Anda di halaman 1dari 11

Daerah Rawan Longsor di DAS Tondano menggunakan metode raster based overlay

oleh : Erwin Hardika Putra, SHut

A. PENDAHULUAN
Latar Belakang Seiring datangnya musim hu an, di!rediksi akan ter adi "er"agai "en#ana alam. Salah satu "en#ana yang terkait !ada saat terse"ut adalah "en#ana longsor. Ben#ana longsor sering ter adi di $ndonesia dan "anyak memakan kor"an iwa dan harta. Pemetaan daerah rawan longsor di!erlukan untuk mem"erikan in%ormasi awal dan meminimalisir dam!ak "en#ana longsor. Pada tulisan ini akan di"ahas "agaimana mengidenti%ikasi daerah rawan longsor "erdasarkan %aktor&%aktor !enye"a" longsor menggunakan teknik '$S. Se#ara s!esi%ik, ka ian daerah rawan longsor dilakukan !ada DAS (ondano, karena meru!akan DAS Prioritas $ di Pro)insi Sulawesi Utara. (u uan (u uan dari !em"uatan estimasi daerah rawan longsor adalah untuk : *. +enentukan metode yang te!at dalam menghasilkan !eta daerah rawan longsor ,. Se"agai "ahan a#uan dalam menentukan daeah rawan longsor !ada daerah yang lain.

3. +em!erkenalkan metode raster based processing untuk !emetaan daerah


rawan longsor untuk kemudian da!at didiskusikan kem"ali. -. +endeskri!sikan %aktor&%aktor yang di!erhitungkan dalam !emetaan daerah rawan longsor dan deskri!si tentang longsoran.landslide. Deskri!si Longsor Proses longsoran itu sendiri di!i#u oleh #urah hu an yang tinggi dan kondisi geologis to!ogra%is daerah terse"ut yang memang men adikan rentan terhada! longsor /0ilo!o, ,1123. Le"ih lan ut Sartohadi /,1123 men elaskan "en#ana longsor terse"ut umumnya terkait erat dengan datangnya musim hu an dan ke adian gem!a "aik tektonik mau!un )ulkanik dan sesar akti%. Sehingga longsor ter adi da!at terkait atau tidak sama sekali dengan musim hu an. 'erakan longsor diartikan !roses "er!indahnya se umlah "esar massa "atuan dan atau tanah dari lereng "agian atas ke "agian lereng yang letaknya le"ih rendah karena !engaruh gra)itasi "umi. Adanya hal&hal lain yang menum!ang dan atau terda!at di dalam massa "atuan dan atau tanah se!erti )egetasi, tim"unan material tam"ang, !emukiman, dan lain&lain da!at meningkatkan kerawanan longsor. Hal lain yang tidak kalah !enting dalam longsor adalah karakteristik material yang men#aku! enis "atuan, karakteristik tanah, dan kondisi geologis.

