Anda di halaman 1dari 54

LOVE CONTRACT (Part 1)

Mei10

Judul Cast

: LOVE CONTRACT : Lee Donghae Jang Nara Park Shinhye Kim Yoona Kim Sena Yoon Eunhee Member Super Junior lainnya.. Other Cast ( imagine figure )

Genre

: Romance, friendship, family..(tambah sendiri kalo kurang..^^)

Episode : 6 Episodes (Ending)

31-Dec-12pukul 9 p.m. KST di Namsan Tower, Seoul.

Kerumunan orang mulai memadati tempat ini untuk menyambut malam pergantian tahun dan menyaksikan pesta kembang api tengah malam nanti. Terlihat 2 orang yeoja tengah berdiri sambil menggerutu menunggu seseorang. Berulang kali melihat jam tangan mereka sampai seorang yeoja cantik datang menghampiri mereka dengan terengah-engah..

Mian,aku terlambat.. huh-huh-huh.. ucapnya ngos2an. Aissshhh!!!YAA, JANG NA RA!! Apa terlambat itu hobimu?! Kami sudah disini 1 jam lebih! Yoona-ya,Shin hye-ya jeongmal mianhaeyo ada incident tak terduga tadi

(JangNa Ra, Park Shin Hye, dan Lee Yoona merupakan sahabat sejak SMU. Mereka selalu bersama bahkan sampai kuliah sekalipun, walaupun mereka berbeda fakultas, namun mereka tetap sahabat yang tak terpisahkan..)

Sudahlah..Shin hye-ya seperti baru pertama kali saja.. aku bahkan sudah terbiasa.. Hehe..karena itulah aku sangat menyayangimu, Yoona ucap Nara sambil memeluk sahabatnya itu. dan karena itulah dia akan terus terlambat! ucap Shin hye kesal. Shinhye-ya jangan marah lagi bagaimana jika malam ini aku traktir kalian makan,sepuasnya bagaimana? ucap Nara sambil merangkul kedua sahabatnya dan berjalan pergi menyusup di kerumunan..

@HotelHUGO Group, Seoul. 2

Sedang diadakan sebuah pesta pergantian tahun untuk para kolega bisnis perusahaan Retail itu,, terlihat semua orang tengah asyik bercengkrama di pesta yang terkesan mewah dan meriah itu.. Ditengah ruang itu nampak Nyonya dan Tuan Lee sedang menyambut para kolega bisnis mereka dengan ramah, walau sesekali terlihat gugup menanti seseorang.. Sampai akhirnya namja yang mereka tunggu2 datang menyusup melalui para tamu dan tersenyum pada mereka. mianhae,eommani.. aku sedikit terlambat. Aigoo..bagaimana mungkin kau bisa terlambat? Kemana saja kau? Bukankah kau sudah berangkat lebih awal dari kami? Ahhitu.. karena ada sedikit masalah di jalan.. YAA,aegi, apakah kau ngebut dan membuat masalah di jalan? Tanya Tuan Lee curiga. YAA,Aboji! Bukan seperti itu kejadiannya.. ah, sudahlah.. tak perlu khawatir, aku bukanlah tipe orang yang pergi tanpa menyelesaikan masalah.. kuharapkau benar, atau aku akan sangat kecewa padamu!

Beberapa saat kemudian, pesta kembang api-pun dimulai.. suasana riuh mulai tercipta..dan suara terompet membahana menghiasi suasana.

Direktur,apa yang terjadi? Kenapa tadi kau memutuskan teleponm belum sempat namja itubertanya pada Donghae, tiba2 dia membkapnya dan merangkulnya pergi. Sssstt!!Jangan keras2! Orangtuaku akan curiga! mianhamnida direktur, aku hanya sedikit khawatir saja.. Ahh!!Gara2 yeoja itu aku hampir saja dibunuh orangtuaku karena terlambat, dia benar2 membuatku hampir mati karena malu! Kalau bukan karena aku sedang terburu2, akan kubalas dia! ucapnya begitu kesal.

Donghae mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi, namun tiba2 saja ponselnya bordering, dengan tanpa mengurangi kecepatannya dia meraih ponsel di dasbor mobilnya, dan menerima panggilan itu.. Nde,ada apa Sekretaris Cho? Aku sedang dalam perjalanan.. ######. Dan tanpa disadari Donghae hampir saja menabrak seorang anak yang menyeberang di tengah jalan, anak itu sontak berteriak, namun dengan sigap seorang yeoja meraih anak itu sehingga ia tak tertabrak oleh mobil Donghae. Donghae yang begitu terkejut langsung menghentikan mobilnya dan menutup ponselnya,, dengan menyesal ia turun dari mobil dan menghampiri anak kecil dan yeoja yang hampir saja ditabraknya itu. Apakah kau baik2 saja?? ucap Donghae khawatir Yeoja itu berbalik ke arahnya dan menatap dengan mata coklat kehijauannya yang tajam dan rambut panjang yang terurai diterpa angin.. membuatnya terlihat menakutkan yang sontak membuat Donghae terkejut sampai terjengkal di jalanan. Melihathai itu, si yeoja malah terlihat bingung, namun beberapa saat kemudian dia tak bisa menahan tawanya.. Aisshh..kenapa dengan namja itu? ucapnya di sela tawanya.. si anak yang sejak tadi diam juga tertawa melihat tingkah Donghae yang ketakutan, beberapa saat kemudian orangtua si anak datang dan langsung memeluk anak itu.. chagi-yaapa kau baik2 saja? ucap eommanya khawatir.. dia baik2 saja nyonya karena ada orang yang begitu menghibur saat ini..hahahaha.. ucap yeoja itu sambil terus tertawa yang menyadarkan Donghae atas tingkah memalukannya sendiri. oohh.. khamsahamnida nona mianhae merepotkanmu.. anni, sama sekali tak merepotkan nyonya.. oh,ya kau.. bukankah kau Jang Nara? Kau pelayan restoran itu kan? Aku sempat melihatmu kemarin saat aku pergi makan siang disana.. sungguh aku sangat berterimakasih.. anakku memang sangat ceroboh, dia sudah sangat sering mendapat masalah di jalanan.. kurasa anda harus lebih mengawasinya nyonya apalagi dari pengemudi seperti itu.. ucap Nara sambil melirik Donghae yang sudah bangkit dari jalan. oh. Mianhamnida tuan, kau pasti sangat terkejut..

Belum sempat Donghae menjawab, Nara sudah mendahului, tak perlu meminta maaf nyonya itu bukan semata kesalahan anak ini.. kulihat namja itu juga naik mobil dengan tak hati2, kurasa dia juga pantas disalahkan.. MWO?! ucap Donghae akhirnya, ahh.. kalau begitu kami permisi dulu kami harus segera pulang.. ucap eomma anak itu sambil menggandeng anaknya pergi.

Nara terus menatap kepergian anak itu sampai di tepi jalan, kemudian hendak berjalan pergi. YAA,apa maksud ucapanmu tadi hah?! Apa salahku? Aku mengemudi di jalanan, apa itu sebuah pelanggaran? ucap Donghae membela diri.

Mendengar hal itu, Nara langsung berbalik dan menatapnya lagi, itu membuat Donghae gugup dan mengalihkan pandangannya ke sisi lain jalan. kau ingin tahu kesalahanmu? Kau, kemarilah. Ucap Nara sambil menunjuk donghae Dengan ragu donghae menurut dan maju beberapa langkah, setelah cukup dekat dia berhenti. Nara maju selangkah dan kemudian melompat sehingga kepala mereka saling berbenturan.

DUKK!!

Ahhh!! Appo!!! YAA!! Apa yang kau lakukan, hah?! ucap donghae sambil mengelus jidatnya yang memerah karena sakit, kau ingin tahu kesalahanmu, hah?! Akan kukatakan, kau baru saja hampir menabrak seorang anak kecil dan mengemudi dengan kecepatan seperti itu di malam tahun baru menurutmu tak bebahaya, hah?! Kau pikir jalanan ini di bangun untuk dirimu sendiri apa?! Aku saksi matanya, apa kau mau membantah lagi hah?! setelah mengatakan hal itu Nara segera pergi tanpa menghiraukan donghae yang masih terlihat begitu kesal..

Pagi harinya di Perusahaan HUGO Group.

Seperti biasa, kesibukan pekerjaan berlangsung seperti hari2 biasa.. semua staff tampak sibuk dengan pekerjaan awal tahun yang sudah menumpuk untuk diselesaikan. Saat itu sebuah mobil Ferrari sport biru sapphire keluaran terbaru berhenti tepat didepan kantor besar itu. Ya, itu Donghae.. dia berjalan dengan tenang dan tanpa ekspresi masuk ke dalam kantor yang membat beberapa staff yeoja berdecak kagum,ya.. hanya mengagumi. Mereka tidak berani menyapanya karena sikap dingin yg begitu melekat padanya ketika dia berada di kantor, membuat para staff begitu segan padanya.

Tiba2 seorang yeoja mendekati dan menyapanya dengan ramah, Annyeong, Donghae-ssi.. kau terlihat cerah hari ini.. ucapnya basa-basi. Benarkah? Kurasa kau sedang mengalami gangguan pengelihatan. Karena pagi ini aku sama sekali tak dalam keadaan CERAH. Ucap donghae dingin yang membuat yeoja itu terdiam dan bingung. apa yang kau lakukan pagi2 begini, Kim Sena? Bukankah rapat pemegang saham baru akan diadakan siang nanti? ucap Donghae tanpa menatapnya. uummmitu Karen.. ahh..sudahlah, itu juga bukan urusanku. Sampai jumpa nanti siang Kim Sena. Masih banyak yg harus kulakukan. Ucap Donghae sambil melangkah pergi tanpa menghiraukan Sena sedikit pun.

Tanpa mereka sadari sejak tadi Tuan Lee dan istrinya memperhatikan mereka dari lantai dua koridor kantor itu. Mereka terlihat begitu kecewa dengan sikap Donghae yang begitu dingin, apalagi kaitannya dengan perempuan,..

yeobo..apa yg harus kita lakukan? Bahkan Sena yang jelas2 selalu mengejarnya tak pernah sekalipun dia hiraukan, bisa2 Sena juga mundur seperti yeoja2 lainnya karena tak tahan dengan sikap dingin uri aegi ucap nyonya Lee sedih. aku juga tak tahu, kenapa dia sulit sekali menjalin hubungan dengan perempuan,terkadang aku sering bertanya2, apakah dia normal? ucap Tuan Lee. YEOBO!

Geuraegeurae mianhae, aku tak akan mengatakannya lagi.. memang seharusnya begitu! Walau bagaimanapun dia kan tetap putramu.. ahh,arraseo.. oh, hari ini kita akan makan malam dengan Jang Yun Ho-ssi dan Kim Na Young-ssi.. kau tidak lupa kan? ahhtentu saja aku tak akan lupa! Mereka kan sahabat baik kita, mana mungkin aku lupa.. apalagi mereka baru kembali dari luar negeri.. kita harus menyambut mereka dengan baik, semua sudah ku persiapkan.. ucap nyonya Lee bersemangat. bagus sekali aku benar2 rindu dengan Yun Ho.. kami harus pergi memancing bersama2 lagi kelak begitu juga denganku yeobo oh, ya bagaimana dengan Nara? Dia pasti sudah berubah menjadi yeoja yang dewasa sekarang.. aku tak sabar ingin melihatnya Ucap nyonya Lee sambil melangkah pergi bersama suaminya.

Sore itu Donghae yang baru saja menyelesaikan rapat dengan para pemegang saham sedang berjalan dengan Sekretarisnya, Cho Kyuhyun. Mereka terlihat cukup gembira dengan keputusan yang dibuat dalam rapat tadi. Tiba2 saja Donghae berhenti, 3jam rapat membuatku ingin ke toilet. Aku pergi dulu.. chakkaman,direktur.. aku juga ingin ke toilet, kita pergi bersama. Ucap Kyuhyun sambil mengimbangi langkah Donghae,

Mereka ke toilet dan masuk ke ruang toilet sendiri2. Saat sudah selesai dan hendak keluar tiba2 langkahnya terhenti dan tak jadi membuka pintu. Donghae mendengar beberapa staff namja sedang mengobrol di kamar mandi dan sedang membicarakannya. Dia mengurungkan niatnya untuk pergi dan memutuskan untuk tetap mendengarkan apa yang mereka bicarakan.

YAA,memangnya kau tidak tahu? tahu apa? kau sungguh2 tak tahu tentang ini ya? YAA! Jangan buat aku penasaran seperti ini!

Ini tentang Direktur Lee Donghae, berita ini sudah banyak dibicarakan.. apa kau benar2 belum mendengarnya? sungguh, aku tidak tahu! ini benar2 memalukan, kau lihat sikap dingin direktur kan? Dia sama sekali tak pernah terlihat akrab dengan yeoja, ternyata dia tidak normal! Oh, kasihan sekali.. MWO?! YAA! Jangan bicara sembarangan! Kalau sampai Direktur mendengarnya, kau pasti akan dipecat! aku tidak bicara sembarangan! Presdir sendiri yang mengatakannya, Yoon Si Yuk secara tak sengaja mendengar percakapan Presdir dengan istrinya tadi pagi.. dan menurutnya, dia memang begitu.. jinnja? Oh, pantas saja.. kau tahu Nona Kim Sena, bukan? Dia yeoja yang sangat cantik,berpendidikan, ramah dan juga cerdas, tapi Direktur sama sekali tak tertarik padanya, padahal selama ini dia selalu mengejarnya.. tak heran kalau memang seperti itu kondisi Direktur.. Nde..aku juga kasihan pada yeoja yg membuang waktunya untuk namja yg bahkan tak memiliki ketertarikan pada lawan jenis MWO?! Maksudmu direktur. nde! Kau lihat sendiri bukan? Dia bisa tertawa lepas jika bersama Sekretaris Cho,aku curiga mereka memiliki hubungan special.. ahhbenar2 menyedihkan

Mendengar hal itu. Donghae langsung terduduk di toilet. Dia tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya.. bahkan aboji sendiri tak mempercayaiku! Dan menganggapku tak normal! Apakah itu yang membuat mereka selalu marah padaku?

Di restoran seefood tempat Nara bekerja paruh waktu. Malam itu restoran sudah mulai sepi, hari ini ia bertugas mengantarkan pesanan ke pelanggan, dan setelah pesanan terakhir diantar dia berniat segera kembali ke apartemennya.

Eonnie,aku sudah selesai mengantar pesanan, aku pulang ya ucap Nara yg masih memakai helm scootermatic-nya. Ahharra kau boleh pulang, istirahatlah. Ucap si pemilik restoran tanpa memperhatikannya. apa yg sedang kau lihat eonnie? Tanya Nara penasaran dan mencari objek yg sejak tadi dilihat bos-nya. namja itu kasihan sekali.. sepertinya dia sedang banyak masalah.. sejak tadi sore dia minum terus.. dia terlihat begitu frustasi kurasa dia benar2 mabuk.. apa yg harus kita lakukan? Restoran kita akan segera tutup juga

Nara segera melihat namja yg dimaksud, begitu terkejutnya dia ketika melihat wajah Donghae, Diaohh, benar2 pencari masalah..! Kau mengenalnya? Anni! Aku hanya pernah melihatnya saja. Geurae! Kalau begitu antar dia pulang.. arraseo? MWO?? Kenapa harus aku? Aku tidak mengenalnya! Sungguh eonnie,,.. Oh, ayolahh kasihanilah dia.. dia benar2 terlihat frustasi saat datang kemari..setidaknya, sebagai sesama manusia kita harus saling membantu.. Eonnie. Ayolahantarkan dia dengan taxi, kalau tidak, maka kau juga tak boleh pulang! Arraseo! Arraseo!! Huuh, benar2 merepotkan!

Dengan hati2 Nara membalik tubuh Donghae yg tak sadarkan diri di meja. Pelan2 dia mencari dompetnya dan mengambil kartu namanya. Cheongdamdong. Kenapa harus di daerah itu dia tinggal.. aisshh!!

Setelah dengan susah payah Nara dan Bosnya memapah Donghae ke dalam taxi, Nara pun mengantarnya pulang.

Ditengah perjalanan, Donghae yg setengah sadar mulai terbangun, tapi tetap saja,mabuk membuatnya mengucapkan kata2 yg tak jelas yg hanya dibalas gelengan kepala dari Nara.. YAA, kau si yeoja menyebalkan! Kenapa aku harus betemu lagi denganmu, hah? Sungguhsi-si-siaaalll.. Aisshhh! Dasar, kau pikir aku juga mau apa bertemu denganmu? Aku juga sial, oleh karena itu kelak jangan pernah muncul di hadapanku lagi, arra? memangnya kenapa? Ini hidupku! Aku bebas bertemu siapapun!! Memangnya siapa kau? Kenapa mengatur hidupku!! Apa kau berpikir aku tidak normal juga? Seperti orangtuaku,hah?! Hahaha,..

Mendengar ucapan donghae membuat Nara terdiam.

kenapa dengan namja ini? Dia sama denganku? Kupikir kami sedikit mirip, kelihatannya orangtuanya sama dengan appa dan eomma-ku, terlalu mencampuri urusan kami.Sekarang aku benar2 bisa bersimpati padanya

YAA..kau.. k-k-kau! Kenapa tiba2 diam hah? Apa kau tak mau berbicara denganku juga? Kau menganggapku tak waras? Hahaha, aku tahu sedikit perasaanmu.. Donghae-ssi.. hidup dalam sangkar yang dibuat orangtuamu pasti sangat menyedihkan, hidup seperti itu memang tak pernah nyaman untuk dijalani.. tapi bukankah kau harus tetap bertahan? Karena walau bagaimanapun mereka tetaplah orangtuamu yang sangat kau cintai, sekalipun tindakan mereka terkadang malah mendeskriminasikanmu.. bukankah dalam hatimu kauterus berkata, walaupun aku berbeda tapi aku tetaplah anak mereka? Suatu hari nanti mereka akan menyadari hal itu lebih baik dari kita sendiri karena mereka orangtuamu? ucap Nara tanpa sadar mencurahkan isi hatinya pada Donghae.

Mendengar ucapan Nara, Donghae hanya bisa terdiam, tingkat kesadarannya sudah mulai memulih, dia mulai meresapi setiap ucapan Nara dan memang itulah yg selama ini dia rasakan..

Kau. Kenapa kau tahu hal itu? WAE? Bukan hanya kau seorang yg merasakannya di dunia ini.. jadi kau tak perlu mendramatisir seakan2 kau-lah orang yang paling menderita di seluruh jagad raya..

10

Donghae hanya terdiam cukup lama, sambil sesekali menatap Nara dari sudut matanya. Kau. Siapa namamu? JangNara. Namaku Jang Nara.. kau Lee Donghae, benar kan? Nde.tapi darimana kau.. jangan salah paham, aku tadi memeriksa dompetmu untuk mencari kartu namamu, mian karena tak meminta ijinmu terlebih dahulu.. tapi salah sendiri, kenapa minum sendiri sampai mabuk berat sepeti itu, hah? Merepotkan saja. Oh,tidak apa2. Mianhae. Dan gumawo,, ah,sudahlah.. tak perlu dipikirkan.. sekarang tunjukkan yg mana rumahmu, arra? Aku harus segera pulang karena ini sudah larut malam..

Akhirnya mereka sampai di rumah Donghae, karena masih sempoyongan akhirnya Nara memapahnya sampai ke depan gerbang rumahnya. Saat Nara hendak memencet bell, tiba2 saja ia dikejutkan dengan suara pintu gerbang yang terbuka. Sebuah mobil yg tak asing membuat wajah Nara memucat, Omo!! Oh, tidak! pekik Nara tak percaya. NARA?!! teriak seorang yeoja dari dalam mobil yang mebuat Nara reflek berbalik menghindari tatapan mereka. Mendengar teriakan itu, Tuan dan Nyonya Lee ikut keluar gerbang dan begitu terkejutnya mereka melihat Donghae yg dipapah Nara (saat posisi seperti itu, Nara yg menyembunyikan wajahnya ke belakang, terkesan seakan2 mereka sedang berpelukan). Sedangkan itu, kedua orangtua Nara juga keluar dari mobil dan menghampiri Tuan dan NyonyaLee.

Jang Nara! Jawab aku! ucap tuan Jang Nde, appa.. ucap Nara akhirnya dan berbalik menghadap mereka sambil menunduk. Kemana saja kau selama ini,hah? Tak bisa dihubungi! Apa kau tak tahu kami sangat mengkhawatiranmu?!

11

mianhae,.. ucap Nara smbil terus menunduk.

Donghae! Apa yg kau lakukan, hah?! Setelah kabur dari perusahaan dan tidak mau pulang untuk makan malam bersama! Dan sekarang kau pulang dalam kondisi mabuk seperti itu, hah?! Sungguh mengecewakan! ucap Tuan Lee.

Donghae yg memang sudah sangat emosi dan masih dalam kondisi mabuk jelas tak terima dengan ucapan aboji-nya. nde! Kau benar aboji! Aku adalah anak yg mengecewakan! Karena itulah kau mengatakan pada semua orang bahwa aku tidak normal! Seperti itu?! MWO?! semua staff menganggapku gay! Mereka berkata aku tak normal! MWO??A-a-apa maksudm.. akan kubuktikan bahwa aku bukanlah seorang gay!!

Setelah mengucapkan hal itu, donghae langsung menarik Nara ke dalam pelukannya dan menciumnya dengan penuh gairah. Ciuman yang dalam dan lama.. Nara jelas begitu terkejut! Dia awalnya berusaha melepaskan diri, namun tenaga Donghae jauh lebihbesar dibandingkan dengannya, diapun akhirnya menyerah, dan membiarkan Donghae melumat bibirnya. Semakin lama ciuman itu terasa semakin panas, dan entah sejak kapan, Nara mulai menikmati dan membalas ciuman Donghae. Merasakan respon dari bibir Nara, Donghae malah semakin mempererat pelukannya.. dan Nara mulai mengalungkan tangannya pada leher Donghae,.. lama mereka berciuman, sampai akhirnya Orangtua mereka bedehem menyadarkan mereka. Dengan lembut Donghae melepaskan ciumannya, Nara hanya bisa menunduk malu.. menyembunyikan wajahnya yang memerah. Dan Donghae hanya tersenyum kecil dan menggenggam erat tangannya.

kau lihat sendiri kan, aboji!! Aku bukan gay! Dan aku sangat normal! Setelah mengatakan hal itu, Donghae langsung menggandeng tangan Nara dan membawanya pergi.

Semua kejadian itu jelas membuat kedua orangtua mereka sangat terkejut!

12

Yeobobenarkah itu Donghae? Uri aegi? ucap Nyonya Lee tak percaya. Nde. Sepertinya begitu.. bukankah sudah kukatakan untuk tidak mengatakan hal yang bukan2 tentang Donghae?! Sekarang seluruh staff jadi salah paham padanya! Jelas dia sangat frustasi saat ini! Siapa yg tak marah jika dia dikatakan gay dan tak normal, hah? ucap nyonya Lee marah. arraarra..!! ini semua salahku! Besok akan segera kuluruskan semua kesalahpahaman ini.. tapi yg jelas aku sangat bahagia sekali sekarang! Hahaha.. kau lihat tadi? Dia benar2 namja sejati! Hahaha.. Narasekarang dia benar2 sudah tumbuh dewasa, yeobo ucap nyonya jang. Nde..uri-Nara, gadis kecil kita telah memahami arti cinta sekarang.. dan yang mengejutkan adalah.. sejak kapan dia mulai mengenal Donghae? itulah yg dinamakan jodoh, Yun Ho bahkan mereka tak tahu jika sejak kecil mereka telah kita jodohkan sekarang mereka betemu di jalan mereka sendiri.. ucap tuan Lee gembira.. ne, hyung

Setelah menggandeng Nara pergi, mereka terus berjalan tanpa mengucapkan sepatah katapun. Sampai akhirnya mereka tiba di sebuah taman di pinggir jalan, mereka berhenti. Donghae berbalik menghadap Nara dan melepaskan genggamannya. Mianhae, Nara-ssi kau pasti sangat terkejut.. Ahh..nde, tak apa.. ucap Nara masih sambil menunduk, YAA! Kenapa kau menunduk terus hah? Jangan bilang itu tadi ciuman pertamamu.. goda Donghae sambil sedikit tertawa. A-a-anniyo!!! elak Nara dengan wajah yg makin merah karena malu.. wuaahhjadi benar itu ciuman pertamamu?! Oh, aku tekejut, kau tampak sangat Hentikan!! Sudah cukup! Tetap saja, kenapa kau menciumku, hah?! Kau pikir aku yeoja murahan?! Apa kau pikir aku sama sekali tak memiliki harga diri?

13

Mendengar hal itu membuat Donghae terdiam cukup lama Sampai tiba2 dia mengatakan, Jang Nara, ayo kita menikah.

MWO?? teriak Nara tak percaya dengan apa yang didengarnya.

Aku sungguh2, ayo kita menikah.. YAA!! Kau benar2 sudah mabuk berat, apa kau sadar apa yang kau ucapkan barusan? YAA, dengarkan aku dulu.. ayo kita membuat contract nikah, kau lihat sendiri tadi kan? Orangtuaku begitu mengekangku! Bukankah kau sendiri yang mengatakan, bahwa kau juga sebenarnya tak ingin hidup seperti itu? Kau ingin hidup bebas kan?

Mendengarnya, Nara terdiam cukup lama, sampai akhirnya menjawab, tapi tetap saja? Kenapa harus menikah? Aku masih kuliah saat ini.. dan lagi pula aku memangnya kenapa kalau kau masih kuliah? Secara umur kau sudah dewasa sekarang kan? Dans oal uang untuk biaya hidupmu, kau tak perlu khawatir, aku akan tetap membiayaikebutuhanmu selama kita menikah, dan kita juga tak perlu tidur dalam satu ranjang, semua bisa kita atur dalam contract..

Nara terus terdiam memikirkan ucapan Donghae.. Bagaimana? Apa kau setuju? Berikan aku waktu untuk memikirkannya.. Aku tak bisa memberikan jawaban padamu sekarang.. Geurae..aku mengerti. Ambil saja kartu namaku tadi, dan hubungi aku setelah kau mengambil keputusan. Aku akan menunggu. Ah,arra..hmmm.. boleh aku bertanya sesuatu? Kenapa orangtuamu mengira kau gay? Apakau benar2 itu bukanlah urusanmu, yang perlu kau tahu aku benar2 bukanlah seorang gay.. aku bersumpah. Hanya saja aku tak suka berhubungan terlalu dekat dengan seorang yeoja, 14

itu membuatku tiba2 merasa gugup dan langsung marah.. tapi itu bukan karena aku gay! Aku tidak pecinta sesama jenis! Arra?! intinya, kau ingin aku membantumu agar perspektif orang yang menganggapmu gay dapat terpatahkan, begitu kan? Kalau kau menikah, setidaknya orang tak akan menganggapmu gay lagi bukan? Itulah keuntunganmu.. Nde.Itu salah satu keuntungan yang ku peroleh dari pernikahan ini.. jadi mari kita menikah seperti menjalin contract bisnis.. dengan kesepakatan dan keuntungan., tapi kenapa harus denganku? Apa tak ada yeoja lain yang dapat kau ajak menikah hah? itu karena kau sama denganku! Dasar pabo! Bukankah sejak awal kau sudah menasehatiku? Arraseo..akan kupikirkan.. kalau begitu aku pulang dulu.. kau. Apa kau tak akan pulang malam ini? Anni.Aku akan menginap di tempat hyung-ku, kau pulanglah.. Oh.Geurae.. kalau begitu, annyeonghi jumuseyo.. aku pergi sekarang. Nde. Jaljayo..

***

To be continue

LOVE CONTRACT (Part 2)


Mei11

15

Judul Cast

: LOVE CONTRACT : Lee Donghae Jang Nara Park Shinhye Kim Yoona Kim Sena Yoon Eunhee Member Super Junior lainnya.. Other Cast ( imagine figure ) : Romance, friendship, family..(tambah sendiri kalo kurang..^^)

Genre

Setelah Nara pergi, Donghae memutuskan untuk menginap malam itu di dorm Saphire Blue. ya, benar.. Donghae merupakan salah satu personil dari boyband Saphire Blue, boyband yang sangat populer saat ini di korea selatan.

16

(Di kisah ini saya ungkapkan bahwa tidak ada boyband SUPER JUNIOR, namanya disini berubah menjadi SAPHIRE BLUE dengan personil yang sama dengan Super Junior, dan boyband ini memiliki popularitas yang begitu luar biasa dan memiliki ciri khas, yaitu mereka selalu menggunakan topeng dan nama panggung saat perform maupun dalam kegiatan roadshow, sehingga identitas dari masing2 personil benar2 menjadi rahasia yang membuat fans-nya pun semakin banyak dikarenakan karisma dan kemisteriusan boyband ini yang semakin hari semakin naik) Selama ini Donghae atau Aiden Lee (nama panggungnya di SAPHIRE BLUE) memang tak memberitahukan apapun tentang sisi lain kehidupannya itu, bahkan kepada orangtuanya sekalipun. Yang tahu akan identitasnya hanya rekan2 grupnya dan Managementnya saja.. Oleh karena itu, orang tuanya selalu salah paham padanya yang sering pulang malam bahkan terkadang tak pulang (saat roadshow ke luar kota). Kesan anak berandalan sudah terlanjur melekat padanya. Itulah yang membuatnya jauh lebih tertutup dan dingin bahkan di kantor sekalipun. YAA, Donghae-ssi.. kau dapat masalah lagi? tanya Yesung yang melihat Donghae tiba dan langsung menjatuhkan tubuhnya di sofa. Nde. biarkan aku tidur disini malam ini.. ngomong2.. dimana yang lainnya? Siapa maksudmu? yang tinggal di dorm ini kan hanya aku, Ryeowook, Sungmin dan Leeteuk.. karena hanya kami-lah yang memiliki rumah di luar kota, jadi kalau kau tanya yang lainnya, maka carilah di rumah atau kantor mereka masing2.. Ahh ya, mereka bertiga dimana? Leeteuk masih ada meeting di kantornya, dia bilang dia akan lembur.. Ryeowook mungkin sedang dalam perjalanan dari hotel (pekerjaan Ryeowook yaitu Chef di salah satu hotel bintang lima di Seoul^^), dan Sungmin baru saja tidur, dia baru saja pulang dari Incheon untuk pembukaan Cafe barunya.. Huh, semua sedang sangat sibuk saat ini. aku khawatir kita tak bisa perform dengan baik untuk konser lusa.. Huuhh, sepertinya memang begitu, lalu kau sendiri? Aku? kau kan tahu siapa aku.. aku tak perlu bekerja lembur seperti mereka, pekerjaanku hanya mengarang lagu dan membuat website kita semakin menarik setiap hari.. hahaha dengan itupun aku sudah kaya Huuhh.. tidakkah kau berfikir hidup seperti ini sangat melelahkan? Anni, bagiku ini sangat menyenangkan dan menantang.. haha.. Itu karena kau tak perlu berdebat dengan orangtuamu setiap hari seperti aku kau tinggal mengirim uang kepada orangtuamu setiap bulan dan mereka tidak akan curiga dengan apa yang kau lakukan setiap harinya.. YAA apa kali ini terasa begitu berat? tanya Yesung sambil mematikan TV dan menghadap sepenuhnya pada Donghae. Huuuhh Akan kuberitahu kau satu hal.. Mungkin aku akan segera menikah. MWO??! Ssssttt!! Diamlah! Apa kau berniat membuat Sungmin terbangun dan mendengarnya? Ahh kau serius?? Nde, mungkin saja Kalau yeoja itu setuju untuk membantuku.. Yeoja? Sejak kapan kau punya yeojachingu? YAA, dia bukanlah yeojachinguku.. Lalu kenapa kau mau menikah dengannya? Huuhh ceritanya panjang.. Apakah ini ada kaitannya dengan gosip yang mengatakan bahwa kau yang punya

17

kelainan seksual? Kudengar dari Kyuhyun bahwa di Kantormu hampir semua staff membicarakannya.. Apa kau khawatir dengan semua rumor itu dan memilih menikah dengan seorang yeoja untuk menghilangkan semua anggapan itu?? Kyuhyun sudah tahu?! dan dia bahkan diam saja?! YAA, jangan marah padanya.. dia juga baru tahu hal itu, kau tahu kan bahwa namanya ikut terlibat dengan rumor gila itu.. dia bilang dia sudah sejak tadi menghubungimu, tapi ponselmu selalu tak aktif, dia khawatir padamu.. Kenapa dia bisa setenang itu?? bukankah nama baiknya juga ternoda gara2 masalah itu? Kau tahu sendiri siapa dia Dia mana peduli pada hal2 semacam itu?? Di kepalanya hal2 seperti itu pasti tak pernah dijadikan masalah.. Hmm,, aku harus benar2 belajar darinya.. Ketenangannya menghadapi masalah benar2 harus dipuji.. Ehh ngomong2 apakah yeoja itu cantik? YAA, kenapa kau tiba2 tertarik dengannya? Haha tak usah cemburu begitu.. aku kan hanya bertanya.. Kau jangan salah paham dulu, aku hanya akan menikah contract dengannya. Dia adalah putri dari sahabat orangtuaku. Awalnya aku tak tahu hal itu, tapi kurasa itu malah justru menguntungkan.. Dengan menikah dengannya, orangtuaku tidak akan mengatur hidupku lagi bukan? Jadi itu tujuannya.. hhmmm bisa juga. tapi apakah dia benar2 mau menikah denganmu? Entahlah.. tapi aku yakin dia akan menyetujuinya,.. karena dia mirip denganku.. Mirip? Ahh yang pasti kau akan ku undang ke pernikahanku jika rencanaku berjalan lancar.. sekarang biarkan aku tidur, arraseo? Setelah mengatakannya Donghae langsung berjalan menaiki tangga dan masuk ke kamarnya. Sebenarnya malam ini Donghae dan Nara sama2 tak bisa tidur memikirkan apa yang tela terjadi tadi.. Di saat yang sama mereka meraba bibir mereka ketika mengingat akan ciuman tadi, kemudian tersenyum sendiri.. Dan akhirnya sama2 tertidur setelah berfikir cukup lama.. *** Keesokan harinya saat cahaya matahari mulai masuk dari kaca jendela menghangatkan udara, Donghae terbangun dengan malas ketika tiba2 saja ponselnya berdering.. Yeoboseo. Annyeong Donghae-ssi. Mendengar suara yeoja yang menelpon di seberang sana membuat matanya sepenuhnya terbangun.. Nara-ssi? YAA, kau tampak sangat menunggu telepon dariku Donghae-ssi.. Hahaha.. YAA! Kau benar2 sangat percaya diri! ..hmm, ayo kita bertemu, aku ingin membahas isi contract pernikahan denganmu.. bagaimana? MWO?! Jadi kau menyetujuinya?? ucap Donghae girang namun seperti sadar dengan tingkahnya diapun menunjukkan suara datarnya lagi.

18

Nde. Oleh karena itu, mari kita susun Contractnya. Eomma dan Appa-ku selalu menanyakan hubungan kita. Apa kau belum pulang? Kalau kau pulang orangtuamu pasti juga akan melakukan hal yang sama.. Jinnja? Nde. Appa-ku bahkan bertanya tentang keseriusan kita.. Dia berkata tak akan mencampuri urusanku lagi jika kita benar2 menikah.. Arraseo.. kalau begitu kita bertemu di Cafe Panda jam 9 a.m nanti. Nde. Aku setuju. sampai jumpa nanti Donghae-ssi.. hhmm, oh ya kau harus segera menghapus liurmu itu.. ini sudah siang.. Mendengar hal itu, reflek Donghae membersihkan tepi2 bibirnya. YAA!! siapa yang berliur, hah?! hahahaha. arraseo, arraseo aku hanya bercanda! Jangan2 kau sekarang sedang membersihkan bibirmu hah? YAA!! JANG NARA!! Hahaha sampai bertemu nanti Donghae-ssi. Dan sambunganpun diputus. Yeoja ini benar2.. namun walau kesal sekalipun, dia tetap tersenyum dan bangkit dari tempat tidur. *** Semetara itu, di kator ternyata orangtua Donghae dan Nara sedang menghadiri rapat pemegang saham tanpa kehadiran Donghae, kali ini rapat membahas tentang calon Direktur Utama yang akan menggantikan Tuan Jang. Dahulu semua mengira pasti Donghae-lah yang akan menggantikan ayahnya karena kinerjanya selama ini, tapi setelah rumor itu menyebar, para pemegang saham jadi ragu untuk memilih Donghae sebagai Direktur Utama, hal itu jelas membuat Tuan Lee marah dan menyesal,,. Asal kalian tahu, putraku adalah seorang namja sejati! Dia juga sudah memiliki yeojachingu, jadi mulai sekarang aku tak mau mendengar hal2 semacam ini lagi, kalian mengerti?! Presdir mengatakannya karena ingin menutupi hal itu bukan? ucap Kim Sena yang tak percaya Anni! itu benar! karena yeojachingu-nya adalah putriku sendiri. Jang Nara. Hanya kami-lah yang tak tahu selama ini.. Jadi jangan meragukan Direktur Lee Donghae,. ucap Tuan Jang membenarkan. Semua pemegang saham akhirnya percaya dan memberi kesempatan kepada Donghae untuk menghadiri rapat pemegang saham berikutnya sebagai calon Direktur Utama. Tanpa mereka sadari sejak tadi ada seorang yeoja yang begitu terkejut dan merasa kecewa terus terdiam sampai rapat berakhir. Ya, itu Kim Sena yang merasa begitu kecewa pada Donghae yang tak pernah menganggapnya ada, namun tetap menyukainya dan mengaguminya. Jadi karena ini dia tak pernah menganggapku? karena dia sudah memiliki yeojachingu? kenapa tak mengatakannya saja, itu akan jauh lebih mudah bagiku daripada harus kecewa seperti ini.. ratap Sena dalam hati. ***

19

Di Cafe Panda pukul 9 a.m. KST Donghae dan Nara sedang membahas detail contract pra nikah yang akan mereka jalani. Segalanya mereka atur mulai dari tugas yang harus mereka kerjakan jika nanti telah menikah dan menempati rumah sendiri, hak masing2, dan untuk tidak saling mencampuri urusan pribadi masing2 sudah mereka tulis dalam sebuah contract. Sebagai pegesahan mereka bertandatangan di atas materai di kertas perjanjian itu dan kemudian saling berjabat tangan. Geurae Donghae-ssi sekarang kita rekan. Geurae.. Mari kita bekerjasama dengan baik Nara-ssi.. Tiba2 saja ponsel Donghae dan Nara berdering bersamaan, mereka pun mengangkat ponselnya masing2.. Setelah beberapa menit, mereka menutup ponselnya hampir dalam waktu yang bersamaan pula. Aboji ingin aku segera ke kantor sekarang.. MWO? Appa-ku juga memintaku untuk datang ke kantormu sekarang.. Aisshh ada apa lagi ini? Sudahlah. Lebih baik kita turuti saja apa mau mereka. Haah.. Geurae.. Kajja! Beberapa saat kemudian mereka sudah tiba di depan kantor Donghae, mereka berhenti sebentar sebelum berjalan masuk ke dalam kantor itu. Nara-ssi Kau tahu kan apa yang harus kau lakukan jika mereka meragukan kita? Ahh Nde, tak perlu mengingatkanku terus, aku bukanlah yeoja pabo.. Mereka mulai masuk ke lobby kantor yang cukup luas, dan saat itu juga mereka saling bergandengan tangan dan berjalan dengan mesra seperti sepasang kekasih yang sukses membuat seluruh staff yang melihatnya terkejut dan tak percaya.. Ahh siapa yeoja yang bersama Direktur itu? wuaahh dia cantik sekali.. gumam seorang staff yang kagum. Mereka tampak sangat mesra, apakah mungkin itu yeojachingu-nya? ucap seorang staff lagi. Wuaa kalau benar demikian, berarti semua rumor yang tersebar akhir2 ini sama sekali tak benar? Wuah mereka tampak serasi Sudah kuduga, Direktur bukanlah orang semacam itu, lihat sendiri kan yeojachingu-nya sangat cantik.. Semua staff mulai berbisik2 ketika melihat Donghae yang menggandeng Nara dengan mesra memasuki kantor.. Bukannya tak mendengar, tapi Donghae sengaja tak menghiraukan apa yang mereka ucapkan. Saat ini yang satu masalahnya mungkin telah teratasi, sekarang tinggal orangtuanya saja yang harus mereka hadapi. YAA, Donghae-ssi Nampaknya semua pemberitaan buruk yang menimpamu akhir2 ini sudah benar2 hilang.. bisik Nara masih sambil berjalan, Aku tak peduli.. Sekarang yang sedang kupikirkan adalah orangtua kita.. Kau tak menghiraukan masalah ini? jinnja? lalu siapa orang yang saking frustasinya kemudian minum sampai tak sadarkan diri kemarin itu? goda Nara sambil sedikit tertawa.. Arraseo.. arraseo.. kalau itu memang lelucon, maka aku akan berusaha tertawa..haha.. ucap Donghae sambil tertawa yang kelihatan dipaksakan. YAA!! actingmu benar2 parah jangan tertawa lagi.. ucap Nara kesal yang justru membuat Donghae tertawa lepas dan kemudian masuk ke dalam lift bersama Nara.

20

*** 22 April 2013 di sebuah gedung resepsi mewah kota Seoul. Hari pernikahan Donghae dan Nara. Ya, setelah pertemuan mereka dengan masing2 orangtua mereka seminggu yang lalu di kantornya, saat itu juga mereka mengungkapkan rencana pernikahan mereka, yang jelas saja membuat kedua orangtua mereka terkejut sekaligus bahagia. Dan tak tanggung2, orangtua mereka sendiri yang langsung menyiapkan upacara pernikahan super mewah dalam waktu kurang dari seminggu untuk Donghae dan Nara. Apa kau siap? tanya Donghae pada Nara disampingnya yang terlihat begitu cantik dengan gaun putih pernikahannya. Huuh pegangi aku jika aku sampai tersandung gaunku sendiri dan terjatuh.. ucap Nara menutupi kegugupannya. Nde. salah sendiri kenapa mau memakai itu? kau kan bisa pilih yang lain.. yang jauh lebih nyaman dan simple.. Eomma-mu yang memilihkannya.. Donghae terpaku mendengar jawabannya dan akhirnya mengulurkan tangannya pada Nara. Pegang tanganku. akan kupastikan kau aman selama bersamaku. tak akan kubiarkan kau terjatuh. ucap Donghae sungguh2.. Gumawo.. ucap Nara lalu meraih tangan Donghae. Tahanlah sebentar.. dan gumawo.. kau sudah mewujudkan obsesi eomma-ku tentang calon menantu idamannya dan pernikahan impian putranya.. jeongmal gumawo.. ucap Donghae sambil terus menatap ke depan. Inilah saatnya.. ayo kita mulai Nara-ssi.. Tirai dibuka dan suara alunan musik pernikahan serta tepuk tangan mengiringi langkah mereka ke pelaminan.. Upacara berlangsung dengan lancar, semua terlihat begitu gembira, terutama kedua orangtua Donghae dan Nara.. Banyak yang menyalami dan mengucapkan selamat pada mereka.. Nara-ya. Chukkae!! semoga kau selalu bahagia dimanapun kau berada.. ucap Shinhye sambil memeluk sahabatnya itu. Shinhye-ya kau tak usah khawatir padaku.. aku akan baik2 saja Nara-ya tak kusangka kau menikah secepat ini dan bahkan kami tak tahu bahwa kau punya namjachingu! ucap Yoona yang sedikit kesal merasa dibohongi. Hehe mianhae Yoona-ya kita akan tetap jadi sahabat kan? ucap Nara memohon. Bicara apa kau ini? tentu saja kita akan tetap jadi sahabat! kita bertiga sahabat selamanya! ucap Yoona giliran memeluk Nara.. Donghae-ssi tolong jaga Nara-kami dengan baik.. ucap Shinhye pada Donghae yang dibalas dengan senyuman olehnya. Dan saat mereka berdua berbalik ingin pergi mereka berpapasan dengan Yesung dan Leeteuk yang juga ingin mengucapkan selamat pada Donghae dan Nara.. Selama beberapa detik mereka saling menatap dan terpesona satu sama lain, sampai akhirnya berlalu meneruskan langkah mereka. Donghae-ssi!!! Chukkae!! ucap Leeteuk yang langsung memeluk Donghae.

21

Gumawo, hyung Ini terlihat benar2 nyata aku ragu ada yang meragukan keaslian pernikahanmu.. bisik Leeteuk pada Donghae. Bukankah itu yang diharapkan..? balas Donghae sambil tersenyum. Nara-ssi perkenalkan, aku Leeteuk, Donghae-hyung sapa Leeteuk ramah sambil menyalami Nara. Ahh nde, Jang Nara imnida, bangapseumnida.. ucap Nara memperkenalkan diri. Dia beruntung, kau sangat cantik.. puji Leeteuk yang membuat wajah Nara merona. Gumapsimnida.. Chukae Donghae-ssi.. ucap Yesung yang diabaikan Donghae karena sedang memperhatikan keakraban Leeteuk dan Nara. YAA,DONGHAE-SSI! Ahh!! Arra! Gumawo.. ucap Donghae kikuk. Aku mengira ini hanya sebuah contract, tapi kau terlihat over protective seakan2 dia benar2 istrimu.. bisik Yesung pada Donghae yang makin terlihat kikuk. Anni! aku hanya sedang mengawasi saja, ahh sudahlah.. dimana yang lainnya? Mereka minta maaf karena tidak bisa datang, kau tahu sendiri bukan? kami baru saja menyelesaikan tour ke Jepang, mereka kelelahan.. kau sih enak karena absen kemarin.. Ahh Arraseo katakan pada mereka bahwa aku merasa baik2 saja.. dan jangan merasa tak enak hati, aku juga minta maaf pada semuanya.. Arraseo akan kusampaikan. oh ya, sungguh istri pura2mu benar2 mempesona.. goda Yesung sambil berbisik pada Donghae. YAA!! Hahaha. Yesung tertawa dan kemudian menjabat tangan Nara sambil mengedipkan matanya yang membuat Donghae kesal setengah mati. *** Di dalam sebuah ruangan gelap, beberapa orang bertampang garang mulai masuk dan memberi hormat kepada seseorang yang duduk dengan membelakangi mereka menatap ke jendela kecil. Kami sudah tahu kemana mereka akan pergi, nona.. ucap salah seorang dari mereka. Bagus. ikuti mereka, dan buat moment yang tak akan pernah mereka lupakan selamanya.. Geurae nona.. kami mengerti. Chakkaman. Kau bisa bunuh yeoja sok cantik itu, tapi jangan sampai kau menyederai namja itu.. Arra? Arraseo nona.. Kami akan melakukannya dengan baik. Geurae.. kalian boleh pergi. Setelah mendengarnya, mereka semua meninggalkan ruangan gelap itu.. si yeoja yang sejak tadi bicara terus saja menatap jendela, Sayang sekali jika aku tak bisa memilikimu.. maka aku juga tak rela ada yeoja lain yang mendapatkanmu.. *** Di kota Tokyo, Jepang malam hari.

22

Ya, Donghae dan Nara sedang menikmati paket honeymoon yang diberikan oleh orangtuanya selesai upacara pernikahan itu. Mereka sedang menaiki taxi menuju hotel yang telah dipesan sebelumnya, namun taxi mereka berhenti karena kerumunan orang yang memadati alun2 kota saat itu. Ojisan, apa yang sedang terjadi? tanya Donghae pada supir taxi itu dalam bahasa Jepang. Oh, sekarang ini sedang berlangsung parade kembang api tahunan, ini sangat meriah Tuan.. Wuaaa lihat itu indah sekali! ucap Nara kagum sambil menatap keluar jendela. Apa kau ingin melihatnya? tanya Donghae sambil tersenyum. Bolehkah? jinnja? tanya Nara begitu antusias. Ojisan, bisakah kau mengantar barang2 kami ke Hotel WORLD? kami ingin turun disini.. Hai, nikmati malam kalian.. sayonara.. Kajja, bukankah kau ingin melihatnya? ajak Donghae sambil keluar dari taxi. Omo! kita benar2 bisa melihatnya? tanya Nara sambil membawa tas selempangnya dan turun mengikuti Donghae dengan penuh semangat. Wuaahh, Jepang memang punya caranya sendiri dalam menikmati hidup.. ini bahkan jauh lebih meriah dari tahun lalu.. ucap Donghae kagum. Apa itu maksudnya kau kemari juga tahun lalu? Nde. Setiap tahun kami akan menggelar kons tiba2 saja Donghae menghentikan ucapannya. Menggelar apa? tanya Nara yang penasaran. Ahh.. bukan apa2. aku sering kemari untuk urusan bisnis.. dan untungnya selalu bertepatan dengan perayaan seperti ini. kilah Donghae. Oh.. jawab Nara datar. Bukankah ini sangat indah? Kembang api Jepang merupakan salah satu yang terbaik di Asia, kau beruntung bisa melihatnya.. apalagi bersama namja setampan aku.. YAA, kau benar tentang kembang apinya, tapi tolong mengertilah, aku terjebak denganmu disini.. huuh.,, ucap Nara sambil sedikit tertawa. Haha.. akan kutunjukkan yang lebih indah.. kajja! ucap Donghae sambil menarik tangan Nara menjauhi kerumunan. YAA, kita mau kemana? aku masih ingin melihatnya.. rengek Nara. Arraseo, makanya diam saja dan ikut denganku. ucapnya sambil terus menggandeng Nara menjauhi kerumunan. Nara-ssi bukankah ini sangat menakjubkan? ucap Donghae sambil melihat kembang api dari atas bukit kecil di tepi alun2. Nde. sangat indah ucap Nara takjub. Arra. Kau pasti menyukainya. Siapapun yang melihatnya akan menyukainya.. ucap Donghae sambil tersenyum menatap Kilapan kembang api di udara. Donghae-ssi.. ternyata kau punya sisi yang seperti ini.. ucap Nara dalam hati sambil menatap Donghae. WAE? Arra, aku memang sangat tampan, bukan? ucap Donghae sambil tersenyum tanpa mengalihkan pandangannya dari kembang api. M-MWO?? Aisshh.. kau ini benar2.. ucap Nara kikuk. Aku tampan, kaya, cerdas, dan banyak yang mengatakan kalau aku begitu manis. Kau sangat beruntung bisa menikah denganku..

