“SAMUDERA INTAN”
KOTA BANJARBARU
DEVELOPER BY :
V. Perijinan ........................................................................... 6
X. Kesimpulan ....................................................................... 16
1
I. EXECUTIVE SUMMARY
Indonesia saat ini masih kekurangan 13 juta unit rumah. Data yang diperoleh oleh
BPS ini disampaikan Manteri Perumahan Rakyat, saat memberikan sambutan pada
kegiatan Penandatanganan Kesepakatan Bersama antara Kementrian Perumahan
Rakyat dengan Kementrian Pembangunan Daerah tertinggal, BPS, Bakosurtanal,
Asbandal, dan PKO Pelaksanaan FLPP dengan Bank Pelaksana seperti BNI dan Bank
BJB di Ruang Prambanan, Kantor Kemenpera. Jakarta, Rabu 1 Juni 2011.
Data tersebut menunjukan bahwa angka kekurangan rumah di Indonesia setiap
tahunnya semakin bertambah. Pada tahun 2009 jumlah kekuranagn rumah di Indonesia
lebih dari 9 juta unit rumah. Dikatakan pula bahwa setiap tahunnya Indonesia
membutuhkan sebanyak 750ribu rumah baru. Sementara kemampuan industri property
di Indonesia setiap tahunnya hanya memproduksi 250ribu unit rumah baru setiap
tahunnya. (Sumber: Kompas).
Dengan kebutuhan akan properti yang sangat tinggi di Indonesia, yaitu sebesar 13
juta unit hingga 2011, sementara industri properti Indonesia dalam 4 tahun terakhir
hanya mampu menyediakan 250 unit rumah pertahun dari total kebutuhan sebesar
750ribu unit pertahun yang artinya setiap tahun akan terjadi kekurangan sebebanyak
500ribu unit rumah. Dengan kondisi seperti ini maka 10 tahun kedepan total kebutuhan
rumah yang harus dipenuhi adalah sebanyak 18 juta unit rumah.
Angka 18 juta unit rumah adalah jumlah yang sangat besar, dan hal itu adalah peluang
bagi pengusaha di bidang real estate dan property, karena hal tersebut tidak mungkin
dipenuhi oleh pemerintah. Peran pemerintah lebih banyak pada pengaturan regulasi
yang mengatur tata cara dalam bisnis properti.
Apabila jumlah pengusaha properti yang ada sekarang ditingkatkan dengan
signifikan atau kapasitas produksi ditambah sehingga setiap tahunnya dapat
meningkatkan produksi sebanyak 250ribu unit rumah, dengan asumsi jumlah
kebutuhan rumah stabil yaitu 750ribu unit pertahun maka dala 10 tahun kedepan maka
tetap akan ada kekurngan yaitu sebanyak 4 juta unit rumah.
2
Tabel kebutuhan rumah nasional
Asumsi kebuthan pertahun 750.000 unit, dan kenaikan produksi 250.000 unit/tahun
No Tahun Kebutuhan Produksi Kekurangan Unit
Unit Pertahun Industri Rumah Nasional
Property
0 2011 750.000 250.000 13.000.000
1 2012 750.000 500.000 13.250.000
2 2013 750.000 750.000 13.250.000
3 2014 750.000 1.000.000 13.000.000
4 2015 750.000 1.250.000 12.500.000
5 2016 750.000 1.500.000 11.750.000
6 2017 750.000 1.750.000 10.750.000
7 2018 750.000 2.000.000 9.500.000
8 2019 750.000 2.250.000 8.000.000
9 2020 750.000 2.500.000 6.250.000
10 2021 750.000 2.750.000 4.250.000
b. Structur Organisasi
Azhari Abdi (Direktur Utama)
Selvyna Azizah (Direktur)
Rifky Anshari Abdy (Komisaris Utama)
Indah Verawati (Komisaris)
b. Structur Organisasi
Muhammad Nizami (Direktur Utama)
Nana Hidayantie (Komisaris Utama)
4
3. CV. BERKAH MUTIARA BORNEO
a. Legalitas
CV. BERKAH MUTIARA BORNEO Nomor Izin Tempat Usaha : masih dalam
proses perpanjangan izin. Nomor Tanda Daftar Usaha : 16.11.37.40.13.12.
Nomor Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) : 510 / 3160 / BP2T / 2010. Dan
nomor NPWP perusahaan : 03.018.412.1-732.000.
b. Structur Organisasi
Eko Nordiyanto (Direktur Utama)
Yadi (Wakil Direktur)
Konsep proyek yang kami kerjakan adalah perumahan yang di utamakan untuk kelas
menengah ke atas. Type yang kami bangun dari 240/600, 240/375, 100/200, 80/160,
sampai 65/160 dan harga yang bervariasi. penjualan yang kita berikan bisa cash atau
kredit menggunakan konsep KPR dari bank-bank yang terkait sesuai dengan kemauan
konsumen.
