Anda di halaman 1dari 7

1. Enflurane (etrane) Enflurane merupakan metil eter yang mudah menguap.

Merupakan cairan jernih, tidak berwarna dengan bau harum dan menyebabkan iritasi minimal pada jalan nafas, sehingga merupakan obat yang nyaman untuk induksi inhalasi. Enflurane tidak mudah terbakar pada konsentrasi dibawah 5,8 % (dengan ! % " #$ dan %! % $#&. 'tabil pada sodalime, tidak bereaksi dengan logam dan tidak dapat dipengaruhi oleh cahaya. M() Enflurane menurun sesuai dengan umur, dengan nilai tertinggi pada bayi (#,*& dan terendah pada orang tua (+,*&. ,ada dewasa sekitar *! tahun, M() Enflurane dalam oksigen sebesar +, . ,enambahan 5!% "#$ akan menurunkan M() sekitar 5!% menjadi !,- dan bila "#$ ditingkatkan menjadi !% maka M() menurun !% menjadi sekitar !,5.

Cara Pemberian : .nduksi dapat dilakukan dengan cepat dengan menggunakan obat intra/ena seperti tiopental atau dengan inhalasi dengan meningkatkan secara gradual konsentrasi enflurane sampai *%. 0engan teknik induksi menggunakan sungkup muka, stadium anestesi dicapai dalam 1+! menit, sehingga enflurane merupakan gas yang nyaman untuk induksi dan lebih disukai daripada halotan.

Absorbsi dan Eliminasi : 2oefisien partisi darah3gas enflurane adalah +,- (%


!

)& dan kelarutannya sangat

ber/ariasi, berhubungan dengan berat badan dan kadar hemoglobin. 4ody Mass

.nde5 (4M.& diatas %! menunjukkan kelarutan darah3gas yang rendah yaitu +,8 dibandingkan nilai rata1rata sekitar #,! pan non obs. 2onsentrasi 6b mempunyai efek yang lebih besar. 6b 8,! g3dl mempunyai koefisien darah3gas +,#. 6b +#,! g3dl berkisar +,8 dan 6b +5, ! g3dl berkisar #,#. 2oefisien kelarutan darah3gas rata1rata enflurane adalah +,- menunjukkan bahwa induksi menggunakan enflurane lebih lambat dibandingkan isoflurane. 2elarutan dalam jaringan kurang lebih setengah dari isoflurane, akibatnya efek terhadap jaringan lebih lambat, sehingga cenderung menkonpensasi kelarutan dalam darah yang tinggi. 'etelah +! menit induksi, konsentrasi al/eolar enflurane berkisar 5!% konsentrasi inspirasi dan dalam %! menit menjadi 7!%. 2eseimbangan dalam jaringan kaya pembuluh darah tercapai dalam +! menit. 'elama %! menit berikutnya uptake enflurane secara gradual akan menurun dan konsentrasinya lebih rendah, dengan rentang %,!8%,5% akan memelihara konsentrasi al/eolar sekitar %!% diatas M(). ,ada +,% M() konsentrasi enflurane dalam darah (mg3dl&, dengan koefisien kelarutan +,- dan tekanan parsial darah #,#% (+, % 5 +,% M()&, berkisar %! mg3dl. 0engan "#$ !%, konsentrasi al/eolar +,% 5 M() dapat dipertahankan dengan membuat konsentrasi inspirasi enflurane sebesar +,5%. ,ulih sadar ber/ariasi sesuai lama anestesi. ,ada tindakan anastesi kurang dari %! menit, rata1rata pulih sadar adalah * menit, dibandingkan +! menit pada halotan. 0engan demikian rekoferi pasca tindakan anestesi yang diangkat pada penggunaan enflurane lebih cepat dibandingkan dengan halotan, sehingga enflurane lebih nyaman digunakan pada pelayanan pembedahan sehari. 9ntuk tindakan yang lama, pulih sadar enflurane #

kali lebih panjang dari isoflurane, tetapi pada tindakan anastesi kurang dari + jam, pulih sadar terjadi kurang dari +5 menit pada sebagian besar pasien.

Biotransformasi #18 % enflurane yang diabsorbsi dimetabolisme dan diekskresikan dalam urine sebagai ikatan fluorinated non /olatil dan fluor bebas. Metabolik utama adalah asam diflurometoksi difluroasetat yang dihasilkan dari hidroksilasi dan dehidrogenasi karbon dari kelompok etil. Eliminasi enflurane dalam udara ekspirasi dalam bentuk trieksponensial dengan : ; sekitar + ,8 menit, %,# jam dan %7,# jam.

Kadar Fluor Serum 0alam klinik, kadar fluor serum inorganik jarang mencapai 5! mmol3l (merupakan ambang toksisitas sub klinik&. 0engan enflurane # M() kadar fluor serum kurang dari #! mmol3l. kadar fluor yang tinggi tampak pada pasien yang gemuk, dengan kadar puncak sekitar %! mmol3l. akibat peningkatan pada metabolisme, fenomena ini juga tampak pada isoflurane. <luor yang bebas yang terbentuk, kurang lebih prosentasenya akan cepat dideposit pada tulang dan setengahnya lagi akan diekskresi dalam urine. 'elanjutnya fluor secara bertahan akan dikeluarkan dari tulang dan akan diekskresikan melalui ginjal.

