Anda di halaman 1dari 27

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Maksud dan Tujuan
Maksud dari penelitian ini adalah untuk melakukan pemetaan geologi permukaan
secara umum sebagai salah satu upaya untuk menyajikan informasi geologi yang ada
dengan menggunakan peta dasar skala 1: 12.500, serta melakukan suatu analisa berdasar
atas data pada daerah telitian.
Tujuan penelitian yaitu untuk Mengetahui kondisi geologi permukaan daerah
telitian saat ini, mengetahui struktur geologi yang berkembang daerah telitian,mengetahui
litologi dan stratigrafi daerah telitian,mengetahui prosesproses geomorfologi yang telah
ataupun sedang berkembang di daerah tersebut.
1.2 Letak dan Kesampaian Lokasi
!abupaten "unungkidul adalah salah satu kabupaten yang ada di #ropinsi $aerah
%stime&a 'ogyakarta, dengan %bukotanya (onosari. )uas &ilayah !abupaten
"unungkidul 1.*+5,,- km
2
atau sekitar *-,-, . dari luas &ilayah #ropinsi $aerah
%stime&a 'ogyakarta. )etak geografi 110
/
210 110
/
500 1T dan 2
/
*-0 +
/
030 )4.
#encapaian lokasi di tempuh dari !ampus 5#6 kemudian mele&ati kledokan
menuju jalan solo. $ari lampu merah janti belok kanan naik ke flyo7er. !emudian lampu
merah 885 masih lurus sampai lampu merah kedua ambil jalur kiri kemudian belok kiri
menuju jalan &onosari. Mele&ati jalan yang menanjak sampai bukit pathuk. $ari 1ukit
#atuk, perjalanan pun dilanjutkan ke arah 4ambipitu. 4ampai di pertigaan 4ambipitu,
kami mengambil arah kiri, ke timur, menuju 6glipar.
1.3 Metode dan Peraatan !an" Di"unakan
Metode pemetaan yang digunakan adalah metode pemetaan geologi permukaan
(surface mapping), yaitu pengamatan langsung terhadap singkapan batuan dan kondisi
geologi lain yang dapat dijumpai di permukaan.
#emetaan ini dimulai dengan mengumpulkan data sekunder geologi regional
daerah pemetaan yang kemudian dilanjutkan dengan pengambilan data geologi di
1
lapangan. $atadata yang diukur dan diambil selama pemetaan berupa data lokasi
pengamatan, morfologi, litologi, dan struktur geologi. 9asil pengukuran dan analisa data
tersebut selanjutnya digunakan untuk penyusunan laporan hasil pemetaan dan pembuatan
peta geologi, peta geomorfologi dan pola pengaliran, stratigrafi, peta lintasan, serta
sejarah geologi daerah pemetaan.
#erlengkapan lapangan yang diba&a pada saat melakukan pemetaan meliputi:
1. #eralatan )apangan :"#4, #alu "eologi, 9;), !ompas, lup, komparator, clipboard,
plastik sampel, tongkat jacob, dll. <
2. #eralatan Tulis :1uku lapangan, pena, pensil, penghapus, pensil &arna, penggaris, dll<
,. #eralatan #ribadi :Tas ransel, tas pingang, ponco, obatobatan pribadi, makanan,
minuman, dll<
1.# Peneiti Terda$uu
1eberapa peneliti terdahulu yang pernah melakukan studi yang terkait
dengandaerah telitian penulis secara lokal maupun secara regional, meliputi :
a. Bot$e %1&2&'
Melakukan penelitian pada =ona #egunungan 4elatan danmerupakan orang pertama yang
berhasil menyusun stratigrafi =ona#egunungan 4elatan.
(. )an Bemmeen %1&#&'
Mengelompokkan geologi regional #ulau >a&a berdasarkan fisiografi menjadi beberapa ?ona,
salah satunya adalah =ona #egunungan 4elatan dimana daerah penelitian tercakup
didalamnya.
*. +a$ardjo % 1&,, '
Melakukan penelitian kemudian menyusun stratigrafi pegunungan selatan secara lengkap
meliputi aspek sedimentologi dan paleontologi dengan penekanan untuk memperoleh
kejelasan umur pembentukan untuk memperoleh kejelasan umur pembentukan dan
lingkungan pengendapanya.
2
d. -urono %1&&2'
Melakukan penelitian kemudian menyusun stratigrafi pegunungan selatan secara lengkap.
1eliau melakukan penelitian di daerah1aturagung, >a&a Timur dan menyusun stratigrafi yang
disempurnakan daristratigrafi yang disusun oleh 1othe 1323.
e. -amodra %1&&2'
Melakukan penelitian kemudian menyusun stratigrafi pegunungan selatan secara lengkap.
.. -urono/ B. To$a/ 0. -udarno/ dan -. 1ir!osujono %1&&2'
#enyusunan#eta "eologi )embar 4urakarta"iritontro pada #usat #enelitian dan
#engembangan "eologi, $epartemen #ertambangan dan @nergi, $irektorat>endral "eologi
dan 4umber $aya Manusia.
". 2endut Hartono %2313'
Melakukan #enelitian #eran #aleo7olkanisme$alam Tataan #roduk 1atuan "unung 8pi
Tersier $i "unung"ajahmungkur, (onogiri, >a&a Tengah sebagai desrtasinya untuk
memperoleh gelar doktor.
1.4 U*apan Terimakasi$
#uji dan syukur saya panjatkan kepada %da 4hang 'hang (idi (asa yang telah
memberikan kemudahan6ya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik dan
tepat &aktu. Terima kasih saya ucapkan kepada kedua orang tua serta adik saya berkat doa
mereka yang selalu mengiringi harihari saya. $an tak lupa juga saya berterima kasih kepada
asisten laboratorium yang telah mengajari dan membimbing saya serta terima kasih kepada
teman A teman yang telah membantu dalam segala hal.
3
BAB 2
2E5M5+65L520
2.1. 2eomor.oo"i +e"iona
"eomorfologi adalah studi yang menguraikan bentuk lahan dan proses yang
mempengaruhi pembentukannya serta menyelidiki hubungan timbal balik antara bentuk
lahan dengan proses dalam tatanan keruangan. $alam pembagian satuan geomorfologi
daerah telitian penulis mengacu padaklasifikasi morfologi menurut Ban =uidam, 13+,
4atuan geomorfologi #egunungan 4elatan dibagi menjadi empat, yaitu :
1. 4atuan "eomorfologi #erbukitan !arst
4atuan ini terletak pada daerah paling selatan, terdiridari bentukan positif dan negatif
yang memanjang dari #arangtritis sampai #acitan.