5
b. Demografi
Kontur tanah flat tidak bergelombang dengan struktur yang terdiri dari tanah kering
bebabatuan kerikil, terdapat kali dengan lebar kurang lebih 5m dengan panjang
196m membentang lurus ditengah lokasi lahan yang dimana itu bisa kita manfaat
kan sebagai fasilitas umum dan didesain sedemian rupa agar terlihat indah dengan
konsep green agar menjadikan hunian yang asri dan bersih.
c. Kependudukan
Kependudukan disekitar proyek perumahan sudah mulai berkembang karena lokasi
sekitar berdekatan dengan pusat Pemerintahan Provinsi Kalimantan Selatan.
d. Fasilitas Umum
Fasilitas umun yang kami berikan 40% dan 60% lahan perumahan dari total luas
tanah 36.515 m2. Kami lebih mengutamakan penghijauan, keamanan dan
kenyamanan. Kami juga akan membangun sarana pendidikan seperti TK plus
PlayGroup, Mushola untuk beribadah, taman komplek / jogging track, lapangan
olahraga, drainase dan jalan perumahan menggunakan paving block.
V. PERIJINAN
a. Perijinan Proyek
Perijinan Proyek masih dalam proses perijinan dari Permohonan Pertimbangan
Teknis Pertanahan yang dikeluarkan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN),
selanjutnya izin lokasi yang diajukan ke kantor Walikota Banjarbaru, dan tahap
terakhir Permohonan Ijin Peruntukan Penggunaan Tanah (IPPT) yang dikeluarkan
oleh Dinas Perumahan, Tata Ruang Dan Pengawasan Bangunan Kota Banjarbaru.
Semua Proses perijinan ini dapat dipertanggung jawabkan.
6
VI. ASPEK PEMASARAN
a. Potensi dan Segmentasi Pasar
Perumahan “Samudera Intan” sangat berpotensi karena lokasi perumahan hanya 4
kilo meter dari pusat kota Banjarbaru, 1 kilo dari bundaran trikora, 700 meter dari
pusat pemerintahan kantor Gubernur Kalimantan Selatan. Segmentasi pasar kami
untuk menengah keatas.
b. Marketing Strategi
Untuk marketing strategi yang kami gunakan yaitu media masa, jejaring sosial,
brosur, reklame, spanduk, baliho, member get member dan menggunakan jasa
marketing. Setiap pembelian kami memberikan bonus hadiah langsung, diskon atau
cashback akan tetapi tidak mengurangi profit.
c. Proyeksi Penjualan
Proyeksi penjualan perumahan “Samudera Intan” 2 sampai 3 tahun dimulai darii
pemasaran.
7
VII. CASHFLOW
8
Nama Proyek : Samudera Intan
Luas Lahan : 6500 m2
Lahan Komersial : 3900 m2 (60% Lahan Perumahan, 40% Fasum)
Jumlah unit Rumah : 8 unit
Type Rumah / Luas Lahan : 240 / 375m2
Lama Proyek : 36 bulan
9
Nama Proyek : Samudera Intan
Luas Lahan : 5000 m2
Lahan Komersial : 3000 m2 (60% Lahan Perumahan, 40% Fasum)
Jumlah unit Rumah : 18 unit
Type Rumah / Luas Lahan : 100 / 200m2
Lama Proyek : 36 bulan
10
Nama Proyek : Samudera Intan
Luas Lahan : 5000 m2
Lahan Komersial : 3000 m2 (60% Lahan Perumahan, 40% Fasum)
Jumlah unit Rumah : 19 unit
Type Rumah / Luas Lahan : 80 / 160m2
Lama Proyek : 36 bulan
11
Nama Proyek : Samudera Intan
Luas Lahan : 5000 m2
Lahan Komersial : 3000 m2 (60% Lahan Perumahan, 40% Fasum)
Jumlah unit Rumah : 18 unit
Type Rumah / Luas Lahan : 65 / 160m2
Lama Proyek : 36 bulan
12
Adapun pengajuan kerjasama untuk proyek perumahan “Samudera Intan” yang terletak di
Banjarbaru-Kalimantan Selatan ini adalah sebagai berikut :
Total kebutuhan dana type 240 (18 unit X Rp. 1.015.000.000) = Rp. 18.270.000.000,-
Total kebutuhan dana type 100 (18 unit X Rp. 455.000.000) = Rp. 8.190.000.000,-
Total kebutuhan dana type 80 (19 unit X Rp. 280.000.000) = Rp. 5.320.000.000,-
13
Pembangunan rumah type 65 X 3.000.000/meter : Rp. 195.000.000,-
Total kebutuhan dana type 65 (18 unit X Rp. 235.000.000) = Rp. 4.230.000.000,-
Dana konstruksi yang diperlukan untuk proyek perumahan “Samudera Intan” sebesar 85% dari
Total Dana keseluruhan yaitu Rp. 30.000.000.000,- (Tiga Puluh Milyar Rupiah)
(Dua Puluh Sembilan Milyar Delapan Ratus Empat Puluh Empat Enam Ratus Ribu
Rupiah)
*Total laba sebelum pajak dan belum ditambah dengan total modal awal.
