini, bukan apa yang boleh ter#adi di masa depan, bukan pula mengenang apa yang telah ter#adi di masa lalu., ,'alau begitu kita men#adi tidak acuh dan bersikap masa bodoh....., ,Justru biasanya kita bersikap masa bodoh dan tidak acuh, tidak menaruh perhatian yang mendalam terhadap saat ini, karena seluruh perhatian kita sudah dihabiskan untuk mengingat ingat masa lalu dan untuk membayang bayangkan masa depan dengan seluruh pengharapannya, seluruh cita citanya, seluruh na1su keinginannya, seluruh kesenangan dan kekece!aannya. Justeru kalau bebas dari masa lalu tidak lagi ada bayangan masa depan dan kita hidup saat demi saat penuh perhatian, dan ini barulah di namakan hidup sepenuhnya, hidup sempurna dan lengkap karena kita menghayati hidup dengan penuh ke!a#aran, tidak terbuai dalam aalam kenangan dan harapan yang muluk muluk namun sesungguhnya kosong belaka., Sampai lama hening di situ. Pengertian yang mendalam meresap di hati sanubari S!at Hong dan di dalam keheningan itu tercakup seluruh alam mayapada. ,Suheng, telah dua tahun pusaka itu berada di tangan mereka. (ku telah mencari ke mana mana, hanya ke Hoa san pai yang belum. 'urasa mereka itu tidak #u#ur, dan agaknya tentu mereka telah menyembunyikan pusaka itu. 'alau tidak demikian mengapa mereka tidak pergi menanti aku di Puncak (!an Merah seperti yang kupesankan+ Memang hati manusia tidak atau #arang sekali ada yang #u#ur. Sekali sa#a melihat sesuatu yang dapat menguntungkan diri pribadi, maka terlupalah semua pela#aran tentang kegagahan dan kebaikan. (ku ingin mencari dan mengha#ar mereka itu%, ,Sumoi, prasangka adalah satu di antara racun racun yang merusak kehidupan kita. Prasangka di lahirkan oleh pikiran yang mengada ada, yang membayangkan sesuatu yang direka reka, yang timbul karena kekha!atiran. Prasangka adalah suatu kebodohan yang menyiksa diri sendiri. 'alau kita sudah bertemu dengan mereka dan sudah melihat keadaan yang sesungguhnya, apakah kegunaannya prasangka+ Prasangka dan sebagainnya lenyap setelah kita membuka mata melihat kenyataan apa adanya, dan sebelum itu, berprasangka berarti membiarkan pikiran mempermainkan diri. (pakah kegunaannya bagi kehidupan kita+, (66=) 'embali hening. S!at Hong tak mampu men#a!ab karena dia dihadapkan dengan keadaan yang nyata. Memang, dia memikirkan hal hal yang belum ter#adi, maka timbullah kekha!atiran, dan dari kekha!atiran ini timbulah prasangka yang bukan bukan. &ang salah dalam semua itu adalah pikiran% Setelah tubuh mereka beristirahat dengan cukup, keduanya lalu melan#utkan per#alanan menu#u ke Hoa san. Makin lama S!at Hong makin mendapat kesan bah!a suhengnya benar benar telah berubah, #ahu bedanya dengan dahulu. Pada suatu hari, ketika mereka tiba di kaki Pegunungan Hoa san dan beristirahat, S!at Hong tidak dapat menahan rasa keinginan tahunya dan dia berkata, ,Suheng, setelah dua tahun berpisah denganmu dan ber#umpa kembali, aku memperoleh kenyataan bah!a engkau telah berubah sekali%, ,Begitukah, Sumoi+, ,(ku tidak tahu apanya yang berubah, memang kelihatannya engkau masih biasa sepeti dulu, Suhengku yang sabar, tenang dan bi#aksana. (kan tetapi entahlah, engkau berubah benar, sungguhpun aku sendiri tidak dapat mengatakan apanya yang berubah., Sin -iong tersenyum dan sinar matanya berseri. ,Memang setiap manusia seyogianya mengalami prubahan, Sumoi. 'ita masing masing haruslah berubah, tidak terikat dengan masa lalu, dengan segala macam kebiasaan masa lalu, setiap hari, setiap detik kita haruslah baru% 'alau demikian, barulah hidup ada artinya%, S!at Hong hendak berkata lagi,

akan tetapi tiba tiba Sin -iong memegang tangannya dan menga#aknya bangkit berdiri lalu berlahan lahan melan#ukan per#alanan mulai mendaki bukit pertama. 'etika S!at Hong hendak menanyakan sikap yang tiba tiba ini dari suhengnya, dia mendengar suara orang dan tampaklah olehnya banyak orang berbondong bondong naik ke pegunungan Hoa san, datangnya dari berbagai pen#uru. Mereka itu terdiri dari bermacam orang, dengan pakaian yang bermacam macam pula, namun #elas bah!a rata rata memiliki gerakan yang ringan dan tangkas dan mudah bagi S!at Hong untuk mengetahui bah!a mereka adalah orang orang kang ou!% Melihat kenyataan bah!a tidak ada di antara mereka yang memperhatikan Sin -iong dan S!at Hong, hanya memandang sepintas lalu sa#a seperti mereka itu saling memandang, tahulah S!at Hong bah!a mereka itu bukan merupakan satu rombongan, melainkan terdiri dari banyak rombngan sehingga tentu sa#a mereka mengira bah!a dia dan suhengnya adalah anggauta rombongan lain. Hati S!at Hong diliputi penuh pertanyaan. Siapakah mereka dan apa kehendak mereka itu+ (pakah di Puncak Hoa san terdapat perayaan dan mereka ini adalah para tamu yang berku#ung ke Hoa san pai,(kan tetapi melihat sikap suhengnya diam dan tenang sa#a, S!at Hong merasa malu untuk bertanya dan teringatlah dia akan kata kata suhengnya tentang permainan pikiran yang membayangkan masa depan yang menimbulkan kekha!atiran belaka. Mau tidak mau dia harus membenarkan karena kini dia merasakan sendiri. Biarlah dia hadapi apa yang sedang ter#adi sebagaimana mestinya dan sebagai apa adanya tanpa merisaukan hal hal yang belum ter#adi% 'etika akhirnya mereka tiba di Puncak Hoa san, di depan markas perkumpulan Hoa san pai yang besar, S!at Hong men#adi terke#ut. *i tempat itu ternyata tidak terdapat perayaan apa apa dan kini banyak tosu dan anggauta Hoa san pai berkumpul dan berdiri di ruangan depan yang tinggi, sedangkan di ba!ah anak tangga, di halaman depan penuh dengan orang orang kang ou! yang bersikap menantang% 'etika dia melirik ke arah suhengnya, dia melihat Sin -iong bersikap masih biasa dan tenang, dan suhengnya ini pun memandang ke depan dengan perhatian sepenuhnya. Maka dia pun lalu memandang lagi dan dia melihat seorang tosu berambut putih dengan tenang berdiri menghadapi para orang orang kang ou! itu sambil men#ura dengan sikap hormat lalu berkata dengan suara halus namun cukup nyaring, ,Harap "u !i sekalian sudi memaa1kan kami yang tidak tahu akan kedatangan "u !i maka tidak mengadakan penyambutan sebagaimana mestinya. Pinto melihat bah!a "u !i adalah tokoh tokoh kang ou! dari bermacam golongan dan tingkat, dan pada hari ini berbondong datang mengun#ungi Hoa san pai, tidak tahu ada keperluan apakah+, S!at Hong memandang para orang kang ou! itu dan diantaranya banyak tokoh aneh yang tidak dikenalnya itu, dengan heran dia melihat adanya Siang koan Hou! )ee )ok, tokoh yang tinggal di Puncak (!an Merah di tai hang san itu% ,Suheng, itu )ee )ok berada pula di sini,, bisikannya sambil menyentuh lengan suhengnya. ,(ku sudah melihatnya,, kata Sin -iong perlahan, ,dan yang di sebelah sana itu adalah Bhong Sek Bin yang ber#uluk )hian tok (3acun -angit). Bekas suheng dari )ee )ok, dan itu adalah )hian he )ee it "iang Ham 'etua kang #iu pang di Secuan. yang di sana itu adalah -am hai Seng #in, tosu ma#ikan Pulau 'ura kura di -am hai....., ,Guru '!ee toako+, Sin -iong mengangguk. S!at Hong memandang penuh perhatian dan terheran heran melihat suhengnya mengenal orang orang yang memiliki #ulukan aneh aneh itu. )hian he )ee it berarti *i 'olong -angit .omer Satu% *an -am hai Seng #in berarti Manusia dari laut Selatan% ,*an itu adalah Gin siau! Siucai (Pela#ar Bersuling Perak), seorang bertapa di Bukit Bengsan dan yang di u#ung itu adalah seorang yang pernah menyerang Pulau .eraka seperti yang pernah kuceritakan kepadamu, Sumoi. *ialah )ok gan Hai liong (.aga -aut Mata Satu) 'oan Sek, seorang bekas ba#ak laut., ,?ah, begitu banyak orang pandai mendatangi Hoa san pai, ada apakah, Suheng+, ,'ita melihat dan mendengarkan sa#a., (66>) Sementara itu, ucapan dan pertanyaan 'etua Hoa san pai tadi mendatangkan suasana berisik ketika para pendatang yang #umlahnya ada lima puluhan orang itu saling bicara sendiri tanpa ada yang men#a!ab langsung pertanyaan 'etua Hoa san pai. (gaknya mereka itu merasa sungkan dan saling menanti, menyerahkan #a!aban kepada orang lain yang hadir di situ. Betapapun #uga, para tokoh kang ou! itu mrasa segan #uga karena Hoa san pai terkenal sebagai sebuah perkumpulan atau partai persilatan yang besar, yang selama ini tidak pernah mencampuri urusan perebutan kekuasaan atau tidak pernah pula mencampuri urusan kang ou! yang tidak ada hubungannya dengan mereka. 0rang orang Hoa san pai terkenal sebagai orang orang gagah yang disegani di dunia persilatan, maka tentu sa#a mereka itu diliputi perasaan sungkan.

Pek Sim )o#in yang berambut putih dan bersikap tenang itu melihat seorang kakek tinggi besar bermuka tengkorak yang menyeramkan ma#u ke depan, maka melihat bah!a belum #uga ada yang mau men#a!ab, dia lalu berkata ditu#ukan kepada kakek tinggi besar bermuka tengkorak itu. ,'alau pinto tidak salah mengenal orang, Sicu adalah )hian tok Bhong Sek Bin. Sicu adalah seorang yang amat terkenal di dunia kang ou! dan mengingat bah!a kedatangan Sicu pasti mempunyai kepentingan besar, maka pinti harap Sicu suka berterus terang mengatakan apa keperluan itu., )hian tok Bhong Sek Bin menyeringai penuh e#ekan. ,Ha ha ha, engkau benar, )otiang% (ku adalah Bhong Sek Bin dan memang bukan percuma #auh #auh aku datang mengun#ungi Hoa san pai. )entang mereka semua ini aku tidak tahu, akan tetapi kedatanganku adalah untuk bicara dengan dua orang yang bernama -iem )oan 'i dan Bu S!i .io. Suruh mereka berdua keluara bicara dengan aku dan aku tidak akan memba!a ba!a Hoa san pai%, 4capan ini disambut oleh suara berisik lagi di antara para tamu, bahkan banyak kepala dianggukan tanda setu#u dan di sana sini terdengar teriakan, ,Suruh mereka keluar%, Pek Sim )o#in mengerutkan alisnya dan mengelus #enggotnya yang putih. ,Pinto tidak menyangkal bah!a di antara anak murid Hoa san pai terdapat dua orang yang bernama -iem )oan 'i dan isterinya bernama Bu S!i .io. (kan tetapi, selama ini mereka adalah murid murid Hoa san pai yang tekun dan baik, bahkan tidak pernah turun dari Hoa san, tidak pernah melakukan keonaran di luar, apalagi membuat permusuhan dengan golongan manapun. 'ini "u !i sekalian berbondong datang, agaknya bersatu tu#uan untuk menemui mereka% Pinto sebagai ketua Hoa san pai yang bertanggung #a!ab atas semua sepak ter#ang murid murid Hoa san pai, berhak mengetahui apa yang ter#adi antara "u !i dengan mereka%, Hening se#enak dan agaknya semua tamu kembali merasa sungkan dan ragu ragu untuk men#a!ab. Sementara itu, hati S!at Hong terasa tegang begitu mendengar nama -iem )oan 'i dan Bu S!i .io disebut sebut. *ia menun#ukan pandang matanya ke atas ruangan depan, namun di antara para anggauta Hoa san pai, dia tidak meliahat adanya kedua orang itu. ,Suheng...., agaknya mereka benar berada di sini seperti yang Suheng duga...., bisik S!at Hong dengan hati tegang, akan tetapi suhengnya memberi isyarat agar dia tenang sa#a. ,Sumoi, aku berpesan, kalau nanti ter#adi apa apa, kau serahkan sa#a kepadaku dan #angan kau ikut turun tangan, ya%, *engan penuh kepercayaan akan kemampuan suhengnya, S!at Hong mengangguk akan tetapi hatinya berdebar penuh ketegangan. )idak salah lagi, pikirnya yang menduga duga, tentu orang orang kang ou! ini mencari -iem )oan 'i dan Bu S!i .io berhubung dengan Pusaka pusaka Pulau ;s itu% 'alau tidak demikian apalagi+ Melihat bah!a tidak ada orang yang men#a!ab pertanyaan 'etua Hoa san pai itu, )hian he )ee it "iang Ham yang datang bersama lima orang muridnya, mengacungkan tombak di tangan kanannya, ke atas dan berteriak. ,)otiang, sebagai 'etua Hoa san pai tentu sa#a kau berhak mengetahui sepak ter#ang muridmu, akan tetapi kalau urusan ini tidak menyangkut Hoa san pai, bagaiman kami dapat bicara denganmu+ $ni adalah urusan pribadi, urusan -iem )oan 'i sendiri, maka suruh dia keluar agar kami dapat bicara dengan dia% 'alau )otiang bersikeras, berarti Hoa san pai akan mencampuri urusan pribadi%, Berkerut alis 'etua Hoa san pai itu. 4capan tadi, biarpun tidak secara langsung, sudah merupakan tantangan dan hanya terserah kepada Hoa san pai untuk melayani tantangan itu ataukah tidak. Maka dia tidak mau bertindak sembrono dan ingin melihat dulu bagaimana duduk perkaranya. 