Anda di halaman 1dari 2

Zakat Sarana Untuk Pemberdayaan Ummat

Oleh H. Alijarmis SH, DT. Bandaro

Zakat berarti mengeluarkan sebahagian harta yang telah memenuhi syarat tertentu
kepada yang berhak menerimanya, dengan persyaratan tertentu pula. Harta yang telah
dikeluarkan zakatnya, Insya Allah akan menjadi berkah, suci dan mensucikan, serta
tumbuh, berkembang dan subur.

Membayar zakat merupakan salah satu ciri mukmin yang mendapat kebahagiaan
seperti firman Allah s.w.t. dalam Al-Qur'an sebagai berikut :

Artinya :
"Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman. (Yaitu) orang-orang yang
khusyuk dalam salatnya. Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan
perkataan) yang tiada berguna. Dan orang-orang yang menunaikan zakat" (Q.S. surat Al-
Mukmin : 1-4)

dalam mewujudkan perintahNya sebagaimana terdapat dalam Al Quran surat At-Taubah


ayat 103. “Ambillah zakat dari sebahagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan mereka”.

Yang berhak menerima zakat itu ada 8 golongan, sebagaimana disebutkan dalam
At-Taubah : 60,
Artinya :
“ Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk fakir, miskin, para pengurus zakat, para muallaf
yang dilunakkan hatinya, untuk memerdekaka n budak , orang yang berhutang, untuk
dijalan Allah dan orang orang yang sedang dalam perjalanan. Sebagai suatu ketetapan
yang diwajibkan oleh Allah. Sesungguhnya Allah maha mengetahui dan maha bijaksana”
(Q.S. surat At-Taubah : 60)

Rasulullah SAW bersabda: “Bersedekah ( termasuk zakat ) kepada orang miskin, itu
sedekah satu kali, dan bersedekah kepada kerabat berarti sedekah dua kali, yaitu
mendapat pahala sedekah dan menyambung hubungan silaturahim (Riwayat Attirmidzi).

Zakat dapat diberikan pada satu golongan saja

Imam Syafi’i dan sahabatnya mengatakan : “Jika yang membagikan zakat itu raja
atau wakilnya, maka bagian amil menjadi gugur dan wajib dibagikan untuk ketujuh
golongan lainnya, jika kesemuanya ada atau golongan yang ada saja”. Menurut An-
Nakha’i : “Jika harta perolehan zakat itu banyak, maka harus dibagikan kepada setiap
golongan dan jika hanya sedikit, maka boleh diberikan hanya kepada satu golongan saja”.

ImamAhmad bin Hambal mengatakan: “Membagikan kepada semua golongan itu


lebih baik, akan tetapi boleh juga dibagikan kepada satu golongan saja”. Imam Malik
mengatakan: “Supaya diusahakan untuk mendahulukan golongan yang sangat
membutuhkan dan juga orang fakir. Jika dalam satu tahun orang-orang fakir lebih banyak
membutuhkan, maka mereka harus didahulukan. Jika para Ibnu Sabil lebih banyak
membutuhkan, maka mereka yang harus didahulukan”.

Dari berbagai keterangan diatas tidak syak lagi kita dapat menyalurkan zakat, infaq
dan shadaqah harta kita kepada Yayasan Rangkiang Kinari yang kegiatannya
membantu biaya pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu yang
berprestasi untuk memajukan dan meningkatkan kwalitas sumber daya manusia rang
Kinari pada masa yang akan datang serta membantu guru mengaji.
Mari kita berdayakan dan kelola zakat, infaq dan shadaqah kita untuk memajukan
ummat terutama dari kerabat kita sendiri.

Yayasan Rangkiang Kinari sebagai lembaga yang diberi amanah oleh kaum
muslimin untuk menyalurkan zakat, infaq dan shadaqah harta mereka supaya dapat
menjaga amanah tersebut yaitu dengan cara menyalurkan dana zakat itu sesuai dengan
tuntunan syariat Islam. Demikian nukilan ini kami sampaikan semoga bermamfa’at
hendaknya. Semoga Allah SWT selalu membimbing kita di jalan yang benar. Amiiin Yaa
Rabbal ‘Alamiiin.

Anda mungkin juga menyukai