SILIWANGI Tanggal Praktikum : 2 September 2014 Tanggal Pengumpulan: 9 September 2014 Disusun Oleh : Taufik Rizkiandi 10!1102"# $el%mp%k & 'sisten : Sat(a Reza )aturakhmat 10!100**# PROGRAM STUDI BIOLOGI SEKOLAH ILMU DAN TEKNOLOGI HAYATI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG BANDUNG 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laa! B"#a$a%& +utan merupakan suatu ka,asan dengan densitas p%h%n (ang tinggi dan merupakan bentuk kehidupan (ang tersebar di seluruh dunia- $ita dapat menemukan hutan baik di daerah tr%pis maupun daerah beriklim dingin. pada dataran tinggi ataupun pada dataran rendah- Terdapat beberapa /enis hutan. tetapi /enis hutan (ang memiliki keanekaragaman ha(ati (ang tinggi (aitu hutan hu/an tr%pis Ree0e et al, 2012#- +utan ini berada di negara1negara (ang dilintasi garis khatulisti,a dan beriklim tr%pis. salah satun(a 2nd%nesia- +utan di 2nd%nesia memiliki bi%di3ersitas (ang tinggi dan memiliki sekitar 104 spesies tumbuhan berbunga. 124 spesies mamalia. 154 spesies dan amfibi serta 154 spesies burung (ang berada di bumi 6'P78'S 199*# dalam $arta,inata dkk 2001##- $arena itu. hutan sangat bernilai /ika ditin/au dari segi ek%l%gis- Selain itu. hutan /uga memiliki nilai ek%n%mi bagi mas(arakat misaln(a hasil hutan bisa di%lah men/adi barang1barang (ang bisa di/ual- 9alaupun hutan ban(ak memberi manfaat bagi manusia. tetapi di daerah (ang memiliki kepadatan penduduk (ang tinggi. misaln(a di :a,a dan 6ali. hutan alam hampir seluruhn(a telah digantikan %leh lahan pertanian dan ek%sistem buatan manusia- ;uas areal hutan lindung 2nd%nesia (ang hilang seban(ak 10 /uta hektare ha# akibat alih fungsi hutan selama 40 tahun terakhir. kerugian (ang diderita negara dan mas(arakat 2nd%nesia minimal Rp &"9.* triliun per tahun- $erugian t%tal itu terbagi men/adi tiga bagian. (akni Rp 150.2 triliun untuk kerugian ka(u. Rp *20.! triliun akibat han0urn(a ek%l%gi. serta kenaikan inflasi Rp "".& triliun per tahun $arta,inata dkk-. 2001#- Dengan dilakukann(a alih fungsi hutan primer men/adi hutan pr%duksi maka akan berpengaruh terhadap keseimbangan 3egetasi hutan- +al ini disebabkan karena karakteristik hutan hu/an tr%pis (ang sudah lama berada dalam k%ndisi lingkungan k%nstan sehingga ketika ter/adi gangguan maka akan rentan terhadap kerusakan- 8amun hutan sendiri memiliki suatu mekanisme untuk memulihkan k%ndisin(a setelah ter/adi gangguan (aitu melalui pr%ses suksesi. dimana dalam perkembangan setiap tahapann(a akan merubah k%ndisi lingkungan bi%tik dan abi%tikn(a- $etika ter/adi suatu gangguan atau ter0iptan(a suatu substrat lingkungan baru maka akan ter/adi pr%ses suksesi dimana akan ter/adi peralihan k%mp%sisi k%munitas %leh berbagai spesies (ang akan menggantikan spesies pi%nir <%lles. 200"#- Suksesi pada hutan pr%duksi bisa ter/adi setelah hutan pr%duksi tersebut ditinggalkan penggunaan(a- +al tersebut bisa ter/adi karena hutan tersebut sudah habis masa pr%duksin(a atau karena hal1hal khusus misaln(a karena adan(a perubahan regulasi dari pemerintah- +utan (ang ditinggalkan akan memiliki struktur k%munitas 3egetasi (ang sedikit dan 0enderung h%m%gen- Dalam penelitian ini akan dilakukan analisis 3egetasi di hutan k%ta ;ebak Sili,angi- Penelitian dilakukan dengan 0ara membuat satu pl%t 10=10 meter. dua pl%t *=* meter. dua pl%t 1=1 meter dengan ketinggian p%sisi (ang berbeda untuk mengetahui adan(a gradasi k%munitas (ang ter/adi- >ntuk mengetahui hal tersebut maka dalam penelitian dilakukan analisis 3egetasi. pengukuran sifat fisika kimia tanah dan mikr%klimat-
1.2 T'('a% Tu/uan dari penelitian ini (aitu untuk mengetahui 3egetasi pada hutan k%ta ;ebak Sili,angi berdasarkan hasil analisis 3egetasi. sifat fisika kimia tanah. dan mikr%klimat- BAB II METODE PENELITIAN 2.1 D")$!*+)* A!"a ;%kasi Penelitian berada di ka,asan Sili,angi. tepatn(a di ka,asan hutan k%ta ;ebak Sili,angi 6andung- $a,asan ini se0ara astr%n%mis berada di k%%rdinat antara 105 0 *!?*!@ 6T dan ! 0 &*?0&-4!@ ;S- Se0ara admistratif. ka,asan ini berada pada kelurahan babakan Sili,angi. $e0amatan A%bl%ng. $%ta 6andung- ;%kasi hutan k%ta ;ebak Sili,angi (ang tidak /auh dari pusat k%ta berada di utara pusat k%ta 6andung# membuat hutan k%ta ;ebak Sili,angi men/adi Ruang Terbuka +i/au RT+#- $eberadaan hutan k%ta ;ebak Sili,angi sebagai RT+ membuat ka,asan ini men/adi paru1paru k%ta- +utan k%ta ;ebak Sili,angi memiliki luas sebesar *." hektar- +utan k%ta ;ebak Sili,angi memiliki 0urah hu/an rata1rata berkisar antara 40001!000 mmBtahun dan termasuk tipe iklim ' menurut tipe iklim S0hmidt C )ergus%n- Pada ka,asan ini. bulan basah ter/adi pada Okt%ber1:uni. sedangkan bulan kering antara :uli1September- Temperatur udara pada ka,asan hutan k%ta ;ebak Sili,angi ber3ariasi antara 15 0 A125 0 A- $elembapan udara berkisar antara 4&41"&4 Dishut :abar. 200"#- Gambar 2.1 Peta lokasi penelitian 2.2 Taa K"!(a Penelitian ini dilakukan pada tanggal 2 September 2014- <et%de1met%de pengukuran (ang digunakan dalam penelitian ini diantaran(a (aitu : 2-2-1 $%munitas Degetasi 2-2-1-1 $uadrat Pl%t dengan ukuran 10=10 meter untuk p%h%n dibuat menggunakan tali rafia dan dipasak dengan bentuk persegi- Di dalam pl%t 10=10 meter tersebut dibuat pl%t dengan ukuran *=* meter pada u/ung kanan dan u/ung kiri pl%t pertama se0ara bersilangan- Di dalam pl%t kedua masing1masing dibentuk pl%t 1=1 meter dengan letak (ang sama seperti pl%t ke dua- Pada pl%t pertama. p%h%n di dalam pl%t ditandai dengan label etiket. dif%t%. dan diukur kepadatan. kerimbunan. frekuensi. serta bi%massan(a- +asil akhir dari perhitungan1perhitungan didapatkan nilai penting (ang menun/ukkan k%ntribusi relatif suatu /enis terhadap k%munitas tumbuhan se0ara keseluruhan pada suatu daerah- 8ilai penting dihitung dengan : 8ilai penting E $erimbunan relatif F kerapatan relatif F frekuensi relatif a- $epadatan $epadatan diukur dengan 0ara membandingkan /umlah indi3idu dalam satuan luas pl%t dan pr%p%rsi /umlah t%tal indi3idu dalam satu spesies pada semua pl%t di k%%rdinat berbeda- $epadatan E b- $erimbunan $erimbunan abs%lut dihitung dengan 0ara menghitung presentase daerah (ang dikuasai %leh tumbuhan dalam satuan luas pl%t tanpa memperhitungkan penutupan /enis lainn(a- $erimbunan relatif dihitung dengan menghitung presentase penutupan suatu /enis dibandingkan dengan /enis lainn(a pada pl%t- Penghitungan dilakukan dengan basal area menggunakan 0ara Diameter at Breast Hight D6+#- Diameter p%h%n diukur pada ketinggian dada pengukur- 0- )rekuensi )rekuensi dihitung dengan menghitung /umlah suatu /enis (ang ditemukan dalam beberapa pl%t- )rekuensi 2-2-1-2 Pengukuran )isika dan $imia Tanah a- Pr%fil Tanah Pr%fil dari tanah diamati dengan men0uplik tanah menggunakan auger dengan kedalaman *0 0m- $emudian dilihat stratifikasi tanah pada auger dengan melihat ,arnan(a- b- $andungan 'ir Tanah Tanah di0uplik dengan kedalaman 10 0m kemudian ditimbang dalam keadaan segar- Tanah kemudian dikeringkan dalam %3en pada suhu 10&GA hingga beratn(a k%nstan- $andungan air tanah din(atakan sebagai presentase terhadap berat kering dan dihitung dengan: $andungan 'ir Tanah 0- $andungan Organik dan <ineral T%tal Tanah Sampel tanah (ang sebelumn(a sudah di%3en hingga mengering diambil & gram. kemudian dimasukkan ke dalam p%rselen (ang sudah diketahui beratn(a- ;alu tanah dan p%rselen diabukan dengan furnace pada suhu 4&0GA selama kurang lebih 4 /am- $emudian kandungan %rganik dan mineral t%tal pada tanah dihitung dengan: $andungan Organik Tanah $andungan <ineral Tanah d- Tekstur Tanah Tanah di0uplik se0ukupn(a lalu dipilin dengan /ari dan diperkirakan teksturn(a- 6erikut merupakan kriteria tekstur tanah: Tanah pasir : butiran kasar dengan partikel (ang saling terlepas satu dengan lainn(a Tanah pasir berlumpur : men(isakan ,arna pudar di tangan butirann(a terasa kasar Tanah lumpur berpasir : dapat dibentuk dengan baik. dapat dipilin. memberikan ,arna (ang /elas tersisa pada tangan- Tanah lumpur : dapat dibentuk dengan baik. lengket. memberi ,arna sisa pada tangan. tidak meninggalkan bekas mengkilat pada kuku Tanah liat : sangat lengket. meninggalkan bekas mengkilat pada kuku. bila dikeringkan mudah pe0ah e- 6ulk Densit( Tanah di0uplik menggunakan core sampler dengan 0ara meletakkan core sampler di permukaan tanah dan ditekan hingga permukaan core sampler se/a/ar dengan permukaan tanah dan diusahakan tanah tidak berubah kerapatann(a- +al ini dilakukan dua kali dengan core sampler (ang berbeda- Auplikan tanah tersebut kemudian ditimbang lalu di%3en pada suhu 10&GA hingga beratn(a k%nstan- $emudian bulk density dihitung dengan : 6ulk densit( gB0mH# 2-2-1-* <ikr%klimat a- Temperatur dan $elembaban >dara Temperatur dan kelembaban udara diukur menggunakan sling psychrometer. Sumbu pada sling dibasahi. kemudian sling diputar selama * menit di atas kepala dengan p%sisi tangan tegak agar /auh dari suhu tubuh- Temperatur ter0atat pada term%meter kering dan kelembaban terlihat dari tabel garis pertemuan antara term%meter kering dan basah- b- 2ntensitas Aaha(a 2ntensitas 0aha(a diukur menggunakan ;u= meter- ;u= diaktifkan kemudian diklaribasi. range disesuaikan dengan perkiraan 0aha(a pada daerah tersebut. sens%r didiamkan selama * menit- +asil di0atat dengan pengalian terhadap range- 0- p+ dan $elembaban Tanah p+ tanah diukur dengan menggunakan soil tester dengan 0ara pr%be dari soil tester dimasukkan ke dalam tanah lalu didiamkan * menit- >ntuk menghitung kelembaban t%mb%l pengukur kelembaban ditekan dan ditahan kemudian soil tester didiamkan selama * menit- e- Suhu Tanah Suhu tanah diukur menggunakan term%meter dengan 0ara term%meter ditan0apakan pada tanah dan didiamkan selama *0 menit- 2-2-2 $%munitas Aa0ing >ntuk analisis k%munitas 0a0ing digunakan met%de kuadrat dengan 0ara menggali tanah pada daerah pl%t 10 = 10 meter (ang digunakan untk analasis k%munitas 3egetasi dengan bentuk persegi dengan ukuran *0 = *0 0m dengan kedalaman 20 0m- Aa0ing (ang ditemukan disimpan dalam plastik. dibersihkan. diidentifikasi. kemudian ditimbang berat keseluruhan dari masing1masing /enis (ang ditemukan- $erapatan bi%massa gBmI# BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN *-1 +asil pengamatan met%de kuadrat *-1-1 +asil pengamatan keseluruhan tapak '- 2ndeks nilai penting k%munitas p%h%n 6erdasarkan hasil pengamatan. diper%leh hasil indeks nilai penting 28P# untuk k%munitas p%h%n. perdu. dan herba (ang diper%leh berdasarkan nilai persentase )rekuensi Relatif )r Rf#. $erimbunan Relatif $b R)# dan ;uas 'rea 6asal Relatif ;'6 Rf# untuk k%munitas p%h%n dan perdu sedangkan untuk k%munitas herba han(a digunakan data persentase )rekuensi Relatif )r Rf# dan $erimbunan Relatif $b R)# sa/a- 8ilai 28P ini diperlukan untuk mengetahui d%minansi suatu spesies terhadap spesies lainn(a dalam suatu k%munitas- Semakin besar nilai indeks berarti spesies tersebut semakin besar peranann(a dalam k%munitas (ang bersangkutan Praset(%. 2005#- Data 28P untuk ketiga bentuk hidup tersebut bisa dilihat di tabel *-1. *-2. dan *-*- Jambar *-1 Jrafik indeks nilai penting setiap spesies p%h%n Jambar *-2 Jrafik indeks nilai penting setiap spesies perdu Jambar *-* Jrafik indeks nilai penting setiap spesies herba >ntuk kel%mp%k p%h%n. tern(ata spesies (ang memiliki nilai indeks penting (ang paling besar (aitu /enis Calliandra calothyrsus. +al ini menun/ukkan bah,a /enis p%h%n Calliandra calothyrsus ini merupakan spesies p%h%n (ang d%minan di semua pl%t pengamatan- $a,asan tempat pemasangan pl%t pengamatan memang ban(ak ditemukan Calliandra calothyrsus- $arena itulah mengapa /enis p%h%n ini ban(ak terdapat di semua pl%t pengamatan- >ntuk kel%mp%k perdu. nilai 28P tertinggi (aitu pada spesies Rivina humilis- Tumbuhan Rivina humilis merupakan /enis tumbuhan getih1getihan (ang memiliki kemampuan adaptasi (ang tinggi >tama dkk. 2012#- Pada kel%mp%k herba. /enis tumbuhan (ang memiliki nilai 28P tertinggi (aitu Syngonium sp- )amili tumbuhan ini memang memiliki adaptasi (ang baik sehingga memiliki pen(ebaran (ang luas sebagai tumbuhan penutup lantai hutan- 6- 2ndeks keanekaragaman per bentuk hidup 6erdasarkan data pada lampiran. maka diper%leh nilai 2ndeks keanekaragaman per bentuk hidup (ang ditampilkan pada tabel *-1- 2ndeks keanekaragaman +?# bisa digunakan untuk membandingkan dua k%munitas. terutama untuk mempela/ari pengaruh gangguan bi%tik. untuk mengetahui tingkatan suksesi atau kestabilan suatu k%munitas )itriana. 200!#- Tabel *-1 2ndeks $eanekaragaman Per 6entuk +idup 6entuk +idup 2ndeks $eanekaragaman +?# P%h%n 2.!9 Perdu 2."0 +erba 4.*2 8ilai t%lak ukur indeks keanekaragaman suatu k%munitas tertera di tabel *-2 Tabel *-2 8ilai t%lak ukur indeks keanekaragaman $rebs 195"# dalam )itriana 200!##
6erdasarkan nilai ukur pada tabel *-2. maka kita bisa menilai keadaan suatu k%munitas berdasarkan nilai +? (ang telah diper%leh- Pada tumbuhan p%h%n. nilai indeks keanekaragamann(a (aitu 2.!9- 'ngka ini menun/ukkan bah,a tingkat keanekaragaman spesies p%h%n di keseluruhan pl%t pengamatan termasuk kateg%ri sedang- 8ilai indeks keanekaragaman pada perdu (aitu 2."0- 'ngka ini menun/ukkan bah,a tingkat keanekaragaman spesies perdu di seluruh pl%t pengamatan termasuk kateg%ri sedang- Pada herba. nilai indeks keanekaragamann(a (aitu 4.*2 sehingga termasuk kateg%ri tinggi- Pada tumbuhan p%h%n. nilai indeks keanekaragamann(a berada pada kateg%ri sedang (ang berarti p%h%n mengalami tekanan ek%l%gis sedang. k%ndisi ek%sistem 0ukup seimbang dan pr%dukti3itas 0ukup- Pada perdu dan herba. nilai indeks keanekaragamann(a mendekati kateg%ri keanekaragaman tinggi- 'rtin(a struktur k%munitas perdu dan herba tersebut menunu/ukkan mulai ter/adin(a suksesi karena nilai keanekaragaman herba lebih tinggi 8ilai t%lak ukur $eterangan +? K 1.& $eanekaragaman rendah. miskin. pr%dukti3itas rendah sebagai indikasi adan(a tekanan (ang berat dan ek%sistem tidak stabil 1.& K +? K *.*22 $eanekaragaman sedang. pr%dukti3itas 0ukup. k%ndisi ek%sistem 0ukup seimbang. tekanan ek%l%gis sedang +? L *.*22 $eanekaragaman tinggi. pr%dukti3itas tinggi. k%ndisi ek%sistem stabil. tahan terhadap tekanan ek%l%gis dibanding perdu- Pr%ses suksesi dimulai dengan k%l%nisasi %leh tumbuhan herba. kemudian perdu dan diikuti %leh pep%h%nan <%lles. 200"#- Sehingga pada lingkungan (ang mengalami pr%ses suksesi. maka tumbuhan herba (ang akan terlebih dahulu mengalami peningkatan keanekaragaman dibandingkan perdu atau p%h%n- 8amun untuk mengetahui ter/adin(a suksesi se0ara detail maka perlu dilakukan perbandingan indeks keanekaragaman antar pl%t pengamatan-
*-1-2 +asil pengamatan perbandingan antar tapak '- 'nalisis 3egetasi herba >ntuk menentukan nilai d%minansi pada tumbuhan herba. maka di0ari nilai Pi 2 berdasarkan data di lampiran- Jrafik (ang menun/ukkan perbandingan nilai d%minansi untuk setiap spesies tumbuhan herba pada semua pl%t dapat pada gambar *-5- Jambar *-5 Jrafik 8ilai D%minansi Setiap Spesies +erba 6erdasarkan grafik *-5. diketahui bah,a spesies (ang paling d%minan adalah Syngonium sp- Selain itu. berdasarkan data pada lampiran = kita bisa menentukan nilai Pi ln Pi untuk memper%leh nilai indeks keanekaragaman dari keseluruhan sp%t- Setelah dilakukan perhitungan. maka diper%leh nilai indeks keanekaragaman dari keseluruhan sp%t sebesar 4.*2- B. 'nalisi 3egetasi perdu 8ilai d%minansi spesies tumbuhan perdu di seluruh pl%t dapat dilihat di gambar *-"- berdasarkan perhitungan nilai Pi ln Pi dari data di lampiran. maka dketahui bah,a indeks keanekaragaman dari semua sp%t sebesar 2."0- Jambar *-" Jrafik 8ilai D%minansi Setiap Spesies Perdu *-1-1-* +asil Pengamatan <ikr%klimat Dan Pengukuran Parameter Sifat )isika Dan $imia Tanah 6ulk densit( merupakan perbandingan antara massa tanah pada keadaan kering k%nstan dengan 3%lumen(a- Parameter ini dapat digunakan untuk menentukan p%r%sitas sebagai indikat%r penetrasi akar dan aerasi tanah pada lapisan (ang berbeda- 8ilai bulk density meningkat atau menurun seiring naikn(a dan turunn(a ketinggian pl%t- '- p+ Tanah 6erdasarkan lampiran . maka diper%leh nilai p+ tanah (ang ditampilkan melalui grafik pada gambar *-9- Jambar *-9 Jrafik p+ Tanah pada Tiap Pl%t Pengamatan Data pada grafik menun/ukkan adan(a ke0enderungan menurun pada p+ tanah seiring dengan kenaikan ketinggian pl%t- +al ini