'etua Hoa san pai ini memang belum sempat diberi tahu oleh -iem )oan 'i dan isterinya tentang pusaka Pulau ;s itu. ,Supek, biarlah teecu berdua yang menghadapi mereka%, )iba tiba terdengar suara orang dan muncullah -iem )oan 'i dan isterinya dari dalam, mereka sudah kelihatan mempersiapkan diri dengan sen#ata pedang di pinggang dan pakaian ringkas. ?a#ah mereka agak pucat, namun sikap mereka gagah dan tidak #erih. -iem )oan 'i meloncat ke depan, *i atas ruangan depan itu berdampingan dengan istrinya, menghadapi orang orang kang ou! itu sambil berkata, ,Sayalah -iem )oan 'i dan isteri saya Bu S!i .io. )idak tahu urusan apakah yang memba!a "u !i sekalian datang mencari kami di Hoa san+, Hiruk pikuklah para tamu itu setelah mereka melihat sepasang suami isteri muda muncul dari dalam. Pertama tama yang berteriak adalah )hian tok Bhong Sek Bin, ,-iem )oan 'i dan Bu S!i .io, kalian telah berani melukai muridku% (ku baru bisa mengampuni kalian kalau kalian menyerahkan pusaka pusaka yang kauba!a itu%, (62@) -iem )oan 'i tersenyum. ,hemm, kami terpaksa melukai muridmu karena dia menyerang kami, -ocianp!e. Pusaka apa yang -ocianp!e maksudkan+, ,Pura pura lagi, keparat% Pusaka Pulau ;s%, teriak )hian tok marah. ,Serahkan Pusaka Pulau ;s kepada kami%, ,'epada kami%,

,Bagi bagi rata%, ,*i#adikan sayembara%, Macam macam teriakan para tokoh kang ou! dan -iem )oan 'i mengangkat kedua lengannya ke atas. ,"u !i sekalian, apa buktinya bah!a kami berdua menyimpan Pusaka Pulau ;s+, ,0rang she -iem, kau masih berpura pura lagi bertanya+ (ku dan banyak orang melihat betapa gadis Pulau ;s itu menyerahkan pusaka itu kepadamu%, )iba tiba terdengar suara orang yang bukan lain adalah )hio Sek Bi, murid )hian tok yang pernah berusaha merampok pusaka itu. Mendengar ucapan ini dan melihat munculnya murid )hian tok dan beberapa orang bekas penga!al yang dulu ikut bertempur di istana )he '!at -in, tahulah )oan 'i dan S!i .io bah!a menyangkal tidak akan ada gunanya lagi. ,'ita harus mempertahankan mati matian,, bisik S!i .io kepada suaminya yang mengangguk dan berkata dengan suara lantang, "u !i sekalian% 'ami berdua tidak menyangkal lagi bah!a memang kami telah dititipi pusaka oleh .ona Han S!at Hong, dua tahun yang lalu. (kan tetapi, kami tidak akan menyerahkan pusaka itu kepada siapapun #uga kecuali kepada yang berhak, yaitu .ona Han S!at Hong%, )eriakan teriakan hiruk pikuk menyambut ucapan lantang ini. ,'alau begitu, kalian akan men#adi ta!ananku%, )hian tok membentak marah sambil melangkah ke depan, akan tetapi gerakannya ini segera diikuti oleh banyak orang dan #elas bah!a mereka hendak memperebutkan -iem )oan 'i dan istrinya agar men#adi orang ta!anan mereka, tentu untuk dipaksa menyerahkan pusaka% ,Siancai..... harap "u !i bersabar dulu.....%, )iba tiba dengan suara yang halus namun berpengaruh, 'etua Hoa san pai berkata sambil mengangkat kedua tangan ke atas, ,Biarkan pinto bicara dulu%, ,)otiang, kau hendak bicara apa lagi+, )hian tok membentak marah, alisnya berdiri dan matanya melotot. ,Pinto mengaku bah!a urusan pusaka Pulau ;s itu sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan Hoa san pai dan Hoa san pai pun tidak mengetahuinya. Maka sebagai 'etua Hoa san pai, pinto hendak bertanya dulu kepada murid -iem )oan 'i. $ni adalah urusan dalam dari Hoa san pai, kiranya "u !i tidak akan mencampurinya%, )erdengar teriakan teriakan, ,Silahkan% Silahkan, tapi cepat dan serahkan mereka kepada kami%, Pek Sim )o#in lalu menghadapi -iem )oan 'i dan bertanya, ,)oan 'i, apa artinya ini semua+ Benarkah kalian menyembunyikan Pusaka Pulau ;s di Hoa san pai+, -iem )oan 'i dan Bu S!i .io segera men#atuhkan diri berlutut di depan kaki 'etua Hoa san pai itu. -iem )oan 'i segera berkata, ,Harap Supek mengampunkan teecu berdua. (dalah mendiang )!a supek yang mengi#inkan teecu berdua dan Beliau yang melarang teecu berdua menceritakan kepada siapapun #uga, bahkan Beliau yang membantu teecu berdua dalam hal ini. 'arena sekarang mereka telah mengetahuinya dan hendak menggunakan paksaan, biarlah teecu berdua menghadapinya sendiri tanpa memba!a ba!a Hoa san pai., Setelah berkata demikian, )oan 'i dan Bu S!i .io meloncat bangun, mencabut pedang dan berkatalah )oan 'i dengan suara lantang, ,Haiiii, kaum kang ou! dengarlah% 4rusan ini adalah urusan kami berdua suami isteri, bukan sebagai murid Hoa san pai, maka kalau kalian begitu tidak tahu malu hendak merampas Pusaka Pulau ;s, biar kami menghadapi kalian sampai titik darah penghabisan%, ,'eparat, aku tidak membiarkan kau mapus sebelum kalian menyerahkan pusaka itu., )hian tok membentak. ,)ahan%, )iba tiba Pek Sim )o#in membentak dan sikapnya angker sekalil. ,"u !i sekalian sungguh terlalu, memperebutkan pusaka milik orang lain dan sama sekali tidak memandang mata kepada Hoa san pai, hendak membikin ribut di sini. Siapa sa#a tidak akan pinto i#inkan untuk menggunakan kekerasan di Hoa san pai%, ,)epat sekali% (ku )ee tok Siangkoan Hou! pun bukan seorang yang tak tahu malu% (ku tidak akan membolehkan siapa pun men#amah Pusaka Pulau ;s yang men#adi milik .ona Han S!at Hong%, )iba tiba tokoh )ai han san yang tinggi besar itu sudah melompat ke atas ruangan luar dan mendampingi )oan 'i dan S!i .io dengan sikap gagah% (62:) ,Ha ha ha, itu baru namanya laki laki se#ati% )ee tok, kau membikin aku merasa malu sa#a% (ku pun tua bangka yang tidak berguna mana ingin memperebutkan pusaka orang lain+ (ku pun tidak membiarkan siapa pun memperebutkan pusaka itu%, -am hai Seng #in, guru '!ee -un, tosu yang bersikap halus dengan tangan kiri memegang kipas dan tangan kanan memegang hudtim (kebutan pertapa), telah melangkah ke ruangan depan mendampingi )ee tok. ,Masih ada aku yang menentang orang orang kang ou! tak tahu malu hendak merampas pusaka lain orang%, )ampak bayangan berkelebat disertai suara halus

