Anda di halaman 1dari 86

KATA PENGANTAR

Termodinamika merupakan salah satu mata kuliah yang kelihatannya menjadi momok bagi para mahasiswa. Padahal kunci sukses memecahkan persoalan termodinamika adalah hanya pada bagaimana hukum pertama termodinamika bisa dipahami dengan sebaik-baiknya . Hal ini kelihatannya yang tidak disadari oleh mahasiswa sehingga mahasiswa cenderung terjebak pada pemikiran bahwa hafa rumus persoa an se esai!. Pemikiran ini tentu saja sangat tidak benar. Untuk memahami dengan baik, diperlukan latihan soal sebanyak mungkin sehingga mahasiswa terbiasa memecahkan persoalan engineering sesuai dengan prosedur dan mendapatkan pengalaman dalam menganalisa berbagai problem yang mungkin terjadi. RP P! dan "uku #jar Termodinamika $anjut ini disusun berdasar silabus mata kuliah Termodinamika $anjut yang ada dalam kurikulum %urusan Teknik &esin, 'akultas Teknik, Uni(ersitas )adjah &ada tahun *+++. &ateri,materi yang ada dalam buku ajar ini dipilih sedemikian rupa sehingga diharapkan dapat memberikan bekal kepada mahasiswa untuk mengikuti mata kuliah,mata kuliah pilihan minat studi energi dengan tanpa lepas dari batas bahwa termodinamika adalah sebuah ilmu dasar. "uku ajar ini dilengkapi dengan banyak contoh soal dengan tujuan memudahkan mahasiswa untuk memahami materi,materi yang ada. Tetapi tentu saja contoh soal yang ada masih kurang dari cukup. -leh karena itu diharapkan mahasiswa dapat secara akti. untuk melakukan latihan pemecahan soal seperti yang ada pada buku,buku teks. "uku ajar ini masih jauh dari kesempurnaan. -leh karena itu kritik maupun saran dari para kolega dan juga dari mahasiswa selalu diharapkan oleh penyusun. Penyusun

/r.0ng. Tri #gung Rohmat

"A#TAR $%$
#T# P01)#1T#R......................................................................................................................i /#'T#R 2!2...................................................................................................................................ii RP P!............................................................................................................................................iii 3RP P!4.........................................................................................................................................i( Rencana egiatan Pembelajaran &ingguan....................................................................................( Pertemuan 5 &inggu ke,6...............................................................................................................( Pertemuan 5 &inggu ke,*...............................................................................................................( Pertemuan 5 &inggu ke,7...............................................................................................................( Pertemuan 5 &inggu ke,8...............................................................................................................( Pertemuan 5 &inggu ke,9 .............................................................................................................(i Pertemuan 5 &inggu ke,:..............................................................................................................(i Pertemuan 5 &inggu ke,;..............................................................................................................(i Pertemuan 5 &inggu ke,<.............................................................................................................(ii Pertemuan 5 &inggu ke,=.............................................................................................................(ii Pertemuan 5 &inggu ke,6+...........................................................................................................(ii Pertemuan 5 &inggu ke,66...........................................................................................................(ii Pertemuan 5 &inggu ke,6*..........................................................................................................(iii Pertemuan 5 &inggu ke,67..........................................................................................................(iii Pertemuan 5 &inggu ke,68..........................................................................................................(iii Para. /osen.....................................................................................................................................i> "#" 6 !iklus Re.rigerasi................................................................................................................6 "#" * ?ampuran )as...................................................................................................................6; "#" 7 ?ampuran )as,Uap...........................................................................................................** dan Pengkondisian Udara..............................................................................................................** "#" 9 Termodinamika 'luida ecepatan Tinggi.........................................................................88 /#'T#R PU!T# #....................................................................................................................:< T#"0$ /#1 )R#'2 .................................................................................................................;+

ii

RPKPS

iii

REN&ANA PR'GRA( "AN KEG$ATAN PE()E*A+ARAN %E(E%TER ,RPKP%./ Nama (ata Ku iah 0/ Kode1%K% 2/ Prasyarat 3/ %tatus (ata Ku iah 4/ "eskripsi singkat &ata kuliah ini merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa Program !tudi Teknik &esin 'akultas Teknik Uni(ersitas )adjah &ada. !ebagai lanjutan mata kuliah Termodinamika /asar maka mata kuliah ini juga sangat penting dan berman.aat dalam memahami konsep energi dan perubahan bentuknya. &ata kuliah ini berisi pengetahuan dasar tentang mesin re.rigerasi, campuran gas,gas dan gas,uap, pengkondisian udara, termodinamika reaksi pembakaran, dan .luida kecepatan tinggi. &ata kuliah ini menjadi dasar untuk mata kuliah Pendingin dan Pemanas, Teknik Pembakaran, dan #erodinamika. 5/ Tujuan Pembe ajaran5 !etelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa diharapkan5 3a4 memahami prinsip kerja dari berbagai jenis mesin re.rigerasi, si.at,si.at campuran gas dan proses pencampurannya, tingkat kenyamanan manusia dan prinsip kerja pengkondisian udara, prinsip reaksi pembakaran dan syarat,syaratnya, dan si.at,si.at .luida yang mengalir dengan kecepatan tinggi. 3b4 memahami konsep dasar perubahan bentuk energi di mesin,mesin re.rigerasi, alat pengkondisi udara, alat,alat yang melibatkan reaksi pembakaran, dan alat,alat yang di dalamnya mengalir .luida dengan kecepatan tinggi. 3c4 mampu mengidenti.ikasi, menguraikan, dan menganalisa persoalan keseimbangan energi yang terjadi pada mesin,mesin re.rigerasi, alat pengkondisi udara, alat,alat yang melibatkan reaksi pembakaran, dan alat,alat yang di dalamnya mengalir .luida dengan kecepatan tinggi. 5 Termodinamik $anjut 5 T & 776@7 ! ! 5 Termodinamika /asar 5 wajib

i(

REN&ANA KEG$ATAN PE()E*A+ARAN ($NGG6AN


Pertemuan 0stimasi waktu Pokok bahasan !ub pokok bahasan kriteria e(aluasi4 3b4 %enis,jenis mesin re.rigerasi 3c4 Refrigerator dan heat pump &etode &edia Pertemuan 0stimasi waktu Pokok bahasan !ub pokok bahasan 5 uliah, diskusi 5 -HP@$?/ 7 (inggu ke-0 5 69+ menit 5 !iklus re.rigerasi 5 3a4 !iklus kompresi uap ideal dan aktual 3b4 %enis,jenis re.rigeran dan pemilihannya 3c4 !istem heat pump 3d4 !istem kompresi uap bertingkat &etode &edia Pertemuan 0stimasi waktu Pokok bahasan !ub pokok bahasan 5 uliah, diskusi, latihan soal, tugas mandiri 5 -HP@$?/ 7 (inggu ke-2 5 69+ menit 5 !iklus re.rigerasi 5 3a4 !iklus re.rigerasi gas 3b4 !iklus absorpsi 3c4 !iklus termoelektrik &etode &edia 5 uliah, diskusi, latihan soal, tugas mandiri 5 -HP@$?/, tugas mandiri 7 (inggu ke-. 5 69+ menit 5 /eskripsi mata kuliah dan siklus re.rigerasi 5 3a4 Pendahuluan 3pola pembelajaran, pokok bahasan, buku acuan,

Pertemuan 0stimasi waktu

7 (inggu ke-3 5 69+ menit (

Pokok bahasan !ub pokok bahasan

5 ?ampuran gas,gas 5 3a4 omposisi campuran gas, .raksi massa dan .raksi mol 3b4 Perubahan p-v-T campuran gas ideal dan gas riil 3c4 !i.at,si.at 3properties4 campuran gas ideal dan gas riil

&etode &edia Pertemuan 0stimasi waktu Pokok bahasan !ub pokok bahasan

5 uliah, diskusi, latihan soal, tugas mandiri 5 -HP@$?/ 7 (inggu ke-4 5 69+ menit 5 ?ampuran gas,uap dan pengkondisian udara 5 3a4 Udara kering dan udara atmos.er 3b4 elembabab relati. dan absolut 3c4 Temperatur titik embun 3d4 !aturasi adiabatik dan wet-bulb temperature

&etode &edia Pertemuan 0stimasi waktu Pokok bahasan !ub pokok bahasan

5 uliah, diskusi, latihan soal, tugas mandiri 5 -HP@$?/ 7 (inggu ke-5 5 69+ menit 5 ?ampuran gas,uap dan pengkondisian udara 5 3a4 Psychrometric chart 3b4 Tingkat kenyamanan manusia 3c4 Pemanasan dan pendinginan sederhana 3d4 Pemanasan dengan humidification

&etode &edia Pertemuan 0stimasi waktu Pokok bahasan !ub pokok bahasan

5 uliah, diskusi, latihan soal, tugas mandiri 5 -HP@$?/ 7 (inggu ke-8 5 69+ menit 5 ?ampuran gas,uap dan pengkondisian udara 5 3a4 Pendinginan dengan dehumidification 3b4 Pendinginan e(aporasi 3c4 Pencampuran adiabatik 3d4 Pengantar cooling tower (i

&etode &edia Pertemuan 0stimasi waktu Pokok bahasan !ub pokok bahasan

5 uliah, diskusi, latihan soal, tugas mandiri 5 -HP@$?/ 7 (inggu ke-9 5 69+ menit 5 Termodinamika reaksi kimia 5 3a4 "ahan bakar dan karakteristiknya 3b4 Pembakaran dan syarat,syaratnya 3c4 Pembakaran teroritis dan aktual

&etode &edia Pertemuan 0stimasi waktu Pokok bahasan !ub pokok bahasan &etode &edia Pertemuan 0stimasi waktu Pokok bahasan !ub pokok bahasan &etode &edia Pertemuan 0stimasi waktu Pokok bahasan !ub pokok bahasan

5 uliah, diskusi, latihan soal, tugas mandiri 5 -HP@$?/ 7 (inggu ke-: 5 69+ menit 5 Termodinamika reaksi kimia 5 3a4 0ntalpi pembakaran dan entalpi .ormasi 3b4 Hukum pertama termodinamika dalam sistem pembakaran 5 uliah, diskusi, latihan soal, tugas mandiri 5 -HP@$?/ 7 (inggu ke-.; 5 69+ menit 5 Termodinamika reaksi kimia 5 3a4 Hukum pertama termodinamika dalam sistem pembakaran 3b4 Temperatur api adiabatis 5 uliah, diskusi, latihan soal, tugas mandiri 5 -HP@$?/ 7 (inggu ke-.. 5 69+ menit 5 Termodinamika .luida kecepatan tinggi 5 3a4 Hukum pertama termodinamika .luida kecepatan tinggi 3b4 "esaran,besaran stagnasi 3c4 ecepatan suara (ii

&etode &edia Pertemuan 0stimasi waktu Pokok bahasan !ub pokok bahasan &etode &edia Pertemuan 0stimasi waktu Pokok bahasan !ub pokok bahasan &etode &edia Pertemuan 0stimasi waktu Pokok bahasan !ub pokok bahasan &etode &edia

5 uliah, diskusi, latihan soal, tugas mandiri 5 -HP@$?/ 7 (inggu ke-.0 5 69+ menit 5 Termodinamika .luida kecepatan tinggi 5 3a4 "ilangan &ach 3b4 #liran isentropis satu dimensi 5 uliah, diskusi, latihan soal, tugas mandiri 5 -HP@$?/ 7 (inggu ke-.2 5 69+ menit 5 Termodinamika .luida kecepatan tinggi 5 3a4 #liran dalam nosel kon(ergen 3b4 #liran dalam nosel kon(ergen,di(ergen 5 uliah, diskusi, latihan soal, tugas mandiri 5 -HP@$?/ 7 (inggu ke-.3 5 69+ menit 5 Termodinamika .luida kecepatan tinggi 5 3a4 Shock wave 3b4 1osel dan di.user aktual 5 uliah, diskusi, latihan soal, tugas mandiri 5 -HP@$?/

(iii

'# U$T#! T0 12 U12A0R!2T#! )#/%#H &#/# %URU!#1 T0 12 &0!21 /#1 21/U!TR2 PR-)R#& !TU/2 T0 12 &0!21

&ATATAN KEG$ATAN PR'%E% PE()E*A+ARAN


,+(#T-PE() ;.-

&ata uliah@ ode & @! ! !emester Prasyarat /osen dan Para. /osen %umlah &ahasiswa Peserta
Pe aksanaan Tangga +am (ateri 1 Kegiatan

5 Termodinamika $anjut@T & 776@7 ! ! 58 5 Termodinamika /asar 5 /r.0ng. Tri #gung Rohmat, &.0ng. 5 ...................................................
Keaktifan (ahasiswa +m (hs Kesan "osen >adir

3..........4

(inggu Ke

Ren<ana Program ,=%esuai G)PP1RPKP%-

Paraf "ose n

364
1.

