Anda di halaman 1dari 11

BAB IV TUGAS KHUSUS EVALUASI KINERJA COOLER E-2208

4.1. Pendah ! an 4.1.1. La"a# Be!a$an% Cooler merupakan salah satu alat penukar panas fluida yang berfungsi menurunkan temperatur fluida. Dalam suatu industri, cooler diperlukan agar suatu fluida proses mencapai temperatur yang diinginkan, biasanya temperatur akhir fluida yang telah melewati cooler akan lebih rendah dari temperatur awalnya. Tapi, kinerja dari cooler pada suatu industri sering mengalami penurunan. Akibatnya, temperatur fluida akhir pada keadaan optimal tidak sesuai lagi dengan temperatur pada design. Penurunan kinerja cooler dapat disebabkan beberapa faktor, faktor-faktor ini antara lain !" #ouling #actor Fouling factor adalah angka yang menunjukkan hambatan akibat adanya kotoran yang terbawa oleh fluida yang mengalir di dalam Heat Exchanger. Fouling factor dapat mempengaruhi proses perpindahan panas, karena dapat menghambat pergerakan di dalamnya akibat deposit. Apabila nilai fouling factor hasil perhitungan lebih besar dari nilai fouling factor design maka perpindahan panas yang terjadi di dalam alat tidak memenuhi kebutuhan prosesnya dan harus segera dibersihkan. $ilai fouling factor dijaga agar tidak melebihi nilai fouling factor design sehingga Heat Exchanger dapat mentransfer panas lebih maksimum untuk kebutuhan prosesnya. Perhitungan fouling factor berguna untuk mengetahui apakah terdapat kotoran di dalam alat dan kapan harus dilakukan pencucian.

%%

Fouling factor ditentukan berdasarkan harga koefisien perpindahan panas menyeluruh untuk kondisi bersih maupun kotor pada alat penukar panas yang digunakan. $ilai fouling factor dihitung dengan persamaan
Rd = Uc Ud Uc.Ud

&eterangan Rd Uc Ud ' Fouling factor ' koefisien perpindahan panas bersih ' koefisien perpindahan panas kotor

&erak atau scale merupakan bentuk fouling. Fouling adalah proses terbentuknya deposit material pada permukaan peralatan, Fouling yang terjadi pada Heat Exchanger dapat menurunkan kinerja Heat Exchanger karena pada umumnya fouling memiliki kondukti(itas yang lebih rendah dibanding material sehingga dapat menurunkn harga ) *koefisien perpindahan panas". +eberapa penyebab terjadinya Fouling adalah Adanya pengotor berat *hard deposit" yaitu kerak keras yang berasal dari hasil korosi atau coke keras Adanya pengotor berpori *porous deposit" yaitu kerak lunak yang berasal dari dekomposisi kerak keras. ," Pressure drop Pressure drops pada suatu Heat Exchanger dapat disebabkan oleh dua hal yaitu karena adanya friksi yang disebabkan aliran dan oleh pembelokan aliran. -aju aliran yang tinggi dapat menyebabkan luas perpindahan panas yang dibutuhkan kecil, tetapi pressure drops menjadi tinggi. Pressure drops yang tinggi tentu tidak diharapkan karena mengakibatkan erose dan perlunya penambahan fitting atau piping. Pressure drops pada tube side dipengaruhi oleh jumlah pass-nya. .umlah pass harus cukup sehingga laju alir dalam tube cukup tinggi sehingga dapat mencegah %% aslinya

terjadinya aliran transisi. Aliran transisi harus dihindari karena pada daerah transisi ini perpindahan panas tidak dapat diramalkan. /" 0iscosity 1" 2eat #lu3 4" 5ate transfer of heat $amun, selain faktor-faktor diatas, terdapat pula faktor non teknis yang dapat menurunkan kinerja cooler, yaitu !" )mur alat ," Pemeliharaan #aktor-faktor tersebut harus selalu diperhatikan agar penurunan kinerja cooler dapat dicegah. 6emakin tua umur dari cooler tersebut, maka efisiensi dari cooler tersebut cenderung mengalami penurunan. .adi kemungkinan, cooler tersebut harus mengalami pergantian material-material atau suku cadang yang dirasa sudah tidak layak. &urangnya pemeliharaan yang dilakukan secara rutin dan berkala dapat juga mengakibatkan kinerja cooler menurun. Pemeliharaan diperlukan agar cooler senantiasa terawat dan terjaga. 6ehingga proses operasi perpindahan panas yang dilakukan di dalam cooler menjadi optimal. Cooler E-2208 pada kilang Pol prop lene PT. P75TA89$A 5) 999 ini juga mengalami penurunan pada kinerjanya. Penyebabnya bias dikarenakan faktor-faktor yang telah dijelaskan sebelumnya di atas. :leh karena itu, dibuatlah tugas khusus yang membahas tentang e(aluasi kinerja Cooler E-2208 ini. 4.1.2. Pe#&a'a!ahan +erdasarkan latar belakang terjadinya penurunan kinerja pada suatu !ooler" apakah yang menyebakan menurunnya kinerja !ooler E-2208 pada kilang Pol prop lene PT. P75TA89$A 5) 999

%%

4.1.(. T ) an !" 8engetahui faktor-faktor penyebab terjadinya penurunan kinerja pada !ooler E-2208 ," 8embandingkan nilai hasil perhitungan temperatur pada !ooler E-2208 pada kondisi design terhadap kondisi aktual. 4.1.4. R an% L*n%$ + dan Ba"a'an Pe#&a'a!ahan !" Data yang digunakan untuk e(aluasi merupakan data desain unit dan data ratarata harian atau shift yang diperoleh dari tanggal !/-!4 .anuari ,;!! setiap pukul ;<.;; 4.1.,. -e".de 4.1.,.1. -e".de Pen%a&/*!an 0a"a Data yang diperlukan dalam e(aluasi ini terdiri dari data desian dan data operasi *data lapangan". Data desain di dapat dari P#D Process #esign *data proses" dan $pecification $heet *data peralatan". 6edangkan data lapangan diperoleh dari data data rata-rata harian atau shift yang diperoleh dari tanggal !/-!4 #ebuari ,;!! setiap pukul ;<.;;. 4.1.,.2. -e".de E1a! a'* Perhitungan nilai panas reaksi yang terjadi pada !ooler E-2208 pada &ilang Polypropylene dilakukan dengan perhitungan manual berdasarkan data kondisi aktual di lapangan. 4.2. T*n)a an P '"a$a Perpindahan ka!or dari suatu =at ke =at lain seringkali terjadi dalam industri proses. Pada kebanyakan pengerjaan, diperlukan pemasukan atau pengeluaran ka!or, untuk mencapai dan mempertahankan keadaan yang dibutuhkan sewaktu proses berlangsung. &ondisi pertama yaitu mencapai keadaan yang dibutuhkan untuk pengerjaan, terjadi umpamanya bila pengerjaan harus berlangsung pada suhu tertentu dan suhu ini harus dicapai dengan ja!an pemasukan atau pengeluaran ka!or. &ondisi kedua yaitu mempertahankan keadaan yang dibutuhkan untuk operasi proses, terdapat %%

pada pengerjaan eksoterm dan endoterm. Disamping perubahan secara kimia, keadaan ini dapat juga merupakan pengerjaan secara a!ami. &alor dapat diangkut dengan tiga macam cara yaitu !. Pancaran, sering juga dinamakan radiasi. ,. 2antaran, sering juga disebut konduksi. /. Aliran, sering juga disebut kon(eksi Pancaran *5adiasi" ia!ah perpindahan ka!or mela!ui gelombang dari suatu =at ke =at yang lain. Proses radiasi tidak melibatkan perbedaan suhu. &eterlibatan suhu hanya terjadi jika terdapat dua permukaan yang mempunyai suhu yang berbeda. 6elanjutnya juga penting untuk diketahui bahwa !. &alor radiasi merambat lurus. ,. )ntuk perambatan itu tidak diperlukan medium *misalnya =at cair atau gas". .ika radiasi berlangsung melalui ruang kosong maka ia tidak ditransformasikan menjadi kalor atau bentuk energi lain dan juga tidak akan berbelok dari lintasannya. Tetapi bila terdapat =at pada lintasannya maka radiasi akan mengalami trans%isi *diteruskan", refleksi *dipantulkan", dan absorpsi *diserap". 2antaran *konduksi" ialah pengangkutan kalor melalui satu jenis =at. 6ehingga perpindahan kalor secara hantaran>konduksi merupakan satu proses /@ pendalaman karena proses perpindahan kalor ini hanya terjadi di dalam bahan. Arah aliran energi kalor, adalah dari titik bersuhu tinggi ke titik bersuhu rendah. Aliran *kon(eksi" ialah pengangkutan ka!or oleh gerak dari =at yang dipanaskan. Proses perpindahan ka!or secara aliran>kon(eksi merupakan satu fenomena permukaan. Proses kon(eksi hanya terjadi di permukaan bahan. .adi dalam proses ini struktur bagian dalam bahan kurang penting. &eadaan permukaan dan keadaan sekelilingnya serta kedudukan permukaan itu adalah yang utama. -a=imnya, keadaan keseirnbangan termodinamik di dalam bahan akibat proses konduksi, suhu permukaan bahan akan berbeda dari suhu sekelilingnya. Dalam hal ini dikatakan suhu permukaan adalah T! dan suhu udara sekeliling adalah T, dengan Tl?T,.

%%

Heat Exchanger Alat perpindahan panas *Heat Exchanger" adalah alat yang difungsikan untuk mengakomodasikan perpindahan sejumlah tertentu panas dari fluida panas ke fluida dingin. Proses perpindahan panas dapat terjadi karena adanya perbedaan temperatur antara fluida panas dengan fluida dingin dan karena panas yang dipertukarkan terjadi dalam sebuah sistem maka kehilangan panas dari suatu benda akan sama dengan panas yang diterima oleh benda lain.

Ga&/a# 4.1 Penampang Heat Exchanger beserta bagiannya


*6umber Perr &s !he%ical Engineering&s Handbook '()8*++

&eterangan

%%

8ekanisme perpindahan panas yang terjadi pada Heat Exchanger berupa konduksi dan kon(eksi. Pada Heat Exchanger perpindahan panas secara konduksi terjadi pada dinding pipa atau tube yaitu dari bagian luar dinding ke bagian dalam atau sebaliknya. Perpindahan secara kon(eksi adalah perpindahan energi panas dari bagian fluida yang panas ke bagian fluida dingin dengan pencampuran, ketika fluida dingin mulai menerima aliran panas dari fluida panas setelah aliran panas tersebut melewati dinding-dinding pipa secara konduksi, maka didalam fluida dingin akan terjadi perpindahan panas secara kon(eksi karena pencampuran sampai temperatur di fluida dingin seragam. .enis aliran pada heat exchanger terbagi dua yaitu searah *parallel flo," dan tidak searah *counterflo,". +ila dua fluida dikontakkan menggunakan dua pipa concentric dimana fluida dingin diletakkan dalam annulus dan fluida panas diletakkan dalam pipa , maka profil temperatur dengan aliran searah *parallel flo," dan tidak searah *counterflo," ditunjukkan pada gambar berikut

Ga&/a# 4.2 .enis aliran pada Heat Exchanger *a" aliran searah *parallel flo," ,*b" aliran tidak searah *counterflo,+
*6umber Perr &s !he%ical Engineering&s Handbook '()8*++

Tujuan dari dilakukannya perpindahan panas di dalam industri proses diantaranya adalah

%%

a. 8emanaskan atau mendinginkan fluida hingga mencapai temperatur yang diisyaratkan pada proses selanjutnya. /. 8engubah keadaan atau fase fluida. Heat Exchanger berperan penting dalam menentukan keekonomisan dan kelangsungan operasi dalam suatu industri proses. Perpindahan panas menggunakan Heat Exchanger sekaligus dimanfaatkan untuk penghematan energi. Ada beberapa kriteria yang dapat dipertimbangkan dalam pemilihan Heat Exchanger Heat Exchanger harus dapat memindahkan sejumlah panas yang dibebankan tanpa menimbulkan hilang tekan *pressure drops" berlebihan, sampai periode shut do,n yang ditentukan. Heat Exchanger harus dapat berfungsi dengan baik pada kondisi lingkungan kerjanya Perawatan dan reparasi harus dapat dilakukan dengan mudah. 2arga dan biaya instalasi murah Dimensi Heat Exchanger harus sesuai dengan sarana dan prasarana angkutan dan instalasinya. +erdasarkan bentuknya. Heat Exchanger dikelompokkan menjadi 1, yaitu !. #ouble Pipe Heat Exchanger Heat Exchanger ini adalah tipe yang paling sederhana, terdiri dari dua buah pipa dengan ukuran diameter yang berbeda, pipa dengan diameter lebih kecil diletakkan di dalam pipa dengan diameter lebih besar dan kedua pipa disusun secara konsentris *sesumbu". Heat Exchanger atau gas-gas. ,. $hell and -ube Exchanger Pada Heat Exchanger jenis ini terdapat banyak pipa-pipa kecil *tube" di dalam sebuah pipa besar *shell". $hell and -ube Exchanger memiliki penampang %% jenis ini hanya digunakan untuk luas perpindahan panas yang kecil, dapat digunakan untuk gas-liAuid

perpindahan panas yang lebih besar dibandingkan tipe yang lain sehingga banyak digunakan dalam industri minyak dan gas bumi. /. Plate and Fra%e Exchanger Heat Exchanger jenis ini terdiri atas plat-plat yang dipasang sebagai penyekat antara fluida panas dan fluida dingin. 1. #irect !ontact Exchanger Pada Heat Exchanger ini fluida panas dan fluida dingin dikontakkan secara langsung. +erdasarkan fungsinya dalam proses, Heat Exchanger yang biasanya digunakan dalam industri kimia adalah (. !ooler Alat ini digunakan untuk mendinginkan fluida panas agar mencapai kondisi yang diinginkan dengan menggunakan media pendingin berupa air atau udara. ,. &ondensor Alat penukar panas ini berfungsi untuk mengembunkan uap atau cairan-uap. 6ebagai media pendingin biasanya digunakan air. )mumnya kondensor memiliki tipe $hell and -ube yang dapat memiliki dua tipe yakni tipe (ertikal dan tipe hori=ontal yang masing-masing memiliki keuntungan sendiri-sendiri. /. Reboiler Alat ini digunakan untuk menguapkan liAuid pada bagian dasar kolom destilasi sehingga fraksi ringan akan terikut dalam hasil destilasi pada kolom atas. 6ebagai media pemanas dapat berupa steam atau fluida panas. 1. Preheater Alat ini digunakan untuk memanaskan fluida cair dengan menggunakan steam atau panas pembakaran bahan bakar. 4. !hiller Alat ini digunakan untuk mendinginkan fluida pada suhu yang lebih rendah dimana fluida pendingin dapat berupa air, propana, freon ataupun amonia. <. 7(aporator %%

Alat ini digunakan untuk menguapkan fluida cair dengan menggunakan steam atau media pemanas lainnya. Tipe Heat Exchanger yang paling umum digunakan dalam industri adalah tipe $hell and -ube, karena memiliki beberapa keuntungan diantaranya !. 8emiliki permukaan perpindahan panas per satuan (olume yang lebih besar. ,. 8empunyai susunan mekanik yang baik dengan bentuk yang cukup baik untuk operasi bertekanan. /. Tersedia dalam berbagai bahan konstruksi, dimana dapat dipilih jenis material yang dipergunakan sesuai dengan temperatur dan tekanan operasi. 1. Dapat digunakan dalam rentang kondisi operasi yang lebar. 4. Prosedur pengoperasian lebih mudah. <. 8etoda perancangan yang lebih baik telah tersedia. %. Pembersihan dapat dilakukan dengan mudah. Pada dasarnya Heat Exchanger tipe shell and tube terdiri dari kumpulan tube di dalam suatu shell. 6atu fluida mengalir di dalam tube sedang fluida yang lain mengalir di ruang antara bundle tube dan shell. &omponen penyusun Heat Exchanger jenis $hell and tube adalah a+ $hell 8erupakan bagian tengah alat penukar panas, merupakan tempat untuk tube bundle. Antara $hell dan tube bundle terdapat fluida yang menerima atau melepaskan panas. b+ -ube 8erupakan pipa kecil yang tersusun di dalam shell yang merupakan tempat fluida yang akan dipanaskan ataupun didinginkan. c+ -ube sheet &omponen ini adalah suatu flat lingkaran yang fungsinya memegang ujung ujung tube dan juga sebagai pembatas aliran fluida di sisi shell dan tube. d+ -ube side channels and no..le +erfungsi untuk mengatur aliran fluida pada sisi tube. %%

e+ !hannel co/er 8erupakan bagian penutup pada konstruksi Heat Exchanger yang dapat dibuka pada saat pemeriksaan dan pembersihan alat. f+ Pass di/ider &omponen ini berupa plat yang dipasang di dalam channels untuk membagi aliran fluida tube bila diinginkan jumlah tube pass lebih dari satu. g+ 0affles +erfungsi untuk menahan tube bundle untuk menahan getaran pada tube dan untuk mengontrol serta mengarahkan aliran fluida yang mengalir di luar tube sehingga turbulensi yang lebih tinggi akan diperoleh. Dengan adanya turbulensi aliran maka koefisien perpindahaan panas akan meningkat sehingga laju perpindahan panas juga akan meningkat. Dasar perhitungan untuk fluida yang mengalir di bagian $hell and -ube !. #luida yang kotor melalui bagian yang mudah dibersihkan, yaitu tube terutama bila tube bundle bisa diambil, tapi juga dapat juga melalui bagian shell bila kotorannya banyak mengandung coke karena mudah dibersihkan. ,. #luida yang lebih cepat memberikan kotoran, tekanan tinggi, dan korosif selalu ditempatkan di tube karena tube tahan terhadap tekanan tinggi dan biaya pemeliharaannya lebih murah. /. #luida yang berbentuk campuran non-condesable gas melalui tube agar tidak terjebak.

%%

Anda mungkin juga menyukai