melengking dan diruang depan itu nampak Gin siau! Siucai Si Sastra!an yang bersen#ata suling perak dan mau!pit% Melihat ini )hian tok terta!a bergelak dengan hati penuh kemarahan, apalagi melihat bekas sutenya, )ee )ok, memelopori lebih dulu membela Hoa san pai dan murid Hoa san pai yang memba!a Pusaka Pulau ;s yang amat dikehendakinya. ,Ha ha ha% 'alian pura pura men#adi pendekar budiman+ Hendak kulihat sampai di mana kepandaian kalian%, )hian tok sudah lari ke depan, diikuti oleh banyak tokoh kang ou! lagi dan dapat dibayangkan betapa tentu sebentar akan ter#adi perang kecil yang amat hebat antara para anggauta Hoa san pai dibantu oleh tiga tokoh kang ou! itu mela!an para orang kang ou! yang memperebutkan pusaka. ,)ahan....%, Seruan ini halus dan ramah, tidak mengandung kekerasan sesuatu pun, akan tetapi anehnya, semua orang merasa ada getaran yang membuat mereka menghentikan gerakan mereka mencabut sen#ata dan kini semua mata memandang ke arah ruangan depan itu karena tadi ada berkelebat dua sosok bayangan orang ke arah situ. )ernyata Sin -iong dan S!at Hong telah berdiri di ruangan depan markas Hoa san pai. *engan sikap tenang sekali Sin -iong menghadapi semua orang, terutama sekali memandang tokoh tokoh besar dunia persilatan yang hadir, dan yang semua memandang kepadanya dengan mata terbelalak, kemudian terdengar pemuda ini berkata, ,"u !i -ocian p!e mengapa se#ak dahulu sampai sekarang gemar sekali memperebutkan sesuatu+, )hian tok Bhong Sek Bin yang ber!atak kasar memandang dengan terbelalak, demikian pula )hian he )ee it "iang Ham, -am hai Seng #in, Gin siau! Siucai dan para tokoh lain yang belasan tahun lalu pernah hendak memperebutkan bocah a#aib, Sin tong yang bukan lain adalah Sin -iong sendiri. Mereka merasa kenal dengan pemuda ini, akan tetapi lupa lagi. ,'a...... kau siapakah.....+, akhirnya )hian tok bertanya. ,Ha ha ha, kalian lupa lagi siapa dia ini+, )iba tiba )ee )ok Siangkoan Hou! berseru keras, hatinya girang dan lega bukan main bah!a dia tadi tidak ragu ragu melindungi Pusaka Pulau ;s. Melihat munculnya pemuda yang dia tahu memiliki kelihaian yang luar biasa itu, dia girang sekali. ,"oba lihat dengan baik baik, belasan tahun yang lalu di lereng Pegunungan #eng hoa san kalian #uga memperebutkan sesuatu. Siapa dia+, ,Sin tong....%, ,Bocah a#aib......%%, )eringatlah mereka semua dan kini memandang Sin -iong dengan mata terbelalak. ,Mau apa kau datang ke sini+, )hian tok bertanya dengan suara agak berkurang galaknya. Sin -iong sudah men#ura kepada 'etua Hoa san pai, kepada )ee tok dan lain tokoh yang tadi membela Hoa san pai, diikuti oleh S!at Hong kemudian S!at Hong berkata kepada )oan 'i dan S!i .io, ,)erima kasih kami haturkan kepada Ji !i ('alian Berdua) yang ternyata adalah orang orang gagah yang pantas dipu#i dan dikagumi kesetiaan dan kegagahannya. Sekarang saya harap Ji !i suka mengembalikan pusaka pusaka itu kepadaku., )oan 'i dan S!i .io men#ura dan )oan 'i men#a!ab, ,Harap -ihiap suka menanti sebentar., kemudian pergilah dia bersama S!i .io ke sebelah dalam, diikuti pandang mata 'etua Hoa san pai yang men#adi terheran heran. ,Mau apa kalian dua orang muda datang ke sini+, kembali )hian tok bertanya. ,Harap -ocianp!e ketahui bah!a kami berdua adalah penghuni Pulau ;s yang datang untuk mengambil kembali Pusaka Pulau ;s. Pusaka itu adalah milik Pulau ;s dan harus dikembalikan ke sana., ,Penghuni Pulau ;s....++, Suara ini bukan hanya keluar dari mulut para tamu, tetapi #uga dari pihak Hoa san pai dan mereka yang membelanya, kecuali )ee )ok Siangkoan Hou! yang sudah tahu akan keadaan pemuda dan pemudi itu. )ak lama kemudian muncullah )oan 'i dan S!i .io. )oan 'i memba!a bungkusan yang dulu dia terima dari S!at Hong, lalu menyerahkan bungkusan itu kepada S!at Hong sambil men#ura dan berkata, ,*engan ini kami mengembalikan pusaka yang -ihiap titipkan kepada kami dengan hati lega%, Memang hatinya lega dan girang sekali dapat terlepas dari tanggung #a!ab yang amat berat itu. S!at Hong membuka dan meneliti pusaka pusaka itu. Melihat bah!a pusaka itu masih lengkap, dia makin kagum. ,Suheng tidak pantas kalau kita tidak membalas budi mereka ini., (626) Sin -iong tersenyum, mengangguk, kemudian dia berkata kepada )hian tok dan lain tamu yang masih memandang dengan bengong dan kini dari mata mereka itu terpancar ketegangan dan keinginan besar. Setelah Pusaka Pulau ;s yang terkenal itu tampak di depan mata, mana mungkin mereka mundur begitu sa#a tanpa usaha untuk mendapatkannya+ ,"u !i -ocianp!e #auh #auh datang ke sini, harap suka memaklumi bah!a pusaka pusaka ini telah kembali ke pemiliknya dan akan dikembalikan ke Pulau ;s. Maka kami

berdua mengharap sudilah Su !i tidak mengganggu lagi Hoa san pai dan suka meninggalkan tempat ini., ,'ami harus mendapatkan pusaka itu%, ,'ami #uga%, ,'ami minta bagian%, )eriakan teriakan itu terdengar riuh rendah dan Sin -iong lalu berkata lagi dengan halus, ,'ami berdua akan berada di sini selama tiga hari, kemudian kami akan meninggalkan Hoa san pai. 'alau kita tidak berada di sini, masih belum terlambat bagi kita untuk bicara lagi tentang pusaka. (matlah tidak baik bagi nama "u !i -ocianp!e kalau mengganggu Hoa san pai yang sama sekali tidak tahu menahu tentang hal ini. .anti kalau kami sudah meninggalkan Hoa san pai, boleh kita bicara lagi., Melihat sikap orang orang Hoa san pai, dan sekarang sudah #elas bah!a pusaka itu berada di tangan Sin tong dan dara muda itu, )hian tok lalu mendengus dan berkata, ,Baik, kami menanti di ba!ah bukit. 