BLS ALS
Apakah defibrilasi?
Definisi : termination of fibrillation 5 dtk stlh kejutan listrik dihantarkan. Penghantaran kejutan listrik yang terkontrol ke jantung guna mengembalikan aktivitas elektrik yg. terkoordinasi. Reset denyut jantung. Memungkinkan jantung memompa darah kembali.
Defibrilasi dini terbukti merupakan salah satu yg. menentukan dlm. chain of survival SCA.
1. Sebagian besar kasus Sudden Cardiac Arrest (SCA) pd. dewasa VT / VF.
2. Terapi terpilih defibrilasi. 3. Probabilitas survival VT/ VF turun tajam dengan bertambahnya waktu.
(setiap menit penundaan defibrilasi tanpa CPR, survival turun 710%)
Indikasi Defibrilasi :
(manual / AED)
VENTRICULAR TACHYCARDIA
VENTRICULAR FIBRILLATION
Manual Defibrillation
Hidupkan power ON. Pilih energi yang dikehendaki. Beri jelly permukaan paddle. Letakkan paddle pada tempat yang benar (mis. sternum & apex). Tekan tombol CHARGE (KUNING). Beri aba-aba : Im clear, youre clear, everybodys clear?! Setelah semua clear tekan tombol shock (MERAH) pada kedua paddle. Segera angkat paddle. Jika masih VF/ pulseless VT, segera lakukan CPR 30:2 Lihat algoritma defibrilasi.
Beberapa teknik dianjurkan untuk meminimalkan impedans transtorasik pada defibrilasi eksternal.
Mencukur dada Kekuatan paddle Posisi elektroda Pernafasan
1. Mencukur dada Bulu-bulu dada menyebabkan ruang udara antara elektroda dan kulit. Ini menyebabkan impedans tinggi, mengurangi efikasi defibrilasi, meningkatkan kemungkinan percikan listrik dan memudahkan terjadi luka bakar pada kulit pasien. 2. Kekuatan paddle Letakkan paddle dengan erat di dada pasien. Kekuatan yang optimal adalah 8 kg pada pasien dewasa dan 5 kg pada anak-anak 1 8 tahun (jika menggunakan paddle dewasa). 3. Posisi elektroda Tidak ada penelitian pada manusia tentang pengaruh posisi paddle terhadap keberhasilan defibrilasi (ROSC, Return of Spontaneous Circulation). Yang jelas, daerah fibrilasi harus berada di antara kedua elektroda. Misalnya ventrikel pada VT/ VF, atrium pada AF.
Bersihkan daerah yang akan ditempel elektroda (paddle maupun pad) dengan tissue.
Letakkan elektroda di posisi sternal apikal yang lazim. Elektroda sternal (kanan) diletakkan di bagian kanan sternum, di bawah klavikula. Elektroda apikal diletakkan di linea aksilaris media, kira-kira setinggi papilla mammae atau elektroda EKG V6. Posisi elektrode harus menghindari jaringan lunak payudara.
Keduanya pada bagian lateral dinding dada, kanan dan kiri (biaksilar). Satu elektroda pada posisi apikal standar, yang lain pada punggung atas, kanan atau kiri. Satu elektroda di anterior, di atas prekordium kiri, yang lain di belakang jantung, tepat di bawah skapula kiri.
ALGORITMA DEFIBRILASI
AHA 2010
DEFIBRILLATOR
DEFIBRILASI
KARDIOVERSI
Defibrilator
Defibrilasi vs kardioversi
Shockable cardiac arrest High energy shock 150 J Asynchronized mode Symptomatic arrhythmia Low energy shock 50 J Synchronized mode
Kardioversi
1. Nyalakan tombol POWER. 2. Pilih energi yang dikehendaki.
Symptomatic arrhythmia :
Menimbulkan keluhan subyektif yg. nyata : nyeri dada, sesak,
Atrial Fibrillation
Atrial Flutter
Supraventricular tachycardia
Cardiac Pacing
Dilakukan untuk :
- AV block derajat tinggi (2nd degree Mbitz II & 3rd degree) - Symptomatic bradycardia yg. refrakter thd. atropin atau terapi lain
Symptomatic bradycardia
Sebaiknya dinilai apakah bradikardia absolut atau relatif sehubungan dengan status hemodinamik secara utuh.
Berikan atropin 0.5 mg iv. Jika perlu dapat diulang setiap 3 - 5 menit. Dosis total maks. 3 mg.
Hati-hati pd. iskemia jantung akut / infark miokard.