3*4
Pokok bahasan : Deskripsi mata kuliah dan siklus refrigerasi Sub pokok bahasan a. Pendahuluan b. Jenis-jenis mesin refrigerasi c. Refrigerator dan heat pump d. Siklus kompresi uap ideal dan aktual Pokok bahasan : Siklus refrigerasi Sub pokok bahasan a. Jenis-jenis refrigeran dan pemilihann a b. Sistem heat pump c. !no"asi siklus kompresi uap Pokok bahasan : Siklus refrigerasi Sub pokok bahasan a. Siklus refrigerasi gas b. Siklus absorpsi c. Siklus termoelektrik

374

384

394

3:4

3;4

3<4

i>

Pokok bahasan : %ampuran gas-gas Sub pokok bahasan a. &omposisi campuran gas' fraksi massa dan fraksi mol b. Perubahan p-v-T campuran gas c. Properti campuran Pokok bahasan : %ampuran gas-uap ) pengkondisian udara Sub pokok bahasan a. *dara kering dan udara atmosfer b. &elembaban relatid dan absolut c. +emperatur titik embun d. Wet-bulb temperature Pokok bahasan : %ampuran gas-uap ) pengkondisian udara Sub pokok bahasan a. Psychrometric chart b. +ingkat ken amanan manusia c. Pemanasan ) pendinginan sederhana d. Pemanasan dengan humidification Pokok bahasan : %ampuran gas-uap ) pengkondisian udara Sub pokok bahasan a. Pendinginan dengan dehumidification b. Pendinginan e"aporasi c. Pencampuran adiabatik Pokok bahasan : +ermodinamika reaksi kimia Sub pokok bahasan a. /ahan bakar dan karakteristikn a b. Pembakaran dan s arat-s aratn a c. Pembakaran teoritis dan aktual Pokok bahasan : +ermodinamika reaksi kimia Sub pokok bahasan a. 1ntalpi pembakaran dan entalpi formasi b. 2ukum pertama dalam sistem pembakaran

>

13

11

12

1#

1$

Pokok bahasan : +ermodinamika reaksi kimia Sub pokok bahasan a. 2ukum ! dlm sistem pembakaran b. +emperatur api adiabatis Pokok bahasan : +ermodinamika fluida kecepatan tinggi Sub pokok bahasan a. 2ukum ! dlm fluida kecepatan tinggi b. Properti-properti stagnasi c. &ecepatan suara Pokok bahasan : +ermodinamika fluida kecepatan tinggi Sub pokok bahasan a. /ilangan 4ach b. 5liran !sentropis Pokok bahasan : +ermodinamika fluida kecepatan tinggi Sub pokok bahasan a. 5liran dalam nosel kon"ergen b. 5liran dalam nosel kon"ergen-di"ergen Pokok bahasan : +ermodinamika fluida kecepatan tinggi Sub pokok bahasan a. Shock wave b. 6osel dan difuser aktual

&engetahui Rencana Program etua %urusan /osen

&engetahui pelaksanaan kegiatan etua %urusan /osen

BBBBBBBBBBBB

BBBBBBBBBBBB

BBBBBBBBBBBB

BBBBBBBBBBBB >i

)A) . %$K*6% RE#R$GERA%$


!iklus re.rigerasi adalah siklus kerja yang mentrans.er kalor dari media bertemperatur rendah ke media bertemperatur tinggi dengan menggunakan kerja dari luar sistem. !ecara prinsip merupakan kebalikan dari siklus mesin kalor 3heat engine4. /ilihat dari tujuannya maka alat dengan siklus re.rigerasi dibagi menjadi dua yaitu refrigerator yang ber.ungsi untuk mendinginkan media dan heat pump yang ber.ungsi untuk memanaskan media. 2lustrasi tentang refrigerator dan heat pump dapat dilihat pada gambar di bawah.

!iklus re.rigerasi dapat diklasi.ikasikan sebagai berikut, 6. !iklus kompresi uap 3vapor compression refrigeration cycle4 dimana re.rigeran mengalami proses penguapan dan kondensasi, dan dikompresi dalam .asa uap. *. !iklus gas 3gas refrigeration cycle4, dimana re.rigeran tetap dalam kondisi gas. 7. !iklus bertingkat 3cascade refrigeration cycle4, dimana merupakan gabungan lebih dari satu siklus re.rigerasi. 8. !iklus absorpsi 3absorption refrigeration cylce4, dimana re.rigeran dilarutkan dalam sebuah cairan sebelum dikompresi. 9. !iklus termoelektrik 3thermoelectric refrigeration cycle4, dimana proses re.rigerasi dihasilkan dari mengalirkan arus listrik melalui * buah material yang berbeda.

inerja suatu refrigerator dan heat pump dinilai dari besarnya koe.isien kinerja 3coefficient of performance ?-P4 yang dide.inisikan sebagai berikut,
?-PR = ?-PHP = Q$ output tujuan e.ek pendinginan = = kerja yang dibutuhkan input kerja Wnet,in QH output tujuan e.ek pemanasan = = kerja yang dibutuhkan input kerja Wnet,in

Harga ?-PR dan ?-PHP umumnya lebih besar dari satu dimana ?-PHP C ?-PR D 6 untuk suatu rentang tekanan kerja yang sama. 6.6 !iklus Re.rigerasi ompresi Uap 2deal )ambar di bawah,kiri menunjukkan siklus re.rigerasi kompresi uap ideal secara skematis. /i sini re.rigeran dalam kondisi uap jenuh masuk ke kompresor dan keluar sebagai uap panas lanjut. Re.rigeran kemudian masuk ke kondenser untuk melepas kalor sehingga terjadi kondensasi sampai ke kondisi cairan jenuh. eluar kondenser re.rigeran masuk ke katup ekspansi untuk menjalani proses pencekikan 3 throttling4 sehingga mengalami penurunan tekanan dan berubah menjadi campuran jenuh. Proses terakhir ini bisa juga diganti dengan sebuah turbin isentropis untuk menaikkan kapasitas pendinginan dan menurunkan kerja input 3dengan kompensasi kompleksnya sistem4. !elanjutnya re.rigeran masuk ke e(aporator untuk menyerap kalor sehingga terjadi proses e(aporasi dan siap untuk dilakukan langkah kompresi berikutnya.

!iklus re.rigerasi kompresi uap ideal dapat digambarkan dalam diagram T-s seperti gambar di atas,kanan. Proses,proses yang terjadi adalah, 6,* *,7 5 ompresi isentropis dalam kompresor 5 Pembuangan kalor secara isobaris dalam kondenser *

7,8 8,6

5 Throttling dalam katup ekspansi atau tabung kapiler 5 Penyerapan kalor secara isobaris dalam e(aporator Persamaan energi untuk komponen,komponen re.rigerator bisa dituliskan sebagai

berikut5
q w = he hi

dimana diasumsikan perubahan energi kinetik dan potensial bisa diabaikan. /ari notasi,notasi pada gambar di atas maka ?-Ps dapat dituliskan sebagai berikut5
?-PR = ?-PHP = q$ h h8 = 6 wnet,in h* h6 h h7 qH = * wnet,in h* h6

di mana h6 = hg Ep6 dan h7 = h. Ep7 . ontoh Soal Re.rigerator menggunakan re.rigeran R,6* dan beroperasi dengan siklus kompresi uap ideal antara +,68 dan +,<&Pa. #pabila laju massa re.rigeran +,+9kg@s, tentukan 3a4 laju kalor dari ruangan yang didinginkan dan kerja kompresor, 3b4 laju kalor yang dibuang ke lingkungan, 3c4 ?-P Solusi /ari tabel Re.rigeran,6* 3Tabel #,66#674 ondisi 6 3uap jenuh4 5
h6 = h g E +,68 &Pa = 6;;,<; k%@kg p6 = +,68&Pa s6 = s g E +,68 &Pa = +,;6+* k%@kg

ondisi * 3uap panas lanjut4 5


p * = +,<&Pa h* = *+<,:9 k%@kg s * = s6

ondisi 7 3cairan jenuh4 5


p7 = +,<&Pa h7 = h f E +,< &Pa = :;,7 k%@kg

ondisi 8 3campuran jenuh4 5 7

h8 h7 = :;,7 k%@kg

3a4 $aju kalor yang diserap dari media yang didinginkan5


=m 3h6 h8 4 Q $ = +,+9 366;,<; :;,74 = 9,97 kF

erja kompresor5
=m 3h* h6 4 W in = +,+9 3*+<,:9 6;;,<;4 = 6,98 kF

3b4 alor yang dibuang ke lingkungan5


=m 3 h* h7 4 Q H = +,+9 3 *+<,:9 :;,74 = ;,+; kF

3c4 oefficient of Performance5


?-PR = q$ 9,97 = = 7,9= wnet,in 6,97

6.* !iklus Re.rigerasi ompresi Uap #ktual Pada kenyataannya refrigerator atau heat pump akan bekerja dengan suatu proses yang menyimpang dari siklus idealnya akibat ire(ersibilitas dalam tiap komponennya. 2re(ersibilitas ini pada umumnya disebabkan oleh gesekan .luida dan perpindahan kalor dari atau ke lingkungan sekitar. !iklus re.rigerasi kompresi uap aktual dapat digambarkan secara skematis seperti gambar di bawah.

Hal,hal yang terjadi dalam siklus aktual5 6. Re.rigeran sudah dalam kondisi uap panas lanjut sebelum masuk ke kompresor. 8

*. #kibat

cukup

panjangnya

pipa

penghubung

kompresor,e(aporator

akan

mengakibatkan rugi tekanan. Rugi tekanan yang disertai peningkatan (olume spesi.ik dari re.rigeran membutuhkan power input yang lebih besar. 7. /alam proses kompresi ada rugi gesekan dan perpindahan kalor yang akan meningkatkan entropi 36,*4 atau menurunkan entropi 36,*G4 dari re.rigeran tergantung kepada arah perpindahan kalornya. Proses 36,*G4 lebih disukai karena (olume spesi.iknya turun sehingga power input bisa lebih kecil. Hal ini bisa dilakukan apabila dilakukan pendinginan dalam langkah kompresi. 8. /i dalam kondenser akan terjadi juga rugi tekanan. 9. Re.rigeran dalam kondisi cairan terkompresi ketika masuk dalam katup ekspansi. ontoh Soal /alam sebuah re.rigerator aktual, R,6* masuk ke kompresor sebagai uap panas lanjut pada +,68&Pa, *+?, laju massa +,+9kg@s, dan keluar pada +,<&Pa, 9+?. Re.rigeran didinginkan dalam kondenser sampai *:?, +,;*&Pa dan di,throttling sampai +,69&Pa. /engan mengabaikan rugi kalor dan rugi tekanan dalam pipa,pipa sambungan tentukan 3a4 laju kalor dari media yang didinginkan dan kerja kompresor, 3b4 e.isiensi adaibatik kompresor, 3c4 ?-P. Solusi /ari Tabel re.rigeran ondisi 6 3uap panas lanjut4 5
p6 = +,68 &Pa h6 = 6;=,+6 k%@kg T6 = *+?

ondisi * 3uap panas lanjut4 5


p * = +,< &Pa h* = *67,89 k%@kg T* = 9+?

ondisi 7 3cairan terkompresi4


p7 = +,;* &Pa h7 = h. E *:? = :+,:< k%@kg T7 = *:?

ondisi 8 3campuran jenuh4 5 9

h8 h7 = :+,9< k%@kg

3a4 $aju kalor yang diserap dari media yang didinginkan5


=m 3h6 h8 4 Q $ = +,+9 36;=,+6 , :+,:<4 = 9,=* kF

erja kompresor5
=m 3h* h6 4 W in = +,+9 3*67,89 , 6;=,+64 = 6,;* kF

3b4 0.isiensi adiabatis5


=
h* s h6 h* h6

di sini
s*s p * s = +,<&Pa h* s = *6+,+< k%@kg = s6 = +.;68; k%@3kg. 4
*6+,+< , 6;=,+6 = =+,*H *67,89 , 6;=,+6

!ehingga,
=

3c4 oefficient of Performance5


?-PR = q$ 9,<* = = 7,88 wnet,in 6,;*

6.7 Pemilihan Re.rigeran %enis re.rigeran adalah sangat banyak dimana pemilihan re.rigeran secara tidak tepat akan bisa membuat kerja re.rigerator menjadi tidak optimal. ?ontoh,contoh re.rigeran5 6. ?hloro.luorocarbon ?'? *. #moniak 7. Hidrokarbon 3propana, etana, etilene dll4 8. arbondioksida 9. Udara :. #ir !moniak :

elebihan5 murah, ?-P tinggi sehingga biaya operasional rendah, si.at termodinamika bagus, mudah dideteksi apabila terjadi kebocoran, bukan -/! 3 "#one $epleting Substance4 ekurangan5 beracun. hlorofluorocarbon ?'? /engan merek dagang 'reon, re.rigeran jenis ini adalah yang paling banyak dipakai. Tetapi karena si.atnya yang berupa -/! maka pemakaiannya di negara,negara maju sudah sangat dibatasi. %enis,jenis .reon antara lain R,66 3#? dengan kapasitas besar4, R,6* 3#? dan free#er dalam rumah tangga4, R,** 3heat pump dan #? bangunan komersial dan industri besar4, R,9+* 3chiller supermarket4 dll. %enis 'reon yang bukan -/! adalah R,678a. Hal,hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan re.rigeran5 6. Temperatur media yang akan didinginkan. /isini perlu perbedaan temperatur yang cukup antara media dan re.rigeran 3yang optimal 96+?4. &isal, untuk mendinginkan media pada temperatur ,6+? maka temperatur re.rigeran adalah sekitar ,*+?. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah tekanan minimum 3tekanan dalam e(aporator4 dalam sistem harus sedikit lebih besar dari tekanan atmos.er untuk mencegah masuknya udara masuk dalam sistem perpipaan. /engan kata lain re.rigeran harus mempunyai tekanan jenuh sedikit lebih besar dari 6 atm pada ,*+ ? 3dalam contoh di atas4. *. Temperatur media dimana panas dibuang Temperatur ini akan menentukan temperatur minimum re.rigeran. &isal, untuk re.rigerator rumah tangga maka re.rigeran tidak boleh dibawah 8+ ? 3kondisi 2ndonesia4. %uga tekanan jenuh dari re.rigeran di kondenser harus dibawah tekanan kritisnya.

6.8 !istem Heat Pump arena heat pump biasanya dipakai di daerah dengan iklim yang dingin maka persoalan dari manakah panas dapat diambil menjadi persoalan. !umber panas yang sering dipakai dalam sebuah heat pump adalah5 6. Udara atmos.er 3paling umum4. !umber panas ini paling praktis tetapi ada problem frosting pada koil e(aporator sehingga akan menurunkan laju perpindahan kalor. 2. #ir tanah. Pada kedalaman tertentu air tanah mempunyai temperatur berkisar 96<? sehingga didapatkan heat pump dengan ?-P tinggi, tidak ada frosting tetapi konstruksi rumit. 7. Tanah Untuk tujuan pemanasan suatu media, pemanasan dengan proses pembakaran dari sumber energi primer 3bahan bakar4 secara ekonomis lebih menguntungkan dibandingkan dengan heat pump. -leh karena itu jarang ditemui sebuah heat pump yang bekerja sendiri. Tetapi karena prinsip kerja yang sama antara re.rigerator dan heat pump maka sekarang ini banyak diproduksi sistem re.rigerasi yang bekerja secara dual yaitu sebagai pendingin dalam musim panas dan sebagai pemanas dalam musim dingin. /i sini pada prinsipnya koil 3heat e%changer4 di dalam dan di luar ruangan akan berubah .ungsinya sebagai e(aporator dan kondenser sesuai dengan mode kerjanya dengan bantuan katup pembalik arah. Prinsip kerja sistem dual dapat dilihat pada gambar di bawah.