'alian berdua tidak akan dapat terbang lalu., Pergilah mereka itu meninggalkan Hoa san pai, akan tetapi semua orang tahu belaka bah!a mereka tentu akan mengurung tempat itu dan tidak akan membiarkan Sin -iong dan S!at Hong lolos dari situ memba!a pergi pusaka pusaka Pulau ;s yang amat mereka inginkan itu. Sin -iong lalu men#ura kepada 'etua Hoa san pai, para tokoh Hoa san pai, )oan 'i dan S!i .io, #uga kepada )ee )ok dan mereka yang tadi membela Hoa san pai, kemudian berkata, ,)erutama kepada Saudara -iem )oan 'i dan .yonya, sudah sepantasnya kalau kami meninggalkan sedikit ilmu untuk Ji!i pela#ari. *an kepada para -ocianp!e, kiranya akan ada man1aatnya kalau saya melayani para -ocianp!e main main sedikit untuk memperluas pengetahuan ilmu silat., Semua orang men#adi ragu ragu karena tidak tahu akan maksud hati pemuda yang aneh itu, akan tetapi )ee tok Siangkoan Hou! sudah terta!a bergelak lalu meloncat ke halaman depan. ,Marilah, ingin aku tua bangka ini memperdalam sedikit kepandaianku%, Sin -iong tersenyum lalu melangkah perlahan ke pekarangan. ,Silahkan Siangkoan -ocianp!e menggunakan Pek liu kun ($lmu Silat )angan Geledek)%, katanya tenang. ,Harap -ocianp!e #angan sungkan dan keluarkanlah #urus #urus simpanan dari Pek liu kun%, )ee )ok sudah maklum akan kehebatan pemuda ini, dan setelah dua tahun tidak #umpa, kini sikap pemuda ini luar biasa sekali, bahkan dengan kata kata biasa sa#a pemuda itu sudah mengundurkan semua orang yang tadi sudah bersitegang hendak menggunakan kekerasan. *ia dapat menduga bah!a bukanlah percuma pemuda ini menga#ak dia berlatih silat, tentu ada niat niat tertentu. 'arena dia merasa bah!a dia tidak mempunyai maksud #ahat dan tadi membela Pusaka Pulau ;s dengan sungguh hati, dia kini pun tanpa ragu ragu lagi lalu mengeluarkan gerengan keras dan tubuhnya berkelebat ke depan. *engan sepenuh tenaga dan perhatiannya, dia menyerang pemuda itu dengan #urus #urus simpanan dari $lmu Silat Pek lui kun yang dahsyat. ,Haiiittt..... eihhh.....+, Bukan main heran dan kagetnya ketika melihat pemuda itu menghadapi dengan gerakan gerakan yang sama% )iap #urus yang dimainkannya, dihadapi oleh Sin -iong dengan #urus yang sama pula dan dipakai sebagai serangan balasan namun dengan cara yang sedemikian hebatnya sehingga #urus yang dimainkannya itu tidak ada artinya lagi% Jurus yang dimainkan oleh pemuda itu untuk menghadapinya #auh lebih ampuh, dan sekaligus menutup semua kelemahan yang ada, menambah daya serang yang amat hebat sehingga dalam #urus pertama sa#a, kalau pemuda itu menghendaki, tentu dia sudah dirobohkan sungguhpun dia sudah ha1al benar akan #urusnya sendiri itu% Bukan main girang hati kakek itu. *ia terus menyerang lagi dengan #urus lain, dan sama sekali dia menggunakan delapan belas #urus terampuh dari Pek lui kun dan yang kesemuanya selain dapat dihindarkan dengan baik oleh Sin -iong, #uga telah dengan sekaligus ,diperbaiki, dengan sempurna. Semua gerakan ini dicatat oleh )ee )ok dan setelah dia selesai mainkan delapan belas #urus pilihan itu, dia melangkah mundur dan men#ura sangat dalam ke arah Sin -iong. ,(staga.... kepandaian )aihiap seperti de!a sa#a......., saya...... saya menghaturkan banyak terima kasih atas petun#uk )aihiap....., katanya agak tergagap. ,(h, -ocianp!e terlalu merendah,, #a!ab Sin -iong. )ee )ok lalu men#ura ke arah 'etua Hoa san pai dan yang lain lain, seketika pamit dan pergi dengan langkah lebar dan !a#ah termenung karena dia masih terpesona dan mengingat ingat gerakan gerakan baru yang menyempurnakan delapan belas #urus pilihannya tadi% (622) -am Hai Seng #in bukan seorang bodoh. *ia adalah seorang tokoh ka!akan yang berilmu tinggi. Melihat peristi!a tadi, tahulah dia bah!a pemuda ini memang bukan orang sembarangan dan agaknya telah me!arisi ilmu mu#i#at yang kabarnya dimiliki oleh penghuni Pulau ;s. Maka dia tidak mau menyia nyiakan kesempatan itu dan dai sudah meloncat ma#u dengan sen#ata hudtim dan kipasnya. ,0rang muda yang hebat, kauberilah petun#uk kepadaku%,

,)otiang, muridmu '!ee -un )oako adalah sahabat baik kami, harap )otiang sudi menga#arnya baik baik,, #a!ab Sin -iong dan dia pun segera menghadapi serangan kipas dan hudtim dengan kedua tangannya. Biarpun dia tidak menggunakan kedua sen#ata itu, namun kedua tangannya digerakan seperti kedua sen#ata itu, dan dia pun mainkan #urus #urus yang sama, namun gerakannya #auh lebih hebat, bahkan sempurna. Seperti #uga tadi, kakek ini memperhatikan dan dia telah mengha1al dua puluh #urus campuran ilmu hudtim dan kipas. ,)erima kasih, terima kasih..... Siancai, pengalaman ini takkan kulupakan selamanya., *ia men#ura kepada yang lain lalu berlari pergi. ,)otiang, sampaikan salamku kepada '!ee toako%, seru S!at Hong, akan tetapi kakek itu hanya mengangguk tanpa menoleh karena dia pun sedang mengingat ingat semua #urus tadi agar tidak sampai lupa. Berturut turut Gin siau! Siucai #uga menerima petun#uk ilmu silat suling perak dan mau!pitnya, kemudian 'etua Hoa san pai #uga menerima petun#uk ilmu pedang Hoasan kiamsut. Para tokoh kang ou! yang mengurung tempat itu di lereng puncak, terheran heran melihat tiga orang tokoh itu meninggalkan puncak seperti orang yang termenung. (kan tetapi diam diam mereka men#adi girang karena tiga orang lihai itu tidak membantu atau menga!al muda mudi Pulau ;s yang mereka hadang. )iga hari lamanya Sin -iong dan S!at Hong tinggal di Hoa san, setiap hari menurunkan ilmu ilmu tinggi kepada )oan 'i dan S!i .io sehingga kedua orang suami isteri ini kelak akan men#adi tokoh tokoh kenamaan dan mengangkat nama Hoa san pai sebagai partai persilatan yang besar dan lihai. Pada hari ke empatnya, pagi pagi mereka meninggalkan markas Hoa san pai, diantar sampai ke pintu gerbang oleh 'etua Hoa san pai, )oan 'i, S!i .io dan para pimpinan Hoa san pai. ,)aihiap, -ihiap, pinto kha!atir Ji!i akan mengalami gangguan di #alan. Menurut laporan para anak murid pinto, orang orang kang ou! itu maish menanti di lereng gunung., Pek Sim )o#in berkata dengan alis berkerut. ,Bagaimana kalau kami mengantar Ji !i sampai mele!ati mereka dengan selamat+, Sin -iong tersenyum. ,)erima kasih, -ocianp!e. (kan tetapi, menghindari mereka berarti membuat mereka terus merasa penasaran. Sebaiknya malah kalau kami berdua menemui mereka dan membereskan persoalan seketika #uga., )oan 'i dan S!i .io yang selama tiga hari menerima petun#uk dari Sin -iong, telah menaruh