Anda di halaman 1dari 3

Hasil dan Pembahasan A.

Statistik Deskriptif Tabel 1 menggambarkan tingkat imbal hasil (return) diantara saham-saham pilihan yang akan masuk portofolio adalah bervariasi antara -19,54% sampai 1, 9%! "ngka ini menun#ukkan bah$a investor akan memperoleh keuntungan perbulan antara -19,54% sampai Tabel 1, 9%! menggambarkan rata-rata tingkat imbal hasil pasar (market return) adalah sebesar

%,55&% dengan tingkat risiko sebesar 4,414%! 'ata-rata tingkat imbal hasil pasar (market return) lebih rendah #ika dibandingkan dengan rata-rata tingkat imbal hasil (return) dari keseluruhan saham-saham yang akan masuk portofolio, yaitu sebesar&,(15%! B. .Simulasi Pembentukan Portofolio Optimal Excess return didefinisikan sebagai selisih return ekspektasian dengan return aktiva bebas risiko! Excess return to beta berarti mengukur kelebihan return relatif terhadap satu unit risiko yang tidak dapat didiversifikasi yang diukur dengan )eta! 'asio *') ini #uga menun#ukkan hubungan antara dua faktor penentu investasi yaitu return dan risiko! +asil simulasi excess return to beta dalam model indeks tunggal memperlihatkan terdapat empat saham yang memiliki nilai *') positif! ,aham --'. akan dikeluarkan dari kandidat portofolio optimal! /ilai *') (Excess Return to Beta) pada dasarnya merupakan kemiringan garis yang menghubungkan saham yang berisiko dengan bunga bebas risiko (lihat tabel 0)! ,aham 1/2' merupakan saham yang memiliki kiner#a terbaik diantara saham-saham lain yang memiliki nilai *') positif, dimana angka nilai %,1195 mengindikasikan bah$a besarnya premi risiko saham 1/2' #ika dibandingkan dengan risiko portofolio yang dinyatakan dengan beta adalah sebesar %,1195 atau 11,95%! 3ortofolio yang optimal akan berisi dengan aktiva-aktiva yang mempunyai nilai rasio *') yang tinggi! "ktiva-aktiva dengan rasio *') yang rendah tidak akan dimasukkan ke dalam portofolio optimal! 4engan demikian diperlukan sebuah titik pembatas (cut-off point) yang menentukan batas nilai *') berapa yang dikatakan tinggi! +asil simulasi cut off point (56) dalam model indeks tunggal memperlihatkan bah$a semua saham yang men#adi kandidat a$al untuk masuk dalam portofolio optimal memiliki nilai

, sehingga saham-saham tersebut merupakan saham-saham yang masuk men#adi

portofolio optimal! /ilai Cut off Point (56) merupakan batas suatu saham masuk men#adi portofolio optimal (lihat tabel 4)! 3ada kolom 5i (lihat tabel 5), nilai 5 adalah sebesar %,%1%( yaitu untuk sekuritas 75)3 dengan nilai *') sebesar %,% 41, yang merupakan nilai *') yang lebih besar dari nilai 5i! /ilai *') selan#utnya yaitu %,%%%( untuk sekuritas 7/48 sudah lebih ke9il dari nilai 5i yaitu sebesar %,%%:5! ;leh karena itu sekuritas 7/48 tidak dimasukkan sebagai bagian dari portofolio optimal! ,ekuritas-sekuritas yang membentuk portofolio optimal adalah sekuritas yang mempunyai nilai *') lebih besar dari nilai 5i, yaitu sekuritas 1/2', <=)8, dan 75)3! 3roporsi dana menggambarkan besarnya dana yang harus diinvestasikan oleh investor untuk investasi dalam suatu saham! 7nvestasi pada saham <=)8 memerlukan dana yang 9ukup besar senilai 4%, 0% (lihat tabel () dibandingkan dengan investasi pada saham yang lain! /ilai 4%, 0% menggambarkan bah$a dari 1%%% dana yang dimiliki oleh investor sebanyak 4%, 0% akan diinvestasikan pada saham <=)8, sisanya akan diinvestasikan pada saham yang lain, yaitu saham 1/2' dan saham 75)3! )esarnya nilai expected return dari suatu saham (imbal hasil saham individual) #uga dipengaruhi oleh besarnya proporsi dana yang dialokasikan untuk saham yang bersangkutan! >ika dikaitkan dengan besarnya alokasi dana untuk masing-masing saham (?i), maka terdapat keterkaitan yang 9ukup signifikan! 4imana saham <=)8 (lihat tabel &) yang memerlukan proporsi dana yang lebih tinggi diantara saham yang lain ternyata #uga menghasilkan potensi keuntungan yang lebih tinggi #ika dibandingkan dengan saham yang lain! .eskipun demikian, faktor risiko saham yang dinyatakan dalam beta (risiko pasar@risiko sistematis) tetap harus diperhatikan, karena pada dasarnya beta (A) akan berpengaruh terhadap besarnya imbal hasil (expected return) yang diharapkan dari suatu saham, dimana semakin besar beta (risiko sistematis) maka semakin besar pula potensi imbal hasil yang diharapkan dari saham yang bersangkutan! ,ehingga dapat dikatakan bah$a besarnya imbal hasil yang diharapkan dari suatu portofolio (expected return portofolio) dipengaruhi oleh besarnya beta (A) yang menggambarkan besarnya risiko sistematis dari suatu saham dan besarnya alokasi dana yang diinvestasikan untuk saham yang bersangkutan! Tabel : memperlihatkan besarnya nilai varians portofolio, yaitu sebesar %,%%%%%%5 dengan nilai standar deviasi portofolio sebesar %,% 14%! /ilai ini menun#ukkan bah$a besanya risiko portofolio optimal dengan menggunakan model indeks tunggal (single indeks model) adalah %,% 14%! /ilai ini lebih ke9il #ika dibandingkan dengan nilai standar deviasi pasar sebesar 4,414%, sehingga dapat dikatakan bah$a risiko portofolio yang dibentuk dengan

menggunakan model indeks tunggal lebih rendah #ika dibandingkan dengan risiko pasar! 'isiko sebesar %,% 14% menggambarkan besar risiko yang tertanggung oleh investor yang menggunakan .odel 7ndeks Tunggal! >ika dibandingkan dengan besarnya risiko masingmasing saham maka risiko portofolio lebih ke9il #ika dibandingkan risiko masing-masing saham! 4engan demikian, dapat dikatakan bah$a risiko individual (risiko masing-masing saham) dapat diperke9il dengan membentuk portofolio! +al ini merupakan akibat dari adanya diversifikasi, yaitu melakukan investasi pada berbagai #enis saham! ,elain penurunan risiko dalam berinvestasi, diversifikasi dilakukan dengan harapan apabila ter#adi penurunan pengembalian satu saham akan ditutup dengan kenaikan pengembalian saham yang lain!

Anda mungkin juga menyukai