Anda di halaman 1dari 18

BAB III HASIL KEGIATAN

3.1. Kegiatan Hari Pertama 3.1.1. Kegiatan Traves Lintasan Kegiatan traves lintasan dilakukan pada STN V, yaitu pada portal masuk CV. KY yang terletak di Bajuin. Kegiatan pengukuran traves lintasan dilakukan mulai dari portal masuk, hingga menuruni jalan dikaki bukit Bajuin. Kegiatan tersebut dilakukan dengan menggunakan kompas dan meteran. Pengukuran dilakukan dengan jarak tiap 50 m. Dari hasil pengukuran, didapat data sebagai berikut: Tabel 3.1 Data Traves No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Station 12 23 34 45 56 67 78 89 9 10 10 11 11 12 12 13 13 14 Jarak (m) 50 29 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 26 Arah N 329 E N 327 E N 341 E N 335 E N 350 E N 349 E N 348 E N 351 E N 351 E N 358 E N 358 E N 356 E N 354 E Slope -3 -7 -8 -4 -5 -11 -4 -4 -4 -2 1 -2 -1

10

Gambar 3.1 Lintasan Traves

3.1.2.

Kegiatan Pengambilan Sampel Batuan Kegiatan pengambilan sampel batuan pada hari pertama, kami menemukan pada STN I pada koordinat 0262434 9582689. Pada umumnya sampel batuan pada STN 1 adalah batuan beku, dengan keadaan lokasi terdapat aliran air terjun, terdapat batuanbatuan yang berbentuk bongkah, serta keadaan sekeliling STN 1 rimbun oleh pepohonan. Salah satu sampel yang dapat kami deskripsikan adalah batu basalt. Dengan deskripsi sebagai berikut: 1. Warna Batu a. Warna segar b. Warna lapuk 2. Struktur Batuan 3. Tekstur a. Derajat Kristalisasi : Hipokristalin b. Granularitas c. Bentuk Kristal d. Relasi : Fanerik-Afanitik : Euhedral-Subhedral : Equigranular : Hitam : Hitam Kehijauan : Masif

11

4. Komposisi Mineral

: Hornblende 25%, Biotit 15%, Plagioklas 10%, Piroksin 5%, Kuarsa 5%, Mineral lain 5%

5. Jenis Batuan 6. Nama Batuan

: Batuan Beku Intermediet : Basalt

Gambar 3.2 Basalt Setelah dari STN I, kami menuju ke STN II. Keadaan pada STN II yaitu terdapat aliran air yang kecil dari hulu ke hilir, pada sisi sebelah kiri terdapat sawah warga dan gunung, sedangkan pada sisi sebelah kanan terdapat popohonan. Disini kami mendapatkan sampel dengan koordinat 0262256 9582244. Salah satu sampel yang dapat kami deskripsikan adalah batu kuarsit. Dengan deskripsi sebagai berikut: 1. Warna Batuan a. Warna segar b. Warna lapuk : Putih : Putih Susu

12

2. Struktur a. Foliasi b. Non Foliasi 3. Tekstur a. Kristaloblastik b. Palimset 4. Komposisi Mineral a. Mineral Stress : : Granoblastik : : : Granulose

b. Mineral Anti Stress : Kuarsa 5. Jenis Batuan 6. Nama Batuan : Metamorfosa Thermal : Kuarsit

Gambar 3.3 Kuarsit

Setelah selesai dari STN II, kami pun berangkat ke STN III. Keadaan STN III hampir sama dengan keadaan STN II. Dengan adanya aliran sungai kecil, serta banyaknya batuan-batuan disekeliling akibat terbawa oleh arus. Kami mendapatkan beberapa sampel dengan masing-masing koordinat 0261918 9381971. Salah

13

satu sampel yang dapat kami deskripsikan adalah mineral pirit, dengan deskripsi sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Warna Kilap Gores Kekerasan Belahan Pecahan Ketahanan Kemagnetan Ketransparanan : Kuning Keemasan : Logam : Hitam : 6 Skala Mohs : Indistinct : Uneven : Brittle : Paramagnetik : Opaque : Massive Blocky : Isometrik : Pirit : FeS2

