Anda di halaman 1dari 11

USAHA PERCETAKAN BATU BATA MERAH

I.

Pendahuluan Sebagai seorang insan yang beriman dan bertaqwa maka telah menjadi

kewajiban bagi diri kita semua untuk mencari rezeki dengan tangan kita sendiri, dan Islam yang menjadi landasan perjuangan kami mengatur hal ini sebagaimana firman Allah SWT : Dan kami jadikan tidurmu untuk istirahat, dan kami jadikan malam sebagai pakaian, dan kami jadikan siang untuk mencari penghidupan. (QS. An Naba : 9-11). Rasulullah SAW pun bersabda: Tiada seorang makan makanan yang lebih baik, kecuali hasil usahanya sendiri. Dan Nabi Allah Daud AS juga makan dari hasil tangannya sendiri (HR.Bukhori). Berangkat dari hal inilah maka terbesit ide pembuatan batu bata. Batu bata adalah bahan bangunan yang telah lama dikenal dan dipakai oleh masyarakat baik di pedesaan maupun di perkotaan yang berfungsi untuk bahan bangunan konstruksi. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya pabrik batu bata yang dibangun masyarakat untuk memproduksi batu bata. Penggunaan batu bata banyak digunakan untuk aplikasi teknik sipil seperti dinding pada bangunan perumahan, bangunan gedung, pagar, saluran dan pondasi. Batu bata umumnya dalam konstruksi bangunan memiliki fungsi sebagai bahan nonstruktural, di samping berfungsi sebagai struktural. Sebagai fungsi struktural, batu bata dipakai sebagai penyangga atau pemikul beban yang ada diatasnya seperti pada konstruksi rumah sederhana dan pondasi. Sedangkan pada bangunan konstruksi tingkat tinggi/gedung, batu bata berfungsi sebagai nonstuktural yang dimanfaatkan untuk dinding pembatas dan estetika tanpa memikul beban yang ada diatasnya. Saat ini permintaan batu bata di wilayah Kota Serang dan sekitarnya sangat tinggi terutama pada kawasan-kawasan perumahan yang menjamur di

pinggiran kota. Berdasarkan hasil pengamatan kami, tidak kurang dari 300.000 buah batu bata dibutuhkan oleh satu perumahan dalam satu bulan. Sedangkan jumlah perumahan yang masih dalam tahap pembangunan masih cukup banyak dan berkelanjutan sampai beberapa puluh tahun ke depan. Bisa dibayangkan jika suplay tersebut dapat dipenuhi maka akan diperoleh keuntungan yang maksimal dan belum lagi jika ditambah dengan permintaan dari rumah tangga perorangan. Untuk itu peluang produksi batu bata masih memiliki prospek usaha yang sangat cerah untuk dijalankan saat ini. II. 1. 2. 3. 4. TUJUAN Pembuatan Batubata ini menggunakan mesin dan operator yang bertujuan: Menghasilkan Batubata berkualitas tinggi Menghasilkan Batubata dengan produktifitas tinggi Hasil produksi batubata ini menjamin kualitasnya untuk tidak hancur ketika terkena air Bahan batubata ini berasal dari tanah yang mengandung kaolin (tidak digali dari lokasi) sehingga dapat menghasilkan batubata dengan kualitas yang terjamin 5. Produksi batubata ini dapat berjalan terus menerus seiring dengan pembangunan yang sangat pesat dewasa ini III. NAMA USAHA Usaha yang akan dikembangkan diberi nama CV. BAROKAH ALAM dengan badan usaha berbentuk CV yang didaftarkan ke notaris sehingga memiliki badan hukum yang tetap.

IV.

RENCANA LOKASI USAHA Rencana lokasi operasional usaha akan ditempatkan didaerah yang

memenuhi syarat sebagai berikut : 1. 2. Ditempatkan di tempat yang dekat dengan bahan baku Didaerah yang mudah terjangkau Lokasi yang kami prioritaskan adalah di wilayah walantaka atau wilayah yang berdekatan dengan wilayah tersebut, dengan pertimbangan tidak jauh dari bahan baku dan mudah didistribusikan untuk wilayah perkotaan Serang maupun di luar kota Serang. V. JENIS USAHA Jenis usaha yang direncanakan sesuai dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki adalah : 1. Pembuatan batu batamerah (konsentrasi pada bulan pertama) Jenis usaha ini adalah Usaha Inti (core bussines), dimana seluruh investasi fisik dialokasikan untuk usaha ini (aspek finansial terlampir). (pada bulan ke-2) 2. Target kami adalah setiap bulan menambah cabang usaha baru, walau tidak menutup kemungkinan pada bulan yang sama didirikan bebapa cabang usaha sekaligus. VI. PROSPEK USAHA Rumah atau tempat tinggal pada umumnya menggunakan Batu bata sebagai bahan dasar bangunannya. Penggunaan batu bata banyak digunakan untuk dinding pada bangunan perumahan, bangunan gedung, pagar, saluran dan pondasi. Batu bata umumnya dipakai sebagai penyangga atau pemikul beban yang ada diatasnya. Pesatnya pembangunan di sektor perumahan dan property menjadikan kebutuhan terhadap batu bata semakin meningkat, hal ini

