Anda di halaman 1dari 202

I. PENGERTIAN 1.

SURVEY Survey adalah pekerjaan yang paling penting dalam suatu perencanaan SUTT karena survey akan menentukan jalur yang akan dilalui SUTT 2. ROUTE Route adalah jalur yang sudah ditentukan dengan patok patok sepanjang route Jalur yang menghubungkan dua tempat yang paling ekonomis adalah jalur yang lurus , mengingat keadaan tanah gunung , sungai dan tempat-tempat yang tidak boleh dilalui maka jalur tersebut akan berbelok-belok. Dalam praktek untuk memilih route kita akan dihadapkan dengan beberapa masalah , salah satu diantaranya adalah sudut belokan , ini adalah termasuk dalam perhitungan penentuan route Dalam menentukan route kita akan menemukan Danau , ukit , atukarang , Sungai , karena pada tempat tersebut tidak mungkin didirikan to!er oleh karena itu kita harus mencari tempat yang seekonomis mungkin untuk menempatkan to!er sehingga terhindar dari kondisi tersebut, penentuan jalur dengan cara " #emberian tanda #emetaan Jarak jarak horisontal #erbedaan tinggi

3. PROFIL PLOTING $enggambarkan secara lengkap keadaan medan Transmissi %eadaan rumah #epohonan Jalan #ersilangan dengan transmissi yang lain #ipa ba!ah tanah

&

Rel %ereta api Sungai atu karang , tebing , bukit yang mungkin dilalui transmisi #erencanaan tinggi to!er dan tinggi konduktor

4. TOWER PEGGING #emberian tanda dimana to!er akan didirikan , dalam pemberian tanda ini harus hati hati karena kesalahan dalam pemberian tanda akan menimbulkan banyak kesulitan 5. CROSS DIAGONAL SECTION

%ondisi tanah , letak tiang , datar atau miring 'uas tanah yang dibutuhkan $enggambarkan keadaan tanah sehingga dapat menentukan kaki tiang

6. TOWER SCHEDULE Da(tar nomor tiang Da(tar type tiang Da(tar kaki tiang dan tingginya Da(tar type pondasi Da(tar jenis tiang Da(tar isolator Da(tar jarak tiang dengan tiang berikutnya
)

Da(tar perlengkapan untuk kebutuhan tiap tiap tiang

7. SOIL INVESTIGATION $engadakan penyelidikan keadaan tanah 8. ROUTE CLEARING #enebangan pohon , pembongkaran rumah Dll . sehingga route tersebut betul-betul bebas untuk SUTT 9. ACCES ROAD Jalan menuju lokasi tiang untuk pengangkutan" #erlengkapan penarikan $aterial tiang dan ponadsi

10. E CAVASI +dalah penggalian untuk pondasi

erapa luas tanah yang dipergunakan untuk keperluan tiang tersebut $enentukan patok-patok untuk ponadsi $enentukan titik-titik patok untuk penggalian tiap pondasi

11. LEG E TENTION #ada keadaan tanah datar kaki tiang sama panjang tetapi bila keadaan tanah miring maka kaki tiang tidak sama, yang akan mengikuti permukaan tanah dengan re(erensi senter to!er . 12. LEVELLING 'evel pondasi pada tanah datar adalah sama dengan toleransi maksimum & cm tetapi pada tanah yang miring memerlukan ketelitian karena level pondasi tidak sama 13. !ASE Dasar tiang bagian ba!ah

14. STU! aja yang ditanam dalam pondasi Stub disambung dengan leg e-tention , leg e-tention adalah kaki tiang yang disambung dengan seluruh body e-tention

STU

15. SETTING LEVELLING 'evel pemasangan dengan toleransi & mm , level leg e-tention harus sama dengan level stub dengan toleransi & mm lebih dari & mm tidak baik dan akan mengalami kesulitan dalam erection

'010'

'010'

Setelah stub betul levelnya maka baru dilaksanakan pengecoran pondasi

16. PONDASI #ondasi adalah bangunan yang menyangga suatu konstruksi yang berada diatasnya. $asalah pondasi kita harus mengetahui lebih dalam, tentang pondasi yang akan dibuat . dan komposisi material yang akan dipergunakan , pasir , semen , dan kerikil , air.

17. FOR" WOR# CONCRATE $ CETA#AN !ETON 2 *etakan beton sesuai dengan type pondasi Tanah urug 3 ack 4illing 2 , setelah ). jam cetakan bias dibuka dan segera di urug 18. TOWER To!er adalah suatu konstruksi besi siku yang dipergunakan untuk menyangga konduktor. #ekerjaan to!er " Transportasi " #engankutan material to!er kelokasi dengan to!er yang cukup berat +ssembling " #erakitan bagian ba!ah to!er sebelum dipasang 3hanya sebagian kecil2 0rection " #enyetelan to!er pada pondasi setelah selesai dirakit diba!ah Stringing " #enarikan ka!at #enentuan penempatan aspel konduktor dan aspel ka!at tanah yang berpedoman pada pro(ile keadaan tanah sehingga mudah untuk menempatkan mesin penarik , bila tidak memungkinkan maka lokasi harus dirubah.

#ulley

lock 6nsulator " $ontage roll yang akan dipasang harus

disesuaikan dengan diameter konduktor yang akan ditarik. 19. PULLING OUT #elaksanaan penarikan konduktor dan ka!at tanah untuk pelaksanaan stringing. 20. SAGGING #engaturan lendutan ka!at Jarak dari ka!at tersebut bila ditegangkan dan jarak ka!at dari tanah sehingga dapat menentukan harus berapa tarikan yang harus dilakukan.

S+8 8R9U:D *'0+R+:*0

Setelah selesai di sagging kemudian dilakukan *lamping dengan memasang suspension clamp.

21. SPACING #emasangan spacer untuk mengikat ka!at dimaksudkan agar supaya pergerakan ka!at bundle dapat bersama-sama 3 seirama 2 juga ber(ungsi sebagai peredam getaran ka!at . Jumlah spacer tergantung dari jarak ga!ang . 22. ACCESSORIES #lat nomor to!er 3 monitoring 2 Damper +rcing ;orn dan lain-lain

23. REVISION #engecekan ulang 24. EARTHING #emeriksaan pentanahan , bila tidak ada agar dipasang . untuk menyalurkan tegangan lebih pada to!er ke tanah. 25. FINAL REVISION #engechekan terakhir dengan perlengkapannya 26. GROUND RESTORAT #emeriksaan diba!ah SUTT harus betul-betul bersih 27. TA#ING OVER #enyerahan dari #royek ke #': dalam hal ini setelah dilakukan pemeriksaan bersama.

<

II. !AGIAN !AGIAN DARI TRANS"ISSION LINE 1. TOWER To!er adalah konstruksi besi siku dengan syarat-syarat yang dapat memikul beban konduktor yang cukup berat sesuai dengan konduktor yang akan dipergunakan. Jenis-jenis to!er " #iramid To!er #ortal To!er 8uyed to!er dimana to!er tersebut hanya diperkuat dengan ka!at skur 2. CONDUCTOR %onduktor adalah suatu media untuk mengalirkan daya listrik, setiap (asa dapat berupa &,),,, konduktor dan apabila untuk setiap (asa terdiri lebih dari dua konduktor maka disebut undle *onductor.

$antel terbuat dari ka!at +luminium

6nti dari ka!at baja

%onduktor adalah media yang mampu mengalirkan energi listrik , dalam hal konduktor +*SR energi listrik disalurkan melalui ka!at +luminium , sedangkan inti baja ber(ungsi sebagai penguat untuk menarik pada konduktor terserbut. Diameter kondotor mulai dari &> , />, &>> mm dan seterusnya. Dalam penggunaan konduktor dapat dengan sistem bundle untuk diameter tertentu karena bila menggunakan satu konduktor dengan diameter yang besar akan mengalami kesulitan teknis. 3. INSULATOR 4ungsinya adalah sebagai penyekat antara bagian konduktor yang bertegangan dengan to!er yang diketanahkan. #ermukaan isolator dibuat berlekuk lekuk yang maksudnya untuk menghindarkan air hujan jangan sampai menghubungkan bagian yang bertegangan dengan to!er yang ditanahkan akibat dari air hujan. Jumlah isolator tergantung dari tegangan sistem yang dipergunakan. Tegangan semakin tinggi semakin banyak isolator yang dipergunakan dalam satu rangkaian untuk mendapatkan jarak yang cukup untuk menghidarkan terjadinya lompatan api listrik.

&>

Untuk daerah yang berkabut misalnya daerah pantai dipergunakan jenis isolator anti (og dan untuk daerah yang kering dipergunakan jenis isolator normal Diameter isolator bermacam-macam tergantung tegangan kerja yang dikenakan makin tinggi tegangan sistem makin besar diameter isolator.

4. FITTING 4itting adalah seluruh material yang dipergunakan untuk mengikat atau memegang sepanjang penghantar yang berhubungan dengan penyaluran tenaga listrik. 5. %OINT Joint adalah penyambungan , mengingat panjang konduktor dalam haspel hanya beberapa meter sedangkan panjang SUTT cukup jauh maka konduktor perlu disambung. #ertama penyambungan antara inti baja dengan inti baja kemudian di press kemudian baru aluminiumnya. 6. SUSPENSION SET +dalah perlengkapan untuk memegang konduktor agar tidak jatuh , suspension klem ini terdiri dari beberapa bagian . 7. SPACER Spacer adalah pengikat antara konduktor dalam satu (asa pada penghantar bundle , jumlah spacer tiap ga!ang tergantung jarak ga!ang dan jenis konduktor. 8. DU"PER Dunper ber(ungsi untuk mengurangi getaran pada suspension clamp akibat tiupan angin , karena apabila getaran tersebut tidak dikurangi akan dapat mengakibatkan kerusakan konduktor pada suspension clamp.

&&

9. PROTECTION RING #rotection ring adalah untuk menghindarkan terjadinya loncatan api listrik akibat kelebihan muatan sehingga loncatan api listrik terjadi antar protective ring bukan antara konduktor dengan tiang melalui permukaan isolator. 10. %U"PER Jumper adalah konduktor penyambung pada to!er tension 11. "ONITORING $onitoring adalah terbuat dari suatu plat yang menggambarkan susunan ka!at (asa , nomor to!er , nilai tahanan tanah , tanda bahaya . 12. EARTHING GROUNDING 0arthing grounding adalah konduktor yang menyambungkan antara to!er ke tanah pemasangannya mutlak diperlukan karena apabila to!er tersambar petir dapat langsung diketanahkan sehingga tidak membahayakan manusia dan tidak menimbulkan gangguan.

To!er 8ulungan ka!at

pipa

Type 0arthing 8rounding tergantung pada keadaan tanah , karena setiap jenis tanah mempunyai tahanan tanah yang ber beda-beda,

&)

13. TYPE TOWER Untuk jalur yang lurus dipergunakan jenis to!er pikul atau suspension to!er dan diperbolehkan dengan sudut belokan yang kecil sampai dengan ) o sedangkan untuk to!er penegang atau tension to!er dipergunakan untuk belokan dari > o s?d 5>o tol dan sesuai dengan kebutuhannya. Jenis Dead 0nd Dipergunakan untuk tiang terakhir dimana konduktor berikutnya masuk ke S!itch yard . Jenis Special Suspension To!er Jenis to!er ini merupakan jenis to!er suspension yang diperkuat dan dipergunakan untuk sudut belokan antara >o s?d /o . 14. EARTH WIRE 4ungsi ka!at petir adalah untuk melindungi konduktor dari sambaran petir langsung , sambaran petir yang mengenai ka!at petir disalurkan langsung kebumi. %a!at petir dipasang pada bagian paling ujung dari to!er , ka!at petir terbuat dari ka!at baja yang di 8alvanis , yang dihubungkan langsung dengan to!er , dan to!er dihubungkan langsung dengan tanah. Sudut perlindungan petir yang paling ideal adalah >o dan sudut maksimum adalah ,>o . Untuk memperluas daerah perlindungan maka ka!at petir diletakan pada bagian tertinggi 3ujung to!er2 D& ? ;& @ tan &/ D) ? ;) @ tan &/ D, ? ;, @ tan &/
o o o

dan

juga dipergunakan untuk jalur yang lurus , misalnya dekat sungai , crossing dengan jalan

&,

,> o D&

;&

; ;,

;) D) D,

,>o Daerah perlindungan

15. 1ELECTRICAL CLEARANCE 0lectrical *learance adalah jarak paling aman dari konduktor , electrical clearance ini harus dipertimbangkan besarnya simpangan kekiri dan kekanan oleh gaya transversal yang menyebabkan konduktor tersebut bergoyang , simpangan tersebut membentuk sudut simpangan sebesar &/ kekiri dan kekanan , esarnya electrical clearance juga tergantung dari besarnya tegangan transmisi.
o

&.

,> o

III. FOUNDATION #ondasi adalah suatu bangunan untuk membuat suatu to!er dapat didirikan 8aya yang bekerja pada pondasi adalah " & . 8aya angin ) . 8aya berat ,. 8aya tarik %onduktor pada pondasi harus dibuat kuat karena kalau tidak kuat to!er tersebut akan roboh , pada pondasi akan bekerja tiga macam gaya yaitu " a, 8aya vertikal yang disebabkan oleh berat konduktor dan (itting dan beratnya to!er itu sendiri
&/

b. 8aya transversal yang disebabkan oleh adanya tiupan angin c. 8aya tarikan konduktor yang dirasakan sepanjang konduktor. #ondasi adalah bangunan yang berada diba!ah tanah yang kekuatannya dipengaruhi oleh keadaan tanah dimana pondasi tersebut didirikan, jenis-jenis tanah adalah sebagai berikut tanah normal tanah berlumpur tanah berpasir tanah berbatu

#9:D+S6

Tradisional :ormal

Special

Rock Ra(t #ondation

+uger

Rock Drilled

#ile Rein(orcing Rods

Type pondasi dibuat sesuai keadaan tanah .

&5

1. NOR"AL FOUNDATION
*himney #linth Slub Stub

'

'

#ondasi ini digunakan bila keadaan tanahnya normal %eadaan tanah dikatakan normal apabila earing *apacity 3 %emampuan tanah menahan berat 2 atau sering juga disebut Sigma Tanah adalah kurang lebih ) %g ?*m ) .

&7

'

'

Ukuran ; dan ' tergantung dari type to!er, juga tergantung dari gaya vertikal. Untuk pondasi to!er transmisi tegangan 7> %v , &/> %v dan />> %v untuk pondasi jenis normal adalah sama hanya ukurannya yang berlainan. 2. SPECIAL FOUNDATION #ondasi ini dipergunakan untuk keadaan tanah yang lembek . Untuk pondasi jenis ini tidak perlu tinggi tinggi namun harus lebar , untuk menjaga agar to!er tidak roboh maka '- ' @ ') harus luas

'

&<

Untuk pondasi jenis ini bila keadaan tanahnya lembek yang pada umumnya *apacitynya rendah sekitar >,/ %g ? *m kecil. 3. ROC# FOUNDATION
)

earing

sehingga daya tahan terhadap berat cukup

Jenis pondasi ini digunakan pada daerah yang berbatu-batu dimana tanah didaerah tersebut mempunyai bearing capacity A /%g ? *m ) . Untuk pondasi jenis ini ; dan ' tidak perlu sebesar pondasi normal 3 lebih kecil dari pondasi normal 2 karena kondisi tanah yang keras maka penggaliannya tidak teratur. #ada pondasi jenis ini *himney tidak perlu tinggi-tinggi antara ,> s?d /> *m hanya untuk membungkus besi Stub agar tidak karatan. Untuk itu semua pondasi dicor.

'

#erbadingan volume penggalian antara pondasi :ormal , Special , Rock

'uas penggalian pondasi Special 'uas penggalian pondasi Rock 'uas penggalian pondasi :ormal

&=

4. RAFT FOUNDATION Jenis pondasi ini digunakan untuk daerah yang keadaan tanahnya sangat lembek dan berair , untuk jenis ra(t ketinggian pondasi kurang lebih /> *m namun ' - ' @ ' ) cukup luas dan lebih besar dari pondasi special jadi seperti rakit dan seolahBolah pondasi tersebut mengambang.

%iraBkira sepuluh tahun terakhir ini sudah dipikirkan bagaimana membuat pondasi untuk to!er transmisi yang cukup e((isien , hal ini disebabkan karena hal Bhal sebagai berikut masalah transportasi masalah biaya masalah !aktu penyelesaian Jenis pondasi normal kira-kira volumenya )> m , . Jenis pondasi special kira-kira volumenya 5> m , .

%arena dari volume pondasi yang cukup besar


-

)>

Jenis pondasi rock kira-kira volumenya &> m , . Jenis pondasi ra(t kira-kira volumenya &>> m , , dan dapat lebih besar lagi

$aka diciptakan jenis pondasi yang dinamakan jenis +uger. 5 . AUGER FOUNDATION Jenis pondasi ini diciptakan karena kondisi medan yang cukup sulit sehingga dipikirkan bagaimana caranya agar pondasi tersebut mudah mengerjakannya , rendah biayanya serta cepat penyelesaiannya, pondasi jenis +uger ini sebagai pengganti type normal. Untuk membuat pondasi jenis auger ini dibuat lobang dengan ukuran dalam & meter

Slub

%olom

lebar dan panjang ) meter , kemudian dibor dengan jumlah lobang pengeboran antara &,),,,.,/,5,7 dst, dengan kedalaman antara < s?d &> meter dan diameter lobang antara ,> s?d .> centi meter , penggalian bagian atas hanya untuk *himney saja dan pengecoranya sangat kecil kira-kira ) m, .

)&

#ondasi jenis ini sangat kuat karena adanya gaya gesek antara pondasi dengan tanah disekitarnya , dan ekonomis.

#0$ 0S6+: #9:D+S6 J0:6S +U80R

Untuk menggabungkan semua kolom agar menjadi satu kesatuan maka digabung dengan slub, setelah kolom diadakan pembesian kemudian dilakukan pengecoran kemudian digabungkan menjadi satu dan dicor sehingga terbentuklah slub. 6. ROC# DRILLED FOUNDATION Jenis pondasi ini adalah merupakan perbaikan dari type Rock , pondasi ini dibuat dengan membuat beberapa lobang dengan diameter &> cm dan kedalaman antara 5 s?d &> meter cara membuat lobang dengan menggunakan peralatan yang disebut Jack ;ammer Setiap lobang diadakan pembesian dan hanya diberi satu batang besi beton dan pada setiap batang diberi cabang-cabang yang dilas untuk menjaga agar batang besi beton tepat ditengah-tengah .

))

Setelah pembesian kemudian dilakukan pengecoran dengan semen cair dan sedikit pasir dan juga menggunakan 1ibrator, yaitu alat untuk memadatkan semen agar tidak terjadi rongga , hal ini sangat penting karena diameter lobang hanya &> cm.

#0$ 0S6+: #9:D+S6 J0:6S R9*% DR6''0D

#engecoran tidak menggunakan concrate karena concrate terdapat kerikil Bkerikil yang dapat mengakibatkan rongga-rongga , setelah pengecoran kemudian dilakukan penggabungan menjadi satu kesatuan dengan slub, dan *himneynyapun sangat kecil. #ondasi jenis ini sangat kuat bagaikan pohon dengan akar-akar yang menancap sangat kuatnya disamping itu biayanya sangat ekonomis , mudah pengerjaannya dan transportasinya ringan. Dari keenam jenis pondasi ini semuanya tergantung dari keadaan tanah , sedangkan pada type spesial masih ada pengembangannya yaitu yang disebut Special #ile

),

7. SPECIAL PILE FOUNDATION Jenis pondasi ini merupakan pengembangan dari jenis pondasi special , pondasi ini dibuat dari concrate dan dibuat terlebih dahulu 3 dicetak 2 dengan penampang bujur sangkar dengan ukuran ,> - ,> atau .> - .> atau berpenampang lingkaran dengan diameter ,> s?d .> cm.

*9:*R+T0 3 0T9:2 *0T+%+:

Setelah cukup keras kemudian dipancang kedalam tanah dengan menggunakan hammer. Setelah terpancang semua kemudian digabung menjadi suatu kesatuan oleh slub. Jenis pondasi dibuat demikian karena keadaan tanah yang lembek. Untuk kondisi tanah yang labil jenis pondasi ini juga sering digunakan dengan kedalaman lebih dari &> meter dengan cara cetakan beton tersebut disambung, yaitu dengan cara setelah batang pertama dipancang sampai masuk semua kedalam tanah kemudian

).

disambung batang berikutnya dengan plat besi dan dilas , dan dipancang lagi sampai mencapai tanah yang stabil

#9:D+S6 J0:6S S#0*6+' #6'0

anyak macam jenis pondasi sehingga banyak pula jenis stub tergantung dari keadaan tanah dan jenis pondasi , stub mempunyai banyak ukuran , stub adalah bagian paling ba!ah yang ditanam dalam concrate. IV. PE"!ESIAN Untuk semua pondasi dibutuhkan pembesian yang akan dicor, pembesian ini diperlukan terutama pada ukuran sbb " a2 ila a?b C &

)/

b2

ila sudut kemiringan lebih kecil dari ./o

#embesian untuk keadaan tersebut diperlukan karena bila tidak diadakan pembesian pondasi tidak akan kuat dan akan membahayakan .

Syarat pembesian "

1. P&'(&)*+, -+.+ S-&/*+0 P1,.+)*

aC& b a b

C ./ o

%arena ;?' C & disamping itu juga kemiringan C ./

maka diperlukan pembesian

tanpa pembesian pondasi tersebut akan pecah karena beban yang disangga lebih dari sepuluh ton, untuk pondasi normal dapat tidak menggunakan pembesian karena pada umumnya plinth selalu dibuat lebih besar dari ./ sehingga pondasi tidak pecah, juga a?b A &
)5
o

disamping itu juga slub cukup tebal

2. P&'(&)*+, -+.+ R+23 214,.+3*1,

'

%arena a?b C & maka diperlukan pembesian tanpa pembesian pondasi tersebut akan pecah , untuk pondasi jenis Rock dapat dibuat tanpa pembesian karena a?b @ & sehingga tanpa pembesian pondasi tersebut tidak akan pecah.

)7

. 3. P&'(&)*+, -+.+ P1,.+)* A45&6

)<

#ada pondasi +uger karena diameter kolom antara ,> s?d .> cm sedangkan panjang kolom adalah antara <>> s?d &>>> cm atau a?b @ ,>?<>> CC & 3kecil 2 maka diperlukan pembesian. 4. P&'(&)*+, -+.+ P1,.+)* R1/7 D6*00&.

)=

#ada pondasi rock drilled perlu dilakukan pembesian karena a?b @ />?&>> C &

atang besi dengan diameter )> mm

V. ROUTE Untuk menentukan route suatu transmisi maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut &. 'angkah pertama untuk menentukan route adalah dengan cara memperkirakan letak route dengan melihat pada peta ). 'angkah kedua adalah dengan menghubungi pihak ber!enang mengenai route dan juga mengadakan pendekatan kepada masyarakat untuk mendapatkan persetujuan , bila tidak mendapatkan persetujuan maka route harus dipindahkan 3 pilih yang lain 2 dan merevisi route yang telah direncanakan , dalam menentukan route !alaupun berbelok-belok tetapi dipilih route yang paling menguntungkan , Jalur terbaik bagi route suatu transmisi adalah jalur yang lurus , tetapi dikarenakan keadaan medan

,>

maka jalur transmisi yang lurus sulit dilaksanakan , oleh karena itu jalur transmisi terbagi menjadi seksi-seksi jalur lurus.