2
Be"era!a !enelitian telah dilakukan untuk mengestimasi daerah rawan longsor "erdasarkan %aktor&%aktor !emi#unya se#ara logis. Esmali dan Ahmadi /,1143 menye"utkan "ahwa %aktor&%aktor yang memi#u gerakan longsor adalah %aktor litologi, kelerengan, !enggunaan lahan, %aktor alan, !resi!itasi, Altitude /ketinggian di atas !ermukaan laut3, dan arah lereng /as!e#t3. 5elarestaghi /,1143 le"ih llan ut mengemukakan %a#tor&%aktor !emi#u gerakan longsor adalah Altitude, kelerengan, geologi, !enggunaan lahan, !resi!itasi, arak dari alan, arak dari !atahan.sesar. Sartohadi /,1123 men elaskan %aktor&%aktor !emi#u terse"ut adalah kelerengan, tingkat !ela!ukan "atuan, struktur !erla!isan "atuan, tekstur tanah, solum tanah, dan kelas !enggunaan lahan. Selan utnya 6amakrishnan et.al /,1123, men elaskan %aktor !emi#u ke adian longsor adalah kelerengan, kom!osisi mineral dan struktur "atuan, kandungan air dalam tanah, serta %aktor ke!adatan lalu lintas !ada daerah lereng ter al. (i!e&ti!e longsoran +enurut 7ernes /*89-3 dalam Sartohadi /,1123 terda!at : ti!e longsoran tanah, yaitu atuhan /%all3, ro"ohan /to!!less3, longsoran /slides3 yang terdiri atas longsoran "er!utar /rotational slides3, dan longsoran lurus /translational slides3, melem!ar ke sam!ing /lateral s!reads3 dan aliran /%lows3, dan longsoran kom!leks /#om!le; slides3. (i!e atuhan /%alls3, !ada umumnya di um!ai !ada lereng&lereng "ukit dengan sudut lereng yang sangat #uram mendekati tegak. (i!e atuhan umumnya ter adi !ada "atuan keras yang telah mengalami !ela!ukan se!an ang retakan&retakan yang ada !adanya dan sering di!i#u oleh adanya gem!a, !emotongan lereng yang kurang mem!ertim"angkan kaidah&kaidah geoteknik, dan kadang&kadang oleh %aktor iklim. (i!e ro"ohan se!erti halnya !ada ti!e atuhan sering "erkaitan dengan !erla!isan "atuan antara "atuan yang resisten !ada "agian atas dan "agian yang kurang resisten !ada "agian "awah. 6o"ohan sering uga di um!ai !ada daerah kanan& kiri sungai yang diaki"atkan karena adanya !roses !enggerusan "agian "awah. (i!e slides adalah ti!e yang !aling "anyak di um!ai !ada daerah yang telah mengalami !ela!ukan lan ut. (i!e ini da!at di um!ai !ada kondisi lereng #uram hingga sedikit miring dan di#irikan adanya "idang gelin#ir yang umumnya meru!akan "idang retakan dalam tu"uh "atuan atau tanah. Proses ke adiannya "erkaitan dengan ke"eradaan musim !enghu an yang da!at ter adi !ada awal, tengah, mau!un !ada akhir musim !enghu an. Hal terse"ut "erkaitan dengan kedalaman dari "idang gelin#ir /slickensides3. (i!e aliran "er"eda dengan ti!e longsoran dalam hal kadar air dari material yang terangkut. Pada ti!e ini kadar airnya mendekati enuh sehingga !er!indahan materil yang mengalami longsor le"ih menyeru!ai aliran. B. +E(<D<L<'$ Areal 5a ian

3
Areal ka ian dilakukan !ada DAS (ondano Sulawesi Utara. DAS (ondano terletak di u ung utara semenan ung Sulawesi Utara !ada ketinggian antara 1 = *.22: meter di atas !ermukaan laut /m d!l3. Se#ara geogra%is DAS (ondano terletak di antara *o1>? &* o4*? Lintang Utara dan antara *,-o-2? = *,2o1,? Bu ur (imur meman ang dari Selatan ke Utara. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan adalah "eru!a !eta&!eta, yaitu : *. Peta 'eologi dan Potensi Bahan 'alian tahun *882 De!artemen Pertam"angan dan Energi. ,. Peta Landsystem 6e!!rot tahun *88> 4. Peta 6u!a Bumi $ndonesia tahun *88* -. Peta @enis (anah /re)iew 6(L DAS (ondano, tahun ,1143 2. Data #urah hu an /re)iew 6(L BPDAS (ondano, tahun ,1143 :. Peta Penggunaan Lahan "erdasarkan inter!retasi #itra satelit tahun ,11,. Sedangkan alat yang digunakan "eru!a se!erangkat PA /Personal Aom!uter3, so%tware Ar#)iew '$S 4.4, S!atial Analyst, 4D Analyst, 'rid Analyst. +etode 5a ian Pemetaan daerah rawan longsor da!at dilakukan dengan metode sistematik dan non sistematik. +etode sistematik dilakukan untuk sur)ei detail dimana ham!ir seluruh daerah sur)ei dilakukan !enge#ekan langsung se#ara merata. Pelaksanaannya di"agi ke dalam grid&grid dan setia! grid dilakukan !engukuran karakteristik lahan yang "erkaitan dengan gerakan massa. +etode ini meru!akan metode kon)ensional yang mem"utuhkan waktu yang lama dan "iaya yang mahal. +etode non sistematik da!at dilakukan karena minimumnya umlah !engamatan di"andingkan metode sistematik. Untuk da!at melaksanakan metode ini "iasanya telah tersedia sur)ei&sur)ei terdahulu yang "erkaitan dengan !roses longsor dan dilengka!i dengan !eta&!eta !endukung. $n%ormasi yang di!erlukan "eru!a !eta kontur, !eta geologi, !eta landsystem, !eta !enggunaan lahan, !eta tanah, !eta iklim /#urah hu an3. Dari !eta&!eta terse"ut dilakukan teknik overlay dan skoring dengan "antuan so%tware '$S. Dalam ka ian ini, dilakukan analisa data "erdasarkan data yang tersedia dengan mem!erhatikan %aktor = %aktor di!erhitungkan disini adalah : !emi#u ter adinya longsor. Baktor&%aktor yang