23

YAA! Apa kau sedang menyombongkan diri hah? sayang sekali.. sekalipun kau memiliki semua itu tetap saja tak ada yang mau menjadi yeojachingu-mu.. Bukankah itu menyedihkan? sindir Nara. YAA! siapa yag berkata begitu? banyak yang mengejarku, arraseo? Lalu kenapa tak menikah dengan salah satu diantara mereka? kenapa malah terjebak disini bersamaku saat ini, hah? Karena aku tak menyukai mereka. Karena aku tahu, tak ada yang bisa kupercaya dari mereka. Apa itu cukup? WAE? Apa kau takut mereka hanya menginginkan hartamu saja? Haahh Asal kau tahu, bukan cuma itu yang kumiliki.. Kau akan terkejut ketika tahu siapa diriku yang sebenarnya.. WAE?? YAA, lihatlah aku.. Dasar pabo! Sudah kukatakan bahwa aku ini tampan, kaya, cerdas, dan kharismatik.. Aku akan banyak diperebutkan yeoja, bersiap2lah.. hahaha canda Donghae. Aigoo.. Penyakit sombongmu itu benar2 sudah akut ternyata.. ucap Nara sambil tersenyum mengejek lalu ikut tertawa juga. Nara masih duduk sendirian di atas bukit sekalipun parade kembang api sudah berakhir 15 menit yang lalu, sampai akhirya Donghae datang dengan membawa beberapa bungkusan yang berisi makanan dan minuman. Kenapa lama sekali? Mianhae.. aku baru saja menghubungi Hotel tempat kita menginap.. aku minta mereka memasukkan barang2 kita ke kamar.. Ini, makanlah.. ucap Donghae sambil memberikan bungkusan yang dibawanya. Ini bukan sushi kan? Anniyo Apakah sushi bisa dibungkus seperti ini? ejek Donghae. Ahh Kau benar. WAE? Hmmt? WAE? Kau tidak suka sushi? Bukannya tidak suka, Aku alergi dengan beberapa jenis ikan mentah.. Alergi? Nde. Kau tahu alergi, bukan? Arraseo. memangnya jika kau memakannya maka apa yang akan terjadi padamu? WAE? Kau tak perlu tahu, Ingat! jangan coba2 mengerjaiku dengan memberiku itu! atau kau akan menyesal! ancam Nara sambil membuka bungkusannya. Aku benar2 penasaran hmmm.. mungkin bisa sedikit kutaburkan ikan mentah ke sarapanmu nanti hahaha MWO? kau benar2 cari mati ya?! ucapnya sambil memukul lengan Donghae. Ahhh!! Appo! Arra! Arraseo! Apa kau pikir aku setega itu? Apa untungnya bagiku bila kau sakit? Ingat! jangan coba2! Arraseo? Geurae.. Arraseo! sekarang makan saja makananmu.. aku jamin itu aman! Geurae.. Tadaimasu.. ucap Nara sambil menyatukan telapak tangannya dan mulai makan. Haha Tadaimasu.. ucap Donghae sambil meniru Nara dan mulai makan juga. Nara dan Donghae menyusuri alun-alun Tokyo yang mulai terlihat sepi karena sudah larut malam. Sampai akhirnya Donghae sadar bahwa sejak tadi ada yang

24

membuntutinya, namun dia tetap bersikap tenang dan mulai merapat pada Nara. YAA, kenapa kau berjalan sedekat itu denganku? jalanan ini kan begitu luas.. ucap Nara risih. Donghae merangkul pundak Nara dan berbisik padanya, Tenanglah.. Ada yang sedang mengikuti kita. kata Donghae sambil terus berjalan seakan tak ada satupun yang ganjil. MWO? Apa kau sedang ber Ssstt!! Sudah kukatakan tenanglah. Bersikaplah seakan tak ada yang mencurigakan.. ucap Donghae sambil terus merangkul Nara. Arraseo.. Apa kita perlu beracting sekarang? Ide bagus, CHAGIA.. ucap Donghae keras. Nde, chagia ucap Nara manja sambil memeluk pinggang Donghae dan terus berjalan. to be continue

LOVE CONTRACT (Part 3)

Judul

: LOVE CONTRACT 25

Cast

: Lee Donghae Jang Nara Park Shinhye Kim Yoona Kim Sena Yoon Eunhee Member Super Junior lainnya.. Other Cast ( imagine figure )

Genre

: Romance, friendship, family..(tambah sendiri kalo kurang..^^)

. MWO? Apa kau sedang ber Ssstt!! Sudah kukatakan tenanglah. Bersikaplah seakan tak ada yang mencurigakan.. ucap Donghae sambil terus merangkul Nara. Arraseo.. Apa kita perlu beracting sekarang? Ide bagus, CHAGIA.. ucap Donghae keras. Nde, chagia ucap Nara manja sambil memeluk pinggang Donghae dan terus berjalan. Donghae dan Nara berjalan semakin cepat dan ketika melewati gang sempit, mereka bersembunyi di antara tumpukan kardus yang tersusun rapi di samping sebuah bangunan. Mereka mengintip dari balik tumpukan kardus itu dan menyaksikan beberapa orang berpakaian hitam kebingungan mencari mereka dan tampak sibuk mengawasi setiap sudut jalanan malam itu. Donghae-ssi, apa kau mengenal mereka? bisik Nara. Anni. jawab Donghae singkat sambil terus mengawasi pergerakan mereka. Apa mereka orang suruhan orangtua kita? Apa mereka ditugaskan untuk memastikan bahwa kita benar2 berbulan madu disini? Entahlah.. tapi itu mungkin saja.. Ahh benar2 menjengkelkan.. Tiba2 saja ponsel Nara berbunyi yang sontak membuatnya terkejut dan tanpa sengaja terjengkal ke samping yang membuatnya ketahuan. Semua mata orang2 itu mengarah padanya dengan pandangan tajam dan garang. Aishhh.. Dasar Nara-pabo! ucap Donghae sambil keluar dari persembunyiannya dan membantu Nara bangun. Orang2 berpakaian hitam itu mulai mendekati mereka, sekarang mereka hanya berjarak kurang dari 10 meter. Siapa kalian? dan apa mau kalian? tanya Donghae dalam bahasa Jepang. TANGKAP MEREKA! Ucap seorang diantaranya yang jelas membuat Donghae

26

terkejut bukan main. Bersiaplah Nara-pabo.. cari sesuatu yang bisa kau jadikan senjata, dan jika tak bisa melawan cepat larilah dan pergi ke hotel.. ucap Donghae tenang. M-MWO? ucap Nara panik. Ppali! lakukan yang kukatakan! Ahh ar-arraseo.. ucap Nara sambil melihat sekitar dan mengambil balok kayu yang dilihatnya di sudut jalan.. Belum sempat Nara dengan keterkejutannya, mereka sudah saling menyerang. Nara mengayunkan balok kayunya pada orang2 yang berusaha menyerangnya dengan setiap keberaniannya. Sedapat mungkin dia melawan. Berbeda halnya dengan Donghae yang seakan sudah sangat mahir berkelahi.. Dia meninju, menendang, menangkis dan membanting lawan yang berusaha menyerangnya, seakan2 dia memang sudah sering melakukannya. Berulang kali Donghae bersalto dan menghujamkan tinjunya untuk melindungi Nara yang seakan2 merupakan target dari penyerangan ini. Sampai pada akhirnya semua lawannya terkapar dan merintih kesakitan karena perlawanan Donghae. Donghae beranjak mengambil tasnya yang sejak tadi tergeletak di tepi gang. Donghae-ssi.. kwaenchanayo? tanya Nara yang terlihat shock dan masih menggenggam balok kayu dengan gemetar di tangannya. Donghae hanya tersenyum, namun senyumnya hilang seketika saat dia melihat seorang diantara mereka sempat bangkit dan mengeluarkan pisau lipat tepat di belakang Nara. Donghae segera berlari menyelamatkan Nara namun JLEEP!! Darah mengucur dan menetes ke aspal yang hitam.. Donghae masih terus memeluk Nara dan menahan pisau dengan tangan kirinya yang membuat tangannya mengucurkan darah. Donghae menghempaskan pisau itu dan langsung memukul dada orang itu dengan tangannya yang bebas dan membuatnya tersungkur di sudut gang serta memuntahkan darah. Orang2 yang menyerang mereka segera kabur tanpa berkata apapun. Yang jelas saja membuat Donghae kesal dan marah. YAA, tak usah memikirkanku.. lihat wajahmu! kau seperti seekor anak kucing yang ketakutan.. Kwaenchanayo? tanya Donghae kalem. Nara yang masih shock tak dapat berkata apapun dan hanya terdiam dengan wajah yang semakin pucat.. YAA, Jang Nara! Kwanchanayo?! tanya Donghae khawatir sambil mengankat wajah Nara ke arahnya. N-n-nde.. ucap Nara terbata2 dengan tubuh yang masih gemetar. Hah.. desah Donghae sambil mengambil balok kayu yang sejak tadi dipegangnya dan membuangnya ke sudut gang. Kajja, kita pergi sekarang.. ucap Donghae yang masih mengkhawatirkan Nara. Chakkaman. Anniyo! lihat tanganmu! pekik Nara panik saat melihat darah yang terus mengucur dari tangan Donghae. Kwaenchana.. tak perlu khawatir, ini hanya luka kecil, kajja.. ucap Donghae menenangkan. Luka kecil katamu?! ini sangat parah! lukamu pasti sangat dalam! ucap Nara makin panik sambil mencari sesuatu dari tasnya. Anniyo..

27

DIAM!! bentak Nara tanpa sadar terus meneteskan air mata dari pelupuk mata indahnya. Donghae begitu tertegun melihat Nara yang menangis di hadapannya untuk yang pertama kali. Tanpa suara Nara membalut telapak tangan Donghae dengan saputangannya dengan hati2 dan terus menangis. Kajja, kita harus ke rumah sakit sekarang.. ucap Nara dengan wajah yang masih memerah dipenuhi air mata padanya yang masih tertegun menatap Nara. Ppali! isak Nara yang tak kuasa menahan tangisnya. Donghae langsung menarik Nara ke dalam pelukannya dan mengusap rambutnya dengan tangannya yang bebas, berusaha menenangkannya.. Kwaenchana.. jinnja.. bisik Donghae di sela2 pelukannya yang justru membuat Nara menangis sejadi2nya. *** Di kamar Donghae dan Nara hotel World, Jepang. Donghae sedang duduk di sofa dengan menyalakan TV sambil terus-menerus menghubungi seseorang. Lukanya sudah diperban dan mendapatkan perawatan di rumah sakit sehingga dia diijinkan kembali ke hotel malam itu juga. Apa kau sudah bisa menghubungi mereka, Donghae-ssi? tanya Nara yang datang dengan membawa dua cangkir coklat panas di tangannya. Anni. Bahkan orangtuamu-pun tak bisa dihubungi.. ucap Donghae frustasi. Jika ini benar ulah mereka, maka ini sudah benar2 keterlaluan! ucap Nara geram. Anni. Aku yakin ini bukanlah rencana mereka,kau lihat sendiri kan tadi? mereka ingin membunuhm, emm.. maksudku kita, nde, membunuh kita ralat Donghae. Arra.. Wajah mereka.. ucap Nara yang masih terbayang ekspresi orang2 yang tadi menyerangnya. Ahh Sudahlah! Tak perlu takut, kau lihat sendiri kan? aku bisa menghajar mereka sampai babak belur! mereka tak akan berani menyerang kita lagi.. ucap Donghae menenangkan. Tapi tetap saja apa motif mereka? Aku bahkan juga tak merasa punya masalah dengan mereka! Anni! Aku bahkan baru pertama kali datang ke Jepang! Aku tak tahu.. Tapi kau tenang saja, aku akan melindungimu.. ucap Donghae sungguh2 yang membuat Nara bisa sedikit tersenyum lega. Gumawo.. ucap Nara tulus. Ahh.. kau lupa? Di contract dijelaskan bahwa sebagai istriku, hakmu adalah mendapat perlindungan. Aku tak akan melanggarnya.. ucap Donghae yang langsung membuat ekspresi Nara berubah seketika. Ahh.. ternyata dia menolongku karena masih bagian dari contract! kupikir dia tulus, huuh menyebalkan! Percuma saja aku mengkhawatirkannya setengah mati! omel Nara dalam hati.. YAA, kenapa ekspresimu berubah begitu hah? tanya Donghae yang heran sambil menyeruput coklat panasnya. Anni. Bukan apa2. jawab Nara datar dan langsung bangkit meninggalkan Donghae

28

menuju kamar.. Donghae hanya bisa terheran2 dengan perubahan sikap Nara yang tiba2 itu.. Apa aku mengucapkan sesuatu yang salah? Kenapa dia seperti itu? Dasar yeoja aneh.. ucap Donghae sambil meneruskan menonton acara TV dan menyeruput coklat panasnya lagi.. #Pukul 2.00 a.m Japanese Time. Nara merasa haus dan terbangun dari tidurnya, dia berjalan menuju dapur kecil di kamar hotelnya untuk mengambil minum. Saat melewati ruang tengah dia melihat Donghae yang tertidur pulas di sofa dengan TV yang masih menyala. Nara kembali ke kamar dan mengambil selimut lalu menyelimutkannya pada Donghae yang benar2 terlelap itu.. Untuk sesaat Nara menatap wajah Donghae yang tertidur, YAA, kenapa saat tidur dia terlihat manis sekali? Dia terlihat seperti bayi.. Huuh! Pabo! Apa yang sedang kupikirkan? Sadar Jang Nara! Ingat siapa dia! Jangan terpancing dengan wajah polosnya! rutuk Nara dalam hati.. Nara bangkit dan mematikan TV lalu mengambil segelas air putih serta membawanya ke kamar. Pagi harinya, Donghae terbangun ketika mendengar dering dari ponselnya.. Yeoboseo.. ucap Donghae malas. YAA, pengantin baru!! Apa yang kau lakukan semalam dengan istri pura2mu itu hah? kenapa sudah sesiang ini balum bangun juga? Hahaha.. goda Leeteuk di ujung sana. YAA!! Bukan seperti itu! Huuhh ada apa, hyung? tumben sekali kau menelponku pagi2 begini.. Hahaha itulah dirimu! selalu to the point, tak bisakah kau berbasa-basi sedikit, hah? Geurae.. Aku punya info untukmu.. Aku tahu jika kau mengambil libur dari aktivitas Saphire Blue untuk beberapa hari ke depan, tapi aku ingin mengatakan bahwa sekarang kami sedang menuju ke Jepang juga untuk perform di Tokyo, karena kupikir itu pasti tak akan menyita banyak harimu jadi aku mengajakmu.. Apa kau mau ikut bergabung? Ahh jinnja? Tentu saja aku mau!! Kau beritahu saja tempatnya, nanti akan kupastikan bahwa aku tiba sebelum konser diadakan.. ucap Donghae begitu antusias. Haha sudah kuduga. Ehh, bagaimana dengan Jang Nara? Dia tak tahu hal ini kan? Kau tak perlu khawatir, aku akan mengurus hal itu, gumawo hyung.. karena telah mengajakku.. Ahh,, nde. Sampai bertemu nanti. TUUTT.. sambungan diputus. Saat ini Donghae dan Nara sedang menikmati sarapan di restoran hotel dengan diam tanpa pembicaraan apapun. YAA, sampai kapan kau akan menggunakan modus hening-mu itu hah? ucap Donghae yang tak tahan terus diabaikan seperti itu. Ehh kau juga diam saja, jadi kenapa harus aku yang memulai pembicaraan? ucap Nara datar sambil terus memakan sarapannya. Aishh kau benar2 menyebalkan! ucap Donghae sambil memasukkan roti isi berukuran besar ke dalam mulutnya dengan tampang kesal. Donghae-ssi apa yang akan kita lakukan 3 hari selama kita disini? tanya Nara

29

setelah selesai dengan sarapannya. Ahh.. terserah. Aku sudah hafal dengan Jepang, jadi kuberikan kesempatan padamu untuk memilih apapun yang ingin kau lakukan. Jinnja? Hmmt.. aku ingin mengunjungi tempat2 disini.. ucap Nara antusias dengan menunjukkan buku yang berisi panduan wisata di Jepang. Ahh sudah ku katakan terserah apa maumu.. tapi kau harus pergi sendiri hari ini.. karena aku ingin pergi ke tempat seorang temanku yang tinggal di luar kota hari ini. Mian. ucap Donghae datar yang langsung membuat Nara mengerucutkan bibirnya karena kecewa. Apa kau sedih tak bisa pergi denganku? YAA, Anni! Aku akan pergi sendiri dan menikmati setiap waktu yang kumiliki tanpa ada pengganggu di sekitarku! ucap Nara kesal sambil bangkit dan meninggalkan Donghae sendiri di mejanya. Mianhae Jebal Aku tahu kau pasti sangat kecewa Tapi aku tetap tak bisa memberitahumu apa yang sebenarnya aku kerjakan.. Jadi nikmatilah liburanmu Jang Nara.. ucap Donghae pelan sambil melihat Nara yang sudah berjalan pergi meninggalkannya. Pukul 10.00 a.m. di sebuah aula konser kota Tokyo. Donghae masuk ke dalam ruang ganti untuk artist dan disambut dengan pelukan teman2 satu grupnya.. Mereka tampak sangat menyesal karena tak bisa menghadiri pernikahan Donghae dua hari yang lalu. Tak apa.. Sungguh. Itu kan bukan pernikahan sungguhan.. tak perlu merasa tak enak hati padaku seperti itu.. ucap Donghae kalem pada teman2nya. Wuaa tapi ku dengar dari Leeteuk, istri pura2mu sangat cantik.. benar begitu? aku harus berkenalan dengannya suatu saat nanti.. goda Sungmin yang hanya dibalas senyuman oleh Donghae. Menurutku dia biasa saja.. tak secantik Song Hye Kyo.. ucap Donghae datar. Wuaa.. dia pasti sangat cantik! ini kali pertama kau membandingkan seorang yeoja dengan Song Hye Kyo, idolamu.. Wuaa.. membuat penasaran saja.. Hahaha goda Ryeowook yang sukses membuat Donghae kesal dan membuat semua yang melihatnya tertawa.. Di tempat lain di Tokyo, Nara sedang berjalan2 seorang diri dengan sesekali melihat buku panduannya agar dia tak tersesat. Sampai di persimpangan jalan dia tak sengaja melihat poster besar yang isinya tentang konser Saphire Blue di Tokyo. Nara yang kegirangan langsung mengeluarkan poselnya dan menghubungi seseorang. Di konser Saphire Blue. Penonton yang tak sabar meneriakkan kata SAPHIRE BLUE dengan keras dan bersemangat menyambut idolanya yang akan segera naik ke panggung. Di backstage, Donghae sedang gelisah dan berulang kali berusaha mnghubungi ponsel Nara tapi tak juga diangkat. Apa dia masih marah padaku? kenapa tak mau mangangkat teleponku? ucap Donghae gelisah. Sedangkan Nara sendiri sedang asyik mengayunkan lightstick birunya sambil meneriakkan SAPHIRE BLUE bersamaan dengan penonton lainnya sehingga tidak mendengar ponselnya yang sedari tadi berdering. Ya, Nara memang memutuskan