14
VIII. SIMULASI PEMBAYARAN DAN ROYALTI
a. Pembayaran
Pinjaman senilai Rp 30.000.000.000 (Tiga Puluh Milyar Rupiah), maka akan dilunasi
dengan cara setiap unit yang sudah laku terjual, dan pembayarannya 75% - 25%.
Misalkan harga satu unit rumah yang terjual seharga Rp 2.000.000.000,- (Dua
Milyar Rupiah), maka akan dibayar ke Investor sebesar 75% dari harga jual dan
25% nya untuk Developer. Sampai pelunasan dari pinjaman sebesar Rp
30.000.000.000,-. Besarnya dana yang didapat Investor 75% X Rp 2.000.000.000,-
= Rp 1.500.000.000,- (Satu Milyar Lima Ratus Juta Rupiah).
b. Royalti
Royalti akan diberikam setelah pembayaran pinjaman modal kerja ke Investor
lunas. Royalti yang akan diberikan menggunakan sistem 50% - 50% dari setiap
laba per rumah yang laku terjual dan royalti yang akan diberikan sesuai dengan
kesepakatan pembagian laba antara Investor dan Developer. Misalkan kesepakatan
antara Investor dan Developer 25% - 75% dari total laba penjualan semua rumah
Rp 29.000.000.000,- (Dua Puluh Sembilan Milyar Rupiah), royalti yang akan
diberikan ke Investor sebesar 25% X Rp 29.000.000.000,- = Rp 7.250.000.000,-
(Tujuh Milyar Dua Ratus Lima Puluh Juta Rupiah). Dan pemberian royalti kami
menggunakan 50% dari setiap unit yang terjual. Misalkan harga satu unit rumah Rp
2.000.000.000,- maka royalti yang kami berikan sebesar 50% X Rp 2.000.000.000,-
= Rp 1.000.000.000,- (Satu Milyar Rupiah). Sampai pembagian laba yang disepakati
sebesar 25% atau Rp 7.250.000.000,- (Tujuh Milyar Dua Ratus Lima Puluh Juta
Rupiah) lunas.
15
b. Tahap Konstruksi
Tahap konstruksi yang kami lakukan pertama yaitu akses jalan, gerbang
perumahan, taman dan rumah contoh. Untuk pembangunan selanjutnya dilakukan
dengan bertahan setelah ada pembelian atau uang muka dari konsumen.
X. KESIMPULAN.
Perumahan “Samudera Intan” ini sangat strategis, memilki nilai Investasi yang tinggi,
akses jalan yang sangat mudah ke kawasan kota maupun ke kawasan perkantoran.
Perumahan ini juga memberikan fasilitas yang cukup menunjang untuk aktifitas
penghuni perumahan “Samudera Intan”, dan sangat mengutamakan kenyamanan,
keamanan.
16
Perjanjian Kerja Sama
Alamat : Komplek Swadharma Murakata No.8 RT.13 RW.2 Barabai, Hulu Sungai
Tengah, Kalimantan Selatan. 71312
Selanjutnya disebut sebagai Pihak Pertama yang bertindak atas nama Perusahaan PT. Al-Zami
Mandiri Sejahtera sesuai akte notaris pendirian PT. Al-Zami Mandiri Sejahtera tertanggal
……………….. oleh notaris Nugroho Adi Wicaksono, SH, M.kn yang disahkan oleh Menteri
Kehakiman R.I. no……………. tertanggal ……………………. Yang menperoleh Kuasa dari pemilik
lahan dengan nomor sertifikat 1824 dari 24 sertifikat, seluas 36.515 m2 di lokasi desa/kelurahan
Palam, kecamatan Cempaka, Kotamadya Banjarbaru, propinsi Kalimantan Selatan untuk
mengelola lahan, melakukan aktifitas fisik dan perijinan serta melakukan penjualan kavling, unit
rumah berdasarkan Surat Kuasa yang dibuat didepan Kepala Desa Palam pada tanggal 16
Desember 2013.