+, +/

+)

+
+. +&

Dari peta dapat ditentukan route tersebut akan melalui daerah mana karena dari peta dapat diketahui letak kota , jalan raya, rel kereta api , sungai , bandara, transmisi yang sudah ada, dan bangunan penting lainnya.

,. 'angkah ketiga adalah setelah mendapat persetujuan

yaitu dengan terjun

kelapangan untuk memberi patok tanda 3 #egging 2 sepanjang route yang akan dilalui dimana to!er akan didirikan , pemberian tanda patok adalah pada seksi pertama dari T ke +& dilihat dengan tachometer , satu seksi ini bisa & km , / km , &> km dst. *ara pengukuran adalah tentukan patok pertama dilihat dari titik T kemudian pindah ke patok :o & yang telah ditancapkan untuk menentukan patok berikutnya dengan re(erensi titik T yaitu dengan melihat kebelakang demikian pula dengan patok :o., kita pindahkan instrumen ketitik patok :o.) dengan melihat patok :o & kemudian menentukan patok :o., dan seterusnya. Tanda harus tetap terlihat , cara penandaan sedemikian karena kita tidak dapat patok deDidepan , maka harus melihat kebelakang agar antara titik T ke +& tetap lurus.

,&

Dalam praktek titik +& tidak selalu terlihat dari titik T tergantung keadaan medan untuk itu dibedakan menjadi tiga keadaan medan " &. Titik +& dapat dilihat langsung dari titik T ). Titik +& dapat dapat dilihat dari titik tertinggi yang ada diantara titik T dan +& ,. Titik +& sama sekali tidak dapat dilihat dari titik T

+&

& T

<

&> +&

Jarak antara patok adalah bervariasi antara &>> m , )>> m , )/> m dst.

#&)+0+8+, P&,54746+, Dalam pratek pengukuran sering terjadi kesalahan ukur yang disebabkan oleh kesalahan pengukuran maupun kesalahan alat ukur , untuk itu ada cara agar kesalahan itu tidak terjadi , misalkan kesalahan ukur pada alat sebesar / cm maka semakin jauh dan semakin banyak patok semakin besar kesalahannya , sehingga makin banyak patoknya semakin besar kesalahan yang timbul. Untuk mengatasi terjadinya kesalahan tersebut dilakukan cara-cara sebagai berikut " #ertama-tama kita tentukan patok :o.& setelah didapat patok :o.& dari patok :o.& kita melihat kebelakang 3T2 %emudian melihat patok :o.) , kesalahan misalkan ada disebelah kanan , beri patok sementara pada titik tersebut , setelah itu instrumen kita putar &<> o sehingga menghadap kebelakang kemudian kita balik menghadap kedepan dan kesalahan

,)

pengukuran ada disebelah kiri kemudian diberi patok sementara , dari kedua patok sementara itu kita ambil tengah-tengah yang merupakan letak patok yang sebenarnya 3patok yang kita inginkan2 egitulah selanjutnya sehingga kita mendapatkan patok-patok yang lurus .

& T

+&

/ cm @ 3 n E& 2n)

@ kesalahan ukur
-@ kesalahan alat ukur n@ jumlah patok

&> cm

,>cm

&

.
#atok sementara

+&
/ cm / cm

#atok yang diinginkan #atok sementara

&.

ila keadaan medan dapat melihat dari titik T ketitik +& pengukuran dapat mudah dilakukan tetapi dengan cara-cara seperti diatas agar letak patok tetap lurus

).

ila keadaan medan tidak memungkinkan untuk melihat langsung maka dicari titik tertinggi agar dapat melihat titik T dan titik +& Setelah didapat titik tertinggi maka dicari titik-titik yang benar dengan cara memindah-mindah titik tersebut pada satu garis +- dengan cara dicoba-coba antara kiri kanan titik yang kita inginkan , dalam hal menentukan titik tertinggi ini , bila terjadi kesalahan antara ) - , cm itu tidak menjadi masalah karena kita hanya

,,

menentukan satu titik, kemudian menentukan titik-titik 3 patok-patok 2 seperti cara diatas agar tidak terjadi kesalahan .

T +

+&

+&

,.

ila keadaan medan tidak memungkinkan sama sekali untuk melihat titik T dan +& maka dibuatlah patok-patok sementara.

Dalam praktek keadaan medan ==F ditemui seperti ini

+&

+&

d
d
D

@ tg

D +&G

kecil sehingga tg sin

,.

iarpun mengalami kesalahan tetap saja patok-patok sementara itu ditancapkan setelah selesai pemberian tanda sementara kemudian diukur besarnya kesalahan antara +& - +&G 3misal &>&,)/ m2 dan jarak antara T B +& @ 3misal 5,./,/ m2 dari pengukuran ini dapat kita tentukan sudut . Jadi &>&,)/ @ 5,./,/ sin H sin H @ &>&,)/?5,./,/ sehingga H @ . . . .

Setelah ditentukan sudut kemudian kita tentukan letak titik patok :o.& yang sesungguhnya dari titik a!al ini kita dapat melakukan pengkuran dengan tepat seperti cara-cara diatas . Setelah selesai pemberian tanda pada seksi pertama kita lanjutkan keseksi kedua , bila kita ingin memulai seksi berikutnya maka ditentukan besarnya sudut yaitu dengan cara menempatkan instrumen tersebut pada titik +& kemudian melihat

> &<

+)
&<>o

+&

,/

kebelakang dan putar &<>o kemudian ditambah sudut yaitu 3 &<> selanjutnya

E 2 demikian

#erlu diingat instrumen biasanya menggunakan satuan centi cimal 3 perseratus2 maka dari derajat harus diubah menjadi centi cimal. P&'(&6*+, T+,.+ #emberian tanda adalah sangat penting sekali karena bila terjadi kesalahan akan berakibat (atal dan juga perlu diperhatikan pemberian nomor pada setiap tanda harus benar-benar teliti karena bila terjadi kesalahan dalam pemberian tanda nomor akan berakibat pula salah dalam pendirian to!er.

+,
/ , ) & . 5 7

+&

<

+)
= &> &&

&)

&,

&.

&/ &5 &7 &< &=

+.

T
Untuk menjaga agar patok aman maka pada titik-titik tertentuharus digambar dalam monographi agar bila patok tersebut hilang atau ada yang memindahkan dapat ditentu kan kembali letak yang benar. patok Untuk itu diperlukan paling sedikit tiga re(erensi misal jarak dari pohon 5,/ m , jarak dari sudut rumah / m , dan jarak dari tiang listrik . m ila patok tersebut hilang maka kita dengan mudah menentukan kembali letak patok dengan benar.

Untuk menentukan letak patok yang hilang atau dipindah orang maka dilakukan langkahlangkah sebagai berikut " & . %ita ukur 5,/ meter dari pohon kemudian dilingkarkan

,5

) . %ita ukur / meter dari sudut rumah kemudian dilingkarkan Dari kedua pengukuran yang dilingkarkan akan terdapat dua titik potong lingkaran , dari kedua titik potong tersebut kita belum dapat menentukan titik potong yang mana yang merupakan letak patok yang hilang untuk menentukan maka dilakukan langkah ketiga , . %ita ukur . meter dari tiang listrik dan dilingkarkan dan akan memotong salah satu dari kedua titik tersebut yang merupakan letak patok yang hilang 3 titik yang dipotong oleh ketiga lingkaran 2

.m

Tiang listrik

5,/ m

/m

#ohon

Rumah

P+317 9+,5 .*/+6* .m

5,/ m /m

,7

*ontoh $onographi patok :o.) "

Jalan raya

$ #)
Tiang listrik .m

5,/ m

/m

#ohon *emara

#ohon :angka

S?S

&

VI. PROFILE #ro(ile adalah bentangan memanjang dari seluruh route yang menggambarkan keadaan medan yang sesungguhnya , dari pro(ile inilah semua pekerjaan bermula.

Dalam pengukuran jarak dan perbedaan ketinggian dengan cara menggunakan sistem koordinat.

,<

Untuk menyatakan jarak diukur dari titik terminal pertama titik T& 3 arah sumbu I 2 sedangkan untuk menyatakan keadaan ketinggian 3 De(erensi level 2 diukur dari ketinggian titik T& 3 arah sumbu J 2

E, )>> m ,/> m .>> m

E5

E&>

E&>

E< -, -,

/=/ m

&

#enggambaran jarak maupun perbedaan ketinggian menggunakan skala , ada dua macam skala yaitu " &. Untuk skala horisontal 3 ; 2 arah sumbu I misal & " )>>> ). Untuk skala 1ertikal 3 1 2 arah sumbu J misal & " )>> Skala untuk horisontal 3 ; 2 lebih besar dari pada skala vertikal 3 1 2 iasanya pada setiap #ro(ile dicantumkan skala " SCALES ; , & " )>>> V : 1 ; 200 3 6ni misal 2 Untuk skala horisontal tidak perlu teliti sekali akan tetapi untuk skala vertikal harus teliti sekali karena bila tidak teliti akan berpengaruh pada ketinggian konduktor dari tanah pada andongan 3 lendutan 2. Didalam pro(ile dapat dibuat bermacam-macam skala tetapi untuk satu terminal 3 T& B T) 2 hanya dibuat satu skala. #engukuran horisontal 3 lurus 2 tanpa perhitungan tapi bila keatas 3 miring 2 atau miring ke ba!ah harus diadakan perhitunggan. #engukuran-pengukuran pada belokan-belokan penggambarannya adalah sebagai berikut" Untuk menyatakan sudut lurus dilihat dari satu arah tidak boleh bolak balik

,=

R& @ belok ke kanan sebesar sudut & ') @ belok ke kiri sebesar sudut ) Didalam pro(ile ini juga diukur ketinggian terhadap bangunan-bangunan misal tiang listrik , tiang telepon , dalamnya kanal , tinggi rumah , dan lain-lain juga dilakukan pengukuran lebar jalan , lebar sungai , dan lain-lain . Juga harus diperhatikan kiri kanan *entre 'ine karena mengingat (asa yang ada dipinggir.

+&
R 35140<

+)

L 46137<

46137< 35140<

Untuk tanah datar tidak ada perbedaan tinggi

.>

#erbedaan tinggi antara titik *entre 'ine dengan kemiringan yang lebih tinggi harus diperhitungkan karena akan mempengaruhi ketinggian konduktor .

erapa 8* K

C&,36& L*,&

Jang lebih tinggi ada disebelah kanan *entre 'ine Jang lebih tinggi ada disebelah kiri *entre 'ine

Dalam hal ini cara penggambaran untuk kondisi-kondisi kemiringan yang lebih tinggi dari *entre 'ine ada dua macam cara yaitu disebelah kanan dan disebelah kiri . ;al ini perlu diperhitungkan karena untuk menentukan ketinggian konduktor dengan tanah sehingga konduktor tersebut berada pada jarak aman 3 0lectrical *learance 2 #ada pro(ile pada umumnya diberi keterangan-keterangan sebagai berikut "

.&

S%+'+ " & " )>>> 3 ; 2 & " )>> 3 1 2 RS 'S %-R R+ '+

; @ ;orisontal 1 @ 1ertikal RS @ Right Slope 'S @ 'e(t Slope %-R @ $enunjukan arah Transmisi 3 misal %laten - Ra!alo 2 R+ @ Right +ngle 3 menunjukan arah belokan kekanan sebesar 2 '+ @ 'e(t +ngle 3 menunjukan arah belokan kekiri sebesar 2

%eterangan lainnya pada pro(ile misalnya />> %1 #0+3&, = R+>+01 9. S @ && meter T&-+& @ #> B #5 +&-+) @ #5 B #&& Dst Survey dimaksudkan untuk mengumpulkan data sehingga dapat ditentukan perencanaan yang matang . %esalahan pada pro(ile akan berakibat serius maka diperlukan ketelitian dan kecermatan , harus sesuai keadaan yang sebenarnya di lapangan. Survey dibedakan menjadi tiga bagian yaitu " &. Survey langsung kelapangan untuk menentukan #egging The Route 3pemasangan patok-patok dan lain-lain 2 9,S @ 9utside 'ine

.)

). Survey lapangan untuk membuat #ro(ile dan diadakan pengukuran-pengukuran. ,. $embuat gambar pro(ile secara lengkap di kantor. %ebutuhan peralatan instrumen yang diperlukan dalam pengukuran adalah Tacheo meter +pa saja yang dapat diukur dengan Tacheo meter " ;,+ @ ;orisontal +ngle ;,D @ ;orisontal Distance 1,+ @ 1ertical +ngle

Dari ;,D dan 1,+ dapat ditentukan perbedaan ketinggian 3 dihitung 2 dalam hal ini dapat positip maupun negatip. *ara pengukuran sudut horisontal sebagai berikut "

#engukuran sudut ;orisontal Dalam ,5>o atau .>> c $isal @ ,&o ,>G atau @ ,.c,5/

Lenith

#engukuran sudut 1ertical

=>o Titik pusat

$eletakan instrumen harus !aterpas yaitu pada garis Lenith 3 garis vertikal yang menuju titik bumi 2 bila tidak pada garis Lenith maka hasil pengukurannya akan salah. #ada peralatan tersebut sudah dilengkapi dengan pengatur posisi sehingga benar-benar tegak lurus. *ara pengukuran Jarak "

.,

@ =>o - - @ D tan y @ h @ &,=/ 3 misal 2 c @ & meter

T&-a @ - E y - c @ D tanE h - & meter

c a T&-a

c d

+&

, ) )
a

T& T&

+&

S?)d adalah sudah tertentu yang merupakan konstanta didalam instrumen tersebut 3 * 2 konstanta adalah (?)d @ &>>

..

#engukuran jarak dan pengukuran perbedaan tinggi

misal antara

T& ke peg :o.)

diletakan stup dititik a, b, c, d dst, Setelah itu kemudian instrumen diletakan pada peg :o.) dan melihat kebelakang sebagai koreksi 3 rechek 2 , a, b , c, d, adalah titik peg sementara .
@ =>o - - @ D tan y @ h @ &,=/ 3 misal 2 c @ & meter
T&-a @ - E y - c @ D tanE h - & meter

c a T&-a

c d

+&

, ) )
a

T& T&

+&

&,/> >,7/

-
D

>,/>

D @ S sin ) - &>> @ S sin ) 3&<> - 2 - &>>

b c a

@ - E >,7/ - h

#,+

./

;asil-hasil dilapangan diisikan kedalam da(tar yang disebut Survey 4ield sedangkan perhitungannya dilakukan dikantor

ook

S
T& T& ) ) ) ) , , , , , . . . .

h
&,/> &,/> &,/) &,/) &,/) &,/) &,.) &,.) &,.) &,.) &,.) &,/& &,/& &,/& &,/&

p
a ) T& a b , ) a b c . , a b /

Reading a &,>> &,>> &,>> >,/> >,7/ >,/> >,/> >,7/ &,>> &,>> >,/> &,>> >,7/ >,/> >,)/ c &,7/ ),)/ ),)/ &,7/ &,)/ &,)/ &,)/ &,)/ &,/> &,7/ &,)/ ),>> &,)/ &,)/ &,>>

b
),/> ,,/> ,,/> ,,>> &,7/ ),>> ),>> &,7/ ),>> ),>> ),>>

<<,)>G <7,)>G =&,./G <5,,>G <5,)>G <7,)>G <7,),G

D
&..,<5 ).=,./

+verage

# T

#rogress ; 1

.,.. .,.. &&,5, &>,5, ).=,5 -7,5/ -<,5& &5,&> 5,,> 7,,) 7,).

).=,7/ ).=,>5 ==,/= &.=.57 &.=,5/

&.=,55

dst

,,>> &,7/ ),>> &,7/ <=,>> )).,)G

S @ Station dimana 6nstrumen ditempatkan # @ #artial De(erensi 'evel T@ Total De(erensial level T& @ # E h B c #rogressive yang berdasar dari titik a!al baik horisontal maupun vertikal # @ D ctg D @ S sin )

.5

VII. PENE"PATAN TOWER #enempatan to!er adalah dengan re(erensi *entre 'ine. To!er adalah bagian atas bangunan menara yang memikul beban konduktor. To!er dibagi menjadi dua macam jenis to!er "

T9M0R

T0:S69: 3STR+6:2

SUS#0:S69: $+I )9 S?D /9

'6:03 >92 T9M0R

+:8'0 T9M0R

T0R$6:+' T9M0R

1. T&,)*1, T1>&6 Tension to!er adalah type to!er penegang yaitu konduktor diputus kemudian disambung dengan jumper, gaya yang dialami oleh to!er ada dua arah 2 . S4)-&,)*1, T1>&6 Suspension to!er ber(ungsi hanya untuk memikul beban konduktor , arah gaya hanya satu arah 3 arah keba!ah 2 dan konduktor tidak dipotong.

.7

L*,& T1>&6 'ine to!er adalah to!er yang dipasang pada jalur yang lurus 3 > menggunakan jenis to!er Suspension maupun to!er tension. A,50& 31>&6
o o

2 ini dapat

+ngle to!er ini dipergunakan untuk pada belokan jalur antara & juga sampai => o untuk keadaan yang khusus , type suspension

s?d 5>

tetapi dapat

to!er hanya dapat dipergunakan untuk to!er dengan sudut belok antara > sedangkan type tension to!er dipergunakan antara > o s?d 5> o T&6'*,+0 T1>&6

s?d /

Terminal to!er dipergunakan pada to!er akhir dari suatu transmisi 3 Dead 0nd To!er 2 to!er yang dipergunakan hanya to!er tension. T1>&6 9+,5 .*-&654,+7+, 4,347 31>&6 500 #V )*,50& /*6/4*3 +.+0+8 )&(+5+* (&6*743; > s?d ) o type + @ to!er suspension /o C type + @ to!er suspension yang diperkuat @ to!er tension

> o s?d &> o type

> o s?d ,> o type * @ to!er tension > o s?d ./ o type D @ to!er tension > o s?d 5> o type 0 @ to!er tension > o s?d ./ o type 44 @ to!er tension 3 Special To!er 2 To(( Deviasion 4?=> o @ tension to!er

.<

To(( deviasion 4?=> o dipergunakan pada to!er khusus untuk pencabangan


To!er 4 ? =>o

*ara penempatan to!er berdsar *entre 'ine


* * D D

T&
+

+&
+

T)

+)

#erjanjian " &. #emberian nomor adalah " yang kecil dibelakang dan yang besar didepan
&

) ,

...........

A &/ &5 &7

). #emberian tanda +, , *, D " ;arus melihat arah dari *entre 'ine 3 *' 2 - Depan kanan + elakang kanan elakang kiri *

- Depan kiri D
* D

*'

.=

#erjanjian ini harus disepakati bersama , dan ini hanya perjanjian dan siapa saja dapat membuat perjanjian dengan penamaan yang berbeda. '6:0 T9M0R

%onduktor * D

*'
+

%onduktor *'

ANGLE TOWER

#&.4.47+, 71,.47316 )&?+?+6 C&,36& L*,& *ara penempatan to!er adalah menggunakan garis bagi sudut belokan jadi to!er tegak lurus garis bagi sudut belok maupun jenis tension. seperti gambar baik untuk jenis suspension

TERMINAL TOWER

Terminal to!er adalah to!er yang pada ujung terakhir dari transmisi yang berada pada lokasi dekat dengan 8ardu 6nduk atau laNim disebut Dead end to!er.

/>

#ada to!er ini harus mampu menahan tarikan dari sebelah saja yaitu arah keluar sedangkan arah yang menuju ke 8ardu 6nduk tidak boleh ada tarikan. Terminal to!er yang paling baik adalah yang tidak mempunyai simpangan sudut, *entre 'ine 3 >o 2 dan tegak lurus gelagar. Tetapi kadang-kadang terminal to!er juga mengalami belokan akan tetapi belokan maksimum adalah ./
o

tetapi penempatan konduktor selalu sejajar dengan to!er

tidak berdasar *entre 'ine. $engapa to!er diharapkan tegak lurus gelagar , karena mengingat peralatan yang berada di 8ardu 6nduk dan juga estetikanya. TER"INAL TOWER $ DEAD END TOWER @

* S?S

D *' +

8antry 8ardu induk

%onduktor

/&

* S?S
=o

*' 8antry 8ardu induk ./9 %onduktor

%onduktor

*' 8antry

Dalam keadaan yang memaksa kadang-kadang *entre 'ine membuat belokan yang lebih besar dari ./ misalkan .= karena melebihi ./ maka dibuatlah to!er khusus dengan +rrangemant special yang dimiringkan = .
o o o o

Dalam hal kejadian demikian ini diakibatkan oleh kesalahan pada saat suvey, seharusnya pada saat menentukan survey diusahakan *entre line masuk ke 86 membuat sudut maksimum ./ karena kesalahan tersebut mengakibatkan biaya menjadi lebih mahal , masalah lain yang timbul adalah 0lectrical *learance.
o

/)

Special +rrangement ini kurang bagus bila sudut sampai /> ada gaya. VIII. GAYA AGAYA YANG TI"!UL PADA TOWER.

keatas baik dari segi

estetika maupun electrical clearance juga konduktor yang masuk ke 46 tidak boleh

8aya yang bekerja pada to!er ada beberapa macam tergantung posisi to!er dan jenis to!er yang dipergunakan. #ada to!er suspension yang bekerja hanya gaya berat dari konduktor dan perlengkapannya yaitu gaya hanya satu arah , arah keba!ah #ada to!er tension gaya yang bekerja adalah gaya tarik dari kiri dan kanan to!er pada konduktor , dan juga memikul gaya berat konduktor dan perlengkapannya arah keba!ah. #ada to!er tension yang dipasang sebagai Dead 0nd To!er gaya yang bekerja adalah gaya tarik hanya sebelah oleh konduktor 3 satu arah 2 karena yang masuk ke 86 tidak boleh mengalami gaya dan gaya berat oleh kondukor

To!er Tension

To!er Suspension

4) R M

4& M Dead 0nd To!er

4 M

dan perlengkapannya .

+pabila pada salah satu to!er akan diadakan pencabangan maka diperlukan Special Special to!er 4?=> tension. *artenery adalah bagian lengkungan dari konduktor.
o

/,

4 @ 8round *learance 3 jarak minimum konduktor dari tanah yang ditentukan oleh #': 2

;@4ES

S
ten *a r ery

; 4

S @ Sagging adalah jarak antara horisontal dengan titik terendah pada lendutan ; @ Tinggi To!er 3 ; @ 4 E S 2 8ruond clearance berbeda-beda untuk setiap negara dan kondisi lingkungan disuatu tempat. esarnya sagging ditentukan oleh , (aktor " &. Span 3 * 2 Jarak antara to!er horisontal , makin panjang jarak antara to!er makin besar saggingnya. ). Tarikan 3 Tension 2 3 T 2 makin besar tarikan T makin kecil saggingnya namun harus diperhitungkan (aktor keamanannya. ,. erat konduktor per meter 3 # 2 saggingnya. erat konduktor ini tergantung dari ukuran konduktor makin besar konduktor makin berat sehingga makin besar pula

T S *?. M *?) T T

* # @ berat konduktor ? meter

/.

erat konduktor dapat diketahui 3 kg?m 2 - Jarak to!er dapat diketahui 3 misal ,>>m , ,/>m , .>>m , ./>m , />>m 2 - Tarikan adalah tarikan yang cukup aman terhadap konduktor 3 #ada pengujian merusak yaitu konduktor ditarik sampai putus misal .>>> %g maka tarikan &/>> %g adalah tarikan yang cukup aman 2 Tarikan T ini akan dirasakan sepanjang konduktor $isalkan pada titik tengah konduktor kita potong maka konduktor akan terayun menuju to!er karena beratnya konduktor , Dari sini beratnya M berada pada titik *?. sehingga menimbulkan berat konduktor sebesar # - *?. Uuntuk keseimbangan maka diperlukan gaya tarikan sebesar T - S sebagai momen la!an pada titik terendah sagging maka

# @ berat konduktor ? meter M@ berat konduktor pada titik *?. S @ Sagging T @ Tarikam pada *?) S *?. M *?) Untuk keseimbangan maka mpmen putar @ momen la!an # - *?) - *?. @ T - S S@
OOOOOOOOO

# - *?) - *?. @ $omen putar T - S @ $omen la!an T

*)#

<T

persamaan menjadi # - *?) - *?. @ T - S atau S @ *)#?<T *ontoh " erat konduktor ? meter # @ &kg?m

//

Jarak to!er 3 Span 2 * @ />> meter Tarikan T @ &/>> kg Tentukan Saggingnya S @ *)# ? <T @ />> ) - & ? 3< - &/>>2 @ )>,<, meter Dalam hal ini yang dapat diubah adalah Span 3 jarak antar to!er 2 dengan berubahnya span berati juga merubah tinggi to!er sedangkan # dan T tidak dapat dirubah lagi .

S @ )>,<, m S>

S&

S)

; @ &/ E )>,<, @ ,<,<, m *&

4 @ &/ m *) *,

/5

S @ )>,<, m S>

S&

S)

; @ &/ E )>,<, @ ,<,<, m *&

4 @ &/ m *) *,

Untuk transmisi />> %v jarak span rata-rata adalah />> meter Span sepanjang />> meter selalu adalah tidak mungkin berhubung dengan keadaan medan yang tidak datar . Untuk di 6ndonesia ody 0-tention adalah , meter artinya to!er bisa ditambah

/>>

/>>

/>>

/>>

/>>

/>>

Span dengan panjang />> m terus adalah tidak mungkin

/>>

,/>

5>>

./>

5>>

/>>

/>>

ketinggiannya adalah tiga meteran. $isalnya to!er dengan type + tingginya ,/ meter maka

/7

+ > @ ,/ meter + , @ ,< meter + 5 @ .& meter Dst Umpamanya to!er bertambah tinggi , meter maka sagging juga bertambah tinggi tiga meter . Jadi S @ )>,<, E , @ ),,<, meter , maka berapakah jarak spannya, S @ *)# ? < T sehingga * @ 3 <T?# 2 * @ 3< - &/>> - ),,<, 2 @ /,.,7/ meter $aka panjang span adalah /,.,7/ meter dengan ketinggian to!er ,/,, E , @ ,<,<, m Satu macam konduktor hanya mempunyai satu macam *artenery untuk S @ *)# ? < T Setiap perubahan span maka harus dirobah ketinggian to!ernya, dalam teori span dapat semakin panjang tetapi to!er juga semakin tinggi sehingga menjadi mahal , untuk di 6ndonesia ketinggian to!er transmisi />> %1 dibatasi E &< meter + > s?d + &<

+R > s?d +R &< > * > D > 0> s?d &)

s?d * &) s?d D = s?d 0 ,

*ara penggambaran *artenery atau sagging adalah sebagai berikut " Untuk menggambar adalah dengan cara menghubungkan titik-titik dengan nomor yang sama , hubungkan antara titik-titik tengah antara crossing

/<

/>> m
7 5 / , ) & &

S @ )>,<, m
, . .

)>,<, m

/ 5 7

Skala #anjang " & " )>>> Skala tinggi " & " )>>

T+(&0 7&3*,55*+, 31>&6 P> ,/ ,/ ,/ * D 0 44 ,/ ,/ ,/ ,/ P, ,< ,< ,< ,< ,< ,< P5 .& .& .& .& .& .& P= .. .. .. .. .. .. P &) .7 .7 .7 .7 P &/ /> /> /> P &< /, /,

Type + +R

/=

T+(&0 9+,5 .*-+7+* .* I,.1,&)*+ -, ,) ,) ,) * D 0 44 ,) ,) ,) P> ,/ ,/ ,/ ,/ ,/ ,/ ,/ P, ,< ,< ,< ,< ,< ,< P5 .& .& .& .& .& .& P= .. .. P &) .7 .7 P &/ /> />

Type + +R

Semakin tinggi to!er adalah semakin mahal biayanya sedangkan pertambahan span hanyalah kecil saja . %arena tinggi to!er tidak berbanding lurus dengan panjang span tetapi berbanding k!adratis. Dapat juga tinggi to!er lebih rendah dari normal 3 - , meter 2 tetapi jarak span juga semakin kacil . Tinggi to!er diukur dari kedudukan konduktor sampai ketanah , penambahan tinggi selalu ditambahkan pada bagian ba!ah body to!er bukan dari atas , makin tinggi to!er makin lebar tanah yang dipergunakan untuk tapak to!er. Untuk to!er jenis piramide tinggi to!er diukur sampai konduktor paling ba!ah.

5>

S @
P= P5 P, P> -,

OOOOOOOO

*)# <T

Tinggi to!er untuk to!er Suspension 3+ dan +R 2

;-,
;P> ;P, ;P5 ;P= ; P &)

; P &/

Tinggi to!er untuk to!er tension 3

,*,D,0 2

5&

;-,

;-,
;P>

;P>

;P,

;P,

;P5

;P5

Untuk to!er tension pengukuran tinggi to!er dari tanah sampai *ross +rm 3 Travers2 #enambahan tinggi 3 0-tention meter dan lain-lain. To!er jenis tension penggunaannya sedikit untuk suatu transmisi sedangkan to!er jenis suspension paling banyak digunakan. Untuk jenis to!er 44 hanya mempunyai ketinggian normal yaitu ; >
o o

ody 2 sebesar , meter adalah desain dari pabrik ody 2 mungkin & meter atau )

sedangkan dipabrik lain panambahan tinggi 3 0-tention

Untuk To!er jenis 4 ? => adalah dirancang untuk sudut belokan => to!er ini didesain khusus untuk percabangan T sistem. ila pencabangan akan dilakukan maka konduktor diantara kedua to!er dihilangkan .

5)

To!er jenis +R banyak dipakai karena banyak belokan dengan sudut kecil sedangkan bila menggunakan jenis to!er type , * , D , 0 adalah terlalu mahal I . CARTENERY *artenery dibuat untuk menentukan tinggi to!er berdasarkan keadaan lokasi , ketinggian to!er berdasarkan keadaan lokasi dengan ketentuan tingginya 8round *learance. Setiap %onduktor hanya mempunyai satu *artenery

;-,

;P>

4
;P >

;E, ;E 5 +P> +-, 4 +P> +-,

5,

* *
*arteney tidak dapat dirubah

* S

*artenery dapat dibuat berdasarkan sagging bila diketahui " * @ Jarak span rata-rata misal />> meter #@ erat konduktor per meter misal & %g ?m *) # $aka sagging "
OOOOOOOOOO

T @ Tarikan dengan (aktor keamanan misal )>>> %g

<T />>) - &., OOOOOOOOOO " @ )>,,&)/ m < - )>>>

5.

Setelah diukur dengan skala 1ertikal %emudian dibuat template 3 #ola 2

" & " )>>

;orisontal " & " )>>>

#enggunaan template pada pro(ile sebagai berikut "


E5 *E, +E5 + P> +P> 44P> +P> +-, *P> +E5 +E, +P> +P> +P> P> -,

&

<

T&
& ) , .

+&
,>o

<

&>o

+)

Setiap jenis konduktor diberi nama misal Q Dove Q

dengan

karakteristiknya misal

# @ &,, %g?m , T @ )>>> %g , * @ />> m maka dari data tersebut dapat dibuat *artenery . Dari cartenery ini dapat digunakan untuk menentukan bermacam-macam kedudukan to!er, seperti contoh diatas diantara titik T& s?d +) untuk dapat dipilih beberapa alternati( letak to!er yang semuanya memenuhi 8round *learance. & . 44 > R + E 5 R * E , R + E 5 R ). 44 > R + - , E5 > B,

R +> R * > R +E, R + > R

,. 44 > R + > R + > R * > R + > R + > R

5/

#enggunaan template *artenery harus benar yaitu sejajar dengan sumbu horisontal . Dari semua titik-titik tempat lokasi tiang itu harus dipilih yang benar-benar menguntungkan ditinjau dari segala macam (aktor. $isalnya pemilihan tempat kedudukan to!er telah ditentukan , seperti contoh diba!ah ini kemudian dilakukan e-avasi.

E, *E, +E, 44P> +P> +P> +P>

,> o

&> o

&

, .

. SPAN Span adalah jarak horisontal antara to!er ke to!er Span dibagi menjadi enam jenis span " &. Span normal ). Might Span ,. Mind Span .. 6deal Span /. 1irtual Span 5. 0Suivalent Span
55

&. Span normal adalah jarak horisontal antara dua to!er. ). Meight Span adalah jarak horisontal antara dua titik terendah dari konduktor dikiri dan kanan, Jarak diambil horisontal karena lengkungan 3 Sag 2 yang sebetulnya hanyalah kecil maka dianggap horisontal. T!& @ 3 - E y 2 # @ . . . . . . . %g T!) @ 3 aE b2 # @ . . . . . . . %g T!, @ 3 c E d 2 # @ . . . . . . . %g T! @ Total beban yang diderita oleh to!er , berat total yang diderita oleh to!er adalah " T! @ 3 aEb 2 # - % - 4 3 a E b 2 @ Meight Span # @ berat konduktor per meter % @ Jumlah konduktor per (asa 4 @ Jumlah (asa

c a y b

T!, T!)

T!&

Meight span 3 a E b 2

&

57

,. Mind Span adalah jarak kedua titik tengah antara span normal horisontal dikiri kanan to!er , yang terkena tiupan angin yang dirasakan oleh to!er yang datangnya transversal 3 memotong konduktor 2 sedangkan angin yang datangnya searah dengan konduktor diabaikan $isalkan konduktor mempunyai diameter ) cm sedangkan panjang !ind span //> m maka luas konduktor yang terkena angin adalah >,>) - //> @ &,& m). 'uas konduktor bundle empat ka!at tiga (asa adalah " + @ >,>) - //> - . - , @ &,) m)

+ @ 5>> m

@ />> m

+ Mind Span

3+E 2

3+E

2@ 3 5>> E />> 2 @ //> m

5<

$isalkan gaya angin persatuan luas adalah &>> %g ? m 3 angin topan 2 maka gaya transversal

yang

dirasakan oleh to!er adalah " &,) m) - &>> %g @ &,)>> %g. Jadi dalam hal ini gaya angin yang dirasakan oleh to!er sangat membahayakan sekali. 9leh karena itu to!er harus tahan terhadap gaya berat yang ditimbulkan oleh konduktor dan perlengkapannya serta juga harus tahan terhadap gaya angin yang arahnya transversal memotong konduktor. .. 6deal Span adalah jarak horisontal antara to!er ke to!er standard normal @ />> m. /. 1irtual Span sama dengan ideal span. 5. 0Suivalent Span adalah harga rata-rata span yang dilihat hanya satu section. Satu section adalah jarak antara to!er tension ke to!er tension berikutnya. Simple +verage @ 3 S& E S) E S, E S. 2 ? . @ S + Tetapi bentuk persamaan *urva adalah merupakan persamaan %!adrat, oleh karena itu 0Suivalent Span dihitung dari pangkat tiga dibagi 0Suivalent Simple +verage . karena persamaan yang kita inginkan persamaan k!adrat maka persamaan menjadi " 3S&, E S), E S,, E S.,2 0 S @ OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO @ 3S& E S) E S, E S.2 S @ ' @ #anjang satu section 3 S,2
OOOOOOOOOO

3 S2

S T
a& b& c&

S
d& e&

S
(&

b c d e (

S&

S)

S,

S.

T @ To!er Tension S @ To!er Suspension

5=

Mind Span " S& E S)


OOOOOOOOOO

S)E S,

S, E S.

OOOOOOOOOO

OOOOOOOOOO

Meight Span $a-imum Temperatur aEb R cEd R eE(

Meight Span $inimum Temperatur a& E b& R c& E d& R e& E (&

Sedangkan Template dibuat dari 6deal ? 1irtual Span />> m , sedangkan eSuivalent span panjangnya tidak sama dengan ideal span akan tetapi perbedaan curva antara span />> m dan //> m , ./> m adalah sedikit sekali oleh karena itu dibuatlah dua macam template cartenery yaitu " Template *artenery standard dengan span />> m Template *atenery *hek dengan span ,/> m Template cartenery dengan span ,/> m dipergunakan untuk memeriksa apabila kita dapatkan eSuivalent span kurang dari ./> m karena template ,/>m adalah baik untuk span antra ,>>m s?d .>> m. Sebagai contoh misalkan kita dapatkan eSuivalent span ,/> m sedangkan to!er ploting menggunakan *artenery template ideal />> m dan 8round *learance cukup tapi bila kita chek dengan template cartenery ,/> m maka ground clearancenya tidak mencukupi maka to!er plotting harus diulang dan mempergunakan cartenery template ,/> m Ratio untuk suspension to!er juga menggunakan catenery template .

7>

*atenery template Template ratio

9%

Tidak 9% 'imit a Tidak 9%

Ratio @

a
+E ) R @

)a +E

@ >,,/

To!er yang akan dichek rationya berada ditengah-tengah antara dua to!er dikiri kanannya. #uncak to!er yang dichek bila berada diatas catenery berarti memenuhi syarat tapi bila berada diatas catenery tidak memenuhi syarat.

7&

I. ROAD CROSS ila terjadi Transmision lines crossing dengan jalan maka harus ditentukan type to!er yang akan dipasang dalam satu section , yang jelas to!er T& harus type *
,>9R

./9'

7m

&&m

T&

,>9 &&m

&5 m

T)

T,
&, m

T.

./9

;@ )> m uilding

;@<m

dan T. harus type D sedangkan to!er T) dan T, adalah type + %ita inginkan T& @ Type * > T. @ Type D > %arena antara T) dan T, terjadi crossing dengan jalan maka perlu diperhatikan ground clearancenya dengan memperhatikan tinggi to!er dan letaknya, kita tentukan tinggi to!er normal @ ,/ meter , misal jarak section tersebut &/>> meter maka bila dengan ideal span &/>> meter kita dapatka , span *ara #lotting To!er #ertama dari T& kita tempatkan letak konduktor dengan ground clearance minimum &/ m kemudian dari T. kita tempatkan konduktor dengan memperhatikan ground clearance minimum &/ meter kemudian diantara dua posisi konduktor kita tempatkan satu posisi

7)

lagi dengan memperhatikan Road clearance )> meter maka didapat dua titik potongan dari sini dapat ditentukan posisi to!er dengan ketinggiannya . ila telah didapat posisi to!er harus diperhatikan juga posisi itu terhadap jalan , bila jaraknya mencukupi berarti 9% , kemudian di chek persyaratan lainnya . seperti " Ratio . Mind Span dan Meight Span , 8round *learance bila semuanya 9% berarti to!er #lotting sudah benar. *ara yang lain adalah dengan mengambil patokan road clearance )& meter maka Sag S @ ; B )& @ ,/ B )& @ &. meter , ila T @ &<>> %g maka S @ *) p ? <T * @ 3 < TS ? p 2 @ 3< - )&-&<>> ? &,)/ 2 @ .&< meter Tetapi bagaimana dengan span dikiri dan kanannya , maka sagnya akan besar dan ground clearance tidak memenuhi syarat. %emudian dipilih dengan meninggikan to!er menjadi + E, maka ; @ ,/ E , @ ,< meter %emudian dicoba dengan span .5> meter dan didapat S @ &5,<= meter Sehingga ground clearancenya @ ,< B &5,<= @ )&,&& meter Ternyata setelah di chek ground clearancenya di span kiri dan kanan tidak memenuhi syarat yaitu &,,.& meter , tetapi karena span tidak rata karena tinggi sebelah E, maka ground clearance menjadi &,,.& E &,/ @ &.,=& . &,/ adalah perkiraan adalah T e-tension ody dalam hal ini sudah mendekati betul. Dibuat lebih tepat lagi maka span dibuat .5/ meter maka didapat S @ &7,)5 meter Sehingga road clearance @ )>,7. meter berarti 9% 8round *learance &,,5) E &,/ @ &/,&) meter 3 9% 2 Span dikiri dan kanan @ /&7,/ meter 3 9% 2 %emudian dichek Mind Span T& , T) , T, , T. 3 9% 2 Meight Span T& , T) , T, , T. 3 9% 2 Ratio T) , T, 39% 2 %emudian di chek ;ouse *learance misal tinggi rumah 7 meter maka ;* @ R* B 7 @ )>,7. B 7 A <,/ meter 3 9% 2 %emudian chek uilding 39%2 begitu juga pohon-pohon bila 9% berarti benar. II.PE"!ACAAN PADA TACHEO "ETER #embacaan pada tacheo meter harus diperhatikan tiga kondisi sebagai berikut "
7,

&. +rah vertikal harus benar-benar diperhatikan , titik tengah harus benar-benar berada dititik tengah tepat diatas centre peg.

=>o

). #osisi titik nol 3>2 harus benar-benar terletak pada arah garis Lenith 3 L 2 karena bila tidak pembacaan sudut inklinasi tidak akan benar.
L
>

,. #osisi peralatan harus benar-benar rata air 3 Mater #as 2 diatur diantara tiga arah 3 bidang datar dan harus rata air 2

7.

=>o

=>o

Dari ketiga syarat tersebut harus dipenuhi karena bila tidak dipenuhi pembacaan tidak akan betul. #ada pembacaan sudut inklinasi dilakukan dua kali diputar &<> o kemudian dibalik hasil pembacaan kalau dijumlahkan harus .>> , & E ) @ .>> . Dalam hal ini peletakan titik nol 3 > 2 harus benar-benar pada garis Lenith bila tidak pembacaan akan salah.
c c

>

&

& E ) @ .>> *

7/

$iasl & @ ,) dan ) @ ,.) maka & E ) @ ,7. bukan .>>


c

sehingga pembacaan tidak ,7.

#ada pengukuran horisontal 3 Jarak 2 kesalahan ukur ) cm untuk setiap &>> m , bila terlalu jauh maka diatur pada pengatur lensa.

*9:T9; #0$ U+T+: #R946'0 Data yang didapat dari lapangan kemudian diadakan perhitungan

st p
& &

Reading a b c

D rata rata

p
&<,7,

T
&=,), /=,>)

rata rata

a )
& a ,

&,/ &,>> ),>> ,,>> =. &,/ >,>> &,7/ ,,>> <= &,/. >,/> ),)/ .,>> &&> &,/. ),>> ),/> ,,>> =. &,/. &,>> ),>> ,,>> =,

)>> &=<,)) ,/> ,,=,5/ ,/> ,.),., &>> ==,&& )>> &=7,/=

,.>,/> /=,)7

/5,&&

) ) ) ,

/.,>7 -/.,7< =,,5 <,.

&=7,7/

)&,<& )&,), )>,)7 &=,75

)>,//

) &,.=

&,>> ),>> ,,>> &>5,/ )>> &=7,=)

PROFILE
<,. )>,//

&=<,)) ,=5,/ ./=,5& 5/7,/,

Scales " ; @@A & " )>>> 1 @@A & " )>>

&=,),

75

/5.&&

III. PERSYARATAN TOWER To!er dibuat sesuai dengan kondisi yang harus memenuhi segala persyaratan , oleh karena itu pembuatan pro(ile harus benar-benar teliti sesuai dengan keadaan medan . Syarat-syarat yang harus dipenuhi antara lain " 8round *learance %emampuan atau daya dukung Tinggi to!er 'okasi dimana to!er akan didirikan %eadaan lokasi 3 miring , datar , dll. 2

Dan masih banyak lagi (aktor-(aktor yang menentukan pendirian to!er. %etinggian to!er ditentukan oleh lendutan 3 Sag 2 dan 8round *learance 3 4 2 ;@S E 4 Dalam preaktek ketinggian to!er ditentukan oleh keadaan tanah 3 naik , turun , datar 2 oleh karena itu tinggi to!er mulai dari normal , lebih rendah atau lebih

4 4 4

77

ila terjadi perobahan tinggi to!er maka to!er base keatas tetap 3 tidak berobah 2 sedangkan perobahan dilakukan dibagaian ba!ah dari to!er , yaitu dengan perobahan standard " -, , > , E, , E5 , E= , E&) , . . . . ila terjadi perobahan tinggi yang kurang atau lebih dari tiga meter diadakan pengaturan pada tinggi kaki to!er dimana pengaturan kaki to!er dimulai dari " -) , -& , > , E& , E) , E, , E. . ila pengaturan kaki to!er melebihi dari -) s?d E. maka harus diadakan pembuangan tanah 3 dikepras 2 untuk penimbunan tidak diijinkan. Untuk to!er type 44 tidak boleh ada perobahan harus standard yaitu 44 > IV. E CAVASI $PENGGALIAN@

-, -& P> E& E, -& E5

E=

+P> +P> +E5

7<

Dengan berobahnya letak kaki to!er maka berobah pula letak penggalian tetapi posisi penggalian masih dalam sepanjang garis diagonal. esarnya penambahan atau pengurangan panjang kaki to!er ditentukan pula oleh besarnya sudut kemiringan kaki to!er 3 sudut inklinasi 2 #enambahan atau pengurangan panjang kaki to!er ditulis dalam tabel sebagai berikut " $isalnya kaki to!er makin pendek & meter maka jarak titik kaki to!er ke centre to!er
T ),/ + P> P> * P> +P> D P> + E& E& T ),/ * -& +P> D -&

T ),/ + -& -& *

+E5 D E,

E,

sejauh

&

tan

$isalnya kaki to!er makin panjang , meter maka penggeseran titik kaki to!er

T ),/ +P>
+ * D P> P> P> P>

T ),5 +E5
+ -& -& * D E& E&

dari centre to!er sepanjang J @ ,m tan

7=

$isal @ ,

@@@@ A tan @ >,>/) @ / tan ,


o

I @ 3 5 - & 2 tan

@ / - >,>/) @ >,)5 m J @ 3 5 E & 2 tan ,


o

@ 7 - >,>/) @ >,,5. m

+P>

+P>
&> m &> m &> m &> m &> m &> m

+E5

&> m

&> m

J @>,,5.m

- @ >,)5 m

Tiga hal yang harus diperhatikan " Sudut inklinasi stub dari setiap jenis to!er adalah berbeda dilihat dari diagonal #engukuran adalah selalu sepanjang diagonal dari to!er. #engukuran selalu horisontal dari titik pusat to!er.

<>

C61)) D*+51,+0 S&/3*1, Dibuat gambar mal dengan skala & " &>> ; dan 1 sama sesuai dengan type to!er kemudian diletakan diatas pro(ile , dari sini dapat diketahui berapa kaki tiang ditambah atau dikurangi dan gambar mal ini dapat digeser sejajar garis horisontal sesuai dengan type to!er dengan penambahannya , penggeseran disebut

-) -&

geser

E& E)

$odel ini diletakan diatas pro(ile to!er sehingga langsung dapat diketahui perobahan kaki to!er seperti pada contoh " Titik kaki + dikurang & meter 3 -& 2 Titik kaki dikurang & meter 3 -& 2 Titik kaki * ditambah & meter 3 E& 2 Titik kaki D ditambah & meter 3 E& 2 #ada name card dapat ditulis " T ),/ +E,

<&

A -&

! -&

C E&

D E&

$odel ini dapat digeser disesuaikan dengan ketinggian to!er yang diperlukan cara penggeseran harus selalu garis horisontal sejajar , perobahan kaki to!er tersebut adalah

sehingga pada kartu identitas ditambah

, hal ini untuk menentukan hasil akhir, +E, C E&

yaitu untuk menentukan tinggi to!er , tinggi konduktor dsb. A -& %emudian dalam tabel dapat ditulis " Type A +R * D 0 44 -, ,, ,, ,, ,, ,, ,, --> ,5 ,5 ,5 ,5 ,5 ,5 ,5 E, ,= ,= ,= ,= E5 .) .) .) .) E= ./ ./ ---------------E&) .< .< L&5) -) -& -) -& -& -& -& -& --- > > > > > > > E& E& E& E& E& E& ---E) E) E) E) E) E) ---E, E, E, E, E, E, ---E. E. E. E. E. E. ---/o 5o <o T ),/ ! -& D E&

---- -) ----- -) ---- -) ---- -) ----- ---

,= .) ,= .) ---- ----

<)

,5m ,5m P> P> E, E5 E= E&) Type to!er " + , +R


erdasarkan *atenery letak-letak to!er dapat ditentukan sepanjang route , penempatan to!er ditentukan banyak (aktor antara lain " 8round clearance 4aktor teknik 4aktor ekonomi 'okasi tanah Span horisontal Meight sapan Mind span Sudut posisi Tinggi to!er dan lain-lain

E, E5

Type to!er "

, * , D , 0 , 44

;al-hal yang perlu diperhatikan adalah " &. #ro(ile sepanjang route untuk menentukan posisi to!er, tinggi to!er , right slope , le(t slope. ). Dibutuhkan pro(ile dari cross diagonal section untuk menentukan perbedaan tinggi kaki to!er juga untuk menentukan letak posisi kaki to!er.
<,

*ontoh & kartu identitas " T235 A B 6 + -& = 0:5 -& * E& D E&

+ E 5 @ .< meter @ >,/ maka tinggi to!er adalah @ .) B >,/ @ .&,/ meter %arena dalam hal ini pengaturan kaki to!er dari - ) s?d E. dan tidak ada perpanjangan kaki sebesar >,/ meter maka pilihan satu-satunya adalah menurunkan centre to!er sebesar >,/ meter *ontoh ) pada kartu identitas tertulis " T236 A B 3 + -& + E, E >,/ adalah ,=,/ meter Dengan adanya perobahan tinggi kaki to!er maka berobah pula jarak titik kaki to!er dari centre to!er , misal sudut kemiringan " Sudut inklinasi adalah @ / o maka pertambahan jarak adalah " %aki D @ 3 .E,E, 2tan / o @ &> - >,>< @ >,< meter %aki * @ 3 .E,E& 2tan / o @ < - >,>< @ >,5. meter %aki @ 3 .E,-) 2tan / o @ / - >,>< @ >,.> meter B 0:5 -) * E& D E&

%aki + @ 3 .E,-& 2tan / o @ 5 - >,>< @ >,.< meter

<.

P>
-) -& E>,/

E,
E&

E,

C !
&> ,.>
,5 &> .

,. < &>

&> ,<>

A D

%eterangan " misal dalamnya galian adalah . meter maka masing-masing ditambah . meter , E, adalah + E, , dan E, , E& , -) , -& adalah tambahan panjang kaki to!er. Dalam contoh , adalah dalamnya penggalian untuk to!er normal , *entre peg dinaikan >,/ meter dalam hal ini perhitungan dilaksanakan secara vertikal , misalnya jarak centre to!er degan centre penggalian. #enambahan 3 perubahan 2 adalah vertikal dengan memperhatikan " Type to!er Sudut inklinasi

</

#erpanjangan to!er #erpanjangan kaki #anjang stub

"&,&,347+, L&3+7 EC/+D+)* $enentukan letak titik kaki to!er dimana harus dilakukan penggalian , jarak dari centre to!er ketitik e-cavasi arah diagonal adalah tergantung dari type to!er 3 sudut inklinasi 2, e-tention o( leg , e-tention o( body. 0-cavasi harus dilakukan tepat pada posisinya

P>

&> m

<5

/ )

>,)> m

,,<> m ,,<> m

L&D&0 EC/+D+)* Tentukan letak titik e-cavasi dan levelnya , bila pertambahan panjang vertikal & meter pertambahan panjang horisontal >,& meter Tentukan letak titik e-cavasi dan levelnya , bila pertambahan panjang vertikal & meter pertambahan panjang horisontal >,& meter T. ).5 + E, E& E& -& S4 SF %aki + dan :ormal To!er 0-tention body @ E, 0-tention leg @ E& Stub 3 S4 2 @ . Jumlah ->,,> -&

@ 7,>7 meter

, - 3 >,& 2 @ >,, meter & - 3 >,& 2 @ >,& meter . - 3 >,& 2 @ >,. meter @ 7,<7 meter

%aki * dan D

:ormal To!er 0-tention body @ E,

@ 7,>7 meter , - 3 >,& 2 @ >,, meter

<7

0-tention leg @ -& Stub 3 S4 2 @ . Jumlah

- & - 3 >,& 2 @ - >,& meter . - 3 >,& 2 @ >,. meter @ 7,57 meter

Tidak mempengaruhi jarak horisontal dari titik centre to!er , karena adanya @ - >,,>

-& &m
>,,>

E&

,m

/m
>,,>

>,,>

!
) /
7,< 7m

&> m

m 57 7, m

maka galian diperdalam >,,> meter karena peg centre to!er diturunkan >,,> meter #roblem real yang terjadi antara line *irebon B andung terdapat to!er dengan dua kaki dengan #ile (oundation dan dua kaki dengan Standard (oundation Data pada identitas *ard adalah sebagai berikut "

+E, + -& -&

E>,/> * D E) E)

<<

S.4

#.4

E,

-&

)./ m

E,

)./ m

7,57 m 7,57 m

%aki + dan 0-tention body @ E, 0-tention leg @ -& Stub 3 S4 2 @ . :ormal To!er Jumlah , - 3 >,& 2 @ >,, meter -& - 3 >,& 2 @- >,& meter . - 3 >,& 2 @ >,. meter @ 7,>7 meter @ 7,57 meter

%aki * dan D 0-tention body @ E, 0-tention leg @ E) Stub 3 #4 2 @ &

, - 3 >,& 2 @ >,, meter E) - 3 >,& 2 @ >,) meter & - 3 >,& 2 @ >,& meter

<=

:ormal to!er Jumlah 'evel +?

@ 7,>7 meter @ 7,57 meter

@ . B >,/> B & @ ),/> meter

$enentukan 0-cavasi adalah " &. Tentukan letak titik galian arah diagonal dari centre to!er ). Tentukan level 3 dalamnya galian 2 diukur dari centre to!er *ontoh menentukan 0-cavasi A 0 + > > * E) D E)

A
c ,m b ,m d a

CT

CL

L
p ,m S ,m

Jarak antara kaki @ &> meter #anjang Stub @ . meter Sudut inklinasi @ / Untuk kaki + dan
o

jarak antara titik penggalian ke *T - @ /) E tan /

=>

#anjang diagonal dari luas tanah yang akan digali bila ukuran , - , m antara a ke c @ J J @ , ) Jarak antara titik a ke *T adalah I B J @ /) E . tan/ B 3,)2 Jarak antara titik c ke *T @ I E J @ /) E . tan / E 3,)2 Untuk menentukan titik b dan d adalah dengan benang sepanjang 5 meter diikatkan pada titik a dan c dan diambil tengah tengahnya kemudian ditarik kekanan kita dapatkan titik b kemudian kita tarik kekiri kita dapatkan titik d Untuk kaki * dan D karena leg e-tention E) maka jarak titik penggalian ke *T adalah " L @ /) E 3 . E ) 2 tan /
o o o

#anjang diagonal p B r @ ,) Jarak p ke *T @ /) Jarak r ke *T @ /) E 3 . E ) 2 tan / - 3,)2 E 3 . E ) 2 tan / E 3,)2


o o

Untuk menentukan titik S dan s caranya adalah sama seperti menentukan titik b dan d

=&

V. PELA#SANAAN SURVEY

SURVEY
R9UT0 #0886:8 TOWER DATA #R946'0 SUR10J T9M0R #'9TT6:8
460'D 99%

#R946'0 DR+M6:8 CODUCTOR DATA

TJ#0S 94 T9M0R T9M0R ;068;T 9DJ 0IT0:S '08 0IT0:S $+I.M6:D S. $+I. M068;T S. R+T69 M;?M6 A >,/ +:80'S +S0 T0$#'+T0

T9M0R.; T0$#'+T0 +S0 D6+8 T0$#'+T0

$6: U $+I *+T0:0RJ T0$#'+T0

D6+$0T0R U:6T M068;T TJ#0 E :+$0 0.D. T0:S69: 16RTU+' S#+: 16RTU+' S+8 8R9U:D *'0+R $6: T0$#0R+TUR0 $+I T0$#0R+TUR0 R+T69 M;?M6 49R S

T9M0R #0886:8 *R9SS D6+8. S0*T69: '08 0IT0:S69:P 94 T9M0R

S96' 6:10ST68 49U:D TJ#0 49:D+T69: T0ST

STRUCTURE LIST

Survey merupakan pekerjaan mula dari suatu pembuatan transmission lines, biarpun sulit pekerjaan ini harus dilakukan karena tanpa survey, pembangunan transmisi tidak dapat dilaksanakan. Dari mulai route pegging dan melaksanakan pro(ile survey yang dicatat dalam (ield book dapat dilaksanakan bersama-sama .

=)

Setelah didapatkan data kemudian diadakan pro(ile dra!ing dari sinilah diadakan to!er ploting sehingga pro(ile merupakan pro(ile yang lengkap. Setelah itu kemudian membuat to!er pegging dilapangan sekalian membuat cross diagonal section dan dari sini dibuat to!er identi(ication dan stucture list untuk setiap to!er sepanjang route. #ada stucture list dimasukan antara lain " Sudut deviasi dari Transmission lines %eadaan posisi *entre To!er Type , 'eg , ;eight , #ondasi , Type tanah dari setiap to!er dan sebagainya. #ro(ile dra!ing 3 #lotted pro(ile 2 Structure 'ist

Sebagai hasil didapat dua dokumen penting yaitu " -

Tanpa hal-hal tersebut diatas kita tidak dapat membangun suatu transmisi. 1. PEGGING OF THE ROUTE #egging o( the route adalah menentukan letak patok sesuai route yang ada di peta . - $enentukan letak patok yang baik adalah yang dari beton supaya jangan hilang dan dibuat monographi dengan tiga re(ernsi untuk patok-patok tertentu , untuk menemukan kembali bila ada patok yang hilang atau dipindah orang. - #atok harus diberi nama dan nomor. - $enentukan section atau titik belokan 3 T& B +& 2 dan diantara patok-patok tersebut harus ditempatkan patok-patok yang lurus. Setiap section merupakan line yang lurus dan pada titik-titik deviasi harus diberi nomor patok progressive. 2. "AR#ING OF THE ROUTE Untuk memudahkan menemukan patok harus diberi tanda untuk line-line yang lurus , misalnya dengan jalan , pohon , rumah dan lain-lain, makin banyak tanda makin baik dan tanda tersebut diberi cat !arna merah jangan diganti-ganti. Setelah didapatkan patok-patok pada route yang benar maka patok-patok sementara harus dibuang .

=,

%esalahan menentukan pegging biasanya terjadi bila tidak dapat melihat satu saction sehingga hanya memperkirakan sehingga terjadi deviasi.

&

Tanda-tanda sepanjang route

) cm

0rror @.) cm

@ )cm @ ) E )35E/E.E,E) 2 @ .) cm 0rror @E 3 n E 3 n-& 2 E 3 n-) 2 E 3 n - , 2 VV.. E n- 3 n - ) 2 n @ jumlah patok

3. PROFILE DRAWING Toleransi untuk horisontal adalah & meter untuk setiap &>>> meter dan toleransi untuk vertikal adalah &> cm untuk setiap &>>> meter. ila dalam penentuan route kita menemukan transmission lines yang lain atau bangunanbangunan , maka benda-benda tersebut harus diukur ketinggiannya , ketinggian bendabenda tersebut harus digambarkan dalam pro(ile , pada pro(ile juga harus dicantumkan keadaan tanah disekitar kiri kanan *entre 'ine , sehingga ground clearance konduktor yang dipinggir dapat dipenuhi Slope kanan - - - - Slope kiri - . - . - . Jang dicatat adalah tanah miring yang lebih tinggi dari *entre 'ine

=.

& " )>>


& a b ) a , a b c . / a a 7 a b <

&>> s?d )>> m

& " )>>>


&& m & && m ) , . / &R 5 7 <

)'

CL

S0*T69:

S0*T69:

4. FIELD !OO#
Dari data yang didapat dicatat dalam (ield book menggambarkan medan. dibalik halaman setiap lembar dibuat sket untuk

Sta(( #oint #eg

Reading b c

&

progressive ; 1

;b

;b @ tinggi benda-benda lainnya.

S#ET

& ) , .

=/

Data ini semuanya digunakan untuk membuat design dari pro(ile dan untuk menentukan to!er plotting. Dalam pembuatan pro(ile ini harus benar karena bila tidak benar akan mengakibatkan kesulitan dalam pelaksanaannya. 5. TOWER PLOTTING To!er plotting adalah berdasarkan dari dua karakteristik yaitu " %onduktor %arakteristik To!er %arakteristik

#1,.47316 #+6+73&6*)3*7 - Diameter konduktor 3 @ )),/ mm 2 #?m @ &.)/ %g ? m 3 berat konduktor per meter 2 reake Tension 3 ?T 2 @ 7>>> %g Sa(ety Tension 3 S ? T 2 @ )>>> %g Span @ />> meter 8round *learance @ &/ meter Temperature $a-imum Temperature $inimum

Dari data diatas dapat dibuat *atenery Template. *atenery Template untuk -Suhu $a-imum -Suhu $inimum -8round *learance Diameter @ )),/ mm karena tegangan yang digunakan adalah />> %1 adalah syarat minimum agar tidak terjadi *orona. T1>&6 #+6+73&6*)3*7 - ;ight diukur dari *entre 'ine Type 3 + , +R , , * , D , 0 , 44 2

0-tension ody 3 -, , > , E, , E5 , E= , VV 2

=5

0-tension 'eg 3 -) ,-& , > , E& , E) , E, , E. 2 Tension atau Suspension +ngle To!er atau 'ine To!er :omor To!er Meight Span Mind Span Ratio dalam persen 3 F 2 Mh?Mi A >,/ 3 %husus untuk suspension to!er 2 +ngle 6nclination 3 Stub angle 2 ;

Dalam pembuatan catenery harus menggunakan tegangan tarik rata-rata atau everyday tension 3 0DT 2 esarnya 0DT @ )>>> I 3 >,7 W >,< W >.= 2 )>>> %g adalah Tension yang diijinkan , bila menggunakan tension yang diijinkan 3 )>>> %g 2 maka bila terjadi penurunan suhu 3 dingin 2 akan terjadi penyusutan yang berarti tension akan naik T A )>>> %g ini akan melebihi tegangan tarik yang diijinkan.

ED&69.+9 T&,)*1, E 1700 #5 -+.+ )484 '+C*'4' 451 C

S+2&39 T&,)*1, -+.+ )484 '*,*'4' E 15 1C

/>> m

4 @ &/ m

=7

Mind span tidak akan pernah berubah , tidak terpengaruh oleh perubahan temperature karena jarak span tidak berubah. Sedangkan untuk Meight span akan berubah karena terpengaruh oleh perubahan temperature , yang diambil sebagai syarat adalah yang paling besar antara Meight span pada temperature ma-imum atau Meight span pada temperature minimum, dan ini tergantung pada posisi to!er makin tinggi atau makin rendah. ;al-hal khusus pada !eight span " &. Dalam keadaan horisontal !eight span tidak berubah yang berubah hanya sagnya.

W8

31 51 C

34

Mh
W8

51 C

t& /o *

t& /o *

Mh @ Mh

t. /o *

Mh

Mh&/o*

Mh./o*

). Dalam keadaan to!er lebih tinggi dari yang lain maka !eight span lebih besar pada suhu minimum

=<

34 51 C

31 51 C

t. /

o*

Mh

t&

/o *

t&

/o *

t. /

o*

t.

/o *

Mh

Mh&/o*

Mh./o*

,. Dalam keadaan to!er lebih rendah dari yang lain maka !eight span lebih besar pada suhu ma-imum

Mh

/ t&

t&

o*

o*

Dalam keadaan to!er lebih tinggi lagi dari to!er dikiri kananya maka !eight span lebih besar pada temperature minimum dan letaknya akan melampaui to!er dikiri kananya.

/ t.

o*

t.

o*

Mh

Mh&/o*

Mh./o*

==

Mh ./o*

Mh &/o*

Mh &/o* A Mh ./o*

/. Dalam keadaan to!er lebih rendah lagi dari to!er dikiri dan kananya maka Mh pada suhu minimum akan berubah diluar span dan hasilnya adalah negati(
O

Mh

./o*

@>

-Mh &/o*

Mh &/o* @ :egatip

Dalam keadaan seperti ini Mh&/o* menjadi negatip akibatnya adalah gaya akan mengarah keatas pada suhu rendah oleh karena itu to!er harus type tension bukan suspension.

&>>

5. %eadaan to!er yang berturut-turut lebih tinggi dari yang lain dan letak titik terendahnya berada diluar to!er berikutnya , maka !eight span akan bergeser keto!er yang lebih rendah.
O

Mh) & Mh, ) Mh)


Mh ./o* @ >

Mh. ,
-Mh &/o*

Mh &/o* @ :egatipMh,

. Mh. /
Dalam keadaan seperti ini maka *ross +rm harus benar-benar diperhitungkan kekuatannya , dalam keadaan khusus seperti ini harus diperhatikan pemasangan isolatornya.

&>&

!ETUL

SUSPENSION

SALAH

!ETUL

TENSION

SALAH

VI. TOWER PLOTTING To!er plotting adalah merencanakan dimana to!er akan didirikan , yang di plotkan pada gambar pro(ile, untuk menentukan harus diperlukan beberapa in(ormasi yaitu " %arakteristik To!er %arakteristik %onduktor yang diperlukan untuk membuat catenery template

#enenpatan to!er dapat dimana saja dengan memperhatikan type to!er dan ground clearance , misalkan to!er :o. ) kita pilh type + > kemudian dilihat Meight span dan Mind spannya kemudian dihitung rationya, batas span antara to!er :o.& dan to!er :o. ) adalah &>>> meter ini adalah batas tidak boleh lebih karena pada type !ind span adalah />> meter , dari sini to!er :o.) dapat ditentukan posisi dan tingginya.

&>)

/<> m

+P > 44 P >
&/ m />> m &/ m

)&> m

+E > +P >
)/> m &/ m &/ m

) &
&>>> m

.
&>>> m

&

T&

<

&>

Ditinjau dari segi ekonomis jarak !ind span yang paling ideal adalah yang mendekati kurang dari />> meter , misalnya .=/ meter bila melebihi />> meter kita harus merubah type to!er , ini kurang ekonomis. $isalkan to!er :o.) kita tempatkan to!er + > !ind span />> meter memenuhi syarat tapi pada temperature minimum Mh.$a- @ /<> meter untuk ini tidak mungkin ditempatkan to!er + > , karena Mh $a- yang diijinkan adalah />> meter. $isalkan kita menambah tinggi to!er :o., dalam hal ini ground clearancenya terlalu tinggi sehingga kurang ekonomis , satu-satunya jalan adalah merubah type to!er menjadi +R > yang mempunyai Mh $a- yang diijinkan 5>> meter, sehingga memenuhi syarat untuk Mh ma- /<> meter, setelah ditetapkan to!er :o.) adalah type +R > maka kita *hek to!er :o. , dengan melihat to!er :o.) dan to!er :o. . $isalkan kita pilih to!er :o. , adalah type + > kemudian kita ukur Mh pada temperature $a- misal )/> meter dan Mh pada temperature $inimum misal )&> meter kemudian kita chek rationya Mh?Mi @ )&>?/>> @ >,. , untuk ratio Mh yang diambil adalah yang kecil sedangkan Mi adalah />> meter untuk ini ratio tidak memenuhi syarat karena untuk suspension to!er Mh?Mi A >,/ 3 dalam proyek ini Mh?Mi A >,7 2 $aka harus dicari penyelesaian dengan menambah tinggi to!er menjadi + E , sehingga Mh berubah menjadi ,>> meter untuk temperature minimum sehingga Mh?Mi @ ,>>?/>> @ >,5 memenuhi syarat tetapi ground clearancenya menjadi

&>,

besar , pilihan kedua merubah type to!er menjadi

> karena type

adalah tension > @ Rp &> juta

to!er tidak ada masalah dengan ratio , dari kedua pilihan itu kemudian kita bandingkan harganya dalam hal ini harga dari type lebih besar. Dengan perubahan to!er :o., dar + > menjadi +E, maka to!er :o. ) akan terpengaruh karena Mh nya akan berubah misalnya dari /<> meter menjadi />> meter maka pada keputusan pertama untuk to!er :o.) dengan to!er type +R > dapat dirubah kembali menjadi + > setelah ditentukan type to!er :o.) dan :o. , kita tentukan type to!er :o.. dengan melihat to!er :o., dan :o. /. $isalkan Mh?Mi @ ,=>?/>> A >,/ 9%, 3 dalam proyek ini Mh?Mi A >,7 2 ground *learance 9%, jarak antara To!er :o., ke :o./ @ &>>> meter 9%, maka dapat ditentukan to!er type + , penentuan selanjutnya adalah sama. ;al-hal yang harus di *hek untuk setiap to!er adalah " Mind span harus mendekati kurang dari harga !ind span yang diijinkan , dalam hal ini !ind span berbeda untuk masing-masing type to!er. Meight span pada temperature ma-imum kita pilih mana !eight span yang paling besar dan dipilih harga yang mendekati kurang dari harga ma-imum yang diijinkan. *hek ratio Mh?Mi A >,/ untuk to!er suspension , Mh diambil yang paling kecil . F16'40+ 9+,5 -&604 .*7&3+84* &. $akin tinggi to!er makin berat beban yang dipikulnya dan makin rendah to!er makin ringan beban yang dipikulnya ). #erubahan !eight span dipengaruhi oleh perubahan temperature tergantung posisi to!er. ,. #erubahan !eight span pada suatu to!er akan mempengaruhi !eight span pada to!er disampingnya 3 dikiri dan kanannya 2 C+3+3+, ; Untuk pemasangan isolator pada suspension to!er yang tegak lurus keba!ah berbentuk 6 harga ratio Mh?Mi A >,/ pada suhu rendah konduktor akan terangkat sehingga dapat mengakibatkan 4lashover. > A + E , 3 misal harga

sedangkan +E, @ Rp = juta 2untuk itu dipilih type + E , dengan ground clearance yang

&>.

*ontoh lainnya
)<>m /7>m /7>m CF0 AB3 A F0 ,&>m 7>>m 7)>m 5)/m

&

) ,

&

&& m

. &/ o

<

,, o =

&>

&&

T&

)
&& m

T)

T,

T.

T/

.o

To!er :o.& adalah type 44 > , to!er :o.) adalah type * karena deviasi &/ dan berada diantara > W ,> untuk menentukan Mh nya maka di chek berapa Mh yang diijinkan untuk deviasi &/ setelah di chek Mh yang diijinkan adalah 5<> meter untuk deviasi &/
o o o o

,>o

&/o

>

/>>

5<>

<>>

Sedangkan Mh ma- pada temperature rendah adalah 5/> meter sehingga type * memenuhi syarat dan setelah diukur ketinggian to!er adalah * > kemudian di chek to!er :o., dengan melihat to!er :o, ) dan :o.. karena pada line lurus kita tentukan type + kemudian di chek Mh $a- nya setelah diukur adalah ,&> meter pada suhu ma-imum sedangkan Mh minimum adalah )<> meter dibandingkan dengan Mh $a&>/

dengan Mh yang diijinkan ,&> C/>> 3 memenuhi syarat 2 kemudian dilihat rationya Mhmin?Mh @ )<>?/>> A >,/ memenuhi syarat . Dari sini dapat ditentukan bah!a to!er :o., dapat ditentukan dengan type + dan setelah diukur tinggi to!er adalah + >. %emudian menentukan to!er type D untuk to!er :o. . karena sudut deviasi ,, 3 type D antara > W ./ 2
o o o

./o ,>o

>

/>>

5,>

=>>

Di chek Mh yang diijinkan untuk deviasi ,, setelah dichek ternyata Mh nya 5,> meter dalam hal ini to!er tidak memenuhi syarat karena Mh ma- lebih besar dari pada Mh yang diijinkan maka pilihan supaya memenuhi syarat adalah meninggikan to!er :o., menjadi + E , sehingga Mh $a- nya menjadi 5)/ meter, sehingga Mh ma- lebih kecil dari Mh yang diijinkan sehingga to!er type D memenuhi syarat begitu selanjutnya . Setelah to!er plotting selesai maka didapat data sebagai berikut " Jarak to!er dari titik a!al Jarak to!er dari peg-peg sebelum dan sesudahnya Jarak ground clearance minimum 'evel pada ground clearance minimum Span antara to!er dengan to!er sesudahnya .

%emudian setelah didapat data tersebut diadakan to!er #egging.

&>5

VII. TOWER PEGGING

FFF 0

,m

&/m

,&>m

,7m

)/>m

&

.m
./>m />>m 5>>m

. /

)>m 5 & ) LP , . LP /

)/o

,>o

<

&>

$isal kita dapatkan to!er :o.) adalah type + datanya adalah " Tinggi to!er @ ,7 meter Span @ ./> meter Jarak ground clearance minimum dari to!er ) adalah ,&> meter perbedaan level adalah , meter dan letak to!er #eg adalah E)> meter dari peg :o. , kemudian dari data tersebut kita kelapangan untuk mencari lokasi to!er peg, pertama kita berjalan dimulai dari titik T& sampai menemukan peg :o., kemudian kita tempatkan instrument di peg :o., kita lihat peg :o.. dan dibalik untuk melihat peg :o.) , begitu diulang sehingga kita dapatkan line yang lurus kemudian kita ukur sejauh )> meter dari #eg :o., setelah didapat instrument kita pindahkan ke peg to!er :o.T) dari sini kita lihat peg :o. ) dan dibalik melihat #eg :o.. agar to!er peg berada pada line yang lurus , stelah didapat peg to!er T) maka " *hek span T) ke T& bila jaraknya ./>meter berarti betul 3 9% 2

&>7

*hek levelnya bila perbedaan level @ , meter berarti betul 3 9% 2 pada ground clearance minimum *hek jarak titik ground clearance minimum bila jaraknya ,&> meter dari T) berarti betul 3 9% 2 ila ukuran-ukuran diatas sudah cocok berarti letak to!er peg sudah betul , bila salah

satu tidak cocok berarti terjadi kesalahan . Setelah lokasi to!er peg betul kemudian kita ukur sejauh /> meter kedepan dan /> meter kebelakang , kita tempatkan peg baru pada kedua titik tersebut dan !arnanya dibuat berbeda dari peg-peg sebelumnya, kemudian kita membuat sket untuk cross diagonal section pada lokasi to!er tersebut kemudian dibuat pro(ile.

A !

LP

LP

CL

D A

Skala " ; " & " &>> 1 " & " &>>

Dari cross diagonal ini dapat kita tentukan e-tension legnya , yaitu dengan menempatkan model to!er type + diatas cross diagonal section tersebut dan dari sini dapat dibaca , karena type to!er + > , sedangkan tinggi to!er adalah ,7 meter ,maka model ditempatkan & meter lebih tinggi diatas centre peg , kemudian dibaca e-tension legnya , misalnya + @ -& R @ -& R * @ E& R D @ E& , setelah data to!er didapat maka dibuatlah structure list, setelah itu baru dilakukan a-cavasi.

&><

Setelah selesai to!er :o.) kita lanjutkan ke to!er :o., yaitu to!er sudut dengan deviasi ,> yang ber ada tepat di peg :o./ kemudian kita tempatkan instrument pada peg :o./ kemudian kita lihat peg :o.5
o

!P

CT
!P
/ &<>o-,>o . 5 ,>o

!P

CL

CL
!P

Dan digeser kekiri sejauh ,> kemudian dibalik melihat peg :o.. dan digeser sejauh &/> kekanan kita tempatkan peg instrument kita balik sehingga didapatkan garis bagi sudut ,> dan kita tempatkan bay sector peg dikedua titik tersebut , kemudian instrument kita putar sejauh => kekiri kita tempatkan peg didapat bay sector untuk sudut &<> -,> Dari pro(ile kita dapat " Jarak span @ />> meter Jarak ground clearance minimum @ )/> meter 'evel . meter To!er type * dengan ketinggian * E,
o o o o o

&>=

Dari data diatas kita chek dan kita cocokan , setelah cocok kita buat cross diagonal section , setelah dibuat cross diagonal section kita plotkan model to!er *E, dan dapat diketahui e-tension legnya. Setelah model diplotkan diatasnya ternyata leg-legnya tidak tepat sehingga kita geser
A !

T3

CL

A
E& E)

-) -&

-)

!
-& E&

E)

sejauh >,/ meter keba!ah dan kita dapatkan leg tepat untuk +@-& R D@ E& dan - @ >,/>meter C+3+3+, ; -

@-& R *@ E& R

ila data tidak cocok misal level pada ground clearance , misal dari pro(ile , meter tetapi kenyataannya / meter maka bila terus dilaksanakan ground clearance akan terganggu

&&>

+kibat @ ->,/> meter maka ketinggian to!er akan berkurang >,/> meter dan ground clearancenya pun berkurang oleh karena itu pada !aktu to!er plotting ground clearance minimum dilebihkan antara )> W /> centi meter. ila e-tension leg melebihi dari . meter 3 E. 2 misalnya E/ atau E5 , karena design leg untuk lebih besar dari E. tidak ada maka harus dibuatkan special leg atau tanah ditalud 3 dibenteng 2 sehingga leg dapat dikurangi menjadi E.. VIII. SOIL INVESTIGATION DAN GAYA YANG !E#ER%A PADA TOWER Soil investigation adalah penyelidikan keadaan tanah . Untuk mendirikan to!er kita harus mengetahui keadaan tanah yang akan menentukan jenis pondasi yang sesuai dengan keadaan tanahnya , apakah keadaan tanah itu lembek, normal , atau keras berbatu . %ita selidiki bearing capacity dari tanah yaitu dalam setia & cm luas tanah dapat menahan berapa %g , dalam hal ini biasa kita sebut dengan Sigma tanah , harga sigma tanah berkisar antara >,>& W ,>> %g?cm
) )

Dari sini kita dapat menentukan berapa luas pondasi yang disangga oleh tanah.

'

S '

' adalah luas tanah yang menyangga pondasi


&&&

1. A,50& 12 F6*/3*1, +ngle o( (riction adalah untuk mengetahui besarnya sudut (riction dari tanah , harga angle o( (riction berkisar antara @ > W ./ .
Tanah urug

Tanah yang ikut terangkat bila pondasi dicabut

Untuk mengetahui angle o( (riction dari tanah harus dilakukan pengujian yaitu dengan mencabut pondasi tersebut dan akan terjadi tanah disekitar pondasi akan ikut terangkat diluar tanah urugan , banyaknya tanah yang ikut terangkat adalah tergantung besarnya sudut yang terbentuk 3 angle o( (riction o( soil berkisar antara @ > W ./ 2.
o o

2. D*+56+' 12 F16/& $ D*+56+' 5+9+ @


F
=>9 ./9

4& @ 4) R @ 34&)E4))2 R @ 4& ) @ 4) ) F

=>9

R F1 R

F2
?) ?)

4& 4) R @ 4&?*os @ 4)?Sin R @ 34&)E4))2

F R
1

4& @ 4) R @ )4Sin ?)

1 B 2 B E180O E 200C

F2

F1

4&?Sin) @ 4)? Sin& @ R?Sin R @ 4& I Sin ? Sin) @ 4) I Sin ? Sin&

&&)

3. G+9+=5+9+ Y+,5 !&7&6?+ P+.+ T1>&6 Untuk setiap to!er akan bekerja , gaya baik untuk angle to!er , line to!er , suspension to!er maupun tension to!er. &. 8aya berat , gaya berat ini arahnya keba!ah vertikal , gaya berat ini adalah merupakan berat total dari - %onduktor - %a!at tanah - 6solator dan (itting menabrak dari erat to!er sendiri - %onduktor - %a!at tanah - 6solator dan (itting - Toernya sendiri ,. 8aya tension , gaya ini disebabkan oleh adanya tarikan ka!at , gaya tarikan ka!at ini dirasakan terutama pada to!er angle , sedangkan pada line to!er karena saling berla!anan maka saling meniadakan , gaya tension yang bekerja sepanjang transmisi adalah sama. *ontoh gaya-gaya yang bekerja pada to!er " &. 8aya yang bekerja pada line to!er

). 8aya angin , gaya angin ini arahnya horisontal transversal , yaitu gaya angin yang

V
$isal 1 @ 5>>> %g M @ .>>> %g R @ 3 5>>>) E .>>>) 2

&&,

8aya tension berla!anan arah dan besarnya sama maka saling meniadakan yang bekerja pada to!er tersebut adalah gaya berat vertikal keba!ah dan gaya angin transversal horisontal dari kedua gaya tersebut dapat dicari resultantenya. ). 8aya yang bekerja pada engle to!er , misalkan pada to!er suspension dengan sudut deviasi )o , misalkan gaya horisontal T @ )>>> %g dan berat M @ />>> %g 8aya horisontal yang disebabkan oleh angin misalnya 1 @ 5>>> %g maka total gaya horisontal adalah " gaya angin E gaya tension akibat deviasi @ 5>>> E 7> @ 5>7> %g.

)o

T @ )>>> kg

T @ )>>> kg

M @ />>> kg

)o

)o
)

T R 8aya tension akibat deviasi )o R @ ) - 4 Sin )o?) @ ) - )>>> Sin &o @ .>>> Sin &o @ 7> %g

8aya yang diperhitungkan adalah gaya ma-imum yaitu yang searah dengan arah gaya karena deviasi. Resultante gaya adalah antara gaya horisontal akibat angin dan tension dengan gaya berat.

&&.

#erhitungan untuk gaya yang bekerja pada angle tension adalah sama

5>7> %g 5>7> %g

/>>> %g />>> %g

)E )2 R @ 3 5>7> R @ ) 3E 5>7> />>> />>> ) 2

@ 7<5.@ %g 7<5. %g

,. 8aya yang bekerja untuk to!er yang gaya beratnya negatip 3 arak keatas 2 %ita ambil contoh dengan deviasi ./
o

T @ )>>> %g
M @,>>

T @ )>>> %g

1 @ />> %g

&&/

8aya horisontal dengan deviasi ./

1 @ />> %g

./o )),/o T @ )>>> %g T @ )>>> %g

R @ &/,> %g

R @ ) - 4 Sin ?) R @ ) - )>>> Sin )),/ R @ &/,> %g 8aya karena angin @ />> - &%g?m @ />> %g Total gaya horisontal @ &/,> E />> @ )>,> %g 8aya karena berat konduktor , karena Meight span berada diluar span maka arahnya negatip 3 %eatas 2 M @ ,>> - & %g?m @ - ,>> %g Jadi resultante gaya antara gaya horisontal dan gaya vertikal adalah "
o

,>> %g

R @ )>/) %g

)>,> %g R @ 3 ,>>) E )>,>) 2 @ )>/) %g

&&5

.. 8aya yang bekerja pada terminal to!er.

T M )/> m

)>>> %g

R )/> %g

R @ 3)>>>) E )/>) 2 @ )>&/ %g

$isal " T @ )>>> %g M @ )/> - & %g?m 1 @ )/> - & %g?m 3 Meight span dan !ind span sama 2 8aya horisontal adalah

)>>> %g R )/> %g

R @3)>>>) E )/>)2 @ )>&/ %g

Resultante antara gaya horisontal dan gaya vertkal adalah " )>&/ %g R )/> %g R @3)>&/) E )/>)2 @ )>,> %g

&&7

Dari contoh-contoh diatas adalah untuk tiap konduktor , untuk &) konduktor maka harus dikalikan &) dan untuk ka!at tanah pun harus diperhitungkan. Sebagai akibat dari gaya-gaya tersebut maka pada to!er akan dirasakan tiga macam gaya yaitu " &. 8aya *ompression 3 tekanan 2 yang dirasakan oleh pondasi pada setiap kaki to!er. ). 8aya Upli(t 3 gaya angkat 2 gaya angkat dirasakan oleh dua buah kaki to!er. ,. 8aya $oment adalah 8aya I jarak 3 $ @ 4 I ; 2.
4 8+J+ *9$#R0SS69:

4 8+J+ U#'64T

8+J+ $9$0:T ; $@4I;

8aya berat diakibatkan oleh berat konduktor , berat ka!at tanah , berat isolator dan (itting , berat to!er sendiri , yang merupakan berat total yang didistribusikan pada keempat kaki to!er , sehingga setiap kaki menerima gaya tekan akibat berat sebesar M?. 3 8aya *ompression 2. 8aya yang ditimbulkan oleh tiupan angin yang mengenai konduktor 1 , isolator dan (itting dan to!er sendiri , gaya angin ini menimbulkan moment dan yang diperhitungkan adalah tiupan angin yang mengenai konduktor setinggi ; dari tanah sihingga $ @ 1 I ;, agar to!er tetap berdiri maka harus ada moment la!an yaitu gaya yang dirasakan oleh kaki dan * karena

&&<

1
M

1
M

1
M

;
Y

L A
C E WG4

C E WG4

' '

D
C E WG4

C
C E WG4

apabila tidak ada moment la!an pondasi akan terangkat 3 Upli(t 2

Sebagai re(erensi adalah kaki + dan D , misal moment la!an adalah $I besarnya adalah $I @ I - ' I @ gaya la!an arah keba!ah ' @ jarak antara kaki to!er Untuk tetap seimbang maka $ @ $I sehingga " 1-; @I-' I @ 1;?' , bila 1 , ; , dan ' diketahui maka I dapat dihitung.

&&=

+kibat kedua adalah timbulnya gaya tekan 3 *ompression 2 yang disebabkan oleh moment $ yang dirasakan oleh kaki + dan D karena adanya gaya tekan ini maka pada kaki + dan D harus ada gaya la!an keatas agar pondasi tidak ambles dan to!er tidak roboh kita sebut moment $y dan sebagai re(erensi adalah kaki $y @ y - ' untuk to!er tetap berdiri maka $ @ $J . 1 - ; @ J- ' M?. E J?) . J @ 8aya tekan la!an akibat gaya yang ditimbulkan oleh angin , yang dirasakan oleh dua kaki + dan D , jadi untuk setiap kaki adalah J?) . Untuk kaki dan * akan merasakan gaya Upli(t yang besarnya adalah M?. B I?) . dan * akibat I?) adalah gaya la!an 3 arah keba!ah ? minus 2 yang dirasakan oleh kaki I?). *ontoh & " perhitungan gaya yang bekerja pada to!er " J @ 1;?'. Jadi akibat gaya-gaya tersebut kaki + dan D akan merasakan gaya *ompression sebesar dan * .

moment yang disebabkan oleh angin , jadi gaya Upli(t yang dirasakan setiap kaki adalah

1 @5>>> %g

W E 5000 #5

;
Y

L A
C > E 1250 #5 CD E 11700 #5 B 12950 #5

!
C > E 1250 #5 CD E =11700 #5 E =10450 #5

' '

C > E 1250 #5 CD E 11700 #5 B D E 1290 #5

C > E 1250 #5 CD E =11700 #5 E =10450 #5

&)>

; @ + > @ ,5 meter ' @ &> meter 3 Jarak kaki 2 8aya *ompression yang dirasakan setiap kaki akibat berat adalah @ &)/> %g. $oment akibat angin $ @ ; - 1 , moment la!an $I @ I - ' 3 pada kaki sehingga gaya upli(t yang dirasakan kaki pada kaki dan * @ &&7>> %g. dan * @ ),.>>?) @ &&7>> %g. dan * 2 +gar seimbang maka $ @ $- @ ; - 1 -- I @ ;1?' @ ,5 - 5>>> @ ),.>> %gm $oment la!an akibat gaya tekan pada kaki + dan D adalah sama dengan gaya angkat 8aya total yang dirasakan setiap kaki " %aki + dan D akan menderita gaya compression sebesar M?. E J?) @ &)/> E &&7>> @ &)=/> %g %aki dan * akan menderita gaya sebesar M?. B I?) @ 3 gaya angkat dikurangi gaya upli(t 2 @ &)/> B &&7>> @ - &>./>. %arena arah angin berubah-ubah maka untuk setiap kondisi kaki to!er harus tahan terhadap gaya tekan 3compression2 sebesar &)=/> kg dan tahan terhadap gaya angkat 3Upli(t2 sebesar &>./> %g. Dari sinilah sigma tanah diperlukan , sigma tanah berkisar antara @ >,>& W ,>> %g?cm . $isalkan @ & %g? cm maka luas tanah yang harus menyangga pondasi adalah" Untuk menahan beban sebasar &)=/> %g diperlukan luas tanah selebar " ' @ &)=/> %g?&%g?cm .
) ) ) ) ) )

M?. @ />>>?.

' @ 3&)=/> 2 @ &,&, m .

atau diambil lebih besar &,,

m , dan bagaimana dengan gaya upli(t K $isal gaya Upli(t sebesar B &>./> %g maka harus ditinjau " &. erat pondasi ). Tanah urugan diatas pondasi ,. +ngle o( (riction dari tanah. erat pondasi ?m @ )>>> %g ? m, 3 misal 2 erat tanah ? m @ &>>> %g 3 misal 2
, ,

&)&

#erhitungan sebagai berikut " 1olume slub @ &,, - &,, - >,/ @ >,</ m . 1olume #linth @ T h 3 a E b E ab 2
) ) ,

@ T - >,/ 3 &,, E >,, E &,,->,/ 2 @ >,. m . 1olume *himney @ >,, - >,, - , @ >,)7 m . Total volume pondasi @ >,<./ E >,. E >.)7 @ &,/&/ m . erat total dari pondasi @ &,/&/ - )>>> @ ,>,> %g. 1olume tanah diatas pondasi @ 3&,, - &,, - .2 - &./5 @ /,) m . erat tanah diatas pondasi @ /,) - &>>> @ /)>> %g erat tanah yang ikut terangkat apabila pondasi dicabut misalnya 7 m atau 7>>> %g $aka berat total @ ,>,> E /)>> E 7>>> @ &/,)> %g. erhubung gaya Upli(t sebesar @ -&>./> dan angka keamanan misal diambil ) maka pondasi harus tahan terhadap gaya upli(t sebesar @ - &>./> - ) @- )>=>> %g. %arena yang dipenuhi baru &/,)> %g berarti masih kurang sebesar )>=>> B &/,)> @ /57> %g, maka harus diadakan tambahan untuk pondasi yaitu merubah luas slub dan plinth dari pondasi. Data real yang dipakai untuk transmisi />> %1 Ungaran B *irebon dan *irebon B ndung . a
, , , ,

&))

EAL CONDUCTOR DATA '6:0 Ungaran - *irebon :+$0 +*SR Q D910 Q D6+$0T0R ),,// mm 0R+T? $0T0R &,&/ %g?m Tension pada )/9 * &=&,> : 0DT )/ 9 * Temperature $in &/ 9 * 8round *learance $inimum Road *learance $inimum ;ouse *learance $inimum REAL TOWER DATA 6D0+' S#+: 6D0+' S+8 6D0+' ;68;T $+I.S#+: +:8'0 9 W / 9 W / 9 W &> 9 W ,> 9 W ./ 9 W 5> TJ#0 + +R * D 0 1S //> //> //> //> //> //> D910 />> $eter )& $eter ,5 $eter </> $eter MS &/>> &><> &>>> &>>> &>>> &>>> M?1 min >,,/ >,,/ 1S .=/ .=/ .=/ .=/ .=/ .=/ 8+::0T />> $eter )& $eter ,5 $eter </> $eter MS &)/> &)/> ==> ==> ==> ==> M?1 min >,,/ >,,/ *irebon - andung +*SR Q 8+::0T Q )/,75 mm &,,7 %g?m ))=>> : )/ 9 * &/ 9 * &/ meter )& meter <,/ meter

&),

*ontoh ) " *ontoh ) "


$a-. M @ .>>m $a-. M @ .>>m
> ./> m ./> m

//> m //> m

$in. M @ ,/>m > $in. M @ ,/>m + +


V V

TE2000 #5 TE2000 #5

TE2000 #5 TE2000 #5

D D

* *

CL CL

8aya-gaya yang bekerja pada kaki + dan *! @ E &)>> %g U-' @ - 7<7/ %g U-' @ - &5,>& %g Total 8aya @ - ))=75 %g 3 Upli(t 2 *! @ E &)>> %g U-' @ E 7<7/ %g U-' @ E &5,>& %g Total 8aya %aki + dan

"

8aya-gaya yang bekerja pada kaki * dan D "

@ E )/,75 %g 3 *ompression 2 . @ &)>> E 7<7/ B &5,>& @ - 7))5 %g 3 Upli(t 2

+pabila arah angin berla!anan dengan arah semula maka gaya yang bekerja pada " %aki * dan D @ &)>> B 7<7/ E &5,>& @ =,)5 %g 3 *ompression 2

&).

8aya-gaya yang harus diperhitungkan adalah gaya-gaya yang paling besar atau paling kritis dalam hal ini adalah " %aki + dan @ - ))=75 %g 3 Upli(t 2 %aki * dan D @ E )/,75 %g 3 *ompression 2

Dan masih perlu diingat (aktor keamanan % @ ) W , +pa akibat gaya upli(t sebesar B ))=75 %g terhadap pondasi + dan sumbu - dan y .
y

$isal sudut 6nklinasi @ &> 3 sudut stub 2 , gaya kita urai menjadi dua komponen arah

8aya yang bekerja pada sumbu y Upli(t J J @ ))=75 *os &>9 @ ))5)7 %g

8aya yang bekerja pada sumbu S @ ))=75 Sin &>9 @ - ,=<= %g 8aya yang bekerja pada sumbu - ini kita sebut gaya Shear 3 S 2 gaya ini cukup berbahaya terhadap pondasi

+pa akibat dari gaya compression sebesar )/,75 %g terhadap pondasi * dan D Seperti pada gaya upli(t gaya kita urai menjadi dua komponen kearah sumbu - dan y

*ompression 8aya yang bekerja pada sumbu y S J J @ )/,75 *os &>9 @ ).==>%g 8aya yang bekerja pada sumbu S @ )/,75 Sin &>9 @ ..>5 %g 8aya yang bekerja pada sumbu - ini kita sebut gaya Shear 3 S 2 gaya ini cukup berbahaya terhadap pondasi

&)/

Dari contoh diatas dapat diambil kesimpulan bah!a untuk setiap to!er akan bekerja tiga gaya yaitu " &. 8aya berat 3 1ertikal 2 ). 8aya angin 3 ;orisontal transversal 2 ,. 8aya tension 3 ;orisontal 'ongitudinal dengan centre line 2 +kibat ketiga gaya tersebut akan timbul tiga e(ek gaya yaitu " &. *ompression 3 positip 2 1ertikal arah keba!ah ). Upli(t 3 negatip 2 1ertikal arah keatas ,. Shear 3 positip ? negatip 2 arah horisontal 8aya shear akan menjadi positip bila disebabkan oleh gaya *ompression dan arahnya keluar menjauhi to!er, dan gaya shear akan menjadi negati( bila disebabkan oleh gaya upli(t dan arahnya kedalam.

U-'3$a-2

S3$a-2

S3$a-2

* 3$a-2

9leh karena itu untuk setiap to!er pondasinya harus mampu mengimbangi ketiga e(ek gaya tersebut , dan masih perlu diperhitungkan (aktor keamanannya. Untuk setiap to!er !alaupun typenya sama akan berbeda pondasinya bila jenis tanahnya berbeda , pondasi selalu berkait dengan pondasi disekelilingnya.

&)5

Untuk menahan gaya compression harus bearing capacity , bearing capacity adalah berapa %g daya sangga tanah seluas & cm
)

, untuk setiap jenis tanah akan berbeda

bearing capacitynya 3 @ sigma 2. $isal sigma tanah @ &,) %g?cm) sedangkan

'

'

gaya compression yang harus disangga adalah )>.>>> %g maka luas tanah yang diperlukan adalah " S @ ') &,)= m. Untuk menahan gaya Upli(t harus diperhitungkan erat pondasi dan berat to!er yang disangga oleh satu kaki ditambah back (illing 3 urugan tanah diatas pondasi 2 dan angle o( (riction , besarnya angle o( (riction tergantung dari jenis tanah , makin lembek tanah makin kecil harga makin keras jenis tanah makin besar , harga berkisar antara @ >9 W ./9. ') @ )>.>>>?&,) @ &5.555 cm) ' @ &5.555 @

&)7

*ara pengujian bearing capacity


Diberi gaya *ompression makin lama makin besar sehingga sampai pada keadaan tanah mulai berobah 3 ambles 2

&m &m &m

eton

#enambahan gaya dihentikan dan dilihat berapa %g berat tersebut , misalkan &)/>> %g , sehingga dapat dihitung bearing capacity dari tanah yaitu " @ &)/>>? 3 &m - &m 2 @ &)/>>?&>>>> @ &,)/ %c? cm).
Setelah itu kemudian dilakukan pengujian yang disebut Q ST+:D+RD #0:0TR+T69: T0ST Q , #engujian ini yaitu dengan cara " batang dengan penampang &cm dipukul masuk kedalam tanah dan dicatat jumlah pukulan serta dalamnya batang masuk kedalam tanah , pemukulan dilakukan dengan berat

tertentu dan ketinggian tertentu.

&> cm )> cm ,> cm .> cm

&)<

#emukulan harus dilakukan dengan M yang tetap dan ; yang tetap , pemukulan dilakukan dengan mesin , kemudian dari data yang didapat kemudian dibuat curva antara jumlah pukulan 1S dalamnya batang masuk kedalam tanah.

$isal hasil pengujian adalah sebagai berikut.

&5> &.>> &)> &>> <> 5> .> )> &> & ) , . / &> &/ )>

$isal >,5 %g?cm)

&,)/ %g?cm)

$isal / %g?cm)

)/

,>

Dan curva ini diambil sebagai standard untuk mengadakan pengujian ditempat lain dimana setiap to!er akan didirikan . Daerah yang berada diatas kurva adalah daerah yang bearing capacitynya diba!ah &,)/ %g ?cm) sedangkan daerah yang berada diba!ah curva adalah daerah yang bearing capacitynya diatas &,)/ %g? cm) . Untuk pengujian angle o( (riction 3 2 harus diambil sampel tanah yaitu dengan cara mengebor tanah , sampel tanah diambil misalnya pada kedalaman &m , )m , ,m , .m dan seterusnya.

&)=

Setelah didapat sampel tanah kemudian diba!a ke laboratorium untuk dilakukan pengujian dan ditentukan besarnya .

*+R9T @ Sampel tanah

&>W)> cm

,W/ cm

dst
:omor To!er Type To!er Jenis #ondasi Type To!er Jenis #ondasi Type To!er Jenis #ondasi & * . & >,/ &9 + &+ ) & )9 + ) , &,/ ,9 + , . >,/ &9 + &+ / >,/ &9 + &+ 5 >,/ &9 + &+ 7 &,/ ,9 + . < ) .9 +

$isalnya untuk type tanah dibedakan dalam kelas "

&,>

*& @ 1ery So(t Soil *) @ 'o! So(t Soil *, @ :ormal Soil *. @ ;ard Soil TJ#0 94 S96' *) *, &,> ),> )9 ,9 TJ#0 #9:D+S6 4) 4& 4& 4& 4& 4& 4& 4) 4) 4) 4) 4, 4, 4, -

Type To!er *lass + +R * D 0 44 4& *& >,/ &9

*. ),/ /9 4. -

4& . 4) , 4, . 4. adalah type pondasi yang sesuai dengan type tanah Dari data diatas dapat diambil kesimpulan yaitu " Untuk setiap type to!er e(ek gaya yang ditimbulkan adalah sama Untuk type pondasi maka jenis pondasinya adalah sama Untuk type to!er yang berbeda tapi jenis tanahnya sama maka jenis pondasinya adalah sama tetapi ukuranya yang berbeda #ondasi untuk type to!er + jenis pondasi 4& lebih kecil ukuranya dibanding dengan type to!er dengan jenis pondasi 4& karena e(ek gaya yang ditimbulkan oleh type to!er + lebih kecil dibanding e(ek gaya yang ditimbulkan oleh type to!er . #emilihan type pondasi ditentukan oleh bermacam-macam (aktor " iaya material iaya buruh iaya transportasi %eadaan lokasi #eralatan

&,&

Dan sebagainya Standard normal Special #illed

#ada proyek 0;1 />> %1 pondasi yang digunakan adalah , macam " -

9leh karena itu jenis tanah hanya dibedakan menjadi , kelas yaitu *& , *) , *,
Dan dapat dibuat tabel "

Type to!er + +R * D 0 44

*& : : : : : : :

*) S S S S -

*, # # # # # -

Untuk dimensi dari pondasi harus dilihat e(ek gaya yang ditimbulkan oleh setiap type to!er sehingga ukuranya dapat ditentukan. Setelah didapat datanya kemudian dibuat structure list. +

*'

D :o, To!er & ) Type To!er 44 +E, +ngle Span .7/ .//

* *alculate Span M 1 ,>> /=> ),7,/ .5/ Type #ond. : : + 'eg 0-tension * D > E& > > > >

> E&

> E>,,>

&,)

, .

+RE5 >

)9,>G =9,>G

/&>

,=> ./>

.<),/ /)7,/

S #

> E&

E& E)

E& E)

> E&

E>,)> E>,/>

Dst. P&,54?*+, P1,.+)* #ondasi setelah selesai dibangun maka diadakan pengujian dengan peralatan khusus yaitu untuk " *ompression diuji pada gaya compression ma-imum yang telah ditentukan Upli(t diuji pada gaya upli(t yang telah ditentukan
ila terjadi perobahan lebih besar dari ),/ mm maka pondasi itu tidak baik dan harus diganti

P1,.+)* .+, 3*3*7 EC/+D+)* Untuk setiap to!er akan bekerja tiga gaya yang akan menimbulkan tiga e(ek gaya pada pondasi yaitu *ompression , Upli(t dan Shear. Untuk setiap type to!er dimana to!er itu dipasang dan berapa tingginya e(ek yang ditimbulkan akan tetap sama. *hek apakah betul untuk to!er dengan type sama menimbulkan e(ek gaya yang sama .

&,,

$isal Type t!er + > @ &> m lebar kaki.

; @ ,5 m ;& * B) * B) * B) * B) * B)
+@ &>m

U-' =) =) =) =) =) U-' U-' U-' U-'

;) ;, ;.

+& +) +, +.

Sebagai contoh to!er type + dengan lebar kaki &> m dan tinggi to!er ,5 meter

*hek untuk !eight span 3 M 2. Meight akan selalu sama dibag . untuk !eight span yang bekerja untuk setiap kaki yang lebar maupun yang sempit. *ompression yang ditimbulkan akan tetap sama *& @ M?. *hek untu !ind span 3 1 2 $isal *ompression yang disebabkan oleh !ind span adalah *) $aka 1 ; @ *) + untuk setiap kaki *) @ 1;?+ 1 @ *onstan 1;& @ *) +& 1;) @ *)+) *) @ 1;&?+& *) @ 1;)?+)

1;, @ *) +, *) @ 1;,?+, Ratio dari ;?+ @ ;&?+& @ ;)?+) @ ;,?+, dst *onstan %arena sudut inclinasi dari stub adalah tetap

&,.

$isal + @ &> R h @ ,5 ;?+ @ ,5?&> @ ,,5 Untuk +E, @ ,= ,=?+& @ ,,5 Untuk + E = @ .) +& @ ,=?,,5 @ &>,<

.)?+) @ ,,5 +) @ .)?,,5 @ &&,5

0-tension body @ , meter , pertambahan lebar @ >,<m Untuk satu sisi @ >,<?) @ >,. m Jadi tan @ >,.?,
&>?) @ / m 3/ E >,<?)2 m

@ 7,59.

Stub

Jadi terbukti e(ek gaya yang ditimbulkan akan tetap sama biarpun terjadi e-tension body maupun e-tension leg karena ratio constan dan sudut inclinasi sama. To!er dengan type yang berbeda maka e(ek gaya yang ditimbulkan akan berbeda pula . 0(ek dari type + C C*CDC0 9leh karena itu sudut kemiringan stub akan berbeda pula + C C * C D C 0 *ontoh perhitungan " To!er type +> ; @ ,5 m dan + @ &> m 1 @ 7>>> %g M @ .>>> %g *& @ .>>>?. @ &>>> %g 3 tidak begitu penting 2 Jang berbahaya akibat angin I& @ ,5 - 7>>>?&> @ )/)>> %g *) @ )/)>>?) @ &)5>> %g + E , ; @ ,= m I) @ ,= - 7>>> ? +& @ )/)>> +& @ &>,<, Tan @ 3 >,<,?) 2 ? , @ 7,/) 9.

&,/

$isal untuk type

lebar kaki @ && meter

+kibat deviasi misalkan menghasilkan resultante R @ &>>> %g $aka gaya horisontal total @ 7/>> E &>> @ </>> %g $oment @ </>> - ,5 @ I - && *) @ )7<>>?) @ &,=>> %g erapa jarak +& bila tinggi to!er type +& @ 3 </>> - ,= 2?)7<>> @ &&,=/ meter Tan @ X3 &&,=/ B && 2 ) Y?, @ @ 7,/) 9 C < 9 .&G . @ < 9 .&G E , ; @ ,= m I @ )7<>> %g

Jadi + C

EC/+D+)* : 214,.+3*1, +,. S1*0


$ R0+' S96' +:D 49U:D+T69: D+T+ U:8+R+: B *6R0 9: B +:DU:8 2 Jenis tanah dan pondasi dibedakan menjadi beberapa kelas
Tanah normal kering 3 :ormal dry soil 2

;& ;) a C 1A b C2A c C3 A C 4A ;.
Rock 4ondation tanah berbatu 3 Rock 2

;,

Tanah basah !et soil

C 5A

d
&,5

Tanah normal kering 3 :ormal Dry Soil 2 %elas tanah dibedakan menjadi " &. Tanah normal kering 3 :ormal dry soil 2 yang digolongkan menjadi tiga jenis dengan perbedaan bearing capacity *& @ &,, %g ? *m *) @ >,7 %g ? *m *, @ / %g ? *m aC b Cc ;& C ;) C ;, & A ) A ,

). Tanah berbatu 3 Rock soil 2 *. R ,. Tanah basah 3 Met soil 2 */ 3 :ormal Special 2 ;. A ;, cAc tetapi . A ,

Jenis tanah yang kondisinya seperti ini diperlukan pondasi jenis normal special dengan pembesian .. Tanah sangat basah dan berlumpur 3 So(t Met Soil 2 untuk jenis tanah seperti ini menggunakan jenis pondasi Special dan pilled

*5 3 So(t Met Soil 2

C6 A

,> 9

+tau

C6 P

&,7

+da satu jenis tanah yang jenisnya berada diantara *, dan *5 yaitu kita namakan *,$ yaitu jenis tanah yang bearing capacitynya seperti kelas */ tetapi keadaan tanahnya kering
*5 3 So(t Met Soil 2

C3 "

;, E I

./o

*EI

#ondasi yang digunakan jenis normal tetapi ukuranya diatas *, jenis pondasi ini menggunakan sedikit pembesian I . STU! SETTING Setelah dilakukan e-cavasi kemudian dilakukan stub setting . #erlu diingat bah!a dalam melakukan e-cavasi harus hati-hati dan teliti jangan sampai penggalian kelebihan dalamnya bila hal ini terjadi maka tidak boleh diurug dengan tanah tetapi harus dicor dengan beton , dalam melaksanakan penggalian harus selalu diukur kedalamannya dengan ukuran batang kayu , setelah selesai e-cavasi kemudian dilakukan stub setting. Dalam melakukan stub setting bila tidak ada peralatan maka dipergunakan to!er bagian ba!ah , yaitu bagian base dari to!er dirakit sementara 3 Temporer 2 Dibagian ba!ah dari stub harus dipasang beton ganjal sebagai penyangga stub . Setelah bagian ba!ah base dirakit kemudian dilakukan pengechekan " &. *entre to!er harus berada di centre line ditengah-tengah , batang yang memotong centre line dilot tegak lurus pada centre line ). *hek horisontal diagonal harus sama panjangnya. ,. *hek level harus sama . Toleransi ke centre line @ & cm

&,<

Toleransi panjang diagonal @ >,/ cm Toleransi level @ & W ) mm

eton kecil sebagai penyangga stub


& , . / 5

Ditengah batang harus di lot ke centre line

Dapat juga menggunakan 1 lock , 1 lock ini pada prinsipnya hanya sebagai pemegang stup supaya tidak bergerak dan mengatur kemiringan dari stubsedang pengukuranya tetap menggunakan instrument , 1ee lock ini dipergunakan untuk setiap kaki. Y+,5 -&604 .*-&68+3*7+, .+0+' &C/+D+)* atas limit yang harus diperhatikan dalam e-cavasi "

&,=

&. 0-cact posisi leg 3 #resisi 2 ;arus diperhatikan perbedaan kaki dan perbedaan posisi e-cavasi. ). 0-cact level botom o( e-cavasi. Dalam praktek bagaimana membuang tanah bekas galian , yaitu harus dibuang searah diagonal arah keluar agar tidak mengganggu pekerjaan , disamping itu mengganggu peg-peg yang berada di centre line karena peg-peg tersebut setiap saat masih dipergunakan , penggalian ini dapat dilakukan dengan tenaga manusia maupun dengan tenaga mesin. 'evel diukur dengan instrument dan dicocokan pada model. . VOLU"E PONDASI Setelah selesai e-cavasi dan stub setting maka dibuat pondasi. $aterial yang dibutuhkan untuk membuat pondasi adalah " &. 8rvel 3 koral 2 ). Sand 3 pasir 2 ,. *ement 3 semen 2 .. +ir /. 4orm Mork 3 cetakan ? bekisting 2 dibuat dari besi $aterial-material tersebut harus memenuhi syarat-syarat Zualitas dan Zuantitas . &. %uantitas $isal jenis pondasi adalah normal kelas *)

&.>

Untuk mengetahui jumlah material yang akan dipakai maka harus dihitung volumenya.
>,/

C2
),7/

>,7/

>,/

)m

)m

1olume slub " ) - ) - >,/ @ ) m , 1olime #linth" 3&?,2 h 3 a) E b) E ab 2 @ 3&?,2 >,7/ 3 )) E >,/) E ) - >,/ 2 @ &,&,)/ m,

1olume *himney "


>,/ - >,/ - ),7/ @ >,7 m, . Total volume untu satu kaki @ ) E &,,&)/ E >,7 @ .,>&)/ m, . Total volume untuk . kaki adalah @ . - .,>&)/ @ &5,>/ m, .

&.&

%emudian dihitung masing-masing volume materialnya , volume koral akan lebih besar karena koral tidak dapat homogen 3 solid 2 dan masih berongga. 1olume -

koral pasir

@ >,< - &5,>/ @ &),<. m , . @ >,. - &5,>/ @ 5,=) m , .

semen @ ,>> %g - &5,>/ @ >,. m , /)/> %g air @ &>> %g - &5,>/ @ &,5 m , &7/> %g
OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

Total 1olume kekurangan dalam pelaksanaan pekerjaan .

@ )&,)5 m , .

%arena material tidak solid maka masing-masing material ditambah agar jangan terjadi %oral E >,/ m, , pasir E >,, m, , semen E /> %g dan air dibuat )>>> %g #enempatan material dilokasi harus tepat karena jangan sampai mengganggu pekerjaan yang lain. ). %ualitas %ualitas dari koral adalah tergantung dari jenis pondasi dan ukuranya " ) W/ cm untuk normal pondasi . &W ) cm untuk Rein(orcing (oundation 3 #ondasi dengan pembesian 2 >,/ W & cm untuk #illed (oundation 3 pondasi pancang 2 %oral harus dicuci bersih #asir harus dicuci bersih dengan air karena adanya organik soil akan mengganggu perekatan material satu sama lainnya. %ualitas semen ada bermacam-macam yaitu Zuick ;ard dan Slo! ;ard , serta ;ight *ompression dan 'o! *ompression Jang paling baik adalah ;ight *ompression dan slo! ;ard 3 ini yang kita pilih 2 %ualitas air harus bersih jernih , semen harus disimpan dalam ruangan yang tertutup dan kering tidak boleh kena hujan .

&.)

Setelah syarat kuantitas dan kualitas dipenuhi maka kemudian di mi-er , kita tidak bisa mi-er &5,>/ m, sekaligus tetapi harus bertahap, untuk itu dibuatlah takaran dari kayu berupa kotak dengan ukuran panjang , lebar , tinggi >,/ meter.

>,/ m >,/ m

>,/ m

Sehingga mempunyai volume >,&)/ m, . #erbandingan >,< koral ) kotak E >. pasir & kotak mendapatkan volume ) kotak atau @ >,&)/ - ) @ >,)/ m, . %ebutuhan semen ,>> %g untuk & m, jadi untuk >,)/ m, dibutuhkan semen ,>> >,)/ @ 7/ %g atau kurang lebih ) Nag. Untuk total beton yang akan terbentuk @ >,)/ m, . Setelah itu kemudian diadakan pengecoran, misal ditentukan tebal slib >,/ m maka pada !aktu pengecoran harus diukur dengan batang besi sepanjang >,/ meter dan ditancapkan pada slub yang sedang dicor , setelah sampai ketinggian yang diinginkan kemudian diratakan dan dipadatkan , setelah selesai kemudian diatasnya diletakan 4orm Mork untuk #linth. 4orm !ork adalah cetakan beton dari besi , setelah dipasang dan dibaut kemudian diadakan pengecoran dan digunakan 1ibrator untuk memadatkan , setelah padat dan penuh , kemudian dipasang 4orm !ork untuk *himney , harus diperhatikan kedudukan-kedudukan stub harus benar-benar berada di centre dari chimney , toleransi ) W , cm.

&.,

4orm !ork untuk chimney agar tidak berobah maka harus dipegang dengan batangbatang kayu, sudut kemiringan chimney harus disesuaikan dengan kemiringan stub sesuai dengan type to!er yang akan didirikan. #engecoran beton harus dilakukan nonstop tidak boleh ditunda-tunda , oleh karena itu persiapan material harus cukup , jangan sampai ditengah-tengah pengecoran material habis. #ada saat ditengah-tengah pengecoran diambil dua sampel untuk keperluan pengujian dilaboratorium , sampel dimasukan kedalam bo- besi yang ukurannya )>-)>-)> cm . #ada sampel diberi tanggal dan nomor to!er.

)> cm

T1>&6 N1 ; T+,55+0 ;

)> cm

)> cm

Sampel kemudian diba!a dan dibiarkan ditempat teduh hingga kering , tidak boleh di jemur dalam terik matahari , karena bila dijemur hasil pengujian tidak menggambarkan yang sebenarnya. Setelah satu hari kemudian dilepas dari bo- besi , kemudian setelah )< hari dan sampel sudah kering dan keras kemudian dilakukan pengujian compression hingga sampel pecah. #engujian dilakukan dengan hydrolik test yang dilengkapi dengan manometer dan hasil pengujian dicatat dalam da(tar . 'uas permukaan yang ditest adalah )>-)>cm @ .>> cm) . $isalkan tekanan sampai =>>>> %g baru beton tersebut pecah maka daya tahan beton?cm) adalah =>>>>?.>> @ ))/ %g?cm) .
&..

%emudian dibuat da(tar hasil pengujian untuk setiap to!er. Setelah selesai pada da(tar tersebut ditandatangani oleh ketiga pihak $isalnya :omor To!er #emborong 3 rekanan 2 %onsultan #emilik proyek 3 #': 2 Sampel & 3 %g?cm 2 & ) , . / 5 #emborong 3 2 3 ))/ ).> )./ )&/ &&/ =/ %onsultan 2 3
)

Date ) 3 %g?cm 2 ),> ))> )&> ),> )/> &)/


)

Tanggal diambil sampel Tgl " . . . . . . . . .

#': 2

$isalnya terjadi kasus seperti to!er :9, / , kemungkinan pengambilan sampel yang kurang baik , dan misalnya terjadi seperti kasus to!er :o.5 harus dilakukan pengujian ulang, karena batas minimum adalah )>> %g?cm) .

*+R9T

)cm

. cm

Untuk itu maka pada to!er :o. 5 pondasinya harus dibor untuk diambil sampelnya yaitu *+R9T dengan ukuran panjang . cm dan diameter ) cm

&./

Setelah diadakan pengujian misalnya didapat &&>%g?cm maka pondasi tersebut harus dibongkar dan diganti , bila didapat )/>%g?cm maka pondasi tersebut dapat dipakai . #engujian *+R9T dilakukan dengan peralatan lain dan %husus. 4orm !ork dapat dibuka setelah ). jam lebih baik setelah ). jam , setelah (orm !ork dibuka maka secepatnya dilakukan pengurugan 3 ack 4illing 2 agar pondasi tidak terkena sinar matahari , pengurugan setiap ketebalan ,> cm dipadatkan sampai selesai , tanah yang tersisa ditimbun ditengah to!er karena bila kena hujan setelah 5 bulan akan turun dan akhirnya menjadi rata , mengapa daerah sekitar pondasi diratakan karena kita akan berkali-kali datang untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan lain seperti " 0rection , insulator (itting , stringing dan lain-lain. Setelah minimum umur #ondasi &. hari pekerjaan berikutnya dapat dilaksanakan namun pada umumnya setelah & bulan. L&3+7 3*3*7 4,347 P*00&. 214,.+3*1, #illed (oundation digunakan pada type tanah kelas *5 To!er + > 'ebar kaki @ && meter $aka jarak stub ke centre to!er 3*T 2 b @ &&?) ) @ /,/ ) @ 7,77 m c @ b B e e @ 3 & ) 2?) @ >,7 m c @ 7,77 B >,7 @ 7,>7 m

&.5

)m >./ m &m >./ m

b d c@ @ 5, , 7 7,

a@ 7, 7 7

=,

&<

>7

& E 5 E 0:7 ' 2 E 2 2 '

5 &

g @ 3 ( B) e 2 ?) @ 3 ) ) B ) 2 ?) @ >,7 m d @ c B ( @ 7,>7 B >,7 @ 5,,7 m a @ b E ( ? ) @ 7,77 E )) ? ) @ =,&< m tan @ >,7 ? 7,77 @ /9 <G

h @ 7,77 ? *os /9 <G @ 7,< m Stub harus diletakan pada centre e-cavasi yaitu pada titik tengah pada bagian ba!ah 3 centre bottom e-cavasi 2. %emiringan pilled sama dengan kemiringan stub . Dalam melakukan pilling harus presisi karena bila tidak presisi akan mengalami banyak kesulitan , sebagai contoh pillet untuk + E , dibuat + E > karena kesalahan membaca pada (ile sehingga pilled yang sudah di cor tidak akan ada gunanya. #illed (oundation dengan 5 #illed

&.7

Untuk 5 pilled (oundation e-cavasinya berbeda , untuk to!er standard + > jarak kaki @ &&m setengah diagonal @ /,/ ) @ 7,77 m

&m &m

,m

)m

./o
> <,) m ) 7. m
d@ 7m 7,)
d@ < ,) 5m

@ 5o/7G

7m 7.7

@ 7o/.G

Untuk bottom e-cavasi bila tinggi stub @ & m dengan inclinasi 59 maka penggeseran e-cavasi diba!ah adalah & tan 5 9 @ >,& m , jadi cebtre to!er e-cavasi dari cebtre to!er adalah 7,77 E >,& @ 7,<7 m. Untuk pondasi pilled beton yang diuji 3 Sample 2 adalah hanya beton pillednya saja , sedangkan kapnya tidak diuji. #engujian pada pilled (oundation untuk pengujian compression #eralatan yang digunakan adalah " $esin hydrolik

&.<

Dinamo meter 4leksi meter

$esin hydrolik dipergunakan untuk memberikan gaya pada pondasi yang akan diuji. Dinamo meter dipergunakan untuk mengetahui beban compression yang diberikan , sedangkan (leksi meter dipergunakan untuk mengetahui de(ormasi yang terjadi, misalnya pada tekanan .> ton terjadi de(ormasi & mm dan pada /> ton terjadi de(ormasi ) mm dan pengujian melebihi toleransi ),. mm adalah tidak baik , biasanya pengujian sampai terjadi de(ormasi setelah &/ menit jarum de(ormasi akan menuju titik nol kembali karena de(ormasi hanya disebabkan oleh adanya elastisitas.

& mm ) mm , mm

Dinamo meter
&>t )>t ,>t

. mm

.>t

4leksi meter

/>t

$esin hydrolik

I. RIGHT OF WAY $ ROW @ Setelah selesai dilakukan to!er plotting kemudian menentukan lokasi to!er dilapangan dan menemui pemilik tanah untuk mendapatkan persetujuan dimana letak

&.=

to!er akan didirikan dan memberikan ganti rugi kepada pemilik tanah , agar dalam pekerjaan selanjutnya tidak mengalami hambatan., setelah mendapatkan persetujuan kemudian dilakukan to!er pegging , dan e-cavasi. +ntara to!er pegging dengan e-cavasi interval !aktunya jangan lama-lama untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan , seperti pembuangan peg atau ada yang memindahkan . II. ROUTE CLEARANCE DAN SWUNG OUT Route clearing adalah daerah diba!ah konduktor sejauh && m kekiri dan kekanan dari centre line 3 *' 2 harus terbuka dan bersih dari pepohonan dan rumah , semua pohon diatas 7 meter harus ditebang karena ground clearance adalah &/ meter dan house clearance adalah <,/ meter hal ini untuk menjaga keamanan . erhubung adanya hembusan angin pada konduktor maka akan terjadi simpangan yang akan mengakibatkan route clearance tidak )) meter lurus tetapi akan melebar ditengah-

angin

&& meter

&& meter

angin

$a- @ / meter

&/>

tengah antara satu span karena adanya simpangan karema hembusan angin. Simpangan yang diijinkan adalah ma-imum / meter besarnya simpangan ma-imum adalah tergantung dari jarak span dan sag , besarnya sudut simpangan ma-imum adalah &/9 kekiri dan kekanan

&/9

I E ,5> &/9 )S I*

C ( +

15O

#engaruh Simpangan +kibat S!ung 9ut Terhadap 8round *learance #engaruh simpangan karena s!ung out terhadap ground clearance , bila tanah datar hal ini tidak ada masalah tetapi bila ada side slope , akibat simpangan ini perlu diperhatikan karena akan mempengaruhi ground clearance Side slope yang perlu diperhatikan adalah sise slope yang lebih tinggi diukur dari centre line sedangkan yang lebih rendah dibanding centre line tidak menimbulkan masalah.

&/&

$in 8*

8*

SS T0

SS

&/)

; @ S E SS E 8*
15O

d @ S sin &/9
-c

I* @ S - S cos &/9 @ S 3 & - cos &/9 2 I8 @ d tan I8 @ S sin &/9 tan tan @
SS

T0
SS

T0

I8

SS

I8 @ S sin &/9

T0

I8 C I* agar 8* $emenuhi syarat

;al ini berlaku untuk side slope yang reguler 3 teratur 2 tetapi pada tempat-tempat tertentu terdapar side slope yang tidak teratur 3 irregular 2 oleh karena itu pada pro(ile harus dibuat dua macam side slope yaitu " &. Side slope normal regular di ukur && m untu R SS dan ' SS ). Side slope irregular atau special side slope di ukur sejauh && E && @ )) m baik kekiri atau kekanan.

SS special SS normal &&m &/, &&m

P181, Y+,5 H+64) D*3&(+,5 #ohon yang harus ditebang adalah pohon yang sejauh I dan setinggi ; , bila ketinggianya melebihi ; harus ditebang karena bila pohon tersebut tumbang akan mengenai konduktor . 0lektrical clearance adalah <,/ meter 8round *learance @ &/ meter I @ 3 ; E &/ 2 d @ S sin &/9 T0 @ && meter
) )

&/.

&/9

;
;
&/m

T0

&& m

*'

&& m

STR6# ;arus bersih dari segala hal

#ada umumnya yang kita jumpai dilapangan adalah sebagai berikut

&//

d @ 3 h) - 8*) 2 D@dET0 D A 3 h) - 8*) 2 E T 0 S

<,/

m
;

m <,/
<,/
8*

m <,/

8*

T0 D @ &/ meter

Dalam menyelesaikan persoalan route clearing maka harus mecakup segala kondisi antara lain " 8round clearance minimum &/ meter Road clearance minimum )> meter ;ouse clearance minimum <,/ meter Dan juga harus dipertimbangkan masalah ekonomisnya

&/5

Untuk keadaan tanah yang miring "

15O

8* b e d D a T0 @ && m

d @ S sin &/o . a @ Side Slope b dE&& c eEdE&&


@

a b &&
@

a 3d E && 2 &&
@

a &&

a 3eEd E && 2 &&

e @ D B 3 d E && 2 I @ X e) E 3 8* E b B c 2 ) Y ; @ D ctg B c ila ; A I maka pohon harus ditebang III. ACCESS ROADS +ccess roads adalah jalan sementara menuju lokasi to!er , hal ini sangat diperlukan karena menyangkut pengangkutan material " - $aterial %onduktor - $aterial 0arth !ire

&/7

- $aterial To!er - $aterial 6nsulator dan 4itting - $aterial #ondasi - Dan material-material tersebut yang jumlahnya hampir mencapai 55 ton diangkut dengan kendaraan khusus bukan oleh manusia .
E CL A//&)) R1+.) E "+*, A//&)) R1+.) E "+*, R1+.)

$+6: R9+DS

Untuk memudahkan pengangkutan material dari to!er ke to!er maka diperlukan main access roads dan *entre 'ine +ccess roads . *entre 'ine +ccess roads di!aktu-!aktu pemeliharaan . Untuk mendapatkan +ccess roads karena menyangkut tanah masyarakat maka jauh sebelum e-cavasi harus dilakukan pendekatan terhadap masyarakat, untuk mendapatkan persetujuan dengan memberikan ganti rugi pada daerah yang akan dilalui. IV. %ENIS=%ENIS TOWER TRIANGLE ARRANGE"ENT kemudian dipergunakan untuk

&/<

Dengan konduktor ) - , (asa dan ) earth !ire

S6:8'0 *6R*U6T , 4+S+ S+TU 0+RT; M6R0 Dipergunakan untuk tegangan ,> %1 7> %1 &/> %1

HORISONTAL ARRANGE"ANT , - , (asa dan ) earth !ire


D0'T+ 3 ;9R6S9:T+' +RR+:80$0:T 2

S6:8'0 *6R*U6T , 4+S+ DU+ 0+RT; M6R0 Dipergunakan untuk tegangan ))> %1 ,,> %1 ,<> %1 .>> %1 />> %1

VERTICAL ARRANGE"ANT , - . (asa dan ) earth !ire

&/=

#6R+$6D0 3 10RT6*+' +RR+:80$0:T 2

D9U '0 *6R*U6T ) I , 4+S+ S+TU 0+RT; M6R0 Dipergunakan untuk tegangan ,> %1 7> %1 &/> %1 ,,> %1 ,<> %1

Dengan konduktor sampai ) - , (asa E ) - , (asa denga satu earth !ire.

#6R+$6D0 3 10RT6*+' +RR+:80$0:T 2

D9U '0 *6R*U6T ) I , 4+S+ DU+ 0+RT; M6R0 Dipergunakan untuk tegangan 7> %1 &/> %1 ,,> %1 ,<> %1 .>> %1 />> %1

&5>

Dengan konduktor sampai . - , (asa E . - , (asa denga dua earth !ire

,> %1 7> %1 &/> %1 ,> %1 7> %1 &/> %1 ))>%1 ,<> %1

7> %1 &/> %1 ))>%1 ,<> %1 .>> kv />> kv

FA"ILI PIRA"IDE

))> %1 ,,> %1 ,<> %1 .>> %1 />> %1

Single *ircuit Double 0arth Mire

&5&

GUYED TOWER Jenis to!er 8uyed ini dapat digunakan untuk jenis to!er piramide mauoun delta Untuk jenis to!er ini cukup bagus dan harganya murah tetapi sangat berbahaya karena apabila ada yang memotong salah satu guyednya to!er tersebut akan roboh. To!er jenis ini hanya dipergunakan untuk daerah yang tidak ada penduduknya dapat dipakai untuk sampai dengan tegangan ,<> %1

&5)

*ara penarikan tali skur adalah membentuk sudut 5> 9 .


*'

9 5>9 5>

5>9 5>9

5>9 5>9

TOWER PORTAL

Single *ircuit Duoble 0arth Mire 3 Jarang dipakai 2

&5,

!AGIAN=!AGIAN DARI TOWER


0.M. #0+%S

TR+10

*R9SS +R$

D0'T+

9DJ 3+:D 0IT0:S2

+S0

'08 3+:D 0IT0:S2 STU

%ENIS=%ENIS CROSS AR"


C/o

A,>o b a a

bAa

A&>o

'ine To!er

cAa

&5.

!ASE

SZU+R0 +S0 3Untuk Tension To!er2

*' ./9

R0*T+:8U'+R +S0 3Untuk Suspension To!er 2 *'

a @ )?,b

b
. Rectangular lebih besar. ase dipergunakan untuk menahan gara angin karena momen la!an akan

&5/

V. SECTION Satu section adalah antara tension to!er sampai dengan tension to!er berikutnya.

S
SECTION 2

SECTION 1

S
SECTION

S
SECTION

S
SECTION 2

SECTION 1

0Suivalent Span dihitung untuk setiap section

0.S @

3 S, 2 S

S :o.S

0.S @

-/> E/> -/> E/>

1S @ />> m 3 1irtual Span 2 //> 0S 1S @ />> m 1S @ ,/> m ./> 0S .>> 0S ,>> 0S

0.S @

-/> 0.S @ E/>

[ [

&55

Dalam penggunaannya misalnya kita dapatkan 0S @ .>> ./> m maka bila menggunakan 1S @ />> m tidak tepat karena sebenarnya 8round *learance kurang dari &/ m , oleh karena itu kita menngunakan 1S @ ,/> m dengan konsek!ensi 8round *learance lebih sedikit dari &/ m ini lebih baik. Di 6ndonesia Template *atenery hanya menggunakan dua model yaitu 1S untuk ./> //> m 1S untuk ,>> .>> m %arena di 6ndonesia perbedaan Jaitu " 1S ,/> ,/> - ./> 1S./> ./> B //> 1S //> //> B 5/> 1S 5/> 5/> B 7/> 1S ,/> dst %arena di 0ropa perbedaan temperatur cukup jauh berkisar 7> 9 * yaitu antara B ,>9 * sampai E,/9 * . suhu minimum dan maksimum berkisar antara &/9 -- ,/ 9* , sedangkan di 0ropa menggunakan Template catenery sampai / model

S S&

;)-;&

;& *) * *&

;) S@

*)# <T

*& @ *) S& - S @ I S& @ *& ) # <T

Jadi biarpun levelnya tidak sama cara menghitung sag tetap sama tidak berubah sama seperti perhitungan pada level yang sama dan hasilnya pun tidak berubah

&57

;) - ;& T* *& * I @ S& - S tan @ ;) - ; & *& I @ T* . tan I T*

S& - S @ T* . tan ;) - ; & @ T* * & S& @ S E T* . ;) - ;& *&

Dalam pratek ini dipergunakan untuk pengecekan sag karena sag dan ground clearance harus benar karena pada kenyataannya medan transmisi tidak selamanya datar. 9446*0 $+#
$0R0D6+:S 3 UJUR 2

#+R+''0'S 3 '6:T+:8 2

%
A1

C U

Transmisi />> %1 adalah line utama dan merupakan proyek besar oleh karena itu harus diberi tanda pada tempat-tempat khusus di peta terutama pada titik-titik deviasi dan ini sangat penting.
&5<

9leh karena itu posisi dari terminal to!er dan titik-titik deviasi harus tahu ordinatnya yang menggunakan ordinat $eredians 3 ujur dan 'intang 2 $isalnya pada gambar peta letak transmission lines Jakarta 3 J 2 andung *irebon 3 * 2 Ungaran 3 U 2 dan diantara kota-kota tersebut juga digambarkan letak titik-titik deviasi. agaimana menentukan arah utara , menggunakan kompas kurang tepat karena kompas menuju kekutub , tidak tepat keutara tetapi bergeser , cara yang terbaik adalah dengan menggunakan matahari.
#ertama kita tempatkan teodolit diatas senter to!er kemudian tempatkan peg sejauh /> meter sebagai re(erensi kemudian arahkan instrument ke peg re(erensi dan putar kearah matahari 3 antara jam ><.>> B >=.>> pagi 2 sebesar sudut , posisi instrument dengan peg re(erensi membuat sudut horisontal dan sudut vertikal 3 inklinasi 2 , kemudian putar kearah matahari 3 antara &/.>> B&5.>> sore 2 ditunggu sampai posisinya pas matahari lurus dengan instrument dengan sudut inklinasi tidak berubah

L
<-= pagi ,-. sore


5 pagi 5 sore

&

P&5 6&2&6&,)*

&5=

+rah utara adalah diputar sebesar sudut :9T0 "

@ 3 &E ) 2?) dari peg re(erensi .

Untuk melihat matakari tidak boleh langsung karena retina mata akan terbakar , oleh karena itu teodolit harus diberi (ilter yang berbentuk prisma sehingga matahari terlihat menjadi . buah dan persinggungan matahari terlihat gelap titik inilah yang kita ambil sebagai titik tengah matahari.

Setelah didapatkan garis arah utara yang tepat kemudian ditempatkan peg sebagai re(erensi , arah utara untuk menentukan sudut yaitu arah dari transmission lines 3 *entre 'ines 2.
N
peg

R
) & ,

=180

L FOR"ULA - 180O E 1B2 B 3 B 4 B 5 B 6 - 180O E 1 H , Dengan perjanjian - Deviasi angle kekanan - Deviasi angle kekiri - 180O E =1B2 = 3 B 4 = 5 B 6

Toleransi perbedaan sudut adalah &9 bila terjadi kesalahan lebih dari &9 maka pada !aktu survey pasti terjadi kesalahan , oleh karena itu harus diulang.

&7>

%esalahan pengukuran sudut berakibat besar maka untuk mengoreksi harus dichek dikedua terminal sehingga bila terjadi kesalahan akan terlihat . ila terjadi selisih &9 3 toleransi &9 2 maka setiap sudut deviasi harus diadakan kompensasi sebesar sudut &9 ? :o,angle. *ontih " $isal pada suatu transmission lines mempunyai dua sudut deviasi 3 dua tempat 2 $isal & @ ,> 9 kekiri & @ )7 9 kekanan sedangkan @ E&<> 9 . @ - )<) 9 . - &<> 9 @ E &>> 9 B )<) 9 E &<> 9 @ - ) 9 . & E ) @ -,> 9 E )7 9 @ - , 9.

0rror @ -& 9 .
*ompensation @ -&9 ? ) @ - > 9.,>G %arena kompensasi @ - > 9.,>G maka untuk setiap sudut deviasi harus ditambah >
9

.,>G , maka & menjadi @ - ,> 9 E > 9.,>G @ -)= 9.,>G


) menjadi @ )7 9 E > 9.,>G @ )7 9 ,>G Total @ - ) 9

)7o

)7o,>G

- &<>o

,>o

)=o,>G

&7&

*99RD6:+T0S Dua macam koordinat &. #olar *oordinates - 3 +Nimut 2 ' 3 Distance 2

). *artesius *oordinates 3 I , J 2 #+RT6+' *99RD6:+T0S

T&

J+)
'

&

J+&
')

+)

+&

&

I+&

I+)

Ubtuk titik +& sebagai re(erensi adalah titik T& maka " I+& @ '& cos 3 - => 9 2 J+& @ '& sin 3 - => 9 2 I+)@ I+& E ') sin 3 & E ) 2 J+) @ J+& E ') cos 3 & E ) 2

&7)

*9:T9;

: )
+, J+ ,

.
+) TI+) TI+, TI+. TI+/ +. J+. +/ J+/

J+)

+&

R040R0:S6 +& I +) @ D) sin J +) @ D) cos T9T+' I +, J +, I +. J +. I +. J +.

R040R0:S6 +) I +, @ D, sin J +, @ D, cos

R040R0:S6 +, I +. @ D. sin J +. @ D. cos

R040R0:S6 +. I +/ @ D/ sin J +/ @ D/ cos

@ T I + ) E I +, @ T J + ) E J +, @ T I + , E I +. @ T J + , E J +. @ T I + . E I +/ @ T J +. - J +/ 3 %arena
A => 9 2

&7,

%0DUDU%+: '9%+S6 TR+:S$6S669: '6:0S T0R;+D+# 8+R6S 3 8R00: M6*; 2 D+: 8+R6S '6:T+:8 3 0ZU+T9R 2

UJUR

Untuk mengetahui lokasi Transmission 'ines harus berlaku secara internasional yaitu diukur dari jarak garis 8reen !ich dan garis 0Suator , sehingga umum dapat mengetahui dimana lokasi koordinat transmission lines tersebut terhadap garis 8reen !ich 3 ujur2 dan terhadap garis 0Suator 3 'intang 2 . Jang harus diketahui lebih dahulu adalah titik Terminal to!er kemudian setiap sudut deviasinya dengan re(erensi koordinat terminal to!er. Untuk mengetahui geogra(i koordinat terminal to!er maka titik terminal to!er tersebut harus menggunakan salah satu titik re(erensi yang sudah diketahui geogra(i koordinatnya seperti 8unung , $enara T1, dan lain-lain , dari titik ini kita tinggal menambah atau mengurangkan saja .

0ZU+T9R 8J T& 8J/= #I T& 8R00: M6*; #J T&


'

8I /=

#.I+&

+& #.J+&

8I T&

T& #.I+& dan #.J+& #artial coordinates titik +&

#artial *oordinates 3 #I T& dan # J T& 2 #I T& @ ' sin

&7.

#JT& @ ' cos Sehingga geogra(i koordinat terhadap garis green !ich dan 0Suator untuk titik T& adalah " 8.I T& @ 8.I /= E #.I T& 3 Terhadap 8reen Mich 2 8.J T& @ 8.J /= E #.J T& 3 Terhadap 0Suator 2 Setelah didapat letak geogra(i koordinat titik T& maka untuk setiap sudut deviasi sepanjang transmisi dapat ditentukan dengan re(erensi titik T&. VI. ERECTION TOWER Steel To!er terdiri dari banyak potongan-potongan besi siku dengan ukuran sesuai dengan posisinya yang sudah digalvanisir . Untuk memudahkan penyusunan to!er 3 konstruksi to!er 2 maka setiap potongan besi siku harus diberi tanda sebagai identi(ikasi yaitu " type to!er , nomor posisi dan letaknya dikiri ' dan dikanan R
+. ).R

+.&.'

+.&.R

). +. '
+. & ,) . '

&, +.

).

+.=..

&7/

6denti(ikasi mulai dari ujung to!er 3 0arth Mire 2 sampai ke Stub

A.132.R

A.132.L

Untuk memudahkan erection harus dibuat *omposision 'ist untuk setiap type to!er berikut e-tens body dan e-tens legnya , juga untuk kebutuhan bautnya. *omposision list harus benar dan teliti. *ontoh " *9$#9S6S69: '6ST 49R T9M0R TJ#0 + :o. posisi ' R Zuantity 0-t. +E, & & & ) ) ) ) . , ) ) . . / . . /5 < . . =.. . :o. #osisi /5 dan =.. dapat dipasang dikiri atau dikanan. *9$#9S6S69: '6ST 94 9'T T9M0R TJ#0 + 0-t +E5 0-t +E=

)>

S &5

ZU+:T6TJ , I.

&75

&< &5 Dst

)> &<

)I. .I<

@ diameter
S @ panjang baut ST00' J+RD 3 ST00' D0#9 2 *ara penempatan potongan-potongan bagian to!er adalah penting sekali , pengelompokan untuk setiap type to!er harus teliti dan benar , ada dua sistem . pengaturan penempatan potongan-potongan bagian to!er " &. #engelompokan berdasarkan :omor posisi untuk setiap type to!er dalam satu tempat sehingga bila diperlukan tinggal mengambil kebutuhan yang diperlukan sesuai dengan komposisi list nya. %arena to!er type merupakan mayoritas dari jumlah semua to!er , hampir => F to!er type + maka diperlukan tempat yang luas sedang type to!er yang lain tergantung prosentase to!er yang diperlukan , misal type to!er +.R @ / F To!er Type @ ) F, To!er type * @ & F dan seterusnya. *ara pengaturan penempatan potongan dibuat teratur adalah untuk memudahkan pengambilan , sehingga bila diperlukan sebuah to!er type + dapat dilayani selama satu jam dan tidak terjadi kesalahan.