30

menonton Saphire Blue untuk menghabiskan waktunya hari ini. Karena sebenarnya dia dan kedua sahabatnya merupakan fangirl dari boyband ini.. Donghae-ssi apa yang kau lakukan? sudah saatnya kita perform. Kajja! ucap Leeteuk sambil menghampiri Donghae.. Huuhh nde.. ucap Donghae pasrah sambil memakai topeng khas-nya dan berjalan mengikuti Leeteuk ke balik layar panggung. Saphire Blue membuka konser dengan membawakan lagu HIT-nya yang berjudul Baby, You Make Me Crazy yang sukses membuat para fans yang rata2 yeoja itu berteriak histeris memanggil nama mereka. Aiden Lee!! Saranghae! teriak Nara diantara kerumunan meneriakkan bias-nya. Saat sesi konser berikutnya, para personil mulai memperkenalkan diri mereka dengan nama panggungnya masing2, membuat para fans semakin histeris setiap nama biasnya disebut di atas panggung.. Konser berdurasi 4 jam itu berjalan dengan meriah dan mengesankan, sampai di sesi terakhir, si pembawa acara memberikan kejutan pada para fans yang sungguh tak diduga. Pada konser Saphire Blue kali ini, kami akan memberikan kesempatan pada seseorang yang beruntung untuk maju dan mendapatkan ciuman dari Steve Choi (Siwon).. kontan saja perkataan Host itu membuat para fans, utamanya yeoja berteriak histeris dan sangat antusias! (Siapa juga yang nolak? gw juga mau kalee!! haha^^) Baiklah aku akan melempar boneka teddy kecil ini.. dan siapa yang mendapatkannya bisa maju untuk mendapatkan kado special dari Steve Choi! kalian mengerti? Boneka itupun di lempar dan Ya! Nara dengan sigap menangkapnya dan langsung memeluknya dengan girang. Aku dapat! Aku dapat! teriak Nara kegirangan di antara penonton yang lain. Baiklah.. kau.. nona berbaju cokelat, tolong maju sekarang untuk menerima hadiahmu..!! teriak sang Host bersemangat yang dibalas teriakan histeris dari ratusan penonton lain. Nara berjalan maju ke atas panggung dengan dibantu petugas keamanan. Begitu terkejutnya Donghae ketika melihat Nara-lah yang beruntung mendapatkan hadiah dari Siwon, yang berarti Nara-lah yang akan dicium Siwon! Leeteuk dan Yesung yang mengenali Nara langsung saling berpandangan karena terkejut, dan melirik Donghae yang terlihat begitu kesal namun tetap diam tak bisa berbuat apa2. baiklah Nona siapa namamu? tanya si Host. Jang Nara.. namaku Jang Nara.. ucap Nara yang terlihat sangat senang. Mendengar nama itu sontak membuat personil lain terkejut, mereka memang belum pernah bertemu dengan Nara, tapi di Jepang, nama Jang Nara pasti hanya Nara, yang tak lain istri pura2 Donghae! yang lainnya mulai melakukan hal yang sama seperti Leeteuk dan Yesung, menatap Donghae yang sejak tadi diam menahan kekesalan. Baiklah.. Steve Choi, sekarang berikan hadiahmu untuk gadis cantik ini ucap si Host begitu bersemangat.

31

Dengan ragu Siwon maju ke depan menghampiri Nara. Sesekali dia menatap Donghae dan terlihat tak enak hati. Sekalipun penikahan Donghae hanya pura2, tapi tetap saja.. Jang Nara adalah istri Donghae.. Bagaimana bisa dia mencium istri sahabatnya sendiri di hadapannya pula! Tapi mereka sama sekali tak punya pilihan! Jika Donghae mencegahnya maka identitasnya akan terbongkar! Donghae memilih memalingkan wajahnya ke sisi lain panggung agar tak menyaksikan adegan itu. Siwon sudah berhadapan dengan Nara, mereka sudah sangat dekat dan Tunggu! ucap Nara tiba2 yang membuat Siwon terkejut dan menjauhkan wajahnya dari Nara. Iya, nona ada apa? tanya si Host penasaran. Hmmmt.. bolehkan aku memilih dengan siapa aku ingin diberi hadiah? tanya Nara tiba2 yang membuat semua orang bingung.. Ahh apa maksudmu, nona? tanya si Host yang tak mengerti. Ahh begini, sebenarnya aku sudah menikah. Tapi karena aku sangat mengidolakan Aiden Lee, bolehkah dia saja yang memberiku hadiah? Aku hanya minta dia memelukku saja kok Kupikir suamiku juga tak akan suka jika ada laki2 lain yang menciumku..Kalau hanya sebuah pelukan kurasa dia tak apa2.. ungkap Nara di depan panggung yang membuat semua fans terkejut sekaligus gembira. Ucapan Nara jelas membuat Donghae terkejut bukan main, dia menatap Nara tanpa berpaling sedikitpun. Sedangkan member lain terlihat tersenyum lega mendengar permintaan Nara. Ahh jadi begitu rupanya, oh baiklah kalau memang itu maumu.. Aiden Lee tolong berikan pelukan hangat untuk fans kita yang manis ini.. ucap si Host dengan semangat yang disambut riuh sorak para penonton. Siwon mundur dan menepuk pundak Donghae ketika mereka berpapasan, Kau beruntung.. Dia ternyata sangat mempedulikanmu.. bisik Siwon yang hanya dibalas senyuman oleh Donghae. Donghae terus berjalan ke depan panggung menghadap ke arah Nara. Nara yang sangat gembira terus-menerus memamerkan lesung pipitnya pada Donghae. Kau yakin hanya ingin pelukan? tanya Donghae tiba2. Ya,.. ucap Nara gembira. Seberapa besar kau menyukaiku? tanya Donghae lagi. Sejak awal debutmu di Saphire Blue aku sudah menjadi fans-mu.. tapi aku tak tahu seberapa besar itu. ungkap Nara. Baiklah cepat peluk dia Aiden Lee ucap si Host tak sabar. Donghae terus menatap Nara, sampai tiba2 saja dia meraih wajah Nara dan memciumnya dengan sungguh2 di atas panggung yang jelas saja membuat semua orang terkesiap dan terkejut! Nara yang masih terkejut tak dapat berbuat apapun dan hanya terdiam. Donghae menciumnya semakin dalam dan tiba2 saja Nara teringat akan ciuman Donghae pada malam saat dia mabuk, dan adegan2 itu mulai muncul lagi dalam pikirannya. Seketika itu Nara tersadar dan berusaha melepaskan diri dengan mendorong tubuh Donghae ke belakang. Donghae yang terkejut hanya menatap Nara bigung.. Nara terus terdiam shock, matanya masih menerawang entah

32

kemana. Dan tiba2 saja air matanya menetes dengan sendirinya.. Donghae yang sadar dengan perbuatannya berusaha mendekati Nara, namun Nara malah semakin menjauh darinya. Nara menangis dan berlari keluar dari panggung yang membuat semua orang terdiam tak tahu harus berkata apa.. Setelah sesi itu, konser pun ditutup, di backstage berulang kali Donghae menyalahkan dirinya sendiri karena apa yang telah dilakukannya. Dasar Pabo!! Apa yang baru saja kulakukan?! ucap Donghae sambil memukulmukul kepalanya. YAA, dia pasti sangat shock sekarang kau seharusnya tak melakukan itu, sekarang kau kan Aiden Lee, bukan Lee Donghae ucap Leeteuk yang sejak tadi berada di sampingnya. Apa yang harus aku lakukan? ucap Donghae frustasi. Telepon dia, tanyakan keadaannya.. kali ini sebagai Lee Donghae.. saran Leeteuk. Tanpa menjawab apapun, Donghae langsung mengambil ponselnya dan menghubungi Nara, tapi tak diangkat. Saat ini Nara sedang menangis di dalam taxi dan menyadari ponselnya berdering, saat dia melihatnya dan nama Lee Donghae yang muncul malah membuatnya semakin kencang menangis. 3 kali Donghae berusaha menghubungi Nara namun selalu tak diangkat. Dan akhirnya dia memutuskan untuk segera kembali ke Hotel. Hyung, aku pergi sekarang.. jawab Donghae lalu meninggalkan Leeteuk yang hanya tersenyum geli menatap kepergian Donghae. Katakan padaku, dia benar2 menyukai yeoja itu kan? tanya Sungmin yang sedari tadi memperhatikan Donghae. Menurutmu bagaimana? jawab Leeteuk singkat dan langsung pergi ke ruang ganti. Nara menatap ponselnya dan membukanya, 14 panggilan tak terjawab atas nama Lee Donghae.. Membuat Nara mendesah sedih dan tanpa sadar meneteskan air matanya lagi. Kenapa aku seperti ini? dia hanya suami pura2ku, kami tak memiliki hubungan apapun selain kontrak kerja! kenapa aku merasa sakit saat orang lain menciumku? padahal dia adalah bias-ku yang sangat aku dambakan! Aku pasti benar2 sudah gila! Donghae berlari menuju kamar hotel dan membuka pintu dengan terengah2. Dia berulang kali memanggil nama Nara dan memriksa seluruh ruangan namun tak ada jawaban. Dia berhenti tepat di pintu kamar tidur ketika dia melihat Nara yang meringkuk tertidur di atas ranjang. Oh syukurlah kau baik2 saja ternyata.. Dasar pabo, kenapa tak mengangkat telepon dariku dan membuatku panik seharian ini? ucap Donghae pelan sambil mengusap kepala Nara yang tertidur. Mianhae.. haahh.. lupakan semuanya dan tidurlah.. sesal Donghae setelah cukup lama menatap Nara dan menyelimutinya lalu pergi meninggalkan kamar. Tanpa dia sadari air mata Nara kembali mengalir dengan deras dari pelupuk matanya yang terpejam, beberapa saat kemudian Nara mulai terisak dan mengerubutkan selimut ke atas kepalanya agar suara tangisnya tak didengar Donghae. *** Di sebuah ruangan gelap, seorang yeoja tampak murka dan menendang anak buahnya hingga mereka tersungkur di sudut ruangan.

33

PABO!! SUDAH KUKATAKAN, AKU TAK INGIN KEGAGALAN! teriak si yeoja. Mi-mi-mianhamnida, nona tapi namja itu ternyata sangat ahli berkelahi, dia menghajar kami tanpa ampun.. kami bahkan tak bisa menyentuh yeoja itu.. terang seorang di antara mereka. MWO?? apa ini hanya alasan kalian saja, hah?! Dia bukanlah tipe orang yang suka berkelahi, kurasa dia bahkan tak bisa berkelahi! Jadi jangan berbicara yang tidak2!! Sungguh nona kami tak sedang mencari alasan.. itulah yang terjadi.. ucap namja itu sungguh2. Haah, pergi sekarang dari hadapanku! Aku tak ingin melihat kalian saat ini! N-n-nde, nona.. jawab namja itu patuh dan langsung keluar dari ruangan gelap itu diikuti rekan2nya yang lain. Siapa sebenarnya dirimu Lee Donghae?? kenapa kau bisa melakukan yang bahkan tak pernah kubayangkan bisa kau lakukan? ucap Yeoja itu sambil menatap jendela kecil yang biasa dipandanginya. *** Hari ke-2 honeymoon time.. Pagi harinya Donghae dan Nara menghabiskan sarapan tanpa mengucapkan sepatah katapun. Beberapa kali Donghae mencuri pandang ke arah Nara dari sudut matanya. Karena tak tahan akhirnya dia berdehem untuk mencairkan suasana. Hari ini apa yang ingin kau lakukan? tanya Donghae membuka percakapan. Aku tak ingin kemana2. ucap Nara datar tanpa menatap Donghae. YAA! Apa kau masih marah dengan ci eum, maksudku karena kemarin aku tak menemanimu? ralat Donghae. Anni. Aku baik2 saja. Dan aku tak sedang marah padamu donghae-ssi jadi tak perlu merasa bersalah padaku.. Arraseo? ucap Nara tanpa ekspresi yang membuat Donghae kesal. YAA! Kalau kau tidak marah, kenapa bersikap seperti itu padaku, hah? YAA! memangnya bagaimana seharusnya aku bersikap? aku memang seperti ini! ucap Nara kesal. Sebenarnya kau kenapa? Kau bisa menceritakan masalahmu padaku, bukannya menyimpannya sendiri dan membuat orang kesal sepanjang hari seperi ini! Kau ini kenapa sih? Apa kau merasa bisa memahami perasaanku, hah? kau tak tahu apapun, jadi jangan ikut campur! urus urusanmu sendiri, seperti isi contract itu! ucap Nara emosi lalu meninggalkan Donghae di mejanya. Nara berjalan dengan kesal meninggalkan restoran, namun tiba2 saja seseorang dengan cepat meraih tangannya dan menariknya pergi to be continue

LOVE CONTRACT (Part 3)

34

Judul

: LOVE CONTRACT

Cast

: Lee Donghae Jang Nara Park Shinhye Kim Yoona Kim Sena Yoon Eunhee Member Super Junior lainnya.. Other Cast ( imagine figure )

Genre

: Romance, friendship, family..(tambah sendiri kalo kurang..^^)

35

. MWO? Apa kau sedang ber Ssstt!! Sudah kukatakan tenanglah. Bersikaplah seakan tak ada yang mencurigakan.. ucap Donghae sambil terus merangkul Nara. Arraseo.. Apa kita perlu beracting sekarang? Ide bagus, CHAGIA.. ucap Donghae keras. Nde, chagia ucap Nara manja sambil memeluk pinggang Donghae dan terus berjalan. Donghae dan Nara berjalan semakin cepat dan ketika melewati gang sempit, mereka bersembunyi di antara tumpukan kardus yang tersusun rapi di samping sebuah bangunan. Mereka mengintip dari balik tumpukan kardus itu dan menyaksikan beberapa orang berpakaian hitam kebingungan mencari mereka dan tampak sibuk mengawasi setiap sudut jalanan malam itu. Donghae-ssi, apa kau mengenal mereka? bisik Nara. Anni. jawab Donghae singkat sambil terus mengawasi pergerakan mereka. Apa mereka orang suruhan orangtua kita? Apa mereka ditugaskan untuk memastikan bahwa kita benar2 berbulan madu disini? Entahlah.. tapi itu mungkin saja.. Ahh benar2 menjengkelkan.. Tiba2 saja ponsel Nara berbunyi yang sontak membuatnya terkejut dan tanpa sengaja terjengkal ke samping yang membuatnya ketahuan. Semua mata orang2 itu mengarah padanya dengan pandangan tajam dan garang. Aishhh.. Dasar Nara-pabo! ucap Donghae sambil keluar dari persembunyiannya dan membantu Nara bangun. Orang2 berpakaian hitam itu mulai mendekati mereka, sekarang mereka hanya berjarak kurang dari 10 meter. Siapa kalian? dan apa mau kalian? tanya Donghae dalam bahasa Jepang. TANGKAP MEREKA! Ucap seorang diantaranya yang jelas membuat Donghae terkejut bukan main. Bersiaplah Nara-pabo.. cari sesuatu yang bisa kau jadikan senjata, dan jika tak bisa melawan cepat larilah dan pergi ke hotel.. ucap Donghae tenang. M-MWO? ucap Nara panik. Ppali! lakukan yang kukatakan! Ahh ar-arraseo.. ucap Nara sambil melihat sekitar dan mengambil balok kayu yang dilihatnya di sudut jalan.. Belum sempat Nara dengan keterkejutannya, mereka sudah saling menyerang. Nara mengayunkan balok kayunya pada orang2 yang berusaha menyerangnya dengan setiap keberaniannya. Sedapat mungkin dia melawan. Berbeda halnya dengan Donghae yang seakan sudah sangat mahir berkelahi.. Dia meninju, menendang, menangkis dan membanting lawan yang berusaha menyerangnya, seakan2 dia memang sudah sering melakukannya. Berulang kali Donghae bersalto dan menghujamkan tinjunya untuk melindungi Nara yang seakan2 merupakan target dari penyerangan ini. Sampai pada akhirnya semua lawannya terkapar dan merintih kesakitan karena perlawanan Donghae. Donghae beranjak mengambil tasnya yang