kepercayaan penuh akan kesaktian pemuda Pulau ;s ini, maka mereka tidak merasa kha!atir. Mereka maklum bah!a pemuda dan gadis dari Pulau ;s itu bukanlah manusia sembarangan, apalagi pemuda itu memiliki !iba!a yang tidak lumrah manusia, gerak geriknya demikian penuh kelembutan, penuh belas kasih sehingga tidaklah mungkin dapat ter#adi sesuatu yang buruk menimpa seorang manusia seperti ini% Memang benar seperti yang dilaporkan oleh anak buah Hoa san pai bah!a para tokoh kang ou! itu, dipelopori oleh )hian tok, masih menghadang di lereng puncak. )hian tok yang tadinya mengandalkan kepandaiannya sendiri, setelah menyaksikan betapa pemuda dan dara Pulau ;s itu telah mendapatkan kembali pusaka pusakanya, diam diam telah menga#ak semua tokoh lain bersekutu dengan #an#i bah!a kalau pusaka dapat dirampas, dia akan membri bagian kepada mereka semua. )erutama yang men#adi pembantunya sebagai orang ke dua adalah )hian he )ee it "iang Ham yang tingkat kepandaiannya hanya berselisih atau kalah sedikit sa#a dibandingkan dengan kepandaian 3acun -angit itu. Maka ketika Sin -iong yang memba!a pusaka di punggungnya bersama S!at Hog ber#alan berlahan dan tenang melalui tempat itu, segera para tokoh kang ou! itu muncul dan telah mengurung dua orang muda itu dengan ketat, mempersiapkan sen#ata masing masing dengan sikap mengancam. ,Ha ha ha%, )hian tok terta!a bergelak sambil melintangkan sen#ata tongkat pan#ang 'im kau! pang. ,;ngkau memang seorang muda yang memegang #an#i. Jangan kepalang dengan sikap baikmu itu, orang muda. Serahkan sa#a pusaka di punggungmu itu secara baik baik kepada kami, dan percayalah, kami tidak akan mengganggu kalian lagi, bahkan kalau kalian suka, aku )hian tok Bhong Sek Bin mau menerima kalian men#adi muridku%, ,Sin -iong itu memang patut men#adi muridmu, )hian tok. (kan tetapi .ona ini biarlah aku yang mendidiknya, heh heh heh%, )hian he )ee it "iang Ham berkata terkekeh dengan sikap ceri!is. Biasanya orang ini pendiam, keras dan kasar, akan tetapi menghadapi pusaka pusaka Pulau ;s di depan mata, dia merasa tegang sekali dan memaksa diri berkelakar sehingga kelihatan ceri!is dan tidak pantas. S!at Hong sudah men#adi merah mukanya akan tetapi Sin -iong tersenyum kepadanya dan seketika lenyaplah perasaan maranya tadi. *ia diam sa#a, memandang dengan sikap tenang, menyerahkan semua kepada suhengnya. Pemuda itu lalu menghadapi mereka dan berkata, ,Sekarang kita tidak mengganggu dan menyeret Hoa san pai dalam urusan kita, dan memang sebaiknya kalau kita selesaikan rasa penasaran yang mengganggu "u !i sekalian. Sebenarnya, apakah yang "u !i kehendaki+, (625)

,(palagi+ 'ami minta semua pusaka itu diberikan kepada kami%, )hian tok berkata dengan suara lantang. Sin -iong menggeleng gelengkan kepala. ,Hal itu tidak bisa dilakukan, "u !i -ocianp!e. Pusaka pusaka ini adalah milik Pulau ;s turun temurun, mana mungkin sekarang diserahkan kepada orang lain+ Setelah kami berdua berhasil menemukannya kembali, kami harus mengembalikannya kepada Pulau ;s, tempatnya semula. Maka harap "u !i suka memaklumi hal ini dan tidak memaksa kepada kami., ,0rang muda yang keras kepala% 'alau kami memaksa, bagaimana+, ,)erserah kepada "u !i sekalian. Sumoi, harap Sumoi suka pergi dulu ke pinggir, #angan menghalangi para -ocianp!e ini., S!at Hong mengangguk dan tersenyum, kemudian tubuhnya berkelebat dan terke#utlah semua orang kang ou! itu ketika melihat gadis itu meloncat seperti terbang sa#a, melayang melalui kepala mereka dan kini telah berdiri di luar kepungan% Sungguh merupakan bukti kepandaian ginkang ($lmu meringankan tubuh) yang amat hebat% Sin -iong senga#a menyuruh sumoinya pergi keluar dari kepungan karena tidak menghendaki sumoinya itu naik darah dan turun tangan menggunakan kekerasan terhadap orang orang kang ou! ini. Setelah kini melihat sumoinya keluar dari kepungan, dia lalu menyilangkan kedua lengannya di depan dada, berkata, ,Silahkan kepada "u !i apa yang hendak "u !i lakukan setelah #elas kukatakan bah!a Pusaka Pulau ;s tidak akan kuberikan kepada "u !i., Melihat sikap tenang dan penuh tantangan ini, para tokoh kang ou! men#adi marah #uga. Pemuda itu tidak memegang sen#ata, berdiri dalam kepungan dan pusaka itu berada di dalam buntalan yang berada di punggungnya. Maka serentak orang orang kang ou! yang sudah mengilar dan ingin sekali merampas pusaka itu mener#ang ma#u dan berebut hendak menyerang Sin -iong dan mengulur tangan hendak merampas buntalan. Pemuda itu hanya berdiri tersenyum, berdiri tegak dan menyilangkan kedua lengannya sambil memandang tanpa berkedip mata. ,(hhh....%, ,Hayaaa.....%, ,(ihhhh.....%, Semua orang terhuyung huyung mundur karena belum #uga tangan mereka menyentuh pemuda itu, hati mereka sudah lemas dan luluh menghadapi !a#ah yang tersenyum itu, tangan mereka seperti lumpuh dan tenaga mereka seperti lenyap seketika membuat mereka terhuyung dan hampir #atuh saling timpa% )hian tok dan )hian he )ee it men#adi kaget dan marah sekali melihat keadaan teman teman mereka itu. 'edua orang itu berilmu tinggi ini memang membiarkan teman teman mereka turun tangan lebih dulu untuk mengu#i kepandaian pemuda yang keadaannya amat mencurigakan karena terlampau tenang itu. 'ini melihat betapa teman temannya mundur tanpa pemuda itu menggerakan sebuah #ari tangan pun, kedua orang itu terke#ut marah dan penasaran. )hian tok mener#ang ke depan dengan sen#ata 'im kau! pang di tangannya, sedangkan "iang Ham #uga sudah meloncat dekat dengan sen#ata tombak di tangan. ,0rang muda, serahkan pusaka itu%, )hian tok membentak. ,Sin tong, #angan sampai terpaksa aku menggunakan tombak pusakaku%, "iang ham #uga menghardik. (kan tetapi Sin -iong tetap tidak bergerak hanya berkata, ,)erserah kepada Ji !i -ocianp!e, Ji !i yang melakukan dan Ji !i pula yang menanggung akibatnya., ,'eras kepala%, )hian tok membentak dan tongkatnya yang pan#ang sudah menyambar ke arah kepala pemuda itu. Sin -iong sama sekali tidak mengelak, bahkan berkedip pun tidak ketika melihat tongkat itu menyambar ke arah kepalanya, disusul tombak di tangan )hian he )ee it "iang Ham yang menusuk ke arah lambungnya. ,*esss% )akkkk%%, ,(ihhh.......