Anda di halaman 1dari 8

Penguat kelas-D Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Penguat kelas-D adalah sebuah penguat elektronik yang

menggunakan pensakelaran transistor sebagai metoda utama untuk memberikan daya keluaran, tidak seperti penguat linier kelas-A, kelas-B, ataupun kelas-AB yang menggunakan resistansi aktif dari transistor. Oleh karena itu, penguat ini memiliki efisiensi daya yang lebih tinggi, dengan hasil tambahan berupa pengurangan benaman bahang yang dibutuhkan. Filter ! lulus ba"ah menghaluskan pulsa-pulsa keluaran pada beban. Penguat kelas-D sering digunakan #ika dibutuhkan keluaran berdaya tinggi. $ebagai %ontoh, sistem penguat !rest Audio !D&''' yang memiliki daya keluaran ()'' "att, hanya seberat *( kg. Definisi $inyal-sinyal input di dalam penguat kelas-D dikon+ersikan men#adi runtunan sinyal-sinyal keluaran bertegangan lebih tinggi. ,erata pe"aktuan-nilai tegangan dari pulsa-pulsa ini sebanding dengan amplitudo segera dari sinyal masukan. Frekuensi dari sinyal keluaran khususnya akan men#adi sepuluh kali bahkan lebih dari frekuensi tertinggi pada sinyal masukan yang diperkuat. Pulsa-pulsa keluaran ini #uga mengandung komponen spektral yang tidak akurat -frekuensi pulsa dan harmoniknya. yang harus segera dibersihkan oleh low-pass filter. /asil sinyal ter-filter kemudian adalah +ersi yang diperkuat dari sinyal masukan. Penguat ini memakai Pulse Width 0odulation, Pulse Density 0odulation -atau sering disebut Pulse Fre1uen%y 0odulation. atau bisa dalam bentuk modulasi lebih %anggih seperti Delta-$igma 0odulation -%ontohnya de+ais analog AD(22' !lass-D audio po"er amplifier.. 3ingkat-tingkat keluaran seperti yang digunakan oleh 4enerator Pulsa adalah salah satu %ontoh dari penguat kelas-D. 5ama kelasD biasanya ditu#ukan untuk peralatan yang %enderung menghasilkan sinyal dengan rentang band"idth #auh di ba"ah frekuensi pensaklaran - switching.. Penguat kelas-D dapat dikontrol dengan menggunakan sirkuit digital maupun analog. 6ontrol digital memberikan distorsi tambahan yang dikenal sebagai 7rror 6uantisasi disebabkan oleh runtunan kon+ersi sinyal masukan men#adi digital. 6eunggulan utama dari penguat kelas-D adalah efisiensi daya. 6arena sinyalsinyal keluaran memiliki amplitudo tetap -elemen pensaklaran -ini seringkali 0O$F73, tetapi katup tabung hampa. dan atau mungkin bahkan transistor bipolar kadang-kadang #uga digunakan. yang disaklarkan seluruhnya O5 atau seluruhnya OFF, daripada dioperasikan di model linear. $ebuah 0O$F73

beroperasi dengan tahanan terendahnya ketika sepenuhnya O5 dan maka -ke%uali ketika sepenuhnya OFF. memiliki disipasi daya terendahnya ketika berada pada keadaan itu -%epat panas, sehingga hanya baik untuk pensaklaran.. Dibandingkan dengan se#a"atnya kelas AB, penguat kelas-D kurang mengi8inkan penggunaan /eat sink untuk 0O$F73nya dan #uga mengurangi se%ara signifikan penggunaan daya masukan yang diperlukan, menghasikan desain po"er supply berkapasitas daya rendah -yang sering dipakai pada sistem audio mobil.. 6elebihan Dengan mengesampingkan kerumitan yang dibutuhkan, penguat kelas-D memberikan keuntungan berupa9

; ; ; ;

7fisiensi daya yang tinggi -men%apai :2';. Pengurangan ukuran dan berat penguat. Pengurangan borosan daya sebagai bahang. Pengurangan ukuran benaman bahang -karena efisiensinya yang tinggi.

7fisiensi penguat kelas-D yang tinggi berasal dari kenyataan bah"a tingkat keluaran tidak pernah beroperasi pada keadaan linier atau aktif. 6eluaran penguat kelas-D hanya terdiri dari keadaan /ID<P atau 0A3I. 6etika peranti hidup, arus yang mengalirinya maksimum, tetapi tegangan yang membentanginya idealnya nol, dan ketika peranti mati, tegangan yang membentanginya maksimal, tetapi arus yang mengalirinya nol. 6arena borosan daya ditentukan dengan rumus 3emplat95o"rap9==D==>==?==@==I==, pada kedua keadaan di atas, borosan daya adalah nol. $emua perhitungan di atas berdasarkan anggapan peranti ideal. Pada kenyataannya, selalu ada kerugian, baik karena kebo%oran, penurunan tegangan, ke%epatan pensakelaran, dan lain sebagainya. 3etapi itu semua terlalu ke%il sehingga efisiensi tetap sangat tinggi. Penguat #enis ini memberikan keluaran yang mengandung banyak desah harmonik dikarenakan modulasi lebar pulsa. <ntuk memperbaiki keluaran, ini dapat difilter dengan menggunakan komponen yang semuanya reaktif -hanya kondensator dan induktor. dimana komponen tersebut menyimpan daya dari desah harmonik, tidak mengubahnya men#adi bahang, sehingga efisiensi dapat dipertahankan tetap tinggi.

Kelas D Penguat kelas ini adalah sebuah switching atau PWM penguat seperti yang disebutkan di

atas. Penguat kelas ini adalah fokus utama dari aplikasi ini catatan. Dalam jenis ini penguat, yang saklar sepenuhnya baik atau sepenuhnya off, secara signifikan mengurangi kerugian daya di perangkat output. Efisiensi 90-95% adalah mungkin. Sinyal audio digunakan untuk memodulasi sinyal pembawa yang PWM yang drive perangkat output, dengan tahap terakhir menjadi rendah pass filter untuk menghilangkan frekuensi tinggi carrier frekuensi PWM. Sebuah Kelas D penguat audio pada dasarnya merupakan switching PWM penguat atau amplifier. Ada beberapa kelas yang berbeda dari amplifier. Kelas D penguat mengambil berbagai bentuk, beberapa dapat memiliki input digital dan beberapa dapat memiliki input analog. Di sini kita akan fokus pada jenis yang memiliki analog input. Dari klasifikasi penguat di atas, kelas A, B dan AB adalah semua apa yang disebut linier amplifier. Kami akan mendiskusikan perbedaan antara Linier dan Kelas D amplifier pada bagian berikutnya. Diagram blok penguat linear ditunjukkan di bawah ini pada Gambar 1. Dalam penguat sinyal linier selalu tetap di analog domain, dan output transistor bertindak sebagai regulator linier memodulasi keluaran tegangan. Hal ini menghasilkan jatuh tegangan output perangkat, yang mengurangi efisiensi.

Gambar 1 di atas memperlihatkan diagram blok dasar untuk Jembatan Setengah Kelas D amplifier, dengan bentuk gelombang pada setiap tahap. Rangkaian ini menggunakan umpan balik dari output dari setengah jembatan untuk membantu mengkompensasi variasi tegangan bus.

Jadi bagaimana Kelas D penguat bekerja ? Kelas D penguat Sebuah karya yang sangat banyak cara yang sama sebagai power supply PWM (kami akan menunjukkan analogi nanti). Mari kita mulai dengan asumsi bahwa sinyal input audio merupakan standar sinyal line level. Line level audio ini sinyal sinusoidal dengan frekuensi mulai dari 20Hz to 20kHz biasanya. Sinyal ini dibandingkan dengan frekuensi tinggi segitiga atau bentuk gelombang gigi gergaji untuk menciptakan sinyal PWM seperti yang terlihat dalam Gambar 2a di bawah ini. Sinyal PWM ini kemudian digunakan untuk menggerakkan kekuatan panggung, menciptakan diperkuat sinyal digital, dan akhirnya pass filter yang rendah diterapkan pada sinyal untuk menyaring frekuensi carrier yang PWM sinusoidal dan mengambil sinyal audio (juga terlihat dalam gambar 2b). Topologi Perbandingan Linear versus Kelas D Dalam bagian ini kita akan membahas perbedaan antara linear (Kelas A dan Kelas AB) amplifier, dan Kelas D digital power amplifier. Utama dan Perbedaan utama antara linear dan Kelas D amplifier adalah efisiensi. Ini adalah seluruh alasan untuk penemuan Kelas D amplifier. Linear amplifieryang secara inheren sangat linier dalam hal performa, tetapi juga sangat tidak efisien sekitar 50% biasanya untuk Kelas AB amplifier, sedangkan Kelas D

penguat ini jauh lebih efisien, dengan nilai-nilai dalam urutan 90% dalam praktek desain. Gambar 3 di bawah ini menunjukkan kurva efisiensi khas untuk linear dan Kelas D amplifier.

GainDengan penguat Linear gain konstan tegangan bus terlepas dari variasi, namun dengan Kelas D amplifier gain sebanding dengan tegangan bus. Ini berarti bahwa penolakan catu daya rasio (PSRR) dari Kelas D penguat adalah 0dB, sedangkan PSRR dari penguat linear sangat baik. Hal ini sering terjadi pada Kelas D penguat menggunakan umpan balik untuk mengimbangi variasi tegangan bus. Energi ArusDalam penguat linier aliran energi selalu dari pasokan ke beban, dan dalam Kendali jembatan Kelas D amplifier ini juga benar. Setengah jembatan Namun penguat Kelas D berbeda, sebagai aliran energi dapat bi-directional, yang mengarah ke Bus memompa fenomena, yang menyebabkan kapasitor bus yang akan dikenakan oleh aliran energi dari beban kembali ke memasok. Hal ini terjadi terutama pada frekuensi audio rendah yaitu di bawah 100Hz

Power Amplifier Kelas E Penguat kelas E pertama kali dipublikasikan oleh pasangan ayah dan anak Nathan D dan Alan D Sokal tahun 197 ! Dengan struktur yang mirip seperti penguat kelas "# penguat kelas E memerlukan rangkaian resonansi $%" dengan transistor yang hanya beker&a kurang dari setengah duty 'y'le! (edanya# transistor kelas " beker&a di daerah aktif )linier*! Sedangkan pada penguat kelas E# transistor beker&a sebagai swit'hing transistor seperti pada penguat kelas D! (iasanya transistor yang digunakan adalah transistor &enis +E,! Karena menggunakan transistor &enis +E, )-.S+E,%"-.S*# penguat ini men&adi efisien dan 'o'ok untuk aplikasi yang memerlukan dri/e arus yang besar namun dengan arus input yang sangat ke'il! (ahkan dengan le/el arus dan tegangan logikpun sudah bisa membuat transitor swit'hing tersebut beker&a! Karena dikenal efisien dan dapat dibuat dalam satu 'hip 0" serta dengan disipasi panas yang relatif ke'il# penguat kelas E banyak diaplikasikan pada peralatan transmisi mobile semisal telepon genggam! Di sini antena adalah bagian dari rangkaian resonansinya! Power Amplifier Kelas 1 Kelas 1 tergolong penguat analog yang tu&uannya untuk memperbaiki efesiensi dari penguat kelas (%A(! Pada kelas (%A(# tegangan supply hanya ada satu pasang yang sering dinotasikan sebagai 23"" dan 43EE misalnya 21 3 dan 4

1 3 )atau ditulis dengan 2%51 /olt*! Pada penguat kelas 1# tegangan supply dibuat bertingkat! ,erutama untuk aplikasi yang membutuhkan power dengan tegangan yang tinggi# agar efisien tegangan supplynya ada atau 6 pasang yang berbeda! -isalnya ada tegangan supply 2%577 /olt# 2%587 /olt dan 2%5 7 /olt! Konsep rangkaian Power Amplifier kelas 1 seperti pada gambar 15 67! Sebagai 'ontoh# untuk alunan suara yang lembut dan rendah# yang aktif adalah pasangan tegangan supply 2%5 7 /olt! Kemudian &ika diperlukan untuk mendri/e suara yang keras# tegangan supply dapat diswit'h ke pasangan tegangan supply maksimum 2%577 /olt! 1ambar Konsep Penguat Kelas 1 Power Amplifier Kelas 9 Konsep penguat kelas 9 sama dengan penguat kelas 1 dengan tegangan supply yang dapat berubah sesuai kebutuhan! 9anya sa&a penguat kelas 9# tinggi rendahnya tegangan supply diran'ang agar lebih linier tidak terbatas hanya ada atau 6 tahap sa&a! ,egangan supply mengikuti tegangan output dan lebih tinggi hanya beberapa /olt! Penguat kelas 9 ini 'ukup kompleks# namun akan men&adi sangat efisien! Power Amplifier Kelas , Penguat kelas , bisa &adi disebut sebagai penguat digital! ,ripath ,e'hnology membuat desain digital amplifier dengan metode yang mereka namakan Digital Power Pro'essing )DPP*! -ungkin terinspirasi dari Power Amplifier kelas D# rangkaian akhirnya menggunakan konsep modulasi P:- dengan swit'hing transistor serta filter! Pada penguat kelas D# proses dibelakangnnya adalah proses analog! Sedangkan pada penguat kelas ,# proses sebelumnya adalah manipulasi bit5bit digital! Di dalamnya ada audio prosesor dengan proses umpanbalik yang &uga digital untuk koreksi waktu tunda dan fasa!

PA kelas E Penguat kelas E pertama kali dipublikasikan oleh pasangan ayah dan anak Nathan D dan Alan D Sokal tahun 197 ! Dengan struktur yang mirip seperti penguat kelas "# penguat kelas E memerlukan rangkaian resonansi $%" dengan transistor yang hanya beker&a kurang dari setengah duty 'y'le! (edanya# transistor kelas " beker&a di daerah aktif )linier*! Sedangkan pada penguat kelas E# transistor beker&a sebagai swit'hing transistor seperti pada penguat kelas D! (iasanya transistor yang digunakan adalah transistor &enis +E,! Karena menggunakan transistor &enis +E, )-.S+E,%"-.S*# penguat ini men&adi efisien dan 'o'ok untuk aplikasi yang memerlukan dri/e arus yang besar namun dengan arus input yang sangat ke'il! (ahkan dengan le/el arus dan tegangan! $ogik pun sudah bisa membuat transitor swit'hing tersebut beker&a! Karena dikenal efisien dan dapat dibuat dalam satu 'hip 0" serta dengan disipasi panas yang relatif ke'il# penguat kelas E banyak diaplikasikan pada peralatan transmisi mobile semisal telepon genggam! Di sini antena adalah bagian dari rangkaian resonansinya!

PA kelas , Penguat kelas , bisa &adi disebut sebagai penguat digital! ,ripath ,e'hnology membuat desain digital amplifier dengan metode yang mereka namakan Digital Power Pro'essing )DPP*! -ungkin terinspirasi dari PA kelas D# rangkaian akhirnya menggunakan konsep modulasi P:- dengan swit'hing transistor serta filter! Pada penguat kelas D# proses

dibelakangnnya adalah proses analog! Sedangkan pada penguat kelas ,# proses sebelumnya adalah manipulasi bit5bit digital! Di dalamnya ada audio prosesor dengan proses umpanbalik yang &uga digital untuk koreksi timing delay dan phase!

PA kelas 1

Kelas 1 tergolong penguat analog yang tu&uannya untuk memperbaiki efesiensi dari penguat kelas (%A(! Pada kelas (%A(# tegangan supply hanya ada satu pasang yang sering dinotasikan sebagai 23"" dan 43EE misalnya 21 3 dan 41 3 )atau ditulis dengan 2%5 1 /olt*! Pada penguat kelas 1# tegangan supply5nya dibuat bertingkat! ,erutama untuk aplikasi yang membutuhkan power dengan tegangan yang tinggi# agar efisien tegangan supplynya ada atau 6 pasang yang berbeda!-isalnya ada tegangan supply 2%577 /olt# 2%587 /olt dan 2%5 7 /olt! Konsep ranagkaian PA kelas 1 seperti pada gambar 1 di atas! Sebagai 'ontoh# untuk alunan suara yang lembut dan rendah# yang aktif adalah pasangan tegangan supply 2%5 7 /olt! Kemudian &ika diperlukan untuk men5dri/e suara yang keras# tegangan supply dapat di5swit'h ke pasangan tegangan supply maksimum 2%577 /olt!

Power Amplifier Kelas 9 Konsep penguat kelas 9 sama dengan penguat kelas 1 dengan tegangan supply yang dapat berubah sesuai kebutuhan! 9anya sa&a penguat kelas 9# tinggi rendahnya tegangan supply diran'ang agar lebih linier tidak terbatas hanya ada atau 6 tahap sa&a! ,egangan supply mengikuti tegangan output dan lebih tinggi hanya beberapa /olt! Penguat kelas 9 ini 'ukup kompleks# namun akan men&adi sangat efisien! Power Amplifier Kelas , Penguat kelas , bisa &adi disebut sebagai penguat digital! ,ripath ,e'hnology membuat desain digital amplifier dengan metode yang mereka namakan Digital Power Pro'essing )DPP*! -ungkin terinspirasi dari Power Amplifier kelas D# rangkaian akhirnya menggunakan konsep modulasi P:- dengan swit'hing transistor serta filter! Pada penguat kelas D# proses dibelakangnnya adalah proses analog! Sedangkan pada penguat kelas ,# proses sebelumnya adalah manipulasi bit5bit digital! Di dalamnya ada audio prosesor dengan proses umpanbalik yang &uga digital untuk koreksi waktu tunda dan fasa!

http;%%elektronika5dasar!'om%teori5elektronika%power5amplifier5kelas5e5g5h5dan5t%

Penguat Kelas D Penguat kelas D pertama kali dibahas oleh Baxandall dengan menggunakan sepasang alat aktif dan rangkaian keluaran tertala. Rangkaian keluaran ditala ke frekuensi penyambungan dan menghilangkan harmoniknya, yang menghasilkan keluaran yang sinusoidal. Efisiensi dari penguat Kelas D ideal sama dengan 100 persen. da tiga tipe penguat kelas D, yaitu penguat Kelas D tegangan penyambungan komplementer, penguat Kelas D penyambungan tegangan gandeng transformator, dan penguat Kelas D penyambungan arus gandeng transformator.

!ambar di atas adalah "ontoh penguat Kelas D beban tertala paralel. Deoda kolektor # emitor tidak pasti ada dan berfungsi untuk mengantisipasi adanya tegangan balik induktif yang berasal dari transformator akibat prinsip ker$aswitching pada kedua transistor. %eknik penguat seperti di atas banyak sekali diterapkan pada penguat daya audio maupun pada penguat daya R&. 'ntuk penerapan sebagai linear amplifier, baik pada penguat audio dan penguat linear lainnya seperti pada pita(sisi(tunggal atau ))B *Single Side Band+.maka pada bagian basis masing(masing transistor harus diberikan tegangan bias sebesar sekitar 0,, -olt melalui .enter %ap pada %ransformator /nput */%+. Daya keluaran dari penguat Kelas D diberikan seperti pada rumus di atas. 0ilai Radalah R = (m2/n2)R0 yang merupakan impedansi frekuensi fundamental yang terlihat pada kumparan primer dari T2 *dengan kumparan primer yang lain terbuka+. Ren"anakan sebuah penguat daya R& Kelas D untuk menyalurkan daya sebesar 50 Watt ke beban 50 Ohm. Ketentuannya adalah -"" tidak boleh melebihi 12 -d". Pada soal tersebut, yang harus ditentukan adalah 3 Vcc, per andingan lilitan, atas ar!s alat, dan ar!s mas!" searah# Pertama kali yang harus dihitung adalah nilai R 3

0ilai yang baik untuk diambil dari sebuah perhitungan ideal adalah n/m = 2, sehingga kita dapat mengambil nilai yang mendekati nilai kritis R yaitu $2,5#'ntuk nilai R = $2,5 apabila kita masukkan pada rumus di atas akan menghasilkan nilai Vcc sebesar 2%,& Vdc. Dengan demikian nilai arus maksimal yang dii$inkan adalah 3

)edangkan nilai arus masukan 'dc sebesar 3

Dari perhitungan ran"angan penguat daya kelas D untuk Penguat Daya R& di atas, maka nilai Vcc tidak boleh melebihi 2%,& Vdc#

Anda mungkin juga menyukai