Anda di halaman 1dari 27

SITI CHASANI

KARDIOVERSI
PENGERTIAN

Suatu cara memberikan renjatan arus listrik


langsung ke jantung lewat sepasang elektroda
yang diletakkan pada dinding toraks untuk
menghentikan takikardia ventricular dan
supraventrikuler
JANGAN DI TIRU (KOMPRESI DGN KAKI)
TUJUAN

Menghilangkan aritmia ventrikel yang spesifik


pada henti jantung dan kelainan organ jantung
lainnya.
INDIKASI

Kardioversi darurat,
1. Takikardi supraventrikular, fluter atrial, dan
fibrilasi atrial dengan hipotensi, hipoperfusi
sistemik, gagal jantung kongestif, atau iskemia
miokard.
2. Takikardia ventrikel dengan nadi palpasi gagal
berubah ke irama sinus dengan lidokain atau
amiodaron.
INDIKASI & TINGKAT ENERGI

1. VF :100 J, 200 J, 300 J, 360 J.


2. VT : 50 J, 100 J.
3. Atrial Flutter : 25 J – 50 J.
4. Atrial Fibrilasi : 100 – 200 J.
5. SVT : 75 – 100 J.
6. Torsade de Pointes 50 – 200 J.
7. Energi tidak tergatung berat badan, kecuali anak-
anak 2 J/kg.
 Pasien digitalis , energi 10-50 J.
KARDIOVERSI ELEKTIF

Kardioversi dilakukan elektif pada takikardia


supraventrikuler, fluter atrial, dan fibrilasi atrial,
yang gagal berubah ke irama sinus dengan
digitalis, propranolol, adrofonium, fenilefrin,
kuinidin, atau verapanil.
Irama sinus lebih baik daripada aritmia karena
curah jantung lebih banyak dan lebih rendah
angka embolisme
KONTRAINDIKASI

1. Intoksikasi digitalis.
Fibrilasi ventrikel dapat terjadi walaupun
dilakukan kardioversi sinkron, Stimulasi cepat
atrium dengan pemacu temporer(TPM) dapat
merubah atritmia supraventrikular.
2. Penyakit sistem konduksi. Blok atrioventrikular
dipasang profilaktik Temporer Pace Maker
(TPM)
LANJ

3. Pasien dengan tidak mampu bertahan pada irama


sinus.
4. Fibrilasi atrial yang telah lama atu bertahun.
5. Kardioversi dengan fibrilasi atrial cepat
berulang, dengan dosis kuinidin profilaktik.
6. Post operasi baru katup jantung, kardioversi
ditunda 10-14 hari, TPM dapat menghentikan
takiaritmia.
EVALUASI PASIEN

tentang hipertiroidisme, intake digitalis,


hipoksemia, stress psikologik, anemia,
hipokalemia, hiperkalemia, hipokalsemia,
hipomagnesemia, atau gangguan metabolic
autonom lain yang menyebabkan aritmia
ALAT

1. Defibrilator
2. Jelly
3. Elektroda
4. Obat-obat sedasi bila perlu (dormikum, atau
analgesic lainnya)
PASIEN

1. Inform consent
2. Penjelasan prosedur yang akan dilakukan
3. Posisi pasien tidur terlentang datar

Petugas
Dokter atau perawat terampil kardioversi,
anestesi dibutuhkan untuk penatalaksanaan
intubasiendotrakeal.
PELAKSANAAN
1. Memberikan sedative, atau analgesic bila perlu
2. Memasang elektrode dan menyalakan EKG
monitor
3. Cek ulang gambaran EKG dan print gambaran
EKG tersebut untuk mencegah kekeliruan
4. Set kebutuhan joule sesuai indikasi (untuk
defibrilasi mulai dengan 150 joule untuk
cardioversi mulai dengan 50 joule)
5. Pegang peddic 1 dengan tangan kiri, letakkan
pada daerah mid sternum dan paddle 2 dengan
tangan kanan pada daerah mid aksila
LANJ
6. Sambil mengatur letak kedua paddle, beri aba-
aba agar staff yang lain tidak ada yang
menyentuh pasien ataupun bad pasien
7. Bila terdengar tanda ready dan mesin
defibrilator, tekan tombol DC shock dengan
jempol agar arus masuk dengan baik.
8. Amati EKG monitor, bila tidak ada perubahan
lanjutkan dengan memberi watt second yang
lebih tinggi
9. Bila gambaran EKG sudah sinus dan stabil,
hentikan tindakan.
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