36

sejak tadi tergeletak di tepi gang. Donghae-ssi.. kwaenchanayo? tanya Nara yang terlihat shock dan masih menggenggam balok kayu dengan gemetar di tangannya. Donghae hanya tersenyum, namun senyumnya hilang seketika saat dia melihat seorang diantara mereka sempat bangkit dan mengeluarkan pisau lipat tepat di belakang Nara. Donghae segera berlari menyelamatkan Nara namun JLEEP!! Darah mengucur dan menetes ke aspal yang hitam.. Donghae masih terus memeluk Nara dan menahan pisau dengan tangan kirinya yang membuat tangannya mengucurkan darah. Donghae menghempaskan pisau itu dan langsung memukul dada orang itu dengan tangannya yang bebas dan membuatnya tersungkur di sudut gang serta memuntahkan darah. Orang2 yang menyerang mereka segera kabur tanpa berkata apapun. Yang jelas saja membuat Donghae kesal dan marah. YAA, tak usah memikirkanku.. lihat wajahmu! kau seperti seekor anak kucing yang ketakutan.. Kwaenchanayo? tanya Donghae kalem. Nara yang masih shock tak dapat berkata apapun dan hanya terdiam dengan wajah yang semakin pucat.. YAA, Jang Nara! Kwanchanayo?! tanya Donghae khawatir sambil mengankat wajah Nara ke arahnya. N-n-nde.. ucap Nara terbata2 dengan tubuh yang masih gemetar. Hah.. desah Donghae sambil mengambil balok kayu yang sejak tadi dipegangnya dan membuangnya ke sudut gang. Kajja, kita pergi sekarang.. ucap Donghae yang masih mengkhawatirkan Nara. Chakkaman. Anniyo! lihat tanganmu! pekik Nara panik saat melihat darah yang terus mengucur dari tangan Donghae. Kwaenchana.. tak perlu khawatir, ini hanya luka kecil, kajja.. ucap Donghae menenangkan. Luka kecil katamu?! ini sangat parah! lukamu pasti sangat dalam! ucap Nara makin panik sambil mencari sesuatu dari tasnya. Anniyo.. DIAM!! bentak Nara tanpa sadar terus meneteskan air mata dari pelupuk mata indahnya. Donghae begitu tertegun melihat Nara yang menangis di hadapannya untuk yang pertama kali. Tanpa suara Nara membalut telapak tangan Donghae dengan saputangannya dengan hati2 dan terus menangis. Kajja, kita harus ke rumah sakit sekarang.. ucap Nara dengan wajah yang masih memerah dipenuhi air mata padanya yang masih tertegun menatap Nara. Ppali! isak Nara yang tak kuasa menahan tangisnya. Donghae langsung menarik Nara ke dalam pelukannya dan mengusap rambutnya dengan tangannya yang bebas, berusaha menenangkannya.. Kwaenchana.. jinnja.. bisik Donghae di sela2 pelukannya yang justru membuat Nara menangis sejadi2nya. ***

37

Di kamar Donghae dan Nara hotel World, Jepang. Donghae sedang duduk di sofa dengan menyalakan TV sambil terus-menerus menghubungi seseorang. Lukanya sudah diperban dan mendapatkan perawatan di rumah sakit sehingga dia diijinkan kembali ke hotel malam itu juga. Apa kau sudah bisa menghubungi mereka, Donghae-ssi? tanya Nara yang datang dengan membawa dua cangkir coklat panas di tangannya. Anni. Bahkan orangtuamu-pun tak bisa dihubungi.. ucap Donghae frustasi. Jika ini benar ulah mereka, maka ini sudah benar2 keterlaluan! ucap Nara geram. Anni. Aku yakin ini bukanlah rencana mereka,kau lihat sendiri kan tadi? mereka ingin membunuhm, emm.. maksudku kita, nde, membunuh kita ralat Donghae. Arra.. Wajah mereka.. ucap Nara yang masih terbayang ekspresi orang2 yang tadi menyerangnya. Ahh Sudahlah! Tak perlu takut, kau lihat sendiri kan? aku bisa menghajar mereka sampai babak belur! mereka tak akan berani menyerang kita lagi.. ucap Donghae menenangkan. Tapi tetap saja apa motif mereka? Aku bahkan juga tak merasa punya masalah dengan mereka! Anni! Aku bahkan baru pertama kali datang ke Jepang! Aku tak tahu.. Tapi kau tenang saja, aku akan melindungimu.. ucap Donghae sungguh2 yang membuat Nara bisa sedikit tersenyum lega. Gumawo.. ucap Nara tulus. Ahh.. kau lupa? Di contract dijelaskan bahwa sebagai istriku, hakmu adalah mendapat perlindungan. Aku tak akan melanggarnya.. ucap Donghae yang langsung membuat ekspresi Nara berubah seketika. Ahh.. ternyata dia menolongku karena masih bagian dari contract! kupikir dia tulus, huuh menyebalkan! Percuma saja aku mengkhawatirkannya setengah mati! omel Nara dalam hati.. YAA, kenapa ekspresimu berubah begitu hah? tanya Donghae yang heran sambil menyeruput coklat panasnya. Anni. Bukan apa2. jawab Nara datar dan langsung bangkit meninggalkan Donghae menuju kamar.. Donghae hanya bisa terheran2 dengan perubahan sikap Nara yang tiba2 itu.. Apa aku mengucapkan sesuatu yang salah? Kenapa dia seperti itu? Dasar yeoja aneh.. ucap Donghae sambil meneruskan menonton acara TV dan menyeruput coklat panasnya lagi.. #Pukul 2.00 a.m Japanese Time. Nara merasa haus dan terbangun dari tidurnya, dia berjalan menuju dapur kecil di kamar hotelnya untuk mengambil minum. Saat melewati ruang tengah dia melihat Donghae yang tertidur pulas di sofa dengan TV yang masih menyala. Nara kembali ke kamar dan mengambil selimut lalu menyelimutkannya pada Donghae yang benar2 terlelap itu.. Untuk sesaat Nara menatap wajah Donghae yang tertidur, YAA, kenapa saat tidur dia terlihat manis sekali? Dia terlihat seperti bayi.. Huuh! Pabo! Apa yang sedang kupikirkan? Sadar Jang Nara! Ingat siapa dia! Jangan terpancing dengan wajah polosnya! rutuk Nara dalam hati..

38

Nara bangkit dan mematikan TV lalu mengambil segelas air putih serta membawanya ke kamar. Pagi harinya, Donghae terbangun ketika mendengar dering dari ponselnya.. Yeoboseo.. ucap Donghae malas. YAA, pengantin baru!! Apa yang kau lakukan semalam dengan istri pura2mu itu hah? kenapa sudah sesiang ini balum bangun juga? Hahaha.. goda Leeteuk di ujung sana. YAA!! Bukan seperti itu! Huuhh ada apa, hyung? tumben sekali kau menelponku pagi2 begini.. Hahaha itulah dirimu! selalu to the point, tak bisakah kau berbasa-basi sedikit, hah? Geurae.. Aku punya info untukmu.. Aku tahu jika kau mengambil libur dari aktivitas Saphire Blue untuk beberapa hari ke depan, tapi aku ingin mengatakan bahwa sekarang kami sedang menuju ke Jepang juga untuk perform di Tokyo, karena kupikir itu pasti tak akan menyita banyak harimu jadi aku mengajakmu.. Apa kau mau ikut bergabung? Ahh jinnja? Tentu saja aku mau!! Kau beritahu saja tempatnya, nanti akan kupastikan bahwa aku tiba sebelum konser diadakan.. ucap Donghae begitu antusias. Haha sudah kuduga. Ehh, bagaimana dengan Jang Nara? Dia tak tahu hal ini kan? Kau tak perlu khawatir, aku akan mengurus hal itu, gumawo hyung.. karena telah mengajakku.. Ahh,, nde. Sampai bertemu nanti. TUUTT.. sambungan diputus. Saat ini Donghae dan Nara sedang menikmati sarapan di restoran hotel dengan diam tanpa pembicaraan apapun. YAA, sampai kapan kau akan menggunakan modus hening-mu itu hah? ucap Donghae yang tak tahan terus diabaikan seperti itu. Ehh kau juga diam saja, jadi kenapa harus aku yang memulai pembicaraan? ucap Nara datar sambil terus memakan sarapannya. Aishh kau benar2 menyebalkan! ucap Donghae sambil memasukkan roti isi berukuran besar ke dalam mulutnya dengan tampang kesal. Donghae-ssi apa yang akan kita lakukan 3 hari selama kita disini? tanya Nara setelah selesai dengan sarapannya. Ahh.. terserah. Aku sudah hafal dengan Jepang, jadi kuberikan kesempatan padamu untuk memilih apapun yang ingin kau lakukan. Jinnja? Hmmt.. aku ingin mengunjungi tempat2 disini.. ucap Nara antusias dengan menunjukkan buku yang berisi panduan wisata di Jepang. Ahh sudah ku katakan terserah apa maumu.. tapi kau harus pergi sendiri hari ini.. karena aku ingin pergi ke tempat seorang temanku yang tinggal di luar kota hari ini. Mian. ucap Donghae datar yang langsung membuat Nara mengerucutkan bibirnya karena kecewa. Apa kau sedih tak bisa pergi denganku? YAA, Anni! Aku akan pergi sendiri dan menikmati setiap waktu yang kumiliki tanpa ada pengganggu di sekitarku! ucap Nara kesal sambil bangkit dan meninggalkan Donghae sendiri di mejanya. Mianhae Jebal Aku tahu kau pasti sangat kecewa Tapi aku tetap tak bisa memberitahumu apa yang sebenarnya aku kerjakan.. Jadi nikmatilah liburanmu Jang

39

Nara.. ucap Donghae pelan sambil melihat Nara yang sudah berjalan pergi meninggalkannya. Pukul 10.00 a.m. di sebuah aula konser kota Tokyo. Donghae masuk ke dalam ruang ganti untuk artist dan disambut dengan pelukan teman2 satu grupnya.. Mereka tampak sangat menyesal karena tak bisa menghadiri pernikahan Donghae dua hari yang lalu. Tak apa.. Sungguh. Itu kan bukan pernikahan sungguhan.. tak perlu merasa tak enak hati padaku seperti itu.. ucap Donghae kalem pada teman2nya. Wuaa tapi ku dengar dari Leeteuk, istri pura2mu sangat cantik.. benar begitu? aku harus berkenalan dengannya suatu saat nanti.. goda Sungmin yang hanya dibalas senyuman oleh Donghae. Menurutku dia biasa saja.. tak secantik Song Hye Kyo.. ucap Donghae datar. Wuaa.. dia pasti sangat cantik! ini kali pertama kau membandingkan seorang yeoja dengan Song Hye Kyo, idolamu.. Wuaa.. membuat penasaran saja.. Hahaha goda Ryeowook yang sukses membuat Donghae kesal dan membuat semua yang melihatnya tertawa.. Di tempat lain di Tokyo, Nara sedang berjalan2 seorang diri dengan sesekali melihat buku panduannya agar dia tak tersesat. Sampai di persimpangan jalan dia tak sengaja melihat poster besar yang isinya tentang konser Saphire Blue di Tokyo. Nara yang kegirangan langsung mengeluarkan poselnya dan menghubungi seseorang. Di konser Saphire Blue. Penonton yang tak sabar meneriakkan kata SAPHIRE BLUE dengan keras dan bersemangat menyambut idolanya yang akan segera naik ke panggung. Di backstage, Donghae sedang gelisah dan berulang kali berusaha mnghubungi ponsel Nara tapi tak juga diangkat. Apa dia masih marah padaku? kenapa tak mau mangangkat teleponku? ucap Donghae gelisah. Sedangkan Nara sendiri sedang asyik mengayunkan lightstick birunya sambil meneriakkan SAPHIRE BLUE bersamaan dengan penonton lainnya sehingga tidak mendengar ponselnya yang sedari tadi berdering. Ya, Nara memang memutuskan menonton Saphire Blue untuk menghabiskan waktunya hari ini. Karena sebenarnya dia dan kedua sahabatnya merupakan fangirl dari boyband ini.. Donghae-ssi apa yang kau lakukan? sudah saatnya kita perform. Kajja! ucap Leeteuk sambil menghampiri Donghae.. Huuhh nde.. ucap Donghae pasrah sambil memakai topeng khas-nya dan berjalan mengikuti Leeteuk ke balik layar panggung. Saphire Blue membuka konser dengan membawakan lagu HIT-nya yang berjudul Baby, You Make Me Crazy yang sukses membuat para fans yang rata2 yeoja itu berteriak histeris memanggil nama mereka. Aiden Lee!! Saranghae! teriak Nara diantara kerumunan meneriakkan bias-nya. Saat sesi konser berikutnya, para personil mulai memperkenalkan diri mereka dengan nama panggungnya masing2, membuat para fans semakin histeris setiap nama biasnya

40

disebut di atas panggung.. Konser berdurasi 4 jam itu berjalan dengan meriah dan mengesankan, sampai di sesi terakhir, si pembawa acara memberikan kejutan pada para fans yang sungguh tak diduga. Pada konser Saphire Blue kali ini, kami akan memberikan kesempatan pada seseorang yang beruntung untuk maju dan mendapatkan ciuman dari Steve Choi (Siwon).. kontan saja perkataan Host itu membuat para fans, utamanya yeoja berteriak histeris dan sangat antusias! (Siapa juga yang nolak? gw juga mau kalee!! haha^^) Baiklah aku akan melempar boneka teddy kecil ini.. dan siapa yang mendapatkannya bisa maju untuk mendapatkan kado special dari Steve Choi! kalian mengerti? Boneka itupun di lempar dan Ya! Nara dengan sigap menangkapnya dan langsung memeluknya dengan girang. Aku dapat! Aku dapat! teriak Nara kegirangan di antara penonton yang lain. Baiklah.. kau.. nona berbaju cokelat, tolong maju sekarang untuk menerima hadiahmu..!! teriak sang Host bersemangat yang dibalas teriakan histeris dari ratusan penonton lain. Nara berjalan maju ke atas panggung dengan dibantu petugas keamanan. Begitu terkejutnya Donghae ketika melihat Nara-lah yang beruntung mendapatkan hadiah dari Siwon, yang berarti Nara-lah yang akan dicium Siwon! Leeteuk dan Yesung yang mengenali Nara langsung saling berpandangan karena terkejut, dan melirik Donghae yang terlihat begitu kesal namun tetap diam tak bisa berbuat apa2. baiklah Nona siapa namamu? tanya si Host. Jang Nara.. namaku Jang Nara.. ucap Nara yang terlihat sangat senang. Mendengar nama itu sontak membuat personil lain terkejut, mereka memang belum pernah bertemu dengan Nara, tapi di Jepang, nama Jang Nara pasti hanya Nara, yang tak lain istri pura2 Donghae! yang lainnya mulai melakukan hal yang sama seperti Leeteuk dan Yesung, menatap Donghae yang sejak tadi diam menahan kekesalan. Baiklah.. Steve Choi, sekarang berikan hadiahmu untuk gadis cantik ini ucap si Host begitu bersemangat. Dengan ragu Siwon maju ke depan menghampiri Nara. Sesekali dia menatap Donghae dan terlihat tak enak hati. Sekalipun penikahan Donghae hanya pura2, tapi tetap saja.. Jang Nara adalah istri Donghae.. Bagaimana bisa dia mencium istri sahabatnya sendiri di hadapannya pula! Tapi mereka sama sekali tak punya pilihan! Jika Donghae mencegahnya maka identitasnya akan terbongkar! Donghae memilih memalingkan wajahnya ke sisi lain panggung agar tak menyaksikan adegan itu. Siwon sudah berhadapan dengan Nara, mereka sudah sangat dekat dan Tunggu! ucap Nara tiba2 yang membuat Siwon terkejut dan menjauhkan wajahnya dari Nara. Iya, nona ada apa? tanya si Host penasaran. Hmmmt.. bolehkan aku memilih dengan siapa aku ingin diberi hadiah? tanya Nara tiba2 yang membuat semua orang bingung.. Ahh apa maksudmu, nona? tanya si Host yang tak mengerti.

41

Ahh begini, sebenarnya aku sudah menikah. Tapi karena aku sangat mengidolakan Aiden Lee, bolehkah dia saja yang memberiku hadiah? Aku hanya minta dia memelukku saja kok Kupikir suamiku juga tak akan suka jika ada laki2 lain yang menciumku..Kalau hanya sebuah pelukan kurasa dia tak apa2.. ungkap Nara di depan panggung yang membuat semua fans terkejut sekaligus gembira. Ucapan Nara jelas membuat Donghae terkejut bukan main, dia menatap Nara tanpa berpaling sedikitpun. Sedangkan member lain terlihat tersenyum lega mendengar permintaan Nara. Ahh jadi begitu rupanya, oh baiklah kalau memang itu maumu.. Aiden Lee tolong berikan pelukan hangat untuk fans kita yang manis ini.. ucap si Host dengan semangat yang disambut riuh sorak para penonton. Siwon mundur dan menepuk pundak Donghae ketika mereka berpapasan, Kau beruntung.. Dia ternyata sangat mempedulikanmu.. bisik Siwon yang hanya dibalas senyuman oleh Donghae. Donghae terus berjalan ke depan panggung menghadap ke arah Nara. Nara yang sangat gembira terus-menerus memamerkan lesung pipitnya pada Donghae. Kau yakin hanya ingin pelukan? tanya Donghae tiba2. Ya,.. ucap Nara gembira. Seberapa besar kau menyukaiku? tanya Donghae lagi. Sejak awal debutmu di Saphire Blue aku sudah menjadi fans-mu.. tapi aku tak tahu seberapa besar itu. ungkap Nara. Baiklah cepat peluk dia Aiden Lee ucap si Host tak sabar. Donghae terus menatap Nara, sampai tiba2 saja dia meraih wajah Nara dan memciumnya dengan sungguh2 di atas panggung yang jelas saja membuat semua orang terkesiap dan terkejut! Nara yang masih terkejut tak dapat berbuat apapun dan hanya terdiam. Donghae menciumnya semakin dalam dan tiba2 saja Nara teringat akan ciuman Donghae pada malam saat dia mabuk, dan adegan2 itu mulai muncul lagi dalam pikirannya. Seketika itu Nara tersadar dan berusaha melepaskan diri dengan mendorong tubuh Donghae ke belakang. Donghae yang terkejut hanya menatap Nara bigung.. Nara terus terdiam shock, matanya masih menerawang entah kemana. Dan tiba2 saja air matanya menetes dengan sendirinya.. Donghae yang sadar dengan perbuatannya berusaha mendekati Nara, namun Nara malah semakin menjauh darinya. Nara menangis dan berlari keluar dari panggung yang membuat semua orang terdiam tak tahu harus berkata apa.. Setelah sesi itu, konser pun ditutup, di backstage berulang kali Donghae menyalahkan dirinya sendiri karena apa yang telah dilakukannya. Dasar Pabo!! Apa yang baru saja kulakukan?! ucap Donghae sambil memukulmukul kepalanya. YAA, dia pasti sangat shock sekarang kau seharusnya tak melakukan itu, sekarang kau kan Aiden Lee, bukan Lee Donghae ucap Leeteuk yang sejak tadi berada di sampingnya. Apa yang harus aku lakukan? ucap Donghae frustasi. Telepon dia, tanyakan keadaannya.. kali ini sebagai Lee Donghae.. saran Leeteuk. Tanpa menjawab apapun, Donghae langsung mengambil ponselnya dan menghubungi

42

Nara, tapi tak diangkat. Saat ini Nara sedang menangis di dalam taxi dan menyadari ponselnya berdering, saat dia melihatnya dan nama Lee Donghae yang muncul malah membuatnya semakin kencang menangis. 3 kali Donghae berusaha menghubungi Nara namun selalu tak diangkat. Dan akhirnya dia memutuskan untuk segera kembali ke Hotel. Hyung, aku pergi sekarang.. jawab Donghae lalu meninggalkan Leeteuk yang hanya tersenyum geli menatap kepergian Donghae. Katakan padaku, dia benar2 menyukai yeoja itu kan? tanya Sungmin yang sedari tadi memperhatikan Donghae. Menurutmu bagaimana? jawab Leeteuk singkat dan langsung pergi ke ruang ganti. Nara menatap ponselnya dan membukanya, 14 panggilan tak terjawab atas nama Lee Donghae.. Membuat Nara mendesah sedih dan tanpa sadar meneteskan air matanya lagi. Kenapa aku seperti ini? dia hanya suami pura2ku, kami tak memiliki hubungan apapun selain kontrak kerja! kenapa aku merasa sakit saat orang lain menciumku? padahal dia adalah bias-ku yang sangat aku dambakan! Aku pasti benar2 sudah gila! Donghae berlari menuju kamar hotel dan membuka pintu dengan terengah2. Dia berulang kali memanggil nama Nara dan memriksa seluruh ruangan namun tak ada jawaban. Dia berhenti tepat di pintu kamar tidur ketika dia melihat Nara yang meringkuk tertidur di atas ranjang. Oh syukurlah kau baik2 saja ternyata.. Dasar pabo, kenapa tak mengangkat telepon dariku dan membuatku panik seharian ini? ucap Donghae pelan sambil mengusap kepala Nara yang tertidur. Mianhae.. haahh.. lupakan semuanya dan tidurlah.. sesal Donghae setelah cukup lama menatap Nara dan menyelimutinya lalu pergi meninggalkan kamar. Tanpa dia sadari air mata Nara kembali mengalir dengan deras dari pelupuk matanya yang terpejam, beberapa saat kemudian Nara mulai terisak dan mengerubutkan selimut ke atas kepalanya agar suara tangisnya tak didengar Donghae. *** Di sebuah ruangan gelap, seorang yeoja tampak murka dan menendang anak buahnya hingga mereka tersungkur di sudut ruangan. PABO!! SUDAH KUKATAKAN, AKU TAK INGIN KEGAGALAN! teriak si yeoja. Mi-mi-mianhamnida, nona tapi namja itu ternyata sangat ahli berkelahi, dia menghajar kami tanpa ampun.. kami bahkan tak bisa menyentuh yeoja itu.. terang seorang di antara mereka. MWO?? apa ini hanya alasan kalian saja, hah?! Dia bukanlah tipe orang yang suka berkelahi, kurasa dia bahkan tak bisa berkelahi! Jadi jangan berbicara yang tidak2!! Sungguh nona kami tak sedang mencari alasan.. itulah yang terjadi.. ucap namja itu sungguh2. Haah, pergi sekarang dari hadapanku! Aku tak ingin melihat kalian saat ini! N-n-nde, nona.. jawab namja itu patuh dan langsung keluar dari ruangan gelap itu diikuti rekan2nya yang lain. Siapa sebenarnya dirimu Lee Donghae?? kenapa kau bisa melakukan yang bahkan tak pernah kubayangkan bisa kau lakukan? ucap Yeoja itu sambil menatap jendela kecil yang biasa dipandanginya.

43

*** Hari ke-2 honeymoon time.. Pagi harinya Donghae dan Nara menghabiskan sarapan tanpa mengucapkan sepatah katapun. Beberapa kali Donghae mencuri pandang ke arah Nara dari sudut matanya. Karena tak tahan akhirnya dia berdehem untuk mencairkan suasana. Hari ini apa yang ingin kau lakukan? tanya Donghae membuka percakapan. Aku tak ingin kemana2. ucap Nara datar tanpa menatap Donghae. YAA! Apa kau masih marah dengan ci eum, maksudku karena kemarin aku tak menemanimu? ralat Donghae. Anni. Aku baik2 saja. Dan aku tak sedang marah padamu donghae-ssi jadi tak perlu merasa bersalah padaku.. Arraseo? ucap Nara tanpa ekspresi yang membuat Donghae kesal. YAA! Kalau kau tidak marah, kenapa bersikap seperti itu padaku, hah? YAA! memangnya bagaimana seharusnya aku bersikap? aku memang seperti ini! ucap Nara kesal. Sebenarnya kau kenapa? Kau bisa menceritakan masalahmu padaku, bukannya menyimpannya sendiri dan membuat orang kesal sepanjang hari seperi ini! Kau ini kenapa sih? Apa kau merasa bisa memahami perasaanku, hah? kau tak tahu apapun, jadi jangan ikut campur! urus urusanmu sendiri, seperti isi contract itu! ucap Nara emosi lalu meninggalkan Donghae di mejanya. Nara berjalan dengan kesal meninggalkan restoran, namun tiba2 saja seseorang dengan cepat meraih tangannya dan menariknya pergi to be continue

LOVE CONTRACT (Part 3)


Mei19

44

Judul

: LOVE CONTRACT

Cast

: Lee Donghae Jang Nara Park Shinhye Kim Yoona Kim Sena Yoon Eunhee Member Super Junior lainnya.. Other Cast ( imagine figure )

Genre

: Romance, friendship, family..(tambah sendiri kalo kurang..^^)

45

. MWO? Apa kau sedang ber Ssstt!! Sudah kukatakan tenanglah. Bersikaplah seakan tak ada yang mencurigakan.. ucap Donghae sambil terus merangkul Nara. Arraseo.. Apa kita perlu beracting sekarang? Ide bagus, CHAGIA.. ucap Donghae keras. Nde, chagia ucap Nara manja sambil memeluk pinggang Donghae dan terus berjalan. Donghae dan Nara berjalan semakin cepat dan ketika melewati gang sempit, mereka bersembunyi di antara tumpukan kardus yang tersusun rapi di samping sebuah bangunan. Mereka mengintip dari balik tumpukan kardus itu dan menyaksikan beberapa orang berpakaian hitam kebingungan mencari mereka dan tampak sibuk mengawasi setiap sudut jalanan malam itu. Donghae-ssi, apa kau mengenal mereka? bisik Nara. Anni. jawab Donghae singkat sambil terus mengawasi pergerakan mereka. Apa mereka orang suruhan orangtua kita? Apa mereka ditugaskan untuk memastikan bahwa kita benar2 berbulan madu disini? Entahlah.. tapi itu mungkin saja.. Ahh benar2 menjengkelkan.. Tiba2 saja ponsel Nara berbunyi yang sontak membuatnya terkejut dan tanpa sengaja terjengkal ke samping yang membuatnya ketahuan. Semua mata orang2 itu mengarah padanya dengan pandangan tajam dan garang. Aishhh.. Dasar Nara-pabo! ucap Donghae sambil keluar dari persembunyiannya dan membantu Nara bangun. Orang2 berpakaian hitam itu mulai mendekati mereka, sekarang mereka hanya berjarak kurang dari 10 meter. Siapa kalian? dan apa mau kalian? tanya Donghae dalam bahasa Jepang. TANGKAP MEREKA! Ucap seorang diantaranya yang jelas membuat Donghae terkejut bukan main. Bersiaplah Nara-pabo.. cari sesuatu yang bisa kau jadikan senjata, dan jika tak bisa melawan cepat larilah dan pergi ke hotel.. ucap Donghae tenang. M-MWO? ucap Nara panik. Ppali! lakukan yang kukatakan! Ahh ar-arraseo.. ucap Nara sambil melihat sekitar dan mengambil balok kayu yang dilihatnya di sudut jalan.. Belum sempat Nara dengan keterkejutannya, mereka sudah saling menyerang. Nara mengayunkan balok kayunya pada orang2 yang berusaha menyerangnya dengan setiap keberaniannya. Sedapat mungkin dia melawan. Berbeda halnya dengan Donghae yang seakan sudah sangat mahir berkelahi.. Dia meninju, menendang, menangkis dan membanting lawan yang berusaha menyerangnya, seakan2 dia memang sudah sering melakukannya. Berulang kali Donghae bersalto dan menghujamkan tinjunya untuk melindungi Nara yang seakan2 merupakan target dari penyerangan ini. Sampai pada akhirnya semua lawannya terkapar dan merintih kesakitan karena perlawanan Donghae. Donghae beranjak mengambil tasnya yang sejak tadi tergeletak di tepi gang. Donghae-ssi.. kwaenchanayo? tanya Nara yang terlihat shock dan masih

46

menggenggam balok kayu dengan gemetar di tangannya. Donghae hanya tersenyum, namun senyumnya hilang seketika saat dia melihat seorang diantara mereka sempat bangkit dan mengeluarkan pisau lipat tepat di belakang Nara. Donghae segera berlari menyelamatkan Nara namun JLEEP!! Darah mengucur dan menetes ke aspal yang hitam.. Donghae masih terus memeluk Nara dan menahan pisau dengan tangan kirinya yang membuat tangannya mengucurkan darah. Donghae menghempaskan pisau itu dan langsung memukul dada orang itu dengan tangannya yang bebas dan membuatnya tersungkur di sudut gang serta memuntahkan darah. Orang2 yang menyerang mereka segera kabur tanpa berkata apapun. Yang jelas saja membuat Donghae kesal dan marah. YAA, tak usah memikirkanku.. lihat wajahmu! kau seperti seekor anak kucing yang ketakutan.. Kwaenchanayo? tanya Donghae kalem. Nara yang masih shock tak dapat berkata apapun dan hanya terdiam dengan wajah yang semakin pucat.. YAA, Jang Nara! Kwanchanayo?! tanya Donghae khawatir sambil mengankat wajah Nara ke arahnya. N-n-nde.. ucap Nara terbata2 dengan tubuh yang masih gemetar. Hah.. desah Donghae sambil mengambil balok kayu yang sejak tadi dipegangnya dan membuangnya ke sudut gang. Kajja, kita pergi sekarang.. ucap Donghae yang masih mengkhawatirkan Nara. Chakkaman. Anniyo! lihat tanganmu! pekik Nara panik saat melihat darah yang terus mengucur dari tangan Donghae. Kwaenchana.. tak perlu khawatir, ini hanya luka kecil, kajja.. ucap Donghae menenangkan. Luka kecil katamu?! ini sangat parah! lukamu pasti sangat dalam! ucap Nara makin panik sambil mencari sesuatu dari tasnya. Anniyo.. DIAM!! bentak Nara tanpa sadar terus meneteskan air mata dari pelupuk mata indahnya. Donghae begitu tertegun melihat Nara yang menangis di hadapannya untuk yang pertama kali. Tanpa suara Nara membalut telapak tangan Donghae dengan saputangannya dengan hati2 dan terus menangis. Kajja, kita harus ke rumah sakit sekarang.. ucap Nara dengan wajah yang masih memerah dipenuhi air mata padanya yang masih tertegun menatap Nara. Ppali! isak Nara yang tak kuasa menahan tangisnya. Donghae langsung menarik Nara ke dalam pelukannya dan mengusap rambutnya dengan tangannya yang bebas, berusaha menenangkannya.. Kwaenchana.. jinnja.. bisik Donghae di sela2 pelukannya yang justru membuat Nara menangis sejadi2nya. *** Di kamar Donghae dan Nara hotel World, Jepang.

47

Donghae sedang duduk di sofa dengan menyalakan TV sambil terus-menerus menghubungi seseorang. Lukanya sudah diperban dan mendapatkan perawatan di rumah sakit sehingga dia diijinkan kembali ke hotel malam itu juga. Apa kau sudah bisa menghubungi mereka, Donghae-ssi? tanya Nara yang datang dengan membawa dua cangkir coklat panas di tangannya. Anni. Bahkan orangtuamu-pun tak bisa dihubungi.. ucap Donghae frustasi. Jika ini benar ulah mereka, maka ini sudah benar2 keterlaluan! ucap Nara geram. Anni. Aku yakin ini bukanlah rencana mereka,kau lihat sendiri kan tadi? mereka ingin membunuhm, emm.. maksudku kita, nde, membunuh kita ralat Donghae. Arra.. Wajah mereka.. ucap Nara yang masih terbayang ekspresi orang2 yang tadi menyerangnya. Ahh Sudahlah! Tak perlu takut, kau lihat sendiri kan? aku bisa menghajar mereka sampai babak belur! mereka tak akan berani menyerang kita lagi.. ucap Donghae menenangkan. Tapi tetap saja apa motif mereka? Aku bahkan juga tak merasa punya masalah dengan mereka! Anni! Aku bahkan baru pertama kali datang ke Jepang! Aku tak tahu.. Tapi kau tenang saja, aku akan melindungimu.. ucap Donghae sungguh2 yang membuat Nara bisa sedikit tersenyum lega. Gumawo.. ucap Nara tulus. Ahh.. kau lupa? Di contract dijelaskan bahwa sebagai istriku, hakmu adalah mendapat perlindungan. Aku tak akan melanggarnya.. ucap Donghae yang langsung membuat ekspresi Nara berubah seketika. Ahh.. ternyata dia menolongku karena masih bagian dari contract! kupikir dia tulus, huuh menyebalkan! Percuma saja aku mengkhawatirkannya setengah mati! omel Nara dalam hati.. YAA, kenapa ekspresimu berubah begitu hah? tanya Donghae yang heran sambil menyeruput coklat panasnya. Anni. Bukan apa2. jawab Nara datar dan langsung bangkit meninggalkan Donghae menuju kamar.. Donghae hanya bisa terheran2 dengan perubahan sikap Nara yang tiba2 itu.. Apa aku mengucapkan sesuatu yang salah? Kenapa dia seperti itu? Dasar yeoja aneh.. ucap Donghae sambil meneruskan menonton acara TV dan menyeruput coklat panasnya lagi.. #Pukul 2.00 a.m Japanese Time. Nara merasa haus dan terbangun dari tidurnya, dia berjalan menuju dapur kecil di kamar hotelnya untuk mengambil minum. Saat melewati ruang tengah dia melihat Donghae yang tertidur pulas di sofa dengan TV yang masih menyala. Nara kembali ke kamar dan mengambil selimut lalu menyelimutkannya pada Donghae yang benar2 terlelap itu.. Untuk sesaat Nara menatap wajah Donghae yang tertidur, YAA, kenapa saat tidur dia terlihat manis sekali? Dia terlihat seperti bayi.. Huuh! Pabo! Apa yang sedang kupikirkan? Sadar Jang Nara! Ingat siapa dia! Jangan terpancing dengan wajah polosnya! rutuk Nara dalam hati.. Nara bangkit dan mematikan TV lalu mengambil segelas air putih serta membawanya ke kamar.