merupakan membuka peluang usaha dalam pengadaan materia bangunan untuk mendukung pembangunan sektor tersebut. Hal lain yang menjadikan komoditas ini sebagai peluang usaha adalah karena proses pembuatannya yang relatif mudah dengan biaya investasi yang murah dan bahan baku yang cukup. Peralatan yang diperlukan pun cukup sederhana hanya terdiri dari Cangkul, Pencetak Batu Bata, Mesin Penggiling batu bata, Mesin Pembakar atau Tungku Pembakaran dan Kayu Bakar atau batu bara atau sekam padi. Sementara bahan baku hanya terdiri dari Tanah Liat, Air dan Abu sisa pembakaran. VII. DANA & LABA MODAL & KEUNTUNGAN Modal yang kami butuhkan untuk medirikan cetak batu bata merah ini plus biaya operasioanal adalah sebesar 58.000.000,- dengan perkiraan laba bersih minimal Rp. 10.000.000- per bulannya. Sehingga usaha diperkirakan akan BEP pada bulan ke (5) enam (dengan asumsi 1 bulan pertama belum mendapatkan keuntungan maksimal). Sedangkan modal untuk usaha selain cetak batu bata merah adalah mengambil dari beberapa sumber antara lain : 1. 2. 3. 4. Penambahan modal oleh pemodal. Keuntungan bulanan pemodal, bila pemodal ingn menambah investasi. Keuntungan bulanan pengelola, bila pengelola ingin ikut menanam saham. Dari dana penyusutan barang yang ternyata tidak terpakai. (dana penyusutan ini tetap dianggap sebagai dana dari pemodal). VIII. SURAT PERJANJIAN Demi keamanan investasi, kami menawarkan surat perjanjian yang ditandatangani oleh pemodal pengelola dan dibubui materai secukupnya agar

mempunyai kekuatan hukum. Ketentuan dasar surat perjanjian kami sertakan dalam lampiran. IX. STRATEGI PEMASARAN Strategi yang akan kami jalankan pada perusahaan ini antara lain : 1. Bekerja sama dengan pihak pembangunan (developer perumahan) dalam rangka mengadakan kerja sama menyediakan bahan baku pembangunan. 2. Menjual langsung kepada konsumen dengan menggunakan mekanisme fee dari sopir-sopir truk yang belanja batu bata untuk kepentingan order batu batanya. X. PENUTUP Demikian proposal yang kami buat, semoga langkah ini mendapat berkah dan rahmat dari Allah SWT, bermanfaat bagi lingkungan sekitar dan bagi pelaksana kegiatan, khsusunya pemilik modal.

Lampiran 2 KESEPAHAMAN USAHA CETAK BATU BATA

1.

Pengertian a. Pemodal adalah seseorang atau beberapa orang atau lembaga yang berkewajiban memberikan modal kepada pengelola. Pemodal merupakan pemilik perusahaan. Pemodal mendapatkan bagi hasil sebesar 40% dari laba bersih. b. Pengelola adalah seseorang atau beberapa orang yang berkewajiban mengelola usaha ini. Pengelola berhak mendapatkan bagi hasil 60% dari laba bersih. Tugas pengelola adalah melaksanakan pekerjaan manajerial. c. Karyawan adalah seseorang atau beberapa orang yang berkewajiban melaksanakan pekerjaan teknis. Karyawan berhak mendapatkan gaji tetap perbulan. d. Free Lancer adalah orang yang direkrut untuk melaksanakan pekerjaan tertentu. Freelancer dibayar berdasarkan prosentase dari pendapatan atas pekerjaannya. e. Laba bersih adalah omzet setelah dikurangi dengan biaya operasional, biaya penyusutan dan sewa lahan. f. Biaya operasional adalah biaya yang dikeluarkan untuk operasional perusahaan rutin, antara lain : 1) Gaji karyawan 2) BBM, Listrik Rekening, alat komunikasi 3) Biaya service segala peralatan yang rusak 4) Operasional administrasi 5) Fee pemasaran

6) Bahan-bahan penunjang pencetakan dan pembakaran batu bata g. Defisit adalah nilai barang yang berkurang dalam waktu tertentu, biasanya disebut dengan penyusutan h. Biaya defisit adalah dana yang i. harus dikeluarkan setiap bulan untuk mengganti nilai barang yang berkurang. Apabila ada kerusakan aset maka diperlukan biaya untuk memperbaikinya yang terdiri dari : 1) Biaya spare part yaitu biaya pembelian alat baru, biaya ini diambil dari dana defisit 2) Biaya service yaitu biaya jasa perbaikan, biaya ini diambil dari dana pendapatkan kotor pada bulan berjalan dan dalam laporan keuangan masuk sebagai biaya operasional

RINCIAN ALOKASI DANA INVESTASI 1) 2) 3) 4) 5) Pembelian mesin Sewa Lahan Pembelian peralatan/gubuk Operasional Dana cadangan Jumlah KETERANGAN ARUS KAS I. INVESTASI 1) 2) 3) 4) 5) 6) Investasi dari pihak ke satu. Investasi sebesar Rp 58.000.000,Penggunaan dana sesuai dengan yang terlampir Pembagian keuntungan sesuai yang terlampir Semua asset perusahaan milik kedua belah pihak. Setelah habis masa produksi maka asset perusahaan milik kedua belah pihak II. PENDAPATAN 1) 2) 3) 4) Rata-rata produksi penghasilan perhari 5000 buah Penghitungan perbulan rata-rata 25 hari kerja *) 5000 buah x 25 hari = 125.000 Harga jual ambil sendiri Rp. 330,- x 125.000 = Rp. 41.250.000,Harga jual kirim Rp. 480,- x 125.000 = Rp. 60.000.000,*) Ongkos angkut per truk Rp. 50,-/buah. :Rp 20.000.000,:Rp 5.000.000, :Rp 10.000.000,:Rp 20.000.000,:Rp 3.000.000,Rp 58.000.000,-

III. PENGELUARAN Penghitungan pengeluaran dihitung secara borongan dengan perincian sebagai berikut: 1) 2) 3) 4) 5) 6) ongkos giling cetak bahan bakar mesin ongkos geser bahan bakar/kayu tanah lain-lain Jumlah 2. Pembelian mesin Mesin batubata ini terdiri dari 3 komponen: 1) 2) 3) Mesin penggerak (diesel) Mesin penggilas (Molen) Mesin pendorong :Rp 80 /buah :Rp 10/buah :Rp 30/buah :Rp 50 /buah :Rp 20/buah : Rp 10/buah Rp 200/buah

3. Pembuatan Gubuk Gubuk ini memiliki luas sekitar 12 m x 50 m yang digunakan untuk : 1) 2) Untuk pembakaran 300 m bisa untuk bakar 480.000 buah Untuk pengeringan mampu untuk menampung 300.000 buah

PERJANJIAN KERJA SAMA 1. Perusahaan batu bata ini didirikan dengan bentuk kerjasama antara pihak kesatu dan kedua. a. b. 2. Pihak kesatu sebagai penyandang dana Pihak kedua sebagai pelaksana

Pihak kesatu menyediakan dana sejumlah Rp 100.000.000,-(Seratus Juta Rupiah) sebagai modal berdirinya perusahaan batu bata(yang terperinci di lembar terlampir)

3. 4.

Pihak kedua sebagai pelaksana perusahaan yang menangani keseluruhan dari operasional perusahaan. Adapun perincian pembagian keuntungan profit adalah sebagai berikut: a. b. c. d. Keuntungan bersih dikurangi 5 untuk biaya perawatan. Pembagian keuntungan profit: 40Pihak kesatu/Investor 60Pihak kedua/Pengelola

5. 6. 7.

Jika ada pembelian/penambahan aset diluar dana Investor maka harus ada kesepakatan kedua belah pihak. Setiap bulan diadakan rapat dan pelaporan dari pengelola kepada investor. Jika kedua belah pihak menganggap kerjasama ini sudah tidak layak lagi atau tidak mengantungkan lagi maka kerjasama ini dapat diputus atau dihentikan.

8. 9.

Jika terjadi pemutusan kerja sama maka asset perusahaan milik kedua belah pihak. Jika suatu saat salah satu pihak meninggal dunia maka akan diteruskan kepada ahli waris.

10.

Apabila terjadi perselisihan maka akan diselesaikan dengan jalan musyawarah dan apabila tidak ada kesepakatan maka diselesaikan sesuai dengan hukum yang berlaku.

11. 12.

Kerjasama ini berakhir setelah disepakati oleh kedua belah pihak. Segala sesuatu yang belum tercantum dalam perjanjian ini maka akan diputuskan oleh kedua belah pihak.

Anda mungkin juga menyukai