10. Perawakan Mineral 11. Sistem Kristal 12. Nama Mineral 13. Rumus Kimia Mineral

Gambar 3.4 Pirit

14

Selesai di STN III, kami berangkat ke STN IVA dimana lokasinya cukup dekat dari STN III. Dengan melalui tanjakan di CV. KY sekitar 5 menit berjalan. Kami tiba di STN IVA, dengan keadaan jalan yang cukup baik, pada sisi kanan terdapat tebing batugamping, sedangkan pada sisi kiri terdapat lereng yang dibawahnya aliran sungai. Disini kami mendapatkan beberapa sampel dengan koordinat 0261919 9581428. Salah satu sampel yang dapat kami deskripsikan adalah batugamping. Dengan deskripsi sebagai berikut: 1. Warna Batuan a. Warna segar b. Warna lapuk 2. Struktur Batuan 3. Tekstur a. Ukuran Butir : Pasir Sedang (1/4-1/2 mm), Pasir Halus(1/81/4) b. Sortasi c. Kemas : Baik : Tertutup : Putih : Putih Keabu-abuan : Masif

d. Derajat Pembundaran : Well-Rounded e. Porositas 4. Komposisi Mineral a. Fragmen b. Matriks c. Semen 5. Jenis Batuan 6. Nama Batuan : Pasir Sedang : Pasir Halus : Karbonat (Kalsit) : Sedimen Klastik : Batugamping : Buruk

15

Gambar 3.5 Batugamping

Selesai dari STN IVA, kami beranjak ke STN IVB dimana lokasinya sangat berdekatan dengan STN IVA, dengan keadaan jalan yang cukup berlumpur, kami berhasil berjalan mencapai lokasi STN IVB sekitar 3 menit. Keadaan lokasi pun hampir sama dengan keadaan lokasi STN IVA. Disini kami mendapatkan sampel batu marmer dengan koordinat 0261919 9582512 dengan deskripsi sebagai berikut: 1. Warna Batuan a. Warna segar b. Warna lapuk 2. Struktur a. Foliasi b. Non Foliasi 3. Tekstur a. Kristaloblastik b. Palimset : Granoblastik : : : Abu-abu : Abu-abu

: Granulose

16

4. Komposisi Mineral a. Mineral Stress b. Mineral Anti Stress 5. Jenis Batuan 6. Nama Batuan : -

: Kalsit, Dolomit : Metamorfosa Thermal : Marmer

Gambar 3.6 Marmer 3.1.3. Kegiatan Plotting Lokasi Kegiatan plotting lokasi kesampaian daerah Bajuin dilakukan pada hari pertama dengan diawali dari pos pelepasan pada koordinat 0261471 9583024. Di daerah pos pelepasan banyak sekali dijumpai pemukiman penduduk dan pepohonan yang lebat di sisi kiri dan kanan jalan. Secara garis besar perjalanan yang dilakukan adalah menanjaki suatu bukit pegunungan yang cukup terjal dan licin. Di saat perjalanan , kami mendaki beberapa anak tangga yang menghubungkan jalan ke atas bukit dengan perjalanan yang begitu melelahkan dan ditambah lagi keadaan lapangan yang semakin licin akibat pasca hujan. Dengan berpegangan pada tali

17

yang menghubungkan ke atas bukit pegunungan akhirnya kami sampai di STN 1 dengan koordinat 0262434 9582689. Secara umum kondisi geologi pada STN 1 merupakan daerah air terjun dimana dikelilingi oleh bebatuan beku yang padat dan pejal. Pada STN 1 ini juga kondisi alamnya cukup lembab akibat pasca hujan disertai udara yang dingin dan rindangnya pepohonan yang menambah suasana menjadi cukup mengesankan. Percikan dan aliran air berjalan menyusuri pada setiap formasi batuan beku yang menyokongnya. Pada STN 1 ini jugaa kami diberi tugas untuk mendeskripsikan jenis dan sifat-sifat fisik batuan yang ada.