1. Baktor kelerengan /slope factor3 2. Baktor geologis /geologic factor3 3. Baktor litologis (lithologic factor3 4. Baktor #urah hu an /precipitation factor3 5. Baktor !atahan /fault factor3

4 6. Baktor alan /road factor3 7. Baktor !emukiman di lereng #uram /settlement factor3 8. Baktor !enggunaan lahan /landuse factor3 9. Baktor tekstur tanah /soil texture factor3 menggunakan !endekatan enis
tanah +odel !erhitungan dalam estimasi daerah rawan longsor dilakukan dengan menggunakan raster based processing !ada so%tware ArcView 4.4, dengan ekstension 3d Analyst, Spatial Analyst, Grid Analyst. +odel estimasi daerah rawan longsor di"angun dengan odel !uilder menggunakan metode Arithmatic "verlay Analysis. 5arakteristik Lahan Baktor kelerengan Baktor geologis Baktor litologis Baktor #urah hu an Baktor !atahan Baktor alan Baktor !emukiman di lereng #uram Baktor !enggunaan lahan Baktor tekstur tanah /!endekatan enis tanah3 Bo"ot 4 , , * * * * * * (a"el *. Pem"o"otan skoring estimasi daerah rawan longsor

Se#ara elas da!at dilihat diagram alir ker a "erikut ini :

Peta 'eologi Peta Landsystem Peta @enis tanah Peta Penggunaan Lahan Peta (o!ogra%i Peta $klim Dikon)ersi dalam "entuk grid.raster /untuk !eta to!ogra%i di"uat DE+3

Digitasi

5lasi%ikasi Baktor Pemi#u Longsor

Pem"uatan model estimasi longsor dengan +odel Builder

Peta estimasi daerah rawan longsor

'am"ar *. Diagram alir estimasi daerah rawan longsor

Hasil dari estimasi longsor ini diklasi%ikasikan men adi 2 kelas. Caitu kelas longsor sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, sangat tinggi. Pem"agian kelas ini dengan melihat se"aran nilai yang dihasilkan dari !erhitungan kemudian di"agi se#ara merata men adi 2 "agian. Dalam studi kasus di DAS (ondano se"aran nilai da!at dilihat !ada (a"el ,. (a"el ,. 5lasi%ikasi daerah rawan longsor 5lasi%ikasi daerah rawan longsor Sangat rendah 6endah Sedang (inggi Sangat tinggi Baktor 5elerengan Baktor kelerengan meru!akan %aktor kun#i dalam !emi#u longsor, karena walau!un se#ara geologis, meteorologis, !edologis termasuk "eresiko tinggi ika kelerengan tidak terlalu #uram maka tidak akan ter adi longsor. Nilai 2 = *,.: *,.: = ,1., ,1., = ,>.9 ,>.9 = 42.42.- = -4