Efek-Efek Fisiologis
Sistem S araf Pusat ,enekanan progresif pada sususnan syaraf pusat terjadi dengan peningkatan kadar enflurane dalam darah, pada sekitar +51#! ml3dl. :anda1tanda iritabilitas tampak pada #% dari pasien yang dimanifestasikan dengan gerakan abnormal (twitching& pada rahang, leher atau ekstreminitas yang berhubungan dengan kedalaman anestesi dan hipokarbi. (kti/itas kejang biasanya hilang sendiri dan tidak berlanjut bila anastesi dikurangi dan fentilasi dikembalikan normal, meskipun konsentrasi enflurane yang rendah (dibawah #,!%&.

Aliran !ara" #tak (CBF) Enflurane hanya sedikit meningkatkan )4< meskipun demikian efek potensial pada tekanan intrakranial mungkin sebaiknya dipertimbang1kan dengan adanya lesi intrakarnial. ,ada konsentrasi + M() enflurane meningkatkan )4< sekitar 5!% dimana hal ini dianggap cukup rendah dibandingkan dengan halotan yang dapat menaikkan )4< #,5 kali lipat dari normal. ,ada +,5 M() enflurane meningkatkan )4< # kali lipat meskipun peningkatan )4< oleh enflurane dapat dikurangi dengan hiper/entilasi (yang menunjukkan bahwa reaktifitas )$ # tetap terpelihara&. Enflurane juga mendespresi susunan syaraf pusat. ,ada +1# M(), enflurane menurunkan )M=$# sebesar +!1+5%. Efek enflurane pada sekresi >)' adalah unik. ,ada awalnya akan menaikkan produksi >)' sekitar 5!%, sehingga

menaikkan :.2 pada pasien dengan penurunan kompliance intrakranial. 'elanjutnya terjadi penurunan secara bertahap sekitar 7% per jam.

$es%irasi 0epresi /entilasi oleh enflurane sesuai kedalaman anestesi perubahan moderat pada /entilasi selama anestesi dangkal dengan +,51# % enflurane dan 5!%" #$ akan memperbaiki takipnea dan /olume tidal yang kecil. Enflurane cukup kuat mendepresi respirasi sehingga /entilasi asisted atau kontrol diperlukan. ?entilasi spontan pada pasien tanpa premedikasi dengan enflurane konsentrasi tinggi (dalam $#&, ternyata mengalami depresi. 6al ini dibuktikan dengan peningkatan ,a)$# yang melebihi ! mm6g pada konsentrasi al/eolar sekitar +,5 M(). :idak lama setelah induksi terjadi perubahan yang ringan pada hantaran jalan nafas, tetapi dalam +5 menit tahanan jalan nafas akan menurun 57%, keadaan ini lebih menguntungkan.

&antung 0epresi kontraktilitas miokard terjadi selama anastesi dengan enflurane. Efek primer pada kontraktilitas menurunkan kekuatan kontraksi dan efek sekundernya adalah memendekkan durasi keadaan aktif. ,ara meter lain yang terdepresi adalah kecepatan pemendekan yaitu pemendekan serabut, tekanan menuju puncak dan kecepatam maksimal kontraksi isotonik kekuatan dan kerja. 0epresi ini

menurunkan curah jantung sebesar %!%, peranan terbesar adalah dengan menurunkan stroke /olume. .rama jantung tetap stabil. (ritmia umumnya tidak sering, termasuk kontraksi /entrikel yang prematur, bradikardi irama nodul dan kontrasi atrium yang prematur. Enflurane tidak meningkatkan sensitifitas terhadap katekolamin dengan derajar yang hampir sama dengan halotan. Enflurane dalam oksigen menurunkan resistensi /askuler koroner sekitar #!% sedangkan konsumsi $# miokard turun *!%. Enflurane merupakan /asodilator koroner dan tambahan " #$ memperkuat efek ini. ,ada +1+,5 M() menurunkan tekanan darah arteri sekitar %51*!%. 0epresi simpatis sentral tampaknya bukan merupakan faktor yang penting sebagai penyebab hipertensi dengan enflurane oleh karena enflurane menurunkan resistensi /askular sistemik hanya #!1#5%.

Sistem S araf Sim%atis 'ekresi dan pelepasan katekolamin dari medula adrenal, dari akti/asi syaraf simpatis yang spontan atau dari stimulasi ner/us splandinicus dihambat oleh enflurane.

'in(al Menurunkan aliran darah ginjal, kecepatan filtrasi glomerulus, dan urine output. 'ebagai akibat penurunan tekanan darah jantung. 'etelah pemberian enflurane

jangka lama, peningkatan kadar fluor diduga akibat penurunan kemampuan pemekatan ginjal.

)e%ar 'elama anestesi rutin dengan enflurane tidak terjadi penurunan fungsi hepar.

Efek *euromuskuler ,ada +,58 #,5 M() mendepresi secara tidak langsung respon kejang pada preparat neuromuskuler. 2eadaan ini menunjukkan bahwa enflurane mempunyai efek yang poten terhadap neuromuskuler junction. ,elumpuh otot dapat mengurangi konsentrasi enflurane sehingga dapat mengurangi terjadinya hipertensi.

Anda mungkin juga menyukai