Gambar 3.7 Station 1 Setelah selesai mencari strike dan dip batuan akhirnya kami turun ke baawah untuk menuju ke STN 2. Secara umum jalan untuk menuju ke STN 2 itu cukup berbahaya karena kondisi jalan yang menuruni tangga yang licin disertai kondisi lapangan yang cukup curam daan terjal yang menambah kesan berbahaya dalam perjalaanan yang kami lakukan . pelan tapi pasti kami terus melangkaah dan akhirnyaa berhasil menuruni jalan bertangga yang

18

curam tersebut . di perjalanan untuk menuju ke STN 2 yang kami melewati jalan setapak saja dan yang terlihat hanyalah pepohonan yang lebat dan perkebunan milik warga sekitar. Disamping kiri jalan yang terliaht hanyalah bukit-bukit yang menjulang tinggi ke langit dan disampaing kanan jalan yang terlihat hanayalah kebunkebun karet yang mungkin siap untuk panen. Dengan perjalanan yang cukup melelahkan akhirnya kami sampai di STN 2 dengan koordinaat 0262256 dan 9582244, dan kondisi geologi di STN 2 ini berupa aliran sungai disertai kumpulan serakan batuan beku. Di STN 2 ini kami kembali melakukan pendeskripsian batuaan kembali. Setelah selesai melakukan pendeskripsian batuan kami akhirnya melanjutkan perjalaanan ke STN 3.

Gambar 3.8 Station 2 Secara garis besar medan yang dilalui untuk samapi ke STN 3 tidak begitu sulit. Di perjalanan kami melihat pemukiman warga, pepohonan, ladang, dan juga jalan yang cukup curam. Akibat harinya hujan akhirnya kami berteduh sebentar untuk memasang ponco atau jas hujan dan perjalanan dilanjutkan kembali

19

dengan keadaan yang basah-basahan. Akhirnya dengan pejalanan yang cukup jauh dan melelahkan akhirnya kami samapai di STN 3 dengan koordinat 0261918 dan 9381901. STN 3 merupakan daerah tambang bijih besi yang bernama CV.KY . di STN 3 ini kami istirahat sebentar untuk makan siang sambil melepas penat dan lelah yang terus menghantui selama perjalanan berlangsung. Disini kami bercanda ria bersama teman-teman sambil menikmati indahnya makan siang dengaan suasana kebersamaan khas anak teknik pertambangan. Setelah selesai makan akhirnya kami melakukan kegiatan pendeskripsian batuan di STN 3.

Gambar 3.9 Station 3 Setelah selesai melakukan pendeskripsian batuan dan mencari sampel batuan di STN 3, kami melanjutkan perjalanan lagi ke STN 4A. jalan yang dilalui untuk menempuh ke STN 4A yaitu jalannya cukup curam dan berlumpur akibat bekas hujan. Disamping kiri jalan yang terlihat berupa aliran air yang mengalir sepanjang tebing yang cukup landai dan disamping kanan jalan yang terlihat berupa bukit-bukit batugamping dan disanalah STN

20

4A dimana kami mendapatkan koordinat lokasinya yaitu sebesar 0261919 dan 9581428. Setelah cukup puas bermain dan belajar di STN 4A akhirnya kami melanjutkan ke STN 4B yang lokasinya hampir berdekatan saja dengan jalan yang lebih berlumpur lagi. Di STN 4B kami mendapatkan koordinat lokasinya yaitu 0261915 dan 9581367 dimana di STN 4B ini kami disuruh untuk mencari sampel batuan. Akhirnya setelah perjalanan yang cukup melelahkan akhirnya kami kembali turun ke bawah untuk kembali dan pulang menenangkan diri untuk kegiatan fieldtrip besok harinya. Selama perjalanan kami kembali ke STN 3 untuk menuju STN 5 dan selama perjalanan ke STN 5 kami disuruh untuk melakukan kegiatan traves lapangan. Saat traves berlangsung dan berjalan seiring bergulirnya waktu akhirnya kami sampai di STN 5 dengan koordinat 0261856 dan 9581904 dan perjalanan untuk hari ini di daerah Bajuin berakhir.

Gambar 3.10 Station 4

21

Gambar 3.11 Station 4

3.1.4.