6.9 2no(asi !iklus Re.rigerasi ompresi Uap /alam aplikasi sistem re.rigerasi di industri, gedung bertingkat dan lain,lain, sistem dengan siklus sederhana seperti dijelaskan sebelumnya tidak mencukupi. Untuk itulah diperlukan modi.ikasi supaya memenuhi kriteria penggunaan. <

Sistem ascade /i industri sering dibutuhkan kondisi re.rigerasi dengan temperatur yang cukup rendah dan sekaligus dalam rentang temperatur yang lebar. Rentang temperatur yang lebar berarti bahwa sistem re.rigerasi harus bisa beroperasi dalam beda tekanan yang besar dimana hal ini hanya bisa dipenuhi apabila tingkat re.rigerasi dibuat lebih dari satu. /i sini prinsipnya adalah menggabungkan dua buah siklus kompresi uap di mana kondenser dari siklus dengan tekanan kerja lebih rendah akan membuang panas ke e(aporator dari siklus dengan tekanan kerja lebih tinggi dalam sebuah alat penukar kalor 3heat e%changer4. !ecara skematis dapat digambarkan sebagai berikut.

/alam heat e>changer antara siklus bawah dan siklus atas terjadi hubungan5
# 3h9 h< 4 = m " 3 h* h7 4 m # h* h7 m = " h9 h< m

%uga,
?-PR,cascade = Q $ W = " 3h6 h8 4 m # 3h: h9 4 + m " 3h* h6 4 m

net,in

/alam sistem cascade maka jenis re.rigeran untuk siklus tekanan tinggi 3#4 dan siklus tekanan rendah 3"4 tidak perlu sama sehingga pemilihan re.rigeran akan bisa lebih luwes karena bisa disesuaikan dengan batas bawah dan atasnya. ontoh Soal !istem re.rigerasi cascade * tingkat beroperasi antara +,< dan +,68 &Pa. !etiap tingkat beroperasi dengan siklus kompresi uap ideal dengan R,6* sebagai .luida kerja. alor dibuang dari siklus tekanan rendah ke tekanan tinggi dilewatkan alat penukar kalor adiabatik dimana masing,masing .luida kerja bertekanan +,7*&Pa. #pabila laju .luida kerja pada siklus tekanan tinggi adalah +,+9 kg@s, tentukan 3a4 laju .luida kerja pada siklus tekanan rendah, 3b4 laju kalor dari media yang didinginkan dan kerja kompresor, 3c4 ?-P Solusi &isal siklus tekanan tinggi diberi indeks #, siklus tekanan rendah dengan indeks " 3a4 /ari keseimbangan energi di alat penukar kalor
# 3h9 h< 4 = m " 3 h* h7 4 m

/ari Tabel R,6* didapatkan5


h9 = hg E+,7*&Pa =6<<,++ k%@kg h7 = h. E+,7*&Pa = 7;,+< k%@kg I h< = :;,7 k%@kg I h* =6=6,=; k%@kgI

sehingga
" =m # m h9 h< 6<<,+ :;,7 = +,+9 = +,+7= kg@s h* h7 6=6,=; 7;,+<

3b4 $aju kalor yang diserap dari media yang akan didinginkan5
=m " 3 h6 h8 4 Q $

/ari Tabel R,6* diketahui5


h6 = hg E+,68&Pa =6;;,<; k%@kg I h: = *+8,6< k%@kg

sehingga
= 9,8= kF Q $

erja kompresor5

6+

=W W in comp # + Wcomp " # 3h: h9 4 + m " 3h* h6 4 = 6,7: kF =m

3c4 oefficient of Performance


?-PR = Q $ = 8,+8 W in

Sistem &anyak Tingkat '(ultistage System) Pada prinsipnya adalah tidak berbeda dengan sistem cascade. Perbedaannya adalah digantinya heat e%changer dengan mi%ing chamber dan flash chamber di mana di sini akan terjadi pencampuran re.rigeran yang melewati siklus tekanan atas dan siklus tekanan bawah. !ecara skematis sistem banyak tingkat dapat digambarkan seperti gambar di bawah.

/isini yang perlu diperhatikan adalah dalam tiap proses akan mempunyai jumlah laju yang berbeda walaupun dalam satu siklus yang sama. Sistem (ulti Purpose $engan *ompresor Tunggal !eperti dalam sebuah lemari es di rumah tinggal, beberapa jenis re.rigerator membutuhkan beberapa ruang dengan temperatur yang berbeda. Untuk sistem seperti ini maka penggunaan beberapa katup ekspansi adalah solusinya, dimana pada proses throttling pertama akan didapatkan temperatur moderat 3misal bagian re.rigerator 9?4

66

dan pada throttling selanjutnya akan didapatkan temperatur yang lebih rendah 3bagian .reeJer ,6+?4. )ambar di bawah menunjukkan prinsip kerja secara skematis.

Pencairan +as ',iquefaction of +ases) /i lapangan sering dibutuhkan kondisi dengan temperatur yang sangat rendah 3di bawah ,6++?4, seperti pada proses pemisahan gas oksigen dan nitrogen dari udara, pembuatan hidrogen cair untuk bahan bakar mesin roket, riset tentang superkonduksi dan lain,lain. Pada sebuah proses pencairan gas, gas harus didinginkan sampai pada temperatur di bawah temperatur kritisnya. &isal temperatur kritis untuk helium, hidrogen, dan nitrogen adalah masing,masing K*:<, ,*8+, dan ,68;?. !alah satu metode re.rigerasi yang memungkinkan untuk mendapatkan temperatur sangat rendah ini adalah metode $inde,Hampson seperti pada gambar di bawah. /i sini gas baru yang akan dicairkan 364 dicampur dengan gas yang tidak berhasil dicairkan pada tahap sebelumnya 3=4 sehingga temperaturnya turun sampai titik 3*4 dan kemudian bersama,sama masuk ke kompresor bertingkat. Pengkompresian dilakukan bertingkat sampai titik 374 dengan dilengkapi intercooling. )as tekanan tinggi kemudian didinginkan sampai titik 384 dalam after-cooler dengan menggunakan media pendingin dan didinginkan lebih lanjut sampai titik 394 dalam alat penukar kalor regenerative dengan membuang kalornya ke gas yang tidak berhasil dicairkan pada tahap sebelumnya dan akhirnya di,throttled ke titik 3:4 sehingga berubah menjadi campuran

6*

jenuh. Uap dipisahkan dari gas yang telah berubah menjadi cair untuk kemudian dilewatkan melalui alat penukar kalor regenerative untuk menjalani tahap berikutnya.

6.: !iklus Re.rigerasi )as /alam pembahasan mengenai siklus ?arnot diketahui bahwa apabila arah siklus dibalik akan didapatkan siklus ?arnot terbalik 3reversed arnot cycle4 yang merupakan sebuah re.rigerator ideal. Hal ini menimbulkan ide bahwa siklus mesin kalor 3 heat engine4 dan siklus re.rigerator sebenarnya adalah mempunyai prinsip kerja sama hanya arahnya saja yang berlawanan 3perhatikan bahwa siklus re.rigeratsi yang dibahas di atas

67

adalah sangat mirip dengan siklus Rankine dengan arah terbalik4. -leh karena itu maka apabila siklus "rayton dibalik arahnya akan didapatkan apa yang disebut siklus re.rigerasi gas 3reversed &rayton cycle4. /isini akan berlaku bahwa,
?-PR = q$ q$ = wnet,in wcomp wturb

dimana,
q $ = h6 h8 I wturb = h7 h8 I wcomp = h* h6

!iklus re.rigerasi gas ini akan mempunyai ?-P yang lebih rendah dibandingkan dengan siklus kompresi uap. Tetapi karena konstruksi yang sederhana dan komponen yang ringan maka siklus ini banyak dipakai di pesawat terbang dan dapat dikombinasikan dengan proses regenerasi. 6.; !iklus Re.rigerasi #bsorpsi Peningkatan ?-P dari mesin re.rigerasi dapat dilakukan dengan menurunkan kerja yang dibutuhkan oleh kompresor. /ibanding dengan sebuah kompresor, pompa dapat melakukan proses kompresi .luida cair dengan kerja input yang jauh lebih kecil untuk laju massa yang sama. -leh karena itu dalam sistem re.rigerasi absorpsi, re.rigeran akan

68

dilarutkan dalam .luida cair sebagai media transport sehingga re.rigeran dapat dikompresi dengan kerja yang lebih kecil. Re.rigeran yang sering dipakai adalah amoniak dengan media transport berupa air. Re.rigeran lain yang juga dipakai adalah air dengan media transport berupa lithium bromide atau lithium chloride. eunggulan sistem ini lebih terasa apabila ada sumber panas dengan temperatur 6++*++? yang murah seperti misalnya energi surya, geotermal dan lain,lain. !kema sistem re.rigerasi absorpsi bisa dilihat pada gambar di atas. #moniak murni keluar dari e(aporator dan masuk ke absorber. /i dalam absorber, amoniak larut dalam air sehingga terbentuk larutan air,amoniak. arena pelarutan amoniak akan berlangsung dengan lebih baik pada temperatur yang lebih rendah maka larutan dalam absorber didinginkan dengan cooling water. $arutan air,amoniak kemudian masuk ke pompa untuk mengalami proses kompresi dan masuk ke regenerator untuk menerima panas. Pemanasan larutan air,amoniak lebih lanjut dilakukan dalam generator dengan sumber panas, misalnya dari energi surya, sehingga terjadi proses penguapan larutan. $arutan yang menguap kemudian masuk ke rectifier untuk dilakukan pemisahan amoniak dan air. #moniak murni masuk ke kondenser dan melanjutkan siklus re.rigerasi, sedangkan air kembali masuk generator untuk dipakai kembali sebagai media transport. /ari gambar di atas dapat dilihat bahwa prinsip sistem absorpsi adalah sama dengan dengan sistem kompresi uap, hanya berbeda pada bagian dalam garis putus,putus. 6.< !istem Re.rigerasi Termoelektrik Telah diketahui dari apa yang disebut efek %eebe<k bahwa dua buah logam yang berbeda apabila ujung,ujungnya dihubungkan kemudian dipanaskan salah satu ujungnya maka akan timbul arus listrik dalam rangkaian logam tersebut.

69

0.ek !eebeck ini kemudian bisa diman.aatkan untuk sebuah generator listrik yang biasa disebut sebagai thermoelectric power generator. !eperti pada bagian sebelumnya bahwa siklus daya dan siklus re.rigerasi adalah mempunyai prinsip kerja yang sama hanya dengan arah yang berlawanan, maka siklus daya termoelektrik ini bisa juga dipakai untuk siklus re.rigerasi. !iklus re.rigerasi termoelektrik akan meman.aatkan efek Pe tier dimana apabila dialirkan arus listrik dalam rangkaian yang terbuat dari dua buah logam yang berbeda, maka pada ujung yang satu terjadi penyerapan kalor dan pada ujung yang satunya terjadi pembuangan kalor. Prinsip kerja dan susunan sistem secara skematis dapat dilihat di gambar di bawah.

Pada aplikasinya re.rigerasi termoelektrik akan menggunakan semikonduktor sebagai media untuk menyerap dan membuang kalor. Falaupun sistem ini mempunyai kelemahan yaitu rendahnya e.isiensi, tetapi karena ringan, sederhana, dan tidak berisik maka dipandang sebagai teknologi re.rigerasi masa depan.

6:

)A) 0 &A(P6RAN GA%


/i industri,industri banyak dipakai gas,gas yang merupakan campuran dari beberapa jenis gas 3disebut komponen atau konstituen4. ?ampuran gas ini biasanya merupakan gas buatan yang tidak terdapat di alam dan mempunyai si.at,si.at termodinamika yang berbeda dengan komponen,komponen penyusunnya. *. 6 omposisi ?ampuran )as Untuk sebuah campuran gas yang mengandung k komponen, massa total campuran mm dan jumlah mol campuran -m dapat dinyatakan sebagai berikut m m = mi
i k k i

-m = -i

di sini mi dan -i masing,masing adalah massa dan jumlah mol komponen i. Rasio massa dan mol suatu komponen terhadap massa dan jumlah mol totalnya masing,masing disebut .raksi massa yi 3mass fraction4 dan .raksi mol %i 3mole fraction4 yang dinyatakan sebagai berikut,
yi = mi mm I %i = -i -m

/engan membagi persamaan yang menunjukkan massa dan jumlah mol total masing, masing dengan mm dan -m maka didapat,
k i k i

yi = 6

%i

=6

&assa dari suatu Jat akan bisa dihitung dari jumlah mol yaitu m C -( di mana ( adalah berat molekul Jat tersebut. Untuk suatu campuran gas maka berat molekulnya adalah,
(m = m m mi = = -m -m

-i ( i
-m

= %i ( i
i

!edangkan konstanta campuran gas dapat dicari sebagai berikut,


Rm = Ru Lk%@kg. M (m

di sini Ru adalah konstanta gas uni(ersal. 6;

*.* Perubahan p,(,T ?ampuran )as Untuk campuran gas yang terdiri dari gas,gas ideal maka perubahan p,v,T akan mengikuti persamaan gas ideal pv . RT, sedangkan untuk campuran gas,gas riil maka akan berlaku pv . /RT dimana / adalah faktor kompresibi itas. Perubahan p,v,T untuk campuran gas bisa dinyatakan sebagai berikut, 6. $alton0s law of additive pressures5 Tekanan dari suatu campuran gas akan sama dengan jumlah tekanan dari tiap komponen gas yang akan terjadi apabila dalam kondisi sendirian pada (olume dan temperatur dari campuran gas.

*. !magat0s law of additive volumes5 Aolume dari suatu campuran gas akan sama dengan jumlah (olume dari tiap komponen gas yang akan terjadi apabila dalam kondisi sendirian pada tekanan dan temperatur dari campuran gas.

Untuk gas ideal maka hukum /alton dan #magat akan berlaku secara eksak, sedangkan untuk gas riil maka hanya merupakan pendekatan karena adanya gaya antar molekul yang kuat pada kondisi densitas tinggi. !ecara matematis hukum /alton dan #magat dapat dinyatakan sebagai berikut, $alton0s law 5 p m = pi 3Tm , 1m 4
i k

!magat0s law 5 1m = 1i 3Tm , p m 4


i

6<

/alam persamaan di atas, pi adalah tekanan komponen dan 1i adalah (olume komponen dimana (olume ini bukan merupakan (olume aktualnya. Rasio pi@pm disebut fraksi tekanan 3pressure fraction4 dan rasio 1i@1m disebut fraksi ?o ume 3volume fraction4. ampuran +as 2deal Untuk gas ideal berlaku hubungan,
pi 3Tm ,1m 4 - R T @1 = i u m m = i = %i pm - m Ru Tm @ 1m -m 1i 3Tm , p m 4 - RT @p = i u m m = i = %i 1m - m Ru Tm @ p m -m

sehingga,
pi 1 = i = i = %i p m 1m - m

"esaran %ipm disebut sebagai tekanan parsia 3partial pressure4 yang identik dengan tekanan komponen untuk gas ideal, sedangkan besaran %i1m disebut sebagai ?o ume parsia 3partial volume4 yang identik dengan (olume komponen untuk gas ideal. /isini yang perlu diperhatikan bahwa untuk gas ideal fraksi mo , fraksi tekanan, dan fraksi ?o ume adalah identik. ampuran +as Riil Persamaan keadaan untuk gas riil dengan menggunakan .aktor kompresibilitas dapat dinyatakan sebagai berikut.
p1 = /-Ru T

Untuk campuran gas, persamaan di atas juga berlaku dengan .aktor kompresibilitas /m sebagai berikut. / m = %i / i
i k

di mana /i ditentukan pada Tm dan 1m 3hukum /alton4 atau pada Tm dan pm 3hukum #magat4. /isini aplikasi hukum #magat akan memberikan hasil yang lebih akurat.

6=

!elain dengan pendekatan di atas maka ada metode lain yang disebut aturan pseudocritical temperatur TGcr,m yang dide.inisikan sebagai berikut
G p cr, m = %i p cr ,i i k

ay

dimana disini akan digunakan apa yang disebut pseudocritical pressure pGcr,m dan
k i

G Tcr, m = %i Tcr ,i

/engan menggunakan pGcr,m dan TGcr,m .aktor kompresibilitas campuran /m dicari dari 'ig.7+ dimana reduced pressure pr,m C pm@pGcr,m, dan reduced temperature Tr,m C Tm@TGcr,m. *.7 Properti,properti ?ampuran )as Properti,properti campuran gas dapat dicari dari properti,properti komponen penyusunnya. /i sini tanda upper-bar 3 4 menunjukkan properti persatuan mol. 3nergi dalam4 entalpi dan entropi 5 m = 5 i = mi u i = - i u i Lk%M
i i i k k k

6 m = 6 i = mi hi = - i hi Lk%M
i i i

S m = S i = mi si = - i si Lk%@ M
i i i

Perubahan energi dalam4 entalpi dan entropi 5 m = 5 i = mi u i = - i u i


i i i k i k i k i k k k

Lk%M

6 m = 6 i = mi hi = - i hi Lk%M S m = S i = mi si = - i si Lk%@ M
i i i k k k

3nergi dalam4 entalpi dan entropi persatuan massa atau persatuan mol u m = y i u i Lk%@kgM
i k

I I I

u m = %i u i
i

Lk%@kmolM Lk%@kmolM Lk%@kmolM

hm = yi hi Lk%@kgM
i

hm = %i hi
i

s m = yi si Lk%@kgM
i

s m = %i si
i

*alor 7enis, *+

c (,m = yi c (,i
i

Lk%@kg.?M Lk%@kg.?M

I I

c (,m = %i c (,i
i

Lk%@kmol.?M Lk%@kmol.?M

c p,m = y i c p,i
i

c p,m = %i c p,i
i

Persamaan,persamaan untuk menghitung properti,properti campuran gas di atas adalah (alid untuk gas ideal maupun riil. Nang menjadi persoalan adalah menentukan properti komponen gas dalam campuran. ampuran +as 2deal Harga properti untuk tiap komponen gas bisa dicari dengan mudah karena h, u, c(, cp untuk tiap komponen gas hanyalah merupakan .ungsi temperatur dan independen dari tekanan dan (olume. /emikian juga harga dari u, dan h bisa dicari dengan mudah apabila temperatur awal dan akhir proses sudah diketahui. /isini yang perlu mendapat perhatian adalah untuk mencari nilai s karena entropi untuk gas ideal akan tergantung juga kepada tekanannya. Perubahan entropi bisa didapatkan sebagai berikut,
o si = sio , * s i ,6 Ri ln

pi , * pi ,6 pi , * pi ,6 Lk%@kg. M

c p ,i ln

Ti , * Ti ,6

Ri ln

atau
o si = sio , * s i ,6 Ru ln

pi , * pi ,6 pi , * pi ,6 Lk%@kmol. M

c p ,i ln

Ti , * Ti ,6

Ru ln

Perhatikan dalam perhitungan perubahan entropi yang digunakan adalah tekanan parsial pi, bukan tekanan campuran pm. 5ntuk ampuran +as Riil Untuk campuran gas riil maka properti gas akan juga bergantung kepada tekanan selain kepada temperatur. Untuk mengetahui e.ek ketidak idealan pada properti campuran adalah dengan menggunakan .aktor kompresibilitas yang digabung dengan persamaan umum untuk gas riil.

*6

)A) 2 &A(P6RAN GA%-6AP "AN PENGK'N"$%$AN 6"ARA


Untuk mendapatkan suasana yang nyaman diperlukan pengkondisian udara sesuai dengan anatomi dan metabolisme tubuh manusia. Hal ini diperlukan supaya pembuangan panas hasil metabolisme dapat berjalan dengan baik, sistem pernapasan tidak mengalami iritasi, penjagaan kelembaban kulit pada kondisi optimal dan sebagainya. 7.6 Udara ering dan Udara #tmos.er Udara atmos.er yang ada di lingkungan kita terdiri dari campuran beberapa gas dan air. arena air dalam .asa gas di sini temperaturnya jauh lebih rendah dibandingkan dengan temperatur kritisnya maka biasa disebut uap 3vapor4. Uap biasanya dapat dianggap mempunyai si.at,si.at yang mirip dengan dengan kondisi uap jenuhnya. /ari tinjauan termodinamika, lebih menguntungkan mendi.inisikan udara atmosfer sebagai campuran udara kering yaitu udara yang tidak mengandung uap air, dan uap air. Pada kenyataannya jumlah uap air dalam udara atmos.er adalah tidak banyak, tetapi karena sangat berpengaruh terhadap kenyamanan seseorang maka perlu diperhatikan keberadaannya. /alam rentang pengkondisian udara 3,6+9+?4 udara kering merupakan gas ideal sehingga entalpi dan perubahannya dapat dicari sebagai berikut.
ha,dry = c p T 6,++9Lk%@kg. ?M T L?M

ha,dry = c p T 6,++9Lk%@kg. ?M T L ?M

Uap air juga dapat digolongkan menjadi gas ideal yang si.atnya sama dengan kondisi jenuhnya, sehingga
hv 3T , p rendah 4 h g 3T 4

di mana hg3T4 C *9+6,7 D 6,<*T L?M 3k%@kg4 atau dicari dari tabel uap.

**

arena kedua komponen gas bisa dianggap sebagai gas ideal maka tekanan udara atmos.er bisa dinyatakan sebagai berikut,
p = pa + p ( LkPaM

dimana p adalah tekanan parsial, indeks a dan ( menunjukkan udara kering dan uap. 7.* elembaban Udara !pesi.ik dan Relati. elembaban spesi.ik atau absolut @ rasio kelembaban dide.inisikan5

m ( p (1 @ R(T = ma p a 1 @ R a T p( p( = +,:** pa p p(

= +,:**

elembaban relati. dide.inisikan sebagai berikut5

massa uap air dalam udara massa uap air maksimum dalam udara m p = ( = ( mg pg

dimana pg C psat ET dan bisa dilihat dari tabel uap untuk air. /ari de.inisi kelembaban relati. di atas maka kondisi udara dimana kandungan uap airnya maksimum akan mempunyai C 6++H dan biasa disebut sebagai udara jenuh 3saturated air4 dimana p( C psat ET Hubungan antara dan dapat dinyatakan sebagai berikut.
= = p
3+,:** + 4 p g +,:**p g p p g

0ntalpi udara atmos.er dapat dihitung sebagai berikut.


6 = 6 a + 6 ( = ma ha + m ( h(

#pabila kedua sisi dibagi dengan ma 3massa udara kering4 maka didapatkan entalpi udara atmos.er persatuan massa udara kering.
h = ha + h( Lk%@kg , dry airM

ontoh Soal *7

/alam ruangan 3997 m74 udara bertemperatur *9?, 6++ kPa dengan kelembaban relati. ;9H. Tentukan 3a4 tekanan parsial udara kering, 3b4 kelembaban absolut udara, 3c4 entalpi udara 3per kg,dry air4, 3d4 massa udara kering dan uap air. Solusi 3a4 Tekanan parsial udara kering dapat dicari dari5
pa = p p (

di sini
p ( = p g = +,;9 p sat E*9? = +,;9 7,6:= = *,7< kPa

sehingga pa C =;,:* kPa 3b4 elembaban absolut


=
+,:** p ( +,:** *,7< = = +,+69* Lkg , water@kg , dry airM p p( 6++ *,7<

3c4 0ntalpi udara


h = ha +h( c p T +hg = 6,++9 *9 + +,+69* *98;,* = :7,< Lk%@kg , dry airM

3d4

arena udara kering dan uap air sama,sama bisa dianggap sebagai gas ideal maka massanya bisa dicari dari persamaan gas ideal. /isini yang perlu dicari adalah (olume udara kering dan uap air dimana keduanya akan mempunyai harga yang sama.
1a = 1( = 1room = 9 9 7 = ;9 m 7

sehingga,
ma = m( = p a1a =;,:* ;9 = = <9,:6 LkgM Ra T +,*<; *=< p (1( *,7< ;9 = = 6,7< LkgM R(T +,8:69 *=<

&assa uap air bisa juga dicari dari m( C ma C +,+69*<9,:6 C 6,7 kg.

*8

7.7 Temperatur Titik 0mbun 3/ew,point Temperature4 Temperatur titik embun adalah temperatur dimana kondensasi dimulai apabila udara didinginkan pada tekanan konstan, atau dengan kata lain identik dengan temperatur jenuh air pada tekanan uap.
Tdp = TsatEp(

Temperatur titik embun ini sangat penting untuk menentukan temperatur minimal yang harus dicapai untuk membuang kandungan uap air dalam udara. Hal ini karena pembuangan uap air dengan mudah dapat dilakukan dengan cara pengembunan. 7.8 Pengukuran elembaban &etode pengukuran kelembaban dapat dilakukan dengan cara mengukur temperatur titik embun Tdp sehingga didapatkan tekanan uap air p( dan akhirnya dapat ditentukan kelembaban relati. . &etode ini sederhana tetapi tidak praktis. menggunakan psychrometer yang berprinsip sebagai proses adiabatic saturation. !kematis sebuah psychrometer dapat dilihat seperti gambar di bawah. /i sini terdapat * buah termometer di mana ujung yang satu dibiarkan terbuka sedangkan ujung yang satunya dibalut dengan sumbu atau kapas yang basah oleh air. #pabila udara mengalir di sekitar kedua termometer maka kandungan air dalam sumbu akan menguap 3terjadi penyerapan panas oleh air4 sehingga menyebabkan temperatur udara di sekitar sumbu turun. Hal ini membuat terjadinya perbedaan penunjukan diantara * termometer. /isini T* disebut sebagai wet-bulb temperature Twb dan T6 adalah dry-bulb temperature Tdb.

*9

#pabila ada aliran udara di sekitar psychrometer dan terjadi kesetimbangan perpindahan massa dan kalor di sekitar sumbu, berlaku hubungan kekekalan massa5
. =m a 3* 6 4 m

. adalah laju penguapan air dari sumbu, 6dan* masing,masing adalah di mana m

kelembaban absolut di sekitar ujung termometer 6 dan termometer *. /ari hubungan kekekalan energi didapatkan.
a h6 + m . h.* = m a h* atau h6 + 3 * 6 4 h.* = h* m

/ari h = c p T +hg maka kelembaban absolut di ujung termometer 6 didapatkan5


6 =
c p 3T* T6 4 + * h.g,* hg,6 h.,*

arena di ujung termometer * kondisinya adalah jenuh maka * dapat dicari dari5

* =

+,:** p g,* p* p g ,*

7.9 )ra.ik elembaban 3Psychrometric ?hart4 )ra.ik kelembaban adalah gra.ik yang digunakan untuk menentukan properti, properti dari udara atmos.er pada suatu tekanan tertentu. Penggunaan gra.ik ini lebih menguntungkan dibandingkan apabila harus menghitung menggunakan persamaan, persamaan di atas. !kematis psychrometric chart adalah seperti gambar di bawah dimana masing,masing kur(a@garis akan menunjukkan nilai properti yang konstan. Untuk mengetahui nilai dari properti,properti 3h, , , v, Twb, Tdb4 bisa dilakukan apabila minimal dua buah diantara properti tersebut sudah diketahui.

&isal, apabila diketahui kondisi udara atmos.er bisa digambarkan dalam psychrometric chart sebagai titik kondisi maka untuk mencari5

*:

ditentukan dengan menarik garis horisontal dari titik kondisi ke sumbu (ertikal 3 C konstan4. h ditentukan dengan menarik garis sejajar hCkonstan dari titik kondisi ke skala entalpi. Twb ditentukan dengan menarik garis sejajar TwbCkonstan sampai ke garis jenuh 3saturation line4. Tdb ditentukan dengan menarik garis (ertikal sampai ke sumbu horisontal. Tdp ditentukan dengan menarik garis horisontal sampai ke garis jenuh. v ditentukan dengan menarik kur(a sejajar kur(a vCkonstan dan nilainya ditentukan dengan melihat posisi kur(a terhadap kur(a vCkonstan yang mengapitnya. ditentukan dengan menarik kur(a sejajar kur(a Ckonstan dan nilainya ditentukan dengan melihat posisi kur(a terhadap kur(a vCkonstan yang mengapitnya. 7.: Proses Pengkondisian Udara Pada aplikasi pengkondisian udara 3air conditioning #?4 maka proses yang terjadi tidak sekedar pendinginan atau pemanasan saja tetapi juga termasuk kombinasi dengan penambahan kelembaban 3humidifying4 atau pengurangan kelembaban 3dehumidifying4. 'aktor,.aktor yang mempengaruhi kenyamanan seseorang adalah sebagai berikut 3nilai di sebelah kanan adalah nilai optimalnya4, Tdb 5 ***;? 5 8+:+H ecepatan 5 69m@min

Proses pengkondisian udara kalau digambarkan dalam psychrometric chart adalah sebagai berikut.

*;

Proses pengkondisian udara sendiri bisa diasumsikan sebagai aliran steadi sehingga didapatkan hubungan,hubungan sebagai berikut. Persamaan kekekalan massa untuk udara kering
a,i = m a,e m

Persamaan kekekalan massa untuk air


w,i = m w,e m

Persamaan kekekalan energi


W = m e he m i hi Q

disini indeks i dan e masing,masing adalah inlet dan e>it.


(a) Pemanasan atau Pendinginan Sederhana ((=konstan) Pada proses disini tidak diadakan penambahan atau pengurangan kandungan air dalam udara sehingga ( akan konstan (tetapi ( berubah). Dalam psychrometric chart maka kurva perubahan adalah merupakan garis horisontal. Dari gambar di atas dapat diketahui untuk pemanasan akan mengakibatkan turunnya kelembaban relatif karena meningkatnya kapasitas uap air dalam udara. Ini yang akan mengakibatkan kulit men adi kering atau pernapasan men adi sulit. yang sebaliknya. Pada proses pengkondisian # $ # $ udara sederhana ini akan berlaku !ntuk proses pendinginan akan ter adi hal

hubungan sebagai berikut" !dara kering %ir &nergi (ker a=') # $

*<

(b) Pemanasan Dengan Pelembaban humidifying diin eksikan yaitu uap

((eating )ith (umidification) air atau uap air. %pabila apabila

Problem yang menyertai pemanasan sederhana bisa dieliminasi dengan mengin eksikan air *akhir + *pemanasan, sedangkan

diin eksikan air maka *akhir - *pemanasan .ontoh Soal !dara pada /'(., kelembaban relatif 0'1, dan la u 23m04min akan dikondisikan pada 23(. dan kelembaban relatif 5'1. !ntuk itu pertama6 tama dipanaskan sampai 22(. dan kemudian diin eksikan uap air untuk melembabkan. %pabila seluruh proses berlangsung pada /'' kPa, tentukan (a) kalor yang disuplai pada bagian pemanas, (b) la u uap air dari humidifier. Solusi Proses heating /62 ((2 = (/) dan proses humidifikasi 260 ((0 + (2).

(a) (ubungan yang berlaku disini 7alor yang disuplai pada heating coil" # $ 8ilai h2 dan h/ bisa dicari dari hubungan" # $ # $ # $ # $ # $ sedangkan # $dicari dari" # $ # $ # $ # $ # $ # $ # $ Sehingga la u kalor yang ter adi" # $

*=

(b) Dari persamaan kekekalan massa untuk air antara titik 2 dan 0 didapatkan la u uap air dari humidifier. 9a u massa air" # $ 8ilai # $karena hanya ter adi pemanasan sederhana pada (/62) 8ilai # $dicari dari persamaan berikut. # $ sehingga # $ (c) Pendinginan Dengan Penurunan 7elembaban (.ooling )ith

Dehumidification) Problem pendinginan udara (kenaikan ( menyebabkan tidak nyaman) bisa dieliminasi koil dengan penurunan di kelembaban. titik ter adi Ini dilakukan (* *dp) air dengan dengan yang mendinginkan menggunakan udara sampai pendingin ba)ah sehingga embun

kondensasi

terkandung dalam udara ((=/''1). %pabila kondensasi terus berlangsung maka temperatur akan semakin menurun. .ontoh Soal !dara pada /atm, 0'(., :'1 kelembaban relatif dan la u /'m04min dikondisikan sampai /2(.. 7andungan air yang terdapat dalam udara dibuang pada /2(.. *entukan la u kalor (pendinginan) dan la u uap air yang dihilangkan dari udara (la u kondensasi). Solusi Proses cooling sampai mulai pembuangan (/60) dimana (0 - (/.

14 C

9a u kondensasi dapat dicari dari" # $

7+

# $ 9a u pendinginan dapat dicari" # $ Dari pembacaan psychrometric chart didapatkan" # $ sehingga, # $ (d) Pendinginan &vaporasi &vaporative .ooling .ontoh dari pendinginan evaporasi adalah apabila kita menggantungkan kain basah pada kondisi udara kering. Dalam kondisi seperti ini air yang terkandung dalam kain akan menguap dimana kalor laten penguapan akan diserap dari udara sekitar dan air dalam kain sendiri. Ini akan mengakibatkan udara dan air dalam kain mengalami penurunan temperatur. Pendinginan dengan cara seperti sangat cocok untuk daerah dengan kelembaban yang rendah Proses yang ter adi disini bisa dianggap sebagai proses adiabatik sehingga temperatur )et6bulb hampir konstan (*)b ( konstan). 7arena garis *)b = konstan hampir se a ar dengan h = konstan maka dalam proses ini entalpi uga hampir konstan (h ( konstan).

(e) .ampuran %liran !dara Secara %diabatik Dalam aplikasinya pengkondisian udara memerlukan uga suplai udara segar dari lingkungan sekitar untuk dicampur dengan udara yang telah dikondisikan. (al ini ditu ukan untuk men aga tingkat kesegaran udara dalam ruangan. Pada proses ini maka berlaku hubungan"

76

!dara kering %ir &nergi %pabila pada " # $ " # $ persamaan di

" # $

atas

ma,0

dieliminasi

akan

terdapat

hubungan" # $ Dari persamaan terakhir ini akan didapatkan bah)a kondisi 0 terletak di titik potong antara garis %; dan garis .D. <aris %; (( = (0) akan terletak antara (=(/ dan (=(2 dimana rasio ((26(0) dan ((06(/) sama dengan rasio # $dan # $. !ntuk garis .D akan terletak antara h=h/ dan h=h2. uga berlaku hal yang sama dan

7*

&!& 8 Reaksi *imia


=eaksi pembakaran merupakan salah satu contoh proses di mana

ter adi reaksi kimia. =eaksi pembakaran memegang peranan yang sangat penting dalam pembangkitan energi primer yang terkandung dalam bahan bakat untuk diubah men adi energi termal. !ntuk sistem dimana tidak ter adi reaksi kimia maka energi yang dipunyai oleh suatu >at akan terdiri dari energi dalam sensibel (yang ditentukan oleh gerakan molekuk dan berubah dengan perubahan p dan *) dan energi dalam laten (berubah karena adanya perubahan fasa) !ntuk sistem dengan reaksi kimia maka selain dari 2 bentuk energi dalam di atas maka akan ada energi dalam kimia (chemical internal energy) yang berubah6ubah dengan adanya pembentukan atau pelepasan ikatan antar atom. Di sini tidak akan dibahas reaksi kimia secara umum, tetapi hanya akan memfokuskan pada suatu reaksi kimia oksidasi yang disertai dengan timbulnya kalor yang cukup signifikan yaitu reaksi pembakaran.

89: &ahan &akar dan Pembakaran


Secara ringkasnya suatu reaksi kimia akan bisa ter adi apabila ada bahan bakar (fuel), oksigen ?2 sebagai oksidator (o@idant), dan temperaturnya lebih besar dari titik nyala (ignition temperature). ;ahan bakar adalah >at yang bisa dibakar untuk menghasilkan energi kalor dimana bahan bakar komersial yang paling banyak adalah yang ber enis hidrokarbon. .ontoh6contoh bahan bakar" !nsur murni" hidrogen (2, metana .(2, propana .0(:, dll !nsur campuran" bensin ((.:(/:), solar ((./2(25), dll %lkohol" metanol .(0?(, etanol .2(3?(, dll ;atu bara . *itik nyala adalah temperatur minimum yang diperlukan untuk suatu reaksi pembakaran pada suatu tekanan tertentu. Pada tekanan atmosfer titik nyala beberapa bahan bakar" bensin 03'(., solar 23'(., karbon 2''(., ( 2 3:'(., karbon monooksida 5/'(., metana 50'(..

77

89; Stoikiometri Pembakaran


.ontoh reaksi kimia" /. A /?2 ( /.?2 =eaksi di atas dapat diinterpretasikan sebagai" /. / kmol . ditambah / kmol ?2 menghasilkan / kmol .?2 ( tidak berlaku kekekalan mol. 2. (/ ( B.) kg . bereaksi dengan (/ ( B?2) kg ?2 menghasilkan (/ ( B.?2) kg .?2 di mana Bi adalah berat molekul unsur i. Dengan kata lain /2 kg . bereaksi dengan 02 kg ?2 menghasilkan 22 kg .?2 ( berlaku hukum kekekalan massa Pada prakteknya proses pembakaran tidak dilakukan dengan oksigen murni tetapi dengan menggunakan udara sebagai oksidator karena sifatnya yang tersedia dimana6mana dan murah. Perbandingan massa udara dan massa bahan bakar ((mudara4mbb) disebut sebagai air6fuel ratio %C=. .ontoh Soal Satu kmol bensin dibakar dengan 2' kmol udara kering. %pabila diasumsikan produk pembakaran terdiri dari .?2, (2?, ?2, 82 tentukan umlah mol dari tiap gas dan %C=6nya. !dara kering di sini didefinisikan sebagai udara dengan komposisi 2/1 ?2 dan DE1 82. Solusi =eaksi pembakaran yang ter adi adalah sempurna tetapi bukan reaksi stoikiometris. Persamaan reaksi yang ter adi adalah" .:(/: A 2'(?2 A 0,D582) >?2 . ( ? 82 .:(/: " " " :=@ /:=2y 2'=2@ A y A 2> ( y=E ( ( )=D3,2 ( A :.?2 D3,282 A E(2? A >=D,3 A ( ( )82 umlah atom) maka @=: @.?2 A y(2? A

Dari hukum kekekalan massa (atau kekekalan

" (2')(0,D5)=) A

Dari sini maka persamaan lengkapnya adalah" 2'(?2 A 0,D582) D,3?2

=asio massa udara dan bahan bakar %C= # $

78

89< Proses Pembakaran4 Teori dan !ktualnya


Secara sehingga, semua unsur karbon . berubah men adi karbon dioksida .?2 semua unsur hidrogen ( berubah men adi air (2? teoritis proses umlah pembakaran udara yang akan ter adi adalah secara cukup komplet4sempurna apabila tersedia

*etapi pada kenyataannya proses pembakaran berlangsung tidak sempurna yaitu tidak memenuhi syarat seperti di atas (timbulnya ., (2, .?, ?( atau yang lain). (al ini bisa disebabkan oleh /. 7ekurangan oksigen 2. 7ualitas campuran bahan bakar dan udara yang tidak baik 0. *er adi disosiasi (pecahnya unsur6unsur stabil yang kemudian membentuk unsur baru) Disini pembakaran pembakaran yang tidak untuk sempurna pembakaran didefinisikan tidak memenuhi sempurna. sebagai umlah proses udara

umlah

oksigennya

stoikiometris4teoritis

!ntuk

mengetahui umlah udara

seberapa banyak udara yang digunakan dibandingkan dengan stoikiometris didefinisikan" # $ dimana a dan s masing6masing menun ukkan kondisi

aktual

dan

stoikiometris4teoritis. Sedangkan pembakaran stoikiometris4teoritis adalah apabila bahan bakar terbakar sempurna dengan umlah udara minimum. !dara minimum ini disebut sebagai udara teori. Dengan kata lain pembakaran stoikiometris adalah pembakaran sempurna tanpa menyisakan oksigen ?2 dalam produk pembakarannya. Pembakaran stoikiometris dengan bahan bakar hidrokarbon .(((?( dapat dinyatakan secara umum sebagai" .(((?( A # $ (?2 A 0,D582) ( (.?2 Pada disuplai dimana, # $ Dari definisi ini maka hubungan antara 1udara lebih dan 1udara teori, # $ .ontoh Soal prakteknya dan4atau dalam umlah udara dengan (b) udara umlah tu uan yang (a) A (42(2? men amin temperatur udara A 0,D5# $82 proses maka udara air)

sempurnanya pembakaran, umlah lebih

pembakaran dibandingkan

menurunkan teori

berlebih. disebut

7elebihan

(e@cess

79

&tana (.2(5) dibakar dengan 2'1 udara lebih. %pabila pembakaran berlangsung sempurna dan dilakukan pada /'' kPa, tentukan (a) %C=, (b) titik embun produknya. Solusi &tana (.2(5) ( dari rumus umum (=2, (=5, (=', sehingga persamaan kimia untuk reaksi stoikiometrisnya" .2(5 A 0,3(?2 A 0,D582) ( 2.?2 A 0(2? A (0,3(0,D5)82 7arena udara lebih sama dengan 2'1 (udara aktual /2'1) maka persamaan kimia men adi, .2(5 A (0,3 ( /2'1)(?2 A 0,D582) (0,3( (a) =asio massa udara dan bahan bakar" # $ (b) *itik embun sama dengan temperatur hubungan" # $ Dari *abel !ap untuk air didapatkan # $ .ontoh Soal ;ensin .?(',::1), dibakar dengan udara kering. (a) %nalisa (b) volumetris 1udara teori secara yang kering terhadap produk pembakaran menun ukkan .?2 (/','21), ?2(3,521), 82(:0,2:1). *entukan %C=, digunakan, (c) fraksi (2? yang mengalami kondensasi apabila produknya didinginkan sampai 23(.. Solusi Di sini yang perlu diperhatikan adalah analisa secara kering tidak bisa mendeteksi air (tetapi tidak berarti air tidak terbentuk F). Dengan asumsi produk pembakaran adalah gas ideal maka perbandingan volume menun ukkan perbandingan @.:(/: A a(?2 A 0,D582) ( umlah mol. Sehingga apabila /','2.?2 A b(2? A ',::.? A 3,52?2 umlah A produk pembakaran yang terdeteksi ada /'' kmol maka, :0,2:82 enuh dari uap air pada tekanan parsialnya. Dengan asumsi produknya adalah gas ideal maka didapatkan ( 2.?2 2'1)?2 A 0(2? A A

(0,3(0,D5(/2'1)82

7:

Dari

kekekalan

umlah

atom

sebelum

dan

sesudah

reaksi

didapatkan

a=22,2, @=/,05, b=/2,22 sehingga, /,05.:(/: A 22,2(?2 A 0,D582) ( /','2.?2 A ',::.? A 3,52?2 A :0,2:82 A /2,22(2? Persamaan reaksi pembakaran untuk / kmol bahan bakar" .:(/: A /5,02(?2 A 0,D582) ( D,0D.?2 A ',53.? A A E(2? 2,/0?2 A 5/,0:82 (a) =asio massa udara dan bahan bakar" # $ (b) !ntuk mengetahui berapa 1udara teori yang dipakai harus ditentukan reaksi stoikiometrisnya untuk dibandingkan. 7arena .:(/: maka dari rumus .:(/: umum A (=:, (=/:, (=' ( maka :.?2 rumus A reaksi E(2? A stoikiometrisnya /2,3(0,D5 82 adalah" /2,3(?2 A 0,D582)

sehingga # $ (c) !ntuk setiap / kmol bahan bakar maka ter adi produk :2,30kmol dengan Ekmol6nya sehingga adalah air. Pada 23(. tekanan ini air enuhnya yang adalah 0,/5EkPa # $ Craksi (2? yang mengalami kondensasi adalah 8)48(2?,tot = 5,3E4E = D01. apabila pada kondisi mengalami

kondensasi adalah 8) maka,

898 3ntalpi Pembakaran dan 3ntalpi Pembentukan


Dalam suatu sistem yang didalamnya # $ Dari persamaan ini maka apabila kondisi sistem inlet dan outlet adalah sama maka perubahan energi sistem akan sama dengan perubahan energi kimia dari unsur6unsur yang ada di sistem sehingga dalam termodinamika pembakaran dikenal entalpi pembakaran (enthalpy of combustion). &ntalpi pembakaran adalah perbedaan entalpi antara produk ter adi reaksi pembakaran (reaksi kimia),

pembakaran pada keadaan tertentu dan reaktan pada keadaan yang sama untuk suatu reaksi pembakaran yang sempurna, atau bisa sebagai uga diartikan umlah kalor yang dilepas selama proses pembakaran steadi oleh

7;

/ kmol atau / kg bahan bakar yang terbakar sempurna pada temperatur dan tekanan tertentu. Secara matematis bisa dituliskan, # $

!ntuk bahan bakar tertentu pada 23(., / atm maka harga entalpi pembakaran h. dapat dilihat dari *abel %62D. !ntuk bahan bakar yang tidak tercantum dalam tabel bisa uga dicari entalpi pembakarannya dari entalpi pembentukan (enthalpy of formation) unsur6unsurnya. &ntalpi pembentukan # $ dapat dilihat dari *abel %625 dimana (() menun ukkan nilai pada kondisi standar. Dalam *abel %625 bisa dilihat bah)a untuk unsur6unsur yang stabil ?2, 82, (2, dan .) pada kondisi referensi standar (23(., / atm) maka harganya adalah nol. Dalam prakteknya istilah yang sering digunakan untuk menun ukkan besarnya energi yang dilepaskan oleh bahan bakar adalah nilai kalor (heating value (G) dimana besarnya adalah, # $ 8ilai kalor ini dibagi men adi 2 tergantung kepada fasa air dalam produknya. (igher (eating Galue ((G apabila produk (2? dalam fasa cair 9o)er (eating Galue 9(G apabila produk (2? dalam fasa gas # $ di sini 8" umlah mol air, hfg" entalpi penguapan air pada temperatur tertentu HkI4kmolJ. .ontoh Soal *entukan cair. Solusi &ntalpi pembakaran didapatkan pada reaksi stoikiometris. <as oktana = .:(/: maka A dari rumus umum (=:, ( (=/:, :.?2 A (=' maka rumus A reaksi E(2? stoikiometrisnya adalah" .:(/: # $ /2,3(?2 A 0,D582) /2,3(0,D582 &ntalpi pembakaran dihitung dari" entalpi pembakaran dari gas oktana pada 23(., / atm menggunakan tabel entalpi pembentukan. %sumsikan air dalam bentuk fasa

dimana hubungan antara ((G dan 9(G adalah,

7<

Dari *abel %625 diketahui # $ # $ # $ sehingga # $

89 = !nalisa 6ukum Pertama Sistem dengan Reaksi


Pada prinsipnya disini yang membedakan dengan sistem tanpa reaksi adalah hanya pada timbulnya suku yang menun ukkan energi kimia. Sistem *erbuka (Steadi) &ntalpi suatu >at pada suatu kondisi tertentu dituliskan sebagai berikut" # $ Persamaan ini menun ukkan bah)a entalpi dari suatu >at dalam sistem dengan reaksi akan sama dengan entalpi formasi pada kondisi standar # $ ditambah dengan entalpi sensibel relatif terhadap kondisi standar # $. %pabila perubahan energi kinetik dan energi potensial bisa

diabaikan maka hukum kekekalan energi untuk sistem dengan reaksi akan berbentuk sebagai berikut, # $ dimana, # $ # $ %pabila persamaan entalpi untuk # $ Sistem *ertutup Persamaan kekekalan energi untuk sistem tertutup, # $ dimana !P dan != masing6masing adalah energi dalam produk dan reaktannya. Dari definisi entalpi # $ maka persamaan di atas men adi, # $ Suku # $ adalah cukup kecil untuk >at padat dan cair dan untuk gas ideal bisa digantikan dengan =u* produk dan reaktan dimasukkan

dalam persamaan kekekalan energi maka,

7=

.ontoh Soal Propana cair masuk ke ruang bakar pada 23(. dan la u ','3 kg4min dimana dicampur dan dibakar dengan udara dengan 3'1 udara lebih. !dara lebih ini masuk ke ruang bakar pada D(.. (asil analisa produk menun ukkan semua hidrogen men adi air, tetapi hanya E'1 karbon yang berubah men adi karbon dioksida dan sisanya men adi karbon monooksida. %pabila temperatur gas buang adalah /3'' 7, tentukan (a) la u massa udara, (b) rugi kalor. Solusi =eaksi stoikiometrisnya" .0(: A 3(?2 A 0,D582) ( 0.?2 A 3(0,D582 A 2(2?

=eaksi aktualnya" .0(: A D,3(?2 A 0,D582) ( 2,D.?2 A ',0.? A 2(2? A 2,53?2 A D,3(0,D582

(a) Dari persamaan reaksi aktual diatas, # $ Sehingga, # $ (b) *ransfer kalor untuk kasus ini adalah, # $ Dengan mengasumsikan bah)a semua gas adalah gas ideal maka h=h(*) sehingga dari tabel didapatkan harga6harga sebagai berikut, !nsu r .0(: ?2 82 (2? .?2 .?

# $ HkI4kmolJ 6//:.E/' ' ' 622/.:2' 60E0.32' 6//'.30'

# $ HkI4kmolJ 6 :/3' :/2/ 6 6 6

# $ HkI4kmolJ 6 :5:2 :55E EE'2 E052 :55E

# $ HkI4kmolJ 6 2E.2E2 2D.'D0 3D.EEE D/.'D: 2D.3/D

# $didapat dari # $dikurangi # $. Dari nilai6nilai yang didapat maka # $ apabila dimasukkan dalam persamaan kekekalan energi akan didapatkan,

8+

Sehingga la u kalor yang ter adi adalah, # $

89> Temperatur !pi !diabatik


Dalam proses pembakaran apabila tidak ada interaksi ker a antara sistem dan lingkungan dan perubahan energi kinetik dan potensial maka, # $ %pabila energi transfer yang panas = ' maka produk pembakaran menerima semua dibangkitkan dari proses pembakaran sehingga mencapai

temperatur maksimum. *emperatur maksimum ini disebut temperatur api adiabatik (adiabatic flame temperature) dimana untuk proses pembakaran steadi maka temperatur api adiabatik akan dicapai bila K = L = ' sehingga di sini berlaku hubungan" # $ Dalam perhitungan temperatur adiabatik, /. &ntalpi reaktan (= akan mudah ditentukan karena kondisi reaktan biasanya sudah diketahui 2. !ntuk mengetahui entalpi produk (P maka perlu mengetahui temperatur produk dimana temperatur ini sama dengan temperatur api adiabatik yang harus dicari secara iterasi (trial and error) 0. Iterasi pertama dapat diasumsikan bah)a produk semuanya adalah 82 (ini karena 82 adalah unsur paling dominan dalam pembakaran yang menggunakan udara) Dalam desain ruang bakar (furnace) maka temperatur api adiabatik sangat penting dalam penentuan tergantung kepada" kondisi reaktan (temperatur, tekanan) tingkat kesempurnaan reaksi pembakaran umlah udara yang digunakan. enis material dimana temperatur api adiabatik ini bukan merupakan properti dari bahan bakar tetapi akan

.ontoh Soal ;ensin cair masuk ke ruang bakar sistem turbin gas secara steadi pada / atm, 23(., dan dibakar dengan udara yang masuk dengan kondisi yang sama. Dengan tentukan mengabaikan temperatur perubahan api energi kinetik (a) dan enrgi potensial, adiabatik untuk pembakaran

86

sempurna dengan /''1 udara teori, (b) pembakaran sempurna dengan 2''1 udara teori, (c) pembakaran tidak sempurna dengan E'1 udara teori. Solusi (a) =eaksi pembakaran dengan /''1 udara teori" .:(/: A /2,3(?2 A 0,D582) ( :.?2 A /2,3(0,D582 A E(2?

Persamaan kekekalan energi berubah men adi, # $ !nsur .:(/: ?2 82 (2? .?2 Dengan # $ Persamaan di atas bisa diselesaikan apabila temperatur produk diketahui. Disini pertama6tama diasumsikan semua produknya adalah 82 sehingga akan didapatkan 3.525.':/4(:AEA2D)=::.22' kI4kmol yang merupakan # $pada 253'7 (lihat *abel %6/:). 9angkah berikutnya adalah mengasumsikan nilai baru yang biasanya besarnya lebih kecil dari nilai asumsi pertama. Bisal * = 22'' 7 maka persamaan kekekalan energi akan men adi, # $ 8ilai ini lebih besar dari 3.525.':/ kI. ?leh karena itu temperatur adiabatis yang dicari adalah lebih kecil dari 22'' 7. ;erikutnya temperatur diasumsikan 203'7 dimana persamaan kekekalan energinya berubah, # $ 8ilai ini lebih kecil dari 3.525.':/ kI sehingga temperatur adiabatis yang dicari adalah terletakk antara 203' dan 22'' 7. Dari interpolasi ditemukan *prod = 20E2,3 7. (b) =eaksi pembakaran untuk 2''1 udara teori, .:(/: 0D,3?2 A 3'(?2 A 0,D582) ( :.?2 A 3'(0,D582 A E(2? A mensubstitusikan # $ HkI4kmolJ 622E.E3' ' ' 622/.:2' 60E0.32' harga6harga # $ HkI4kmolJ 6 :5:2 :55E EE'2 E052 di atas dalam persamaan

kekekalan energi, akan didapatkan,

8*

Dengan mengikuti langkah seperti di atas akan didapatkan *prod = E52 7. (c) =eaksi pembakaran untuk E'1 udara teori, .:(/: //,23(0,D582 A A //,23(?2 E(2? A 0,D582) ( 3,3.?2 A 2,3.? A

Dengan cara yang sama didapatkan *prod = 2205 7. Dari kenyataan di atas bisa diambil kesimpulan bah)a dari tin auan termodinamika temperatur api adiabatik menurun akibat pembakaran tidak sempurna atau penggunaan udara lebih. Iuga temperatur api adiabatik akan mencapai maksimum pada proses pembakaran dengan menggunakan /''1 udara teori.

87

&!& = Termodinamika ?luida *ecepatan Tinggi


Pada bab6bab sebelumnya aliran fluida dianggap mengalir dengan kecepatan rendah sehingga energi kinetiknyapun rendah. *etapi aliran fluida pesa)at yang mele)ati nosel dalam sudu6sudu turbin, mesin propulsi et dan sebagainya mengalir dengan kecepatan tinggi sehingga

pengaruh dari perubahan energi kinetik perlu diperhitungkan.

=9: Sifat-sifat Stagnasi


Dalam digunakan, potensial signifikan analisa dimana bisa fluida apabila mengalir, maka entalpi energi adalah (h(uApv) kinetik energi Di sini lebih dan total sering energi fluida. perubahan entalpi

diabaikan

*etapi untuk fluida kecepatan tinggi perubahan energi kinetik adalah sehingga perlu diperhitungkan. # $ (ukum I termodinamika pada sistem seperti di ba)ah ini, # $ Dari persamaan di atas, bila tidak ada perpindahan kalor dan interaksi ker a serta perubahan energi potensial bisa diabaikan maka entalpi stagnasi dari suatu fluida konstan selama dalam proses aliran steadi. Iuga diketahui kenaikan kecepatan fluida akan mengakibatkan penurunan entalpi statis # $ fluida ( dan sebaliknya apabila fluida yang mengalir tiba6tiba berhenti sempurna atau mengalami proses stagnasi (G2=') maka entalpi stagnasi = entalpi statis Dalam kondisi stagnasi ini energi kinetik akan berubah men adi entalpi statis (=uApv) atau dengan kata lain akan ter adi perubahan * dan p dari fluida. pertama6tama didefinisikan entalpi stagnasi atau entalpi total h' yaitu,

=9; Stagnasi !ktual dan 2sentropis


Proses ketika fluida mengalami stagnasi biasanya diasumsikan sebagai proses isentropis. *etapi secara aktualnya karena adanya rugi gesekan maka prosesnya dibarengi dengan kenaikan entropi. Pada kondisi aktualnya, entalpi (dan uga temperatur stagnasi) akan sama dengan kondisi isentropisnya, tetapi dengan perbedaan tekanan stagnasinya.