2. Nama : ………………………………………………………
Alamat : ………………………………………………………
No KTP : ………………………………………………………
Selanjutnya di sebut sebagai Pihak Kedua selaku pemodal atas proyek pada tanah dengan
nomer sertifikat 1824 dari 24 sertifikat. dengan luas tanah 36.515m2 di lokasi desa/kelurahan
Palam, kecamatan Cempaka. Kotamadya Banjarbaru, propinsi Kalimantan Selatan, yang
memberikan Kuasa Kepada Pihak Pertama untuk menggunakan uang untuk aktifitas fisik
berdasarkan Surat Kuasa yang dibuat didepan Kepala Desa Palam pada tanggal 16 Desember
2013, yang selanjutnya disebut Pihak Kedua.
Kedua belah pihak secara bersama-sama disebut Para Pihak sepakat untuk mengadakan kerja
sama saling menguntungkan pada proyek perumahan dengan ketentuan sebagai berikut :
Yang menjadi objek kerjasama dalam perjanjian ini adalah lahan dengan nomor sertifikat 1824
dari 24 sertifikat, luas 31.515m2, berlokasi di desa / kelurahan Palam, kecamatan Cempaka, kota
Banjarbaru, propinsi Kalimantan Selatan
Para Pihak sepakat bahwa masa kerjasama Perjanjian ini adalah selama 36 bulan terhitung sajak
ditandatanganinya perjanjian ini.
3.1. Para Pihak adalah sebagai pemodal pada proyek Perumahan diatas objek perjanjian, dimana
Pihak Pertama sebagai Pemegang Kuasa atas lahan yang menjadi Objek Perjanjian dan Para
Pihak yang menjadi penyedia modal kerja.
3.2. Pihak Pertama bertanggung jawab dan menjamin bahwa objek kerjasama adalah pemegang
kuasa yang atas pengelolaan lahan yang menjadi Objek Perjanjian
3.3. Pihak Kedua menyediakan sejumlah modal kerja sebesar 85 % dari kebutuhan modal kerja
yang diperlukan yaitu sebesar Rp. 30.000.000.000 (Tiga puluh milyar rupiah) yang telah
diserahkan kepada Pihak Pertama.
3.4. Pihak Pertama bertanggung jawab atas pengelolaan modal kerja dari Pihak Kedua dan
memberikan keuntungan sesuai penjanjian yang dibuat selama masa kerja sama yang
disepakati.
Para Pihak sepakat bahwa keuntungan Pihak Kedua dari kerjasama ini adalah sebesar ........ dari
total profit Rp. 29.844.500.000,- adalah sebesar Rp...................................................
5.1. Pihak Kedua berhak atas pembayaran profit dan keuntungan dari Objek Perjanjian yang
dibayarkan Oleh Pihak Pertama setelah terjadi Akad Kredit Penjualan unit rumah yang terjual
kepada konsumen.
5.2. Besarnya pembayaran berdasarkan unit kavling rumah yang telah akad kredit berdasarkan
kesepakatan antara kedua belah pihak pada setiap type rumah.
5.3. Pihak Pertama memberikan keuntungan sebesar 5 % dari sisa profit / keuntungan yang belum
diberikan apabila hingga waktu yang disepakati ternyata pembayaran yang dilakukan oleh
Pihak Pertama kepada Pihak Kedua belum selesai.
5.4. Pembayaran dari Pihak Pertama kepada Pihak Kedua dapat menggunakan cek/giro, ataupun
berdasarkan Standing Instruction yang ditujukan kepada Pihak Bank yang membiayai KPR
konsumen untuk melakukan pembayaran kepada Pihak Kedua ke rekening atas nama Pihak
Kedua
Pasal 6 : Pengikatan
Para pihak sepakat untuk saling mengikatkan diri pada perjanjian yang dibuat dan patuh pada
perjanjian yang dibuat hingga masa waktu perjanjian berakhir.
Pasal 7 : Penutup
7.1. Para Pihak sepakat untuk saling bekerja sama dan saling terbuka demi kelancaran dan
kesuksesan kerjasama ini
7.2. Apabila diperlukan, maka untuk hal-hal yang belum diatur dalam perjanjian ini, dapat diatur
dikemudian hari dengan membuat perjanjian baru yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.
7.3. Apabila timbul permasalahan antara Para Pihak, maka Para Pihak sepakat untuk ditempuh
cara-cara musyawarah untuk menyelesaikan masalah yang timbul dengan berpedoman pada
perjanjian yang telah dibuat.
Para saksi :
1. ……………………………………
2. ……………………………………