Kegiatan Pengamatan di CV. Dua Mas Pada hari senin, tanggal 28 januari 2013, sekitar pukul 17.00 WITA kami berjalan menuju sebuah perusahaan, yaitu CV Dua Mas. Sebuah perusahaan yang menambang bahan galian berupa serpentinit. Luas area sekitar 4 hektar.

Gambar 3.12 CV. Dua Mas

22

Serpentinit tersebut digali dengan cara dikeruk dengan eksavator. Setelah batu tersebut digali, kemudian dikumpulkan untuk lebih diperkecil ukuran butirnya. Ukuran awal 3/5 yang berasal dari bongkahan. Caranya dengan batu ditaruh pada feet kemudian setelah pengumpanan masuk ke dalam hooper dari hooper masuk ke crusher. Di dalam crusher, batu diperkecil lagi ukuran butirnya kemudian belt conveyor mengantar material ke crusher yang di dalamnya ada screen untuk mereduksi ukuran butir.

Gambar 3.13 Belt Conveyor Batu yang dihasilkan yaitu 2/3, 2/1, 1/1, dan abu. Maksud dari 2/3, 2/1, dan 1/1 adalah ukuran dari batu-batu tersebut, yaitu 2x3 cm, 2x1 cm, dan 1x1 cm. Penggunaan dari batu-batu tersebut adalah untuk lantai, tiang, dan untuk pengaspalan jalan. Serpentinit dengan dimensi 2/3 untuk pembuatan lantai, 2/1 dan 1/1 untuk tiang (disesuaikan dengan ukuran tiangnya). Penggabungan 2/3, 2/1, dan abu menghasilkan LPA buat aspal. Penggabungan 2/3, 2/1, 3/5, dan abu menghasilkan LPB yang merupakan dasar untuk mengaspal jalan.

23

Batu yang dihasilkan dari proses pengolahan bisa mencapai 150 kubik untuk 2 unit alat angkut apabila cuaca cerah. Apabila hujan pengolahan akan dihentikan karena debu akan menjadi satu dengan batu dan akan menjadi gumpalan-gumpalan. Setiap kubiknya, batu-batu tersebut dijual dengan harga Rp 110.000,-.

Gambar 3.14 Dimensi Batu Setelah di Crusher

Gambar 3.15 Proses Pengangkutan

24

3.2. Kegiatan Hari Kedua Pada hari kedua, kami berangkat mulai dari Aula Tambang Ulang, menuju ke pos-pos yang berada pada kacamatan Tambang Ulang. Dengan terlebih dahulu diberikan petunjuk untuk mencapai villa yang dibelakang villa tersebut ada tembok dan disekitar tembok itu ada pohon yang diikatkan tali rapia serta koordinat untuk mencapai pos 1. Kami memulai perjalanan yang memakan waktu sekitar 15 menit mulai dari aula tambang ulang, hingga tiba di persimpangan tiga, kemudian kami belok ke kiri untuk mencapai villa yang dimaksud oleh petunjuk yang diberikan sebelumnya. Tidak lama berjalan, akhirnya kami tiba di villa yang dimaksud, langsung saja kami pergi kebelakang villa tersebut dan menemukan pohon yang diikatkan tali rapia. Disitu kami menghitung berapa sudut yang didapat agar mencapai pos 1. Didapatlah hasil dari perhitungan kami N 141 E, dan kami langsung menuju ke arah tersebut. Keadaan disekeliling hanya ditumbuhi pohon karet dan jalan yang cukup licin dan curam. Sekitar 15 menit kami berjalan, akhirnya kami tiba di pos 1 (Pengetahuan Umum). Disana kami diberikan pertanyaan apa perbedaan tambang, penambangan, dan

pertambangan serta mengemukakan pendapat bagaimana cara memajukan dunia pertambangan. Keadaan disekitar pos 1 itu sendiri ialah terdapat rumah warga, banyaknya pepohonan, dan jalan yang beraspal. Setelah kurang lebih 10 menit kami berada di pos 1, kami melanjutkan perjalanan kembali menuju ke pos 2 dengan mengikuti jalan beraspal sampai menemukan tali rapia. Keadaan sekitar menuju pos 2 banyak ditemukan peternakan warga dan beberapa rumah warga setempat. Sekitar berjalan 15 menit kami akhirnya menemukan tali rapia yang dimaksud. Medan yang dilalui berubah menjadi tanah dan keadaan disekitar sudah jarang ditemukan rumah penduduk setempat. Disekeliling hanya terlihat pepohonan dan jalanpun semakin menanjak. Kami berjalan sekitar 20 menit sampai akhirnya