%, ,Heiiii....., )hian tok Bhong Sek Bin dan )hian he )ee it "iang ham berteriak kaget dan meloncat ke belakkang.)ongkat itu tepat mengenai kepala dan tombak itu pun tepat menusuk lambung, namun kedua sen#ata itu terpental kembali seperti mengenai benda yang amat kuat, bahkan telapak tangan mereka terasa panas% )entu sa#a mereka merasa penasaran, biarpun ada rasa ngeri di dalam hati mereka. Pada saat itu, orang orang kang ou! lainnya yang melihat betapa dua orang lihai itu sudah menyerang dengan sen#ata, #uga menyerbu ke depan. Sin -iong tetap diam sa#a ketika belasan batang sen#ata yang bermacam macam itu datang bagaikan hu#an menimpa tubuhnya. Semua sen#ata tepat mengenai sasaran, akan tetapi tidak ada sedikit kulit tubuh pemuda itu yang lecet, kecuali pakaiannya yang robek robek dan orang orang itu terpelanting ke sana sini, bahkan ada yang terpukul oleh sen#ata mereka sendiri yang membalik. Makin keras orang menyerang, makin keras pula sen#ata

mereka membalik. Bahkan )hian tok sudah mengelus kepalanya yang ben#ol terkena kemplangan tongkatnya sendiri, sedangkan paha "iang ham berdarah karena tombaknya pun membalik tanpa dapat ditahannya lagi ketika mengenai tubuh Sin -iong untuk yang kedua kalinya. (627) 'etika mereka memandang dengan mata terbelalak kepada Sin -iong, mereka melihat pemuda itu masih tersenyum senyum, masih berdiri tegak dengan kedua lengan bersilang di depan dada, hanya bedanya, kini pakaiannya robek robek dan penuh lobang. )hian tok dan )hian he )ee it adalah orang orang yang terkenal di dunia persilatan sebagai tokoh tokoh besar yang sudah banyak mengalami pertempuran. Mereka tahu pula bah!a orang yang memiliki sinkang amat kuat dapat men#adi kebal, akan tetapi selama hidup mereka belum pernah menyaksikan kekebalan seperti yang dihadapi mereka sekarang ini. 'ekebalan yang agaknya tanpa disertai pengerahan tenaga. (palagi melihat cahaya aneh seperti melindungi tubuh pemuda itu, mereka maklum bah!a pemuda ini bukan orang sembarangan. )anpa mela!an sa#a pemuda ini telah membuat mereka tidak berdaya, betapa hebatnya kalau pemuda ini mengangkat tangan membalas% ,Maa1kan kami......%, )hian tok berseru lalu melompat dan berlari pergi. ,Sin tong, maa1kan......%, "iang Ham #uga berkata lalu menyeret tombaknya, terpincang pincang pergi dari situ. )entu sa#a para tokoh lain yang memang sudah merasa ngeri dan #erih, melihat kedua orang yang diandalkan itu lari, cepat membalikkan tubuh dan berserabutan lari dari situ meninggalkan Sin -iong yang masih berdiri tegak di tempat itu. S!at Hong lari menghampiri suhengnya, lalu memeluk suhengnya itu. ,Suheng......., kau tidak apa apa......+, tanyanya. Sin -iong menggeleng kepala dan tersenyum. ,Pakaianmu hancur......, ,Pakaian rusak mudah diganti, akhlak yang rusak lebih menyedihkan lagi karena mendatangkan malapetaka., ,Suheng, kau......, ,(da apakah, Sumoi......+, S!at Hong menggelengkan kepala dan dia melepaskan rangkulannya, melangkah mundur dua tindak dan memandang suhengnya dengan pandang mata penuh tak#ub dan #uga #erih. ,Suheng, kau...... kau berbeda dari dulu......., ,(ih, Sumoi, aku tetap Sin -iong suhengmu yang dahulu., ,)idak, tidak.....% kau berbeda sekali. $lmu apakah yang kau pergunakan tadi+ Mendiang (yahku sekalipun tidak pernah memperlihatkan ilmu mu#i#at seperti itu........, ,(pakah keanehannya, Sumoi+ $lmu yang berdasarkan kekerasan tentu hanya mengakibatkan pertentangan dan kerusakan belaka, dan setiap bentuk kekerasan hanya akan mecelakakan diri sendiri., ,Suheng, a#arilah aku ilmu tadi....., ,)idak ada yang bisa menga#ar, kelak kau akan mengerti sendiri, Sumoi. marilah kita lan#utkan per#alanan kita., Setelah berkata demikian, Sin -iong memegang tangan sumoinya dan terdengar #erit tertahan dara itu ketika dia merasa bah!a dia diba!a lari oleh suhengnya dengan kecepatan seperti terbang sa#a% *ia sendiri adalah seorang ahli ginkang yang memiliki ilmu berlari cepat cukup luar biasa, akan tetapi apa yang dialaminya sekarang ini benar benar seperti terbang, atau seperti terba!a oleh angin sa#a% Makin yakinlah hatinya bah!a suhengnya telah men#adi seorang yang amat luar biasa kesaktiannya, men#adi seorang manusia de!a% Gerakan pembalasan yang dilakukan oleh 'aisar 'era#aan )ang yang baru, yaitu kaisar Su )iong, yang dilakukan dari Secuan, amat hebat. Gerakan pembalasan untuk merampas kembali ibu kota )iang an dari tangan pemberontak ini dibantu oleh pasukan yang dapat dikumpulkan di )iongkok bagian barat, dibantu pula oleh pasukan )urki, bahkan pasukan (rab. *engan bala tentara yang besar dan kuat, 'aisar Su )iong melakukan serangan balasan terhadap pemerintah pemberontak yang tidak lagi dipimpin oleh (n -u Shan karena #enderal pemberontak itu telah te!as. Perang hebat ter#adi selama sepuluh tahun, dan di dalam perang ini, para pemberontak dapat dihancurkan dan kota demi kota dapat dirampas kembali sampai akhirnya ibu kota dapat direbut kembali oleh 'aisar Su )iong. *i dalam perang ini, Han Bu 0ng putera )he '!at -in yang bersama orang orang kerdil membantu pemerintah pemberontak, te!as pula dalam pertempuran hebat sampai tidak ada orang pun orang kerdil tinggal hidup. *alam tahun <99 berakhirlah perang yang mengorbankan banyak harta dan nya!a itu, namun kera#aan )ang telah menderita hebat sekali akibat perang yang mula mula ditimbulkan oleh pemberontak (n -u Shan itu. 'ematian yang diderita rakyat, pembunuhan pembunuhan biadab yang ter#adi di dalam perang selama pemberontakan ini adalah yang terbesar menurut catatan se#arah. Menurut catatan kuno, tidak kurang dari tiga puluh lima #uta manusia te!as selama perang yang biadab itu% Bukan hanya kerugian harta dan nya!a

