Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM PROYEK EKOLOGI (BI-3102)

ANALISIS KOMUNITAS VEGETASI HUTAN KOTA LEBAK


SILIWANGI
Tanggal Praktikum : 2 September 2014
Tanggal Pengumpulan: 9 September 2014
Disusun Oleh :
Taufik Rizkiandi 10!1102"#
$el%mp%k &
'sisten :
Sat(a Reza )aturakhmat 10!100**#
PROGRAM STUDI BIOLOGI
SEKOLAH ILMU DAN TEKNOLOGI HAYATI
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
BANDUNG
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Laa! B"#a$a%&
+utan merupakan suatu ka,asan dengan densitas p%h%n (ang tinggi dan merupakan
bentuk kehidupan (ang tersebar di seluruh dunia- $ita dapat menemukan hutan baik di daerah
tr%pis maupun daerah beriklim dingin. pada dataran tinggi ataupun pada dataran rendah-
Terdapat beberapa /enis hutan. tetapi /enis hutan (ang memiliki keanekaragaman ha(ati (ang
tinggi (aitu hutan hu/an tr%pis Ree0e et al, 2012#- +utan ini berada di negara1negara (ang
dilintasi garis khatulisti,a dan beriklim tr%pis. salah satun(a 2nd%nesia-
+utan di 2nd%nesia memiliki bi%di3ersitas (ang tinggi dan memiliki sekitar 104
spesies tumbuhan berbunga. 124 spesies mamalia. 154 spesies dan amfibi serta 154 spesies
burung (ang berada di bumi 6'P78'S 199*# dalam $arta,inata dkk 2001##- $arena itu.
hutan sangat bernilai /ika ditin/au dari segi ek%l%gis- Selain itu. hutan /uga memiliki nilai
ek%n%mi bagi mas(arakat misaln(a hasil hutan bisa di%lah men/adi barang1barang (ang bisa
di/ual- 9alaupun hutan ban(ak memberi manfaat bagi manusia. tetapi di daerah (ang
memiliki kepadatan penduduk (ang tinggi. misaln(a di :a,a dan 6ali. hutan alam hampir
seluruhn(a telah digantikan %leh lahan pertanian dan ek%sistem buatan manusia- ;uas areal
hutan lindung 2nd%nesia (ang hilang seban(ak 10 /uta hektare ha# akibat alih fungsi hutan
selama 40 tahun terakhir. kerugian (ang diderita negara dan mas(arakat 2nd%nesia minimal
Rp &"9.* triliun per tahun- $erugian t%tal itu terbagi men/adi tiga bagian. (akni Rp 150.2
triliun untuk kerugian ka(u. Rp *20.! triliun akibat han0urn(a ek%l%gi. serta kenaikan inflasi
Rp "".& triliun per tahun $arta,inata dkk-. 2001#-
Dengan dilakukann(a alih fungsi hutan primer men/adi hutan pr%duksi maka akan
berpengaruh terhadap keseimbangan 3egetasi hutan- +al ini disebabkan karena karakteristik
hutan hu/an tr%pis (ang sudah lama berada dalam k%ndisi lingkungan k%nstan sehingga ketika
ter/adi gangguan maka akan rentan terhadap kerusakan- 8amun hutan sendiri memiliki suatu
mekanisme untuk memulihkan k%ndisin(a setelah ter/adi gangguan (aitu melalui pr%ses
suksesi. dimana dalam perkembangan setiap tahapann(a akan merubah k%ndisi lingkungan
bi%tik dan abi%tikn(a- $etika ter/adi suatu gangguan atau ter0iptan(a suatu substrat
lingkungan baru maka akan ter/adi pr%ses suksesi dimana akan ter/adi peralihan k%mp%sisi
k%munitas %leh berbagai spesies (ang akan menggantikan spesies pi%nir <%lles. 200"#-
Suksesi pada hutan pr%duksi bisa ter/adi setelah hutan pr%duksi tersebut ditinggalkan
penggunaan(a- +al tersebut bisa ter/adi karena hutan tersebut sudah habis masa pr%duksin(a
atau karena hal1hal khusus misaln(a karena adan(a perubahan regulasi dari pemerintah-
+utan (ang ditinggalkan akan memiliki struktur k%munitas 3egetasi (ang sedikit dan
0enderung h%m%gen-
Dalam penelitian ini akan dilakukan analisis 3egetasi di hutan k%ta ;ebak Sili,angi-
Penelitian dilakukan dengan 0ara membuat satu pl%t 10=10 meter. dua pl%t *=* meter. dua
pl%t 1=1 meter dengan ketinggian p%sisi (ang berbeda untuk mengetahui adan(a gradasi
k%munitas (ang ter/adi- >ntuk mengetahui hal tersebut maka dalam penelitian dilakukan
analisis 3egetasi. pengukuran sifat fisika kimia tanah dan mikr%klimat-

1.2 T'('a%
Tu/uan dari penelitian ini (aitu untuk mengetahui 3egetasi pada hutan k%ta ;ebak
Sili,angi berdasarkan hasil analisis 3egetasi. sifat fisika kimia tanah. dan mikr%klimat-
BAB II
METODE PENELITIAN
2.1 D")$!*+)* A!"a
;%kasi Penelitian berada di ka,asan Sili,angi. tepatn(a di ka,asan hutan k%ta ;ebak
Sili,angi 6andung- $a,asan ini se0ara astr%n%mis berada di k%%rdinat antara 105
0
*!?*!@
6T dan !
