Ada yg aneh? DEFIBRILASI DAN KARDIOVERSI Defibrilasi dan kardioversi dilakukan dengan menggunakan defibrilator.
Ada 2 macam : - Monophasic ≈ 360 joule - Biphasic ≈ 200 joule Defibrilator untuk :
• 1.Pemantauan gambaran irama
jantung. • 2.Defibrilasi • 3.Kardioversi Pemantauan gambaran irama jantung • Menggunakan paddle atau menggunakan elektroda. • Dinding dada harus terbuka • Letak elektroda tidak mengganggu tempat untuk meletak paddle • Gelombang EKG harus jelas sehingga mudah dibedakan antara gelombang P, QRS, dan T. • Umumnya lead II lebih jelas. Paddle Defibrilasi • Suatu tindakan pengobatan menggunakan aliran listrik secara asinkron. • Indikasi Defibrilasi: - Fibrilasi ventrikel tanpa nadi. - Takikardi ventrikel tanpa nadi. • Energi yang diperlukan ≈ 360 Joule (Monophasic) ≈ 200 Joule (Biphasic) • Peralatan yang diperlukan : Jeli, electrode pads, troli emergensi (obat & alat emergensi) Prosedur defibrilasi : 1. Hidupkan defibrilasi 2. Pilih energi yang diperlukan 3. Pilih paddles (atau lead I, II, III) melalui tombol lead select 4. Oleskan jeli pada paddle 5. Letakan paddle pada apeks dan sternum sesuai petunjuk pada paddle Prosedur defibrilasi : lanjutan.... 6. Nilai kembali irama pada monitor apakah masih VF/VT tanpa nadi 7. Tekan tombol pengisi energi (charge) pada paddle apeks atau pada unit defibrilator. 8. Setelah energi yang diharapkan tercapai, berikan aba-aba dengan suara yang jelas agar tidak ada orang lain yang masih menyentuh pasien, tempat tidur maupun peralatan lain. Prosedur defibrilasi : lanjutan.... 9. Beri tekanan kurang lebih 10-12 kg pada kedua paddle 10. Nilai kembali irama pada monitor, apabila tetap VF/VT tanpa nadi tekan tombol discharge pada kedua padlle 11. Nilai kembali irama pada monitor apabila masih VF/VT tanpa nadi isi kembali defibrilator. Apabila gambaran EKG pada monitor meragukan periksa nadi dan sensor/elektroda EKG Prosedur defibrilasi : lanjutan.... 9. Apabila gambaran masih tetap VF/VT tanpa nadi shock dengan energi 360 Joule (monophasic) atau 200 Joule (biphasic). 10. Apabila setelah tindakan defibrilasi terakhir irama masih VF/VT tanpa nadi lakukan tahapan sesuai siklus BLS. Kardioversi • Suatu tindakan pengobatan menggunakan aliran listrik secara sinkron. • Renjatan listrik mendepolarisasi sel pemacu jantung automatic dan sel miokardial serta menghilangkan aritmia. • Nodus sinoatrial, nodus atrioventrikular dan system purkinje mengambil alih irama jantung. • Indikasi Kardioversi : - Takikardi supraventrikel - Takikardi ventrikel nadi teraba. - Flutter atrial • Energi yang diperlukan diawal 50 Joule, dinaikkan bertahap. • Peralatan yang diperlukan : jeli, elektroda EKG, obat-obat sedasi/analgesi, troli emergensi (obat & alat emergensi). Indikasi Kardioversi Emergensi • - Takikardi supraventrikular - Fluter atrial - Fibrilasi atrial dengan hipotensi • Takikardia ventrikel dengan nadi palpasi gagal berubah ke irama sinus dengan lidokain atau amiodaron. Indikasi lanjutan.... Kardioversi elektif • takikardia supraventrikuler, • fluter atrial • fibrilasi atrial →yang gagal berubah ke irama sinus dengan digitalis, propranolol, adrofonium, fenilefrin, kuinidin, atau verapanil. Irama sinus lebih baik daripada aritmia karena curah jantung lebih banyak dan lebih rendah angka embolisme Kontraindikasi: 1. Intoksikasi digitalis. 2. Penyakit sistem konduksi. Blok atrioventrikular dipasang profilaktik Temporer Pace Maker (TPM). 3. Pasien dengan tidak mampu bertahan pada irama sinus. 4. Fibrilasi atrial yang telah lama (kronis) 5. Post operasi baru katup jantung, kardioversi ditunda 10-14 hari. Prosedur Kardioversi Prosedur tindakan kardioversi mirip defibrilasi, beda : • Bila pasien masih sadar berikan sedasi dengan atau tanpa analgesi • Pilih modul sinkron • Pilih energi awal 50 joule,dinaikkan bertahap. • Paddle tidak boleh segera diangkat setelah melepaskan muatan agar modul sinkronisasi tidak terganggu Persiapan Pasien: 1. Informed consent 2. Berikan antikoagulan profilaktik, dianjurkan pada pasien atrial fibrilasi dengan riwayat embolisme, stenosis mitral, gagal jantung kongestif, atau pembesaran atrium kiri. 3. Hentikan digitalis, 24 jam sebelum kardioversi dan 48-72 jam pada pasien tua. Digoxin bekerja selama 2-5 hari. 4. Puasakan pasien 6 jam sebelum tindakan kardioversi. 5. Rawat pasien dengan monitor EKG, untuk evaluasi irama dan evaluasi EKG 12 lead. 6. Letakkan lempeng resusitasi jantung di bawah dada pasien. Persiapan Alat: 1. Kardioverter / DC Shock modus sinkronisasi tombol seleksi tingkat energi, pedal elektroda dan jelly elektroda. 2. Obat sedasi: amnesia atau anastesi selama kardioversi dengan diazepam(valium), Propofol atau yg lain. Rekomendasi : Midazolam 1 amp + Morfin 2-3 mg 4. Resusitasi: Lempeng dipunggung, section, oksigen, intubasi set(ETT, lavingoskope, guidel, jelly, spatel) ambubag, obat atropine, antiaritmia dan obat emergensi lainnya. Penatalaksanaan Kardioversi. • Letakkan pasien terlentang di atas lempeng resusitasi jantung. • Pasang elektroda monitor EKG pada dada pasien. • Nyalakan tombol kardioversi dan sinkronisasi. 4. Singkirkan oksigen atau peralatan atau bahan yang mudah terbakar. 5. Berikan obat sedative perlahan, pantau frekuensi jantung, respirasi dan tekanan darah. 6. Berikan jelly pada pedal elektroda kardioversi. 7. Elektroda pertama diletakkan di bawah klavikula kanan tepat lateral sternum dan elektroda kedua diletakkan di bawah putting susu anterior aksilaris. 8. Pilih tingkat energi, mulai dari 50 joule sampai maksimal 200 joule 9. Paddle jangan langsung diangkat. 10.Evaluasi irama jantung. DC SHOCK PEDAL Posisi Pedal Terima kasih