1. Bila terjadi asistole, lakukan segera tindakan


RJP
2. Tindakan-tindakan DC shock dihentikan
bilamana tidak ada respon
3. Setiap perubahan gambaran EKG harus di print
PETUNJUK PENGAMANAN

Selama terapi kejut ada yang harus diperhatikan, yaitu


Pasien harus
1. Tidak ada kontak dengan orang lain
2. Tidak ada kontak dengan barang berbahan metal atau
konduktor
Saat paddle kontak dengan pasien, pastikan juga
paddle tidak terhubung dengan barang berbahan
metal
Pastikan dada pasien kering
Karena dialiri arus yang besar, kemungkinan terjadi
luka bakar pastikan peletakkan paddle yang tepat
MAINTENANCE

Pengecekan secara fisik


1. Apakah chasing dalam keadaan baik
2. Kabel elektroda rusak
3. Pengepakan elektroda yang sudah kadaluarsa
Pengetesan Defiblirator
Pengecekan pada paddle
 Hubungkan kabel paddle dan gabungkan
 Set ke energy level 90 joule
 Tahan paddle dan lakukkan trigger
 Lalu lihat pada monitor apakah tertulis “OK”
CLEANING
1. Pastikan alat dalam keadaan mati dan tidak terhubung dengan
listrik, Pembersihan dapat dilakukan dengan cara
2. Usap penutup dengan menggunakan kain halus dan bersih, beri
cairan disinfektan (alcohol 70 %). Pastikan tidak ada cairan
yang masuk ke dalam alat
3. Musnahkan aksesoris sekali pakai sesegera mungkin untuk
mencegah penggunaan kembali
4. Untuk paddle dapat diusap dengan kain halus beserta cairan
disinfektan atau air sabun, pastikan sampai kering
5. Spoon electrode dapat dibersihkan dengan cara penguapan,
radiasi, dan memakai ethylene oxide
6. Untuk membersihkan lead sensor dapat menggunakan
disifektan juga, tapi pastikan celah terlepas dari alatnya
ASUHAN KEPERAWATAN POST KARDIOVERSI

.1. Lakukan pemeriksaan singkat, kaji komplikasi


segera seperti hipotensi, embolisasi sistemik,
edema paru, dan aspirasi.
2. Periksa EKG 12 lead dan pantau irama EKG
pasien selama beberapa jam.
3. Pasien bedrest total.
4. Lanjutkan obat antiaritmia maintenance
amiodaron 450 mg/24 jam
KOMPLIKASI
1. Luka baker kulit. Kontak elektroda tidak memadai
atau renjatan berulang dapat timbul luka baker derajat
I-II.
2. Aritmia. Irama qtrioventrikuler, VES, VT dan VF
dapat timbul setelah renjatan.
3. Kerusakan otot jantung. Perubahan gelombang T dan
ST terjadi sekitar 1% dan peningkatan CKMB sekitar
9% pasien.
4. Pembesaran jantung.
LANJ

5. Edema paru. Diduga paralisis atrial kiri.


6. Embolisasi sistemik, sekitar 0,8% lebih tinggi
pada atrium kiri besar, stenosis mitral, CHF, atau
emboli sebelumnya.
7. Hipotensi. Singkat dan berakhir beberapa jam.
8. Pneumonia aspirasi.
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai