Anda di halaman 1dari 30

DEFIBRILASI

&
KARDIOVERSI

Dr Yosie Arief Sanjaya, SpAn


Ada yg
aneh?
DEFIBRILASI DAN KARDIOVERSI
Defibrilasi dan kardioversi dilakukan dengan
menggunakan defibrilator.

Ada 2 macam :
- Monophasic
≈ 360 joule
- Biphasic
≈ 200 joule
Defibrilator untuk :

• 1.Pemantauan gambaran irama


jantung.
• 2.Defibrilasi
• 3.Kardioversi
Pemantauan
gambaran irama jantung
• Menggunakan paddle atau menggunakan
elektroda.
• Dinding dada harus terbuka
• Letak elektroda tidak mengganggu tempat
untuk meletak paddle
• Gelombang EKG harus jelas sehingga mudah
dibedakan antara gelombang P, QRS, dan T.
• Umumnya lead II lebih jelas.
Paddle
Defibrilasi
• Suatu tindakan pengobatan menggunakan aliran
listrik secara asinkron.
• Indikasi Defibrilasi:
- Fibrilasi ventrikel tanpa nadi.
- Takikardi ventrikel tanpa nadi.
• Energi yang diperlukan ≈ 360 Joule (Monophasic)
≈ 200 Joule (Biphasic)
• Peralatan yang diperlukan :
Jeli, electrode pads, troli emergensi (obat & alat
emergensi)
Prosedur defibrilasi :
1. Hidupkan defibrilasi
2. Pilih energi yang diperlukan
3. Pilih paddles (atau lead I, II, III) melalui
tombol lead select
4. Oleskan jeli pada paddle
5. Letakan paddle pada apeks dan sternum
sesuai petunjuk pada paddle
Prosedur defibrilasi :
lanjutan....
6. Nilai kembali irama pada monitor apakah masih
VF/VT tanpa nadi
7. Tekan tombol pengisi energi (charge) pada
paddle apeks atau pada unit defibrilator.
8. Setelah energi yang diharapkan tercapai, berikan
aba-aba dengan suara yang jelas agar tidak ada
orang lain yang masih menyentuh pasien,
tempat tidur maupun peralatan lain.
Prosedur defibrilasi :
lanjutan....
9. Beri tekanan kurang lebih 10-12 kg pada kedua
paddle
10. Nilai kembali irama pada monitor, apabila tetap
VF/VT tanpa nadi tekan tombol discharge pada
kedua padlle
11. Nilai kembali irama pada monitor apabila masih
VF/VT tanpa nadi isi kembali defibrilator. Apabila
gambaran EKG pada monitor meragukan periksa
nadi dan sensor/elektroda EKG
Prosedur defibrilasi :
lanjutan....
9. Apabila gambaran masih tetap VF/VT tanpa nadi
shock dengan energi 360 Joule (monophasic) atau
200 Joule (biphasic).
10. Apabila setelah tindakan defibrilasi terakhir irama
masih VF/VT tanpa nadi lakukan tahapan sesuai
siklus BLS.
Kardioversi
• Suatu tindakan pengobatan menggunakan aliran
listrik secara sinkron.
• Renjatan listrik mendepolarisasi sel pemacu jantung
automatic dan sel miokardial serta menghilangkan
aritmia.
• Nodus sinoatrial, nodus atrioventrikular dan system
purkinje mengambil alih irama jantung.
• Indikasi Kardioversi :
- Takikardi supraventrikel
- Takikardi ventrikel nadi teraba.
- Flutter atrial
• Energi yang diperlukan diawal 50 Joule, dinaikkan
bertahap.
• Peralatan yang diperlukan :
jeli, elektroda EKG, obat-obat sedasi/analgesi, troli
emergensi (obat & alat emergensi).
Indikasi
Kardioversi Emergensi
• - Takikardi supraventrikular
- Fluter atrial
- Fibrilasi atrial dengan hipotensi
• Takikardia ventrikel dengan nadi palpasi gagal
berubah ke irama sinus dengan lidokain atau
amiodaron.
Indikasi
lanjutan....
Kardioversi elektif
• takikardia supraventrikuler,
• fluter atrial
• fibrilasi atrial
→yang gagal berubah ke irama sinus dengan digitalis,
propranolol, adrofonium, fenilefrin, kuinidin, atau
verapanil.
Irama sinus lebih baik daripada aritmia karena curah
jantung lebih banyak dan lebih rendah angka
embolisme
Kontraindikasi:
1. Intoksikasi digitalis.
2. Penyakit sistem konduksi. Blok atrioventrikular
dipasang profilaktik Temporer Pace Maker
(TPM).
3. Pasien dengan tidak mampu bertahan pada
irama sinus.
4. Fibrilasi atrial yang telah lama (kronis)
5. Post operasi baru katup jantung, kardioversi
ditunda 10-14 hari.
Prosedur Kardioversi
Prosedur tindakan kardioversi mirip defibrilasi,
beda :
• Bila pasien masih sadar berikan sedasi dengan
atau tanpa analgesi
• Pilih modul sinkron
• Pilih energi awal 50 joule,dinaikkan bertahap.
• Paddle tidak boleh segera diangkat setelah
melepaskan muatan agar modul sinkronisasi
tidak terganggu
Persiapan Pasien:
1. Informed consent
2. Berikan antikoagulan profilaktik, dianjurkan pada pasien
atrial fibrilasi dengan riwayat embolisme, stenosis mitral,
gagal jantung kongestif, atau pembesaran atrium kiri.
3. Hentikan digitalis, 24 jam sebelum kardioversi dan 48-72
jam pada pasien tua. Digoxin bekerja selama 2-5 hari.
4. Puasakan pasien 6 jam sebelum tindakan kardioversi.
5. Rawat pasien dengan monitor EKG, untuk evaluasi irama
dan evaluasi EKG 12 lead.
6. Letakkan lempeng resusitasi jantung di bawah dada
pasien.
Persiapan Alat:
1. Kardioverter / DC Shock modus sinkronisasi tombol
seleksi tingkat energi, pedal elektroda dan jelly
elektroda.
2. Obat sedasi: amnesia atau anastesi selama
kardioversi dengan diazepam(valium), Propofol
atau yg lain.
Rekomendasi : Midazolam 1 amp + Morfin 2-3 mg
4. Resusitasi: Lempeng dipunggung, section, oksigen,
intubasi set(ETT, lavingoskope, guidel, jelly, spatel)
ambubag, obat atropine, antiaritmia dan obat
emergensi lainnya.
Penatalaksanaan Kardioversi.
• Letakkan pasien
terlentang di atas
lempeng resusitasi
jantung.
• Pasang elektroda
monitor EKG pada
dada pasien.
• Nyalakan tombol
kardioversi dan
sinkronisasi.
4. Singkirkan oksigen atau peralatan atau bahan
yang mudah terbakar.
5. Berikan obat sedative perlahan, pantau frekuensi
jantung, respirasi dan tekanan darah.
6. Berikan jelly pada pedal elektroda kardioversi.
7. Elektroda pertama diletakkan di bawah
klavikula kanan tepat lateral sternum dan
elektroda kedua diletakkan di bawah putting
susu anterior aksilaris.
8. Pilih tingkat energi, mulai dari 50 joule
sampai maksimal 200 joule
9. Paddle jangan langsung diangkat.
10.Evaluasi irama jantung.
DC SHOCK
PEDAL
Posisi Pedal
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai