Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN ANEMIA

OLEH : Ida Bagus Putu Surya Wedatama ( ! "# $ %&'

Pr(gram Stud) I*mu Ke+era,ata- .a/u*tas Ked(/teraU-)0ers)tas Udaya-a " ##

A1 KONSEP DASAR PEN2AKIT 1. PENGERTIAN a. Anemia berarti kekurangan sel darah merah dapat disebabkan oleh hilangnya darah terlalu cepatatau kerena terlalu lambatnya produksi sel darah merah (Guyton 1!!"#$%&' b. Anemia adalah ge(ala dari kondisi yang mendasari seperti kehilangan komponen darah elemen tak adekuat atau kurangnya nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah yang mengakibatkan penurunan kapasitas pengangkut oksigen darah ()oenges 1!!!#$*! '. c. Anemia adalah berkurangnya hingga di ba+ah nilai normal sel darah merah kualitas hemoglobin dan ,olume packed red bloods cells (hematokrit' per 1-- ml darah (Price .--*#.$*'. d. Anemia adalah keadaan rendahnya (umlah sel darah merah dan kadar /0 atau hematokrit diba+ah normal. Anemia bukan merupakan penyakit melainkan merupakan pencerminan keadaan sutu penyakit atau gangguan 1ungsi tubuh. (2melt3er .--.#!%$ ' . e. Anemia ialah keadaan dimana massa eritrosit dan4atau massa hemoglobin yang beredar tidak dapat memenuhi 1ungsinya untuk menyediakan oksigen bagi (aringan tubuh. (0akta .--%#1.' 1. Anemia adalah istilah yang menun(ukan rendahnya hitungan sel darah merah dan kadar hemoglobin dan hematokrit di ba+ah normal (2melt3er .--. # !%$'. .. Epidemiologi Pre,alensi anemia aplastik yang tinggi terdapat di bagian tropik yang dapat mencapai hingga 5- 6 di daerah tertentu. Pre,alensi anemia aplastik lebih rendah di dapat (uga di daerah 7editeranian 2audi Arabia dan beberapa bagian di India. Anemia aplastik adalah anemia yang ter(adi akibat rusaknya sumsum tulang belakang yang paling banyak didapat. Pemba+a si1at diturunkan secara dominan. Insiden diantara orang Amerika berkulit hitam adalah sekitar & 6 sedangkan status homo3igot

yang diturunkan secara resesi1 berkisar antara - % 8 1 $ 6. (Noer 2(ai1ullah /.7 1!!! hal $%$'.

31 PEN2EBAB Penyebab dari anemia antara lain # a. Gangguan produksi sel darah merah yang dapat ter(adi karena; Perubahan sintesa /b yang dapat menimbulkan anemia Perubahan sintesa )NA akibat kekurangan nutrient 9ungsi sel induk (stem sel ' terganggu In1litrasi sum:sum tulang

b. ;ehilangan darah Akut karena perdarahan ;ronis karena perdarahan /emo1ilia (de1isiensi 1aktor pembekuan darah'

c. 7eningkatnya pemecahan eritrosit (hemolisis' yang dapat ter(adi karena; 9aktor ba+aan misalnya kekurangan en3im G*P) 9aktor yang didapat yaitu bahan yang dapat merusak eritrosit

d. 0ahan baku untuk membentuk eritrosit tidak ada Ini merupakan penyebab tersering dari anemia dimana ter(adi kekurangan 3at gi3i yang diperlukan untuk sintesis eritrosit antara lain besi ,itamin 01. dan asam 1olat. %1 TANDA da- GE4ALA Tanda dan Ge(ala yang muncul mere1leksikan gangguan 1ungsi dari berbagai sistem dalam tubuh antara lain penurunan kiner(a 1isik gangguan neurologik (syara1' yang dimani1estasikan dalam perubahan perilaku anore<ia (badan kurus' pica serta perkembangan kogniti1 yang abnormal pada anak. 2ering pula ter(adi abnormalitas pertumbuhan gangguan 1ungsi epitel dan berkurangnya keasaman lambung. =ara mudah mengenal anemia dengan $> yakni lemah letih lesu lelah lalai. ;alau muncul $ ge(ala ini

bisa dipastikan seseorang terkena anemia. Ge(ala lain adalah munculnya sklera (+arna pucat pada bagian kelopak mata ba+ah'. Anemia bisa menyebabkan kelelahan kelemahan kurang tenaga dan kepala terasa melayang. ?ika anemia bertambah berat bisa menyebabkan stroke atau serangan (antung.(Price .---#.$*:.*5' Ma-)5estas) /*)-)s Area ;eadaan umum Ma-)5estas) /*)-)s Pucat penurunan kesadaran keletihan berat kelemahan nyeri kepala demam dipsnea ,ertigo sensiti,e terhadap dingin ;ulit 00 turun. ?aundice (anemia hemolitik' +arna kulit pucat sianosis kulit kering kuku rapuh koylonychia clubbing 1inger =RT @ . detik elastisitas kulit munurun perdarahan 7ata Telinga 7ulut kulit atau mukosa (anemia aplastik' Penglihatan kabur (aundice sclera kon(ungti,a pucat. Aertigo tinnitus 7ukosa licin dan mengkilat stomatitis perdarahan gusi atro1i papil lidah glossitis lidah merah (anemia de1iciency Paru 8 paru ;ardio,askuler asam 1olat' )ipsneu takipnea dan orthopnea Takikardia lesu cepat lelah palpitasi sesak +aktu ker(a angina pectoris dan bunyi Gastrointestinal (antung murmur hipotensi kardiomegali gagal (antung Anoreksia mual:muntah hepatospleenomegali 7uskuloskletal 2ystem persyara1an hemolitik' Nyeri pinggang sendi 2akit kepala pusing berkunang:kunang irritable lesu perasaan (pada anemia

tinnitus dingin

mata otot pada

kelemahan

ekstremitas. (0akta .--%#1$' $1 PATO.ISIOLOGI Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sumsum tulang atau kehilangan sel darah merah berlebihan atau keduanya. ;egagalan sumsum tulang dapat ter(adi akibat kekurangan nutrisi pa(anan toksik in,asi tumor atau kebanyakan akibat penyebab yang tidak diketahui. 2el darah merah dapat hilang melalui perdarahan atau hemolisis (destruksi' pada kasus yang disebut terakhir masalah dapat akibat e1ek sel darah merah yang tidak sesuai dengan ketahanan sel darah merah normal atau akibat beberapa 1aktor diluar sel darah merah yang menyebabkan destruksi sel darah merah. >isis sel darah merah (disolusi' ter(adi terutama dalam sistem 1agositik atau dalam sistem retikuloendotelial terutama dalam hati dan limpa. 2ebagai hasil samping proses ini bilirubin yang sedang terbentuk dalam 1agosit akan masuk dalam aliran darah. 2etiap kenaikan destruksi sel darah merah (hemolisis' segera direpleksikan dengan meningkatkan bilirubin plasma (konsentrasi normalnya 1 mg4dl atau kurang B kadar 1 $ mg4dl mengakibatkan ikterik pada sclera. (2melt3er C 0are. .--. # !%$ '.

PATHWA2 )e1isiensi 01. asam 1olat besi ;egagalan produksi 2)7 o4 sum:sum tulang )estruksi 2)7 berlebih

Perdarahan4hemo1ilia

Penurunan 2)7 Peru6a7a7akanan -utr)s) ;er(a susah PeristaltikPenurunan As. Anoreksia >ambung /ura-g dar) lambung K(-st)+as) dicernaGastro menurun mual meningkat intestinal /e6utu7aker(a GI menurun

Energy untuk I-t(*era-s) membentuk antibodi a/t)0)tas berkurang ;elelahan 7ekanisme ATP /ipoksia berkurang an aerob Res)/( )-5e/s) Asam laktat

Pusing

/b berkurang

Anemia
2uplai D. dan nutrisi ke (aringan berkurang

PK A-em)a

sesak

P(*a -a5as t)da/ e5e/t)5 Gg1 +er5us) 8ar)-gasere6ra* Reaksi antar sara1 berkurang 22P

Nyer)

&1 KLASI.IKASI K*as)5)/as) a-em)a me-urut 5a/t(r m(r5(*(g) : a. Anemia hipokromik mikrositer : MCV < 80 fl dan MCH < 27 pg 2el darah merah memiliki ukuran sel yang kecil dan pe+arnaan yang berkurang atau kadar hemoglobin yang kurang (penurunan 7=A dan penurunan 7=/'

1' .' %' 5' b.

Anemia de1isiensi besi Thalasemia ma(or Anemia akibat penyakit kronik Anemia sideroblastik

Anemia normokromik normositer : MCV 80 !" fl dan MCH 27 #$ pg 2el darah merah memiliki ukuran dan bentuk normal serta mengandung (umlah hemoglobin dalam batas normal. 1' .' %' 5' $' *' "' Anemia pasca perdarahan akut Anemia aplastik Anemia hemolitik didapat Anemia akibat penyakit kronik Anemia pada gagal gin(al kronik Anemia pada sindrom mielodisplastik Anemia leukemia akut

%.

Anemia normokromik makrositer : MCV & !" fl 2el darah merah memiliki ukuran yang ukuran yang lebih besar dari pada normal tetapi tetapi kandungan hemoglobin dalam batas normal (7=/ meningkat dan 7=A normal'. 1' 1. .. .' 1. .. 0entuk megaloblastik Anemia de1isiensi asam 1olat Anemia de1isiensi 01. termasuk anemia pernisiosa 0entuk non:megaloblastik Anemia pada penyakit hati kronik Anemia pada hipotiroidisme

%.

Anemia pada sindrom mielodisplastik

K*as)5)/as) a-em)a me-urut 5a/t(r et)(*(g) : a. Anemia karena prod'ksi eritrosit men'r'n 1. kekurangan bahan unuk eritrosit (anemia de1isiensi besi dan anemia deisiensi asam 1olat4 anemia megaloblastik' .. gangguan utilisasi besi (anemia akibat penyakit kronik anemia sideroblastik' %. kerusakan (aringan sumsum tulang (atro1i dengan penggantian oleh (aringan lemak#anemia aplastik4hiplastik penggantian oleh (aringan 1ibrotic4tumor#anemia leukoeritoblastik4mielopstik' 5. 9ungsi sumsum tulang kurang baik karena tidak diketahui. (anemia diserotropoetik anemia pada sindrom mielodiplastik' b. (ehilangan eritrosit dari t'b'h. 1. Anemia pasca perdarahan akut. .. Anemia pasca perdarahan kronik %. )eningkatan penghan%'ran eritrosit dalam t'b'h *hemolisis+ 1. 9aktor ekstrakorpuskuler : : : : : : : Antibody terhadap eritrosit# (Autoantibodi:AI/A isoantibodi:/)N' /ipersplenisme Pemaparan terhadap bahan kimia Akibat in1eksi ;erusakan mekanik Gangguan membrane (hereditary spherocytosis hereditary elliptocytosis' Gangguan en3im (de1isiensi piru,at kinase G*P)' de1isiensi

.. 9actor intrakorpuskuler

Gangguan thalasemia'

hemoglobin

(hemoglobinopati

structural

(0akta .--%#1$ 1*' A-em)a ya-g ter8ad) a/)6at me-uru--ya +r(du/s) SDM a-tara *a)- : Anemia defisiensi besi Anemia de1isiensi besi merupakan ge(ala kronis dengan keadaan hipokromik (konsentrasi /b kurang' mikrositik yang disebabkan oleh suplai besi kurang dalam tubuh. kurangnya besi berpengaruh dalam pembentukan /b sehingga konsentrasinya dalam 2)7 berkurang hal ini akan mengakibatkan tidak adekuatnya pengangkutan oksigen keseluruh (aringan tubuh. Pada keadaan normal kebutuhan besi orang de+asa adalah .: 5 gm. Pada laki:laki kebutuhan besi adalah $mg4kg00 dan pada +anita %$ mg4kg00 ( >a+rence 7 Tierney .--%' dan hamper .4% terdapat dalam /b. Absorbsi besi ter(adi dilambung duodenum dan (e(unum bagian atas adanya erosi eso1agitis gaster ulser duodenum kanker dan adenoma kolon akan mempengaruhi absobsi besi. Anemia megaloblastik Anemia yang disebabkan karena rusaknya sintesis )NA yang mengakibatkan tidak sempurnanya 2)7. ;eadaan ini disebabkan karena de1isiensi ,itamin 01. dan asam 1olat.karakteristik 2)7 ini adalah adanya megaloblas abnormal Prematur dengan 1ungsi yang tidak normal dan dihancurkan semasa dalam sumsum tulang sehingga ter(adinya eritropoeisis dengan masa hidup eritrosit yang lebih pendek.yang akan mengakibatkan leucopenia trombositopenia . Anemia defisiensi ,itamin -.2 7erupakan gangguan autoimun karena tidak adanya 1aktor intrinsik yang diproduksi di sel parietal lambung sehingga ter(adi gangguan absobsi ,itamin 01. . Anemia de1isiesi asam 1olat ;ebutuhan 1olat sangat kecil biasanya ter(adi pada orang yang kurang makan sayuran dan buah:buahan gangguan pada pencernaan alkolik

dapat

meningkatkan

kebutuhan

1olat

+anita

hamil

masa

pertumbuhan. )e1isiensi asam 1olat (uga dapat mengakibatkan sindrom malabsobsi Anemia aplastik Ter(adi akibat ketidak sanggupan sumsum tulang untuk membentuk sel 8 sel darah. ;egagalan tersebut disebabkan oleh kerusakan primer atau 3at yang dapat merusak sumsum tulang (7ielotoksin'. A-em)a /are-a me-)-g/at-ya destru/s) atau /erusa/a- SDM da+at ter8ad) /are-a 7)+era/t)5-ya RES1 7eningkatnya destruksi 2)7 dan tidak adekuatnya produksi 2)7 biasanya karena 1aktor:1aktor # ;emampuan respon sumsum tulang terhadap penurunan 2)7 kurang karena meningkatnya (umlah retikulosit dalam sirkulasi darah 7eningkatnya 2)7 yang masih muda dalam sumsum tulang dibandingkan yang matur atau matang . Ada atau tidaknya hasil destruksi 2)7 dalam sirkulasi (peningkatan kadar bilirubin' A-em)a ya-g ter8ad) a/)6at me-)-g/at-ya destru/s)9/erusa/a- SDM a-tara *a)-: Anemia hemolitik anemia hemolitik ter(adi akibat peningkatan hemolisis dari eritrosit sehingga usia 2)7 lebih pendek yang disebabkan oleh # $6 dari (enis anemia herediter /b abnormal membran eritrosit rusak thalasemia anemia sel sabit reaksi autoimun toksik kimia pengobatan in1eksi kerusakan 1isik . Anemia sel sabit anemia sel sabit adalah anemia hemolitk berat yang ditandai dengan 2)7 kecil sabit dan pembesaran lim1a akibat kerusakan molekul /b

:1 PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK9PENUN4ANG Pemeriksaan laboratorium pada pasien anemia menurut ()oenges 1!!! # $".' ?umlah eritrosit # menurun (AP' menurun berat (aplastik'B 7=A (,olume korpuskular rerata' dan 7=/ (hemoglobin korpuskular rerata' menurun dan mikrositik dengan eritrosit hipokronik ()0' peningkatan (AP'. Pansitopenia (aplastik'. Nilai normal eritrosit ((uta4mikro lt' # % ! (uta per mikro liter pada +anita dan 5 1 :* (uta per mikro liter pada pria ?umlah darah lengkap (?)>' # hemoglobin dan hemalokrit menurun. ?umlah retikulosit # ber,ariasi misal # menurun (AP' meningkat (respons sumsum tulang terhadap kehilangan darah4hemolisis'. Pe+arna sel darah merah # mendeteksi perubahan +arna dan bentuk (dapat mengindikasikan tipe khusus anemia'. >E) # Peningkatan menun(ukkan adanya reaksi in1lamasi misal # peningkatan kerusakan sel darah merah # atau penyakit malignasi. 7asa hidup sel darah merah # berguna dalam membedakan diagnosa anemia misal # pada tipe anemia tertentu sel darah merah mempunyai +aktu hidup lebih pendek. Tes kerapuhan eritrosit # menurun ()0'. 2)P # (umlah sel total sama dengan sel darah merah (di1erensial' mungkin meningkat (hemolitik' atau menurun (aplastik' Nilai normal >eokosit (per mikro lt' # *--- 8 1-.--- permokro liter ?umlah trombosit # menurun caplastikB meningkat ()0'B normal atau tinggi (hemolitik' Nilai normal Trombosit (per mikro lt' # .--.--- 8 5--.--- per mikro liter darah