88

Properti stagnasi" stagnasi ('.

fluida

ketika stagnasi

mengalami *',

stagnasi

disebut p',

properti densitas

temperatur

tekanan

stagnasi

*emperatur stagnasi4total *' !ntuk gas ideal berlaku h=cp * sehingga apabila persamaan ini dimasukkan dalam definisi entalpi stagnasi maka # $ di mana G242cp menun ukkan kenaikan temperatur atau biasa disebut sebagai temperatur dinamik. Bisal, temperatur dinamik dari udara yang mengalir pada G=/'' m4s adalah, # $ Iadi ika udara dengan temperatur 0'' 7 mengalir dengan kecepatan /'' m4s dan berhenti secara isentropis (misal diu ung suatu termometer) maka temperaturnya akan naik men adi temperatur stagnasi atau 0'3 7 = *'. %tau dengan kata lain termometer akan menun ukkan nilai 0'37. !ntuk fluida yang mengalir dengan kecepatan rendah, temperatur stagnasi dan statisnya bisa dianggap identik. *ekanan stagnasi p', Densitas stagnasi (' !ntuk gas ideal dengan entropi konstan (proses isentropis) berlaku" # $ # $ Dari hal6hal diatas maka dalam persamaan kekekalan energi apabila digunakan entalpi stagnasi maka energi kinetik ke tidak dinyatakan secara eksplisit atau # $ di mana h',/ dan h',2 masing6masing # $ .ontoh Soal Sebuah pesa)at terbang dengan kecepatan 23' m4s pada ketinggian 3''' m dimana tekanan atmosfer adalah 32,'3 kPa dan temperatur udara sekitar 233,D 7. !dara masuk ke difuser untuk mengalami perlambatan 1 1 adalah entalpi stagnasi pada kondisi / dan 2. !ntuk gas ideal dengan cp konstan maka,

89

dan

kemudian

masuk ker a

kompresor. kompresor

%sumsikan persat.

proses massa

dalam

difuser

dan ika

kompresor adalah isentropis. *entukan (a) tekanan stagnasi pada inlet kompresor, (b) yang diperlukan rasio tekanan stagnasi kompresor adalah : Solusi %sumsi ( udara adalah gas ideal ( kalor enis konstan dengan nilai pada temperatur kamar (cp=/,''3 kI4kg.7 dan k=/,2) (a) 7arena # $ di mana, # $ sehingga # $ *emperatur udara akan naik 0/,/(. dan tekanannya sebesar 25,D/ kPa ika udara mengalami perlambatan dari 23' m4s sampai nol. 7enaikan dalam tekanan dan temperatur ini karena konversi dari energi kinetik men adi entalpi. (b) 7er a kompresor dapat dicari dari persamaan kekekalan energi, # $ dengan mengabaikan (pe dan transfer kalor maka yang perlu dicari adalah *',2. # $ sehingga persamaan kekekalan energi akan men adi sebagai berikut, # $ (arga negatif disini berarti ker a disuplai ke kompresor. prosesnya isentropis maka tekanan stagnasi pada inlet

kompresor ditentukan dengan persamaan"

=9< *ecepatan Suara dan &ilangan (ach


Dalam merupakan adalah bergerak aliran fluida yang kecepatan sangat lebih medium tinggi penting tekanan akibat yang yang yang merupakan bisa sangat gangguan. fluida kompresibel, kecepatan suara (velocity of sound atau sonic velocity) parameter men elaskan sendiri yang bisa kecil Ini fenomena6fenomena kecepatan melalui secara dari suatu sederhana. 7ecepatan suara

gelombang

suatu

di elaskan sebagai berikut,

8:

/. Bula6mula fluida dalam kondisi diam. 2. %pabila piston digerakkan dengan kecepatan dG konstan maka akan timbul gelombang suara yang bergerak ke kanan dengan kecepatan c dan memisahkan antara fluida yang bergerak dekat piston dan fluida yang masih diam. 0. Cluida di sebelah kiri u ung gelombang ()ave front) berubah sedikit sedangkan sebelah kanan belum berubah

7alau

cara

pandangnya

diubah

yaitu

pengamat

bergerak

bersama

dengan u ung gelombang maka akan didapati" fluida yang berada di sebelah kanannya bergerak mendekati gelombang dengan kecepatan c fluida yang berada di sebelah kirinya bergerak men auhi gelombang dengan kecepatan c6dG !ntuk aliran dimensi satu dan steadi maka, # $ Dengan membagi kedua suku dengan % dan mengabaikan suku orde tinggi maka, # $ %pabila pada volume kontrol M = ) = ', dan (pe=' maka, # $ %mplitudo dari gelombang suara biasa (ordinary sonic )ave) sangat kecil sehingga perubahan tekanan dan temperatur sangat kecil. ?leh karena itu perambatan gelombang akan berlangsung mendekati isentropis atau *ds='. Sehingga, # $ Dari 0 persamaan terakhir akan didapatkan,

Dari persamaan terakhir maka kecepatan suara dalam fluida adalah fungsi properti termodinamika fluida tersebut dimana apabila fluidanya adalah gas ideal maka akan didapatkan hubungan sebagai berikut,

OP
Disini terlihat bah)a c hanya merupakan fungsi temperatur sa a, sebab" # $

8;

.ontoh kecepatan suara pada beberapa medium" *emp (7) 2'' 0'' /''' !dara 2:2 02D 502 (elium :02 /'/E /:5/

Parameter penting kedua dalam analisa aliran fluida kompresibel adalah bilangan Bach B. ;ilangan Bach adalah rasio kecepatan aktual fluida G (atau obyek dalam fluida) dengan kecepatan suara c dalam fluida yang sama pada keadaan yang sama. # $ %liran fluida berdasar kecepatannya sering digolongkan berdasar bilangan Bach6nya. B B B B B .ontoh Soal !dara masuk difuser dengan kecepatan 2'' m4s dan temperatur 0'(.. *entukan kecepatan suara dan bilangan Bach pada inlet difuser, Solusi ( ( 7ecepatan suara di udara pada 0'(., # $ ;ilangan Bach # $ .ontoh Soal !ap pada tekanan / BPa dan temperatur 03'(. mengalir melalui pipa dengan kecepatan 0'' m4s. *entukan ( kecepatan suara ( bilangan Bach Solusi ( 7ecepatan suara untuk selain gas ideal dicari dari persamaa berikut, # $ di mana (p adalah selisih tekanan di sekitar tekanan yang akan dicari, ((/4v) adalah selisih /4densitas pada (p pada entropi yang sama. # $ = / ( / ( / ( / (( " " " " " Sonik Subsonik *ransonik Supersonik (ipersonik

8<

Dari interpolasi didapatkan # $ # $ sehingga, # $ ( ;ilangan Bach # $

=98 !liran 2sentropis $imensi-Satu


Cluida ketika mengalir mele)ati nosel, difuser, atau sudu turbin dapat didekati sebagai aliran isentropis dimensi6satu. Pendekatan ini mempunyai tingkat ketelitian yang cukup akurat. Ilustrasi Basalah .?2 mengalir secara steadi dan isentropis mele)ati saluran yang

bervariasi

luas

penampangnya

seperi

gambar

di

ba)ah.

*entukan

densitas, kecepatan, luas penampang saluran dan bilangan Bach untuk setiap lokasi dimana ter adi penurunan sebesar 2'' kPa. %sumsi" ( .?2 adalah gas ideal dengan kalor kI4kg.7, k=/,2:E) ( M=)=' dan (pe=' Dari asumsi di atas maka h' akan konstan (demikian 7arena kecepatan masuk adalah # $ Pada posisi di mana p=/2'' kPa # $ !ntuk kondisi yang lainnya akan didapatkan sebagai berikut, rendah maka, uga *'). enis konstan (cp=',:25

8=

p (kPa) /2'' /2'' /''' :'' D5DN 5'' 2'' 2''

* (7) 2D0 23D 20E 2/D 2/2 0D/,2 22/,E 30',E

G (m4s) ' /52,3 20',D 0'5,5 0/D,2 0D/,2 22/,E 30',E

( (kg4m0 ) /3,D /0,E /2,/ /',/ E,:2 :,/2 3,E0 0,25

c (m4s) ' 000,5 025,E 0/:,: 0/D,2 0':,D 2E3,' 2D2,E

% (cm2) ( /0,/ /',0 E,52 E,50 /',' //,3 /5,0

B ' ',2E0 ',D05 ',E52 /,' /,2'0 /,2E: /,E25

Dari tabel di atas diketahui, %pabila kecepatan bertambah maka densitas pada a)alnya berkurang dengan perlahan dan kemudian dengan cepat. ;ilangan Bach akan men adi uniti (satu) pada suatu tekanan kritis (pada kasus ini D5D kPa) di suatu tempat yang disebut throat yaitu bagian saluran dengan luas penampang minimum. %pabila tekanan berkurang menu u tekanan kritis maka luas penampang akan berkurang akan tetapi tetap bertambah bertambah dengan terus penurunan setelah mengecil tekanan lebih throat membesar lan ut. 7ecepatan mele)ati kemudian meskipun luas penampang membesar. Saluran fluida dimana luas penampangnya seperti contoh diatas disebut nosel konvergen6divergen. (ubungan G, %, dan B Persamaan kekekalan massa untuk aliran steadi, # $ Iika didiferensiasi maka persamaan di atas akan berubah men adi, # $ Iika sisi kanan dan kiri dibagi dengan # $akan diperoleh, # $ Persamaan kekekalan energi untuk aliran steadi ()=M=' dan (pe='), # $ Iika didiferensiasi maka persamaan di atas akan berubah men adi, # $ !ntuk proses isentropis berlaku hubungan, # $

9+

Dari hubungan6hubungan di atas diperoleh persamaan, # $ Dengan mensubstitusikan persamaan terakhir ke persamaan kekekalan massa terdiferensiasi maka, # $ Dari definisi kecepatan suara dan bilangan Bach didapatkan, # $ Pada persamaan terakhir ini harga B dapat lebih besar dari / atau lebih kecil dari /, sama !ntuk B + / (aliran supersonik) maka d% dan dp mempunyai kecenderungan berla)anan Selain dari hubungan6hubungan di atas, apabila persamaan GdG = 6dp4( disubstitusikan ke persamaan hubungan tekanan dan luas penampang akan didapatkan, # $ Persamaan terakhir menentukan bentuk nosel atau difuser untuk suatu aliran isentropik subsonik atau supersonik. 7arena % dan G adalah besaran positif maka didapatkan hubungan sebagai berikut, !ntuk B - / (aliran subsonik) maka d%4dG - ' !ntuk B + / (aliran supersonik) maka d%4dG + ' !ntuk B = / (aliran sonik) maka d%4dG = ' sehingga, !ntuk B - / (aliran subsonik) maka d% dan dp mempunyai kecenderungan

.ontoh kasus !ntuk mempercepat aliran isentropik subsonik diperlukan kondisi d%4dG - ' dan alat yang memenuhi kondisi ini disebut nosel konvergen. 7ecepatan maksimum yang dapat dicapai oleh nosel konvergen adalah

kecepatan suara. !ntuk mendapatkan kecepatan supersonik tidak dapat dilakukan hanya dengan menambah pan ang nosel konvergen, tetapi harus dengan memperbesar penampang saluran atau menambah dengan nosel divergen. Secara umum untuk penamaan, alat untuk mempercepat aliran disebut nosel, dan alat untuk memperlambat aliran disebut difuser. (al6hal tersebut diatas bisa diilustrasikan sebagai berikut, ( %liran Subsonik

96

p 1 & T

p 1 & T

( %liran Supersonik

p 1 & T

p 1 & T

9*

(ubungan Properti Statik dan Stagnasi %liran Isentropis <as Ideal ( *emperatur # $ dengan memperhatikan # $, # $ dan B=G4c maka # $ ( *ekanan Dari hubungan proses isentropis, # $ ( Densitas Dari hubungan proses isentropis, # $ !ntuk fluida dengan k=/,2 nilai *'4*, p'4p, ('4( ada dalam *abel %602. Properti fluida pada lokasi dimana B=/ disebut properti atau sifat kritis (pN, *N, (N). Pada B=/ maka, # $ 7ecepatan kritis GN adalah kecepatan di mana properti6properti yang lainnya mencapai nilai kritis atau # $ dimana # $, sehingga, # $ .ontoh Soal Diketahui,

Udara

*entukan, (a) Diagram *6s, (b) Properti6properti di e@it nosel (*2, G2, p2, %2) Solusi (a) (b) Proses isentropis ( p',/ = p',2 dan *',/ = *',2 ( *emperatur # $

97

sehingga, # $ ( 7ecepatan # $ ( *ekanan # $

98

( 9uas Penampang # $ ( *ekanan Stagnasi # $

99

=9= !liran 2sentropis $alam -osel


8osel 7onvergen

Cluida disuplai dari reservoir dengan tekanan pr dan temperatur *r dan mengalir secara isentropis keluar dari e@it nosel dengan tekanan pe menu u ke area yang bertekanan pb. Pengaruh pb (back pressure) terhadap Ge, # $, dan distribusi tekanan dalam nosel. Iika pb = p/ = p' maka p = konstan sehingga tidak ter adi aliran (/6 /). Iika pb diturunkan men adi p2 maka tekanan sepan ang saluran turun sehingga ter adi aliran (/62). Iika pb terus diturunkan sampai pN (tekanan yang diperlukan agar G=c pada throat atau e@it nosel) maka # $=# $ma@ dan aliran dalam keadaan choked (/60). Iika pb - pN maka distribusi tekanan adalah sama dengan ketika pb=pN (/62) dan di e@it nosel tekanan mengalami diskontinyuitas (perubahan tiba6tiba). 9a u aliran massa # $dalam kondisi steadi, # $ Dengan memasukkan hubungan p4p' dan *4*' maka, # $ Dari persamaan di atas maka # $akan tergantung kepada properti stagnasi (p', *'), luas penampang (%), dan bilangan Bach B. !ntuk p', *' dan % tertentu maka # $dicapai pada B=/. 7arena B=/ dicapai di daerah dengan luas area minimum atau # $ !ntuk gas ideal, # $tergantung pada p' dan *' sehingga pada throat maka # $dicapai ketika B=/ pada throat (%N).

memungkinkan nosel dipakai sebagai flo) meter. Dimana hal ini bisa digambarkan dalam grafik berikut.

9:

Dari gambar di atas diketahui, # $ naik apabila pb4p' turun. # $ mencapai maksimum pada pb=pN. # $ = konstan apabila pb - pN. pe mencapai pb apabila pb ( pN dan pe sama dengan pN untuk pb - pN Iadi untuk semua pb yang lebih kecil dari pN maka pada e@it nosel konvergen akan didapatkan pe=pN, B=/ dan # $ yaitu kondisi choked. Pengaruh p' dan *' terhadap # $dapat dilihat dari gambar di ba)ah, Dari gambar di atas diketahui, apabila p' naik atau *' turun maka mass flu@ # $4% naik apabila p' turun atau *' naik maka mass flu@ # $4% turun (ubungan perubahan luas penampang % dengan %N dapat dituliskan sebagai berikut, # $ (arga %4%N untuk k=/,2 dapat dilihat dari *abel %602, dimana untuk satu harga B didapatkan satu harga %4%N. *etapi untuk satu harga %4%N bisa didapatkan 2 harga B yaitu pada kondisi subsonik dan supersonik. Parameter lain yang sering dipakai dalam aliran fluida isentropik dimensi satu adalah rasio kecepatan lokal dan kecepatan suara pada throat. # $ .ontoh Soal !dara pada / BPa dan 5''(. masuk ke nosel konvergen dengan kecepatan /3' m4s. *entukan la u aliran massa pada throat dengan luas penampang 3' cm2 apabila back pressurenya adalah (a) ',D BPa, (b) ',2 BPa.

udara
Solusi

9;

%sumsi" ( fluida ker a gas ideal, ( # $

prosesnya isentropik.