2. 4atuan "eomorfologi #erbukitan )ipatan
4atuan ini terletak di daerah 6ga&en dan sekitarnya. 1entukan yang ada berupa
perbukitan yang dibangun oleh struktur homoklin, antiklin, sinklin, dan ga&ir terjal
yang memanjang dari barat ke timur.
,. 4atuan "eomorfologi $ataran Tinggi
4atuan ini menempati bagian tengah daerah #egunungan 4elatan, yaitu daerah
"ading, (onosari, #layen, dan menerus hingga 4emanu. Morfologi yang ada
dibangun oleh batugamping berlapis, batupasir gampingan yang kedudukan
perlapisannya relatif hori?ontal.
*. 4atuan "eomorfologi $ataran 1erteras
4
4atuan geomorfologi ini dibangun oleh batuan berumur !uarter berupa lempung
hitam, konglomerat, pasir, dan perulangan tuf dengan pasir kasar hingga halus. 4atuan
ini berada di sebagian 6ga&en, 4emin, hingga (onogiri bagian selatan.
1.2 Dasar Pem(a"ian 2eomor.oo"i
$alam pembagian geomorfologi terdapat empat aspek utama dalam analisa pemetaan
geomorfologi yaitu:
Morfologi yaitu studi bentuk lahan yang mempelajari relief secara umum dan meliputi:
Morfografi, yakni aspekaspek yang bersifat pemerian :descripti7e<,antara lain teras
sungai, beting pantai, kipas alu7ial, plato, dataran, perbukitan, pegunungan dsb.
Morfometri, yakni aspekaspek kuantitatif, seperti kemiringan lereng, bentuk lereng.
ketinggian, beda tinggi, bentuk lembah, tingkat pengikisan,dan pengaliran sungai dsb.
Morfogenesa yaitu asal usul pembentukan dan perkembangan bentuklahan serta
prosesAproses geomorfologi yang terjadi, dalam hal ini adalah struktur geologi,
litologi penyusun dan proses geomorfologi merupakan perhatian yang penuh.
Morfogenesa meliputi :
Morfostruktur pasif, suatu bentuklahan yang diklasifikasikan berdasarkan tipe
batuan yang ada kaitannya dengan resistensi batuan dan pelapukan :denudasi<,
misal mesa, cuesta, hogback dan kubah.
Morfostruktur aktif, berhubungan dengan tenaga endogen seperti
pengangkatan, perlipatan dan pensesaran, termasuk intrusi, misal gunungapi,
punggungan antiklin, ga&ir sesar dll.
Morfodinamik, berhubungan dengan tenaga eksogen seperti proses air, flu7ial,
es, gerakan masa, dan gunungapi, misal gumuk pasir, undak sungai, pematang
pantai, lahan kritis.
Morfokronologi yaitu urutan bentuklahan atau hubungan aneka ragam bentuklahan dan
prosesnya di permukaan bumi sebagai hasil dari proses geomorfologi. #enekanannya
pada e7olusi :ubahangsur< pertumbuhan bentuklahan.
5
Morfokonser7asi yaitu hubungan antara bentuklahan dan lingkungan atau berdasarkan
parameter bentuklahan, seperti hubungan antara bentuklahan dengan batuan, struktur
geologi, tanah, air, 7egetasi, dan penggunaan lahan.
$alam membagi bentuk lahan penulis juga memperhatikan
faktor A faktor yang mempengaruhi proses pembentukan bentang alam suatu daerah
yang terdiri dari2 faktor, yaitu :
a. #roses endogen, yaitu proses Aproses yang terkait dengan pelepasan gayayang berasal
dari dalam bumi.
b. #roses eksogen, yaitu prosesA proses yang terkait dengan hal hal yangterjadi di
permukaan bumi, seperti degradasi, pelapukan, gerakan massatanah dan batuan serta
erosi.
1.3 -atuan 2eomor.ik Bentukan -truktura
a. 4ubsatuan "eomorfik )ereng 9omoklin
4ubsatuan ini menempati 1+. dari luas daerah. 4ubsatuan ini terdapat di daerah
!edung !eris dan sekitarnya. $asar dari penamaan subsatuan ini
menggunakanklasifikasi Ban =uidam 13+,, yaitu :
Morfologi :
Morfografi : lereng
Morfometri : memiliki tingkat kelerengan datar hingga landai, stadia de&asa, jenis
pola pengaliran yang mengalir didaerah ini adalah sub dendritik.
Morfogenesa :
Morfostruktur aktif : berupa tenaga endogen yang berupa lapisan miring.
Morfo dinamis : faktor erosi.
Morfostruktur pasif : disusun oleh batuan sedimen.
b. 4ubsatuan "eomorfik )embah 9omoklin
6
4ubsatuan ini menempati 12. dari luas daerah. 4ubsatuan ini terdapat didaerah
!edungpoh dan sekitarnya. $asar dari penamaan subsatuan ini
menggunakanklasifikasi Ban =uidam 13+,, yaitu :
Morfologi :
Morfografi : lembah
Morfometri : memiliki tingkat kelerengan datar hingga landai, stadia de&asa, jenis
pola pengaliran yang mengalir didaerah ini adalah sub dendritik.
Morfogenesa :
Morfostruktur aktif : berupa tenaga endogen yang berupa lapisan miring.
Morfo dinamis : faktor erosi dan pelapukan.
Morfostruktur pasif : disusun oleh batuan sedimen
1.# -atuan 2eomor.ik Bentukan Asa 6u7ia
a. 4ubsatuan "eomorfik Tubuh 4ungai
4ubsatuan ini menempati 2. dari luas daerah telitian dan merupakansubsatuan yang
mendominasi daerah !edungpoh. $asar dari penamaan subsatuan inimenggunakan
klasifikasi Ban =uidam 13+,, yaitu :
Morfologi :
Morfografi : lembah
Morfometri : memiliki tingkat kelerengan rata hingga landai, stadia de&asa, jenis pola
pengaliran yang mengalir didaerah ini adalah sub dendritik.
Morfogenesa :
Morfostruktur aktif : tidak ada proses endogen yang bekerja dalam pembentukan
bentuklahan ini.
7
Morfo dinamis : faktor erosi dan proses flu7iatil.
Morfostruktur pasif : disusun oleh material sedimen
b. 4ubsatuan "eomorfik $ataran )impah 1anjir
4ubsatuan ini menempati ,. dari luas daerah telitian dan merupakan suatudataran
yang rata landai, disusun oleh material lepas hasil transportasi dari tubuhsungai,
kemiringan lereng 0 2. : rataChampir rata <. !emiringan lereng pada subsatuan ini
adalah rata hinggalandai. 4ubsatuan ini menempati 2. dari luas daerah telitian. $asar
dari penamaan subsatuan inimenggunakan klasifikasi Ban =uidam 13+,, yaitu :
Morfologi :
Morfografi : dataran yang terdapat di sekitar liukan tubuh sungai.
Morfometri : memiliki tingkat kelerengan rata hingga landai, stadia de&asa, jenis pola
pengaliran yang mengalir didaerah ini adalah sub dendritik.
Morfogenesa :
Morfostruktur aktif : tidak ada proses endogen yang bekerja dalam pembentukan
bentuklahan ini.
Morfo dinamis : faktor erosi dan proses flu7iatil.
Morfostruktur pasif : disusun oleh material lepas hasil rombakan dantransportasi
tubuh sungai.
1.4 -atuan 2eomor.ik Bentukan Karst
4ubsatuan "eomorfik Mesokarst :!1<
4ubsatuan ini menempati 25 . dari luas daerah telitian. $asar penamaan subsatuan ini
menggunakan klasifikasi Ban =uidam, 13+,.
Morfologi :
Morfografi : merupakan perbukitan
8
Morfometeri: lereng yang miring, jenis pola pengaliran yang mengalir adalah
multibasinal.
Morfogenesa
Morfogenesa aktif : berupa tenaga endogen yang berupa pengangkatan
Morfostruktur pasif : disusun oleh material berukuran sedang yaitbatugamping pasiran
Morfodinamik : faktor karstifikasi dan air
2.2. Poa Pen"airan dan -tadia Erosi
#ada $aerah !edungpoh dan sekitarnya terdapat pola pengaliran yang berkembang
adalah pola pengaliran subdendritik. #ola pengaliran ini dicirikan dengan bentuk yang
menyerupai cabang pohondengan topografi yang sudah miring dimana kontrol struktur
geologi sesar mendatar dan sesar normal.#ola pengaliran seperti ini biasanya dikontrol oleh
struktur yang berkembang danperbedaan jenis batuan berperan sangat kecil dan
mencerminkan resistensi batuan yang sama.
#enentuan tingkat stadia erosi daerah telitian didasarkan pada hasil pengamatan
lapangan yang meliputi bentuk pinggiran sungai yang terjaldan bentuk memanjang sungai,
pola aliran, sudut kelerengan dan litologi. 5ntuk menunjang hasil pengamatan lapangan,
penulis kemudian melakukan analisis pola pengaliran berdasarkan interpretasi dari
petatopografi.#engamatan lapangan menunjukkan bah&a perkembangan erosi pada
daerahtelitian sudah berkembang kearah erosi 7ertikal yang menyebabkan terbentuknyasuatu
lerenglereng yang terjal yang berada dipinggiran sungaisungai dan dalamdengan kelerengan
yang miring sangat curam.4edangkan perubahan pola pengaliran dari dendritik ke
subdendritik merupakan akibat dari suatu proses erosi yang intensif, litologi, topografi dan
struktur geologi yang sangat berperan aktif.1erdasarkan halhal diatas dapat diketahui bah&a
stadia erosi pada daerah telitian adalah stadia de&asa.
2.3. Anaisis Perkem(an"an 2eomor.oo"i
#roses geologi yang berkembang di daerah telitian berupa proses pelapukan, erosi,
transportasi dan deposisi, yang dipengaruhi oleh jenis litologi,7egetasi, iklim serta struktur
geologi yang bekerja.#roses pelapukan yang bekerja pada daerah telitian sebagian besar
dikontrololeh pelapukan mekanis :mechanical &eathering < yang diakibatkan oleh tingkat
9
curahhujan yang tinggi dan perubahan musim yang tidak tentu sehingga menyebabkan
perubahan suhu yang silih berganti #rosesproses diatas mengontrol besarnya transportasi dan
suplai sedimen padasistem flu7iatil yang bekerja pada aliran 4ungai, hal ini membuktikan
bah&a prosesgeologi muda yang bekerja pada daerah telitian berjalan secara intensif dan
terusmenerus.
BAB 3 -T+AT02+A60
1.1 -trati"ra.i +e"iona
#enamaan satuan litostratigrafi #egunungan 4elatan telah banyak
dikemukakan oleh beberapa peneliti yang membedakan stratigrafi &ilayah bagian
barat :#arangtritis A (onosari< dan &ilayah bagian timur :(onosari A #acitan<.
5rutan stratigrafi #egunungan 4elatan bagian barat telah diteliti antara lain oleh 1othe
10
:1323<, 7an 1emmelen :13*3<, 4umarso dan %smoyo&ati :1325<, 4artono :13-*<,
6ahro&i, dkk :132+< dan 4uyoto :1332< serta (artono dan 4urono dengan perubahan
:133*<
Tabel ,.1.1 Tatanan 4tratigrafi #egunungan 4elatan dari beberapa penulis
4ecara stratigrafi, urutan satuan batuan dari tua ke muda menurut penamaan
litostratifrafi menurut (artono dan 4urono dengan perubahan :133*< adalah :
Dormasi (ungkal"amping
)okasi tipe formasi ini terletak di ". (ungkal dan ". "amping, keduanya di
#erbukitan >i&o. 4atuan batuan Tersier tertua di daerah #egunungan 4elatan ini di
bagian ba&ah terdiri dari perselingan antara batupasir dan batulanau serta lensa
batugamping. #ada bagian atas, satuan batuan ini berupa napal pasiran dan lensa
batugamping. Dormasi ini tersebar di #erbukitan >i&o, antara lain di ". (ungkal,
11
$esa 4ekarbolo, >i&o 1arat, menpunyai ketebalan sekitar 120 meter :1ronto dan
9artono, 2001<.
$i bagian ba&ah, Dormasi (ungkal"amping mengandung fosil foraminifera
besar, yaitu Assilina sp., Nummulites javanus B@E1@@!, Nummulites
bagelensis B@E1@@! dan Discocyclina javana B@E1@@!. !elompok fosil tersebut
menunjukkan umur @osen Tengah bagian ba&ah sampai tengah. 4ementara itu bagian
atas formasi ini mengandung asosiasi fosil foraminifera kecil yang menunjukkan umur
@osen 8khir. >adi umur Dormasi (ungkal"amping ini adalah @osen Tengah sampai
dengan @osen 8khir :4umarso dan %smoyo&ati, 1325<.
4ebagian dari satuan batuan ini semula merupakan endapan laut dangkal yang
kaya akan fosil. !arena pengaruh gaya berat di lereng ba&ah laut, formasi ini
kemudian meluncur ke ba&ah dan diendapkan kembali di laut dalam sehingga
merupakan exotic faunal assemblage :Eahardjo, 13+0<. Dormasi ini tersebar luas di
#erbukitan >i&o dan !. /yo di utara ". "ede, menindih secara tidak selaras batuan
metamorf serta diterobos oleh $iorit #endul dan di atasnya, secara tidak selaras,
ditutupi oleh batuan sedimen klastika gunungapi :volcaniclastic sediments< yang
dikelompokkan ke dalam Dormasi !ebo1utak, Dormasi 4emilir, Dormasi 6glanggran
dan Dormasi 4ambipitu.
Dormasi !ebo A 1utak
Dormasi ini secara umum terdiridari konglomerat, batupasir, dan batulempung
yang menunjukkan kenampakan pengendapan arus turbid maupun pengendapan gaya
berat yang lain. $i bagian ba&ah oleh 1othe disebut sebagai anggota !ebo :Kebo
beds< yang tersusun antara batupasir, batulanau, dan batulempung yang khas
menunjukkan struktur turbidit dengan perselingan batupasir konglomeratan yang
mengandung klastika lempung. 1agian ba&ah anggota ini diterobos olehsill batuan
beku.
1agian atas dari formasi ini termasuk anggota 1utak yang tersusun oleh
perulangan batupasir konglomeratan yang bergradasi menjadi lempung atau lanau.
!etebalan ratarata formasi ini kurang lebih +00 meter. 5rutan yang membentuk
Dormasi !ebo A 1utak ini ditafsirkan terbentuk pada lingkungan lower submarine
12
fan dengan beberapa interupsi pengandapan tipe mid fan yang terbentuk pada
/ligosen 8khir :62 A 6,<.
Dormasi 4emilir
4ecara umum formasi ini tersusun oleh batupasir dan batulanau yang bersifat
tufan, ringan, dan kadangkadang diselingi oleh selaan breksi 7olkanik. Dragmen yang
menyusun breksi maupun batupasir biasanya berupa batuapung yang bersifat asam. $i
lapangan biasanya dijumpai perlapisan yang begitu baik, dan struktur yang mencirikan
turbidit banyak dijumpai. )angkanya kandungan fosil pada formasi ini menunjukkan
bah&a pengendapan berlangsung secara cepat atau berada pada daerah yang sangat
dalam, berada pada daerah ambang kompensasi karbonat :;;$<, sehingga fosil
gampingan sudah mengalami korosi sebelum mencapai dasar pengendapan. 5mur dari
formasi ini diduga adalah pada Miosen 8&al :6*< berdasar pada
keterdapatanlobigerinoides primordius pada daerah yang bersifat lempungan dari
formasi ini, yaitu di dekat #iyungan :Ban "orsel, 13+2<. Dormasi 4emilir ini
menumpang secara selaras di atas anggota 1utak dari Dormasi !ebo A 1utak. Dormasi
ini tersingkap secara baik di &ilayahnya, yaitu di tebing ga&ir 1aturagung di ba&ah
puncak 4emilir.
Dormasi 6glanggeran
Dormasi ini berbeda dengan formasiformasi sebelumnya, yang dicirikan oleh
penyusun utamanya berupa breksi dengan penyusun material 7olkanik, tidak
menunjukkan perlapisan yang baik dengan ketebalan yang cukup besar, bagian yang
terkasar dari breksinya hampir seluruhnya tersusun oleh bongkahbongkah la7a
andesit, sebagian besar telah mengalami breksiasi.
Dormasi ini ditafsirkan sebagai pengendapan dari aliran rombakan yang
berasal dari gunungapi ba&ah laut, dalam lingkungan laut, dan proses pengendapan
berjalan cepat, yaitu hanya selama Miosen 8&al :6*<.
4ingkapan utama dari formasi ini adalah di "unung 6glanggeran pada
#erbukitan 1aturagung. !ontaknya dengan Dormasi 4emilir di ba&ahnya merupakan
13
kontak yang tajam. 9al inilah yang menyebabkan mengapa Dormasi 6glanggeran
dianggap tidak searas di atas Dormasi 4emilir. 6amun perlu diingat bah&a kontak
yang tajam itu bisa terjadi karena perbedaan mekanisme pengendapan dari energi
sedang atau rendah menjadi energi tinggi tanpa harus mele&ati kurun &aktu geologi
yang cukup lama. 9al ini sangat biasa dalam proses pengendapan akibat gaya berat.
Ban "orsel :13+2< menganggap bah&a pengendapannya diibaratkan proses runtuhnya
gunungapi seperti !rakatau yang berada di lingkungan laut.
!e arah atas, yaitu ke arah Dormasi 4ambipitu, Dormasi 6glanggeran berubah
secara bergradasi, seperti yang terlihat pada singkapan di 4ungai #utat. )okasi yang
diamati oleh @"E tahun 2002 berada pada sisi lain 4ungai #utat dimana kontak kedua
formasi ini ditunjukkan oleh kontak struktural.
Dormasi 4ambipitu
$i atas Dormasi 6glanggeran kembali terdapat formasi batuan yang
menunjukkan ciriciri turbidit, yaitu Dormasi 4ambipitu. Dormasi ini tersusun oleh
batupasir yang bergradasi menjadi batulanau atau batulempung. $i bagian ba&ah,
batupasirnya masih menunjukkan sifat 7olkanik, sedang ke arah atas sifat 7olkanik ini
berubah menjadi batupasir yang bersifat gampingan. #ada batupasir gampingan ini
sering dijumpai fragmen dari koral dan foraminifera besar yang berasal dari lingkungan
terumbu laut dangkal yang terseret masuk dalam lingkungan yang lebih dalam akibat
arus turbid.
!e arah atas, Dormasi 4ambipitu berubah secara gradasional menjadi Dormasi
(onosari :anggota /yo< seperti singkapan yang terdapat di 4ungai (idoro di dekat
1under. Dormasi 4ambipitu terbentuk selama ?aman Miosen, yaitu kirakira antara 6* A
6+ atau 662 A 665.
Dormasi /yo A (onosari
4elaras di atas Dormasi 4ambipitu terdapat Dormasi /yo A (onosari. Dormasi
ini terutama terdiridari batugamping dan napal. #enyebarannya meluas hampir
14
setengah bagian dari #egunungan 4elatan memanjang ke timur, membelok ke arah
utara di sebelah #erbukitan #anggung hingga mencapai bagian barat dari daerah
depresi (onogiri A 1aturetno.
1agian terba&ah dari Dormasi /yo A (onosari terutama tersusun dari
batugamping berlapis yang menunjukkan gejala turbidit karbonat yang terendapkan
pada kondisi laut yang lebih dalam, seperti yang terlihat pada singkapan di daerah di
dekat muara 4ungai (idoro masuk ke 4ungai /yo. $i lapangan batugamping ini
terlihat sebagai batugamping berlapis, menunjukkan sortasi butir dan pada bagian
yang halus banyak dijumpai fosil jejak tipe burial yang terdapat pada bidang
permukaaan perlapisan ataupun memotong sejajar perlapisan. 1atugamping kelompok
ini disebut sebagai anggota /yo dari Dormasi (onosari. !e arah lebih muda, anggota
/yo ini bergradasi menjadi dua fasies yang berbeda. $i daerah (onosari, semakin ke
selatan batugamping semakin berubah menjadi batugamping terumbu yang
berupa rudstone, framestone, floatstone, bersifat lebih keras dan dinamakan sebagai
anggota (onosari dari Dormasi /yo A (onosari :1othe, 1323<. 4edangkan di barat
daya !ota (onosari batugamping terumbu ini berubah menjadi batugamping berlapis
yang bergradasi menjadi napal yang disebut sebagai anggota !epek dari Dormasi
(onosari. 8nggota !epek ini juga tersingkap di bagian timur, yaitu di daerah depresi
(onogiri A 1aturetno, di ba&ah endapan kuarter seperti yang terdapat di daerah
@romoko. 4ecara keseluruhan, formasi ini terbentuk selama Miosen 8khir :63 A
61+<.
@ndapan !uarter
$i atas seri batuan @ndapan Tersier seperti telah tersebut di atas, terdapat suatu
kelompok sedimen yang sudah agak mengeras hingga masih lepas. !arena kelompok
ini di atas bidang erosi, serta proses pembentukannya masih berlanjut hingga saat ini,
maka secara keseluruhan sedimen ini disebut sebagai @ndapan !uarter.
#enyebarannya meluas mulai dari timur laut (onosari hingga daerah depresi
(onogiri A 1aturetno. 4ingkapan yang baik dari @ndapan !uarter ini terdapat di
daerah @romoko, sekitar (aduk "adjah Mungkur.
15
4ecara stratigrafi @ndapan !uarter di daerah @romoko, (onogiri terletak tidak
selaras di atas @ndapan Tersier yang berupa batugamping berlapis dari Dormasi
(onosari atau breksi polimik dari Dormasi 6glanggeran. !etebalan tersingkap dari
@ndapan !uarter tersebut berkisar antara 10 hingga 1* meter. 5mur @ndapan !uarter
tersebut diperkirakan #liestosen 1a&ah.
4tratigrafi @ndapan !uarter di daerah @romoko, (onogiri secara 7ertikal
tesusun dari perulangan tuf halus putih kekuningkuningan dengan perulangan gradasi
batupasir kasar ke batupasir sedang dengan lensalensa konglomerat. 1atupasir
tersebut mempunyai struktur silang siur tipe palung, sedangkan lapisan tuf terdapat di
bagian ba&ah, tengah, dan atas. #ada saat lapisan tuf terbentuk, terjadi juga akti7itas
sungai yang menghasilkan konglomerat.
1.2 Dasar Pem(a"ian -atuan Batuan
#enulis menyusun stratigrafi daerah telitian berdasarkan ciri A ciri litologi
yang dijumpai dilapangan dengan mengikuti pembagian dan tata nama stratigrafi
dari4urono, 1332, guna mengetahui tektonostratigrafi dan stratigrafi yang terkait
dengandaerah telitian. 5ntuk pembagian satuan batuan, penulis menggunakan satuan
tidak resmiyang mengacu pada pembagian tata nama yang sesuai dengan kaidah 4andi
4tratigrafi%ndonesia :133-<. 4ecara umum daerah telitian didominasi oleh litologi
batugamping,namun penulis berusaha membaginya kedalam satuan A satuan batuan
yang lebih detail berdasarkan karakteristik dari setiap litologi yang dominan. 5rutan
stratigrafi daerahtelitian dari tua ke muda meliputi :
1. 4atuan 1reksi 6glanggran
2. 4atuan 1atupasir 4ambipitu
,. 4atuan 1atugamping /yo
*. 4atuan 8lu7ial
1.2.1 -atuan Batuan Breksi N"an""ran
$asar #enamaan
4atuan 1reksi termasuk dalam Dormasi 6glanggran. 1erdasarkan ciri
litologiyang dijumpai, breksi tersebut merupakan breksi monomik yang terdiri dari
satumacam fragmen , breksi tersebut penulis temukan ditengahtengah daerah
16
telitian,yang secara stratigrafi eki7alen dengan ciri Dormasi 6glanggran sehingga
dari hasilkesebandingan keduanya penulis menamakannya sebagai 4atuan
1reksi 6glanggran.
1.2.2 Pen!e(aran dan Kete(aan
#enyebaran singkapan 4atuan 1reksi 6glanggran di daerah telitian
hampir menempati F 20 . dari seluruh luas daerah telitian. 4ingkapan pada satuan
inidijumpai pada tengahtengah dari telitian dan menyebar secara barat A timur
daerahtelitian. 4ecara spesifik, 4atuan 1reksi 6glanggran tersebar didaerah 6atah
kulon!edung #oh, dan $esa #ilangrejo. 1erdasarkan pengukuran penampang
geologisayatan 8 A 8G diperoleh ketebalan F 500 meter.
1.2.3 Umur dan Lin"kun"an Pen"endapan
#enentuan 5mur
$ikarenakan tidak adanya data fosil planktonik yang didapatkan pada
satuan batuan ini, maka penulis melakukan kesebandingan dengan peneliti
terdahulu bah&a breksi 6glanggran ini terendapakan pada umur 6 5 A 6 - atau
pada kala Miosen8&al : 4uyoto, 133* <. $ari pengamatan superposisi pada
4atuan 1reksi 6glanggranyang berada di bagian tengah daerah telitian terhadap
4atuan 1atupasir 4ambipitu dari penampang geologi sayatan 8 A 8G
menunjukkan posisi 4atuan 1reksi 6glanggran lebih tua dari batupasir 4ambipitu.
)ingkungan #engendapan
1erdasarkan peneliti terdahulu Dormasi 6glanggran terdiri dari breksi
dengan sisipan batupasir tufaan, yang memperlihatkan sebagai endapan aliran
gra7itasi padalingkungan laut :4urono, 13+3<.
1.2.# Kontak 8 Hu(un"an -trati"ra.i
$engan ditemukannya kontak antara 4atuan 1atupasir 4emilir dan 4atuan
1reksi 6glanggran pada beberapa lokasi penelitian, maka dapat disimpulkan
bah&akedua satuan batuan ini memiliki hubungan stratigrafi selaras. $ari
penampang geologi sayatan 8 8G menunjukkan bah&a 4atuan 1reksi
17
6glanggran menindih diatas 4atuan 1atupasir 4emilir bagian atas dan selaras
dengan 4atuan 1atupasir 4ambipitu.
1.3.1 -atuan Batuan Batupasir -am(ipitu
$asar #enamaan
#enamaan 4atuan 1atupasir 4ambipitu ini didasarkan pada ciri khas
darisatuan ini berupa batupasir berlapis. #ada satuan ini dijumpai adanya
batupasir dengan struktur sedimen yang berkembang berupa perlapisan :dominan<
dandibeberapa tempat ditemukan batupasir yang mengandung semen karbonat.
$ari ciridiatas maka dapat ditarik kesebandingan dengan ciri ciri Dormasi
4ambipitusehingga satuan ini dinamakan 4atuan 1atupasir 4ambipitu.
1.3.2 Pen!e(aran dan Kete(aan
#enyebaran 4atuan 1atupasir 4ambipitu pada terdapat pada bagian
selatandaerah telitian saja dan menempati luas sekitar F 20 . dari seluruh luas
daerahtelitian. 4ingkapan pada satuan ini hanya terdapat di daerah 1lembeman
dan 6atah.$ari pengukuran penampang geologi, ketebalan 4atuan
1atupasir 4ambipitu berkisar 550 meter.
1.3.3 Umur dan Lin"kun"an Pen"endapan
#enentuan 5mur
1erdasarkan sample yang didapatkan, yaitu :
"loborotalia pleisotumida, "loboHuadrina altispira, "loboHuadrina dehiscens,
"lobigerinoides subHuadratus, "lobigerina seminulina, "loborotalia siakensis
:6+ A 6 1,< :Miosen 8&al A Miosen Tengah<. Maka penulis menyimpulkan
bah&a satuan batuan ini memiliki umur 6 + A 6 1, atauMiosen 8&al A Miosen
Tengah : 1lo&, 13-3 <.
)ingkungan #engendapan
1erdasarkan fosil benthonik yang didapat, yaitu 6odosaria
infleIa, @lphidiummaellum, $entalina subsulota, 8mphistegina Huoyii didapatkan
bah&a 4atuan1atupasir 4ambipitu ini terendapkan pada lingkungan kedalaman
6eritik Tengah 1athyal 1a&ah : 1arker, 13-0 <.
18
1.3.# Kontak 8 Hu(un"an -trati"ra.i
$ijumpainya kontak yang jelas antara 4atuan 1atupasir 4ambipitu
dengan4atuan 1reksi 6glanggran, penulis menyimpulkan bah&a 4atuan 1atupasir
4ambipituini memiliki hubungan selaras dengan 4atuan 1reksi 6glanggran dan
mempunyaihubungan yang selaras dengan 1atugamping /yo di atasnya.
1.#.1 -atuan Batuan Batu"ampin" 5!o
$asar #enamaan
#enamaan 4atuan 1atugamping /yo ini didasarkan pada ciri khas dari
satuan ini berupa batugamping klastik dan memiliki ukuran pasir. #ada 4atuan
1atugamping /yo batugamping ini berlapis. $ari ciri diatas maka dapat ditarik
kesebandingan dengan ciri A ciri Dormasi /yo sehingga satuan ini dinamakan
4atuan 1atugamping /yo.
1.#.2 Pen!e(aran dan Kete(aan
#enyebaran 4atuan 1atugamping /yo terdapat pada bagian selatan daerah
telitian saja dan menempati luas sekitar F 50 . dari seluruh luas daerah telitian.
4ingkapan pada satuan ini hanya terdapat daerah 6atah, 1lembeman dan
6gadirejo. $ari hasil pengukuran ketebalan dari penampang geologi, maka
didapatkan kisaran tebal dari 4atuan 1atugamping /yo yaitu berkisar 500 meter.
1.#.3 Umur dan Lin"kun"an Pen"endapan
#enentuan 5mur
1erdasarkan sample yang didapatkan :
"lobigerinoides immaturs, /rbulina uni7ersa, "lobigerinoides
dimiturus,"loboHuadrina altispira, 9astigerina aeHuilateralis, "loborotalia
siakensis,/rbulina bilobata :61* A 615<. Maka penulis menyimpulkan bah&a satuan
batuan ini memiliki umur 6 1* A 6 15 atau Miosen Tengah Miosen 8khir : 1lo&,
13-3 <.
)ingkungan #engendapan
1erdasarkan sampel yang didapatkan, yaitu :
19
1ucella frigida, 1igenerina cylindrica, #arafissurna lateralis, TeItilaria sp.,
8mphistegina Huoyii : 6eritik Tengah <. 1erdasarkan fosil benthonik diatas
didapatkan bah&a 4atuan 1atugamping /yo ini terendapkan pada lingkungan
bathimetri 6eritik Tengah : 1arker, 13-0 <.
1.#.# Kontak 8 Hu(un"an -trati"ra.i
$ilihat dari umur yang didapat dari analisa fosil, maka dapat
disimpulkan bah&a 4atuan 1atugamping /yo memiliki hubungan
tidak selaras dengan 4atuan 1atupasir 4ambipitu. 4atuan 1atugamping /yo ini
juga memiliki hubungan tidak selaras dengan 4atuan @ndapan 8lu7ial.
1.4.1 -atuan Batuan Endapan Au7ia
#enamaan satuan ini didasarkan pada kehadiran material alu7ial berupa
material lepas berupa pasir hasil rombakan batuan asal dan lumpur yang berasosiasi
dengan sisa A sisa material organik dari tumbuh A tumbuhan yang diendapkan
sepanjang aliran sungaisungai pada daerah telitian serta terus berlangsung hingga
sekarang. 4atuan ini menempati luas sekitar F 1 . pada daerah telitian. @ndapan
ini memiliki hubungan tidak selaras dengan satuan batuan yang ada diba&ahnya.
1.4.2 Pen!e(aran dan Kete(aan
9anya menempati luas sekitar 1 . dari daerah telitian.
1.4.3 Umur dan Lin"kun"an Pen"endapan
4atuan ini diendapkan sepanjang aliran sungaisungai pada daerah
telitian sampai sekarang.
1.4.# Kontak 8 Hu(un"an -trati"ra.i
!ontak antara endapan alu7ial ini dengan litologi yang ada diba&ahnya
adalah tidak selaras, karena hanya bersifat menumpang diatas litilogi yang ada
diba&ahnya.
20
BAB #
-T+UKTU+ 2E5L520
#.1 -truktur 2eoo"i +e"iona
8kti7itas tektonik yang terjadi di #ulau >a&a mengakibatkan berkembangnya struktur
geologi yang ber7ariasi. #ola struktur yang terbentuk merupakan cerminan dari pola tegasan
21
suatu gaya dominan dari proses tektonik dengan 7ariasi arah tertentu. 4ecara umum pola
tegasan yang terbentuk berupa kekar, sesar dan lipatan dengan skala yang ber7ariasi dari
skala regional hingga skala yang terkecil.
Menurut Ban 1emmelen :13*3< daerah #egunungan 4elatan telah mengalami empat
kali pengangkatan. #ola struktur geologi yang ada pada #egunungan 4elatan yaitu :
Ara$ NE9-1, umumnya merupakan sesar geser sinistral yang terjadi akibat penunjaman
lempeng %ndo8ustralia selama @osen hingga Miosen Tengah. 8rah ini ditunjukkan oleh
kelurusan sepanjang 4ungai /pak dan 4ungai 1enga&an 4olo.
Ara$ N9-, sebagian besar juga merupakan sesar geser sinistral, kecuali pada batas barat
#egunungan 4elatan yang merupakan sesar turun.
Ara$ N19-E, umumnya merupakan sesar geser dekstral. 4et kedua dan ketiga arah ini
tampak sebagai pasangan rekahan yang terbentuk akibat gaya kompresi berarah 66(44@
yang berkembang pada #liosen 8khir.
Ara$ E91, sebagian besar merupakan sesar turun yang terjadi akibat gaya regangan berarah
64 dan berkembang pada #leistosen 8&al
#.2 -truktur 2eoo"i Daera$ Peneitian
#.2.1 -truktur Kekar
1erdasarkan hasil pengamatan keadaan lapangan diketahui dari data kedudukan
batuan yang ada ditemukan arah kedudukan batuan menunjukkan suatu kelurusan yaitu bart A
timur. Terdapatnya kekarkekar yang berpasangan maupun yang tidk berpasangan pada
daerah telitian yaitu :
1. 6 22*
o
@ C --
o
dan 6 ,,+
o
@ C ,*
o
2. 6 0,0
o
@ C +*
o
,. 6 220
o
@ C 5*
o
dan 6 025
o
@ C 22
o
*. 6 ,5-
o
@ C 5-
o
dan 6 025
o
@ C 22
o
5. 6 ,15
o
@ C *5
o
dan 6 213
o
@ C -2
o
-. 6 ,15
o
@ C *5
o
dan 6 213
o
@ C-2
o
2. 6 ,03
o
@ C 2*
o
#.2.2 -truktur -esar
22
1erdasarkan hasil pengamatan keadaan lapangan terdapat dua sesar yang berkembang
pada daerah telitian yaitu sesar mendatar terletak pada koordinat I J 0*52+2+ dan y J
3123,5, yang mempunyai arah 6 15,
o
@ C 2-
o
pada litologi batupasir. $alam peta geologi
dapat dilihat terdapat offset batupasir yang bergerak mendatar kiri. 4edangkan sesar normal
terletak pada koordinat I J 0*5+3*+ dan y J 3123521 yang mempunyai arah 6 1,3
o
@ C -,
o
pada litologi batupasir.
#.2.3 Mekanisme Pem(entukan -truktur
4truktur geologi yang berkembang pada daerah penelitian memiliki pola yangrelatif
sama dengan pola umum struktur geologi regional #egunungan 4elatan.$engan data A data
tersebut, dapat ditarik suatu hubungkan antara pola pembentukan struktur daerah telitian
dengan struktur regional dari mekanismetektonik yang bekerja, dimana tegasan yang
membentuk struktur geologi daerahtelitian berhubungan langsung dengan gaya A gaya
tektonik yang bekerja pada#egunungan 4elatan yang secara umum berarah 5tara A 4elatan
yang dicirikan olehadanya struktur sesar berpola timur laut A barat daya.Mengenai @7olusi
Tektonik Tersier #ulau >a&a :#rasetyadi 2002<, dijelaskan bah&a #ulau >a&a merupakan
salah satu pulau di 1usur 4unda yang mempunyai sejarah geodinamik aktif, yang jika dirunut
perkembangannya dapat dikelompokkanmenjadi beberapa fase tektonik dimulai dari !apur
8khir hingga sekarang yaitu :
#eriode !apur akhir A #aleosen
#eriode @osen :#eriode @kstensional CEegangan<
#eriode /ligosen Tengah :!ompresional A Terbentuknya /8D<
#eriode /ligoMiosen :!ompresional A 4truktur %n7ersi <
#eriode Miosen Tengah A Miosen 8khir
BAB 4
-E:A+AH 2E5L520
4ejarah geologi daerah telitian dimulai dari satuan breksi 6glaggeran yang
terendapkan dari hasil 7ulkanisme berupa breksi monomik yang memiliki kesamaan fragmen.