mungkin disebabkan karena kandungan materi %rganik (ang meningkat seperti (ang ditun/ukkan %leh grafik *-" 6- $elembaban Tanah 6erdasarkan lampiran =. maka ditampilkan data hasil pengukuran kelembapan tanah melalui grafik pada gambar *-10 Jambar 1-10 Jrafik kelembaban tanah pada masing1masing pl%t Data pada grafik menun/ukkan adan(a ke0enderungan menurun pada p+ tanah seiring dengan kenaikan ketinggian pl%t A- Suhu Tanah 6erikut adalah data hasil pengukuran intensitas 0aha(a dan ditampilkan melalui grafik pada gambar *-11 - Jambar *-11 Jrafik suhu tanah pada Tiap Pl%t D- 2ntensitas Aaha(a 6erikut adalah data hasil pengukuran intensitas 0aha(a dan ditampilkan melalui grafik pada gambar *-12 Jambar *-12 Jrafik 2ntensitas Aaha(a Pada Tiap Pl%t 7- $elembaban >dara 6erikut adalah data hasil pengukuran kelembaban udara dan ditampilkan melalui grafik pada gambar *-1* Gambar3.13 Grafk Kelembaban Udara Pada Tiap Plot Pengamatan )- Suhu >dara 6erikut adalah data hasil pengukuran suhu udara dan ditampilkan melalui grafik pada gambar *-14 Gambar 3.14 Grafk suhu Udara Pada Tiap Plot Pengamatan *-1-1-* +asil Pengamatan $%munitas Aa0ing Tanah- '- 6i%massa Aa0ing Tanah per Spesies Gambar 3.15 Biomassa a!ing Tanah Per "pesies 6- Kerapatan a!ing tiap "pesies
Gambar 3.15 kepadatan a!ing Tanah Per "pesies KESIMPULAN 1- $eanekaragaman dan kesamaan 3egetasi berdasarkan ketinggian sebagian besar dapat diperhatikan k%relasin(a- 6erdasarkan ketinggian keanekaragaman 0enderung menurun dikarenakan fakt%r alam (ang semakin menekankan seleksi terhadap %rganisme (ang ada disana. sedangkan untuk k%nteks kesamaan. semakin tinggi l%kasi dan semakin dekat l%kasi antar pl%t dapat meningkatkan indeks kesamaan dikarenakan fakt%r alam fisika C kimia# (ang spesifik sehingga untuk range ketinggian tertentu dapat diperhatikan terhadap kesamaan (ang 0ukup besar. kesamaan mun0ul karena adan(a t%leransi %rganisme terhadap k%ndisi fisika dan kimia lingkungan- 2- $%ndisi edafik di daerah hutan k%ta ;ebak Sili,angi berhubungan 0ukup erat dengan k%ndisi mikr%klimat (ang terbentuk akibat kan%pi (ang menutup daerah tersebut- )akt%r penutupan dapat mempengaruhi suhu tanah. kelembapan tanah. suhu udara. kelembapan udara. dan intensitas 0aha(a erat hubungann(a dengan suhu tanah# di daerah tersebut- DA,TAR PUSTAKA Dinas $ehutanan Pr%3insi :a,a 6arat- 200"- MAagar 'lam 6urangrang@ diakses melalui http://dishut.jabarprov.go.id /index.php? mod=manage Menu&idMenuKiri= 473&idMenu=5 1 )itriana. Rahma Nulia- 200!- Keanekaragaman dan Kemelimpahan akro!oobentos di Hutan angrove Hasil Rehabilitasi "aman Hutan Raya #gurah Rai Bali. B*-.*/"!)*a) D%lume 5. 8%m%r 1 2SS8: 141210**O <%lles . <anuel A- 200"- 70%l%g( : A%n0epts and 'ppli0ati%ns 4th ed- 8e, N%rk : <0Jra,1 +ill A%mpanies 2n0- Praset(%. 6udi- 2005- Keanekaragaman "anaman Buah di $ekarangan Desa %abon ekar, Kecamatan $arung, Bogor- B*-.*/"!)*a) 3%lume ". 8%m%r 1- 2SS8: 14121 0**O Ree0e. :ane 6-. et al. 2012- Campbell Biology & Concept and Connection 'th ed- San )ransis0% : Pears%n 7du0ati%n. 2n0 >tama. 'gung Putra. S(amsuardi. dan 'rdinis 'rbain- 2012 Studi orfometrik Daun acaranga "hou. di Hutan $endidikan dan $enelitian Biologi (H$$B). 0'!%a# B*-#-&* U%*/"!)*a) A%.a#a) (0. B*-. UA.) &41!2