- AV block Mbitz II
- AV block total (derajat 3), terutama dengan QRS lebar atau LJ awal 40 x/menit - berhentinya denyut ventrikel > 3 detik
Indikasi pacing
Symptomatic bradycardia Ada risiko asistol Pasien tdk. stabil Tdk. berespon baik thd. atropin
1 AV block
2 AV block
Mobitz 1
Mobitz 2
3rd AV block
Terapi definitif adalah pemasangan transvenous pacing. Apa yang dapat dilakukan sambil menunggu fasilitas dan personel?
transcuatneous pacing
ALGORITMA BRADIKARDIA
AHA 2010
PERTANYAAN & KONTROVERSI TENTANG TERAPI LISTRIK DALAM RESUSITASI JANTUNG PARU
Jika SCA terjadi di dalam RS dan tdk.tersedia AED siap pakai, lakukan dulu RJP diikuti defibrilasi secepatnya.
Defibrilasi yang dilakukan secara dini mempertinggi kemungkinan survive pada shockable SCA. Kompresi dada 1.5 3 menit sebelum defibrilasi menguntungkan pasien jika responsive time > 4 5 menit. Kompresi dihentikan hanya untuk mencek ritme atau untuk defibrilasi.
Posisi elektroda untuk defibrilasi maupun kardioversi dapat berbeda. Misalnya pada AF posisi antero posterior mungkin lebih efektif.
Efikasi kardioversi kurang bergantung pada posisi elektroda jika menggunakan gelombang bifasik yang mengkompensasi impedans.
4. Pernafasan
Impedans transtorasik bervariasi selama pernafasan. Impedans minimal pada akhir ekspirasi. Jika memungkinkan, defibrilasi dilakukan pada fase ini. PEEP meningkatkan impedans transtorasik dan harus diminimalkan selama defibrilasi. Auto-PEEP seperti pada PPOK mungkin memerlukan energi yang lebih tinggi untuk defibrilasi.
Lepaskan sungkup atau kanul nasal, letakkan setidaknya 1 m dari dada pasien.
Lepaskan ventilation bag dari ETT atau alat pengaman jalan nafas lain (LMA dsb), letakkan setidaknya 1 m dari dada pasien.
Jika menggunakan ventilator, biarkan sirkuit nafas terhubung dengan ETT, kecuali jika kompresi dada mengganggu pemberian ventilasi.
Ukuran paddle
Gunakan paddles atau self-adhering electrodes sebesar mungkin tanpa bersentuhan satu sama lain (jarak antara kedua paddles 3 cm) Ukuran yang dianjurkan : Paddle dewasa (8 - 10 cm) untuk BB >10 kg Paddle untuk bayi untuk BB <10 kg
Permukaan paddle
Dapat berupa pad yang mengandung jelly, krim elektroda, pasta atau self-adhesive monitoring-defibrillation pads. Jangan gunakan pad yang dibasahi NaCl, paddles yang polos atau pad alkohol.
Posisi paddle
Tekan paddle dengan lembut tapi mantap pada dada atas sisi kanan dan di sebelah kiri papilla mammae hingga iga terbawah kiri. Alternatif : Satu elektroda di dada bagian depan tepat di kiri sternum dan satu lagi pada punggung atas di bawah scapula.
Energi
Batas energi terendah dan tertinggi utk defibrilasi pada bayi dan anak belum diketahui 4 j/kg hingga 9 j/kg telah dilakukan dan efektif pd hewan percobaan. Gelombang bifasik lebih aman dan efektifitasnya sama dg monofasik
Gunakan 2 j/kg (monofasik maupun bifasik) untuk syok pertama dan 4 j/kg untuk ayok kedua/
Sekuen defibrilasi
Sama seperti pasien dewasa, pd pediatrik pun yg mengalami shockable arrest harus dilakukan defibrilasi sedini mungkin.
Berikan 1x syok (2 J/kg) dan segera diikuti dg CPR, dimulai dg kompresi dada. Keberhasilan syok pertama dg.defibrilator bifasik melebihi 90%.
Jika defibrilator belum siap lakukan CPR. Demikian pula setelah 1x syok (jika ritme tidak kembali sinus).
Kompresi dada hanya boleh dihentikan utk. intubasi, memeriksa ritme dan memberikan syok. Setelah 5 siklus CPR, periksa ritme kembali. Jika masih shockable, berikan syok 1x (4 J/kg).
RESUME
Terapi listrik dilakukan untuk : shockable cardiac arrest, symptomatic arrhythmia dan symptomatic bradycardia.
Defibrilasi dini sangat penting pada SCA (dewasa). Usaha melakukan defibrilasi tidak boleh menyebabkan penundaan RJP.