6
(a"el 4. 5lasi%ikasi %aktor kelerengan 5elas Lereng * , 4 2 Baktor Aurah Hu an +enurut 5elarestaghi /,1143, "esarnya #urah hu an tahunan yang termasuk !emi#u longsor adalah D 821 mm. Pada DAS (ondano "esarnya #urah hu an !ada "e"era!a stasiun !engamat hu an adalah ,>49 mm di 5ayuwatu dan ,-19 mm di Airmadidi *9-* mm di (ondano, *-44 mm di 5akas, *>,8 mm di Luaan, *--, mm di 6em"oken, *>,1 mm di (ela!, dan ,4:4 mm di Noongan /Data 6e)iew 6(L DAS (ondano, ,1143. Sehingga da!at dikatakan untuk %aktor #urah hu an, seluruh daerah DAS (ondano memiliki #urah hu an yang tinggi se#ara merata. Sehingga tidak dimasukkan dalam !erhitungan daerah rawan longsor. Baktor 'eologis Berdasarkan data Peta 'eologi dan Potensi Bahan 'alian Sulawesi Utara tahun *882 De!artemen Pertam"angan dan Energi, DAS (ondano memiliki - klasi%ikasi geologi, yaitu : 5elerengan /dalam dera at3 1&9 9&*2 *2&,2 ,2&-2 D-2 Skor * , 4 2

(a"el -. 5lasi%ikasi geologis DAS (ondano 5lasi%ikasi @enis 'eologis Batuan Es E) E() Batuan Sedimen Batuan 'unung A!i Batuan 'unung A!i Batuan 'unung A!i Periode !em"entukan Pleistosen Holosen Pleistosen& Pliosen Deskri!si Enda!an Danau dan Sungai (ua F !asir, lanau dan lem!ung Batuan 'unung A!i +uda : la)a. "om, la!ili, dan a"u (u% (ondano, tu% la!ili, "reksi dan la)a "ersi%at andesit "anyak mengandung !e#ahan "atu a!ung Breksi, aglomerat, tu% dan la)a, "ersi%at andesit "asalt, mengandung sisi!an "atu!asir, "atulanau ser!ih dan "atugam!ing. Skor * , 4

(m)

+iosen (engah

7
+enurut 0ilo!o dan Agus /,1123, "atuan %ormasi andesit dan "reksi meru!akan %aktor !emi#u ter adinya longsor karena si%atnya yang keda! air. Sehingga "atuan yang "ersi%at andesit dan "reksi terse"ut da!at di adikan se"agai "idang gelin#ir untuk ter adinya longsor. Dalam keadaan enuh air !ada musim hu an, ditam"ah dengan tekstur tanah lem!ung !asiran maka !ada daerah yang memiliki "atuan induk "ersi%at andesit men adi rawan longsor. Baktor Litologis Baktor litologis dida!at dari !eta Landsystem 6e!!rot tahun *88>. Baktor ini meru!akan %aktor tam"ahan yang mendukung %aktor geologis. DAS (ondano memiliki klasi%ikasi %aktor litologis, yaitu : (a"el 2. 5lasi%ikasi Litologis 5lasi%ikasi Litologis Alu)ium muda, "erasal dari #am!uran enda!an muara dan enda!an sungai Alu)ium, enda!an ki!as alu)ial, alu)ium muda "erasal dari enda!an gunung Alu)ium, enda!an ki!as alu)ial, kolu)ium (e%ra "er"utir halus, alu)ium muda, "erasal dari enda!an gunung "era!i (e%ra "er"utir halus, te%ra "er"utir kasar Andesit,"asalt, te%ra "er"utir halus, te%ra "er"utir kasar Andesit, Basalt Baktor !atahan /Bault3 Baktor !emi#u ter adinya longsor yang "erasal gerakan !atahan tektonik dimasukkan dalam model estimasi ini. 5arena menurut Sartohadi /,1123 longsor ter adi "ukan hanya terkait waktu musim hu an teta!i uga %aktor tektonis. +enurut 5elarestaghi /,1143, arak o!timal yang ter!engaruh oleh adanya !atahan dalam ter adinya longsor adalah se auh 2.111 m. Peta lokasi !atahan /%ault3 "erasal dari !eta 'eologi dan Potensi Bahan 'alian. Ada!un !engkelasannya, yang termasuk dalam "u%%er 2.111 m di"eri nilai *, sedangkan diluar "u%%er di"eri nilai 1. Baktor alan @alan meru!akan daerah yang rawan terhada! longsor a!a"ila "erada !ada lereng yang #uram. Pengkelasan alan dilakukan dengan melakukan "u%%er se"esar *21 m. 5emudian dio)erlaykan dengan !eta kelas lereng. Bu%%er alan yang termasuk !ada kemiringan D,2 di"eri nilai * sedangkan yang diluar di"eri nilai 1. Baktor !emukiman Pemukiman meru!akan daerah yang rawan terhada! longsor a!a"ila "erada !ada lereng yang #uram. Pengkelasan alan dilakukan dengan melakukan o)erlay dengan !eta kelas lereng. Pemukiman yang termasuk !ada kemiringan D,2 di"eri nilai * sedangkan yang diluar di"eri nilai 1. Skor * * * , , 4 -

8
Baktor Penggunaan Lahan Penggunaan lahan uga mem"erikan andil dalam kerawanan longsor. Dalam "er"agai !enelitian, %aktor !enggunaan lahan di!erhitungkan. Pada DAS (onano terda!at "e"era!a klasi%ikasi !enggunaan lahan, yaitu : (a"el :. 5lasi%ikasi Penggunaan Lahan 5lasi%ikasi Penggunaan Lahan Hutan lahan kering !rimer Hutan lahan kering sekunder Semak.Belukar Perke"unan Pertanian lahan kering Pertanian lhn kering #am!ur semak Sawah Pemukiman Baktor (ekstur (anah Baktor tekstur tanah "er!eran se"agai !emi#u longsor dalam kaitannya dengan kondisi geologis yang ada. (anah "ertekstur lem!ung "er!asir dan dikom"inasikan dengan "atuan induk "ersi%at andesit, "asalt, atau "reksi, serta dengan kemiringan yang #uram, maka akan men adikan daerah terse"ut rawan longsor. (anah "ertekstur !asir "er!eran dalam meningkatkan in%iltrasi tanah. @ika tanah dalam keadaan enuh air, massa tanah akan men adi le"ih "erat. Di DAS (ondano terda!at "e"era!a enis tanah, yaitu : Skor * * , , 4 4 -

(a"el >. 5lasi%ikasi (anah /deskri!si enis tanah dari Siswomartono, *8983 @enis (anah 6egosol Deskri!si (anah dari kelas aGonal tan!a horison genetik tertentu dan yang "erkem"ang dari atau de!osit mineral lunak tak kukuh lagi dalam, se!erti !asir, loess, atau hanyutan glasial @enis tanah Gonal termasuk tanah yang ter"entuk di "awah kondisi lem"a", tro!ik, "erhutan serta di#irikan oleh !er"andingan silika&seskuioksida yang rendah dalam %raksi lem!ung, ka!asitas !ertukaran "asa yang rendah, akti)itas lem!ung yang rendah, kandungan mineral !aling !rimer yang rendah, kandungan unsur&unsur terlarut yang rendah, dan dera at sta"iitas agregat yang tinggi, "iasanya "erwarna merah. Suatu kelom!ok Gone tanah "erwarna gela! yang tinggi "ahan organiknya yang "erkem"ang dalam de!osit a"u )ulkanik. @enis tanah dari tatanan intraGonal tanah lem!ung gela!, yang dikem"angkan dalam kondisi iklim yang sangat "er)ariasi teta!i "iasanya dengan musim&musim kering dan hu an se#ara (ekstur 'eluh !asiran Lem!ung de"uan Skor -

Latosol

Andosol 'rumusol

'eluh de"uan

Lem!ungan ,

9
"ergantian, yang tersusun dari lem!ung dengan !otensi mengem"ang mengerut yang tinggi

A. PE+BAHASAN Lokasi (itik 6awan Longsor Dari analisa terse"ut dida!at titik&titik rawan longsor /H,4 titik3dengan kelas&kelas tertentu di DAS (ondano. Diantaranya adalah !ada desa&desa di 5ota +anado adalah (aas, (ingkulu, Paalem!at, 5airagiweru, Liwas, 0inungan, dan Perkamil. @alan dari arah Paalem!at ke 5em"es *. Di +inahasa Utara, lokasi yang termasuk rawan longsor adalah Sam!iri, dan lereng 'unung 5la"at. Di 5ota (omohon yang termasuk lkasi rawan adalah !ada desa 6urukan dan 5umelem"uai. Di 5a"u!aten +inahasa, lokasi rawan longsor adalah di +arawas, +akalonsouw, alan dari arah desa Pa!akelan dan 5inaleosan, alan dari arah (andengan ke +aum"i, alan dari arah 0atumea ke 0atulaney, (ela!, (oulimem"et, (asuka, lereng 'unung 5aweng, +anem"o, 5awatak, 5aayuran Atas, dan lereng gunung So!utan. Saran u!aya !enanggulangan longsoran Untuk menanggulangi daerah rawan longsor memerlukan !endekatan yang si%atnya kom!rehensi%, karena kom!leksnya !ermasalahan yang meru!akan !engontrol dan !emi#u longsoran ini. Baktor terse"ut adalah geologi, tanah, #urah hu an, hidrologi, !enggunaan lahan dan uga di!engaruhi oleh %aktor sosial ekonomi masyarakat. Berdasarkan hal terse"ut maka saran !enanggulangan daerah rawan longsor adalah : *. Penataan lahan diwilayah desa&desa yang rentan terhada! longsor. ,. Sosialisasi untuk !eningkatan !emahaman, kewas!adaan, kesadaran dan ke"erdayaan masyarakat serta a!arat terhada! "en#ana longsor. 4. Studi enis !ola tanam yang te!at !ada daerah "erlereng #uram. Disarankan agar u!aya !enataan lahan ini didukung dengan !eneta!an !eraturan.hukum untuk mengontrol !enggunaan lahan di kawasan rentan longsor. +isalnya untuk lereng yang memang tidak di!erkenankan untuk !emukiman, diteta!kan se"agai sem!adan lereng. Peta hasil analisis rawan "en#ana longsor da!at disosialisasikan !ada tingkat desa mau!un ke#amatan yang rentan terhada! longsor. Lereng yang rentan terhada! longsor !ada umumnya memiliki !ohon atau tanaman yang "erakar sera"ut atau!un ditanami !ohon yang massanya "esar dengan arak tanam yang ra!at. @adi kondisi !enutu!an lahan !ada daerah "erlereng ter al meru!akan salah satu !engontrol ter adinya longsor. 6ekayasa )egetati% !erlu dilakukan untuk menanggulangi hal ini. Caitu dengan menanami lereng dengan tanaman !ohon dengan kemam!uan akar yang kuat menem"us "atuan dasar /"ahan induk3 se"agai !engikat atau !asak yang mam!u menahan gerakan tanah. Pada lokasi lereng di mana la!isan "atuan dasar relati% auh dari !ermukaan lereng, maka da!at digunakan ti!e tanaman yang da!at mengurangi in%iltrasi aliran air ke dalam tanah. Pohon&!ohonan "esar "ila akarnya tidak menan#a! !ada "atuan dasar

akan ustru mem"e"ani lereng, terutama "ila lereng terse"ut ditim!a hu an yang diikuti oleh angin. Be"an !ohon "esar yang telah miring dan tertiu! angin yang "esar meru!akan "e"an dinamis yang menam"ah resiko longsornya tanah. Pemotongan !ohon&!ohonan se#ara tidak te!at untuk men#egah longsornya tanah tidak di"enarkan karena rongga&rongga di dalam tanah yang ter"entuk aki"at la!uknya akar tum"uh& tum"uhan da!at menam"ah tam!ungan air di dalam rongga !ori tanah sehingga menam"ah !otensi kelongsoran lereng.