25

menemukan pos 2 (Geologi Dasar). Di pos 2 kami disuruh mencari singkapan dan mengolah data traves. Kami dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu 3 orang untuk kelompok mencari singkapan dan 4 orang untuk traves. Pos 2 itu sendiri berada di pinggir sungai dengan banyaknya pepohonan disekelilingnya. Dengan hasil data traves sebagai berikut:

Tabel 3.2. Hasil Traves Lintasan Jarak (meter) 2 2 2 2 2 2 Titik 0-1 1-2 2-3 3-4 4-5 5-6 Azimuth N 239o E N 247o E N 228 E N 225 E N 223o E N 195o E
o o

Slope -7 +1 -4 -1 -1 -4

Setelah selesai dari pos 2, kami melanjutkan perjalananan menuju pos 3 dengan mengikuti jalan setapak. Keadaan sekitar yang terlihat hanyalah pohon-pohon karet dengan jalan yang cukup licin. Sekitar 20 menit kami berjalan, kami menemukan sebuah jembatan kecil yang tidak jauh dari perumahan warga. Setelah melewati jembatan tersebut, kami sampai pada jalan beraspal dengan keadaan sekeliling banyak rumah penduduk sekitar. Kami berjalan mengikuti jalan yang beraspal sekitar 20 menit, dan kami pun sampai di pos 3 (Geologi Struktur). Disana kami disuruh mencari plunge, strike dan dip, serta mencari koordinat dengan menggunakan kompas. Pertama kami mencari strike dan dip pada pematang sawah yang terdapat di daerah tersebut dan didapat hasil N52oE/29o. Kemudian kami mencari koordinat posisi kami berada dengan menggunakan kompas. Pertama kami menembak titik tertinggi dari bukit panti, kemudian

26

titik tertinggi kedua bukit panti dapat hasil dari tembakan menggunakan kompas, kami plotkan pada peta kemudian didapatlah posisi kami pada peta, dan yang terakhir kami mencari plunge dari dasar yang menanjak dan didapat hasil 0252200 dan 9590235 Setelah selesai dari pos 3, kami kembali berjalan mengikuti jalan beraspal yang kami tempuh sebelumnya. Keadaan sekitar hampir sama seperti keadaan jalan menuju pos 3 tetapi tanpa

melewati jalan setapak. Sekeliling terlihat pepohonan, ladang jagung, dan beberapa rumah warga. Kendaraan pun mulai sering terlihat disini. Kira-kira sekitar 20 menit kami berjalan, kami tiba di pos 4. Disana kami disuruh untuk mendeskripsikan beberapa batuan dan mineral yang telah kami dapatkan pada hari sebelumnya. Setelah selesai di pos 4, kami kembali berjalan menuju pos 5. Kami kembali melewati jalan beraspal yang keadaan sekitarnya terdapat kebun jagung, rumah warga, dan pepohonan. Sampai di pos 5, kami menembak arah pohon karet yang terdapat slayernya dan mengukur jarak antar pohon karet. Dan kemudian arah yang didapatkan diplot pada sebuah kertas dan titik dari pohon karet satu dan ke selanjutnya dihubungkan. Setelah digabungnkan, titik-titik tersebut membentuk sebuah heksagonal. Berikut hasil data yang didapatkan: Tabel 3.3. Hasil Traves Lintasan Jarak (meter) 31 22,5 11 10,2 18,6 31 31 Titik 0-1 1-2 2-3 3-4 4-5 5-6 6-0 Azimuth N 65o E N 61o E N 22o E N 338o E N 266o E N 243o E N 186o E

27

Anda mungkin juga menyukai