Proses isentropis berarti *' = *',i = ::2 7 dan p' = p',i = /,'23 BPa. =asio tekanan kritis" # $ (a) !ntuk pb=',D BPa maka rasio back pressure # $ 7arena pb4p' + pN4p' maka pt = pb = ',D BPa dan p'4pt = ',5D'. Sehingga aliran tidak dalam kondisi choked. Dari *abel %602 atau dari persamaan hubungan antara p'4p maka akan didapatkan Bt= ',DD: dan *t4*'=',:E2. 9a u aliran massa dapat dihitung dari # $. Dari *t4*'=',:E2, (t = pt4(=*t), Gt = Bt .t = BtO(k=*t)',3 maka akan didapatkan # $. (b) !ntuk pb=',2 BPa maka rasio back pressure # $ 7arena pb4p' - pN4p' maka Bt = / dan aliran dalam kondisi choked. Dengan mengingat %N=%t, la u aliran massa # $dapat dihitung sebagai berikut, # $ (asil (b) merupakan la u aliran massa maksimum yang bisa dicapai untuk kondisi inlet dan luas .ontoh Soal 8itrogen masuk ke sebuah nosel seperti gambar di ba)ah dengan */=2'' 7 dan p/=/'' kPa dan B/=',0. *entukan *2, p2, B2 pada lokasi dimana luas area mengalami reduksi sebesar 2'1. throat seperti di atas.

Solusi %sumsi" ( k82=/,2, ( proses isentropik. Dari *abel %602 atau dari persamaan sebelumnya, # $ Dengan :'1 reduksi ( %2 = ',:(%/ sehingga, # $

9<

Dari *abel %602 dengan %24%N = ',52:/ akan didapatkan *24*'= ',ED'00, p24p'= ',:EEE3, B2= ',0E/ Disini yang perlu diperhatikan adalah diambilnya harga *24*', p24p', dan B2 pada kondisi subsoniknya. Ini karena noselnya adalah nosel konvergen. # $ # $

9=

8osel 7onvergen6Divergen 8osel konvergen6divergen merupakan peralatan standar dalam pesa)at supersonik. (anya disini yang perlu diingat bah)a tidak semua aliran dengan kecepatan sonik (B=/) pada throat bisa dipercepat sampai kecepatan supersonik. (al ini akan ditentukan oleh back pressure pb dimana kondisi dalam nosel konvergen6divergen bisa digambarkan sebagai berikut,

%pabila p' + pb + p. maka aliran akan tetap dalam kondisi subsonik dan # $- # $. Di bagian konvergen kecepatan G naik dengan B-/, sedangkan di bagian divergen G turun. Di bagian konvergen divergen p naik. tekanan p turun, di throat p=pmin, di bagian

%pabila pb = p. maka pthroat = pN sehingga di throat kecepatan G mencapat kecepatan suara c. *etapi karena pb belum terlalu kecil maka di bagian divergen aliran mengalami deselerasi ke subsonik. Dengan mengingat bah)a tekanan kritis pN adalah tekanan minimum yang mungkin ter adi pada throat maka kecepatan suara adalah kecepatan maksimum untuk nosel konvergen. %tau dengan kata lain penurunan pb hanya berpengaruh pada bagian divergennya.

%pabila p. + pb + p& maka kecepatan mencapai kecepatan suara pada throat (shock dan aliran di ter6akselerasi mana ter adi men adi kenaikan supersonik tekanan pada bagian divergen. %kselerasi ini akan menyebabkan timbulnya gelombang ke ut )ave) dan penurunan kecepatan secara tiba6tiba di bagian antara throat dan e@it nosel. Shock )ave yang ter adi disini akan tegak lurus aliran sehingga disebut normal shock dan bukan merupakan aliran isentropik karena ireversibilitas.

%pabila

pb

semakin

diturunkan

maka

akan

membuat

normal

shock

bergerak ke arah e@it nosel. %pabila pb = p& maka normal shock akan ada tepat pada e@it nosel sehingga aliran nosel secara keseluruhan adalah isentropik. %pabila p& + pb + ' maka di bagian divergen ter adi aliran supersonik dengan tanpa normal shock dimana apabila pb = pC maka tidak ter adi shock di dalam atau diluar nosel

:+

pb - pC maka ter adi mi@ing dan e@pansion )aves di hilir dari nosel pb + pC maka ter adi kenaikan tekanan dari pC ke pb di ekor e@it nosel dan membentuk obliMue shocks

:6

.ontoh Soal !dara masuk ke nosel konvergen6divergen pada / BPa dan :'' 7 dengan kecepatan yang bisa diabaikan. %pabila pada pintu e@it B=2 dan luas throat 2' cm2, tentukan (a) kondisi throat, (b) kondisi pintu e@it termasuk luas penampang, (c) la u aliran massa.

Solusi %sumsi" ( aliran adalah steadi, isentropik dengan k=/,2. 7arena kecepatan masuk bisa diabaikan maka p'=p/=/ BPa, *'=*/=:'' 7. # $ (a) 7arena # $ (b) Properti di e@it nosel bisa dicari dari *abel %602 # $ (c) 7arena aliran steadi maka # $pada semua posisi adalah sama. # $ (B=2), B2 = 2 maka Bthroat=/, sehingga dari *abel %602 didapatkan"

=9> -ormal Shock $alam !liran -osel


Dalam aliran nosel supersonik untuk back pressure tertentu akan ter adi shock suatu perubahan hanya suatu properti akan yang tiba6tiba tegak yang akan normal dengan menghasilkan shock arah yang aliran )ave. Disini dibahas mengenai lurus

terbentuk

dalam

bidang

seperti ditun ukkan gambar di ba)ah.

Disini akan berlaku hubungan6hubungan sebagai berikut" ( 7ekekalan Bassa # $ ( 7ekekalan &nergi # $ ( 7ekekalan Bomentum # $ ( (ukum 7edua *ermodinamika # $

:*

Prinsip kekekalan massa dan energi dapat dinyatakan dalam sebuah persamaan dan diplot dalam diagram h6s dimana kurvanya disebut sebagai <aris Canno (Canno 9ine). 7urva ini menun ukkan tempat dimana entalpi stagnasi dan mass flu@ (# $) mempunyai harga yang sama. Demikian uga prinsip kekekalan massa dan momentum dapat

dinyatakan dalam sebuah persamaan dan diplot dalam diagram h6s dimana kurvanya akan disebut sebagai <aris =ayleigh (=ayleigh 9ine).

Dari gambar di atas dapat dilihat bah)a" ( <aris Canno dan <aris =ayleigh akan berpotongan di @ (bagian hulu shock ( )avi) dan y di (bagian bagian hilir hulu shock )ave) dimana 0 persamaan dan kekekalan di atas terpenuhi. 7ondisi aliran shock )ave adalah supersonik sesudahnya adalah subsonik, atau dengan kata lain shock )ave adalah batas aliran supersonik dan subsonik. ( Semakin besar bilangan Bach bagian hulu shock )ave maka semakin kuat shock )ave yang ter adi. ( Iika B@=/ maka shock )ave yang ter adi adalah gelombang suara Dari untuk *etapi gas persamaan ideal akibat kekekalan kalor energi enis maka didapatkan konstan tekanan h',@=h',y stagnasi sehingga mengalami

dengan

didapatkan

*',@=*',y.

ireversibilitas

penurunan sepan ang shock )ave. (ubungan properti6properti sebelum dan sesudah shock )ave, # $ Bembagi persamaan pertama di atas dengan persamaan kedua dan mengingat *',@=*',y maka, # $ Dengan memasukkan persamaan gas ideal# $ ke persamaan kekekalan massa dan mengingat definisi bilangan Bach # $ Dari dua persamaan terakhir didapatkan" # $ Persamaan kalor terakhir merupakan kombinasi prinsip kekekalan massa dan energi sehingga merupakan persamaan garis Canno untuk gas ideal dengan enis konstan. dan besarnya kecepatan suara maka,

:7

!ntuk mendapatkan persamaan garis =ayleigh # $ dan mengingat, # $ sehingga, # $ Persamaan terakhir ini adalah persamaan untuk garis =ayleigh. %pabila persamaan ini dikombinasikan dengan persamaan garis Canno akan didapatkan persamaan hubungan bilangan Bach sebelum dan sesudah shock )ave seperti berikut, # $ Perubahan properti aliran sepan ang shock )ave dapat dilihat dari *abel %603 untuk gas ideal dengan k=/,2. Dari tabel ini dapat diketahui, ( By selalu kurang dari / ( 7enaikan B@ membuat By turun ( *ekanan, temperatur dan densitas statik (py, *y, (y) naik setelah shock )ave sedangkan tekanan stagnasi p',y turun

=9@ !liran $alam -osel dan $ifuser !ktual


8osel %ktual 7arena ter adinya ireversibilitas dalam sebuah nosel maka aliran dalam sering nosel aktual tidak ter adi secara isentropis. idealan ;esaran nosel yang dipakai untuk menun ukkan ketidak adalah

efisiensi nosel, koefisien kecepatan, dan koefisien pembuangan. &fisiensi nosel didefinisikan sebagai berikut" # $ pada kondisi inlet dan tekanan keluar yang sama. Dengan menggunakan pers. kekekakan energi didapatkan, # $ di mana h2 adalah entalpi aktual pada e@it, h2,s adalah entalpi pada e@it sama. &fisiensi nosel berkisar E'(EE1 dimana apabila ukuran nosel apabila berlangsung secara isentropis pada tekanan e@it yang

membesar maka efisiensi# $naik. Penyebab ireversibilitas dalam nosel

:8

(dan difuser) adalah efek gesekan pada lapis batas (boundary layer), dan separasi !ntuk aliran nosel yang menyebabkan turbulensi # $bisa di dekat E'1 dinding karena nosel. konvergen6divergen diba)ah

ireversibilitas meningkat pada bagian divergen. 7oefisien kecepatan didefinisikan sebagai berikut" # $ pada kondisi inlet dan tekanan keluar yang sama. Dari definisi ini dapat dituliskan # $. 7oefisien pembuangan (discharge coefficient) didefinisikan sebagai berikut" # $ pada kondisi inlet dan tekanan keluar yang sama. %pabila nosel dalam kondisi choked maka (pN4p')aktual - (pN4p')s. Pada kondisi aktual syarat back pressure untuk kondisi choked pb,a lebih kecil dibanding back pressure pada kondisi isentropis pb,s. .ontoh Soal <as hasil pembakaran masuk ke nosel konvergen dengan *'=5'' 7 dan p' sama dengan (a) /:'kPa, (b) /''kPa. *entukan kecepatan, temperatur, dan tekanan pada e@it nosel apabila pb=5' kPa dan efisiensi nosel adalah E31.

pb=60kPa

Solusi %sumsi" ( fluida ker a dianggap udara ( kalor k=/,00. !ntuk sebuah nosel aktualpun karena prosesnya bisa dianggap adiabatik (tidak identik dengan isentropis) sehingga, # $ %pabila kondisi choked maka kecepatan di e@it nosel tidak dipengaruhi oleh pb dan G2=c2, sedangkan apabila kondisinya adalah not choked maka enis konstan dengan

:9

G2

dicari

dari

besarnya

temperatur choked

stagnasi atau

*'.

!ntuk

menentukan dengan

apakah

nosel

dalam

kondisi

tidak

dilakukan

menghitung pN pada e@it nosel dan dibandingkan dengan pb. Pada nosel konvergen pN adalah tekanan e@it nosel aktual di mana B2=/ sehingga, # $ Dari definisi efisiensi nosel, # $ Disini *N=*2=3/3,' 7 adalah temperatur aktual pada e@it nosel pada kecepatan suara, dan *2,s=3/',3 7 adalah temperatur e@it nosel pada kecepatan suara apabila prosesnya isentropis. *ekanan e@it nosel untuk kondisi aktual dan isentropisnya sama dan dapat ditentukan dari, # $ (a) !ntuk p',/=/:' kPa maka pN = E0,E kPa. 7arena pN + pb maka nosel dalam kondisi choked sehingga, # $ (b) !ntuk p',/=/'' kPa maka pN = 32,/3 kPa. 7arena pN - pb maka nosel tidak dalam kondisi choked sehingga, # $ Difuser 7iner a difuser akan dilihat dari kemampuan mengubah energi kinetik ke untuk menaikkan tekanan fluida. 7iner a dari sebuah difuser dinilai dari besarnya efisiensi difuser, pressure recovery factor, dan pressure rise coefficient. &fisiensi difuser didefinisikan sebagai berikut, # $ (arga # $ akan berkisar E'(/''1 untuk difuser subsonik dan turun dengan kenaikan bilangan Bach. Pressure =ecovery Cactor didefinisikan sebagai berikut, # $ Pressure =ise .oefficient didefinisikan sebagai berikut, # $

::

.pr akan sangat tergantung kepada karakter aliran dan bentuk difuser, dan harganya kurang dari ',: untuk kebanyakan difuser. .ontoh Soal !dara masuk pada difuser dengan kecepatan 2'' m4s, tekanan stagnasi ',2 BPa dan temperatur stagnasi 3'' 7. 7ecepatan e@it difuser adalah /'' m4s. %pabila efisiensi difuser E'1, tentukan (a) pressure rise coefficient, (b) rasio luas penampang e@it6inlet yang diperlukan.

Solusi %sumsi" ( udara adalah gas ideal dengan kalor k=/,2 ( adiabatik 7arena prosesnya adiabatik maka *',2=*',/=3'' 7. (a) Properti statik pada inlet difuser, # $ &fisiensi konstan, # $ 7arena p',2=p',2s maka p2 dicari dari hubungan isentropis. # $ Dari harga6harga diatas didapatkan, # $ (b) =asio # $ area e@it6inlet %24%/ dapat dicari dari la u massa # $konstan, difuser untuk sebuah gas ideal dengan kalor enis enis konstan dengan

:;

"A#TAR P6%TAKA

:<

/#'T#R PU!T# # #!HR#0 Handbook o. 'undamentals, !ociety o. Heating , Re.rigerating, and #ir ?onditioning 0ngineers, #tlanta, 6=<9. "ejan, #., #d(anced 0ngineering Thermodynamics, Filey, 1ew Nork, 6=<< "orman, ).$. and Ragland, .F., ?ombustion 0ngineering, 2nternational 0d., &c)raw Hill, !ingapore, 6==< ?engel, N.#. and "oles, &.#., Thermodynamics #n 0ngineering #pproach, *nd ed., &c)raw Hill, 1ew Nork, 6==8. Holman, %.P., Thermodynamics, 8th ed., &c)raw Hill, 1ew Nork, 6=<< Turns, !.R., #n 2ntroduction to ?ombustion, 2nternational 0d., &c)raw Hill, !ingapore, 6==: Fark., ., Thermodynamics, 9th ed., &c)raw Hill, 1ew Nork, 6=<<.

:=

TA)E* "AN GRA#$K

;+

;6

;*

;7

;8

;9

Anda mungkin juga menyukai