Anda di halaman 1dari 3

Dokumen pendukung perubahan gaji dan upah, umumnya dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian berupa surat-surat keputusan yang

bersangkutan dengan karyawan. Misalnya surat keputusan pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat, perubahan tarif upah, dll. 2. Kartu jam hadir, dokumen ini digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk mencatat jam hadir setiap karyawan di perusahaan. Catatan jam hadir karyawan berupa daftar hadir biaya, dapat pula berbentuk kartu hadir yang diisi dengan mesin pencatat waktu. 3. Kartu jam kerja, dokumen ini digunakan untuk mencatat waktu yang dikonsumsi oleh tenaga kerja langsung pabrik guna mengerjakan pesanan tertentu. 4. Daftar gaji dan daftar upah, dokumen ini berisi gaji dan upah bruto setiap karyawan dikurangi potongan-potongan berupa Pph pasal 21, utang karyawan, dan sebagainya. 5. Rekap daftar gai dan rekap daftar upah, dokumen ini merupakan ringkasan gaji dan upah per departemennya, yang dibuat berdasarkan daftar gaji dan upah. 6. Surat pernyataan Gaji dan Upah, dokumen ini dibuat oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah bersamaan dengan pembuatan daftar gaji dan upah atau dalam kegiatan yang terpisah dari pembuatan daftar gai atau upah. 7. Amplop gaji dan upah, uang gaji dan upah karyawan diserahkan setiap karyawan dalam, amplop gaji dan upah. 8. Bukti kas keluar, dokumen ini merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh fungsi akuntansi kepada fungsi keuangan, berdasarkan informasi dalam daftar gaji dan upah yang diterima dari fungsi pembuat daftar gaji dan upah.

Mulyadi (2001: 382) menyatakan catatan akuntansi yang digunakan dalam pencatatan gaji dan upah meliputi:

1). Jurnal umum; 2). Kartu harga pokok produk; 3). Kartu biaya; 4). Kartu penghasilan karyawan.

Definisi E-Commerce menurut Laudon & Laudon (1998), E-Commerce adalah suatu proses membeli dan menjual produk-produk secara elektronik oleh konsumen dan dari perusahaan ke perusahaan dengan computer sebagai perantara transaksi bisnis Business-to-business (B2B). Kebanyakan E-Commerce yang diterapkan saat ini merupakan tipe B2B. E-Commerce tipe ini meliputi transaksi IOS yang digambarkan tadi serta transaksi antar organisasi yang dilakukan di electronic market. Contohnya Wal-Mart dengan WarnerLambert. Business-to-consumer (B2C). Ini merupakan transaksi eceran dengan pembeli perorangan. Pembeli khas di Amazon.com adalah seorang konsumen, atau seorang pelanggan. Contoh yang

lain, misalnya Barnes & Nobles, Cisco, Dell, Compaq dan sebagainya. Consumer-to-business (C2B). Termasuk ke dalam kategori ini adalah perseorangan yang menjual produk-produk atau layanan ke organisasi, dan perseorangan yang mencari penjual, berinteraksi dengan mereka, dan menyepakati suatu transaksi. Consumer-to-consumer (C2C). Dalam kategori ini, seorang konsumen menjual secara langsung ke konsumen lainnya. Contohnya adalah ketika ada perorangan yang melakukan penjualan di classified ads (misalnya,www.classified2000.com) dan menjual properti rumah hunian, mobil, dan sebagainya. Mengiklankan jasa pribadi di internet serta menjual pengetahuan dan keahlian merupakan contoh lain C2C. sejumlah situs pelelangan memungkinkan perorangan untuk memasukkan item-item agar disertakan dalam pelelangan. Akhirnya, banyak perseorangan yang menggunakan intranet dan jaringan organisasi untuk mengiklankan item-item yang akan dijual atau juga menawarkan aneka jasa. Contoh lain yang terkenal adalah eBay.com, yaitu perusahaan lelang. Nonbusiness E-Commerce. Dewasa ini makin banyak jumlah lembaga non-bisnis seperti lembaga akademis, organisasi nirlaba, organisasi keagamaan, organisasi sosial, dan lembagalembaga pemerintahan yang menggunakan berbagai tipe E-Commerce untuk mengurangi biaya (misalnya, memperbaiki purchasing) atau untuk meningkatkan operasi dan layanan pablik. Aplikasi E-Commerce meliputi bidang saham, pekerjaan, pelayanan keuangan, asuransi, mall, pemasaran dan periklanan on-line, pelayanan pelanggan, lelang, travel, hardware dan Software PC, hiburan, buku dan musik, pakaian, ritel dan publikasi on-line. . - See more at: http://sikilang.blogspot.com/2011/11/e-commerce.html#sthash.e8MiTJXc.dpuf SISTEM PRODUKSI Sistem produksi melibatkan perencanaan, penjadwalan, dan kontrol produk fisik melalui proses manufaktur. Dalam hal ini termasuk juga menentukan kebutuhan bahan baku, otorisasi pelepasan bahan baku ke produksi dan pekerjaan yang harus dilakukan, serta mengarahkan pergerakan WIP ke berbagai tahap proses mannufaktur. Bergantung pada produk yang sedang dimanufaktur, suatu perusahaan akan menerapkan satu dari metode berikut: Proses berkelanjutan menciptakan produk yang homogen melalui serangkaian prosedur standar yang berkelanjutan. Pemrosesan batch menghasilkan kelompok-kelompok (batch) produk yang terpisah. Setiap item dalam batch adalah sama, membutuhkan bahan baku dan operasi yang sama. Pemrosesan membuat untuk pesanan melibatkan pabrikasi produk-produk terpisah sesuai dengan spesifikasi pelanggan. Proses ini dimulai oleh pesanan penjualan dan bukannya oleh tingkat persediaan yang menipis. SISTEM PROSES BATCH

Ada 4 dasar proses yaitu : rencana dan control produksi, kemampuan operasi produksi, pengendalian pemeliharaan persediaan, dan kemapuan akuntansi biaya. DOKUMEN DALAM SISTEM PEMPROSESAN BATCH 1. Jadwal produksi adalah perencanaan formal dan otorisasi untuk memulai produksi. Dokumen ini menjelaskan produk spesifik yang dibuat, kuantitas yang diproduksi dalam setiap batch, dan jadwal proses manufaktur untuk memulai dan menyelesaikan produksi. 2. Tagihan bahan baku (bill of material-BOM) menspesifikasi jenis dan kuantitas bahan baku dan bahan perakitan yang digunakan dalam memproduksi satu unit barang jadi. 3. Lembar proses kerja (route sheet) menunjukkan jalan produksi untuk sekelompok produk tertentu selama proses manufaktur. 4. Pesanan pekerjaan (work order) atau pesanan produksi diambil, dari BOM dan kertas rute untuk menspesifikasi bahan baku dan produksi untuk setiap batch. 5. Tiket untuk bergerak (move tickets) mencatat pekerjaan yang dilakukan untuk setiap pusat pekerjaan dan mengotorisasi pergerakan pekerjaan atau batch dari satu pusat kerja ke pusat kerja lainnya. 6. Permintaan bahan baku (material requisition) mengotorisasi penjaga ruang penyimpanan untuk melepaskan bahan baku (dan bahan perakitan lainnya) kepada individu atau pusat kerja dalam proses produksi.

Anda mungkin juga menyukai