48

Pagi harinya, Donghae terbangun ketika mendengar dering dari ponselnya.. Yeoboseo.. ucap Donghae malas. YAA, pengantin baru!! Apa yang kau lakukan semalam dengan istri pura2mu itu hah? kenapa sudah sesiang ini balum bangun juga? Hahaha.. goda Leeteuk di ujung sana. YAA!! Bukan seperti itu! Huuhh ada apa, hyung? tumben sekali kau menelponku pagi2 begini.. Hahaha itulah dirimu! selalu to the point, tak bisakah kau berbasa-basi sedikit, hah? Geurae.. Aku punya info untukmu.. Aku tahu jika kau mengambil libur dari aktivitas Saphire Blue untuk beberapa hari ke depan, tapi aku ingin mengatakan bahwa sekarang kami sedang menuju ke Jepang juga untuk perform di Tokyo, karena kupikir itu pasti tak akan menyita banyak harimu jadi aku mengajakmu.. Apa kau mau ikut bergabung? Ahh jinnja? Tentu saja aku mau!! Kau beritahu saja tempatnya, nanti akan kupastikan bahwa aku tiba sebelum konser diadakan.. ucap Donghae begitu antusias. Haha sudah kuduga. Ehh, bagaimana dengan Jang Nara? Dia tak tahu hal ini kan? Kau tak perlu khawatir, aku akan mengurus hal itu, gumawo hyung.. karena telah mengajakku.. Ahh,, nde. Sampai bertemu nanti. TUUTT.. sambungan diputus. Saat ini Donghae dan Nara sedang menikmati sarapan di restoran hotel dengan diam tanpa pembicaraan apapun. YAA, sampai kapan kau akan menggunakan modus hening-mu itu hah? ucap Donghae yang tak tahan terus diabaikan seperti itu. Ehh kau juga diam saja, jadi kenapa harus aku yang memulai pembicaraan? ucap Nara datar sambil terus memakan sarapannya. Aishh kau benar2 menyebalkan! ucap Donghae sambil memasukkan roti isi berukuran besar ke dalam mulutnya dengan tampang kesal. Donghae-ssi apa yang akan kita lakukan 3 hari selama kita disini? tanya Nara setelah selesai dengan sarapannya. Ahh.. terserah. Aku sudah hafal dengan Jepang, jadi kuberikan kesempatan padamu untuk memilih apapun yang ingin kau lakukan. Jinnja? Hmmt.. aku ingin mengunjungi tempat2 disini.. ucap Nara antusias dengan menunjukkan buku yang berisi panduan wisata di Jepang. Ahh sudah ku katakan terserah apa maumu.. tapi kau harus pergi sendiri hari ini.. karena aku ingin pergi ke tempat seorang temanku yang tinggal di luar kota hari ini. Mian. ucap Donghae datar yang langsung membuat Nara mengerucutkan bibirnya karena kecewa. Apa kau sedih tak bisa pergi denganku? YAA, Anni! Aku akan pergi sendiri dan menikmati setiap waktu yang kumiliki tanpa ada pengganggu di sekitarku! ucap Nara kesal sambil bangkit dan meninggalkan Donghae sendiri di mejanya. Mianhae Jebal Aku tahu kau pasti sangat kecewa Tapi aku tetap tak bisa memberitahumu apa yang sebenarnya aku kerjakan.. Jadi nikmatilah liburanmu Jang Nara.. ucap Donghae pelan sambil melihat Nara yang sudah berjalan pergi meninggalkannya.

49

Pukul 10.00 a.m. di sebuah aula konser kota Tokyo. Donghae masuk ke dalam ruang ganti untuk artist dan disambut dengan pelukan teman2 satu grupnya.. Mereka tampak sangat menyesal karena tak bisa menghadiri pernikahan Donghae dua hari yang lalu. Tak apa.. Sungguh. Itu kan bukan pernikahan sungguhan.. tak perlu merasa tak enak hati padaku seperti itu.. ucap Donghae kalem pada teman2nya. Wuaa tapi ku dengar dari Leeteuk, istri pura2mu sangat cantik.. benar begitu? aku harus berkenalan dengannya suatu saat nanti.. goda Sungmin yang hanya dibalas senyuman oleh Donghae. Menurutku dia biasa saja.. tak secantik Song Hye Kyo.. ucap Donghae datar. Wuaa.. dia pasti sangat cantik! ini kali pertama kau membandingkan seorang yeoja dengan Song Hye Kyo, idolamu.. Wuaa.. membuat penasaran saja.. Hahaha goda Ryeowook yang sukses membuat Donghae kesal dan membuat semua yang melihatnya tertawa.. Di tempat lain di Tokyo, Nara sedang berjalan2 seorang diri dengan sesekali melihat buku panduannya agar dia tak tersesat. Sampai di persimpangan jalan dia tak sengaja melihat poster besar yang isinya tentang konser Saphire Blue di Tokyo. Nara yang kegirangan langsung mengeluarkan poselnya dan menghubungi seseorang. Di konser Saphire Blue. Penonton yang tak sabar meneriakkan kata SAPHIRE BLUE dengan keras dan bersemangat menyambut idolanya yang akan segera naik ke panggung. Di backstage, Donghae sedang gelisah dan berulang kali berusaha mnghubungi ponsel Nara tapi tak juga diangkat. Apa dia masih marah padaku? kenapa tak mau mangangkat teleponku? ucap Donghae gelisah. Sedangkan Nara sendiri sedang asyik mengayunkan lightstick birunya sambil meneriakkan SAPHIRE BLUE bersamaan dengan penonton lainnya sehingga tidak mendengar ponselnya yang sedari tadi berdering. Ya, Nara memang memutuskan menonton Saphire Blue untuk menghabiskan waktunya hari ini. Karena sebenarnya dia dan kedua sahabatnya merupakan fangirl dari boyband ini.. Donghae-ssi apa yang kau lakukan? sudah saatnya kita perform. Kajja! ucap Leeteuk sambil menghampiri Donghae.. Huuhh nde.. ucap Donghae pasrah sambil memakai topeng khas-nya dan berjalan mengikuti Leeteuk ke balik layar panggung. Saphire Blue membuka konser dengan membawakan lagu HIT-nya yang berjudul Baby, You Make Me Crazy yang sukses membuat para fans yang rata2 yeoja itu berteriak histeris memanggil nama mereka. Aiden Lee!! Saranghae! teriak Nara diantara kerumunan meneriakkan bias-nya. Saat sesi konser berikutnya, para personil mulai memperkenalkan diri mereka dengan nama panggungnya masing2, membuat para fans semakin histeris setiap nama biasnya disebut di atas panggung.. Konser berdurasi 4 jam itu berjalan dengan meriah dan mengesankan, sampai di sesi terakhir, si pembawa acara memberikan kejutan pada para fans yang sungguh tak diduga.

50

Pada konser Saphire Blue kali ini, kami akan memberikan kesempatan pada seseorang yang beruntung untuk maju dan mendapatkan ciuman dari Steve Choi (Siwon).. kontan saja perkataan Host itu membuat para fans, utamanya yeoja berteriak histeris dan sangat antusias! (Siapa juga yang nolak? gw juga mau kalee!! haha^^) Baiklah aku akan melempar boneka teddy kecil ini.. dan siapa yang mendapatkannya bisa maju untuk mendapatkan kado special dari Steve Choi! kalian mengerti? Boneka itupun di lempar dan Ya! Nara dengan sigap menangkapnya dan langsung memeluknya dengan girang. Aku dapat! Aku dapat! teriak Nara kegirangan di antara penonton yang lain. Baiklah.. kau.. nona berbaju cokelat, tolong maju sekarang untuk menerima hadiahmu..!! teriak sang Host bersemangat yang dibalas teriakan histeris dari ratusan penonton lain. Nara berjalan maju ke atas panggung dengan dibantu petugas keamanan. Begitu terkejutnya Donghae ketika melihat Nara-lah yang beruntung mendapatkan hadiah dari Siwon, yang berarti Nara-lah yang akan dicium Siwon! Leeteuk dan Yesung yang mengenali Nara langsung saling berpandangan karena terkejut, dan melirik Donghae yang terlihat begitu kesal namun tetap diam tak bisa berbuat apa2. baiklah Nona siapa namamu? tanya si Host. Jang Nara.. namaku Jang Nara.. ucap Nara yang terlihat sangat senang. Mendengar nama itu sontak membuat personil lain terkejut, mereka memang belum pernah bertemu dengan Nara, tapi di Jepang, nama Jang Nara pasti hanya Nara, yang tak lain istri pura2 Donghae! yang lainnya mulai melakukan hal yang sama seperti Leeteuk dan Yesung, menatap Donghae yang sejak tadi diam menahan kekesalan. Baiklah.. Steve Choi, sekarang berikan hadiahmu untuk gadis cantik ini ucap si Host begitu bersemangat. Dengan ragu Siwon maju ke depan menghampiri Nara. Sesekali dia menatap Donghae dan terlihat tak enak hati. Sekalipun penikahan Donghae hanya pura2, tapi tetap saja.. Jang Nara adalah istri Donghae.. Bagaimana bisa dia mencium istri sahabatnya sendiri di hadapannya pula! Tapi mereka sama sekali tak punya pilihan! Jika Donghae mencegahnya maka identitasnya akan terbongkar! Donghae memilih memalingkan wajahnya ke sisi lain panggung agar tak menyaksikan adegan itu. Siwon sudah berhadapan dengan Nara, mereka sudah sangat dekat dan Tunggu! ucap Nara tiba2 yang membuat Siwon terkejut dan menjauhkan wajahnya dari Nara. Iya, nona ada apa? tanya si Host penasaran. Hmmmt.. bolehkan aku memilih dengan siapa aku ingin diberi hadiah? tanya Nara tiba2 yang membuat semua orang bingung.. Ahh apa maksudmu, nona? tanya si Host yang tak mengerti. Ahh begini, sebenarnya aku sudah menikah. Tapi karena aku sangat mengidolakan Aiden Lee, bolehkah dia saja yang memberiku hadiah? Aku hanya minta dia memelukku saja kok Kupikir suamiku juga tak akan suka jika ada laki2 lain yang

51

menciumku..Kalau hanya sebuah pelukan kurasa dia tak apa2.. ungkap Nara di depan panggung yang membuat semua fans terkejut sekaligus gembira. Ucapan Nara jelas membuat Donghae terkejut bukan main, dia menatap Nara tanpa berpaling sedikitpun. Sedangkan member lain terlihat tersenyum lega mendengar permintaan Nara. Ahh jadi begitu rupanya, oh baiklah kalau memang itu maumu.. Aiden Lee tolong berikan pelukan hangat untuk fans kita yang manis ini.. ucap si Host dengan semangat yang disambut riuh sorak para penonton. Siwon mundur dan menepuk pundak Donghae ketika mereka berpapasan, Kau beruntung.. Dia ternyata sangat mempedulikanmu.. bisik Siwon yang hanya dibalas senyuman oleh Donghae. Donghae terus berjalan ke depan panggung menghadap ke arah Nara. Nara yang sangat gembira terus-menerus memamerkan lesung pipitnya pada Donghae. Kau yakin hanya ingin pelukan? tanya Donghae tiba2. Ya,.. ucap Nara gembira. Seberapa besar kau menyukaiku? tanya Donghae lagi. Sejak awal debutmu di Saphire Blue aku sudah menjadi fans-mu.. tapi aku tak tahu seberapa besar itu. ungkap Nara. Baiklah cepat peluk dia Aiden Lee ucap si Host tak sabar. Donghae terus menatap Nara, sampai tiba2 saja dia meraih wajah Nara dan memciumnya dengan sungguh2 di atas panggung yang jelas saja membuat semua orang terkesiap dan terkejut! Nara yang masih terkejut tak dapat berbuat apapun dan hanya terdiam. Donghae menciumnya semakin dalam dan tiba2 saja Nara teringat akan ciuman Donghae pada malam saat dia mabuk, dan adegan2 itu mulai muncul lagi dalam pikirannya. Seketika itu Nara tersadar dan berusaha melepaskan diri dengan mendorong tubuh Donghae ke belakang. Donghae yang terkejut hanya menatap Nara bigung.. Nara terus terdiam shock, matanya masih menerawang entah kemana. Dan tiba2 saja air matanya menetes dengan sendirinya.. Donghae yang sadar dengan perbuatannya berusaha mendekati Nara, namun Nara malah semakin menjauh darinya. Nara menangis dan berlari keluar dari panggung yang membuat semua orang terdiam tak tahu harus berkata apa.. Setelah sesi itu, konser pun ditutup, di backstage berulang kali Donghae menyalahkan dirinya sendiri karena apa yang telah dilakukannya. Dasar Pabo!! Apa yang baru saja kulakukan?! ucap Donghae sambil memukulmukul kepalanya. YAA, dia pasti sangat shock sekarang kau seharusnya tak melakukan itu, sekarang kau kan Aiden Lee, bukan Lee Donghae ucap Leeteuk yang sejak tadi berada di sampingnya. Apa yang harus aku lakukan? ucap Donghae frustasi. Telepon dia, tanyakan keadaannya.. kali ini sebagai Lee Donghae.. saran Leeteuk. Tanpa menjawab apapun, Donghae langsung mengambil ponselnya dan menghubungi Nara, tapi tak diangkat. Saat ini Nara sedang menangis di dalam taxi dan menyadari ponselnya berdering, saat dia melihatnya dan nama Lee Donghae yang muncul malah membuatnya semakin kencang menangis. 3 kali Donghae berusaha

52

menghubungi Nara namun selalu tak diangkat. Dan akhirnya dia memutuskan untuk segera kembali ke Hotel. Hyung, aku pergi sekarang.. jawab Donghae lalu meninggalkan Leeteuk yang hanya tersenyum geli menatap kepergian Donghae. Katakan padaku, dia benar2 menyukai yeoja itu kan? tanya Sungmin yang sedari tadi memperhatikan Donghae. Menurutmu bagaimana? jawab Leeteuk singkat dan langsung pergi ke ruang ganti. Nara menatap ponselnya dan membukanya, 14 panggilan tak terjawab atas nama Lee Donghae.. Membuat Nara mendesah sedih dan tanpa sadar meneteskan air matanya lagi. Kenapa aku seperti ini? dia hanya suami pura2ku, kami tak memiliki hubungan apapun selain kontrak kerja! kenapa aku merasa sakit saat orang lain menciumku? padahal dia adalah bias-ku yang sangat aku dambakan! Aku pasti benar2 sudah gila! Donghae berlari menuju kamar hotel dan membuka pintu dengan terengah2. Dia berulang kali memanggil nama Nara dan memriksa seluruh ruangan namun tak ada jawaban. Dia berhenti tepat di pintu kamar tidur ketika dia melihat Nara yang meringkuk tertidur di atas ranjang. Oh syukurlah kau baik2 saja ternyata.. Dasar pabo, kenapa tak mengangkat telepon dariku dan membuatku panik seharian ini? ucap Donghae pelan sambil mengusap kepala Nara yang tertidur. Mianhae.. haahh.. lupakan semuanya dan tidurlah.. sesal Donghae setelah cukup lama menatap Nara dan menyelimutinya lalu pergi meninggalkan kamar. Tanpa dia sadari air mata Nara kembali mengalir dengan deras dari pelupuk matanya yang terpejam, beberapa saat kemudian Nara mulai terisak dan mengerubutkan selimut ke atas kepalanya agar suara tangisnya tak didengar Donghae. *** Di sebuah ruangan gelap, seorang yeoja tampak murka dan menendang anak buahnya hingga mereka tersungkur di sudut ruangan. PABO!! SUDAH KUKATAKAN, AKU TAK INGIN KEGAGALAN! teriak si yeoja. Mi-mi-mianhamnida, nona tapi namja itu ternyata sangat ahli berkelahi, dia menghajar kami tanpa ampun.. kami bahkan tak bisa menyentuh yeoja itu.. terang seorang di antara mereka. MWO?? apa ini hanya alasan kalian saja, hah?! Dia bukanlah tipe orang yang suka berkelahi, kurasa dia bahkan tak bisa berkelahi! Jadi jangan berbicara yang tidak2!! Sungguh nona kami tak sedang mencari alasan.. itulah yang terjadi.. ucap namja itu sungguh2. Haah, pergi sekarang dari hadapanku! Aku tak ingin melihat kalian saat ini! N-n-nde, nona.. jawab namja itu patuh dan langsung keluar dari ruangan gelap itu diikuti rekan2nya yang lain. Siapa sebenarnya dirimu Lee Donghae?? kenapa kau bisa melakukan yang bahkan tak pernah kubayangkan bisa kau lakukan? ucap Yeoja itu sambil menatap jendela kecil yang biasa dipandanginya. ***

53

Hari ke-2 honeymoon time.. Pagi harinya Donghae dan Nara menghabiskan sarapan tanpa mengucapkan sepatah katapun. Beberapa kali Donghae mencuri pandang ke arah Nara dari sudut matanya. Karena tak tahan akhirnya dia berdehem untuk mencairkan suasana. Hari ini apa yang ingin kau lakukan? tanya Donghae membuka percakapan. Aku tak ingin kemana2. ucap Nara datar tanpa menatap Donghae. YAA! Apa kau masih marah dengan ci eum, maksudku karena kemarin aku tak menemanimu? ralat Donghae. Anni. Aku baik2 saja. Dan aku tak sedang marah padamu donghae-ssi jadi tak perlu merasa bersalah padaku.. Arraseo? ucap Nara tanpa ekspresi yang membuat Donghae kesal. YAA! Kalau kau tidak marah, kenapa bersikap seperti itu padaku, hah? YAA! memangnya bagaimana seharusnya aku bersikap? aku memang seperti ini! ucap Nara kesal. Sebenarnya kau kenapa? Kau bisa menceritakan masalahmu padaku, bukannya menyimpannya sendiri dan membuat orang kesal sepanjang hari seperi ini! Kau ini kenapa sih? Apa kau merasa bisa memahami perasaanku, hah? kau tak tahu apapun, jadi jangan ikut campur! urus urusanmu sendiri, seperti isi contract itu! ucap Nara emosi lalu meninggalkan Donghae di mejanya. Nara berjalan dengan kesal meninggalkan restoran, namun tiba2 saja seseorang dengan cepat meraih tangannya dan menariknya pergi to be continue

54

Anda mungkin juga menyukai