sa#a, akan tetapi #uga setelah perang berakhir, 'era#aan )ang kehilangan banyak kekuasaan atau kedaulatannya% Bantuan bantuan yang diterima oleh 'aisar di !aktu merebut kembali kera#aan, membuat 'aisar terpaksa membagi bagi daerah kepada para pembantu yang diangkat men#adi gubernur gubernur yang lambat laun makin besar kekuasaannya dan seolah olah men#adi ra#a ra#a kecil yang berdaulat sediri. *i samping itu, pemberontak (n -u Shan membentuk pasukan pasukan yang ketika pemberontak dihancurkan, melarikan diri ke perbatasan dan men#adi pasukan pasukan liar yang selalu merupakan gangguan terhadap kekuasaan pemerintah. *emikianlah, dengan dalih apapun #uga, pemberontakan lahiriah hanya mendatangkan kerusakan dan malapetaka, karena tidaklah mungkin perdamaian diciptakan oleh perang% Menurut se#arah di seluruh dunia, tidak pernah ada reDolusi #asmani mendatangkan perdamaian dan kese#ahteraan. 'iranya hanyalah reDolusi batin, reDolusi yang ter#adi di dalam diri setiap orang manusia, yang akan dapat mengubah keadaan yang menyedihkan dari kehidupan manusia di seluruh dunia ini. *engan te!asnya Han Bu Hong di dalam perang itu, maka habislah semua tokoh yang keluar dari Pulau ;s dan Pulau .eraka. &ang tinggal hanyalah Sin -iong dan S!at Hong berdua sa#a, akan tetapi kedua orang ini pun sudah kembali ke Pulau ;s dan semen#ak peristi!a di Hoa san pai itu, tidak ada lagi yang tahu bagaimana keadaan kedua orang itu dan, di mana adanya mereka% &ang #elas, Pulau ;s masih ada dan kedua orang suheng dan sumoi yang saling mencinta itu pun masih hidup. Buktinya, beberapa tahun kemudian kadang kadang mereka itu muncul sebagai manusia manusia sakti menyelamatkan belasan orang nelayan yang perahunya diserang badai. *idalam kegelapan selagi badai mengamuk dahsyat itu, ketika perahu perahu mereka dipermainkan badai dan nyaris terguling, tiba tiba muncul sebuah perahu kecil yang didayung oleh seorang pria berpakaian putih dan seorang !anita cantik, dan kedua orang ini dengan kesaktian luar biasa menggunakan tali untuk men#erat perahu perahu itu kemudian menariknya keluar dari daerah yang diamuk badai% (pakah mereka itu Sin -iong dan S!at Hong, tidak ada orang yang mengetahuinya karena setiap kali muncul menolong para nelayan dan para penghuni pulau pulau yang berada di utara, kedua orang itu tidak pernah memperkenalkan nama mereka. 'alau benar mereka itu adalah Sin -iong dan S!at Hong, bagaimanakah #adinya dengan mereka+ (pakah suheng dan sumoi yang saling mencinta dan yang telah kembali ke Pulau ;s itu langsung men#adi suami isteri+ Hal ini pun tidak ada yang tahu, karena agaknya bagi mereka berdua, men#adi suami isteri atau bukan adalah hal yang tidak penting lagi. *iri mereka telah dipenuhi oleh cinta kasih, bukan cinta kasih yang biasa melekat di bibir manusia pada umumnya, karena cinta kasih seperti itu telah disele!engkan artinya, cinta kasih kita manusia hanya akan mendatangkan kesenagan dan kesusahan belaka dan #usteru karena cinta kasih kita itu mendatangkan kesenangan maka dia mendatangkan pula kesusahan karena kesenangan dan kesusahan adalah saudara kembar yang tak mungkin dapat dipisah. Menerima yang satu harus menerima pula yang ke dua, yang mau menikmati kesenangan harus pula mau menderita kesusahan. )idak, cinta kasih mereka bukan seperti cinta kasih palsu yang kita punyai% Pernah ada seorang anak nelayan yang di!aktu malam hari, ketika perahunya diayun ayun gelombang kecil dan dia sedang menggantikan ayahnya yang tertidur untuk men#aga kail, mendengar nyanyian halus yang dinyanyikan oleh seorang !anita cantik di atas perahu dan yang kelihatan remang remang di ba!ah sinar bulan purnama di malam itu. (nak yang cerdas ini masih teringat akan bunyi nyanyian itu seperti berikutE ,-angit, Bulan dan -autan kalian mempunyai "inta kasih namun tak pernah bicara tentang "inta kasih% 'asihanilah manusia yang miskin dan haus akan "inta 'asih, bertanya tanya apakah "inta 'asih itu+ Bilamana tidak ada ikatan tidak ada pamrih dan rasa takut tidak memiliki atau dimiliki tidak menuntut dan tidak merasa memberi. )idak menguasai atau dikuasai tidak ada cemburu, iri hati tidak ada dendam dan amarah tidak ada benci dan ambisi. Bilamana tidak ada iba diri tidak mementingkan diri pribadi, bilamana tidak ada ,(ku,

barulah ada "inta 'asih........, Puluhan tahun, bahkan seratus tahun kemudian di dunia kang ou! timbul semacam cerita setengah dongeng tentang seorang manusia de!a yang mereka sebut Bu 'ek Siansu, seorang laki laki tua yang sederhana namun yang pribadinya penuh cinta kasih, cinta kasih terhadap siapa pun dan apa pun. Bu 'ek Siansu yang dikenal sebagai tokoh Pulau ;s dan menurut cerita tradisi dari keturunan tokoh tokoh seperti )ee )ok Siangkoan Hou!, -am Hai Seng#in dan muridnya, '!ee -un, Gin siau! Siucai, tokoh tokoh Hoa san pai, katanya bah!a Bu 'ek Siansu itu adalah anak yang dahulu disebut Sin tong ((nak (#aib), yaitu pemuda '!a Sin -iong yang menghilang bersama sumoinya, Han S!at Hong, dan yang kabarnya menetap di Pulau ;s, tidak pernah lagi ter#un ke dunia ramai. *an memang seorang manusia seperti Bu 'ek Siansu tidak pernah mau menon#olkan diri, selalu bergerak tanpa pamrih, hanya digerakan oleh cinta kasih. Maka kita pun tidak mungkin dapat mengikuti seorang manusia seperti Bu 'ek Siansu, dan hanya kadang kadang sa#a dapat melihat muncul di antara orang banyak, dan di dalam dunia persilatan, Bu 'ek Siansu akan muncul di dalam ceritera ,Suling ;mas,. *emikinlah, terpaksa pengarang menutup cerita ,Bu 'ek Siansu, ini yang hanya dapat menceritakan pengalaman pemuda '!a Sin -iong se!aktu dia belum men#adi seorang Bu 'ek Siansu, se!aktu dia belum memiliki cinta kasih sehingga masih diombang ambingkan oleh suka dan duka dalam kehidupannya. *engan mengenangkan isi nyanyian yang dinyanyikan oleh anak nelayan itu, penulis menga#ak para Pembaca Budiman untuk sama sama mempela#ari dan mudah mudahan kita pun akan memiliki "inta 'asih melalui pengenalan diri pribadi. )eriring salam bahagia dari pengarang dan sampai #umpa kembali di lain cerita.

TAMAT

Anda mungkin juga menyukai