0
&*?0&-4!@ ;S- Se0ara admistratif. ka,asan ini berada pada kelurahan babakan
Sili,angi. $e0amatan A%bl%ng. $%ta 6andung- ;%kasi hutan k%ta ;ebak Sili,angi (ang
tidak /auh dari pusat k%ta berada di utara pusat k%ta 6andung# membuat hutan k%ta ;ebak
Sili,angi men/adi Ruang Terbuka +i/au RT+#- $eberadaan hutan k%ta ;ebak Sili,angi
sebagai RT+ membuat ka,asan ini men/adi paru1paru k%ta- +utan k%ta ;ebak Sili,angi
memiliki luas sebesar *." hektar- +utan k%ta ;ebak Sili,angi memiliki 0urah hu/an rata1rata
berkisar antara 40001!000 mmBtahun dan termasuk tipe iklim ' menurut tipe iklim S0hmidt
C )ergus%n- Pada ka,asan ini. bulan basah ter/adi pada Okt%ber1:uni. sedangkan bulan
kering antara :uli1September- Temperatur udara pada ka,asan hutan k%ta ;ebak Sili,angi
ber3ariasi antara 15
0
A125
0
A- $elembapan udara berkisar antara 4&41"&4 Dishut :abar.
200"#-
Gambar 2.1 Peta lokasi penelitian
2.2 Taa K"!(a
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 2 September 2014- <et%de1met%de pengukuran
(ang digunakan dalam penelitian ini diantaran(a (aitu :
2-2-1 $%munitas Degetasi
2-2-1-1 $uadrat
Pl%t dengan ukuran 10=10 meter untuk p%h%n dibuat menggunakan tali
rafia dan dipasak dengan bentuk persegi- Di dalam pl%t 10=10 meter
tersebut dibuat pl%t dengan ukuran *=* meter pada u/ung kanan dan u/ung
kiri pl%t pertama se0ara bersilangan- Di dalam pl%t kedua masing1masing
dibentuk pl%t 1=1 meter dengan letak (ang sama seperti pl%t ke dua- Pada
pl%t pertama. p%h%n di dalam pl%t ditandai dengan label etiket. dif%t%. dan
diukur kepadatan. kerimbunan. frekuensi. serta bi%massan(a- +asil akhir
dari perhitungan1perhitungan didapatkan nilai penting (ang menun/ukkan
k%ntribusi relatif suatu /enis terhadap k%munitas tumbuhan se0ara
keseluruhan pada suatu daerah- 8ilai penting dihitung dengan :
8ilai penting E $erimbunan relatif F kerapatan relatif F frekuensi relatif
a- $epadatan
$epadatan diukur dengan 0ara membandingkan /umlah
indi3idu dalam satuan luas pl%t dan pr%p%rsi /umlah t%tal indi3idu
dalam satu spesies pada semua pl%t di k%%rdinat berbeda-
$epadatan E
b- $erimbunan
$erimbunan abs%lut dihitung dengan 0ara menghitung
presentase daerah (ang dikuasai %leh tumbuhan dalam satuan luas pl%t
tanpa memperhitungkan penutupan /enis lainn(a- $erimbunan relatif
dihitung dengan menghitung presentase penutupan suatu /enis
dibandingkan dengan /enis lainn(a pada pl%t- Penghitungan dilakukan
dengan basal area menggunakan 0ara Diameter at Breast Hight
D6+#- Diameter p%h%n diukur pada ketinggian dada pengukur-
0- )rekuensi
)rekuensi dihitung dengan menghitung /umlah suatu /enis (ang
ditemukan dalam beberapa pl%t-
)rekuensi
2-2-1-2 Pengukuran )isika dan $imia Tanah
a- Pr%fil Tanah
Pr%fil dari tanah diamati dengan men0uplik tanah
menggunakan auger dengan kedalaman *0 0m- $emudian dilihat
stratifikasi tanah pada auger dengan melihat ,arnan(a-
b- $andungan 'ir Tanah
Tanah di0uplik dengan kedalaman 10 0m kemudian ditimbang
dalam keadaan segar- Tanah kemudian dikeringkan dalam %3en pada
suhu 10&GA hingga beratn(a k%nstan- $andungan air tanah din(atakan
sebagai presentase terhadap berat kering dan dihitung dengan:
$andungan 'ir Tanah
0- $andungan Organik dan <ineral T%tal Tanah
Sampel tanah (ang sebelumn(a sudah di%3en hingga
mengering diambil & gram. kemudian dimasukkan ke dalam p%rselen
(ang sudah diketahui beratn(a- ;alu tanah dan p%rselen diabukan
dengan furnace pada suhu 4&0GA selama kurang lebih 4 /am-
$emudian kandungan %rganik dan mineral t%tal pada tanah dihitung
dengan:
$andungan Organik Tanah
$andungan <ineral Tanah
d- Tekstur Tanah
Tanah di0uplik se0ukupn(a lalu dipilin dengan /ari dan
diperkirakan teksturn(a- 6erikut merupakan kriteria tekstur tanah:
Tanah pasir : butiran kasar dengan partikel (ang saling terlepas
satu dengan lainn(a
Tanah pasir berlumpur : men(isakan ,arna pudar di tangan
butirann(a terasa kasar
Tanah lumpur berpasir : dapat dibentuk dengan baik. dapat
dipilin. memberikan ,arna (ang /elas tersisa pada tangan-
Tanah lumpur : dapat dibentuk dengan baik. lengket. memberi
,arna sisa pada tangan. tidak meninggalkan bekas mengkilat
pada kuku
Tanah liat : sangat lengket. meninggalkan bekas mengkilat
pada kuku. bila dikeringkan mudah pe0ah
e- 6ulk Densit(
Tanah di0uplik menggunakan core sampler dengan 0ara
meletakkan core sampler di permukaan tanah dan ditekan hingga
permukaan core sampler se/a/ar dengan permukaan tanah dan
diusahakan tanah tidak berubah kerapatann(a- +al ini dilakukan dua
kali dengan core sampler (ang berbeda- Auplikan tanah tersebut
kemudian ditimbang lalu di%3en pada suhu 10&GA hingga beratn(a
k%nstan- $emudian bulk density dihitung dengan :
6ulk densit( gB0mH#
2-2-1-* <ikr%klimat
a- Temperatur dan $elembaban >dara
Temperatur dan kelembaban udara diukur menggunakan
sling psychrometer. Sumbu pada sling dibasahi. kemudian
sling diputar selama * menit di atas kepala dengan p%sisi
tangan tegak agar /auh dari suhu tubuh- Temperatur ter0atat
pada term%meter kering dan kelembaban terlihat dari tabel
garis pertemuan antara term%meter kering dan basah-
b- 2ntensitas Aaha(a
2ntensitas 0aha(a diukur menggunakan ;u= meter- ;u=
diaktifkan kemudian diklaribasi. range disesuaikan dengan
perkiraan 0aha(a pada daerah tersebut. sens%r didiamkan
selama * menit- +asil di0atat dengan pengalian terhadap
range-
0- p+ dan $elembaban Tanah
p+ tanah diukur dengan menggunakan soil tester
dengan 0ara pr%be dari soil tester dimasukkan ke dalam tanah
lalu didiamkan * menit- >ntuk menghitung kelembaban
t%mb%l pengukur kelembaban ditekan dan ditahan kemudian
soil tester didiamkan selama * menit-
e- Suhu Tanah
Suhu tanah diukur menggunakan term%meter dengan
0ara term%meter ditan0apakan pada tanah dan didiamkan
selama *0 menit-
2-2-2 $%munitas Aa0ing
>ntuk analisis k%munitas 0a0ing digunakan met%de kuadrat dengan 0ara
menggali tanah pada daerah pl%t 10 = 10 meter (ang digunakan untk analasis
k%munitas 3egetasi dengan bentuk persegi dengan ukuran *0 = *0 0m dengan
kedalaman 20 0m- Aa0ing (ang ditemukan disimpan dalam plastik. dibersihkan.
diidentifikasi. kemudian ditimbang berat keseluruhan dari masing1masing /enis
(ang ditemukan-
$erapatan bi%massa gBmI#
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
*-1 +asil pengamatan met%de kuadrat
*-1-1 +asil pengamatan keseluruhan tapak
'- 2ndeks nilai penting k%munitas p%h%n
6erdasarkan hasil pengamatan. diper%leh hasil indeks nilai penting
28P# untuk k%munitas p%h%n. perdu. dan herba (ang diper%leh berdasarkan
nilai persentase )rekuensi Relatif )r Rf#. $erimbunan Relatif $b R)# dan
;uas 'rea 6asal Relatif ;'6 Rf# untuk k%munitas p%h%n dan perdu
sedangkan untuk k%munitas herba han(a digunakan data persentase )rekuensi
Relatif )r Rf# dan $erimbunan Relatif $b R)# sa/a- 8ilai 28P ini diperlukan
untuk mengetahui d%minansi suatu spesies terhadap spesies lainn(a dalam
suatu k%munitas- Semakin besar nilai indeks berarti spesies tersebut semakin
besar peranann(a dalam k%munitas (ang bersangkutan Praset(%. 2005#- Data
28P untuk ketiga bentuk hidup tersebut bisa dilihat di tabel *-1. *-2. dan *-*-
Jambar *-1 Jrafik indeks nilai penting setiap spesies p%h%n
Jambar *-2 Jrafik indeks nilai penting setiap spesies perdu
Jambar *-* Jrafik indeks nilai penting setiap spesies herba
>ntuk kel%mp%k p%h%n. tern(ata spesies (ang memiliki nilai indeks
penting (ang paling besar (aitu /enis Calliandra calothyrsus. +al ini
menun/ukkan bah,a /enis p%h%n Calliandra calothyrsus ini merupakan
spesies p%h%n (ang d%minan di semua pl%t pengamatan- $a,asan tempat
pemasangan pl%t pengamatan memang ban(ak ditemukan Calliandra
calothyrsus- $arena itulah mengapa /enis p%h%n ini ban(ak terdapat di semua
pl%t pengamatan-
>ntuk kel%mp%k perdu. nilai 28P tertinggi (aitu pada spesies Rivina
humilis- Tumbuhan Rivina humilis merupakan /enis tumbuhan getih1getihan
(ang memiliki kemampuan adaptasi (ang tinggi >tama dkk. 2012#- Pada
kel%mp%k herba. /enis tumbuhan (ang memiliki nilai 28P tertinggi (aitu
Syngonium sp- )amili tumbuhan ini memang memiliki adaptasi (ang baik
sehingga memiliki pen(ebaran (ang luas sebagai tumbuhan penutup lantai
hutan-
6- 2ndeks keanekaragaman per bentuk hidup
6erdasarkan data pada lampiran. maka diper%leh nilai 2ndeks
keanekaragaman per bentuk hidup (ang ditampilkan pada tabel *-1- 2ndeks
keanekaragaman +?# bisa digunakan untuk membandingkan dua k%munitas.
terutama untuk mempela/ari pengaruh gangguan bi%tik. untuk mengetahui
tingkatan suksesi atau kestabilan suatu k%munitas )itriana. 200!#-
Tabel *-1 2ndeks $eanekaragaman Per 6entuk +idup
6entuk +idup 2ndeks $eanekaragaman +?#
P%h%n 2.!9
Perdu 2."0
+erba 4.*2
8ilai t%lak ukur indeks keanekaragaman suatu k%munitas tertera di tabel *-2
Tabel *-2 8ilai t%lak ukur indeks keanekaragaman $rebs 195"# dalam )itriana 200!##

6erdasarkan nilai ukur pada tabel *-2. maka kita bisa
menilai keadaan suatu k%munitas berdasarkan nilai +? (ang telah diper%leh-
Pada tumbuhan p%h%n. nilai indeks keanekaragamann(a (aitu 2.!9- 'ngka ini
menun/ukkan bah,a tingkat keanekaragaman spesies p%h%n di keseluruhan
pl%t pengamatan termasuk kateg%ri sedang- 8ilai indeks keanekaragaman pada
perdu (aitu 2."0- 'ngka ini menun/ukkan bah,a tingkat keanekaragaman
spesies perdu di seluruh pl%t pengamatan termasuk kateg%ri sedang- Pada
herba. nilai indeks keanekaragamann(a (aitu 4.*2 sehingga termasuk kateg%ri
tinggi- Pada tumbuhan p%h%n. nilai indeks keanekaragamann(a berada pada
kateg%ri sedang (ang berarti p%h%n mengalami tekanan ek%l%gis sedang.
k%ndisi ek%sistem 0ukup seimbang dan pr%dukti3itas 0ukup- Pada perdu dan
herba. nilai indeks keanekaragamann(a mendekati kateg%ri keanekaragaman
tinggi- 'rtin(a struktur k%munitas perdu dan herba tersebut menunu/ukkan
mulai ter/adin(a suksesi karena nilai keanekaragaman herba lebih tinggi
8ilai t%lak ukur $eterangan
+? K 1.& $eanekaragaman rendah. miskin. pr%dukti3itas rendah sebagai
indikasi adan(a tekanan (ang berat dan ek%sistem tidak stabil
1.& K +? K *.*22 $eanekaragaman sedang. pr%dukti3itas 0ukup. k%ndisi
ek%sistem 0ukup seimbang. tekanan ek%l%gis sedang
+? L *.*22 $eanekaragaman tinggi. pr%dukti3itas tinggi. k%ndisi
ek%sistem stabil. tahan terhadap tekanan ek%l%gis
dibanding perdu- Pr%ses suksesi dimulai dengan k%l%nisasi %leh tumbuhan
herba. kemudian perdu dan diikuti %leh pep%h%nan <%lles. 200"#- Sehingga
pada lingkungan (ang mengalami pr%ses suksesi. maka tumbuhan herba (ang
akan terlebih dahulu mengalami peningkatan keanekaragaman dibandingkan
perdu atau p%h%n- 8amun untuk mengetahui ter/adin(a suksesi se0ara detail
maka perlu dilakukan perbandingan indeks keanekaragaman antar pl%t
pengamatan-

*-1-2 +asil pengamatan perbandingan antar tapak
'- 'nalisis 3egetasi herba
>ntuk menentukan nilai d%minansi pada tumbuhan herba. maka di0ari nilai
Pi
2
berdasarkan data di lampiran- Jrafik (ang menun/ukkan perbandingan nilai
d%minansi untuk setiap spesies tumbuhan herba pada semua pl%t dapat pada
gambar *-5-
Jambar *-5 Jrafik 8ilai D%minansi Setiap Spesies +erba
6erdasarkan grafik *-5. diketahui bah,a spesies (ang paling d%minan
adalah Syngonium sp- Selain itu. berdasarkan data pada lampiran = kita bisa
menentukan nilai Pi ln Pi untuk memper%leh nilai indeks keanekaragaman dari
keseluruhan sp%t- Setelah dilakukan perhitungan. maka diper%leh nilai indeks
keanekaragaman dari keseluruhan sp%t sebesar 4.*2-
B. 'nalisi 3egetasi perdu
8ilai d%minansi spesies tumbuhan perdu di seluruh pl%t dapat dilihat di
gambar *-"- berdasarkan perhitungan nilai Pi ln Pi dari data di lampiran. maka
dketahui bah,a indeks keanekaragaman dari semua sp%t sebesar 2."0-
Jambar *-" Jrafik 8ilai D%minansi Setiap Spesies Perdu
*-1-1-* +asil Pengamatan <ikr%klimat Dan Pengukuran Parameter Sifat )isika Dan
$imia Tanah
6ulk densit( merupakan perbandingan antara massa tanah pada keadaan
kering k%nstan dengan 3%lumen(a- Parameter ini dapat digunakan untuk
menentukan p%r%sitas sebagai indikat%r penetrasi akar dan aerasi tanah pada
lapisan (ang berbeda- 8ilai bulk density meningkat atau menurun seiring
naikn(a dan turunn(a ketinggian pl%t-
'- p+ Tanah
6erdasarkan lampiran . maka diper%leh nilai p+ tanah (ang
ditampilkan melalui grafik pada gambar *-9-
Jambar *-9 Jrafik p+ Tanah pada Tiap Pl%t Pengamatan
Data pada grafik menun/ukkan adan(a ke0enderungan menurun
pada p+ tanah seiring dengan kenaikan ketinggian pl%t- +al ini
mungkin disebabkan karena kandungan materi %rganik (ang meningkat
seperti (ang ditun/ukkan %leh grafik *-"
6- $elembaban Tanah
6erdasarkan lampiran =. maka ditampilkan data hasil
pengukuran kelembapan tanah melalui grafik pada gambar *-10
Jambar 1-10 Jrafik kelembaban tanah pada masing1masing pl%t
Data pada grafik menun/ukkan adan(a ke0enderungan menurun
pada p+ tanah seiring dengan kenaikan ketinggian pl%t
A- Suhu Tanah
6erikut adalah data hasil pengukuran intensitas 0aha(a dan
ditampilkan melalui grafik pada gambar *-11
-
Jambar *-11 Jrafik suhu tanah pada Tiap Pl%t
D- 2ntensitas Aaha(a
6erikut adalah data hasil pengukuran intensitas 0aha(a dan
ditampilkan melalui grafik pada gambar *-12
Jambar *-12 Jrafik 2ntensitas Aaha(a Pada Tiap Pl%t
7- $elembaban >dara
6erikut adalah data hasil pengukuran kelembaban udara dan
ditampilkan melalui grafik pada gambar *-1*
Gambar3.13 Grafk Kelembaban Udara Pada Tiap Plot Pengamatan
)- Suhu >dara
6erikut adalah data hasil pengukuran suhu udara dan
ditampilkan melalui grafik pada gambar *-14
Gambar 3.14 Grafk suhu Udara Pada Tiap Plot Pengamatan
*-1-1-* +asil Pengamatan $%munitas Aa0ing Tanah-
'- 6i%massa Aa0ing Tanah per Spesies
Gambar 3.15 Biomassa a!ing Tanah Per "pesies
6- Kerapatan a!ing tiap "pesies

Gambar 3.15
kepadatan
a!ing Tanah Per "pesies
KESIMPULAN
1- $eanekaragaman dan kesamaan 3egetasi berdasarkan ketinggian sebagian besar
dapat diperhatikan k%relasin(a- 6erdasarkan ketinggian keanekaragaman
0enderung menurun dikarenakan fakt%r alam (ang semakin menekankan seleksi
terhadap %rganisme (ang ada disana. sedangkan untuk k%nteks kesamaan. semakin
tinggi l%kasi dan semakin dekat l%kasi antar pl%t dapat meningkatkan indeks
kesamaan dikarenakan fakt%r alam fisika C kimia# (ang spesifik sehingga untuk
range ketinggian tertentu dapat diperhatikan terhadap kesamaan (ang 0ukup besar.
kesamaan mun0ul karena adan(a t%leransi %rganisme terhadap k%ndisi fisika dan
kimia lingkungan-
2- $%ndisi edafik di daerah hutan k%ta ;ebak Sili,angi berhubungan 0ukup erat
dengan k%ndisi mikr%klimat (ang terbentuk akibat kan%pi (ang menutup daerah
tersebut- )akt%r penutupan dapat mempengaruhi suhu tanah. kelembapan tanah.
suhu udara. kelembapan udara. dan intensitas 0aha(a erat hubungann(a dengan
suhu tanah# di daerah tersebut-
DA,TAR PUSTAKA
Dinas $ehutanan Pr%3insi :a,a 6arat- 200"- MAagar 'lam 6urangrang@ diakses melalui
http://dishut.jabarprov.go.id /index.php? mod=manage
Menu&idMenuKiri= 473&idMenu=5 1
)itriana. Rahma Nulia- 200!- Keanekaragaman dan Kemelimpahan akro!oobentos di
Hutan angrove Hasil Rehabilitasi "aman Hutan Raya #gurah Rai Bali.
B*-.*/"!)*a) D%lume 5. 8%m%r 1 2SS8: 141210**O
<%lles . <anuel A- 200"- 70%l%g( : A%n0epts and 'ppli0ati%ns 4th ed- 8e, N%rk : <0Jra,1
+ill A%mpanies 2n0-
Praset(%. 6udi- 2005- Keanekaragaman "anaman Buah di $ekarangan Desa %abon ekar,
Kecamatan $arung, Bogor- B*-.*/"!)*a) 3%lume ". 8%m%r 1- 2SS8: 14121
0**O
Ree0e. :ane 6-. et al. 2012- Campbell Biology & Concept and Connection 'th ed- San
)ransis0% : Pears%n 7du0ati%n. 2n0
>tama. 'gung Putra. S(amsuardi. dan 'rdinis 'rbain- 2012 Studi orfometrik Daun
acaranga "hou. di Hutan $endidikan dan $enelitian Biologi (H$$B). 0'!%a#
B*-#-&* U%*/"!)*a) A%.a#a) (0. B*-. UA.) &41!2

Anda mungkin juga menyukai