1 0

Pengendalian gerakan tanah melalui rekayasa )egetati% dan tindakan konser)asi tanah yang disarankan antara lain meli!uti: *3 +enghindari atau mengurangi !ene"angan !ohon yang tidak terkendali dan tidak teren#ana /o)er #utting3, !ene"angan #u#i mangkuk dan !en arahan. ,3 Penanaman )egetasi tanaman keras yang ringan dengan !erakaran intensi% dan dalam "agi kawasan yang #uram dan menum!ang di atas la!isan keda! air. 43 +engem"angkan usaha tani ramah longsor lahan se!erti !enanaman hi auan makanan ternak /H+(3 melalui sistem !anen !angkas. -3 +engurangi "e"an mekanik !ohon&!ohon yang "esar&"esar yang "erakar dangkal dari kawasan yang #uram dan menum!ang di atas la!isan keda! air. 23 +em"uat Saluran Pem"uangan Air /SPA3 !ada daerah yang "erhu an tinggi dan meru"ahnya men adi Saluran Penam!ungan air dan (anah /SPA(3 !ada daerah yang "erhu an rendah. :3 +engurangi atau menghindari !em"angunan teras "angku di kawasan yang rawan gerakan tanah lahan yang tan!a dilengka!i dengan SPA dan Saluran drainase di "awah !ermukaan tanah untuk mengurangi kandungan air dalam tanah. >3 +engurangi intensi%ikasi !engolahan tanah daerah yang rawan longsor. 93 +em"uat saluran drainase di "awah !ermukaan /mengurangi air di dalam tanah3 83 @ika sangat di!erlukan di tem!at&tem!at tertentu dilengka!i "angunan teknik si!il . "angunan mekanik. <leh karena itu "ila akan menanggulangi gerakan tanah se#ara "erkelan utan "er"agai u!aya harus ditem!uh dan meli"atkan "er"agai "idang kegiatan/0ilo!o, 0 dan Agus, ,11-3. A. 5ES$+PULAN DAN SA6AN Baktor&%akrtor yang di adikan se"agai !arameter dalam !em"uatan !eta daerah rawan longsor ini adalah %aktor kelerengan / slope factor3, Baktor geologis /geologic factor3, Baktor litologis (lithologic factor3, Baktor #urah hu an /precipitation factor3, Baktor !atahan /fault factor3, Baktor alan /road factor3, Baktor !emukiman di lereng #uram /settlement factor3, Baktor !enggunaan lahan /landuse factor, dan3 Baktor tekstur tanah

/soil texture factor3 menggunakan !endekatan enis tanah. Di!rakirakan terda!at ,4 titik daerah rawan longsor di DAS (ondano. Dalam !enelitian ini masih di"utuhkan saran dari "er"agai !ihak mengenai kriteria&kriteria dan %aktor !em"o"otnya untuk menghasilkan daerah rawan longsor.

1 1

DAB(A6 PUS(A5A
Brardinoni, B. ,11:. G#S and $andslide ha%ard mapping. www&geomin&uebo&it Esmali, A. and H. Ahmadi. ,114. Using '$S and 6emote Sensing in +ass +o)ement HaGard Ionation = A Aase Study in 'ermi#hay 0atershed, Arde"il, $ran. +a! Asia Aon%eren#e ,114 5elarestaghi, A. ,114. Landslide haGard Gonation in Shirin 6ood Drainage Basin with using '$S, Sari, $ran. +a! Asia Aon%eren#e ,114 6amakrishnan, S.S. et.al. ,11:. $andslide %onation for hill area development& www&gisdevelopment&net Siswomartono, D. *898. Ensiklo!edia 5onser)asi Sum"erdaya. Pener"it Erlangga. @akarta Sartohadi, @. ,112. 'erakan +assa / ass ovement3 Studi 5asus di Loano, Purwore o. +akalah dalam Pelatihan +onitoring Hidrologi DAS. Cogyakata Si)akumar, B. and +.D. +ukesh.,11:. Landslide analysis in 'eogra!hi# $n%ormation System. www&gisdevelopment&net 0ilo!o, 0. dan H. Agus. ,11-. Ben#ana Alam Longsor di $ndonesia F 5asus Longsoran Cang (er adi di 5a"u!aten Purwore o dan 'unung 5idul. Cogyakarta

Anda mungkin juga menyukai