!emudian terendapkan batupasir dengan struktur perlapisan, kemudian terjadi pengangkatan
23
sehingga daerah telitian menjadi daratan. 4etelah fase pengangkatan, terjadilah sebuah fase
trensgresi yang kemudian mengendapkan 4atuan 1atupasir 4ambipitu. 4atuan ini terendapkan
berupa batupasir yang mengalami perselingan dengan batulempung dan pada beberapa tempat
terdapat batupasir yang mengandung semen karbonat. 4atuan ini terendapkan pada
Miosen8&al.#ada fase ini juga terjadi fase kompresi dan pengangkatan.
4etelah fase kompresi dan pengangkatan selesai, terjadi sebuah proses pelepasan
energi yang mengakibatkan terjadinya subsidence atau penurunan cekungan. !eadaan ini
mengaktifkan proses transgresi yang membuat batas air lautnaik ke permukaan, sehingga
mempengaruhi sifat fisik dan kimia dari Dormasi4ambipitu. #roses transgresi ini juga
membentuk material A material sedimen laut berupa batugamping, tetapi karena sebelumnya
terjadi proses pengangkatanmenyebabkan Dormasi 4ambipitu menjadi 9iatus atau daerah
tinggian sehinggaformasi A formasi batugamping lain seperti !epek dan (onosari tidak
terbentuk padadaerah penelitian, namun dengan seiring berjalannya proses transgresi yang
terus berkembang menyebabkan terjadinya transgresi besar A besaran sehingga air lautdapat
mencapai dan menutupi daerah tinggian yang akhirnya membentuk Dormasi/yo di atas
Dormasi 4ambipitu pada daerah penelitian
!emudian pada Miosen Tengah, 4atuan 1atugamping /yo terendapkan. #engendapan
ini dapat berlangsung karena pada daerah telitian terjadi kenaikan muka air laut pada Miosen
Tengah dan dapat membentuk batugamping dan hasil dari rombakannya kemudian
menghasilkan 1atugamping /yo yang sebagian adalah batugamping klastik.4etelah
1atugamping /yo selesai mengendap pada Miosen 8khir, tidak terjadi pengendapan material
sedimen lagi, baik dari material darat maupun laut. 8kan tetapi pada kala 9olosen,
diendapkan 4atuan #asir )epas secara tidak selaras diatas 4atuan 1atugamping /yo yang
berasal dari hasil endapan erosional dari hasil pengerosian sungai A sungai.
BAB ;
P5TEN-0 2E5L520
#otensi geologi ialah potensi yang dimiiki oleh alam untuk dapat menghasilkan suatu
produk dari hasil proses A proses geologi yang bekerja, baik produk yang dapat menimbulkan
dampak positif maupun juga produk yang dapatmenimbulkan kerugikan :negatif< bagi umat
24
manusia. 1erdasarkan kedua aspek manfaat diatas maka potensi geologi pada daerah telitian
dapat dibagi seperti diba&ahini.
a. #otensi positif
Morfologi perbukitan yang terdapat pada daerah telitian belum
dimanfaatkandengan baik oleh penduduk sekitar karena keterbatasan modal dan akses
jalan.Morfolgi tinggi tinggi dapan dijadikan sebagi objek &isata minat khusus.$aerah
perbukitan ini dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi para penikmat alam untuk
menikmati suatu pemanda. 1atugamping dapat digunakan sebagai bahan baku
pembuatan semen dan breksi dapat digunakan sebagai pengeras jalan di daerah tersebut.
b. #otensi negatif
Tingkat curah hujan yang tinggi pada daerah telitian menyebabkan tingkat
pelapukan yang tinggi, sehingga pada litologi A litologi yang kurang resisten dengan
sudut kelerengan yang besar dapat berpotensi menimbulkan adanya gerakan tanah.#ada
daerah telitian gerakan tanah dijumpai pada derah telitian yaitu pada 4atuan1atupasir
4emilir.#ada 4atuan 1atupasir 4ambiptu terjadi jenis gerakan tanah atau kita sebut
dengan tanah longsor.
BAB ,
KE-0MPULAN
$ari pembahasan setiap bab yang telah diuraikan, maka dapat ditarik kesimpulan :
1. 4ecara geomorfik, daerah telitian dibagi menjadi dua satuan bentukan asal,yaitu
1entukan 8sal Dlu7ial 4ubsatuan "eomorfik Tubuh dataran limpah banjir dan tubuh
25
sungai dan 1entukan 8sal 4truktural yang terdiri dari 4ubsatuan "eomorfik
#erbukitan 9omoklin,4ubsatuan "eomorfik )embah 9omoklin dan 4ubsatuan
"eomorfik )ereng 9omoklin. #ola pengaliran yang berkembang padadaerah telitian
yaitu 4ubdendritik.
2. 4tratigrafi daerah telitian terdiri dari tiga satuan batuan dan satu endapan allu7ial, dari
tua ke muda adalah 4atuan 1reksi 6glanggran berumur Miosen 8&al dan mempunyai
hubungan selaras dengan1atupasir 4ambipitu berumur Miosen 8&alA Tengah yang
memilikihubungan selaras dengan 1atugamping /yo yang berumur Miosen 8khir.
4elanjutnya diendapkan 4atuan endapan allu7ial berumur 9olosen diatas 4atuan
1atugamping /yo dengan hubungan tidak selaras.
,. 4truktur geologi yang berkembang pada daerah telitian berupa 4esar normal dan sesar
mendatar.
*. #otensi geologi yang ada pada daerah telitian terdiri dari potensi positif berupa
morfologi perbukitan sebagai sarana pari&isata dan secara litologi berupa
batugamping dapat digunakan sebagai campuran semen, breksi dapat digunakan
sebagai pengeras jalan. 4edangkan potensinegatif berupa gerakan tanah atau longsor
DA6TA+ PU-TAKA
Pettijo$n/ 6.:./ 1&,4, !edimentary "oc#, $%ird &dition, Marker and 1o& #ublisher.
)erstappen/ 1&<4/ Keomorp%ological !urveys for &nvironmental Development', @lse7ier
4cience #ublishing ;ompany )nc, 8msterdam.
26
Bemmeen/ +.1. 1&#&/ 7an./ $%e eology of (ndonesia, 7ol %8, 2nd ed, The 9aHue Martinus
6ijhoff, 6etherlands.
27

Anda mungkin juga menyukai