&77

& R . & ' . )R . )' . . . . . . . . . . .

)R

&'

&R

T9M0R TJ#0 +R

T9M0R TJ#0 )'

,R

+./.R T9M0R TJ#0 *

,'

T9M0R TJ#0 +

T9M0R TJ#0 D

T9M0R TJ#0 0
T9M0R TJ#0 44 T9M0R TJ#0 4?=>9

). *ara kedua adalah sistem bundle yaitu beberapa bagian dari satu type to!er diikat menjadi satu dan ini juga masih dikelompokan menurut typenya sehingga bila diperlukan tinggal mengambil beberapa bundle sesuai dengan composision list untuk setiap type to!er misal keperluan satu to!er diperlukan " ) bundle top ) bundle trave ) bundle cross arm ) bundle delta ) bundle body ) bundle stub dst

&7<

Sedangkan pengelompokan mur-baut harus di pisah-pisah dikelompokan menurut ukurannya, setiap ukuran mur-baut ditempatkan dalam suatu peti dan diberi kode nomor ukuran mur-baut tidak boleh dicampur karena akan 20 x 60

:o.)/5 24 x 20

:o. ),&

18 x 40

:o./5)

Dan seterusnya . . . . . membuat bingung. #ada !aktu pengiriman mungkin terjadi kesalahan maka harus dichek mana yang rusak, dan dibuat da(tar untuk dimintakan ke pabriknya demikian juga untuk bagian-bagian yang hilang.

VII. STRINGING Stringing adalah pemasangan konduktor pada to!er. Sebelum stringing dilakukan perlu persiapan yaitu " #engecekan untuk setiap to!er mengenai keadaan pondasi, dan bagian-bagian to!er apakahada yang hilang atau masih kurang atau masih ada kesalahan , dan keadaan bautnya apakah masih lengkap hal ini dinamakan Revision. ila ada kekurangan ambil di steel yard dan segera dipenuhi kekurangan tersebut. Dalam pekerjaan ini konstruksi oleh #elaksana dalam negeri 3 M% 2 dan Supervision oleh Suplyer luar negeri 3 S+0 2 .

&7=

#ada !aktu stringing konduktor tidak boleh menyentuh tanah , karena akan menyebabkan luka dan kotor , bila tegangan kerja sudah dikenakan akan menimbulkan e(ek korona. ila keadaan to!er sudah lengkap kemudian dipasang isolator dan pulley block untuk to!er suspension dan pulley block untuk to!er tension.

#emasangan #ulley lock untuk Suspension To!er

#emasangan #ulley lock untuk Tension To!er

Setelah pulley block dan isolator terpasang kemudian dengan tenaga manusia memasang pilot !ire dari tali nylon dengan memanjat untuk setiap to!er dengan diameter tali \ @ /cm , setelah tali nylon terpasang pada pulley block kemudian disambung dengan steel pilot !ire dengan diameter \ @ &> cm , kemudian tali nylon digulung untuk menarik steel pilot !ire \ @ &> cm , setelah pilot !ire \ @ &> cm terpasang kemudian disambung dengan pilot !ire dengan diameter \ @ )> cm , setelat pilot !ire dengan diameter \ @ )> cm terpasang pada pulley block , kemudian pilot !ire dengan diameter \ @ )> cm disambung dngan konduktor , penarikan konduktor dilakukan per (asa yaitu untuk empat konduktor sekali gus.

&<>

steel rope
&> mm

steel rope yoke


)> mm

nylon rope / mm

%arena konduktor tidak boleh menyentuh tanah maka diperlukan tension , oleh karena itu diperlukan alat pengerem yaitu rake $achine.

Drum *onductor

rake $achine

Ditarik oleh Minch machine

Tension

Setelah selesai pemasangan konduktor pada pulley block kemudian dipasang camelong untuk memasang angker sementara agar konduktor tidak merosot ketanah. Setelah selesai dipasang angker skur sementara kemudian dipasang Deadend *lamp setelah selesai kemudian ditarik pelan-pelan , untuk dipasang pada pada isolator tension to!er kemudian pelan-pelan dilepas , dengan alat komunikasi memberitahu petugas !inch.

&<&

Tension To!er

Deadend *lamp

Suspension To!er

Suspension To!er

Minch

*amelong

%onduktor

*amelong

Skur darurat +nker #emberat

Skur +nker #emberat

*ara penarikan setiap ,>>> meter, setelah selesai berikutnya adalah sama ,>>> meter setelah selesai kemudian konduktor disambung , setelah selesai penyambungan angker darurat dilepas konduktor telah tersambung. 1. D64' S3+3*1, .+, W*,/8 T&6'*,+0 Dalam stringing yang paling sulit adalah menentukan drum station dan !inch terminal , karena diperlukan tempat yang datar dan luas dan memungkinkan dalam transportasi peralatan dan material , karena untuk stringing ,>> meter diperlukan &) drum konduktor, ) drum earth !ire , brake machine dan lain-lain, yang semuanya itu cukup besar dan berat, dalam hal ini penempatan drum station dan !inch terminal dapat dilihat dari gambar pro(ile. 2. P&7&6?++, )36*,5*,5 Urutan pekerjaan striging adalah sebagai berikut " ).&. Transportasi material yang diperlukan ke lokasi drun station " 0arth !ire drum *onductor drum 6nsulator #ulley block Minch Dan peralatan stringing lainnya.

%arena jumlah material cukup berat dan besar maka perencanaan untuk penempatan harus benar dan tepat.
&<)

).). #enarikan 3 pull out 2 dari drum earth !ire dan conductor ke puncak to!er , dan bila penarikan lebih dari single pulled 3 ,>>> meter 2 maka diperlukan jointing ).,. Tensioning dan Sagging Tensioning adalah memberikan tegangan tarik pada konduktor pada porsinya 3 benar 2 yaitu sesuai dengan 0DT tension Sagging adalah pengaturan sag untuk setiap span harus benar, tensioning dan sagging dilakukan untuk setiap section. )... Sectioning dan *lamping Sectioning adalah stringing untuk to!er tension ke to!er tension *lamping adalah memindahkan konduktor dari pulley block ke suspension clamp. Tension dilakukan untuk setiap section untuk tension sementara sebelum clamping kurang dari &<>> kg dan sagging mendekati betul 3temporary sagging2 untuk (inal paling sedikit adalah setelah dua hari karena kemungkinan masih tertjadi perubahan pada konduktor dan (inal tension dilakukan untuk setiap section.
S T S S T S S S S T S S

section
,>>> m

section
Temporary tension

Minch terminal

Drum station

Drum station

#ada !aktu mau memotong konduktor harus diberi tanda , juga saat memindahkan dari pilley block ke suspension klem harus diberi tanda. )./. #emasangan spacer dan pentanahan konduktor

&<,

%arena konduktor telah diisolasi dari tanah maka harus ditanahkan , karena adanya muatan elektro statis konduktor akan bertegangan , oleh karena itu konduktor harus ditanahkan untuk keamanan pekerja. #emasangan spacer menggunakan sepeda dan jumlah spacer tergantung dari panjang span, spacer mempunyai ukuran .> - .> cm ).5. pemasangan (itting , (inal revision , dan melepas pentanahan. 4itting " - +nti panjat $onotoring 3 tanda peringatan2 Damper anti getaran 4inal number o( to!er #osisi (asa

Dalam proyek ini tidak menggunakan damper karena pada spacer sudah dilengkapi dengan karet peredam getaran.

%aret peredam

Setelah pemasangan (itting selesai kemudian melepas pentanahan. ).7. #engukuran tahanan tanah kaki to!er Tahanan tanah diukur karena tahanan tanah berbeda-beda , bila tidak cukup dengan pipa maka dibuat dengan plat strip yang ditanam dalam tanah yang dihubungkan antara to!er dengan to!er, tahanan tanah A )> 9hm adalah tidak baik

#ipa

#lat strip

&<.

+da kalanya menggunakan plat strip diputarkan disekeliling to!er

#entanahan dilakukan sebelum stringing. 3. C+6+ P&0+7)+,++, S36*,5*,5 #ertama kita tarik tali nylon dengan tenaga manusia memanjat setiap to!er 3 (asa & 2 setelah selesai kemudian diputar ke (asa ) sekalian menarik steel rope setelah selesai nylon diputar pada (asa , dan steel rope )sekaligus menarik steel rope

@&> mm

@&> mm diputar pada (asa

@)> mm setelah selesai kemudian disambung

dengan konduktor yang akan ditarik setelah selesai penarikan konduktor (asa & dam
4asa ,

4asa )

:ylon

Steel @ &> mm
4asa &

%onduktor

Steel @ )> mm

posisi steel rope @)> mm pada (asa ) dam steel rope

@&> mm pada (asa , kemudian dapat dilakukan

penarikan konduktor (asa ) dan sekali gus steel rope dan siap untuk menarik konduktor (as ,.

@)> mm diputar untuk (asa ,

&</

rake machine juga digunakan untuk steel rope untuk menghindari rumah atau benda-benda lain.

@&> mm dan @)> mm karena

#enarikan dapat dilakukan " - single pulley ,>>> meter - double pulley 5>>> meter 3 satu sambungan 2 - triple pulley =>>> meter 3 dua sambungan 2 #enyambungan dilakukan di drum station , dalam penarikan harus dilengkapi dengan alat telekomunikasi antara drum station dengan !inch terminal untuk memberitahu tarik , kendor , brake dan lain-lain. #entanahan " #entanahan sepanjang & km dari Substation 3862 harus dibuat continuous yaitu antara

& km

& km

to!er ke to!er sepanjang & km #engukuran tahanan tanah sebelum stringing karena setelah stringing pengukuran bukan harga yang sebenarnya karena sudah ada earth !ire , batas tertinggi tahanan tanah adalah )> ohm . ila tahanan tanah lebih dari )> ohm harus ditambah elektroda pentanahan sedangkan bila kurang dari ) ohm pentanahan dengan stub sudah cukup tanpa elektroda pentanahan . Dalam proyek ini harga tahanan tanah <> F adalah ) 9hm, bila tahanan tanah lebih dari )> 9hm dibuat pentanahan radial.

&<5

4. S&/3*1, Jang dikatakan section adalah antara to!er tension keto!er tension kerikutnya karena " Tension sama 0Suivalent span sama 1irtual span pada cartenery sama

5. S+55*,5 #engaturan saggging yaitu dengan pengaturan tension , pengukuran sagging dilakukan pada suhu kerja , sedangkan curva diambil pada suhu ma-imum ./ 9 * , sedangkan penarikan adalah pada suhu kerja ,> 9 * sagging berarti diambil antara suhu &/ 9 * s?d ./ 9 *, perbedaan suhu mengakibatkan perbedaan sag .

&/o *

P ,>o * ./o *

$isal ma-imum temperature S @ )&,& m $inimum temperature S @ &7,= m #erbedaan sag @ ,,) m

&<7

Toleransi sag adalah satu kali diameter konduktor atau ma-imum t @ ) untut setiap derajat kenaikan suhu 9leh karena itu penentuan sag dengan menggunakan list. Stringing table o( sagging Span to* &/o* &5o* &7o* &<o* &=o* " " ,>o* ./o* &-) &7.= &<.& &<.)/ &<.,) )-, ,-.

konduktor

&=.>> )&.&&

#erbedaan sag dipengaruhi oleh perbedaan suhu maka harus diperhitungkan untuk setiap derajat untuk setiap span . Untuk satu section cukup diukur satu span saja dengan sendirinya yang lainpun betul ,

$in 8. * . ,>> m 7>> m ,>> m

misal kita dapatkan span yang cukup banyak maka pengukuran dilakukan untuk beberapa span untuk koreksi. #engukuran span tidak pernah dilakukan pada span dekat tension to!er karena konduktor masih berubah pada saat ditarik ila menjumpai span seperti diba!ah ini

&<<

erat konduktor cenderung menjurus ke span terbesar sehingga pengukuran sag dilakukan pada sag dengan span terbesar , sehingga ground clearance minimum tidak kurang dari &/ meter , akan tetapi pada span terkecil tidak diperlukan pengukuran lagi karena sag menjadi kecil dan gground clearance menjadi lebih besar dan akan lebih aman , #ada !aktu melakukan pulling out conduktor tension dibuat lebih dari 0DT yaitu sebesar )> F dari 0DT selama &/ menit , ini adalah bagus untuk sag yang akan datang , kemudian dikendorkan diba!ah sedikit dari 0DT. #enarikan konduktor over tension selama &/ menit dimaksudkan agar strand 3 puntiran bagian-bagian konduktor 2 agar mapan , setelah itu dikendorkan dan dibiarkan selama paling tidak dua hari kemudian baru dapat dilakukan sagging. $isal 0DT @ &<>> kg , )> F 0DT @ )&5> kg selama &/menit kemudian dikendorkan sedikit dari 0DT misal @ &7>> %g salama dua hari baru disagging. 6. P&,54746+, )+55*,5 ; 6nstrument untuk mengukur sagging adalah teodolit khusus yaitu teodolit kakatua yang dapat dibautkan pada besi to!er 3 #arot Theodolit2 . #etugas sagging dilengkapi dengan sarana telekomunikasi untuk meminta pada petugas !inch terminal untuk mengendorkan atau menarik konduktor sampai didapat sagging yang tepat dalam keadaan balanche , kemudian pada tension diberi tanda untuk pemotongan , begitu juga pada suspension insulator juga diberi tanda untuk memindahkan dari pulley block ke suspension clamp.

*ara pengkuran sagging " &. ila kita dapatkan satu span yang dapat melihat sag diantara to!er ke to!er " *ontoh " $isal pada saat pengukuran sagging suhu menunjuk ,>o * pada thermometer dari tabel dapat dilihat , masal pada span )-, dibaca sagging &= m

&<=

t @ &/ o * &= m &= m &= m

t @ ,> o *
6nstriment dilengkapi dengan telekomunikasi

t @ ./ o *

Sta(( yang dipasang horisontal sebagai sasaran 3 target 2

). bila kita dapatkan lokasi yang tidak rata dimana dari satu to!er tidak dapat melihat to!er yang lainnya. 3 ).a. 2 ).b 3 *ara yang lebin baik 2
+-, @ ,5,/m $isal pada suhu )= * didapat S @ ,. m
o

S E I @ ,5,/ m

+ E , E I @ .),/m
&m

I @ ,,/ m ,. m

d @ D?) - - @ D?) - d -@T?pD

;arus didapatkan untuk pengukuran sag *ara ini terlalu repot

S E I @ ,7,/ m

@ perbedaan tinngi to!er diketahui S

s
d d

instrument

D?)
tg @ D

D?) D

,. Reduced ;orisontal Sag -@T.?p.D d @ D?) B 3 T ?p.D 2

&=>

s @ d)p ? <T

atau

a @ X D?) - 3 T ?p.D 2Y ).p <T

T @ Tension @ De((erensi level p @ erat konduktor ? meter Untuk pengukuran sag yang kita butuhkan adalah s 3 sag dengan span )d 2 yaitu dengan menempatkan unstrument sejauh s dari posisi konduktor dengan sudut => inklinasi ila ingin mengetahui RS 3 Reduced Sag 2 adalah " T ? 3 D?) B - 2 @ ? D t @ X 3 D?) B - 2 Y ? D RS @ s E t
o

*heks (ormula

&=&

&

a
a ) a )
@

@ >

a )
@

T. p. a

a )

a?)

a
@ S @ a)p
<T

. T p.a?) a)p
<T
@

@ S @

a?)

a)p

p.a?)

<T

a @a <
)

a @>
.

4ormula untuk bermacam-macam sag

S& @ m . n . p
s& s

)T

*
#ada saat sag ma-imum adalah m @ n sehungga m @ T * n@T*

S& @ m . n . p
)T

S @ T * . T *. p
)T

S& @

*)p <T

.. Dengan $enentukan Target U 6nstrument ;orisontal $enyinggung *atenery

&=)

9((set
+ E 5 E >,,> ; @ .&,,>

+ E , - >,)> E&,E&,E&,E& ;@ ,=,<> @./-,=,<> @ /,) m ./ m

@./-.&,,> @ ,,7> m

target instrument *ara ini kurang tepat tetapi se!aktu !aktu dapat digunakan

erdasarkan pengalaman maka pada saat selesai sagging kemudian diberi tanda kemudian pada saat clamping , suspension clamp tidak dipasang persis pada tanda tetapi bergeser kurang lebih )/ cm sehingga pada saat suhu dingin isolator tidak miring. #enyebab miring ini tiada seorangpun tahu,

&=,

esarnya pergeseran dari tanda adalah tergantung dari de(erensi level dari to!er tension , penentuan $ark o((set berdasar pada list. /. Dengan menempatkan instrument kira-kira ditengah-tengah span yang akan membentuk dua garis singgung pada catenery dengan sudut & dan ) P&,54746+, )+55*,5 '+C*'4' #engukuran sagging ma-imum adalah jarak vertikal antara dua garis sejajar yaitu satu garis antara dua tempat kedudukan konduktor pada to!er dan garis yang lain adalah garis singgung cartenery.

T ;

S
S $a-

&

instrument

Tg @ - .S E <S ] ; E XD?.S3.; E DT2 - ;3D-; 2Y[ D D) Tg @ - .S E <S ] ; - XD?.S3.; E DT2 - ;3D-; 2Y[ D D)

7. C0+'-*,5.

&=.

Sebelum diakukan clamping pada suspension to!er yaitu setelah pengukuran sagging kemudian pada konduktor diberi tanda untuk menempatkan konduktor pada suspension clamp jamgan sampai salah atau bergeser . Untuk section yang datar hal ini tidak menjadi masalah karena posisi pada suhu dingin atau panas tidak berubah , tetapi bila pada span yang berturut-turut mempunyai perbedaan level yang cukup besar maka bila sagging selesai kemudian dilakukan clamping pada suhu dingin kedudukan konduktor akan berubah sehingga isolator akan kelihatan miring. 8. %1*,3 Joint adalah penyambungan antara konduktor dengan konduktor , joint paling baik adalah ditempatkan ditengah B tengah span karena getaran ditengah span adalah yang

paling kecil. Joint tidak boleh dilakukan pada "


*ompreesion joint untuk steel

:o Joint

>,& D

>,& D

Steel *onductor

*ompression joint untuk +*SR

*onductor

Dekat dengan tension *lamp 3 span yang ada tensionya 2 Dekat dengan sepersepuluh dari suspension clamp 3 >,& D 2

&=/

#ada span yang crossing dengan " Jalan Rel kereta api Transmission line yang lain %abel telepon angunan lainnya.

Joint merupakan titik terlemah dari sepanjang konduktor.

+rah pengepresan

+rah pengepresan

Di pres dari tengah kepinggir

#engujian sambungan dipotong kemudian dilihat penampangnya bila penampangnya masi( tidak ada celah berarti sambungan baik tapi bila masih ada celah sambungan tidak baik

#enampang sambungan yang baik

#enampang sambungan yang tidak baik

#enyambungan konduktor harus diperhatikan cara pengepresan yaitu dari tengah kearah keluar , kemudian diambil satu sampel untuk dilakukan pengujian , yaitu dengan cara dipotong kemudian dilihat penampangnya , bila penampangnya masi( tidak ada celah berarti hasil penyambungan baik tetapi bila penampang sambungan masih terdapat celah-celah kecil atau masih terlihat bentuk-bentuk urat konduktor berarti penyambungan tidak baik. 9. %4'-&6

&=5

#anjang Jumper "


.m .m I@ . &<> '@.-I-J D S tg @ )S D?) ' J J@ . &<>

&

.m

.m

.m ' ) .m tg @ D tg @ )S D?) .m

' @ .

.m ) <S) '@DE - E )D ,D

' I @ . &<> ' @ . - )I ' @ . - ) ] I@ .I &<> .I &<> [

S& S

,.)S 3 jumper dengan sedikit tension 2 &=7 3 )S 2) . # S& @ <T

'& @ )S E

<S&

'@ S Xjumper tanpa tension2

Ditambah )?)D bila ada de(erensi level sedangkan bila tidak ada de(erensi level dapat menggunakan rumus VIII. CROSSING *rossing adalah apabila suatu transmosi sampai pada persilangan dengan sesuatu " *rossing dengan " Jalan - Transmisi lain - Rel kereta api - Telepon - Sungai - #ipa 9leh karena itu bila menjumpai crossing dalam penggambaran pro(ile harus teliti dan hati-hati , harus diperhatikan bah!a " - 'ebar transmission line adalah )) meter Side slope tanah && meter dari *entre 'ine

&=<

ss

ss

Tinggi ; diukur dari *entre 'ine 'evel crossing diukur dari *entre 'ine %edalaman diukur dari *entre line Side slope dari puncak ; untuk transmisi lain dan telephon *learance dari side slope Sudut crossing 'ateral norisontal clearance

&==

$inimum clearance tergantung dari sudut crossing juga tergantung dari side slope

D &&m

&& m *'

$in . 0.* ss ;

'ateral horisontal clearance

*learance

&& m && m

d @ D sin d @ ;orisontal lateral clearance I . FINAL REVISION 4inal revision adalah dimana keadaan transmisi siap di energiNed 3 dioperasikan 2 untuk itu perlu dilakukan "
)>>

&. $elepas semua temporary earthing ). *heking semua elektrical clearance 3 harus baik ? sa(e 2 jumper dan suspension asemble pada building , menara dan lain-lain

,. *heking semua ground clearance untuk setiap span .. ;arus bersih sepanjang route dari sisa Bsisa pekerjaan , bekas haspel , kotak dan lain-lain. Setelah selesai kemudian dilakukan serah terima . "AINTENANCE Untuk transmisi 0;1 sebetulnya tidak ada pemeliharaan , tetapi hal-hal yang perlu diperhatikan atau yang harus mendapat perhatian adalah " &. Transmission lines harus bebas dari pepohonan 3pemeliharaan memotong pohon2 ). 6nsulator harus bersih tidak kotor , karena di 6ndonesia cuaca cukup bagus banyak hujan dan angin dengan sendirinya insulator tercuci 3 tidak perlu pemeliharaan insulator 2 ,. #emeriksaan konduktor secara kontinyu apakah ada yang mekar , bila ada yang mekar maka perbaikannya dilakukan dengan repair sleeve .. Route harus dilakukan inspection secara *ontinu /. 5. ila ada konduktor yang mekar perbaikannya dilakukan diatas , konduktor tidak diturunkan yaitu dengan menggunakan sepeda. ila ada konduktor yang putus penyambungannya dilakukan dengan menurunkan konduktor beberapa span dan perbaikannya dilakukan diba!ah. 7. #emeriksaan baut to!er harus sering dilakukan , apakah ada yang kendor atau hilang. <. ila ada karat atau korosi dan ada bagian-bagian yang luka 3galvanis mengelupas2 harus segera dilapis dengan galvanis cair =. #eriksa semua pentanahan to!er masih baik atau tidak dan apakah ada yang hilang.

)>&

&>. #eriksa daerah 3 lokasi 2 disekitar to!er apakah ada bagian tanah yang longsor atau terkena erosi , hal ini harus selalu diperiksa karena sangat berbahaya.

)>)

Anda mungkin juga menyukai