/emoglobin elektro1oresis # mengidenti1ikasi tipe struktur hemoglobin. Nilai normal /b (gr4dl' # 0ilirubin serum (tak terkon(ugasi'# meningkat (AP hemolitik'. 9olat serum dan ,itamin 01. membantu mendiagnosa anemia sehubungan dengan de1isiensi masukan4absorpsi 0esi serum # tak ada ()0'B tinggi (hemolitik' T0= serum # meningkat ()0' 9eritin serum # meningkat ()0' 7asa perdarahan # meman(ang (aplastik' >)/ serum # menurun ()0' Tes schilling # penurunan eksresi ,itamin 01. urine (AP' Guaiak # mungkin positi1 untuk darah pada urine 1eses dan isi gaster menun(ukkan perdarahan akut 4 kronis ()0'. Pemeriksaan andoskopik dan radiogra1ik # memeriksa sisi perdarahan # perdarahan GI Analisa gaster # penurunan sekresi dengan peningkatan p/ dan tak adanya asam hidroklorik bebas (AP'. Aspirasi sumsum tulang4pemeriksaan4biopsi # sel mungkin tampak berubah dalam (umlah ukuran dan bentuk membentuk membedakan tipe anemia misal# peningkatan megaloblas (AP' lemak sumsum dengan penurunan sel darah (aplastik'. ;1 KOMPLIKASI Anemia (uga menyebabkan daya tahan tubuh berkurang. Akibatnya penderita anemia akan mudah terkena in1eksi. Gampang batuk:pilek gampang 1lu atau gampang terkena in1eksi saluran napas (antung (uga men(adi gampang lelah karena harus memompa darah lebih kuat. Pada kasus ibu hamil dengan anemia (ika lambat ditangani dan berkelan(utan dapat menyebabkan kematian dan berisiko bagi (anin. 2elain bayi lahir dengan berat badan rendah anemia bisa (uga mengganggu

perkembangan organ:organ tubuh termasuk otak. Anemia berat gagal (antung kongesti dapat ter(adi karena otot (antung yang anoksik tidak dapat beradaptasi terhadap beban ker(a (antung yang meningkat. 2elain itu dispnea na1as pendek dan cepat lelah +aktu melakukan akti,itas (asmani merupakan mani1estasi berkurangnya pengurangan oksigen (Price CEilson .--*' !1 PENATALAKSANAAN Tu(uan utama dari terapi anemia adalah untuk identi1ikasi dan pera+atan karena penyebab kehilangan darah dekstruksi sel darah atau penurunan produksi sel darah merah.pada pasien yang hipo,elemik# pemberian tambahan oksigen pemberian cairan intra,ena resusitasi pemberian cairan kristaloid dengan normal salin. tran1usi kompenen darah sesuai indikasi

(=atherino .--%#51*' E,aluasi Air+ay 0reathing =irculation dan segera perlakukan setiap kondisi yang mengancam (i+a. ;ristaloid adalah cairan a+al pilihan. ()aniel dire,isi tanggal .. Dktober .--!' Acute anemia akibat kehilangan darah# 1. Pantau pulse oksimetri pemantau (antung dan 2phygmomanometer. .. 0erikan glukokortikoid serta agen antiplatelet (aspirin' sesuai indikasi. %. 0erikan . botol besar cairan intra,ena dan berikan 1:. liter cairan kristaloid dan (uga pantau tanda:tanda dan ge(ala gagal (antung kongesti1 iatrogenik pada pasien.. 5. 0erikan plasma beku segar (99P' 1aktor:1aktor koagulasi dan platelet (ika diindikasikan.

$. Pasien dengan hemo1ilia harus memiliki sampel terhadap 1aktor de1iciency yang dikirim untuk pengukuran. *. Pasien hamil dengan trauma yang ada kecurigaan terhadap adanya 9eto:trans1er darah ibu harus diberikan imunoglobulin Rh:(Rhogam' (ika mereka Rh negati1. ". 2etelah pasien stabil mulailah langkah:langkah spesi1ik untuk

mengobati penyebab pendarahan. ()aniel dire,isi tanggal .. Dktober .--!'

Terapi yang diberikan pada pasien dengan anemia dapat berbeda:beda tergantung dari (enis anemia yang diderita oleh pasien. 0erikut ini beberapa terapi yang diberikan pada pasien sesuai dengan (enis anemia yang diderita# a. Anemia )e1iciensi 0esi 2etelah diagnosa ditegakkan maka dibuat rencana pemberian terapi berupa# Terapi kausal# tergantung pada penyebab anemia itu sendiri misalnya pengobatan menoragi pengobatan hemoroid bila tidak dilakukan terapi kausal anemia akan kambuh kembali. Pemberiian preparat besi untuk mengganti kekurangan besi di dalam tubuh. 0esi per oral (ferro's s'lphat dosis #/200 mg0 ferro's gl'%onate0 ferro's f'marat0 ferro's la%tate0 ferro's s''%%inate'. 0esi parentral e1ek sampingnya lebih berbahaya besi parentral diindikasikan untuk intoleransi oral berat kepatuhan berobat kurang kolitis ulserati1 dan perlu peningkatan /b secara cepat seperti pada ibu hamil dan preoperasi. (preparat yang tersedia antara iron de/tran %omple/0 iron sorbitol %itri% a%id %omple/+ Pengobatan diberikan sampai * bulan setelah kadar hemoglobin normal untuk cadangan besi tubuh.

Pengobatan lain misalnya# diet ,itamin = dan trans1usi darah. Indikasi pemberian trans1usi darah pada anemia kekurangan besi adalah pada pasien penyakit (antung anermik dengan ancaman payah (antung anemia yang sangat simtomatik dan pada penderita yang memerlukan peningkatan kadar hemoglobin yang cepat.dan (enis darah yang diberikan adalah PR= untuk mengurangi bahaya o,erload. 2ebagai premediasi dapat dipertimbangkan pemberian 1urosemid intra,ena. (0akta .--%#%*'

b. Anemia Akibat Penyakit ;ronis )alam terapi anemia akibat penyakit kronik beberapa hal yang perlu mendapat perhatian adalah# ?ika penyakit dasar daat diobati dengan baik anemia akan sembuh dengan sendirinya. Anemia tidak memberi respon pada pemberian besi asam 1olat atau ,itamin 01.. Trans1usi (arang diperlukan karena dera(aat anemia ringan. 2ekarang pemberian eritropoetin terbukti dapat menaikkan hemoglobin tetapi harus diberikan terus menerus. ?ika anemia akibat penyakit kronik disertai de1isiiensi besi pemberian preparat besi akan meningkatkan hemoglobin tetapi kenaikan akan berhenti setelah hemoglobin mencapai kadar !: 1- g4dl. (0akta .--%#51' c. Anemia 2ideroblastik 0eberapa hal yang perlu diperhatikan pada pengobatan anemia sideroblastik adalah# Terapi untuk anemia sideroblastik herediter bersi1at simtomatik dengan trans1usi darah. Pemberian ,ittamin 0* dapat dicoba karena sebagian kecil penderita responsi1 terhadap pirido<in. (0akta .--%#55' d. Anemia 7egaloblastik

Terapi utama anemia de1isiensi ,itamin 01. dan de1iciensi asam 1olat adalah terapi ganti dengan ,itamin 01. atau asam 1olat meskipun demikian terapi kausal dengan perbaikan gi3i dan lain: lain tetap harus dilakukan# Respon terhadap terapi# retikulosit mulai naik hari .:% dengan puncak pada hari ":&. /b harus naik .:% g4dl tiap . minggu. Neuropati biasanya dapat membaik tetapi kerusakan medula spinalis biasanya irre,errsible. (0akta .--%#5&' Fntuk de1iciensi asam 1olat berikan asam 1olat $ mg4hari selama 5 bulan. Fntuk de1iciensi ,itamin 01.# hydro<ycobalamin intramuskuler .-- mg4hari atau 1--- mg diberikan tiap minggu selama " minggu. )osis pemeliharaan .-- mg tiap bulan atau 1--- mg tiap % bulan. e. Anemia Perniciosa 2ama dengan terapi anemia megaloblastik pada umumnya maka terapi utama untuk anemia pernisiosa adalah# Terapi ganti (replacement' dengan ,itamin 01. Terapi pemeliharaan 7onitor kemungkinan karsinoma gaster. (0akta .--%# 5!'

1. Anemia /emolitik Pengibatan anemia hemolitik sangat tergantung keadaan klinik kasus tersebut serta penyebab hemolisisnya karena itu sangat ber,ariasi dari kasus per kasus. Akan tetapi pada dasarnya terapi anemia hemolitik dapat dibagi men(adi % golongan besar yaitu# Terapi ga+at darurat Pada hemolisis intra,askuler dimana ter(adi syok dan gagal gin(al akut maka harus diambil tindakan darurat untuk mengatasi syok mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit memperbaiki 1ungsi gin(al. ?ika ter(adi anemia sertaa berat

pertimbangan trans1usi darah harus dilakukan secara sangat hati:

hati meskipun dilakukan cross matchng hemolisis tetap dapat ter(adi sehingga memberatkan 1ungsi organ lebih lan(ut. Akan tetapi (ika syok berat telah teer(adi maka tidak ada pilihan lain selain trans1usi. Terapi ;ausal Terapi kausal tentunya men(adi harapan untuk dapat memberikan kesembuhan total. Tetapi sebagian kasus bersi1at idiopatik atau disebabkan oleh penyebab herediter:1amilier yang belum dapat dikoreksi. Tetapi bagi kasus yang penyebabnya telah (elas maka terapi kausal dapt dilaksanakan. (0akta .--%#*!' Terapi 2uporti1:2imtomatik Terapi ini diberikan untuk menek proses hemolisis terutama di limpa. Pada anemia hemolitik kronik 1amilier:herediter sering diperlukan trans1usi darah teratur untuk mempertahankan kadar hemoglobin. 0ahkan pada thalasemia mayor dipakai teknik supertrans1usi atau hipertrans1usi untuk mempertahankan keadaan umum dan pertumbuhan pasien. Pada anemia hemolitik kronik dian(urkan pemberian asam 1olat - 1$:- % mg4hari untuk mencegah krisis megaloblastik. 0. ;DN2EP )A2AR A2F/AN ;EPERAEATAN #1 Pe-g/a8)aa' Primer Assesment 1' )ata sub(ekti1 Ri+ayat penyakit saat ini# pingsan secara tiba:tiba atau penurunan kesadaran kelemahan keletihan berat disertai nyeri kepala demam penglihatan kabur dan ,ertigo. Ri+ayat sebelumnya # gagal (antung dan4atau perdarahan massi1. .' )ata ob(ekti1 Air+ay Tidak ada sumbatan (alan napas (obstruksi' 0reathing

2esak se+aktu beker(a dipsnea takipnea dan orthopnea =irculation =RT @ . detik takikardi bunyi (antung murmur pucat pada kulit dan membrane mukosa (kon(uncti,a mulut 1aring bibir' dan dasar kuku. (catatan# pada pasien kulit hitam pucat dapat tampak sebagai keabu:abuan' kuku mudah patah berbentuk seperti sendok (clubbing 1inger' rambut kering mudah putus menipis perasaan dingin pada ekstremitas. )isability (status neurologi' 2akit4nyeri kepala pusing ,ertigo tinnitus ketidak mampuan berkonsentrasi b' 2ekunder Assessment 1' Eksposure Tidak ada (e(as atau kontusio pada dada punggung dan abdomen. .' 9i,e inter,ention /ipotensi takikardia dispnea ortopnea takipnea demam hemoglobin dan hemalokrit menurun hasil lab pada setiap (enis anemia dapat berbeda. 0iasnya hasil lab menun(ukkan (umlah eritrosit menurun (umlah retikulosit ber,ariasi tulang terhadap kehilangan darah4hemolisis. %' Gi,e com1ort Adanya nyeri kepala hebat yang bersi1at akut dan dirasakan secara tiba:tiba nyeri yang dialami tersebut hilang timbul. 5' /ead to toe )aerah kepala # kon(uncti,a pucat sclera (aundice. )aerah dada # tidak ada (e(as akibat trauma bunyi (antung murmur bunyi napas +hee3ing. )aerah abdomen # splenomegali )aerah ekstremitas # penurunan kekuatan otot karena kelemahan clubbing 1inger (kuku sendok' perasaan dingin pada ekstremitas. misal # menurun pada anemia aplastik (AP' dan meningkat pada respons sumsum insomnia penglihatan kabur kelemahan keletihan berat sensiti1 terhadap dingin.

$' Inspect the posterior sur1ace Tidak ada (e(as pada daerah punggung. "1 D)ag-(sa Ke+era,ata)iagnosa kepera+atan yang muncul pada pasien dengan anemia meliputi # 1. Pola na1as tidak e1ekti1 berhubungan dengan hiper,entilasi ditandai dengan dipsneu takikardia .. Perubahan per1usi (aringan serebral berhubungan dengan penurunan D. ke otak ditandai dengan penurunan kesadaran nyeri kepala %. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kegagalan untuk mencerna atau ketidak mampuan mencerna makanan 4absorpsi nutrient yang diperlukan untuk pembentukan sel darah merah ditandai dengan mual:muntah anoreksia penurunan 00 5. ;onstipasi berhubungan dengan perubahan proses pencernaan $. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis (asam laktat' *. Intoleransi akti,itas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen (pengiriman' dan kebutuhan. ". Risiko tinggi terhadap in1eksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan &. P; Anemia 31 Re-<a-a Ke+era,ata1. P(*a -a5as t)da/ e5e/t)5 61d d)s+-ea= ta/)/ard)a Tu(uan # 2etelah dilakukan askep selama %<.5 (am diharapkan pola na1as pasien kembali e1ekti1 dengan kriteria hasil # : pasien melaporkan sesak napas berkurang : perna1asan teratur : takipneu atau dispneu tidak ada : tanda ,ital dalam batas normal (T) 1.-:!-4!-:*- mm/g nadi &-: 1-- <4menit RR # 1&:.5 <4menit suhu %* $ 8 %" $ =' 7)+er0e-t)*as) d)ta-da) de-gasekunder (penurunan hemoglobin leucopenia atau penurunan granulosit (respons in1lamasi tertekan'

I-ter0e-s) : Ma-d)r) : 1' Pantau tanda:tanda ,ital 1nt'k mengetah'i keadaan 'm'm pasien .' 7onitor usaha pernapasan pengembangan dada keteraturan pernapasan napas bibir dan penggunaan otot bantu pernapasan 1nt'k mengetah'i dera2at gangg'an 3ang ter2adi0 dan menent'kan inter,ensi 3ang tepat %' 0erikan posisi semi1o+ler (ika tidak ada kontraindikasi 1nt'k meningkatkan ekspansi dinding dada 5' A(arkan klien napas dalam 1nt'k meningkatkan ken3aman $' Tanyakan mengenai kondisi pasien setelah diberi inter,ensi Mengetah'i inter,ensi dapat bermanfaat 'nt'k pasien dan mengka2i apakah kel'han sesak pasien s'dah berk'rang. K(*a6(ras) #1 0erikan D. sesuai indikasi 1nt'k memen'hi keb't'han 42 "1 0antu intubasi (ika pernapasan semakin memburuk dan siapkan pemasangan ,entilator sesuai indikasi 1nt'k membant' pernapasan adek'at 2. Peru6a7a- +er5us) 8ar)-ga- sere6ra* 6er7u6u-ga- de-ga+e-uru-a- O" /e (ta/ d)ta-da) de-ga- +e-uru-a- /esadara-= -yer) /e+a*a Tu(uan # 2etelah diberikan askep selama % < .5 (am diharapkan ter(adi peningkatan per1usi (aringan dengan kriteria hasil# : menun(ukkan per1usi adekuat : pasien mengatakan nyeri kepala berkurang : TTA dalam batas normal (T)(15-4!-:!-4*-mm/g' Nadi (*-: 1--<4menit' RR (1&:..<4menit' 2uhu (%* $:%" $-='' : 7embrane mukosa +arna merah muda

: G=2 @ 1% I-ter0e-s) : Ma-d)r) : 1. A+asi tanda ,ital ka(i pengisian kapiler +arna kulit4membrane mukosa dasar kuku. memberikan informasi tentang dera2at5keadek'atan perf'si 2aringan dan membant' menet'kan keb't'han inter,ensi. 2. Tinggikan kepala tempat tidur sesuai toleransi. meningkatkan ekspansi par' dan memaksimalkan oksigenasi 'nt'k keb't'han sel'ler. Catatan : kontraindikasi bila ada hipotensi. 3. 2elidiki keluhan nyeri kepala iskemia serebral mempengar'hi stat's kesadaran pasien /(*a6(ras) : 1. ;olaborasi penga+asan hasil pemeriksaan laboraturium. 0erikan sel darah merah lengkap4packed produk darah sesuai indikasi. mengidentifikasi defisiensi dan keb't'han pengobatan 5respons terhadap terapi. .. 0erikan oksigen tambahan sesuai indikasi. memaksimalkan transport oksigen ke 2aringan. 31 Peru6a7a- -utr)s) /ura-g dar) /e6utu7a- tu6u7 6er7u6u-gade-ga- /egaga*a- u-tu/ me-<er-a atau /et)da/ mam+uame-<er-a ma/a-a-9a6s(r+s) -utr)e-t ya-g d)+er*u/a- u-tu/ +em6e-tu/a- se* dara7 mera7 d)ta-da) de-ga- mua*>mu-ta7= a-(re/s)a= +e-uru-a- BB Tu8ua- : 2etelah diberikan askep selama % < .5 (am diharapkan intake nutrisi pasien adekuat dengan kriteria hasil# : mual muntah (:' : makan habis 1 porsi I-ter0e-s) : Ma-d)r) :

1. ;a(i ri+ayat nutrisi termasuk makan yang disukai. mengidentifikasi defisiensi0 mem'dahkan inter,ensi .. Dbser,asi dan catat masukkan makanan pasien. menga6asi mas'kkan kalori ata' k'alitas kek'rangan kons'msi makanan. %. 0erikan makan sedikit dengan 1rekuensi sering dan atau makan diantara +aktu makan. men'r'nkan kelemahan0 meningkatkan pemas'kkan dan men%egah distensi gaster. 5. Dbser,asi dan catat ke(adian mual4muntah 1latus dan dan ge(ala lain yang berhubungan. ge2ala 78 dapat men'n2'kkan efek anemia *hipoksia+ pada organ. $. 0erikan dan 0antu hygiene mulut yang baik B sebelum dan sesudah makan gunakan sikat gigi halus untuk penyikatan yang lembut. 0erikan pencuci mulut yang di encerkan bila mukosa oral luka. meningkatkan nafs' makan dan pemas'kkan oral. Men'r'nkan pert'mb'han bakteri0 meminimalkan kem'ngkinan infeksi. 9eknik pera6atan m'l't kh's's m'ngkin diperl'kan bila 2aringan rap'h5l'ka5perdarahan dan n3eri berat. K(*a6(ras) : 1. ;olaborasi pada ahli gi3i untuk rencana diet. membant' dalam ren%ana diet 'nt'k memen'hi keb't'han indi,id'al. .. Pantau hasil pemeriksaan laboraturium. meningkatakan efekti,itas program pengobatan0 termas'k s'mber diet n'trisi 3ang dib't'hkan. %. 0erikan obat sesuai indikasi. keb't'han penggantian tergant'ng pada tipe anemia dan ata' adan3an mas'kkan oral 3ang b'r'k dan defisiensi 3ang diidentifikasi.

%1

Nyer) a/ut 6er7u6u-ga- de-ga- age- <edera 6)(*(g)s (asam *a/tat' d)ta-da) de-ga- +er)*a/u d)stra/s) (ge*)sa7'= +as)eme-ge*u7 -yer) /e+a*a= +as)eNam+a/ mer)-g)s= d)s+-eu9ta/)+-eu Tu(uan # 2etelah diberikan askep selama % <.5 (am diharapkan nyeri pasien terkontrol dengan kriteria hasil# : : : klien melaporkan nyeri berkurang klien tidak meringis RR dalam batas normal (1&:..<4menit'

I-ter0e-s) : Ma-d)r) # 1. ;a(i keluhan nyeri memperm'dah inter,ensi. .. Dbser,asi adanya tanda:tanda nyeri non:,erbal seperti ekspresi +a(ah posisi tubuh gelisah menangis atau meringis perubahan 1rekuensi (antung pernapasan tekanan darah. mer'pakan indi%ator5dera2at n3eri 3ang tidaklangs'ng dialami. %. A(arkan teknik relaksasi na1as dalam meng'rangi rasa n3eri 3ang bersifat ak't K(*a6(ras) : 1. ;olaborasi pemberian obat sesuai indikasi seperti analgetik 'nt'k meng'rangi rasa sakit5n3eri $1 I-t(*era-s) a/t)0)tas 6er7u6u-ga- de-ga- /et)da/se)m6a-gaa-tara su+*a) (/s)ge- (+e-g)r)ma-' da- /e6utu7a- d)ta-da) de-ga- /e*ema7a-= /e*e*a7a-= /e*et)7a-= *esu= da- *u-g*a) Tu(uan # 2etelah diberikan askep selama % < .5 (am diharapkan dapat mempertahankan4meningkatkan ambulasi4akti,itas dengan kriteria hasil# : melaporkan peningkatan toleransi akti,itas (termasuk akti,itas sehari:hari' catat intensitasnya (dengan skala -:1-' inter,ensi dan melihat ketepatan karakteristiknya lokasi lamanya. melak'kan

: TTA dalam batas normal (T)


<

1.-:1--4 "-:&-

mm/g' nadi (*-:1--

4menit' napas (1&:.. <4menit' suhu (%* $:%" $- =''

I-ter0e-s) : Ma-d)r) : 1. ;a(i kemampuan A)> pasien. mempengar'hi pilihan inter,ensi5bant'an. 2. ;a(i kehilangan atau gangguan keseimbangan gaya (alan dan kelemahan otot. men'n2'kkan per'bahan ne'rolog3 karena defisiensi ,itamin -.2 mempengar'hi keamanan pasien5risiko %edera. 3. Dbser,asi tanda:tanda ,ital sebelum dan sesudah akti,itas. manifestasi kardiop'lmonal dari 'pa3a 2ant'ng dan par' 'nt'k memba6a2'mlah oksigen adek'at ke 2aringan. 4. 0erikan lingkungan tenang batasi pengun(ung dan kurangi suara bising pertahankan tirah baring bila di indikasikan. meningkatkan istirahat 'nt'k men'r'nkan keb't'han oksigen t'b'h dan men'r'nkan regangan 2ant'ng dan par'. 5. Gunakan teknik menghemat energi an(urkan pasien istirahat bila ter(adi kelelahan dan kelemahan an(urkan pasien melakukan akti,itas semampunya (tanpa memaksakan diri'. meningkatkan akti,itas se%ara bertahap sampai normal dan memperbaiki ton's otot5stamina tanpa kelemahan. Meingkatkan harga diri dan rasa terkontrol. 6. PK A-em)a Tu(uan # 2etelah dilakukan askep selama %<.5 (am diharapkan pera+at dapat menangani dan meminimalisir komplikasi dari anemia dengan kriteria hasil# : : : /b 1.:1* g6 ;on(ungti,a tidak pucat Pasien melaporkan kelelahan berkurang

Perdarahan tidak ter(adi

I-ter0e-s) : Ma-d)r) : 1. ;a(i kon(ungti,a pasien dan keluhan letih. >aporkan (ika kondisi yang letih berlebihan dan sangat pucat pada kon(ungti,a. 1nt'k menent'kan inter,ensi 3ang tepat. Men%egah ter2adin3a komplikasi lebih lan2't dengan mengetah'i tanda dan ge2ala a6al. .. Dbser,asi ketat tanda perdarahan B ptekie purpura perdarahan gusi epistaksis hematemesis melena Men%egah ter2adin3a perdarahan lan2't 'nt'k menent'kan inter,ensi 3ang ses'ai. %. Pertahankan tirah baring 9irah baring 'nt'k memper%epat pem'lihan kondisi dan mend'k'ng pengobatan ses'ai indikasi K(*a6(ras) : 1. 0erikan trans1usi sesuai indikasi 1nt'k meningkatkan 2'mlah sel darah merah .. Periksa lab darah 1nt'k mengetah'i 2'mlah sel darah merah sehingga mem'ngkinkan inter,ensi ses'ai indikasi %. Ahli gi3i menetapkan diet sesuai indikasi :iet 3ang ses'ai dapat memper%epat pem'lihan dan membant' proses pen3emb'han %1E0a*uas) 2etelah dilakukan implementasi sesuai dengan batas +aktu yang ditetapkan dan situasi kondisi klien maka diharapkan klien# 1. Pola na1as pasien kembali e1ekti1 dengan kriteria hasil #

pasien melaporkan sesak napas berkurang perna1asan teratur takipneu atau dispneu tidak ada tanda ,ital dalam batas normal (T) 1.-:!-4!-:*- mm/g nadi &-: 1-- <4menit RR # 1&:.5 <4menit suhu %* $ 8 %" $ ='

.. Perubahan per1usi (aringan cerebral teratasi dengan kriteria hasil# menun(ukkan per1usi adekuat pasien mengatakan nyeri kepala berkurang TTA dalam batas normal (T)(15-4!-:!-4*-mm/g' Nadi (*-: 1--<4menit' RR (1&:..<4menit' 2uhu (%* $:%" $-='' 7embrane mukosa +arna merah muda G=2 @ 1%

%. Intake nutrisi pasien adekuat dengan kriteria hasil# mual muntah (:' makan habis 1 porsi

5. Nyeri pasien terkontrol dengan kriteria hasil# klien melaporkan nyeri berkurang klien tidak meringis RR dalam batas normal (1&:..<4menit'

$. Intoleransi akti,itas teratasi dengan kriteria hasil# melaporkan peningkatan toleransi akti,itas (termasuk akti,itas sehari:hari' TTA dalam batas normal (T)
< 1.-:1--4 "-:&-

mm/g' nadi (*-:1--

4menit' napas (1&:.. <4menit' suhu (%* $:%" $- =''

*. )apat menangani dan meminimalisir komplikasi dari anemia dengan kriteria hasil# /b 1.:1* g6 ;on(ungti,a tidak pucat Pasien melaporkan kelelahan berkurang

Perdarahan tidak ter(adi

DA.TAR PUSTAKA

-akta0 8 Made.200#.Hematologi (linik :asar.;akarta:<7C Catherino 2effre3 M.200#.<mergen%3 medi%ine handbook 1=A:>ipipin%ott ?illiams )oenges 7arylinn E. .---. @en%ana As'han (epera6atan: )edoman 'nt'k )eren%anaan dan )endok'mentasian )era6atan )asien0 Ed. % EG=# ?akarta. ;ahsasi )aniel. .--!. Anemia Acute. http#44emedicine.medscape.com4article41$!&-%:media emergencyGmedicine. )iakses pada tanggal 1- Dktober .-11 Nanda..--$.Panduan :iagnosa (epera6atan Aanda definisi dan (lasifikasi 200" 200B.Editor # 0udi 2entosa.?akarta#Prima 7edika

Price 2.A .--- Pato1isiologi # ;onsep ;linis Proses:Proses Penyakit ?akarta # EG= 2melt3er =.2..--1. -'k' A2ar (epera6atan Medikal -edah -r'nner dan ='ddarth. <disi 8. ;akarta : <7C

Anda mungkin juga menyukai